percobaan-ipa-smp-dan-sma1

8/15/2019 percobaan-ipa-smp-dan-sma1

1/36

PERCOBAAN IPA SMP DAN SMA

Oleh:

Drs. Darliana, M.Si.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL PMPTK

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU IPA

BANDUNG

2006

Garis gaya magnet

Arus listrik


2/36


3/36

Percobaan IPA SMP dan SMA Darliana

syarat guru harus memahami $ara berpikir dan bekerja dalam menerapkan knsep. Kegiatan

per$baan akan meningkatkan kmpetensi siswa dalam memba$a bjek dan peristiwa,

menerapkan knsep!knsep "& di alam, dan menyelesaikan sal!sal tertulis.

Keptimalan man#aat suatu alat peraga bergantung pada bagaimana kita meman#aatkan

alat itu. &lat yang bagaimanapun baiknya akan kurang berman#aat bagi siswa, jika kita tidak

tahu bagaimana $ara meman#aatkan alat itu untuk meningkatkan kmpetensi siswa septimal

mungkin. *ara yang ptimal untuk meman#aatkan alat peraga adalah meminta siswa untuk

meragakan dan menjelaskan semua bjek dan peristiwa yang terdapat pada alat peraga yang

di$ba leh siswa tanpa menggunakan pertanyaan!pertanyaan bimbingan. ertanyaan!

pertanyaan bimbingan dalam KS mengurangi keluasan dan ketinggian peningkatan

kmpetensi siswa yang dapat ditingkatkan dalam pembelajaran yang menggunakan alat

per$baan atau alat peraga. -ntuk mengptimalkan pembelajaran dengan menggunakan alat

itu, semua pertanyaan bimbingan diganti dengan prsedur berpikir dan bekerja yang harus

dipahami dan dilakukan siswa.

B. JENIS PERCOBAAN IPA

er$baan "& pada dasarnya disusun berdasarkan tujuan per$baan. Data apa yang akan

di$ari dan bagaimana pen$atatan dan penglahan datanya bergantung pada jenis analisis yang

akan digunakan dalam per$baan tersebut. %erdasarkan "& Dasar (Murni), "& +erapan, dan

+eknlgi, per$baan "& dapat kita kelmpkkan sebagai berikut.

1. Mempelaa!" Ca!a Alam Be#e!a $IPA Da%a!&

a. Pe!'()aa* U*+,# Me*-e+a," Pe*/e)a) a+a, A#")a+

Mengetahui penyebab atau akibat dilakukan dengan per$baan yang menimbulkan hubungan

sebab!akibat. Si#at bjek juga diselidiki dengan $ara yang sama dengan per$baan untuk sebab!

akibat. ubungan sebab!akibat merupakan hubungan yang terjadi leh interaksi bjek!bjek,

misalnya benda dalam air menimbulkan interaksi antara benda itu dengan air sehingga

menimbulkan gaya ke atas yang bekerja pada benda itu, akibat gaya ke atas itu dapat

menyebabkan benda melayang, terapung, atau benda itu tetap tenggelam. &da / pla hubungan

interaksi yang dipelajari dalam "&, yaitu sebagai berikut ini.

'


4/36


. ubungan interaksi yang dipelajari dalam "& umumnya merupakan hubungan interaksi

antara ' benda. "nteraksi kedua benda itu terjadi akibat kedua benda itu bersentuhan, tetapi

ada juga benda!benda yang tidak bersentuhan, tetapi berinteraksi satu sama lain. %enda!

benda yang berinteraksi tanpa bersentuhan itu adalah magnet dengan magnet atau dengan

benda #ermagnetik, antara dua benda bermuatan listrik, dan antara dua benda bermassa.

'. ubungan interaksi terpusat merupakan hubungan interaksi yang kmpleks, yaitu interaksi

antara suatu benda dengan beberapa benda yang lain. rinsip untuk interaksi terpusat

terdapat pada hukum " dan "" 0ewtn, Dinamika dan keseimbangan benda tegar. Dalam

"& hubungan interaksi terpusat dapat dari suatu benda sebagai penyebab menyebarkan ke

benda!benda lain yang menanggung akibat dari benda penyebab, dapat juga dari beberapa

benda sebagai penyebab menimbulkan akibat pada satu benda. ukum " dan "" 0ewtn,

serta keseimbangan benda tegar merupakan $nth beberapa benda penyebab menimbulkan

akibat pada satu benda.

/. ubungan interaksi berantai merupakan hubungan interaksi yang terjadi se$ara berurutan

dari beberapa benda, mulai dari dua benda pertama sampai dua benda terahir. ubungan

interaksi berantai terjadi dalam perpindahan atau perambatan energi.

1rmat pen$atatan data untuk hubungan sebab akibat dapat menggunakan matriks dengan

klm!klm yang terdiri dari nama benda yang berinteraksi, peristiwa, parameter dan

prinsip2teri, dan dapat ditambah dengan arah parameter, seperti berikut ini.

Be*a Pe!"%+"a P!"*%"pTe(!"

Dalam interaksi terpusat, misalnya yang menggunakan hukum " atau "" 0ewtn,

diperlukan penentuan bjek pkk lebih dahulu, baru kemudian menentukan bjek!bjek lain

yang berinteraksi dengan bjek pkk. Dengan demikian #rmat data untuk interaksi terpusatdapat dibentuk seperti $nth berikut ini.

Dalam suatu per$baan sebuah bla besi massanya kg digantungkan pada nera$a pegas.

%la besi yang tergantung itu di$elupkan dalam air dan dibiarkan diam di dalam air. 3arum

skala pada nera$a pegas menunjukkan 4 0.

/


5/36


3a%"l Pe*-ama+a*4

D" Ua!a

O)e# P(#(#4 ola besiO)e# I*+e!a#%"Pe!"%+"a Be%a!a*P!"*%"p

%la besi Diam Σ15 6 7 Σ1y 6 7

0era$a

egas

Mengerjakan gaya ke atas pada

bla

1 6 7 0

%umi Mengerjakan gaya ke bawah

pada bla

w 6 m.g 6 7 0

-dara Mengerjakan gaya ke atas pada

bla

Diabaikan, karena sangat

ke$ilGambar 5.1.

Bola besi pada pegas

Dalam A"!



0era$a

egas

Mengerjakan gaya ke atas pada bla 1 6 4 0

%umi Mengerjakan gaya ke bawah pada bla w 6 m.g 6 7 0

&ir Mengerjakan gaya ke atas pada bla 1a 6 (7 8 4) 0 6 ' 0Gambar 5.2.

Bola besi pada pegas tercelup dalam air.

er$baan diatas ini hanya merupakan per$baan kualitati# yang kita gunakan hanya

untuk mengetahui benda atau parameter penyebab dan benda atau parameter akibatnya.

Selanjutnya kita dapat melakukan per$baan kuantitati# untuk mengetahui sebesar apa akibat

yang ditimbulkan leh penyebab itu. &pakah akibatnya itu dapat diabaikan ataukah tidak.

Dalam istilah statistik dikenal dengan sebutan signi#ikan.Karena per$baan lanjutan merupakan per$baan untuk membandingkan perubahan besar

parameter penyebab terhadap perubahan parameter akibat. en$atatan datanya berbeda dengan

yang terdahulu. en$atatan datanya dibuat dalam bentuk tabel untuk kedua parameter tersebut.

*nth pen$atatan datanya sama seperti pada per$baan untuk meneliti pengaruh suatu

parameter terhadap parameter yang lain berikut ini.

9


6/36


). K(!ela%" $Me*/el""#" pe*-a!, %,a+, pa!ame+e! +e!aap pa!ame+e! /a*- la"*&

er$baan pengaruh suatu parameter terhadap parameter yang lain umumnya merupakan

per$baan untuk mengetahui krelasi antara ' parameter. Krelasi mengandung arti bahwa

perubahan besar parameter yang kedua bergantung pada perubahan besar parameter yang

pertama, tetapi hubungan kedua parameter itu tidak merupakan hubungan sebab!akibat

langsung (penyebab yang tidak langsung menimbulkan akibat). ubungan krelasi antara

parameter!parameter umumnya digunakan untuk siswa mempelajari si#at bjek, peristiwa, dan

pengganti. Se$ara sederhananya krelasi ' parameter dinyatakan sebagai berikut.

makin......................., makin...................

atau

jika ......................., maka .......................

Je*"% K(!ela%"

3enis krelasi ada dua ma$am, yaitu sebagai berikut ini.

a) Korelasi sebanding atau berbanding lurus.

*nthnya: makin dalam, makin besar tekanan airnya. al itu dapat dinyatakan dengan: p

∞ h dengan p adalah tekanan dan h adalah kedalaman.

b) Korelasi berbanding terbalik.

*nthnya: makin luas penampang suatu kawat, makin ke$il hambatan kawat itu. al itu

dapat dinyatakan dengan: ∞ 2&. adalah hambatan kawat itu dan & adalah luas

penampang kawat itu.

Karena per$baan ini digunakan untuk mengetahui perubahan besar suatu parameter

terhadap perubahan besar parameter yang lain, #rmat pen$atatan datanya dibuat dalam bentuk

tabel yang klm!klmnya diisi dengan angka!angka. -ntuk mendapat pla pengaruhnya

digunakan gra#ik. Dari gra#ik kita dapat mengetahui apakah hubungan pengaruh suatu

parameter dengan parameter yang dipengaruhinya berbanding lurus (linier), parabla, ataukah

hiperbla. *nth berikut ini merupakan $nth pen$atatan data dalam bentuk tabel.

Suatu per$baan mengenai pengungkit dilaksanakan untuk meneliti hubungan antara

panjang lengan kuasa dengan besar kuasa untuk mengangkat beban dengan pengungkit

tersebut. +abel pen$atatan datanya dibuat sebagai berikut ini.

;


7/36


Be!a+ )e)a*4 5555N

Le*-a* Be)a* $'m& Le*-a* K,a%a $'m& K,a%a $N&

'. Ge*e!al"%a%" $Me*/el""#" #e%amaa* %"a+ )e*a a+a, #e)e!la#,a* ,m,m %,a+,

#(*%ep&

er$baan untuk mengetahui generalisasi adalah per$baan untuk mengetahui mengenai

keberlakuan umum suatu prinsip. -mumnya digunakan untuk meneliti kesamaan si#at dari

bjek!bjek yang sejenis. *nthnya meneliti: atau

1. Mempelaa!" Ca!a Me*-e*al"#a* Alam $IPA Te!apa* a* Te#*(l(-"&

a. U" Baa* $Me*/el""#" p!(pe!+" )aa* a* /a*- mempe*-a!,"*/a&

er$baan untuk mengetahui kndisi atau kandungan sesuatu bahan digunakan untuk

men$ari bahan yang diperlukan untuk sesuatu keperluan atau untuk men$ari interaksi benda!

benda apa yang diperlukan untuk memperleh bahan yang kndisinya kita inginkan. *nthnya

per$baan untuk mengetahui knstanta gaya pegas yang diperlukan untuk membuat kasur

tempat tidur ( springbed ). er$baan ini umumnya banyak dilakukan dalam %ilgi dan Kimia.

Dalam per$baan untuk mengetahui kandungan suatu bahan, seringkali diperlukan

indikatr yang digunakan untuk menunjukkan jenis @at yang terkandung dalam suatu bahan.

*nthnya sebagai berikut.

engujian amilum dalam bahan makanan.

Tahap pencarian zat penguji

%eberapa makanan yang diketahui mengandung amilum dan beberapa makanan yangdiketahui tidak mengandung mengandung amilum disediakan dalam tempat!tempat yang

terpisah. %eberapa @at yang akan diuji dalam kemampuannya memberi tanda ada atau tidak

adanya amilum dalam makanan disediakan. Misalnya lugl, larutan benedi$t, dan lain!lain.

Setiap @at itu kemudian diteteskan kedalam makanan!makanan itu dan dilihat hasilnya.

Aat yang dapat memberi tanda khas yang sama pada setiap makanan yang mengandung amilum

B


8/36


dan tidak memberi tanda khas pada makanan yang tidak mengandung amilum dipilih sebagai

@at yang dapat digunakan untuk menguji ada atau tidak adanya amilum dalam sesuatu makanan.

Dalam hal ini lugl memberi tanda khas biru kehitam!hitaman pada setiap makanan yang

mengandung amilum dan tidak berubah warna pada setiap makanan yang tidak mengandung

amilum. Karena itu lugl dipilih sebagai @at yang dapat digunakan untuk menguji ada atau tidak

adanya amilum pada sesuatu makanan.

Tahap penggunaan zat penguji

Aat penguji yang terpilih, dalam $nth ini lugl, disediakan. Kemudian bahan!bahan

makanan yang ingin diketahui ada atau tidak adanya amilum dalam bahan itu disediakan. ugl

diteteskan pada setiap makanan yang akan diuji. %ila tetesan lugl pada makanan itu berwarna

bitu kehitam!hitaman, berarti makanan itu mengandung amilum.

). U" K(*%+!,#%" $Me*/el""#" #(*%+!,#%"ala+ alam me*-e*al"#a* %e%,a+, a* a#+(!7

a#+(! /a*- mempe*-a!,"*/a&

er$baan untuk meneliti knstruksi atau rangkaian bjek!bjek kita dapati antara lain

pada rangkaian listrik atau suatu alat, $nthnya rangkaian pipa dengan gelas Crlenmeyer pada

per$baan (hal ;;). er$baan ini banyak digunakan dalam

teknlgi untuk membuat alat yang memenuhi suatu keperluan. &lat!alat yang dibuat untuk

sesuatu keperluan selalu terbentuk dari rangkaian benda!benda. er$baan untuk membuat

rangkaian alat terutama ditujukan untuk men$ari rangkaian yang dapat memberikan hasil yang

terbaik. er$baan dalam penelitian ini meliputi per$baan untuk meneliti bahan, ukuran, dan

mdel rangkaian.

C. Mela+" S"%a Mela#,#a* Pe*-,#,!a* Se+epa+ M,*-#"*

Pe!'()aa* ,*+,# Me*-,#,! S,a+, Pa!ame+e! $LKS M(el Re%ep&

&da kalanya para peneliti perlu mengetahui suatu besar parameter untuk memenuhi suatukepentingan. Kepentingan mengetahui besar suatu parameter umumnya digunakan untuk

mengetahui kndisi atau kandungan sesuatu bahan atau untuk keperluan mengukur parameter

yang lain. Misalnya pengukuran kedalaman laut dapat dilakukan dengan menggunakan bunyi,

sehingga ada rang yang akan membuat alat untuk mengukur kedalaman laut dengan

menggunakan bunyi. -ntuk memenuhi kepentingan rang itu, perlu diketahui ke$epatan bunyi


9/36


dalam air laut. engukuran ke$epatan bunyi dalam laut dilakukan melalui per$baan dan

perhitungan. *nth!$nth lain per$baan pengukuran besar parameter adalah per$baan

bandul sederhana untuk mengukur per$epatan graEitasi %umi.

embar per$baan pengukuran besar suatu parameter, yang sebenarnya bukan

merupakan suatu per$baan, tetapi pengukuran, disusun sebagai resep untuk melakukan

pengukuran. embar per$baan atau KS per$baan ini tidak pernah menggunakan pertanyaan

bimbingan, karena $ara kerja, rumus!rumus, dan penggunaannya harus tepat, agar hasil

pengukurannya tepat. Kegiatan siswa dengan per$baan ini tidak dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa memahami knsep atau meme$ahkan masalah, melainkan

hanya untuk melatih siswa melakukan pengukuran melalui penggunaan alat dan perhitungan.

B. METODE PENGAMATAN

1. Pe*-ama+a* O)e#

engamatan dilakukan terhadap indikatr alam. Setiap indikatr alam mengindikasikan

suatu pengetahuan yang berupa pengetahuan mengenai kndisi, kandungan, atau si#at bjek,

prinsip atau teri mengenai suatu interaksi atau prses alam. engamatan berguna untuk

mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui siswa. Dari yang sudah

diketahui itu siswa menyusun pengetahuan baru, menyusun penjelasan, atau perhitungan.

Dalam pengamatan ini, siswa melakukan pengamatan2pengukuran terhadap Eariabel!

Eariabel yang ada di lingkungan yang akan dipelajari siswa. Objek dan peristiwa yang akan

diamati bergantung pada bjek dan peristiwa yang akan dipelajari siswa dan metde pena#siran

bjek dan peristiwa (penglahan data). engamatan dapat kita bagi dalam / metde

pengamatan sebagai berikut.

a. Pe*-ama+a* I*+e!a#%" Te!p,%a+

engamatan interaksi terpusat adalah pengamatan terhadap (satu) bjek yang

dipengaruhi atau mempengaruhi bjek!bjek di sekitarnya.

4

O-

OS'OS9

OS/ OS


10/36


Keterangan:

O- 6 Objek -tama

OS... 6 Objek Sekitarnya yang mempengaruhi atau dipengaruhi bjek utama.

Gambar 1. Diagram pengamatan interaksi terpusat.

engamatan "nteraksi terpusat menggunakan bjek pembanding yang digunakan sebagai

krektr (kntrl) untuk meminimalkan kesalahan pena#siran2pembahasan terhadap bjek dan

peristiwa utama. Objek pembanding adalah bjek yang parameter pkknya sama, tetapi

berbeda dalam (satu) #aktr. Satu #aktr yang berbeda itulah yang menimbulkan pengaruh yang

berbeda terhadap bjek utama dan bjek pembanding yang digunakan untuk membentuk

pena#siran!pena#siran yang dapat diterima. engamatan lingkungan dengan interaksi terpusat

digunakan untuk men$ari pengaruh!pengaruh sebagai berikut.

) Men$ari pengaruh timbal!balik antara keadaan bjek!bjek di suatu lingkungan terhadap

suatu bjek yang dipelajari.

') Men$ari pengaruh (satu) perlakuan terhadap (satu) atau beberapa bjek lain di

sekitarnya.

engamatan interaksi terpusat dapat menggunakan matriks untuk pen$atatan datanya

seperti matriks berikut ini.

$O)e# U+ama& $O)e# Pem)a*"*-&

engisian matriks dilakukan sebagai berikut. Objek utama diisi dengan bjek yang

menjadi pengamatan utama. Objek pembanding diisi dengan bjek yang dijadikan pembanding.

Objek pembanding ber#ungsi untuk mengreksi pembahasan (pena#siran) bjek utama. Klm

di bawah bjek utama diisi dengan parameter!parameter yang menunjukkan kndisi atau

kandungan bjek utama. arameter!parameter itu diperleh dari pengamatan bjek utama.

Klm di bawah bjek pembanding diisi dengan parameter!parameter yang menunjukkan

kndisi atau kandungan bjek pembanding. arameter!parameter itu diperleh dari pengamatan

bjek pembanding. Klm di bawah bjek!utama atau pembanding diisi dengan bjek!bjek di

F


11/36


sekitar bjek utama dan pembandingnya. Objek!bjek di sekitarnya itu ditulis dengan

parameternya yang diduga mempengaruhi atau dipengaruhi bjek utama atau pembanding.

Gambar 2. Sistematika pembahasan interaksi antar objek

embahasan dilakukan dengan $ara menduga (mena#sirkan) pengaruh parameter bjek!

bjek di sekitar bjek utama terhadap parameter bjek utama atau sebaliknya. asil dugaan

kemudian dibandingkan dengan pengaruh parameter bjek!bjek sekitar bjek pembanding

terhadap parameter bjek pembanding atau sebaliknya. Dari perbandingan itu dapat ditentukan

dapat atau tidaknya dugaan itu diterima. 3ika knsep sains yang dindikasikan leh indikatr

yang terkandung dalam bjek dan peristiwa yang diamati itu diketahui siswa, knsep itu

digunakan leh siswa untuk menjelaskan dugaan itu, sehingga dugaan itu menjadi dugaan yang

dapat diterima. 3ika knsepnya itu belum diketahui siswa, siswa menyusun dugaan berdasarkan

knsep!knsep lain yang terkandung dalam bjek dan peristiwa yang diamati. Dugaan yang

dapat diterima dituliskan dalam pembahasan. embahasan dilakukan terhadap setiap parameter

bjek utama dan parameter bjek!bjek di sekitarnya.

). Pe*-ama+a* I*+e!a#%" Be!a*+a"

engamatan interaksi berantai adalah pengamatan yang dilakukan terhadap beberapa

bjek yang bersambung dalam suatu rantai. Metde ini biasa digunakan untuk mengamati

peristiwa aliran (perpindahan) energi, rantai makanan, dan perkembangan makhluk hidup,

misalnya daur hidup suatu spesies serangga.

7

arameter

Objek -tama

arameter

ObjekSekitarnya

Knsep(rinsip2

+eri)

embahasan

arameter

ObjekSekitarnya

arameter

Objek -tama

MengreksiDugaan


12/36


Gambar 3. Diagram pengamatan interaksi berantai.

engamatan interaksi berantai dilakukan langsung terhadap setiap bjek yang berantai.

engamatan bjek pada interaksi berantai tidak menggunakan bjek pembanding.

erbandingannya dilakukan antara bjek!bjek yang berantai tersebut, yaitu bjek!

dibandingkan dengan bjek!', lalu dengan bjek!/, dan seterusnya. Kemampuan mena#sirkan

bjek dan peristiwa se$ara langsung dalam pengamatan interaksi berantai menuntut

pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas dan lebih tinggi. Karena itu pengamatan

interaksi berantai sebaiknya digunakan dengan siswa mengkaji pustaka lebih dahulu dari buku!

buku teks atau artikel!artikel dari internet dan siswa sudah pernah beberapa kali berlatih dalam

kegiatan pengamatan. engamatan interaksi berantai digunakan untuk keperluan sebagai

berikut.

) Men$ari hubungan sebab!akibat atau krelasi dari suatu aliran materi atau energi.

') Mengamati perkembangan alamiah suatu bjek.

Matriks pen$atatan data untuk pengamatan interaksi berantai dapat seperti berikut.

O)e# /a*- D"ama+" Pa!ame+e! K(*"%"

O)e#71

O)e#72

O)e#78

Objek!, ', /, dan seterusnya merupakan bjek!bjek dalam suatu rantai. Klm kndisi

diisi dengan parameter!parameter hasil mengamati bjek!, ', /, dan seterusnya. embahasan

dilakukan dengan membandingkan setiap parameter yang sama pada bjek!, ', /, dan

seterusnya.

O O' O/

arameter!

arameter!'dll.

arameter!

arameter!'dll.

arameter!

arameter!'dll.


13/36


'. Pe*-ama+a* I*+e!a#%" K(m)"*a%"

engamatan interaksi kmbinasi merupakan perpaduan dari interaksi terpusat dan

berantai seperti pada diagram berikut ini.

Gambar 4. Diagram pengamatan lingkungan interaksi kombinasi.

erhatikan arah anak panah yang menunjukkan pengaruh suatu bjek terhadap bjek lain.

Matriks pen$atatan data untuk pengamatan interaksi berantai dapat seperti berikut.

Ba-"a* O)e# U+ama O)e# Se#"+a!*/a

1

2

8

Sama seperti pengamatan interaksi berantai, pengamatan bjek pada interaksi kmbinasi

tidak menggunakan bjek pembanding. erbandingannya dilakukan antara bjek!bjek utama

yang berantai, yaitu bjek! dibandingkan dengan bjek!', lalu dengan bjek!/, dan seterusnya.

Setiap parameter pada bjek!bjek utama dibahas dengan $ara memperhatikan pengaruh

parameter bjek!bjek di sekitarnya terhadap setiap parameter bjek utama. Selanjutnya setiap

parameter yang sama dari setiap bjek utama dibandingkan mengikuti urutan bjek tersebut

dalam rantainya. *nth interaksi kmbinasi dalam pelajaran "& adalah pen$ernaan makanan

dan aliran darah.

). Pe*-ama+a* Pe!"%+"a $p!(%e%pe!,)aa*&

engamatan peristiwa dilakukan berdasarkan waktu, yaitu dilakukan dengan mengamatai

keadaan atau psisi bjek pada setiap saat yang ditentukan se$ara peridik. eristiwa yang

teramati merupakan kumpulan dari sederetan hasil pengamatan. rses yang terjadi atau

'

O-

OS'OS9

OS/ OS

O-'

OS'OS9

OS/ OS

O-/

OS'OS9

OS/OS


14/36


perubahan yang terjadi pada peristiwa yang diamati merupakan indikatr!indikatr knsep yang

akan menunjukkan knsep!knsep yang berlaku pada peristiwa itu.

'. P!"*%"p7p!"*%"p Pe*-ama+a*

a. Dalam per$baan banyak bjek yang dapat diamati untuk dipelajari, tetapi kita tidakmempelajari semua bjek itu sekaligus. Suatu per$baan disusum untuk mempelajari

sesuatu sesuai dengan masalah yang diajukan atau tujuan per$baan.

b. Setiap bjek yang bersinggungan akan berinteraksi timbal!balik (saling menimbulkan

akibat, saling mempengaruhi). Karena itu, siswa harus menentukan (satu) bjek utama

yang akan dipelajari dan bjek!bjek di sekitarnya yang bersinggungan dengan bjek utama

untuk dipelajari pengaruhnya. engaruh dari bjek!bjek yang dipelajari siswa diperleh

dari besar parameter!parameter dari kedua bjek itu yang saling mempengaruhi. Oleh

karena itu, yang diamati2diukur atau ditaksir adalah besar parameter!parameter yang

diperlukan dari bjek!bjek tersebut.

$. enjelasan ilmiah dilakukan dengan menggunakan parameter. Karena itu, siswa harus

menjelaskan hasil pengamatannya dengan menggunakan parameter!parameter yang

diperlehnya dari hasil pengamatannya itu.

d. arameter yang diamati sebaiknya diukur, agar mendekati kepastian. 3ika tidak ada alat

ukur gunakan taksiran (perkiraan), misalnya kelembaban dinyatakan dengan basah atau

kering. +aksiran sebaiknya dilakukan dengan menggunakan ' atau / tingkatan, jangan

terlalu banyak tingkatannya, agar penyimpangannya tidak terlalu jauh, misalnya basah,

kurang basah, dan kering.

C. LEMBAR KEGIATAN SIS9A

1. LKS K(*:e*%"(*al a* LKS TPB $Ta*pa Pe!+a*/aa* B"m)"*-a*&

KS (embar Kegiatan Siswa) disusun untuk membantu meningkatkan kemampuan

siswa dalam mena#sirkan dan menjelaskan se$ara lengkap bjek dan peristiwa yang

dipelajarinya. Kemampuan itu akan membekali siswa dalam menghadapi masalah!masalah

#rmal, misalnya sal!sal tertulis, baik waktu belajar di seklahnya itu maupun untuk di

/


15/36


seklahnya yang lebih lanjut, kemampuan itu juga akan membekali siswa dalam menghadapi

masalah sehari!hari di lingkungannya.

embelajaran dengan menggunakan KS knEensinal memiliki keterbatasan dalam

meningkatkan kmpetensi siswa. ertanyaan!pertanyaan bimbingan dan tugas!tugas dalam

KS knEensinal kurang meningkatkan kmpetensi siswa yang seharusnya ditingkatkan

septimal mungkin. Kekurangan peningkatan kemampuan siswa tersebut adalah sebagai berikut

ini.

Pe!)eaa* LKS #(*:e*%"(*al e*-a* LKS TPB

LKS K(*:e*%"(*al LKS TPB

anya mengarahkan kegiatan siswa untuk

memahami2membentuk knsep yang

dipelajarinya.

Mengarahkan kegiatan siswa untuk

mempelajari semua bjek dan peristiwa

pkk yang terdapat dalam per$baan,

termasuk knsep yang dipelajarinya.

Siswa hanya memikirkan bagian!bagian yang

diberitahukan.

Siswa memikirkan semua bagian pkk

yang terdapat dalam per$baan.

Siswa diberitahu apa yang harus diamatinya,

di$atat, dan dita#sirkan.

Siswa harus memikirkan apa yang harus

diamati, di$atat, dan dita#sirkannya.

Siswa tidak mengetahui prsedur ilmiah

dalam kegiatan per$baan.

Siswa memahami prsedur ilmiah dalam

kegiatan per$baan.

a. ertanyaan bimbingan atau tugas!tugas dalam KS knEensinal menyebabkan siswa

langsung mengarahkan perhatiannya pada pertanyaan bimbingan atau tugas!tugas tersebut,

sehingga ada kmpetensi!kmpetensi lain yang terlewat yang tidak ditingkatkan pada siswa.

*nthnya siswa tidak memiliki kemampuan menentukan apa yang harus diamati dan

mengapa mengamati bagian itu, karena apa yang harus diamati diberitahukan melalui

pertanyaan atau tugas.

b. Siswa tidak dilatih menjelaskan semua peristiwa yang perlu dipahaminya dari per$baan,

karena mereka hanya diminta mengamati men$atat dan mena#sirkan data dari bagian!bagian

tertentu, tanpa memperhatikan semua prses alam yang berkatian dengan data.

$. Siswa tidak mengenal prsedur berpikir ilmiah yang seharusnya dimilikinya, karena

mereka hanya diminta memikirkan bagian!bagian yang ditanyakan.

9


16/36


Di SM dan SM& kmpetensi yang ditingkatkan melalui penggunaan KS knEensinal

umumnya hanya mengumpulkan data, lalu menarik kesimpulan dari data yang diperlehnya.

Kmpetensi penting lainnya yang harus ditingkatkan, seperti menentukan apa yang harus

diamati, menyusun hiptesis, menganalisis bjek dan peristiwa, menjelaskan bjek dan

peristiwa yang terjadi dalam per$baannya, dan kmpetensi!kmpetensi lainnya tidak

terlatihkan pada siswa.

engembangan pembelajaran dengan per$baan "& ditingkatkan dengan $ara

memperbaiki KS knEensinal menjadi KS +%. KS ini akan mengembangkan kmpetensi

siswa yang penting untuk ditingkatkan. Dengan KS +%, kmpetensi yang asalnya tidak

mun$ul, karena dibatasi leh pertanyaan!pertanyaan bimbingan, dimun$ulkan untuk

meningkatkan kmpetensi siswa yang lebih luas dalam mengidenti#ikasi dan menjelaskan bjek

dan peristiwa dalam per$baan.

embelajaran dengan menggunakan KS +% dapat diharapkan untuk memenuhi hal!hal

berikut ini.

a. Kmpetensi dan pemahaman siswa dalam "& meningkat dengan lebih baik.

b. Semua kmpetensi yang diperlukan siswa dalam mengkaji bjek dan peristiwa dilatihkan

dalam pembelajaran ini.

$. Mampu menghindari kemungkinan terjadinya kmpetensi semu pada siswa.

d. Menunjang peningkatan kmpetensi siswa dalam melaksanakan pembelajaran dengan

metde ilmiah atau yang lainnya.

Kemampuan!kemampuan yang akan diperleh siswa dari pembelajaran dengan KS +%

antara lain sebagai berikut ini.

a. Mengklari#ikasi masalah.

b. Menganalisis bjek dan peristiwa.

$. Membuat dan menggunakan mdel.

d. Mengidenti#ikasi bjek dan peristiwa.

e. Mena#sirkan.

#. Menyusun pembahasan ilmiah se$ara tertulis dan lisan.

g. Menentukan gagasan utama dari suatu penjelasan ilmiah.

embelajaran dengan menggunakan KS +% sama seperti menggunakan KS

knEensinal, tetapi pertanyaan bimbingannya ditiadakan. Dalam KS +% hanya diisi dengan

;


17/36


masalah, alat dan bahan, serta per$baannya saja. Dapat ditambah pengantar, agar siswa

mengetahui arah per$baan yang akan dilakukannya.

KS +% hanya dapat dilaksanakan jika guru sudah menguasai prsedur berpikir dalam

"&. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mempelajari prsedur berpikir dalam "&.

rsedur berpikir dalam "& mulai dari memahami masalah, menentukan bjek!bjek yang

harus diamati, yaitu yang dipermasalahkan dan yang terkait dengan masalah, menentukan

knsep, dan ahirnya menjelaskan hubungan interaksi antara benda!benda.

%erbeda dengan KS knEensinal, yang menggunakan banyak pertanyaan bimbingan,

KS +% membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan berpikir, penggunaan prsedur

ilmiah, dan pemahamannya terhadap knsep!knsep "& yang lebih mendalam dan relati#

lengkap, sehingga siswa benar!benar memiliki kemampuan dalam mengidenti#ikasi bjek dan

peristiwa, serta membuat penjelasan yang lengkap mengenai bjek dan peristiwa itu. Dengan

demikian knsep yang dipelajari siswa melalui KS ini akan se$ara lengkap diketahui dan

dipahami siswa, serta keterampilan berpikir dan psikmtriknya dapat dikembangkan dengan

lebih baik.

Dalam mdel pembelajaran ini siswa mengungkapkan pemahamannya dahulu dalam

memikirkan bjek dan peristiwa. Selanjutnya setelah siswa melakukan per$baan dan mengisi

KS, siswa dengan bimbingan guru membahas hasil per$baan dan jawaban siswa. Kegiatan

ini digunakan untuk memperbaiki pemahaman siswa dengan $ara meminta siswa

memperhatikan bjek!bjek yang berinteraksi, memikirkan parameter!parameter yang

berpengaruh dan dipengaruhi, serta memikirkan akibatnya.

embelajaran dengan KS bukan sedang menguji siswa, melainkan sedang melatih siswa,

agar siswa mampu berpikir dan bekerja untuk memahami knsep2prinsip yang sedang

dipelajarinya itu. Oleh karena itu, bila jawaban siswa salah, tidak apa!apa. Siswa akan belajar

dari kesalahannya.

elaksanaan:

a. Sebelum per$baan dilakukan siswa mendiskusikan apa yang akan dilakukannya dengan

menggunakan KS tersebut, apa yang harus diamati2diukur, bagaimana men$atat data, $ara

menjawab pertanyaan!pertanyaan, dan lain!lain.

B


18/36


b. Siswa melakukan per$baan dan mengisi KS. Siswa diminta melakukan per$baan lebih

dahulu, kemudian menuliskan hasil per$baannya pada baris!baris yang sesuai pada bagian

per$baan.

$. Setelah semua per$baan selesai, siswa mengisi baris!baris yang belum diisi pada bagian

per$baan itu berdasarkan hasil pemikirannya. Selanjutnya siswa membahas prses alam

yang terjadi dalam per$baannya dari data, dan menuliskan jawaban!jawaban masalah pada

bagian jawaban masalah

d. Setelah semua siswa selesai melakukan per$baan dan mengisi jawaban, guru

melaksanakan tanya!jawab2diskusi dengan semua siswa untuk memperbaiki pemahaman

dan jawaban siswa yang keliru.

KS ini tidak akan segera dapat digunakan leh siswa, karena itu guru perlu memberi

$nth $ara menggunakan KS lebih dahulu, baru kemudian siswa bekerja dengan

menggunakan KS ini. %ila KS ini sudah digunakan beberapa kali guru tidak perlu memberi

$nth lagi.

2. Pe*/,%,*a* LKS TPB

KS per$baan pengukuran tidak pernah menggunakan pertanyaan bimbingan. rinsip,

teri, dan rumusnya diberitahukan dalam KS tersebut. Dari kegiatan per$baan pengukuran

siswa tidak belajar memahami atau menerapkan knsep, melainkan hanya berlatih melakukan

per$baan untuk mengukur sesuatu parameter. Karena #ungsinya tersebut, KS per$baan

pengukuran tidak disebut KS +%. KS knEensinal yang KS!nya banyak mengandung

pertanyaan bimbingan adalah KS per$baan penyelidikan. KS tersebut digunakan untuk

membelajarkan siswa mempelajari knsep, prinsip, atau teri dari per$baan. enyusunan KS

+% berikut ini dimaksudkan untuk digunakan pada per$baan KS per$baan penyelidikan.

KS +% disusun mengikuti langkah!langkah metde ilmiah yang disederhanakan sesuai

dengan tingkat kemampuan berpikir siswa. angkah!langkah metde ilmiah yang

disederhanakan berikut ini dapat digunakan untuk penyusunan KS "& bagi siswa SM dan

SM&. erlu diperhatikan bahwa tidak semua per$baan "& $$k menggunakan urutan KS

+% berikut ini.

1. Pe*a,l,a*


19/36


20/36


Oleh karena itu, siswa perlu melakukan per$baan untuk menguji keabsahan

sementaranya yang masih merupakan perkiraan itu.

%agian ini diisi leh siswa.

;. Ala+ a* Baa*

1ungsi: Mengin#rmasikan alat dan bahan yang perlu digunakan leh siswa dalam

per$baan.

"si: Da#tar alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan per$baan.

%agian ini disusun leh penyusun KS.


21/36


22/36


3UKUM ARC3IMEDES

I. Pe*a,l,a*

Menurut hukum 0ewtn jumlah gaya!gaya pada benda yang diam adalah nl. erjumlahan

gaya!gaya itu dapat kita gambarkan dengan diagaram gaya seperti pada diagram gaya

berikut ini.

3umlah gaya pada sumbu Eertikal:

Σ1y 6 7 1 8 1' 6 7H

Maka: 1 6 1'

3umlah gaya pada sumbu hri@ntal:

Σ15 6 7 19 81/ 6 7H

Gambar 3. Diagram gaya Maka: 19 6 1/

%erat benda dirumuskan dengan w 6 m.g menurut rumus ini berat benda tidak dipengaruhi

leh @at di sekitar benda itu. 3adi, berat benda di udara akan sama dengan berat benda itu di

dalam @at $air.

II. Ma%ala4 a. Mengapa benda yang dimasukkan ke dalam air terasa ringan=

b. Samakah gaya ke atas leh air dengan berat air yang dipindahkan=

II. 3"p(+e%"%4

. %enda yang dimasukkan ke dalam air terasa ringan, karena air mendrng benda ke

atas.

'. Iaya ke atas leh air sama dengan berat benda yang dipindahkan.

III.Ala+ a* Baa*4

Nama Ala+Baa* J,mla

Dasar stati# buah

%atang stati# pendek ' buah

%atang stati# panjang buah

%alk pendukung ' buah

0era$a pegas ,; 0 buah

'

1

19

1/

1'

y

5


23/36


+ali buah

%eban 7,; g buah

Ielas berpan$uran buah

Ielas ukur 77 ml buah

enahan jepit buah

Ielas beaker ';7 ml buah

IV. Pe!'()aa*4

A. Pe!'()aa* 1

La*-#a Pe!'()aa*4

. Iantungkan bla besi pada pegas di udara.

'. -kur panjang pegas pada keadaan ini.

/. Masukkan ke dalam air bla besi yang tergantung pada pegas itu.

9. -kur panjang pegas pada keadaan ini.

3a%"l Pe*-ama+a*Pe*-,#,!a*4

D" Ua!a

Be*a P(#(#4

Be*a I*+e!a#%"Pe!"%+"a Be%a!a*P!"*%"p

Gambar 5.4.

Bola besi pada pegas

Dalam A"!

Be*a P(#(#4

Be*a I*+e!a#%"Pe!"%+"a Be%a!a*P!"*%"p

Gambar 5.5.

Bola besi pada pegas tercelup dalam air.

Pem)aa%a*4

''


24/36


JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ

JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ

JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ...........JJ

Ke%"mp,la*4

JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ



B. Pe!'()aa* 2

La*-#a Pe!'()aa*4

. -kurlah massa gelas ukur 77 ml yang masih ksng. *atat hasilnya pada tebal hasil pengukuran.

'. "si gelas berpan$uran dengan air sampai permukaan air sejajar dengan permukaan

pan$uran pada gelas itu.

/. akitlah stati# dengan balk pendukung, gantungkan nera$a pegas pada balk

pendukung itu.

9. Iantungkan beban pada nera$a pegas. *atatlah berat beban itu pada tabel hasil

pengukuran.

;. +empatkan gelas berpan$uran yang telah diisi air dibawah beban itu dan tempatkan

gelas ukur ksng di bawah pan$uran dari gelas berpan$uran itu.

B. Ieserlah beban itu sampai ter$elup seluruhnya dalam gelas berpan$uran. *atat berat

beban dalam air itu pada tabel hasil pengamatan.

. -kurlah massa gelas ukur yang terisi tumpahan air dari gelas berpan$uran dengan

nera$a. Kemudian hitunglah massa air dalam gelas ukur dan ubahlah ke satuan newtn.

3a%"l Pe*-,#,!a*4

O)e# p(#(# 4 ola besi O)e# I*+e!a#%"Pe!"%+"a Be%a!a*P!"*%"p

'/


25/36


Pem)aa%a*4




Ke%"mp,la*4



........................................................................................................................................

Setelah diisi hasilnya akan tampak seperti berikut ini.

A. Pe!'()aa* 13a%"l Pe*-ama+a*4

D" Ua!a



0era$aegas

Mengerjakan gaya ke atas pada bla

1 6 7 0

%umi Mengerjakan gaya ke bawah pada

bla

w 6 m.g 6 7 0

-dara Mengerjakan gaya ke atas pada bla

Diabaikan, karenasangat ke$il

Dalam A"!



0era$a

egas

Mengerjakan gaya ke atas pada

bla

1 6 4 0

%umi Mengerjakan gaya ke bawah pada

bla

w 6 m.g 6 7 0

&ir Mengerjakan gaya ke atas pada

bla

1a 6 (7 8 4) 0 6 '

0

Pem)aa%a*4

Di udara Dalam air

'9

Gambar 5.6.Bola besi padapegas

Gambar 5.7.Bola besi padapegas tercelupdalam air


26/36


Di -dara: 1 6 w Dalam air: 1 1a 6 w

1a 6 w ! 1

ada saat bla besi digantungkan di udara gaya pada nera$a 7 0. ada saat bla besi

digantungkan di dalam air gaya pada nera$a 4 0. "ni berarti gaya pegas dalam air lebih

ke$il daripada di udara. %erkurangnya gaya pegas di dalam air dikarenakan air

mengerjakan gaya ke atas pada bla besi.

Ke%"mp,la*4

&ir mengerjakan gaya ke atas pada benda dalam air.

B. Pe!'()aa* 2

3a%"l Pe*-,#,!a*4

O)e# p(#(# 4 ola besi O)e# I*+e!a#%"Pe!"%+"a Be%a!a*P!"*%"p

0era$a mengerjakan gaya ke atas pada bla 1 6 4 0

%umi mengerjakan gaya ke bawah pada bla w 6 m.g 6 7 0

&ir dalam

bejana

mengerjakan gaya ke atas pada bla 1a 6 ' 0

&ir yang pindah wa 6 ' 0

Pem)aa%a*4

Iaya ke atas leh air pada benda sama dengan berat air yang dipindahkan.

';

1

w w

1a

1


27/36


1a 6 wa

6 m.g.

Karena: m 6 ρ.L maka: 1a 6 ρ.L.g.

Llume air yang dipindahkan sama dengan Elume air yang ditempati benda.

Ke%"mp,la*4

Iaya ke atas leh air sama dengan rapat massa air kali Elume air yang ditempati benda

kali per$epatan graEitasi bumi.

1a 6 ρ.L.g.

Contoh 2:

TEKANAN DALAM ?AT CAIR

Pe*a,l,a*

Setiap titik dalam @at $air memiliki tekanan. +ekanan pada titik!titik di dalam @at $air itu

tidak dapat kita ketahui dengan pengamatan langsung. Karena itu, kita memerlukan sebuah

alat yang dapat memperlihatkan gejala yang menunjukkan adanya tekanan pada suatu titik

dalam @at $air itu. &lat yang akan kamu gunakan untuk mengetahui adanya tekanan dalam

@at $air adalah alat artl.

%ila kita menyatakan & berbanding lurus dengan % (& ? %) artinya bila % makin besar,

maka & juga makin besar. %ila kita menyatakan & berbanding terbalik dengan % (& ? 2%)

artinya bila % makin besar, maka & makin ke$il. "stilah berbanding lurus dan terbalik akan

kamu gunakan dalam KS ini.

Ma%ala

. %agaimana prinsip kerja alat artl=

'. arameter!parameter apakah yang mempengaruhi besar tekanan di suatu titik dalam @at

$air=

3"p(+e%"%

'B


28/36


29/36


permukaan air di kaki kanan pipa -. +uliskan hasil pengamatanmu pada 3awaban

Masalah .

Jaa)a* Ma%ala 14

Be*a I*+e!a#%"Pe!"%+"a

Pem)aa%a*4JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ

JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ


Ke%"mp,la*4




B. Pe!'()aa*

. akukan per$baan seperti pada pra per$baan beberapa kali dengan kedalaman yang

berbeda!beda.

'. %uatlah suatu tabel untuk men$atat hasil per$baanmu itu dan isilah dengan data dari

hasil per$baanmu.

Ta)el4

Kealama* $& Ke*a"#a* pe!m,#aa* A"! alam

#a#" #a*a* p"pa U

Te#a*a* A"! $p&

'4

Gambar 5.. !enggunaan alat pengukur tekanan air


30/36


Ke%"mp,la*4

JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ..JJJJJJJJ



Setelah diisi hasilnya akan tampak seperti berikut ini.

A. P!ape!'()aa*

Jaa)a* Ma%ala 14

Be*a I*+e!a#%"Pe!"%+"a

&ir Menekan udara dalam pipa -

-dara dalam pipa - -dara dalam pipa - menekan klm

air dalam pipa -Klm air dalam ipa

-

ermukaan air pada kaki kiri pipa -tertekan, sehingga turun, sedangkan

permukaan air di kaki kanan pipa -

naik.

Gambar 13. !osisi pengukur tekanan air

Pem)aa%a*4

Jika corong pada pipa U dimasukkan ke dalam air dalam bejana, udara dalam corong

tertekan oleh air. Tekanan udara dalam corong diteruskan ke udara dalam pipa U, sampai

pada permukaan air di kaki kiri pipa U. Karena itu, permukaan air di kaki kiri pipa U

turun, sedangkan permukaan air di kaki kanan pipa U naik.

Ke%"mp,la*4

Kenaikkan permukaan air di kaki kanan pipa U dapat dijadikan indikator untuk

mengetahui besar-kecilnya tekanan air dalam bejana.

B. Pe!'()aa*

Ta)el4

Kealama* $&

$'m&

Ke*a"#a* pe!m,#aa* A"! alam

#a#" #a*a* p"pa U $mm&

Te#a*a* A"! $p&

7 ! !

'F


31/36


32/36




JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ...........JJ............

Pe!'()aa*

er$baan!:

a. &lat dan bahan:

&lat peraga &ir Man$ur dalam %tl.

b. angkah!langkah er$baan

. Masukkan satu selang! ke bejana! dan selang!' lagi ke bejana!'.

'. "si bejana! dengan air sampai hampir penuh.

/. +utup ujung selang!' yang masuk ke bejana!'.

9. "si btl melalui lubang pada bagian atasnya dengan air sampai kira!kira /29 tinggi

selang! dalam btl.

;. +utup lubang btl lakban rapat!rapat.

B. %uka ujung selang!', sehingga air keluar dari selang!'.

er$baan!':

a. &lat dan bahan:

&lat peraga &ir Man$ur dalam %tl.

b. angkah!langkah er$baan

/

%tl

%ejana!

Selang!

%ejana!'

Selang!'

&ir

&ir


33/36


. +urunkan bejana! sampai sama tingginya dengan bejana!'.

'. Masukkan satu selang! ke bejana! dan selang!' lagi ke bejana!'.

'. "si bejana! dengan air sampai hampir penuh.

/. +utup ujung selang!' yang masuk ke bejana!'.

9. "si btl melalui lubang pada bagian atasnya dengan air sampai kira!kira /29 tinggi

selang! dalam btl.

;. +utup lubang btl lakban rapat!rapat.

B. %uka ujung selang!', sehingga air keluar dari selang!'.

. %andingkan peristiwa yang teramati dengan peristiwa pada per$baan!, lalu

bahaslah.

3a%"l Pe*-ama+a* a* Pem)aa%a*er$baan!:

a. asil engamatan

O)e# Pe!"%+"a P!"*%"pR,m,%

b. embahasan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

er$baan!':

a. asil engamatan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

b. embahasan

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

...............................................................................................................................................

/'


34/36


Ke%"mp,la*

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

*nth hasil pengamatan dan pembahasan leh siswa:

3a%"l Pe*-ama+a* a* Pem)aa%a*

Pe!'()aa*714

3a%"l Pe*-ama+a*4

O)e# Pe!"%+"a P!"*%"pR,m,% !ir dalam botol Jatuh melalui selang w " m.g

#aat akan jatuh p$ " pu % ρ .g.h$

Udara dalam

botol

&olumenya membesar saat air keluar

dari selang

p.& " konstan

!ir dalam bejana asuk ke dalam botol melalui selang. '( " m.a

#aat tinggi air dalam selang%) sampai

ke ujung atas selang%). p) " pu % ρ .g.h)

Pem)aa%a*4 !ir jatuh dari dalam botol melalui selang%$, karena gaya gra*itasi bumi bekerja

pada air +prinsip gaya gra*itasi.

Pada saat air jatuh, keluar dari botol melalui selang%$, ruang udara dalam botol

membesar, tekanan udara dalam botol menjadi kecil +hukum -oyle.

//

h

h'

p

p'

pu

pu


35/36


Karena tekanan udara dalam botol ditambah tekanan air setinggi h) +selang%) lebih

kecil daripada tekanan udara luar, air dalam bejana%) terdorong masuk ke dalam botol

melalui selang%), sehingga terjadilah air mancur dalam botol +berdasarkan hukum

/ewton.

Pe!'()aa*724

3a%"l Pe*-ama+a*4

. Pada saat tinggi selang%) lebih pendek daripada tinggi selang%$, air mancur

dalam botol.

'. Pada saat tinggi selang%) sama panjangnya dengan tinggi selang%$, air dari

bejana%) tidak keluar dari ujung atas selang%).

Pem)aa%a*4

Pada saat tinggi selang%) lebih pendek daripada tinggi selang%$, air dai selang%)

memancur keluar dalam botol.

p) " patm % ρ .g.h) dan p$ " patm % ρ .g.h$

h) 0 h$ , maka1 p) 2 p$ .

Pada saat tinggi selang%) sama panjangnya dengan tinggi selang%$, air dari bejana%)

tidak keluar dari ujung atas selang%).

p) " patm % ρ .g.h) dan p$ " patm % ρ .g.h$

h) " h$ , maka1 p) " p$ .

V. Ke%"mp,la*

#yarat air dari selang%) memancur dalam botol adalah tinggi selang%) harus lebih pendek

daripada selang%$.

atau

Tekanan pada permukaan air di ujung atas selang%) +p ) harus lebih besar daripada

tekanan pada permukaan air di dalam botol +p$ .

/9


36/36


DAFTAR PUSTAKA

&lns, Mar$el 1inn, Cdward 3. F47. Physics. Massa$husetts: &ddisn!Gesley ublishing

*mpany

Clby, &ndrew.FFF. 3elping Physics #tudents 4earn 3ow to 4earn. -niEersity # Maryland.http:22www'.physi$s.umd.edu2Nelby2papers2epist2epist$urri$.htm

Diakses: /7 &gustus '77;.

alliday, DaEid esni$k, bert. F4. Physics. 0ew Yrk: 3hn Giley Sns.

estenes, DaEid FFB. odeling ethodology 5or Physics Teachers +Proceedings. &ri@na:&ri@na State -niEersity.

http:22mdeling.asu.edu2+2MdelingMeth!julF4.pd#.

Diakses: /7 &gustus '77;.

urd, Deart . F7. /ew 6irections in Teaching #econdary #chool #cience. *hi$ag: and

M$0ally *.

3enkins, Cdgar Ghit#ield, i$hard. F9. 7eadings in #cience 8ducation. 0ew Yrk:M$Iraw!ill %k *mpany.

3y$e, %ru$e Geil, Marsha. F47. odels o5 Teaching. /ew Jersey: renti$e all, "n$.

Mnk, Martin Osbrne, 3nathan. '777. 9ood Practice in #cience Teaching , :hat researchhas to say. hiladelphia: Open -niEersity ress.

percobaan-ipa-smp-dan-sma1

Documents