perbandingan hasil pemeriksaan laju endap darah … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah...

66
PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED) YANG LANGSUNG DIPERIKSA DENGAN DITUNDA SELAMA 1 JAM DAN 2 JAM DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan OLEH: SURAHMI NIM P00320013134 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2016

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

YANG LANGSUNG DIPERIKSA DENGAN DITUNDA SELAMA 1 JAM

DAN 2 JAM DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Analis Kesehatan

OLEH:

SURAHMI

NIM P00320013134

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2016

Page 2: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

ii

Page 3: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

YANG LANGSUNG DIPERIKSA DENGAN DITUNDA SELAMA 1 JAM

DAN 2 JAM DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI

Disusun dan Diajukan Oleh :

SURAHMI

P00320013134

Telah Mendapat Persetujuan Tim Pembimbing

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Muhaimin Saranani, S.Kp.,Ns.,M.Sc Tuty Yuniarty, S.Si.,M.Kes

Nip. 19731103200112100 Nip. 197806061994032002

Page 4: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

v

HALAMAN PENGESAHAN

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH (LED)

YANG LANGSUNG DIPERIKSA DENGAN DITUNDA SELAMA 1 JAM

DAN 2 JAM DI RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI

Disusun dan Diajukan Oleh :

SURAHMI

P00320013134

Telah Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji

Pada tanggal 08 Juli 2016 dan Dinyatakan

Telah Memenuhi Syarat

Menyetujui

1. Anita Rosanty, SST., M.Kes (..............................)

2. Masrif Bahrun, SKM., M.Kes (..............................)

3. Satya Darmayani, S.Si., M.Eng (..............................)

4. Muhaimin Saranani, S.Kep.,Ns., M.Sc (..............................)

5. Tuty Yuniarty, S.Si., M.Kes (..............................)

Page 5: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

ix

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Penulis

Nama : Surahmi

Tempat, Tanggal Lahir : Rumba-rumba, 12 Desember 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Tolaki / Indonesia

Alamat : Ds. Mondoe Jaya Kec. Kolono

Kabupaten Konawe Selatan

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 1 Kolono di Kab. Konawe Selatan, tamat tahun 2007

2. SMP Negeri 2 Kolono di Kab. Konawe Selatan, tamat tahun 2010

3. SMA Negeri 7 Konsel, tamat tahun 2013

4. Sejak Tahun 2013 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Page 6: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

vi

MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keiklasan,

istiqomah dalam menghadapi cobaan jadilah seperti karang dilautan yang kuat

dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dengan

orang lain, karena hidup hanyalah pada allah apapun dan dimanapun kita

berada dialah tempat meminta dan memohon

Kupersembahkan untuk almamaterku

Ayah dan ibunda tercinta

Keluargaku tersayang

Doa Dan NasehatUntuk Menunjang Keberhasilanku

Page 7: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

vii

ABSTRAK

Surahmi (P00320013134). Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah

(LED) Yang Langsung Diperiksa Dengan Ditunda Selama 1 Jam Dan 2 Jam Di

Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari Tahun 2016. Pembimbing

I Muhaimin Saranani, Pembimbing II Ibu Tuty Yuniarty. ( xiii + 37 Halaman +6

Tabel + 11 Lampiran). Laju endap darah (erithrocyte sedimentation n rate,ESR) yang

juga disebut kecepatan endap darah (KED) atau laju sedimentasi eritrosit adalah

kecepatan sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan

mm/jam.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan Laju

Endap Darah (LED) yang langsung diperiksa dengan ditunda selama 1 jam dan 2 jam.

Tempat penelitian di rumah sakit santa anna kota kendari. Penelitian ini dilaksanakan

pada tanggal 18 april – 30 may. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap,

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 orang, pengambilan sampel dengan cara

Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 32 orang pasien rawat

inap dengan pemeriksaan laju endap darah di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari,

sampel yang diperiksa secara langsung diperoleh sebanyak 15 sampel memiliki hasil

pemeriksaan LED yang normal dengan persentase (46,88%), dan memiliki hasil

pemeriksaan LED yang tinggi berjumlah 17 sampel dengan presentase (53,12%), dan

pemeriksaan tunda 1 jam diperoleh sebanyak 17 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED

yang normal dengan presentase (53,12%), dan memiliki hasil pemeriksaan LED yang

tinggi berjumlah 15 sampel dengan presentase (46,88%), dan pemeriksaan tunda 2 jam

diperoleh sebanyak 17 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal dengan

presentase (53,12%), dan memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi berjumlah 15

sampel dengan presentase (46,88%), Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

antara LED yang langsung diperiksa, setelah 1 jam, dan setelah 2 jam. Oleh karena itu,

disarankan Bagi petugas analis kesehatan jika kondisi tidak memungkinkan pemakaian

sampel darah yang disimpan selama 1-2 jam terpaksa boleh dipakai untuk pemeriksaan

LED karena belum memberikan hasil yang bermakna.

Kata Kunci : Laju Endap Darah ( LED), Purposive sampling

Daftar Pustaka : 17 buah (1995-2013)

Page 8: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang telah diberikan kepada

penulis sehinggga penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Perbandingan

Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Yang Langsung Diperiksa Dan Yang

Ditunda Selama 1 Jam Dan 2 Jam Di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari”

yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III

(DIII) Pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang sebesar-sebesarnya kepada

Ayahanda dan Ibunda tercinta atas semua bantuan moril maupun materil,motivasi,

dukungan dan cinta kasih yang tulus serta doanya demi kesuksesan studi yang

penulis jalani selama menuntut ilmu sampai selesainya karya tulis ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini masih banyak terdapat kekeliruan, kesalahan dan kekurangan yang disebabkan

oleh keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan penulis akan tetapi berkat

arahan dan masukan dari dosen pembimbing sehingga penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini dapat terselesaikan. Untuk itu rasa terima kasih yang setinggi-tingginya

penulis haturkan kepada pembimbing yang terhormat Bapak Muhaimin Saranani,

S.Kep.Ns., M.Sc selaku pembimbing I dan Ibu Tuty Yuniarty, S.Si., M.Kes selaku

Pembimbing II yang telah rela dan ikhlas meluangkan waktunya untuk

membimbing dan mengarahkan penulis selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Petrus, SKM, M. Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Kepala kantor badan riset sultra yang telah memberiksan izin penelitian

kepada penulis dalam penelitian ini.

3. Bapak Dr. Mario Polo M.Kes,SP.OT selaku kepala Rumah Sakit Santa Anna

Kota Kendari beserta staf terima kasih sudah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

4. Ibu Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan.

Page 9: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

ix

5. Kepada Bapak dan Ibu Dewan Penguji, Ibu Anita Rosanty, SST.,M.Kes,

Sebagai Penguji I dan Bapak Masrif Bahrun, SKM.,M.Kes, Sebagai Penguji

II dan Ibu Satya Darmayani, S.Si.,M.Eng, Sebagai Penguji III.

6. Para Dosen Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan yang

telah banyak membimbing dan membagi ilmu selama penulis mengikuti

proses belajar dibangku kuliah dan seluruh staf tata usaha yang telah banyak

membantu sehingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai.

7. Teristimewa untuk kedua orang tua saya Ayahanda “Sabri” dan Ibunda

”Jumiati”, serta saudara-saudaraku ”Surahmat, Surahman dan Surahlan”,

terima kasih atas doa, motivasi, pengorbanan dan kasih sayang yang begitu

besar kepada penulis selama menempuh pendidikan hingga selesai.

8. Seluruh rekan-rekan Poltekkes Kemenkes Kendari Angkatan Pertama Tahun

2013 khususnya “Jurusan Analis Kesehatan” terima kasih sudah mau berbagi

semangat dan atas segala dukungan serta kebersamaan kita.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi yang membutuhkan dan

akhir kata semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita

semua, amin.

Kendari, Juli 2016

Penelitian

Page 10: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS .................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... v

MOTTO ................................................................................................................. vi

ABSTRAK ............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan ........................................................................................... 4

D. Manfaat ......................................................................................... 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Laju Endap Darah (LED)..................................... 5

A. Tinjauan Umum Tentang Darah...................................................... 9

B. Tinjauan Tentang Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Metode

Westergren……………………………………………………….. 9

BAB III : KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran ........................................................................... 18

B. Bagan Kerangka Konsep................................................................ 18

C. Variabel Penelitian ........................................................................ 19

D. Defenisi Operasional ……………………..................................... 19

E. Hipotesis Penelitian……………………………………………… 20

BAB IV : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................. 21

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 21

C. Populasi dan Sampel .................................................................... 21

D. Jenis Data……………………........................................................ 22

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 22

F. Cara Pengambilan Data.................................................................. 23

G. Pengolahan Data.......... .................................................................. 24

Page 11: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

xi

H. Analisa Data .................................................................................. 24

I. Penyajian Data ............................................................................... 25

J. Etika Penelitian .............................................................................. 25

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian .......................................................... 26

B. Hasil Penelitian .............................................................................. 27

C. Pembahasan ................................................................................... 33

BAB VI : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 33

B. Saran .............................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi responden umur pasien rawat inap dengan

pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) di Rumah Sakit

Santa Anna Kendari tahun 2016 ............................................... 28

Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pasien rawat

inap dengan pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) di

Rumah Sakit Santa Anna Kendari tahun 2016 ........................ 28

Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan nilai LED yang telah

diperiksa secara langsung di Rumah Sakit Santa Anna kota

kendari Kendari tahun 2016 ..................................................... 29

Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan nilai LED setelah

penyimpanan 1 jam di Rumah Sakit Santa Anna kota

kendari Kendari tahun 2016 ..................................................... 29

Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan perbandingan nilai LED

setelah penyimpanan 2 jam di Rumah Sakit Santa Anna

kota kendari Kendari tahun 2016 ............................................. 30

Tabel 5.6 Distribusi Responden berdasarkan analisa perbedaan nilai

LED yang lansung diperiksa dan yang ditunda 1 jam dan 2

jam di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari tahun 2016 ..... 30

Page 13: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permohonan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes Kendari

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan

Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 5 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 6 : Kategori Umur Berdasarkan Depkes

Lampiran 7 : Tabulasi Data

Lampiran 8 : Master Tabel

Lampiran 9 : Lembar Hasil Pemeriksaan

Lampiran 10 : Uji Statistik dengan uji

Lampiran 11 : Dokumentasi Penelitian

Page 14: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pemeriksaan darah lengkap merupakan pemeriksaan yang sering di minta

oleh klinisi karena dari pemeriksaan darah lengkap dapat membantu diagnosis

penderita. Pemeriksaan darah lengkap juga dapat digunakan untuk menentukan

langkah pemeriksaan selanjutnya atau kemana penderita itu akan dirujuk. Oleh

karena itu, pemeriksaan darah lengkap merupakan pemeriksaan dasar yang

sangat penting dan perlu dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga hasil yang

diterimaolehpenderitadandibacaoleh klinisidapatdipercayaketepatannya.

Laju endap darah (erithrocyte sedimentatio-n rate, ESR) yang juga disebut

kecepatan endap darah (KED) atau laju sedimentasi eritrosit adalah kecepatan

sedimentasi eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan

mm/jam. LED merupakan uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat

selama proses inflamasi akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan

(nekrosis), penyakit kolagen, rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress

fisiologis (misalnya kehamilan). Sebagian ahli hematologi, LED tidak andal

karena tidak spesifik, dan dipengaruhi oleh faktor fisiologis yang

menyebabkan temuan tidak akurat(Bakta, I made.2003).

Berdasarkan pengamatan peneliti, pemeriksaan darah lengkap pada rumah

sakit ditempat yang lebih maju saat ini sudah menggunakan alat-alat otomatis,

sehingga hasil pemeriksaan darah lengkap dapat diambil segera. Tetapi untuk

efisiensi kerja dan kelanggengan alat yang digunakan, tidak jarang bahan atau

sampel darah yang akan digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap tersebut

dikumpulkan atau disimpan terlebih dahulu untuk diperiksa bersamaan. Selain

itu,bila hasil pemeriksaan yang ada tidak sesuai dengan keadaan klinis dari

penderita dan timbul keragu-raguan terhadap hasil tersebut, maka pemeriksaan

darah lengkap harus diulang. Bahan atau sampel yang digunakan untuk

pemeriksaan ulang ini dapat menggunakan bahan darah yang masih tersimpan

atau bahan darah pengambilan baru. Ditinjau dari segi penderita, pengambilan

yang berulang-ulang menyebabkan penderita merasa kurang nyaman,

Page 15: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

2

sedangkan penggunaan sampel darah yang masih tersimpan sulit diketahui

kebenarannya (Beutler, 1995).

Laju endap darah (LED) adalah menurunnya atau mengendapnya sel darah

merah dalam darah dengan antikoagulan yang diukur dengan tingginya kolom

plasma yang terbentuk dalam waktu tertentu dinyatakan dalam millimeter per

jam. Laju endap darah adalah tes yang tidak spesifik namun masih umum

digunakan sebagai indicator penilaian aktifnya suatu penyakit. Oleh karena itu,

laju endap darah masih sering digunakan rutin secara manual. Metode

Westergren adalah metode yang lebih banyak digunakan untuk pemeriksaan

laju endap darah(Dharma, 2007).

Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi laju endap darah antara lain

faktor eritrosit, komposisi plasma dan teknik. Dalam hal ini, penggunaan

sampel darah yang disimpan tentulah berpengaruh terhadap nilai LED. Untuk

mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan

LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan hasil

pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) pada sampel darah segar dan sampel

darah yang disimpan selama 1 jam dan 2 jam.

Dalam pemeriksaan laju endap darah sebaiknya langsung dilakukan

pemeriksaan agar kondisi sampel tidak mengalami perubahan yang akan

mempengaruhi hasil pemeriksaan, tetapi karena banyaknya sampel darah yang

telah diambil dalam waktu pengambilan yang terlalu lama,dan sebagian

sampel darah yang tersimpan selama 1 jam dan 2 jam akan menyebabkan hasil

pemeriksaan laju endap darah akan lebih lambat karena sebagian fibrinogen

sudah terpakai dalam pembekuan dan darah yang disimpan terlalu lama akan

berbentuk sferik sehingga sukar membentuk rouleaux dan bisa menyebabkan

hasil positif palsu dan negatif palsu.

Berdasarkan data yang diperoleh di Rumah Sakit Santa Anna Kota

Kendari bahwa pada tahun 2015 tercatat jumlah pasien rawat inap sebanyak

2563 orang dengan kasus pemeriksaan laju endap darah (LED) sebanyak 125

orang. Pada bulan januari 2016 tercatat jumlah pasien rawat inap sebanyak 241

orang dengan kasus pemeriksaan laju endap darah (LED) sebanyak 85orang.

Page 16: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

3

Sedangkan pada bulan februari 2016 jumlah pasien rawat inap sebanyak 235

orang dengan kasus pemeriksaan laju endap darah (LED) sebanyak 76 orang.

Sedangkan pada bulan maret 2016 jumlah pasien rawat inap sebanyak 263

orang dengan kasus pemeriksaan laju endap darah (LED) sebanyak

55orang(Rekam medik Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari, 2015-2016).

Berdasarkan hasil pengambilan data awal pelaksanaan praktek kerja

lapangan (PKL) di Rumah Sakit Santa Anna kota kendari dilakukan

pemeriksaan laju endap darah dengan metode Westergreen. Pada saat

pembacaan hasil terkadang tidak tepat waktu. Secara teoritis pada saat

pembacaan hasil pemeriksaan laju endap darah di baca pada waktu 1 jam dan 2

jam, akan tetapi di laboratorium rumah sakit santa anna sering kali

menggunakan waktu pemeriksaan lebih dari 1 jam dan 2 jam sehingga

pembacaan terkadang menimbulkan hasil positif palsu dan negatif palsu.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah

(LED) yang langsung diperiksa dan yang ditunda selama 1 jam dan 2 jam Di

Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusanmasalah dalam

penelitian ini “Apakah ada perbedaanhasil pemeriksaan laju endap darah

yang langsung diperiksa dan yang ditunda selama 1 jam dan 2 jam Di Rumah

Sakit Santa Anna Kota Kendari?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan laju endap darah

yang langsung diperiksa dan yang ditunda selama 1 jam dan 2 jam Di

Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menentukan hasil pemeriksaan LED yang langsung diperiksa.

b. Untuk menentukan hasil pemeriksaan LED yang ditunda 1 jam.

c. Untuk menentukan hasil pemeriksaan LED yang ditunda 2 jam.

Page 17: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

4

d. Untuk menganalisis perbedaan hasil pemeriksaan LED,

langsung diperiksa dan yang ditunda selama 1 jam dan 2 jam.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangan ilmiah terhadap almamater Jurusan Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kendari.

2. Manfaat Praktisi

Menambah wawasan, pengalaman, dan pengetahuan serta bahan

dalam penerapan ilmu metode penelitian, Khususnya tentang

perbandingan hasil pemeriksaan laju endap darah sampel langsung

diperiksa dan sampel ditunda 1 jam dan 2 jam.

Page 18: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Laju Endap Darah (LED)

1. Pengertian Laju Endap Darah (LED)

Laju Endap Darah adalah kecepatan pengendapan eritrosit dalam

suatu waktu tertentu pada sampel darah yang ditambahkan antikoagulan

dan didiamkan tegak lurus pada bidang datar dan dinyatakan dalam

satuan mm/jam. Walaupun istilah ini spesifik untuk eritrosit, LED

mengambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrosit

dengan plasma. Darah dengan antikoagulan yang dimasukkan kedalam

tabung berdiameter kecil dan diletakkan tegak lurus, akan menunjukkan

pengendapan eritrosit dengan kecepatan yang ditentukan oleh permukaan

volume eritrosit. Pengendapan sel ini yang disebut laju endap darah

bertambah cepat bila berat sel meningkat, tetapi kecepatan berkurang apa

bila permukaan sel lebih luas. Sel-sel kecil mengendap lebih lambat dari

pada sel-sel yang menggumpal, karena bila sel-sel menggumpal

peningkatan berat gumpalan lebih besar dari pada peningkatan luas

permukaan. Dalam darah normal nilai laju endap darah relatif kecil

karana pengendapan eritrosit akibat tarikan gravitasi (Sadikin, 2002).

Laju Endap Darah (Erytrocyte Sedimentation Rate) diperkenalkan

pertama kali oleh Westergereen pada tahun 1921. Jika darah dicampur

dengan antikoagulan dan diletakkan secara vertikal, sel darah merah

akan mengendap secara gradual dengan angka pengendapan yang

ditunjukkan sebagai jarak (dalam milimeter) dimana eritosit jatuh per

unit berdasarkan waktu. Pada kebanyakan orang normal, pengendapan

berlangsung lambat. Namun pada beberapa jenis penyakit, pengendapan

berlangsung cepat dan pada beberapa kasus, pengendapan berbanding

lurus dengan beratnya suatu penyakit. Pengukuran angka sedimentasi

merupakan pemeriksaan laboratorium yang mempunyai beberapa fungsi

Page 19: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

6

antara lain bertujuan mendeteksi proses peradangan dan memonitor

aktifitas atau perjalanan suatu penyakit.

Laju endap darah berfungsi untuk mengukur kecepatan pengendapan

sel darah merah di dalam plasma (mm/jam). Nilai laju endap darah

meningkat pada keadaan seperti : kehamilan (35mm/jam), menstruasi,

TBC paru-paru (65mm/jam) dan pada keadaan infeksi terutama yang

disertai dengan kerusakan jaringan. Metode yang dianjurkan oleh ICSH

(International Commite For Standardization In Hematology) adalah

metode westergreen.

Bila viskositas plasma tinggi atau kadar kolestrol meningkat tekanan

ke atas mungkin dapat menetralisasi tarikan ke bawah terhadap setiap sel

atau gumpalan sel. Sebaliknya setiap keadaan yang meningkat

penggumpalan atau perlekatan sel satu dengan yang lain akan

meningkatkan laju endap darah. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk

mengetahui ada tidaknya kelainan organik pada penderita yang

menunjukkan gejala yang semar-semar dan tidak menunjukkan kelainan

pada pemeriksaan fisik . Nilai normal pada laki-laki <10 mm/jam pada

wanita < 20 mm/1jam (Sutedjo, 2007).

Laju endap darah adalah mengukur kecepatan turunya suatu kolom

yang berisi sel darah merah plasma dalam waktu 1 jam. LED sebagian

besar di tentukan oleh konsentrasi protein plasma, terutama fibrinogen

dan globulin. Laju endap darah meningkat pada anemia. Kisaran normal

LED meningkat seiring pertambahan usia. Peningkatan LED merupakan

indikator yang tidak spesifik terhadap respon fase akut dan berguna

dalam memonitor aktifitas penyakit (misalnya artritis reumatoid).

Peningkatan LED terjadi pada gangguan inflamasi, infeksi, keganasan,

mieloma, anemia, dan kehamilan. Viskositas plasma memberikan

informasi yang dapat dibandingkan dan semakin disukai karena dapat

diautomatisasi secara mudah. Viskositas whole blood juga dipengaruhi

oleh jumlah sel, sehingga meningkat bila jumlah sel darah merah

Page 20: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

7

(eritrokrit), jumlah sel darah putih (leukokrit), atau jumlah trombosit

sangat meningkat (Mehta dan Hoffbrand, 2005).

2. Mekanisme Pengendapan Laju Endap Darah (LED)

Pengendapan eritrosit disebabkan oleh perubahan sel eritrosit yang

menyebabkan eritrosit tersebut saling menyatuhkan diri sehingga

mengendap. Proses pengendapan eritrosit dalam laju endap darah (LED)

tidak sekaligus, akan tetapi melalui fase-fase sebagai berikut :

a. Fase Pertama

Fase ini disebut juga phase of aggregation atau fase agregasi,

dimana pada fase ini terjadi rouleaux yaitu eritrosit mulai saling

menyatuhkan diri yang berlangsung selama 10 menit.

b. Fase Kedua

Disebut juga fase pengendapan maksimal. Dalam fase ini

pengendapan eritrosit sangat cepat karena telah terjadi agregasi atau

pembentukan rouleaux atau dengan kata lain partikel-partikel eritosit

menjadi lebih besar dengan permukaan yang lebih kecil sehingga

lebih cepat pula pengendapannya yang berlangsung selama 40

menit.

c. Fase Ketiga

Disebut juga fase pemadatan. Dalam fase ini terjadi

pengendapan eritrosit yang sangat lambat. Dalam keadaan normal

dibutuhkan waktu setengah sampai satu jam untuk mencapai fase

ketiga tersebut. Pengendapan eritrosit ini disebut sebagai laju endap

darah dan dinyatakan dalam mm/1 jam.

Jika pembacaan hasil pertama telah dilakukan tetapi kolom eritrosit

masih bisa mampat, maka dilakukan pembacaan jam kedua.

Laju Endap Darah (LED) akan meningkat bila berat eritrosit

bertambah, tetapi akan menurun bila permukaan sel lebih luas dan sel-sel

kecil akan mengendap lebih lambat dari pada sel yang menggumpal.

Pada umumnya dalam darah normal, peningkatan Laju Endap Darah

Page 21: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

8

(LED) bisa terjadi lebih kecil karena pengendapan eritrosit akibat tarikan

gravitasi diimbangi oleh tekanan ke atas akibat perpindahan plasma

(Hardjoeno, 2003).

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Laju Endap Darah

a. Faktor Teknik

1) Letak Tabung/Pipet

Tabung atau pipet harus tegak lurus pada raknya (90o).

Jangan dimiringkan tabung agar sel-sel tidak mengendap ke

diding dasar tabung. Hasillnya : sedimentasi sel menjadi lebih

cepat. Untuk memperoleh kedudukan tabung yang tepat,

dianjurkan rak tabung dilengkapi dengan sekrup pengatur

tabung.

2) Diameter Tabung/Pipet

Diameter bagian dalam tabung yang dianjurkan adalah

2,55± 0,15 mm. Diameter yang lebih kecil akan menghalangi

kecepatan sedimentasi eritrosit, sedangkan diameter yang lebih

besar akan mempercepat sedimentasi eritrosit.

3) Suhu Ruangan

Makin tinggi suhu makin cepat sedimentasi eritrosit.

Umumnya pemeriksaan laju endap darah dilakukan pada suhu

18 – 25oC, bila dilakukan pemeriksaan pada suhu di atas 25

oC

sebaiknya ditegakkan kisaran nilai sendiri. Sejalan dengan

pengaruh suhu ini penetapan tabung dan rak laju endap darah

sebaiknya tidak dikenai cahaya matahari secara langsung.

4) Getaran

Getaran pada suhu tabung memberi pengaruh pada jalannya

sedimentasi. Oleh sebab itu, harus diusahakan rak sedimentasi

tidak diletakkan dengan peralatan yang mengeluarkan getaran,

misalnya sentrifus (Sutedjo, 2007).

b. Faktor Dalam Darah

Page 22: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

9

1) Fibrinogen dan globulin mempercepat sedimentasi sedangkan

albumin, lecithin dan kolestrol memperlambat laju endap darah.

2) Eritrosit : bentuk yang makroskopik dan sperositik

mempercepat sedimentasi, sedangkan mikrositik memperlambat

sedimentasi

3) Kehamilan

4) Menstruasi (Sutedjo, 2007).

4. Manfaat Laju Endap Darah (LED) Dalam Klinik

Laju Endap Darah (LED) merupakan reaksi non spesifik dari tubuh.

Dikatakan demikian karena Laju Endap Darah (LED) dapat meningkat

pada penyakit-penyakit atau keadaan patologis apa saja dimana terdapat

reaksi-reaksi oedema degeneras, jaringan suppuration dan neorosis, Laju

Endap Darah (LED) dalam klinik bermanfaat membantu diagnosis

perjalanan penyakit dan membantu keberhasilan terapi kronik, misalnya

erikritis rheumetoid dan tuberculosis. Pemeriksaan Laju Endap Darah

(LED) juga dapat untuk membantu mengetahui ada tidaknya kelainan

organik pada penderita yang menunjukan gejala-gejala samar dan tidak

menunjukan kelainan-kelainan pada pemeriksaan fisik (Sutedjo, 2007)

B. Tinjauan Umum Tentang Darah

Darah merupakan komponen esencial makhluk hidup. Dalam keadaan

fisiologik, darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat

menjalankan fungsinya sebagai pembawa oksigen atau oksigen carrier,

mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan mekanisme hemostatis.

Darah terdiri dari dua komponen utama, pertama plasma darah yaitu bagian

darah yang sebagian terdiri atas air, elektrolit dan protein darah. Kedua, sel-

sel darah merah (blood corpuscle), yang terdiri atas sel-sel darah merah

( eritrosit ), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

1. Eritrosit (Sel Darah Merah)

Sel darah merah merupakan sel yang terbanyak beredar dalam darah

dengan jumlah ±5x1012 per liter darah. Sel darah merah yang matang

berbentuk non-nuncleated biconcave disc, berdiameter ± 7- 8 m dengan

Page 23: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

10

ketebalan pada bagian yang paling tebal 2,5 dan pada bagian tengah

(central pallor) 1 m mempunyai kemampuan mengubah bentuk

membran, tidak mengandung organel didalamnya, tetapi mengandung

640.000.000 molekul hemoglobin. Volume rata-rata sel darah merah

adalah 90-95 m. bentuk sel darah merah yang bikonkaf ini

mempermudah sel darah merah merubah bentuk, sehingga dapat

melewati pembuluh darah dengan mudah walaupun diameter pembuluh

darah tersebut lebih kecil dari pada sel darah merah, sel darah merah

akan merubah bentuknya menjadi bulat atau sferis dan kemudian

mengembalikan bentuknya menjadi bikonkaf.

Fakor yang mempengaruhi sel darah merah untuk dapat

mempertahankan bentuknya masih belum jelas karena sel darah merah

dipengaruhi oleh berbagai kemapuan. Sel darah merah dalam keadaan

normal, bila disimpan pada suhu 4C akan berubah bentuk menjadi

relatif sferosit. Perubahan bentuk sel darah merah ini tidak diikuti oleh

perubahan pada volume sehinnga dengan metabolisme yang aktif dapat

normal kembali. Umur sel darah merah manusia kurang lebih 120 hari,

setelah itu akan dihancurkan. Penghancuran sel darah merah ini

didahului dengan adanya senescence atau tanda-tanda ketuaan dari sel

darah merah dan terjadi beberapa tahapan penghancuran sel darah merah.

Penghancuran sel darah merah dapat terjadi secara ekstravaskuler dan

intravaskuler. Penghancuran sel darah merah ekstravaskuler terjadi ± 80-

90% dari penghancuran sel darah merah di limpa. Sedangkan

penghancuran intravaskuler terjadi ±10-20% dari penghancuran sel darah

merah di dalam peredaran darah. Pada aliran darah yang lambat, tampak

adanya agregasi sel darah merah di dalam darah. Dalam keadaan seperti

ini, sel darah merah dapat bermacam-macam.

Agregasi sel darah merah dapat terjadi anter sel darah merah sampai

beratus-ratus sel darah merah. Pada aliran darah yang sangat lambat, sel

darah merah akan menumpuk dan berjalan dengan perlahan-lahan.

Bentuk seperti ini disebut rouleaux. Didalam pembuluh darah yang

Page 24: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

11

besar, agregasi sel darah merah tersebut akan terurai kembali oleh

adanya peningkatan kemampuan melepaskan diri dari sel darh merah

yang lain. Sel darah merah mampu untuk mempertahankan kekuatan dan

fleksibilitasnya. Kemampuan ini tergantung pada struktur protein

sitoskeleton dan cara sitoskeleton berinteraksi dengan lapisan lemak dan

membran.

2. Leukosit (Sel Darah Putih)

Leukosit merupakan komponen darah yang berperanan dalam

memerangi infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun proses

metabolik toksin, dan lain-lain.

Nilai normal leukosit berkisar 4.000 - 10.000 sel/ l darah.

Penurunan kadar leukosit bisa ditemukan pada kasus penyakit akibat

infeksi virus, penyakit sumsum tulang, dan lain-lain, sedangkan

peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri, penyakit

inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dan lain-lain.

Nilai normal 4500-10000 sel/mm3, Neonatus 9000-30000 sel/mm

3,

Bayi sampai balita rata-rata 5700- 18000 sel/mm3, Anak 10 tahun 4500-

13500/mm3, ibu hamil rata-rata 6000 17000 sel/mm

3, postpartum 9700 2

5700 sel/mm3.

Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi

bakteri, virus, parasit, dan sebagainya. Kondisi lain yang dapat

menyebabkan leukositosis yaitu:

a. Anemia hemolitik

b. Sirosis hati dengan nekrosis

c. Stres emosional dan fisik (termasuk trauma dan habis berolahraga)

d. Keracunan berbagai macam zat

e. Obat: allopurinol, atropin sulfat, barbiturat, eritromisin,

streptomisin, dan sulfonamid.

Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh

agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi

virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi.

Page 25: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

12

Penyebab dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina,

kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi leishmaniasis), dan beberapa

antibiotik lainnya.

3. Differential Count (Hitung Jenis)

Nilai normal hitung jenis :

a. Basofil 0-1% (absolut 20-100 sel/mm3);

b. Eosinofil 1-3% (absolut 50-300 sel/mm3);

c. Netrofil batang 3-5% (absolut 150-500 sel/mm3);

d. Netrofil segmen 50-70% (absolut 2500-7000 sel/mm3);

e. Limfosit 25-35% (absolut 1750-3500 sel/mm3);

f. Monosit 4-6% (absolut 200-600 sel/mm3).

Penilaian hitung jenis tunggal jarang memberi nilai diagnostik,

kecuali untuk penyakit alergi dimana eosinofil sering ditemukan

meningkat.

a. Peningkatan jumlah netrofil (baik batang maupun segmen) relatif

dibanding limfosit dan monosit dikenal juga dengan sebutan shift to

the left. Infeksi yang disertai shift to the left biasanya merupakan

infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat

menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit

alergi lainnya, luka bakar, anemia perniciosa, keracunan merkuri

(raksa), dan polisitemia vera.

b. Sedangkan peningkatan jumlah limfosit dan monosit relatif

dibanding netrofil disebut shift to the right. Infeksi yang disertai

shift to the right biasanya merupakan infeksi virus. Kondisi

noninfeksi yang dapat menyebabkan shift to the right antara lain

keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin (Adedea, 2004).

4. Trombosit (Keping-keping Darah)

Trombosit (keping-keping darah) adalah fragmen sitoplasmik tanpa

inti berdiameter 2-4 mm yang berasal dari megakariosit. Hitung

trombosit normal dalam darah tepi adalah 150.000 – 400.000/µl dengan

Page 26: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

13

proses pematangan selama 7-10 hari di dalam sumsum tulang. Trombosit

dihasilkan oleh sumsum tulang (sistem sel) yang berdiferensiasi menjadi

megakariosit. Megakariosit ini melakukan reflikasi inti endomitotiknya

kemudian volume sitoplasma membesar seiring dengan penambahan

lobus inti menjadi kelipatannya, kemudian sitoplasma menjadi granula

dan trombosit dilepaskan dalam bentuk platelet/keping-keping. Enzim

pengatur utama produksi trombosit adalah trombopoetin yang dihasilkan

di hati dan ginjal, dengan reseptor C-MPL serta suatu reseptor lain, yaitu

interleukin-11. Trombosit berperan penting dalam hemopoesis,

penghentian perdarahan dari cedera pembuluh darah.

Trombosit atau platelet sangat penting untuk menjaga hemostasis

tubuh. Adanya abnormalitas pada vaskuler, trombosit, koagulasi, atau

fibrinolisis akan menggangu hemostasis sistem vaskuler yang

mengakibatkan perdarahan abnormal/gangguan perdarahan

(Sheerwood, 2001).

Penegakkan diagnosis tentang penyebab utama gangguan

perdarahan amat penting dan hal ini dibutuhkan ketelitian yang cermat,

efektif, dan efisien dalam hal anamnesis, pemeriksaan fisik, dan

pemeriksaan laboratorium yang semata-mata untuk menghindari

kesalahan diagnosis. Apapun penyebab gangguan perdarahan, ternyata

memberikan gambaran klinis yang hampir sama. Maka dari itu, hampir

semua kasus gangguan perdarahan membutuhkan pemeriksaan yang

lanjut demi tegaknya diagnosis penyakit tersebut (Candrasoma, 2005).

Trombosit memiliki zona luar yang jernih dan zona dalam yang

berisi organel-organel sitoplasmik. Permukaan diselubungi reseptor

glikoprotein yang digunakan untuk reaksi adhesi & agregasi yang

mengawali pembentukan sumbat hemostasis. Membran plasma dilapisi

fosfolipid yang dapat mengalami invaginasi membentuk sistem

kanalikuler. Membran plasma ini memberikan permukaan reaktif luas

sehingga protein koagulasi dapat diabsorpsi secara selektif. Area

submembran, suatu mikrofilamen pembentuk sistem skeleton, yaitu

Page 27: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

14

protein kontraktil yang bersifat lentur dan berubah bentuk. Sitoplasma

mengandung beberapa granula, yaitu: granula densa, granula, lisosome

yang berperan selama reaksi pelepasan yang kemudian isi granula

disekresikan melalui sistem kanalikuler. Energi yang diperoleh trombosit

untuk kelangsungan hidupnya berasal dari fosforilasi oksidatif (dalam

mitokondria) dan glikolisis anaerob (Candrasoma,2005).

5. Plasma

Plasma adalah cairan yang berwarna kuning yang dalam reaksi

bersifat sedikit alkali. Plasma bekerja sebagai medium (perantara) untuk

menyalurkan makanan, mineral, lemak, glukosa dan asam amino ke

jaringan. Plasma juga merupakan medium untuk mengangkat bahan

buangan yaitu urea, asam urat dan karbo dioksida (Pearce, 2008).

Plasma adalah bagian cair dari darah yang diberi antikoagulan (anti

pembekuan darah). Jika darah ditambahkan antikoagualan, maka tidak

akan terjadi pembekuan dan darah tetap cair. Darah yang ditambah

antikoagulan tersebut setelah didiambakan beberapa menit atau setelah

disentrifugasi akan menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Plasma, yang berada dilapisan atas, berupa cairan yang berwarna

kuning.

b. Buffy coat, yang berada dilapisan tengah yang tipis, merupakan

lapisan sel leukosit dan trombosit.

c. Eritrosit, yang berada dilapisan bawah (Riswanto, 2013)

6. Pengendalian Perdarahan (Hemostatis)

Hemostatis adalah proses tubuh yang secara simultan menghentikan

perdarahan dari tempat yang cedera, sekaligus mempertahankan darah

dalam keadaan cair di dalam pembuluh darah. Mekanisme hemostatik

normal terdiri dari empat sistem utama, yaitu sistem pembuluh darah

(Vaskuler), trombosit, sistem pembekuan dan sistem fibrinolitik

(Sacher, 2004).

Hemostatis dan koagulasi adalah serangkaian kompleks reaksi yang

menyebabkan pengendalian perdarahan melalui pembentukan trombosit

Page 28: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

15

dan pembekuan fibrin pada tempat cedera. Pembekuan diikuti dengan

resolusi atau lisis bekuan dan regenerasi endotel. Pada keadaan

hemeostatik, hemostatis dan koagulasi melindungi individu dari

perdarahan masif akibat trauma. Pada keadaan abnormal, dapat terjadi

perdarahan yang mengancam jiwa atau trombosis yang menyumbat

cabang-cabang pembulu darah.

Pada saat cedera, ada tiga proses utama yang menyebabkan

hemostatis dan koagulasi sementara :

a. Vasokonstriksi sementara.

b. Reaksi trombosit yang terdiri atas adhesi, reaksi pelepasan, dan

agregasi trombosit.

c. Langkah-langkah awal terjadi terjadi pada permukaan jaringan

cedera yang terpajan, dan reaksi-reaksi selanjutnya terjadi pada

permukaan fosfolipid trombosit yang mengalami agregasi.

7. Kecepatan Pengendapan Eritrosit

a. Kemampuan eritrosit membentuk rouleaux. Reuleaux adalah

gumpalan sel-sel darah merah yang di satukan bukan oleh antibodi

atau ikatan kovalen, tetapi semata-mata oleh gaya tarik permukaan.

Pada anisositosi (ukuran eritrosit bervariasi), pembentukan rouleaux

terhambat, sehingga LED menurun.

b. Luas permukaan/ukuran eritrosit. Semakin luas permukaan eritrosit,

LED semakin meningkat. Darah yang di dominasi oleh mikrosit

lebih lambat mengendap (LED rendah) di bandingkan normosit.

Sementara, darah yang di dominasi makrosit dan sferosit lebih cepat

mengendap (LED meningkat) di bandingkan normosit.

c. Bentuk eritrosit. Sel sabit (sickle cell) gagal membentuk rouleaux

sehingga LED-nya rendah.

d. Rasio eritrosit terhadap plasma. Pada anemia, LED meningkat, pada

polisitemia (jumlah eritrosit meningkat), LED rendah.

e. Konsentrasi makromolekul dalam plasma. Peningkatan kadar

globulin atau fibrinogen menyebabkan peningkatan pembentukan

Page 29: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

16

rouleaux sehingga pengendapan eritrosit juga lebih cepat (LED

meningkat). Kadar kolestrol yang tinggi menyebabkan tarikan ke

bawah atau gumpalan sel-sel darah merah sehingga kecepatan

pengendapan meningkat (LED meningkat). Kadar fibrinogen rendah

(mis. Pada bayi baru lahir), gula darah tinggi, albumin rendah dapat

menyebabkan penurunan LED.

f. Viskositas (kekentalan) plasma. Viskositas plasma yang tinggi

menetralkan tarikan ke bawah atau gumpalan sel-sel darah merah

sehingga kecepatan pengendapaan berkurang (LED rendah).

g. Faktor teknis. Letak posisi pipet, pipet yang di letakkan miring

meningkatkan kecepatan pengendapan eritrosit (LED meningkat).

Penampang pipet, makin besar diameter pipet, makin tinggi

kecepatan pengendapan eritrosit (LED meningkat). Temperatur,

makin tinggi suhu, makin tinggi kecepatan pengendapan eritosit

(LED meningkat). Kelebihan antikoagulan dapat menyebabkan

penurunan LED (Riswanto, 2013).

C. Tinjauan Tentang Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Metode

Westergreen

1. Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Metode Westergreen

Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) metode Westergreen adalah

metode yang digunakan hampir disetiap rumah sakit, klinik dan

puskesmas. Metode ini adalah metode yang juga disarankan oleh

International Commitee for standardization in Hematology (ICSH).

Metode ini menggunakan pipet Westergreen dengan ukuran kira-kira 300

mm dan berdiameter dalam 2,5 mm. Pada pipet ini terdapat garis-garis

milimeter dari 0-200 mm, garis 200 mm terdapat pada ujung bawah

pipet. Metode ini menggunakan larutan Natrium Sitrat 3,8% sebagai

pengencer.

Perhitungan LED secara Westergreen diukur dengan memasukkan

darah ke dalam tabung Westergreen selama satu jam. Cara lainnya

adalah metode Wintrobe dengan hasil tidak seberapa selisihnya jika

Page 30: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

17

LED itu dalam batas normal. Akan tetapi nilai itu berselisih jauh pada

keadaan mempercepatnya laju endap darah, dengan cara Westergreen

didapat nilai yang lebih tinggi, hal ini disebabkan pipet westergeen yang

hampir dua kali panjang pipet Wintrobe. Kenyataan tadi menyebabkan

para klinisi lebih menyukai cara Westergeen dari pada cara Wintrobe.

(Hardjoeno, 2003).

Dengan kemajuan teknologi sekarang pemeriksaan LED mulai

menggunakan cara otomatik, alat ini masih terbatas pada laboratorium

dengan pemeriksaan LED > 30 sampel/hari dengan pertimbangan

efisiensi waktu pemeriksaan, tenaga kerja, kemudahan cara kerja, dan

biaya yang dikeluarkan sedangkan untuk pemeriksaan LED<30

sampel/hari cara Westergreen masih banyak dipergunakan. Untuk itu

perlu diketahui berapa besar perbedaan hasil yang ditimbulkan oleh

kedua cara tersebut yang masing-masing mempunyai keterbatasan

(Hardjoeno, 2003).

Pada Laboratorium Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari

pemeriksaan LED yang digunakan adalah Westergreen menggunakan

darah EDTA tanpa pengenceran (Hardjoeno, 2003).

Page 31: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

18

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Laju endap darah (LED) adalah menurunnya atau mengendapnya sel

darah merah dalam darah dengan antikoagulan yang diukur dengan

tingginya kolom plasma yang terbentuk dalam waktu tertentu dinyatakan

dalam millimeter per jam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan

hasil pemeriksaan laju endap darah (LED) antara sampel darah langsung

diperiksa dan darah yang disimpan selama 1 jam dan 2 jam, dan untuk

melihat apakah darah yang disimpan selama 1 jam dan 2 jam sudah

menunjukan perbedaan nilai LED yang signifikan dibandingkan

menggunakan sampel yang diperiksa secara langsung.

B. Bagan Kerangka Konsep

Umur Pasien Pasien

rRAWA

T INAP

RA

Jenis Kelamin

Darah

Vena

LED

Langsung

diperiksa

1 jam 2 jam

Hasil

Page 32: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

19

Keterangan:

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Variabel Independent (variabel bebas) yaitu darah vena pasien yang

berkunjung di laboratorium Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari.

2. Variabel Dependen (variabel terikat) yaitu LED yang langsung diperiksa

dan ditunda 1 jam dan 2 jam.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional mencakup pengertian-pengertian atau batasan-

batasan yang digunakan untuk mendapatkan data serta memudahkan dalam

menganalisis data yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan. Beberapa

definisi tersebut sebagai berikut :

1. Laju Endap Darah adalah suatu perbandingan hematologi untuk

mengukur kecepatan mengendap sel darah dalam waktu tertentu dan

dinyatakan dalam satuan laju mm/jam dengan kriteria Objektif.

a. nilai normal LED : 0 – 20 mm/jam untuk perempuan

b. nilai normal LED : 0 – 15 mm/jam untuk laki-laki

E. Hipotesis Penelitian

1. Ho : Tidak terdapat perbedaan bermakna pada hasil pemeriksaan

laju endap darah (LED) yang langsung diperiksa dan yang

ditunda selama 1 jam dan 2 jam.

2. Ha : Ada perbedaan bermakna pada hasil pemeriksaan laju endap

darah (LED) yang langsung diperiksa dan yang ditunda selama

1 jam dan 2 jam.

Page 33: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

20

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif analitik, yakni untuk

perbandingan hasil pemeriksaan laju endap darah (LED) yang langsung

diperiksa dan yang ditunda selama 1 jam dan 2 jam diRumah Sakit

SantaAnna Kendari.

B. Desain Penelitian

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Rumah Sakit Santa Anna Kota

Kendari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 18april–30 may 2016.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan atau totalitas objek yang diteliti yang

ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir (estimated) (Nasir, 2011).

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap Rumah Sakit

Santa Anna Kota Kendari yang memeriksakan Laju Endap Darah (LED),

dilaboratorium pada tahun 2016 mulai Januari, Februari, dan Maret

sebanyak 216 orang.

2. Sampel

Sampel adalah wakil dari populasi yang ciri-cirinya diungkapkan

dan akan digunakan untuk menaksir ciri-ciri populasi (Nasir, 2011).

Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap Rumah Sakit

Santa Anna Kota Kendari dengan parameter pemeriksaan LED. dengan

Periksaan Langsung

Tunda 1 Jam

Tunda 2 Jam

Page 34: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

21

tehnik pengambilansampel dengan menggunakan tehnik

(provosifsampling) yaitu pengambilan sampel secara bertujuan dilakukan

dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan

tertentu. Jika populasi > 100 maka diambil sampel15%, dan jika besarnya

populasi < 100 maka diambil sampel 25-50%.Maka populasi tahun 2016

mulai dari Januari sampaiMaret sebanyak 216.

Sampel :

216

= 32 Orang

Berdasarkanhaltersebutjumlahsampelyangdiambiladalahsebanyak32

orang.

E. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari responden dengan

menggunakan lembar kuesioner yang telah dibuatoleh peneliti yang

mengacu pada kriteria objektif.

2. Data Sekunder

Data sekunder menyangkut data yang diambil dari buku, dan jurnal-

jurnal penelitian.

F. Instrument Penelitian

1. Alat dan Bahan

a. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1) Pipet Westergreen

2) Standar Westergreen

3) Karet Pengisap

4) Tabung Reaksi

5) Rak Tabung Reaksi

6) Stopwatch/Timer

7) Pupet Volume Ukuran 1 dan 5 ml

8) Alat Tulis Menulis

Page 35: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

22

b. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1) Larutan Natrium Sitrat 3,8 %

2) Darah Vena.

G. Cara Pengambilan Data

1. Prosedur penelitian

a. Pra Analitik

1) Persiapan Penderita : Tidak memerlukan persiapan khusus.

2) Persiapan Sampel :

Cara Pengambilan Darah Vena

a) Didesinfeksi lengan pasien dengan kapas alkohol 70% dan

biarkan sampai kering.

b) Dipasang tali pembendung (turniket) pada lengan atas dan

mintalah pasien mengempal tangannya agar vena terlihat

jelas, dengan catatan pembendungan tidak lebih dari 1

menit.

c) Ditusukkan jarum pada vena median kubiti yang jelas lalu

isap darah pasien 2 mL untuk Laju Endap Darah (LED).

d) Dilepaskan tali pembendung (turniket) dari lengan pasien.

e) Diletakkan kapas alkohol di atas jarum dan tarik jarum

keluar dari venamedian kubiti pasien secara perlahan-lahan.

f) Disarankan kepada pasien agar tempat tusukan ditekan dan

tidak ditekuk, sampai bekas tusukan tadi tidak

mengeluarkan darah.

g) Dilepaskan jarum dari spoitnya dan alirkan darah ke dalam

tabung yang tersedia, melalui dindingnya.

h) Spoit bekas pakai dibuang pada tempat pembuangan khusus

(bahan infeksius).

b. Analitik

1) Diambil darah vena dengan pipet volume sebanyak 1,6 mL

kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi

Page 36: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

23

0,4 mL larutan Natrium Sitrat 3,8% sehingga diperoleh volume

campuran 2 mL.

2) Dihisap campuran tersebut ke dalam pipet Westergreen dengan

menggunakan karet pengisap sampai tanda 0 mm.

3) Kemudian pipet dipasang pada rak Westergreen pada posisi

tegak lurus selama 1 jam.

4) Dibaca tinggi lapisan plasma dengan satuan millimeter.

c. Pasca Analitik

Nilai rujukan

1) Laki-laki : 0 – 20 mm/jam

2) Perempuan : 0 – 15 mm/jam.

H. Pengolahan Data

1. Coding, yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data yang

terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk

memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran data.

2. Editing, yaitu pengecekkan atau pengoreksian data yang telah

dikumpulkan.

3. Skoring, yaitu memberi skor pada data yang telah dikumpulkan

4. Tabulating, yaitu memasukkan data yang sudah dikelompokkan ke dalam

tabel-tabel agar mudah dipahami.

I. Analisa Data

Setelah data diolah, maka selanjutnya yakni analisa data yang terdiri dari:

a. Analisis univariat

Analisa univariat (analisis presentase) dilakukan untung

menggambarkan distribusi frekuansi masing-masing, baik fariabel

bebas (independen), variabel terikat (dependen) maupun deskripsi

karakteristik responden.

Page 37: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

24

Farmula yang digunakan yakni:

Keterangan :

x = presentase variabel diteliti

f = jumlah sampel berdasarkan kriteria penelitian

n = jumlah sampel

k = konstata ( 100% )

b. Analisis bifariat

Untuk melihat adanya perbandingan hasil pemeriksaan laju endap

darah (LED) yang langsung diperiksa denga ditunda selama 1 jam

dan 2 jam maka dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu normal dan

tinggi. Uji chi kuadrat (X2) digunakan untuk melihat perbedaan

antara 2 variabel yaitu normal dan tinggi.

Analisa bivariat dilakukan dengan pengujian statistik Chi Square

dengan formula sebagai berikut:

(Riduwan & Akdon, 2006:65)

Dimana : 0 = frekuensi yang diobservasi

E = frekuensi yang diharapkan

X2= Chi Square

Σ = Jumlah/Sigma

x =

x K

X2 = ∑

E =

Page 38: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

25

Kemudian nilai X2 hitung dibandingkan dengan X

2 tabel pada taraf

signifikasi 95% (α = 0,05). Pengambilan keputusan dilakukan sebagai

berikut :

a. Jika X2 hitung > X

2 tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, Berarti ada perbedaan.

b. Jika X2 hitung > X

2 tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak, Berarti tidak ada perbedaan.

J. Penyajian Data

Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.

K. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi hak-hak subyek. Dalam

penelitian ini menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Ananomiti (TampaNama)

Dilakukan dengan cara tidak memberikan nama responden pada

lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

2. Informed Consent

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan

diteliti yang memenuhi kriteria inklusi, bila subjek menolak, maka

peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality yaitu menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Informasi yang

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 39: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

26

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Profil

Rumah Sakit Santa Anna Kendari terletak di Jl. DR. Moh. Hatta No.

65 A Kota Kendari, dengan luas lahan 5.138 m2 dan luas bangunan 3.340

m2. Rumah sakit Santa Anna Kendari didirikan pada tanggal 25 Juli

1978 dan diresmikan tanggal 08 Agustus 1978, merupakan rumah sakit

swasta milik Kongraease JMJ-Indonesia.

Rumah sakit Santa Anna Kendari, mendapat sertifikat penetapan

kelas rumah sakit oleh Menteri Kesehatan nomor: HK.03.05/1/665.12

tanggal 19 April 2013, dengan ketetapan sebagai Rumah Sakit Umum

Kelas D. Surat izin operasional tetap dari walikota kendari dengan

nomor: 56/IZN/XII/2013/001 tanggal 17 Desember 2013 dengan jangka

waktu 5 (lima) tahun berlaku dari tanggal 17 Desember 2013 sampai

dengan 17 Desember 2017).

2. Fasilitas Gedung

a. Ruang poliklinik seperti poliklinik umum, poli kebidanan, poli tht,

poli bedah ortopedi dan poli gigi;

b. Ruang UDG buka 24 jam;

c. Ruang ICU;

d. Ruang Kamar Bersalin;

e. Ruang Administrasi seperti perkantoran, keuangan dan aula/diklat;

f. Ruang pelayanan penunjang seperti laboratorium, radiologi, USG,

EKG, ambulance;

g. Ruang Instalasi Gizi;

h. Ruang Laundry;

i. Ruang Jenazah;

j. Kapasitas tempat tidur rumah sakit 63 tempat tidur.

Page 40: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

27

3. Jenis Pelayanan

Tenaga dokter yang ada :

a. Spesialis Bedah Umum, part time 3 orang;

b. Spesialis Bedah Ortopedi, full time 1 orang;

c. Spesialis Kebidanan dan Kandungan, part time 3 orang;

d. Spesialis Penyakit Dalam, full time 1 orang;

e. Spesialis Anak, part time 1 orang;

f. Spesialis THT, part time 1 orang;

g. Spesialis Saraf, part time 1 orang;

h. Spesialis Anastesi, part time 1 orang;

i. Dokter Radiologi, part time 1 orang;

j. Spesialis Jiwa, part time 1 orang;

k. Dokter Gigi, full time 1 orang;

l. Dokter Umum, full time 1 orang;

m. Dokter Umum, part time 5 orang;

n. Tenaga Apoteker, full time 2 orang.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai

perbandingan hasil pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) yang langsung

diperiksa dan yang ditunda selama 1 jam dan 2 jam di Rumah Sakit Santa

Anna Kota Kendari tahun 2016 sebanyak 32 orang. Setelah data dikumpulkan

selanjutnya hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan disertai dengan

penjelasan.

Page 41: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

28

1. Karakteristik Responden

a. Umur

Tabel 5.1 Distribusi Umur Pasien Rawat Inap dengan Pemeriksaan

Laju Endap Darah (LED) di Rumah Sakit Santa Anna

Kota Kendari Tahun 2016

No Umur f %

1 12 – 16 10 31,25

2 17 – 25 17 53,13

3 26 – 35 5 15,62

Jumlah 32 100

Sumber :Data Primer2016

Berdasarkan tabel 5.1, menunjukkan bahwa dari 32 orang pasien

rawat inap di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari ditinjau berdas-

arkan kelompok umur, kelompok umur 12 - 16 tahun berjumlah 10

orang (31,25%),kelompok umur 17 - 25 tahun berjumlah 17 orang

(53,13%),dankelompokumur 26 – 35 berjumlah 5 orang (15,62%).

b. Jenis Kelamin

Tabel 5.2 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien Rawat Inap

dengan Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) di Rumah

Sakit Santa Anna Kota Kendari Tahun 2016

No. Jenis Kelamin f %

1. Laki-laki 15 46.87

2. Perempuan 17 53,12

Jumlah 32 100

Sumber :Data Primer 2016

Berdasarkan tabel 5.2, menunjukkan bahwa dari 32 orang pasien

rawat inap dengan pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) di Rumah

Sakit Santa Anna Kota Kendari ditinjau berdasarkan jenis kelamin,

laki-laki yaitu sebanyak 15 orangdengan presentase (46,87%) dan

berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 17 orang dengan

presentase (53,12%).

Page 42: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

29

2. Variabel Penelitian

a. LED yang DiperiksaSecaraLangsung

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Nilai LED yang

TelahDiperiksa Secara Langsung di Rumah Sakit Santa

Anna Kota Kendari Tahun 2016

No. HasilPemeriksaan f %

1. Normal 15 46,88

2. Tinggi 17 53,12

Jumlah 32 100

Sumber :Data Primer 2016

Tabel 5.3 menunjukkanbahwadari 32 sampel yang

diperiksadiperoleh sebanyak 15 sampel memiliki hasil pemeriksaan

LED yang normal dengan persentase 46,88%, dan 15 sampel

memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi dengan persentase

53,12%.

b. LED yang DiperiksaSetelah 1 Jam

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Nilai LED Setelah

Penyimpanan 1 Jamdi Rumah Sakit Santa Anna

KotaKendari tahun 2016

No. Hasil Pemeriksaan f %

1. Normal 17 53,13

2. tinggi 15 46,87

Jumlah 32 100

Sumber :Data Primer 2016

Tabel 5.4menunjukkanbahwadari 32 sampel yang

diperiksadiperoleh sebanyak 17 sampel memiliki hasil pemeriksaan

LED yang normal dengan persentase 53,12%, dan 15 sampel

memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi dengan persentase

46,88%.

Page 43: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

30

c. LED yang DiperiksaSetelah 2 Jam

Tabel 5.5 Distribusi Responden berdasarkan nilai LED setelah

penyimpanan 2 jam di Rumah Sakit Santa Anna kota

kendari Kendari tahun 2016

No. Perbandingan f (%)

1. Normal 17 53,13

2. Tinggi 15 46,87

3. Jumlah 32 100

Sumber :Data Primer 2016

Tabel 5.5menunjukkanbahwadari 32 sampel yang

diperiksadiperoleh sebanyak 17 sampel memiliki hasil pemeriksaan

LED yang normal dengan persentase 53,12%, dan 15 sampel

memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi dengan persentase

46,87%.

d. Perbedaan nilai laju endap darah yang langsung diperiksa dan

ditunda selama 1 jam dan 2 jam.

Tabel 5.6Distribusi Responden berdasarkan analisa perbedaan nilai

LED yang lansung diperiksa dan yang ditunda 1 jam dan

2 jam di Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari tahun

2016.

No Hasil

pemeriksaan

Laju Endap Darah (LED) Jumlah

Normal Tinggi

N % N % N %

1 Langsung

periksa

15 46,88 17 53,12 32 33,34

2 Tunda 1 jam 17 53,12 15 46,88 32 33,34

3 Tunda 2 jam 17 53,12 15 46,88 32 33,34

Jumlah 49 1,041 47 48,95 96 100

X2hitung 1,959

X2tabel 6,635

Keterangan X2hitung > x

2 tabel

Berdasarkan tabel 5.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 32 sampel

yang diperiksa secara langsung diperoleh sebanyak 15 sampel

memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal dengan persentase

Page 44: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

31

(46,88%), dan memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi

berjumlah 17 sampel dengan presentase (53,12%), dan pemeriksaan

tunda 1 jam diperoleh sebanyak 17 sampel memiliki hasil

pemeriksaan LED yang normal dengan presentase (53,12%), dan

memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi berjumlah 15 sampel

dengan presentase (46,88%), dan pemeriksaan tunda 2 jam diperoleh

sebanyak 17 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal

dengan presentase (53,12%), dan memiliki hasil pemeriksaan LED

yang tinggi berjumlah 15 sampel dengan presentase (46,88%)

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisa menggunakan uji Chi Square sampel diperoleh

signifikansi α = 1,959 >0,05 hal ini berarti Ho ditolak. Maka hasil analisa

menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil pemeriksaan LED yang

langsung diperiksa dan ditunda selama 1 jam dan 2 jam.

Disisi lain terlihat adanya variasi dari hasil pemeriksaan nilai LED antara

sampel yang diperiksa secara langsung dan sampel dengan penyimpanan

selama 1-2 jam menunjukkanbahwadari 32 sampel yang diperiksadiperoleh

sebanyak 15 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal dengan

persentase 46,88%, dan 15 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang

tinggi dengan persentase 53,12%. Sedangkan pemeriksaan tunda 1-2 jam

menunjukkanbahwadari 32 sampel yang diperiksadiperoleh sebanyak 17

sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal dengan persentase

53,12%, dan 15 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi dengan

persentase 46,88%.

peningkatan laju endap darah ini disebabkan oleh terjadinya proses infla

masi/peradangan akut, infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis),

penyakit kolagan, rheumatoid, maliknansi, dan kondisi stress fisiologis

(misalnya kehamilan). Laju endap darah meningkat akan menunjukan gejala

seperti demam, infeksi nyeri sendi. Demam adalah hal umum yang terjadi

pada laju endap darah yang meningkat. Demam dapat berasal karena masalah

infeksi, radang, kanker serta kecanduan obat atau narkotika.Laju endap darah

Page 45: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

32

yang tinggi juga dapat menandakan adanya infeksi tertentu pada tubuh seperti

influenza atau viral syndrome, radang tenggorokan, atau infeksi kulit.Laju

endap darah dengan tingkat yang lebih tinggi (>100mm/jam) dapat menyertai

gejala infeksi jantung (endocarditis) atau infeksi sendi (septic arthritis).

Penyakit lain seperti ruam, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan lelah yang

berlebihan juga dapat menjadi indikasi bahwa laju endap darah tinggi.

Sedangkan penurunan laju endap darah inidisebabkan oleh penggunaan obat-

obattan seperti aspirin, kortison, quinine dan etambutol.

Teori Hadi (2011) menyatakan bahwa pada darah yang disimpan atau

tidak segera diperiksa lebih dari 1-2 jam setelah pengambilan sampel, sel

darah merah akan mengalami perubahan bentukmenjadi lebih bulat dan sulit

membentuk rouleaux sehingga LED menjadi lebih lambat dan

mengakibatkannilai LED cenderung menurun. Bentuk sel darah merah yang

berubah menjadi sferis dan sulit untuk membentuk rouleaux disebabkan

karena pada darah jumlah ATP atau energy dalam sel berkurang,

mengakibatkan fungsi pompa Na+ K

+ dalam mempertahankan atau menjaga

volume terganggu. Pemasukan ion Natrium dan ion Kalsium kedalam sel dan

pengeluaran ion Kalium keluar sel mengakibatkan osmosis air ke dalam sel.

Page 46: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

33

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adaperbedaanantara laju endap darah

(LED) yang langsung diperiksa dan yang ditunda selama 1 jam dan 2 jam di

Rumah Sakit Santa Anna Kota Kendari, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Untuk pemeriksaan nilai LED secara langsung pada kelompok yang

memilikihasilpemeriksaan LEDnormal yang berjumlah 15 sampel

(46,88%).dan yang memilikihasilpemeriksaantinggi bejumlah

17sampel(53,12%).

2. Untuk pemeriksaan nilai LED setelah penyimpanan 1 jampaling banyak

pada kelompok yang memilikihasilpemeriksaan LED normal yang

berjumlah17 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal dengan

persentase 53,12%, dan 15 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang

tinggi dengan persentase 46,88%.

3. Untuk pemeriksaan nilai LED setelah penyimpanan 2 jampaling banyak

pada kelompok yang memilikihasilpemeriksaan LED normal yang

berjumlah 17 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal dengan

persentase 53,12%, dan 15 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang

tinggi dengan persentase 46,88%.

4. Untuk analisa perbedaan pemeriksaan nilai LED yang langsung diperiksa

dan di tund selama 1 jam dan 2 jam, dapat dilihat bahwa dari 32 sampel

yang diperiksa secara langsung diperoleh sebanyak 15 sampel memiliki

hasil pemeriksaan LED yang normal dengan persentase (46,88%), dan

memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi berjumlah 17 sampel dengan

presentase (53,12%), dan pemeriksaan tunda 1 jam diperoleh sebanyak 17

sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal dengan presentase

(53,12%), dan memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi berjumlah 15

sampel dengan presentase (46,88%), dan pemeriksaan tunda 2 jam diperoleh

sebanyak 17 sampel memiliki hasil pemeriksaan LED yang normal dengan

Page 47: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

34

presentase (53,12%), dan memiliki hasil pemeriksaan LED yang tinggi

berjumlah 15 sampel dengan presentase (46,88%)

B. Saran

1. Bagi petugas analis kesehatan jika kondisi tidak memungkin

2. kan pemakaian sampel darah yang disimpan selama 1-2 jam terpaksa boleh

dipakai untuk pemeriksaan LED karena belum memberikan hasil yang

bermakna.

3. Diharapkan kepada petugas analis kesehatan saat melakukan pemeriksaan

haruslah diperhatikan mulai dari cara pengambilan sampel sampai

mengerjaan.

4. Melihat banyaknya variasi dari hasil penelitian ini sebaiknya jumlah sampel

yang diteliti lebih diperluas. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini

memberikan hasil yang lebih valid dan representatif.

Page 48: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

DAFTAR PUSTAKA

A.V. Hoffbrand, dkk 2005. Kapita Selekta hematologi Edisi 4. EGC: Jakarta

Adedea.2004.MateriPemeriksaan DarahLaboratorium Klinik Penerbit Universitas

Negeri Sumatera.

Nasir, Abd. dkk (2011), Metodologi Penelitian Kesehatan, Mulia Medika :

Yogyakarta.

Bakta, I made. (2003). Hematologi Klinik Ringkas, (Jakarta : Penerbit buku :

Kedokteran EGC).

Beutler, Ernest. (1995). Williams Hematology -5th

ed, (USA : Mc Graw – qabHill

Companies, Inc).

Chandrasoma, P., Taylor, C. R. 2005. Kelainan Vaskular Degeneratif. Dalam:

Ringkasan Patologi Anatomi. Jakarta: EGC. Hal: 290

Dharma, R, Immanuel, S dan R, Wirawan. (2007). Penilaian Hasil Pemeriksaan He

matologi Rutin, (Jakarta :CerminDuniaKedokteran).

Pearce, Evelyn C.. 2008. Anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta:

PT Gramedia

SoebrataGanda, R. 2004. PenuntunLaboratorium Klinik. Dian Rakyat: Jakarta.

Hardjoeno. 2003. Interpretasi hasil tes Laboratorium Diagnostik.Lembaga Penerbita

n UniversitasHasanuddin: Makassar.

Riswanto, 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Penerbit Alfamedia dan

Kanal Medika. Yogyakarta.

Sutedjo,A.Y,(2007).Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan

Laboratorium . Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran ECG (18-82)

Sadikin (2002). Seri Biokimia Darah. Jakarta:Widya Medika

Solichul Hadi, S. (2011). Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Rutin Sederhana.

(Laboratorium Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Airlangga Surabaya)

Page 49: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

Sutedjo, AY. 2007. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium.A

mara Books : Jakarta.

Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia;dari Sel ke Sistem. Edisi 2.

Jakarta;EGC.

Sacher RA,McPh RA,2004, tinjauan klinis hasil pemeriksaan laboratorium. Terjema

han dr.Brahm U Pendit dan dr. Dewi Wulandari. Penerbit Buku Kedokteran

EGC : Jakarta.

Page 50: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

Lampiran 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada

Yth, Bapak Responden

di

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, maka saya :

Nama : Surahmi.

NIM : P00320013134

Sebagai mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

bermaksud akan melaksanakan penelitian dengan judul “Perbandingan Hasil

Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) Yang Langsung Diperiksa Dan Yang

Ditunda Selama 1 Jam Dan 2 Jam”.

Sehubungan dengan hal itu, saya mohon bapak untuk bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini, anda berhak untuk menyetujui atau menolak menjadi

responden. Apabila bapak setujui, maka disilahkan untuk menandatangani surat

persetujuan responden berikut ini. Atas partisipasinya dan kerjasamanya, saya

ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Surahmi

Page 51: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

Lampiran 2

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi responden

dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan

Analis Kesehatan dengan judul : “Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap

Darah (LED) Yang Langsung Diperiksa Dan Yang Ditunda Selama 1 Jam Dan

2 Jam”

Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia. Demikianlah surat persetujuan

ini dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun semoga dapat dipergunakan

seperlunya.

Kendari, Juni 2016

Responden

(Nama Lengkap)

Page 52: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan
Page 53: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan
Page 54: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan
Page 55: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

Kategori Umur Menurut Depkes

Kategori umur menurut depkes RI (2009)

1. Masa balita : 0 – 5 tahun

2. Masa kanak – kanak : 5 – 11 tahun

3. Masa remaja awal : 12 – 16 tahun

4. Masa remaja akhir : 17 – 25 tahun

5. Masa dewasa awal : 26 - 35 tahun

6. Masa dewasa akhir : 36 – 45 tahun

7. Masa lansia awal : 46 – 55 tahun

8. Masa lansia akhir : 56 – 65 tahun

9. Masa manula : 65 – sampai atas

Page 56: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan
Page 57: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan
Page 58: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan
Page 59: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan
Page 60: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

RUMAH SAKIT SANTA ANNA KOTA KENDARI

LABORATORIUM

Jl Dr. Moh.Hatta No. 65 Kota KendariTlp. (0401) 3123092

TABEL HASIL PEMERIKSAAN

Perbandingan hasil pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) yang langsung diperiksa

dan yang ditunda selama 1 jam dan 2 jam.

No Kode

sampel

Umur

pasien

Jenis

kelamin

Hasil pemeriksaan

Langsung

periksa

(mm/jam)

Tunda 1 jam (mm/jam) Tunda 2 jam

(mm/jam)

N T N T N T

1 S1 29 Thn P 100 tinggi 110 tinggi 120 tinggi

2 S2 21 Thn P 12 normal 12 normal 12 normal

3 S3 15 Thn L 10 normal 12 normal 14 normal

4 S4 21 Thn P 50 tinggi 47 tinggi 44 tinggi

5 S5 25 Thn L 5 normal 7 normal 8 normal

6 S6 12Thn L 7 normal 7 normal 7 normal

7 S7 15 Thn L 21 tinggi 19 normal 18 normal

8 S8 23 Thn P 48 tinggi 50 tinggi 52 tinggi

9 S9 21 Thn L 53 tinggi 58 tinggi 61 tinggi

10 S10 25 Thn P 16 normal 16 normal 16 normal

11 S11 28 Thn L 90 tinggi 95 tinggi 100 tinggi

12 S12 20 Thn L 33 tinggi 35 tinggi 37 tinggi

13 S13 17 Thn P 10 normal 10 normal 10 normal

14 S14 23 Thn P 15 normal 12 normal 11 normal

15 S15 20 Thn P 10 normal 8 normal 7 normal

16 S16 17 Thn L 15 normal 17 normal 18 normal

17 S17 21 Thn L 10 normal 10 normal 10 normal

18 S18 15 Thn P 4 normal 4 normal 4 normal

Page 61: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

19 S19 20 Thn P 35 tinggi 37 tinggi 39 tinggi

20 S20 23 Thn L 85 tinggi 90 tinggi 95 tinggi

21 S21 29 Thn L 45 tinggi 43 tinggi 41 tinggi

22 S22 25 Thn P 9 normal 9 normal 9 normal

23 S23 29 Thn P 15 normal 15 normal 15 normal

24 S24 23 Thn L 41 tinggi 39 tinggi

38 tinggi

25 S25 29 Thn P 3 normal 3 normal 3 normal

26 S26 17 Thn L 35 tinggi 37 tinggi 40 tinggi

27 S27 15 Thn P 40 tinggi 43 tinggi 36 tinggi

28 S28 12 Thn P 35 tinggi 32 tinggi 31 tinggi

29 S29 25 Thn L 16 normal 16 normal 16 normal

30 S30 20 Thn L 60 tinggi 57 tinggi 54 tinggi

31 S31 19 Thn P 25 tinggi 27 tinggi 28 tinggi

32 S32 15 Thn P 10 normal 10 normal 19 normal

Sumber : data primer 2016

Kendari, 13Juli 2016

Mengetahui ;

Kepala Laboratorium RS. Santa Anna Kota Kendari Peneliti

IrnuAyisyah, AMAK Surahmi

Nim :P00320013134

Page 62: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

UJI STATISTIK

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)

Yang Langsung Diperiksa Dengan Ditunda Selama 1 Jam Dan 2 Jam

Dirumah Sakit Santa Anna Kota Kendari

No Hasil pemeriksaan

Laju Endap Darah (LED) Jumlah

Normal Tinggi

1 Langusng periksa

15 17 32

2 Tunda 1 jam 17 15 32 3 Tunda 2 jam 17 15 32

Jumlah 49 47 96

X2 = ∑

Ket : e =

Hasil perhitungan :

E1 =

= 16,33

E2 =

= 16,33

E3 =

= 16,33

E4 =

= 15,66

E5 =

= 15,66

E6 =

= 15,66

Page 63: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

O e o - e ( o – e )2

15 16,33 -1,33 1,7689 0,108

17 16,33 0,67 0,4489 0,027

17 16,33 0,67 0,4489 0,027

17 15,66 1,34 1,7956 0,114

15 15,66 -0,66 0,4356 0,027

15 15,66 -0,66 0,4356 0,027

X2 Hitung 1,959

Taraf signifikan = 99 % atau ɑ = 0,01

X2

hitung = 0,959

X2

tabel = 6,635

db = (b -1) (k – 1)

= (2-1) (2 – 1) = 1

X2 tabel ɑ = 0,01 dengan db = 1 x 1 =1 = 6,635

X2

hitung = 0,959 dan X2 tabel = 6,635 dimana X

2 hitung > X

2 tabel (0,959 >

6,635) Ho di tolak dan Ha di terima atau ada perbedaan hasil pemeriksaan laju endap darah yang langsung dipeiksa dan di tunda selama 1 jam dan 2 jam di rumah sait santa anna kota kendari.

Page 64: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

dk Taraf signifikansi

50% 30% 20% 10% 5% 1%

1 0,455 1,074 1,642 2,706 3,841 6,635

2 1,386 2,408 3,219 4,605 5,991 9,210

3 2,366 3,665 4,642 6,251 7,815 11,345

4 3,357 4,878 5,989 7,779 9,488 13,277

5 4,351 6,064 7,289 9,236 11,070 15,086

6 5,348 7,231 8,558 10,645 12,592 16,812

7 6,346 8,383 9,803 12,017 14,067 18,475

8 7,344 9,524 11,030 13,362 15,507 20,090

9 8,343 10,656 12,242 14,684 16,919 21,666

10 9,342 11,781 13,442 15,987 18,307 23,209

11 10,341 12,899 14,631 17,275 19,675 24,725

12 11,340 14,011 15,812 18,549 21,026 26,217

13 12,340 15,119 16,985 19,812 22,362 27,688

14 13,339 16,222 18,151 21,064 23,685 29,141

15 14,339 17,322 19,311 22,307 24,996 30,578

16 15,338 18,418 20,465 23,542 26,296 32,000

17 16,338 19,511 21,615 24,769 27,587 33,409

18 17,338 20,601 22,760 25,989 28,869 34,805

19 18,338 21,689 23,900 27,204 30,114 37,566

20 19,337 22,775 25,038 28,412 31,410 38,932

21 20,337 23,858 26,171 29,615 32,671 38,932

22 21,337 24,939 27,301 30,813 33,924 40,289

23 22,337 26,018 28,429 32,007 35.172 41,639

24 23,337 27,096 29,553 33,196 35,415 42,980

25 24,337 28,172 30,675 34,382 37,652 44,314

26 25,337 29,246 31,795 35,563 38,885 45,642

27 26,336 30,319 32,912 36,741 40,113 46,963

28 27,336 31,391 34,027 37,916 41,337 48,278

29 28,336 32,461 35,139 39,087 42,557 49,588

30 29,336 33,530 36,250 40,256 43,773 50,892

Sumber Data : DalamSugiono (2007):465)

Page 65: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

LAMPIRAN

Pra Analitik

Persiapan Alat Pengambilan Sampel

Sampel Darah Tabung Yang Berisi Natrium Citrat

Page 66: PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH … · mengetahui pengaruh penyimpanan sampel darah terhadap hasil pemeriksaan LED cara Westergren, maka dilakukan penelitian perbandingan

Analitik

Proses Pemipetan Sampel Pemasangan Tabung Westergreen

Pasca Analitik

ProsesPembacaan Hasil Pemeriksaan LED