perencanaan pariwisata dan model pengembangan di pondok cabe udik distrik tangerang selatan

25
PERENCANAAN DAN MODEL PENGEMBANGAN PONDOK CABE UDIK DISTRIK TANGERANG SELATAN Rina Kurniawati 1 , Darmawan Damanik 2 , FX.Setiyo Wibowo 3 Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta Jl. Kemiri Raya No.22 Pondok Cabe Tangerang Banten [email protected] , d armawan. [email protected] , [email protected] ABSTRAK Penelitian ini mengidentifikasi beberapa atraksi potensial yang ada di kelurahan Pondok Cabe Udik di Tangerang Selatan.Selain daripada itu ingin mengetahui pandangan masyarakat terhadap perencanaan pariwisata, sehingga dapat menentukan model perencanaan dan pengembangan pariwisata yang ideal. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai input dalam proses pembangunan daerah. Penelitian ini menggunakan metode action research.Instrumen penelitian yang digunakan menggunakan, kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan. Analisis data dilakukan secara secara deskriptif kualitatif menggunakan analisis SWOT. Dari hasil penelitian diidentifikasi beberapa daya tarik wisata serta diketahui pandangan positif masyarakat terhadap perencanaan pariwisata.Adapun model perencanaan pariwisata yang disarankan dari penelitian ini adalah menggunakan konsep eco-cultural, yaitu konsep pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan dan budaya. Kata Kunci: Pariwisata, Eco-Cultural, Kelurahan, Perencanaan, dan Pengembangan ------------------------------------------------------------------ ----------------------------------------------------- ABSTRACT This study identifies some potential attractions that exist in Kelurahan Pondok Cabe Udik Tangerang Selatan. In addition, it investigates local people opinion on tourism planning. Therefore, an ideal tourism plan can be constructed. The objective is as an input in local development. This study applies action research which includes three types of instrument in data collection method, including questionnaire, interview and field observation. The data is then analysed using SWOT analysis and is decribed qualitatively. From the analysis, it is found out that the ideal tourism planning that needs to take place is eco- cultural tourism. 1

Upload: irwantoro-toro

Post on 13-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

PERENCANAAN DAN MODEL PENGEMBANGAN PONDOK CABE UDIK DISTRIK TANGERANG SELATAN

Rina Kurniawati1, Darmawan Damanik2, FX.Setiyo Wibowo3

Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Jakarta Jl. Kemiri Raya No.22 Pondok Cabe Tangerang Banten

[email protected], d armawan. [email protected] , [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini mengidentifikasi beberapa atraksi potensial yang ada di kelurahan Pondok Cabe Udik di Tangerang Selatan.Selain daripada itu ingin mengetahui pandangan masyarakat terhadap perencanaan pariwisata, sehingga dapat menentukan model perencanaan dan pengembangan pariwisata yang ideal. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai input dalam proses pembangunan daerah. Penelitian ini menggunakan metode action research.Instrumen penelitian yang digunakan menggunakan, kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan. Analisis data dilakukan secara secara deskriptif kualitatif menggunakan analisis SWOT. Dari hasil penelitian diidentifikasi beberapa daya tarik wisata serta diketahui pandangan positif masyarakat terhadap perencanaan pariwisata.Adapun model perencanaan pariwisata yang disarankan dari penelitian ini adalah menggunakan konsep eco-cultural, yaitu konsep pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan dan budaya.

Kata Kunci: Pariwisata, Eco-Cultural, Kelurahan, Perencanaan, dan Pengembangan

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

ABSTRACT

This study identifies some potential attractions that exist in Kelurahan Pondok Cabe Udik Tangerang Selatan. In addition, it investigates local people opinion on tourism planning. Therefore, an ideal tourism plan can be constructed. The objective is as an input in local development. This study applies action research which includes three types of instrument in data collection method, including questionnaire, interview and field observation. The data is then analysed using SWOT analysis and is decribed qualitatively. From the analysis, it is found out that the ideal tourism planning that needs to take place is eco-cultural tourism.

Keywords: Tourism, Eco-Cultural, District, Planning and Development

1

Page 2: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

I. PENDAHULUAN

Kelurahan Pondok Cabe Udik merupakan salah satu kelurahan yang

terdapat di kecamatan Pamulang kota Tangerang Selatan. Kelurahan pondok Cabe

Udik memiliki keunikan sebagai desa sub urban yang masih memiliki daya tarik

wisata alam dengan suasana pedesaannya, kebudayaan masyarakatnya, dan

beberapa fasilitas sekolah dan perguruan tinggi.

Dengan adanya potensi pariwisata tersebut, maka perlu dilakukan

investigasi untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi wisata di

kelurahan Pondok Cabe Udik. Hal ini perlu dilakukan sebagai salah satu cara yang

dapat meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan citra sebagai bagian dari

Kota Tangerang Selatan. Pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu cara yang

dapat dilakukan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat dan satu langkah

awal dalam menerapkan hal itu adalah dengan cara riset dan perencanaan (UN,

2003)

Marjuka (2008) memaparkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses

yang menetapkan visi strategis dari sebuah wilayah yang mencerminkan tujuan

dan aspirasi masyarakat setempat dan pencapaian misi tersebut melalui

pengelolaan lahan serta model pengembangan yang sesuai. Dalam proses

perencanaan pengembangan pariwisata, perguruan tinggi, LSM dan pemerintah

berperan sebagai dinamisator, fasilitator, dan motivator.

Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam perencanaan pariwisata adalah:

1. Eksplorasi Lingkungan sumber daya pariwisata dan penentuan tujuan

pengembangan pariwisata

2. Analisis sumber daya pariwisata

3. Perencanaan Produk Pariwisata (aktifitas, sarana dan prasarana, pengelolaan

lingkungan, pembinaan masyarakat, promosi dan kerjasama)

4. Implementasi Rencana detail produk wisata

5. Monitoring dan Evaluasi

2

Page 3: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

Dredge (2007) menyebutkan bahwa pemerintah lokal memiliki peran yang sangat

besar dalam kegiatan perencanaan. Dredge juga menyebutkan perlunya

memperhatikan para stakeholder multi sektor yang terlibat didalamnya serta

keterlibatan masyarakat lokal dalam perencanaan pariwisata.

Berdasarkan analisis umum mengenai kondisi Kelurahan Pondok Cabe Udik dan

peran pariwisata dalam generator perekonomian, maka yang menjadi

permasalahan dan pertanyaan untuk dijawab pada penelitian ini adalah:

1. Apa saja potensi-potensi daya tarik wisata utama yang mampu dikembangkan

dari wilayah Kelurahan Pondok Cabe Udik?

2. Bagaimana pendapat masyarakat terhadap perencanaan dan pengembangan

pariwisata?

3. Apa model perencanaan dan pengembangan kepariwisataan yang ideal bagi

kelurahan Pondok Cabe Udik?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, diharapkan dapat dihasilkan

suatu rumusan yang dapat menjadi masukan dalam menentukan langkah

pengembangan pariwisata kelurahan Pondok Cabe Udik selanjutnya.

II. METODOLOGI

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan action research

dimana semua pihak saling terlibat dari awal hingga akhir dalam proses

perencanaan dan pengembangan pariwisata (Theerapuncharoen: 2008). Action

Research dalam penelitian ini meliputi tiga subyek penelitian, yaitu: masyarakat,

peneliti, dan pemerintah daerah. Dimana tahap yang dilakukan mencakup:

1. Kolaborasi, bekerjasama, dan mengkritisi

2. Informasi, analisis, dan membuat prioritas

3. Pemahamn, dan menadapatkan pengetahuan

4. Aksi: perencanaan, implementasi, pengembangan dan manfaat

3

Page 4: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

Proses penelitian ini menggunakan pola induktif analisis, yaitu dimulai dari

deskripsi, analisis, dan penjelasan. Adapun variable Penelitian ini didefinisikan

dengan menggunakan analisis SWOT yang mencakup:

1. Atraksi wisata

2. Amenities – akomodasi, usaha makan dan minum, pertunjukan, retail dan

servis lain.

3. Aksesibilitas – transportasi dan terminal

4. Organisasi pendukung, seperti organisasi daerah dan pemerintah

Teknik Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik kuesioner, wawancara, dan observasi lapangan.Untuk

kuesioner, dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama membahas karakter sosio-

demografis dari responden, sedangkan bagian kedua membahas tentang pendapat

masyarakat terhadap perencanaan parwisata, dan bagian ketiga pertanyaan terbuka

membahas mengenai permasalahan pembangunan dan pengembangan

daerah.Untuk bagian pertama menggunakan skala nominal, sedangkan untuk

bagian kedua menggunakan skala likert.Wawancara dan diskusi juga dilakukan

dengan pemimpin masyarakat dan pemerintah setempat.

Data yang didapatkan dari kesuluruhan proses penelitian dianalisis secara

kuantitatif kemudian dipaparkan secara deskriptif kualitatif untuk

menggambarkan fenomena yang terjadi dari proses perencanaan dan

pengembangan daya tarik wisata pada penelitian ini.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Data demografi dan Administratif

Kelurahan Pondok Cabe Udik merupakan salah satu bagian dari

Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan yang memiliki 8 kelurahan secara

keseluruhan. Kelurahan Pondok Cabe Udik sendiri memiliki 14 Rukun Warga

dengan 64 Rukun Tetangga. Kelurahan Pondok Cabe Udik yang memiliki luas

sebesar 5.142 Km2 memiliki kepadatan penduduk yang relatif lebih kecil

dibanding dengan kelurahan lainnya. Dengan luas tersebut kepadatan penduduk

4

Page 5: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

di kelurahan Pondok Cabe Udik dengan jumlah penduduk sebanyak 20.202 jiwa

adalah sekitar 3,93 per Km2.

Menurut Statistik Kecamatan Pamulang (2011), dalam penggunaan

wilayah, mayoritas lahan yang digunakan masyarakat di wilayah kelurahan

Pondok Cabe Udik digunakan sebagai pemukiman (70%) dan prasarana umum

(26%). Hal ini dikarenakan Pondok Cabe Udik memiliki lokasi yang berdekatan

dengan ibu kota DKI Jakarta, menjadikan tempat yang menjadi pilihan

masyarakat untuk tinggal didaerah tersebut.

Kelurahan Pondok Cabe Udik memiliki berbagai jenis macam usaha.Dari

data statistik dapat dilihat usaha yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat

adalah berdagang baik dalam skala besar atau pun kecil.Selain itu, usaha yang

banyak dilakukan oleh masyarakat adalah menyediakan usaha makanan dan

minuman yang berjumlah 503 (39%) dari total seluruh usaha yang ada.

2. Kebijakan Pembangunan

Kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah menitik

beratkan kepada tiga hal, yaitu sarana-prasarana, pendidikan, dan

kesehatan.Terlihat dari program-program yang dijalankan sebagian besar adalah

pembangunan dan perbaikan sarana pendidikan, pengembangan puskesmas, dan

perbaikan infrastruktur seperti perbaikan jalan dan sarana umum.

Untuk kebijakan pengembangan pariwisata dari pemerintah pusat belum

tersosialisakikan kepada pemerintah level kelurahan.Adapun untuk kebijakan

kepariwisataan pemerintah daerah Tangerang Selatan memiliki visi yaitu

‘Mewujudkan Masyarakat Tangerang Selatan yang Berbudaya dan Meningkatkan

Sapta Pesona Untuk Sadar Wisata yang Indah dan Asri.’ Adapun misi dari Kota

Tangerang Selatan adalah: (1) Meningkatkan Pengembangan Kota Tangerang

Selatan (2)Menggali dan Mengembangkan Potensi dan Objek Wisata di Kota

Tangerang Selatan (3) Melestarikan Seni dan Budaya (4) Memasarkan Seni dan

Budaya dan objek wisata (5) Memfasilitasi dan Mengembangkan Wisata Kuliner.

3. Daya Tarik Pariwisata

5

Page 6: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

Terdapat beberapa keunikan yang berasal dari kelurahan Pondok Cabe yang

dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata, termasuk daya tarik alam, budaya,

religi, dan kuliner, diantaranya yang paling dominan adalah:

a. Persawahan dan Perkebunan: Budi Daya Anggrek, Kamboja Pohon Pisang,

Terong, Melon, Timun Suri, Jagung, dan Beras

b. Kolam Pemancingan dan Budi daya Ikan air tawar: Gurame dan Ikan Mas

c. Peternakan: Ayam Jago

d. Rumah Peribadatan : Vihara Avalokitesvara, Lithang Bhakti, Mutiara

Chendra Metta

e. Wisata Kuliner : Dodol

f. Pendidikan: Perguruan Tinggi/universitas

4. Sarana Prasarana

Kelurahan Pondok Cabe Udik memiliki sarana dan prasarana yang dapat

mendukung kegiatan pariwisata termasuk diantaranya keberadaan sarana

kesehatan, transportasi, listrik, pos polisi, sarana keuangan/perbankan, dan

pengelolaan lingkungan.

5. Pengelolaan Lingkungan

Dalam hal lingkungan hidup, Pondok Cabe dilengkai jenis tempat

pembuangan sampah, dimana sampah ditaruh sementara ditempat pembuangan

sampah sementara, untuk kemudian diangkut oleh pengangkut sampah milik

pemerintah daerah, dan cara lain penanganan sampah adalah dengan

memasukkannya didalam lubang untuk kemudian dibakar. Tidak ada sampah

yang dibuang kedalam sungai atau lainnya. Di beberapa ara, terpasang

pengumuman mengenai larangan membuang sampah dengan peraturan

Pemerintah No.18 2008 untuk menjamin kebersihan lingkungan.

6. Aspirasi Masyarakat

Untuk mengetahui aspirasi masyarakat dilakukan survey menggunakan

teknik kuesioiner dan wawancara kepada masyarakat sekitar kelurahan Pondok

Cabe Udik. Dari jumlah populasi 20,000 masyarakat di ambil sample sebanyak

6

Page 7: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

194 orang. Dari hasil wawancara diketahui tercatat terdapat 50% responden laki-

laki dan 50% perempuan.Dari wawancara yang dilakukan diketahui bahwa

mayoritas responden berusia diatas 25 tahun.Separuh responden lahir di kelurahan

Pondok Cabe dan separuh responden lainnya lahir diluar kelurahan Pondok Cabe.

Sebagian besar responden beretnis Jawa dan sebagian besar berasal dari etnis lain.

Sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta dan tidak

memiliki pekerjaan sampingan.Penghasilan yang dimiliki sebagaian besar berada

dibawah Rp.1 juta. Mayoritas responden tinggal diatas lima tahun, sebagian

lainnya tinggal antara 1-15 tahun. Sebagian besar responden memiliki pendidikan

SMA, sebagian besar lainnya memiliki pendidikan minimal SMP dan SD.

Dalam hal pengetahuan dan interaksi dengan wisatawan, diketahui bahwa

responden merasa tidak memiliki pengetahuan banyak tentang wisatawan, namun

sebagian besar responden mengaku pernah berinteraksi dengan

wisatawan.Sebagian besar juga menyatakan belum pernah melihat wisatawan di

Kelurahan Pondok Cabe.Secara keseluruhan responden memiliki sikap yang

positif mengenai keberadaan wisatawan.

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa pandangan mengenai

wisatawan masih memandang orang asing saja yang disebut sebagai

wisatawan.Namun sikap positif responden terhadap wisatawan memberikan

peluang untuk pengembangan potensi wisata di kelurahan Pondok Cabe.

Tabel. 3

Karakteristik Sosio-Demografis Responden

No. Variabel` N % of total sample

1 Jenis Kelamin    

  Laki-laki 96 49.50

  Perempuan 98 50.50

2 Umur Responden    

  Dibawah 17 tahun 6 3.10

  17-24 tahun 28 14.40

  25-34 tahun 44 22.70

  35-44 tahun 49 25.30

  45-54 tahun 40 20.60

  diatas 55 tahun 27 13.90

7

Page 8: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

3 Tempat Lahir    

  Kel. Pondok Cabe Udik 97 50.00

  Di luar Kel. Pondok Cabe Udik 96 49.50

4 Suku Bangsa    

  Jawa 73 37.60

  Sunda 35 18.00

  Melayu 21 10.80

  Dayak 3 1.50

  Bugis 3 1.50

  Batak 4 2.10

  Lainnya 55 28.40

5 Status Pernikahan    

  Tidak Menikah 44 22.70

  Menikah 141 72.70

  Janda/Duda 7 3.60

6 Pendidikan    

  S2/S3 1 0.50

  S1 14 7.20

  Diploma 8 4.10

  SMA 71 36.60

  SMP 58 29.90

  SD 39 20.10

  Tidak Tamat Sekolah 2 1.00

7 Pekerjaan    

  Pelajar/Mahasiswa 17 8.80

  Pegawai Swasta Tetap 14 7.20

  Pegawai Swasta Kontrak 12 6.20

  PNS 5 2.60

  Wiraswasta 74 38.10

  Pensiun 2 1.00

  Lainnya 70 36.10

8 Pekerjaan Sampingan    

  Ada 37 19.10

  Tidak ada 154 79.40

9 Pendapatan Perbulan    

  Dibawah Rp.1 juta 116 59.80

  Rp. 1-3 juta 56 28.90

  Rp. 3-5 juta 20 10.30

  Diatas Rp. 5juta 2 1.00

10 Lama Tinggal    

  Di bawah 4 tahun 38 19.60

  4-9 tahun 15 7.70

  9-15 tahun 28 14.40

  Diatas 15 tahun 113 58.20

8

Page 9: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

11 Pengetahuan Tentang Wisatawan    

  Mengetahui 71 36.60

  Tidak Mengetahui 122 62.90

12 Interaksi Dengan Wisatawan    

  Pernah 146 75.30

  Tidak Pernah 48 24.70

13 Wisatawan di Pondok Cabe    

  Ada 43 22.20

  Tidak Ada 151 77.80

14 Menyukai Keberadaan Wisatawan    

  Menyukai 176 90.70

  Tidak Menyukai 16 8.20

Dari hasil wawancara diketahui pula bahwa responden memiliki pendapat

positif mengenai pariwisata dan perencanaan serta pengembangan pariwisata di

kelurahan Pondok Cabe Udik. Dari hasil wawancara, responden menyatakan

bahwa dengan adanya pariwisata akan dapat menjaga kelestarian hidup

lingkungan yang mereka tinggali, mereka juga menyadari bahwa budaya dan

lingkungan hijau dapat menjadi daya tarik wisata yang dapat menarik wisatawan

untuk datang ke daerah mereka. Mereka berkeyakinan bahwa pariwisata dapat

meningkatkan perekonomian, investasi, dan memberikan kesempatan kepada

mereka untuk melakukan usaha dan perdagangan.Selain itu responden merasa

pemerintah perlu melakukan perencanaan dan pengembangan pariwisata didaerah

tersebut.Responden pun mau untuk terlibat dalam perencanaan dan

pengembangan pariwisata di daerah tersebut.

Tabel 4.

Pendapat Masyarakat Terhadap Perencanaan & Pengembangan Pariwisata

No Variabel Rata-Rata

Standar Deviasi

1 Pariwisata meningkatkan investasi 3.92 0.6472 Pariwisata meningkatkan industri 3.82 0.6583 Pariwisata meningkatkan ekonomi 3.63 0.7584 Membuka peluang usaha 3.78 0.7535 Berkenalan dengan orang baru 4.02 0.5986 Menjaga lingkungan hidup 3.91 0.6967 Tradisi punah karena pariwisata 2.16 1.0238 Infrastruktur merusak lahan hijau 2.49 1.0099 Budaya sebagai daya tarik 3.84 0.782

9

Page 10: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

10 Lahan hijau sebagai daya tarik wisata 3.80 0.79911 Perlunya peran pemerintah 4.07 0.58912 Kesediaan terlibat dalam pengembangan pariwisata 3.62 0.86913 Tidak perlu adanya pengembangan pariwisata 2.33 1.02014 Masyarakat tidak perduli dengan sampah 3.84 1.23215 Sampah dapat merusak keindahan alam 4.32 0.71316 Perlunya pelatihan konservasi lahan 4.21 0.63717 Perlunya pelatihan usaha ekonomi kreatif 4.16 0.61418 Telah dilakukan sosialisasi perencanaan wisata oleh

pemerintah2.87 1.064

19 Masyarakat tidak dibatasi dalam penggunaan lahan 3.71 0.85220 Perlu dibangun pariwisata ramah lingkungan 4.21 0.604

Keterangan: pengukuran menggunakan skala likert (1) sangat tidak setuju, (2) tidak Setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju, (5) sangat setuju

Pada pertanyaan terbuka di bagian ketiga, responden ditanya mengenai

permasalahan pembangunan di daerah mereka. Dari jawaban responden tentang

permasalahan yang paling penting yang dihadapi dalam pengembangan daerah

jika disimpulkan, didapatkan sebagai berikut:

a. Permasalahan besar, prioritas pertama adalah sampah, kedua adalah perbaikan

jalan, ketiga adalah pendidikan, keempat adalah pengangguran dan kurangnya

perhatian pemerintah dan kelima adalah kurangnya kerjasama antara

pemerintah dan masyarakat.

b. Dari jawaban responden masyarakat Pondok Cabe Udik setuju dan yakin

bahwa dengan pengembangan pariwisata di daerah ini dapat menyelesaikan

permasalahan yang ada, hal ini ditunjukkan dengan mayoritas yang menjawab

demikian.

c. Harapan masyarakat terhadap pengembangan daerah adalah masyarakat

menjadi lebih maju, lebih bersih, rapih dan indah, meningkatnya penghasilan,

lebih aman dan tentram dan menjadi desa wisata.

d. jenis atraksi wisata yang ingin dikembangkan di Pondok Cabe Udik adalah

pertama adalah seni dan budaya (Lenong kas Betawi, dangdut, tarian), kedua

adalah tempat pemancingan, ketiga adalah taman bermain, keempat adalah

kolam berenang, dan lima adalah pencak silat.

7. Analisis SWOT

Tabel 5

10

Page 11: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

Analisis SWOT

Lingkungan InternalKekuatan Kelemahan

1. Dekat dengan ibu kota 2. Lokasi yang strategis dekat

dengan terminal dan lapangan udara

3. Lingkungan yang alami dan hijau 4. Tersedianya fasilitas umum,

seperti sekolah, rumah sakit, dan pasar

5. Infrastruktur yang baik6. Adanya sarana angkutan umum7. Terdapat beberapa lokasi industri8. Dekat dengan pusat pemerintahan

daerah9. Tersedianya potensi wisata

budaya, pendidikan,dan alam

1. Pengelolaan sampah limbah rumah tangga dan industri

2. Minimnya kesadaran akan kebersihan lingkungan

3. Pendidikan yang rendah4. Meningkatnya jumlah populasi

penduduk5. Berkurangnya lahan hijau 6. Bertambahnya jumlah penduduk7. Tidak ditemukannya atraksi kesenian

lokal dan pelestariannya8. Belum adanya pelestarian makanan

khas lokal9. Belum ada fasilitas ruang publik yang

memadai

Lingkungan EksternalKekuatan Kelemahan

1. Bagian dari daerah otonomi daerah yang berkembang

2. Meningkatnya kualitas infrastruktur penghubung

3. Stabilitas perekonomian dan politik

4. Meningkatnya kesejahteraan dan kemampuan dalam membeli

5. Meningkatnya investasi perumahan dan industri di daerah tangerang selatan

6. bagian daerah konservasi resapan air

1. Kemacetan dari aksesibiltas jalan provinsi

2. Belum adanya rencana pengembagan pariwisata

3. Invasi developer pemukiman4. Kerusakan lingkungan alam

menyebabkan kebanjiran5. Polusi dan Global Warming6. Pengawasan pemerintah setempat

untuk menjaga kebersihan lingkungan7. Faktor kepemilikan lahan oleh pihak

swasta

Berdasarkan dari analisis SWOT dan interview dengan masyarakat sekitar

kelurahan Pondok Cabe Udik, disimpulkan bahwa:

a. Kelurahan Pondok Cabe merupakan kelurahan yang berkembang dan akan

terus berkembang sebagai bagian kota sub-urban. Perkembangan yang terjadi

adalah peningkatan kualitas pelayanan masyarakat dan industri. Perbaikan

11

Page 12: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

infrastruktur, berdirinya industri, warung makan, dan sekolah akan memacu

tingkat perekonomian dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

b. Tantangan yang dihadapi Kelurahan Pondok Cabe adalah pembangunan yang

ada tetap menjaga kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem untuk

menciptakan lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai bagian dari daerah

daerah yang merupakan tempat resapan air, Kelurahan Pondok Cabe harus

menjaga kelestarian alamnya. Jumlah ruang hijau kurang dari 30% tingkat

ideal ruang hijau suatu perkotaan. Dengan ekspansi jumlah pemukiman yang

semakin meningkat. Oleh karena itu maka yang perlu di lakukan untuk

menjaga keseimbangan lingkungan hidup, maka perlu: perubahan sikap

perilaku yang berwawasan lingkungan, pengelolaan Sampah Terpadu,

penyediaan lahan ruang terbuka untuk masyarakat, pembuatan dan

pemiliharaan ruang terbuka.

c. Potensi daya tarik budaya yang dapat ditonjolkan adalah kegiatan bercocok

tanam, perkebunan, dan keanekaragaman religi. Dengan beranekaragamnya

budaya ini, maka perlu: peningkatan apresiasi terhadap keanekaragaman

budaya, dan informasi mengenai keanekaragaman budaya melalui sarana

informasi

8. Model Perencanaan Pariwisata

Terdapat 3 alternatif dalam perencanaan dan pengembangan kelurahan

pondok cabe udik.Ketiga alternatif ini merupakan konsep yang bertingkat, dari

tingkat yang paling sederhana yaitu Service Center Concept, kemudian yang lebih

maju yaitu Eco-Cultural hingga Growth Pole.

Dengan pertimbangan analisis, observasi dan masukan dari masyarakat,

maka konsep yang paling tepat untuk diterapkan adalah konsep Eco-

cultural.Konsep perencanaan yang diusulkan bertujuan untuk menjaga

keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan.Eco-cultural merupakan konsep

pengembangan yang menggabungkan nuansa budaya dan nuansa budaya ramah

12

Page 13: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

lingkungan.Selain itu, konsep eco-cultural merupakan konsep yang cocok untuk

diterapkan mengingat daerah kawasan Pondok Cabe Udik termasuk bagian dari

Kecamatan Pamulang yang diperuntukan untuk daerah resapan air, sehingga

perhatian besar perlu ditekankan kepada pelestarian lingkungan.

Konsep Eco-cultural mendorong hal dibawah ini:

a. Peningkatan kualitas sarana pelayanan untuk masyarakat dan infrastruktur

namun dengan mempertahankan keindahan alam

b. Mendorong pembangunan yang berbasis masyarakat

c. Konservasi lingkungan dan budaya

d. Mengundang investasi untuk usaha pariwisata

Gambar 1. Peta Wisata Kelurahan Pondok Cabe Udik

Konsep Eco-cultural ini telah diterapkan dibeberapa tempat, salah satunya

di Indonesia adalah kota Solo, Jawa Tengah Indonesia. Selain itu, dinegara lain

pun konsep ini diterapkan misalnya saja Belgia yang mengembangkan taman,

13

Keterangan:

1. Kolam Pemancingan2. Taman Kota dan Jalur Sepeda3. Kebun Anggrek4. Sekolah Pariwisata

Atraksi Wisata Lainnya:

Vihara Avalokitesvara Rumah Ibadah Lintang Bakti

Page 14: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

kebun, dan hortikultura sebagai daya tarik wisata. Taman dan kebun ini

dikombinasikan dengan daya tarik peninggalan budaya di promosikan sebagai

daya tarik (Hut., A :1999). Wallace (2004) melakukan studi tentang eco-cultural

tourism di Finlandia dan menyebutkan bahwa eco-cultural tourism merupakan

konsep dapat digunakan untuk pembangunan berkelanjutan untuk lingkungan

budaya marjinal dan lingkungan alam yang sensitive. Selain itu, kota-kota besar

pun seperti Kaohsiung di Taiwan pun menerapkan konsep eco-cultural dengan

mengaplikasikan transportasi umum, bentuk bangunan, penggunaan energi,

pengelolaan sampah dan tata kota yang ramah lingkungan.

8. KESIMPULAN DAN SARAN

Dengan semakin berkembangnya kelurahan Pondok Cabe Udik seiring

dengan perkembangan kota Tangerang Selatan, Kelurahan Pondok Cabe bergerak

dinamis dari kelurahan yang sepi, asri dengan nuansa pedesaannya menjadi lebih

ramai dan padat dengan aneka macam pusat pelayanan masyarakat, industri,

transportasi dan pemukiman penduduk. Diprediksi kelurahan Pondok Cabe Udik

akan terus berkembang pesat di masa yang akan datang. Pembanguan yang pesat

sering kali tidak memperhatikan pelestarian lingkungan.Untuk dapat berkembang

secara berkelanjutan, maka pelestarian lingkungan perlu diperhatikan.

Adanya potensi daya tarik wisata di kelurahan Pondok Cabe memberikan

nilai tambah terhadap pencitraan kelurahan sebagai tempat yang menarik dan

nyaman untuk dikunjungi.Potensi daya tarik wisata yang ada saat ini sangat

memiliki potensi untuk lebih dapat dikembangkan.Adapun konsep yang

disarankan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan konsep yang

berwawasan kepada lingkungan dan budaya (eco-cultural).Konsep eco-cultural

merupakan konsep yang menjadi alternatif dalam pembangunan di beberapa

tempat lainnya di dunia.Konsep tersebut diasumsikan sesuai untuk diterapkan di

kelurahan Pondok Cabe Udik.Konsep eco-cultural yang dipaparkan dalam

penelitian ini masih bersifat umum dan perlu pengkajian lebih dalam lagi dan di

temukan relevansinya dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat serta

kesesuaiannya dengan rencana pembangunan pemerintah setempat.

14

Page 15: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

Pandangan positif masyarakat terhadap perencanaan pariwisata membuka

kesempatan untuk pengembangan lebih lanjut daya tarik wisata yang ada. Adapun

tantangan dalam perencanaan kedepan adalah bagaimana melakukan kerja sama

dengan para pemangku kepentingan setempat dan pembinaan terhadap masyarakat

untuk memajukan pariwisata di kelurahan Pondok Cabe Udik.

DAFTAR PUSTAKA

Ashley, C., Garland, E. (1994). Promoting Community Based Tourism – Why, What, and How. Research Discussion Paper No.4.Directorate of Environmental Affair.Ministry of Environment Namibia.

Bennet, O., et al.(1999). Sustainable Tourism and Poverty Elimination Study.Deloitte and Touche. London

Brent, J. R and Charles R. Goeldner.(1994). Travel, Tourism, and Hospitality Research.Second Edition. A Handbook for Managers and Researchers, John Wiley and Sons, Inc, Toronto, Canada

Cooper, et al. 1998.Tourism Principles and Practice. Longman Ltd. New York

Goodwin H, Santili, R. (2009). Community Based Tourism- A success?. ICRT Occasional Paper 11

Hausler, N. (2005). Planning for Community Based Tourism – A Complex and Challenging Task.The International Ecotourism Society.

Keane, J. Lema, A. (2009). Rural Community Based in Central America. Trade and Poverty in Latin America. COPLA

Inskeep, E. (1991). Tourism Planning – An Integrated and Sustainable Development Approach

Jenkins, J., Dredge, D. (2007). Tourism Planning and Policy.John Wiley and Sons. Australia

Kecamatan Pamulang. (2011). Kecamatan Pamulang Dalam Angka Tahun 2011

Kreag, G. (2001). The Impact of Tourism. Publication No: T.13 April 2001. www.seagrant.umn.edu

Ngece, K. (2002). Community Based Ecotourism: What Can People of Africa Learn from Success Stories Elsewhere. East African and Ecotourism Development and Consultant, Nairobi.

15

Page 16: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

Nuryanti, Wiendu. (1993). Concept, Perspective and Challenges, makalah bagian dari Laporan Konferensi Internasional mengenai Pariwisata Budaya .Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal.pp.2-3

Marjuka, Y. (2008). Perspektif Pengelolaan Industri Pariwisata Berbasis CSR. Seminar Manajemen Industri Pariwisata Berbasis CSR.Seminar on Sustainable Tourism. Universitas Sahid

Sherman, S. (2007). Honduras: Promoting Community Based Tourism. Global Green Grants Fund.

Theerapuncharoen, N., Sasaki N. 2008. Participatory Action Research for Tourism Environment Development on Kho Muang Pranakhon Si Ayuthaya Province.Ann Rep. Res. Environ. Ed. Kyoto Univ. Ed. No.16, pp. 91-97

The Mountain Institute (2000). Community Based Tourism for Conservation and Development: The Resource Kit. The Mountain Insititute

UNDP and WTO.(1981). Tourism Development Plan for Nusa Tenggara , Indonesia. Madrid: World Tourism Organization. pp.69.

Williams P.(2010).Educational Tourism: Understanding the Concept, Recognising the value.

Yoeti, Oka A.(1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa

Wallace G; Russel A. (2004) Eco-cultural tourism as a means for the sustainable development of culturally marginal and environmentally sensitive.Tourist Studies.Vol. 4 No. 3 pp. 235-254

16

Page 17: Perencanaan Pariwisata Dan Model Pengembangan Di Pondok Cabe Udik Distrik Tangerang Selatan

17