perencanaan strategi sistem dan teknologi …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00911-si...

22
1 | Page PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA RUMAH SAKIT TNI AL Dr. MINTOHARDJO Vicky Krisna Try Wahjudi Bina Nusantara University, Jl. Kalijaga KP Karangdawa Barat No.44 RT 002 /RW 003, Cirebon, 081931144337, [email protected]. Dwiki Putra Iskandar Bina Nusantara University, Jl.Bandar Belakang Tangsi No.10 RT 003/ RW 001, Padang, Sumatera Barat, 075129012-085263436300 [email protected] Alric Fridagusta Bina Nusantara University, Jl. Pulau Rambut No.9 komplek TNI AL kodamar RT 003/ RW 009, Jakarta Utara, 08568383038, [email protected] (Pembimbing: D0466-Pangondian T. Siregar, SE,MM) ABSTRACT Research purposes is analyzing strategy, business, and technology to a hospital the navy Dr. Mintohardjo in order to provide appropriate solutions to a hospital to support of business process and performance of company so that the three things can conformable. Method of research that we used was method based on library book, interview and using methods enterprise architecture covering goals & initiatives, products & service, data & information, system & applications, network & infrastructure. Achievement from writing a thesis this is provide solutions picture architecture hospital in future that could support performance hospital to reach vision and mission the hospital. Drawing conclusions of research is expected to help the hospital the navy Dr. Mintohardjo in managing strategy to advance service hospital and to compete with other the hospital. Password: enterprise, architecture, ' s Keyword: Enterprise, Architecture, Strategy, Business, Technology. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah menganalisis strategi, bisnis, dan teknologi pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo agar dapat memberikan solusi yang tepat pada rumah sakit untuk menunjang proses bisnis dan kinerja perusahaan, sehingga ketiga hal tersebut dapat selaras. Metode penelitian yang kami pakai adalah metode kepustakaan, wawancara serta menggunakan metode enterprise architecture yang meliputi goals & initiatives, products & service, data & information, system & applications, network & infrastructure. Hasil yang dicapai dari penulisan skripsi ini adalah memberikan solusi gambaran arsitektur rumah sakit dimasa mendatang yang dapat mendukung kinerja rumah sakit agar dapat mencapai visi dan misi rumah sakit. Simpulan dari penelitian ini diharapkan dapat membantu Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo dalam mengelola strategi untuk memajukan pelayanan rumah sakitnya dan mampu bersaing dengan rumah sakit lainnya. Kata Kunci:Enterprise, Architecture, Strategi, Bisnis, Teknologi.

Upload: vuongnhi

Post on 02-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

1 | P a g e

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN

TEKNOLOGI INFORMASI PADA

RUMAH SAKIT TNI AL Dr. MINTOHARDJO

Vicky Krisna Try Wahjudi

Bina Nusantara University, Jl. Kalijaga KP Karangdawa Barat No.44 RT 002 /RW 003, Cirebon, 081931144337, [email protected].

Dwiki Putra Iskandar Bina Nusantara University, Jl.Bandar Belakang Tangsi No.10 RT 003/ RW 001, Padang, Sumatera Barat,

075129012-085263436300 [email protected]

Alric Fridagusta Bina Nusantara University, Jl. Pulau Rambut No.9 komplek TNI AL kodamar RT 003/ RW 009, Jakarta

Utara, 08568383038, [email protected] (Pembimbing: D0466-Pangondian T. Siregar, SE,MM)

ABSTRACT

Research purposes is analyzing strategy, business, and technology to a hospital the navy Dr. Mintohardjo in order to provide appropriate solutions to a hospital to support of business process and performance of company so that the three things can conformable. Method of research that we used was method based on library book, interview and using methods enterprise architecture covering goals & initiatives, products & service, data & information, system & applications, network & infrastructure. Achievement from writing a thesis this is provide solutions picture architecture hospital in future that could support performance hospital to reach vision and mission the hospital. Drawing conclusions of research is expected to help the hospital the navy Dr. Mintohardjo in managing strategy to advance service hospital and to compete with other the hospital. Password: enterprise, architecture, ' s Keyword: Enterprise, Architecture, Strategy, Business, Technology.

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah menganalisis strategi, bisnis, dan teknologi pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo agar dapat memberikan solusi yang tepat pada rumah sakit untuk menunjang proses bisnis dan kinerja perusahaan, sehingga ketiga hal tersebut dapat selaras. Metode penelitian yang kami pakai adalah metode kepustakaan, wawancara serta menggunakan metode enterprise architecture yang meliputi goals & initiatives, products & service, data & information, system & applications, network & infrastructure. Hasil yang dicapai dari penulisan skripsi ini adalah memberikan solusi gambaran arsitektur rumah sakit dimasa mendatang yang dapat mendukung kinerja rumah sakit agar dapat mencapai visi dan misi rumah sakit. Simpulan dari penelitian ini diharapkan dapat membantu Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo dalam mengelola strategi untuk memajukan pelayanan rumah sakitnya dan mampu bersaing dengan rumah sakit lainnya. Kata Kunci:Enterprise, Architecture, Strategi, Bisnis, Teknologi.

2 | P a g e

PENDAHULUAN Perkembangan globalisasi yang semakin berkembang pesat memberikan dampak hampir pada semua bidang usaha, hal ini mendorong perusahaan untuk harus mampu beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang penuh dengan persaingan dan semakin berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi, maka kegiatan bisnis perusahaan juga ikut berkembang dan menyebabkan perubahan pada konsep persaingan bisnis yang tidak lagi mengenal batas-batas antar negara, budaya, demografi, dan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan perusahaan harus mempersiapkan diri untuk tetap bertahan dan bersaing menjadi yang terdepan dengan mengembangkan penerapan teknologi informasi dalam menghadapi persaingan global. Kemajuan-kemajuan dibidang teknologi mendorong banyak perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif atau daya saing perusahaan, maka perusahaan harus mempunyai perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi untuk mendukung tercapainya strategi bisnis yang tepat dalam mencapai kesuksesan bagi perusahaan. Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi merupakan suatu proses analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam merumuskan tujuan dan sasaran perusahaan, serta menentukan strategi yang memanfaatkan keunggulan sistem informasi dan dukungan teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis dan memberikan perusahaan keunggulan jangka panjang dalam bersaing.

Perencaan strategi sistem dan teknologi informasi tersebut merencanakan ke arah mana sistem informasi perusahaan akan dikembangkan. Dengan adanya perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi yang baik dan tepat, maka akan menghasilkan sebuah aliran informasi yang baik, tepat, tersedia setiap saat, dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini tentunya akan mendukung setiap fungsi bisnis yang ada di dalam perusahaan dalam melaksanakan setiap kegiatan bisnisnya dan menempatkan perusahaan dalam posisi yang unggul dalam persaingan bisnis yang ada. Rumah Sakit Angkatan Laut Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, dimana Rumah sakit ini tidak hanya diperuntukan untuk kalangan masyarakat berbasis TNI AL tetapi dapat dipergunakan juga untuk masyarakat umum. Dalam pelayanannya, Rumah Sakit ini ingin memberikan pelayanan tingkat dua yang terbaik terhadap pasiennya, dimana sudah terlihat sebagian usahanya seperti pembuatan web untuk memudahkan pencarian informasi mengenai Rumah Sakit ini. Tetapi seiring berkembangnya waktu maka rumah sakit ini akan semakin membutuhkan suatu strategi yang lebih baik agar mampu bersaing dengan rumah sakit lainnya. Untuk itu perlu adanya suatu inovasi untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit yang belum maksimal. Pelayanan yang bermutu dan berkualitas tentu akan sangat menentukan mutu dari sebuah Rumah Sakit. Masalah yang di hadapi antara lain, tidak adanya strategi yang tepat dalam memperkenalkan rumah sakit kepada masyarakat serta terbatasnya jumlah personil dalam menangani pasien untuk itu Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo perlu perencanaan strategi sistem informasi yang baik. Diharapkan dengan adanya perencanaan sistem informasi pada proses internal perusahaan mampu membuat kinerja menjadi lebih mudah dan terarah, dan juga informasi dapat lebih cepat, tepat, dan akurat. Informasi yang di maksud adalah informasi yang bersifat strategis mengenai

3 | P a g e

pelanggan dan transaksi pelanggan dalam menggunakan jasa Rumah Sakit. Dimana dengan adanya informasi yang cepat diharapkan mampu meningkatkan kinerja Rumah Sakit.

Dari uraian di atas maka skripsi kami ini di susun dengan judul “Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo”

METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan adalah:

� Metode Studi Pustaka Untuk mendapatkan landasan teori yang berhubungan dalam penulisan skripsi ini, maka kami mengumpulkan informasi teoritis menurut pendapat para ahli melalui buku-buku,e-book, dan artikel yang berkaitan dengan pembahasan topik skripsi.

� Metode Studi Lapangan Metode studi lapangan di gunakan untuk mendapatkan data yang di kumpulkan langsung pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo. Studi lapangan terdiri atas:

• Wawancara Wawancara dilakukan dalam bentuk tanya jawab. Tanya jawab dilakukan melalui tatap muka dengan kepala Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo guna mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi.

• Searching Internet Mencari informasi perkembangan bisnis dan SI/TI saat ini serta informasi lain yang terdapat di website Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo yaitu: www.rsaldrmintohardjo.com .

� Metode analisis a.Analisis lingkungan dan eksternal bisnis: � Analisis PEST (politic, economy, social, and technology)

Menurut Ward dan Peppard (2002, p70), ada enam faktor utama yang biasanya di analisis oleh perusahanan disini. Faktor-faktor tersebut, biasanya dihadirkan bersamaan pada level pemikiran strategi, dengan menggunakan metode pendekatan PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi). Dua faktor lainnya, yaitu faktor legal biasanya sudah termasuk didalam faktor politik dan faktor Ekologi biasanya sudah termasuk didalam faktor Sosial.

4 | P a g e

Gambar 1 PEST (Political, Economical, Social, and

Technology) (Sumber: Ward and Peppard, 2002, p71)

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut perusahaan dapat membawa kepada kesempatan bisnis yang lebih signifikan atau dapat juga mengidentifikasikan ancaman-ancaman yang mungkin, sehingga dapat disediakan waktu untuk mengambil aksi dan meminimalisasi efek yang timbul.

• Politik Aspek politik dalam metode PEST menjelaskan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap proses bisnis perusahaan. Faktor legal yang dapat digolongkan ke dalam aspek politik merupakan hukum atau undang-undang yang berkaitan dengan proses bisnis.

• Ekonomi Aspek ekonomi memberikan pengaruh terhadap proses bisnis perusahaan, seperti kebijakan moneter, standar nilai inflasi dan deflasi negara dan juga keadaan ekonomi global.

• Sosial Aspek sosial turut juga memberikan dampak terhadap strategi perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Hal-hal yang berkaitan dengan aspek sosial tersebut adalah kebudayaan, ketenagakerjaan, lingkungan kerja, dan lingkungan hidup.

• Teknologi. Aspek teknologi yang terus berkembang juga memberikan dampak pada perusahaan. Perusahaan berlomba-lomba memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan produk

5 | P a g e

dan jasa guna mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.

Tabel 1 Tabel pertimbangan faktor PEST Politik Ekonomi

• Stabilitas politik • Pajak • Perundang-undangan mengenai pasar di dalam negeri dan internasional • Kebijakan pemerintah • Pendanaan atau keuangan di dalam negeri

• Situasi ekonomi dalam negeri • Bunga Pinjaman • Kurs mata uang • Perubahan pasar dan perdagangan • Tingkat inflasi • Upah regional • Prediksi perkembangan ekonomi

Sosial Teknologi

• Keadaan sosial masyarakat dalam negeri • Trend gaya hidup atau role models • Demografi • Tingkah laku konsumen • Budaya negara dan internasional • Tingkat penghasilan • Pengelompokan umur • Tingkat pendidikan

• Tekanan teknologi pada bidang bisnis • Kompetisi perkembangan teknologi • Komunikasi dan informasi • Mekanisme teknologi pembelian oleh konsumen • Kebijakan teknologi dalam negeri

� Analisis lima daya saing porter

Menurut Porter ada lima kekuatan persaingan dalam suatu industri. Lima kekuatan persaingan tersebut adalah: masuknya pendatang baru, kekuatan pemasok, ancaman produk pengganti, kekuatan pembeli serta persaingan diantara para pesaing yang ada merefleksikan kenyataan bahwa persaingan dalam industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.

Gambar 2: Five Forces Model(Kuncoro, 2006, p26)

6 | P a g e

Lima kekuatan persaingan tersebut adalah: • Persaingan Sesama Pesaing dalam Industri yang Sama(rivalry

among competitors) Menurut Porter, faktor persaingan antar pesaing dalam industri yang sama inilah yang menjadi sentral kekuatan persaingan. Semakin tinggi tingkat persaingan antar perusahaan mengindikasikan semakin tinggi pula profitabilitas industri, namun profitabilitas perusahaan mungkin menurun. Intensitas persaingan ini tergantung pada beberapa faktor berikut ini. (Kuncoro, 2006, p26-27) � Pertumbuhan industri (industry growth) � Biaya tetap dan biaya penyimpanan (fixed and storage cost) � Diferensiasi produk (product differences) � Identitas merek (brand identity) � Biaya pengalihan ke barang lain (switching cost) � Konsentrasi dan keseimbangan (concentrate and balance) � Informasi yang kompleks (informational complexity) � Keberagaman pesaing (diversity of competitors) � Halangan keluar (exit barriers)

• Ancaman Masuknya Pendatang Baru (threat of new entry) Sebuah perusahaan tertarik untuk terjun ke dalam suatu industri bila industri tersebut menawarkan keuntungan (return) yang tinggi. Secara makro, datangnya pemain baru akan membuat persaingan menjadi lebih ketat dan akhirnya berujung pada turunnya laba yang diterima bagi semua perusahaan. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah atau sulitnya rintangan memasuki suatu industry adalah: (Kuncoro, 2006, p27) � Skala ekonomi (economies of scale) � Diferensiasi produk (proprietary products differences) � Identitas merek (brand identity) � Biaya pengalihan (switching cost) � Kebutuhan modal (capital requirements) � Akses terhadap distribusi (access to distribution) � Keunggulan biaya absolute (absolute cost advantage) � Kebijakan pemerintah (government policy) � Reaksi pesaing (expected retaliation)

• Ancaman Barang Substitusi (threat of subtitutions) Barang substitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Lebih jauh, ancaman barang subtitusi dapat dijelaskan oleh faktor-faktor berikut: (Kuncoro, 2006, p27) � Harga relatif dalam kinerja barang substitusi (relative price

performance of substitutes) � Biaya mengalihkan ke produk lain (switching cost) � Kecenderungan pembeli untuk mensubtitusi (buyer propensity to

substitute)

7 | P a g e

• Daya Tawar Pembeli/Konsumen (bargaining power of buyers) Setidaknya ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kekuatan tawar pembeli. Factor tersebut antara lain: (Kuncoro, 2006, p29) � Pangsa pembeli yang besar � Biaya mengalihkan ke produk lain yang relatif kecil. � Banyaknya produk substitusi (daya tawar pembeli menjadi

rendah jika tidak terdapat barang substitusi, sehingga mau tidak mau pembeli hanya mempunyai satu pilihan produk)

� Tidak atau minimnya diferensiasi produk.

• Daya Tawar Penyedia Input (Pemasok) (bargaining power of suppliers).

Penyedia input mempunyai daya tawar yang tinggi bila perusahaan tersebut menjadi satu-satunya penyedia bahan baku perusahaan lain yang membutuhkan inputnya. Artinya, penyedia input memonopoli harga maupun kuantitas barang. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kuat tidaknya kekuatan daya tawar penyedia input (pemasok). (Kuncoro, 2006, p29) � Industri pemasok didominasi hanya oleh sedikit perusahaan � Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang

substitusi � Pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok � Produk pemasok merupakan produk yang penting bagi pembeli � Produk pemasok dideferensiasikan � Produk pemasok memiliki biaya pengalihan yang tinggi � Pemasok memiliki ancaman integrasi ke depan yang kuat.

b. Analisis lingkungan internal bisnis � Analisis rantai nilai (value chain/value shop)

Analisis rantai nilai merupakan sebuah gambaran grafis dari kegiatan perusahaan yang dirancang dengan suatu cara untuk menunjuk uraian kegiatan. Menurut Ward dan Peppard (2002, p66) untuk perusahaan yang begerak di bidang jasa, analisis rantai nilai ini lebih tepat digambarkan dengan menggunakan analisis value shop.

Pada value shop aktivitas-aktivitas organisasi dikelompokkan dalam dua aktivitas besar, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah seluruh aktivitas yang berkaitan langsung dengan proses untuk menghasilkan produk/jasa untuk diserahkan kepada pelanggan. Sedangkan aktivitas pendukung adalah seluruh aktivitas yang tidak berkaitan langsung dengan aktivitas untuk menghasilkan jasa.

Berdasarkan analisis value shop tersebut terbagi atas dua jenis aktivitas, antara lain :

8 | P a g e

• Aktivitas Utama � Business Acquistion

Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan apa kebutuhan dan keinginan pelanggan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari pelanggan. Dari kegiatan ini, dapat diketahui apakah setiap kebutuhan dan keinginan pelanggan sudah dicukupi oleh perusahaan.

� Problem Specification Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang bisa terjadi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Dan melihat apakah masalah-masalah tersebut dapat diatasi.

� Knowledge application Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan masalah-masalah apa saja yang sedang dihadapi perusahaan yang belum dapat diselesaikan, kemudian mencari solusinya dan menciptakan suatu knowledge application yang baru, maka perusahaan dapat meminta bantuan dari pihak luar, misalnya konsultan yang dapat memecahkan masalah yang ada.

� Allocation Resource Dalam kegiatan ini, perusahaan melakukan analisis 5M (man, money, material, method, machine) dan informasi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menetapkan strategi yang baru dan juga mengalokasikan 5M tersebut dalam perusahaan.

Misalnya : Money, jika perusahaan kekurangan dana maka perusahaan akan mencari sumber dana lain seperti Bank.

� Marketing Capability Merupakan kegiatan perusahaan dalam memperkenalkan produk-produk dari perusahaan pada pelanggannya atau pada masyarakat.

� Configure Solution Dalam kegiatan ini, perusahaan merumuskan solusi yang akan dilakukan dan membuat perencanaan dalam pekerjaan solusi tersebut.

� Execute Solution Dalam kegiatan ini, perusahaan mulai melaksanakan atau menerapkan solusi bisnis yang baru.

• Aktivitas Pendukung � Technology

Menjelaskan teknologi apa saja yang digunakan dalam perusahaan tesebut.

9 | P a g e

� Human Resource Merupakan cara dari perusahaan dalam mengatur sumber daya manusia, misalnya dengan memberikan pelatihan atau pembekalan ilmu dan keterampilan.

� Infrastructure Infrastuktur merupakan sarana dan prasana yang diperlukan oleh perusahaan.

� Administration Merupakan kegiatan administrasi umum yang dilakukan meliputi general management, perencanaan keuangan, akuntansi, hukum, dan relasi pemerintah yang diperlukan oleh perusahaan untuk mendukung proses bisnis perusahaan.

� Analisis SWOT (strength, weakness, oppurtinities, threats)

Menurut Rangkuti (2008, p18-p19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan keputusan strategis yang ada juga selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

� Kekuatan (Strength). Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan yang dibandingkan dengan para pesaingnya. Kekuatan perusahaan menunjuk pada kemungkinan adanya beberapa strategi tertentu yang diharapkan dan akan berhasil dalam tujuan perusahaan.

� Kelemahan (Weakness). Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelemahan perusahaan menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang harus segera diperbaiki oleh perusahaan guna memperoleh laba yang maksimal.

� Peluang (Opportunities). Peluang pemasaran suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

� Ancaman (Threats). Ancaman/tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemesanan dengan sikap bertahan.

� Analisis Balanced Scorecard

Menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton (2000, p8), Balanced scorecard adalah suatu sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat, dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja bisnis. Kaplan dan Norton telah memperkenalkan balanced scorecard pada tingkat organisasi enterprise.

10 | P a g e

Prinsip dasar dari balanced scorecard ini adalah titik pandang penilaian sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi finansial saja tetapi juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari perspektif lainnya seperti tingkat kepuasan pelanggan, proses internal, dan kemampuan melakukan inovasi. Balanced scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan Balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti:

� Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi. � Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan

ukuran strategis. � Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai

inisiatif strategis. � Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis

� Analisis CSF (critical success factor) dan KPI (key performance indicator)

Menurut Ward dan Preppard (2002, p209), mendefinisikan CSF sebagai area tertentu dalam perusahaan, dimana jika hasil dari area tersebut memuaskan, maka akan menjamin keberhasilan perusahaan dalam bersaing. Area tersebut adalah area kunci dimana “sesuatu harus berjalan dengan baik dan benar”. Sehingga keberhasilan bisnis dapat dicapai dan terus berkembang.

c. Menggunakan buku Enterprise Architecture 3 oleh Scott A. Bernard (2005): � Enterprise Architecture

Menurut Bernard (2005,p31) Enterprise Architecture merupakan suatu profesi dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk mengikatkan kierja dari suatu enterprise dengan cara membuat perusaahan tersebut mampu mengintegrasikan strategi secara keseluruhan, dan praktek - praktek bisnis alur - alur informasinya dan sumberdaya teknologi nya.

� Goal and Inisiatives Merupakan kekuatan pendorong di belakang arsitektur. Tingkat atas dari kerangka arsitektur perusahaan, mengidentifikasi arah strategi, tujuan, inisiatif dari perusahaan dan memberikan gambaran yang jelas dari kontribusi bahwa IT akan membuat untuk mencapai tujuan-tujuan ini.

� Product and Services Komponen EA pada tingkat ini meliputi dokumentasi proses bisnis dan perencanaan modal TI portofolio yang berisi dokumentasi kasus bisnis pada setiap investasi di bidang TI yang meliputi operasional dan keuangan. Hubungan antara peserta dalam kegiatan E-Commerce dan E-Government ini sering disebut sebagai "B" untuk bisnis, "G" untuk

11 | P a g e

Government (pemerintah), dan "C" untuk citizen (warga negara), sehingga akronim seperti B2B untuk business-to-business dan G2C bagi Government-to-citizen.

� Data and Information Data mengoptimalkan dalam pertukaran informasi adalah tujuan kedua dari arsitektur. Tingkat ketiga dari kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk mendokumentasikan bagaimana informasi saat ini sedang digunakan dalam perusahaan dan bagaimana masa depan arus informasi akan terlihat.

� System and Application EA system and application berada pada tahap ke empat pada arsitektur EA. Tahap ini di gunakan untuk mengatur dan mendokumentasikan sistem informasi, dan aplikasi yang telah ada pada saat ini yang digunakan perusahaan untuk menjalankan kemampuan IT.

� Network and Infrastructure EA network and infrastructure adalah tahap kelima pada arsitektur EA, dan merupakan tulang punggung dari arsitektur itu sendiri, pada tahap digunakan untuk mengatur dan mendokumentasikan pandangan pada saat ini dan masa depan dari voice,data dan video network, dimana perusahaan menggunakan untuk host systems, aplikasi, website, dan database.

HASIL DAN BAHASAN 1. Current Architecture

1.1 Analisis PEST Analisis PEST merupakam analisis yang dilakukan berdasarkan faktor politik, ekonomi, sosial dan teknologi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rumah sakit antara lain: • Politik

Kondisi politik Indonesia tidak mempengaruhi bisnis Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo secara langsung walaupun terjadi transisi pemerintahan, perubahan undang-undang pajak, dan peraturan daerah tidak akan memberi dampak langsung, di karenakan Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo merupakan rumah sakit rujukan yang di tunjuk langsung oleh pemerintah. Faktor politik lainnya adalah kebijakan pemerintah mengenai praktek dokter. Dimana kebijakan pemerintah yang saat ini hanya memperbolehkan seorang dokter melakukan praktek hanya pada tiga tempat saja, namun kebijakan tersebut tidak mempengaruhi Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo, di karenakan Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo memliki sumber daya manusia yang mencukupi pada posisi dokter yang bekerja pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo.

12 | P a g e

• Ekonomi Faktor dari sisi ekonomi yang mempengaruhi strategi Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo.adalah sebagai berikut: � Daya beli masyarakat

Daya beli masyarakat yang dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi yang terjadi di daerah sekitar masyarakat itu sendiri. Kemampuan masyarakat mengeluarkan uang untuk berobat pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo, mempengaruhi banyaknya jumlah pasien yang akan berobat. Golongan masyarakat yang berobat pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo kebanyakan adalah kalangan menengah. Dengan faktor keuangan tersebut, maka dapat disimpulkan semakin tinggi daya beli masyarakat maka semakin banyak masyarakat yang akan berobat ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo.

� Perkembangan ekonomi sekitar wilayah Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo. Perkembangan ekonomi yang terjadi di sekitar wilayah rumah sakit akan mempengaruhi jumlah pasien yang akan datang untuk berobat. Apabila perkembangan ekonomi sekitar Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo semakin menurun maka masyarakat akan lebih memilih rumah sakit yang lebih terjangkau.

� Perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. � Sebagian besar peralatan yang digunakan pada setiap proses bisnis

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo.merupakan peralatan yang didatangkan dari luar negeri. Nilai tukar mata uang sangat mempengaruhi kemampuan pihak rumah sakit untuk melakukan pengadaan barang atau jasa / servis.

• Sosial Adapun faktor dari segi sosial yang mempengaruhi strategi Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo adalah sebagai berikut: � Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan

Tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan akan mempengaruhi perkembangan rumah sakit. Semakin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan maka akan semakin tinggi juga jumlah pengunjung Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo. Dan hal ini berlaku sebaliknya, apabila masyarakat tidak menganggap bahwa kesehatan bukan hal yang utama, maka semakin kecil jumlah pengunjung.

� Pola pikir masyarakat Anggapan masyarakat yang kebanyakan menilai tentang Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo hanya melayani anggota dinas TNI, merupakan masalah tersendiri yang muncul dari bidang sosial, namun Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo sudah sering mengadakan sosialisasi, salah satunya adalah bakti sosial yang pernah di lakukan di beberapa tempat di Jakarta.

13 | P a g e

• Teknologi Adapun faktor dari segi teknologi yang mempengaruhi strategi Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintohardjo adalah sebagai berikut: � Perkembangan teknologi di bidang kesehatan.

Dalam penggunaan teknologi peralatan pendukung, Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo sudah melengkapi teknologi mesin pendukung kesehatan, salah satunya adalah RUBT (Ruangan Udara Bertekanan Tinggi), dalam hal ini Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo telah melengkapi teknologi peralatan pendukung kesehatan dalam meningkatkan service kesehatan terhadap pasiennya.

� Perkembangan teknologi untuk automatisasi. Dalam teknologi di bidang komputer, Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo sudah mengikuti perkembangan teknologi yang membantu kinerja bisnisnya. Tetapi, dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat maka Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo harus sigap dalam beradaptasi. Hal ini dikarenakan untuk mendukung kegiatan bisnis agar dapat berjalan dengan cepat dan efisien.

1.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT digunakan untuk membandingkan faktor internal dengan faktor eksternal rumah sakit, seperti kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), ancaman (threat) rumah sakit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui strategi-strategi yang harus dilakukan rumah sakit untuk mendukung proses bisnisnya.

Tabel 2 Tabel Matrix SWOT

Internal Factor

Eksternal Factor

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

S1. Memiliki kerjasama dengan rumah sakit lainnya sebagai rumah sakit rujukan. S2. Memiliki dokter sendiri dari kalangan Angkatan Laut. S3. Pengalaman pelayanan rumah sakit yang sudah berdiri selama 55 tahun. S4. Letak Rumah Sakit yang strategis.

W1. Kurangnya personil yang mengerti dan menangani bagian Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. W2. Tenaga perawat yang terkadang masih tidak mencukupi dalam melayani pasien. W3. Belum menggunakan Sistem Informasi yang terintegrasi

14 | P a g e

S5. Memiliki ruangan udara bertekanan tinggi untuk Hyperbaric Oxygen Therapy yang tidak dimiliki rumah sakit lainnya. S6. Memiliki kerja sama dengan banyak organisasi dan perusahaan melalui ASKES S7. Biaya yang tergolong lebih terjangkau dikarenakan merupakan rumah sakit pemerintah. S8. Memiliki anggaran tersendiri dari pemerintah untuk mengembangkan RS TNI Angkatan Laut Dr.Mintohardjo.

pada keseluruhan Rumah Sakit. W4. Tidak adanya personil yang mengurus pelayanan website sehingga kurang optimalnya fungsi website.

Peluang (Oppurtunity) Strategi SO Strategi WO O1. Penggunaan Sistem informasi dan teknologi informasi dapat mengoptimalkan kinerja proses bisnis pada rumah sakit. O2. Mampu memberikan lowongan pekerjaan kepada perawat baru diluar karyawan dinas. O3. Melakukan promosi dengan mengenalkan layanan rumah sakit kepada masyarakat. O4. Mengembangkan layanan kesehatan berdasarkan kerjasama dengan organisasi dan perusahaan. O5. Menjadi Rumah Sakit terdekat pada saat pertolongan pertama.

- Melakukan kerja sama dengan klinik klinik kecil dan puskesmas untuk

pertolongan pertama bagi korban kecelakaan atau

keadaan darurat. (S1, S4, O5)

- Mengadakan acara hari kesehatan dimana dokter dari rumah sakit keliling perusahaan untuk

melakukan pemeriksaan kecil langsung diperusahaan tersebut. (S2 S6 O4) - Menggunakan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi sebagai peningkatan proses bisnis dari RSAL yang sudah didukung sebelumnya oleh pengalaman RSAL selama 55 tahun. (S1, O3). - Mengembangkan website

serta mengadakan kegiatan khusus untuk mengenalkan layanan RSAL kepada masyarakat umum.

(S3,S5,S7,03)

- Menggunakan Sistem informasi dan Teknologi informasi untuk mengintegrasikan bagian di rumah sakit (W1,W3,O1).

- Membuka lowongan pekerjaan bagi perawat baru yang ingin bekerja dirumah sakit. (W2,O2).

- Menambah personil untuk memelihara dan mengembangkan website rumah sakit.(W4,O3)

15 | P a g e

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT T1.Munculnya Rumah Sakit baru dengan layanan yang lebih lengkap. T2. Pasien yang cenderung memilih Rumah Sakit yang memiliki pelayanan lengkap. T3.Kurangnya optimal pelayanan yang menyebabkan berkurangnya kepuasan pasien. T4. Kalah dalam bersaing karena pesaing Rumah Sakit sudah mulai menggunakan sistem teknologi informasi.

- Memperkenalkan manfaat serta fungsi RUBT yang hanya dimiliki oleh

RSAL kepada masyarakat dan dengan pengalaman pelayanan lebih dari 55 tahun (S3,S5,T1). - Dengan pengalaman yang lama rumah sakit tetap memberikan biaya yang terjangkau bagi pasien. (S3,S7,T2).

- Mengusulkan Sistem Informasi untuk mendukung proses bisnis rumah sakit serta mengintegrasikan setiap bagian di Rumah Sakit. (S8,T4).

- Menambah personil IT serta mengadakan Training kepada pegawai untuk menggukan sistem informasi yang dipakai rumah sakit. (W1, T4).

- Membuka lowongan pekerjaan serta training bagi perawat baru. (W2, T3).

- Mengusulkan penggunaan Sistem informasi yang terintegrasi untuk mendukung proses bisnis rumah sakit. (W3,T4).

1.3 Concept Of Oprations (CONOPS)

Conops diagram adalah gambaran aktitas bisnis dari rumah sakit dari awal hingga akhir, Berikut adalah conops diagram bagian pemegang kas pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo:

Gambar 3 Conops Diagram

16 | P a g e

Berikut konsep scenario pemegang kas Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo: 1. Setiap tahun pemegang kas mendapatkan surat penerimaan APBN dan dana APBN dari pemerintah yang sudah diminta oleh pihak Rumah Sakit pada surat rancangan permintaan APBN di tahun sebelumnya. 2. Setiap akhir jam kerja kasir kepala akan mengumpulkan dana pendapatan dari pasien rumah sakit dan kemudian membuat laporan dana pasien dan memberikannya kepada pemegang kas (kepala keuangan). 3. Apabila adanya permintaan kebutuhan dari bagian farmasi dan dari bagian program dan anggaran, maka bagian tata usaha akan membuat surat permintaan kebutuhan dan memberikan surat permintaan tersebut ke bagian kepala sub seksi uji. 4. Kepala sub seksi uji akan mengecek kebenaran surat tersebut dan memverikasi surat permintaan tersebut, kemudian kepala sub seksi uji akan membuat surat rekanan uji. 5. Pada setiap bulan, kepala sub seksi penghasilan akan membuatkan laporan mengenai gaji karyawan setiap bulan yang nantinya diberikan kepada kepala sub seksi bayar. 6. Kemudian surat rekanan uji akan di berikan kepada kepala sub seksi bayar untuk membayarkan keperluan rumah sakit yang sudah diminta sebelumnya, selanjutnya kepala sub seksi bayar akan membuat surat pembayaran berdasarkan hasil pembayaran yang dilakukan. 7. Lalu bagian kepala sub seksi bayar akan membuat laporan dana keluar berdasarkan surat pembayaran yang dibuat berdasarkan hasil pembayaran kebutuhan rumah sakit sebelumnya dan juga gaji karyawan. 8. Selanjutnya kepala sub seksi bayar memberikan laporan pembayaran kepada kepala sub seksi buku untuk dibuat laporan keseluruhan setiap bulannya. Setelah laporan terbuat maka laporan tersebut akan diberikan kepada pemegang kas (kepala keuangan). 9. Pemegang kas, (kepala keuangan) akan melihat dan mencocokkan dengan dokumen yang ada untuk kemudian di setujui. 10. Kemudian laporan tersebut akan diambil oleh bagian tata usaha dari kantor pemegang kas, dan tata usaha memberikan laporan keuangan tersebut setiap bulannya kepada Karumkital. 11. Pada setiap tahunnya pemegang kas akan mengirimkan laporan keuangan rumah sakit kepada markas besar TNI AL.

2. Future Architecture

2.1 Concept Of Oprations (CONOPS) Conops diagram adalah gambaran aktitas bisnis dari rumah sakit dari awal hingga akhir, Berikut konsep scenario usulan pemegang kas Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo:

17 | P a g e

Gambar 4 Usulan CONOPS Diagram

Berikut konsep scenario usulan pemegang kas Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo: 1. Setiap tahun pemegang kas mendapatkan dana APBN dari

pemerintah yang sudah diminta oleh pihak Rumah Sakit pada surat permintaan APBN di tahun sebelumnya.

2. Dana yang telah dikumpulkan pada akhir jam kerja dari masing – masing kasir akan di berikan kepada pemegang kas (kepala keuangan).

3. Apabila ada pemasukan dana tambahan dari bagian program dan anggaran maka bagian Program dan Anggaran akan memberikan dana hasil dari acara yang di adakan kepada pemegang kas.

4. Setiap akhir jam kerja kasir kepala membuat laporan dana pasien dan menyimpannya ke dalam database.

5. Setiap adanya pendapatan tambahan dari acara yang di adakan oleh bagian program dan anggaran, maka bagian bagian program dan anggaran akan membuat laporan pendapatan acara dan kemudian di simpan ke dalam database.

6. Selanjutnya IT divisi keuangan ( IT pemegang kas) akan membuat surat penerimaan APBN.

7. Pada akhir jam kerja IT divisi keuangan ( IT pemegang kas) mengumpulkan data laporan keuangan kasir harian yaitu laporan dana pasien.

8. Kemudian IT divisi keuangan ( IT pemegang kas) mengumpulkan informasi laporan pendapatan acara.

9. Kemudian IT divisi keuangan ( IT pemegang kas) membuat laporan dana masuk berdasarkan surat penerimaan APBN dan

18 | P a g e

laporan dana pasien, kemudian laporan dana masuk disimpan ke dalam database.

10. Apabila adanya permintaan kebutuhan dari bagian program dan anggaran (Proga). Maka bagian program dan anggaran akan membuat surat permintaan kebutuhan program dan anggaran sesuai dengan permintaan kebutuhan tersebut dan menyimpannya ke dalam database.

11. Dan juga apabila adanya permintaan kebutuhan dari bagian farmasi tentang kebutuhan peralatan medis dan obat-obatan. Maka bagian farmasi akan membuat surat permintaan kebutuhan farmasi sesuai dengan permintaan kebutuhan tersebut dan menyimpannya ke dalam database.

12. Kemudian bagian tata usaha akan mengumpulkan informasi tentang kebutuhan program dan anggaran dari database.

13. Kemudian bagian tata usaha akan mengumpulkan informasi tentang kebutuhan farmasi dari database.

14. Setlah mengumpulkan informasi tentang permintaan kebutuhan dari farmasi atau divisi program dan anggaran (Proga). Maka bagian tata usaha akan membuat surat permintaan keperluan rumah sakit sesuai dengan permintaan kebutuhan tersebut dan menyimpannya ke dalam database.

15. Setiap bulan kepala sub seksi penghasilan akan membuatkan Surat permintaan penghasilan mengenai gaji setiap bulan untuk anggota dinas rumah sakit TNI AL dan menyimpannya ke dalam database.

16. Kemudian bagian kepala sub seksi uji akan menerima data surat permintaan kebutuhan dari database, yang selanjutnya data tersebut akan di uji kebenaran surat tersebut dan memverifikasi surat permintaan tersebut.

17. Apabila Surat tersebut sudah terverifikasi maka kepala sub seksi uji akan membuat surat rekanan uji dan menyimpannya ke dalam database.

18. Kepala sub seksi bayar akan menerima data surat rekanan uji dari database dan melakukan pembayaran sesuai hasil surat rekanan uji.

19. Pada setiap bulannya kepala sub seksi bayar akan menerima data surat permintaan penghasilan dari database dan melakukan pembayaran gaji sesuai hasil surat permintaan penghasilan.

20. Kepala sub seksi bayar akan membuat surat pembayaran setiap melakukan pembayaran dan menyimpannya ke dalam database.

21. Kepala sub seksi bayar juga akan membuat laporan dana keluar mengenai permintaan kebutuhan Rumah Sakit sebelumnya dan juga permintaan gaji karyawan pada tiap bulannya berdasarkan surat pembayaran dan menyimpannya ke database.

22. Kepala sub seksi buku akan menerima data tentang laporan dana masuk untuk membuat laporan keuangan bulanan.

23. Kepala sub seksi buku akan menerima data tentang laporan dana keluar untuk membuat laporan keuangan bulanan.

19 | P a g e

24. Kepala sub seksi buku pada setiap bulannya membuat laporan keuangan bulanan dan menyimpannya ke dalam database.

25a. Pekas (kepala keuangan) menerima data laporan keuangan bulanan dari database keuangan setiap bulannya

25b. Bagian tata usaha akan menerima data laporan keuangan bulanan dari database keuangan.

26. Bagian tata usaha memberikan laporan berupa hasil cetak kepada kepala rumah sakit TNI AL (KARUMKITAL).

27. Kemudian pada setiap akhir tahun bagian tata usaha akan mengirimkan laporan kepada MABES (Markas Besar).

2.2 Object State – Transition Diagram

Gambar 5 Usulan Object-State Transition Diagram

20 | P a g e

2.3 Logical Data Model Di bawah ini adalah usulan logical data model bagian kuangan pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo:

+MembuatSPABPN()

+Mendokumentasi()

SPAPBN +MembuatLDM()

+MemperolehDataSPAPBN()

+MemperolehDataLDP()

+MemperolehDataLPA()

+Mengolah()

+Mendokumentasi()

LDM

+MembuatLDP()

+Mendokumentasi()

LDP

+MembuatLKB()

+MemperolehDataLDM()

+MemperolehDataLDK()

+Mengolah()

+Mendokumentasi()

LKB

1..1

1..1

+MembuatLDK()

+MemperolehDataSP()

+Mengolah()

+Mendokumentasi()

LDK

+MembuatSPK()

+MemperolehDataSPKP()

+MemperolehDataSPKF()

+Mengolah()

+Mendokumentasi()

SPK

+MembuatSRU()

+MemperolehDataSPK()

+MengujiSPK()

+Mendokumentasi()

SRU

1..*

1..1

1..*1..1

1..*

1..1

+MembuatSP()

+MemperolehDataSRU()

+MemperolehDataSPP()

+Mengolah()

+Mendokumentasi()

Surat Pembayaran1..1

1..1

1..*

1..1

KET:

SPAPBN: Surat

Penerimaan APBN

LDM;Laporan Dana Masuk

LDP:Laporan Dana Pasien

LPA:Laporan Pendapatan

Acara

SPKP:Surat Permintaan

Kebutuhan PROGA

SPKF:Surat Permintaan

Kebutuhan Farmasi

SPK:Surat Permintaan

Kebutuhan

SRU:Surat Rekanan uji

SPP:Surat Penerimaan

Penghasilan

LDK:Laporan Dana Keluar

LKB:Laporan Keuangan

Bulanan

+MembuatSPP()

+Mendokumentasi()

SPP

1..1

1..1

1..1 1..1

+MembuatSPKP()

+Mendokumentasi()

SPKP

+MembuatSPKD()

+Mendokumentasi()

SPKD

1..1

1..1

1..1

1..1

+MembuatLPA()

+Mendokumentasi()

LPA

1..11..1

Gambar 6 Usulan Logical Data Model

2.4 Network Connectivity Diagram Network connectivity diagram pada gambar 7, menggambarkan usulan koneksi jaringan pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo:

Gambar 7 Usulan Network Connectivity Diagram

21 | P a g e

SIMPULAN DAN SARAN � Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, berikut ini adalah hal-hal yang dapat disimpulkan dari hasil perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi pada Rumah Sakit: � Karena proses bisnis di perusahaan pada bagian pemegang kas (Bagian

Keuangan) belum terlalu efektif, maka rumah sakit membutuhkan adanya suatu perencanaan strategi agar dapat memperbaiki hal tersebut sehingga keseluruhan proses bisnis dapat berjalan dengan efektif.

� Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan pada Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr. Mintohardjo, hasilnya berada pada tahap l yaitu (Strategi Strength - Opportunity). Hal ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan karena perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang dapat digunakan dalam tahap ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang dapat mendukung kemajuan rumah sakit.

� Mengusulkan suatu sistem yang terintegrasi diantara karyawan bagian keuangan di dalam perusahaan agar proses bisnis perusahaan dapat berjalan lebih baik.

� Dengan adanya perencanaan peningkatan terhadap eleman-elemen di dalam perusahaan, diharapkan kinerja masa depan perusahaan dapat mengalami peningkatan baik itu dalam teknologi informasi, sumber daya manusia, pendapatan, sistem informasi, dan lain-lainnya.

� Saran Adapun saran-saran yang berguna untuk meningkatkan tingkat keberhasilan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi di masa depan adalah sebagai berikut: � Perlu adanya perbaikan pada proses bisnis yang sedang berjalan dan sistem

informasi yang digunakan, dimana masih terdapat beberapa bagian yang masih belum terintegrasi satu sama lain. Hal ini dilakukan agar membantu perusahaan dalam mencapai tujuan dan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Serta dengan metode enterprise architecture, perusahaan dapat menselaraskan antara strategi, bisnis dan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan.

� Perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi yang dilakukan sebaiknya mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak dan sesuai peraturan yang ada pada rumah sakit.

� Diperlukan suatu kegiatan terhadap aplikasi yang akan diimplementasikan di rumah sakit agar para karyawan dapat menggunakan aplikasi dengan baik dan benar, sehingga setelah proses implementasi telah selesai aplikasi akan berjalan dan bekerja dengan baik dan akan mencapai hasil yang maksimal.

22 | P a g e

REFERENSI

Satzinger J, Jackson R, Burd S. 2005. Object-Oriented Analysis & Design with the unified process. Ed ke-4. Canada: Thomson Course Technology, Massachusetts.

Haag, Stephen., Maeve Cummings., Donald J. McCubbrey. (2005). Management Information Systems For The Information Age. McGraw-Hill/Irwin, New York. O’Brien, James A. (2003). Introduction to Information Systems. Edisi 11. McGraw- Hill/Irwin, New York. Ward, John. And Peppard, Joe. (2002). Strategic Planning for Information Systems. Third Edition. John Wiley & Sons. England.

Raymond McLeod, Jr. & G. Schell. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta 2004.

Kaplan, Robert S., David P. Norton. (2000). Balanced Scorecard – Measures That Drive Performance Bernard, S. A. (2005). An Introduction to Enterprise Architecture - 2nd Edition. Bloomington, USA: AuthorHouse Kuncoro, M. (2006). STRATEGI (Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif). Jakarta: Erlangga.

Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, Freddy. (2008). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis :Rerorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21 . PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

RIWAYAT PENULIS Vicky Krisna Try Wahjudi lahir di kota Cirebon pada 30 Mei 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University, Jakarta dalam bidang Sistem Informasi pada 2013. Dwiki Putra Iskandar lahir di kota Padang pada 28 Juni 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University, Jakarta dalam bidang Sistem Informasi pada 2013. Alric Fridagusta lahir di kota Jakarta pada 23 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University, Jakarta dalam bidang Sistem Informasi pada 2013.