budidaya cabe

23
Budidaya Cabe Rawit Posted on 16 Mei 2010 by FADIL HANAFI Budidaya Cabai Rawit Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (solanaceae.)yang memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negara- negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird’s eye chili pepper. Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya. Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam cabai rawit dapat memberikan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan dengan sungguh – sungguh .Satu hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8 ton buah cabai rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua sampai dua setengah tahun selama musim tanam . Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata,

Upload: zainul-muhtarom

Post on 04-Jul-2015

624 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Budidaya Cabe

Budidaya Cabe Rawit

Posted on 16 Mei 2010 by FADIL HANAFI

Budidaya Cabai Rawit

Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (solanaceae.)yang

memiliki nama ilmiah Capsicum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah

Peru dan menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk

Negara Indonesia. Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu

masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia

dinamakan cili padi, di Filipina siling labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala,

India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan

kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird’s

eye chili pepper.

Buah cabai rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun

ukurannya lebih kecil daripada varitas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena

kepedasannya mencapai 50.000 – 100.000 pada skala Scoville. Cabai rawit biasa di

jual di pasar-pasar bersama dengan varitas cabai lainnya.

Cabai rawit dapat tumbuh baik didataran tinggi , maupu di dataran rendah . bertanam

cabai rawit dapat memberikan nila ekonomi yang cukup tinggi apabila diusahakan

dengan sungguh – sungguh .Satu hektar tanaman cabai rawit mampu menghasilkan 8

ton buah cabai rawit karena tanaman cabai rawit dapat kita usahakan selama dua

sampai dua setengah tahun selama musim tanam .

Tanaman cabai rawit menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-

1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya

berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan.

Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan

menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak

daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan,

berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak,

kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing,

panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda

berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah

terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai

rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau,

dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih

besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan

ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah.

Page 2: Budidaya Cabe

Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda

dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.

Jenis cabai rawi yang sering diusahakan adalah sebagai berikut :

1. cabai kecil atau cabai jemprit

buahnya kecil dan pendek , lebih pedas dibandingka Janis cabai lainnya.

2. cabai putih atau cabai domba

buahnya lebihbesar dari cabai jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.

3. cabai celepik

buahnyalebih besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari cabai domba. Rasanya

tidak sepedas cabai jemprit . sewakti muda berwarna hijau setelah masak berwarna

merah cerah .

Syarat tumbuh

Untuk mendapatkan cabai rawit yang tinggi kita harus mengetahui yang syarat tumbuh

yang diinginkan oleh cabai rawit. Adapun syarat nya sebagai berikut :

1. tanah

- gembur

- subur atau banyak mengandung zat makan

- pembuangan airnya baik ( tidak tergenang) , dan

- banyak mengandung humus

2. tempat tumbuh ( daerah )

- dataran rendah

- dataran tinggi

3. iklim

tanaman cabai rawit dapat tumbuh , baik pada daerah yang kurang hujan maupun yang

sering hujan . suhu udara yang diperlukan tanaman ini adalah berkisar antara 25* c –

31*

Bahan dan Alat

1. alat yang diperlukan untuk menanam cabai rawit

- cangkul

- garpu tanah

- kored

- gembor ember

- sprayer

- ember

- meteran

Page 3: Budidaya Cabe

- keranjang

- timbangan

- tali kenca ( pelurus )

2. bahan – bahan yang diperlukan untuk menanam cabai rawit

- benih cabai rawit

- pupuk kandang

- urea

- TSP

- Bambo

- Insektisida

- Fungisida

- KCL

- Pelastik kecil bumbungan

- Lalang atau daun kelapa

BERCOCOK TANAM

Pertumbuhan tanaman cabai rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan

dambaan dan harapan kita semua . untuk mencapai tahapan tersebut kita harus

melakukan kegiatan bercocok tanam cabai rawit yang menggunakan tahapan –

tahapan sebagai berikut

1. pengolahan tanah

dapat dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah menjadi

gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari

- pembuatan bedeng

• lebar bedeng 100 – 120 cm

• tinggi bedeng 20 – 30 cm

• jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke

utara selatan .

- syarat pupuk kandang yang baik adalah

• tidak berbau

• tidak panas

• berwarna kehitam hitaman , dan

• benar – benar sudah matang

- jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut

• 50 x 100 cm

• 60 x 70 cm

• 50 x 90 cm

- cara pembuata jarak tanaman

Page 4: Budidaya Cabe

a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari

tepi bedeng

b. ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut

c. buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk

besar

• pupuk kandang = 1 kg / lubang

• pupuk urea =

• pupuk TSP =

• pupuk KCI =

d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang

telah dibuat

2. pesemaian

pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit

tanaman atau calon tanaman yang baik . adapun tahapan pesemaian adalah sebagai

berikut :

a. membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng pesemaian sebagai

berikut

• lebar bedeng 1 – 1,2 m

• panjang bedeng 3 – 5 m

• tingi bedeng 15 – 20 cm

b. penyemaian benih

kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar

300 – 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram

merata . beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :

– semai bebas atau ditabur merata

– semai dalam baris

– semai berkelompok

3. penanaman

bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman

sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu

ciri – ciri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :

• telah berumur satu bulan

• tidak terserang hama dan penyakit

• pertumbuhan tanaman seragam

cara penanaman

• siram bibit yang akan ditanam

• pilih bibit yangakan ditanam

• lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit

Page 5: Budidaya Cabe

• padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak

rebah

4. pemeliharaan tanaman

a. penyiraman

penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .

b. penyiangan

rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau

sabit

c. pemupukan

jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah

• urea = 200 kg

• TSP = 200 kg

• KCI = 150 kg

d. hama dan penyakit

hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :

- tungau marah

- kutu daun berwarna kuning

- kutu gurem atau thrips

tanda – tanda tanaman terserang

- tanaman berwarna seperti perak

- tanaman tampak pucat

- daun menjadi layu

pengendalian

- cabut tanaman yang terserang berat

- kumpulkan bagian tanaman yang terserang ,lalu dibakar

PANEN

Panen merupakan kegiatan yang dinanti – nanti untuk menikmati jerih payah selama

penanaman , produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar , hanya saja umur

cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga produksi cabai rawit lebih tinggi dari

pada cabai besar .

Cabai rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak . bila

cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi .

Pemanenan cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung pada situasi

harga pasaran .

Komposisi Cabe

Komposisi :

Page 6: Budidaya Cabe

Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak

menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat

untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine,

solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin).

Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.

Manfaat Cabai Rawit

Bagian yang digunakan

Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar,

daun, dan batang.

Indikasi

Cabai rawit dapat digunakan untuk :

1.Menambah nafsu makan

2.menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,

3.batuk berdahak,

4.melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,

5.migrain.

Cara Pemakaian Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan

kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.

Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk

memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan

ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan

(frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati

sakit perut dan bisul.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)

Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di

atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut

dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-

bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim

ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali,

masing-masing separo dari ramuan.

Sakitperut

Page 7: Budidaya Cabe

Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur

sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.

Rematik

Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air

perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada

bagian tubuh yang sakit.

Frosbite

Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam

balurkan ke tempat yang sakit.

Catatan:

Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan

untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.

Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin

(opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih

sehat.

Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya

penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara

mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.

Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang

dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat

antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat

digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat

proses penuaan.

dari berbagai sumber

Page 8: Budidaya Cabe

CABAI HIBRIDA SISTEM MULSA PLASTIK

Dewasa ini bertani cabai hibrida sistem mulsa plastik hitam perak (MPHP) banyak

dipraktekkan pada cabai Hot Beauty, Hero, Long Chili, Ever-Flavor dan cabai Paprika.

Dimungkinkan pula pada usahatani cabai keriting hibrida maupun cabai kecil (rawit,

cengek) hibrida. Alasan utama sistem MPHP digunakan pada cabai-cabai hibrida

adalah untuk mengimbangi biaya pengadaan MPHP dari peningkatan hasil cabai yang

lebih tinggi daripada cabai biasa, sehingga secara ekonomis menguntungkan. Budidaya

cabai hibrida dengan sistem MPHP merupakan perbaikan kultur teknik ke arah yang

intensif. Pada umumnya sistem budidaya cabai di sentra-sentra produksi cabai masih

menggunakan benih lokal dan populasi tanaman per hektarnya tinggi. Populasi yang

sangat rapat ini dapat mengakibatkan penangkapan sinar matahari setiap tanaman

berkurang dan kelembaban udara di sekitar kebun menjadi tinggi. Kelembaban yang

tinggi seringkali dapat meningkatkan serangan hama dan penyakit. Perbaikan kultur

teknik budidaya cabai secara intensif untuk meningkatkan produksi maupun kualitas

hasil, diantaranya adalah penggunaan benih unggul dari varietas hibrida yang bermutu

tinggi, penerapan MPHP, pemupukan berimbang, pengendalian hama dan penyakit,

serta cara-cara lain yang khas seperti pemasangan turus dan perempelan tunas

ataupun daun. Kegiatan pokok teknik budidaya cabai hibrida sistem MPHP meliputi :

Penyiapan Lahan

Dalam budidaya cabai hibrida sistem MPHP, penyiapan lahan harus didahulukan,

kemudian disusul dengan penyiapan benih atau pembibitan. Maksudnya agar tanah

sebagai media tanam benar-benar telah matang dan layak ditanami. Sebaliknya, bila

pembibitan didahulukan, maka penyiapan lahan akan terburu-buru, sehingga tanahnya

belum matang benar dan bibit sudat terlanjur tua. Bibit cabai hibrida umumnya siap

dipindahtanamkan dari persemaian ke lapangan (kebun) pada umur 17 - 23 hari

(berdaun 2 - 4 helai). Bila bibit terlambat dipindahtanamkan (terlanjur tua), pertumbuhan

kurang optimal dan produksinya menurun (rendah).

Persyaratan lahan untuk kebun cabai hibrida sistem MPHP adalah :

Tempatnya terbuka agar mendapat sinar matahari secara penuh.

Lahan bukan bekas pertanaman yang sefamili, seperti kentang, tomat, terung taupun

tembakau ; guna menghindari risiko serangan penyakit.

Page 9: Budidaya Cabe

Lahan yang paling baik adalah berupa tanah sawah bekas tanaman padi, agar tidak

perlu membajak cukup berat.

Lahan tegalan (tanah kering) dapat digunakan, asal cukup tersedia air.

IKLIM DAN TANAH

Syarat Iklim

Pada umumnya cabai dapat ditanam di dataran rendah sampai pegunungan (dataran

tinggi) + 2.000 meter dpl yang membutuhkan iklim tidak terlalu dingin dan tidak terlalu

lembab. Temperatur yang baik untuk tanaman cabai adalah 240 - 270 C, dan untuk

pembentukan buah pada kisaran 160 - 230 C. Setiap varietas cabai hibrida mempunyai

daya penyesuaian tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Cabai hibrida Hot Beauty

dan Hero dapat berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi +

1200 m dpl. Sedangkan cabai hibrida Long Chili lebih cocok ditanam pada ketinggian

antara 800 - 1500 m dpl. Khusus untuk cabai Paprika umumnya hanya cocok ditanam

di dataran tinggi. Kisaran temperatur optimum untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman paprika antara 210 - 250 C, sedangkan untuk pembentuk-an buah

memerlukan temperatur 18,30. Cabai paprika tidak tahan terhadap intensitas cahaya

matahari yang tinggi karena dapat menyebabkan buah seperti terbakar (sunburn) dan

juga hasil akhir bobot buah akan sangat rendah. Pada kondisi lingkungan yang tidak

menguntungkan, tanaman paprika akan mengalami gugur tunas, gugur bunga dan buah

muda, serta ukuran buah sangat kecil. Meskipun cabai paprika umumnya cocok

ditanam di dataran tinggi, tetapi dapat pula dikembangkan di dataran menengah mulai

ketinggian 600 m dpl; yakni dengan cara memanipulasi lingkungan. Alih teknologi

budidaya paprika di dataran menengah antara lain menggunakan sungkup beratapkan

plastik bening (transparan).

Page 10: Budidaya Cabe

Syarat Tanah

Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula

bagi tanaman cabai. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai

menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek

(menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah

yang ideal adalah antara 5.5 - 6.8, karena pada pH di bawah 5.5 atau di atas 6.8 hanya

akan menghasilkan produksi yang sedikit (rendah). Pada tanah-tanah yang becek

seringkali menyebabkan gugur daun dan juga tanaman cabai mudah terserang penyakit

layu. Khusus untuk tanah yang pH-nya di bawah 5.5 (asam) dapat diperbaiki keadaan

kimianya dengan cara pengapuran, sehingga pH-nya naik mendekati pH normal.

Beberapa angka pH tanah (reaksi tanah), terdiri atas :

Paling masam (< 4.0)

Sangat asam (4.0 - 4.5)

Asam (4.5 - 5.5)

Agak asam (5.5 - 6.5)

Netral (6.5 - 7.5)

materi referensi:

http://www.kebunwhy.8m.com/cabai.html

Page 11: Budidaya Cabe

BUDIDAYA CABAI RAWIT

oleh Pasar Tani pada 12 September 2010 jam 12:28

Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000

meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27 derajat

Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi. Tanaman cabe dapat ditanam

pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air.

Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0

sampai 10 derajat serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi, pH

tanah yang optimal antara 5,5 sampai 7. Tanaman cabe juga sangat bagus jika

intensitas pengairannya cukup, tetapi apabila jumlahnya berlebihan dapat

menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan

bakteri (dalam kasus saya dulu, sebelum cabe kriting saya pindah ke tanah/kebun, saya

mempergunakan dahulu polybag sebagai media sementara untuk memperkuat akar

dan supaya unsur hara dari pupuk kandang dapat terserap optimal, namun proses

penyiraman melalui hujan yang terus menerus membuat tanah terlalu basah dan

akhirnya beberapa tanaman busuk dan mati), namun sebaliknya juga Jika kekurangan

air, tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. jadi harus benar2 diperhatikan

tingkat pengairannya agar tak terlalu over. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air

tanah dan air hujan, sebaiknya menghadapai musim kemarau, kita membuat kolam

penampung dari pelasti di kebun kita agar pasokan air untuk tanaman dapat terjaga

secara optimum.

Dalam budidayaan cabe, perlu kecermatan dalam milih varietas, agar dapat

menyesuaikan dengan kondisi lahan dan kebutuhan pasar. Tahap awal budidaya cabe

adalah membuat persemaian guna menyiapkan bibit tanaman yang sehat, kuat dan

seragam sebagai bahan tanam di lapangan. Media semai yang dipergunakan

hendaknya mempunyai struktur yang remah, tidak menahan air dan cukup nutrisi.

Bahan yang dapat digunakan adalah campuran kompos(bokasi lebih mantap), tanah,

dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Untuk menambahkan nutrisi berikan pupuk

NPK grand S-15 sebanyak 80 gram yang telah dihaluskan untuk tiap 3 ember

campuran bahan tersebut.

Page 12: Budidaya Cabe

Lahan yang akan dipakai tempat penanaman harus dibersihkan dari segala macam

gulma dan akar bekas tanaman lama, agar pertumbuhan akar tidak terganggu dan

untuk menghilangkan tumbuhan yang menjadi inang hama dan penyakit. Apabila lahan

banyak ditumbuhi gulma(tanaman pengganggu), pembersihannya lebih baik

menggunakan Herbisida Sistemik seperti Rambo 480AS . Selanjutnya lahan

digemburkan sambil memperbaiki areal kebun untuk menghilangkan OPT yang

bersembunyi di tanah. Buat bedengan dengan ukuran lebar 100 – 110 cm dengan

ketinggian bedengan 50 – 60 cm dan lebar parit 50 – 60 cm . Panjang bedengan

disesuaikan dengan kondisi lahan. setelah itu baru melakukan pemupukan dengan NPK

dan pupuk kandang, namun jangan terlalu rapat dengan tanaman, agar menghindari

panas yang berlebih pada tanaman yang diakibatkan oleh NPK.

Jarak tanam yang digunakan adalah 50 – 60 cm jarak antar lubang dan 60 – 70 cm

untuk jarak antar barisan dengan pola penanaman model segitiga atau zig-zag.

Pembuatan lubang tanam sedalam 8 sampai 10 cm . Lubang tanam dibuat dengan cara

menugal tanah sedalam 8 – 10 cm. Bibit cabe dipersemaian yang telah berumur 15 –

17 hari atau telah memiliki 3 atau 4 daun, siap dipindah tanam pada lahan. Semprot

bibit dengan fungisida dan insektisida 1 – 3 hari sebelum dipindahtanamkan untuk

mencegah serangan penyakit jamur dan hama sesaat setelah pindah tanam Seleksi

dan pengelompokan bibit berdasarkan ukuran besar kecil dan kesehatanya.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari atau pada saat cuaca tidak terlalu

panas, dengan cara merobek kantong semai dan diusahakan media tidak pecah dan

langsung dimasukkan pada lubang tanam. Kemudian lakukan pemasangan lanjaran

atau ajir, dipasang di samping lubang tanam.

Setelah tanaman berumur 7 – 14 hst , tanaman yang nggak tumbuh dengan normal

atau mati perlu dilakukan penyulaman dengan bibit yang masih ada di persemaian.

Kalo pada lubang tanam tumbuh gulma, maka perlu dilakukan penyiangan dengan cara

mencabut . Pengendalian gulma perlu dilakukan pada gulma yang tumbuh di parit

dengan menggunakan cangkul atau dengan herbisida Rambo 480AS, tapi hati2 jangan

sampe herbisida tersebut kena sama tanaman cabe. Pewiwilan perlu dilakukan pada

tunas yang tumbuh pada ketiak yang berada dibawah cabang utama dan bunga

pertama yang muncul pada cabang utama. Pewiwilan ini dilakukan agar pertumbuhan

vegetatif tanaman dapat optimal. Pengikatan dilakukan saat tanaman umur 10 – 15 hari

dengan mengikatkan batang yang berada dibawah cabang utama dengan tali plastic

Page 13: Budidaya Cabe

pada lanjaran atau ajir. Pada saat tanaman berumur 30 – 40 hari, ikat tanaman diatas

cabang utama dan ikat juga pada saat pembesaran buah yaitu pada umur 50 -60 hari.

supaya macu pertumbuhan tanaman, sebaiknya melakukan pemupukan tambahan

mulai umur 7 sampai 60 hari dengan NPK dengan interval 7 hari . Setiap pengulangan

pengocoran konsentrasi pupuk dinaikkan 2 gram per liter. Pada saat tanaman berumur

30 hari, pemupukan susulan pertama dilakukan dengan memberikan campuran pupuk

NPK dan Urea . Untuk memacu pertumbuhan bunga dan buah, lakukan penyemprotan

dengan pupuk daun Mamigro Super P atau NPK Spesial, Gardena B atau dengan

Pupuk Mikro Fitomic.

penyiraman dilakukan setiap 7 – 10 hari atau tergantung kondisi lahan dengan cara

menggenangi atau leb. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus

dilakukan dengan pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng tanaman.

Hama yang sering menyerang tanaman cabe adalah : kukuyaan,ulat daun,nematoda

(cacing kecil) dll …ciri2 tanaman yang terserang biasanya bunga akan mengering dan

rontok. Sedangkan apabila menyerang bagian daun pada daun terdapat bercak

keperakan dan menggulung. Untuk pencegahan dan pengendalian lakukan

penyemprotan dengan insektisida Winder, bergantian dengan insektisida Promectin.

Nematoda merupakan organisme pengganggu tanaman yang menyerang daerah

perakaran tanaman cabe. Jika tanaman terserang maka transportasi bahan makanan

terhambat dan pertumbuhan tanaman terganggu. Selain itu kerusakan akibat nematode

dapat memudahkan bakteri masuk dan mengakibatkan layu bakteri. Pencegahan yang

efektif adalah dengan menanam varietas cabe yang tahan terhadap nematode dan

melakukan penggiliran tanaman. Dan apabila lahan yang ditanami merupakan daerah

endemi, pemberian nematisida dapat diberikan bersamaan dengan pemupukan.

Penyakit yang sering menyerang tanaman cabe diantaranya adalah · Rebah semai,

Layu, Busuk , Bercak daun, Penyakit Virus Penyakit anthracnose buah, gejalanya

Page 14: Budidaya Cabe

adalah bagian tanaman yang terserang terdapat bercak coklat kehitaman dan lama

kelamaan membusuk (itu yang membuat saya panen lebih cepat kemaren,sehingga

cabe dipaksakan panen hijau). Penyakit ini dapat menyerang tanaman cabe pada

bagian daun, batang maupun buah. Pengendaliannya adalah dengan menyemprot

fungisida Kocide bergantian dengan fungisida Victory, dicampur dengan fungisida

sistemik Starmyl . Rebah semai ( dumping off ) , Penyakit ini biasanya menyerang

tanaman saat dipersemaian. Untuk tindakan pencegahan dapat dilakukan perlakuan

benih dengan menyemprot fungisida sistemik Starmyl saat dipersemaian dan saat

pindah tanam tapi pengendalian hama menggunakan fungisida kimia tadi juga harus

diberikan dengan takaran yang sesuai, jangan sampai over, nanti bisa mengakibatkan

tanaman kering dan mati, karena kepanasan.

pada saat tanaman berumur 75 – 85 hari yang ditandai dengan buahnya yang padat

dan warna merah menyala, buah cabe siap dilakukan pemanenan pertama. Umur

panen cabe tergantung varietas yang digunakan, lokasi penanaman dan kombinasi

pemupukan yang digunakan serta kesehatan tanaman. Tanaman cabe dapat dipanen

setiap 2 – 5 hari sekali tergantung dari luas penanaman dan kondisi pasar.

Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah beserta tangkainya yang bertujuan

agar cabe dapat disimpan lebih lama. Buah cabe yang rusak akibat hama atau penyakit

harus tetap di panen agar tidak menjadi sumber penyakit bagi tanaman cabe sehat.

Pisahkan buah cabe yang rusak dari buah cabe yang sehat. Waktu panen sebaiknya

dilakukan pada pagi hari karena bobot buah dalam keadaan optimal akibat penimbunan

zat pada malam hari dan belum terjadi penguapan.

hal-hal yang harus saya perbaiki adalah pengendaian OPT antrachnose buah yang

menyerang buah ketika berwarna kuning kecoklatan, bercak2 yang ditimbulkan

mempengaruhi kualitas hasil panen, sehingga bila didiamkan akan mengakibatkan

gagal panen.

Page 15: Budidaya Cabe

tapi bagaimanapun semua harus disyukuri, dengan lahan yang sangat terbatas itu,

saya bisa menghasilkan sekitar 35 kg dalam panen pertama (usia cabe dapat mencapai

2 tahun), itu belum ditambah penjualan2 kecil ke warung-warung disekitar rumah dan

tetangga2 yang membeli cabe kepada saya. kawan2 bisa menghintung sendiri berapa

keuntungan yang bisa didapat jika mulai menekuni pertanian cabe rawit ini, sekedar

memberi gambaran jika harga cabe rawit (cengek) saat ini di pasar tradisional sebagai

berikut :

cabe rawit domba berwarna merah (masak sempurna) Rp. 30.000 s/d 32.000,

cabe rawit domba berwarna hijau Rp. 20.000 s/d 25.000

cabe rawit domba warna putih (muda) Rp. 17.000 s/d 25.00

Page 16: Budidaya Cabe

CABE RAWIT VIOLET

0

Share

|

Posted by admin | Posted in UNCATEGORIZED | Posted on 23-03-2009 | 4,693 views

Tags: CABE RAWIT VIOLET

Akhir-akhir ini cabe rawit violet menjadi buah bibir di kalangan penggemar tanaman

hias. Sebab tanaman ini selain cantik juga sangat bagus sebagai penghias taman. Cara

penanamannya pun tidak sulit sehingga layak untuk dicoba.

Cabe rawit paling kecil diantara cabe yang lain. Namun jenis ini justru yang paling

pedas. Cabe rawit ada dua jenis, yakni cabe rawit biasa dan cabe rawit hias. Cabe rawit

biasa adalah yang biasa dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Sedangkan cabe

rawit hias warnanya violet. Warna violet itu akan berubah menjadi merah bila sudah tua.

Cabe rawit hias ini bisa dijadikan sebagai penghias taman. Sedangkan di meja hidang

bisa menjadi penghias makanan sebelum disantap. Hanya cabe rawit ini tidak

dikonsumsi sebab rasanya tidak enak.

Menanam Di Pot

Cara menanam cabe rawit violet sama seperti menanam cabe rawit biasa. Cabe ini

lebih menguntungkan ditanam di pot dibanding di tanah langsung. Sebab akarnya tidak

menghujam jauh ke dalam tanah. Sehingga pada musim kemarau akar tidak mampu

mengakses air di dalam tanah. Kondisi ini membuat tanaman kerdil dan lama-lama

mati.

Lain halnya bila di tanam di dalam pot. Ketersediaan air selalu terjaga karena selalu

disiram. Kondisi ini membuat tanaman berbuah tak kenal musim. Hini disebabkan

kebutuhan air dan nutrisi terpenuhi dengan baik.

Umumnya menanam cabe violet dari bijinya. Meski ditanam dari biji tetapi biasanya

tidak menyimpang dari aslinya. Biji diambil dari buah yang telah masak. Warna merah

menandakan cabe telah tua. Buah cabe kemudian dikeringkan. Pengeringan beretujuan

agar kadar air biji berkurang sehingga tidak mudah berjamur. Setelah kering dibelah

memanjang dan diambil bijinya. Menyemaikan biji dilakukan dengan cara menaburkan

di media tanam.

Page 17: Budidaya Cabe

Cabe akan tumbuh subur bila ditanam di media tanam yang subur. Media tanam bisa

dibuat sendiri dengan cara mencampur pupuk kandang dan tanah dengan

perbandingan 1 : 1. Pupuk kandang bisa diganti kompos.

Perawatan

Agar tanaman tumbuh subur dan berbuah perlu dirawat. Perawatan dilakukan dengan

cara menyiraminya bila tanah kelihatan kering. Penyiraman sebaiknya dilakukan pagi

hari sebelum matahari terbit. Bisa juga sore hari menjelang matahari terbenam.

Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan selang agar debit air tidak terlalu deras. Hal

ini untuk menghindari media tanam di pemukaan pot hilang akibat tekanan air yang

deras.

Pemupukan juga perlu dilakukan. Gunakan selalu pupuk organik. Pemberian pupuk

jangan berlebihan, sebab bisa menyebabkan tanaman mati. Dosis dan waktu

pemupukan perhatikan pada label pupuk. Umumnya cabe rawit violet sudah berbuah

pada umur 75 hari hingga 4 bulan. Selanjutnnya tanaman akan terus berbuah.

Sumber : majalah kartini