agribisnis cabe rawit

Upload: jafarluk

Post on 02-Jun-2018

236 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    1/18

    AGRIBI SNIS CABE RAWIT

    KATA PENGANTAR

    Assalamu Alaikum Wr. Wb

    Alhamdulillah, Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

    limpahan rahmat dan karunia yang dicurahkan-Nya sehingga makalah yang

    berjudul USAHA AGRIBISNIS CABE RAWIT dapat disusun.

    Makalah ini disusun guna untuk pembelajaran tentang usaha agribisnis Cabe

    Rawit dan berisikan tentang gambaran kegunaan / manfaat cabe, teknis budidaya,

    pasca panen dan analisa usaha tani

    Disadari apa yang telah disusun ini masih jauh dari yang diharapkan, untukitu kritik dan saran menuju perbaikan selalu kami harapkan demi kesempurnaan

    buku ini dan kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini tak

    lupa diucapkan terima kasih.

    Akhir kata terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Dosen Mata Kuliah

    Pengantar Teknologi Pertanian yang dengan penuh kerelaan membantu serta tak

    hentihentinya memberikan arahan dan motivasi hingga tersusunnya makalah ini,

    kepada Allah semua ini kami kembalikan dan semoga senantiasa memberikan

    petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

    Tilamuta, Januari 2010

    PENULIS

    DAFTAR ISI

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    2/18

    KATA

    PENGANTAR........................................................................................

    2

    ii

    DAFTAR ISI ..................................................................................................

    3

    I.PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang....................................................................................... 4

    2. Kegunaan Cabe rawit.. 5

    3. Peluang Bisnis Cabe Rawit .. 6

    II TEKNIS BUDIDAYA CABE RAWIT

    1 Pesemaian ................................................ 8

    2 Pengolahan tanah dan Pembuatan Bedengan...................................... .. 10

    3. Penanaman . 11

    4. Pemeliharaan . 12

    5. Panen . 13

    IV. PENANGANAN PASCA PANEN

    1. Sortasi dan Grading .. .. 14

    2. Pembersihan dan Pencucian . 15

    3. Penyimpanan . 164. Pengemasan dan angkutan.. 17

    V.ANALISA USAHA TANI CABE RAWIT

    1. Perkembangan Harga Cabe Rawit 19

    2. Analisa Usaha Tani Cabe Rawit... .............................. 20

    VI PENUTUP

    1.Kesimpulan .......................................................................................... 21

    2.Saran.................................................................................................. 22

    Daftar Pustaka

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    3/18

    BAB I .

    PENDAHULUAN

    1. Latar belakang

    Cabe Rawit merupakan komoditas hortikultura yang penting di Kabupaten

    Boalemo, hal ini mengingat masyarakatnya memiliki selera makan yang rasanya

    pedas, disamping itu komoditas ini sudah dibudidayakan secara meluas oleh

    para petani dan permintaan pasar yang sangat tinggi.

    Jenis Cabe yang banyak diusahakan oleh petani adalah Cabe

    Rawit ( Capricum Frutescens ), varitas unggul lokal cabe

    rawit jenis sirup ( malita FM ) dan kapas ( jenis cabe rawit local ) merupakan

    komoditas yang memiliki prospek bagus untuk usaha agribisnis , hal ini karena

    memiliki beberapa kelebihan antara lain :a.Toleran terhadap perubahan iklim

    b. Tahan terhadap serangan hama penyakit

    c. Produktifitas tinggi dan masa panen lama ( > 1 tahun )

    d. Rasanya pedas

    e. Tahan disimpan sampai I minggu tidak busuk.

    Dengan kelebihan ini maka cabe rawit varitas local yang diproduksi petani

    mampu menembus pasar luar daerah seperti Manado, Ternate, Kaltim dan Irian.

    Harga pasaran di tingkat petani berfluktuasi antara Rp. 5.000 Rp 35.000 per Kg.

    ( 2009 )

    2. Kegunaan Cabe rawit

    Cabai rawit mengandung zat oleiresin, yang dapat diperolehdengan cara

    ekstrasi menggunakan pelarut organik, misalnya alkohol dan heksan. Prosese

    pembuatan oleoresin meliputi penggilingan ( maserasi ), ektrasi, penghilangan

    pelarut ( destilasi ) dan finishing / bleeding.

    Dalam industriformasi, zat oleoresin dan zat

    zat aktif ( capsaicin ) yang

    terdapat dalam bentuk larutan capsicum adalah obat yang digunakan secara luas

    untuk mengobati berbagai jenis penyakit, misalnya ganguan pada tulang, rematik,

    sakit kepala, sakit pinggang, bisul, sakit perut, diare, sakit gigi,radang pada

    tenggorokan, sesak napas, pegal pegal, penyakit kulit / gatal gatal, masuk angin

    dll.

    Cabai rawit juga dapat mencegah kanker karena kandungan Flavonoid dan

    antioksidan yang terdapatnya didalamya. Buah cabe rawit juga mengandung minyak

    asiri, yang dapat diperoleh melalui ektrasi. Minyak ini digunakan sebagai bahan baku

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    4/18

    obat obatan dab bahan baku kosmetika dan dalam dunia formasi, minyak asiri

    dapat menggantikan minyak kayu putih.

    Buah Cabe rawit mengandung zat zat gizi yang cukup lengkap, yakni; kalori,

    protein, lemak, karbohidrat, mineral ( kalsium, fosfor, besi ) vitamin. Dan zat zat

    yang berkhasiat obat misalnya; Oleoresin, Capsaicin, bioflavonoid, minyak arsiri,

    karotenoid ( kapsantin, kapsorubin, karoten dan leutin ), sedangkan kandungan rasa

    pedis 0,1 1 %.

    Tabel: Komposisi Gizi Buah Cabai Rawit Segar dalam 100 Gram bahan yang dapat

    dimakan.

    NO JENIS ZAT KADAR

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    Kalori

    Protein

    Lemak

    Karbohidrat

    Kalsium

    Fosfor

    Zat Besi

    Vitamin A

    Vitamin B1

    Vitamin B2

    Vitamin C

    Niasin ( Vitamin B3 )

    Air

    103 kal

    4,7 gram

    2,4 gram

    19,9 gram

    45 mg

    85 mg

    2,5 mg

    11.050 SI

    0,24 mg

    -

    70 mg

    -

    71,2 gram

    3. Peluang Bisnis Cabe Rawit

    Cabe rawit memiliki peluang bisnis yang baik, cakupan wilayah pemasaran Cabe

    rawit sangat luas. Kebutuhan Cabe rawit akan terus meningkat sejalan denganmeningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri pengolahan yang

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    5/18

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    6/18

    Sumber dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Boalemo

    BAB II.

    TEKNIS BUDIDAYA CABE RAWIT

    Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) . Tumbuhan ini berasal dari Amerika

    tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl.

    Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-

    buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan.

    Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata,

    pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau.

    Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3

    bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang

    ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat

    telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm,

    bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih

    kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya

    banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit

    terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau,

    dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang

    buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua

    menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan

    setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu

    masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawitdapat diperbanyak dengan biji.

    a. Persemaian

    Benih cabe yang baik berasal dari benih hasil benih unggulan. Dengan

    menggunakan benih yang baik, berarti kita telah melakukan langkah maju dalam

    meningkatkan produktivitas. Benih cabe yang telah diperoleh harus disemaikan

    terlebih dahulu. Persemaian dimaksudkan untuk menyiapkan bibit yang sehat

    dan kuat sebagai bahan tanam di lahan produksi. Adapun urutannya adalah :

    pembuatan media semai, persiapan bedeng semai dan perlakuan sebelum

    dipindah tanam. Media semai disyaratkan mempunyai struktur yang remah, tidakmenahan air dan cukup nutrisi..

    b. Pengolahan Tanah dan Penyiapan Bedengan

    Kegiatan yang dilakukan sebelum tanam adalah melakukan penyiraman dan

    penyemprotan terhadap bibit yang akan ditanam, mengelompokkan bibit

    berdasarkan ukuran dan memilih bibit mana yang pertumbuhannya seragam dan

    baik. Melakukan pengairan pada lahan serta membuat lubang tanam yang ditugal

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    7/18

    sedalam 8 10 cm. Bibit pada polybag diletakkan pada lubang tanam dengan cara

    merobek plastik kantong semai dengan menghindari pecahnya media yang dapat

    menyebabkan putusnya akar. Selanjutnya bibit tersebut dimasukkan pada lubang

    tanam. Supaya tumbuhnya bibit tegak, maka tanah disekitar bibit ditekan sedemikian

    rupa dengan kedua telapak tangan. Untuk mengurangi kerusakan bibit akibat

    panasnya pantulan cahaya matahari dari palstik, maka dapat dilakukan penutupan

    terhadap bibit tersebut (misalnya dengan pelepah daun pisang). Penutupan

    dilakukan sampai bibit benar-benar hidup ( 7 10 hst). Pembuatan lubang tanam

    dilakukan dua baris setiap bedeng dengan dengan jarak antar baris tidak

    bersebrangan namun zigzag. Hal ini karena kanopi dari tanaman cabe yang rimbun

    akan saling menutupi satu sama lain bila ditanam secara bersebrangan

    . Penanaman

    Kegiatan yang dilakukan sebelum tanam adalah melakukan penyiraman

    dan penyemprotan terhadap bibit yang akan ditanam, mengelompokkan bibit

    berdasarkan ukuran dan memilih bibit mana yang pertumbuhannya seragam

    dan baik. Melakukan pengairan pada lahan serta membuat lubang tanam

    yang ditugal sedalam 8

    10 cm. Bibit pada polybag diletakkan pada lubangtanam dengan cara merobek plastik kantong semai dengan menghindari

    pecahnya media yang dapat menyebabkan putusnya akar. Selanjutnya bibit

    tersebut dimasukkan pada lubang tanam. Supaya tumbuhnya bibit tegak,

    maka tanah disekitar bibit ditekan sedemikian rupa dengan kedua telapak

    tangan. Untuk mengurangi kerusakan bibit akibat panasnya pantulan cahaya

    matahari dari palstik, maka dapat dilakukan penutupan terhadap bibit

    tersebut (misalnya dengan pelepah daun pisang). Penutupan dilakukan

    sampai bibit benar-benar hidup ( 7 10 hst). Pembuatan lubang tanam

    dilakukan dua baris setiap bedeng dengan dengan jarak antar baris tidak

    bersebrangan namun zigzag. Hal ini karena kanopi dari tanaman cabe yang

    rimbun akan saling menutupi satu sama lain bila ditanam secara

    bersebrangan

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    8/18

    Pemeliharaan tanaman

    Pemeliharaan tanaman cabe mencakup kegiatan antara lain :

    pangkas/wiwil, pengikatan tanaman, pengairan, penyiangan serta pengendalian

    hama dan penyakit. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas samping yang

    muncul sebelum pembungaan, buah pertama pada cabang Y juga perlu

    dipangkas agar tanaman tumbuh membesar terlebih dahulu. Pengairan lahan

    dilakukan secara rutin setiap 7 10 hari. Hal yang harus diperhatikan dalam

    pengairan ini adalah pada waktu pelepasan air dari petak tanaman harus

    dilakukan dengan pelan-pelan agar tidak terjadi pencucian pupuk dari bedeng

    tanaman. Tanaman cabe juga tidak menyukai genangan air. Pengikatan

    dilakukan untuk menghindari agar tanaman tidak roboh terkena terpaan angin

    dan beban buah. Pengikatan dilakukan pada ajirnya setidaknya tiga simpul

    untuk setiap tanaman yaitu pertama di bawah cabang Y pada umur 10 15 hari

    hst, di atas cabang Y 30 40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 60 hst.

    Antar ajir tanaman juga harus dihubungkan dengan tali plastik atau sayatan

    bambu membujur untuk menopang tegaknya tanaman. Kegiatan yang lain yaitu

    penyiangan. Penyiangan pada bedengan cabe yang telah diberi mulsa akan

    lebih ringan dibandingkan bedengan tanpa mulsa. Penyiangan dilakukan pada

    tanaman pengganggu/rumput yang tumbuh baik di lubang tanam maupun di

    sekitar saluran drainase dan pematang. Pengendalian gulma dapat dilakukan

    secara mekanis yaitu dengan tangan dan alat (cangkul), dapat juga dilakukan

    dengan menggunakan herbisida. Penyiangan ini selain untuk mengurangi

    persaingan dalam mendapatkan nutrisi tanaman juga untuk memotong siklus

    inang pembawa virus yang menyebabkan penyakit pada cabe.

    d. Panen

    Pemanenan cabe dilakukan pada buah yang mulai memerah. Waktu

    pemanenan cabe disesuaikan dengan jenis dan varietas cabe yang ditanam.

    Karena tidak semua jenis maupun varietas cabe tersebut mempunyai umur

    panen yang sama. Panen pertama cabe rawit adalah 2,5 4 bulan setelah

    tanam, pemungutan cabe rawit dilakukan setiap 3 7 hari atau dua minggu

    sekali tergantung pada kondisi permintaan pasar . Masa hidup tanaman cabe

    rawit dapat mencapai empat tahun tergantung pemeliharaan tanaman dengan

    masa produktif selama tiga tahun. Hasil total produksi pertahun per ha dapat

    mencapai 30 ton

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    9/18

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    10/18

    Hal yang harus diperhatikan dalam penaganan pasca panen adalah:

    1. Sortasi dan Grading

    Pada umumnya buah cabai yang dipanen memiliki ukuran dan tingkat kerusakan

    yang beragam. Oleh karenanya perlu dilakukan pemisahan (sortasi), untuk

    menyeragamkan buah cabai rawit, baik dari segi ukuran maupun tingkat kerusakan

    buah. Selanjutnya, hasil sortasi dikelompokkan menjadi beberapa kelas mutu

    (grading).

    Sortasi dan grading memberikan banyak keuntungan, antara lain memudahkan

    pemasaran, memudahkaan konsumen dalam menentukan pilihan yang sesuai

    dengan keperluannya, memudahkan penentuan tingkat harga yang layak menurut

    kelas mutu, dan memberikan kepuasan dan kepercayaan pada konsumen.

    Buah cabai rawit dikelompokkan menjadi tiga kelas mutu, menurut ukuran buah

    dan tingkat kerusakan buah.

    Kelas mutu I, terdiri atas buah cabe rawit yang memiliki ukuran besar, tekstur

    keras, warna normal (hijau, merah, atau putih), varietas seragam, mulus (tidak

    cacat), dan tidak terinfeksi hama maupun penyakit.

    Kelas mutu II, terdiri atas buah cabai rawit yang memiliki ukuran kecil, tekstur

    keras, warna normal, Varietas seragam, mulus, dan tidak terinfeksi hama serta

    penyakit.

    Kelas mutu III, terdiri atas buah cabai rawit yang berukuran besar maupun kecil

    tapi cacat.

    2. Pembersihan atau Pencucian

    Pembersihan atau pencucian perlu dilakukan untuk membersihkan residu

    pestisida yang berasal dari penyemprotan. Pencucian dilakukan dengan

    menggunakan Neutral Cleaner Brogdex dan Britex Wax

    dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

    a. Disediakan bak tempat air, diisi dengan secukupnya, kemudian ditambah dengan

    larutan Neutral Cleaner Brogdex dengan dosis menurut anjuran yang tercantum

    dalam kemasan.

    b. Buah cabai dimasukkan ke dalam bak dan dicuci, kemudiaan ditiriskan pada rege

    atau widik dari bambu sampai kering.

    c. Dilakukan pencucian kedua dalam bak yang lain, yang telah diisi air dan larutan

    Britex Wax dengan dosis sesuai anjuran dalam kemasan, kemudian ditiriskan

    kembali dan diangin-anginkan dalam bentuk kering.

    3. Penyimpanan

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    11/18

    Penyimpanan dilakukan untuk memperlambat laju transparasi buah cabai yang

    dilakukan dalam ruang bersuhu rendah (dingin), penyimpanan dalam ruang dengan

    sistem kontrol atmosfer atau penyimpanan atmosfer terkendali (control atmosphere

    storage). Usaha untuk memperlambat laju transparasi buah cabai dapat dilakukan

    dengan jalan menaikkan kelembaban udara, menurunkan suhu ruang penyimpanan,

    dan membungkus atau mengemas buah cabai dalam kantong plastik berlubang-

    lubang.

    a. Penyimpanan dalam Ruangan Bersuhu Rendah

    Penyimpangan dalam suhu rendah merupakan proses pendinginan bahan untuk

    mencegah berkembangnya mikroorganisme dan perubahan biokimia pada cabai

    yang disimpan (diawetkan). Penyimpanan dalam ruang bersuhu rendah memerlukan

    ruang yang dilengkapi dengan peralatan pendingin. Cara ini memerlukan biaya

    yang sangat tinggi. Suhu penyimpananyang digunakan berkisar antara 5 C - 10

    C. Hasil penelitian Nur Hartuti dan R.M. Sinaga (dikutip Adhi Santika, 1995)

    menunjukkan bahwa penyimpangan cabai merah yang sebelumnya diperlakukan

    dengan Na2S2O5 1% dan dikemas dengan kantong plastik polietilen (PE) berlubang,

    dengan suhu 5 C - 10 C, dapat mempertahankan kesegaran buah cabai selama 40

    hari.

    b. Penyimpanan dalam Ruangan Berventilasi

    Penyimpanan dalam ruang berventilasi memerlukan konstruksi ruangan (gudang)

    yang memiliki cukup banyak ventilasi untuk memperlancar pertukaran udara didalam penyimpanan. Ruang penyimpanan dilengkapi dengan rak-rak yang terbuat

    dari anyaman bambu (rege/widik) untuk meletakkan buah cabai. Ruang

    penyimpanan dan rak-rak harus dibersihkan dan disucihamakan agar terbebas dari

    parasit dan hama, rak disusun rapi. Cabai yang disimpan diletakkan pada rak-rak

    sedemikian rupa sehingga tidak terlalu bertumpukan. Penyimpangan dengan cara ini

    cukup baik dan efisien, serta cukup murah.

    c. Penyimpanan dengan sistem kontrol Atmesfer

    Tehnik penyimpanan dengan sistem kontrol atmosfer adalah mengatur komposisi

    gas oksigen (O2), karbondioksida (CO2), dan nitrogen (N2) di dalam runag

    penyimpanan pada konsentrasi tertentu yang dapat memperlambat proses

    pernafasan (respirasi) atau aktivitas metabolisme cabai. Udara bebas mengandung

    20,99% O2; 0,09% CO2; dan 78,03% N2. Untuk memperlambat proses respirasi

    atau aktivitas metabolisme cabai, kandungan O2 peru dikurangi hingga dibawah 8%,

    sedangkan kandungan CO2 dan N2 ditingkatkan diatas 2%. Suhu udara dan

    kelembaban udara dalam ruangan juga harus diatur pada kisaran yang sesuai.

    d. Penyimpangan secara Hipobarik

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    12/18

    Secara hipobarik adalah penyimpanan di dalam ruangan dengan pengaturan

    tekanan udara, suhu udara, dan kelembaban udara. Penyimpanan secara hipobarik,

    tekanan udara dalam ruang penyimpanan diatur sebesar 80 mm Hg, suhu udara

    7,2 C - 10 C, dan kelembaban udara 90% - 95%. Suhu udara di bawah 7 C dapat

    menyebabkan cabai mudah busuk.

    4. Pengemasan dan Pengangkutan

    Pengemasan yang baik dapat mencegah kehilangan hasil karena kerusakan

    mekanis (akibat benturan, tekanan, dan himpitan karena tumpukan yang tidak

    teratur pada pengakutan) maupun kerusakan biologis ataupun fisiologis (akibat

    pengaruh lingkunga) yang dapat mempercepat proses transpirasi dan respirasi.Jenis

    kemasan berupa keranjang bambu, karton, kantong jala, atau karung goni.

    Kemasan karton memiliki kelemahan, yakni dapat menyerap kelembaban dan

    mudah kehilangan kekuatan. Kemasan keranjang bambu mempunyai kekuatan pada

    dindingnya sehingga lebih tahan terhadap tekanan dan goncangan dalam

    pengangkutan.

    Hal-hal yang harus diperapat mempercepat kerusakan hatikan dalam

    pengemasan buah cabai antara lain :

    a. Anyaman keranjang bambu yang kasar dan anyaman yang mencuat harus

    dihindari agar tidak melukai buah cabai yang dikemas. Luka yang terjadi dapat

    mempercepat kerusakan akibat infeksi patogen (busuk dan berjamur)b. Alat kemas harus diberi label yang berisi tentang kelas mutu buah cabai dan jenis

    untuk memudahkan pengontrolan.

    c. Buah cabai yang dikemas dalam kantong plastik polietilen disusun secara rapi

    dalam kotak kemas hingga penuh, kemudian ditutup rapi dan diikat kuat dengan tali.

    d. Kebersihan kotak kemas harus dijaga untuk mencegah kerusakan buah akibat

    serangan hama dan penyakit.

    Pengangkutan buah cabai yang telah dikemas dari gudang penyimpangan ke

    pusat-pusat pasar merupakan mata rantai yang penting dalam distribusi cabai ke

    konsumen.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga dan mempertahankan keutuhan

    buah cabai selama dalam pengakutan adalah :

    a. Penyusunan buah cabai (dalam kemasan) di dalam alat pengakutan harus

    diusahakan serapi mungkin, dengan diberi sedikit celah untuk sirkulasi udara

    sehingga keadaan di dalam ruang angkutan tidak panas dan tidak lembab.

    b. Pengangkutan sebaiknya dilakukan pada malam hari untuk menghindari cuaca

    yang panas selama perjalanan dan mencegah terjadinya penguapan air yang

    berlebihan.

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    13/18

    c. Bila memungkinkan, alat pengangkut dilengkapi dengan ruang pendingin atau

    ruang pengatur komposisi atmosfer (kontainer).

    d. Alat pengangkut yang digunakan harus dipastikan berada dalam kondisi yang baik

    agar tidak terjadi keterlambatan pengiriman.

    e. Penanganan dalam pemuatan dan pembongkaran harus dilakukan secara hati-hati.

    Perlakuan yang kasar dapat menyebabkan kerusakan pada alat pengemasan dan

    buah cabai yang dikemas.

    BAB IV.

    ANALISA USAHA TANI

    1. Perkembangan Harga Cabe Rawit

    Sebagai daerah yang masyarakatnya menyukai makanan berselera pedas maka

    harga cabe rawit cukup mahal dan berfluktuasi. Harga cabe tertinggi terjadi padabulan oktober - Nopember dan harga terendah pada bulan agustus september.

    Pemasaran cabe biasanya petani membawa cabe ke pasar Desa disana pedagang

    pengumpul membeli cabe dari petani.

    Rantai pemasaran cabe rawit melalui jalur :

    Petani produksen ------- Pedagang Pengumpul -------- Pedagang antar daerah -------

    Pedagang besar -------- Pengecer -------- Konsumen.

    Adapun harga cabe di tingkat pedagang pengumpul selama satu tahun adalah :

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    14/18

    BULAN

    PERKEMBANGAN HARGA CABE PER

    MINGGU ( Rp / Kg )

    HARGA

    RATA 2 PER

    BULANMg I Mg II Mg III Mg IV

    JANUARI

    FREBUARIMARET

    APRIL

    MEI

    JUNI

    JULI

    AGUSTUS

    SEPTEMBER

    OKTOBER

    NOPEMBER

    DESEMBER

    25.000

    25.00035.000

    20.000

    20.000

    30.000

    15.000

    9.750

    9.000

    35.000

    35.000

    35.000

    22.000

    22.00035.000

    10.000

    16.000

    25.000

    25.000

    10.250

    5.500

    35.000

    35.000

    12.000

    20.000

    20.00035.000

    22.000

    20.000

    20.000

    12.250

    12.000

    6.000

    35.000

    45.000

    10.000

    15.000

    15.00025.000

    16.000

    18.000

    20.000

    10.000

    14.000

    6.000

    25.000

    27.000

    10.000

    20.000

    20.00032.500

    17.000

    18.500

    23.750

    15.625

    11.500

    6.625

    32.500

    35.500

    16.000

    2. Analisa Usaha Tani Cabe Rawit

    A.Analisis Usaha Tani Skala Besar

    Perhitungan biaya dan pendapatan usaha tani cabai rawit didasarkan padaasumsi-asumsi sebagai berikut.

    1. Tanaman cabai rawit yang ditanam adalah jenis malita FM

    2. Keadaan agroklimat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman

    3. Kebun penanaman seluas satu hektar

    4. Lokasi kebun memiliki sumber air yang cukup.

    5. Penanaman dilakukan hanya dengan satu jenis tanaman

    6. Budi daya tanaman dilakukan secara intensif tanpa menggunakan mulsa plastik

    hitam perak.7. Jarak tanam yang digunakan adalah 80 cm x 60 cm sehingga jumlah tanaman

    keseluruhan adalah 18.200 tanaman.

    8. Produksi rata-rata dalam satu periode produksi ( 10 12 bulan ) adalah 2,2

    kg/tanaman.

    9. Masa investasi dihitung selama satu periode produksi (satu tahun).

    10. Harga jual cabai rawit di tingkat petani adalah dihitung Rp.5.000,00/kg.

    11. Tingkat kerusakan tanaman diperiksa sebesar 10%.

    12. Tenaga kerja diperhitungkan dalam satuan hari kerja setara pria (HKSP); 1

    HKSP sama dengan 8 jam hari kerja.

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    15/18

    13.Bunga modal diperhitungkan sebagai unsur biaya, yaitu sebesar 2% per bulan.

    14.Biaya tak terduga diperhitungkan sebesar 10% dari biaya operasional.

    Perkiraan biaya dan pendapatan yand disajikan dalam analisis usaha tani ini

    akan berbeda dengan daerah lain karena perbedaan agroklimat dan agroekonomi.

    Akan tetapi penggunaan sarana dan prasarana produksi pada prinsipnya sama.

    Sehingga analisis usaha tani dapat disajikan dalam perhitungan biaya dan

    pendapatan, meskipun pada kondisi daerah yang berlainan. Di samping itu, analisis

    usaha tani ini tidak bersifat tetap, melainkan dapat berubah-ubah sesuai dengan

    keadaan usaha yang sedang berlangsung.

    A. Modal Usaha Tani

    No Rincian biaya Jumlah

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    Sewa tanah 1 hektar selama 1 tahun

    Pembuatan base camp ukuran 5 m x 5 m

    Bambu 15 batang @ Rp. 5000,-

    Dinding bambu 5 m x 1,75 m 8 ptg @ Rp.25000,-

    Paku 3,5 Kg @ Rp.12000,-Tali 15 m @ Rp.2000,-

    Atap seng 24 lbr @ Rp.42000,-

    Tenaga Kerja 10 HOK @ Rp.30000,-

    Peralatan

    Hand Sprayer 2 buah @ Rp.375000,-

    Cangkul 5 buah @ Rp.45000,-

    Sabit 5 buah @ Rp.25000,-

    Keranjang 5 buah @ Rp.15000,-

    Kored 5 buah @ Rp.20000,-

    Gembor 2 buah @ Rp.20000,-

    Ember Plastik 4 buah @ Rp.10000,-

    Benih 250 gram @ Rp.5.000,-

    Pupuk :

    Pupuk kandang 15 ton @ Rp.500.000,-

    Urea 250 Kg @ Rp.1200,-

    NPK 100 Kg @ Rp.2200,-

    KCL 100 Kg @ Rp.2500,-

    Rp. 1.500.000,-

    Rp. 75.000,-

    Rp. 200.000,-

    Rp. 12.000,-Rp. 30.000,-

    Rp. 1.008.000,-

    Rp. 300.000,-

    Rp. 750.000,-

    Rp. 225.000,-

    Rp. 125.000,-

    Rp. 75.000,-

    Rp. 100.000,-

    Rp. 40.000,-

    Rp. 40.000,-

    Rp. 1.250.000,-

    Rp. 7.500.000,-

    Rp. 300.000,-

    Rp. 220.000,-

    Rp. 250.000,-

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    16/18

    6.

    7.

    8.

    PPC 5 liter @ Rp.50000,-

    Pestisida

    Furadan 3 G 10 Kg @ Rp.10000,-

    Curacron 500 EC 5 liter @ Rp.120000,-

    Fungisida 6 Kg, @ Rp.20000,-

    enaga Kerja

    Pengolahan tanah I

    Pengolahan tanah II

    Pengolahan tanah III

    Pemupukan Dasar 15 HOK @ Rp.25000,-

    Pengaturan bedengan 30 HOK @ Rp.25000,-

    Pesemaian 30HOK @ Rp.25000,-

    Penanaman 37 HOK @ Rp.25000,-

    Pemupukan susulan 30 HOK @ Rp.25000,-

    Penyiangan 90 HOK @ Rp.25000,-

    Penyemprotan pestisida 60 HOK @ Rp.25000,-

    Panen dan pengangkutan 220 HOK @ Rp.25000,-

    Tenaga pengawasan tetap 1 orang selama 1 tahun

    Lain lain

    Biaya tidak terduga / cadangan .

    Rp. 250.000,-

    Rp. 100.000,-

    Rp. 600.000,-

    Rp. 120.000,-

    Rp. 1.000.000,-

    Rp. 2.250.000,-

    Rp. 750.000,-

    Rp. 375.000,-

    Rp. 750.000,-

    Rp. 750.000,-

    Rp. 925.000,-

    Rp. 750.000,-

    Rp. 2.250.000,-

    Rp. 1.500.000,-

    Rp. 5.500.000,-

    Rp. 6.000.000,-

    Rp. 5.750.000,-

    B. Analisis Biaya Usaha Tani

    No Rincian biaya Jumlah

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    Sewa tanah 1 hektar selama 1 tahun

    Nilai Penyusutan Base Cam Pertahun

    Nilai Penyusutan Hand Sprayer Pertahun

    Nilai Penyusutan Cangkul Pertahun

    Nilai Penyusutan Sabit Pertahun

    Nilai Penyusutan Kranjang Pertahun

    Nilai Penyusutan Kored Pertahun

    Nilai Penyusutan Gembor Pertahun

    Nilai Penyusutan Ember Plastik Pertahun

    Benih 250 Gram

    Pupuk

    Pestisida

    Rp. 1.500.000,-

    Rp. 1.625.000,-

    Rp. 150.000,-

    Rp. 45.000,-

    Rp. 25.000,-

    Rp. 15.000,-

    Rp. 20.000,-

    Rp. 8.000,-

    Rp. 8.000,-

    Rp. 1.250.000,-

    Rp. 8.250.000,-

    Rp. 820.000,-

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    17/18

    13.

    14.

    Biaya Tenaga Kerja

    Biaya Cadangan

    Rp.22.000.000,-

    Rp. 5.750.000,-

    J u m l a h Rp.41.466.000,-

    C. Analisis Pendapatan dan Keuntungan Usaha Tani :

    - Nilai total produksi :

    18.200 x 80% x 2,2 Kg x Rp.5.000,- = Rp. 160.160.000,-

    - Biaya Produksi = Rp. 41.466.000,-

    - Keuntungan = Rp.118.694.000,-

    D. Analisis biaya produksi cabe per Kg dan titik impas modal :

    - BEP harga produksi cabe per Kg :

    Rp. 41.466.000 : ( 18.200 Kg x 80% x 2,2 Kg ) = Rp.1.294,5,-

    Berdasarkan hasil tersebut pada saat harga cabe Rp. 1.294,5 berarti usaha tani

    Cabe tidak menghasilkan keuntungan

    - BEP Volume Produksi = Biaya total produksi : Harga Jual

    41.466.000 : 5.000,- = 829,32 Kg.

    Berdasarkan hasil tersebut modal akan kembali pada saat produksi mencapai

    829,5 Kg dan harga cabe Rp. 5.000 berarti usaha tani Cabe belum menghasilkan

    keuntungan

    E.Analisis tingkat kelayakan usaha Tani ( B / C Ratio

    B/C Ratio = Total pendapatan : Total biaya produksi

    = 160.160.000 : 41.466.000

    = 3,86

    Dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp.41.466.000,- akan menghasilkan 3,86 kali

    atau hasil penjualan mencapai 386% dari modal yang dikeluarkan.

    F.Analisis Tingkat Efisiensi Penggunaan Modal ( ROIROI = Keuntungan : Modal x 100%

    = 118.694.000 : 41.466.000 x 100%

    = 286,2%

  • 8/10/2019 AGRIBISNIS CABE RAWIT

    18/18

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Adhi Santika 1995. Agribisnis Cabai . Jakarta Penebar Swadaya

    2. Ir. Bambang Cahyono , Teknik Budidaya dan Analisa Usaha Tani Cabai Rawit . Penerbit

    Kanisius.

    3. Nur Hartuti dan R.M. Sinaga. 1993. Pengaruh Jenis dan Kapasitas Kemasan Terhadap Mutu

    Cabai di Pengangkutan dalam ; Buletin Penelitian Hortikultura Vol.XXV, No. 4 Balai

    Penelitian Hortikultura Lembang Bandung.

    4. Dadang W.I. 1997, Cabai dan Kesehatan , dalam : Majalah Trubus. No 332 Tahun XXVIII,

    Yayasan Sosial Tani Membangun.

    Diposkan olehPERMATA COCO di02.09Label:AGRIBISNIS

    Tidak ada komentar:

    Poskan Komentar

    http://www.blogger.com/profile/04112379733473659426http://www.blogger.com/profile/04112379733473659426http://www.blogger.com/profile/04112379733473659426http://coco-hanriyaditilamuta.blogspot.com/2010/02/budidaya-cabe-rawit.htmlhttp://coco-hanriyaditilamuta.blogspot.com/2010/02/budidaya-cabe-rawit.htmlhttp://coco-hanriyaditilamuta.blogspot.com/2010/02/budidaya-cabe-rawit.htmlhttp://coco-hanriyaditilamuta.blogspot.com/search/label/AGRIBISNIShttp://coco-hanriyaditilamuta.blogspot.com/search/label/AGRIBISNIShttp://coco-hanriyaditilamuta.blogspot.com/search/label/AGRIBISNIShttp://coco-hanriyaditilamuta.blogspot.com/search/label/AGRIBISNIShttp://coco-hanriyaditilamuta.blogspot.com/2010/02/budidaya-cabe-rawit.htmlhttp://www.blogger.com/profile/04112379733473659426