gambaran pengetahuan ibu hamil tentang partus lama

44
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang normal pun mempunyai risiko kehamilan, namun tidak secara langsung meningkatkan risiko kematian ibu (Depkes RI, 2005). Tingginya angka kematian ibu di Indonesia sebahagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Faktor waktu dan transfortasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur merupakan tindakan yang paling tepat dalam mengidentifikasi secara dini sesuai dengan risiko yang disandang oleh ibu hamil (Saifuddin, 2002). 1

Upload: nur-annisa-farhana

Post on 28-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi

perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat.

Karena itu kehamilan yang normal pun mempunyai risiko kehamilan,

namun tidak secara langsung meningkatkan risiko kematian ibu (Depkes

RI, 2005).

Tingginya angka kematian ibu di Indonesia sebahagian besar

disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera

dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu. Faktor waktu

dan transfortasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam merujuk

kasus risiko tinggi. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur

merupakan tindakan yang paling tepat dalam mengidentifikasi secara dini

sesuai dengan risiko yang disandang oleh ibu hamil (Saifuddin, 2002).

Dalam menurunkan angka kematian ibu secara bermakna,

kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil berisiko/komplikasi

kebidanan perlu ditingkatkan baik di fasilitas kesehatan maupun di

masyarakat. Dalam rangka itulah deteksi ibu hamil berisiko/komplikasi

kebidanan perlu difokuskan pada keadaan yang menyebabkan kematian

ibu bersalin di rumah dengan pertolongan dukun bayi (Depkes RI, 2005).

Pelayanan kesehatan ibu hamil merupakan kebutuhan vital bagi

pembangunan sosial dan pengembangan SDM. Pelayanan kesehatan

1

Page 2: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

tersebut dinyatakan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan

dasar yang akan terjangkau seluruh masyarakat. Di dalamnya termasuk

pelayanan kesehatan ibu yang berupaya agar setiap ibu hamil dapat

melalui kehamilan dan persalinannya dengan selamat (Manuaba, 2002).

Morbiditas dan mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah

masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50%

kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan

kehamilan dan persalinan.

Masalah kematian ibu adalah masalah yang kompleks, meliputi

hal-hal yang bersifat nonteknis seperti status wanita dan pendidikan.

Walaupun masalah tersebut perlu diperbaiki sejak awal, namun kurang

realistis bila mengharapkan perubahan drastis dalam tempo singkat.

Karena diperlukan intervensi yang mempunyai dampak nyata dalam waktu

relatif pendek (Manuaba, 2002).

Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama

mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 2001,

WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per tahunnya meninggal saat

hamil dan bersalin. Di Asia Selatan, wanita berkemungkinan 1:18

meninggal akibat kehamilan/persalinan selama kehidupannya. Lebih dari

50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan

teknologi yang ada serta biaya relatif murah (Depkes RI, 2005).

Salah satu faktor yang sering menyebabkan morbiditas maupun

mortalitas pada ibu bersalin adalah partus lama. Partus lama atau sering

2

Page 3: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

disebut partus terlantar terjadi apabila persalinan berlangsung lebih dari

24 jam pada primipara dan lebih dari 18 jam pada multipara. Menurut

Harjono, 2003 partus lama merupakan fase terakhir dari suatu partus yang

macet dan berlangsung terlalu lama sehingga timbul gejala-gejala seperti

dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, serta asfiksia dan kematian janin dalam

kandungan.

Partus lama masih merupakan suatu masalah di Indonesia

khususnya di daerah pedesaan karena masih terdapat 60% persalinan

ditolong oleh dukun tidak terlatih. Insiden partus lama menurut penelitian

2,8%-4,9%. Karena partus lama masih banyak terjadi dan keadaan ini

menyebabkan angka kesakitan dan angka kematian ibu dan anak masih

tinggi dan harus diupayakan mencegah terjadinya partus lama tersebut

(Mochtar, 2002).

Di Kab. Tapanuli Tengah kasus partus lama sangat sering terjadi.

Biasanya pasien datang setelah ditolong oleh bidan maupun dukun

beranak yang ada di wilayah setempat. Akan tetapi apabila sudah tidak

dapat ditangani lagi maka biasanya pasien dirujuk ke RSU F.L Tobing

Sibolga dan ke RSU Padang Sidempuan.

Data yang diperoleh dari bidan desa yang ada di Desa Hajoran

Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah terdapat 30 orang ibu hamil. Oleh

karena itu Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Gambaran

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama di Desa Hajoran Kec.

Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008”.

3

Page 4: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah ” Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Partus Lama di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli

Tengah Tahun 2008?”.

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Partus Lama di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun

2008

C.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang partus lama

berdasarkan umur di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli

Tengah Tahun 2008

2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang partus lama

berdasarkan pendidikan di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab.

Tapanuli Tengah Tahun 2008

3. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang partus lama

berdasarkan pekerjaan di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab.

Tapanuli Tengah Tahun 2008.

4

Page 5: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

4. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang partus lama

berdasarkan paritas di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli

Tengah Tahun 2008.

D. Manfaat Penelitian

D.1. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan Penulis dalam

menerapkan ilmu yang diperoleh selama menjalani perkuliahan.

D.2. Bagi Pendidikan

Sebagai informasi tambahan bagi perpustakaan Yayasan

pendidikan Winda Nauli Sibolga khususnya tentang Gambaran

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama di Desa Hajoran Kec.

Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008

D.3. Bagi Ibu Hamil

Sebagai bahan masukan dalam peningkatan pengetahuan tentang

Partus Lama

5

Page 6: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

A.1. Definisi

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi

sesudah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebahagian besar pengatahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmojo, 2003).

A.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai

6 tingkat, yaitu:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh

bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh

sebab itu tahu adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari

antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan

dan sebagainya.

6

Page 7: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi

tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya

dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam

perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-

prinsip siklus pemecahan masalah (problem solving cycle) di dalam

pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama

lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata

7

Page 8: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

kerja: dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya:

dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan, dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-

rumusan yang telah ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini

berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan

kriteri-kriteria yang ada. Misalnya dapat membandingkan antara anak-

anak yang cukup gizi dengan anak yang kekurangan gizi, dapat

menanggapi terjadinya wabah diare di suatu tempat, dapat

menafsirkan sebab-sebab ibu-ibu tidak mau pakai KB.

A.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:

a. Umur

8

Page 9: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Umur adalah lamanya hidup seseorang dihitung sejak dilahirkan

hingga saat ini dalam satuan tahun. Umur merupakan periode

penyesuaian terhadap pola kehidupan baru.

WHO, (2002) menyatakan bahwa penetahuan seseorang

diturunkan atau diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman

yang diperoleh dari orang lain. Dengan bertambahnya umur seseorang

maka bertambah pula pengalaman sehingga pengetahuannya juga akan

semakin bertambah baik.

Menurut Hurlock, usia dini (22-40 tahun) adalah masa dimana

seseorang secara optimal dapat mencapai prestasi yang memuaskan

dalam karirnya, pada usia tengah (40-56 tahun) adalah masa dimana

seseorang tinggal mempertahankan prestasi yang telah dicapai

sedangkan usia dewasa (>56 tahun) adalah usia tidak produktif lagi.

Semakin bertambah umur maka semakin tinggi keinginan seseorang

tentang kesehatan (Hurlock, 1999).

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses untuk menumbuhkembangkan

seluruh kemampuan dan perilaku seseorang yang terjadi melalui

pengajaran. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang karena dapat membuatnya untuk lebih mudah

menerima ide-ide atau teknologi baru dalam mengantisipasi tingkat

kebutuhan masyarakat yang semakin menuntut kualitas.

9

Page 10: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Perubahan yang cepat dalam perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi sangat dibutuhkan yang berpengetahuan baik yang

didapatkan dari proses selama mengikuti pendidikan.

Tingkat pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi

persepsi seseorang untuk menerima informasi yang semakin baik

(Arikunto, 2002)

c. Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan seseorang setiap hari

dalam menjalani kehidupannya. Seseorang yang bekerja di luar rumah

cenderung memiliki akses yang baik terhadap informasi dibandingkan

sehari-hari berada di rumah.

d. Paritas

Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh wanita

ataupun jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu baik hidup maupun mati.

Semakin sering ibu melahirkan maka akan semakin banyak pengalaman

yang diperoleh tentang masa persalinan sehingga akan semakin baik pula

pengetahuannya tentang persalinan (Manuaba, 2000).

B. Partus Lama

B.1. Definisi

Partus lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24

jam pada primi, dan lebih dari 18 jam pada multi (Mochtar, 2002).

Persalinan pada primi biasanya lebih lama 5-6 jam daripada multi.

Bila persalinan lama dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi baik

10

Page 11: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

terhadap ibu maupun terhadap anak, dan dapat meningkatkan angka

kematian ibu dan anak (Schwarz R H, 1998).

B.2. Teori-teori Tentang Partus Lama

Fase persalinan dalam kala I dan kala II sehubungan dengan

proses membukanya serviks ialah fase laten yaitu mulai pembukaan 0

sampai dengan 3 cm dalam waktu 8 jam.

Fase laten disebut memanjang jika berlangsung selama lebih dari

20 jam pada primipara atau 14 jam pada multipara. Kontraksi yang tidak

mengalami kemajuan akan tetap sama sepanjang waktu. Dirumuskan

prapersalinan sebagai suatu periode kontraksi teratur yang tidak

mengalami kemajuan tanpa bertambahnya pembukaan serviks yang

dapat berlanjut ataupun tidak berlanjut memasuki fase laten tanpa

intervensi. Didefinisikan fase laten sebagai periode yang dimulai dengan

kontraksi yang mengalami kemajuan yang diiringi dengan penipisan dan

pembukaan serviks serta berakhir pembukaan 3-4 cm.

Kadangkala dalam kontraksi perlu beberapa jam atau hari, sebelum

serviks wanita membuka sekitar 3 atau 4 cm, umumnya lama

prapersalinan atau fase laten pada kala I pada keadaan serviks saat

mulainya kontraksi.

Prapersalinan dan fase laten persalinan yang memanjang

mengindikasi suatu komplikasi yang menakutkan dan melelahkan bagi

ibu.

11

Page 12: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Pada fase aktif, persalinan aktif memanjang mengacu pada laju

pembukaan yang tidak adequat setelah persalinan aktif didiagnosis.

Diagnosis laju pembukaan tidak bervariasi kurang dari 1 cm setiap jam

selama sekurang-kurangnya 2 jam setelah kemajuan persalinan. Kurang

dari 1,2 cm per jam pada primipara dan kurang dari 1,5 cm pada multipara

lebih dari 12 jam sejak pembukaan 4 cm sampai lengkap.

Karakteristik persalinan aktif memanjang yaitu kontraksi melemah

sehingga menjadi kurang kuat, lebih singkat dan lebih jarang; kualitas

kontraksi tetap lama seperti semula tidak mengalami kemajuan ataupun

melemah; pada pemeriksaan vagina serviks tidak mengalami perubahan.

Lambatnya kemajuan persalinan disebabkan oleh kombinasi

penyebab yang berkaitan dengan berbagai faktor

Pemeriksaan fisik selama persalinan meliputi: frekuensi lama dan

kekuatan his; inspeksi vagina untuk menentukan cairan atau darah yang

keluar; menentukan kedudukan janin; evaluasi denyut jantung janin;

memeriksa apakah kandung kemih ibu penuh dapat menahan turunnya

kepala janin; periksa dalam dengan sarung tangan steril setiap 3 jam

untuk melihat apakah ada kemajuan pembukaan minimal 1 cm setiap

jamnya (www.litbang .depkes.go.id.2008).

B.3. Etiologi

Sebab-sebab terjadinya partus lama adalah multikompleks dan

tentu saja tergantung pada pengawasan selama hamil, pertolongan

persalinan yang baik dan penatalaksanaannya.

12

Page 13: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Faktor-faktor penyebabnya antara lain: kelainan letak janin,

kelainan-kelainan panggul, kelainan his, pimpinan partus yang salah, janin

besar atau kelainan kongenital, primi tua, perut gantung, grandemulti,

ketuban pecah dini (Glasier A et all, 2006).

B.4. Gejala Klinik

Menurut Taber B, 2004 adapun gejala klinik yang perlu

diperhatikan pada ibu yang mengalami partus lama antara lain:

(1) Pada Ibu

Gelisah, letih, suhu badan meningkat, berkeringat, nadi cepat,

pernafasan cepat dan meteorismus. Di daerah lokal sering dijumpai

edema vulva, edema serviks, cairan ketuban berbau terdapat

mekonium.

(2) Pada Janin

Denyut jantung janin cepat/hebat/tidak teratur bahkan negatif; air

ketuban terdapat mekonium, kental kehijau-hijauan, berbau; kaput

suksedaneum yang besar, Moulage kepala yang hebat, kematian janin

dalam kandungan (KJDK), kematian janin intra partal (KJIP).

B.5. Penanganan

Disesuaikan dengan penyebab persalinan lama, penanganan

dilakukan dengan memperhatikan indikasi, syarat, kontraindikasi dan

komplikasi akselerasi persalinan persalinan dan lain sebagainya.

(1) Perawatan Pendahuluan

13

Page 14: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Suntikan Cortone asetat: 100-200 mg intramuskular; penisilin prokain:

1 juta unit intramuskular; sterptomisin: 1 gram intramuskular; infus

cairan: larutan garam fisiologis, larutan glukose 5-10%; istirahat 1 jam

untuk observasi, kecuali keadaan mengharuskan untuk segera

bertindak.

(2) Pertolongan

Dapat dilakukan partus spontan, ekstraksi vacum, ekstraksi forcep,

manual aid pada letak sungsang, embriotomi bila janin meninggal,

sectio saecaria dan lain-lain (Rayburn W F, 2001).

14

Page 15: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen (variabel

bebas) yaitu umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas sedangkan variabel

dependen (variabel terikat) yaitu Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus

Lama.

Variabel Independen Variabel Dependen

B. Definisi Operasional

1. Umur

Umur adalah lamanya hidup responden yang dihitung dalam

satuan tahun, dengan kategori:

a. 20-25 tahun

b. 26-30 tahun

c. 31-35 tahun

d. 35-40 tahun

Skala Ukur : Interval

Alat Ukur : Kuesioner

15

UmurPendidikanPekerjaanParitas

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Page 16: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

2. Pendidikan

Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang

diselesaikan oleh responden, dengan kategori:

a. Pendidikan Dasar, apabila responden menyelesaikan pendidikan

SD dan SMP

b. Pendidikan Menengah, apabila responden menyelesaikan

pendidikan SLTA sederajat

c. Pendidikan Tinggi, apabila responden menyelesaikan pendidikan

dari akademi maupun universitas

Skala Ukur : Ordinal

Alat Ukur : Kuesioner

3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh

responden, derngan kategori:

a. IRT

b. Berjualan

c. Pegawai Negeri Sipil

Skala Ukur : Nominal

Alat Ukur : Kuesioner

4. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh responden,

dengan kategori:

a. Primipara, apabila responden mempunyai 1 orang anak

16

Page 17: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

b. Scundipara, apabila responden mempunyai 2 orang anak

c. Multipara, apabila responden mempunyai 3 orang anak

d. Grandemulti, apabila responden mempunyai 5 orang anak

Skala Ukur : Ordinal

Alat Ukur : Kuesioner

5. Pengetahuan

Pengetahuan diukur berdasarkan jawaban respondenyang benar

dari setiap pertanyaan yang diberikan dengan jenis pertanyaan tertutup.

Jumlah pertanyaan yang dibuat sebanyak 20 pertanyaan, dengan

penilaian sebagai berikut:

a. Skor jawaban yang salah diberi nilai 0

b. Skor jawaban yang benar diberi nilai 5

Jadi, Nilai = jumlah jawaban yang benar x skor

Tingkat pengetahuan dikategorikan sebagai berikut:

a. Baik, apabila responden mampu menjawab dengan benar 16-20

pertanyaan (76-100%)

b. Cukup, apabila responden mampu menjawab dengan benar 12-15

pertanyaan (56-75%)

c. Kurang, apabila responden mampu menjawab dengan benar

kurang dari 0-11 pertanyaan (<56%)

17

Page 18: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yaitu untuk memperoleh

gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama di Desa Hajoran

Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

D.1. Lokasi

Penelitian dilaksanakan di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab.

Tapanuli Tengah Tahun 2008 karena jumlah responden mencukupi dan

mudah terjangkau sehingga menghemat biaya dan waktu.

D.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai Bulan April sampai dengan Juli

2008.

E. Populasi dan Sampel

E.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang

berada di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008

berjumlah 30 orang.

18

Page 19: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

E.2. Sampel

Sampel dalam penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Partus Lama di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli

Tengah Tahun 2008 adalah total populasi berjumlah 30 orang.

F. Metode Pengumpulan Data

Peneliti mengunjungi rumah responden untuk membagikan

kuesioner yang telah disusun. Kuesioner yang telah diisi oleh responden

kemudian dikumpulkan kembali oleh Peneliti.

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

G.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Editing

Dilakukan untuk memeriksa kuesioner yang telah dikumpulkan

dengan tujuan untuk memperoleh data yang telah benar sesuai

dengan masalah yang ingin diteliti. Bila terdapat data yang tidak

lengkap maka dilakukan pengumpulan data kembali.

19

Page 20: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

b. Koding

Dilakukan dengan mengklasifikasikan jawaban responden ke dalam

bentuk kode yang telah ditetapkan untuk mempermudah

pengolahan data.

c. Tabulating

Data yang telah dikoding dimasukkan dalam tabel distribusi

frekuensi dan persentasi.

G.2. Analisa Data

Melakukan pengukuran terhadap masing-masing jawaban

responden yang ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi kemudian

dicari besarnya persentase untuk masing-masing jawaban responden

kemudian dibahas dengan membandingkan menggunakan teori

kepustakaan yang ada sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.

20

Page 21: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Partus Lama di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli

Tengah Tahun 2008”.

A.1. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Tabel A.1.Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Partus

Lama di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

Pengetahuan F Persen (%)

Baik 2 6,67

Cukup 12 40

Kurang 16 53,33

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel A.1. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang (53,33%) dan

minoritas berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (6,67%).

21

Page 22: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

A.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Tabel A.2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Desa Hajoran

Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

Umur (Tahun)

F Persen (%)

20 – 25 Tahun 3 10

26 – 30 Tahun 8 26,67

31 – 35 Tahun 12 40

36 – 40 Tahun 7 23,3

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel A.2. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden berumur 31 – 35 tahun sebanyak 12 orang (40%) dan

minoritas berumur 20-25 tahun sebanyak 3 orang (10%).

A.3. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur

Tabel A.3.Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Partus Lama

Berdasarkan Umur di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

No. Umur (Tahun)

KategoriTotalBaik Cukup Kurang

f % f % F % f %1. 20 – 25 - - 1 33,34 2 66,66 3 100

2. 26 – 30 - - 6 75 2 25 8 100

3. 31 – 35 2 16,67 3 25 7 58,33 12 100

4. 36 – 40 - - 2 28,57 5 71,43 7 100

22

Page 23: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Berdasarkan tabel A.3 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang (75%) pada umur

26-30 tahun dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 2

orang (16,67%) pada umur 31-35 tahun.

A.4. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel A.4.Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikandi Desa Hajoran Kec.

Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

Pendidikan Frekuensi Persen (%)

Dasar 9 30

Menengah 18 60

Tinggi 3 10

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel A.4. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden berpendidikan menengah sebanyak 18 orang (60%) dan

minoritas yang berpendidikan tinggi sebanyak 3 orang (10%).

23

Page 24: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

A.5. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel A.5Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Partus Lama

Berdasarkan Pendidikan di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

No. PendidikanKategori

TotalBaik Cukup Kurang

f % f % f % f %1. Dasar - - 1 11,11 8 88,89 9 100

2. Menengah - - 10 55,56 8 44,44 18 100

3. Tinggi 2 66,67 1 33,33 - - 3 100

Berdasarkan tabel A.5 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (88,89%) pada

tingkat pendidikan dasar dan minoritas responden berpengetahuan cukup

sebanyak 1 orang (11,11%) pada tingkat pendidikan dasar.

A.6. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel A.6.Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Hajoran Kec.

Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

Pekerjaan Frekuensi Persent (%)

IRT 14 46,67

Berjualan 12 40

Pegawai Negeri 4 13,33

Jumlah 30 100

24

Page 25: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Berdasarkan tabel A.6. di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden bekerja sebagai IRT sebanyak 14 orang (46,67%), dan

minoritas bekerja sebagai Pegawai Negeri sebanyak 4 orang (13,33%).

A.7. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel A.7.Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Partus Lama

Berdasarkan Pekerjaan di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

No. PekerjaanKategori

TotalBaik Cukup Kurang

f % f % f % f %1. IRT - - 3 21,43 11 78,57 14 100

2. Berjualan - - 7 58,33 5 41,67 12 100

3. Pegawai Negeri 2 50 2 50 - - 4 100

Berdasarkan tabel A.7 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (78,57%) pada

pekerjaan IRT dan minoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak

3 orang (21,43%) pada pekerjaan IRT.

25

Page 26: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

A.8. Distribusi Responden Berdasarkan Paritas

Tabel A.8Distribusi Responden Berdasarkan Paritas di Desa Hajoran

Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

Paritas Frekuensi Persen (%)

Primipara 9 30

Scundipara 6 20

Multipara 10 33,33

Grandemulti 5 16,67

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel A.8 di atas dapat dilihat bahwa mayoritas

responden berparitas sebanyak 10 orang (33,33%), dan minoritas

responden berparitas grandemulti sebanyak 5 orang (16,67%).

A.9. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas

Tabel A.9. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Partus Lama

Berdasarkan Paritas di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah Tahun 2008.

No. Paritas Kategori

TotalBaik Cukup Kurang

f % f % f % f %1. Primipara - - 3 33,33 6 66,67 9 100

2. Scundipara 2 33,33 1 16,67 3 50 6 100

3. Multipara - - 8 80 2 20 10 100

4. Grandemulti - - - - 5 100 5 100

26

Page 27: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

Berdasarkan tabel A.9 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (100%) pada

paritas grandemulti dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 1

orang (16,67%) pada paritas scundipara.

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu hamil

tentang partus lama di Desa Hajoran Kec. Pandan Kab. Tapanuli Tengah

Tahun 2008, maka diperoleh pengetahuan responden tentang partus lama

pada ibu hamil sebagai berikut :

B.1. Pengetahuan Responden Tentang Partus Lama

Dari hasil penelitian berdasarkan tabel A.1. di atas dapat dilihat

bahwa mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang

(53,33%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (6,67%).

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu setelah seorang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengar, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

pendidikan, pengalaman sendiri, pengalaman orang lain, media masa dan

lingkungan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan

memerlukan dorongan fisik dalam menumbuhkan rasa percaya diri

maupun dorongan sikap perilaku setiap hari sehingga dapat dikatakan

27

Page 28: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

bahwa pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang

(Notoadmodjo, 2003).

Menurut asumsi penulis bahwa pengetahuan ibu hamil tentang

partus lama dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu umur, pendidikan,

pekerjaan, dan paritas.

B.2. Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur

Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa mayoritas

responden berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang (75%) pada umur

26-30 tahun dan minoritas responden berpengetahuan baik sebanyak 2

orang (16,67%) pada umur 31-35 tahun.

Menurut pendapat Hurlock, 2002 bahwa umur seseorang akan

mempengaruhi terhadap yang akan dilakukan, dalam hal ini dapat berbuat

banyak dan bekerja keras dimana umur pertengahan akan mencapai titik

puncak karir dan produktifitas. Di dalam penelitian ini tidak didapat

kesenjangan dari hasil penelitian.

Menurut asumsi penulis semakin tinggi umur seseorang semakin

baik pula cara berpikir seseorang. Karena banyak perjalanan selama

hidup yang diperoleh responden.

28

Page 29: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

B.3. Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan

Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa mayoritas responden

berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (88,89%) pada tingkat

pendidikan dasar dan minoritas responden berpengetahuan cukup

sebanyak 1 orang (11,11%) pada tingkat pendidikan dasar.

Menurut Depkes (1997), pendidikan juga merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang karena dapat membuat

seseorang untuk lebih mudah menerima ide-ide dan teknologi baru.

Sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan atau pengetahuan individu

atau ibu, maka akan semakin peka panca indera individu tersebut dalam

mencapai keinginannya.

B.4. Pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dari hasil penelitian terlihat bahwa mayoritas responden

berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang (78,57%) pada pekerjaan IRT

dan minoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang

(21,43%) pada pekerjaan IRT.

Hurlock (2000), yang menyatakan bahwa kecocokan pekerjaan

seseorang akan menimbulkan kepuasan dan keingintahuan terhadap

sesuatu. Wanita yang bekerja memiliki pengetahuan yang lebih

dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja.

Menurut asumsi penulis tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil

yang dicapai, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa responden

29

Page 30: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

yang memiliki pekerjaan lebih berpengetahuan baik daripada responden

yang memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.

B.5. Pengetahuan Responden Berdasarkan Paritas

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa mayoritas responden

berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas

grandemulti dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang

(16,67%) pada paritas scundipara.

Menurut Mochtar (1999), jumlah kehamilan yang menghasilkan janin

yang mampu hidup di luar rahim, ibu yang pernah melahirkan akan

memiliki pengalaman lebih dalam mengetahui perubahan fisiologis pada

partus lama dibandingkan dengan ibu yang belum pernah melahirkan.

Menurut asumsi peneliti, tidak terdapat kesenjangan antara teori

dengan hasil yang dicapai, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa

semakin tinggi paritas ibu, maka semakin banyak pengalaman ibu dalam

melewati partus lama. Sehingga semakin baik pengetahuan ibu mengenai

perubahan fisiologis pada partus lama.

30

Page 31: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 16

orang (53,33%) dan minoritas berpengetahuan baik sebanyak 2

orang (6,67%).

2. Mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang

(75%) pada umur 26-30 tahun dan minoritas responden

berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (16,67%) pada umur

31-35 tahun.

3. Mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang

(88,89%) pada tingkat pendidikan dasar dan minoritas

responden berpengetahuan cukup sebanyak 1 orang (11,11%)

pada tingkat pendidikan dasar.

4. Mayoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 11

orang (78,57%) pada pekerjaan IRT dan minoritas responden

berpengetahuan cukup sebanyak 3 orang (21,43%) pada

pekerjaan IRT.

5. Berdasarkan paritas dapat dilihat bahwa mayoritas responden

berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (100%) pada paritas

grandepara dan minoritas berpengetahuan cukup sebanyak 1

orang (16,67%) pada paritas scundipara.

31

Page 32: Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Partus Lama

B. Saran

1. Bagi ibu

Mampu meningkatkan maupun mempertahankan pengetahuan dan

menambah wawasan tentang partus lama dengan mengikuti

penyuluhan-penyuluhan kesehatan tentang partus lama di

Puskesmas setempat maupun di klinik bidan.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan kepada para peneliti selanjutnya untuk dapat

melakukan penelitian yang lebih mendalam misalnya tentang

partus lama pada ibu hamil dikembangkan dengan menggunakan

sampel yang lebih luas sehingga diperoleh lebih baik terhadap

pengetahuan ibu hamil tentang partus lama.

3. Bagi Institusi pendidikan

Diharapkan dalam penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuannya dalam bidang kesehatan dan menjadi bahan

referensi atau sumber informasi untuk penelitian berikutnya.

32