pengantar perhitungan cadangan

102
PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM ESTIMASI SUMBERDAYA & CADANGAN Disampaikan pada Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 @ Syafrizal, 2014 @ Syafrizal, 2014 @ Syafrizal, 2014 @ Syafrizal, 2014 Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Mineral, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung FTTM – ITB

Upload: diansyah-afriandi

Post on 24-Dec-2015

154 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

pengantar mata kuliah perhitungan cadangan

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Perhitungan Cadangan

PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM

ESTIMASI SUMBERDAYA & CADANGAN

Disampaikan pada Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT

Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Mineral,

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

Institut Teknologi Bandung

FTTM – ITB

Disampaikan pada Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014

Page 2: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

PENDAHULUAN

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 2222

Page 3: Pengantar Perhitungan Cadangan

PENTAHAPAN KEGIATAN EKSPLORASI

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 3333

Page 4: Pengantar Perhitungan Cadangan

TAHAPAN KEGIATAN EKSPLORASI (in general)

• Study phase: – choice of potential target, study of demand, supply, commodity price

trends, available markets, exploration cost, draw up budget.

• Reconnaissance phase: – will start with a literature search and progress to a review of available

remote sensing and photo geological data leading to selection of favorable areas,

– initial field reconnaissance, and land acquisition,

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

– initial field reconnaissance, and land acquisition,

– probably followed by airborne surveys, geological mapping and prospecting, geochemical and geophysical surveys, and limited drilling.

• Target testing: – detailed geological mapping and detailed geochemical and geophysical

surveys, trenching and pitting, drilling.

– If successful this will lead to an order of magnitude study which will establish whether there could be a viable project that would justify the cost of progressing to a prefeasibility study.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 4444

Page 5: Pengantar Perhitungan Cadangan

TAHAPAN KEGIATAN EKSPLORASI (in general)

• Pre-feasibility:

– major sampling and test work programs, including mineralogical

examination of the ore and pilot plant testing to ascertain the

viability of the selected mineral processing option and likely

recoverability.

– It evaluates the various options and possible combinations of

technical and business issues.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

technical and business issues.

• Feasibility study:

– drilling, assaying, mineralogical, and pilot plant test work will

continue.

– the feasibility study confirms and maximizes the value of the

preferred technical and business option identified in the

prefeasibility study stage.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 5555

Page 6: Pengantar Perhitungan Cadangan

TAHAPAN EVALUASI (Technical Study); JORC Code 2012

• A Scoping Study is an order of magnitude technical and economic

study of the potential viability of Mineral Resources. It includes

appropriate assessments of realistically assumed Modifying Factors

together with any other relevant operational factors that are

necessary to demonstrate at the time of reporting that progress to a

Pre-Feasibility Study can be reasonably justified.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

Pre-Feasibility Study can be reasonably justified.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 6666

Page 7: Pengantar Perhitungan Cadangan

TAHAPAN EVALUASI (Technical Study); JORC Code 2012

• A Preliminary Feasibility Study (Pre-Feasibility Study) is a

comprehensive study of a range of options for the technical and

economic viability of a mineral project that has advanced to a stage

where a preferred mining method, in the case of underground

mining, or the pit configuration, in the case of an open pit, is

established and an effective method of mineral processing is

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

determined. It includes a financial analysis based on reasonable

assumptions on the Modifying Factors and the evaluation of any

other relevant factors which are sufficient for a Competent Person,

acting reasonably, to determine if all or part of the Mineral

Resources may be converted to an Ore Reserve at the time of

reporting. A Pre-Feasibility Study is at a lower confidence level than

a Feasibility Study.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 7777

Page 8: Pengantar Perhitungan Cadangan

TAHAPAN EVALUASI (Technical Study); JORC Code 2012

• A Feasibility Study is a comprehensive technical and economic

study of the selected development option for a mineral project that

includes appropriately detailed assessments of applicable Modifying

Factors together with any other relevant operational factors and

detailed financial analysis that are necessary to demonstrate at the

time of reporting that extraction is reasonably justified

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

time of reporting that extraction is reasonably justified

(economically mineable). The results of the study may reasonably

serve as the basis for a final decision by a proponent or financial

institution to proceed with, or finance, the development of the

project. The confidence level of the study will be higher than that of

a Pre-Feasibility Study.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 8888

Page 9: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

TINJAUAN UMUM

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 9999

Page 10: Pengantar Perhitungan Cadangan

An Overview

• Burmeister (1989) :

– Melakukan review terhadap 35 Operasi PenambanganEmas di Australian yang memulai operasi pada periode1984 to 1987.

– Menemui fakta bahwa 2/3 tidak dapat mencapai target produksi emas pada tahun pertama operasi.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

produksi emas pada tahun pertama operasi.

– Penyebab utama :

• excessive dilution,

• inappropriate estimation techniques,

• inadequate geological interpretation,

• unreliable assays, and

• inadequate drilling

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 10101010

Page 11: Pengantar Perhitungan Cadangan

An Overview

• Clow (1990) :

– Melakukan kajian terhadap 25 Canadian Gold Projects

dan menemukan bahwa hanya 3 project yang sesuai

dengan penaksiran.

– Penyebab utama :

• poor data management;

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• poor data management;

• inappropriate treatment of high-grade values;

• lack of bulk sampling;

• errors from application of geostatistics; and

• inadequate assessment of dilution and mining method.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 11111111

Page 12: Pengantar Perhitungan Cadangan

Common Sense

Common Sense

Geology

DatabasePresentation

of Results

GEOLOGIGEOLOGI

• Faktor terpenting adalah pemahaman

geologi endapan.

• Penting untuk pemilihan metode

perhitungan dan klasifikasi.

• Pada tahap awal eksplorasi, karakteristik

geologi dan kontrol mineralisasi secara

keseluruhan dapat saja terlewatkan,

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 12121212

Common Sense

Estimation Parameters

Estimation Methods

Classification of Results

keseluruhan dapat saja terlewatkan,

geologis sebaiknya fokus pada pencatatan

core secara deskriptif dan grafis sebelum

sistem pencatatan komputerisasi.

• Kesalahan interpretasi geologis lebih fatal

daripada kesalahan dalam perhitungan.

• Interpolasi nilai harus didapatkan dari

geologi dan karakter deposit, bukan

sebaliknya.

Page 13: Pengantar Perhitungan Cadangan

Common Sense

Common Sense

Geology

DatabasePresentation

of Results

DATABASEDATABASE

• Database mencakup observasi dan

pengukuran.

• Pengecekan dilakukan pada semua tahap,

mulai dari sampling hingga presentasi.

• Sebaiknya tersedia sistem pengecekan

yang ketat untuk kerepresentatifan dan

akurasi.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 13131313

Common Sense

Estimation Parameters

Estimation Methods

Classification of Results

akurasi.

• Representatif badan bijih diwakili oleh

ukuran dan spasi.

• Jarak sampel optimum bergantung

homogenitas, kontinuitas, serta nilai cog.

• Opsi untuk infill drilling dan re-sampling

harus selalu terbuka.

Page 14: Pengantar Perhitungan Cadangan

Common Sense

Common Sense

Geology

DatabasePresentation

of Results

Estimation ParametersEstimation Parameters• Nilai cut-off grade harus berdasarkan

perhitungan ekonomis.

• Tebal bijih minimum, tebal maksimum,

losses dan ukuran blok.

Estimation Estimation MethodsMethods• Kesesuaian metode perhitungan dengan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 14141414

Common Sense

Estimation Parameters

Estimation Methods

Classification of Results

• Kesesuaian metode perhitungan dengan

geologi deposit, data yang tersedia, serta

metode pertambangan yang akan

diterapkan.

• Sebaiknya perhitungan tidak dilakukan

hanya dengan satu metode.

• Setiap metode perhitungan dapat bersifat

unik untuk badan bijih tertentu.

Page 15: Pengantar Perhitungan Cadangan

Common Sense

Common Sense

Geology

DatabasePresentation

of Results

ClassificationClassification• Sebagai bahan pertimbangan utama

untuk membuat keputusan investasi

pertambangan dengan memperkirakan

risiko yang terjadi.

PresentationPresentation• Sebaiknya jelas, ringkas, dan logis.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 15151515

Common Sense

Estimation Parameters

Estimation Methods

Classification of Results

• Sebaiknya jelas, ringkas, dan logis.

• Tidak hanya merupakan gambaran

sumberdaya atau cadangan, tetapi juga

untuk pihak lain yang membutuhkannya.

• Tidak hanya kuantitatif, tetapi juga bersifat

kualitatif sehingga hasil akhir sebaiknya

berupa estimasi atau perkiraan, bukan

kalkulasi.

Page 16: Pengantar Perhitungan Cadangan

Communication

Geologist

Geostatistician

Technical Team and

Management

GeologistGeologist• Melakukan interpretasi geologi deposit

dan menyampaikan kepada semua yang

terlibat dalam proses estimasi.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 16161616

Communication

Mining Engineer

Metallurgist

Management

GeostatisticianGeostatistician• Menjelaskan metode perhitungan yang

akan digunakan dan meyakinkan

adanya hubungan yang relevan antara

metode tersebut dengan aspek geologi

dan pertambangan.

Page 17: Pengantar Perhitungan Cadangan

Communication

Mining EngineerMining Engineer• Harus memahami secara keseluruhan

mengenai cara mendapatkan hasil

estimasi sesuai dengan batasan yang

Geologist

Geostatistician

Technical Team and

Management

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 17171717

estimasi sesuai dengan batasan yang

dapat diterima.

MetallurgistMetallurgist• Lebih berperan dalam tahapan analisis

hasil pengeboran, pengambilan sampel,

dan penentuan kadar batas.

Communication

Mining Engineer

Metallurgist

Management

Page 18: Pengantar Perhitungan Cadangan

Communication

Technical Team and Technical Team and

ManagementManagement

• Sebelum memulai proses estimasi,

sebaiknya diadakan technical meeting

sehubungan dengan tujuan serta

bentuk hasil akhir.

Geologist

Geostatistician

Technical Team and

Management

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 18181818

bentuk hasil akhir.

• Selama kegiatan estimasi, secara rutin

melibatkan pihak manajemen.

• Tim teknis memiliki tanggung jawab

untuk memberikan data dan asumsi

yang digunakan kepada pihak

manajemen, serta tingkat keyakinan

hasil akhir.

Communication

Mining Engineer

Metallurgist

Management

Page 19: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 19191919

Page 20: Pengantar Perhitungan Cadangan

PERSYARATAN UTAMA

• Dapat mencerminkan secara tepat kondisi geologi, karakteristik, dan

sifat endapan,

• Dilaksanakan sesuai dengan tujuan evaluasi,

• Harus didasarkan pada data faktual yang diolah secara objektif,

• Harus memberikan hasil yang dapat diuji ulang atau diverifikasi,

• Harus menghasilkan tingkat kepercayaan hasil perhitungan:

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• Harus menghasilkan tingkat kepercayaan hasil perhitungan:

– Kebenaran dan kelengkapan pengetahuan dalam interpretasi

badan bijih.

– Kepadatan data (grid density) yang cukup

– Asumsi dan pendekatan variabel dalam interpretasi dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan teknis.

– Pendekatan rumus perhitungan tidak melanggar kaidah

matematika yang ada.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 20202020

Page 21: Pengantar Perhitungan Cadangan

Ilustrasi

Model Geologi � Resources � Insitu Gridded Model � Pit Geometri � Pit Optimizer �

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 21212121

Model Geologi � Resources � Insitu Gridded Model � Pit Geometri � Pit Optimizer �

Parameter Geoteknik � Mine Design (alternatif 1 s.d n) � Reserve optimation (Insitu Reserve

dan ROM Reserve) � Penjadualan

Page 22: Pengantar Perhitungan Cadangan

FACTORS AFFECTING THE RELIABILITY OF

RESOURCE ESTIMATES

• Sampling density– The ability to resolve detail in the geometry of a deposit is directly

related to the sampling density.

• The quality of the sample data– Poor quality sampling contributes directly to imprecision and bias in

global and local recoverable resource estimates and limits the ability to resolve detail in the mineralisation geometry.

• The spatial continuity of the grade in the deposit

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• The spatial continuity of the grade in the deposit– Grade continuity in gold deposits tends to be weaker than in most

base metal deposits.

• Cut-off grade– Variability is usually a function of grade in most mineral deposits and

tends to increase with increasing grade.

• Mining selectivity– Very high or detailed selectivity in mining usually goes hand in hand

with high cut-off grades and limited spatial continuity of grades.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 22222222

Page 23: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

KONSEP KLASIFIKASI SUMBERDAYA &

CADANGAN

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 23232323

Page 24: Pengantar Perhitungan Cadangan

MENGAPA DIPERLUKAN ?

• Sumberdaya Mineral dan Batubara sangat melimpah.

– Perlu dikelompokkan dengan kategori tertentu.

• Tingkat keyakinan yang berbeda-beda.

– Sangat bergantung pada tahapan eksplorasi.

• Ketersediaan data dan informasi.

– Sangat bergantung pada proses pelaksanaan eksplorasi.

Metoda pendekatan dan asumsi yang digunakan sangat bervariasi.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• Metoda pendekatan dan asumsi yang digunakan sangat bervariasi.

– Akan mempengaruhi tingkat akurasi perhitungan.

• Keseragaman istilah dan terminologi.

– Standar dalam pelaporan hasil eksplorasi dan estimasi sumberdaya

dan cadangan.

– Baik untuk pemerintah, industri pertambangan, maupun penyandang

dana.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 24242424

Page 25: Pengantar Perhitungan Cadangan

DASAR KLASIFIKASI

• Kajian Geologi

– Kontinuitas geologi atau kompleksitas geologi endapan.

– Tingkat keyakinan geologi dan/atau tahapan eksplorasi.

• Kajian Kelayakan

– Faktor teknis yang meliputi: kondisi data eksplorasi,

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

– Faktor teknis yang meliputi: kondisi data eksplorasi,

teknis dan operasi penambangan, pengolahan,

lingkungan, dll.

– Faktor ekonomis yang meliputi pasar, harga, dan

parameter ekonomi.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 25252525

Page 26: Pengantar Perhitungan Cadangan

Pengertian UmumInformasi eksplorasi :

� Informasi sebagai hasil dari suatu rangkaian

kegiatan eksplorasi pada suatu endapan

untuk mengetahui : bentuk, ukuran,

komposisi, dan kadar.

Sumberdaya (resources) :

� Untuk menyatakan suatu konsentrasi

alamiah suatu material di alam, dimana

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 26262626

alamiah suatu material di alam, dimana

sebagian darinya bisa diesktrak secara

ekonomis.

Cadangan (reserve) :

� merupakan sebagian dari sumberdaya

(resources) yang memenuhi persyaratan

untuk ditambang dan ekstraksi (ketebalan,

kadar/kualitas, dan kedalaman) yang

memenuhi persyaratan hukum dan

ekonomis pada saat ini.FAKTOR MODIFIKASI

Page 27: Pengantar Perhitungan Cadangan

Ilustrasi

Measured Resources

There are fish in the lake. You may

even be able to see them. You have

your boat on the trailer, but you

may go golfing instead.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 27272727

Probable & Proven Reserves

The fish is on your hook, in the water, by your

boat, and you are ready to net it. You can tell

how big it looks (they always look bigger in the

water).

Page 28: Pengantar Perhitungan Cadangan

Ilustrasi

• Jika disebandingkan dengan beberapa pendefinisian, maka seluruh kategori

sumberdaya (resources) telah terpenuhi.

• Tetapi pada saat ini belum bisa dipancing, dijual ataupun dimakan karena salah satu

dari alasan sebagai berikut :

Secara Politis (aturan) :

Komplek pemancingan tidak memberikan izin

Dari sisi lingkungan :

Ikan yang terdapat pada kolam tersebut tergolong pada jenis yang dilindungi.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 28282828

Ikan yang terdapat pada kolam tersebut tergolong pada jenis yang dilindungi.

Dari sisi ekonomi :

Pada saat ini supplai ikan melimpah, sehingga harga sangat rendah.

Dari sisi teknologi :

Tidak tersedia peralatan pancing yang sesuai dengan jenis ikannya.

Modifying Factors

tidak terpenuhi

Page 29: Pengantar Perhitungan Cadangan

Ilustrasi

Proved Undeveloped (PUD)

Fish is in the water, on your hook, in the net.

Proved Developed Non-Producing (PDNP)

Fish is in the boat.

Insitu Reserve

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 29292929

Fish is in the boat.

Proved Developed Producing (PDP)

Fish is on your plate, fully cooked and you are

eating it.

Mineable Reserve

Marketable Reserve

Page 30: Pengantar Perhitungan Cadangan

The Mc. Kelvey Box (1986)

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 30303030

Page 31: Pengantar Perhitungan Cadangan

SNI 13-6011-1999

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 31313131

Page 32: Pengantar Perhitungan Cadangan

AMANDEMEN 1 - SNI 13-4726-1998

AMANDEMEN 1 - SNI 13-5014-1998

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 32323232

Page 33: Pengantar Perhitungan Cadangan

AMANDEMEN 1 - SNI 13-4726-1998

AMANDEMEN 1 - SNI 13-5014-1998

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 33333333

Page 34: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 34343434

Page 35: Pengantar Perhitungan Cadangan

SNI 5015-2011

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 35353535

Page 36: Pengantar Perhitungan Cadangan

JORC - 2004

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 36363636

Page 37: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 37373737

Page 38: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

KONSEP-KONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 38383838

Page 39: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

KONSEP KONTINUITAS & HOMOGENITAS

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 39393939

Page 40: Pengantar Perhitungan Cadangan

Pengertian “Continuity”

• Definisi “Continuity”– Continuity is “the state of being connected” or “unbroken

in space” (Oxford English Dictionary, 1985, p.186).

• Dalam perhitungan sumberdaya/cadangan, definisi

tersebut dinyatakan sebagai :

– keberadaan kondisi geologi endapan yang secara spasial

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 40404040

– keberadaan kondisi geologi endapan yang secara spasial

baik secara fisik maupun kontrol mineralisasi yang

mempengaruhi bentuk maupun distribusi kadar.

Kontinuitas ~ Homogenitas

Page 41: Pengantar Perhitungan Cadangan

KONTINUITAS GEOLOGI dan NILAI

KONTINUITAS GEOLOGI KONTINUITAS NILAI

Merupakan bentuk spasial (fisik)

dari suatu geometri endapan atau

domain mineralisasi.

• Primary: veins, mineralized shear,

mineralized stratum

• Secondary: postmineral faults,

Merupakan bentuk distribusi

spasial dari suatu pengukuran

parameter endapan.

• Ketebalan zona (domain) geologi.

• Kadar pada suatu zona (domain)

geologi.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 41414141

• Secondary: postmineral faults,

metamorphism, folding or shearing

of deposits

geologi.

• Nugget effect and range of

influence are quantified.

• Trend distribusi kadar secara spasial

pada beberapa arah.

• Hubungan, trend atau distribusi

suatu domain geologi pada

beberapa kombinasi parameter.

Page 42: Pengantar Perhitungan Cadangan

KONTINUITAS

• Kontinuitas Geometri

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 42424242

• Kontinuitas Geometri

• Kontinuitas Nilai

Page 43: Pengantar Perhitungan Cadangan

PENGERTIAN HOMOGENITAS

• Homogenitas

berhubungan dengan

tingkat kontinuitas secara

nilai : kadar atau kualitas.

• Highly homogeneous ores

are relatively easy to

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

are relatively easy to

estimate with confidence;

less homogeneous ores

are more difficult to

estimate.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 43434343

Page 44: Pengantar Perhitungan Cadangan

PENGERTIAN HOMOGENITAS

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 44444444

Page 45: Pengantar Perhitungan Cadangan

KONTINUITAS & KLASIFIKASI SUMBERDAYA

• Kontinuitas saat ini menjadi topik hangat sehubungan dengan studi endapan mineral dan klasifikasi sumberdaya/cadangan.

• Parameter kontinuitas ini menjadi parameter penting dalam sistim klasifikasi. – Untuk mendefinisikan bagian dari endapan bahan galian yang dapat

dihitung sebagai asset dari suatu perusahaan eksplorasi atau penambangan.

• Dalam skema klasifikasi, kontinuitas digunakan untuk

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• Dalam skema klasifikasi, kontinuitas digunakan untuk menunjukkan selang tingkat kepercayaan terbaik yang dapat dihasilkan dari hasil observasi atau batasan interpolasi. – Tingkat keyakinan akan bertambah dengan naiknya kepastian

kontinuitas endapan.

• Pemahaman Kontinuitas Akan Berimplikasi Pada Pemahaman Tingkat Keyakinan Geologi pada Konsep Klasifikasi Sumberdaya/ Cadangan

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 45454545

Page 46: Pengantar Perhitungan Cadangan

Contoh Kontinuitas terhadap Klasifikasi

PARAMETERKONDISI GEOLOGI

SEDERHANA MODERAT KOMPLEK

I. Aspek Sedimentasi

1. Variasi ketebalan Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi

2. Kesinambungan Ribuan meter Ratusan meter Puluhan meter

3. Percabangan Hampir tidak ada Beberapa Banyak

II. Aspek Tektonik

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 46464646

II. Aspek Tektonik

1. Sesar Hampir tidak ada Jarang Rapat

2. Lipatan Hampir tidak terlipat Terlipat sedang Terlipat kuat

3. Intrusi Tidak berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh

4. Kemiringan Landai Sedang Curam

III. Aspek Kualitas

Variasi kualitas Sedikit bervariasi Bervariasi Sangat bervariasi

Page 47: Pengantar Perhitungan Cadangan

Contoh Kontinuitas terhadap Klasifikasi

Persyaratan jarak titik informasi untuk setiap kondisi

geologi dan kelas sumberdaya-nya.

Kondisi

GeologiKriteria

SUMBERDAYA

Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 47474747

GeologiKriteria

Hipotetik Tereka Tertunjuk Terukur

Sederhana Jarak titik informasi (m)Tidak

Terbatas1000 < X ≤ 1500 500 < X ≤ 1000 X ≤ 500

Moderat Jarak titik informasi (m)Tidak

Terbatas500 < X ≤ 1000 250 < X ≤ 500 X ≤ 250

Komplek Jarak titik informasi (m)Tidak

Terbatas200 < X ≤ 400 100 < X ≤ 200 X ≤ 100

Page 48: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

KORELASI, INTERPOLASI, EKSTRAPOLASI

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 48484848

Page 49: Pengantar Perhitungan Cadangan

KORELASI & INTERPOLASI

• Pendefinian geometri endapan dikontrol oleh pengetahuan terhadap karakter mineralisasi � deliniasi.

• Proses deliniasi badan bijih harus didukung oleh :

– Sampling yang ekstensif.

– Sampling desain dikontrol oleh karakteristik geologi termasuk support, jumlah, dan tata letak sampel.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

termasuk support, jumlah, dan tata letak sampel.

• Sampel dianalisis untuk mendapatkan informasi geologi, kadar, dan karakteristik fisik.

• Karakteristik fisik yang penting antara lain :

– Bulk density � implikasi terhadap tonase,

– Fracture density � kontrol mineralisasi dan kadar,

– Batas antara ore & waste � implikasi terhadap dilusi.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 49494949

Page 50: Pengantar Perhitungan Cadangan

Contoh Korelasi

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 50505050

Page 51: Pengantar Perhitungan Cadangan

Contoh Korelasi

650

700

650

700

750 750

eoh 173.35

a

b

j

k

l

m

op

q

r

s

t

u

n

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 51515151

500

550

600

CUT 1 (N 240ºE/49º)

Y = 8660.626X = 9502.065

CUT 1A (N 240ºE/33º)

Z = 744.011

500

550

600

eoh 241.15m

eoh 173.35

c

d

e

fg-h

i

CUT 1B (N 240ºE/60º)eoh 238.80 m

v

x

z

w

Page 52: Pengantar Perhitungan Cadangan

INTERPRETASI & KORELASI

DH-01 DH-02 DH-03 DH-04

Interpretasi

Awal

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 52525252

Tebal Urat (m)

Kadar (ppm)

3,1

1,7

1,2

2,1

2,8

1,6

3,2

1,9

Interpretasi

Awal

Berdasarkan kontrol geologi dan model genetik ���� merupakan kontrol struktur geologi.

Page 53: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

DILUSI

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 53535353

Page 54: Pengantar Perhitungan Cadangan

DILUSI

• Dilusi internal – Dilusi internal geometri � material kadar rendah

mempunyai batas yang jelas dengan material kadar tinggi.

– Dilusi internal inheren � material kadar rendah tidak mempunyai batas yang jelas dengan kadar tinggi (terjadi karena resolusi blok yang rendah)

• Dilusi eksternal

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• Dilusi eksternal– Dilusi eksternal terjadi karena reruntuhan dinding, – Kesulitan teknis mengambil batas bijih dalam open pit

atau kurang hati-hati dalam pemisahan batas bijih dan waste.

– Dapat juga terjadi dalam hal membuka stope dimana lebar bijih kurang dari lebar minimum penambangan.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 54545454

Page 55: Pengantar Perhitungan Cadangan

DH-01 DH-02

Batas endapan yang sebenarnya (aktual)

Ba

tas

Bij

ih

Ba

tas

Bij

ih

Kontak (batas) dilusi

Interpolasi (Geometri) Badan Bijih - Implikasi Terhadap Dilusi -

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 55555555

Batas endapan yang sebenarnya (aktual)

Batas endapan (interpretasi atau yang direncanakan)

Ba

tas

Bij

ih

Ba

tas

Bij

ih

Kontak (batas) dilusi

Kontak (batas) dilusi

Page 56: Pengantar Perhitungan Cadangan

DILUSI

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 56565656

Pencampuran dari material bukan bijih (waste)

ke dalam material bijih sehingga cenderung

menaikkan tonase dan dapat menurunkan

kadar rata-rata.

Tidak hanya terjadi pada tahap eksplorasi saja

melainkan terjadi hingga proses pengolahan

mineral.

Page 57: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

SAMPLING & GRID DENSITY

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 57575757

Page 58: Pengantar Perhitungan Cadangan

SAMPLING

• Tujuan Sampling : – Untuk mendapatkan suatu nilai kadar yang dapat mewakili suatu

daerah/blok bijih.

• Pentingnya Sampling :– Volume dari conto hanya merupakan sebagian kecil dari volume

blok yang diwakilinya.

– Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya-Cadangan didasarkan pada data dan hasil analisis terhadap conto (sampel).

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

pada data dan hasil analisis terhadap conto (sampel).

• Kondisi Yang Harus Diperhatikan :– Salting,

• Terjadinya penambahan kadar pada sampel yang akan dianalisis.

– Kontaminasi, • Terjadinya pengotoran sampel sehingga tidak dapat mewakili kondisi yang

sebenarnya.

– Dilution, • Terjadinya penambahan material asing (non-ore) ke dalam sampel.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 58585858

Page 59: Pengantar Perhitungan Cadangan

DRILLING DAN CORE SAMPLING

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 59595959

Akibat Jika Core Tidak Representatif :

• Kesalahan dalam penentuan kedalaman zona endapan,

• Kesalahan dalam penentuan ketebalan endapan,

• Kesalahan dalam penentuan kadar atau kualitas endapan.

Page 60: Pengantar Perhitungan Cadangan

Core Recovery, Solid Core, RQD

• Total Core Recovery (TCR)▫ Penting untuk menilai kualitas

data pemboran,▫ Untuk tujuan analisis kualitas

disyaratkan minimal 90%.

• Solid Core Recovery (SCR)▫ Penting untuk keperluan

geoteknik.▫ Mengetahui kualitas dan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 60606060

▫ Mengetahui kualitas dan kekuatan batuan.

• Rock Quality Designation(RQD)▫ Penting untuk keperluan

geoteknik.▫ Mengetahui kekuatan batuan dan

intensitas kekar.

Page 61: Pengantar Perhitungan Cadangan

Kualitas Batuan berdasarkan Nilai TCR-SCR-RQD

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 61616161

Page 62: Pengantar Perhitungan Cadangan

Kualitas Batuan berdasarkan Nilai TCR-SCR-RQD

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 62626262

Page 63: Pengantar Perhitungan Cadangan

Kualitas Batuan berdasarkan Nilai TCR-SCR-RQD

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 63636363

Page 64: Pengantar Perhitungan Cadangan

POLA PEMBORAN & GRID DENSITY

• Grid density akan lebih besar pada arah tegak lurus arah bidang kontinuitas geologi yang lebih besar.

• Layout pola pemboran sangat dipengaruhi oleh kemenerusan geologi dan pola distribusi kadar.

• Pola grid biasanya akan diawali dengan pola yang mendekati pola bujursangkar maupun pola persegipanjang.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

persegipanjang.– Evaluasi terhadap trend mineralisasi/endapan akan

digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan grid density pada suatu arah tertentu.

• Infill sampling point– Dilakukan jika ditemukan indikasi kontinuitas rendah

dan/atau kemungkinan munculnya anisotropi,

– Dilakukan meningkatkan tingkat keyakinan.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 64646464

Page 65: Pengantar Perhitungan Cadangan

GRID DENSITY

• Derajad kerapatan (jarak) interval antar titik observasi di dalam eksplorasi disebut dengan Grid Density.

• Peningkatan grid density ini perlu dilakukan untuk antisipasi adanya struktur dan perbedaan keadaan mineralisasi.

• Peningkatan tahapan eksplorasi, maka grid density juga akan bertambah besar.

• Grid density besar, maka tingkat derajad kepercayaan dan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• Grid density besar, maka tingkat derajad kepercayaan dan ketelitian semakin baik.

• Jika grid density rendah, berarti interval/jarak antara titik observasi besar, berarti mineralisasi bersifat homogen.

• Jika grid density tinggi, berarti interval/jarak antara titik observasi kecil, berarti mineralisasi bersifat non-homogen.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 65656565

Page 66: Pengantar Perhitungan Cadangan

GRID DENSITY

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 66666666

Page 67: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

SATUAN-SATUAN

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 67676767

Page 68: Pengantar Perhitungan Cadangan

SATUAN PANJANG (JARAK)

• Mile (Singkatan: mi)

– 1 mile = 1,6093 km = 5280 feet = 1760 yards = 80 chains.

– Rule-of-thumb :

• Jarak dalam km = (2 x jarak dalam mile) – 20% (2 x jarak dalam mile).

• Contoh : 65 miles: (2 × 65) - 20% (2 × 65 ) =130 – 26 = 104 km.

• Chain (Singkatan: ch)

– 1 chain = 20,1168 m = 22 yards.

• Yard (Singkatan: yd)

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• Yard (Singkatan: yd)

– 1 yard = 0.9144 m = 3 feet.

• Foot (plural: feet) (Singkatan: ft or ‘).

– Contoh: 3 feet = 3‘.

– 1 foot = 0.3048 m = 12 inches.

• Inch (Singkatan: in atau “).

– Contoh: 4 inches = 4“.

– 1 inch = 25.40 mm.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 68686868

Page 69: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 69696969

Page 70: Pengantar Perhitungan Cadangan

SATUAN LUAS & VOLUME

• Satuan Luas pada umumnya dinyatakan berdasarkan satuan-satuan panjang.– 1 square foot = [0,3048 m]2 = 0,0929 m2.

– 1 acre = 4047 m2

– 1 hectare = 2,5 acres = 10.000 m2 (pembulatan).

• Satuan Volume pada umumnya dinyatakan berdasarkan satuan-satuan panjang.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

berdasarkan satuan-satuan panjang.– 1 yard3= (0,9144 m)3 = 0,7646 m3.

– Loose cubic metre (LCM) adalah pernyataan volume pada material “not in situ” setelah pemberaian (penambangan) � volume disposal, stockpile (ROM), stockyard.

– Bank cubic metre (BCM) adalah untuk menyatakan material “in situ” sebelum pemberaian.

– BCM & LCM dihitung berdasarkan Swell Factor

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 70707070

Page 71: Pengantar Perhitungan Cadangan

BCM & LCM

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 71717171

Page 72: Pengantar Perhitungan Cadangan

SATUAN MASSA (BERAT)

• Metric tonne (disingkat “t”, “m.t” atau “M.t”)

– 1 tonne = 1000 kg.

• Short ton (disingkat “sh tn”)

– 1 short ton = 907,185 kg = 2000 pounds.

– Sering digunakan di North America (USA, Canada).

• Long ton (disingkat “1 tn”)

– 1 long ton = 1016,0470 kg = 2240 pounds.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

– 1 long ton = 1016,0470 kg = 2240 pounds.

– Sering digunakan di Great Britain and countries under British mining influence outside North America, e.g. Australia and New Zealand.

• Pound (disingkat “lb” atau “lbs”).

– 1 pound = 0,4536 kg.

• Ounce (disingkat “oz”)

– 1 ounce = 28,35 g.

• 1 troy ounce = 31,103 g

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 72727272

Page 73: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

DENSITAS, KADAR, KUALITAS

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 73737373

Page 74: Pengantar Perhitungan Cadangan

DENSITAS (DENSITY)

� Densitas didefinisikan sebagai massa per unit volume.

� Salah satu karakteristik fisik batuan dan bijih yang dipergunakan untuk konversi ukuran dari volume menjadi tonase.

� Densitas efektif merupakan massa per unit volume pada material tanpa porositas atau material solid.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

� Densitas relatif (specific gravity) � berat material ekivalen dengan berat air dengan volume sama

� Densitas ruah (bulk density) � densitas yang memperhatikan porositas (non solid).

� Mineralogi � Spesific Gravity

� Pertambangan (bijih & waste) � Bulk Density

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 74747474

Page 75: Pengantar Perhitungan Cadangan

DENSITAS (DENSITY)

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 75757575

Page 76: Pengantar Perhitungan Cadangan

KADAR DAN KUALITAS

• Kadar : menyatakan kuantitas suatu mineral/logam per unit volume atau berat.

• Satuan : kg/m3, % (persen), ppm (part per million), ppb (part per billion).

• Kadar-kadar pada “precious metals” and “trace elements” sering dinyatakan dalam “ppm” (parts per

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

elements” sering dinyatakan dalam “ppm” (parts per million). – Jika 1 ton = 106 g, maka 1 ppm setara dengan 1 g/t (tetapi ini hanya

berlaku utk satuan metrik, tidak berlaku untuk short or long ton).

• Dalam endapan placer, penyataan kadar merupakan berat logam berharga dalam satuan volume, seperti g/m3.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 76767676

Page 77: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

STRIPPING RATIO & PIT LIMIT

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 77777777

Page 78: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 78787878

Page 79: Pengantar Perhitungan Cadangan

WASTE TO ORE RATIOS

• There are two principally different kinds of waste

to ore ratios or stripping ratios:

– In layered fossil fuel deposits (lignite in Germany, hard

coal in USA, Canada, Australia, South Africa etc.) the

waste to ore ratio is stated as m3 waste per tonne raw

material.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

material.

– In open-pit mining for metal ore the waste to ore ratio

is normally expressed as tonne of waste per tonne of

ore.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 79797979

Page 80: Pengantar Perhitungan Cadangan

STRIPPING RATIO

• Stripping ratio atau nisbah kupas adalah

perbandingan antara jumlah material yang harus

dikupas (sebagian besar adalah overburden) untuk

mendapatkan satu satuan bijih.

– Untuk tambang bijih umumnya diartikan sebagai

jumlah tonase material yang harus dipindahkan untuk

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

jumlah tonase material yang harus dipindahkan untuk

mendapatkan satu ton bijih.

– Untuk tambang batubara umumnya diartikan sebagai

volume material yang harus dikupas untuk

mendapatkan satu ton batubara.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 80808080

Page 81: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 81818181

Page 82: Pengantar Perhitungan Cadangan

Pit Limit

Mineral Inventory(Resources)

Mineable

Ore

Waste

Waste

150 150

Pit Limit

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 82828282

0

100

50

150

S. Lawai

0

100

50

150

Page 83: Pengantar Perhitungan Cadangan

PIT LIMIT

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 83838383

Page 84: Pengantar Perhitungan Cadangan

PIT LIMIT

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 84848484

Page 85: Pengantar Perhitungan Cadangan

MINING RECOVERY

• In underground mining a 100% recovery is virtually impossible. Pillars are often left, so that actual recovery depends on the particular mining method, and may range from below 70% for room and pillar operations to >90% for cut and fill operations.

• In many cases a recovery of 85–90% may reasonably

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• In many cases a recovery of 85–90% may reasonably be assumed, with complementary loss of ore or tonnages, i.e. a 90% mining recovery means a 10%loss of tonnages.

• Even for open pit mines one should not assume 100% recovery but allow for 5% loss, for example as ore that is to be left in the pit shell due to the open pit design.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 85858585

Page 86: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

CUT OFF GRADE (COG) &

BREAK EVEN STRIPPING RATIO (BESR)

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 86868686

Page 87: Pengantar Perhitungan Cadangan

CUT OFF GRADE

• Cut off grade (cog) adalah kadar batas secara

keekonomian.

– Cog digunakan untuk membedakan blok-blok bijih

dengan blok-blok waste dalam perhitungan cadangan.

– Perubahan harga logam akan mempengaruhi cog �

menyebabkan perubahan jumlah cadangan.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

menyebabkan perubahan jumlah cadangan.

– Cog merepresentasikan batas ekonomis untuk

membuat deliniasi zona kadar mineral atau logam yang

potensial untuk ditambang.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 87878787

Page 88: Pengantar Perhitungan Cadangan

CUT OFF GRADE

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 88888888

Page 89: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 89898989

Page 90: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 90909090

Page 91: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

MINING LOSSES

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 91919191

Page 92: Pengantar Perhitungan Cadangan

Faktor Pembatas

• Struktur geologi : jika terdapat beberapa struktur geologi (seperti patahan), maka dapat dipisahkan menjadi beberapa pit potensial.

• Domain Geologi : jika terdapat blok intrusi, maka blok intrusi tersebut harus ditentukan batasnya untuk pembatas pit potensial.

• Kondisi geografis : jika terdapat sungai yang besar dan secara teknis sungai tersebut tidak dapat dipindahkan, maka

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

Kondisi geografis : jika terdapat sungai yang besar dan secara teknis sungai tersebut tidak dapat dipindahkan, maka dapat dipisahkan menjadi beberapa pit potensial.

• Kondisi geoteknik : jika diketahui limit (batas) ketinggian lereng maksimum,

• Kondisi pembatas lain : misalnya adanya jalan, perkampungan, atau areal lindung, maka dengan memplotkan lokasinya dapat digunakan sebagai batas pit potensial.

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 92929292

Page 93: Pengantar Perhitungan Cadangan

Mining Losses

• Mining Losses▫ Secara umum, Strip Mining (10%), Tambang Bawah Tanah (Long

Wall Rec. 60-70% ; Room & Pillar Rec. 40-60%), Auger Mining (Rec. 30-40%) sesuai dengan spesifikasi peralatannya.

▫ Pada Strip Mining (open pit), kadang-kadang juga digunakan pendekatan ketebalan lapisan yang akan ditinggalkan, yaitu 10 cm pada roof & 10 cm pada floor.

• Processing Losses

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

• Processing Losses▫ Bergantung pada hasil uji ketercucian (washability test), dimana

harga perolehan (yield) ditentukan dari hasil uji tersebut

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 93939393

Page 94: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

VARIABEL TERREGIONAL

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 94949494

Page 95: Pengantar Perhitungan Cadangan

VARIABEL TERREGIONAL

• Variabel terregional adalah variabel yang terdistribusi dalamruang yang mempunyai struktur teratur.

– Sifat-sifat terstruktur disebut regionalisasi dan dicirikan bahwasampel-sampel yang dekat lebih mempunyai nilai yang miripdaripada sampel-sampel yang terletak lebih berjauhan.

• Umumnya variabel-variabel yang berhubungan denganendapan mineral adalah variabel yang teregional misalnya

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

endapan mineral adalah variabel yang teregional misalnyatebal urat, kadar, kerapatan rekahan, dll.

– Variabel terregional seperti kadar juga mempunyai hubunganerat dengan support sampel.

• Efek smoothing (menurunkan variabilitas) terhadap suatunilai, atau disebut juga regularisasi, umumnya disertaidengan meningkatkan support

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 95959595

Page 96: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 96969696

Page 97: Pengantar Perhitungan Cadangan

Efek Smoothing melalui

komposit

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 97979797

Page 98: Pengantar Perhitungan Cadangan

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014

KOMPOSIT

KONSEPKONSEPKONSEPKONSEP----KONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASARKONSEP DASAR

Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 98989898

Page 99: Pengantar Perhitungan Cadangan

KOMPOSIT

• Untuk mereduksi jumlah data,

• Menyajikan data dengan support yang sesuai,

• Mereduksi adanya effek pencilan data (sangat tinggi maupun sangat rendah),

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 99999999

maupun sangat rendah),

• Mereduksi data-data yang bersifat erratik,

• Dapat menghasilkan data komposit untuk jenjang penambangan (bench composite).

Page 100: Pengantar Perhitungan Cadangan

Contoh sederhana :

Dari 2 hasil analisis sampel (A dan B).

� Sampel A = 1,5 % Cu dengan panjang sampel 3 m.

� Sampel B = 0,5 % Cu dengan panjang sampel 1 m.

– Berapa kadar rata-rata jika SG kedua jenis sampel identik.

– Berapa kadar rata-rata jika SG sampel A = 3,3; dan SG sampel

B = 2,7 gr/ml.

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 100100100100

B = 2,7 gr/ml.

– Definisikan faktor bobot-nya.

Page 101: Pengantar Perhitungan Cadangan

Contoh sederhana :

• Tentukan kadar rata-rata

Nikel pada sumur uji di

samping.

0,0 m

1,5 m

4,0 m

t1

t 2

k = 1,9 % Ni

k = 2,2 % Ni

1

2

Profil suatu sumuran uji :

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 101101101101

6,5 m

8,0 m

t3

t 4

k = 2,5 % Ni

k = 2,0 % Ni

3

4

Page 102: Pengantar Perhitungan Cadangan

Contoh sederhana :Profil suatu sumuran uji :

0,0 m

2,0 m

t1

t2

k = 1,9 % Ni

k = 2,3 % Ni

1

2 Jika nilai kadar batas (cut off grade) adalah 2,1 % Ni ;

@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014@ Syafrizal, 2014 Kuliah Tamu di UMI Makassar, 8 Desember 2014 102102102102

t3

t4

4,0 m

5,5 m

7,5 m

k = 2,0 % Ni

k = 1,7 % Ni

3

4

adalah 2,1 % Ni ;Tentukan ketebalan badan bijih pada sumuran uji ini.