modul-4 metode metote perhitungan cadangan
DESCRIPTION
metode perhitungan cadangan beserta penjelasannyaTRANSCRIPT
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
1/25
Perhitungan Cadangan - 1
1. PENDAHULUAN
Metoda-metoda konvensional yang digunakan di dalam perhitungan
cadangan adalah :
1. Metoda trianguler
2. Metoda daerah pengaruh
3. Metoda penampang
4. Metoda isoline
Parameter-parameter yang penting adalah antara lain :
- kadar bijih
- ketebalan dan luas
- porositas dan kandungan air
- berat jenis
1.1. KADAR BIJIH
Di dalam perhitungan cadangan dari bijih merupakan faktor yang
menentukan (yang sangat penting) yang digunakan di dalam perhitungan
(hal ini) adalah kadar rata-rata dari bijih.
1.2. KETEBALAN DAN LUAS
Kedua parameter ini mempunyai hubungan dengan geometri endapan dan
penyebaran bijih.
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
2/25
Perhitungan Cadangan - 2
th
tv
ts
endapan
Keterangan :
ts = tebal yang sebenarnya dari endapan
th = ketebalan dalam arah horisontal
tv = ketebalan dalam arah vertikal
ts= thsin = tvcos
Untuk luas (S) - relasinya menjadi :
Sv= Sssin
Sv= Sscos
Sh= luas horisontal
Sv= luas vertikal
Ss= luas yang sebenarnya
1.3. BERAT JENIS
Beberapa hubungan yang penting adalah :
GmGd
P
( )1
Gd Gm 1- P
PGdGm
1
Gd Gn 1- M
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
3/25
Perhitungan Cadangan - 3
GnGd
M
( )1
Gn
GmM
1- P
( )1
Gm
GnP
1- M
( )1
Gm = berat jenis dari mineral tanpa pori, tanpa kandungan air (moisture)
Gd = berat jenis dari rock (kering) - tanpa kandungan air, hanya pori
Gn = berat jenis dari rock (natural) dengan pori dan kandungan air
P = porositasM = kandungan air (moisture content)
Gambar tersebut di bawah ini menjelaskan pengertian-pengertian dasar
yang ada.
solid ore
udara
airpori
1.3.1. Penentuan Kadar Air dari Bijih
Untuk menentukan kadar air dari bijih di laboratorium cara bekerjanya
adalah sebagai berikut :
Bijih yang berasal dari lapangan terlebih dahulu ditimbang untuk diketahui
berat aslinya.
Selanjutnya bijih dikeringkan pada temperatur 100O
C selama dua belas jam
atau hingga beratnya konstan.
Kadar air dari bijih dapat dihitung sebagai berikut :
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
4/25
Perhitungan Cadangan - 4
MW W
W
1 2
1x 100%
W1 = berat sample sebelum dikeringkan
W2 = berat sample sesudah dikeringkan
1.3.2. Tonnage Factor
Di dalam perhitungan cadangan tonnage factor juga digunakan. Tonnage
factor dapat ditentukan untuk bijih kering ataupun basah (natural).
1. Tonnage factoruntuk bijih kering (inplace)
Tdd
2000
624, x G (short ton)
atau
Tdd
2240
624, x G (long ton)
2. Tonnage factoruntuk bijih basah (natural)
Twn
2000
624, x G (short ton)
atau
Twn
2240
624, x G (long ton)
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
5/25
Perhitungan Cadangan - 5
2. MACAM MACAM METODA PERHITUNGAN CADANGAN
2.1. METODA TRIANGULER
1
2 3
4
5
67
8
1
2 3
4
5
67
8
Layout dari segitiga-segitiga
Prisma-prisma trianguler
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
6/25
Perhitungan Cadangan - 6
1
23
t2
t1
t3
Jumlah volume seluruh prisma trianguler sama dengan volume seluruh blok(lihat gambar).
Catatan :
Di dalam perhitungan cadangan, metoda trianguler dapat dianggap sebagai
metoda standard. Meskipun demikian kesalahan yang muncul di dalam
penggunaan metoda ini perlu diperhatikan, sebab terjadinya kesalahan
tersebut adalah akibat dari cara mengelompokkan segitiga-segitiga prisma di
dalam suatu poligon.
Lihat empat persegi panjang ABCD.
B C
A
D
t2
t1
t3
t4
B C
A D
t2 t
3
t4
t1
Ada dua cara untuk mengkonstruksi prisma-prisma trianguler dari prisma
empat persegi panjang.
Volume =1
3(t1+ t2+ t3) S
S = luas segitiga 123
t1 , t2 , t3 = ketebalan endapan pada
masing-masing titik
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
7/25
Perhitungan Cadangan - 7
Kesalahan relatif dari volume suatu blok yang dibatasi oleh empat lubang
bor dengan ketebalan t1 , t2 , t3 , dan t4 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Volume dari prisma dapat dihitung dari V1 dengan prisma-prisma trianguler
ABD dan BDC atau V2 dengan prisma-prisma trianguler ABC dan ADC.
V11
3
1
3 t1 + t2 + t4
S
2 t2 + t3 + t4
S
2
16
t1 + 2t2 + t3 + 2t4 S
V21
6 2t1 + t2 + 2t3 + t4 S
Di dalam perhitungan V1, t2 , dan t4 dihitung dua kali sedangkan di dalam
perhitungan V2, t2 , dan t3 yang dihitung dua kali.
Volume dari prisma dapat diperoleh dengan membagi dua jumlah V1 dan
V2.
VV
1 + V2
2 atau
V
1
2
1
6
1
6 t1 + 2t2 + t3 + 2t4 S 2 t1 + t2 + 2t3 + t4 S
14
t1 + t2 + t3 + t4 S
Kesalahan relatif antara V1 dan V2 adalah :
V t1 + 2t2 + t3 + 2t4 S -1
6 2t1 + t2 + 2t3 + t4 S V V1 2
1
6
atau
V t1 - t2 + t3 - t4 S
6
Bila V =0 , maka V1= V2 dan t1+ t3= t2+ t4
Dengan demikian, maka metoda trianguler hanya teliti bila jumlah t1 dan t3
untuk setiap prisma sama dengan jumlah t2 dan t4.
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
8/25
Perhitungan Cadangan - 8
Andaikan (t1+ t3) dua kali lebih kecil dari (t2+ t4), yakni 2 (t1+ t3) = (t2+ t4),
maka volume V1 lebih besar dari V2 dan kesalahan relatif adalah sebesar
20%.
2.2. METODA DAERAH PENGARUH
10
2
3
9 8 7
4
5
61
= titik bor/sumur uji= daerah pengaruh/daerah yang diarsir
1
2
3
Konstruksi daerah pengaruh pada segitiga tumpul
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
9/25
Perhitungan Cadangan - 9
Winze
3
4Blok bijih
1
2
Level
Level
Winze
Blok bijih dengan 4 daerah pengaruh yaitu 1, 2, 3, dan 4.
a
a
32
45
1
Menghitung cadangan dengan cara mempergunakan metoda daerah
pengaruh :
1
2
3
4
5
6
7
= daerah pengaruhdari titik 1 - Polabujur sangkar
=daerah pengaruh titiksatu dapat diukur (S1)
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
10/25
Perhitungan Cadangan - 10
Andaikan ketebalan endapan bijih pada titik 1 adalah t1 dengan kadar rata-
rata k1, maka volume - assay - produk (V%) = S1x t1x k1(volume pengaruh).
Bila spec. gravity dari bijih = , maka :
tonnage bijih = S1x t1x k1x (tonnage %)
Metoda included dan extended area.
Metoda included area- cadangan dihitung di dalam batas-batas yang ada.
1 2 3 4 525 m
25 m
12,5 m
Metoda extended area - cadangan dihitung melampaui batas-batas yang
ada.
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
11/25
Perhitungan Cadangan - 11
2.3. METODA PENAMPANG
(1) Rumus Luas Rata-Rata (Mean Area)
S1
S2
L
Rumus luas rata-rata dipakai untuk endapan yang mempunyai penampang
yang uniform.
(2) Rumus Prismoida
S2
M
S1
L
1/2L
V L
S1 + S2
2
S1,S2 = luas penampang
endapan
L = jarak antar penampang
=
V = ( S1+ 4M + S2)L
6
S1,S2 = luas penampang ujung
M = luas penampang tengah
L = jarak antara S1 dan S2
V = volume cadangan
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
12/25
Perhitungan Cadangan - 12
(3) Rumus Kerucut Terpancung
S2
S1
L
(4) Rumus Obelisk
Rumus ini merupakan suatu modifikasi dari rumus Prismoida dengan
mengsubstitusi :
M =
a1 + a2 b1 + b2
2 2
a2
S2
S1
a1
b1
b2
V L 3
S1 + S2 + S1S2
S1 = luas penampang atas
S2 = luas penampang alas
L = jarak antar S1dan S2
V = volume cadangan
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
13/25
Perhitungan Cadangan - 13
V = L6
S1 + 4M + S2
=
L6 4 S1 + 4
a1 + a2 b1 + b2
+ S2
= L
3 24 S1 + S2 +
a1 + b2 a2 + b1
(obelisk)
Rumus obelisk dipakai untuk endapan yang membaji
2.4. METODA ISOLINE
Metoda ini dipakai untuk digunakan pada endapan bijih dimana ketebalan
dan kadar mengecil dari tengah ke tepi endapan.
section
plan
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
14/25
Perhitungan Cadangan - 14
Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat
di dalam batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-prosedur yang
umum dikenal.
Kadar rata-rata dapat dihitung dengan cara membuat peta kontur, kemudian
mengadakan weighting dari masing-masing luas daerah dengan contour
grade.
g
Ao =
goAo +g
2 Ao + 2A1 + 2A2 + ... An
go = kadar minimum dari bijih
g = interval kadar yang konstan antara dua kontur
Ao = luas endapan dengan kadar go dan lebih tinggi
A1 = luas endapan bijih dengan kadar go+ g dan lebih tinggi
A2 = luas endapan bijih dengan kadar go+ 2g dan lebih tinggi, dst.
Bila kondisi mineralisasi tidak teratur maka akan muncul masalah. Hal ini
dapat dijelaskan melalui contoh berikut ini.
A21
A1
g2
A31
g3
A32 g3g
1
g2
Ao
go
Di dalam hal ini :
G =
goPb +g
2 Ao + 2A1 + 2 A21 + A22 + A31 + A32
Ao
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
15/25
Perhitungan Cadangan - 15
3. KLASIFIKASI CADANGAN
USGS / USBM UMUM FORRESTER HOOVER
Measured Proven Developed Proved
Indicated Probable Probable Probable
Inferred Possible Possible Prospective
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
16/25
Perhitungan Cadangan - 16
3.1. PETA PENYEBARAN KADAR
Proyeksi kadar bijih (penampang) pada suatu tambang bawah tanah. Skala
peta untuk kebutuhan ini adalah 1 : 500 - 1 : 100.
3.2. PENENTUAN BATAS ENDAPAN BIJIH
a : kadar yang paling tinggi
e : kadar yang paling rendah
a > b > c > d > e
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
17/25
Perhitungan Cadangan - 17
Untuk menentukan batas dan endapan bijih digunakan cut off grade.
Ada beberapa metoda yang dapat digunakan, yaitu :
1. Metoda cross
2. Metoda network
3. Metoda vektor
(1) Metoda Cross
batas endapan bijih
(2) Metoda Network
network
batas endapan bijih
Keterangan :
= lubang bor / sumur uji yang mengandung bijih
= lubang bor / sumur uji yang tidak mengandung bijih
(3) Metoda Vektor
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
18/25
Perhitungan Cadangan - 18
I
II
I
II
II
I
II
I
batas endapan
bijih
Keterangan :
I = vektor-vektor primer
II = vektor-vektor sekunder
= mengandung bijih
= tidak mengandung bijih
= titik-titik penyelidikan yang akan datang
4. CONTOH PERHITUNGAN CADANGAN
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
19/25
Perhitungan Cadangan - 19
21
3
4
5
1,5 m
0,38 gr1,4 m
0,30 gr
1,9 m
0,50 gr
1,7 m
0,30 gr
1,3 m
0,60 gr1,2 m
0,45 gr
Contoh 1
Perhitungan cadangan untuk endapan timah alluvial.
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
20/25
Perhitungan Cadangan - 20
No.segitiga
Kedalaman x kadar(m) x g/m
3
Kadarrata-rata
Kedalamanrata-rata
Luassegitiga
Volumedari blok
Kandungan bijihtotal dalam blok
1
1,5 x 0,38 = 0,571,2 x 0,45 = 0,54
13
4 00 60
0 78
189
,
,,
,
,mx
198
4 0
,
,= 0,473
4 0
2
,= 1,33 1216 m
2 1618 m
3 765 gr
2
1,5 x 0,38 = 0,571,4 x 0,38 = 0,42
12
410 45
0 54
153
,
,,
,
,mx
153
41
,
,= 0,373
41
3
,= 1,37 829 m
2 1132 m
3 422 gr
3
1,3 x 0,60 = 0,781,2 x 0,45 = 0,54
17
4 20 30
0 51
183
,
,,
,
,mx
183
4 2
,
,= 0,436
4 2
3
,= 1,40 1132 m
2 1585 m
3 690 gr
4
1,2 x 0,45 = 0,541,9 x 0,50 = 0,95
17
4 80 30
0 51
2 00
,
,,
,
,mx
2 0
4 8
,
,= 0,417
4 8
3
,= 1,60 1059 m
2 1695 m
3 706 gr
5
1,2 x 0,45 = 0,541,4 x 0,30 = 0,42
19
4 50 50
0 95
191
,
,,
,
,mx
191
4 5
,
,= 0,424
4 5
3
,= 1,50 1058 m
2 1589 m
3 674 gr
5294 m2 7619 m
3 3317 gr
Untuk seluruh blok, yakni dari blok 1 s/d 5 (lihat gambar) dengan luas daerah
= 5294 m2 dan volume sebesar 7619 m
3, kandungan timahnya sebanyak
3317 gr.
Contoh 2
Endapan bijih Zn dalam tambang bawah tanah.
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
21/25
Perhitungan Cadangan - 21
Winze1
3Panjang melalui
dip endapan
bijih = 42 mWinze2
4
Blok bijih1
2
Level 1
Level 2
Panjang Tebal sebenarnyadari endapan
Kadar (%Zn)
Level 1 60 m 3,22 m 2,94
Level 2 60 m 3,20 m 3,00
Winze 1 42 m 3,00 m 1,91
Winze 2 42 m 2,80 m 4,00
Tebal rata-rata =60
60
x 3,22 + 60 x 3,2 + 42 x 3,0 + 42 x 2,80
+ 60 + 42 + 42
= 3,08 m
Kadar rata-rata =
60
60 60 42 3 42 2 8
x 3,22 x 2,94 + 60 x 3,2 x 3 + 42 x 3 x 1,91 + 42 x 2,8 x 4
x 3,22 x 3,2 x x ,
= 2,62% Zn
Volume total = 60 x 42 x 3,08 m3
Tonnage total =60 x 42 x 3,08
Tf
Tf = tonnage factor
SOAL-SOAL
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
22/25
Perhitungan Cadangan - 22
1. Dari suatu bijih diperoleh data sebagai berikut :
- Kalkopirit - 5%
- Kalkosit - 5%
- Pirit - 25% Porositas = 8%
- Kuarsa - 15%
- Slate - 50%
Sp. gr
- Kalkopirit = 4,2
- Kalkosit = 5,5- Pirit = 5,02
- Kuarsa = 2,65
- Slate = 2,77
Hitunglah : Gmdan Gd
2. Tentukanlah persentase Cu di dalam mineral kalkopirit - Cu Fe S2.
Berat atom : Cu = 63,54
Fe = 55,85
S = 32
3. Jelaskan cara bekerja Saudara dalam menentukan kandungan air dari
suatu bijih mulai dari lapangan sampai ke laboratorium (sample diambil
dari sumur uji).
4. Bilamanakah rumus Prifcsmoida dipakai ? Jelaskan. Pakai gambar.
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
23/25
Perhitungan Cadangan - 23
5. Bilamanakah rumus Obelisk dipakai ? Gambar dan jelaskan.
6. Dalam hal manakah metode isoline digunakan ?
7. Lihat gambar.
1
45
6
7
8
2
3
a. Gambarkan daerah pengaruh dari titik 1.
b. Apa yang dimaksudkan dengan jarak pengaruh ? Jelaskan.
c. Apa yang dimaksudkan dengan volume pengaruh ?
8. Diketahui suatu endapan pasir besi (lihat gambar).
Titik-titik 1 s/d 8 adalahlubang-lubang bor eksplorasi
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
24/25
Perhitungan Cadangan - 24
100m
50 m
daerahmineralisasi
3 m - 18%
5 m - 11%
4 m - 13%
4 m - 19%
3 m - 16%
garis
pantai
500 m
laut
Dengan ketentuan-ketentuan tersebut di atas hitunglah jumlah konsentrat
yang dapat diperoleh.
Spec. gravity bijih = 1,80
Eksploitasi = 90%
Dressing = 90%
DAFTAR PUSTAKA
-
5/26/2018 MODUL-4 Metode Metote Perhitungan Cadangan
25/25
Perhitungan Cadangan - 25
1. Jean, Bernard Chaussier and Jean Morer, Mineral Prospecting Manual,
1987.
2. Kenneth F. Lane, The Economic Definition of Ore Cut Off Grades inTheory and Practice, 1991
3. Popoff, Constantine C., Computing Reserves of Mineral Deposits :
Principles and Conventional Methods, United States Department
of the Interior, Bureau of Mines, 1986.
4. Reedman J.H., Techniques in Mineral Exploration, 1979.
5. Spero Carras, Sampling Evaluation and Basic Principles of Ore Reserve
Estimation.
6. William C. Peters, Exploration and Mining Geology, 1978.