5. argentometri fix
DESCRIPTION
argentometriTRANSCRIPT
TitrasiArgentometri
(Titrasi Pengendapan )
Argentometri
Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang berarti perak.
Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasar pembentukan endapan dengan ion Ag+.
Pada titrasi argentometri, zat pemeriksaan yang telah dibubuhi indikator dicampur dengan larutan standar garam perak nitrat (AgNO3).
Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ mendap, sehingga kadar garam dalam larutan dapat ditentukan.
Titrasi Pengendapan
• Jumlah metode tidak sebanyak titrasi asam basa, ataupun tetrasi redoks.
• Sulit mencari indikator yang sesuai.
• Komposisi endapan sering tidak diketahui dengan pasti.
Istilah Dalam Titrasi Pengendapan
1. Kelarutan
Adalah : konsentrasi larutan jenuh zat padat ( kristal ) didalam suatu pelane pada suhu tertentu.
ex : BaSO4 Ba++SO4-2
Tetapan hasil kali kelarutan dalam keadaan:
Ksp =
2. Larutan jenuh
Larutan jenuh : dapat dicapai dengan penambahan zat secara terus menerus hingga zat tidak melarut lagi. Atau dengan cara menaikkan konsentrasi ion-ion tertentu hingga terbentuk endapan.
tan
42
elaruhasilkalik
SOBa
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan :
• Suhu • Sifat pelarut • Ion sejenis• Aktifitas Ion• pH• Hidrolisis • Hidrolisida logam • Pembentukan senyawa kompleks
1. Suhu– Pada kebanyakan garam an organic kelarutan akan meningkat jika suhu
dinaikkan.– Sebaiknya proses : pengendapan, penyaringan dan pencucian endapan
dilakukan dalam keadaan panas. Kecuali untuk endapan yang dalam larutan panas memiliki kelarutan kecil ( mis Hg2Cl2, MgNH4 PO 4 ) biasanya disaring setelah didinginkan di lemari es.
2. Efek sifat pelarut :Kebanyakan zat an organik larut dalam air dan tak larut dalam pelarut organik.– Pada analisa kimia perbedaan kelarutan menjadi dasar untuk
perusakan senyawa.3. Efek Ion sejenis
– Endapan akan lebih mudah larut dalam air dari pada dalam larutan yang mengandung Ion sejenis.
– Teknis oenambahan Ion sejenis digunakan untuk :– Penyempurnaan pengendapan.– Pencucian endapan.
4. Efek aktifitas Ion Banyak endapan yang kelarutannya naik didalam larutan yang mengandung ion-ion pembentuk endapan.
5. pHUntuk kelarutan untuk asam lemak akan tergantung dengan pH.Ex : oksalat, hidrolisida, karbonat.Protein akan bereaksi dengan anion membentuk asam lemak sebagai mempertinggi kelarutan garam.
6. Efek hidrolisis• Jika garam dari asam lemak dilarutkan dulu air akan terjadi perubahan pH
akibat proses. • Jika hidrolisida logam dilarutkan dalam air terjadi efek hidrolisi tetapi pH
tidak berubah.
Ada 3 tipe titik akhir yang digunakan untuk titrasi dengan AgNO3 yaitu:
1. Indikator
2. Amperometri
3. Indikator kimia Titik akhir potensiometri → didasarkan pada potensial elektrode perak yang
dicelupkan ke dalam larutan analit. Titik akhir amperometri→ melibatkan penentuan arus yang diteruskan
antara sepasang mikro elektrode perak dalam larutan analit. Titik akhir indikator kimia→ biasanya terdiri dari perubahan warna/muncul
tidaknya kekeruhan dalam larutan yang dititrasi. Syarat indikator untuk titrasi pengendapan analog dengan indikator titrasi
netralisasi,yaitu:
1. Perubahan warna harus terjadi terbatas dalam range pada p/function darireagen/analit.
2. PerubahanWarnaharusterjadidalambagiandarikurvatitrasiuntukanalit.
Berdasarkan pada indikator yang digunakan, argentometri dapat dibedakan atas:
1. Metode Mohr (pembentukan endapanberwarna)
• Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida
dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dan penambahan
K2CHO4 sebagai indikator.
Titrasi dengan cara ini harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit alkalis, pH 6,5 – 9,0.
• Dalam suasana asam, perak kromat larut karena terbentuk dikromat dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida.
2 CrO4-2 + 2 H+ Cr2O7
-2 + H2OJika pH terlalu besar (larutan basa) akan terbentuk endapan Ag2O
2. Metode volhard/tidak langsung:• Pada prinsipnya adalah penentuan titik akhir dengan ditandai oleh pembentukan senyawa berwarna yang larut .• Metode ini dilakukan tittrasi secara tidak langsung dimana dilakukan
penambahan AgNO3 berlebih. • Kelebihan AgNO3 dititrasi dengan larutan baku KCNS 0,1 N atau
ammonium tiosianat 0,1N . Indikator yang digunakanadalah besi (III) nitrat atau besi (III)ammonium sulfat.
Prinsip titrasiLarutan perak ditambahkan berlebihan kedalam larutan halida
Br + Ag+ AgBr (endapan)
Setelah bereaksi sempurna endapan diserang, dengan larutan baku tiosionat.
Ag + SCN- Ag SCN (larutan)
3. Metode k.Fajans Pada metode ini digunakan indikator absorbsi. senyawa yang biasa
digunakan adalah fluoresein dan eosin.
Hg+2 + 2 Cl- HgCl2
4. Metode kekeruhan
Pada metode ini digunakan larutan baku natrium klorida dimana larutan
tersebut dititrasi dengan larutan perak dengan adanya asam nitrat bebas
atau sebaliknya dengan persyaratan tertentu penambahan indikator tak
diperlukan karena adanya kekeruhan yang di sebabkan penimbunan
beberapa tetes suatu larutan pada larutan yang lain yang menandakan titik
akhir belum tercapai.Titrasi dilanjutkan hingga tidak ada kekeruhan lagi.
Selmat belajar