percobaan-vtitrasi-argentometri

19
        1         0         0 Titrasi argentometri PERCOBAAN V Judul : TITRASI ARGENTOMETRI Tujuan : 1. Menentukan kadar Cl - dalam air laut. 2. Penent uan kad ar Cl - dalam air kran. 3. Menent ukan k adar Na Cl dala m garam meja. Hari/ Tanggal : Senin / 1 Desember 2008 Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin I. DASAR TEORI Suatu reaksi pengendapan dapat dikatakan berkesudahan, jika kelarutan endapannya cukup kecil. Di dekat titik ekivalensinya, konsentrasi ion-ion yang dit itra si aka n men gal ami per uba han -per uba han bes ar. Per mas alah an yan g mungkin dihadapi adalah pemilihan indikator yang baik. Ada beb erap a cara unt uk men entukan saat ter capai tit ik eki val en pad a titrasi pengendapan: 1. Denga n pembe ntuk an e ndapa n b erwarn a ( cara Mohr) 2. Denga n p emben tukan persenyawaan berwar na y ang larut (cara Volhard) 3. Den gan ind ika tor a dso rbs ( cara Faj ans ) Pada proses disinfeksi air, sering diguna kan klor, karena hargan ya murah dan mempunyai daya disinfeksikan sampai beberapa jam setelah pembubuhan (residu klor). Selama pro ses tersebut klor direduk si hingga menjadi klorida (Cl - ) yan g tidak mempun yai day a dis inf ekt an, dis amp ing klo r jug a ber eaksi dal am keadaan bebas (Cl 2 , OCl - , HOCl) dan keadaan terikat (NH 4 Cl, NHCl 2 , NCl 3 ). Klor terikat mempunyai daya disinfektan yang tidak seefisian klor bebas. Pada tit rasi den gan pembentukan end apa n berwarna (car a Moh r) aka n ter ben tuk end apa n bar u yan g ber war na. Met ode Moh r dap at dig una kan unt uk men eta pka n kad ar klo rida dan bro mid a dal am suasana net ral dengan lar utan standar AgNO 3 dan penambahan K 2 CHO 4 sebagai indikator. Pada titrasi ion Ag Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Upload: eki-megarani

Post on 14-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 1/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

PERCOBAAN V

Judul : TITRASI ARGENTOMETRI

Tujuan : 1. Menentukan kadar Cl- dalam air laut.

2. Penentuan kadar Cl- dalam air kran.

3. Menentukan kadar NaCl dalam garam meja.

Hari/ Tanggal : Senin / 1 Desember 2008

Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin

I. DASAR TEORI

Suatu reaksi pengendapan dapat dikatakan berkesudahan, jika kelarutan

endapannya cukup kecil. Di dekat titik ekivalensinya, konsentrasi ion-ion yang

dititrasi akan mengalami perubahan-perubahan besar. Permasalahan yang

mungkin dihadapi adalah pemilihan indikator yang baik.

Ada beberapa cara untuk menentukan saat tercapai titik ekivalen pada

titrasi pengendapan:

1. Dengan pembentukan endapan berwarna (cara Mohr)

2. Dengan pembentukan persenyawaan berwarna yang larut (cara

Volhard)

3. Dengan indikator adsorbs (cara Fajans)

Pada proses disinfeksi air, sering digunakan klor, karena harganya murah

dan mempunyai daya disinfeksikan sampai beberapa jam setelah pembubuhan

(residu klor). Selama proses tersebut klor direduksi hingga menjadi klorida (Cl-)

yang tidak mempunyai daya disinfektan, disamping klor juga bereaksi dalam

keadaan bebas (Cl2, OCl-, HOCl) dan keadaan terikat (NH4Cl, NHCl2, NCl3). Klor 

terikat mempunyai daya disinfektan yang tidak seefisian klor bebas.

Pada titrasi dengan pembentukan endapan berwarna (cara Mohr) akan

terbentuk endapan baru yang berwarna. Metode Mohr dapat digunakan untuk 

menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan

standar AgNO3 dan penambahan K 2CHO4 sebagai indikator. Pada titrasi ion Ag

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 2/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

yang berlebih akan diendapkan dengan warna merah bata. Larutan bersifat nitrat

atau sedikit basa, tetapi tidak boleh terlalu basa. Pada kondisi yang cocok, metode

Mohr cukup akurat dan dapat digunakan pada konsentrasi klorida yang rendah.

Pada jenis titrasi ini, endapan indikator berwarna harus lebih larut dibanding

endapan warna yang terbentuk selama titrasi. Titrasi dengan cara ini harus

dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 – 9,0. Dalam

suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam suasana

 basa akan terbentuk endapan perak hidroksida.

Reaksi yang terjadi adalah :

Asam : 2CrO42-+ 2H- ↔ CrO7

2- + H2O

Basa : 2 Ag+ + 2 OH- ↔ 2 AgOH + 2AgOH ↔ Ag2O + H2O

Sesama larutan dapat diukur dengan natrium bikorbonat atau kalsium

karbonat. Larutan alkalis diasamkan dulu dengan asam asetat atau asam borat

sebelum dinetralkan dengan kalsium karbonat. Meskipun menurut hasil kali

kelarutan iodida dan tiosianat mungkin untuk ditetapkan kadarnya dengan cara

ini. Namun oleh karena perak lodida maupun tiosanat sangat kuat menyerang

kromat, maka hasilnya tidak memuaskan. Perak juga tidak dapat ditetapkan

dengan titrasi menggunakan NaCl sebagai titran karena endapan perak kromat

yang mula-mula terbentuk sukar bereaksi pada titik akhir. Larutan klorida atau

 bromida dalam suasana netral atau agak katalis dititrasi dengan larutan titer perak 

nitrat menggunakan indikator kromat. Apabila ion klorida atau bromida telah

habis diendapkan oleh ion perak, maka ion kromat akan bereaksi membentuk 

endapan perak kromat yang berwarna coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi.

Sebagai indikator digunakan larutan kromat K 2CrO4 0,003M atau 0,005M yang

dengan ion perak akan membentuk endapan coklat merah dalam suasana netral

atau agak alkalis. Kelebihan indikator yang berwarna kuning akan menganggu

warna, ini dapat diatasi dengan melarutkan blanko indikator suatu titrasi tanpa zat

uji dengan penambaan kalsium karbonat sebagai pengganti endapan AgCl.

Pada titrasi dengan pembentukan persenyawaan berwarna yang larut (cara

Volhard) kesalahan pada titik akhir sangat kecil, tetapi larutan harus dikocok 

dengan kuat pada titik akhir, agar Ag+

yang teradsorpsi pada endapan dapat

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 3/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

diadsorpsi. Metode Volhard didasari oleh pengendapan dari perak tiosianat dalam

asam nitrit, dengan ion besi (III) dipergunakan untuk mendeteksi kelebihan ion

tiosianat. Metode Volhard dipergunakan secara luas untuk perak dan klorida

mengingat titrasinya dapat dijalankan dalam larutan asam. Merkurium merupakan

kation yang lazim mengganggu dalam metode Volhard.

Pada titrasi dengan indikator adsorpsi (cara Fajans) diketahui jika AgNO3

ditambahkan ke NaCl yang mengandung zat berpendar fluor, titik akhir 

ditentukan dengan berubahnya warna dari kuning menjadi merah jingga. Jika

didiamkan, tampak endapan berwarna, sedangkan larutan tidak berwarna

disebabkan adanya adsorpsi indikator pada endapan AgCl. Warna zat yang

terbentuk dapat berubah akibat adsorpsi pada permukaan. Kelebihan dari indikator 

adsorpsi adalah memberikan kesalahan yang kecil pada penentuan titik akhir 

titrasi. Perubahan warna yang disebabkan adsorpsi indikator biasanya tajam.

Adsorpsi pada permukaan berjalan baik jika endapan memiliki luas permukaan

yang besar. Warna adsorpsi tidak begitu jelas jika endapan terkoagulasi, misalnya

dengan adanya muatan ion yang besar.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :

1. Piknometer : 1 buah

2. Neraca analitik : 1 buah

3. Labu ukur : 1 buah

4. Pipet tetes : 1 buah

5. Erlenmeyer : 2 buah

6. Gelas ukur 50 mL : 1 buah

7. Buret 50 mL + statif : 1 buah

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 4/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

Bahan yang digunakan :

1. Cuplikan air laut, air PDAM, dan garam dapur.

2. K 2CrO4 5%

3. AgNO3 0,1 M

III. PROSEDUR KERJA

1. Penentuan kadar Cl - dalam air laut 

Mengukur berat jenis air laut dengan piknometer dan mencatat tempat

 pengambilan sampel. Mengencerkan 25 mL air laut dalam labu ukur 250

mL. Mengambil 25 mL larutan yang sudah diencerkan, menambah dengan

5 tetes indikator K 2CrO4 5%. Menitrasi dengan AgNO3 sampai terjadi

endapan merah bata. Melakukan percobaan sebanyak 2 kali. Menghitung

kadar Cl- dalam air laut tersebut.

2. Penentuan kadar Cl - dalam air PDAM.

Prosedur sama dengan penentuan kadar Cl- dalam air laut.

3. Penentuan kadar NaCl dalam garam meja.

Menimbang 1,45 g garam meja (mencatat merknya). Melarutkan

dalam labu ukur 250 mL. Mengambil 25 mLlarutan tersebut. Memasukkan

dalam Erlenmeyer, menambah 5 tetes indikator K 2CrO4 5%. Menitrasi

dengan AgNO3 sampai terjadi endapan merah bata. Melakukan percobaan

2 kali, menghitung kandungan NaCl dalam sampel, mencocokkan dengan

kadar yang tertera pada bungkusnya. Menghitung kesalahannya.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 5/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

IV. DATA PENGAMATAN

 N

OPerlakuan Hasil Pengamatan

A

1

Penentuan kadar Cl- dalam air laut

25 mL larutan air laut yang telah

diencerkan

Larutan bening

• Larutan + 5 tetes K 2CrO4 5%

• Larutan + 1 mL AgNO3

• Larutan + 2 mL AgNO3

• Larutan + 6 mL AgNO3

• Larutan + 6,7 mL AgNO3

• Larutan + 7 mL AgNO3

• Larutan + 25 mL AgNO3

• Larutan kuning

• Larutan kuning keruh

• Larutan kuning keruh lebih

muda

• Larutan berendapan kuning

 jingga

• Larutan coklat agak bening,

endapan merah bata

• Larutan merah hati

• Larutan merah bening dan

endapan merah bata

2 25 mL air laut yang telah diencerkan

• Larutan + 5 tetes K 2CrO4 5%

• Larutan + 1 mL AgNO3

• Larutan + 2 mL AgNO3

• Larutan + 4 mL AgNO3

• Larutan + 6 mL AgNO3

• Larutan + 7 mL AgNO3

• Larutan + 8 mL AgNO3

Larutan + 9 mL AgNO3

• Larutan bening

• Larutan kuning

• Larutan kuning keruh

• Larutan tambah keruh,

larutan kuning memudar 

• Larutan tetap

• Larutan kuning, endapan

 putih

• Larutan merah, endapan

 putih

• Larutan merah bata,

endapan merah bening

Larutan tetap

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 6/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

• Larutan + 11 mL AgNO3

• Larutan + 13 mL AgNO3

• Larutan + 15 mL AgNO3

• Larutan + 17 mL AgNO3

• Larutan + 19 mL AgNO3

• Larutan + 21 mL AgNO3

• Larutan merah bening,

endapan makin banyak • Larutan merah terang,

endapan merah bata dan

semakin banyak 

• Larutan makin merah

 bening, endapan merah bata

dan masih ada yang

mengapung• Larutan makin bening,

endapan makin merah

• Larutan makin bening,

endapan mengapung makin

sedikit

• Larutan bening, endapan

merah bata makin banyak,endapan terapun makin

sedikit

B

1

Penentuan kadar Cl- dalam air

PDAM

25 mL air PDAM yang telah

diencerkan

• Larutan + 5 tetes K 2CrO4 5%

• Menitrasi dengan AgNO3

• Larutan bening

• Larutan kuning

• Larutan merah bata tanpa

endapan pada penambahan

0,5 mL AgNO3

2 25 mL air PDAM yang telah

diencerkan

• Larutan + 5 tetes K 2CrO4 5%

•Menitrasi dengan AgNO3

• Larutan bening

• Larutan kuning

• Larutan merah bata tanpa

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 7/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

endapan pada penambahan

0,3 mL AgNO3

C Penentuan kadar Cl- dalam garam

meja

25 mL larutan garam meja + 5 tetes

K 2CrO4 5%

Menitrasi dengan AgNO3

• Penambahan 1 mL

• Penambahan 2 mL

• Penambahan 4 mL

• Penambahan 6 mL

• Penambahan 8 mL

• Penambahan 11 mL

• Penambahan 17 mL

• Penambahan 21 mL

• Penambahan 25 mL

• Larutan kuning keruh (+)

• Larutan kuning pudar, keruh

(++)

• Larutan keruh (+++), kuning

 pudar, sedikit berendapan

• Larutan keruh (++++),

kuning pudar, endapan putih

terlihat

• Larutan keruh (+++++),

kuning pudar, endapan putih

 bertambah

• Larutan keruh (++++++),

kuning pucat, endapan putih

 bertambah banyak 

• Larutan keruh (++++++++),

kuning pucat, endapan putih

 bertambah banyak 

• Larutan makin keruh, kuning

makin pucat, endapan putih

 bertambah banyak dan

terapung

• Larutan kuning kemerahan,

endapan bertambah

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 8/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

• Penambahan 27 mL

• Penambahan 29 mL

• Penambahan 31 mL

• Larutan merah bata, endapan

 bertambah• Larutan merah bata makin

 bening, endapan bertambah

• Larutan bening, endapan

 putih semakin banyak 

2 • 25 mL larutan garam meja + 5 tetes

K 2CrO4 5%

• Menitrasi dengan AgNO3

• Penambahan 1 mL

• Penambahan 9 mL

• Penambahan 13 mL

• Penambahan 25 mL

• Penambahan 28 mL

• Larutan kuning

• Larutan kuning keruh

• Larutan lebih keruh

• Mulai ada percikan merah

 bata tapi tidak permanen

• Larutan semakin keruh

terdapat endapan berwarna

 putih

• Laarutan merah kecoklatan,

 banyak endapan putih

• Larutan berendapan putih

yang lebih banyak 

1

2

34

5

6

Catatan:

• Merk garam meja

• Massa piknometer 

• Massa piknometer + massa air laut

• Massa piknometer + air PDAM

• Massa jenis air laut

• Massa jenis air PDAM

• Bintang 9

• 15,3584 g

• 25,2725 g

• 25,2947 g

• 0,99141 g/ mL

• 0,99363 g/ mL

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 9/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

V. ANALISIS DATA

Dalam titrasi pengendapan (argentometri) didasarkan pada penggunaan

larutan baku yaitu perak nitrat (AgNO3). Zat yang ditentukan bereaksi dengan zat

 peniter akan membentuk senyawa yang sukar larut dalam air. Sehingga,

kesepakatan zat yang ditentukan berkurang selama berlangsungnya proses titrasi.

Perubahan kepekatan itu diamati dekat titik kesetaraan dengan bantuan indikator 

atau peralatan yang sesuai. Cara seperti ini mempunyai persyaratan yang ketat,

misalnya terjadi keseimbangan yang serba berlangsung cukup cepat. Oleh karena

itu reaksi-reaksi pengendapan yang lazim dipakai dalam gravimetri tidak dapat

dipakai seluruhnya dalam titrasi pengendapan. Sebagai indikator digunakan

larutan kromat K 2CrO4 yang dengan ion perak akan membentuk endapan coklat

merah dalam suasana netral atau agak alkalis. Kelebihan indikator yang berwarna

kuning akan menganggu warna, ini dapat diatasi dengan melarutkan blanko

indikator suatu titrasi tanpa zat uji dengan penambaan kalsium karbonat sebagai

 pengganti endapan AgCl.

Pada percobaan yang telah dilakukan, digunakan cara Mohr dalam

menentukan saat tercapainya titik ekivalen. Mula-mula Ag+ akan mengikat Cl-

membentuk AgCl ( terbentuk endapan merah) dengan persamaan reaksi sebagai

 berikut:

Ag+ + Cl-  → AgCl

Penambahan AgNO3 secara terus menerus akan membuat ion Cl- habis

diikat oleh ion Ag+ dari AgNO3. Apabila Cl- sudah habis bereaksi maka kelebihan

Ag+ selanjutnya bereaksi dengan CrO42- yang berasal dari indikator K 2CrO4 yang

ditambahkan dan membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata,

 berarti titik akhir titrasi sudah tercapai sehingga selanjutnya Ag+ akan berikatan

dengan CrO−2

4dari K 2CrO4 membentuk Ag2CrO4. Persamaan reaksinya adalah

2Ag+ (aq) + CrO−2

4(aq) Ag2CrO4 (s)

Dari percobaan ini, dapat dibuktikan bahwa air dari garam laut dan garam

meja mengandung Cl-. Hal ini terlihat dari terbentuknya endapan baru yang

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 10/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

 berwarna yang menunjukkan jika ion Ag+ telah bereaksi terlebih dahulu dengan

Cl- membentuk AgCl, sampai jenuh dan terbentuk endapan tersebut. Sedangkan

 pada PDAM tidak terbentuk endapan baru yang berwarna sehingga bisa ditarik 

kesimpulan bahwa tidak ada ion Cl- yang berikatan dengan Ag+ dari AgNO3.

Kadar Cl- yang ada pada garam dapur lebih banyak dari kadar Cl - dalam

air laut. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan kadar Cl -

yang ada pada garam dapur adalah 8,893 % sedangkan kadar Cl - yang ada pada

garam meja adalah sebanyak 11,907 %. Sedangkan kadar Cl - pada garam dapur 

antara hasil perhitungan dengan pernyataan kadar dari bungkus garam tersebut

terdapat perbedaan. Jika dari hasil perhitungan diketahui kadar Cl- dari garam

dapur adalah sebanyak 11,907 % sedangkan pada bungkus tertera angka 98,1 %

artinya terdapat perbedaan kadar sebanyak 86,2%.

VI. KESIMPULAN

1. Kadar Cl- dalam air laut yang sampelnya diambil dari pantai

Batakan sebanyak 0,32943%.

2. Kadar Cl- dalam air PDAM sebanyak 0%.

3. Kadar NaCl dalam garam meja dengan merk bintang 9 adalah

sebesar 11,9%.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Day R.A, Jr dan A. L Underwood, Jr. 2002.  Analisis Kimia Kuantitatif.

Edisi Keenam. Penerjemah Iis Sopyan, Jakarta: Erlangga.

Rivai, Harizul.1995. Asas Pemeriksaan kimia. Jakarta : UI-Press

Sholahuddin, Arif, Bambang Suharto dan Abdul Hamid. 2007.  Panduan

 Praktikum Kimia Analisis. Banjarmasin: FKIP UNLAM.

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 11/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

LAMPIRAN

Perhitungan :

1. Kadar Cl- dalam air laut

Cl- (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NO3- (aq)

Ag+ (aq) + Cl- (aq) AgCl (s)

M Cl- . V air laut = M AgNO3 . V AgNO3

M Cl- =

mL

mL M 

25

23.1,0

= 0,092 M

Massa Cl- = 0,092 M. 25x10-3 L. 35,5 g/mol

= 0,08165 g

Massa piknometer = 15,3584 g

Massa piknometer + air laut = 25,2725 g

Volume piknometer = 10 ml

Massa air laut = 25,2725 g – 15,3584 g

= 9,9141 g

ρ air laut =mL

mL M 

25

23.1,0

= 0, 99141 g/ mL

Massa air laut = ρ x v

= 0, 99141 g/mL x 25 mL

= 24, 78525 g

Kadar Cl- dalam air laut =laut air  Massa

Cl  Massa −

x 100%

= g 

 g 

7825,24

08165,0x 100%

= 0, 32943 %

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 12/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

2. Kadar Cl- dalam air PDAM

Karena tidak terdapat endapan merah bata maka tidak dapat dihitung kadar Cl-

nya.

3. Kadar NaCl dalam garam meja

• Menentukan konsentrasi NaCl

V NaCl . M NaCl = V AgNO3 . M AgNO3

25 mL . M NaCl = 29,5 mL . 0, 1 M

M NaCl =mL

mL M 

25

5,29.1,0= 0,118 M

• Mol NaCl

Mol NaCl = V NaCl . M NaCl

= 25mL . 0, 118 M

= 2, 95 mmol

= 2, 95 x 10-3 mol

• Massa NaCl

Massa NaCl = mol NaCl . Mr NaCl

= (2, 95 x 10-3) mol . (23 + 35,5) g/mol

= (2, 95 x 10-3 ) . 58, 5 g

= 0, 17257 g

• Massa NaCl dalam sampel

Kadar NaCl =nyata Massa

teoritis Massax 100%

= g 

 g 

45,1

17257,0x 100 %

= 11, 9 %

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 13/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

Selisih = 98,1% - 11, 9%

= 86, 2%

Pertanyaan:

1. Bagaimana cara memilih indikator pada titrasi argentometri?

2. Terangkan bagaimana suatu indikator adsorpsi bekerja?

Jawaban Pertanyaan

1. Cara memilih indikator pada titrasi argentometri adalah dengan

memperhatikan sejumlah faktor untuk indikator yang cocok. Factor-faktor 

tersebut adalah :

a. AgCl seharusnya diperkenankan untuk mengental menjadi partikel-

 partikel besar pada titik ekivalen, mengingat hal ini akan menurunkan

secara drastic permukaan yang tersedia.

 b. Adsorpsi dari indikator seharusnya dimulai sesaat sebelum titik 

ekivalen dan meningkat secara cepat pada titik ekivalen.

c. pH dan media titrasi harus dikontrol untuk menjamin sebuah

konsentrasi ion dari indikator asam lemah atau basa lemah cukup.

d. Sangat disarankan bahwa ion indikator bermuatan berlawanan dengan

ion yang ditambahkan sebagai titran.

2. Cara kerja suatu indikator adsorpsi :

Bila perak nitrat ditambahkan ke dalam suatu larutan natrium

klorida, partikel perak klorida yang sangat halus itu cenderung memegangi

 pada permukaannya (mengadsorpsi sejumlah ion klorida berlebihan yang

ada dalam larutan itu). Ion-ion klorida ini dikatakan membentuk lapisan

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 14/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

teradsorpsi primer dan dengan demikian menyebabkan partikel koloid

 perak klorida itu bermuatan negatif, yang cenderung terikat lebih longgar.

Jika perak nitrat terus-menerus ditambahkan sampai ion peraknya

 berlebih, ion-ion inilah menggantikan ion klorida dalam lapisan primer.

Maka partikel-partikel menjadi bermuatan positif dan anion dalam larutan

ditarik untuk membentuk lapisan sekunder.

(AgCl).Cl | M+

Lapisan primer | lapisan klorida

| sekunder berlebih

(AgCl) | Ag+ x

Lapisan primer | lapisan perak  

| sekunder berlebih

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 15/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

FLOWCHART

1. Penentuan kadar Cl- dalam air laut

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Air laut

Mengukur berat jenis air laut dengan

 piknometer 

Mencatat tempat pengambilan sampel

Air laut

Air laut

Memipet 25 mL

Mengencerkan dalam labu ukur 250 mL

Larutan air laut encer 

Mengambil 25 mL larutan yang telah

diencerkan

25 mL larutan encer 

Menambahkan dengan 5 tetes indikator K 2CrO

45%

Menitrasi dengan AgNO3sampai terjadi endapanmerah bata

Larutan + endapan merah bata*

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 16/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

 NB: - Melakukan percobaan sebanyak tiga kali

- Menghitung kadar Cl- dalam air laut tersebut

- Reaksi:

2Ag+ (aq) + CrO42- (aq) Ag2CrO4 (s)

2. Penentuan kadar Cl- dalam air PDAM

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Air PDAM

Mengukur berat jenis air laut dengan piknometer 

Mencatat tempat pengambilan sampel

Air PDAM

Air PDAM

Memipet lebih dari 25 mL

Mengencerkan dalam labu ukur 250 mL

Larutan air PDAM encer 

Mengambil 25 mL larutan yang telah

diencerkan

25 mL larutan encer 

Menambahkan dengna 5 tetes indikator K 2CrO

45%

Menitrasi dengan AgNO3sampai terjadi endapan

merah bata

Larutan + endapan merah bata*

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 17/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

 NB: - Melakukan percobaan sebanyak tiga kali

- Menghitung kadar Cl- dalam air PDAM tersebut

- Reaksi:

2Ag+ (aq) + CrO42- (aq) Ag2CrO4 (s)

3. Penentuan kadar NaCl dalam garam meja

 NB: - Melakukan percobaan sebanyak lima kali

- Menghitung kandungan NaCl dalam sampel

- Mencocokkan dengan kadar yang tertera pada bungkusnya

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

Larutan garam

Memipet 25 mL larutan tersebut

25 mL larutan encer 

Memasukkan dalam erlenmeyer 

Menambahkan dengan 5 tetes indikator K 2CrO

45%

Menitrasi dengan AgNO3sampai terjadi endapan

merah bata

Larutan + endapan merah bata*

1,45 gram garam meja

Menimbang dan mencatat merknya

Melarutkan dalam labu ukur 250 mL

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 18/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

- Menghitung kesalahannya

- Reaksi:

2Ag+ (aq) + CrO42- (aq) Ag2CrO4 (s)

Saran-Saran dari Asisten:

1. Sampel bisa digunakan aqua refill

2. Pada air PDAM, digunakan AgNO3 0,1 M tidak terdeteksi adanya Cl-, coba

gunakan AgNO3 dengan konsentrasi yang lebih tinggi , apakah masih tidak 

terdeteksi??

Pertanyaan dan Jawaban Dalam Presentasi Final Praktikum

1. Penanya : Halimah (Kelompok 5)

 Pertanyaan :

1) Kenapa yang digunakan indikator K 2CrO4?

2) Kenapa kadar NaCl dalam garam dapur pada percobaan berbeda

dengan yang tertera pada bungkus?

 Jawaban :

1) Karena indikator tersebut memberikan warana merah bata yang dapat

menunjukkna telah tercapainya titik titrasi yang ditandai dengan

terbentuknya Ag2CrO4 

2) Karena pada percobaan yang dilakukan pengenceran dengan air yang

akan mempengaruhi konsentrasi Cl- sehingga kadarnya lebih kecil.

2. Penanya : Neno Supriadi (Kelompok 5)

Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis

7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri

http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 19/19

        1        0

        0

Titrasi argentometri

 Pertanyaan :

Bagaimana kita tahu bahwa titik akhir titrasi telah tercapai dan apa

 pengaruh konsentrasi terhadap titik akhir titrasi?

 Jawaban :

Dengan terjadinya perubahan warna merah bata, disini konsentrasi akan

menyebabkan Ksp Ag+ lebih besar dari Ksp Cl- sehingga Ag+ akan mengikat

CrO4 karena Cl- telah habis diikat oleh Ag+, AgCrO4 inilah yang akan

membentuk endapan merah bata.

L Akhi P ktik Ki i A li i