perbedaan partus lama dan macet

2
Perbedaan partus lama dan macet Sebelum dibedakan menjadi partus lama atau macet, suatu partus harus memasuki fase aktif persalinan terlebih dahulu sebelum dibedakan kelainannya. Fase aktif ini ditandai dengan dilatasi serviks paling tidak 3-4 cm. Baru setelah itu, dapat dibedakan menjadi partus lama atau partus macet. Partus lama Setelah terjadi fase aktif (dilatasi serviks 3-4 cm), pertambahan dilatasi serviks kurang dari 1 cm/ jam selama paling sedikit 4 jam. Partus macet Setelah terjadi fase aktif (dilatasi serviks 3-4cm), tidak ditemukan lagi dilatasi serviks selama 2 jam atau lebih. Hal ini dapat terjadi karena kontraksi uterus yang tidak adekuat, kurang dari 180 unit Montevideo (ditemukan pada 80% kasus partus macet). Faktor Power Faktor power atau kekuatan ibu untuk mendorong menjadi salah satu yang mempengaruhi lama waktu persalinan. Kekuatan yang lemah saat kontraksi dapat disebabkan disfungsi uterus yang bersifat hipotonik. Disfungsi uterus ini banyak penyebabnya, yaitu: Malfungsi otot uterus Dapat terjadi karena regangan uterus yang berlebihan, misal pada kehamilan ganda atau bayi besar. Dengan terlalu distensinya otot uterus, maka kontraksinya akan menjadi terganggu sehingga persalinan menjadi lama.

Upload: agnesia-naathiq

Post on 11-Nov-2015

292 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Perbedaan partus lama dan macet

TRANSCRIPT

Perbedaan partus lama dan macetSebelum dibedakan menjadi partus lama atau macet, suatu partus harus memasuki fase aktif persalinan terlebih dahulu sebelum dibedakan kelainannya. Fase aktif ini ditandai dengan dilatasi serviks paling tidak 3-4 cm. Baru setelah itu, dapat dibedakan menjadi partus lama atau partus macet. Partus lamaSetelah terjadi fase aktif (dilatasi serviks 3-4 cm), pertambahan dilatasi serviks kurang dari 1 cm/ jam selama paling sedikit 4 jam. Partus macetSetelah terjadi fase aktif (dilatasi serviks 3-4cm), tidak ditemukan lagi dilatasi serviks selama 2 jam atau lebih. Hal ini dapat terjadi karena kontraksi uterus yang tidak adekuat, kurang dari 180 unit Montevideo (ditemukan pada 80% kasus partus macet).

Faktor PowerFaktor power atau kekuatan ibu untuk mendorong menjadi salah satu yang mempengaruhi lama waktu persalinan. Kekuatan yang lemah saat kontraksi dapat disebabkan disfungsi uterus yang bersifat hipotonik. Disfungsi uterus ini banyak penyebabnya, yaitu: Malfungsi otot uterusDapat terjadi karena regangan uterus yang berlebihan, misal pada kehamilan ganda atau bayi besar. Dengan terlalu distensinya otot uterus, maka kontraksinya akan menjadi terganggu sehingga persalinan menjadi lama. Analgesia epiduralPemberian analgesia ini dapat menjadikan persalinan lebih lama, baik persalinan kala satu ataupun kala dua dengan perlambatan kecepatan penurunan janin. KorioamnionitisProses persalinan yang melebihi waktu normalnya dapat meningkatkan resiko terjadinya infeksi. Begitu pula sebaliknya, infeksi pada selaput ketuban janin yang terlambat didiagnosa dapat memperpanjang waktu proses persalinan. Posisi saat melahirkanPosisi duduk, berjongkok, ataupun punggung yang lebih tinggi 30, diketahui dapat membuat jalan lahir panggul bagian bawah 20-30 % lebih lebar sehingga persalinan dapat lebih cepat 4 menit dibandingkan dengan posisi terlentang.Hal-hal tersebut di atas dapat mempengaruhi kekuatan kontraksi uterus. Pada kontraksi uterus, dibutuhkan tekanan minimal 15 mmHg untuk membuat serviks berdilatasi. Kontraksi rata-rata uterus pada saat persalinan adalah 60 mmHg. Namun pada orang yang memiliki gangguan kontraksi uterus karena hal tersebut di atas, memungkinkan tekanan kontraksi uterus kurang dari 15 mmHg sehingga dilatasi serviks ikut terganggu.

Sumber: William gek. maap telat.