peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

21
AirNav Indonesia Kantor Pusat Perum LPPNPI Gedr.rng AirNav Indonesia 11. Ir. H. Juanda Tangerr1gL5121 Banten - Indonesia Telp:02L-5591 5000 Fax:021-5591 5100 www. aimavindonesia.co.id PERATURAN DIREKSI PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA NOMOR: PER. ssb /wtpr /u lzol6 TENTANG DISIPLIN KARYAWAN PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA DIRE,KSI PERUM LEMBAGA PEI\I-YBLENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA, Menimbang Mengingat '. a. b. : 1. 2. bahwa dalam rangka menciptakan, disiplin, semangat dan budaya kerja serta peningkatan kinerja sumber daya manusia sebagai pelaku utama usaha jasa-jasa perusahaim; bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, maka dinilai perlu untuk membuat ketentuan tentang disiplin karyawan bagi segenap karyawan di lingkup unit kerja Perum LPPNPI dengan suatu Peraturan Direksi; Undang-Undang Nomop- 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerj aan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39); Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentang Perusahaan Umum Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 176); Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor 01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik Negara; Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK- lSlI|;4.BU12013 tentang Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum (Perum) LPPNPI; Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor PER.001/LPPNPDV2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Kantor Pusat; a J. 4. 5. 6.

Upload: tranhanh

Post on 16-Jan-2017

254 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

AirNav Indonesia

Kantor Pusat Perum LPPNPIGedr.rng AirNav Indonesia11. Ir. H. JuandaTangerr1gL5121Banten - IndonesiaTelp:02L-5591 5000Fax:021-5591 5100www. aimavindonesia.co.id

PERATURAN DIREKSI

PERUM LEMBAGA PENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASIPENERBANGAN INDONESIA

NOMOR: PER. ssb /wtpr /u lzol6

TENTANG

DISIPLIN KARYAWAN PERUM LEMBAGA PENYELENGGARAPELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA

DIRE,KSI PERUM LEMBAGAPEI\I-YBLENGGARA PELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN

INDONESIA,

Menimbang

Mengingat

'. a.

b.

: 1.

2.

bahwa dalam rangka menciptakan, disiplin, semangat danbudaya kerja serta peningkatan kinerja sumber daya manusiasebagai pelaku utama usaha jasa-jasa perusahaim;bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a, maka dinilai perluuntuk membuat ketentuan tentang disiplin karyawan bagisegenap karyawan di lingkup unit kerja Perum LPPNPI dengansuatu Peraturan Direksi;Undang-Undang Nomop- 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerj aan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2003 Nomor 39);Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang tentangPenerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 1 Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4956);Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2012 tentangPerusahaan Umum Perum Lembaga Penyelenggara PelayananNavigasi Penerbangan Indonesia (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 176);Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor01/MBU/2011 tentang Penerapan Praktik Good CorporateGovernance (GCG) pada Badan Usaha Milik Negara;Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-lSlI|;4.BU12013 tentang Pengangkatan Anggota-AnggotaDireksi Perusahaan Umum (Perum) LPPNPI;Peraturan Direksi Perum LPPNPI NomorPER.001/LPPNPDV2013 tentang Organisasi dan Tata KerjaPerum Lembaga Penyelenggara Pelayanan NavigasiPenerbangan Indonesia Kantor Pusat;

aJ.

4.

5.

6.

Page 2: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

7.

8.

9.

Peraturan Direksi Perum LPPNPI NomorPER.002/LPPNPDV2013 tentang Organisasi dan Tata KerjaPerum Lembaga Penyelenggara Pelayanan NavigasiPenerbangan Indonesia Kantor Cabang Jakarta Air TrafficServices Centre (JATSC);Peraturan Direksi Perum LPPNPI NomorPER.003/LPPNPV)U2013 tentang Organisasi dan Tata KerjaPerum Lembaga Penyelenggara Pelayanan NavigasiPenerbangan Indonesia - Kantor Cabang Makasar Air TrafficServices Centre (MATSC);Peraturan Direksi Perum LPPNPI NomorPER.004/LPPNPIDV2013 tentang Organisasi dan Tata KerjaPerum Lembaga Penyelenggara Pelayanan NavigasiPenerbangan Indonesia - Kantor Cabang Medan, Palembang,

Surabaya, Denpasar dan Balikpapan;10. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.005/LPPNPIDV2013 Pelayanan Navigasi PenerbanganIndonesia - Kantor Distrik Ambon, Banda Aceh, Bandung,Banjarmasin, Biak, Halim, Jambi, Kupang, Lombok, Manado,Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang,

So1o, Tanjung Pinang dan Yogyakarta;I 1. Peraturan Direksi Perum LPPNPI Nomor

PER.0 1 1 /LPPNPI/X12}L3 tentang Perubahan Peraturan Direksitentang Nomor PER.002/ LPPNPDV2}I3 tentang Organisasidan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanarrr

Navigasi Penerbangan Indonesia Kantor Cabang Jakarta AirTraffic Services Centre (JATSC);

l2.Peraturan Direksi Perum LPPNPI NomorPER.012/LPPNPDV201 3 tentang Perubahan Peraturan Direksitentang Nomor PER.003/ LPPNPIDV2}I3 tentang Organisasidan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara PelayananNavigasi Penerbangan Indonesia Kantor Cabang Makasar AirTraffic Services Centre (MATSC);

13. Peraturan Direksi Perum LPPNPI NomorPER.0 1 3/LPPNPDV20 1 3 tentang Perubahan Peraturan Direksitentang Nomor PER.004/ LPPNPID(2013 tentartg Organisasidan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggara PelayananNavigasi Penerbangan Indonesia Kantor Cabang Medan,Palembang, Surabaya, Denpasar dan B alikpapan ;

14. Peraturan Direksi Perum LPPNPI NomorPER.O 1 4/LPPNPI/X/20 1 3 tentang Perubahan Peraturan Direksitentang Nomor PER.005/ LPPNPIDV2OI3 tentang Organisasidan Tata Kerja Perum Lembaga Penyelenggaru PelayananNavigasi Penerbangan Indonesia Kantor Distrik Ambon, BandaAceh, Bandung, Banjarmasin, Biak, Halim, Jambi, Kupang,Lombok, Manado, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru,

Pontianak, Semarang, Solo, Tanjung Pinang dan Yogyakarta;

Page 3: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

15. Peraturan Direksi Perum LPPNPI No:112014 tatggal 17 Februari 2014 tentangPerum LPPNPI.

16. Peraturan Direksi Perum LPPNPI No:YU2014 tanggal 3 Juni 2014 tentangKaryawan Perum LPPNPI.

PEP..O24ILPPNPI/Pola Remunerasi

PEP..O42ILPPNPI/Penilaian Kinerja

Menetapkan

MEMUTUSKAN

PERATURAN DIREKSI PERUM LEMBAGAPENYELENGGARA PELAYANAN NAVIGASIPENERBANGAN INDONESIA TENTANG DISIPLINKARYAWAN PERUM LEMBAGA PENYELENGGARAPELAYANAN NAVIGASI PENERBANGAN INDONESIA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:1. Perusahaan adalah Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan

Navigasi Penerbangan Indonesia.2. Direksi adalah organ Perum yang bertanggung jawab atas Pengurusan Perum

untuk kepentingan dan tujuan Perum serta mewakili Perum baik di dalam maupun

di luar pengadilan.

3. Karyawan adalah pekerja perusahaan yang pengangkatan, pemberhentian, hak

serta kewajibannya ditetapkan oleh Direksi berdasarkan perjanjian kerja bersama

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangketenagakerjaan.

4. Karyawan Diperbantukan adalah Pegawai Negeri Sipil atau karyawan PT.

Angkasa Pura I (Persero) dan PT. Angkasa Pura II (Persero) yang diperbantukanpada Perusahaat setelah mendapat persetujuan dari Kepala Badan Kepegawaian

Negara atau Direksi PT. Angkasa Pura I (Persero) atau PT. Angkasa Pura II(Persero).

5. Calon Karyawan perusahaan adalah karyawan yang telah dinyatakan lulus seleksi

dan sedang menjalani masa percobaan selama waktu yang ditentukan untukmenj adi karyawan perusahaan.

6. Jabatan adalah kelompok kedudukan dengan segenap fungsi, tugas, wewenang

dan tanggung jawab yang sama pada suatu unit kerja perusahaan.

7 . Level jabatan adalah kelompok j abatan yang memiliki bobot kegiatan kerja relatifsama.

8. Gaji adalah remunerasi yang diberikan kepada karyawan sebagai penghasilan

tetap sesuai dengan keualifikasi dan masa kerja efektif karyawan yang diakui olehperusahaan.

Page 4: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

9' Insentif Kinerja adalah remunerasi yang diberikan kepada karyawan sebagaipenghasilan tidak tetap atau variable sesuai dengan berat-ringannya tugas jabatan,masa kerja jabatan dan tinggi-rendahnya prestasi kerja atau kinerja karyawan.

10. Tunjangan adalah remunerasi yang diberikan kepada karyawan dalam bentukfinansial dan atau berupa fasilitas demi menjamin rasa aman dan kesehatankaryawan, sebagai bentuk layanan perusahaan bagi karyawan dan untukpembayaran pada saat karyawan tidak aktif bekerja.

11. Disiplin Karyawan adatah kesanggupan Karyawan untuk menaati kewajiban danmenghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangandan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhihukuman disiplin.

12. P elanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan atau perbu atan kary aw an y arrgdilakukan di dalam atau di luar waktu/jam kerja, yang melanggar peraturanDisiplin Karyawan.

13. Hukuman Disiplin adalah hukuman yang dijatuhkan kepada karyawan karenamelanggar Peraturan Disiplin Karyawan.

l4.Pqabat yang berwenang menghukum adalah pejabat yang diberi wewenangmejatuhkan hukuman disiplin karyawan.

15. Pejabat yang tugas dan fungsinya berkaitan dengan disiplin adalah pejabat yangberwenang yang diberi tugas dalam pembinaan disiplin Karyawan.

16.Panitia Peneliti dan Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Karyawan (p4DK) adalahPanitia yang dibentuk oleh Direksi yang bertugas untuk melakukan penelitian danpemeriksaan terhadap pelanggaran disiplin karyawan yang dilakukan olehkaryawan dilingkungan perum LppNpI.

17. Keberatan adalah upaya administratif yang dapat ditempuh oleh karyawan yangtidak puas terhadap hukuman disiplin yang drlatuhkan oleh pejabat yangberwenang menghukum kepada atasan pejabat yang berwenang menghukum.

BAB IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Maksud ditetapkannya Peraturan Disiplin Karyawan ini adalah untuk mendukungpencapaian tujuan Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandungdalam Good Corporate Governance dalam rangka terciptanya hubungan sinergiarfiar karyawan yang berakhlak baik, bersatu padu, berdaya guna danbertanggung jawab di dalam atau di luar waktu/jam kerja.Tujuan ditetapkannya Peraturan Disiplin Karyawan ini adalah untuk membinadan menjadikan karyawan untuk berperilaku tertib, disiplin, berdaya guna sertadapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

(1)

(2)

Page 5: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

BAB IIITINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN

Pasal 3

(1) Tingkat hukuman disiplin terdiri dari :

a. hukuman disiplin ringan;

b. hukuman disiplin sedang; dan

c. hukuman disiplin berat.

(2) Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf aterdiri dari:

a. peringat anl tegrxan lisan;

b. peringat an/ te gtx an tertuli s ;

c. pernyataan tidak puas tertulis; dan

d. penundaan kenaikan gaji berkala.(3) Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (r) huruf b

terdiri dari:

a. penurunan gaji sebesar satu kali kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1

(satu) tahun; dan

b. penurunan level jabatanyang setingkat lebih rendah untuk paling lama I (satu)

tahun.

(4) Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiridari:

a. pembebasan dari jabatan struktural dan tidak ditempatkan di jabatan strukturallainnya;

b. penurunan level jabatanpada level 2 (dua) tingkat lebih rendah atau lebih;c. skorsing yaitu pembebasan tugas sementara untuk jangka waktu maksimal

selama 6 (enam) bulan, dengan menerima hanya gaji dasar tanpa insentifkinerja dan tunjangan - tunjangan lainnya;

d. pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai karyawan;dan

e. pemberhentian tidak dengan hormat sebagai karyawan.

BAB IVPELANGGARAN DAN JENIS HUKUMAN

Bagian PertamaPelanggaran Hukuman Disiplin Ringan

Pasal 4

(1) Hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)

dijatuhkan bagi pelang garunterhadap kewaj iban:a. memakai pakaian kerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh

perusahaan;

b. melaporkan setiap perubahan data pribadi (alamat, data pendidikan, dll);

Page 6: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

c. berpakaian dan berpotongan rambut rapih dan sopan;d. melaporkan kepada unit kerja yang membidangi Personalia paling lambat

dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal terjadinyaperistiwa/perubahan susunan keluarga yang diseb.abkan oleh karena :

1. pernikahar/perceraian;

2. kelahiran anak;

3. kematian istri/suami/anakl orangtua/mertua;

4. anak yang telah bekerja sebagai karyawan tetap; atau.

5. anak yang berusia 21 tahun dan/atau yang masih sekolah/kuliah.

(2) Hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)

dij atuhkan bagi pelang garunterhadap larangan:

a. meninggalkan tugas atau tidak hadir di tempat kerja tanpa ijin dari atasan;

b. datang terlambat atau pulang sebelum waktunya tanpa ijin dari atasan;

c. mel ang g ar I melalaikan ketentuan kehadiran/ab sens i ;

d. mengabaikan ketentuan berpakaian dinaslkerja dan alat pelengkapnya sertameng gunak an tanda peng enal ;

e. menolak pemeriksaan, pengobatan dan perawatan serta usaha perlindunganlainnya di bidang kesehatan;

f. bersikap tidak pantas sebagai karyawan, tidur pada saat jam kerja,mengeluarkan perkataan kotor, berlaku tidak sopan terhadap atasan maupunsesama karyawan.

Bagian KeduaPelanggaran Hukuman Disiplin Sedang

Pasal 5

(1) Hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)dij atuhkan bagi pelang garan terhadap kewaj iban:

a. melaksanakan tugas kedinasan dengan sebaik - baiknya dan dengan penuhpengabdian, kesadaran dan tanggung jawab;

b. bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingannegara,/perusahaan;

c. memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan kesatuan

karyawan Perum LPPNPI;d. segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui hal-hal yang dapat

membahayakan atau merugikan negara,/perusahaan, terutama di bidangkeselamatan, keamanan, keuangan dan material ;

e. menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik;f. menggunakan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada pelanggan

p erusahaan/masyarakat ;

g. bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahan;h. membina dan membimbing bawahannya dalammelaksanakan tugasnya;

Page 7: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

i. memberikan keteladanan terhadap bawahannya;j. bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahan;k. mendorong bawahannya untuk meningkatkan prestasi kerja;

l. memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan

kariernya;

m. mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang;

n. bersikap sopan dan bertingkah laku santun terhadap pelanggan perusahaan,

masyarakat, sesama karyawan dan terhadap atasan;

o. menjadi teladan sebagai warganegara yang baik dalam masyarakat;p. melaksanakan pembinaan terhadap bawahan, termasuk pelaksanaan Penilaian

Karya Karyawan (PKK), karier karyawan serta pengembangan (pendidikan

dan pelatihan) sesuai ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

(2) Hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)

dij atuhkan bagi pe I ang gar aL terhadap lar angan:

a. menyalahgunakan fasilitas dari perusahaan;

b. membawa senjata apiltajam atau yang membahayakan ke dalam lingkunganperusahaan kecuali anggota pengamanan atat yang berwenang

menyandangrya;c. membuat keonaran, menghasut sesama karyawan untuk melawan

atasan/perusahaan secara melawan hukum;

d. tidak masuk bekerja tanpa ijin tertulis dari atasan atautanpa keterangan selama

10 (sepuluh) hari kerja secara berturut-turut;e. melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya dan dapat membahayakan atau

merugikan perusahaan;

f. melakukan kewajiban dengan tidak mengindahkan prosedur kerja yang

berlaku;g. menolak untuk bekerjasama dengan rekan sekerja, atau dengan atasannya

sesuai dengan perintah kedinasan;

h. memberikan contoh yang tidak baik terhadap bawahannya atat sesama

karyawan;

i. menggunakan tang/barung inventaris milik perusahaan untuk keperluanpribadi tanpa ijin dari perusahaan;

j. melakukan tindakan yang bersifat ancaman atau gangguan sesama karyawan.

Bagian KetigaPelanggaran Hukuman Disiplin B erat

Pasal 6

(1) Hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) dijatuhkanbagi pelang garanterhadap kewaj iban:

a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,

Negara dan Pemerintah lPerusahaan;

Page 8: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

b. mengutamakan kepentingan Negara / Perusahaan diatas kepentingan golonganatau diri sendiri, serta menghindarkan segala sesuatu yang dapat mendesakkepentingan Negara oleh kepentingan golongan, diri sendiri atau pihak lain;

c. menjunjung tinggi kehormatan danmartabat Negara, Pemerintah / Perusahaan

dan Karyawan;

d. mentaati sumpah I janji Karyawan dan sumpah I janji jabatan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;e. menyimpan rahasia Negara / Perusahaan atau rahasia jabatan dengan sebaik-

baiknya;f. memperhatikan dan melaksanakan segala ketentuan Pemerintah baik yang

langsung menyangkut tugas kedinasannya maupun yang berlaku secara umum;g. hormat menghormati ariaru sesama wargaNegara yang memeluk agama yang

berlainan;h. memperoleh ijin tertulis atau Surat Keterangan terlebih dahulu dari Pejabat

yang berwenang apabila akan melakukan perceraian atau ditentukan lain olehPemerintah;

i. khusus karyawan yang akan beristri lebih dari seseorang, wajib memperolehijin tertulis terlebih dahulu dari Pejabat yang berwenang atau ditentukan lainoleh Pemerintah;

j. mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan kedinasat yangberlaku; dan

k. mengganti kerugian yang ditimbulkan akibat kelalaian, kesalahan sebesar

tuntutan yang ditetapkan oleh Perusahaan.

(2) Hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (4) dijatuhkanbagi pelang gar an terhadap lar angan:

a. melakukan hal-hal yang dapat menurunkan kehormatan ata:u martabat Negara,Pemerintah / Perusahaan, Karyawan, atau Karyawan lainnya;

b. menyalahgunakan wewenang danjabatannya;c. tanpa ijin tertulis Pemerintah / Perusahaan menjadi Karyawan atau bekerja

untuk Negara asing / Perusahaan lain;d. menyalahgunakan, menggelapkan, menggunakan tanpa rjin dan atau

menghilangkan barang-barang, uang, atau surat-surat berharga milik Negara /Perusahaan;

e. memiliki, memberikan, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan,meminjamkan atalu memberikan barang-barang, dokumen, atau surat-suratberharga milik Negara / Perusahaan;

f. melakukan kegiatan bersama-sama dengan Atasan, bawahan, atau orang laindi dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntunganpribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsungmerugikan Negara / Perusahaan;

g. melakukan tindakan yang bersifat negatif dengan maksud membalas dendamterhadap bawahannya atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungankerjanya;

Page 9: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

h. menerima hadiah atau pemberian yang berkaitan dengan jabatan ataupekerjaan Karyawan yang diduga dapat mempengaruhi pekerjaannya dan Iatau pengambilan keputusan;

i. memasuki tempat-tempat yang dapat mencemarkan kehormatan atau martabat

Karyawan di luar kepentingan dinas;j. bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan dan I ata:u sesama Karyawan;k. menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

l. membocorkat dan I atau memanfaatkan rahasia Negara / Perusahaan yang

diketahui karena kedudukan jabatan untuk kepentingan pribadi, golongan ataupihak lain;

m. bertindak selaku perantara bagi salah satu Direksi, golongan, atau pihak lain diluar kepentingan kedinasan;

n. memiliki saham / modal sedemikian rupa dalam Perusahaan yang kegiatan

usaha terafiliasi dengan Perusahaan dan I atau memiliki keterkaitan hubungankerj asama dengan Perusahaan;

o. memiliki saham suatu Perusahaan yang kegiatan tidak berada dalam lingkupkekuasaannya yang jumlah dan sifat kepemilikannya sedemikian rupa

sehingga melalui pemilikan saham tersebut dapat langsung atau tidak langsungmenentukan penyel eng g ar aarr atau j alawrya P erusahaan ;

p. melakukan kegiatan usaha resmi dalam bentuk badan hukum, serta menjadiDireksi, Pimpinan atau Komisaris Perusahaan swasta bagi Karyawan yangmemangku j ab atan struktural ;

q. melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk dan tujuan apapun juga dalam

melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau pihak lain;r. memberikan keterangan palsu I data palsu (tidak benar) untuk dapat diangkat

sebagai Karyawan atau suatu jabxan di Perusahaan atat untuk memperolehfasilitas tetentu di Perusahaan;

s. melakukan perbuatan I kegiatan yang dapat menggangu ketertiban dan dapat

menimbulkan terciptanya lingkungan kerja yang tidak sehat;

t. mabuk dan berjudipada saat di lingkungan kantor dan/atau jamkerja;u. berdasarkan putusan tetap Pengadilan, memakai, menjual, menyimpan dan

mengedarkan barang-barang yang termasuk dalam bentuk psikotropika;v. melakukan kecurangan, pencurian, penipuan, dan I atau penggelapan terhadap

barang milik Negara / Perusahaan;

w. tidak masuk kerja tanpa ijin tertulis dari Atasan atautanpa keterangan lebihdari 10 (sepuluh) hari kerja berturut-turut;

x. menolak dan I atau tidak melaksanakan perintah pelaksanaan tugas kedinasandari Atasan;

y. berbuat sesuatu yang merugikan Negara / Perusahaan /Karyawan lainnya;z. hidup bersama layab,rrya suami istri diluar ikatan perkawinan yang sah

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan tentang perkawinan;aa. melakukan tindakan asusila / pelecehan seksual terhadap sesama Karyawan,

baik dilakukan di lingkungan kerja maupun diluar lingkungan kerja;

Page 10: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

bb. menjadi istri ke-2 (dua), ke-3 (tiga), ke-4 (empat) dan seterusnya bagiKaryawan wanita, kecuali ada ijin tertulis dari istri pertama;

cc. memikat unsur pimpinan Perusahaan dan I atau Karyawan lainnya untuk /berbuat sesuatu yang melanggar hukum atau kesusilaan; darr

dd. dihukum penjara berdasarkan Keputusan pengadilan yang mempunyaikekuatan hukum tetap.

BAB VSANKSI

Bagian PertamaPelanggaran Disiplin Ringan

PasalT

(1) Karyawan yang melakukan Pelanggaran Disiplin Ringan diberikan sanksiteguran lisan, karena :

a. mengabaikan ketentuan berpakaian dinas I kerja dan alat pelengkapnyaserta menggunakan tanda pengenal;

b. berpenampilan tidak sopan ( dalam berpakaian dan potongan rambut).(2) Karyawan yang melakukan Pelanggaran Disiplin Ringan diberikan sanksi

teguran tertulis, karena :

a. tidak melaporkan setiap perubahan data pribadi dan/atau perubahansusunan keluarga;

b. melanggar / melalaikan ketentuan kehadiran / absensi;

c. menolak pemeriksaan, pengobatan dan perawatan serta usaha perlindunganlainnya di bidang kesehatan;

(3) Karyawan yang melakukan Pelanggaran Disiplin Ringan diberikan sanksiPernyataan Tidak Puas Tertulis, karena :

a. tidur pada saat jam kerja;

b. mengeluarkan perkataan kotor,c. berlaku tidak sopan terhadap atasan maupun sesama Karyawan;

(4) Karyawan yang melakukan pengulangan Pelanggaran Disiplin Ringansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dalam tahun berjalan dapatdiberikan sanksi penundaan kenaikan gaji berkala untuk paling lama 1 (satu)

tahun, karena :

a. datang terlambat atau pulang sebelum waktunya tanpaijin dari Atasan; danb. meninggalkan tugas atau tidak hadir di tempat kerja tanpa ijin dari Atasan

atau tanpa keterangan selama 3 (tiga) hari kerja secara berturut-turut.

Page 11: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

Bagian KeduaPelanggaran Disiplin Sedang

Pasal 8

Bagi Karyawal yang melakukan Pelanggaran Disiplin sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 5 diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Pasal 3 ayat (3).

Bagian KetigaPelanggaran Disiplin Berat

Pasal 9

Bagi Karyawal yang melakukan Pelanggaran Disiplin sebagaimana dimaksud dalamPasal 6 diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Pasal 3 ayat (4).

BAB VIPEMERIKSAAN

Bagian PertamaPemeriksa/Penyidik

Pasal 10

(1) Pemeriksa / Penyidik terdiri dari :

a. Panitia Peneliti dan Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Karyawan (P4DK)

Kantor Pusat untuk Pelanggaran Disiplin di Kantor Pusat; atau

b. Panitia Peneliti dan Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Karyawan (P4DK)Kantor CabanglKantor Distrik untuk Pelanggaran Disiplin di KantorC ab anglKantor D i stri k.

(2) Pemeriksa / Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat ad-hoc yang

ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.(3) Pemeriksa / Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit

berjumlah 3 (tiga) orang atau lebih dengan jumlah ganjil.(4) Panitia Peneliti dan Pemeriksa Pelanggaral Disiplin Karyawan (P4DK) Kantor

Pusat dapat diperintahkan ke Kantor Cabang/Kantor Distrik atas perintahDirektur Personalia dan Umum untuk terlibat secara langsung dalampemeriksaan, pendalaman dan I atau pengambilalihan pemeriksaan Pelanggaran

Disiplin Sedang dan Berat di Kantor Cabang/Kantor Distrik.(5) Pejabat yang bertanggungjawab di bidang disiplin karyawan dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan dalam proses pemeriksaan kepada Pemeriksa /Penyidik untuk setiap Pelanggaran Disiplin.

Page 12: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

Bagian KeduaTata Cara Pemeriksa

Pasal 1 1

(1) Pelaksanaan pemeriksaan terhadap karyawan yang melakukan / didugamelakukan suatu Pelanggaran Disiplin, dilakukan secara lisan maupun tulisandalam ruang tertutup.

(2) Pemeriksaan secara lisan sebagumanadimaksud padaayat(l) dilakukan dengancaratanyaiawab.

(3) Pemeriksa secara tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dilakukanmelalui analisa tertulis terhadap data atau barang bukti yang berkaitan denganpelanggaran disiplin yang dilakukan / diduga dilakukan oleh Karyawan yangbersangkutan.

(4) Sebelum menjatuhkan hukuman, Panitia Penelitian dan Pemeriksa PelanggaranDisiplin Karyawan (P4DK) wajib melakukan pemeriksaan terhadap Karyawanyang diduga melakukan Pelanggaran Disiplin, baik secara lisan dan I atautertulis, dalam upaya untuk mencari data, keterangan atau bukti dari Karyawanyang diduga melakukan pelanggaran, korban, orang I pihak lain atau saksi yang

dilakukan untuk mendapatkan pembuktian, kebenaran atas dugaan, sangkaandan I atau pengakuan sebenarnya terhadap suatu Pelanggarun Disiplin, yangmenyebabkan yang bersangkutan dapat dijatuhi salah satu jenis HukumanDisiplin Sedang atau Besar.

(5) Pemeriksaan dilakukan apabilal.

a. karyawan diduga melakukan Pelanggaran Disiplin Sedang dan atau Berat;dan

b. karyawan diduga melakukan perbuatan/tindakan melawan hukum.(6) Panitia Peneliti dan Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Karyawan (P4DK) ditunjuk

untuk melakukan pemeriksaan berdasarkan :

a. adanyatemuan dari Satuan Pemeriksa Intern;b. adanya laporan tertulis tentang dugaan Pelanggaran Disiplin Karyawan; danc. tertangkap tangan / langsung melakukan pelanggaran disiplin.

(7) Dalam melakukan pemeriksaan, Penyidik dapat mendengar atau memintaketerangan dari pihak ketiga (orang lain) apabila dipandang perlu.

(8) Karyawan yang diduga melakukan Pelanggarafl Disiplin wajib memenuhipanggilan dari Panitia Peneliti dan Pemeriksa Pelanggarut Disiplin Karyawan(P4DK).

(9) Karyawan yang dengan sengaja tidak memenuhi panggilan dari Pejabat lParritiaPeneliti dan Pemeriksa Pelanggaran Disiplin Karyawan (P4DK) sehubungandengan proses pemeriksaan, maka kepada yang bersangkutan dapat dijatuhiHukuman Disiplin.

Page 13: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

Bagian KetigaTahapan Pemeriksaan Oleh Penyidik

Pasal 12

(1) Pemeriksaan terhadap karyawan yalg melakukarVdiduga melakukanpelanggaran disiplin, maka penyidik wajib melakukan pemanggilan pertarra,kedua dan terakhir secara tertulis kepada karyawan dimaksud.

(2) Pada saat pemanggilan pertama, apabila dalam jangka waktu 1 (satu) hari sejakwaktu yang ditentukan untuk dilakukan pemeriksaan, karyawan tersebut tidakhadir memenuhi panggilan, maka penyidik wajib melakukan pemanggilankedua dan terakhir.

(3) Pada saat pemanggilan kedua dan terakhir, apablla dalam jangka waktu 3 (tiga)hari sejak waktu yang ditentukan untuk dilakukan pemeriksaan, karyawantersebut tidak juga hadir memenuhi panggilan, maka penyidik membuat beritaacara pendapat mengenai pelanggaran disiplin tersebut.

(4) Dalam hal terdapat pelanggaran disiplin yang diketahui berdasarkan hasilevaluasi terhadap system pengendalian manajemen, maka hasil temuan unitSatuan Pengawai Intern (SPI) diteruskan ke Panitia Penelitia dan PemeriksaPelanggaran Disiplin Karyawan (P4DK) atas perintah Direktur utama.

Bagian KeempatJangka Waktu Pemeriksaan

Pasal 13

(1) Proses pemeriksaan oleh penyidik dilakukan dalam jangka waktu selambat -lambatnya 60 (enam puluh) hari terhitung sejak diterbitkannya surat perintahpemeriksaan dari Direktur Personalia dan Umum.

(2) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (l), penyidik belummenyelesaikan pemeriksaannya, maka jangka waktu pemeriksaan diperpanj angselambat - lambatnya 15 (lima belas) hari.

(3) Penyidik wajib melaporkan hasil pemeriksaannya, paling lambat 7 (tujuh) harikerja setelah masa pemeriksaan sebagaimana tersebut dalam ayat (l) dan atatayat (2).

(4) Laporan sebagaimana tersebut dalam ayat (3) dapatberupa :

a. laporan final hasil pemeriksaan secara lengkap; ataub. laporan tidak selesainya pemeriksaan yang dilengkapi dengan alasan-alasan

y atg dap at dipertang gun gj awabkan.(5) Apabila setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terlampaui

dan penyidik tidak dapat menyelesaikan tugasnya sebagaimana tersebut dalamayat (4), maka pejabat pemeriksa/penyidik yang bersangkutan dinyatakan telahmelakukan pelanggaran disiplin sedang.

Page 14: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

(1)

(2)

Bagian KelimaDasar Pengambilan Keputusan Hukuman Disiplin

Pasal 14

(1) Dasar pengambilan keputusan dalam suatu pemeriksaan terhadap karyawanyang melakukan pelanggaran disiplin dilaksanakan/dijatuhkan atas duru. bukti-bukti yang meyakinkan antara lain :

a. surat;b. pengakuan;c. kesaksian; dand. petunjuk yang kuat dan dapat dipercaya, yang dapat disimpulkan dari hasil

pemeriksaan atasan yang bersangkutan, Unit yang membidangi Keamanan,Satuan Pengawasan Intern (SPD, Panitia Peneliti dan Pemeriksa Pelang garanDisiplin Karyawan (p4DK), Kepolisian, Kejaksaan atau pengadilan.

BAB VIIPEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

Pasal 15

Pejabat yang berwenang menghukum bagi Karyawan Perusahaan adalahDireksisesuai dengan kewenangannya untuk jenis hukuman disiplin berat dan hukumansedang, yaitu:a. Direktur Utama berwenang dalam hal pelanggaran Disiplin Berat;b. Direktur Personalia dan Umum dalam hal pelanggaran Disiplin Sedang;Pejabat yang berwenang menghukum untuk jenis hukuman disiplin ringan dapatmendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain dengan ketentuan :

a. Jenis Hukuman Disiplin Ringan berupa peringatan teguran lisan danperingatan teguran tertulis didelegasikan kepada Atasan langsung;

b. Jenis Hukuman Disiplin Ringan berupa pemyataantidak puas secara tertulisdapat didelegasikan kepada General Manager, Kepala Spl/corporateS ecretary/ S enior Manager/I(epala B iro/Di strik Manager;

c. Jenis Hukuman Ringan berupa penundaan kenaikan gaji berkala untukpaling lama 1 (satu) tahun didelegasikan kepada General Manager/SeniorManager HRMS & People Administration/Distrik Manager.

BAB VIIITATA CARA PENERAPAN SANKSI

Bagian PertamaPenjatuhan Hukuman Disiplin

pasal 16

(1) Berdasarkan hasil pemeriksaan, pejabat yang berwenang menghukummemutuskan jenis hukuman disiplin yang dijatuhkan dengan memperhatikan

Page 15: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

secara seksama pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh karyawan yangbersangkutan.

(2) Dalam keputusan hukuman disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) arfiaralain harus disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh karyawan yangbersangkutan.

(3) Penyampaian Hukuman Disiplin Ringan berupa :

a. Peringatat I tegtran lisan, dinyatakan dan disampaikan secara lisan olehpejabat yang berwenang menghukum kepada karyawan yang bersangkutan;

b. Peringatan teguran tertulis dan pernyataan tidak puas secara tertulis,dinyatakan secara tertulis dan disampaikan oleh pejabat yang berwenangmenghukum kepada karyawan yang bersangkutan; dan

c. Bentuk pencatatan tertulis untuk pelanggaran disiplin ringan dituangkandalam catatan pelanggaran disiplin ringan sebagaimana tersebut padalampiran I peraturan ini, dan bentuk surat perin gatan/tegtxan tertulis untukpelanggaran disiplin ringan sebagaimana tersebut pada lampiran II peraturanini.

(4) Penyampaian Hukuman Disiplin sedang dan Berat ditetapkan dengan SuratKeputusan dan disampaikan oleh Pejabat yang berwenang menghukum atauPejabat yang ditunjuk kepada Karyawan yang bersangkutan.

Bagian KeduaPenjatuhan Hukuman Disiplin Bagi pegawai Negeri Sipil (pNS)

Diperbantukan / Ditugaskan di Perum LPPNPI

Pasal 17

(1) Penjatuhan Hukuman Disiplin Berat bagi PNS diperbantukan atau PNSditugaskan di Perum LPPNPI mengikuti ketentuan dari Instansi Induknya,sedangkan untuk penjatuhan Hukuman Disiplin Ringan dan Sedang beradapadaruang lingkup ketentuan ini.

(2) PNS yang diperbantukan atau PNS ditugaskan di Perum LPPNPI yang terbuktimelakukan pelanggaran disiplin berat, diberhentikan dari perbantuan ata:upenugasannya dan dikembalikan ke instansi induknya.

(3) Perusahaan tidak bertanggungjawab lagi terhadap hak-hak pNS

diperbantukan/ditugaskal yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin beratyang belum ditarik oleh instansi induknya.

Bagian KetigaPenjatuhan Hukuman Disiplin Bagi Calon Karyawan

Pasal 18

(1) Calon Karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin ringan diberikanperingatan/teguran tertulis oleh:a. Senior Manager HRMS & People Administration untuk Kantor Pusat;

Page 16: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

b. General Manager untuk Kantor Cabang; danc. Distrik Manager untuk Kantor Distrik.

(2) Calon Karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin ringan sebanyak 3 (tiga)kali dijatuhi Pelanggaran Disiplin Sedang.

(3) Calon Karyawan yang melakukan Pelanggaran Disiplin Sedang diberhentikandengan hormat tidak atas permintaan sendiri.

(4) Keputusan Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiriditandatangani oleh Direktur Personalia dan Umum.

Bagian KeempatBerlakunya Hukuman Disiplin

Pasal 19

(1) Hukuman Disiplin Ringan berlaku sejak tanggal disampaikan oleh Pejabat yangberwenang menghukum kepada karyawan yang bersangkutan.

(2) Hukuman Disiplin Sedang atau hukuman disiplin berat berlaku sejak tanggalyang ditetapkan dalam Surat Keputusan penjatuhan Hukuman Disiplin.

(3) Dalam hal terdapat keberatan yang diajukan oleh karyawan yang dijatuhiHukuman Disiplin Sedang maka keputusan tersebut mulai berlaku sejak tanggalyang ditetapkan dalam surat keputusan atas keberatan.

(4) Dalam hal terdapat keberatat yalg diajukan oleh karyawal yang dijatuhihukuman disiplin berat disebabkan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalamPasal 6 maka, keputusan tersebut mulai berlaku sejak tanggal yang ditetapkandalam surat keputusan atas keberatan.

(5) Apabila karyawan yang dijatuhi hukuman tidak hadir pada waktu penyampaiankeputusan, yang dibuktikan dengan berita acara, maka yang bersangkutandianggap telah menerima keputusan hukuman tersebut.

(6) Karyawan yang meninggal dunia, tewas atau memasuki pensiun normal padawaktu sedang menjalani hukuman disiplin, diangggap telah selesai menjalanihukuman selesai.

(7) Calon karyawan yang melakukan pelanggaran disiplin sedang dan berat dijatuhihukuman disiplin berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaansendiri.

BAB IXKEBERATAN & TINDAKAN SELA

Bagian PertamaKeberatan atas Keputusan Hukuman Disiplin

Pasal 20

(1) Setiap karyawan berhak mengajukan keberatan atas hukuman disiplin, kecualikaryawan yang mend apatkanhukuman disiplin ringan.

Page 17: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

(2) Surat keberatan atas hukuman disiplin ditujukan kepada Direktur Personalia danUmum.

(3) Dalam hal karyawan yang dijatuhi hukuman disiplin dapat membuktikankekeliruan penjatuhan hukuman disiplin danlatau dapat membuktikan dirinyatidak bersalah, karyawan tersebut dapat menyampaikan klarifikasi dan

konfirmasi kepada HRMS & People Administration.(4) Dalam waktu 2 (dua) minggu sejak diterimanya klarifikasi dan konfirmasi

sebagaimana dimaksud pada ayat 3, Ketua Panitia Peneliti dan Pemeriksa

Pelanggaran Disiplin Karyawan (P4DK) kantor pusat wajib menganulir beritaacara pemeriksaarVpenyidikan pelanggaran disiplin yang bersangkutan dan

melaporkannya kepada Direktur Personalia dan Umum.(5) Direktur yang berwenang menjatuhkan hukuman disiplin mengeluarkan surat

keputusan direksi yang mencabut surat keputusan penjatuhan hukuman.

Bagian KeduaTindakan Sela

Pasal2l

(1) Karyawan dapat dikenakan tindakan sela.

(2) Tindakan sela sebagaimana dimaksud padaayat (1) diambil untuk :

a. melindungi karyawan dalam menjalani proses pemeriksaan;

b. memudahkan proses pemeriksaan; dan

c. tidak menghilangkan barang bukti.(3) Tindakan sela sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenakan kepada karyawan

yang sedang dalam proses pemeriksaan oleh Panitia Peneliti dan Pemeriksa

Pelanggaran Disiplin Karyawan (P4DK) terhadap pelanggaran berat. Karyawanyang sedang dalam proses pemeriksaan oleh Panitia Peneliti dan Pemeriksapelanggaran Disiplin Karyawan (P4DK) sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dibebastugaskan sementara dari pekerjaannya sampai mendapat keputusan tetap

dari Direksi.(4) Karyawan yang dibebastugaskan sementara dari pekerj aatnya sebagaimana

dimaksud pada ayat (4), yaitu dengan tidak melakukan pekerjaan rutin.(5) Jangka waktu dibebastugaskan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (5)

paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak dikeluarkannya putusan sela.

(6) Karyawan yang sedang dalam tindakan sela sebagaimana dimaksud pada ayat(4), ayat (5), dan ayat (6) wajib hadir dalam setiap proses pemeriksaan.

Pasal 21a

Putusan sela dapat dikenakan terhadap karyawan yang sedang menjalani proses

pemeriksaan untuk kepentingan peradilan.Putusan sela terhadap karyawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yangsedang menjalani proses pemeriksaan untuk kepentingan peradilan sehingga

(1)

(2)

Page 18: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

(1)

(2)

(3)

dikenakan penahanan sementara, mulai saat penahanannya diberhentikansementara sampai dengan adarry a putusan tetap dari pengadilan.

Pasal2lb

Karyawan yang dikenakan putusan sela sebagaimana dimaksud dalam Pasal2layat (4) dan Pasal 2la ayat (1) diberikan penghasilan sebesar 50% (lima puluhprosen) dari Komponen Gaji Dasar dan Insentif Kinerja.Apabila karyawan yang bersangkutan tidak terbukti bersalah, maka hak-haknyasebagai karyawan wajib dikembalikan dan narrra serta status yang bersangkutandirehabilitasi.Hak-hak karyawan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud, pada ayat (2)dilakukan sesuai peraturan Direksi.

BAB XBADAN PERTIMBANGAN KARYAWAN

Pasal22

(1) Untuk membantu Direksi dalam memberikan pertimbangan penyelesaian bagikaryawan yang mengajukan keberatan atas adanya keputusan hukuman disiplinsedang dan berat dibentuk Badan pertimbangan Karyawan.

(2) Badan Pertimbangan Karyawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentukdengan Keputusan Direksi yang keang gotaannya sekurang - kurangnya terdiridari unsur Hukum, Pejabat bidang Hukum, Personalia, Perwakilan karyawanyang ditunjuk Serikat Pekerja mayoritas dan bidang - bidang lain yang dianggapperlu.

(3) Kepada mereka yang duduk dalam keanggotaan Panitia Peneliti dan PemeriksaPelanggara Disiplin Karyawan (P4DK), tidak boleh duduk dalam keanggotaanBadan Pertimbangan Karyawan.

BAB IXKETENTUAN LAIN - LAIN

Pasal23

Dalam hal karyawan melakukan tindakan yang menimbulkan gangguan aktivitas danpelayanan keamanan, keselamatan penerbangan, ketertiban dan kelancaranoperasional kepada masyarakat atau pengguna jasa danJ atau melakukan sesuatutidak sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, makakaryawan yang bersangkutan dijatuhi Hukuman Disiplin Berat.

Page 19: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

Pasal24Dalam keadaan tertentu di luar ketentuan yang telah diatur diatas, Direksi berhakmenenfukan dan menetapkan adanya Pelanggaran Disiplin Karyawan.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal25

Peraturan ini mulai berlaku padatanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : TangeranqPada tanggal : oa febNirt 2([q

a.n. DIREKSI

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada yth.:1. Ketua Dewan Pengawas;2. Direksi;3. SekretarisPerusahaan;4. Kepala Satuan Pengawasan Internal;5. Kepala Biro Pengadaan;6. Para Senior Manager;7. Para General Manager; dan8. Para Distrik Manager.

UTAMA

Page 20: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

z()zt)a;*IJ F\

Ala<LdFfuca;

zia9Zz'4<ic--i4Adz<<FF<c.i

rl

IJ

zF

zozdzFl0iaoz&

(,zFlHE

zFFO

*l

ilf4 z

z

&t4zz<srrr F

avaoi4AAzd< IJ]

-i

lzU)

L

-za)<acio2Zi!<z-r!&

atr

za.l

lzt<t&t<orizJr!Az

zFco

n1J.,1

pr.l

Mnz

z2

L.,z

Page 21: peraturan direksi nomor per. 003/lppnpi/ii/2015 tentang disiplin

Kepada Yth.... (nama yang melanggar)

Di

Dengan ini memberitahukan kepada saudara :

NamaNIKLevel JabatanUnit Kerja

SURAT PERINGATAN TEGURAN TERTULISUNTUK PELANGGARAN DISIPLIN RINGAN

Lampiran II Peraturan Direksi Perum LPPNPINomor :PGB.6A /rPPver /t ltf,jtqTanggal : oAfPb6iJUr[ 20tt

saudara lakukan berupa1. Sehubungan dengan pelanggaran yang

maka berdasarkanPasal. .. .. ...Ayat. . . .....Keputusan Direksi Perum LppNpI Nomor

. tanggal kepada saudara dikenakan sanksiberupa peingatanl teguran tertulis.

2. untuk kepentingan Saudara agar hal tersebut tidak terulang kembali.3. Demikian untuk menjadi perhatian.

GM/DM/Ka. SPl/Sekretaris Perusahaan/Ka. Biro/SM

NIK.

Tembusan Yth:1. Atasan Dari Atasan langsung;2. Unit Kepegawaian.