percobaan v
TRANSCRIPT
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
PERCOBAAN V
PENENTUAN KADAR AIR DAN KADAR ABU
OLEH:
NAMA : BUYUN DWI YUNIARTI
NIM : F1F1 11 124
KELOMPOK : IV (EMPAT)
KELAS : C
ASISTEN : RINI HAMSIDI, S.Farm., M.Farm, APT
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2014
PENENTUAN KADAR AIR DAN KADAR ABU
A. TUJUAN
Tujuan pada percobaan kali ini adalah untuk mengetahui kadar abu
dan kadar air dari simplisia.
B. BAHAN
1 KLASIFIKASI TANAMAN
1. Jahe (Zingiberis officinalis)
Regnum : Plantae
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
2. Johar (Cassia siamea)
Regnum : Plantae
Divisi : Magnolipohyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Casia
Spesies : Cassia siamea
3. Sambiloto (Andrographidis paniculatae)
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Scrophulariales
Famili : Acanthaceae
Genus : Andrographidis
Spesies : Andrographidis paniculatae
4. Kunyit (Curcumae domesticae)
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales
Suku : Zingiberaceae
Marga : Curcuma
Spesies : Curcuma longa Linn.
5. JambuBiji (Psidium guajava)
Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : monocotyledonae
Ordo : myrtales
Famili : myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L.
2 DESKRIPSI TANAMAN
1 Jahe (Zingiberis officinalis)
Tema berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1
meter,rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun
sempit, panjang 15 mm sampai 23 mm, lebar 8 mm sampai 15 mm.
tangkai daun berambut, panjang 2-4 mm. bentuk lidah daun
memanjang, panjang 7,5 mm-1 cm, tidak berambut, seludan gagak
berambut. Perbungaan berupa mulai tersembul di permukaan tanah,
berbentuk tongkat atau bulat telur yang sempit 2,75-3 kali lebarnya,
sanat tajam, panjang mulai 3,5 cm sampai 5 cm, lebar 1,5 cm-1,75 cm.
gagang bunga hamper tidak berambut, panjang 25 cm, rahis berambut
jarang sisik pada ganggang terdapat 5 buah sampai 7 buah, berbentuk
lanset, berdekatan atau rapat, hampir tidak berambut, pangjang sisik 3
cm - 5cm. Daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bulat pada
ujungnya, tidak berambut, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar
1 cm - 1,75 cm; mahkota bunga berbentuk tabung, panjang tabung 2
cm - 2,5 cm, selain yang sempit, berbentuk tajam berwarna kuning
kehijauan, panjang 1,5 mm-2,5 mm, lebar 13 mm, kepala sari
berwarna ungu, panjang 9 mm, tangkai putik 2 mm.
2 Johar (Cassia siamea)
Tanama berwarna hijau. Daun tunggal berhadapan,
berbentuk lonjong sampai bundar. Batang berbentuk bundar, garis
tengah kurang 1 mm. Cabang bergaris tengah lebih kurang 0,5 mm.
Buah bergagang agak panjang, berambut pada rusuk-rusuk.
3 Sambiloto (Andrographidis paniculatae)
Permukaan atas berwarna hijau, hijau tua atau hijau kecoklatan
dan bagian bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek. Buah
berbentuk jorong, pangkal dan berujung tajam kadang-kadang pecah
secara membujur. Permukaan luar kulit buah berwarna hijau tua.
4 Kunyit (Curcumae domesticae)
Tumbuhan berbatang basah, tingginya sampai 0,75 m, daunnya
berbentuk lonjong, bunga majemuk berwarna merah atau merah muda.
Tanaman herba tahunan ini menghasilkan umbi utama berbentuk
rimpang berwarna kuning tua atau jingga terang.
5 JambuBiji (Psidium guajava)
Tanaman perdu, tinggi 5-10 meter. Batang berkayu licin,
mengelupas, bercabangan, bercabang, warna cokelat kehijauan. Daun
tunggal. Bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata,
panjang 6-14 cm, lebar 3-6 cm, pertulangan menyirip, warna hijau
kekuningan. Bunga tunggal di ketiak daun, mahkota bulat telur,
panjang 1,5 cm, warna putih kekuningan. Buah buni, bulat telur, warna
putih kekuningan.
3 DESKRIPSI SIMPLISIA
a. Jahe (Zingiberis officinalis)
Rimpang agak pipih, bagian ujung bercabang pendek, warna
putih kekuningan, bau khas, rasa pedas. Bentuk bundar telur terbalik,
pada setiap cabang terdapat parut melekuk kedalam. Dalam bentuk
potongan, panjang umumnya 3 - 4 cm, tebal 1 - 6,5 mm. bagian luar
berwarna cokelat kekuningan, beralur memanjang, kadang – kadang
terdapat serat bebas. Bekas patahan pendek dan berserat menonjol.
Pada irisan melintang terdapat berturut – turut korteks sempit yang
tebalnya lebih kurang sepertigajari – jari dan endodermis. Berkas
pengang kutter sebar berwarna keabu - abuan.
b. Johar (Cassia siamea)
Daun tunggal, berhadapan, tidak mudah rontok, helaian daun
berbentuk lonjong sampai bundar memanjang atau bundar telur
terbalik, ujungnya bundar. Pangkal asimetris, membundar atau
berlekuk. Pinggir bergerigi sangat dangkal. Panjang daun 2 - 7 mm,
lebar 1,5 - 4 mm.
c. Sambiloto (Andrographidis paniculatae)
Daun bersilang berhadapan, umumnya terlepas dari batang,
bentuk lanset sampai bentuk lidah lombak. Rapuh, tipis, tidak
berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing dan tepi daun rata.
d. Kunyit (Curcumae domesticae)
Kepingan ringan, rapuh, warna kuning jingga, kuning jingga
kemerahan sampai kuning jingga kecokelatan; baukhas, rasa agak
pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa tebal; bentuk
hamper bundar sampai bulat panjang, kadang-kadang bercabang; lebar
0,5-3 cm, panjang 2-6 cm, tebal 1-5 mm; umumnya melengkung
tidakberaturan, kadang-kadang terdapat pangkal upih daun dan
pangkalakar. Batas korteks dan silinder pusat kadang-kadang
jelas.Bekas patahan agak rata, ebr debu, warnakuning jingga sampai
cokelat kemerahan.
e. Jambu Biji (Psidium guajava)
Bentuk berupa lembaran daun, warna hijau; bau khas aromatik;
rasa kelat. Daun tunggal, bertangkai pendek, panjang tangkai daun 0,5-
1 cm; helai daun berbentuk bundar menjorong, panjang 5-13 cm, lebar
3-6 cm; pinggir daun rata agak menggulung keatas; permukaan atas
agak licin, warna hijau kecokelatan; ibu tulang daun dan tulang cabang
menonjol pada permukaan bawah, bertulang menyirip.
C. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel Pengamatan
Uji Berat
sebelum
(g)
Penimbangan (g) Rata-rata
I II III
Kadar air 51,8278 51,7458 51,7439 51,7334 51,7410
32,5787 32,4561 32,4467 32,4389 32,4472
37,4127 37,3578 37,3589 37,3478 37,3548
Kadar abu 35,3791 33,3852 33,3852 33,3852 33,3852
38,1487 35,1174 35,1174 35,1174 35,1174
50,7906 49,8075 49,8075 49,8075 49,8075
2. Data Perhitungan
Nilai Kadar Air
Cawan I
=
(berat sampel+cawan sebelum dipanaskan )−(berat sampel+cawan setelahdipanaskan)berat sampel
x100 %
= 51,8278 g−51,7410 g
1 g
= 0,0868 g
1 g
= 0,0868
= 8,68%
Cawan II
=
(berat sampel+cawan sebelum dipanaskan )−(berat sampel+cawan setelahdipanaskan)berat sampel
x100%
= 32,5787 g−32,4472 g
1 g
= 0,1315 g
1 g
= 0,1315
= 13,15%
Cawan III
=
(berat sampel+cawan sebelum dipanaskan )−(berat sampel+cawan setelahdipanaskan)berat sampel
x100 %
= 37,4127 g−37,3548 g
1 g
= 0,0579 g
1 g
= 0,0579
= 5,79%
Nilai Kadar Abu
Cawan I
= (berat sampel+cawan setelahdipanaskan ) – (berat cawan kosong)
berat sampel x 100%
= 33,3852 g−33,3084 g
1 g x 100%
= 0,0768 g
1 g x 100%
= 7,68%
Cawan II
= (berat sampel+cawan setelahdipanaskan ) – (berat cawan kosong)
berat sampel x 100%
= 35,1174 g−35,0789 g
1 g x 100%
= 0,0385 g
1 g x 100%
= 3,85%
Cawan III
= (berat sampel+cawan setelahdipanaskan ) – (berat cawan kosong)
berat sampel x 100%
= 49,8075 g−49,7829 g
1 g x 100%
= 0,0246 g
1 g x 100%
= 2,46%
C. PEMBAHASAN
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan untuk obat dan
belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain
umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia dibagi menjadi
tiga golongan, yaitu simplisia nabati, hewani, dan pelikan atau mineral.
Simplisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian
tanaman, eksudat tanaman, atau gabungan antara ketiganya.
Karakteristik simplisia yang diukur adalah kadar air dan kadar abu
serbuk simplisia kunyit. Penetapan kadar air bertujuan untuk memberikan
batasan minimal besarnya kandungan air dalam simplisia, sedangkan kadar
abu untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal
yang berasal dari proses awal sampai terbentuknya ekstrak dan hasilnya
menunjukkan bahwa simplisia kunyit yang digunakan ada yang memenuhi
dan tidak memenuhi persyaratan Materia Medika Indonesia. Hasil penetapan
karakteristik simplisia kadar air dan kadar abu dapat dilihat pada tabel hasil
pengamatan.
Air merupakan komponen penting dalam bahan pangan, dimana
dapat mempengaruhi penampakan, tekstur serta cita rasa makanan. Air juga
akan mempengaruhi daya tahan bahan pangan terhadap serangan mikroba
yang dinyatakan dengan Aw, yaitu jumlah air bebas yang dapat digunakan
oleh mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah simplisia kunyit
masing – masing 1 gr dalam tiga cawan porselin dengan perlakuan yang
sama. Mutu dari suatu produk ditentukan oleh kadar airnya, semakin tinggi
kadar air suatu bahan pangan maka semakin rendah mutu bahan pangan
tersebut. Tingginya kadar air pada produk dapat membantu berlangsungnya
kerusakan baik itu secara mikrobiologis, kimiawi, maupun enzimatis.
Hasil analisa kadar air yang dilakukan pada kunyit diperoleh kadar
air sebesar 8,68%, 13,15% dan 5,79%. Dari hasil tersebut ada dua yang telah
sesuai dan satu belum sesuai dengan Standar Mutu yang menyebutkan bahwa
kadar air maksimal pada kunyit maksimal 12%. Sifat dari metode analisa
kadar air dengan menggunakan metode oven berdasarkan pada gravimetri,
yaitu berdasarkan pada selisih berat sebelum pemanasan dan setelah
pemanasan. Sehingga sebelum dilakukan analisa, terlebih dahulu dilakukan
penimbangan cawan yang akan dipergunakan untuk mengeringkan sampel.
Penimbangan dilakukan sampai berat cawan konstan, yaitu dengan
memanaskan cawan dalam oven pada suhu 100 - 105 0C selama 1,5 jam.
Abu merupakan bahan tersisa hasil pembakaran yang merupakan zat
- zat anorganik berupa mineral. Hal tersebut terjadi karena proses pembakaran
pada pengukuran kadar abu menyebabkan zat-zat organik pada bahan akan
terbakar dan menyisakan abu.
Hasil analisa kadar abu pada kunyit diperoleh kadar abu sebesar
7,68%, 3,85% dan 2,46%. Berdasarkan Materi Medika Indonesia, tentang
syarat mutu kunyit menyatakan bahwa kadar abu maksimal kunyit yang dapat
diterima sebesar 9%.
Besarnya kadar abu dalam suatu bahan pangan menunjukkan
tingginya kandungan mineral dalam bahan pangan tersebut. Kandungan
mineral total dalam bahan pangan dapat diperkirakan sebagai kandungan abu
yang merupakan residu an-organik yang tersisa setelah bahan - bahan organik
terbakar habis, semakin banyak kandungan mineralnya, maka kadar abu
menjadi tinggi begitu juga sebaliknya apabila kandungan mineral sedikit
maka kadar abu bahan juga sedikit.
Kunyit sudah dikenal dan digunakan sejak lama secara empiris oleh
masyarakat untuk berbagai macam pengobatan, salah satu khasiat kunyit yang
sering digunakan adalah sebagai anti nyeri. Kunyit memiliki kandungan
senyawa aktif minyak atsiri yang terdiri dari alpha beta tumerone yang
menyebabkan bau khas pada kunyit, aril-tumeron, artumerone, alpha dan beta
atlantone, kurkumol, zingiberance. Selain minyak atsiri ada kelompok
senyawa kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, dimetoksi kurkumin,
desmetoksikurkumin, trietil kurkumin, dan bisdemetoksi.
D. PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa kadar air sampel kunyit yaitu 8,68%, 13,15% dan
5,79% dan kadar abu sampel kunyit yaitu 7,68%, 3,85% dan 2,46%.
2. SARAN
Saran yang dapat diberikan yaitu saat pengujian organoleptik
diharapkan mahasiswa dapat lebih serius dalam proses pengerjaannya
sehingga kesalahan dalam proses pengujian dapat diminimalisir.
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM RI, 2010, Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelima Edisi Pertama, Direktorat Obat Asli Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 2009, Farmakope Herbal Indonesia, Edisi Pertama, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Ditjen POM, 1989, Materi Medika Indonesia, Edisi V–VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta