tugas ob makalah

25
ASPEK KEPERILAKUAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI I: M EMAHAMI DINAMIKA KELOMPOK DALAM ORGANISASI, EFFECTIVE TEAM Disusun oleh: Noviandari Prabawati 1465078

Upload: ekky-refinaldi

Post on 21-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ob

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas OB Makalah

ASPEK KEPERILAKUAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI I:

MEMAHAMI DINAMIKA KELOMPOK DALAM ORGANISASI,

EFFECTIVE TEAM

Disusun oleh:

Noviandari Prabawati

1465078

MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GAJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Tugas OB Makalah

I. DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK

Definisi Kelompok telah disampaikan beberapa ahli, seperti yang

disampaikan oleh Kinicki dan Fugate dalam buku mereka Organizational

Behavior: Key Concept, Skills and Best Practices 5th edition (1993). Berdasarkan

pengertian ilmu sosiologi, kelompok (group) didefinisikan sebagai kumpulan dua

orang atau lebih yang berinteraksi secara bebas, mempunyai norma dan tujuan

kolektif dan mempunyai identitas bersama. Lebih lanjut dalam buku tersebut,

Edgar Schein mengemukakan bahwa ukuran sebuah kelompok dibatasi oleh

adanya interaksi mutual dan kesadaran mutual diantara anggotanya.(Kinicki and

Fugate, 1993: 226)

A. Bentuk dan Fungsi Kelompok

Kelompok dapat digolongkan dalam dua bentuk yaitu kelompok formal dan

informal. Kelompok formal dapat diartikan sebagai kelompok yang dibentuk oleh

seorang manajer untuk membantu mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

Sedangkan kelompok informal terbentuk ketika tujuan utama para anggotanya

adalah menjalin pertemanan dan berbagi minat yang sama.

Kelompok formal mempunyai 2 fungsi yaitu fungsi perorangan dan

keorganisasian. Fungsi perorangan meliputi:

1. Memenuhi kebutuhan individuuntuk mendapatkan afiliasi;

2. Mengembangkan, meningkatkan dan menegaskan harga diri dan

rasa identitas individu;

3. Memberikan kesempatan kepada individu untuk menguji dan berbagi

persepsi mereka tentang realitas sosial;

4. Mengurangi kecemasan, rasa tidak aman dan ketidakberdayaan

individu;

5. Memberikan mekanisme penyelesaian masalah untuk permasalahan

pribadi maupun antarpribadi.

Page 3: Tugas OB Makalah

Sedangkan fungsi keorganisasian meliputi:

1. Menyelesaikan tugas yang rumit, saling bergantung yang berada di

luar kemampuan individu;

2. Menciptakan ide-ide atau solusi baru dan kreatif;

3. Mengkoordinasikan usaha antardepartemen;

4. Menciptakan mekanisme penyelesaian masalah yang lebih rumit dan

memerlukan informasi dan penilaian yang bervariasi;

5. Melaksanakan keputusan yang sulit;

6. Wadah untuk bersosialisasi dan melatih pendatang baru.

B. Proses Perkembangan Kelompok

Proses perkembangan dalam setiap kelompok berbeda satu sama lain

tahapannya baik dalam waktu, urutan dan sifatnya. Model perkembangan

kelompok yang terkenal dikemukakan oleh seorang psikolog pendidikan

bernama Bruce W. Tuckman. Tuckman mengemukakan 5 tahap perkembangan

kelompok yang meliputi:

1. Tahap Pembentukan (Forming)

Tahap ini juga disebut tahap “ice breaking” yang dicirikan oleh besarnya

ketidakpastian mengenai peran individu dalam kelompok, tujuan,

struktur, dan kepemimpinan kelompok. Anggota kelompok melakukan

uji coba untuk menentukan jenis – jenis perilaku yang dapat diterima.

Tahap ini selesai ketika para anggotanya mulai menganggap diri

mereka sebagai bagian dari kelompok.

2. Tahap Timbulnya Konflik (Storming)

Pada tahap ini, para anggota telah menerima keberadaan kelompok

namun terdapat konflik-konflik dan penolakan tentang batasan-batasan

yang diterapkan kepada masing-masing anggota dan siapa yang akan

memimpin kelompok tersebut. Banyak kelompok yang berhenti dalam

tahap 2 karena politik-politik kekuasaan berubah menjadi

pemberontakan terbuka.

Page 4: Tugas OB Makalah

3. Tahap Normalisasi (Norming)

Tahap ketiga ini dicirikan oleh adanya kohesifitas kelompok atau

perasaan “kita” yang mengikat anggota kelompok dan merupakan dasar

dari pencapaian pada tahap ketiga ini. Dalam tahap ini hubungan antar

anggota telah menjadi akrab, sudah ada rasa memiliki identitas

kelompok dan persahabatan yang kuat. Tahap ini selesai ketika setiap

anggotanya telah menyadari peran yang tepat bagi mereka.

4. Tahap Berkinerja (Performing)

Pada Tahap ini, aktivitas difokuskan pada penyelesaian tugas dan

permasalahan yang dihadapi. Masing-masing anggota kelompok

menyelesaikan tugasnya tanpa harus menghambat anggota yang lain.

Terdapat iklim komunikasi terbuka, kerjasama yang kuat, dan perilaku

saling menolong. Lebih lanjut dalam tahap ini, konflik dan sengketa

batas-batas pekerjaan diselesaikan dengan sangat efektif dan efisien.

Kohesivitas antar anggota dan komitmen individu terhadap tujuan

kelompok sangat membantu dalam pencapaian kelompok yang lebih

tinggi jika dibandingkan dengan capaian individu yang bergerak sendiri.

5. Tahap Pembubaran (Adjourning)

Tahap ini disebut juga tahap penyelesaian, dimana masing-masing

anggota telah menyelesaikan tanggung jawabnya dengan baik. Setelah

berusaha begitu keras untuk bisa berbaur dan menyelesaikan sesuatu,

banyak anggota yang merasa kehilangan. Pemberian pennghargaan,

pesta, atau kelulusan dapat memberikan dorongan yang dibutuhkan

dalam akhir proyek kelompok yang signifikan.

Page 5: Tugas OB Makalah

C. Peran Anggota Kelompok

Dalam setiap kelompok, anggota kelompok haruslah mengerti peran dan

fungsinya dalam kelompok. Peran adalah tatanan perilaku yang diharapkan

seseorang dari suatu posisi, sedangkan peran dalam kelompok adalah

kumpulan perilaku yang diinginkan dari anggota kelompok secara keseluruhan.

Ada dua tipe peran yang penting diketahui yaitu peran tugas dan pemeliharaan.

Peran tugas peran kelompok yang terarah pada tugas yaitu peran yang

memungkinkan kelompok kerja untuk mendefinisikan, menjelaskan dan

mencapai suatu tujuan tertentu. Di sisi lain, peran pemeliharaan adalah peran

kelompok untuk membangun hubungan yaitu menguatkan hubungan

antarpribadi yang supportif dan membangun.

Page 6: Tugas OB Makalah

Tabel 1. Peran-peran Fungsional yang dimainkan oleh anggota kelompok

PERAN TUGAS DESKRIPSI

Inisiator Menentukan tujuan atau gagasan baru

Pencari/pemberi informasi Menegaskan Masalah-masalah penting

Pencari/pemberi pendapat Menegaskan nilai-nilai yang berhubungan

Penjelas Memberikan contoh-contoh atau penelusuran implikasi

Koordinator Menyatukan gagasan dan saran

Pengarah Mempertahankan arah kemajuan kelompok

PenilaiMenilai pencapaian kelompok dengan berbagai kriteria seperti logika dan kepraktisan

Pemberi semangatMendorong kelompok untuk terus bergerak atau mencapai lebih banyak hasil

Teknisi proseduralMelakukan tugas-tugas rutin (misalnya memberikan materi atau menta tepat duduk)

PencatatMenjalankan fungsi “ingatan kelompok” dengan mencatat diskusi dan hasilnya

PERAN PEMELIHARAAN DESKRIPSI

PendorongMenguatkan solidaritas kelompok dengan menerima dan memuji berbagai sudut pandang

PenyelarasMenengahi pertentangan melalui rekonsiliasi atau lelucon

Pelaku Kompromi Membantu menyelesaikan konflik dengan mempertemukan kedua belah pihak

Juru KunciMendorong semua anggota kelompok untuk berpartisipasi

Page 7: Tugas OB Makalah

Pengatur standar Mengevaluasi kualitas proses kelompok

Komentator Mencatat dan mengomentari proses/dinamika kelompok

Pengikut Berfungsi sebagai audiens pasif

Peran tugas dan pemeliharaan seperti pada tabel 1 di atas dapat digunakan

sebagai daftar yang berguna bagi para manajer dan pemimpin kelompok yang

ingin mengembangankan kelompoknya dengan benar.

D. Norma-norma

Norma adalah sikap, pendapat, perasaan, atau tindakan−yang dimiliki oleh dua

orang atau lebih−yang menuntun perilaku individu. Meskipun biasanya norma

tidak tertulis, namun pengaruh norma sangat kuat terhadap perilaku kelompok

dan keorganisasian. Anggota kelompok memberikan kekuatan positif bagi

mereka yang tetap mengikuti norma yang ada dengan pertemanan dan

penerimaan. Di sisi lain individu yang tidak mematuhi norma akan mengalami

kritisisme dan bahkan pengasingan (ostracism) atau penolakan oleh anggota

kelompok yang lain.

Norma berkembang secara informal ketika kelompok/ organisasi memutuskan

apa yang dibutuhkan agar efektif. Secara umum, norma berkembang dalam

berbagai kombinasi keempat cara berikut:

1. Pernyataan terbuka dari atasan atau rekan kerja;

2. Kejadian-kejadian penting dalam riwayat kelompok;

3. Keunggulan. Pola perilaku pertama yang muncul dalam kelompok

sering kali menentukan ekspektasi kelompok.

4. Perilaku yang terbawa dari situasi pada masa lalu.

Norma-norma dalam kelompok cenderung dijalankan oleh anggota kelompok

ketika mereka:

1. Membantu kelompok atau organisasi untuk bertahan;

2. Menegaskan atau menyederhanakan ekspektasi perilaku;

3. Membantu individu menghindari situasi yang memalukan;

Page 8: Tugas OB Makalah

4. Menegaskan nilai-nilai utama dan/atau identitas unik kelompok atau

organisasi.

II. TIM, KEPERCAYAAN DAN KERJASAMA TIM

Pendekatan tim mempunyai berbagai implikasi yang signifikan terhadap

perseorangan maupun organisasi. Tim merupakan landasan bagi manajemen

progresif untuk masa yang akan datang,

A. Tim: Lebih dari Sekedar Kelompok

Jon R Katzenbach dan Douglas K Smith mendefinisikan tim sebagai sejumlah

kecil orang dengan keahlian yang saling melengkapi, berkomitmen pada tujuan

umum, tujuan kinerja dan pendekatan dengan maksud mereka saling

berpegangan dan bertanggungjawab satu sama lain. (Kinicki and Fugate, 1993:

235).

Sebuah kelompok berubah menjadi sebuah tim ketika memenuhi kriteria berikut:

1. Kepemimpinan menjadi aktifitas bersama;

2. Pertanggungjawaban berubah dari hanya indivdu menjadi individu dan

kelompok;

3. Kelompok mengembangkan tujuan dan misinya sendiri;

4. Pemecahan masalah menjadi jalan hidup, bukan aktivitas sementara;

5. Efektifitas diukur oleh hasil dan produk bersama kelompok tersebut.

Terkait dengan teori Tuckman tentang perkembangan kelompok, sebuah tim

merupakan kelompok tugas yang telah matang pada tahap berkinerja. Lebih

lanjut, Katzenbach dan Smith mengemukakan bahwa: “inti dari sebuah tim

adalah komitmen umum. Tanpa hal tersebut kelompok tampil sebagai individu-

individu, namun dengan komitmen umum mereka menjadi satuan kinerja kolektif

yang kuat.

B. Membangun Kompetensi Kerja Tim dan Menjadi Pemain dalam Tim

Membentuk tim-tim di tempat kerja dan mendorong para pegawai untuk menjadi

Page 9: Tugas OB Makalah

anggota tim merupakan permulaan yang bagus dalam pembentukan tim yang

efektif. Namun itu saja tidak cukup, keterampilan kerjasama dan kompetensi tim

perlu dijadikan model dan dipikirkan oleh anggota tim. Keterampilan kerjasama

tim meliputi pemecahan masalah kelompok, mentoring, keterampilan dalam

manajemen konflik dan kecerdasan emosional. Selain itu anggota tim juga

harus :

1. Berkomitmen terhadap tim (committed);

2. Berkolaborasi dengan anggota tim yang lainnya (collaborative);

3. Memiliki kemampuan (competent).

Lebih lanjut, beberapa karakteristik anggota tim yang efektif yaitu:

1. Bersikap ternuka terhadap ide-ide baru dan cara kerja yang berbeda;

2. Berbagi informasi, pengalaman dan pengetahuan spesialisasi;

3. Mencari peluang perbaikan;

4. Membangun hubungan kerja dengan anggota yang memiliki fungsi

dalam tim yang berbeda;

5. Mencari penyelesaian yang saling menguntungkan untuk membangun

kepercayaan dan hubungan yang berkelanjutan;

6. Bergabung dengan tim yang menghargai tujuannya sehingga dapat

menumbuhkan komitmen pibadi;

7. Handal−melakukan apa yang diucapkan− sigap dan dihormati;

8. Berorientasi pada hasil.

Delapan karakteristik di atas berorientasi pada tindakan, sehingga dapat

disimpulkan bahwa menjadi seorang anggota tim yang efektif bukan hanya

diperlukan pemikiran saja namun juga ada tindakan nyata yang dilakukan.

C. Pembentukan Tim

Pembentukan tim (Team Building) adalah istilah menangkap semua untuk

keseluruhan teknik-teknik yang ditujukan untuk meningkatkan fungsi internal

kelompok. Lokakarya pembentukan tim berusaha untuk meningkatkan

kerjasama, komunikai yang lebih baik dan konflik disfungsional yang lebih sedikit.

Page 10: Tugas OB Makalah

Kegiatan itu lebih ditekankan pada bagaimana kelompok kerja menyelesaikan

pekerjaan mereka dibandingkan pekerjaan itu sendiri. Kegiatan pelatihan

biasanya berkisar pada teknik pembelajaran yang didasarkan pada pengalaman

seperti latihan kepercayaan antar individu, sesi permainan konflik peran, dan

permainan kompetitif.

Tiga hal dasar yang diperlukan dalam pembentukan tim yaitu:

1. Tujuan yang jelas,

2. Pengesahan,

3. Informasi kinerja tim.

Ketika tujuan pembentukan tim sudah ditetapkan, kegiatan sebelum dan setelah

latihan juga penting untuk menyadari keuntungan dari pembentukan tim. Sebagai

contoh jika tujuan pembentukan tim adalah untuk membuat anggota tim saling

mengenal satu sama lain, maka latihan yang menarik sudah cukup untuk

mereka. Namun jika tujuan pembentukan tim adalah untuk menerjemahkan

pelatihan ke dalam pekerjaan sehari-hari maka disarakan untuk menggunakan

aktivitas pengingat dan tindak lanjut.

Saat ini, latihan pembentukan tim dilakukan dalam organisasi untuk

mendapatkan tim yang sesungguhnya. Dengan demikian, penting untuk

melakukan latihan pembentukan tim secara efektif. Jerry Garfield dan ken

Stanton mengemukakan 6 alat yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan

tersebut yaitu:

1. Berbagi pengalaman pribadi−dilakukan untuk mengungkapkan

kompetensi dan menimbulkan rasa hormat antar anggota.

2. Menanyakan apa yang telah dialami dalam pekerjaan di masa lalu. Hal

ini mencerminkan bahwa pengalaman masa lalu bernilai dan

mempunyai kontribusi pada tim saat ini dan tujuannya.

3. Mendeskripsikan bagaimana sebuah tim akan bekerja

bersama−menyatakan dengan jelas tujuan tim, rencana tim, dan peran

masing-masing anggota tim.

4. Mengoptimalkan kekuatan anggota−menyelaraskan tugas dengan

Page 11: Tugas OB Makalah

kemampuan dan pengalaman masing-masing anggota tim.

5. Menetapkan norma-norma pengambilan keputusan−menjelaskan

keputusan mana yang bisa di ambil secara individu oleh anggota tim,

dan keputusan mana yang harus diputuskan oleh pimpinan tim atau tim

secara keseluruhan.

6. Membangun proses untuk memberi dan menerima umpan balik. Hal ini

penting untuk memastikan bahwa informasi telah dibagi dengan tepat

dan sesuai waktu.

D. Kepercayaan: Bahan Utama Kelompok Kerja.

Kepercayaan mempunyai peranan penting dalam kehidupan berorganisasi.

Kepercayaan merupakan pelumas interpersonal untuk hubungan-hubungan di

dalam dan antar smua tingkatan organisasi. Kepercayaan dapat diartikan

sebagai keyakinan timbal balik dalam maksud dan perilaku orang lain. Aspek

timbal balik (memberi dan menerima) berarti bahwa ketika kita merasakan atau

mengamati orang lain mempercayai kita, maka kita cenderung untuk

mempercayai mereka dan begitu juga sebaliknya. Dalam pembahasan perilaku

keorganisasian, akan dibahas tiga (3) bentuk kepercayaan yaitu:

1. Contractual trust. Kepercayaan karakter, yaitu adanya saling pengertian

antara orang-orang yang masing-masing akan melakukan apa yang

mereka katakan akan mereka lakukan.

2. Communication trust. Kepercayaan pengungkapan informasi, yaitu

bagaimana seseorang menyampaikan informasi dan kebenaran tentang

informasi tersebut.

3. Competence trust. Kepercayaan tentang kemampuan, yaitu seberapa

baik orang melaksanakan tanggung jawab mereka dan mengakui

keterampilan dan kemampuan orang lain.

Fernando Bartolome mengemukakan enam (6) pedoman untuk membangun dan

memelihara kepercayaan yaitu:

1. Komunikasi: membuat anggota kelompok dan para pegawai tetap

memiliki informasi dengan menjelaskan tentang kebijakan dan

Page 12: Tugas OB Makalah

keputusan serta memberikan umpan balik yang akurat.

2. Dukungan: menjadi orang yang selalu ada dan mudah ditemui,

memberikan bantuan, saran dan dukungan atas gagasan para anggota

tim.

3. Hormat. Pendelegasian kewenangan merupakan ekspresi paling

penting dari rasa hormat manajer. Pendelegasian tanggung jawab

penting kepada seseorang merupakan pemberian kepercayaan

baginya. Selain hal tersebut, mendengarkan gagasan orang lain juga

merupakan ungkapan rasa hormat dan kepercayaan.

4. Keadilan. Cepat memberikan pujian dan penghargaan kepada mereka

yang pantas mendapatkannya. Yakinkan kepada anggota tim bahwa

semua penilaian kinerja bersifat objektif dan tidak berat sebelah.

5. Kemungkinan dapat diprediksi. Bersikap konsisten dan dapat diprediksi

dalam keseharian juga menjaga janji yang telah diuangkapkan dan

tersirat.

6. Kemampuan. Meningkatkan kredibilitas dengan menunjukkan naluri

bisnis yang baik, kemampuan teknis, dan profesionalisme yang bagus.

Kepercayaan dapat dibangun, namun kepercayaan juga dapat terkikis.

Pelanggaran atau bahkan persepsi melanggar, kepercayaan orang lain yang

dapat mengurangi kepercayaan dan menyebabkan ketidakpercayaan. Terkait

hilangnya kepercayaan, kedua belah pihak harus terlibat dalam perbaikan

kepercayaan. Berikut beberapa langkah untuk memperbaiki kepercayaan yaitu:

1. Mengakui penyebab kepercayaan harus dikompromikan kembali.

2. Memungkinkan perasaan dan emosi dibahas secara konstruktif.

3. Menerima dan memberikan dukungan satu sama lain dalam prosesnya.

4. Membingkai kembali pengalaman dan bergeser dari menjadi korban

untuk melihat adanya opsi dan pilihan. Bagaimana seseorang

merespon apa yang terjadi menjadi penting dalam hal ini.

5. Bertanggungjawab, dan menanyakan “apa yang telah atau tidak aku

lakukan yang menyebabkan ini semua terjadi?”

6. Memaafkan diri sendiri dan orang lain.

Page 13: Tugas OB Makalah

7. Melepaskan dan beralih.

E. Tim Swakelola

Tim swakelola dapat diartikan sebagai kelompok pekerja yang diberikan

keleluasaan untuk daerah tugas mereka. Keleluasaan dalam tim swakelola

meliputi, aktivitas-aktivitas yang didelegasikan, seperti perencanaan

penjadwalan, pengawasan dan penyusunan kepegawaian. Hal-hal tersebut

biasanya dilakukan oleh para manajer. Secara singkat, pegawai dalam tim ini

bertindak sebagai pengawas mereka sendiri.akuntabilitas dipertahankan secara

tidak langsung oleh manajer dan pimpinan yang berada di luar tim.

Hal ini tidak berarti bahwa para pekerja bebas untuk melakukan apa saja dengan

cara mereka sendiri. Sebuah organisasi yang didalamnya terdapat tim swakelola

harus siap mengalami perubahan secara revolusioner dalam filosofi manajemen,

struktur, sistem ketenagakerjaan dan pelatihan, dan sistem penghargaan. Selain

itu gagasan tradisional tentang kewenangan dan kontrol manajer juga

disematkan pada pembentukan tim swakelola ini. Tidak mengherankan jika

banyak manajer yang menentang keras untuk menyerahkan otoritas mereka

kepada orang yang mereka pandang sebagai bawahan. Para manajer melihat

tim swakelola sebagai ancaman terhadap kekuasaan dan keamanan pekerjaan

mereka. Di sisi lain tim swakelola bisa saja bermanfaat bagi perusahaan antara

lain dengan meningkatnya kualitas kehidupan kerja, pelayanan terhadap

pelanggan dan produktifitas kerja.

F. Tim Virtual

Tim virtual adalah sebuah kelompok kerja yang secara fisik tersebar di berbagai

tempat dan melakukan kegiatan bisnisnya melalui teknologi informasi dan

komunikasi. Virtual tim memunculkan beberapa keuntungan diantaranya:

mengurangi biaya sewa gedung,

kemampuan untuk memanfaatkan beragam pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman lintas geografis,

Page 14: Tugas OB Makalah

Kemampuan untuk berbagi pengetahuan tentang pasar yang berbeda.

Mengurangi munculnya konflik kehidupan kerja yang dialami oleh pegawai

Namun disisi lain, tim virtual juga memiliki berbagai tantangan yang mungkin saja

muncul antara lain:

Perbedaan zona waktu,

Kesulitan perbedaan bahasa,

Hari libur, aturan hukum dan kepabeanan,

Ketidak mampuan untuk mengamati isyarat non verbal,

Kurangnya kolegialitas, dan

Kesulitan untuk membangun kepercayaan.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut di atas, David Clemons dan

Michael Kroth mengemukakan beberapa saran yang bisa dilakukan tim dan para

anggotanya yaitu:

Melakukan komunikasi strategis. Pastikan kita berkomunikasi dengan orang

yang tepat, pada waktu yang tepat, tentang topik yang tepat dan dengan

sarana yang tepat pula.

Membangun hubungan produktif dengan anggota kunci dalam tim. Anggota

kunci dalam tim adalah orang yang bisa dijadikan sandaran dan dapat

membuat atau memecahkan tugas tim.

Perlakukan anggota tim sebagai partner kerja.

Terkait dengan perbedaan zona waktu, setiap anggota tim harus

menyelesaikan bagian pekerjaannya secepat mungkin, karena sebuah tugas

bisa saja harus dikerjakan dalam hitungan jam dan selanjutnya diserahkan

kepada anggota tim di zona waktu yang berbeda.

Fokus terhadap pekerjaan dan menjaga setiap anggota dan tim berada pada

tugas. Pembagian perandan tanggung jawab yang jelas akan sangat

membantu menjaka setiap anggota tim untuk tetap fokus.

Page 15: Tugas OB Makalah

Lebih lanjut, para peneliti mengungkapkan bahwa sebuah tim virtual tidak akan

berhasil tanpa adanya faktor-faktor tambahan seperti pengambilan keputusan

yang efektif, kepercayaan, kounikasi pelatihan, misi yang jelas, tujuan yang

spesifik, kepemimpinan yang efektif, jadwal dan tenggat waktu.

III. ANCAMAN DAN FASILITATOR EFEKTIFITAS KELOMPOK DAN TIM

Dinamika kelompok atau tim bisa saja rusak, tak peduli seberapa hati-hati

seorang manajer menentukan anggota dan mengatur tugas dalam kelompok dan

tim tersebut. Pengetahuan awal tentang ancaman yang bisa muncul dalam

dinamika kelompok dan tim bisa membantu majer dan para anggota tim untuk

mengambil langkah pencegahan.

A. Pemikiran Kelompok

Irving Janis mendefinisikan pemikiran kelompok sebagai sebuah model

pemikiran dimana orang-orang benar-benar terlibat dalam pemikiran kelompok,

ketika usaha keras anggota untuk mendapatkan kebulatan suara mengalahkan

motivasi mereka untuk menilai pilihan tindakan yang lain. Janis Juga

menambahkan bahwa “pemikiran kelompok adalah kemerosotan efisiensi

mental, pengujian realitas dan penilaian moral yang merupakan akibat dari

tekanan kelompok.” Anggota kelompok yang menjadi korban pemikiran kelompok

cenderung ramah dan saling terikat.

Janis juga mengungkapkan ada delapan (8) gejala pemikiran kelompok sebagai

berikut:

1. Kekebalan: ilusi yang melahirkan optimisme dan pengambilan resiko

yang berlebihan.

2. Penurunan moralitas: keyakinan yang mendorong kelompok untuk

mengabaikan implikasi etis.

3. Rasionalisasi: Perlindungan terhadap asumsi yang dipelihara.

4. Pandangan stereotip terhadap lawan: penyeban kelompok meremehkan

lawannya.

5. Penyensoran diri: menghambat perdebatan kritis.

6. Ilusi dari kebulatan suara: diam diartikan sebagai persetujuan.

Page 16: Tugas OB Makalah

7. Tekanan rekan: loyalitas dari penentang dipertanyakan.

8. Penutupan pemikiran: perlindungan yang ditunjukkan diri terhadap

informas yang merugikan.

Janis juga berpendapat bahwa pencegahan terjadinya pemikiran kelompok lebih

baik daripada menyelesaikan masalah. Berikut beberapa hal yang dapat

dilakukan untuk mencegah pemikiran kelompok:

Setiap anggota kelompok harus diberikan peran evaluator penting. Peran ini

memungkinkan anggota secara aktif menyuarakan keberatan dan keraguan.

Pimpinan tingkat atas seharusnya tidak menggunakan komite-komite

kebijakan untuk menyetujui keputusan yang sudah dibuat.

Kelompok yang berbeda dengan pimpinan yang berbeda pula harus

mengeksplorasi pertanyaan kebijakan yang sama.

Perdebatan di antara subkelompok dan pakar-pakar eksternal harus

digunakan untuk memperkenalkan sudut pandang yang baru.

Seseorang harus mendapatkan peran sebagai penentang saat membahas

alternatif-alternatif utama. Oran tersebut harus mencoba membuka semua

faktor negatif.

Setelah mencapai kata mufakat, setiap orang di dorong lagi untuk

memikirkan lagi posisi mereka untuk menghindari kekurangan.

B. Kemalasan Sosial

Kemalasan sosial adalah kecenderungan penuruna usaha indivisu saat ukuran

keompok meningkat. Secara umum kemalasan sosial meningkat sejalan dengan

peningkatan jumlah anggota kelompok dan pekerjaan yang tersebar luas.

Dampak kemalasan sosial antara lain 1) keadilan usaha, 2) hilangnya tanggung

jawab pribadi, 3) hilangnya motivasi karena pembagian penghargaan, 4)

hilangnya koordinasi karena semakin banyak orang yang melakukan tugas yang

sama.

C. Fasilitator Efektivitas

Berikut delapan (8) atribut tim dengan kinerja tinggi yaitu:

Page 17: Tugas OB Makalah

1. Kepemimpinan partisipatif: menciptakan saling ketergantungan dengan

memberikan kewenangan, membebaskan dan melayani orang lain.

2. Tanggung jawab bersama: membangun lingkungan di mana semua anggota

tim merasa bertanggungjawab, seperti halnya manajer untuk kinerja satuan

kerja tersebut.

3. Meluruskan tujuan: memilikki perasaan tujuan umum tentang mengapa

kelompok ada dan fungsi yang diberikannya.

4. Komunikasi yang tinggi: menciptakan iklim yang baik dari kepercayaan dan

keterbukaan juga komunikasi yang jujur.

5. Fokus masa depan: melihat perubahan sebagai kesempatan untuk tumbuh.

6. Fokus pada tugas: mempertahankan pertemuan, tetap fokus pada hasil.

7. Bakat kreatif: menerapkan bakat dan kreatifitas individu

8. Tanggapan yang cepat: mengidentifikasi dan bertindak pada setiap

kesempatan.

Lebih lanjut peneliti sekarang mengemukakan faktor tambahan yang penting

untuk dipertimbangkan dalam membentuk tim yang efektif yaitu:

1. Piagam tim dan strategi kinerja

Rencana kerja mendeskripsikan bagaimana tim akan bekerja, seperti proses

berbagi informasi dan pengambilan keputusan. Selain itu, tim juga harus

membuat strategi kinerja yang merupakan rencana yang disengaja berisi

uraian apa yang harus dilakukan oleh tim, seperti medefinisikan tugas-tugas

tertentu dan tanggung jawab anggota

2. Komposisi tim

Komposisi tim adalah istilah yang mengambarkan koleksi pekerjaan,

kepribadian, pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan pengalaman

setiap anggota tim.

3. Kemampuan tim untuk beradaptasi

Menurut penelitian, kemampuan tin untuk beradaptasi sangatlah penting

untuk menghadapi tuntutan perubahan dan untuk efektifitas perpindahan

anggota ke dalam atau keluar tim. Hal ini dipupuk oleh individu yang

Page 18: Tugas OB Makalah

termotifasi baik untuk mencapai pandangan tentang dunia sekitar yang

akurat dan untuk bekerja secara efektif dengan orang lain untuk mencapai

hasil.

Sumber:

Kinicki, A and Fugate, Mel, Organizational Behavior: Key Concepts, Skils and

Best Practices, 2013, New York: McGraw-Hill Education

Sumber video dan gambar:

https://www.studyblue.com/notes/note/n/effective-groups-and-teamwork/deck/

4543275

https://www.youtube.com/watch?v=w9j3-ghRjBs

https://www.youtube.com/watch?v=fm1gh5GAmWc

,