tujuan percobaan

12
Tujuan Percobaan Ø Mempelajari fungsi dan sifat multimeter Ø Mempelajari penggunaan multimeter dan keterbatasan kemampuan multimeter Ø Dapat membedakan multimeter elektronis dan non elektronis Ø Dapat membedakan multimeter digital dan analog Ø Dapat menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan (Voltmeter) Ø Mempelajari kode warna pada resistor Laporan percobaan 1 I. Judul Percobaan : Pengenalan Alat-alat Praktek di laboratorium II. Tanggal Percobaan : 23 Februari 2012 III. Tujuan Percobaan 1. Menyebutkan alat ukur arus listrik dan satuannya 2. Menyebutkan alat ukur tegangan listrik dan satuannya 3. Menyebutkan alat ukur tahanan dan satuannya 4. Membedakan alat ukur analog dan digital 5. Menyebutkan tiga sumber tenaga yang di gunakan dalam praktek 6. Menyebutkan minimal tiga alat bantu praktek IV. Teori Dasar Ilmu listrik dapat dibagi atas dua pengertian, yaitu pertama; bertolak dari berbagi perilaku muatan-muatan listrik, misalnya membuat pemisahan antara muatan-muatan listrik dalam keadaan diam dan dalam keadaan bergerak sehingga diperoleh ilmu listrik statik dan ilmu listrik dinamik. Kedua; bertolak dari penerapan- penerapannya dengan cara demikian, teori mengikuti praktek. Mengenai peralatan Elektronika, akan dipisahkan Ilmu listrik menjadi bagian yang diterapkan pada pengadaan Energi dan yang diterapkan pada pengadaan informasi. Pada pengadaan energi, biasanya dinyatakan dengan teknik arus kuat; Misalnya dinamo, generator, pemanasan listrik dan sebagainya Untuk mengubah energi yang tersimpan dalam medan magnet atau medan listrik, maka energi ini diubah menjadi daya listrik. Hal ini dilakukan dengan penggunaan sebuah dinarno. pada pengerjaan informasi adalah Penerapan-penerapan dalam bidang komunikasi, di mana informasi di pindahkan dalam bentuk pengaturan secara manual atau secara

Upload: erni-putri

Post on 09-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

percobaan 1

TRANSCRIPT

Page 1: Tujuan Percobaan

Tujuan Percobaan

Ø Mempelajari fungsi dan sifat multimeter

Ø Mempelajari penggunaan multimeter dan keterbatasan kemampuan multimeter

Ø Dapat membedakan multimeter elektronis dan non elektronis

Ø Dapat membedakan multimeter digital dan analog

Ø Dapat menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan (Voltmeter)

Ø Mempelajari kode warna pada resistor

Laporan percobaan 1

I. Judul Percobaan : Pengenalan Alat-alat Praktek di laboratorium

II. Tanggal Percobaan : 23 Februari 2012

III. Tujuan Percobaan

1. Menyebutkan alat ukur arus listrik dan satuannya

2. Menyebutkan alat ukur tegangan listrik dan satuannya

3. Menyebutkan alat ukur tahanan dan satuannya

4. Membedakan alat ukur analog dan digital

5. Menyebutkan tiga sumber tenaga yang di gunakan dalam praktek

6. Menyebutkan minimal tiga alat bantu praktek

IV. Teori Dasar

Ilmu listrik dapat dibagi atas dua pengertian, yaitu pertama; bertolak dari berbagi

perilaku muatan-muatan listrik, misalnya membuat pemisahan antara muatan-muatan

listrik dalam keadaan diam dan dalam keadaan bergerak sehingga diperoleh ilmu listrik

statik dan ilmu listrik dinamik. Kedua; bertolak dari penerapan-penerapannya dengan

cara demikian, teori mengikuti praktek.

Mengenai peralatan Elektronika, akan dipisahkan Ilmu listrik menjadi bagian

yang diterapkan pada pengadaan Energi dan yang diterapkan pada pengadaan

informasi. Pada pengadaan energi, biasanya dinyatakan dengan teknik arus kuat;

Misalnya dinamo, generator, pemanasan listrik dan sebagainya Untuk mengubah energi

yang tersimpan dalam medan magnet atau medan listrik, maka energi ini diubah

menjadi daya listrik. Hal ini dilakukan dengan penggunaan sebuah dinarno. pada

pengerjaan informasi adalah Penerapan-penerapan dalam bidang komunikasi, di mana

informasi di pindahkan dalam bentuk pengaturan secara manual atau secara otomatis,

di mana prosesnya informasi yang diberikan oleh proses pembuatannya sendiri.

Berdasarkan kedua penerapan dari Ilmu listrik ini, maka muncullah berbagai

macam alat-alat didalam ilmu kelistrikan untuk melakukan berbagai fungsi sesuai

kebutuhan konsumen. Secara ringkas, prinsip kerja dari sebuah alat-alat listrik dapat

dilihat Melalui gambar blok alat tersebut sebagai berikut:Alternate percess

Page 2: Tujuan Percobaan

(penglahan yang bergantian)

Process(pengolahan)

Display(tampilan)Connection (penghubugan)(Mengahiri)

Gambar. Blok Alat Listrik

Berdasarkan Blok diagram alat-alat listrik tersebut, maka pada pada alat ini

dibagi atas dua fungsi, yaitu sebagai alat-alat sumber listrik, dan sebagai alat-alat

listrik. Selanjutnya pada laboratorium untuk kepentingan praktek, dilengkapi alat-alat

bantu praktek.

Alat-alat ukur listrik seperti Galvanometer yang berfungsi untuk mengukur

besarnya flux magnetik pada sebuah kumparan; Amperemeter yang digunakan untuk

mengukur arus listrik dengan satuan A, mA, dan uA; Voltmeter yang digunakan untuk

mengukur tegangan listrik dengan satuan Y dan mV; Ohmmeter digunakan untuk

mengukur tahanan dari sebuah resistor mengukur nilai tahanan pada komponen lain

dan alat ukur yang dilengkapi dengan bentuk sinyal hasil pengukurannya disebut

osiloskop. Alat-alat sumber tenaga seperti PLN, Dinamo, generator, Power Supplay

(PSA), dan alat-alat listrik sebagai sumber pembangkit isyarat, contohnya Audio

fequency Generator dan Radio Frequncy Generator. Adapun alat-alat bantu praktek

yang digunakan saat melakukan praktek adalah jumper, PCB, Thoolshet, solder, dan

obeng tim.- See more at: http://mawarputi.blogspot.co.id/2012/02/contoh-laporan-sementara.html#sthash.CbJMaFv8.dpuf

Page 3: Tujuan Percobaan

MODUL IPENGUKURAN DENGAN MULTIMETER ANALOG

I. DASAR TEORI Multimeter adalah alat test yang sangat berguna, dengan mengoperasikan sakelar banyak posisi, meter dapat secara cepat dan mudah di jadikan sebagai voltmeter, sebuah ammeter atau sebuah ohmmeter. Alat ini mempunyai berbagai penetapan pada setiap mempunyai pilihan AC atau DC. Beberapa multimeter kelebihan tambahan layaknya sebagai pengukur transistor dan range untuk pengukuran kapasitansi dan frekuensi.[1]Multimeter terbagi atas 2 jenis yaitu Multimeter analog dan Multimeter Digital. Pada modul ini kita akan membahas tentang multimeter analog.

A. Pengertian Multimeter Analog Multimeter Analog atau Multimeter Jarum adalah alat pengkur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe. Analog tidak dii gunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen tetapi kebanyakan hanya di gunakan untuk baik atau jjeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga di gunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai dengan rangkaian blok yang ada.[2]

B. Fungsi Multimeter Analog1. Mengukur nilai Hambatan.2. Mengukur nilai Dioda.3. Mengukur nilai Transistor.4. Mengukur tegangan AC.C. Bagian – bagian Multimeter Analog1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk.2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero.3. Saklar pemilih.4. Lubang kutub.5. Saklar pemilih polaritas.6. Kotak meter.7. Jarum penunjuk meter.8. Skala.[5]

D. Penggunaan Multimeter Analog Sebelum mengukur perhatikan posisi nol jarum set bila di perlukan dan baca spesifikasi dan perhatikan penempatan meter yang benar. Sesudah itu saat membaca nilainya manfaatkan cermin.[3]

E. Pengkuran Multimeter Analog1. Pengukuran pada dioda.a. Atur jangkah pada pilihan simbol Ohm( Ω ).

b. Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K ).c. Hubungkan Probe Hitam pada Anado dan Probe Merah pada Katoda.d. Pastikan bahwa pada layar jarum akan bergerak menuju nilai Resistansi rendah(forward).e. Apabila pengukuran di balik Probe Hitam pada Katoda dan Probe Merah pada Anoda, Maka

pada layar jarum tidak akan bergerak (Reverse).f. Begitulah sifat Dioda sebagai komponen semi konduktor.

Page 4: Tujuan Percobaan

( menghantarkan dalam satu arah/ forward bias/ bias maju, kalau pada posisi reverse bias/ bias terbalik maka dioda tidak dapat menghantarkan arus/ menghambat arus)

2. Pengukuran pada Resistansi.a. Atur jangkah pada pilihan simbol Ohm ( Ω ).

b. Pilih jangkah pada pengukuran Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K).c. Tiap kali jangkah di pindah pada posisi Ohm (x1, x10, x100, x1K / 10K) maka harus selalu

melakukan calibrasi agar pengukuran resistansinya akurat.d. Cara melakukan calibrasi pada pengukuran resistansi, Probe Merah & Hitam kita hubungkan

maka jarum akan menyimpang ke posisi Nol.e. Apabila jarum belum sampai pada posisi Nol maka knop ADJ untuk Ohm Meter dapat di putar

untuk mengatur jarum supaya tepat pada posisi Nol.f. Kalau knop ADJ Ohm Meter sudah di putar-putar tetapi tidak mau sampai pada posisi Nol

berarti batu baterai yang ada pada Multimeter harus di ganti.g. Hubungkan Probe Hitam & Probe Merah pada resistor yang akan di ukur resistansinya(probe di

bolak balik tidak masalah).h. Setelah Probe terhubung maka di layar Multimeter Jarum akan bergerak yang menunjukan nilai

resistansinya.3. Pengukuran tegangan AC.a. Atur jangkah pada posisi ACV.b. Usahakan pengukuran pada skala yang paling besar supaya jarum Multitester menyimpangnya

tidak over apabila nilai tegangan belum di ketahui.c. Hubungkan Probe Hitam dan Probe Merah pada rangkaian yang akan di ukur tegangannya

secara paralel(Probe di bolak balik tidak masalah karena pengukuran tegangan bolak balik/AC)d. Hasil pengukuran dapat di lihat pada layar Multimeter Analog pada skala warna merah.

NALISIS DAN PEMBAHASANMultimeter adalah suatu alat perhitungan yang berfungsi untuk mengukur tegangan,

hambatan dan arus serta untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen tertentu. Dalam pratikum ini kita akan membahas Multimeter Analog.

Multimeter Analog selain di gunakan untuk menghitung besarnya nilai dari suatu tegangan,hambatan dan arus, multimeter ini juga di gunakan untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen seperti komponen dioda, kapasitor, dan transistor serta mengukur tegangan AC 1 phasa.

Dalam perhitungan menggunakan multimeter analog kita harus melakukan kalibrasi pada multimeter analog yang kita gunakan. Kalibrasi adalah mengembalikan kedudukan jarum pada kedudukan nol, hal ini dilakukan agar perhitungan kita menjadi akurat. Baik dalam pengukuran ohm meter, volt meter dan amp meter.

Pada pratikum ini kita harus bisa mengukur sebuah resistor dan mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen dioda, transistor PNP dan NPN dan kapasitor polar dan bipolar.

Resistor adalah terminal dua komponen elektornik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik. Komponen resistor termasuk ke dalam komponen pasif yaitu komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Pada komponen resistor biasanya terdapat 4 warna. 3 warna sebagai nilai dan 1 warna sebagai toleransi. Apabila kita

Page 5: Tujuan Percobaan

ingin mengukur besarnya nilai dari suatu komponen resistor terlebih dahulu kita harus mengatur tombol putar pada multimeter yang kita gunakan sesuai dengan kapasitas nilai dari resistornya, setelah itu lakukan kalibrasi supaya dapat menghasilkan nilai yang baik. Sedangkan untuk pemasangan probenya kita dapat memasangnya secara bolak balik.

Dioda adalah jenis komponen pasif yang berfungsi terutama sebagai penyearah. Dioda memiliki dua kutub yaitu kutub anoda sebagai kutub positif dan kutub katoda sebagai kutub negatif. Pada pratikum yang kami lakukan kami menggunakan dioda jenis 1N4007. Pengecekan dioda dilakukan untuk mengetahui baik atau rusaknya dan bocor atau tidaknya skomponen dioda tersebut. Sebelum melakukan pengecekan pada sebuah dioda kita harus mengatur tombol putarnya pada x1. Setelah itu kita lakukan kalibrasi pada multimeter analog, kemudian atur probe hitam ke anoda dan probe merah ke katoda untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu komponen setelah itu atur probe hitam ke katoda dan probe merah ke anado untuk mengetahui bocor atau tidaknya komponen dioda tersebut.

Selanjutnya pada pratikum ini kita juga mengukur komponen kapasitor, nama lain dari komponen kapasitor adalah condensator. Sama hal nya dengan komponen resistor, komponen kapasitor termasuk ke dalam komponen pasif yaitu komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor menurut polaritasnya terbagi atas dua yaitu kapasitor polar dan kapasitor bipolar.

Perbedaan kapasitor polar dan bipolar adalah pada kapasitor polar memiliki polaritas positif dan negativ sehingga dalam pemasangannya maupun pengukurannya harus memperhatikan kaki – kakinya. Sedangkan pada kapasitor bipolar tidak sehingga dalam pemasangannya maupun pengukurannya dapat di ukur dan di pasang bolak balik.

Dalam pengecekan komponen kapasitor kita hanya untuk mengetahui baik atau tidaknya komponen kapasitor. Cara pengecekannya sama dengan pengecekan dioda yang berbeda pada komponen kapasitor kita dapat mengatur probe sesuai dengan keinginan kita.

Dalam pratikum ini kita juga melakukan pengecekan pada transistor. Transistor adalah

suatu komponen alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan

penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya.

Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau

tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber

listriknya.

Pada umumnya transitor memiliki 3 terminal yaitu basis,emitor dan kolektor. Tegangan

yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang

lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.

Transistor terbagi atas 2 jenis yaitu transistor PNP (positif negatif positif) dan transistor NPN (negatif

positif negatif).

Dalam pegecekan transistor sama halnya dengan pengecekan kapasitor tetapi yang

berbeda adalah pada transistor PNP letak probe hitam di hubungkan pada kaki emitor atau kaki

kolektor sedangkan probe merah di hubungkan pada kaki basis. Sedangkan pada transistor NPN

letak probe hitam di hubungkan pada kaki basis sedangkan pada probe merah di hubungkan pada

kaki emitor dan kolektor.

Page 6: Tujuan Percobaan

Pada pengukuran tegangan 1 phasa kita atur tombol putar pada posisi 500 ACV, setelah

itu kita lakukan kalibrasi. Letakkan probe pada lobang stop kontak dan lihatlah nilainya pada display

multimeter. Setelh kita mengetahui nilai pada multimeter kita masukkan ke dalam rumus yang telah

di beritahukan supaya mendapatkaan nilai dari hasil pengukurannya.

Page 7: Tujuan Percobaan

Untuk mempelajari elektronika maka dibutuhkan alat-alat ukur elektronika untuk menganalisa besaran-besaran elektronika. Piranti dan alat ukur yang digunakan dalam praktikum-praktikum antara lain multimeter, osciloscope, dan signal generator. Di bawah ini penjelasan mengenai alat-alat yang disebutkan di atas : a. Multimeter Multimeter juga disebut Avometer terdiri dari amperemeter, ohmmeter, dan voltmeter, bahkan ada pula yang dilengkapi dengan kemampuan mengukur βdc transistor dan nilai kapasitansi. Satu hal yang penting yaitu batas ukur dari multimeter pada saat melakukan pengukuran. b. Osciloscope Osciloscope adalah alat yang dapat mengukur besaran-besaran elektronika seperti tegangan AC ataupun DC, frekuensi suatu sumber tegangan AC dan beda fasa antara dua sumber tegangan yang berlainan, bahkan kita dapat melihat bentuk isyarat tegangan terhadap waktu. Pola-pola gelombangisyarat yang terlihat pada layer oscilloscope sebenarnya adalah tumbukan-tumbukan electron yang lepas dari sumber electron di dalam tabung dengan layer, yang diatur sedemikian rupa oleh medan-medan yang dihasilkan keeping-keping sejajar horizontal dan vertical. Keping-keping ini menimbulkan medan listrik yang besarnya tergantung pada tegangan inputnya, sehingga bila ada electron yang melewati diantara keduanya akan dibelokkan sesuai dengan besar tegangan inputnya sehingga pada layer akan terlihat pola-pola dari isyarat masukan. c. Signal Generator Signal generator adalh piranti pembangkit isyarat. Isyarat yang dihasilkan dapat berupa isyarat berbentuk sinusoida ataupun square yang dapat diatur frekuensinya. d. Resistor Resistor merupakan komponen elektronika yang bersifat menahan arus listrik. Resistor dibagi menjadi dua kategori, yaitu: fixed resistor (tetap) dan variable resistor (berubah-ubah). Resistor yang terbuat dari dari karbon terdiri dari kode warna yang menunjukan besarnya nilai dari hambatan itu sendiri. Di bawah ini adalah table warna dan nilai resistor :

Warna Nilai Toleransi Hitam 0 Coklat 1 ±1% Merah 2 ±2% Jingga 3 Kuning 4 Hijau 5 Biru 6 Ungu 7 Abu-abu 8 Putih 9 Emas - ±5% Perak - ±10% polos - ±20%

e. Kapasitor Kapasitor merupakan salah satu komponen yang terpenting dalam elektronika Karena mempunyai sifat: 1. Dapat menyimpan muatan listrik 2. Dapat menahan arus searah 3. Dapat melewatkan atau meneruskan arus bolak balik Kapasitor banyak penerapannya pada rangkaian listrik. Kapasitor digunakan untuk menyetel sirkuit radio dan untuk memuluskan jalan arus terrektifikasi yang berasal dari sumber tenaga listrik. Kapasitor dipakai

Page 8: Tujuan Percobaan

untuk mencegah adanya bunga api pada waktu sebuah rangkaian yang mengandung induktansi tiba-tiba dibuka. Efisiensi tranmisi daya arus bolak-balik sering dapat dinaikan dengan menggunakan kapasitor besar. Kapasitansi C sebuah kapasitor didefinisikan sebagai perbandingan besar muatan Q pada salah satu konduktornya terhadap besar beda potensial Vab anatara kedua konduktor tersebut : C = Q / Vab Maka berdasarkan definisi ini, satuan kapasitansi ialah satu coulomb per volt atau ( 1 C V-1 ). Kapasitansi sebesar 1 coulomb per volt disebut 1 farad.

Page 9: Tujuan Percobaan
Page 10: Tujuan Percobaan