pengendalian inventory

24
MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN INVENTORY M. RAIS RAHMAT RAZAK, IR, M.SI 6 MAY 2015 FUNGSI INVENTORY ANALISIS ABC, JUST IN TIME MODEL INVENTORY, EOQ 7

Upload: m-rais-rahmat-razak

Post on 06-Aug-2015

176 views

Category:

Leadership & Management


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendalian Inventory

MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN INVENTORY

M. RAIS RAHMAT RAZAK, IR, M.SI6 MAY 2015

FUNGSI INVENTORYANALISIS ABC, JUST IN TIMEMODEL INVENTORY, EOQ

7

Page 2: Pengendalian Inventory

MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN INVENTORY

Perusahaan dapat menjaga ketersediaan stock barang dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat terjamin (tidak terganggu).

TUJUAN …..

Page 3: Pengendalian Inventory

MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN INVENTORY

MENGAPA……

•Persediaan merupakan investasi yang membutuhkan modal besar.•Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan.•Berpengaruh pada fungsi operasi, pemasaran, dan fungsi keuangan.

Page 4: Pengendalian Inventory

MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN INVENTORY

DAMPAK………

Membengkaknya biaya-biaya seperti:sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji pegawai pergudangan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya kerusakan/kehilangan,

Page 5: Pengendalian Inventory

FUNGSI INVENTORY

1.Safety stock, menghilangkan dampak ketidakpastian2.Memberi waktu pengelolaan produksi/Pembelian3.Mengantisipasi terjadinya perubahan pada permintaan dan penawaran.4.Menghilangkan/mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan5.Menyesuaikan dengan jadwal produksi6.Menghilangkan/mengurangi resiko kenaikan harga7.Menjaga persediaan bahan musiman8.Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan.9.Mendapatkan keuntungan dari quantity discount10.Komitmen terhadap pelanggan.

Page 6: Pengendalian Inventory

FUNGSI INVENTORY

JENIS….

•Independent demand inventory, adalah persediaan barang yang tergantung pada permintaan pasar •dependent demand inventory, adalah persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah yang ditentukan oleh tuntutan proses produksi dan bukan pada keinginan pasar .

Page 7: Pengendalian Inventory

FUNGSI INVENTORY

PERTIMBANGAN DALAM MENENTUKAN

1.Biaya per unit (item cost)2.Biaya penyiapan pemesanan (ordering cost)3.Biaya pengelolaan persediaan (Carrying cost)4.Biaya resiko kerusakan dan kehilangan (Cost of obsolescence, deterioration and loss).5.Biaya akibat kehabisan persediaan (Stockout cost)

Page 8: Pengendalian Inventory

ANALISIS ABC, JUST IN TIME

ANALISIS ABC

Merujuk pada konsep Hukum Pareto (Ley de Pareto), nama ekonom dan sosiolog Italia, Vilfredo Pareto (1848-1923).

Hukum Pareto menyatakan, sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%).

Pada tahun 1940-an, Ford Dickie dari General Electric mengembangkan konsep Pareto ini untuk menciptakan konsep ABC dalam klasikasi barang persediaan.

Page 9: Pengendalian Inventory

ANALISIS ABC

Analisis ABC menggolongkan barang berdasarkan peringkat nilai dari nilai tertinggi hingga terendah, dan kemudian dibagi menjadi kelas-kelas besar terprioritas; diberi nama A, B, C, dan seterusnya secara berurutan dari peringkat nilai tertinggi hingga terendah. Umumnya kelas A memiliki jumlah jenis barang yang sedikit, namun memiliki nilai yang sangat tinggi.

Page 10: Pengendalian Inventory

ANALISIS ABC,

Menurut (Sutarman, 2003, pp. 144–145):Contoh Kelas A, barang-barang dalam jumlah unit berkisar 15-20% dari  total seluruh barang, tetapi merepresentasikan 75-80% dari total nilai uang.Kelas B, unit berkisar 20-25% tetapi merepresentasikan 10-15% dari total nilai uang.Kelas C, unit berkisar 60-65%, tetapi merepresentasikan 5-10% dari total nilai uang.Besaran masing-masing kelas di atas akan membentuk suatu kurva.

Page 11: Pengendalian Inventory

KURVA ANALISIS ABC,

Gambar 1. Kurva Analisis ABC (Sumber: Kusnadi, 2009, p. 9

Page 12: Pengendalian Inventory

ANALISIS ABC,

Menentukan jumlah unit setiap tipe barang (Tipe A,B,C). Menentukan harga per unit setiap tipe barang.Mengalikan harga per unit dengan jumlah unit.Menyusun urutan tipe barang menurut besarnya total nilai uang, mulai dari terbesar.Menghitung persentase kumulatif barangMembentuk kelas berdasarkan persentase barangMenggambarkan kurva analisis ABC.

Dengan analisis ABC, dapat dilihat tingkat kepentingan masalah dari suatu barang. Sehingga dapat diputuskan prioritas barang yang harus diperhatikan.

LANGKAH-LANGKAH

Page 13: Pengendalian Inventory

JUST IN TIME

Memproduksi sesuai kebutuhan saja.Automatisasi, pengendalian cacat secara otomatis.Fleksibelitas tenaga kerja, mengubah-ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi permintaan.Kreatif dalam berpikir dan bertindak, menampung saran-saran karyawan

Konsep Dasar

Page 14: Pengendalian Inventory

JUST IN TIME

Mempertahankan produksi JIT dg Kanban System.Antisipasi sistem produksi untuk melakukan penyesuaian dengan perubahan permintaan.Mempersingkat waktu persiapan untuk mengurangi waktu pesanan produksi.Tata letak proses untuk antisipasi fleksibelitas tenaga kerja dg pekerjaan ganda.Aktifitas perbaikan lewat QCC dan pokja dengan sistem saran untuk meningkatkan motifasi tenaga kerja.Sistem Total QC dengan mempromosikan pengendalian mutu ke seluruh bagian perusahaan

Untuk mencapai Tujuan JIT dibutuhkan,

Page 15: Pengendalian Inventory

JUST IN TIME

Pengurangan waktu set upAliran produksi lancar (layout)Produksi tanpa kerusakan mesinProduksi tanpa cacatPeranan operatorHubungan yang harmonis dengan pemasokPenjadwalan produksi stabil dan terkendaliSistem Kanban

Elemen-elemen

Page 16: Pengendalian Inventory

JUST IN TIME

Kanban berasal dari bahasa Jepang yang artinya Signboard. Kanban ini adalah satu tool yang dipakai untuk menjalankan Just In Time. Kanban merupakan system scheduling yang mentrigger untuk memproduksi barang dan berapa banyak yang akan diproduksi. Bukan system untuk mengkontrol jumlah inventory. Kanban menjadi tool yang efektif untuk mendukung jalannya system produksi secara keseluruhan.

KANBAN SYSTEM

Page 17: Pengendalian Inventory

JUST IN TIME

Prinsip Just in Time merujuk pada konsep supermarket, dimana pelanggan mendapatkan apa yang mereka butuhkan, pada waktu yang diiinginkan, dan jumlah yang diinginkan.

Supermarket hanya mempunyai stock sesuai yang akan dijual, dan pelanggan hanya membeli yang dibutuhkan karena supply barang sudah dijamin.

JIT melihat sebuah proses adalah pelanggan dari proses sebelumnya, dan proses sebelumnya sebagai sebuah rak supermarket. Pelanggan proses pergi ke proses sebelumnya untuk mengambil komponen yang dibutuhkan, dan menyimpan stock.

Disini kanban dipakai sebagai alat untuk memandu pelanggan kepada stock yang dibutuhkan.

KANBAN SYSTEM

Page 18: Pengendalian Inventory

JUST IN TIME

http://www.leanindonesia.com/tag/kanban-2/ diakses 4 mei 2015

Ada enam aturan utama dalam implementasi kanban:1. Jangan mengirim barang defect ke proses

setelahnya2. Proses hanya mengambil barang sesuai

kebutuhannya3. Produksi hanya sesuai kebutuhan dan

jumlah yang diambil oleh pelanggan4. Kapasitas antar proses merata5. Kanban adalah alat untuk fine tuning6. Proses harus distabilkan

ENAM ATURAN, IMPLEMENTASI KANBAN

Page 19: Pengendalian Inventory

Adalah jumlah setiap kali pembelian bahan yang disertai biaya minimal atau jumlah pembelian bahan yang paling ekonomis.

Economical Order Quantity = EOQ)

Pengertian:

Dua (2) Hal Selalu bertentanganPertama, Untuk menekan biaya pemesanan harus memesan barang sebesar-besarnya. Sedangkan Kedua untuk menghemat biaya penyimpanan maka harus memesan barang seminimal mungkin.

Page 20: Pengendalian Inventory

EOQ

Carrying Cost biaya sewa gudang.biaya pemeliharaan bahan biaya asuransi bahan.biaya TK di gudang. biaya kerusakan bahan baku

Ordering cost,biaya persiapan pemesanan.biaya melakukan pemesanan.biaya saat penerimaan bahan yang dipesan.biaya penyelesaian pembayaran pemesanan.

EOQ Terdiri dari,

Page 21: Pengendalian Inventory

EOQ

Rumus EOQ (pemesanan per unit Barang): EOQ = 2 x R x S P Rumus EOQ (penyimpanan per unit barang): EOQ = 2 x R x S C

Page 22: Pengendalian Inventory

EOQ

R = Kebutuhan barang dalam periode tertentuS = biaya pemesanan setiap kali pesanP = harga beli setiap unit barangI = Biaya penyimpanan (prosentase dari nilai rata-rata persediaan barang yang disimpan)C = Biaya penyimpanan tiap unit barang SS = Safety Stok adalah Persediaan PengamanROP = Re Order Point adalah titik dimana harus dilakukan pemesanan kembaliLead Time (PLT) atau tenggang waktu adalah waktu yang dibutuhkan sejak memesan barang sampai barang yang dipesan datang.

Page 23: Pengendalian Inventory

EOQ

Contoh soal :Perusahaan x membutuhkan bahan mentah karet sebanyak 6.400 unit/tahun ( 1 tahun = 320 hari) dengan harga Rp.50 setiap unitDalam rangka pembelian tersebut dibutuhkan biaya-biaya sbb:-biaya pengiriman pesanan =Rp.10/1 kali pesan-biaya administrasi = Rp.20/1 kali pesan-biaya penyelesaian pemesanan Rp 20 / 1 kali pesan-biaya penyimpanan di gudang = Rp. 1 /unit / tahunPertanyaan :

1. Tentukan EOQ2. ROP jika Procuremen Lead Time (PLT) selama 6 hari.3. Gambarkan grafik EOQ, ROP dan SS jika SS ditentukan 500 unit.

 

Page 24: Pengendalian Inventory

Jawab :Diket :R = 6.400 unitS = 10 + 20 + 20 = Rp. 50C = Rp. 1a.  Rumus EOQ :                        EOQ =      2 x R x S                                        C                        EOQ =      2 x 6.400 x 50                                        1                            = 800 unitPenggunaan selama 1 tahun = 6.400 unitPenggunaan selama 1 hari = 6.400/320 = 20 unitPenggunaan selama lead time = 20 x 6 = 120 unitSafety stock = 500, ROP = PLT + SSROP = 120 x 500 = 620 unitFrekuensi pembelian 1 tahun =            : 800 = 8 kali atau 320 hr/8 = 40 hari sekali.

EOQ