titip laporan kk dampingan kkn udik

Upload: udik615

Post on 09-Mar-2016

262 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KKN

TRANSCRIPT

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE IX TAHUN 2014DESA

: AWANKECAMATAN

: KINTAMANI

KABUPATEN

: BANGLI

NAMA MAHASISWA : KADEK AGUS PUTRA UDAYANAFAK/PS

: KEDOKTERAN/PENDIDIKAN DOKTER

NIM

: 0902005110

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

2014BAB IGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga DampinganKKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Udayana merupakan kegiatan untuk membentuk mahasiswa yang memiliki rasa peduli tinggi dan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang ditentukan adalah program pendampingan keluarga (KK Dampingan). KK Dampingan merupakan salah satu program pokok, yaitu program pokok non tema yang wajib dilaksanakan selama masa KKN PPM. Maksud dari program pendampingan keluarga atau KK dampingan adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan program pendampingan keluarga bagi mahasiswa adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari.Dalam KKN PPM ini, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga pra-sejahtera. Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di setiap Dusun di Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Pada KKN periode IX ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang ada di Desa Awan, yaitu keluarga Wayan Winyana.Keluarga Bapak Wayan Winyana merupakan sebuah keluarga yang sangat sederhana. Bapak Wayan Winyana tinggal bersama sang istri yang bernama Nengah Suartini. Pasangan ini memiliki 2 orang anak yang bernama Gede Adi Darma Putra dan Kadek Agus Wijaya Kesuma. Selain bersama kedua anaknya, Bapak Wayan Winyana juga tinggal bersama kedua orang tuanya yaitu Bapak Wayan Manu dan Ibu Ni Nyoman Jemet.Saat ini, keluarga Bapak Wayan Winyana menempati lahan seluas 2 are yang merupakan tanah milik pribadi. Bapak Wayan Winyana bekerja sebagai petani yang menggarap kebun jeruk dari tanah yang dimilikinya sendiri. Sedangkan Ibu Nengah Suartini merupakan Ibu Rumah Tangga yang seringkali juga membantu suami menggarap ladang. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga Bapak Wayan Winyana dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak Wayan WinyanaNo.NamaStatusUmur

(tahun)PendidikanPekerjaanKeterangan

1Wayan WinyanaKepala Keluarga38Tidak Tamat SDPetaniMenderita hipertensi sejak 2 tahun yang lalu

2Nengah SuartiniIstri34Tidak Tamat SDIbu Rumah TanggaSehat dan tidak ada masalah kesehatan

3Wayan ManuOrang Tua KK70Tamat SDPetaniMenderita hipertensi sejak lama

4Ni Nyoman JemetOrang Tua KK68Tamat SDPetaniMenderita asam urat sejak lama

5Gede Ari Darma PutraAnak KK14SMP-Sehat dan tidak ada masalah kesehatan

6Kadek Agus Wijaya KesumaAnak KK6SD-Sehat dan tidak ada masalah kesehatan

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan1.2.1 Pendapatan KeluargaKeluarga Bapak Wayan Winyana termasuk keluarga dengan ekonomi cukup. Bapak Wayan Winyana bekerja sebagai petani yang menggarap ladang dengan tanah miliknya sendiri seluas 50 are. Pendapatan Bapak Wayan Winyana tidak menentu setiap harinya karena hanya bergantung dari hasil penjualan hasil panen jeruk yang tidak menentu pula. Ketika panen biasanya keluarga ini dapat menjual hasil jeruk kira-kira Rp 50.000.000,00 rupiah untuk sekali panen dan dalam setahun dikatakan hanya terdapat satu kali panen jeruk. Ibu Nengah Suartini bekerja sebagai ibu rumah tangga, namun kadang-kadang ikut membantu suaminya bekerja di ladang. Jadi dalam keluarga ini tidak memiliki penghasilan harian. Penghasilan mereka biasanya didapat ketika panen tiba dan penghasilan tidak menentu tergantung hasil panen. Di samping bekerja di kebun jeruk miliknya, bapak Wayan Winyana juga memiliki juga bekerja di ladang milik orang, namun panggilan untuk bekerja di ladang orang tersebut tidak setiap hari dan tidak menentu. Bekerja di ladang orang dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00, Bapak Wayan Winyana dibayar Rp 50.000,00. Dalam satu minggu, Bapak Wayan Winyana mendapat permintaan untuk bekerja di tempat kira-kira 2-3 kali. Jadi, apabila dihitung pendapatan Bapak Wayan Winyana dalam satu bulan mencapai kurang lebih Rp 2.100.000,00.1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a Kebutuhan sehari-hariUntuk keperluan makan sehari-hari, keluarga Bapak Wayan Winyana menghabiskan uang sebesar Rp 20.000,00 yang digunakan untuk membeli bahan makanan yang akan dimasak untuk makan keluarga. Setiap bulan Bapak Wayan Winyana perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 150.000,00 untuk membeli 15 kg beras.Selain biaya makan untuk dirinya dan sang istri, Bapak Wayan Winyana juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan bulanannya seperti listrik, deterjen, sabun, dan rokok. Biaya yang harus dikeluarkan Bapak Wayan Winyana untuk listrik adalah sebesar Rp 50.000,00 setiap bulan dan untuk biaya sekolah anaknya sebesar Rp 200.000,00. Untuk keperluan air, Bapak Wayan Winyana hanya menggunakan air hasil tampungan air hujan. Untuk kebutuhan lain, seperti deterjen, sabun mandi, sabun cuci, bensin dan sebagainya, Bapak Wayan Winyana menghabiskan biaya sebesar kurang lebih Rp 50.000,00. Bapak Wayan Winyana juga adalah seorang perokok namun tidak terlalu berat, satu bungkus rokok yang seharga Rp. 13.000,- dihabiskan dalam waktu 2-3 hari. Selain itu, sebagai anggota banjar, Bapak Wayan Winyana wajib membayar iuran sebesar Rp 10.000,00 setiap bulan dan iuran subak sebesar Rp 15.000,00. Apabila dikalkulasi dengan pengeluaran tidak terduga, pengeluaran Bapak Wayan Winyana dalam satu bulan mencapai Rp 1.500.000,00Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa biaya yang harus dikeluarkan Bapak Wayan Winyana untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya nyaris menghabiskan seluruh pendapatan keluarga.b KesehatanSelama ini, keluarga Bapak Wayan Winyana termasuk keluarga yang relatif jarang mengeluh sakit. Keadaan kesehatan Bapak Wayan Winyana dan Ibu Nengah Suartini secara umum baik. Namun, sejak 2 tahun yang lalu, Bapak Wayan Winyana memiliki penyakit kronis, yaitu hipertensi. Ketika itu, Bapak Wayan Winyana mengeluh pusing dan terasa nyeri pada kepalanya. Kemudian ia datang ke RSUD Bangli, dan dikatakan menderita hipertensi. Setelah mendapat pengobatan dari rumah sakit, keluhan dikatakan sempat menghilang. Namun, keluhan tersebut dikatakan sering dirasakan kembali ketika Bapak Wayan Winyana memikirkan masalah yang dihadapinya saat ini. Saat kumat, Bapak Wayan Winyana membawa dirinya ke praktek dokter swasta di Kintamani. Setiap kali berobat, Bapak Wayan Winyana menghabiskan uang sebesar Rp 45.000.00 sudah termasuk obat-obatan. Sebenarnya, Bapak Wayan Winyana memiliki fasilitas JKBM, namun jarang digunakan karena dirasakan berbelit-belit dan tidak praktis.Sekitar satu bulan yang lalu, Bapak Wayan Winyana juga dikatakan mengalami kejang. Saat itu, Bapak Wayan Winyana pulang bekerja di ladang, tiba-tiba mengeluh seluruh tubuhnya kaku dan tidak sadarkan diri. Ibu Nengah Suartini yang melihat kejadian saat itu langsung membawa Bapak Wayan Winyana ke RSUD Bangli. Di RSUD Bangli Bapak Wayan Winyana dikatakan menderita epilepsi. Semenjak saat itu, Bapak Wayan Winyana rutin mengkonsumsi obat-obatan untuk epilepsi. Karena kondisinya saat ini, Bapak Wayan Winyana tidak dapat bekerja di ladang untuk waktu yang cukup lama. Untuk itulah, istrinya yang menggantikan untuk bekerja di ladang. Hal inilah yang memperparah kondisi Bapak Wayan Winyana. Bapak Wayan Winyana terus memikirkan dirinya yang tidak mampu bekerja sedangkan anak-anaknya memerlukan uang untuk biaya sekolah dan uang untuk dirinya membeli obat.c KerohanianSeluruh anggota keluarga Bapak Wayan Winyana beragama Hindu. Apabila di rumah maupun di Desa terdapat upacara keagamaan biasanya tidak begitu banyak membeli banten karena sebagian besar dibuat sendiri, cukup membeli beberapa bahan saja untuk bantennya di pasar. Sedangkan untuk kegiatan sembahyang sehari-hari keluarga ini biasa mempersiapkan sendiri. Berkaitan dengan biaya biasanya masih dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan pada saat itu sehingga tidak terlalu membebani keluarga.

d SosialUntuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak menganggarkan secara khusus pembiayaannya. Apabila terdapat pengeluaran tertentu di bidang sosial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang punya hajatan, dan sebagainya biasanya disesuaikan. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Wayan Winyana yang didampingi, maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga Bapak Wayan Winyana, yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan kepala keluarga, yaitu Bapak Wayan Winyana mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta melihat-lihat suasana tempat tinggal Bapak Wayan Winyana.2.1 Permasalahan KeluargaDalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 20 kali pertemuan dengan keluarga Bapak Wayan Winyana. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Bapak Wayan Winyana. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.2.1.1 Masalah Perekonomian KeluargaBapak Wayan Winyana memiliki kekhawatiran akan kehidupan keluarganya kelak karena pendapatannya yang tidak menentu dan kurang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya bersama sang istri. Bapak Wayan Winyana tidak memiliki penghasilan tetap setiap hari dan setiap bulan. Pendapatan mereka didapat sekali dalam setahun pada saat panen jeruk dan bekerja di ladang orang. Apabila panen yang dihasilkan sedikit, maka pendapatan yang diterima juga sedikit, begitu pula apabila harga jual jeruk pada saat itu sedang murah. Keluarga Bapak Wayan Winyana masih sulit dalam menyisihkan uang mereka, mengingat kebutuhan sehari-hari yang semakin meningkat dan pendapatan yang tak menentu. Selain itu, penghasilan Bapak Wayan Winyana menurun drastis selama sebulan terakhir karena kondisi kesehatannya yang tidak menentu.Permasalah ekonomi yang dihadapi Bapak Wayan Winyana berdampak pada anaknya. Gede Adi Darma Putra yang saat ini bersekolah di sekolah menengah pertama, sudah dua bulan tidak membayar uang sekolah.

2.1.2 Masalah KesehatanBerdasarkan hasil penelusuran didapatkan bahwa Bapak Wayan Winyana menderita hipertensi. Penyakit kemungkinan diturunkan oleh ayah Bapak Wayan Winyana yang juga menderita hipertensi sejak lama. Selain itu, didapatkan juga bahwa ibu Bapak Wayan Winyana menderita asam urat sejak lama. Bapak Wayan Winyana juga didiagnosis epilepsi sejak satu bulan yang lalu.Namun demikian penulis merasa terdapat masalah lain yang berpotensi mengganggu kesehatan Bapak Wayan Winyana, yaitu kebiasaan merokok yang dimiliki Bapak Wayan Winyana dan kondisi psikologisnya saat ini. Walaupun kebiasaaan merokok ini tidak digolongkan ke dalam kelompok yang sangat berat, namun kebiasaan bapak Wayan Winyana yang gemar merokok dapat menggangu kesehatan paru-paru untuk bapak Wayan Winyana sendiri dan untuk istri dan anak-anaknya. Di samping itu, kondisi piskologis Bapak Wayan Winyana yang terus memikirkan keadaan perekonomiannya yang lama tidak bekerja juga mempengaruhi kesehatannya.2.1.3 Masalah Penataan BangunanPenataan bangunan dan halaman rumah keluarga Bapak Wayan Winyana belum terlalu baik. Rumah Bapak Wayan Winyana terdiri dari 2 buah kamar tidur, satu ruang tamu, satu kamar mandi, dan satu dapur. Keadaan kamar tidur di rumah keluarga ini tidak terlalu baik karena tidak tersedia ventilasi yang cukup memadai sehingga ruangan tidur terasa lembab dan gelap akibat kurangnya sinar matahari yang masuk, selain itu juga cuaca dingin dan lembab di Desa Awan juga turut andil.

Terdapat pula bangunan dapur sederhana yang dindingnya terbuat dari kayu dan jalinan bambu dengan atap yang terbuat dari sebagian seng. Di dalam dapur terdapat tempat untuk memasak yang terbuat dari tanah liat, untuk memasak dengan kayu bakar terdapat pula kompor gas namun lebih jarang dipergunakan. Di bagian depan rumah terdapat kamar mandi yang berukuran sedang. Kamar mandi terlihat kotor. Tempat penampungan air hujan berisi air cukup, tetapi secara kasar air tampak kotor dan banyak terdapat sampah daun. Halaman rumah keluarga Bapak Wayan Winyana tampak tidak begitu luas dan tidak terlihat tanaman kebun di sana, hanya rumput liar yang tumbuh di beberapa bagian halaman.2.2 Masalah Prioritas

2.2.1 Masalah PerekonomianMasalah perekonomian merupakan masalah yang dirasa utama dari keluarga Bapak Wayan Winyana. Pendapatan mereka yang minim menyebabkan keluarga ini digolongkan sebagai keluarga ekonomi cukup rendah. Bapak Wayan Winyana bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang tidak menentu dan hanya sekali dalam setahun. Ibu Nengah Suartini hanyalah seorang ibu rumah tangga. Penghasilan dalam keluarga hanya bersumber dari mata pencaharian berkebun, pekerjaan Bapak Wayan Winyana di ladang milik orang hanya sedikit menambah penghasilan. Hal ini menyebabkan keluarga ini sangat kesulitan untuk menabung maupun menyisihkan pendapatan untuk disimpan.Keluarga Bapak Wayan Winyana sampai sekarang ini belum memiliki tabungan, tabungan sesungguhnya sangat diperlukan oleh keluarga Bapak Wayan Winyana untuk mengantisipasi pengeluaran yang tiba-tiba, seperti sakit, kematian salah satu warga atau kerabat, perayaan pernikahan, dan sebagainya. Biasanya keluarga ini hanya mampu menyisihkan tabungan saat panen, namun selebihnya tidak memungkinkan.2.2.2 Masalah KesehatanSaat ini terdapat anggota keluarga yang menderita penyakit yang sangat berat maupun penyakit menahun, tetapi terdapat potensi yang cukup besar terjadinya penyakit pada keluarga ini. Kondisi psikologis Bapak Wayan Winyana yang tidak stabil akibat memikirkan kondisinya sangat berisiko memperparah kondisi kesehatannya. Hipertensi yang dideritanya saat ini, tidak hanya dapat disembuhkan dengan obat-obatan, tetapi juga dengan pola hidup yang sehat. Selain itu, Bapak Wayan Winyana merupakan seorang perokok berpotensi untuk menderita penyakit paru-paru.2.2.3 Masalah Penataan BangunanPerhatian akan pentingnya penataan bangunan serta lingkungan sekitar nampak kurang diperhatikan di rumah keluarga Bapak Wayan Winyana. Rumah Bapak Wayan Winyana tidak pernah direnovasi. Rumah beliau terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu, satu dapur, dan satu kamar mandi. Kamar tidur berukuran sangat sempit. Tidak terdapat jendela yang memadai sebagai ventilasi sehingga terkesan suasana kamar menjadi gelap dan lembab. Penerangan ruangan di rumah juga kurang. Sebagai sumber penerangan hanya menggunakan lampu dengan watt yang kecil. Terdapat satu kamar mandi terletak terpisah di dekat rumah. Bagian dapur juga terletak terpisah di samping rumah. Mereka masih menggunakan kayu bakar untuk memasak karena dinilai lebih irit dibandingkan kompor gas, walaupun terdapat kompor gas juga jarang dipakai. Di dalam dapur tidak terdapat cerobong asap sebagai lubang untuk membuang asap-asap dapur.Penataan pekarangan juga perlu diperhatikan. Halaman kecil yang ada sebenarnya lebih dapat dimanfaatkan dan tidak hanya dibiarkan tandus tanpa adanya tanaman yang berguna maupun dapat memperindah pemandangan halaman.BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

3.1.1 PerekonomianPemecahan masalah perekonomian yang dihadapi Bapak Wayan Winyana yang diimplementasikan adalah dengan menyarankan untuk mencari sumber penghasilan tambahan lain selain hanya mengandalkan hasil panen jeruk. Istri bapak Wayan Winyana yang sebagai ibu rumah tangga mungkin dapat mencari sumber penghasilan lain seperti menjadi pedagang atau bekerja di ladang milik orang lain.

Pengurangan kebiasaan merokok dari Bapak Wayan Winyana juga dapat membantu mengurangi pengeluaran keluarga sehingga tidak memberatkan. Metode ini dirasa tidak hanya dapat membantu dari segi perekonomian, tetapi juga dapat meningkatkan taraf kesehatan Bapak Wayan Winyana dan keluarga.

Untuk masalah kebutuhan yang sifatnya mendadak seperti kesehatan, iuran banjar, dan duka (kematian, ngaben) dapat diatasi dengan pembuatan tabungan dan membuat perencanaan biaya, serta menekan kebutuhan sehari-hari seminimal mungkin.3.1.2 Kesehatan

Mengingat bapak Wayan Winyana menderita penyakit hipertensi, maka perlu memperhatikan pola hidupnya seperti makanan. Bapak Wayan Winyana disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan yang asin, mengandung garam-garaman, kacang-kacangan, jeroan, melinjo, alkohol, makanan seafood, serta daging. Selain itu, Bapak Wayan Winyana disarankan untuk meminum obat-obatan secara teratur. Selain itu, masalah kesehatan yang perlu diperhatikan dalam keluarga Bapak Wayan Winyana, yaitu masalah kebiasaan merokok yang dilakukan Bapak Wayan Winyana, dan kondisi psikologisnya saat ini juga dapat mempengaruhi kesehatan keluarga. Kondisi psikologis Bapak Wayan Winyana yang tidak stabil juga perlu diatasi. Bapak Wayan Winyana disarankan untuk selalu berpikir positif dalam menghadapi permasalahan hidupnya.Masalah kebiasaan merokok yang dilakukan Bapak Wayan Winyana muncul karena pengaruh rendahnya tingkat pendidikan dan pengaruh lingkungan. Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan kurangnya pengetahuan beliau mengenai bahaya merokok bagi kesehatan. Kebiasaan merokok ini juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, dimana hampir semua pria dewasa di Desa Awan memiliki kebiasaan merokok. Untuk itu, perlu diberikan pengertian mengenai bahaya merokok kepada Bapak Wayan Winyana maupun untuk istrinya sebagai perokok pasif, termasuk juga anak mereka juga rentan dengan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh asap rokok.3.1.3 Penataan Bangunan

Untuk mengoptimalkan lahan yang dimiliki, sebaiknya keluarga Bapak Wayan Winyana menanam beberapa jenis tanaman, seperti tanaman sayur maupun tanaman obat di halaman rumah mereka. Selain untuk memperindah halaman rumah, penanaman tanaman-tanaman tersebut juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan serta umumnya dapat digunakan untuk bumbu dapur. Dengan demikian, biaya yang harus dikeluarkan keluarga Bapak Wayan Winyana untuk kebutuhan sayuran dapat ditekan.Penataan kamar yang lebih baik juga diperlukan, apabila tidak memungkinkan melakukan renovasi ventilasi yang masuk ke dalam kamar, minimal kebersihan dan kerapian kamar sebaiknya dijaga dengan baik agar terhindar dari berbagai penyakit terkait dengan lingkungan tempat tinggal yang kotor.3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah maupun kebun Bapak Wayan Winyana. Dalam waktu sebulan, dilakukan kunjungan sebanyak 20 kali. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.Tabel 2. Agenda Kegiatan Kunjungan KK DampinganNo.TanggalWaktuKegiatan

1.4 Agustus 201410.00 -12.00Survey alamat kediaman KK dampingan

2.5 Agustus 201419.00 - 21.00Perkenalan dengan keluarga dampingan (Bapak Wayan Winyana)

3.6 Agustus 201419.00 - 21.00Mengenal keluarga Bapak Wayan Winyana lebih jauh

4.7 Agustus 201420.00 - 21.00Mengetahui latar belakang keluarga Bapak Wayan Winyana

5.8 Agustus 201419.00 - 21.00Mengetahui secara detail profil keluarga Bapak Wayan Winyana

6.9 Agustus 201410.00 -12.00 Mengidentifikasi masalah ekonomi yang dihadapi dalam keluarga tersebut

7.10 Agustus 201419.00 - 21.00Berbincang - bincang dan membantu KK dampingan dalam melakukan pekerjaan rumah sehari - hari

8.12 Agustus 201420.00 - 21.00Ke ladang tempat Bapak Wayan Winyana bekerja sebagai buruh tani.

9.13 Agustus 201410.00 -12.00Memberikan solusi terhadap masalah ekonomi serta menyarankan agar hidup sehat

10.14 Agustus 201419.00 - 21.00Membicarakan dan menyadarkan KK dampingan tentang pentingnya kesehatan

11.16 Agustus 201410.00 - 12.00Membicarakan mengenai penyakit yang diderita Bapak Wayan Winyana

12.17 Agustus 201414.00 - 16.00Membicarakan dan menyadarkan Wayan Winyana mengenai bahaya merokok

1319 Agustus 201419.00 - 21.00Membicarakan solusi mengenai permasalahn kesehatan yang dihadapi

14.20 Agustus 201411.00 - 13.00Berbincang - bincang serta memberikan sedikit solusi mengenai masalah kesehatan.

15.21 Agustus 201414.00 - 16.00Pemeriksaan umum terhadap Bapak Wayan Winyana

16.23 Agustus 201411.00 - 13.00Berbincang-bincang dan membantu dalam kegiatan sehari-hari keluarga Bapak Wayan Winyana

17.25 Agustus 201414.00 - 16.00Berbincang-bincang dengan keluarga Bapak Wayan Winyana dan ikut bersih-bersih halaman

1826 Agustus 201410.00 - 12.00Membicarakan dan menyadarkan KK dampingan tentang pentingnya kebersihan

19.27 Agustus 201414.00 - 16.00Berbincang-bincang dan memberikan sedikit solusi mengenai masalah jamban.

20.28 Agustus 201414.00 - 16.00Berbincang-bincang dan menyarankan kepada keluarga Bapak Wayan Winyana untuk menanam berbagai tanaman di halaman rumahnya dan membicarakan acara perpisahan.

BAB IVPELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA

PENDAMPINGAN KELUARGA4.1 WaktuWaktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penuis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 20 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam. 4.2 LokasiLokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Awan, Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan terhadap keluarga Bapak Wayan Winyana adalah di Dusun/Banjar Kahuripan, Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. 4.3 PelaksanaanPelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM IX di Desa Awan. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan obrolan-obrolan santai bersama keluarga yang didamping untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 20 kali selama sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 4,5 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 90 jam.4.4 Hambatan

Dalam melaksanakan KK dampingan, penulis menhadapi beberapa masalah. Jam kerja KK dampingan di ladang dimulai dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore sehingga sulit menemui KK dampingan di rumah. Selain itu, ketersediaan air bersih merupakan hambatan utama masalah jamban di Desa Air. Sulitnya mencari air bersih dan mahalnya harga air menjadi faktor utama.

BAB VPENUTUP5.1 SimpulanKKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung dan terpadu. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak Wayan Winyana. Masalah yang terdapat dalam keluarga tersebut adalah masalah ekonomi, kesehatan, dan penataan bangunan.a. Masalah ekonomi yang dialami keluarga ini adalah pendapatan yang tidak menentu dan tidak dapat mencukupi kehidupan sehari-hari, dimana solusi yang dapat ditawarkan adalah memperbaiki cara pengelolaan keuangan keluarga sehingga dapat menabung. b. Masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga ini adalah penyakit hipertensi dan epilepsi yang diderita Bapak Wayan Winyana, kebiasaan merokok yang dimiliki oleh Bapak Wayan Winyana, serta kondisi psikologis bapak Wayan Winyana, sehingga solusi yang dapat diberikan adalah penjelasan mengenai bagaimana cara mengontrol penyakit hipertensi dan epilepsi, serta mengusahakan agar selalu berpikir positif dalam menghadapi setiap masalah, dan penjelasan mengenai kegunaan JKBM yang dimiliki. c. Masalah penataan bangunan yang dijumpai pada keluarga ini adalah sempitnya kamar tidur serta kurangnya ventilasi serta penerangan di kamar sehingga sirkulasi udara tidak baik dan kamar menjadi lembab. 5.2 Rekomendasi

Berdasarkan masalah-masalah yang dijumpai penulis dalam keluarga yang didampingi, yaitu keluarga Bapak Wayan Winyana, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan, antara lain : Hendaknya pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dalam rangkaian kegiatan KKN PPM ini mampu dijalankan secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK bersangkutan hingga permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas. Diharapkan kepada keluarga Bapak Wayan Winyana untuk lebih menyadari pentingnya pola hidup sehat di lingkungan keluarga untuk mencegah terjadinya penyakit karena banyak penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan hal-hal sederhana seperti memakan makanan yang bergizi, sering berolahraga, tidak merokok dan selalu berpikir yang positif. Keluarga Bapak Wayan Winyana diharapkan mampu mengaplikasikan solusi-solusi yang diberikan demi kehidupan yang lebih baik.LAMPIRANFoto Bersama KK Dampingan

Foto Dapur KK Dampingan

Foto Halaman KK Dampingan

Foto Makan Bersama KK Dampingan20