perancangan sistem inventoryrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_07.11_.1535_.pdfperancangan...

14
PERANCANGAN SISTEM INVENTORY (PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN BIAYA BAHAN MENTAH) RESTORAN PADA E-MENU IFRESH Skripsi disusun oleh: Dian Mitra Widiansah 07.11.1535 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM” YOGYAKARTA 2011

Upload: lenguyet

Post on 08-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERANCANGAN SISTEM INVENTORY

(PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN BIAYA BAHAN MENTAH)

RESTORAN PADA E-MENU IFRESH

Skripsi

disusun oleh:

Dian Mitra Widiansah

07.11.1535

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

“AMIKOM” YOGYAKARTA

2011

ii

iii

SYSTEM DESIGN INVENTORY

(STOCK CONTROL AND RAW MATERIAL COSTS)

RESTAURANT ON THE E-MENU IFRESH

PERANCANGAN SISTEM INVENTORY

(PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN BIAYA BAHAN MENTAH)

RESTORAN PADA E-MENU IFRESH

Dian Mitra Widiansah (07.11.1535)

Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

iFresh is an application built with the main purpose as an e-Menu (electronic

menu)-based web that has been developed by the authors and previous momohum

team. iFresh allows visitors to order food and drinks from where they s it, with a built-in

hotspot areas, iFresh visitors can immediately see through the notebooks they carry or

through a special computer that is provided by the owner of the restaurant. So far iFresh

is only able to achieve several goals; such as providing digital menus that can be directly

accessed by visitors, serving orders in realtime within the same time, managing the

queue order more easily and mak ing accurate sales reports.

From the features provided, this iFresh application still has some shortcomings,

one of which is there is no availability of features that can process inventory and cost of

the raw materials. IFresh application is still limited in the process of book ing and cannot

handle the existing problems in the cellar restaurant.

In this manuscript, the author tries to develop the inventory system or inventory

control and of the cost of raw materials of the restaurants. The system was created as an

additional feature of the Application iFresh. So it can help restaurant inventory system to

determine the amount of raw materials needed to process each menu and cut the raw

material automatically based on menus that have been processed in the k itchen. For

each type of material, the restaurant management can be able to determine the minimum

and maximum amount that should be available in the barn or k itchen. This information

can then be used by the purchasing department to determine the raw materials that must

be purchased.

Key words: iFresh, e-Menu, Restaurants, Raw Material, Inventory.

iii

1

1. Pendahuluan

Pemanfaatan teknologi secara nyata adalah adanya berbagai aplikasi soft

computing yang dapat membantu meningkatkan kinerja seseorang dalam bekerja atau

mengatasi permasalahan sehari-hari. Seperti sebuah aplikasi yang dibuat dan

dikembangkan penulis bersama tim momohum dalam rangka mengikuti kompetisi

Amikom Inovation Communication and Technology Award (AMICTA) 2010. Aplikasi

tersebut bernama iFresh. Sebuah e-Menu (electronic menu) berbasis web yang

memungkinkan pengunjung dapat memesan makanan dan minuman dari tempat mereka

duduk. Aplikasi yang sangat cocok untuk usaha restoran seperti restoran, cafe, kantin

dan foodcourt.

Di awal pembuatannya iFresh ditujukan untuk kantin amikom sebagai salah satu

pemanfaatan teknologi dalam memaksimalkan fasilitas wi-fi gratis di area kantin. Dengan

hotspot yang terintegrasi, pungunjung dapat langsung melihat iFresh dan melakukan

transaksi melalui notebook yang mereka bawa ataupun melalui komputer khusus yang

disediakan kantin. Selain kantin, iFresh juga dapat digunakan di restoran dan cafe.

Adapun fitur iFresh pada saat itu adalah realtime order, realtime notification dan

pembuatan laporan. Setelah melewati beberapa tahap penjurian akhirnya iFresh

diumumkan sebagai pemenang dalam kategori re-Business dan kategori umum di tingkat

mahasiswa amikom serta berhak mewakili amikom dalam kompetisi nasional, Indonesia

Inovation Communication and Technology Award (INAICTA) 2010.

Namun dari fitur semula yang disediakan iFresh pada saat itu, aplikasi ini

ternyata masih terdapat kekurangan antara lain tingkat keamanan yang lemah dalam

pemesanan dan belum mampu menangani antrian dalam sebuah restoran. Maka dari itu

iFresh terus dikembangkan guna menjadikan iFresh aplikasi yang handal sekaligus dapat

bersaing di kompetisi INAICTA 2010.

2. Landasan Teori

2.1 Sistem Manajamen Restoran Terintegrasi

Dewasa ini, bisnis restoran semakin menjamur. Setiap restoran berusaha

menyajikan sesuatu yang baru dan unik kepada pelanggannya. Banyak restoran yang

berhasil menarik pelanggan, tetapi banyak pula yang gagal. Faktor penyebabnya selain

pangan, yang lebih penting adalah pelayanan (servis) yang diberikan. Sistem restoran

manajemen terintegrasi, atau singkatnya disebut software restoran, akan sangat

membantu pihak restoran untuk memberikan layanan yang lebih cepat dan lebih baik

kepada pelanggan, pada saat yang sama memberikan kendali yang handal untuk

manajemen restoran.

Software restoran dapat digunakan untuk menangani keseluruhan operasi

restoran, mulai dari saat tamu datang, pesan makanan, penyajian makanan, hingga

2

sampai tamu melakukan pembayaran dan meninggalkan restoran. Software restoran ini

tidak terbatas untuk layanan table service, tetapi juga untuk model fastfood, take away,

bakery, foodcourt, dan delivery.

Dengan cakupan yang luas dan tingkat kerumitan yang cukup tinggi, salah satu

tantangan yang dihadapi oleh pengembang software restoran adalah menyediakan

tampilan antar muka (interface) yang mudah dimengerti dan mudah dioperasikan oleh

semua staf restoran.

2.2 E-Menu iFresh

2.2.1 Fungsi iFresh

iFresh (Food and Beverage Electronic System momohum) merupakan sebuah e-

Menu (electronic menu) yang memungkinkan pengunjung dapat memesan makanan dan

minuman dari tempat mereka duduk, dengan terintegrasi dengan hotspot area

pungunjung dapat langsung melihat iFresh melalui notebook yang mereka bawa ataupun

melalui komputer khusus yang disediakan oleh pemilik bisnis F&B (Food and Beverage).

Aplikasi yang berbasis web ini dibuat dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan

permasalahan yang sering di hadapi oleh pemilik bisnis F&B antara lain kantin, cafe,

foodcourt dan restoran. Berikut fungsi secara menyeluruh dari aplikasi iFresh ;

a. Menyediakan menu digital yang dapat langsung di akses oleh pengunjung.

b. Melayani pemesanan secara realtime dalam waktu bersamaan.

c. Mengelola antrian pesanan dengan lebih mudah.

d. Membuat laporan penjualan dengan akurat.

2.2.2 Fitur iFresh

Bagi Pengunjung, menyediakan semua yang di butuhkan dalam memesan menu

yang tersedia, Bagi Tenant, menyediakan semua yang di butuhkan untuk mengatur

konten usaha setiap tenant dan Bagi Administrator, menyediakan semua yang di

butuhkan untuk mengatur aplikasi ini.

2.2.3 Kegunaan iFresh

iFresh berbeda dengan aplikasi serupa, dengan keunikan sebagai e-Menu

(electronic menu) berbasis website aplikasi ini memberikan beberapa keuntungan yang

diantaranya :

1. Investasi murah, iFresh digunakan pada aplikasi gratis seperti Linux Operating

System, Mysql Database, Apache Webserver, Mozzila Firefox, Chrome dan

Opera.

2. Harga Terjangkau, iFresh dibuat dengan background web base, sehingga dapat

memberikan harga yang terjangkau dibandingkan dengan perusahan pembuat e-

Menu dengan aplikasi desktop.

3

3. Implementasi Cepat, dapat di implementasikan dalam waktu satu hari, tidak

memerlukan user training secara khusus.

4. Mudah digunakan, dengan tampilan yang user f riendly membuat pengunjung

ataupun administrator dapat dengan mudah menggunakan aplikasi ini.

5. 100 % Aplikasi Web. Bekerja setiap saat, dimana saja dengan web browser.

6. Akurasi Laporan Penjualan, pembuatan laporan yang dapat menggambarkan

situasi transaksi yang terjadi hanya dalam hitungan detik baik itu laporan

penjualan harian, bulanan maupun tahunan. Laporan dicetak dalam bentuk PDF.

7. Installasi Cepat, cara pemasangan aplikasi yang cepat karena sebuah aplikasi

iFresh sudah dapat menangani kebutuhan dari para pengunjung, tenant maupun

administrator.

8. Pelayanan Menjadi Lebih Cepat, sistem komputerisasi yang dapat

memudahkan semua pihak terhubung pada saat itu juga (realtime) sehingga

waktu yang digunakan pun lebih efektif.

2.3 Pemrograman Aplikasi Web

Secara umum pemrograman web dapat dibagi 2 (M. Rudiyanto Arief, 2009) yaitu:

client side scripting dan server side scripting. Perbedaan dari kedua jenis script ini adalah

pada bagaimana script tersebut di proses dan tentu saja dari sintaks program yang

digunakan.

2.4 Apache

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang

dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan

Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan

situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan

HTTP.

2.5 PHP

PHP (Hypertext Preproscessor) dikembangkan pertama kali tahun 1995 oleh

Rasmus Lerdorf yang merupakan salah satu anggota group Apache. PHP pertama kali

didesan sebagai alat track ing pengunjung web site Lerdorf. Kemudian, fungsinya

diperlebar dan dihubungkan dengan Apache. PHP dikembangkan sepenuhnya untuk

bahasa skrip side-server programming. PHP bersifat open-source dan dapat

dikembangkan dengan berbagai server yang berbeda-beda (Andi Sunyoto, 2007).

2.6 MySQL

MySQL adalah salah satu database server open source yang populer. Sebuah

database mendefinisikan struktur untuk menyimpan informasi. Dalam database ada

beberapa tabel dan tabel pada HTML, sebuah tabel berisi baris, kolom dan cell. Sebuah

4

database biasanya berisi lebih dari satu tabel dan mempunyai nama, (seperti Customer,

Order). Masing-masing tabel berisi baris dan data (Andi Sunyoto, 2007).

2.7 Konsep Dasar Database

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan

fakta mengenai obyek, orang dan lain-lain (Kusrini, 2007). Data dinyatakan dengan nilai

(angka, deretan karakter, atau simbol). Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai

sudut pandang seperti berikut (Kusrini, 2007) :

a. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi

sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.

b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa tanpa pengulangan ( redundancy) yang tidak perlu untuk

memenuhi kebutuhan.

c. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

penyimpanan elektronik.

2.8 Rapid Aplication Development

Model RAD ini merupakan sebuah adaptasi “kecepatan tinggi” dari model

sekuensial linier di mana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan

pendekatan kontruksi berbasis komponen. Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses

RAD memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh”

dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60 sampai 90 hari). Versi“High

Speed” dari model Waterfall (Rosa Ariani Sukamto : 2009).

1. Planning

Planing atau perencanaan dalam pengembangan sistem ialah menentukan

system apa yang akan dibuat dan merencanakan fungsi teknis atau ilmiah yang

didapat dari system yang akan dibuat.

2. Analysis

a. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah adalah penguraian tentang masalah-masalah yang ada

pada objek pengembangan. Masalah pengembangan akan menentukan

kualitas dari pengembangan, bahkan juga menentukan apakah sebuah

kegiatan bisa disebut pengembangan atau tidak. Masalah pengembangan

secara umum bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan

lapangan.

b. Studi kelayakan

Studi kelayakan terdiri dari lima macam kelayakan yaitu studi kelayakan

Teknologi, studi kelayakan Ekonomis, studi kelayakan Legal, Studi kelayakan

Operasi dan studi kelayakan sosial. Pengembangan sistem dapat dikatakan

5

layak secara teknologi dibutuhkan di eranya. Pengembangan sistem

dikatakan layak secara ekonomis jika manfaat yang di peroleh lebih besar

dari biaya yang dikeluarkan. Pengembangan sistem dikatakan layak secara

legal jika tidak melanggar hukum yang berlaku. Pengembangan sistem

dikatakan layak secara operasi jika hasil dari sistem yang dihasilkan dapat

dioperasikan dan di jalankan. Pengembangan sistem dikatakan layak secara

sosial jika tidak ada pengatuh negatip terhadap lingkungan sosialnya.

3. Design

a. Design Fungsi

Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Use case Diagram, Class

Diagram, Activity Diagram, Diagram ERD, Sequence Diagram, dll, sehingga

membentuk sistem Informasi yang sesuai untuk memecahkan masalah dan

mendapatkan kegunaan yang diinginkan.

b. Design Logikal

Melakukan desain logikal untuk memberikan gambaran secara umum

kepada pemakai sistem tentang Sistem Informasi yang baru. Perancangan

sistem secara umum lebih diarahkan kepada pemakai sistem. Ditahap

perancangan sistem secara umum adalah menggambarkan bentuk dari

sistem teknologi informasi secara logika atau secara konsep dan

mengidentifikasikan komponen-komponen dari sistem informasi yang akan

dibuat. Diagram yang digunakan adalah Component Diagram dan

Development Diagram.

4. Implementation

a. Pemrograman

Melakukan pembuatan program dengan cara coding untuk merealisasikan

desain fungsi yang telah dibuat. Jumlah baris coding ini turut menentukan

besar-kecilnya harga perangkat lunak yang dibuat.

b. Pengujian

Dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pemrograman telah dilakukan

secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki.

Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan

program aplikasi yang dibuat agar dapat sebisa mungkin dilakukan

penyempurnaan.

c. Pemeliharaan

Proyek perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah diserah

terimakan, tetapi masih berlanjut hingga tenggat waktu yang cukup untuk

6

memastikan bahwa produk perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut

bisa beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti.

2.9 Kondisi Sesusai dan Tidak Sesuai RAD

1. Kondisi Sesuai RAD

a. Proyek dengan skala kecil sampai medium dengan waktu pendek.

b. Fokus pada lingkup tertentu, misalnya pada objek bisnis yang telah

didefinisikan dengan baik.

c. Bukan aplikasi dengan komputasi yang kompleks.

d. User tahu pasti area yang harus dimiliki aplikasi.

e. Manajemen memiliki komitmen terhadap keterlibatan user.

f. Spesifikasi kebutuhan sudah benar-benar diketahui.

g. Pendefinisian spesifikasi yang tidak perlu waktu lam.

h. Anggota tim memiliki keahlian yang baik.

i. Komposisi tim stabil.

j. Ada kontrol proyek yang efektif

2. Kondisi Tidak Sesuai RAD

a. Proyek yang terlalu besar dan kompleks.

b. Sistem dengan komputasi tinggi.

c. Lingkup dan objek bisnis proyek belum jelas.

d. Pengumpulan spesifikasi kebutuhan membutuhkan waktu lama.

e. Banyak orang yang harus terlibat dalam proyek.

f. Membutuhkan lingkup daerah yang luas.

g. Tim proyek besar dengan koordinasi tinggi.

h. Komiten pihak manajemen dengan user rendah.

i. Banyak teknologi baru digunakan untuk membangun aplikasi.

7

3. Metodologi

3.1 Planning

Sistem yang akan dibuat adalah sistem inventory yang rencananya akan

mempunyai fungsi secara teknis untuk mengendalikan persediaan dan biaya bahan

mentah restoran.

3.2 Analysis

3.2.1 Identifikasi masalah

Tahap pertama yang dilakukan dalam menganalisa data adalah dengan

pendekatan kendala yang terjadi dalam sistem tersebut. Adapun masalah yang sering

terjadi ataupun yang berkemungkinan timbul, diantaranya :

1. Tidak adanya informasi akurat mengenai persediaan bahan mentah yang mereka

pakai untuk setiap menu makanan yang diolah.

2. Tidak adanya informasi akurat mengenai biaya yang mereka keluarkan untuk

setiap menu makanan yang diolah.

3. Proses pencarian data yang kurang cepat, tepat dan akurat .

4. Kesulitan dalam penulisan laporan, pendataan disimpan secara manual dalam

lembar-lembar buku yang berbentuk arsip.

5. Bagaimana membuat sistem menentukan jumlah bahan mentah yang diperlukan

untuk mengolah setiap menu di restoran.

6. Bagaimana membuat sistem melakukan pemotongan bahan mentah secara

otomatis berdasarkan menu-menu yang sudah diolah di dapur.

Hal-hal di atas terjadi karena belum adanya sistem yang dapat membantu dalam

pengolahan data bahan mentah sampai pada penyajian laporannya.

3.2.2 Studi kelayakan

1. Teknologi

Teknologi yang dikehendaki dalam pengembangan sistem merupakan teknologi

yang mudah di dapat, murah, dan tingkat pemakaiannya mudah. Maka secara

teknis usulan kebutuhan sistem bisa dinyatakan layak. Untuk mempermudah

melakukan studi kelayakan teknis, biasanya menggunakan pertanyaan -

pertanyaan berikut :

a) Apakah teknologi yang dibutuhkan sudah tersedia?

1. Ya, teknologi pendukung telah tersedia di pasaran.

b) Apakah teknologi yang digunakan ini dapat berintegrasi dengan teknologi

yang sudah ada?

2. Tentu, karena pembuatan sistem baru memanfaatkan teknologi yang

telah ada.

c) Apakah pengguna menguasai teknologi baru ini?

8

3. Ya, saat ini aplikasi berbasis web sedang populer maka masyarakat

sebagian besar mengenal teknologi ini, selain itu juga sistem di design

agar user friendly.

2. Operasional

Usulan yang diberikan sistem harus benar–benar bisa menyelesaikan masalah

yang ada di sisi gudang sebuah restoran. Disamping itu informasi harus benar–

benar dibutuhkan oleh pengguna, pedomannya sebagai berikut :

1) Apakah sistem dapat memenuhi tujuan organisasi untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan?

Tentu, sistem inventory berbasis web dibuat untuk memecahkan masalah

dari sistem sebelumnya (konvensional).

Aspek yang perlu diperhatikan adalah aspek psikologis :

1) Apakah diperlukan pelatihan?

Diperlukan jika pengguna belum terbiasa dengan teknologi ini.

3. Hukum

Secara hukum sistem yang dibuat memenuhi aturan dan undang -undang yang

berlaku dikarenakan sistem yang akan diterapkan menggunakan perangkat lunak

legal dan open source.

3.3 Design

3.3.1 Design Fungsi

Dalam tahapan ini akan dijelaskan desain sistem secara detail, mulai dari Use

case Diagram, Class Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram sehingga

membentuk sistem inventory yang sesuai untuk memecahkan masalah dan

mendapatkan kegunaan yang diinginkan.

Tenant merupakan bagian dari sebuah client, yaitu aktor yang mengelola

pesanan di dalam iFresh. Setiap transaksi pesanan akan dikirim ke tenant secara

realtime. Pada bagian inilah sistem inventory akan dikembangkan.

3.3.2 Design Logikal

Sistem Inventory merupakan aplikasi yang dibuat sebagai fitur tambahan dalam

e-Menu iFresh, untuk memberikan gambaran umum mengenai komponen dan

pengembangan sistem ini berikut akan dijabarkan dengan Component Diagram dan

Development Diagram.

9

4. Implementasi

4.1 Pemrograman

Beberapa daftar modul secara keseluruhan terdapat dalam Bab IV dan di bab ini

akan di jelaskan lebih detail beserta kutipan source code program.

4.1.1 Modul Bahan Mentah

Modul bahan mentah merupakan modul pengelola data bahan mentah yang

dipakai restoran, baik berupa bahan makanan ataupun barang keperluan seperti piring,

tisu dan lain sebagainya. Untuk menginputkan bahan mentah baru menggunakan tombol

“Tambah Data Bahan Mentah”.

4.1.2 Modul Supplier

Modul supplier berfungsi sebagai pengolah data supplier yang men-supply bahan

mentah untuk tenant (restoran). Pada saat user tenant memilih menu supplier akan

tampil tabel daftar supplier yang telah tersimpan lengkap dengan tombol aksi “edit” dan

“hapus” serta tombol “tambah supplier”.

4.1.3 Modul Pembelian

Modul pembelian merupakan modul yang mengelola pembelian bahan mentah

yang dilakukan tenant (restoran). Input dalam modul pembelian diambil dari bukti

pembelian bahan mentah yang telah dilakukan seperti nama bahan mentah, supplier

(tempat pembelian), jumlah beli, harga beli, tanggal faktur dan nomor faktur. Untuk

menginputkan pembelian menggunakan tombol “Tambah Data Pembelian”.

4.1.4 Modul Bill of Material

Modul bill of material merupakan modul inti dalam sistem inventory, modul ini

diperlukan tenant untuk menginputkan data bahan mentah apa saja dalam setiap menu

serta jumlah bahan mentah yang diperlukan. Modul ini sangat berhubungan dengan data

bahan mentah dan menu yang tersedia. Setelah bill of material diisikan dalam setiap

menu, maka sistem secara otomatis akan memotong stok bahan mentah apabila terjadi

transaksi pemesanan makanan atau minuman dari tenant.

4.1.5 Modul Laporan Stok Persediaan

Modul laporan stok persediaan merupakan modul yang diperlukan tenant untuk

melihat stok yang tersedia di gudang secara aktual. Laporan ini diperoleh dari kumpulan

data bahan mentah. Laporan dapat dilihat (preview) dan dicetak dalam bentuk Ms.Excel

agar memudahkan tenant untuk memanipulasi data menggunakan formula Ms.Excel.

Khusus stok yang mendekati batas minimal akan di-highlight pada laporan

sehingga memudahkan tenant menentukan bahan-bahan mentah yang harus dibeli.

Laporan stok persedian yang dicetak ditentukan berdasarkan tanggal masuk bahan

mentah.

10

4.1.6 Modul Laporan Pembelian

Modul laporan pembelian merupakan modul yang digunakan tenant untuk

mengetahui pembelian yang dilakukan bagian gudang. Laporan menyajikan secara detail

pembelian bahan mentah mulai dari tanggal pembelian, nama bahan mentah, nama

supplier, jumlah pembelian, harga beli dan total pembelian.

Laporan dapat dicetak dalam bentuk Ms.Excel dengan cara menentukan tanggal

pembelian yang diinginkan kemudian tekan tombol “Cari” untuk melihat laporan dan

diteruskan dengan menekan tombol “Cetak Excel”. Laporan pembelian ini dapat dicetak

dalam tiga tipe :

1. Laporan Pembelian Harian

2. Laporan Pembelian Bulanan

3. Laporan Pembelian Tahunan

4.1.7 Modul Laporan Mutasi Stok

Selanjutnya laporan mutasi stok digunakan oleh tenant untuk melihat sirkulasi

stok bahan mentah yaitu jumlah stok masuk, jumlah stok keluar atau terpakai serta stok

bahan mentah yang tersedia pada saat itu.

Laporan ini sangat berhubungan dengan bill of material atau pemakaian bahan

mentah pada setiap menu tenant. Secara otomatis apabila terjadi pemesanan maka

bahan mentah akan terpotong. Pemotongan tersebut disebut sabagai “stok keluar”

sedangkan pembelian bahan mentah disebut “stok masuk” dan stok yang tersedia pada

saat itu disebut “stok sisa”.

4.2 Hasil Aplikasi

Sistem inventory mempunyai satu menu sendiri di bagian tenant iFresh yaitu

”Inventory”, sedangkan untuk modul laporan akan dimasukkan sebagai sub menu “report”

yang sebelumnya memang sudah ada di iFresh.

5. Kesimpulan

Dari karya ilmiah yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INVENTORY

(PENGENDALIAN PERSEDIAAN DAN BIAYA BAHAN MENTAH) RESTORAN PADA E-

MENU IFRESH”, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Pengolahan data bahan mentah dapat mempermudah restoran dalam

penanganan dan pengolahan data bahan mentah yang ada di gudang.

2. Dengan adanya sistem pengolahan data bahan mentah, maka informasi yang

disajikan lebih cepat dan akurat karena segala bentuk perhitungan dilakukan

secara aktual oleh sistem.

3. Laporan yang dihasilkan berupa data yang benar-benar valid dan merupakan

output dari input bahan mentah yang kita masukan.

11

4. Pengambilan keputusan untuk barang periode selanjutnya lebih efisien karena

dapat dengan cepat menampilkan data stok bahan mentah.

Daftar Pustaka

Fowler, M. 2005. UML Distilled Edisi 3, Panduan Singkat Bahasa Pemodelan Objek

Standar. Yogyakarta : Andi Offset.

Hakim, Lukmanul. 2007. Bik in Website Super Keren Dengan PHP & Jquery. Yogyakarta :

Lokomedia.

Kusrini, 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basisdata. Yogyakarta : Andi

Offset.

Munawar, 2005. Pemodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sunyoto, Andi. 2007. AJAX : Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse

JavaScript & XML. Yogyakarta : Andi Offset.

Schmuller, J. 1999. Sams Teach Yourself UML in 24 Hours. Indiana USA : Sams

Publishing.

Arief, M Rudiyanto. Pengenalan Web. http://rudyantoarief.com/wp/?p=33. (diakses

tanggal 30 Desember 2010).

Sukamto, Rosa Ariani. Rapid Application Development (RAD), Prototyping.

http://gangsir.com. (diakses tanggal 15 Januari 2010).