peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

16
h.irNav Indonesia Kantor Pusat Perum LPPNPI Gedung AirNav Indonesia Jl. Ir. H. Juanda Tangerang15l2l Banten - Indonesia Telp:021-5591 50ff) Far 021-5591 5100 www. aimavindonesia,co.id _ re PERATURAN DIREKSI PERT]M LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAYIGASI PEI\ERBANGAI\ NID OI\E SIA NoMoR . ?ER,ms /wWr/ n/zolg TENTAIIG PEDOMAN PENGELOLAA}T DAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKTII\GAN PERUM LEMBAGA PEIIIYELENGGARA PELAYANA}I NAVIGASI PENERBANGAN II\DOIIESIA DIREKSI PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAII NAVIGASI PEIIERBANGAI\ II\IDONESIA Menimbang i a. bahwa sehubungan dengan komitmen Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia untuk mengelola dan mengendalikan gratifikasi di lingkungan perusahaan, perlu disusun suatu aturan internal sebagai pedoman pelaksanaannya; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dipandang perlu ditetapkan Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia dalam suatu Peraturan Direksi. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

Upload: truongmien

Post on 26-Jan-2017

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

h.irNav Indonesia

Kantor Pusat Perum LPPNPIGedung AirNav Indonesia

Jl. Ir. H. JuandaTangerang15l2lBanten - IndonesiaTelp:021-5591 50ff)Far 021-5591 5100

www. aimavindonesia,co.id

_ re

PERATURAN DIREKSI

PERT]M LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAYIGASI

PEI\ERBANGAI\ NID OI\E SIA

NoMoR . ?ER,ms /wWr/ n/zolg

TENTAIIG

PEDOMAN PENGELOLAA}T DAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

DI LINGKTII\GAN PERUM LEMBAGA PEIIIYELENGGARA PELAYANA}I NAVIGASI

PENERBANGAN II\DOIIESIA

DIREKSI PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAII NAVIGASI

PEIIERBANGAI\ II\IDONESIA

Menimbang i a. bahwa sehubungan dengan komitmen Perum Lembaga

Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia untuk

mengelola dan mengendalikan gratifikasi di lingkungan perusahaan,

perlu disusun suatu aturan internal sebagai pedoman pelaksanaannya;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dipandang perlu

ditetapkan Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi di

Lingkungan Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi

Penerbangan Indonesia dalam suatu Peraturan Direksi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 TentangPenyelenggaraan Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi,Kolusi Dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

Page 2: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang

Perubahan Atas Undang - Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002Tefiang

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

5. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik

Negara;(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 70

Tambahan lembaran Negara Nomor 4297);

6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4956);

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 77 Tahw 2012

tentang Perusahaan Umum @erum) Lembaga Penyelenggara

Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 176);

8. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor: PER-

OlllvIBul2}ll Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang

Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik

Negara;

9. Peraturan Menteri Ba(an Usaha Milik Negara Nomor PER-

05/MBU120I4 Tentang Program Pengendalian Gratifikasi Di

Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara;

10. Keputusan Selretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara

nomor: SK-16/S.MBIJ 12012 Tentang Indikator/Parameter Penilaian

Dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

(Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara;

11. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.00l/LPPNPITX/2013

tanggal 3 Oklober 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perum

Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Fusat;

12. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.002/LPPNPI/X12013

tanggal 3 Oktober 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perum

Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Page 3: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

Kantor Cabang JakartaAir Traffic Services Centre (JATSC);

13. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.003/LPPNPI/X/2013

tanggal 3 Oktober 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perum

Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Cabang Makassar Air Traffic Services Centre (MATSC);

14. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.004/LPPNPIIX/2A13

tanggal 3 Oktober 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perum

Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Cabang Medan, Palembang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan;

15. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.005/LPPNPIDV2013

tanggal3 Oktober 2013 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perum

Lembaga Penyelengg ara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Distrik Ambon, Banda Aceh, Bandung, Banjarmasin, Biah

Halim, Jambi, Kupang, Lombok, Manado, Padang, Pangkal Pinang,

Pekanbaru, Pontianalg Semarang, Solo, Tanjung Pinang, Yogyakarta;

16. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.011/LPPNPIDV2013

tentang Perubahan Peraturan Direksi tentang Nomor PER-002/

LPPNPIDV2O13 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga

Pengawas Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Cabang lakartaAir Traffic Services Centre (JATSC);

17 . P erahxan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER. 0 1 2/LPPNPU)V2O 1 3

tentang Perubahan Peraturan Direksi tentang Nomor PER.003/

LPPNPIDV2Ol3 tentang Organisasi danTata Kerja Perum Lembaga

pengawas Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Cabang Makasar Air Traffic Services Centre (MATSC);

18. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.013/LPPNPIIX/2013

tentang Perubahan Peraturan Direksi tentang Nomor PER.004/

LPPNPIDV2Ol3 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga

Pengawas Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia

Kantor Cabang Medan, Palembang, Surabaya, Denpasar dan

Balikpapan;

19. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.014/LPPNPyX/2013

tentang Perubahan Peraturan Direksi tentang Nomor PER.005/

Page 4: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

Pasal2

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan'

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada Yth':

1. Ketua Dewan Pengawas;

2. Direktur Utama;3. Para Direktur;4. Sekretaris Perusahaan;

5. Kepala Satuan Pengawasan Internal;

6. Kepala Biro Pengadaan;

7. Para Senior Manager;8. Para General Manager; dan

9. Para Distrik Manager.

Ditetapkan di

Pada Tanggal

: TANGERANG

: t5 ftbnqr{ ?ot6

a.n. DIREKSI

Page 5: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

Lampiran I PeraturanDireksi Perum LPPNPI

Nomor , PfR. afi/rlgt'Pt /$ /2otqTanggal : ta &bruari Oll

PEI}OMAN PENGELOLAAI{ DA}T PENGEIYDALIAN GRATIFIKASI

DI LINGKT]NGAIY PERT]M LEMBAGA PEITYELENGGARA PELAYANAFI NAVIGASI

PENERBAIYGAN INDONESIA.

BAB IPENDAHULUAI\

1.1. Latar Belakang

Dalam kegiatan bisnis yang umumnya melibatkan banyak pihak, adalah penting untuk menjaga

ke{asama dan hubungan yang harmonis, serasi, berkesinambungan dan sesuai dengan prinsip-

prinsip tata kerja perusahaan yang baik. Salah satu hal yang lazim terjadi dan sering tidak

terhindarkan dalam hubungan dengan mitra kerja adalah pemberian dailatau permintaan

gratifikasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Gratifikasi ini menjadi salah satu perhatian dari

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingat sifatnya yang mengarah pada tindak pidana

suap.

Ketentuan mengenai gratifikasi dalam peraturan perundang-undangan Negara Republik

lndonesia tercantum dalam pasal 12.B Ayat (1) Undang-undang No. 20 Tahun 2001 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang No.31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi, menyatakan bahwa, "setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara

negara dianggap pemberian ,suap, apabila berhubungan dengan iahatannya dan yang

berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya". Berdasarkan Pasal 2 Ayat T Undang-Undang

No. 28 Tahun 1999 Tentang Penyelengaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme, yang dimaksud Penyelenggara Negara yaitu Direksi, Komisaris dan

peiabat struktural lainnya pada Baclan Usaha Milik Negara dan Badan Lrsaha Milik Daerah.

Page 6: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

Mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan tersebut diatas, maka dalam

menjalankan kegiatan bisnis sehari-hari, Insan Perum LPPNPI berpotensi terkena tuduhan

tindak pidana suap. Perum LPPNPI memiliki kepedulian yang tinggi terhadap pengendalian

gratifikasi, sehingga mendorong untuk membuat suafu pedoman yang mengatur gratifikasi

sebagai suatu bentuk upaya preventif dan proteksi bagi seluruh Insan Perum LPPNPI. Atas

dasar hal tersebut disusunlah pedoman ini yang disebut dengan Pedoman Pengelolaan dan

Pengendalian Gratifikasi, untuk selanjutnya disebut sebagai "Pedoman".

1.2. Landasan Penyusunan

Perusahaan dalam menlusun Pedoman ini dilandasi oleh sikap sebagai berikut:

l.Z.l. Selalu melaksanakan penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten dan

berkesinambungan dalam rangka meningkatkan nilai Perusahaan;

1.2.2. Senantiasa berupaya menghindari Gratifikasi, Korupsi, Kolusi maupun Nepotisme

(KKN) serta selalu mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi

maupun golongan.

I.2.3. Selalu mengutamakan kepatuhan pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku serta mengindahkan norrna-norrna yang berlaku di Perusahaan dan masyarakat;

1.2.4. Selalu rnenjalankan kegiatan Perusahaan berdasarkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan

(Good Corporate Governance Policy) dan Pedoman Perilaku (Code oJ Condttct).

1.3. Maksud dan Tujuan

1"3.1. Sebagai pedoman bagi Insan Perum LPPNPI untuk memahami, mencegah dan

menanggulangi Gratifikasi di Perusahaan.

1.3.2. Sebagai pedoman bagi Insan Perum LPPNPI dalam mengambil sikap yang tegas

terhadap Gratifikasi di Perusahaan untuk mewujudkan pengelolaan Perusahaan yang

baik.

1.3.3. Mewujudkan pengelolaan Perusahaan yang bebas dari segala bentuk Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme (KKN).

Page 7: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

1.4. Pengertian

Pengertian istilah-istilah dalam Pedoman adalah sebagaimana dibawah ini, kecuali jika diatur

lain:

1.4.I. Gratifikasi, adalah kegiatan pemberian dan atau penerimaan Hadiah/ Cinderamata dan

Hiburan, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan

dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa safima elektronik, yang dilakukan

oleh Insan Perum LPPNPI terkait dengan wervenang/jabatannya di Perusahaan, sehingga

dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi,

objektivitas maupun profesionalisme Insan Perum LPPNPI.

1"4.2. Hadiah/Cinderamata, adalah objek dari Gratifikasi dalam arti luas, yakni meliputi

uang, barang, rabat (discaunt), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas

penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.

1.4.3. Hiburan, adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata. tempat, benda, perilaku yang

dapat menjadi penghibur dan menyenangkan bagi seseorang, yang meliputi namun tidak

terbatas pada undangan makan, musik, film, opera, drama, pesta, atau permainan,

olahraga, wisata dan lainnya.

1.4.4. Insan Perum LPPNPI yang dimaksud dalam Pedoman ini adalah Dewan Pengawas,

Direksi, pekerja yang bekerja untuk dan atas nama Perusahaan serta personil yang

bekerja di lingkungan Perum LPPNPI;

1.4.5. Keluarga Inti dalam pedoman ini adalah suami atau istri dan anak-anak dari Insan

Perum LPPNPI

1.4.6. Atasan Langsung adalah pimpinan langsung dari Insan Perum LPPNPI, minimal

setingkat Manager di Kantor Pusat, Junior Manager di Kantor Cabang atau Distrik

sampai dengan Ketua Dewan Pengawas dan/atau Direktur Utama sesuai jabatan dari

Pelapor;

1.4.7. Pihak Ketiga/ Mitra Usaha, adalah pihak perseorangan maupun perusahaan yang

menjalin kerjasama bisnis berdasarkan potensi dan kelayakannya yang saling

menguntungkan dengan Perusahaan.

1.4.8. Perusahaan dengan huruf kapital "P" adalah Perum LPPNPI beserta anak perusahaan,

sedangkan untuk perusahaan dengan "p" huruf kecil adalah perusahaan lain pada

umumnya;

Page 8: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

1.4.9. Unit Pengendalian Gratifrkasi (UPG) adalah unit yang berada dibawah pengelolaan

fungsi Compliance yaitu Unit Corporate Performance, Asset and GCG Management.

yang bertugas dan mempunyai tanggung jawab atas pengendalian Gratifikasi di

Perusahaan.

Page 9: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

BAB IIGRATIFIKASI

2.I. PBNGBRTIAN DAN RUANG LINGKUP

Pedoman ini dibuat untuk mengafur penanganan Gratifikasi antara Insan Perum LPPNPI dengan

pihak-pihak yang terkait dengan Kegiatan usaha Perusahaan.

Gratifrkasi adalah kegiatan pemberian dan atau penerimaan Hadiahl Cinderamata dan Hiburan,

baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan

menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronilq yang dilakukan oleh Insan Perum

LPPNPI terkait dengan wewenang/jabatannya di Perusahaan, sehingga dapat menimbulkan

benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, objektivitas, maupun profesionalisme

Insan Perum LPPNPI.

Penanganan Gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perusahaan karena Gratifikasi tersebut

dapat menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan Korupsi yang dapat

memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Perusahaan.

Suatu Gratifikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi unsur-unsur

sebagai berikut:

2.1.1. Gratifikasi tersebut berhubungan dengan wewenang/jabatan Insan Perum LPPNPI di

Perusahaan dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya;

2.1.2. Gratifikasi yang berupa penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan tidak diiaporkan

kepada KPK dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja sejak Gratifikasi diterima.

Page 10: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

2.2. PRINSIP DASAR

2.2. I . Pemberian Hadiah/ Cinderumata dan Hiburan

Semua Insan Perum LPPNPI DILARANG baik secara langsung atau tidak langsung

memberi Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan kepada setiap pihak yang memiliki

hubungan bisnis atau pesaing Perum LPPNPI yang bertujuan untuk mendapatkan

informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan

yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau

tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatawrya.

2.2.2. Penerimaan IHLadiat'ilctnderamata dan Hiburan

Semua Insan Perum LPPNPI yang karena jabatannya dan atau anggota keluarganya

(keluarga inti), DILARANG untuk menerima atau meminta baik secara langsung atau

tidak langsung Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan dari setiap pihak yang memiliki

hubungan bisnis atau pesaing Perum LPPNPI, yang bertujuan untuk mendapatkan

informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundangundangan

yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau

tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatanrrya.

Insan Perum LPPNPI apabila ditawarkan/diberikan Hadiah/Cinderamata dan atau

Hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pedoman ini, wajib

MELAKUKAI\ PENOLAKAII dengan cara santun terhadap tawaran/pemberian

dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada

Pihak Ketiga.

Page 11: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

BAB IIIBATASAII GRATIF'IKASI

3.1. BATASAN PEMBERIAN HADIAII/CNIDERAMATA DAI\ HIBURAN.

Batasan Pemberian HadialU Cinderamata dan/atzu Hiburan oleh Insan Perum LPPNPI adalah

sebagai berikut:

3.1.1. Pemberian Hadi#Crnderamata dan/atau jamuan makan danlatau Hibura[

DIPERBOLEHKAN sepanjang pemberian tersebut dimaksudkan untuk membina

hubungan baik dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan memperhatikan

hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak bertujuan untuk menyuap pihak

yang bersangkutan untuk memberikan sesuatu hal kepada Perusahaan yang tidak

menjadi hak Perusahaan secara hukum. Contoh pemberian dimaksud misalnya jamuan

makan, kegiatan olah raga, tiket pertunjukan kesenian, bukq rekaman musik dan

sebagainya.

3.1.2. Pemberian Hadiah/Cinderurnata danlatau Hiburan TIDAK DIPERBOLEHKAII dalam

bentuk uang tunai (Cash PaYment).

3.1.3. Pemberian Hadiah/Cinderamata danlatau Hiburan TIDAK DIPERBOLEHKAN dalam

bentuk- bentuk yang melanggar kesusilaan dan hukum.

3.I.4. Pemberian Hadiah/Cinderwnta berupa barang yang dimaksudkan untuk promosi

Perusahaan, wajib mencantumkan logo Perusahaan yang menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari barang dimaksud (logo Perusahaan pada barang dimaksud tidak dapat

dihilangkan).

3.1.5. Pemberian honorarium rapat kepada Pihak Ketiga, DIPERBOLEHKAN sebagai

apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan kepada

Perusahaan atas undangan resmi dari Perusahaan, sepanjang kriteria dan besaran

honorarium tersebut telah diatur dalam Peraturan Perusahaan.

3.1.6. Pemberian Hadiah/Cinderamata berupa barang/uang/setara uang, DIPERBOLEHKAN,

dalam hal Insan Perum LPPNPI menghadiri acara Pernikahan, Khitanan, Kelahiran, atau

Musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima

ratus ribu rupiah) untuk setiap acara. sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud

untuk mempengaruhi pihak penerima, untuk melakukan dan/atau tidak melakukan

sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/j abatanrrya.

Page 12: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

3.1.7. Jamuan makan tidak perlu dibatasi, sejauh memenuhi kewajaran dan dilakukan di

tempat yang terhormat dan tetap menjaga citra positif Perusahaan.

3.2. BATASAN PENERIMAAN HADIAIVCINDERAMATA DAN HIBT]RAN

Batasan Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan yang boleh diterima Insan Perum LPPNPI

adalah sebagai berikut:

3.2.1. Menerima Hadiah/Cinderamata yang mencantumkan logo/nama perusahaan pemberi,

dengan batasan-batasan yang harus dipenuhi seluruhnya sebagai berikut:

3.2.1.1. Logo,nama perusahaan/pihak yang memberikan benda-benda dimaksud

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan/promosi perusahaan

pemberi dan merupakan benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi

perusahaan,

3.2.1.2. Benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial yang tinggi, seperti buku,

compact disc dan sebagainYa.

3.2.1.3. Bukan berupa pemberian yang melanggar kesusilaan dan hukum.

3.2.2. Menerima honorarium sebagai pembicara, narasumber yang diundang secara resmi oleh

Pihak Ketiga DIPERBOLEHKAN, sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan

keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk

mempengaruhi lnsan Perum LPPNPI untuk melakukan dan/atat tidak melakukan

sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya dan masih dalam batas-batas

kewajaran.

3.2.3. Menerima Hadiah/Cinderamata berupa barang/uang/setara uang, DIPERBOLEHKAN,

dalam hal Insan Perum LPPNPI menyelenggarakan acara pernikahan, khitanan,

kelahiran, atau terkait dengan rnusibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp.

2.500.000.- (dua juta lima ratus ribu rupiah) per acara, sepanjang pemberian tersebut

tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Perum LPPNPI, untuk melakukan dan/atau

tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.

3.2.4. Menerima Hiburan yang masih dalam batas kewajaran, dengan memenuhi batasan-

batasan secara keseluruhan, sebagai berikut :

Page 13: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

3.2.4.I. Hiburan tidak dilakukan secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan

Perum LPPNPI.

3.2.4.2. Bila penolakan terhadap Hiburan dimaksud dikhawatirkan dapat

mempengaruhi hubungan bisnis secara institusi antara Perusahaan dengan

Pihak Ketiga yang menawarkan Hiburan.

3.2.4.3. Tidak mengganggu waktu kerja Insan Perum LPPNPI yang bersangkutan.

3.2.4.4. Tidak melakukan pembicaraan mengenai pemberian informasi internal

Perusahaan yang dapat menimbulkan kecurangan dan benturan kepentingan.

3.2.5. Dalam kondisi tertentu, dimana Insan Perum LPPNPI tidak dapat menghindar untuk

menerima pemberian diluar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 3.2.1 sampai

3.2.3 di atas dari Pihak Ketiga danlatau pada posisi dimana barang/uang/setara uang atau

dalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada di suatu tempat yang dititipkan

kepada atau melalui orang lain tanpa sepengetahuan Insan Perum LPPNPI tersebut,

maka yang bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak rnungkin

dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan secara tertulis sesuai

mekanisme yang diatur dalam Pedoman ini.

BATASAN PEMBERIAN HADIAH/CINDERAMATA DAN HIBURAN ATAS

PERMINTAAN DARI PIHAK I(ETIGA

Insan Perum LPPNPI apabila diminta untuk memberikan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan

yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana tersebut pada butir 3.1 di atas, hendaknya

melakukan penolakan dengan cara santuil terhadap permintaan tersebut dengan memberikan

penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada Pihak Ketiga.

3.3.

Page 14: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

BAB IV

PENANGANAN GRATItr'IKASI

4.I. MEKAII'ISME PELAPORAN

4.1.1. Apabila terdapat penerimaan Hadiah/Cinderumata dan atau Hiburan di luar batasan

yang sudah diatur Perusahaan, maka Insan Perum LPPNPI wajib melaporkan hal

tersebut melalui:

4.1.1.1. Atasan Langsung

Pelaporan melalui Atasan Langsung dilakukan oleh Insan Perum LPPNPI yang

menerima HadiaV Cinderamata selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak

tanggal penerimaan, dengan menyampaikan form penerimaan HadiaV

Cinderamata dengan contoh Format sebagaimana dalam Lampiran. Selanjutnya

laporan tersebut diteruskan dan diterima oleh UPG selambat-lambatnya 7

(tujuh) hari kerja sejak tanggal penerimaan.

4.1.1.2. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System)

Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)

dilakukan apabila pelapor adalah Insan Perum LPPNPI atau pihak-pihak

lainnya (Pelanggan, Mitra Kerja dan Masyarakat) yang tidak memiliki

keterlibatan secara langsung, namun mengetahui Gratifikasi di Perusahaan

yang memiliki potensi untuk terjadinya penyalahgunaan wewenangljabatan.

Pelaporan melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)

dilaksanakan sesuai dengan mekanisme tersendiri yang mengatur mengenai

Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) di Perusahaan.

4.1.2. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat kadaluwarsa (misal: makanan

dan minuman), maka dapat diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikan

bukti tanda penyerahan kepada UPG selambat lambatnya 14 (empat belas) hari setelah

tanggal penerimaan sebagaimana dimaksu{ dengan contoh Format sebagaimana dalam

Lampiran.

4.1.3. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang tidak cepat kadaluwarsa (misal: uang,

emas, dan lainnya) wajib disimpan di Bagian Keuangan di lingkungan kerja Insan

Perum LPPNPI yang bersangkutan, sarnpai dengan ditentukannya stafus kepemilikan

Page 15: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan

menyampaikan bukti tanda penyimpanan kepada UPG selambat-lambatnya 14 (empat

belas) hari setelah tanggal penerimaan sebagaimana dimaksud.

4.1.4. UpG membuat rekapitulasi penerimaan Hadiah/Cinderamata serta melaporkannya

kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambat - lambatnya 30 (tiga puluh

hari) sejak tanggalpenerimaan tersebut oleh Insan Perum LPPNPI.

4,2. SANKSI ATAS PELANGGARAN

pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Gratifikasi ini akan dikenakan sanksi sesuai

dengan ketentuan dan peratur anyangberlaku di Perusahaan.

Page 16: peraturan direksi nomor per. 005/lppnpi/ii/2015 tentang pedoman

Lampiran II Peraturan Direksi Perum LPPNPI

Nomor : ER.ms / wwa /tt /2o$Tanggal : l? febrUqri 2Ot9

FORMULIR LAPORAN PENERTMAAN GRT{TIFIKT{SI

Unit Keria/ Jabatan

Telp. @xt)Nomor Kontak

Dengan ini menyampaikan bahwa saya teleh MENERIMA pemberian Gratifftasi dari:

aar,yang dilaporkan dllam Lembar ini

kepidu Unit pengendali Gratifftasi (UPG) selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak

tanggal penetapan status obyek penerimaan tersebut.

--Tempat---, --tgl-bln-thnPelapor,(Tanda tangan & Nama Jelas)

Hubungan dengan PenerimaTelp. (Ext)Nomor Kontak

Tempat/ Waktu Penerimaan Lokasi/Kota/KabHari/Tgl/Bln/ThnKegiatan (iika ada)

Uraian Jenis/ BentukPenerimaanNilai Penerimaan

Kelengkapan DokumenPendukung

Ada/ Tidak ada (coret yang tidak perlu)1.

2.