perhitungan cadangan batubara

41
PERHITUNGAN CADANGAN A. UMUM Perhitungan cadangan merupakan keinginan dari Explorasi,yaitu pengukuran / pemetaan sampling dan olah data. Explorasi adalah suatu kegiatan untuk mengetahui dan memastikan letak dan posisi suatu bahan galian, bentuk, sifat fisik dan kimia, serta nilai ekonomis dari suatu bahan galian.

Upload: riko-leka-varendri

Post on 25-Sep-2015

84 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

QQQ

TRANSCRIPT

  • PERHITUNGAN CADANGAN

    A. UMUM Perhitungan cadangan merupakan keinginan dari Explorasi,yaitu pengukuran / pemetaan sampling dan olah data. Explorasi adalah suatu kegiatan untuk

    mengetahui dan memastikan letak dan posisi suatu bahan galian, bentuk, sifat fisik dan kimia, serta nilai ekonomis dari suatu bahan galian.

  • Bahan Galian adalah segala sesuatu, baik padat maupun bukan padat, organik atau un organik yang terdapat di alam, berguna untuk kepentingan umat manusia.

    Bahan galian dapat berupa mineral atau bukan mineral.

    Mineral adalah Bahan padat yang terdapat di Alam, mempunyai bentuk dan sistim kristal tertentu, sifat fisik dan kimia tertentu.

  • 1. Air

    2. Minyak Bumi

    3. Gas

    4. Batu Bara

    Bahan Galian Industri (Bahan Galian Golongan C)

    1. Pasir

    2. Kapur

    3. Tanah Liat

    4. Dll.

    Bahan Galian Bukan Mineral

  • B. SUMBER DAYA DAN CADANGAN

    Sumber daya yang disebut juga RESOUCES adalah

    keberadaan endapan bahan galian di alam yang

    dapat dikembang menjadi cadangan.

    Sedangkan CADANGAN atau RESERVES atau

    DEVOSITE adalah keberadaan endapan suatu bahan

    galian di alam yang letak dan posisinya sudah

    diketahui, bentuk, sifat fisik dan kimia, serta nilai

    ekonomisnya juga sudah diketahui, melalui penelitian

    explorasi, yang segera dapat di tambang.

  • Sumber Daya /Resources di Kelompokkan menjadi :

    1. Sumber Daya Terduga /Inferred Resources

    Yaitu Sumber Daya yang keberadaannya ditentukan berdasarkan Interpretasi dengan Gride Acak atau pengambilan sample tingkat kepercayaan 40% (Indicated Resources).

    2. Sumber Daya Tereka (Indicated Resources)

    Yaitu : Sumber daya sudah diyakini keberadaannya, tapi pemboran masih dalam jarak jauh (Non Standart Gride) Dengan tingkat kepercayaan 60%.

  • 3. Sumber Daya Terukur (Measured Resources)

    Sumber Daya yang kadar dan jumlahnya sudah di hitung dengan nyata, Gride pemboran sudah Standart, Model Geologinya dapat dinyatakan dengan jelas dan tingkat kepercayaan yang sudah di atas 80% .

    C. CADANGAN / RESERVES / DEVOSITE

    Cadangan reserves/Devosite adalah keberadaan

    suatu bahan galian di alam, letak, posisi, bentuk, sifat

    fisik, kimia serta nilai ekonomisnya sudah diketahui

    dengan jelas.

  • Cadangan dibagi Beberapa Kelompok :

    1. Cadangan Tereka (Probable Reserves)

    Cadangan hasil penafsiran Geologi yang rinci dari

    hasil pengambilan contoh bor dalam gride yang

    belum standart dengan tingkat kepercayaan 60%

    saja.

    2. Cadangan Terbukti (Proven Reserves)

    Cadangan yang sudah terbukti keberadaanya, hasil

    olah data kegiatan explorasi, gride pemborannya

    sudah standart dan tingkat kepercayaan mencapai

    80%.

  • 3. Cadangan Tertambang

    Cadangan yang secara Tehnis-ekonomis sudah dapat langsung di tambang, setelah dilakukan studi kelayakan dengan mempertimbangkan beberapa variable antara Rain Cut Off Grade, Stripping Ratio, Studi lingkungan dan cuaca serta aspek sosial, hukum dan akan menguntungkan bila di tambang.

    Yang dimaksud memberi keuntungan di sini adalah memberi keuntungan kepada coorporate yang menambang, kepada negara atau pemerintah daerah setempat dan kepada masyarakat sekitar tambang tersebut.

  • Cadangan tertambang tingkat kepercayaan sudah mencapai 100%, Gride pemboran sudah standart dan apabila perlu dapat dilakukan cek bor untuk lebih meyakinkan.

    D. TEKNIK PERHITUNGAN CADANGAN

    Perhitungan Cadangan dimulai dari perhitungan kekayaan lobang bor.

    Kekayaan lobang bor yang dikenal dengan TDH (Timah Dihitung) adalah beberapa banyak kandungan logam timah yang terkandung tiap-tiap meter kubik timah pada lubang bor tersebut.

  • Kekayaan lobang bor dapat dihitung dengan

    rumus :

    TDH : Kekayaan Cabang Bor

    Jml Berat Consenrate : Jumlah Berat Contoh Timah dari

    Hasil Pemboran Lapis Perlapis

    % SM : Kadar logam timah yang terkandung dari contoh

    yang diambil lapis perlapis

    KB : Koofisien bor adalah besar angka yang didapat

    dari pembagian satu perluas penampang sepatu

    pipa.

    D : Tebal lapisan atau tebal (dalam) lobang bor.

    (meter)Dalam

    KBSm%ConsBeratJumlahTDH

  • Contoh Perhitungan KB

    Diameter sepatu pipa = 113 MM (1,13 DM)

    Luas Penampang sepatu pipa = L

    997,001,1

    1

    01,1

    11311314,34

    1

    4

    1

    2

    2

    KB

    DmL

    L

    DTLL

  • Contoh Perhitungan Kekayaan Lobang Bor

    Berat contoh Consenrate Bor 100 Grm

    Diameter sepatu pipa yang dipakai 113 mm (1,13 Dm)

    KB = 0,997

    Tebal Lapisan 0,9 m (9 Dm)

    Kadar Sn 15%

    Hitung TDH pada lapisan tersebut !

  • Hitung :

    31000/6,16

    66,19

    997,0%15100

    .9

    997,0%15100

    %

    mKWTTDH

    Liter

    GrTDH

    dm

    SngrTDH

    d

    KbSnConsGrmTDH

  • CONTOH PERHITUNGAN KEKAYAAN

    LOBANG BOR

    Ladis No. 2 10 Gr Cons. % Sn = 10 %

    Ladis No. 3 20 Gr Cons % Sn = 15%

    Ladis No. 6 150 Gr Cons % Sn = 25%

    Dalam lubang Bor = 10 m

    Sejam pipa = 113 mm

    KB = 0,997

    Hitung TDH Lobang Bor tersebut!

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Kong

    10 gr. 10% Sn

    20 gr. 15% Sn

    150 gr. 25% Sn

  • Hitung :

    D

    KbSm)%(ConsTDH:Rumus

    Perhitungan : Lapis 2. 10 gr x 10% = 1 gr Lapis 3. 20 gr x 25% = 3 gr Lapis 6. 150 gr x 25% = 37,5 gr Jumlah = 41,5 gr

    1000m4,1KwtSn/Litergr0,41

    dm100

    0,99741,5TDH 3

    331000m

    Kwt10

    m1000

    Kg1000Kg/MR/L9

  • E. LUAS PENGARUH LOBANG BOR

    Perhitungan cadangan timah Plecer/Alluvial memakai

    methode setengah luas pengaruh lobang bor.

    Yang dimaksud luas pengaruh lobang bor adalah luas

    suatu daerah, di mana pada titik pada luas pengaruh

    diwakili oleh lobang bor tersebut, baik kandungan

    timahnya maupun data lobang bor lainnnya.

  • CARA MENENTUKAN LUAS PENGARUH

    LOBANG BOR

    1. Pada lobang bor dengan jarak teratur dan sama jaraknya.

    Jarak lobang bor dibagi dua sama panjang, kemudian hubungkan dengan perpotongan titik-titik tersebut secara tegak lurus, luas pengaruh akan membentuk empat persegi yang teratur.

    - Lobang bor dengan jarak 40 m x 40 m2 akan membentuk empat persegi panjang dengan luas 1.600 m2.

  • Contoh : Luas Pengaruh Gride Lobang Bor

    Teratur.

    Luas Pengaruh

    Lobang Bor A

  • 2. Pada Lobang bor dengan Gride 216 2AG,

    yang teratur

    Cara menentukannya sama dengan di atas bentuk luas pengaruh akan membentuk sampul surat.

    Contoh :

    Luas Pengaruh

    Lobang Bor B

    B

  • 3. Pada Lobang Bor dengan Gride yang Tidak

    Teratur.

    Apabila pemboran dilakukan dengan Gride atau jarak yang tidak teratur, maka luas pengaruh yang dihasilkan akan membentuk luas pengaruh dengan pola segi banyak.

    - Ukur jarak lobang bor yang terdekat dan ukur jaraknya dan bagi dua sama rata.

    - Hubungkan titik-titik jarak kedua lobang bor sama rata tadi secara tegak lurus.

    - Maka akan terbentuk bidang dengan pola segi banyak.

  • Contoh : Luas Pengaruh Lobang Bor Gride Tidak

    Teratur

    Luas Pengaruh Lobang Bor C dengan pola segi banyak

  • F. MENENTUKAN LUAS DARI LUAS PENGARUH LOBANG BOR

    Luas dari luas pengaruh Lubang Bor di sebut LDH = Luas Dihitung.

    - Untuk polas lobang bor dengan gride teratur LDH = Perkalian jarak lobang bor tersebut.

    Contoh : Grid Lobang Bor 40 x 40 m2, maka luas dari luas pengaruhnya adalah 1.600m2.

    - Tapi untuk lobang bor dengan pola tidak teratur menghitung luas dari luas pengaruh ada dua cara :

  • 1. Dengan mempergunakan alat bantu plani meter.

    2. Dengan mempergunakan alat bantu gride meli - meter.

    D

    Skala 1 : 2.000

    Gride 100 x 100m2

    Contoh :

  • Luas dari luas pengaruh lobang bor Dx. Adalah :

    Skala Peta 1 : 2000

    1cm2 = 400m2

    Jumlah Gride pada luas pengaruh

    Lobang bor D adalah 25 m2

    Luas dari luas pengaruh lobang bor D adalah

    =25 x 400 = 10000 m2

  • F. ISI ATAU VOLUME TANAH PADA DAERAH

    PENGARUH LOBANG BOR

    Isi atau volume tanah pada daerah pengaruh disebut. IDH = Isi Dihitung.

    Rumus . IDH = LDH x DDH

    IDH = Isi Dihitung

    LDH = Luas Dihitung = Luas

    Daerah Lobang Bor pada Daerah

    Pengaruh tersebut

  • Contoh :

    1. Gride/Jarak Lobang = 40m x 40m2

    2. Luas Daerah Pengaruh = 1.600m2

    3. Dalam Lobang Bor = 10m

    Maka Isi Tanah Dihitung adalah :

    IDH = LDH x DDH

    IDH = 1600m2 x 10m

    IDH = 16000m3

    Jadi Volume tanah / IDH yang diduga ada timah adalah 16000m2

  • G. MENENTUKAN KANDUNGAN TIMAH PADA

    DAERAH PENGARUH LOBANG BOR

    IDH = LDH x DDH m3

    TDH = Kekayaan Lobang Bor dalam Kg/m3 atau Kwt/1000m3

    Contoh Perhitungan :

    Jarak Lobang Bor. 40 x 40m2

    Kekayaan Lobang Bor. 1,2 Kg/m3 atau 12 kwt/1000m3

    Dalam Lobang Bor. 12 m

    Hitung kandungan timah pada daerah pengaruh lobang bor tersebut !

    PDH = IDH x TDH

  • Hitung :

    PDH = IDH x TDH

    PDH = LDH x DDH x TDH

    PDH = 1600m2 x 12m x 1,2 Kg/m2

    PDH = 19200m3 x 1,2 Kg/m3

    PDH = 19200 x 1,2 kg

    PDH = 22040 Kg = 22,04 Ton. SN

  • H. MENGHITUNG CADANGAN TIMAH YANG

    TERSEDIA PADA DAERAH/ WILAYAH EXPLORASI

    Seperti sudah dibicarakan terdahulu, kegiatan explorasi meliputi :

    1. Pengukuran/Pemetaan

    2. Sampling/Pemboran

    3. Olah Data

    Setelah kegiatan explorasi pada suatu daerah selesai dikerjakan, tersedia hasil oleh data antara lain :

    1. Peta Bor

    2. Peta Corral dan Essay

    3. Olah Data

  • 1. PETA BOR

    Peta yang menunjukkan keberadaan atau koordinat posisi lubang terhadap sistem koordinat yang dipakai pada peta bor ini di cantumkan :

    - Wilayah :

    - Daerah :

    - Lapangan :

    - Sifat Pemboran :

    - Skala Peta :

    - Koordinat tiap nomor lobang yang disesuaikan dengan sistem koordinat yang dipakai.

    - Ketinggian permukaan tanah terhadap permukaan air laut rata-rata.

    - Kedalaman Lobang Bor

    - Ketinggian kong terhadap muka laut rata-rata

    - Jenis Kong

    - Kekayaan lubang Bor

  • 2. Data Corral dan Essay

    Data Corral, yaitu Data bor yang disajikan pada suatu daerah secara Horizontal / Lateral, paa suatu daerah meliputi :

    - Nomor lubang bor

    - Nomer Lintang Bor (Untuk bor darat, untuk pemboran laut tidak dicantumkan No. Lintang)

    - Tanggal/Bulan/Tahun Pemboran

    - Ketinggian permukaan lobang bor terhadap TLR.

    - Dalam lobang bor sampai kong.

    - Ketinggian kong terhadap TLR.

    - Jenis Kong

    - Besar Kekayaan Lobang Bor.

  • DATA ESSAY

    Yaitu data bor yang disajikan secara vertikal, meliputi,

    - Nomer lubang bor

    - Ketinggian air terhadap permukaan tanah.

    - Ketinggian air terhadap TLR.

    - Diterminasi jenis lapisan tanah yang dibor, mulai dari

    permukaan sampai kong.

    - Batas pengambilan contoh tanah yang dibor.

  • (Sambungan) DATA ESSAY

    - Kandungan mineral yang didapat dari contoh tanah

    yang dibor, meliputi berat consentrate dan

    prosentase kadar Sn pada consentrate tersebut dan

    besar butir mineral cassiterite yang dominan.

    - Ketebalan/kedalaman bor.

    - Jenis Kong

    - Ketinggian Kong terhadap TLR.

  • 3. PETA CADANGAN

    Peta cadangan adalah peta yang menyajikan informasi cadangan yang didapat pada suatu daerah yang diexplorasi / bor, meliputi kekayaan masing - masing lobang bor dan distribusi penyebaran kekayaan secara lateral dan jumlah cadangan yang tersedia.

    Peta cadangan, sebenarnya hampir sama dengan peta bor, pada peta bor menyajikan semua titik/lobang bor yang sudah di bor, pada peta cadangan, peta bor yang sudah diblok (dibatasi/linesasi) lobang-lobang bor yang mengandung yang mengandung timah untuk dihitung kandungan/kekayaan timahnya.

  • 4. MENGHITUNG CADANGAN PADA DAERAH YANG

    DISELEKSI DI EXPLORASI/BOR

    Blok atau batasi/linenisasi, lobang-lobang bor yang bertimah, untuk perhitungan cadangan di ambil 0,051 Kg/M3 , tapi untuk peta rencana kerja tambang baik tambang darat maupun KK diambil > 0,10 Kg/M3

    Hitung luas daerah yang bertimah (LDH).

    Hitung Rata-rata dalam Lobang Bor yang Bertimah (DDH).

    Hitung jumlah volume tanah yang bertimah (IDH).

    Hitung rata-rata kekayaan lobang bor yang bertimah (TDH).

  • Jumlah Produksi Timah yang terkandung dapat dihitung, dengan rumus :

    PDH = IDH X TDH

    IDH = LDH X DDH

    PDH = (LDH X DDH) X TDH

    PDH = Jumlah Cadangan yang dihitung dalam Ton

    IDH = Isi tanah yang dihitung, di duga mengandung timah dalam meter kubik

  • Sambungan Rumus

    LDH = Luas daerah yang sudah di blok, yang di duga mengandung timah (meter) dalam rata-rata lobang bor yang bertimah dapat dihitung dengan metode geostatistik dengan alat bantu milimeter gride.

    TDH = Adalah jumlah rata-rata kekayaan timah dari lobang-lobang bor yang sudah diblok kekayaan rata-rata dapat dihitung dengan metode geostatistik seperti menentukan kedalaman rata-rata (DDH)

  • Contoh Perhitungan :

    Luas daerah yang mengandung timah 260.000m2.

    Kedalaman rata - rata lobang bor yang mengandung timah. Setelah dihitung dengan Methode Geostatistik adalah 16 meter sampai kong.

    Kekayaan rata-rata lobang bor yang bertimah adalah 0,41 kg/m3.

    Hitung jumlah cadangan yang tersedia?

    Hitung :

  • Hitung :

    PDH = IDH x TDH

    PDH = (LDH x DDH) x TDH

    PDH = (260.000m2 x 16m) x 0,41 Kg/m3

    PDH = 4.160.000m3 x 0,41 Kg/m3

    PDH = 1.705.600 Kg

    PDH = 1.705,6 Ton SN

    TDH : pdh /idh * 1000

  • I. Manfaat dari Perhitungan Cadangan

    Dapat informasi yang jelas dari jumlah cadangan

    yang terkandung pada suatu daerah, meliputi :

    Jumlah kandungan

    Letak dan posisi

    Jenis mineral yang dominan

    Ukuran/grain size yang dominan

    Pola penyebaran

  • Dari informasi / data di atas dapat ditentukan :

    1. Methode tehnik tambang yang akan dipakai.

    2. Kapasitas Tambang

    3. Sripping Ratio

    4. Cut Off Grade

    5. Keuntungan yang akan didapat