perencanaan penerapan inovasi pendidikan menggunakan metode out box- education (ob-tion)

15

Click here to load reader

Upload: kurnia-septa

Post on 29-Jun-2015

493 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan

Menggunakan Metode Out box- education (OB-TION) di

SDN Kalibatur 3 Kabupaten Tulungagung

Makalah

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Mata Kuliah Difusi Inovasi Pendidikan

Yang Dibina Oleh Drs. Musa Sukardi. M.Pd

Disusun Oleh:

ANDRI KURNIA SEPTA

NIM 209153421744

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN KSDP PRODI S1 PGSD

Desember 2010

Page 2: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kata inovasi seringkali dikaitkan dengan perubahan, tetapi tidak setiap

perubahan dapat dikategorikan sebagai inovasi. Rogers (1983 : 11) memberikan

batasan yang dimaksud dengan inovasi adalah suatu gagasan, praktek, atau objek

benda yang dipandang baru oleh seseorang atau kelompok adopter lain. Kata

"baru" bersifat sangat relatif, bisa karena seseorang baru mengetahui, atau bisa

juga karena baru mau menerima meskipun sudah lama tahu.

Berdasarkan batasan dan penjelasan Rogers tersebut, dapat dikatakan

bahwa munculnya inovasi karena ada permasalahan yang harus diatasi, dan upaya

mengatasi permasalahan tersebut melalui inovasi (seringkali disebut dengan

istilah "pembaharuan" meskipun istilah ini tidak identik dengan inovasi). Inovasi

ini harus merupakan hasil pemikiran yang original, kreatif, dan tidak

konvensional. Penerapannya harus praktis di mana di dalamnya terdapat unsur-

unsur kenyamanan dan kemudahan. Semua ini dimunculkan sebagai suatu upaya

untuk memperbaiki situasi / keadaan yang berhadapan dengan permasalahan.

Seperti telah dikemukakan bahwa munculnya suatu inovasi adalah sebagai

alternatif pemecahan masalah, maka langkah pertama pengembangan suatu

inovasi didahului dengan pengenalan terhadap masalah (Rogers, 1983 ; Lehman,

1981). Identifikasi terhadap masalah inilah yang kemudian mendorong

dilakukannya penelitian dan pengembangan (R&D) atau evaluasi kurikulum, yang

dirancang untuk menciptakan suatu inovasi. Dalam hal ini perlu untuk

diperhatikan bahwa inovasi akan mempunyai makna jika inovasi tersebut

diterapkan atau diadopsi, sebab jika inovasi tersebut tidak

diterapkan/diadopsi/disebarluaskan maka inovasi tersebut hanya akan menjadi

inovasi yang tidak terpakai. Terhadap pengadopsian ini dikenal strategi

sentralisasi dan strategi desentralisasi. (disebut penyebaran/difusi inovasi jika

ditinjau dari sisi pengembang inovasi, sedangkan adopsi inovasi merupakan

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

1

1

Page 3: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

prosedur yang dilihat dari sisi calon pemakai/adopter). Baik strategi sentralisasi

maupun desentralisasi akan memunculkan permasalahan baru pada saat

adopsi/difusinya.

Perubahan adalah suatu bentuk yang wajar terjadi, bahkan para filosof

berpendapat  bahwa tidak ada satupun di dunia ini yang abadi kecuali perubahan.

Hal yang sama juga terjadi dalam dunia pendidikan. Dari waktuu ke waktu harus

ada sebuah pembaharuan dalam hal pendidikan baik dari segi kurikulum, metode,

penetapan materi pengajaran harus disuaikan dengan karakteristik siswa dan aspek

lingkungan yang sangat mempengaruhi. Semua perubahan akan membawa resiko,

tetapi strategi mempertahankan struktur suatu kurikulum, metode, model dan

media. Tanpa perubahan akan membawa bencana dan malapetaka, sebab

mengkondisikan dalam posisi status quo menyebabkan pendidikan tertinggal dan

generasi bangsa tersebut tidak dapat mengejar kemajuan yang diperoleh melalui

perubahan.

Posisi pendidikan menjadi sangat vital dalam pembentukan pribadi

manusia, sebab manusia yang memiliki kecerdasan intelektual setinggi apapun

tidak akan bermanfaat secara positif bila tidak memiliki kecerdasan afektif secara

emosional, sosial, maupun spiritual. Tereliminasinya pendidikan nilai pada

kurikulum lembaga pendidikan formal disinyalir oleh berbagai kalangan sebagai

salah satu penyebab utama akan kemerosotan moral dan budi pekerti masyarakat

yang tercermin dari tingginya angka kriminalitas maupun perbuatan amoral. Dalih

integrasi pendidikan nilai dalam pendidikan kewarganegaraan dan keagamaan,

pada implementasinya menjadi tidak tepat sasaran karena pendidikan nilai

diberikan dengan metode hapalan dengan porsi yang minim untuk memenuhi

evaluasi proses pendidikan yang hanya mengukur ranah kognitif semata.

Tentunya hal tersebut bertolakbelakang dengan prinsip pendidikan nilai yang

mencakup ranah afektif dan tidak dapat terukur dengan model evaluasi pendidikan

sebagaimana ditentukan oleh sistem pendidikan nasional. Dengan demikian,

inovasi selalu dibutuhkan, terutama dalam bidang pendidikan, untuk mengatasi

masalah-masalah yang tidak hanya terbatas masalah pendidikan tetapi juga

masalah-masalah yang mempengaruhi kelancaran proses pendidikan.  

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

2

Page 4: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

Salah satu aspek penting dalam konteks pendidikan di manapun adalah

dengan memperhatikan kurikulum, metode, model dan media yang diusung oleh

pendidikan tersebut. Seringkali kurikulum, metode, model dan media dijadikan

objek penderita, dalam pengertian bahwa ketidakberhasilan suatu pendidikan

diakibatkan terlalu seringnya kurikulum, metode, model dan media tersebut

berubah. Padahal, seharusnya dipahami bahwa kurikulum, metode, model dan

media seyogyanya dinamis, harus berubah mengikuti perubahan yang terjadi

dalam masyarakatnya. Cuban (1991) mengemukakan bahwa untuk memahami

perubahan kurikulum perlu untuk dipahami tiga pokok pemikiran tentang

perubahan tersebut yakni (a) rencana perubahan itu selalu baik, (b) harus

dipisahkan antara perubahan (change) dengan kemantapan (stability), dan (c)

apabila rencana perubahan sudah diadopsi maka perlu untuk dilakukan perbaikan

terhadap rencana tersebut (improvement).

Melihat begitu pentingnya inovasi di bidang pendidikan maka penulis

merencanakan inovasi di bagian metode pedidikan yang disuaikan dengan tempat

mengajar penulis yaitu SDN klibatur 3 Tulungagung dengan melihat aspek sosio

kultural, faktor internal dan faktor eksternal.

B. Rumusan Masalah 

Mengacu kepada apa yang dijelaskan di atas, maka masalah yang

dikemukakan pada tulisan ini berkaitan dengan :

1. Apa masalah yang menuntut diadakan inovasi dan upaya inovasi?

2. Bagaimana keadaaan sosio kultural, faktor internal dan faktor

ekternal di SDN kalibatur 3

3. Bagaiman Konsep dari metode mengajar Out box- education (OB-

TION) yang akan diterapkan pada SDN kalibatur 3?

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

3

Page 5: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

C. Tujuan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk:

1. Menjelaskan tentang arti inovasi

2. Mengetahui masalah inovasi dalam dunia pendidikan

3. Mendeskripsikan SDN Kalibatur 3

4. Mengetahui Bagaiman Konsep dari metode mengajar Out box-

education (OB-TION)

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

4

Page 6: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Inovasi

Secara etimologi inovasi berasal dari Kata Latin innovation yang berarti

pembaharuan atau perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbaharui

dan mengubah inovasi ialah suatu perubahan yang baru menuju kearah perbaikan,

yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja

dan berencana (tidak secara kebetulan).

Istilah perubahan dan pembaharuan ada pebedaan dan persamaanya.

Perbedaannya , kalau pada pembaharuan ada unsur kesengajaan. Persamaannya.

Yakni sama sama memilki unsur yang baru atau lain dari yang sebelumnya. Kata

“Baru” dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima, atau

dilaksanakan oleh si penerima inovasi, meskipun bukan baru lagi bagi orang lain.

Nemun, setiap yang baru itu belum tentu baik setiap situasi, kondisi dan tempat.

B. Inovasi Pendidikan

Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi

dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan.

Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau

diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat),

baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan

orang), yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan

masalah pendidikan nasional.

Inovasi (pembaharuan) terkait dengan invention dan discovery. Invention

adalah suatu penemuan sesuatu yang benar benar baru, artinya hasil kreasi

manusia. Penemuan sesuatu (benda) itu sebelumnya belum pernah ada, kemudian

diadakan dengan bentuk kreasi baru. Discovery adalah suatu penemuan (benda),

yang benda itu sebenarnya telah ada sebelumnya, tetapi semua belum diketahui

orang. Jadi, inovasi adalah usaha menemukan benda yang baru dengan jalan

melakukan kegiatan (usaha) baik invention dan discovery.

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

5

5 1

Page 7: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

C. Tujuan Inovasi Pendidikan

Menurut santoso (1974), tujuan utama inovasi, yakni meningkatkan sumber

sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.

Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi,relevansi, kualitas, dan

efektivitas. Sarana serta jumlah peserta didik sebanyak banyaknya, dengan hasil

pendidikan sebesar besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik,

masyarakat, dan pembangunan), dengan jumlah yang sekecil kecilnya.

Tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi tahap, yaitu :

A. Mengejar ketinggalan ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan

kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia

makin berjalan sejajar dengan kemajuan kemajuan tersebut.

B. Mengembangkan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar

sekolahbagi setiap warga negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia

sekolah SD, SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi. Di samping itu, akan di

usahakan peningkatan mutu yang dirasakan semakin menurun dewasa ini.

Dengan sistem penyampaian sistem yang baru, dihaarpkan peserta didik

menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan terampil memecahkan masalahnya

sendiri.

3. Masalah yang Menuntut Diadakan Inovasi Pendidikan di Indonesia yaitu:

A. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang

mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan

kebudayaan bangsaIndonesia.

B. Laju eksplosi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya

tampung, ruang, dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.

C. Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang

lebih baik, sedangkan dipihak lain kesempatan sangat terbatas.

D. Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

6

Page 8: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

E. Belum berkembangnya alat organisasi yang efektif, serta belum

tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan

perubahan perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang akan

datang.

F. Kurang ada relevansi antara program pendidikan dan kebutuhan

masyarakat yang sedang membangun.

G. Keterbatasan dana.

Sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat ini, telah banyak diperkenalkan

inovasi inovasi pendidikan dan atau kurikulum yang diadopsi dari luar negeri

maupun hasi pemikiran para ilmuan Indonesia sendiri. Semua inovasi tersebut

diharapkan dapat memcahkan permasalahan pendidikan yang sedang dialami di

Indonesia.

4. Keadaan Sosio Kultural, Faktor Internal, Dan Faktor Ekternal SDN

Kalibatur 3

SDN kalibatur 3 terletak di kecamatan Kalidawir, kabupaten Tulungagung. 40 Km

dari pusat kota, 35 km dari kota kecamatan dan 2 km sebelum mencapai SDN

kalibatur 3, kondisi jalan masih dalam keadaan makadam (bebatuan terjal).

Hampir sebagian besar masyarakat bermatapencaharian sebagai petani dengan

sosio ekonomi masih dibawah rata-rata. Selain itu respon dan tingkat kepeduliam

masyarakat akan pentingnya pendidikan juga masih rendah. Hal ini

mempengaruhi psikologis murid dan semangatnya dalam menimba ilmu di SDN

kalibatur 3. Kondisi yang lebih memprihatinkan yaitu ketika musim hujan tiba,

anak-anak ke sekolah tabpa menggunakan sepatu karena kondisi lingkungan yang

tidak mendukung. Jalan ada yang ber;umpur dan bahkan di beberapa bagian

sangat membahayakan bagi pengendara yang melewati jalan tersebut.

Melihat kondisi tersebut maka SDN Kalibatur 3 dapat dikategorikann kedalam

SDN yang terpencil.

Faktor internal juga sangat mempengaruhi dalam pengembangan mutu

pendidikan di SDN Kalibatur 3. Sebagian guru besar (7 dari 10) yang ada di SDN

Kalibatur 3 bertempat tinggal cukup jauh dari tempat mengajarnya. Dengan

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

7

Page 9: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

kondisi tersebut menyebabkan proses belajar mengajar yang terjadi tidak berjalan

maksimal. jam belajar yang dimulai lebih lambat daripada waktu mulai belajar di

SDN lainnya. Hal ini dikarenakan karena jam datang guru juga terlambat dengan

alasan jarak rumah yang jauh dari sekolah. Sampai di tempat mengajar kondisi

guru yang sedikit lelah dan murid yang kurang bersemangat membuat materi yang

disampaikan tidak diserap dengan baik.

Melihat alasan-alasan diatas maka perlu adanya penerapan inovasi merode

pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di SDN Kalibatur 3.

5. Metode OB- TION (Out Box Education)

a. Deskripsi Metode OB- TION (Out Box Education)

Metode OB- TION (Out Box Education) adalah inovasi metode

pendidikan yang diciptakan oleh penulis yaitu proses belajar mengajar tidak hanya

dilakukan di dalam kelas tetapi dilakukan juga di luar kelas. Alam terbuka

merupakan tempat belajar yang sangat disenangi anak-anak sekaligus paling

efektif. Alam memberikan ruang untuk dilihat dan diperhatikan bagi anak-anak

seperti menemukan kepompong yang berada didahan pohon. bunga yang sedang

tumbuh mekar, semut-semut yang berbaris. Membuat gajah atau harimau dari

gundukan tanah. Siswa sangat dekat dengan alam oleh karena itu siswa akan lebih

bisa menerima materi dengan mudah. Proses belajar mengajar yang dilakukan

diluar kelas harus disertai dengan media-media menarik yang dekat dengan dunia

imaginasi anak-anak. Bisa dengan membuat syair, yaitu mengajak siswa-siswa

untuk berjalan di alam terbuka dan dihubungkan dengan materi yang telah dibuat

menjadi syair. Dengan cara tersebut anak-anak akan lebih cepat mengingat dan

ingatan tentang materi tersebut lebih tahan lama.

Proses belajar mengajar juga bisa dilakukan dibawah pohon yang banyak

terdapat di sekitar SDN Kalibatur 3. Kondisi alam terbuka membantu guru untuk

lebih relaks dalam memberikan materi kepada murid-murid. Sebaliknya murid-

murid juga merasa lebih dekat dengan dunia mereka sendiri.

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

8

Page 10: Perencanaan Penerapan Inovasi Pendidikan Menggunakan  Metode Out box- education (OB-TION)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam memajukan pendidikan yang ada di Indonesia khususnya

Pendidikan sekolah dasar di SDN Kalibatur 3 perlu adanya inovasi. Mengejar

ketinggalan ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan kemajuan ilmu dan

teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar

dengan kemajuan kemajuan tersebut. Metode OB- TION (Out Box Education)

adalah inovasi metode pendidikan yang diciptakan oleh penulis yaitu proses

belajar mengajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas tetapi dilakukan juga di

luar kelas. Alam terbuka merupakan tempat belajar yang sangat disenangi anak-

anak sekaligus paling efektif.

http://sekolah-dasar.blogspot.com/

9

9