Download - percobaan-vtitrasi-argentometri
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 1/19
1 0
0
Titrasi argentometri
PERCOBAAN V
Judul : TITRASI ARGENTOMETRI
Tujuan : 1. Menentukan kadar Cl- dalam air laut.
2. Penentuan kadar Cl- dalam air kran.
3. Menentukan kadar NaCl dalam garam meja.
Hari/ Tanggal : Senin / 1 Desember 2008
Tempat : Laboratorium Kimia FKIP UNLAM Banjarmasin
I. DASAR TEORI
Suatu reaksi pengendapan dapat dikatakan berkesudahan, jika kelarutan
endapannya cukup kecil. Di dekat titik ekivalensinya, konsentrasi ion-ion yang
dititrasi akan mengalami perubahan-perubahan besar. Permasalahan yang
mungkin dihadapi adalah pemilihan indikator yang baik.
Ada beberapa cara untuk menentukan saat tercapai titik ekivalen pada
titrasi pengendapan:
1. Dengan pembentukan endapan berwarna (cara Mohr)
2. Dengan pembentukan persenyawaan berwarna yang larut (cara
Volhard)
3. Dengan indikator adsorbs (cara Fajans)
Pada proses disinfeksi air, sering digunakan klor, karena harganya murah
dan mempunyai daya disinfeksikan sampai beberapa jam setelah pembubuhan
(residu klor). Selama proses tersebut klor direduksi hingga menjadi klorida (Cl-)
yang tidak mempunyai daya disinfektan, disamping klor juga bereaksi dalam
keadaan bebas (Cl2, OCl-, HOCl) dan keadaan terikat (NH4Cl, NHCl2, NCl3). Klor
terikat mempunyai daya disinfektan yang tidak seefisian klor bebas.
Pada titrasi dengan pembentukan endapan berwarna (cara Mohr) akan
terbentuk endapan baru yang berwarna. Metode Mohr dapat digunakan untuk
menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana netral dengan larutan
standar AgNO3 dan penambahan K 2CHO4 sebagai indikator. Pada titrasi ion Ag
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 2/19
1 0
0
Titrasi argentometri
yang berlebih akan diendapkan dengan warna merah bata. Larutan bersifat nitrat
atau sedikit basa, tetapi tidak boleh terlalu basa. Pada kondisi yang cocok, metode
Mohr cukup akurat dan dapat digunakan pada konsentrasi klorida yang rendah.
Pada jenis titrasi ini, endapan indikator berwarna harus lebih larut dibanding
endapan warna yang terbentuk selama titrasi. Titrasi dengan cara ini harus
dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 – 9,0. Dalam
suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam suasana
basa akan terbentuk endapan perak hidroksida.
Reaksi yang terjadi adalah :
Asam : 2CrO42-+ 2H- ↔ CrO7
2- + H2O
Basa : 2 Ag+ + 2 OH- ↔ 2 AgOH + 2AgOH ↔ Ag2O + H2O
Sesama larutan dapat diukur dengan natrium bikorbonat atau kalsium
karbonat. Larutan alkalis diasamkan dulu dengan asam asetat atau asam borat
sebelum dinetralkan dengan kalsium karbonat. Meskipun menurut hasil kali
kelarutan iodida dan tiosianat mungkin untuk ditetapkan kadarnya dengan cara
ini. Namun oleh karena perak lodida maupun tiosanat sangat kuat menyerang
kromat, maka hasilnya tidak memuaskan. Perak juga tidak dapat ditetapkan
dengan titrasi menggunakan NaCl sebagai titran karena endapan perak kromat
yang mula-mula terbentuk sukar bereaksi pada titik akhir. Larutan klorida atau
bromida dalam suasana netral atau agak katalis dititrasi dengan larutan titer perak
nitrat menggunakan indikator kromat. Apabila ion klorida atau bromida telah
habis diendapkan oleh ion perak, maka ion kromat akan bereaksi membentuk
endapan perak kromat yang berwarna coklat/merah bata sebagai titik akhir titrasi.
Sebagai indikator digunakan larutan kromat K 2CrO4 0,003M atau 0,005M yang
dengan ion perak akan membentuk endapan coklat merah dalam suasana netral
atau agak alkalis. Kelebihan indikator yang berwarna kuning akan menganggu
warna, ini dapat diatasi dengan melarutkan blanko indikator suatu titrasi tanpa zat
uji dengan penambaan kalsium karbonat sebagai pengganti endapan AgCl.
Pada titrasi dengan pembentukan persenyawaan berwarna yang larut (cara
Volhard) kesalahan pada titik akhir sangat kecil, tetapi larutan harus dikocok
dengan kuat pada titik akhir, agar Ag+
yang teradsorpsi pada endapan dapat
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 3/19
1 0
0
Titrasi argentometri
diadsorpsi. Metode Volhard didasari oleh pengendapan dari perak tiosianat dalam
asam nitrit, dengan ion besi (III) dipergunakan untuk mendeteksi kelebihan ion
tiosianat. Metode Volhard dipergunakan secara luas untuk perak dan klorida
mengingat titrasinya dapat dijalankan dalam larutan asam. Merkurium merupakan
kation yang lazim mengganggu dalam metode Volhard.
Pada titrasi dengan indikator adsorpsi (cara Fajans) diketahui jika AgNO3
ditambahkan ke NaCl yang mengandung zat berpendar fluor, titik akhir
ditentukan dengan berubahnya warna dari kuning menjadi merah jingga. Jika
didiamkan, tampak endapan berwarna, sedangkan larutan tidak berwarna
disebabkan adanya adsorpsi indikator pada endapan AgCl. Warna zat yang
terbentuk dapat berubah akibat adsorpsi pada permukaan. Kelebihan dari indikator
adsorpsi adalah memberikan kesalahan yang kecil pada penentuan titik akhir
titrasi. Perubahan warna yang disebabkan adsorpsi indikator biasanya tajam.
Adsorpsi pada permukaan berjalan baik jika endapan memiliki luas permukaan
yang besar. Warna adsorpsi tidak begitu jelas jika endapan terkoagulasi, misalnya
dengan adanya muatan ion yang besar.
II. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan :
1. Piknometer : 1 buah
2. Neraca analitik : 1 buah
3. Labu ukur : 1 buah
4. Pipet tetes : 1 buah
5. Erlenmeyer : 2 buah
6. Gelas ukur 50 mL : 1 buah
7. Buret 50 mL + statif : 1 buah
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 4/19
1 0
0
Titrasi argentometri
Bahan yang digunakan :
1. Cuplikan air laut, air PDAM, dan garam dapur.
2. K 2CrO4 5%
3. AgNO3 0,1 M
III. PROSEDUR KERJA
1. Penentuan kadar Cl - dalam air laut
Mengukur berat jenis air laut dengan piknometer dan mencatat tempat
pengambilan sampel. Mengencerkan 25 mL air laut dalam labu ukur 250
mL. Mengambil 25 mL larutan yang sudah diencerkan, menambah dengan
5 tetes indikator K 2CrO4 5%. Menitrasi dengan AgNO3 sampai terjadi
endapan merah bata. Melakukan percobaan sebanyak 2 kali. Menghitung
kadar Cl- dalam air laut tersebut.
2. Penentuan kadar Cl - dalam air PDAM.
Prosedur sama dengan penentuan kadar Cl- dalam air laut.
3. Penentuan kadar NaCl dalam garam meja.
Menimbang 1,45 g garam meja (mencatat merknya). Melarutkan
dalam labu ukur 250 mL. Mengambil 25 mLlarutan tersebut. Memasukkan
dalam Erlenmeyer, menambah 5 tetes indikator K 2CrO4 5%. Menitrasi
dengan AgNO3 sampai terjadi endapan merah bata. Melakukan percobaan
2 kali, menghitung kandungan NaCl dalam sampel, mencocokkan dengan
kadar yang tertera pada bungkusnya. Menghitung kesalahannya.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 5/19
1 0
0
Titrasi argentometri
IV. DATA PENGAMATAN
N
OPerlakuan Hasil Pengamatan
A
1
Penentuan kadar Cl- dalam air laut
25 mL larutan air laut yang telah
diencerkan
Larutan bening
• Larutan + 5 tetes K 2CrO4 5%
• Larutan + 1 mL AgNO3
• Larutan + 2 mL AgNO3
• Larutan + 6 mL AgNO3
• Larutan + 6,7 mL AgNO3
• Larutan + 7 mL AgNO3
• Larutan + 25 mL AgNO3
• Larutan kuning
• Larutan kuning keruh
• Larutan kuning keruh lebih
muda
• Larutan berendapan kuning
jingga
• Larutan coklat agak bening,
endapan merah bata
• Larutan merah hati
• Larutan merah bening dan
endapan merah bata
2 25 mL air laut yang telah diencerkan
• Larutan + 5 tetes K 2CrO4 5%
• Larutan + 1 mL AgNO3
• Larutan + 2 mL AgNO3
• Larutan + 4 mL AgNO3
• Larutan + 6 mL AgNO3
• Larutan + 7 mL AgNO3
• Larutan + 8 mL AgNO3
•
Larutan + 9 mL AgNO3
• Larutan bening
• Larutan kuning
• Larutan kuning keruh
• Larutan tambah keruh,
larutan kuning memudar
• Larutan tetap
• Larutan kuning, endapan
putih
• Larutan merah, endapan
putih
• Larutan merah bata,
endapan merah bening
•
Larutan tetap
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 6/19
1 0
0
Titrasi argentometri
• Larutan + 11 mL AgNO3
• Larutan + 13 mL AgNO3
• Larutan + 15 mL AgNO3
• Larutan + 17 mL AgNO3
• Larutan + 19 mL AgNO3
• Larutan + 21 mL AgNO3
• Larutan merah bening,
endapan makin banyak • Larutan merah terang,
endapan merah bata dan
semakin banyak
• Larutan makin merah
bening, endapan merah bata
dan masih ada yang
mengapung• Larutan makin bening,
endapan makin merah
• Larutan makin bening,
endapan mengapung makin
sedikit
• Larutan bening, endapan
merah bata makin banyak,endapan terapun makin
sedikit
B
1
Penentuan kadar Cl- dalam air
PDAM
25 mL air PDAM yang telah
diencerkan
• Larutan + 5 tetes K 2CrO4 5%
• Menitrasi dengan AgNO3
• Larutan bening
• Larutan kuning
• Larutan merah bata tanpa
endapan pada penambahan
0,5 mL AgNO3
2 25 mL air PDAM yang telah
diencerkan
• Larutan + 5 tetes K 2CrO4 5%
•Menitrasi dengan AgNO3
• Larutan bening
• Larutan kuning
• Larutan merah bata tanpa
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 7/19
1 0
0
Titrasi argentometri
endapan pada penambahan
0,3 mL AgNO3
C Penentuan kadar Cl- dalam garam
meja
25 mL larutan garam meja + 5 tetes
K 2CrO4 5%
Menitrasi dengan AgNO3
• Penambahan 1 mL
• Penambahan 2 mL
• Penambahan 4 mL
• Penambahan 6 mL
• Penambahan 8 mL
• Penambahan 11 mL
• Penambahan 17 mL
• Penambahan 21 mL
• Penambahan 25 mL
• Larutan kuning keruh (+)
• Larutan kuning pudar, keruh
(++)
• Larutan keruh (+++), kuning
pudar, sedikit berendapan
• Larutan keruh (++++),
kuning pudar, endapan putih
terlihat
• Larutan keruh (+++++),
kuning pudar, endapan putih
bertambah
• Larutan keruh (++++++),
kuning pucat, endapan putih
bertambah banyak
• Larutan keruh (++++++++),
kuning pucat, endapan putih
bertambah banyak
• Larutan makin keruh, kuning
makin pucat, endapan putih
bertambah banyak dan
terapung
• Larutan kuning kemerahan,
endapan bertambah
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 8/19
1 0
0
Titrasi argentometri
• Penambahan 27 mL
• Penambahan 29 mL
• Penambahan 31 mL
• Larutan merah bata, endapan
bertambah• Larutan merah bata makin
bening, endapan bertambah
• Larutan bening, endapan
putih semakin banyak
2 • 25 mL larutan garam meja + 5 tetes
K 2CrO4 5%
• Menitrasi dengan AgNO3
• Penambahan 1 mL
• Penambahan 9 mL
• Penambahan 13 mL
• Penambahan 25 mL
• Penambahan 28 mL
• Larutan kuning
• Larutan kuning keruh
• Larutan lebih keruh
• Mulai ada percikan merah
bata tapi tidak permanen
• Larutan semakin keruh
terdapat endapan berwarna
putih
• Laarutan merah kecoklatan,
banyak endapan putih
• Larutan berendapan putih
yang lebih banyak
1
2
34
5
6
Catatan:
• Merk garam meja
• Massa piknometer
• Massa piknometer + massa air laut
• Massa piknometer + air PDAM
• Massa jenis air laut
• Massa jenis air PDAM
• Bintang 9
• 15,3584 g
• 25,2725 g
• 25,2947 g
• 0,99141 g/ mL
• 0,99363 g/ mL
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 9/19
1 0
0
Titrasi argentometri
V. ANALISIS DATA
Dalam titrasi pengendapan (argentometri) didasarkan pada penggunaan
larutan baku yaitu perak nitrat (AgNO3). Zat yang ditentukan bereaksi dengan zat
peniter akan membentuk senyawa yang sukar larut dalam air. Sehingga,
kesepakatan zat yang ditentukan berkurang selama berlangsungnya proses titrasi.
Perubahan kepekatan itu diamati dekat titik kesetaraan dengan bantuan indikator
atau peralatan yang sesuai. Cara seperti ini mempunyai persyaratan yang ketat,
misalnya terjadi keseimbangan yang serba berlangsung cukup cepat. Oleh karena
itu reaksi-reaksi pengendapan yang lazim dipakai dalam gravimetri tidak dapat
dipakai seluruhnya dalam titrasi pengendapan. Sebagai indikator digunakan
larutan kromat K 2CrO4 yang dengan ion perak akan membentuk endapan coklat
merah dalam suasana netral atau agak alkalis. Kelebihan indikator yang berwarna
kuning akan menganggu warna, ini dapat diatasi dengan melarutkan blanko
indikator suatu titrasi tanpa zat uji dengan penambaan kalsium karbonat sebagai
pengganti endapan AgCl.
Pada percobaan yang telah dilakukan, digunakan cara Mohr dalam
menentukan saat tercapainya titik ekivalen. Mula-mula Ag+ akan mengikat Cl-
membentuk AgCl ( terbentuk endapan merah) dengan persamaan reaksi sebagai
berikut:
Ag+ + Cl- → AgCl
Penambahan AgNO3 secara terus menerus akan membuat ion Cl- habis
diikat oleh ion Ag+ dari AgNO3. Apabila Cl- sudah habis bereaksi maka kelebihan
Ag+ selanjutnya bereaksi dengan CrO42- yang berasal dari indikator K 2CrO4 yang
ditambahkan dan membentuk endapan Ag2CrO4 yang berwarna merah bata,
berarti titik akhir titrasi sudah tercapai sehingga selanjutnya Ag+ akan berikatan
dengan CrO−2
4dari K 2CrO4 membentuk Ag2CrO4. Persamaan reaksinya adalah
2Ag+ (aq) + CrO−2
4(aq) Ag2CrO4 (s)
Dari percobaan ini, dapat dibuktikan bahwa air dari garam laut dan garam
meja mengandung Cl-. Hal ini terlihat dari terbentuknya endapan baru yang
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 10/19
1 0
0
Titrasi argentometri
berwarna yang menunjukkan jika ion Ag+ telah bereaksi terlebih dahulu dengan
Cl- membentuk AgCl, sampai jenuh dan terbentuk endapan tersebut. Sedangkan
pada PDAM tidak terbentuk endapan baru yang berwarna sehingga bisa ditarik
kesimpulan bahwa tidak ada ion Cl- yang berikatan dengan Ag+ dari AgNO3.
Kadar Cl- yang ada pada garam dapur lebih banyak dari kadar Cl - dalam
air laut. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang menunjukkan kadar Cl -
yang ada pada garam dapur adalah 8,893 % sedangkan kadar Cl - yang ada pada
garam meja adalah sebanyak 11,907 %. Sedangkan kadar Cl - pada garam dapur
antara hasil perhitungan dengan pernyataan kadar dari bungkus garam tersebut
terdapat perbedaan. Jika dari hasil perhitungan diketahui kadar Cl- dari garam
dapur adalah sebanyak 11,907 % sedangkan pada bungkus tertera angka 98,1 %
artinya terdapat perbedaan kadar sebanyak 86,2%.
VI. KESIMPULAN
1. Kadar Cl- dalam air laut yang sampelnya diambil dari pantai
Batakan sebanyak 0,32943%.
2. Kadar Cl- dalam air PDAM sebanyak 0%.
3. Kadar NaCl dalam garam meja dengan merk bintang 9 adalah
sebesar 11,9%.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Day R.A, Jr dan A. L Underwood, Jr. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif.
Edisi Keenam. Penerjemah Iis Sopyan, Jakarta: Erlangga.
Rivai, Harizul.1995. Asas Pemeriksaan kimia. Jakarta : UI-Press
Sholahuddin, Arif, Bambang Suharto dan Abdul Hamid. 2007. Panduan
Praktikum Kimia Analisis. Banjarmasin: FKIP UNLAM.
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 11/19
1 0
0
Titrasi argentometri
LAMPIRAN
Perhitungan :
1. Kadar Cl- dalam air laut
Cl- (aq) + AgNO3 (aq) AgCl (s) + NO3- (aq)
Ag+ (aq) + Cl- (aq) AgCl (s)
M Cl- . V air laut = M AgNO3 . V AgNO3
M Cl- =
mL
mL M
25
23.1,0
= 0,092 M
Massa Cl- = 0,092 M. 25x10-3 L. 35,5 g/mol
= 0,08165 g
Massa piknometer = 15,3584 g
Massa piknometer + air laut = 25,2725 g
Volume piknometer = 10 ml
Massa air laut = 25,2725 g – 15,3584 g
= 9,9141 g
ρ air laut =mL
mL M
25
23.1,0
= 0, 99141 g/ mL
Massa air laut = ρ x v
= 0, 99141 g/mL x 25 mL
= 24, 78525 g
Kadar Cl- dalam air laut =laut air Massa
Cl Massa −
x 100%
= g
g
7825,24
08165,0x 100%
= 0, 32943 %
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 12/19
1 0
0
Titrasi argentometri
2. Kadar Cl- dalam air PDAM
Karena tidak terdapat endapan merah bata maka tidak dapat dihitung kadar Cl-
nya.
3. Kadar NaCl dalam garam meja
• Menentukan konsentrasi NaCl
V NaCl . M NaCl = V AgNO3 . M AgNO3
25 mL . M NaCl = 29,5 mL . 0, 1 M
M NaCl =mL
mL M
25
5,29.1,0= 0,118 M
• Mol NaCl
Mol NaCl = V NaCl . M NaCl
= 25mL . 0, 118 M
= 2, 95 mmol
= 2, 95 x 10-3 mol
• Massa NaCl
Massa NaCl = mol NaCl . Mr NaCl
= (2, 95 x 10-3) mol . (23 + 35,5) g/mol
= (2, 95 x 10-3 ) . 58, 5 g
= 0, 17257 g
• Massa NaCl dalam sampel
Kadar NaCl =nyata Massa
teoritis Massax 100%
= g
g
45,1
17257,0x 100 %
= 11, 9 %
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 13/19
1 0
0
Titrasi argentometri
Selisih = 98,1% - 11, 9%
= 86, 2%
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara memilih indikator pada titrasi argentometri?
2. Terangkan bagaimana suatu indikator adsorpsi bekerja?
Jawaban Pertanyaan
1. Cara memilih indikator pada titrasi argentometri adalah dengan
memperhatikan sejumlah faktor untuk indikator yang cocok. Factor-faktor
tersebut adalah :
a. AgCl seharusnya diperkenankan untuk mengental menjadi partikel-
partikel besar pada titik ekivalen, mengingat hal ini akan menurunkan
secara drastic permukaan yang tersedia.
b. Adsorpsi dari indikator seharusnya dimulai sesaat sebelum titik
ekivalen dan meningkat secara cepat pada titik ekivalen.
c. pH dan media titrasi harus dikontrol untuk menjamin sebuah
konsentrasi ion dari indikator asam lemah atau basa lemah cukup.
d. Sangat disarankan bahwa ion indikator bermuatan berlawanan dengan
ion yang ditambahkan sebagai titran.
2. Cara kerja suatu indikator adsorpsi :
Bila perak nitrat ditambahkan ke dalam suatu larutan natrium
klorida, partikel perak klorida yang sangat halus itu cenderung memegangi
pada permukaannya (mengadsorpsi sejumlah ion klorida berlebihan yang
ada dalam larutan itu). Ion-ion klorida ini dikatakan membentuk lapisan
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 14/19
1 0
0
Titrasi argentometri
teradsorpsi primer dan dengan demikian menyebabkan partikel koloid
perak klorida itu bermuatan negatif, yang cenderung terikat lebih longgar.
Jika perak nitrat terus-menerus ditambahkan sampai ion peraknya
berlebih, ion-ion inilah menggantikan ion klorida dalam lapisan primer.
Maka partikel-partikel menjadi bermuatan positif dan anion dalam larutan
ditarik untuk membentuk lapisan sekunder.
(AgCl).Cl | M+
Lapisan primer | lapisan klorida
| sekunder berlebih
(AgCl) | Ag+ x
Lapisan primer | lapisan perak
| sekunder berlebih
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 15/19
1 0
0
Titrasi argentometri
FLOWCHART
1. Penentuan kadar Cl- dalam air laut
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
Air laut
Mengukur berat jenis air laut dengan
piknometer
Mencatat tempat pengambilan sampel
Air laut
Air laut
Memipet 25 mL
Mengencerkan dalam labu ukur 250 mL
Larutan air laut encer
Mengambil 25 mL larutan yang telah
diencerkan
25 mL larutan encer
Menambahkan dengan 5 tetes indikator K 2CrO
45%
Menitrasi dengan AgNO3sampai terjadi endapanmerah bata
Larutan + endapan merah bata*
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 16/19
1 0
0
Titrasi argentometri
NB: - Melakukan percobaan sebanyak tiga kali
- Menghitung kadar Cl- dalam air laut tersebut
- Reaksi:
2Ag+ (aq) + CrO42- (aq) Ag2CrO4 (s)
2. Penentuan kadar Cl- dalam air PDAM
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
Air PDAM
Mengukur berat jenis air laut dengan piknometer
Mencatat tempat pengambilan sampel
Air PDAM
Air PDAM
Memipet lebih dari 25 mL
Mengencerkan dalam labu ukur 250 mL
Larutan air PDAM encer
Mengambil 25 mL larutan yang telah
diencerkan
25 mL larutan encer
Menambahkan dengna 5 tetes indikator K 2CrO
45%
Menitrasi dengan AgNO3sampai terjadi endapan
merah bata
Larutan + endapan merah bata*
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 17/19
1 0
0
Titrasi argentometri
NB: - Melakukan percobaan sebanyak tiga kali
- Menghitung kadar Cl- dalam air PDAM tersebut
- Reaksi:
2Ag+ (aq) + CrO42- (aq) Ag2CrO4 (s)
3. Penentuan kadar NaCl dalam garam meja
NB: - Melakukan percobaan sebanyak lima kali
- Menghitung kandungan NaCl dalam sampel
- Mencocokkan dengan kadar yang tertera pada bungkusnya
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
Larutan garam
Memipet 25 mL larutan tersebut
25 mL larutan encer
Memasukkan dalam erlenmeyer
Menambahkan dengan 5 tetes indikator K 2CrO
45%
Menitrasi dengan AgNO3sampai terjadi endapan
merah bata
Larutan + endapan merah bata*
1,45 gram garam meja
Menimbang dan mencatat merknya
Melarutkan dalam labu ukur 250 mL
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 18/19
1 0
0
Titrasi argentometri
- Menghitung kesalahannya
- Reaksi:
2Ag+ (aq) + CrO42- (aq) Ag2CrO4 (s)
Saran-Saran dari Asisten:
1. Sampel bisa digunakan aqua refill
2. Pada air PDAM, digunakan AgNO3 0,1 M tidak terdeteksi adanya Cl-, coba
gunakan AgNO3 dengan konsentrasi yang lebih tinggi , apakah masih tidak
terdeteksi??
Pertanyaan dan Jawaban Dalam Presentasi Final Praktikum
1. Penanya : Halimah (Kelompok 5)
Pertanyaan :
1) Kenapa yang digunakan indikator K 2CrO4?
2) Kenapa kadar NaCl dalam garam dapur pada percobaan berbeda
dengan yang tertera pada bungkus?
Jawaban :
1) Karena indikator tersebut memberikan warana merah bata yang dapat
menunjukkna telah tercapainya titik titrasi yang ditandai dengan
terbentuknya Ag2CrO4
2) Karena pada percobaan yang dilakukan pengenceran dengan air yang
akan mempengaruhi konsentrasi Cl- sehingga kadarnya lebih kecil.
2. Penanya : Neno Supriadi (Kelompok 5)
Laporan Akhir Praktikum Kimia Analisis
7/27/2019 percobaan-vtitrasi-argentometri
http://slidepdf.com/reader/full/percobaan-vtitrasi-argentometri 19/19
1 0
0
Titrasi argentometri
Pertanyaan :
Bagaimana kita tahu bahwa titik akhir titrasi telah tercapai dan apa
pengaruh konsentrasi terhadap titik akhir titrasi?
Jawaban :
Dengan terjadinya perubahan warna merah bata, disini konsentrasi akan
menyebabkan Ksp Ag+ lebih besar dari Ksp Cl- sehingga Ag+ akan mengikat
CrO4 karena Cl- telah habis diikat oleh Ag+, AgCrO4 inilah yang akan
membentuk endapan merah bata.
L Akhi P ktik Ki i A li i