perifiton (finish)

Upload: ucup-chup-chup

Post on 07-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

PENGENALAN ALAT DAN VARIASI NETRAL

LAPORAN PRAKTIKUM PLANKTONOLOGI

KELIMPAHAN DAN IDENTIFIKASI PERIFITON DI SUNGAI MANDIANGIN KOTA BANJARBARUOLEH

NAMA: MUHAMMAD RIZKI

NIM: J1C111008

KELOMPOK: I (SATU)

ASISTEN: RUDY HERMAWANPROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

NOVEMBER 2013KELIMPAHAN DAN IDENTIFIKASI PERIFITON DI SUNGAI MANDIANGIN KOTA BANJARBARU

Muhammad Rizki

Program Studi Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat

Jalan A.Yani KM 35,8 Banjarbaru

E-mail : [email protected] (085651181479)ABSTRACTPeriphyton algae is a complex and well bermatriks heterotrophic microbes attached to a substrate in aquatic ecosystems. Periphyton serves as a food source for invertebrates, some fish, and bio-indicators of a body of water. The lab aims to determine the quality of water use in the district periphyton State mandiangin river. The equipment used was a medium-size pipe fitting, brushes, microscopes, nampam, tissue rolls. Materials used are 5 % formalin, distilled water, submerged rocks. This lab is done by taking the stone under water (medium size), then take a connecting pipe being sized, put on a stone, then in the brush side to clean and form a circle, the algae had formed a circle as he brushed in distilled water spray and inserted into the tray and then into bottles and used as drops of 5 % formalin ( 3-4 drops ) and then do the observations in the laboratory, using a microscope. Results were obtained when the observation is Trimyema compressum

Keywords : rivers , periphyton and algaeABSTRAK

Perifiton merupakan suatu alga bermatriks kompleks dan juga mikroba heterotrofik yang melekat pada suatu substrat di ekosistem perairan. Perifiton berperan sebagai sumber makanan bagi invertebrata, beberapa ikan, dan bioindikator suatu perairan. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perairan menggunakan perifiton disungai mandiangin. Peralatan yang digunakan adalah pipa penyambung ukuran sedang, sikat, mikroskop, nampam, tisu gulung. Bahan yang digunakan adalah formalin 5%, akuades, batu yang terendam air. Praktikum ini dilakukan dengan cara mengambil batu yang terendam air (berukuran sedang),lalu ambil pipa penyambung yang ukuran sedang, letakan di atas batu, kemudian di sikat di sampingnya sampai bersih dan membentuk sebuah lingkaran, ganggang yang telah membentuk lingkaran disikat sambil di semprot akuades dan dimasukan kedalam nampan lalu kedalam botol dan di tetesi formalin 5% (3-4 tetes) kemudian lakukan pengamatan di Laboratorium, menggunakan mikroskop. Hasil yang diperoleh saat pengamatan yaitu Trimyema compressumKata kunci : sungai, perifiton dan alga

PENDAHULUAN. Perifiton adalah suatu alga bermatriks kompleks dan juga termasuk mikroba heterotrofik yang melekat pada suatu substrat di ekosistem perairan. Perifiton berperan sebagai sumber makanan bagi invertebrata dan beberapa ikan. Selain itu, perifiton juga dapat dijadikan sebagai indikator kualitas perairan. Respon dari komunitas perifiton terhadap adanya polutan dapat diukur dengan variasi skala waktu yang menunjukan terhadap perubahan level komunitasnya. Berdasarkan tempat melekatnya, perifiton digolongkan menjadi epifitik (pada tumbuhan), epilitik (pada bebatuan), epipsamik (pada daerah berpasir), epipelik (pada daerah sedimen), epizoik (pada hewan), dan metafiton. Perifiton dalam suatu perairan bertindak sebagai suatu sistem untuk produksi makanan bagi pemindahan polutan padat maupun polutan yang tak terlarut. Besarnya peranan dari perifiton sebagai pendukung ekosistem perairan menjadikan praktikum analisis komunitas perifiton di ekosistem perairan menggenang ini menjadi penting untuk dilakukan (Sunarto, 2008). Perifiton merupakan hewan yang ukurannya sangat kecil (mikroskopis), oleh karena itu perifiton tidak dapat dilihat oleh mata tanpa bantuan mikroskop. Perifiton adalah tumbuhan atau hewan yang tumbuh dan menempel pada objek yang tenggelam Perifiton yang kita ketahui ialah sebagai organisme yang hidupnya menempel pada substrat baik itu pada kayu, batu ataupun pada sampah plastik. Jadi untuk mendapatkannya kita harus mengerik substrat-substrat tersebut terlebih dahulu (E. P. Odum, 1998).

Perifiton adalah campuran kompleks ganggang, cyanobacteria, heterotrofik mikroba, dan detritus yang melekat pada permukaan terendam air sebagian besar ekosistem. Ini berfungsi sebagai penting makanan sumber untuk invertebrata , berudu, dan beberapa ikan. Perifiton ini juga merupakan indikator penting dari kualitas air, tanggapan dari masyarakat untuk polutan dapat diukur pada berbagai skala mewakili fisiologis untuk tingkat perubahan masyarakat.

Perifiton merupakan benthic ganggang yang tumbuh melekat pada permukaan seperti batuan atau tanaman yang lebih besar. Perifiton adalah produsen utama dan indikator sensitif perubahan lingkungan di perairan lotic. Karena perifiton yang menempel pada substrat, assemblage ini mengintegrasikan dan kimia gangguan fisik jangkauan sungai. Asiosiasi perifiton berfungsi sebagai indikator biologis baik karena:

sejumlah spesies alami yang tinggi

mudah untuk sampel

waktu cepat respon baik untuk eksposur dan pemulihan

toleransi atau sensitivitas terhadap perubahan tertentu dalam kondisi lingkungan yang dikenal banyak spesies

Sebagai contoh, diatom khususnya adalah indikator yang berguna kondisi biologis karena mereka di mana-mana dan ditemukan pada semua sistem lotic. Dengan menggunakan data alga dalam hubungannya dengan dan ikan data makroinvertebrata, kekuatan penilaian biologis dioptimalkan (E. P. Odum, 1998).TUJUAN. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui tingkat kelimpahan plankton di pantai Tangkisung dan pantai Tananio serta untuk mengetahui faktor fisika dan kimia.

METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, Tanggal 2 November 2013. Bertempat di Tahura sultan adam mandianginan serta identifikasi pada hari senin Tanggal 4 November 2013. Bertempat di Laboratorium Dasar MIPA Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru.

Alat dan Bahan. Peralatan yang digunakan adalah pipa penyambung ukuran sedang, sikat, mikroskop, nampam, tisu gulung. Bahan yang digunakan adalah lugol, akuades, batu yang terendam air.Metode Kerja. Mengambil batu yang terendam air (berukuran sedang),lalu ambil pipa penyambung yang ukuran sedang, letakan di atas batu, kemudian di sikat di sampingnya sampai bersih dan membentuk sebuah lingkaran, ganggang yang telah membentuk lingkaran disikat sambil di semprot akuades dan dimasukan kedalam nampan lalu kedalam botol dan di tetesi lugol (2-3 tetes) kemudian lakukan pengamatan di Laboratorium, menggunakan mikroskop.HASIL. Hasil yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :Tabel 1. Hasil Tabel Parameter

No.TempatParameterNilai

1.Sungai Mandiangin (Titik 1)

Pukul : 06.20Parameter Kimia:

pH8,5

Parameter Fisika:

KecerahanSuhu

Intensitas Cahaya12 cm

230C

61 cd

Parameter Biologi :

Vegetasi LingkunganTumbuhan :

Jambu air, pohon karet, rumbia, pandan dan rumput kemiri

Hewan :

Nyamuk dan serangga air

2.Sungai Mandiangin (Titik 2)

Pukul : 07.40Parameter Kimia:

pH8,5

Parameter Fisika:

KecerahanSuhu

Intensitas Cahaya17,5 cm

25 0C

104 cd

Parameter Biologi :

Vegetasi LingkunganTumbuhan :

Pohon jinggah, pohon mangga, tanaman pandan dan rumput teki

Hewan

Nyamuk dan semut

Tabel 2. Tabel Hasil Identifikasi Perifiton sungai mandianginNo.TempatGambarIdentifikasiKlasifikasi

1.Sungai Mandiangin (Titik 1)

Pukul : 06.20Mougeotia

Perbesaran 40xTidak bercabang, filamen uniseriate. Sel - sel biasanya silinder. Algae ini memiliki warna hijau seperti tumbuhan karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b, sebagian memiliki karoten dan xantofitKingdom : Plantae

Divisi: Chlorophyta

Kelas: Chlorophyceae

Ordo: Zygnematales

Famili: Zygnemataceae

Genus: Mougeotia

2.

Sungai Mandiangin (Titik 2)

Pukul : 07.40Oscillatoria

Gambar referensi (40 mikron)Oscillatoria berbentuk filamen tak bercabang yang terdiri atas sel - sel pipih. Lebar sel dapat mencapai 6,8 m. Filamen ada yang terlihat berwarna hijau, biru-hijau, ungu, atau merah dan tidak memiliki heterosista. Kingdom : Bacteria

Phylum : Cyanophyta

Class : Cyanophyceae

Order : Oscillatoriales

Family : Oscillatoriaceae

Genus : Oscillatoria

Ulothrix sp.

Gambar referensi (20 mikron) Bentuk filamen panjang tak bercabang dengan lebar 11-45 m. Pada setiap sel terdapat kloroplas yang berbentuk seperti ladam / lempengan yang terletak pada bagian tepi ruangan sel dan dilengkapi dengan 1-2 pireniod. Pada bagain luar filamen terdapat struktur seperti rambut.

Kingdom : Plantae

Phylum : Chlorophyta

Class : Ulvophyceae

Order : Ulothricales

Family : Ulothricaeae

Genus : Ulothrix

Spesies : Ulothrix sp.

Pembahasan. Perifiton merupakan salah satu parameter biologi yang dapat dipergunakan dalam penentuan bioindikator kualitas perairan. Dari distribusi dan determinasi fitoplankton dan perifiton serta parameter fisik-kimia sangat penting sekali dalam menentukan tingkat pencemaran suatu badan air. Perifiton merupakan suatu alga bermatriks kompleks dan juga mikroba heterotrofik yang melekat pada suatu substrat di ekosistem perairan. Perifiton berperan sebagai sumber makanan bagi invertebrata, beberapa ikan, dan bioindikator suatu perairan. Analisis perifiton digunakan untuk mempelajari struktur komunitas dari perifiton di ekosistem perairan menggenang dan mempelajari pola penyebaran populasi masing-masing jenis perifiton yang ditemukan (Gibson, 2006).

Pada praktikum ini kita akan mengamati perifiton di Perairan Sungai mandiangin adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengambilan dan identifikasi perifiton pada suatu perairan. Pada Perairan sungai mandiangin (titiki 1) terdapat satu jenis perifiton setelah dilakukan pengamatan yaitu mougeotia, sedangkan pada sungai mandiangin (titik 2) terdapat Oscillatoria dan Ulothrix sp.Mougeutia. Merupakan Ganggang hijau. Algae hijau karena memiliki warna hijau yang jelas seperti tumbuhan tingkat tnggi karena mengandung pigmen klorofil a dan klorofil b, sebagian dari kelompok tersebut juga memiliki karoten dan xantofit. Algae ini berperan sebagai produsen dalam ekosistem. berbagai jenis algae yang hidup bebas di air terutama tubuhnya yang bersel satu dan dapat berperan aktif merupakan penyusun fitoplankton. sebagaian besar fitoplankton adalah anggota algae hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis sehingga algae hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan.

Algae hijau merupakan golongan terbesar diantara ganggang dan sebagian besar hidup di air tawar, beberapa diantaranya hidup di air laut dan air payau. Pada umumnya melekat pada batuan dan seringkali muncul apabila air menjadi surut. Jenis yang hidup diair tawar, bersifat kosmopolit, terutama hidup di tempat yang cahayanya cukup seperti kolam, danau, genangan air, Alga hijau ditemukan pula pada lingkungan semi akuatik yaitu pada batu-batuan, tanah lembab dan kulit batang pohon yang lembab. Beberapa anggotanya hidup di air mengapung atau melayang, sebagian hidup sebagai plankton. Beberapa jenis ada yang hidup melekat pada tumbuhan atau hewan.

Ulothrix sp.adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk filamen. Tubuh terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris dan tersusun memanjang seperti benang. Ganggang ini hidup di air tawar yang airnya tidak terlalu hangat dan hidup menempel pada batu-batu atau di dasar perairan. Perkembangbiakan vegetatif (aseksual) Ulothrix dengan membentuk zoospora. Zoospora akan menanggalkan flagelnya dan tumbuh menjadi ganggang baru.

Perkembangbiakan generatif (seksual) dilakukan dengan isogami. Pada Ulothrix sp. ditemukan adanya pergantian generasi tumbuhan yang menghasilkan spora dan generasi berikutnya menghasilkan gamet-gamet yang bentuk dan ukurannya sama, oleh karena itu disebut isogamet. Apabila gamet bertemu dengan gamet dari koloni lain, keduanya bergabung dan membentuk zigot yang kemudian tumbuh menjadi ganggang baru. Tiap sel vegetatif dapat menghasilkan 32 gamet atau lebih.

Oscillatoria adalah genus cyanobacteria berbentuk benang yang diberi nama untuk osilasi di dalam gerakannya. Filamen di koloni-koloni dapat geser bolak-balik terhadap satu sama lain sampai seluruh massa diorientasikan untuk sumber cahayanya. Hal ini umumnya ditemukan di perairan-palung air, dan terutama biru-hijau atau coklat-hijau. Oscillatoria adalah organisme yang mereproduksi secara fragmentasi. Oscillatoria berbentuk filamen panjang sel yang disebut hormogonia. hormogonia dapat tumbuh menjadi filamen baru lagi. rusaknya pada filamen biasanya terjadi di mana sel-sel mati (necridia) yang hadir. Oscillatoria menggunakan fotosintesis untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Setiap filamen terdiri dari trikoma yang terdiri dari baris sel. Ujung trikoma berosilasi seperti pendulum.

KESIMPULAN. Kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

Dari hasil pengamatan sampel air yang dilakukan didapat yaitu mougeotia, oscillatoria dan Ulothrix sp.Mougeotia tidak bercabang, memiliki warna hijau (klorofil a dan klorofil b)3.Oscillatoria tidak bercabang, Filamen berwarna hijau, biru-hijau, ungu, atau merah.4.Ulothrix sp. Memiliki filamen panjang tak bercabang, setiap sel terdapat kloroplas yang berbentuk seperti ladam / lempengan5.Perifiton dapat dijadikan indikator kualitas suatu perairan. DAFTAR PUSTAKA

Davis, C.C. 2000. The Marine and Freshwater Pof Perifiton Michigan State University Press, USA

Hutagalung, D.S & S.D. Riyono. 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen & Biota. Pusat Penelitian & Pengembangan Oseanografi Lembaga Ilmu - ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta

Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. 4rd ed. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Sunarto, 2008. Karakteristik Biologi dan Peranan Plankton bagi Ekosistem Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas PadjadjaranSusilowati, 2001. Kekayaan Pada Perifiton Pada Sungai-Sungai Kecil Di Hutan Jobolarangan

http://www.unsjournals.comDiakses tanggal 5 November 2013