perhitungan cadangan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Lokasi
Pulau Gebe terletak di antara pulau Halmahera dan Irian Jaya, merupakan pulau kecil yang bentuknya memanjang dengan arah Tenggara-Barat laut sepanjang 44.5 Km dengan lebar antara 6 Km di bagian utara dan 6.7 Km di bagian selatan, luas wilayah ± 150 Km2.Wilayah KP meliputi areal seluas 1.225 Ha ( KP. DU 286/Maluku) dengan status KP Eksploitasi yang berada di daerah tanjung Ubulie.
I.2. Geolologi Daerah Pulau Gebe
I.2.1. Geomorfologi.
Satuan morfologi daerah Gebe sebagian besar merupakan perbukitan rendah yang memanjang dengan arah Tenggara Barat Laut pada ketinggian antara 200 s.d. 275 m, dengan puncak tertinggi pada ujung pulau arah Barat Laut (Gunung El-Fanoen). Sebagian kecil lainnya terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 50 meter terutama dijumpai di bagian Utara daerah Gebe.
Pola aliran sungainya umumnya menunjukkan pola aliran paralel, dan sejumlah kecil sungai yang pada umumnya adalah merupakan sungai musiman. Beberapa sungai di bagian selatan pegunungan yang terdapat di daerah ini mampu mengalirkan air sepanjang tahun, kemudian bersatu menjadi sebuah telaga Simingit, yang diduga merupakan sebuah Lagon.
Di muka Desa Kapaleo yang terletak di tengah-tengah Pulau Gebe sebelah Barat Daya terdapat Pulau Fao (2,5 x 4,5 Km). Pulau Gebe dan Pulau Fao dipisahkan oleh selat dengan lebar berkisar antara 300 s.d. 1.000 meter.
Dilihat dari bentuk morfologi di daerah ini, dapat disimpulkan tingkat erosinya adalah stadium Muda menjelang Dewasa.
I.2.2. Geologi Setempat
Secara global Pulau Gebe terletak dalam mandala Halmahera Timur-Waigeo yang dikenal sebagai Jalur Nikel Indonesia.Satuan litologi daerah ini terdiri dari batuan basa dan ultra basa dengan komposisi berupa Peridotite dan Gabro yang berumur Kapur-Miosen.Batuan Peridotite hadir dari jenis harsburgit dan dunit, bertekstur holokristalin, bebutir sedang sampai kasar dan disusun oleh jenis mineral serpentin, olivin dan piroksin. Batuan dunit yang teramati menunjukkan dominasi dari pada mineral olivin. Batuan gabro yang mengandung
hornblende, klinopiroksin, berwarna coklat hitam kelabu, berbutir halus dan bersifat holokristalin. Terobosan batuan basa dan ultra basa tersebut terbentuk di sepanjang garis tektonik berupa sesar naik, sesar sungkup, zona rekahan dan sebagainya. Pelapukan batuan tersebut tampak berupa soil berwarna merah kecoklatan, kadang-kadang tersingkap pula pelapukan batuan ultra basa seperti harsburgit yang telah mengalami serpentinisasi.Sisipan batuan gamping koral dapat ditemui di bagian utara sedangkan di bagian tengah terdapat penyebaran batu pasir gampingan dan konglomerat.
I.2.3. Keadaan Endapan/Mineralisasi
Endapan bijih nikel di daerah ini hampir seluruhnya berasal dari hasil pelapukan batuan ultra basa, yang dikenal dengan sebutan endapan bijih laterit nikel.Harsburgit merupakan batuan asal penghasil laterit nikel tersebut, secara umum disusun oleh mineral-mineral olivin dan orthopiroksin. Olivinnya sendiri banyak mengandung nikel dalam jumlah kecil kira-kira 0,25% kemudian secara lambat laun mengalami pengayaan hingga mencapai kadar bijih seperti sekarang ini (sekitar 2,60%) pada waktu pembentukan laterit yang tersingkap di permukaan. Ketebalan lapisan yang mengandung bijih nikel diduga berkisar antara 4 s.d. 14 meter dengan kadar rata-rata 1,50% Nikel.
I.3. Kegiatan Eksplorasi
Kegiatan eksplorasi pertama dilakukan oleh suatu badan usaha gabungan Jepang dan Indonesia dengan nama Indonesia Nickel Development Co., Ltd. (INDECO) pada tahun 1969 sampai dengan tahun 1975.
Kegiatan eksplorasi efektif di daerah Ubulie Gebe dimulai pada akhir tahun 1973 dengan membangun sarana base camp. Adapun kegiatan pemboran dimulai bulan April 1974 dengan spasi titik bor 100 m x 100 m dan berakhir pada bulan Nopember 1974. Keseluruhan titik bor berjumlah 266 lubang dengan total kedalaman 2,155 meter.
Setelah INDECO mengundurkan diri, Aneka Tambang melanjutkan kegiatan eksplorasi dengan melakukan surve pendahuluan dan penelitian kembali data hasil eksplorasi dengan pemboran spasi 50 m x 50 m. Kegiatan ini mulai dilakukan pada tanggal dari 15 Nopember 1977.
Pada saat ini seluruh wilayah KP DU 286 sudah dilakukan eksplorasi dengan pemboran untuk mengetahui arah penyebaran kadar dan jumlah cadangan. Pada eksplorasi awal pemboran dilakukan dengan jarak (spacing) 100 meter kemudian diperpendek menjadi 50 meter dan selanjutnya dengan spasi 25 meter.
Pada tahun 2002 dilakukan pemboran recheking oleh Unit Geologi dan Mineral untuk memastikan data sisa cadangan yang ada. Data inilah yang kemudian dipakai sebagai dasar perhitungan cadangan bijih Nikel di UBPN Operasi Gebe.
BAGAN ENDAPAN BIJIH NIKEL
SEBAGAI “ROOT OF WEATHERING”ZONE BAWAH
(III)
ZONE ATAS(I)
PERIDOTITSERPENTINIT
PROSESPELAPUKAN DAN LATERITISASI
SERPENTIN PERIDOTIT LAPUK
BAHAN-BAHAN TERBAWA BERSAMA LARUTAN
BAHAN-BAHAN TERTINGGAL
Fe, Al, Cr, Mn, Ni,Co
KONSENTRASI RESIDU
Fe – OksidaAl – HidroksidaNi+Co
TERLARUTSEBAGAI LARUTAN
Ca-Mg CarbonatTERBAWA SEBAGAI
PARTIKEL KOLOIDA
KONSENTRASI RESIDU
KONSENTRASI CELAH
Fe, Ni, CoSAPROLIT
Ni, SiO2, MgO
KONSENTRASI CELAH DARI SENYAWAAN-SENYAWAAN KARBONAT
URAT-URATMAGNESIT MgCO3
DOLOMIT (Ca, Mg)CO3
CALSIT CaCO3
ZONE TENGAH(II)
SOFT BROWN OREURAT-URAT GARNIERITHARD BROWN OREURAT-URAT KRISOPRAS
KO
MP
LEK
PA
NTA
I U
TA
RA
TG
. IL
AIK
AIL
O
BA
ND
AR
UD
AR
A
. 5
4.2
0
M A
M I
N
Y A
M
01
1'2
4"
S
12
91
8'3
9"
E
00
7'2
2"
S
12
92
3'5
2"
E
TG
. TU
LIK
ALIO
VP.
F A
UV
V
00
4'0
2"
S
00
0'0
0"
00
4'0
2"
N
. 7
1.5
0
TG
. S
A F
A
. 3
6.5
0
V
CO
STA
L T
ER
RA
CE
hb
AR
EA
L K
P.D
U.2
86
DER
MA
GA
TA
NA
H M
ER
AH
DER
MA
GA
PER
AH
U
DER
MA
GA
TU
G B
OA
T
. 5
0.7
0
DER
MAG
A EXPO
RT
TG. O
EBO
ELIEV
OD
II
VV
. 6
1.5
0
V
OD
I
. 1
00.5
0
. 1
00.3
0
. 1
00.8
0
KO
LA
M R
EN
AN
G
KO
MP
LEK
KA
PA
LEO
OD
III
V
Vh
b
. 1
03.9
0
VV
V
CEN
TR
AL B
AS
IN
KO
MP
LEK
MESS
BIR
O
KO
MP
LEK
PA
SA
R.
57.1
0K
AN
TO
R
TG
. LA
GIA
U
. 7
5.8
0
V
12
9░
29
'05
" E
V
V
VV
12
93
4'1
8"
E
TG
. IL
ING
ELJO
UM
ER
A
INGALA
NTG
. N
GETA
NG
ELJO
. 1
92.1
0
BA
KI
NA
NA
SI
TG
. M
AG
NO
NA
PO
LO
WA
LO
OD
SO
UTH
MO
UN
TA
IN L
AN
D
CO
STA
L T
ER
RA
CE
. 3
37.4
0
KA
F O
D
TG
. A
RIU
. 6
9.1
0
SIM
ING
IT O
D.
56.5
0V
SIM
ING
ITV
V
V
hb
V
V.
332.3
0
gb V
. 1
54.4
0N
IWIS
IA C
AM
R
NIW
ISIA
VV
V
V
KA
CEP
Isp
V
V
SA
NA
FI
NO
. 7
D
AM
. 3
57.0
0
. 2
63.2
1
. 1
04.5
0V
VV
TG
. O
MPA
INK
AIL
O
PU
LA
U G
EB
E S
KA
LA
1 :
10
0.0
00
DI
RE
PR
OD
UK
SI/
DIG
ITA
SI
DA
RI
PE
TA
GE
OLO
GI
PETA
GEO
LOG
I P
ULA
U G
EB
E
UN
IT P
ER
TAM
BA
NG
AN
NIK
EL G
EB
EP
T A
NEK
A T
AM
BA
NG
( P
ER
SER
O )
KA
RO
PR
OD
EK
SD
ISE
TU
JUI
DIP
ER
IKS
A
OLE
H
DJO
KO
SA
NT
OS
O
SU
MIT
RA
& S
UG
IYOIRIA
N J
AYA
P. G
AG
P. H
ALM
AH
ER
ATER
NA
TE
gb
P. G
EB
E
PETA
IN
DEK
S
GA
BR
O
U
BA
TU
AN
BA
SIC
DA
N U
LTR
A B
AS
IC
5 K
M
KO
MP
LEK
/PER
KA
MP
UN
GA
N
GA
RIS
KETIG
GIA
N @
50
M
hb sp
vv
BA
TU
KA
PU
R
SER
PEN
TIN
HA
RZ
BU
RG
ITE
EN
DA
PA
N B
IJIH
NIK
EL
KP.
DU
.28
6
L E
G E
N D
A
00
11
GA
RIS
BA
TA
S P
AN
TA
I
KA
RA
NG
22
33
445
SK
ALA
U
PETA GEOLOGI PULAU GEBE
BAB II
PERHITUNGAN CADANGAN
II.1. Metoda Perhitungan Cadangan
Penghitungan Cadangan Bijih Nikel Pulau Gebe ini dilakukan dengan menggunakan metoda luas daerah pengaruh (area of influence), di mana setiap lubang bor selalu mewakili luas derah pengaruh yang sama sesuai dengan spasi titik bor.
Proses perhitungan cadangan dilakukan melalui langkah-langkah berikut :
a. Pengumpulan data: Peta topografi dan peta lokasi titik bor skala 1 : 1000 Data analisa Laboratorium X-ray sample bor Koordinat dan elevasi (X, Y, Z) titik bor.
b. Pengolahan data: Input data analisa sample bor (kadar Ni, Co, Fe, SiO2, CaO dan MgO) menggunakan
software dBase dan Excel. Input Koordinat dan elevasi (X, Y, Z) dari titik bor menggunakan software dBase dan Excel. Editing data hasil input.
c. Perhitungan Cadangan: Input nilai cut off grade untuk masing-masing jenis bijih nikel (Saprolite dan Limonite)
dan proses penghitungan cadangan dilakukan dengan menggunakan software yang dibuat oleh Unit Geologi pada bulan Agustus 1996 dan Excel.
Pemetaan penyebaran cadangan dengan menggunakan software AutoCad.
Parameter- parameter yang digunakan dalam perhitungan cadangan bijih Nikel di Unit pertambangan Nikel Gebe yaitu:
1. Cut off gradeUntuk membuat Zonasi vertikal untuk menentukan tebal dan klasifikasi lapisan tanah penutup( overburden/waste), zona bijih limonite dan zona bijih saprolite :
Jenis Ore Ni % FeO %
Limonite > 1.20 % > 25.00 %
Saprolite > 2.10 % < 25.00 %
2. Ketebalan zona bijih yang dihitung minimum = 2 meter
3. Interburden (di antara zona bijih dengan kadar di bawah COG) ketebalan > 2 meter tidak ikut dirata-ratakan.
4. Density insitu : Lapisan penutup = 1,6 Bijih limonite = 1,6 Bijih saprolite = 1,5
5. Secara Lateral, menggunakan metoda luas pengaruh sesuai dengan spasi titik bor.
6. Titik bor yang terpencil tidak masuk ke dalam perhitungan cadangan.
II.2. Klasifikasi Cadangan
Seluruh cadangan bijih nikel yang dihitung dapat dikalsifikasikan sebagai cadangan bijih nikel terukur (measured ore resources), menginggat data bor yang dipakai memiliki spasi 25 m dan sudah dipilih secara selektif dengan menggunakan parameter-parameter di atas.
Dengan kriteria-kriteria tersebut di atas, maka dari hasil perhitungan diketahui jumlah cadangan bijih nikel terukur di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Operasi Gebe per 1 Januari 2004 adalah sebagai berikut :
Jenis OreTonase (WMT) Kadar (%)
Overburden Ore Ni Co Fe SiO2 Bas
Limonite 376,250 517,750 1.61 0.14 44.48 12.09 -
Saprolite 156,250 528,984 2.58 0.07 14.79 35.84 0.68
(Rencian selengkapnya terlampir)
II.3. Estimasi Mining Recovery
a. Bijih Nikel Saprolite :
Berdasarkan hasil produksi selama periode 2001 s.d 2003, dengan membandingkan antara realisasi penambangan bijih Nikel dengan data cadangan yang habis ditambang pada periode yang sama, diperoleh :
- Rata-rata mining recovery : 88.12 % - Dilution/penurunan kadar Ni : 12.78 % - Penurunan basicity : 5.64 % - Peningkatan kadar Fe : 23.32 %
b. Bijih limonite :
Sedangkan untuk bijih nikel limonite karena permintaan pembeli standart eksportnya sama dengan tahun 2003 dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, maka yang dijadikan dasar perhitungan adalah realisasi penambangan dan cadangan yang habis ditambang pada periode tahun 2003, sehingga diperoleh data sebagai berikut:
- Mining recovery : 43.59 %- Peningkatan kadar Ni : 18.95 % - Penurunan kadar Fe : 56.00 %- Peningkatan kadar SiO2 : 44.30 %
Dengan meggunakan asumsi di atas, maka perkiraan jumlah cadangan bijih nikel UPN Gebe yang bisa terambil per 1 Januari 2004 yaitu :
Jenis OreTonase (WMT) Kadar (%)
Overburden Ore Ni Co Fe SiO2 Bas
Limonite 376,250 225,687 1.91 0.14 19.57 17.41 -
Saprolite 156,250 466,141 2.25 0.06 18.24 35.84 0.64
Gambar 3. Peta penyebaran cadangan saprolite per 1 Januari 2004
IV
III
II
I
BLOK A BLOK B BLOK CBLOK D
DERMAGA E
KSPORT
1 2
3
34
35
36
37
38
33
30
28
27
25
24
23
22 21
20
39
40
41
42
43
44 1 2 34
56
7 89
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20A
44A
GRIZZLY
GRIZZLY
C. PLANT
C:\Pkl 2002\PETA CAD HG PER 1 JAN 2004.dwg
-1000-3750
0.0 1000
29 DER
MAG
A TA
NKER
2000 3000
-3000
-2000
-1000
0.0
U
S K A L A
J A L A N
PATOK BATAS KP
SUNGAI/PARIT
KARANG PANTAI
HUTAN BAKAU
GARIS KONTUR @ 10 M
GARIS PANTAI
RARA-RAWA
T U R A P
CHECK DAM
L E G E N D A
DAERAH REKLAMASI s.d. DESEMBER 2003
DAERAH PENAMBANGAN DESEMBER 2003
DAERAH EKSPLORASI s.d. JUNI 2003
BLOK CADANGAN SAPROLITE MINEABLE
DAERAH TRANSITO
0 100 200KA. PERENC. TAMBANG & ALAT
PETA CADANGAN BIJIH NIKEL
UBP NIKEL OPERASI GEBE
300 400 500 M
KA. PENAMBANGANDI SETUJUI
DI PERIKSA
PARJONO
PT ANTAM Tbk.
DI DIGITASI
PER 1 JAN 2004
JAN 2004
3 9 8 C
CADANGAN BIJIH NIKEL UNMINEABLE
3 9 8 C
SISA CAD. LAMA BIJIH NIKEL SAPROLITE MINEABLE
B1BB1 C
B2 C B2 D
C3 BC3 C
C3 D
C3 E C3 H
C3I C3J
C4 A C4 B
D3 AD3 B
D3 E
D3 ID3 J
D3 M D3 N
C2 P