proposal cabe
DESCRIPTION
sgTRANSCRIPT
PROPOSAL
USAHA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUDIDAYA CABEKELOMPOK TANI MELANG
HP. 081365779598
DESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR
TAHUN 2015
PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
KECAMATAN BANGKINANG
DESA BINUANG JLN. KH. MUHAMMAD NUR MAHYUDIN Kode Pos 28451
Binuang, Februari 2015
Nomor : 140/PEM-BNG-BKN/I/2015/07 Kepada Yth :Lamp : - BAPAK BUPATI KAMPAR Hal : Rekomendasi Di-
Bangkinang
BismillahirrohmanirrohimAssalamualaikum Wr. Wb.
Dengan hormat,
Dalam rangka percepatan pelaksanaan program swasembada pangan di Kabupaten
Kampar maka di Desa Binuang telah terbentuk Kelompok Tani Melang khususnya yang
bergerak di bidang pengembangan agribisnis budidaya cabe. Dimana Kelompok Tani
Melang ini diusulkan sebagai pelaksana program swasembada pangan di Desa Binuang.
Sehubungan perihal yang dimaksud telah membaca dan mempelajari prooposal ini pada
prinsipnya dapat menyetujui dan merekomendasikan Kelompok Tani Melang Desa
Binuang Kecamatan Bangkinang untuk mengajukan proposal kepada Bapak Bupati
Kampar.
Demikianlah rekomendasi ini kami berikan dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
KEPALA DESA BINUANG
ROSLAINI, S.Pd
Tembusan disampaikan kepada Yth,1. Bapak Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Hortikultura Kab. Kampar di Bangkinang2. Bapak Camat Bangkinang di Muara Uwai3. Arsip.
KELOMPOK TANI “MELANG”DESA BINUANG, KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR
Alamat : Jl. KH. M. Nur Mahyuddin Desa Binuang
Nomor : 01/ KLP.TM/BNG/I/2015 Kepada Yth,Lampiran : 1 (satu) Rangkap BAPAK BUPATI KAMPARPerihal : Proposal Pengembangan Agribisnis Budidaya di-
Cabe di Desa Binuang Kec. Bangkinang Bangkinang
BismillahirohmannirohimAssalamu’alaikum Wr. WbDengan hormat,Yang bertanda tangan di bawah ini KELOMPOK TANI “MELANG” DESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR mengajukan PERMOHONAN BANTUAN KEGIATAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUDIDAYA CABE Kepada Bapak Bupati Kampar, sejak terbentuknya kelompok tani ini di tahun 2015 kami belum pernah menerima bantuan kegiatan untuk pengembangan maupun Peningkatan Usaha Kelompok.
Untuk itu kami mohon Kepada Bapak Bupati Kampar agar permohonan kami dapat di realisasikan, dalam hal ini kami mendapat tantangan setelah pihak Kecamatan melakukan kunjungan kerja di desa kami yaitu Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. Desa kami ingin dijadikan Pusat Sentra Prouduksi Tanaman Cabe dan kami pengurus kelompok bersama dengan pihak Desa menerima tantangan yang disampaikan oleh (Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pertanian Kecamatan Bangkinang agar mampu menghadirkan Pimpinan Instansi Pemerintah baik pusat maupun daerah melalui kegiatan pertanian tanaman Cabe, dengan keterbatasan faktor biaya dan lain sebagainya. Untuk itu kami mohon kepada Bapak Bupati Kampar agar proposal yang kami ajukan untuk dapat direalisasikan.
Demikian proposal ini kami ajukan untuk dapat di pertimbangkan, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.
Bangkinang, 8 Februari 2015Pengurus Kelompok Tani Melang
Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar
M. NASIR AHMAD JAIZ Ketua Sekretaris
Mengetahui, Diketahui Oleh,Kepala UPTD BPP Kec. Bangkinang Kepala Desa Binuang Penyuluh Pertanian (PPL)
HJ. NURAINA, SP ROSLAINI, S.Pd MARDALIZEN, SP NIP.19621026 198703 2004
Tembusan disampaikan kepada Yth,
1. Bapak Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan & Hortikultura di Bangkinang2. Arsip.
KATA PENGANTAR
1. Gapoktan Muda Tani bersifat terbuka, independen dan tidak partisan (tidak
memihak pada golongan dan partai tertentu), berorientasi pada
pengembangan masyarakat untuk mendukung bisnis ekonomi produktif
anggota dan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar, terutama usahas mikro
dan fakir miskin.
2. Dalam mencapai tujuannya Gapoktan Muda Tani berperan sebagai :
1. Motor penggerak ekonomi pedesaan.
2. Ujung tombak pelaksanaan sistem ekonomi keadilan
3. Penghubung antara kaum berada dengan kaum yang lemah.
4. Sarana pendidikan non formal untuk mewujudkan prinsip hidup yang
berkah, perbuatan baik melalui komunikasi yang terbuka untuk
keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan.
3. Dalam rangka mencapai tujuannya, Gapoktan Muda Tani berfungsi :
1. Meningkatkan kualitas SDM anggota, Pengelola dan Pengurus menjadi lebih
profesional dan amanah sallam (selamat, damai dan sejahtera sehingga
semakin utuh dan tangguh dalam berjuang beribadah menghadapi
tantangan global.
2. Mengorganisir dan memobilisasi dana masyarakat sehingga bermanfaat
secara optimal untuk kepentingan masyarakat banyak.
3. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar produk-produk
anggota.
4. Mengembangkan kesempatan kerja.
5. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga ekonomi sosial
masyarakat banyak.
Untuk dapat terwujudnya tujuan Gapoktan dalam rangka menyukseskan
program Bapak Bupati Kampar yaitu 5 (lima) Pilar, 3 (zero) yaitu Zero Kemiskinan,
Zero Pengangguran dan Zero Rumah Kumuh, dengan adanya program kegiatan
Gapoktan salah satu diantaranya melaksanakan kegiatan pengembangan
Agribisnis Budidaya Cabe dengan luas tanam 3 Ha (tiga) Hektar. Apabila hal ini
dapat terlaksana dengan baik hal ini dapat menyerap tenaga kerja terutama di
desa dan juga dapat memberikan tambahan pendapatan kepada Gapoktan. Hal ini
merupakan salah satu wujud tercapainya Program Bapak Bupati Kampar, dalam
hal ini kami pengurus Kelompok Tani Melang Desa Binuang Kecamatan
Bangkinang diberi tantangan untuk dapat membuktikan keberhasilan
pengembangan Agribisnis Budidaya Cabe oleh Bapak Bupati Kampar.
Untuk dapat terwujud dan berhasilnya kegiatan tersebut kami memohon
Kepada Bapak Bupati Kampar mengajukan Bantuan Kegiatan Pengembangan
Agribisnis Budidaya Cabe melalui bapak Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura,
dalam hal ini kami memohon agar hal ini dapat dipertimbangkan, dalam
melaksanakan seluruh kegiatan pertanian kami didampingi oleh penyuluh
pertanian dari Pengolahan Lahan, Teknologi dan Pemasaran hasil.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nyalah
sehingga proposal ini dapat selesai dengan apa yang diharapkan dan pada
kesempatan ini juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Bupati Kampar yang telah memberikan Ilmu
melalui Pelatihan P4S di Kubang sehingga kami mau dan mampu untuk
mengaplikasikan ilmu yang kami peroleh di Desa kami.
2. Bapak Camat Bangkinang yang telah memberi dukungan
dan tantangan kepada kami sehingga menambah semangat bagi kami.
3. Bapak Penyuluh Pertanian (PPL) yang telah membimbing
kami secara teknologi budidaya, pemasaran dari hulu dan hilir dan
mencari sumber permodalan.
4. Bapak Kepala Desa Binuang yang sangat mendukung
kami untuk dapat tercapai program Bapak Bupati Kampar.
5. Pengurus Kelompok Tani Melang Desa Binuang beserta
anggota kelompok tani yang banyak memberikan masukan.
6. Serta semua pihak yang ikut serta dalam mendukung
hingga selesainya penyusunan Proposal dan Rencana Kerja
Pengembangan Agribisnis Budidaya Cabe.
Kami menyadari bahwa Proposal dan Rencana Kerja Pengembangan
Agribisnis Budidaya Cabe ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu kami
masih mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
sempurnanya Proposal dan Rencana Kerja ini.
Bangkinang, 8 Februari 2015Pengurus Kelompok Tani Melang
Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar
M. NASIR AHMAD JAIZ Ketua Sekretaris
Mengetahui, Diketahui Oleh,
Kepala UPTD BPP Kec. Bangkinang Kepala Desa Binuang Penyuluh Pertanian (PPL)
HJ. NURAINA, SP ROSLAINI, S.Pd MARDALIZEN, SP NIP.19621026 198703 2004
PROPOSAL BUDI DAYA CABEUSAHA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BUDIDAYA CABE
PENDAHULUAN
Cabe atau lombok merupakan tanaman sayuran buah semusim dan termasuk
jenis tanaman hortikultura (Rismunandar, 1984), yang diperlukan oleh seluruh
lapisan masyarakat sebagai penyedap masakan dan penghangat badan. Dari hal
tersebut lebih dikenal sebagai sayuran rempah atau bumbu dapur.
Produksi nasional cabe rata-rata setiap tahunnya adalah 217.351 ton (Hendro,
2002). Oleh karena kebutuhan atau konsumsi yang semakin meningkat dan
persebaran produksinya tidak merata sepanjang tahun di seluruh daerah, maka
menyebabkan harga cabe tidak stabil dan tidak merata. Di suatu daerah harga
cabe dapat mencapai harga yang sangat tinggi dan di daerah lain sangat murah.
Stabilitas harga cabe di pasar sangat dirasa sulit, terutama bagi para petani.
Misalnya pada hari besar (hari raya) dan pada saat tanam (paceklik), harga cabe
melonjak sampai beberapa kali harga pada hari biasa. Tetapi sebaliknya, pada
hari-hari panen harganya merosot jauh dibawah rata-rata harga pasar.
Pada bulan oktober-desember dan februari-april harga cabe di beberapa kota
besar pada umumnya meningkat. Hal ini sesuai dengan kenyataan, pada bulan-
bulan tersebut adalah bulan musim hujan lebat. Sehingga tidak banyak orang
bertanam cabe, akibatnya hasil panen (persediaan) cabe rendah (paceklik),
sedangkan permintaan bertambah. Penanaman cabe merah pada musim hujan
merupakan penanaman diluar musim (off sesason) yang penuh resiko, karena
tanaman cabe merah kriting cukup tahan menghadapi pukulan air hujan tersebut.
Cabe merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan yang memiliki nama
ilmiah Capiscum sp. Cabe berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan
menyebar ke negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara
Indonesia.
Tanaman cabe banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya.
Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar di Negara asalnya.
Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabe
besar, cabe keriting, cabe rawit dan paprika.
Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya
kalori, Protein, Lemak, Kabohidrat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C. Selain
digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk
keperluan industri diantaranya, Industri bumbu masakan, industri makanan dan
industri obat-obatan atau jamu.
Cabai dapat ditanam di daratan tinggi maupun rendah, pH 5-6. Bertanam cabai
dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko), diataranya, teknis budidaya,
kekurangan unsur, serangan hama dan penyakit, dll.
TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah ;
1. Memulihkan keberdayaan masyarakat/anggota sasaran.
2. Menciptakan lapangan kerja baru yang berbasis potensi lokal.
3. Meningkatkan pendapatan / penghasilan Anggota.
4. Menggerakkan roda perekonomian daerah.
5. Mengelola pemanfaatan lahan secara berkelanjutan
OUT PUT (DAMPAK SOSIAL DAN EKONOMI)
Dengan usaha kegiatan budi daya Cabe ini diharapkan mempunyai dampak
positif berupa:
1. Tergarapnya potensi dan sumber daya lokal untuk
dikembangkan menjadi kegiatan usaha yang produktif dan konstruktif.
2. Kestabilan lingkungan sosial dan keamanan karena
masyarakat sasaran (anggota) mempunyai lahan ekonomi secara mandiri.
PELUANG BISNIS
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan cabe baik untuk rumah tangga
maupun indistri dan sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan
pengembangan industri olahan, maka peluang pengembangan usaha agribisnis
cabe sangat terbuka luas.
Usaha peningkatan produksi cabe yang sekaligus meningkatkan pendapatan
petani, dapat dilakukan sejak budidaya sampai penanganan pasca panen yang
baik dan benar. Salah satu langkah terpenting dalam perbaikan teknik
budidaya adalah pemilihan varietes cabai hibrida yang akan dibudidayakan.
Konsumsi rata-rata cabai untuk rumah tangga di Riau adalah 5,937
gram/kapita/hari (2,2 kg/kapita/hari). Pemakaian di perkotaan sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan pedesaan (5,696 gram gram/kapita/hari untuk
perkotaan dan 5,900 gram/kapita/hari untuk pedesaan). Pekanbaru merupakan
daerah tujuan pasar tertinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya. Jenis
cabai yang banyak dikonsumsi di perkotaan adalah cabai merah, kemudian
cabe rawit dan hijau. Sedangkan pemakaian di pedesaan terbanyak adalah
cabai rawit, kemudian cabai merah dan hijau.
SYARAT TUMBUH TANAMAN CABE
Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian
2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24 – 27
derajat Celsius dengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang
gembur, subur, subur tidak terlalu liat dan cukup air. Permukaan tanah yang
paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0 sampai 10 derajat
serta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang
optimal antara 5,5 sampai 7.
Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup. Tetapi apabila jumlahnya
berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang
tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri. Jika kekurangan air tanaman cabe
dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air
tanah dan air hujan.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA CABEA. FASE PRATANAM
1. Pengolahan Lahan
Tebarkan pupuk kandang dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2
Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
Diberi Dolomit sebanyak 0,25 ton / 1000 m2
Dibuat bedengan lebar 100 cm dan parit selebar 80 cm
Siramkan SUPER NASA ( 1 bt) / NASA (1-2 bt)
- Super Nasa : 1 btl dilarutkan dalam 3 liter air (jadi larutan induk). Setiap 50
lt air tambahkan 200 cc larutan induk.
- Atau 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 1 sendok makan peres SUPER NASA dan
siramkan ke bedengan + 5-10 m.
- NASA : 1 gembor ( + 10 liter ) diberi 2-4 tutup NASA dan siramkan ke
bedengan sepanjang + 5 – 10 meter
- Campurkan GLIO 100 – 200 gr ( 1 – 2 bungkus ) dengan 50 – 100 kg pupuk
kandang, biarkan 1 minggu dan sebarkan ke bedengan.
- Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 cm x 70 cm
pola zig zag ( biarkan + 1 - 2 minggu ).
2. Benih
- Kebutuhan per 1000 m2 1 – 1,25 sachet Natural CK -10 atau CK-11 dan
Natural CS-20, CB-30.
- Biji direndam dengan POC NASA dosis 0,5 – 1 tutup / liter air hangat
kemudian diperam semalam.
B. FASE PERSEMAIAN (0-30 HARI)1. Persiapan Persemaian
Arah persemaian menghadap ke timur dengan naungan atap plastik atau
rumbia. Media tumbuh dari campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos
yang telah disaring, perbandingan 3 : 1. Pupuk kandang sebelum dipakai
dicampur dengan GLIO 100 gr dalam 25-50 kg pupuk kandang dan didiamkan
selama + 1 minggu. Media dimasukkan polibag bibit ukuran 4 x 6 cm atau
contong daun pisang.
2. PenyemaianBiji cabai diletakkan satu per satu tiap polibag, lalu ditutup selapis tanah +
pupuk kandang matang yang telah disaring.
- Semprot POC NASA dosis 1-2 ttp/tangki umur 10,17 HSS
- Penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi atau sore hari untuk
menjaga kelembaban.
3. Pengamatan Hama & Penyakit
a. Penyakit
Rebah semai (dumping off), gejalanya tanaman terkulai karena batang busuk,
disebabkan oleh cendawan Pytium sp. & Rhizoctonia sp. Cara pengendalian:
tanaman yang terserang dibuang bersama dengan tanah, mengatur
kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman, jika serangan
tinggi siram GLIO 1 sendok makan (+ 10 gr) per 10 liter air.
Embun bulu, ditandai adanya bercak klorosis dengan permukaan
berbulu pada daun atau kotil yang disebabkan cendawan Peronospora
parastica. Cara mengatasi seperti penyakit rebah semai.
Kelompok Virus, gejalanya pertumbuhan bibit terhambat dan warna daun
mosaik atau pucat. Gejala timbul lebih jelas setelah tanaman berumur lebih
dari 2 minggu. Cara mengatasi; bibit terserang dicabut dan dibakar, semprot
vektor virus dengan BVR atau PESTONA.
b. Hama
Kutu Daun Persik (Aphid sp.), perhatikan permukaan daun bagian bawah
atau lipatan pucuk daun, biasanta kutu dan persik bersembunyi di bawah daun.
Pijit dengan jari koloni kutu yang ditemukan, semprot dengan BVR atau
PESTONA.
Hama Thrip parpispinus, gejala serangan daun berkerut dan bercak
klorosis karena cairan daun diisap, lapisan bawah daun berwarna keperak-
perakan atau seperti tembaga. Biasanya koloni berkeliaran dibawah daun.
Pengamatan pada pagi atau sore atau PESTONA untuk mengurangi
penyebaran.
Hama tunggu (Polyphagotarsonemus latus). Gejala serangan daun
berwarna kuning kecoklatan menggulungterpuntir ke bagian bawah sepanjang
tulang daun. Pucuk menebal dan berguguran sehingga tinggal batang dan
cabang. Perhatikan daun muda, bila menggulung dan mengeras itu tandanya
terserang tungau. Cara mengatasi seperti pada Aphis dan Thrip.
C. FASE TANAM
1. Pemilihan Bibit
Pilih bibit seragam, sehat, kuat dan tumbuh mulus
Bibit memiliki 5-6 helai daun (umur 21 – 30 hari)
2. Cara Tanam
Waktu tanam pagi atau sore ari, bila panas terik ditunda.
Platik polibag dilepas
Setelah penanaman selesai, tanaman langsung disiram / disemprot POC
NASA 3-4 tutup/ tangki.
3. Pengamatan Hama
Ulat tanah 9 Agrotis ipsilon, aktif malam hari untuk kopulasi, makan dan
bertelur. Ulat makan tanaman muda dengan jalan memotong batang atau
tangki daun. Siang hari sembunyi dalam tanah disekitar tanaman terserang.
Setiap ulat yang ditemukan dikumpulkan lalu dibunuh, serangan berat semprot
dengan PESTONA atau VIREXI.
Ulat Grayak ( Spodoptera litura & S. exigua),
Ciri ulat yang baru menetas / masih kecil berwarna hijau dengan bintik hitam
dikedua sisi dari perut/badan ulat, terdapat bercak segitiga pada bagian
punggungnya (seperti bulan sabit). Gejala serangan, larva memakan
permukaan bawah daun dan daging buah dengan kerusakan berupa bintil-bintil
atau lubang-lubang besar. Telur dikumpulkan lalu dimusnahkan, menyiangi
rumput di sekitar tanaman yang digunakan untuk persembunyian. Semprot
dengan VITURA, VIREXI atau PESTONA.
Bekicot/sipot. Memakan tanaman, terutama menyerang malam hari.
Dicari di sekitar pertanaman (kadang di bawah mulsa) dan buang ke luar areal.
D. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST)
1. Penyiraman dapat dilakukan dengan pengecoran tiap tanaman atau
penggenangan (dilep) jika dirasa kering.
2. Pemupukan lewat pengecoran dilakukan seminggu sekali tiap lubang.
Pupuk kocoran merupakan perbandingan campuran pupuk makro Urea : SP
36 : KCI : NASA = (250 : 250 : 250) gr dalam 50 liter (1 ton tong kecil)
larutan. Diberikan umur 1-4 minggu dosis 250 cc/lubang, sedang umur 5-12
minggu dengan perbandingan pupuk makro Urea : TSP : KCI : NASA =
(500 : 250 : 250) gr dalam 50 liter air, dengan dosis 500 cc/lubang.
Kebutuhan total pupuk makro 1000 m2 :
Jenis 1-4 5-12
Pupuk minggu minggu
(kg) (kg)
Urea 7 56
SP-36 7 28
KCI 7 28
Catatan :
- Umur 1 -4 mg 4 kali aplikasi ( + 7 tong/ aplikasi )
- Umur 5-12 mg 8 kali aplikasi ( + 14 tong/aplikasi)
3. Penyemprotan POC NASA ke tanaman dengan dosis 3-5 tutup / tangki pada
umur 10,20 kemudian pada umur 30,40 dan 50 HST POC NASA + Hormonik
dosis 1-2 tutup/tangki.
4. Perempelan, sisakan 2-3 cabang utama / produksi mulai umur 15-30 hr
5. Pengamatan Hama dan Penyakit
Spodoptera litura / Ulat grayak Lihat depan
Kutu-kutuan Aphis, Thrips, Tungau) lihat fase persemaian.
Penyakit Layu, disebabkan beberapa jamur antara lain Fusarium,
Pytium dan Rhizoctonia. Gejala serangan tanaman layu secara tiba-tiba,
mengering dan gugur daun. Tanaman layu dimusnahkan dan untuk
mengurangi penyebaran, sebarkan GLIO.
Penyakit Bercak Daun, Corposcora capsici. Jamur ini menyerang pada
musim hujan diawali pada daun tua bagian bawah. Gejala serangan berupa
bercak dalam berbagai ukuran dengan bagian tengah berwarna abu-abu atau
putih, kadang bagian tengah ini sobek atau berlubang. Daun menguning
sebelum waktunya dan gugur, tinggal buah dan ranting saja. Akibatnya buah
menjadi rusak karena terbakar sinar matahari.
Lalat Buah (Dacus dorsalis), Gejala serangan buah yang telah berisi
belatung akan menjadi keropos karena isinya dimakan, buah sering gugur
muda atau berubah bentuknya. Lubang buah memungkinkan bakteri
pembusuk mudah masuk sehingga buah busuk basah. Sebagai vektor
Antarknose. Pengamatan ditujukan pada buah cabai busuk, kumpulkan dan
musnahkan. Lalat buah dipantau dengan perangkap berbahan aktif Metil
Eugenol 40 buah / ha.
Penyakit Busuk Buah Antraknosa (Colletotrichum gleosporioides),
gejala serangan mula-mula bercak atau botol-botol pada buah yang membusuk
melebar dan berkembang menjadi warna orange, abu-abu atau hitam. Bagian
tengah bercak terlihat garis-garis melingkar penuh titik spora berwarna hitam.
Serangan berat menyebabkan seluruh bagian buah mengering. Pengamatan
dilakukan pada buah merah dan hijau tua. Buah terserang dikumpulkan dan
dimusnahkan pada waktu panen dipisahkan. Serangan berat sebari dengan
GLIO di bawah tanaman.
E. FASE PANEN DAN PASCA PANEN
1. Pemanenan
1. Panen pratama sekitar umur 60-75 hari
2. Panen kedua dan seterusnya 2-3 hari dengan jumlah panen bisa mencapai
30-40 kali atau lebih tergantung ketinggian tempat dan cara budidayanya.
3. Setelah pemetikan ke-3 disemprot dengan POC NASA + Hormonik dan
dipupuk dengan perbandingan seperti diatas, dosisi 500 cc/ph.
2. Cara panen :
Buah dipanen tidak terlalu tua (kemaskan 80-90%)
Pemanenan yang baik pagi hari setelah embun kering
Penyortiran dilakukan sejak di lahan
Simpan ditempat yang teduh
3. Pengamatan Hama & Penyakit
Pemberantasan hama dan penyakit tanaman cabai merah di
laksanakan secara teratur sesuai dengan kondisi serangan hama dan
penyakit.
Pengendalian dengan cara penyemprotan obat-obatan insektisida dan
fungisida tertentu dapat dilakukan setelah tanaman berumur lebih dari 20
hari setelah tanam
Kumpulkan dan musnahkan buah yang busuk / rusak.
Rincian Biaya Tanam Cabe Merah
Jenis tanaman : Cabe Merah
Luas Tanah : 30.000 M2 atau 3 hektar
A. Pengadaan Inventaris
Cangkul 96 buah x @ Rp. 150.000,- = Rp. 4.000.000,-Gembor 69 buah x @ Rp. 75.000,- = Rp. 1.725.000,- Timba 69 buah x @ Rp. 3.000,- = Rp. 690.000,-11 Unit knap sack Sprayer x @ Rp. 1.000.000,- = Rp. 8.640.000,-Kenco 1.200 M X @ Rp. 2.250,- = Rp. 900.000,-35 Buah Sak/Karung @ Rp. 30.000,- = Rp. 15.247.000,-
B. Biaya Pelaksanaan Selama 6 Bulan 1. Bibit Cabe Merah 45 bks Merk Tanamu @ Rp. 450.000,- = Rp.
6.750.000,-2. Mulsa plastik 15 Bal x @ Rp. 250.000,- = Rp.
11.250.000,-3. Pupuk
- Dolomit 6.000 Kg @ Rp. 9.000,- = Rp. 7.200.000,-
- Pupuk organik 12.000,- Kg @ Rp. 3.750,- = Rp. 15.000.000,-
- Pupuk SS 3000 Kg x Rp. 22.800,- = Rp. 21.000.000,-- NPK 16-16-16 1500 Kg x @ Rp. 22.800 = Rp.
34.200.000,-- Kcl 300 Kg @ Rp. 17.000,- = Rp. 1.710.000,-- NPK Hydrokarat 6.000 Kg @ Rp. 6.000,- = Rp. 3.600.000,-- UREA 800 x Kg @ RP. 18.000,- = Rp.
11.250.000,-- SP-36 12.000 Kg @ Rp. 14.400,- = Rp.
5.760.000,-- ZPT 30 L @ Rp. 300.000,- = Rp. 5.760.000,- - Kalsium 150 Kg @ Rp. 105.000,- = Rp. 103.480.000,-
3. Fungisida- Decis 24 L = Rp.
2.400.000,-- lanat 24 L = Rp. 2.400.000,-- Curacom 24 L = Rp. 3.000.000,-- Agrep 60 bks @ Rp. 54.000,- = Rp.
1.080.000-,- Insektisida 30 L @ Rp. 180.000,- = Rp. 10.680.000,- +
Jumlah Biaya =Rp.277.722.000,-
PENDAPATANPanen
Panen 1 = 200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 2.000.000,-
Panen 2 = 400 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 4.000.000,- Panen 3 = 600 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 6.000.000,- Panen 4 = 1200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 12.000.000,- Panen 5 = 1600 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 16.000.000,- Panen 6 = 1800 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 18.000.000,- Panen 7 = 2000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 20.000.000,- Panen 8 = 2000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 20.000.000,- Panen 9 = 1400 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 14.000.000,- Panen 10 = 1400 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 14.000.000,- Panen 11 = 1200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 12.000.000,- Panen 12 = 1200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 12.000.000,- Panen 13 = 1200 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 12.000.000,- Panen 14 = 1000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 10.000.000,- Panen 15 = 1000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 10.000.000,- Panen 16 = 1000 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 10.000.000,- Panen 17 = 800 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 8.000.000,- Panen 18 = 800 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 8.000.000,- Panen 19 = 800 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 8.000.000,- Panen 20 = 600 Kg @ Rp. 10.000,- = Rp. 6.000.000,- +
JUMLAH = Rp. 222.000.000,-
R/L = Pendapatan – Biaya= Rp. 222.000.000 – Rp. 51.545.000= Rp. 170.455.000,-
PENUTUP
Keberhasilan suatu proses pencapaian tujuan akan tidak memiliki makna apabila
tidak adanya tindak lanjut atas upaya pencapaian tersebut. Oleh karena itu
Gapoktan Muda Tani Binuang Desa Binuang Kec. Bangkinang Kab. Kampar melalui
lembaga masyarakat yang bergabung dalam sekitar lingkungan akan senantiasa
terus melakukan pembenahan-pembenahan dengan mempertahankan yang
sudah berjalan baik serta meningkatkan agar bisa menjadi lebih baik lagi sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Demikian proposal ini disampaikan pada Dinas Pertanian Tanaman Hortikultura
untuk dijadikan bahan pertimbangan. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan
terima kasih.
Bangkinang, 8 Februari 2015Pengurus Kelompok Tani Melang
Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar
M. NASIR AHMAD JAIZ Ketua Sekretaris
Mengetahui, Diketahui Oleh,Kepala UPTD BPP Kec. Bangkinang Kepala Desa Binuang Penyuluh Pertanian (PPL)
HJ. NURAINA, SP ROSLAINI, S.Pd MARDALIZEN, SP NIP.19621026 198703 2004
BERITA ACARA
PEMBENTUKAN KELOMPOK TANI MELANG
DESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR
Pada hari ini Jum’at tanggal 12 Desember tahun 2014 bertempat di Desa Binuang
Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar, telah dilaksanakan pembentukan kelompok tani
“Melang” yang dihadiri oleh 25 orang (daftar terlampir) dengan susunan pengurus sebagai
berikut:
K e t u a : M. Nasir
Sekretaris : Ahmad Jaiz
Bendahara : Sartiman
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan
dengan seperlunya.
Binuang, 12 Desember 2014
Pengurus Kelompok Tani Melang Desa Binuang
1. Ketua : M. Nasir (_________)
2. Sekretaris : Ahmad Jais (_________)
3. Bendahara : Sartiman (_________)
Diketahui Oleh, Kepala Desa Binuang Notulen Rapat
ROSLAINI, S.Pd AHMAD JAIS
DAFTAR : Hadir Pembentukan Kelompok Tani Melang Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kab. Kampar
Tanggal : 12 Desember 2014Tempat : Aula Kantor Desa Binuang
No N a m a Jabatan Alamat Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Binuang, 12 Desember 2014 Ketua Kelompok Tani Melang
M. NASIR
SUSUNAN PENGURUS KELOMPOK TANI MELANGDESA BINUANG KECAMATAN BANGKINANG KAB. KAMPAR
No N a m a Jabatan Alamat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
M. NASIR
AHMAD JAIS
SARTIMAN
SULAIMAN
DASRIL
DASRIL. N
JUMANTO
SUKIRMAN
NASRUDIN
SAHRIL
KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
DESA BINUANG
DESA BINUANG
DESA BINUANG
DESA BINUANG
DESA BINUANG
DESA BINUANG
DESA BINUANG
DESA BINUANG
DESA BINUANG
DESA BINUANG
Binuang, 12 Desember 2014 Ketua Kelompok Tani Melang
M. NASIR