peran pemerintah daerah kabupaten sarolangun …

107
PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN DALAM PENANGGULANGAN DARURAT NARKOBA SKRIPSI TRI APRIANSYAH NIM: SIP.152091 PEMBIMBING: Dr. A.A. MIFTAH, M.Ag DIAN MUSTIKA, S.H.I., M.A KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI TAHUN 2020

Upload: others

Post on 29-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

i

PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN

DALAM PENANGGULANGAN DARURAT NARKOBA

SKRIPSI

TRI APRIANSYAH

NIM: SIP.152091

PEMBIMBING:

Dr. A.A. MIFTAH, M.Ag

DIAN MUSTIKA, S.H.I., M.A

KONSENTRASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

TAHUN 2020

Page 2: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

i

Page 3: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

ii

Page 4: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

iii

Page 5: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

iv

MOTTO

Artinya:“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah

(Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak

akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah

Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al‟Araaf: 56).

Page 6: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

v

ABSTRAK

Tri Apriansyah, SIP152091.“Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun

Dalam Penanggulangan Darurat Narkoba”. Skripsi ini bertujuan untuk

mendeskripsikan tentang Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun

Dalam Mengatasi Permasalahan Narkoba yang ada di Kabupaten Sarolangun.

Dalam penelitian ini penentuan informan dilakukan dengan menggunakan

purposive sampling, Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta teknik analisis data

dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif yakni dengan

mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan memverifikasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1).Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun telah mengambil tindakan dalam mengatasi masalah

penanggulangan darurat narkoba ini, Yaitu dengan menerapkan program

Sosialisasi P4GN ke desa-desa, lingkungan pemerintah dan sekolah yang ada di

daerah kabupaten Sarolangun ini. Supaya bisa mencegah, mengatasi dan

mengurangi tingkat peredaran dan penggunaan narkoba. 2). Faktor Pendukung

Pertama, Pemerintah Daerah bersama BNNP Jambi sudah melakukan koordinasi

langsung dengan BNN pusat untuk ditempatkannya sebuah kantor BNNK di

Sarolangun. Kedua, Pemerintah sedang melakukan pembangunan tempat

Rehabilitas di Bathin VIII.Ketiga, Pemerintah sedang melakukan Program

Sosialisasi P4GN ke desa-desa dan sekolah. Keempat, Faktor Manusia

Pelaksana. Kelima, Meningkatkan Pemerdayaan Manusia. Keenam, Partisipasi

Aktif Masyarakat. Sedangkan Sebagai Faktor Penghambatnyayang Pertama,

Kurangnya Anggaran dari pemerintah. Kedua, Belum Adanya Kantor BNNK di

Daerah Sarolangun. 3). Solusi yang harus dilakukan Pemerintah Daerah

Sarolangun.Pertama, Meningkatkan Anggaran. Kedua, Meningkatkan

Pemberdayaan Manusia. Ketiga, Membuat dan Memasangkan Reklame/spanduk

tentang Bahaya Narkoba.

Kata Kunci:Peran Pemerintah Daerah, Sosialisasi P4GN, Bahaya Narkoba.

Page 7: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan dan

merampungkan penulisan skripsi ini yang berjudul: “Peran Pemerintah Daerah

Kabupaten Sarolangun Dalam Penanggulangan Darurat Narkoba”. Kemudian

tidak luput pula penulis kirimkan sholawat teriring salam Kepada Nabi Besar

Muhammad SAW, yang telah memberikan kita petunjuk dari Alam kebodohan

menuju alam yang terang benderang seperti saat ini, yang disinari Ilmu, Iman,

dan Islam. Skripsi ini disusun sebagai sumbangan pemikiran terhadap

perkembangan Ilmu Pemerintahan dan memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) pada Fakultas Syariah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi, Ph.D. Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag.,M.H Dekan Fakultas Syariah, Bapak Agus

Salim, M.A., M.I.R., Ph.D. Dekan I Bidang Akademik, Bapak Dr. Ruslan

Abdul Gani, S.H., M.H Wakil Dekan II, Bidang Administrasi Umum,

Perencanaan dan Keuangan Fakultas Syariah dan Bapak Dr. H. Ishaq, SH.

M.Hum Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas

Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.SI Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan dan

Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I.,M.Hum. Sekretaris Jurusan Ilmu

Pemerintahan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag. Pembimbing I. dan Ibu Dian Mustika, S.H.I.,

M.A. Pembimbing II.

Page 8: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

vii

5. Bapak dan Ibu Dosen, Karyawan dan Karyawati Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah

memberikan pelayanan dalam proses penyelesaian studi penulis.

6. Para Informan, Anggota Satres Narkoba Polres Sarolangun, Buchori

(mantan pecandu narkoba di daerah pelawan), Pak Priyo Sutopo BA. Pak

Dodi Sularso Anggota Ormas Gerakan Anti Narkoba (GAN), Pak Syarif,S.E

anggota Staf Bappeda, Pak Kadir salah satu tokoh masyarakat Terima kasih

telah membantu penulis dalam memberikan informasi.

Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak

demi kesempurnaan skripsi ini untuk edisi yang akan datang. Dengan adanya

skripsi ini kiranya dapat memotipasi kepada diri penulis pribadi khususnya dan

para pembaca umumnya untuk membuat karangan ilmiah dimasa yang akan

datang. Semoga ada manfaatnya bagi kita semua.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa memberi hidayah-Nya kepada

kita semua.Aamiiin Ya Robbal „Alamiin.

Jambi, 3 Desember 2019

Penulis

TRI APRIANSYAH

NIM: SIP.152091

Page 9: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

viii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah

DenganMenyebutnama Allah Yang MahaPengasihlagiMahaPenyayang

Dengan rasa syukurkehadirat Allah SWT.KupersembahkanSkripsiinikepada :

Ayahanda M.FAUZI AMIN danIbunda MUKTI‟AH

Panutan hidup yang akan selalu kubanggakan dan kumuliakan.

Kasih dan sayang keduanya tak akan terungkapkan dengan lisan, dan tak akan pernah

Sanggup kubalas dengan perbuatan.

Sebagai bakti dan sembah sujudku, kudo‟akan semoga beliau selalu diberikan kesehatan

dan kekuatan, serta umur yang panjang, limpahkanlah rezki yang baik dan halal menuju

jalan

Yang diridhoi Allah SWT.

Kakak – Kakakku yang aku banggakan, ARI AKBAR, Kak HANNI dan Kak HALLA

yang selalu menjadi motivasi, memberikanku semangat dan inspirasi. Serta keluarga

besarku yang telah

Memberikan cinta kasih yang begitu luar biasa.

Adek – Adekku yang aku sayangi, SYAWAL PUTRA, REZKY AMELIA dan ELY

GUSNITA yang selalu memotivasi dan memberi solusi untuk menyelesaikan Skripsi

ini.

Kepada Kakekku H M.YAKUB, Makwo HIZWAH, Bibik BADARIA dan Paman

HISBAN serta

Temanku ARYANSAH yang telah memberiku motivasi dalam penyelesaian kuliah dan

skripsi ini.

Kepada guru-guruku yang mulia dengan segala limpahan doa, berkah serta karomahnya.

Kepada teman – temanku IP-D Angkatan 15 ,PP-B ,dan GankKapak

Yang berkenan meluangkan waktunya untuk sekedar berbagi dan bertukar pikiran

dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga pengorbanan dan motivasi yang kalian berikan membawa berkah dan rahmat

Terhadap karya ini dikemudian hari dan semoga Allah swt senantiasa mencurahkan

kasih

Dan sayangnya kepada kita semua.Aamiin.

Page 10: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR .................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

MOTTO .......................................................................................................... iii

ABSTRAK ...................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... x

DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6

C. Batasan Masalah ............................................................................ 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................... 7

E. Kerangka Teori .............................................................................. 8

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 12

BAB II METODE PENELITIAN .................................................................

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 15

B. Pendekatan Penelitian ................................................................... 15

C. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 16

D. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 17

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 18

F. Sistematika Penulisan .................................................................... 19

G. Jadwal Penelitian ........................................................................... 20

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Page 11: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

x

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................. 22

1. Sejarah Kabupaten Sarolangun .............................................. 22

2. Letak Geografis ...................................................................... 24

3. Keadaan Alam ........................................................................ 25

4. Keadaan Iklim ........................................................................ 30

5. Potensi Daerah ....................................................................... 33

B. Penduduk Kabupaten Sarolangun................................................

36

C. Profil Kabupaten Sarolangun................................................ ........

38

D. Struktur Kabupaten Sarolangun .................................................... 40

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ..............................

A. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun Dalam

Mengatasi Permasalahan Penanggulangan Darurat Narkoba

yang ada di Kabupaten Sarolangun. .............................................. . 41

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Pemerintah

Daerah dalamMengatasi Permasalahan Penanggulangan

DaruratNarkobayangadadi Kabupaten Sarolangun ....................... 45

1. Faktor Pendukung .................................................................. 48

2. Faktor Penghambat................................................................. 49

C. Solusi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Sarolangun dalam mengatasi Permasalahan

Penanggulangan Darurat Narkoba yang ada di Kabupaten

Sarolangun ..................................................................................... 56

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................... 62

B. Saran............................................................................................... 63

C. Penutup .......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 12: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Jadwal Penelitian.. ......................................................................... 21

Tabel 2.0: Luas wilayah Kabupaten Sarolangun Per-Kecamatan .................... 31

Tabel 2.1: Jenis Tanah (Ha) ............................................................................ 32

Tabel 2.2: Jumlah Penduduk Kabupaten Sarolangun Per-Kecamatan ............. 34

Tabel 2.3: Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Kabupaten Sarolangun. 35

Tabel 2.4 : Jumlah Penduduk Kabupaten Sarolangun Menurut KelompokUmur. 36

Tabel 2.5: Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sarolangun ................... 37

Tabel 2.6 : Data Ungkap Kasus Narkoba Satres Narkoba Polres Sarolangun... 40

Tabel 2.7 : Daftar Pelaksanaan Sosialisasi P4GN di Kabupaten Sarolangun.... 40

Page 13: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.8 : Struktur Organisasi Kabupaten Sarolangun ................................. 25

Bagan 2.9 : Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan

Politik Kabupaten Sarolangun….................................................................... 25

Page 14: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat kita berbicara tentang narkoba! Masalah ini seakan-akan sudah

menjadi masalah sejak zaman dahulu dan mungkin sampai akhir zaman nanti.

Bentuk-bentuk narkoba selalu berubah-berubah seiring dengan perkembangan

sosial masyarakat. Berdasarkan keterangan para penjelajah Belanda, Opium

telah kerap dipergunakan oleh Masyarakat Tiongkok dan juga sejumlah besar

Orang Jawa semenjak 1617. Sepanjang Abad17dan 18 VOC (Vereemigde Oost-

Indische Compagne) Memonopoli penjualan Opium, dan sejak 1862 perusahaan

tersebut secara resmi membuka perkebunan Opium di Jawa dan Sumatera.1

Perkembangan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika dalam

beberapa tahun Terakhir telah memperlihatkan peningkatan yang mencolok2.

Penyalahgunaan narkotika di beberapa negara dewasa ini sudah dianggap

sebagai bahaya Nasional dan Internasional, baik oleh Negara-negara maju

ataupun oleh negara yang sedang berkembang. Termasuk negara-negara

kelompok ASEAN, Sehingga sudah dirasakan sebagai satu Masalah Dunia yang

1-”SEJARAH NARKOBA DI INDONESIA’’, dapat diakses di http://WWW.smu-

net.com/main.php?act=nap&xkd=12 2Mulyana W.Kusumah,”Kejahatan dan Penyimpangan’’,1998,Yayasan Lbh,Jakarta,Hal.99.

Page 15: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

2

mengancam kehidupan Masyarakat hampir dalam segala bidang yaitu Politik,

Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam.3

Penyalahgunaan narkotika mulai dideteksi tumbuh dan berkembang

menjadi sebuah masalah Sosial di Indonesia sejak tahun 19694. Saat ini, masalah

narkotika sudah menjadi Masalah yang meresahkan masyarakat. Berdasarkan

keterangan yang disampaikan oleh Ketua Therapeutic Communities Indonesia

(TCI) Inten Soewono, saat ini terdapat Empat Juta korban Narkoba di

Indonesia, dan setengahnya berada di Jakarta. Di indonesia sendiri pada Tahun

1998 pernah dilakukan survey dimanaa hasil dari survey menyebutkan bahwa

jumlah Penggunaannya mencapai 1-2% dari total penduduk yang dihitung

dengan jumlah 200.000.000 (Dua Ratus Juta) Orang.

Persebaran Wilayah Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, Telah

merambah Luas baik dilingkungan Pendidikan, Lingkungan Kerjadan

Lingkungan Permukiman di Pedesaan ataupun di Perkotaan. Menurut hasil

penelitian BNN dan Puslitkes UI (2006) diperkirakan di Setiap Provinsi di

Indonesia telah ada angka penyalahgunaan Narkoba dengan kisaran antara 5,7%-

16‟4%. Ini menunjukkan bahwa Narkoba sudah merambah seluruh Wilayah

Indonesia.

3Ridha Ma‟ruf ,”Narkotika,bahaya,dan Penanggulangannnya’’,1986,Karisma Indonesia,Jakarta

,Hal.252.

4Dadang Hawari, “Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya’’,1991,Fakultaas

Kedokteran Universitas Indonesia,Hal.1.

Page 16: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

3

Narkoba pada proses peredarannya tidak memilih siapapun yang akan

menggunakannya, baik dikalangan kaum miskin maupun konglomerat. Di

Indonesia itu sendiri Masalah Narkoba menjadi Pusat perhatian Pemerintah,

Orang tua, kalangan Pendidikan, Tokoh Agama, dan Masyarakat pada

umumnya, Bahkan sudah banyak Strategi yang dilakukan oleh pemerintah dan

DPR RI seperti lahirnya Undang-undang Psikotropika Alias Narkoba pada

tahun 1997 yaitu UU No. 5 tahun 1997 tentang psitropika, dan UU No. 2 Tahun

1997 tentang Narkotika.Kedua Undang-undang ini jelas aturan Hukum terutama

Sanksinya terhadap pengedar dan pemakai Narkoba.

Upaya pemberantasan Narkoba tidak kunjung berjalan dengan jelas arah

dan tujuan, Jika kita mengamati tayangan TV swasta hampir setiap hari Polisi

menangkap para pemakai dan Pengedar Narkoba. Akan tetapi pengedar barang

haram itu semakin meluas sampai ke Pelosok-pelosok Tanah Air, Anak-anak

para pejabat dan para artis sering menjadi Biang Kerok Perluasan Narkoba.

Bahkan banyak pula pejabat setempat yang terlibat kasus narkoba. Pelanggaran

Hukum melalui Narkoba jarang di tuntaskan, Bahkan para pengedar kelas kakap

yang telah diputus Hukuman mati. Sampai saat ini tidak juga dieksekusi dan

Pemerintah tidak Melaksanakan Hukum secara benar, hanya kasus-kasus

Narkoba tingkat rendah yang diadili dan pelakunya dikurung. Itulah Indonesia di

Era Reformasi ini, Hukum tidak dilaksanakan, hukum hanya di perjualbelikan.

Hamba hukum kebanyakan korup dan nakal. Implikasinya adalah makin pesat

kejahatan di bumi Indonesia.

Page 17: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

4

Makin merebak narkoba, makin merebak pula kejahatan. Pemerintah

korup, rakyat melarat, dan generasi muda makin jahat. Terutama di Daerah

Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi Ternyata mempunyai corak yang lain

yang belakangan ini menyerang Anak-anak, Remaja, Dewasa, bahkan Orang tua

yang telah berkeluarga sekalipun. mengingat dari keterbelakangan dari Segi

Ekonomi, ada juga orang tua yang telah berkeluarga ikut menjadi pengedar

narkoba. Dimana hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat

mengkhawatirkan, mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa yang

tentunya menjadi harapan kita untuk meneruskan kelangsungan Pembangunan

terutama di Daerah Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.

Pada tanggal 25 April 20155 lalu, telah terjadi penembakan oleh salah

satu Anggota Kepolisian Polsek Limun terhadap warga Desa Pulau Aro,

Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, pada sabtu dini

hari. Penembakan itu berawal dari Pengembangan Penangkapan Bandar

Narkoba yang dilakukan oleh Polsek Limun. Dengan Target Operasi (TO),

(Alm) saudara Edwar yang sedang menjalankan aksinya melakukan Transaksi

Narkoba yang sudah lama menjadi incaran pihak Kepolisian setempat.

Kemudian (Alm) saudara edwar berhasil di amankan oleh pihak

Kepolisian setempat, Tak lama kemudian (Alm) Edwar melakukan Perlawanan

dan sempat berhasil melarikan diri, Namun pihak Kepolisian sudah melakukan

pengejaran dan memberikan tembakan peringatan, namun dengan tidak sengaja

5http://m.liputan6.com/news/read/2220450/kapolsek-benarkan-penembakan-polsek-limun-

dipicu-penembakan-warga.

Page 18: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

5

tembakan yang kedua mengenai kepala korban (tersangka pengedaran narkoba)

dan korban pun sempat mengalami pendarahan dan berhasil dibawa ke RSUD

Sarolangun yang kebetulan terletak di daerah Desa Bukit, tak lama kemudian

korban sekaligus (TO) yang terkena penembakan itupun meninggal dunia.

Setelah mendengar kejadian penembakan itu, warga Desa Pulau Aro pun sempat

emosi dan berbondong-bondong mendatangi Kantor Polsek Limun, Setelah itu

terjadilah pembakaran Polsek Limun yang dilakukan oleh warga Desa Pulau

Aro.

Saat ini, penyebaran Narkoba tidak hanya di Kota-kota besar saja, tetapi

sudah masuk ke Kota-kota kecil dan merambah ke Kecamatan bahkan hingga ke

Desa-desa terpencil yang belum mengenal Teknologi dan masih sulit dijangkau

oleh Transportasi. Jika dilihat dari kalangan pengguna, Narkoba tidak hanya

dinikmati oleh kalangan tertentu saja, tetapi sudah Memasuki Warga biasa dan

bahkan berbagai Profesi, baik itu Siswa, Mahasiswa, Pekerja, dan bahkan

kalangan Birokrat sekalipun6

Secara Administratif7, Provinsi jambi dibagi menjadi 9 Kabupaten dan

2 kota. Setiap Kabupaten dan kota memiliki tingkat pengedar narkoba yang

berbeda, Kasus penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Sarolangun makin

meningkat, imbasnya Sarolangun kini merupakan daerah tertinggi Kedua dalam

tingkat peredaran dan penyalahgunaan Narkoba. Sarolangun hanya kalah dari

6Hari Sasangka, Narkotika dan Psikotropika dalam Hukum Pidana,(Bandung: Mandar

Maju,2003),hlm.2 7http://ilmupengetahuanumum.com/profil-daftar-kabupaten-dan-kota-di-provinsi-jambi/

Page 19: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

6

Kota Jambi. Berdasarkan hasil rilis8 dari Badan Narkotika Nasional Provinsi

(BNNP) Jambi, dalam peredaran dan penggunaan Narkotika di Provinsi Jambi,

Sedikitnya terdapat 53.177 jiwa pengguna yang terlibat dalam penyalahgunaan

Narkotika.

Dan Kabupaten Sarolangun menduduki peringkat Kedua Penyalahgunaan

Narkoba setelah Kota Jambi.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sarolangun, Ikhwan Nul Hakim

mengatakan berdasarkan data kasus yang masuk di Kejari Sarolangun,

sedikitnya 60 persen kasus yang ditangani pihaknya merupakan tindak pidana

penyalahgunaan Narkoba.

Terkait hal ini9, kita akan melakukan komunikasi bersama Pemkab

Sarolangun, agar di Sarolangun dapat ditempatkan satu Badan Narkotika

Nasional Kabupaten (BNNK). Menurutnya, tingginya peredaran dan

penyalahgunaan Narkoba di Sarolangun, karena Sarolangun merupakan daerah

perbatasan dengan Provinsi seperti Sumatera Selatan. Selain itu, Sarolangun

juga merupakan daerah perlintasan peredaran Narkoba antar Provinsi.

Di dalam wilayah Kabupaten Sarolangun, yang Khusus Menangani

masalah peredaran dan penyalahgunaan narkoba yaitu yang Pertama adalah dari

pihak kepolisian bagian Satresnarkoba Polres Sarolangun. Dan yang Kedua

8http://m.kajanglako.com/id-5397-post-sarolangun-peringkat-2-penyalahgunaan-narkoba-

tertinggi-di-jambi.html 9http://kajanglako.com/id-5397-post-sarolangun-peringkat-2-penyalahgunaan-narkoba-tertinggi-

dijambi.html

Page 20: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

7

adalah dari pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun, bagian Kasi

Kesbang & Ormas. Karena pihak kasi Kesbang & Ormas itu sendiri berada

langsung di bawah lembaga Kesbangpol Sarolangun, yang dibantu oleh Ormas

GAN (Gerakan Anti Narkoba) yang memang khusus menangani masalah

Sosialisasi P4GN dan Penyuluhan ke Desa-desa dan setiap sekolah yang ada di

wilayah Kabupaten Sarolangun sesuai dengan perintah dari bapak Bupati

Sarolangun.

Menurut laporan Wartawan Tribun jambi10

, Wahyu Herliyanto. Kasus

Narkoba merupakan kasus paling dominan yang diungkap Polres Sarolangun

dan jajaran sepanjang 2018. Sepanjang tahun 2018 ini, Kabupaten Sarolangun

merupakan urutan kedua Se-Provinsi Jambi, yang berhasil menggagalkan

penyelundupan dan peredaran Narkotika jenis Ganja sebanyak 8,995 gram

dengan nilai mencapai Rp 40 juta. Dan, Sabu-sabu sebanyak 901,34 gram serta

445 butir Ekstasi dengan nilai mencapai Rp1,3 milyar. „‟Perbandingan jumlah

tindak pidana Narkoba tahun 2017 ada 39 kasus dan tahun 2018 meningkat

menjadi 55 kasus. Untuk jumlah penyelesaian, tindak pidana narkoba ada 37

kasus di tahun 2017, sedangkan 2018 meningkat 65 kasus, ‟‟Ujar Kapolres

Sarolangun, AKBP Dadan Wiralaksana.

Polres Sarolangun11

Provinsi jambi dalam sepuluh bulan terakhir berhasil

menangkap 68 kasus peredaran narkoba, AKBP Dadan Wira Laksana

10

http://jambi.tribunnews.com/2018/12/30/meningkat-kasus-narkoba-dominasi-perkara-yang-

diungkap-polres-sarolangun 11

http://jambi.antaranews.com/berita/330572/dalam-sepuluh-bulan-polres-sarolangun-tangkap-

68-tersangka-narkoba

Page 21: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

8

mengatakan. dari 68 tersangka yang ditangkap sepanjang 2018 juga terdeteksi

jumlah kasus narkoba berada diatas 30 Laporan Polisi (LP). Sementara itu, untuk

Barang Bukti (BB) yang berhasil diamankan Sebanyak 1 Kg lebih Sabu-sabu

dan 12 Kg lebih ganja. Dari sekian banyaknya kasus narkoba yang terungkap,

Apakah Kabupaten Sarolangun layak berstatus darurat narkoba, dikatakan

Kapolres, Jika Klasifikasinya dengan semakin aktif pihak Kepolisian

melaksanakan pengungkapan kasus, tentunya pendataan baik di Kecamatan,

Kabupaten kemudian di Provinsi terhadap angka pengungkapan Narkoba di

Sarolangun cukup Tinggi, Ini salah satu Sisi dengan Keaktifan Petugas

Kepolisian melakukan kegiatan penangkapan.

Berdasarkan data hasil rilis dari (BNNP) jambi di atas, maka setiap tahun

kasus penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba selalu mengalami

peningkatan, Oleh sebab itu Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun

Provinsi Jambi sangatlah dibutuhkan untuk Meminimalisir peredaran dan

penyalahgunaan Narkoba, Khusunya di Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi,

mengingat Kabupaten Sarolangun sudah memasuki peringkat Kedua setelah

Kota Jambi dalam penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba, agar bisa

menciptakan Generasi Muda yang Cerdas dan Berprestasi, terbebas dari

pengaruh buruk narkoba yang mempunyai banyak dampak negatif terhadap

Kesehatan, Fisik, Psikologi maupun Ekonomi.

Page 22: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

9

Berdasarkan latar belakang pernyataan di atas, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi yang diberi

judul: Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun Dalam

Penanggulangan Darurat Narkoba .

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap

penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan

penelitian. Berdasarkan Latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun Dalam

Mengatasi Permasalahan Penanggulangan Darurat Narkoba ?

2. Apa Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Pemerintah Daerah

dalam Mengatasi Permasalahan Penanggulangan Darurat Narkoba yang

ada di Kabupaten Sarolangun?

3. Apa Solusi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun dalam mengatasi Permasalahan Penanggulangan Darurat

Narkoba ?

C. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini lebih fokus maka penulis membatasi permasalahan ini

pada hal-hal yang bersangkutan dengan Peran Pemerintah Daerah Kabupaten

Page 23: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

10

Sarolangun Dalam Penanggulangan Darurat Narkoba di Kabupaten Sarolangun

pada tahun 2018, Agar penelitian ini terarah dan fokus pada masalah yang

diteliti maka peneliti melakukan pengambilan data di Kesbangpol Sarolangun

dan Satres Narkoba Polres Sarolangun.

D. Tujuan dan kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, Adapun tujuan penelitian dalam penulisan

ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana Peran Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun dalam mengatasi permasalahan penanggulangan Darurat

Narkoba yang ada di Kabupaten Sarolangun

2. Untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat Peran

Pemerintah dalam mengatasi Darurat Narkoba di Kabupaten Sarolangun.

2. Kegunaan Penelitian

Apabila tujuan-tujuan diatas sudah terlaksana secara baik, maka penelitian

ini akan di pergunakan sebagai berikut:

a. Menjadi bahan pertimbangan untuk tahun kedepannya dalam

menguatkan Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun dalam

Penanggulangan Darurat Narkoba di Kabupaten Sarolangun agar

Page 24: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

11

keadaan masyarakat di Kabupaten Sarolangun tersebut tidak semakin

memburuk akibat efek dari penyalahgunaan narkoba.

b. Sebagai sumbangsih peneliti kepada Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun untuk sumbang saran dan masukan agar pengedar dan

penyalahgunaan narkoba tidak semakin meningkat.

c. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pada Jurusan

Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari‟ah UIN Sultan Thaha Saifuddin

Jambi.

E. Kerangka teori

Kerangka teori adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam

suatu masalah tertentu. Penyusunan teori merupakan tujuan utama dari ilmu

karena teori merupakan alat untuk menjelaskan fenomena yang diteliti. Teori

selalu berdasarkan fakta, didukung oleh dalil dan proposisi. Secara defenitif,

teori harus belandaskan fakta empiris karena tujuan utamanya adalah

menjelaskan dan memprediksi kenyataan atau realitas. Suatu penelitian dengan

dasar teori yang baik akan membantu mengarahkan si peneliti dalam upaya

menjelaskan fenomena yang diteliti.12

Kerangka Teori yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini ialah

Teori Peran, Merupakan sebuah sudut pandang dalam sosiologi dan psikologi

sosial yang menganggap sebagian besar aktivitas harian diperankan oleh

12

http://schantycr7.blogspot.co.id/2013/08/kerangka-teori-dan-

pengembangan.html,03Januari2017.

Page 25: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

12

kategori-kategori yang ditetapkan secara sosial (misalnya ibu, manager, guru).

Setiap peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan

perilaku seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada

pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan,

dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, bedasarkan posisi

sosial dan faktor-faktor lain. Teater adalah metafora yang sering digunakan

untuk mendeskripsikan teori peran.13

Menurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada

skenario yang disusun oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaimana

peran setiap orang dalam pergaulannya. Dalam skenario itu sudah tertulis”

seorang Presiden harus bagaimana, seorang gubernur harus bagaimana, seorang

bupati harus bagaimana, seorang guru harus bagaimana, murid harus bagaimana.

Demikian juga sudah tertulis peran apa yang harus dilakukan oleh suami, isteri,

ayah, ibu, anak, mantu, mertua dan seterusnya. Menurut teori ini, jika seseorang

mematuhi skenario, maka hidupnya akan harmoni, tetapi jika menyalahi

skenario, maka ia akan dicemooh oleh penonton dan ditegur sutradara. Dalam

era reformasi sekarang ini nampak sekali pemimpin yang menyalahi skenario

sehingga sering didemo public.

Menurut Kozier Barbara, peran adalah seperangkat tingkah laku yang

diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam,

suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun

dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan

13

Anonim. 2011. Role Theory(Online).

Page 26: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

13

dari seseorang pada situasi sosial tertentu. Peran adalah deskripsi sosial tentang

siapa kita dan kita siapa. Peran menjadi bermaakna ketika dikaitkan dengan

orang lain, komunitas sosial atau politik. Peran adalah kombinasi adalah posisi

dan pengaruh14

.

Pemerintah daerah boleh menjalankan otonomi seluas-luasnya kecuali

urusan Pemerintahan yang oleh Undang-undang ditentukan sebagai urusan

Pemerintah Pusat.Maksudnya, pelaksanaan Kepemerintahan yang dilakukan

oleh Pemerintah Daerah masih berpatokan pada undang-undang Pemerintahan

Pusat. Siswanto Sunarno (2009:8) berpendapat bahwa konsep pemikiran tentang

Otonomi Daerah mengandung pemaknaan terhadap Eksistensi otonomi tersebut

terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, pemikiran-pemikiran tersebut

antara lain :

Pemikiran pertama, bahwa prinsip otonomi daerah dengan menggunakan

prinsip otonomi seluas-luasnya. Arti seluas-luasnya ini mengandung makna

bahwa Daerah diberikan kewenangan membuat Kebijakan Daerah, untuk

memberi Pelayanan, Peningkatan peran serta, Prakarsa, dan Pemberdayaan

masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan Kesejahteraan Rakyat.

Pemikiran kedua, bahwa Prinsip Otonomi Daerah dengan menggunakan

prinsip Otonomi yang nyata danbertanggung jawab. Prinsip otonomi nyata

adalah suatu prinsip bahwauntuk menangani urusan pemerintahan dilaksanakan

berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada, serta

berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi dan

14

Kozier Barbara.dalam Pengertian Peran.

Page 27: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

14

kekhasan daerah. Dengan demikian, isi dan jenis Otonomi bagi setiap daerah

tidak selalu sama dengan daerah lainnya.

Adapun otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam

penyelenggaraannya harus benar-benar sejalan dengan tujuan dan maksud

pemberian Otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah

termasuk meningkatkan Kesejahteraan Rakyat yang merupakan bagian utama

dari tujuan nasional.15

Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia menurut

Undang-Undang Dasar 1945 memberikan keleluasaan kepada Daerah untuk

menyelenggarakan Otonomi Daerah. Dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah,

dipandang perlu untuk lebih menekankan pada prinsip-prinsip demokrasi, peran

serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan

keanekaragaman daerah.

Dalam menghadapi perkembangan keadaan baik di dalam maupun di luar

negeri serta tantangan persaingan global (penduniawian, penjagadan) dipandang

perlu menyelenggarakan otonomi daerah dengan memberikan kewenangan yang

luas, nyata, dan bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional yang

diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, pemanfaatan sumber daya nasional,

serta perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah sesuai dengan prinsip-prinsip

demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan,serta potensi dan

15

2MIH01330.pdf

Page 28: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

15

keanekaragaman daerah yang dilaksanakan dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan

amanat Undang-Undang Dasar 1945, Pemerintahan daerah yang mengatur dan

mengurus urusan Pemerintahan menurut asas Otonomi Daerah dan tugas

pembantuan (medebewind), diarahkan Untuk mempercepat terwujudnya

Kesejahteraan Masyarakat melalui peningkatan pelayanan, Pemberdayaan dan

peran serta Masyarakat,serta peningkatan daya saing Daerah dengan

Memperhatikan prinsip Demokrasi, Pemerataan, Keadilan, Keistimewaan, dan

Kekhasan Suatu Daerah dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah perlu

ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan

Pemerintahan dan atau Pemerintahan Daerah, Potensi dan Keanekaragaman,

peluang dan tantangan persaingan Global dengan memberikan wewenangan

yang seluas-luasnya kepada Daerah disertai dengan pemberian hak dan

kewajiban menyelenggarakan Otonomi Daerah dalam Kesatuan System

Penyelengaraan Pemerintahan Negara.

Pada hakikatnya16

, urusan Pemerintah yang diserahkan kepada Daerah

Otonom merupakan urusan Pemerintah yang menjadi kompetensi Pemerintah

(Eksekutif). Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan Pemerintahan daerah tidak

16

Prof.Drs. Widjaja.HAW Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia ,Dalam rangka sosialisasi

UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Restruksi Pemerintahan daerah ,Hal 52

Page 29: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

16

dikenal lembaga Legislative maupun lembaga Yudikatif. Istilah Badan

Legislative Daerah tidak dipakai untuk sebutan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah (DPRD), seperti Trias Politica, Montesquieus yang membagi kekuasaan

Negara dalam kekuasaan Legislative, Eksekutif dan Yudikatif.

Dengan demikian, DPRD tidak mempunyai legislasi, melainkan fungsi

pengaturan, penganggaran, dan pengawasan atas pelaksanaan Kebijakan Daerah

yang dijalankan oleh Kepala Daerah (Gubernur, Bupati dan Walikota). Kedua

lembaga daerah ini diisi melalui proses pemilihan secara langsung,

Demokratis,dan terbuka melalui saluran partai politik. Dilihat dari Mekanisme

pembentukan Kebijakan Daerah, kedua lembaga (institusi) ini bersama-sama

adalah pembuat kebijakan Daerah. Namun, pada tahap pelaksanaannya

Kebijakan kedua lembaga tersebut mempunyai fungsi yang berbeda, yaitu:

a. Kepala daerah melaksanakan kebijakan daerah, sedangkan

b. DPRD melakukan pengawasan/control terhadap pelaksanaan

kebijakan daerah.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Otonomi

Daerah adalah:

1. Faktor manusia pelaksana

Dimana, faktor manusia sangat berpengaruh terhadaap

pelaksanaan otonomi daerah yang terdiri dari Kepala Daerah,

Page 30: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

17

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kemampuan

Aparatur Pemerintah Daerah dan Partisipasi Masyarakat.

2. Faktor Keuangan Daerah

Faktor Keuangan Daerah juga sangat berpengaruh terhadap

keberlangsungan pelaksanaan Otonomi Daerah yang terdiri dari

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Faktor keuangan sangat

penting dalam setiap kegiatan pemerintahan, karena hampir tidak

ada kegiatan pemerintahan yang tidak membutuhkan biaya.

Makin besar jumlah uang yang tersedia, makin banyak pula

kemungkinan kegiatan atau pekerjaan yang dapat

dilaksanakan.Demikian

juga semakin baik pengelolaannya semakin berdaya guna

pemakaian uang tersebut17

.

Substansi18

kewenangan Daerah mencakup seluruh kewenangan bidang

pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang pertahanan dan keamanan,

peradilan, Moneter dan Fiscal, serta Agama dan kewenangan bidang lain,

sebagaimana tercantum dalam pasal 7 ayat (1):

Pasal 11 Undang-Undang nomor 22 Tahun 1999 mengatur;

a. Kewenangan daerah kabupaten/daerah kota mencakup semua

kewenangan yang dikecualikan Pasal 7 dan yang diatur Pasal 9.

17

Josef Riwu Kaho,prospek otonomi daerah di Negara republic Indonesia (tentang Factor-faktor

yang mempengaruhi pelaksanaan otonomi daerah)Hlm.67 18

Prof.Drs. Widjaja.HAW Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia ,Dalam rangka sosialisasi

UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Pemerintahan daerah,hal.25

Page 31: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

18

b. Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten

dan Daerah Kota meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan

kebudayaan, pertanian, perhubungan, industry dan perdagangan,

penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi, dan tenaga

kerja.

Untuk mendukung penyelenggaraan Otonomi Daerah diperlukan

kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggung jawab di Daerah secara

profesional yang diwujudkan dengan pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan

sumber daya nasional yang berkeadilan,serta pembagian Keuangan Pemerintah

Pusat dan Daerah. Sumber pembiayaan Pemerintah Daerah dalam rangka

perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah dilaksanakan atas dasar

desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan (medebewind).

Dalam kenyataannya, Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tidak

sesuai dengan perkembangan keadaan Ketatanegaraan dan tuntutan

penyelenggaraan Otonomi Daerah, perlu diganti (direvisi) dan kemudian

disyahkan Undang-Undang yang baru yaitu Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah (LNRI tahun 2004 Nomor 125, TLNRI

Nomor 4437)19

.

19

Prof.Drs. Widjaja.HAW Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia ,Dalam rangka sosialisasi

UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.Bab III (tentang pemerintahan daerah)

hlm 36-37

Page 32: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

19

Dengan segala kelebihan dan kekurangan Undang-Undang Nomor 22

Tahun 199920

tentang Pemerintahan Daerah telah membuka peluang daerah

Provinsi, Daerah Kabupaten/kota untuk Mengembangkan Kreativitas dan

Inovasinya membangun Daerah guna Mengimplementasikan makna Otonomi

yang luas, nyata dan bertanggung jawab.

Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa permasalahan, maupun

Sumber Daya Alam, sumber daya buatan, dan sumber daya manusia setiap

Daerah Kabupaten/kota berbeda-beda satu sama lainnya. Perbedaan potensi

sumber daya tersebut dapat menjadi penyebab terjadinya kesenjangan

pembangunan pada masing-masing daerah, terlebih lagi dengan menguatnya

egoism Kedaerahan telah mendorong daerah lebih banyak melihat ke dalam.

Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah diberi tugas,

wewenang,dan bertanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan

bangsa, serta keserasian pembangunan antar daerah. Pada sisi lain, kewenangan

dan fasilitas yang diperlukan untuk menjalankan peran tersebut relative terbatas,

akibatnya Peran Provinsi sebagai penyeimbang pembangunan di daerah belum

dapat dijalankan secara optimal.

Investasi baik dalam maupun luar negeri merupakan salah satu motor

penggerak pembangunan di daerah. Sejalan dengan kehadiran Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 yang dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai peraturan

perundang-undangan lainnya seperti Peraturan pemerintah Nomor 25 Tahun

20

Prof.Drs. Widjaja.HAW Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia ,Dalam rangka sosialisasi

UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. pembangunan daerah,hlm 56

Page 33: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

20

2000, kewenangan provinsi dalam bidang penanaman modal mengalami

perubahan. Provinsi hanya mendukung kewenangan dalam hal promosi

penanaman modal di daerah berada di tangan Pemerintah Kabupaten/kota.

Dalam pada itu, diharapkan daerah tidak mempersulit usaha investasi

dengan memperpanjang birokrasi dari pengusaha serta jaminan keamanan dan

ketertiban setempat/daerah. Jangan sampai soal perizinan investasi di daerah

semakin dipersulit, justru di Era globalisasi di mana persaingan semakin tajam.

Tujuan utama otonomi daerah adalah meningkatkan pelayanan dan

kesejahteraan masyarakat. Ukuran keberhasilan Otonomi Daerah adalah

terwujudnya kehidupan yang lebih baik, lebih adil dalam memperoleh

penghasilan/pendapatan terlindungnya dari segala gangguan, dan tercipta rasa

aman serta lingkungan hidup yang lebih nyaman. Salah satu Aspek penting

Otonomi Daerah adalah pemberdayaan masyarakat sehingga mereka dapat

berpartisipasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan serta

memberikan pelayanan kepada public21

.

21

Prof.Drs. Widjaja.HAW Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia ,Dalam rangka sosialisasi

UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. pembangunan daerah,hal.58

Page 34: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

21

F. Tinjauan Pustaka

Dalam proses pembuatan skripsi, tinjauan pustaka pada penelitian ini

pada dasarnya untuk mendapatkan gambaran topic yang akan di teliti dengan

penulis. Sejauh ini menyangkut kajian mengenai narkoba, telah ditemui

sejumlah penelitian terdahulu penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan

oleh Erick Astra22

, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari‟ah Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin Jambi yang berjudul “Strategi Pemerintah

Dalam Penanggulangan Narkoba di Desa Pangkalan Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten

Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan. Ica Safitri23

, Mahasiswi Ilmu

Pemerintahan Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifudin Jambi

yang berjudul „„Peran Pemerintah Desa Dalam Mengatasi Penyebaran Narkoba Di

Desa Sungai Pulai”. dan Yoga Teguh Hadi Prabowo24

, Mahasiswa Fakultas Ilmu

Pendidikan Pengetahuan Social program Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan IKIP PGRI Semarang yang berjudul “Upaya Badan Narkotika

Kota Dalam Menanggulangi Narkoba di kalangan Remaja Kota Semarang”.

Mengingat Desa Pangkalan yang terletak di Kecamatan Rawas Ulu Kabupaten

Musi Rawas Utara, dimana Kabupaten tersebut terkenal dengan Pemasok,

Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba tentunya sudah menjadi Prioritas

Kepolisian setempat dalam menangani kasus Narkoba di daerah tersebut,dan

nama Daerah tersebut terdengar sudah tidak Asing lagi dari Daerah Kabupaten

Sarolangun mengingat daerah tersebut menjadi salah satu tempat pemasok

22

Erick Astra, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Syari‟ah UIN STS JAMBI 23

Ica Safitri, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Syari‟ah UIN STS JAMBI 24

Yoga Teguh Hadi Prabowo, Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan,Fakultas Ilmu Pendidikan Pengetahuan Sosial (IKIP PGRI), Semarang.

Page 35: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

22

Narkoba ke Kabupaten Sarolangun. karena Daerah tersebut dalam tingkat

peredaran narkobanya sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan

kehidupan masyarakat dan bernegara karena mengingat masyarakat dan para

remaja merupakan generasi penerus bangsa. Untuk itu perlu adanya tindakan

dari Pemerintah dan pihak Kepolisian dalam menangani kasus narkoba ini.

Sebagian masyarakat Desa Sungai Pulai masih memiliki tingkat SDM

yang masih rendah, hal ini terbukti dari besarnya jumlah penduduk yang tidak

tamat Sekolah Tingkat Lanjutan Atas (SLTA), masyarakat di Desa Sungai pulai

juga memiliki tingkat partisipasi yang kurang dalam berbagai kegiatan di desa,

terutama pada bidang pembangunan. Hal ini terbukti dari sulitnya

mengumpulkan masyarakat pada saat musyawarah di aula kantor desa atau

ditingkat dusun. Kemudian karena lokasi Desa Sungai Pulai merupakan wilayah

yang terbuka dan mudah di akses dari arah jalan manapun terutama jalan lintas

Sumatera sehingga memudahkan nilai-nilai budaya negatif masuk dan

mempengaruhi masyaraka25

. Desa sungai pulai merupakan desa yang dijadikan

tempat transaksi jual beli narkoba, karena desa sungai pulai sendiri merupakan

desa yang bersebelahan dengan Kecamatan Mersam, Kecamatan Muaro Sebo

Ilir, Kecamatan Muaro Sebo Ulu dan Kecamatan Pemayung. Dari beberapa

masalah yang ada di Desa Sungai Pulai inilah yang menjadi penyebab narkoba

terus menyebar hingga ke pedesaaan termasuk Desa Sungai Pulai dengan jenis

narkoba yang banyak disebarkan berupa Shabu.26

25

Ibid.,hlm.20 26

Observasi langsung di Desa Sungai Pulai, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari.

Page 36: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

23

Penyalahgunaan dan peredaran gelap dikota Semarang menunjukkan

adanya Kecenderungan yang meningkat kondisi ini sangat memprihatinkan dan

membahayakan kehidupan masyarakat dan bernegara karena Kota Semarang

merupakan daerah yang sangat strategis dalam peredaran gelap narkoba apalagi

Kota Semarang dikenal sebagai kota Kondusif, Kota yang aman. Komdisi ini

didukung oleh sarana Transfortasi yang semakin baik antar Daerah maupun

Provinsi, sehingga Merangsang Para Pengedar dan Bandar Narkoba untuk

melaksanakan dan meluaskan bisnis barang haram nya di Kota Semarang

sehingga penyalahgunaan dan pengedaran gelap Narkoba di Kota Semarang”.

Penelitian yang dilakukan oleh Yoga Teguh Hadi Prabowo

persamaannya membahas tentang penanggulangan atau menangulangi

peredaran gelap narkoba di Kota Masing-masing dan ingin menjauhkan

keluarga, anak, saudara dan masyarakat dari bahaya narkoba. Perbedaannya

adalah Yoga Teguh Hadi Prabowo terfokus kepada Upaya-upaya namun tidak

membahas Penanggulangan dan peredaran gelap narkoba secara khusus. Yoga

Teguh Hadi Prabowo banyak mengembangkan dari berbagai jenis upaya.

Sedangkan penelitian ini memfokuskan kepada Peran Pemerintah Daerah

Kabupaten Sarolangun Dalam penanggulangan darurat Narkoba di Kabupaten

Sarolangun. Wilayah penelitian terdahulu di Badan Narkotika Kota Semarang,

Sedangkan Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sarolangun.

Penelitian ataupun studi yang menjelaskan tentang narkoba, Secara

umum memang sudah banyak dilakukan. Demikian dengan artikel yang dibuat

Page 37: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

24

Jensendanies Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, yang berjudul

“Bahaya Narkoba Bagi Remaja” dalam artikelnya Jesendanies menjelaskan

penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang dikalangan generasi muda,

dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda

tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini dikemudian

hari. Karena pemuda sebagai generasai yang diharapkan menjadi penerus

bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti Zat-zat Adiktif penghancur

syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya,

generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal

kenangan27

.

Dalam artikel tersebut Jesendanies menyatakan jumlah pemakai

narkotika semakin lama semakin bertambah jumlahnya terutama bagi para

remaja. Hal ini akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi generasi

penerus bangsa ini. Kalau dirata-ratakan, usia sasaran Narkoba ini adalah usia

pelajar,yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak didik kita kapan

saja. Dalam hal ini perlu upaya dari orang tua untuk menjaga anak-anaknya agar

tidak terjerumus kedalam Narkotika.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan di atas,pada

umumnya penelitian ini hampir sama dengan penelitian terdahulu. Namun

penelitian ini dilakukan pada tempat dan waktu yang berbeda, penelitian ini

27

http://ahmadtholabi.wordpress.com/2009/12/13/menanggulangi-penyalahgunaan-narkoba.

Page 38: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

25

dilakukan di Kabupaten Sarolangun. Akan tetapi, dalam penelitian ini penulis

lebih mengarah pada Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun dalam

Penanggulangan darurat Narkoba di Kabupaten Sarolangun,

Page 39: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

26

BAB II

METODE PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Dalam Penelitian ini, penulis memilih lokasi penelitian ini dilakukan di

Kabupaten Sarolangun

2. Lingkup Penelitian

Lingkup dalam penelitian ini adalah tentang Peran Pemerintah Daerah

Kabupaten Sarolangun Dalam Penanggulangan Darurat Narkoba di

Kabupaten Sarolangun.

3. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, dimana Pendekatan Kualitatif

merupakan Metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna

yang oleh sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari

masalah social atau kemanusian. Penelitian ini membahas tentang: Peran

Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun Dalam Penanggulangan Darurat

Narkoba di Kabupaten Sarolangun. Dalam upaya Mengaplikasikan dan

mempedomani metode penelitian yang dimaksud,peneliti melakukan

pengumpulan data melalui Observasi, Dokumentasi dan Wawancara

langsung kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan tema penelitian ini.

Page 40: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

27

4. Sumber Data

a). Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan

melakukannya. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru. Data primer

yang digunakan dalam penelitian ini adalah PERDA Provinsi Jambi No. 5

Tahun 2017 tentang Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan

Zat Adiktif lainnya. Tentang: Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun

Dalam Penanggulangan Darurat Narkoba di Kabupaten Sarolangun .

b). Data Sekunder

Data Sekunder adalah data penunjang yang dapat diperoleh dari

sumber-sumber yang ada relevansinya dengan pembahasan yakni berupa Buku-

buku, Jurnal, Internet dan lainnya.

1. Instrumen Pengumpulan Data

a). Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya

dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

Page 41: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

28

diperoleh melalui observasi. Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti

sudah mengamati fenomena yang relevan dengan pokok bahasan peneliti yakni

melakukan pengamatan dalam :Peran Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun Dalam Penanggulangan Darurat Narkoba.28

b). Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan pengumpulan data yang

dilakukan dengan bertatapan langsung dengan informan, wawancara berguna

untuk mendapatkan informasi secara langsung dari informan yang berguna untuk

pengumpulan data.

c). Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sudah

tersedia dalam catatan dokumen. Fungsinya sebagai pendukung dan

pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui Observasi dan

wawancara mendalam29

.

5. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif. Analisis kualitatif adalah menguraikan data dalam bentuk

28

Burhan Bungi, Metode Penelitian Kualitatif,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2008,hlm 29

Sayuti una,MH dkk,Pedoman Penulisan Skripsi,(Syariah Press 2014)hlm.179

Page 42: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

29

kalimat yang teratur sehingga memudahkan pemahaman dan interpretasi

data.30

1. Sistematis Penulisan

Agar penulis skripsi ini tidak keluar dari pokok pembahasan, maka

penulis membuat sistematika penulisan yang akan menjadi panduan

dalam penulisan skripsi ini dan menjadi ringkasan dari pembahasan-

pembahasan yang ada di dalam setiap bab nya seperti yang telah tertera

di bawah ini :

Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori dan

tinjauan pustaka.

Bab II : Merupakan bab yang membahas mengenai metode penelitian

yang di dalamnya membahas tentang tempat dan waktu penelitian,

pendekatan penelitian, Jenis dan Sumber Data, Instrument pengumpulan

Data, Teknik Analisis Data, dan Serta Sistematika penulisan.

Bab III : Merupakan bab yang membuat gambaran umum lokasi.

Bab IV : Pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah yang ada

di dalam penelitian ini.

30

Ibid.,hlm.205

Page 43: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

30

Bab V : Penutup yang terdiri dari : kesimpulan dan saran.

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian di lapangan,

maka penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal

penelitian sebagai berikut:

Page 44: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

31

Tabel 1

Jadwal Penelitian.

No

. Kegiatan

Tahun 2018

Agust September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul X

No

.

Kegiatan

Tahun 2019

Februari Maret April Mei Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2 Pembuatan

Proposal

X X X X X

3 Perbaikan

Proposal Dan

Seminar

No

.

Kegiatan Tahun 2019

Agustus Septemb

er

Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

4 Surat Izin Riset X

5 Pengumpulan Data X X

Page 45: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

32

6 Pengolahan Dan

Analisis Data

X X X

7

Pembuatan

Laporan

8

Bimbingan Dan

Perbaikan

X

No

.

Kegiatan

Tahun 2020

Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

9 Agenda Skripsi X

10 Sidang Munaqasah X

11 Revisi Skripsi X

Page 46: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

33

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Kabupaten Sarolangun

Kabupaten Sarolangun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi,

Indonesia. Kabupaten ini merupakan salah satu Kabupaten pemekaran dari

Kabupaten Sarolangun Bangko (Sarko) yang beribukota di Bangko. Melalui

Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 secara yuridis formal Kabupaten

Sarolangun resmi terbentuk.

Selanjutnya diperkuat dengan Keputusan DPRD Propinsi Jambi Nomor

: 2/DPRD/99 Tanggal 9 Juli 199931

Tentang Pemekaran Kabupaten di Propinsi

Jambi menjadi 9 Kabupaten dan 1 Kota. Atas dasar kebijakan tersebut, maka

pada tanggal 12 Oktober 1999 Kabupaten Sarolangun resmi menjadi daerah

otonom dengan Bupati Pertama 1999 – 2001 adalah H. Muhammad Madel (Care

Taker). Kemudian berdasarkan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

melalui DPRD Kabupaten Sarolangun Tahun 2001 terpilih Bupati dan Wakil

Bupati H. Muhammad Madel, dan H. Maryadi Syarif. Saat ini setelah

dilaksanakannya pemilihan umum secara langsung pada bulan Juli 2006 yang

merupakan pemilu lansung pertama bagi Kabupaten Sarolangun maka

terpilihlah H. Hasan Basri Agus dan H. Cek Endra sebagai Bupati dan Wakil

Bupati Sarolangun terpilih periode 2006 – 2011. Berdasarkan Hasil Pemilukada

31

https://sarolangunkab.go.id/sejarah/

Page 47: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

34

Tahun 2011 maka terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2011 – 2016

adalah H. Cek Endra dan Pahrul Rozi. Dan melalui pemilihan secara lagsung, H.

Cek Endra kembali terpilih sebagai Bupati untuk periode 2017 – 2022

berpasangan dengan H. Hilalatil Badri Sebagai Wakil Bupati.

Dalam rangka melengkapi kelembagaan pemerintahan dan birokrasi

publik dan sebagai Kabupaten Pemekaran, maka lembaga Legislatif Kabupaten

Sarolangun DPRD pada awal berdirinya masih merupakan bagian dari DRPD

Kabupaten Sarolangun Bangko (Sarko). Pemisahan lembaga Legislatif

Kabupaten Sarolangun dibentuk bersamaan dengan dasar Undang – Undang

Nomor 54 Tahun 1999 dan selanjutnya disempurnakan kembali melalui Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2000 dengan jumlah anggota DPRD sebanyak 25

orang.

Pada awal berdirinya Kabupaten Sarolangun terdiri dari 6 (enam)

Kecamatan, 107 Desa, 4 Kelurahan dan 2 Desa Unit Pemukiman Transmigrasi

dan saat ini tahun 2013 sudah menjadi 10 Kecamatan, 9 kelurahan, dan 149

Desa.

Luas wilayah Kabupaten Sarolangun32

± 6.174,43 Km² atau 617.400.

(Ha) serta terletak pada ketinggian 20-1950 M dari Permukaan Laut yang terdiri

dari Dataran Rendah 5.248 Km² (85%) dan Dataran Tinggi 926 Km

² (15%).

32

https://saroangunkab.go.id/gambaran-umum/

Page 48: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

35

Secara administrasi, Kabupaten Sarolangun terbagi menjadi 10

Kecamatan, 149 Desa dan 9 kelurahan. Jarak dari ibukota Provinsi Jambi ke

ibukota Kabupaten Sarolangun sekitar 180 Km dan dapat ditempuh selama 4 jam

perjalanan dengan kendaraan roda empat. Jumlah penduduk Kabupaten

Sarolangun tahun 2013 mencapai 267.549 jiwa, terdiri dari laki-laki ± 136.344

jiwa dan perempuan ± 131.205 sedangkan pada tahun 2014 meningkatkan

menjadi 272.203 jiwa terdiri dari laki-laki 138.692 jiwa dan perempuan 133.511

Jiwa dengan kepadatan penduduk 44 jiwa/ Km.

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Kabupaten Sarolangun

menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Dapat dilihat pada tahun

2013 laju pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sarolangun sebesar 7,89%

sedangkan pada tahun 2014 mencapai angka 8.18%. mengalami peningkatan

sebesar 0,29 %. Hingga saat ini, para pelaku ekonomi dan pengusaha yang

melakukan berbagai macam aktivitas/kegiatan ekonomi yang lebih intensif

maupun reguler di Kabupaten Sarolangun tumbuh, berkembang dan

berkesinambungan lebih cepat dibanding tahun sebelumnya. Struktur

Perekonomian juga didominasi oleh sektor pertanian yang memberikan

kontribusi terbesar terhadap PDRB (Product Domestik Rational Bruto).

Kontributor terbesar selanjutnya adalah sektor migas, pertambangan dan

penggalian, serta sektor perdagangan, perhotelan dan restoran.

Page 49: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

36

2. Letak Geografis

LETAK GEOGRAFIS

Kabupaten Sarolangun merupakan salah satu kabupaten di Provinsi

Jambi terletak di bagian barat Provinsi Jambi. Secara Geografis wilayah

Kabupaten Sarolangun33

terletak pada posisi 1020

03‟39” sampai 1030

13‟17” BT

dan antara 010

53‟39” LS sampai 020

46‟24” LS (Meridian Greenwich), dengan

batas administrasi wilayah Kabupaten Sarolangun sebagai berikut:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.

2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong Provinsi

Bengkulu.

33

https://sarolangunkab.go.id/geografis/

Page 50: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

37

3) Sebelah Barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Merangin Provinsi

Jambi.

4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi

Sumatera Selatan.

Secara administrasi, Kabupaten Sarolangun terbagi menjadi 10 Kecamatan

dengan luas wilayah masing-masing dapat dilihat dalam tabel berikut34

:

Tabel 2.0

Luas wilayah Kabupaten Sarolangun Per-Kecamatan pada tahun 2014

No Kecamatan Ibukota Luas wilayah

Km2

%

1 Batang Asai Pekan Gedang 858 13.90

2 Pauh Pauh 1.770 28.67

3 Sarolangun Sarolangun 319 5.17

4 Bathin VIII Limbur

Tembesi

498 8.07

5 Mandiangin Mandiangin 636 10.30

6 Air Hitam Jernih 471 7.63

7 Limun Pulau Pandan 799 12.94

8 Cermin Nan Gedang Lubuk Resam 320 5.18

9 Pelawan Pelawan 330 5.34

10 Singkut Singkut 137 2.80

Sumber : BPS Kabupaten Sarolangun, 2014

3. KEADAAN ALAM

Keadaan topografi wilayah Kabupaten Sarolangun bervariasi, mulai dari

datar, bergelombang sampai berbukit-bukit. Wilayah bagian utara umumnya

datar hingga bergelombang, wilayah bagian timur datar bergelombang dan

34

BPS Kabupaten Sarolangun, 2014

Page 51: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

38

wilayah bagian selatan berbukit-bukit, sedangkan wilayah bagian barat datar

bergelombang.

Topografi wilayah Kabupaten Sarolangun terdiri dari :

a. Dataran (0-2%) seluas 167.891 Ha,

b. Bergelombang (3-15%) seluas 272.412 Ha,

c. Curam (16-40%) seluas 78.090 Ha, dan

d. Sangat curam ( 40%) seluas 99.090 Ha.

4. KEADAAN IKLIM

Kabupaten Sarolangun memiliki iklim tropis basah dengan

temperatur berkisar antara 200-32

0C dan curah hujan antara 2.400-2.500 mm

per tahun. Temperatur udara rata-rata tercatat sebesar 240C dengan suhu

tertinggi 320C pada bulan Agustus dan terendah 20

0C pada bulan Desember.

Jenis tanah di wilayah Kabupaten Sarolangun cukup beragam di berbagai

tempat. Rincian dari jenis-jenis tanah yang terdapat di Kabupaten

Sarolangun dilihat pada tabel berikut35

:

35

Kantor Pertanahan Kabupaten Sarolangun, 2014

Page 52: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

39

Tabel 2.1

Jenis Tanah (Ha)

No PMK Latosol Andosol Aluvial Komp Ltsl +

Litsl

JLH

1 Sarolangun 30.200 - - 20.700 - 50.900

2 Pelawan 29.945 4.320 - 16.033 - 50.298

3 Singkut - - - - - -

4 Limun 6.560 5.595 14.720 16.785 - 43.660

5 CNG - - - - - -

6 Bathin VIII 15.400 - - 15.400 - 30.800

7 Batang

Asai

27.534 10.115 5.420 42.700 - 85.809

8 Pauh 67.601 - - 58.215 - 125.816

9 Mandiangin 28.743 - - 69.217 - 97.960

10 Air Hitam 38.160 3.180 - 2.260 4.190 47.790

Sumber : Kantor Pertanahan Kabupaten Sarolangun, 2014

5. POTENSI DAERAH

1) Perikanan

Page 53: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

40

Potensi sumber daya perikanan di Kabupaten Sarolangun terdiri

dari kolam36

, keramba dan perairan umum (sungai dan danau). Bidang

usaha perikanan yang berkembang di Kabupaten Sarolangun meliputi

jenis usaha perikanan darat terdiri dari usaha kolam dan keramba dan

perairan umum memiliki prospek ekonomis. Jenis ikan yang

dibudidayakan adalah ikan mas, ikan nila, ikan patin, ikan gurami dan

lkan lele. Pada tahun 2010 jumlah produksi Perikanan Kabupaten

Sarolangun sebesar 2.245,6 Ton, sedangkan jumlah konsumsi ikan pada

tahun 2010 sebesar 5.939 Ton, ini berarti Kabupaten Sarolangun masih

mengalami defisit atau kekurangan sebanyak 3.693,4 Ton.

2) Kehutanan

36

http://sarolangunkab.go.id/potensi-daerah/perikanan/

Page 54: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

41

Potensi Kehutanan Kabupaten Sarolangun memiliki potensi sumber daya

alam bidang kehutanan seperti hutan lindung37

, taman nasional dan cagar

alam, namun belum seluruhnya dieksploitasi dan dimanfaatkan secara

optimal. Di Kabupaten Sarolangun terdapat 3 (tiga) macam kawasan

lindung yaitu :

a). Kawasan hutan lindung Penetapan kawasan hutan lindung diarahkan

untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sedimentasi dan

menjaga fungsi hidrologi tanah. Kawasan hutan lindung di Kabupaten

Sarolangun terdapat di Kecamatan Batang Asai seluas 33.220 Hektar dan

Kecamatan Limun seluas 21.065 Hektar.

b). Kawasan Taman Nasional Bukit Dua Belas. Kawasan Taman

Nasional Bukit Dua Belas terbagi dalam dua wilayah Kabupaten yaitu

Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Batang Hari. Untuk Kabupaten

Sarolangun terdapat di Kecamatan Air Hitam seluas 6.758 Hektar.

c). Cagar Alam Durian Luncuk I Cagar Alam ini terdapat di Kecamatan

Mandiangin, yaitu Cagar Alam Durian Luncuk I yaitu seluas ± 73,74 Ha.

37

http://sarolangunkab.go.id/potensi-daerah/kehutanan/

Page 55: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

42

3) Pertambangan

a) Potensi Pertambangan Bahan galian Golongan A, terdiri dari :

Bahan galian GolonganA38

, terdiri dari :

1. Minyak Bumi Bahan tambang minyak bumi di Kecamatan

Sarolangun yang telah dieksploitasi oleh PT. Bina Wahana

Petrindo (BWP) meruap sebanyak 4 (empat) sumur dengan

jumlah produksi 1.000-2.000 barel/hari. Sedangkan di Kecamatan

Limun saat ini sedang dieksploitasi oleh PT. Petro China dengan

kapasitas produksi sebesar 120 juta barel yang berada di Desa

Teluk Rendah, Desa Lubuk Resam dan Desa Pulau Pandan.

2. Batu Bara Potensi Batu Bara yang terdapat di Kabupaten

Sarolangun berada di Kecamatan Mandiangin, Pauh, Limun dan

Batang Asai. Batu Bara yang telah diketahui depositnya yakni

38

http://sarolangunkab.go.id/galian-a/

Page 56: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

43

sebesar 6 juta ton dengan nilai kalori 5.000–6.000 kkal/gr

berlokasi di Sungai Dingin Kecamatan Limun. Sedangkan Batu

Bara yang berada di Desa Guruh Baru Kecamatan Mandiangin

memiliki nilai kalori sekitar 4.820–5.455 kkal/gr sementara Batu

Bara yang berlokasi di Desa Lubuk Napal I, Lubuk Napal II,

Mensao, Mengkua dan Lubuk Kepayang belum terukur nilai

kalorinya.

b) Potensi Pertambangan Bahan galian Golongan B, terdiri dari :

Bahan galian Golongan B39

, terdiri dari :

1) Emas Kandungan emas terdapat disepanjang alur sungai di Kecamatan

Batang Asai dan Kecamatan Limun. Alokasi yang telah diketahui kadar

emasnya yakni di Kecamatan Limun yang beralokasi di Sungai B.limun

dengan kadar emas sebesar 3,34 gr/ton dengan cadangan terindikasi 2

39

http://sarolangunkab.go.id/potensi-daerah/pertambangan/galian-b/

Page 57: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

44

Mt, dan Sungai Tuboh dengan kadar emas sebesar 1.762.617 ton biji

dengan kandungan 0,11 gr/ton. Sedangkan lokasi emas yang belum

diketahui kadar emas dan cadangannya yakni di Kecamatan Batang Asai

yang terdapat di Sungai Kinantan Hulu, Sungai Asai dan Sungai Batu

Ampar.

2) Biji Besi Biji Besi yang belum diketahui cadangan dan mineralnya

terdapat di Kecamatan Batang Asai yang beralokasi di Sungai Salak

Bukit Rayo dengan indikasi biji besi yakni dijumpai mineral magnetik,

pirkotik. Sedangkan di Kecamatan Limun yang beralokasi di Sungai

Tuboh dijumpai mineralisasi yang terdiri dari banyaknya sphalerit,

kalkopirit, gaura, hematit dan magnetik.

3) Seng (Zinc) Seng yang mineralisasinya terdapat disungai Tuboh

Kecamatan Limun dengan kandungan seng sebesar 9,98 %, sedangkan

mineralisasi seng yang terdapat di Sungai Menalu Bukit Rayo Desa

Salak Baru Kecamatan Batang Asai dengan kadar Seng (Zn) sekitar 7–

138 ppm.

4) Timbal Potensi Timbal yang mineralisasinya dijumpai terdapat di Sungai

Tuboh Kecamatan Limun dengan kandungan timbal sebesar 1,45 %.

Sedangkan di Kecamatan Batang Asai yang mana mineralisasinya

dijumpai di Sungai Menalu Bukit Rayo Desa Salak Baru Kecamatan

Batang Asai dengan kadar timbal 3–37 ppm.

5) Tembaga Di Kecamatan Batang Asai dimana tembaga yang

mineralisasinya terdapat disungai Manau, Bukit Rayo Desa Salak Baru

Page 58: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

45

yang mana mineral yang dijumpai pirit, pirkotit, sphalatorit dan golina,

dan mineralisasi yang terdapat disungai Kinantan dengan kadar 1–27

ppm. Sedangkan yang terdapat di Kecamatan Limun mineralisasi

tembaga terdapat di Sungai Tuboh dengan kandungan tembaga mencapai

0,8 % (JICA, 1988). Indikasi penyebaran tembaga di Kabupaten

Sarolangun dijumpai di Sungai Batang Asai, Sungai Merandang, daerah

Maribung dan Sungai Tangkui.

c) Potensi Pertambangan Bahan galian Golongan C, terdiri dari :

Bahan galian Golongan C40

, terdiri dari :

a). Batu Gamping Batu Gamping terdapat di Desa Narso Kecil

Kecamatan Batang Asai, sedangkan yang telah diketahui kadar dan

cadangan batu gamping yakni terdapat di daerah Napal Melintang

40

http://sarolangunkab.go.id/galian-c/

Page 59: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

46

Kecamatan Limun dengan kadar Ca0 (54,86–55,85 %) dan cadangan

diperkirakan sebesar 57,8 juta.

b). Granit Singkapan Granit terdapat di Desa Rantau Panjang Dusun

Salak Baru Kecamatan Batang Asai.

c). Marmer Marmer terdapat di Napal Melintang Bukit Bulan Kecamatan

Limun yang mana kadar dan cadangannya belum diketahui.

d). Fosfat Singkapan Fosfat terdapat di daerah Bukit Bulan Kecamatan

Limun dengan kadar P2O5 cukup tinggi yakni 18,37 %.

B. PENDUDUK KABUPATENSAROLANGUN

Data kependudukan yang disajikan pada pulikasi ini merupakan hasil

proyeksi penduduk tahun 2012 s.d. 2016 yang dilakukan oleh Badan Pusat

Statistik Kabupaten Sarolangun yang di dasarkan pada data data sensus

penduduk tahun 2012 s.d 2016. Jumlah hasil proyeksi penduduk Sarolangun

284.201 jiwa. Dilihat dari segi kepadatan penduduk maka jumlah penduduk dan

rasio jenis kelamin menurut Kecamatan di Kabupaten Sarolangun Provinsi

Jambi Tahun 2012 s.d 201641

adalah :

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Sarolangun Per Kecamatan Pada Tahun

2012 s.d. 2016

No Kecamatan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 Sarolangun 49.778 51.159 53.080 54.728 56.381

2 Singkut 38.112 38.907 39.678 40.422 41.147

3 Pelawan 29.479 30.016 30.533 31.027 31.501

41

BPS,Kabupaten-sarolangun-2017

Page 60: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

47

4 Limun 16.188 16.539 16.881 17.212 17.534

5 Batang Asai 16.397 16.539 16.791 16.992 17.193

6 Cermin Nan

Gedang

11.404 11.625 11.840 12.045 12.244

7 Bathin VIII 18.556 18.837 19.120 19.407 19.699

8 Mandiangin 32.697 33.466 34.247 35.049 35.868

9 Air Hitam 25.540 26.329 27.116 27.899 27.899

10 Pauh 21.841 22.385 22.917 23.441 23.441

Jumlah 259.992 265.856 265.856 272.203 278.222

Sumber : BPS, Kabupaten Sarolangun 2017

Sedangkan proporsi jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada

tahun 2016 hampir sama diantara laki-laki dan perempuan, berturut-turut adalah

51% dan 49% atau dengan rasio 1:1 . Rasio jenis kelamin menurut Kecamatan

dapat dilihat pada tabel berikut42

:

Tabel 2.3

Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Kabupaten Sarolangun Tahun

2016

No Kecamatan Jumlah Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 Sarolangun 28.658 27.723 56.381

2 Singkut 21.059 20.088 41.147

3 Pelawan 15.872 15.629 31.501

4 Limun 8.824 8.710 17.534

5 Batang Asai 8.255 8.938 17.193

6 Cermin Nan Gedang 6.161 6.083 12.244

7 Bathin VIII 10.052 9.647 19.699

8 Mandiangin 18.559 17.309 35.868

9 Air Hitam 15.024 13.654 28.678

10 Pauh 12.376 11.580 23.956

Jumlah 144.840 139.361 284.201

42

BPS, Kabupaten

Sarolangun/jumlahpendudukdanrasiojeniskelaminkabupatensarolanguntahun2016

Page 61: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

48

Sumber : BPS, Kabupaten Sarolangun

Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk Kabupaten Sarolangun

terbanyak pada kelompok usia 15-64 tahun, yaitu sekitar 188.007 jiwa atau

66% dari jumlah penduduk yang ada. Perkembangan jumlah penduduk

menurut kelompok umur selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Kabupaten Sarolangun menurut kelompok umur

pada tahun 2012 s.d. 2016.

No

Kelompok

usia (Tahun)

Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

1 O-14 Tahun 82.545 83.437 84.255 84.995 85.617

2 15-64 Tahun 168.825 173.657 178.457 183.219 188.007

3 Tahun 8.622 9.032 9.491 10.008 10.557

Jumlah 259.992 266.126 272.203 278.222 284.181

Sumber : BPS Kabupaten Sarolangun, 2017

Pertambahan jumlah penduduk Kabupaten Sarolangun dari tahun ke

tahun tidak terlalu berbeda. Pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya

berkisar kurang lebih 6.000 orang dari tahun sebelumnya. Pertambahan

penduduk dari tahun 2015 ke tahun 2016 adalah 5.959 atau dengan pertumbuhan

penduduk 2,15%. Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Sarolangun

selama lima tahun terakhir terus meningkat dari tahun ke tahun.

Page 62: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

49

Dengan meningkatnya jumlah penduduk pada setiap tahun, pemerintah

Kabupaten Sarolangun dari tahun 2014 dan 2015 hanya memiliki 15 unit

puskesmas, 50 unit puskesmas pembantu, dan 1 unit Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Sarolangun. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan

Kabupaten Sarolangun, dapat diketahui bahwa rasio sarana kesehatan dasar

terhadap penduduk sebesar 0,33, sedangkan rasio sarana kesehatan rujukan

terhadap penduduk sebesar 0,23. Dari tabel dibawah ini, kita dapat melihat

jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sarolangun pada tahun 2012-

2016.

Tabel 2.5

Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Sarolangun Tahun 2012-

201643

.

Fasilitas Kesehatan Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Rumah Sakit 1 1 1 1 1

Puskesmas 13 13 15 15 15

Puskesmas Pembantu 51 51 51 50 51

Posyandu 297 274 330 328 338

Klinik KB 56 58 137 137 137

Polindes/Poskedes 97 97 103 103 108

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, 2017

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sejak tahun 2016 di Kabupaten

Sarolangun sudah ada satu Rumah Sakit Umum yang beroperasi sejak tahun

43

Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, 2017

Page 63: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

50

2006, 15 buah puskesmas, 51 buah puskesmas pembantu (Pustu) dan 338

Posyandu ini berarti, untuk penanganan masalah kesehatan penduduk pada

setiap kecamatan rata-rata dilayani oleh 1-2 puskesmas dan 4-5 postu. Hal lain

yang tidak kalah penting dalam penanganan kesehatan adalah ketersediaan

sarana dan prasarana pelayanan reproduksi yang bertujuan untuk mengupayakan

agar persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, dan tenaga

medis lainnya).

Jika dilihat dari segi jumlah fasiitas kesehatan dibandingkan dengan jumlah

penduduk Kabupaten Sarolangun masih sangat kurang. Oleh karena itu

Pemerintah Daerah harus berupaya meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas

kesehatan.

C. PROFILKABUPATENSAROLANGUN

Page 64: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

51

Kabupaten Sarolangun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi,

Indonesia. Kabupaten ini merupakan salah satu Kabupaten pemekaran dari

Kabupaten Sarolangun Bangko (Sarko) yang beribukota di Bangko. Melalui

Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 secara yuridis formal Kabupaten

Sarolangun resmi terbentuk.

Selanjutnya diperkuat dengan Keputusan DPRD Propinsi Jambi Nomor :

2/DPRD/99 Tanggal 9 Juli 199944

Tentang Pemekaran Kabupaten di Propinsi

Jambi menjadi 9 Kabupaten dan 1 Kota. Atas dasar kebijakan tersebut, maka

pada tanggal 12 Oktober 1999 Kabupaten Sarolangun resmi menjadi daerah

otonom dengan Bupati Pertama 1999 – 2001 adalah H. Muhammad Madel (Care

Taker).Kemudian berdasarkan Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati melalui

DPRD Kabupaten Sarolangun Tahun 2001 terpilih Bupati dan Wakil Bupati H.

Muhammad Madel, dan H. Maryadi Syarif. Saat ini setelah dilaksanakannya

Pemilihan umum secara langsung pada bulan Juli 2006 yang merupakan pemilu

lansung pertama bagi Kabupaten Sarolangun maka terpilihlah H. Hasan Basri

Agus dan H. Cek Endra sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun terpilih

periode 2006 – 2011. Berdasarkan Hasil Pemilukada Tahun 2011 maka terpilih

sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2011 – 2016 adalah H. Cek

Endra dan Pahrul Rozi. Dan melalui pemilihan secara lagsung, H. Cek Endra

kembali terpilih sebagai Bupati untuk periode 2017 – 2022 berpasangan dengan

H. Hilalatil Badri Sebagai Wakil Bupatiuntuk mengurus pemerintahan

Daerah Kabupaten Sarolangun dan mengatasi permasalahan yang ada di

44

https://sarolangunkab.go.id/sejarah/

Page 65: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

52

Kabupaten Sarolangun, terutama masalah narkoba yang menjadi pusat perhatian

kita bersama.

Luas wilayah Kabupaten Sarolangun ± 6.174,43 Km² atau 617.400. (Ha) serta

terletak pada ketinggian 20-1950 M dari Permukaan Laut yang terdiri dari

Dataran Rendah 5.248 Km² (85%) dan Dataran Tinggi 926 Km

² (15%).

Secara administrasi, Kabupaten Sarolangun terbagi menjadi 10

Kecamatan, 149 Desa dan 9 kelurahan. Jarak dari ibukota Provinsi Jambi ke

ibukota Kabupaten Sarolangun sekitar 180 Km dan dapat ditempuh selama 4 jam

perjalanan dengan kendaraan roda empat. Jumlah penduduk Kabupaten

Sarolangun tahun 2013 mencapai 267.549 jiwa, terdiri dari laki-laki ± 136.344

jiwa dan perempuan ± 131.205 sedangkan pada tahun 2014 meningkatkan

menjadi 272.203 jiwa terdiri dari laki-laki 138.692 jiwa dan perempuan 133.511

Jiwa dengan kepadatan penduduk 44 jiwa/ Km2.

Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian Kabupaten Sarolangun

menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Dapat dilihat pada tahun

2013 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sarolangun sebesar 7,89%

sedangkan pada tahun 2014 mencapai angka 8.18%. mengalami peningkatan

sebesar 0,29 %. Hingga saat ini, para pelaku ekonomi dan pengusaha yang

melakukan berbagai macam aktivitas/kegiatan ekonomi yang lebih intensif

maupun reguler di Kabupaten Sarolangun tumbuh, berkembang dan

berkesinambungan lebih cepat dibanding tahun sebelumnya. struktur

perekonomian juga didominasi oleh sektor pertanian yang memberikan

Page 66: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

53

kontribusi terbesar terhadap PDRB (Product Domestik Rational Bruto).

Kontributor terbesar selanjutnya adalah sektor migas, pertambangan dan

penggalian, serta sektor perdagangan, perhotelan dan restoran.

Page 67: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

54

D. STRUKTUR ORGANISASI KABUPATEN SAROLANGUN

Visi dan Misi

Visi :

Terwujudnya Sarolangun Lebih Sejahtera.

Misi :

a). Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Pelayanan

Umum.

b). Meningkatkan Kualitas SDM serta Penguatan Nilai-nilai Agama

dan Budaya.

c). Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Masyarakat Berbasis

Potensi Lokal.

d). Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Optimal

dan

Berkelanjutan.

e). Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan

Responsif Gender.

f). Meningkatkan Pelayanan Publik45

.

45

Rencana strategi (RENSRA) 2017- 2022

Page 68: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

55

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun Dalam Mengatasi

Permasalahan Penanggulangan Darurat Narkoba yang ada di

Kabupaten Sarolangun.

Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan

amanat Undang-Undang Dasar 1945, Pemerintahan daerah yang mengatur dan

mengurus urusan Pemerintahan menurut asas Otonomi Daerah dan tugas

pembantuan (medebewind),diarahkan untuk mempercepat terwujudnya

Kesejahteraan Masyarakat melalui peningkatan pelayanan, Pemberdayaan dan

peran serta Masyarakat. untuk itu, Peran Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun sangat dibutuhkan dalam mengatasi masalah narkoba yang ada di

Kabupaten Sarolangun.

Mengingat Kabupaten Sarolangunmerupakan daerah perlintasan

peredaran Narkoba antar Provinsi. Tentunya dampak tersebut dapat merugikan

daerah Kabupaten Sarolangun. Selain itu, Kabupaten Sarolangunjuga merupakan

daerah yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan,dan nama

daerah tersebut terdengar sudah tidak asing lagi dari Daerah Kabupaten

Sarolangun,Karena daerah tersebut menjadi salah satu tempat pemasok Narkoba

ke Kabupaten Sarolangun. Karena daerah tersebut dalam tingkat peredaran

narkobanya sudah sangat memprihatinkan dan membahayakan kehidupan

Page 69: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

56

masyarakat dan bernegara. karena mengingat masyarakat dan para remaja

merupakan generasi penerus bangsa.

Berdasarkan data Hasil Rilis dari Badan Narkotika Nasional Provinsi

(BNNP) Jambi46

, Dalam peredaran dan penggunaan Narkotika di Provinsi

Jambi, sedikitnya terdapat 53.177 jiwa pengguna yang terlibat dalam

penyalahgunaan Narkotika. Dan Kabupaten Sarolangun menduduki peringkat

Kedua Penyalahgunaan Narkoba setelah Kota Jambi pada tahun 2018.

Untuk itu perlu adanya tindakan dari Pemerintah Daerah danpihak

Kepolisian dalam menangani kasus narkoba ini.

Berdasarkan dari data Ungkap Kasus Narkoba Satres Polres Sarolangun

yang ada di tabel bawah ini, dapat kita lihat sebagai berikut :

TABEL 2.6

DATA UNGKAP KASUS NARKOBA47

.

SATRES NARKOBA

POLRES SAROLANGUN

NO

TAHUN

JUMLAH

KASUS

JUMLAHKASU

SYANGDITAN

GANI

TERSANGKA

YANG

MASIHPELAJAR

JUMLAHTERSANGKA

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1

2017

39

37 -

44

1

2

2018

55

65 -

65

5

46

http://m.kajanglako.com/id-5397-post-sarolangun-peringkat-2-penyalahgunaan-narkoba-

tertinggi-di-jambi.html 47

DataungkapKasusnarkobaSATRESNARKOBA-Polres-Sarolangun2019

Page 70: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

57

3

2019

41

56

1

57

1

Sumber : Satresnarkobapolressarolangun

Mengingat tingginya data ungkap kasus narkoba yang telah berhasil di

ungkap oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Sarolangun dari tahun ke tahun,

tentunya tingkat peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang ada di Kabupaten

Sarolangun semakin meningkat. Untuk itu perlu adanya Peran Pemerintah

Daerah dalam mengatasi masalah peredaran narkoba ini.

Berdasarkan pernyataan dari salah satu pengguna narkoba yang berinisial

BU, ia menyatakan bahwa48

:

Sebelumnya saya pernah sempat kuliah di universitas

jambi jurusan ekonomi, pada saat itu saya tinggal di

salah satu rumah kontrakan telanaipura, dan semenjak

saya mengenal beberapa teman baru, semenjak itulah

saya mulai terjerumus dalam penggunaan narkoba, teman

saya sempat bilang, kalo kamu belum mencobainya

berarti kamu belum gaul. Maka pada saat itu saya

penasaran sama narkoba dan ingin mencobanya, setelah

saya mencobanya, semenjak itulah saya mulai ketagihan

dengan narkoba jenis sabu yang dibawah oleh teman

saya waktu pertama kalinya. Motor vixion yang saya

gunakan saat kuliah sudah terjual untuk membeli

narkoba itu, karena pada saat itu saya mulai

ketergantungan sama narkoba hingga sekarang ini.

Setelah itu, kuliah saya mulai berantakan dan timbul rasa

malas dari dalam diri saya. Dan lama-kelamaan kuliah

saya pun akhirnya terhenti, karena tidak penah lagi

masuk kuliah. Orang tua saya di kampung pada saat itu

tidak tau kalo saya sudah tidak kuliah lagi, dan seperti

biasanya mereka selalu mengirim uang untuk keperluan

saya kuliah dijambi, hampir 1 tahun saya sudah tidak

kuliah lagi tetapi orang tua saya terus mengirim uang,

48

Wawancaradenganpenggunanarkobayangberinisial (BU)

Page 71: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

58

karena mereka tidak tau apa2, mereka taunya saya masih

kuliah padahal saya sudah hampir 1 tahun tidak kuliah

lagi. Semenjak itu saya memutuskan untuk pulang

kekampung dan memberi tau mereka kalo saya sudah

tidak kuliah lagi. Betapa kecewanya mereka, namun

bagaimana lagi, semuanya sudah terlanjur.

Berdasarkan wawancara diatas, dapat kita simpulkan bahwa faktor

penyebab terjadinya penggunaan narkoba yaitu salah satunya faktor pergaulan

bebas, rasa ingin tau dan kurangnya perhatian dari orang tua. Selain itu, narkoba

juga dapat menghancurkan impian yang sudah kita jalani. Maka dari itu, jauhilah

narkoba supaya kita bisa mencapai cita-cita yang sudah kita impikan.

Kemudian penulis juga sempat melakukan wawancara langsung dengan

mantan pecandu narkoba.

Berdasarkan pernyataan dari mantan pecandu narkoba, ia menyatakan

bahwa :

“Setelah saya menggunakan barang tersebut, justru

merasakan semangat kerja yang meningkat, selera makan

berkurang dan tahan untuk tidak tidur selama 2 hari 2

malam49

”.

Saat merasakan efek narkoba tersebut, mantan pecandu ini menuturkan

untuk langsung berobat :

“Karena sudah merasakan efek ditubuh saya sudah amat

buruk, saya segera melakukan pengobatan ke Rumah

Sakit Jiwa yang berada di Simpang Rimbo saat diperiksa

bahwa tingkat lupa yang ada pada diri saya sudah

mencapai 40%, dan disanalah saya diberikan pengobatan

dengan diberikan 5 buah pil untuk dikonsumsi. Usai

mengkonsumsi obat tersebut hingga habis, saya malah

49

Wawancara dengan Buchori (mantan pecandu narkoba didesa pelawan ), pada tanggal 4

November 2019

Page 72: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

59

dirawat di rumah sakit karena mengidap penyakit TBC

yang berasal dari akibat efek narkoba yang saya pakai

sebelumnya. Selama 1 tahun saya tidak bisa melakukan

aktifitas dan keluar masuk dari Rumah Sakit hingga fisik

saya dahulu sangat subur, sekarang menjadi kurus dan

bukan seperti diri saya yang dahulu. Pernah dalam waktu

dekat ini saya mencoba menggunakan kembali tapi sudah

tidak ada pengaruh apa-apa ditubuh saya karena efek obat

yang masih ada didalam tubuh saya”

Berdasarkan pengalaman dari sang suami, istri dari mantan pecandu

narkoba tersebut ia memberikan sedikit saran bahwa :

“Saya meminta agar tidak menggunakan sama sekali yang

namanya narkoba, karena akan membuat perekonomian

memburuk serta membuat tubuh menjadi tidak sehat

seperti sebelum suami saya mengkonsumsi narkoba”.

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan mantan pecandu narkoba

di atas, dapat kita simpulkan bahwa, selain hanya menghancurkan impian,

membuat ekonomi keluarga memburuk, narkoba juga bisa menimbulkan

penyakit. Maka dari itu kita berharap supaya tidak lagi menggunakan ataupun

mencoba narkoba, karena narkoba dapat membawa kehancuran bagi kita semua.

Waspadalah sebelum semua itu terjadi, sebelum kita menyesal dikemudian hari.

Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota Satres Narkoba Polres

Sarolangun menyatakan sebagai berikut50

:

“Banyaknya mantan tahanan narapidana narkoba yang

telah selesai menjalani hukuman, saat sudah keluar dari

tahanan, mereka malah kembali menjadi pengedar dan

pengguna narkoba”.

50

Wawancara dengan anggota Satres Narkoba Polres Sarolangun,01 November 2019

Page 73: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

60

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat kita simpulkan bahwa

kurangnya tingkat kesadaran hukum dan efek jera yang didapat oleh mantan

narapidana narkoba, dapat memicu mantan narapidana narkoba untuk kembali

menjalani profesinya sebagai pengedar dan pengguna, karena bisnis narkoba ini

juga sangat menguntungkan. Maka dari itu, untuk mengubah seorang mantan

narapidana narkoba tidak bisa dilakukan hanya melalui hukum saja, tetapi harus

melalui dirinya sendiri, karena tingkat kesadaran dirilah yang bisa merubah

seseorang untuk menjadi lebih baik. serta harus ada pengawasan dan perhatian

dari orang tua dan lingkungan yang positif.

Page 74: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

61

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KABUPATEN SAROLANGUN

Sumber : Kantor Kesbangpol Sarolangun51

Sejauh ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun sudah melakukan

Sosialisasi P4GN di beberapa tempat yang ada di Kabupaten Sarolangun52

,

untuk mencegah,mengurangi dan mengatasi peredaran narkoba di daerah

Kabupaten Sarolangun, dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :

51

Struktur Organisasi Kesbangpol Sarolangun 52

DaftarpelaksanaanSosialisasiP4GN-di-Kabupaten-Sarolangun

KEPALA KANTOR

SOLAHUDDIN NOPRI, S.H

NIP. 19731110 200312 1 004

KASI KESBANG DAN ORMAS

PRIYO SUTOPO, BA

NIP.19670819 198810 1 001

JON MERI, SE.

NIP. 19800303 200801 1 003

KASI HUBUNGAN ANTAR LEMBAGA

(HAL)

DODI SARTONO, S.ST

NIP. 19870504 201001 1 004

CORINA FEBRIANTI, SE,.

RINAWATI, S.PD.I

KASI PENANGANAN MASALAH AKTUAL (PMA)

NURJANNAH, S.Pd

NIP.19730305 200012 2 003

REZA LESMANA, SE.

NIP. 19800515 201504 1 001

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA

AINI MARYATI, S.E

NIP. 19840105 20091 2 002

TENI WULANDARI, SH

NIP.19840727 201503 2 004

Page 75: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

62

TABEL 2.7

DAFTAR PELAKSANAAN SOSIALISASI P4GN DI KABUPATEN

SAROLANGUN.

NO. HARI/TANGGAL TEMPAT NAMA PESERTA KETERANGAN

1 2 3 4 5

1.

11 APRIL 2018

KANTOR

BUPATI

SAROLANGUN

1. Ardi HS, SH.

2. Rusdi Medan.

3. T. Manalu SH.

4. M. Syamsuddin.

5. Benny Ragukguk, SH.

6. Zulkarnain, SH.

7. Al‟aliah.

8. Rommy Bastian,

S.Psi.

9. NeniSasmita.

10. Rosmalina.

11. LeniMarleni.

12. Budi Andiyanto.

13. AsepJuliansyah.

14. Hartini.

15. M. Zuhairi, ST.

16. A. Somad.

17. Mailis, SE.

18. Amrizal, SKM.

19. Cahya, S.Pdi.

20. Suprapto.

21. Alva Edison.

22. PriyoSutopo, BA.

23. DodiSartono, S.ST.

24. Bello.

25. Jon Meri.

26. EkoWahyudi.

27. Mustakimah.

28. AidulAnhar.

29. Ervan.

30. Julifar.

31. Ruaida.

32. Ridwan.

33. Rahma, S,Pdi.

34. Mayrendry.

35. Akhirman.

36. TeniSeso BTW, SH.

37. Reza Lesmana.

38. AiniMaryati, SE.

Kejari.

Kodim 0420 Sarko

PolresSarolangun.

KBO PolresSrl.

Brig Sat Narkoba.

KasatNarkoba.

PLT. DP3A.

KasiPromkesDinkes

KasubbagKeuangan.

KasiKerjasama.

Staf Pol PP

RSUD Sarolangun.

BabinsaPasar.

KabidGenbek.

Kepala BNN BtgHari.

Kasubbag DAUM BNNK

KasiRehabilitasi BNNK

Kasi P2M BNNK

KasiPemberantasan BNNK.

KonselorAdiksi BNNK

DansubInteldimSarolangun.

KasiKesbangdanOrmas.

Kasi Hal Kesbagpol

StafKesbangpol.

StafKesbagpol.

StafKesbagpol.

StafKesbangpol.

Staf Kesbabgpol.

StafKesbangpol.

StafKesbangpol.

StafKesbangpol.

StafKesbagpol.

StafKesbagpol.

StafKesbnagpol.

StafKesbangpol.

StafKesbagpol.

StafKesbangpol.

StafKesbangpol.

StafKesbangpol.

Page 76: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

63

39. Abdul Nasir.

40. Ahmad Jais.

StafKesbangpol.

NO. HARI/TANGGAL TEMPAT NAMA PESERTA KETERANGAN

1 2 3 4 5

2..

25 SEPTEMBER

2018.

BALAI DESA

JERNIH KEC.

AIR HITAM.

1. Hamidah.

2. Kasilah.

3. Atika Sari.

4. FatmiHolida.

5. ZaniZema.

6. Zubaidah.

7. Fatimah.

8. Fatmawati.

9. Megawati.

10. SitiWanajar.

11. Norbayanah.

12. LilisSuryani.

13. Siana.

14. Nuripah.

15. Zuryati.

16. Fitryani.

17. Zulima.

18. Suriyati.

19. Sri Lestari.

20. HayatunNupuz.

21. Asmiyati.

22. Reni.

23. Juniarti.

24. Hartinah.

25. UmiSalamah.

26. Sopiah.

27. SitiSyamsiah.

28. Zaharah.

29. Halimah.

30. Hanipah.

31. ZumkobahMukmin.

32. Haruniyah.

33. SitiAisah.

34. Mukminah.

35. Roraia.

36. Sulis.

37. SitiArita.

Kader PosYandu.

AnggotaPokja IV PKK Desa

KetuaPokja III DesaJernih

Sekretaris PKK DesaJernih

Ketua PKK DesaJernih.

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Page 77: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

64

38. Norbiah.

39. Nurhasanah.

40. Nuraini.

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih

Anggota PKK DesaJernih.

NO. HARI/TANGGAL TEMPAT NAMA PESERTA KETERANGAN

1 2 3 4 5

3.

13 Maret 2019.

DesaBatuAmparKec.

Pauh.

1. M. Fadil.

2. Sabli.

3. M. Taher.

4. Manaf.

5. Walid.

6. Rizal Effendi.

7. Maujuhri.

8. Ramadhan.

9. Arfan.

10. Asriyana.

11. Aang.

12. Sardaini.

13. RizaFadillah.

14. Della Anggraeni.

15. Widiana.

16. Willy.

17. Wita.

18. Melly.

19. Rokib.

20. Ayu.

21. Ipan.

22. Eki.

23. A. Kadir.

24. Partini.

25. Suwaiba.

26. Jumiati.

27. Sita.

28. UmiKalsum.

29. Ade Ruspita.

30. Rintan.

31. Niar.

32. Uum.

33. Ria.

34. Roiba.

35. Jawaria.

36. SitiHodijah.

37. Mira.

38. Rusdiana.

39. Evi.

40. Mistiawati.

41. Sulasmi.

Sekdes.

Kadus I.

Ketua RT.

TokohMasyarakat.

TokohMasyarakat.

Pemuda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Page 78: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

65

NO. HARI/TANGGAL TEMPAT NAMA PESERTA KETERANGAN

1 2 3 4 5

42. Arnila.

43. RatihPalina.

44. AniMarlina.

45. Meggaruan.

46. VindaSeptiani.

47. AndiSaputra.

48. PandiRahmad.

49. Padil.

50. Rika.

51. SitiHabibah.

52. Syamsidar.

53. LeniMarlina.

54. Tina.

55. Sri Murni.

56. Nilan.

57. YenniDepita.

58. Joni Ardiandi.

59. Rukmawati.

60. Solekah.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

Sda.

4.

27 Maret 2019.

BappedaSarolangun.

1. Indrawati.

2. Hanisah.

3. H. Marjuki.

4. M. Adhim.

5. H. Masturo, ME.

6. Khairul Amin.

7. Salfitri.

8. NurSyamsul.

9. Muhammad El

Husairi.

10. Murni.

11. Drs.DarulRozi.

12. Taskin.

13. Hadi G.

14. BambangGunawan.

15. Puad.

16. Trikora.

17. BustanilArifin.

18. Abu Bakar.

19. Aridin.

20. Deny Pasuma.

21. Nurohmad H.

SosialisasidanPenyuluhanNarkoba.

NO. HARI/TANGGAL TEMPAT NAMA PESERTA KETERANGAN

Page 79: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

66

1 2 3 4 5

22. H. Arsyad.

23. H. Winarno.

24. H. Hendriman.

25. M. Idris.

26. Hera Yulianti.

27. Haryatun, S.IP.

28. Ida Safitri, SH.

29. Eva Susanti, S.IP.

30. PebrinaYenni.

31. Pauzi, S.IP.

32. Ali Amri, SE.

33. Lily Kadir S,

34. Mawardi, SH.

35. Ihwaudin.

36. Parul.

37. HolilAbsor.

38. KadirParkim.

39. Kholil.

40. Abdullah Fikri.

41. Heriyantoni.

42. Afrizal.

43. HeriKailani.

44. M. Amin Faisal, S,Hi.

45. SohaldiSohan, SH.

46. Zulhitmi, S,Pd.

47. Hairin, SE.

48. Deshendri, SH.

49. T. Manalu, SH.

50. Reza Lesmana, SE.

51. Desima.

52. Nurjanah, S,Pd.

53. PriyoSutopo, BA.

54. TeniSeso BTW, SH.

55. Bello.

56. DodiSartono, S.ST.

57. Jon Meri.

58. Ahmad Jais.

59. Abdul Nasir.

60. AidulAnhar.

61. Ruaida.

62. Ervan.

5.

26 Juli 2019

BappedaSarolangun.

1. Drs.Kholidi.

2. Drs. M. Idrus.

3. H. Masturo, ME.

4. Deny Pasuma.

Tes Urine bagi ASN.

Page 80: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

67

5. NurRohmad.

NO. HARI/TANGGAL TEMPAT NAMA PESERTA KETERANGAN

1 2 3 4 5

6. NurSyamsul H.

7. Haryatun. S.IP.

8. Saipullah.

9. Lily Kadarsih.

10. BustanilArifin.

11. Abdullah Fikri.

12. H. Hendriman.

13. Abu Bakar, ST.

14. BambangGunawan.

15. DarulRozi.

16. Puadi.

17. Eva Susanti, S,IP.

18. Hera Yulianti.

19. T. Manalu, SH.

20. Indrawati.

21. Hanisah.

22. Heriyantoni.

23. ItaSafitri, SH.

24. Arifin.

25. Afriza.

26. Taufan.

27. HadiSukarman.

28. Tasikin.

29. Mawardi, SH.

30. Khairul Amin.

31. HeriKislaini.

32. Mahmud El Husairi.

33. Fauzi.

34. M. Adhim.

35. M. Amin Faisal.

36. Ali Amri.

37. Trikora, S.Pd.

38. SohardiSohan, SH.

39. Zulhitmi, S,Pd.

40. H. Arsyad.

41. H. Winarno.

42. H. Marzuki.

43. Salfita.

44. Hairin.

45. FebrinaYenni.

46. Deshendri.

Page 81: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

68

6.

27 Juli

2019

RumahDinasBupati.

1. UnsurForkopimda

(5 Orang).

2. Para

Kadis/Kaban/Kaka

n( 40 Orang).

3. Para Camat (10

Orang ).

4. Para Lurah (11

Orang).

5. Para

Kabid/Kasi/Kasub

bag (100 orang).

SosialisasidanPenyuluhanNarkobaoleh

BNNP Jambi.

7.

24

Agustus

2019

HalamanLamanBasamo.

1. Diikutidandi

hadirisekitar 1000

orang Peserta.

Peringatan HANI tahun 2019

dangerakjalansehat.

8.

4

November

2019.

SMK Negeri 4

Sarolangun.

1. Suhendri AMD,

SH.

2. Olivia Ulandari

(SMK 4).

3. SitiAisah (SMK

4).

4. Artia( SMK 4).

5. MeriRozalina

(SMK 1)

6. Rosliana (SMK

1)

SosialisasidanPenyuluhanNarkobadari

BNNP Jambi.

NO. HARI/TANGGAL TEMPAT NAMA PESERTA KETERANGAN

1 2 3 4 5

7. Pebi Anti Atmaja

(SMK 1)

8. M. EkoYaga S (SMK

1).

9. Jumadi (SMK 1 )

10. Wahyu ZR (SMK 13)

11. Junita Amelia (SMK

13)

12. Hani Indah PS (SMK

13).

13. AuliaMelindasari

(SMK 13).

14. Intan Irma Kumala

Page 82: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

69

(SMK 13).

15. DikaPratama (SMK

13).

16. M. HariPahlevi (SMA

7).

17. Silvia Rosa Apliyanti

(SMA 7).

18. M. RizkiSaputra

(SMA 7).

19. Oksron Dimas Saputra

(SMA &).

20. RikoJuliansyah (SMA

7).

21. Artha (SMA 7).

22. Frede HG (SMA 1).

23. M. JailaniOkka (SMA

1).

24. Fahri Ahmad Septian

(SMA 1).

25. Reza Pahlevi (SMA 1

Berdasarkan dari data sosialisasi di atas, dapat kita simpulkan bahwa

Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun belum melakukan sosialisasi secara

menyeluruh, terutama yang seharusnya menjadi pusat perhatian pemerintah

dalam mengatasi penyebaran narkoba adalah tempat-tempat yang sudah

terkominasi langsung oleh narkoba. Tetapi pemerintah daerah sebaliknya

hanya melakukan beberapa kali sosialilasi ke desa-desa, Lembaga

pemerintahan dan Sekolah, Seperti SMKN 4 Sarolangun.

Ini semua terjadi karena kurangnya anggaran dari pemerintah daerah,

sehingga program sosialisasi ini tidak bisa diterapkan secara menyeluruh oleh

pihak Kasi Kesbang & Ormas. Karna yang menangani masalah narkoba di

ruang lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun ini adalah pihak Kasi

Page 83: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

70

Kesbang & Ormas Yang berada langsung dibawah lembaga Kesbangpol

Kabupaten Sarolangun.

Kepala Seksi Bina Kesbang dan Ormas, Priyo Sutopo BA yang

menangani masalah narkoba di ruang lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun, menyatakan bahwa :

“Sosialisasi tentang narkoba memang masih dirasakan

kurang. Untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun diharapkan untuk meningkatkan anggaran,

supaya program sosialisasi yang akan di lakukan ke

Masyarakat, Pemuda-i, dan sekolah dapat berjalan

secara merata. Karena sejauh ini, pihak Kasi Kesbang &

Ormas yang hendak melakukan sosialisasi hanya

terkendala oleh anggaran53

”.

Wawancara di atas menjelaskan bahwa sosialisasi tentang narkoba

yang ada di Daerah Kabupaten Sarolangun memang masih dirasakan kurang.

Untuk itu, perlu Adanya tanggapan langsung dari Pemerintah Daerah untuk

menambah anggaran, supaya sosialisasi yang akan dilakukan oleh pihak Kasi

Kesbang & Ormas kepada warga, baik itu lembaga pemerintah maupun

sekolah, dapat berjalan dengan lancar.

Salah satu anggota Ormas Gerakan Anti Narkoba (GAN), Dodi

sularso yang ikut berperan bersosialisasi kepada Masyarakat,

menyatakan bahwa54

:

53

Wawancara dengan Priyo Sutopo BA, Kepala Seksi Bina Kesbang & Ormas, 7 November

2019. 54

Wawancara dengan anggota ormas Gerakan Anti Narkoba (GAN), 7 November 2019

Page 84: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

71

“Pihak Kasi Kesbang & Ormas, dan anggota (GAN)

yang selalu ikut bersosialisasi bersama kepada

masyarakat, selalu mengalami keterbatasan anggaran

pada saat hendak melakukan sosialisasi. Selain itu,

kurang harmonisnya hubungan antara anggota Ormas

GAN dengan pemerintah dapat memicu lambatnya laju

pelaksanaan Program sosialisasi. Karena ormas ini

bergabung secara sukarela”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dengan keterbatasan

anggaran dari Pemerintah Daerah, sehingga program sosialisasi P4GN

yang akan dilakukannya ke desa-desa dan sekolah bisa terhambat hanya

karena keterbatasan anggaran. Untuk itu, Pemerintah Daerah di harapkan

bisa meningkatkan anggaran khusus Sosialisasi P4GN yang akan

dilakukan oleh pihak Kasi Kesbang & Ormas dan para Ormas Gerakan

Anti Narkoba (GAN) demi tercapainya tujuan pemerintah dalam

mengurangi tingkat peredaran dan penggunaan narkoba yang ada di

Kabupaten Sarolangun.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Pemerintah Daerah

dalamMengatasi Permasalahan Penanggulangan Darurat Narkoba

yang ada di Kabupaten Sarolangun.

1. Faktor Pendukung Pemerintah Daerah dalam Mengatasi masalah

Penanggulangan Darurat Narkoba yang ada di Kabupaten

Sarolangun.

a) Faktor Anggaran

Pemerintah Daerah sudah menyiapkan anggaran sebesar,

Rp.550juta. untuk mengcegah, mengatasi, dan mengurangi tingkat

Page 85: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

72

peredaran dan penggunaan narkoba. Salah satunya pembangunan

gedung Rehabilitas narkoba yang ada didaerah Bathin VIII Limbur

tembesi. Yang nantinya akan digunakan untuk mengobati para

pengguna narkoba.

Berdasarkan wawancara langsung dengan Kepala Kantor

Kesbangpol Kabupaten Sarolangun, ia menyatakan sebagai berikut55

:

Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun sedang

melakukan pembangunan gedung Rehabilitas narkoba

yang terletak didaerah BathinVIII limbur tembesi, yang

nantinya akan berguna untuk mengobati para pecandu

dan pengguna narkoba, supaya nanti mereka bisa sembuh

dan diobati disana.

b) Pemerintah Daerah sudah mengusulkan kepada Badan Narkotika

Nasinal Provinsi (BNNP) dan Badan Narkotika Nasinal (BNN)

untuk ditempatkannya sebuah Badan Narkotika Nasional

Kabupaten (BNNK) di daerah Kabupaten Sarolangun.

c) Pemerintah Daerah sedang berupaya menerapkan program

Sosialisasi P4GN ke desa-desa, Lingkungan Pemerintahan dan

sekolah. Untuk mengurangi penyebaran dan penggunaan narkoba

yang ada di daerah Kabupaten sarolangun56

.

d) Faktor Manusia Pelaksana

Pemerintah Daerah sudah membentuk team pelaksana yang

dijalankan oleh pihak Kasi Kesbang & Ormas. Dan dibantu oleh

sebuah Organisasi Masyarakat yang diberi nama Ormas GAN

55

BerdasarkanwawancaradenganKepalaKantorKesbangpolKabupatenSarolangun 56

Berdasarkanobservasilapangan-1

Page 86: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

73

(Gerakan Anti Narkoba). Untuk menjalani dan melaksanakan

program Sosialisasi P4GN dan Pemberdayaan Manusia ke desa-

desa dan sekolah.

e) Meningkatkan Pemberdayaan Manusia.

Masyarakat harus didorong agar mampu menyelesaikan masalah

mereka sendiri. Tugas pemerintah sebagai fasilitator mendorong

proses membangun kesadaran Masyarakat, membangun system,

menyusun pedoman, dan melatih tenaga masyarakat agar handal.

Dengan demikian pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses

dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam

berbagai pengontrolan atas dan pengaruhnya terhadap kejadian-

kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi

kehidupannya dan kehidupan orang lain.

f) Partisipasi Aktif Masyarakat.

Partisipasi Masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka mencegah

penyalahgunaan dan peredaran narkoba ini. Untuk itu, peran

masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam mengawasi setiap gerak-

gerik peredaran dan penggunaan narkoba ini. Dan diharapkan

kepada masyarakat jika ada melihat orang yang sedang melakukan

transaksi ataupun penggunaaan narkoba, untuk segera melaporkan

kepada pihak kepolisian.

Page 87: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

74

2. Faktor PenghambatPemerintah Daerah dalam Mengatasi masalah

Penanggulangan Darurat Narkoba yang ada di Kabupaten

Sarolangun.

1) Kurangnya Anggaran.

Dimana, faktor anggaran dapat memperhambat pemerintah dalam

menerapkan program sosialisasi P4GN ke desa-desa, demi tujuan

mengurangi dan mengatasi penyebaran dan penggunaan narkoba.

2) Belum adanya Kantor BNNK.

Ini menjadi salah satu penghambat pemerintah daerah dalam

mengatasi masalah narkoba.57

Secara garis besar faktor yang mempengaruhi anak remaja, dan orang

dewasa yang menggunakan narkoba adalah faktor internal dan faktor

eksternal :

1) Faktor internal

Yakni faktor yang berasal dari diri seseorang, dimana faktor

internal itu sendiri terdiri dari : Perasaan egois, kehendak ingin

bebas, kegoncangan jiwa dan rasa keingintahuan terhadap hal-hal

baru. Sedangkan

2) Faktor eksternal

Yakni faktor yang berasal dari luar diri seseorang atau remaja

yang mempengaruhi terjadinya penyalahgunaan penggunaan

narkoba, adapun faktor eksternal itu sendiri terdiri dari keadaan

57

Bedasarkanobservasilapangan-2

Page 88: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

75

ekonomi, pergaulan, lingkungan, kemudahan mendapatkannya,

kurangnya pengawasan dan pengetahuan.

C. Apa Solusi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Sarolangun dalam mengatasi Permasalahan

Penanggulangan Darurat Narkoba yang ada di Kabupaten

Saroangun

1. Meningkatkan Anggaran.

Dengan meningkatkan anggaran khusus Sosialisasi P4GN, diharapkan

supaya program sosialisasi ini bisa terapkan secara merata ke desa-desa

dan sekolah yang ada di daerah Kabupaten Sarolangun, terutama ke

daerah yang rawan angka peredaran dan penggunaan narkoba, contohnya

seperti Daerah Kecamatan Pelawan, Kecamatan Singkut, Kecamatan

Sarolangun, Kecamatan Pauh dan Kecamatan Mandiangin. Karena di

daerah itu adalah daerah yang sangat rawan daerah peredaran dan

penggunaan narkoba.

Berdasarkan wawancara dengan pak Syarif. SE, salah satu

karyawan yang bekerja di staf kantor Bappeda, ia menanggapi bahwa58

:

“Pada saat ini, pemerintah daerah memang sudah

berupaya mengatasi masalah peredaran dan

penggunaan narkoba, tetapi masih terbatasi oleh

anggaran sehingga program sosialisasi P4GN yang

diterapkan langsung oleh pemerintah tidak bisa

58

Wawancara dengan Syarif.SE, Staf Bappeda Sarolangun, 8 November 2019

Page 89: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

76

dilakukan secara menyeluruh dan merata. Untuk

itu, pemerintah daerah diharapkan untuk

meningkatkan kembali anggaran khusus sosialisasi

dan pemberdayaan manusia, supaya program ini

bisa dilakukan secara menyeluruh dan merata

hingga ke daerah-daerah pelosok yang ada di

kabupaten sarolangun. Karena dia sangat

memprihatinkan, mengingat banyaknya anak muda

dan bahkan mungkin anak nya juga bisa terkena

dampak dari narkoba ini. untuk itu, anak muda

merupakan generasi penerus bangsa yang harus

dijaga dan akan tetap tumbuh hingga dewasa,

karena merekalah yang akan mengurus, menjaga,

memperjuangkan dan mempertahankan negara ini

untuk tetap berdiri tegak di atas bumi pertiwi yang

sangat kita cintai ini”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita simpulkan

bahwa mengingat banyaknya anak muda yang merupakan akan menjadi

generasi penerus bangsa, untuk itu anak muda harus dijaga dan

dijauhkandari narkoba yang dapat merusak generasi bangsa. Karena jika

generasi ini sudah rusak, siapa lagi yang akan melanjutkan perjuangan

bangsa ini, tidak mungkin orang-orang yang sekarang ini yang akan

mengurus negara ini untuk selamanya. Untuk itu, Pemerintah Daerah

diharapkan bisa meningkatkan anggaran untuk melakukan sosialisasi ini

supaya bisa dilakukan secara merata dan menyeluruh, demi menjaga

generasi penerus bangsa agar tidak terkena dari narkoba, dan mengurangi

ataupun mengatasi tingkat peredaran dan penggunaan narkoba.

Page 90: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

77

2. Meningkatkan Pemberdayaan Manusia.

Masyarakat harus didorong agar mampu menyelesaikan masalah

mereka sendiri. Tugas pemerintah sebagai fasilitator mendorong proses

membangun kesadaran Masyarakat, membangun system, menyusun

pedoman, dan melatih tenaga masyarakat agar handal. Dengan demikian

pemberdayaan dapat diartikan sebagai proses dengan Mana orang

menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan

atas dan pengaruhnya terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga

yang mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain.

Berdasarkan wawancara dengan pak Kadir, salah satu tokoh

masyarakat. ia menyatakan bahwa59

:

Dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat,

merupakan salah satu kewajiban pemerintah dalam

meningkatkan pemberdayaan manusia dengan wujud

membangun tingkat kesadaran masyarakat,

bukanhanya menjalin hubungan silaturahmi saja,

tetapi juga bisa meningkatkan hubungan kerjasama

antara pihak pemerintah dan masyarakat.

59

Wawancaradengan kadir, salah satu tokoh masyarakat,9Novenber2019

Page 91: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

78

3. Membuat Reklame/Spanduk Tentang bahaya narkoba.

Dengan membuat dan memasangkan reklame/spanduk tentang

bahaya narkoba ke Setiap persimpangan yang ada di setiap daerah

kecamatan, desa-desa dan sekolah di Kabupaten Sarolangun, supaya

masyarakat dan anak muda zaman sekarang bisa sadar dan tau bahwa

narkoba itu sangat berbahaya. Selain bisa menimbulkan penyakit, bahkan

narkoba itu juga bisa menyebabkan kematian.

Berdasarkan wawancara dengan anggota Satres Narkoba, ia

menyatakan bahwa60

:

“Sejauh ini, belum ada saya lihat pemerintah

daerah melakukan pemasangan reklame/spanduk

tentang bahaya narkoba di setiap jalan di

Kabupaten Sarolangun ini, padahal tanpa kita

sadari bahwa spanduk itu juga bisa memotivasi

anak muda zaman sekarang supaya tidak

menggunakan narkoba. Walaupun tidak setiap

simpang, setidaknya kan ada juga sekitar 2 atau 3

spanduk yang terpasang”.

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita simpulkan bahwa

pentingnya pemasangan reklame/spanduk tentang bahaya narkoba,

karena tanpa kita sadari bahwa spanduk itu juga bisa memberikan

motivasi kepada anak muda supaya tidak menggunakan narkoba. Untuk

itu diharapkan kepada Pemerintah Daerah untuk segera membuat dan

memasangkan spanduk tentang bahaya narkoba, supaya anak muda bisa

sadar dan tau dengan bahaya nya narkoba.

60

Wawancara dengan anggota Satres Narkoba, 1 November 2019

Page 92: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

79

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan tentang Peran

Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun Dalam Mengatasi

Permasalahan Penanggulangan Darurat Narkoba di Kabupaten Sarolangun,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun Dalam Mengatasi

Permasalahan Penanggulangan Darurat Narkoba yang ada di

Kabupaten Sarolangun. Sejauh ini, Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun sudah mengambil tindakan dalam mengatasi

permasalahan penanggulangun darurat narkoba yang ada di

kabupaten sarolangun, yaitu dengan cara melakukan Program

Sosialisasi P4GN dan Pemberdayaan Manusia ke desa-desa dan

sekolah yang adadi kabupaten sarolangun, gunanya untuk mencegah,

mengurangi dan mengatasi masalah peredaran dan penggunaan

narkoba. Tetapi program sosialisasi P4GN ini tidak bisa di terapkan

secara merata dan menyeluruh ke daerah dan sekolah yang ada di

Kabupaten Sarolangun ini, karena keterbatasan anggaran.

Page 93: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

80

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Peran Pemerintah Daerah

dalamMengatasi Permasalahan Penanggulangan Darurat Narkoba

yang ada di Kabupaten Sarolangun.

a. Faktor pendukung.

- Faktor Anggaran.

Pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp.550

juta untukuntuk mengcegah, mengatasi, dan mengurangi

tingkat peredaran dan penggunaan narkoba. Salah satunya

untuk pembangunan gedung Rehabilitas narkoba yang ada

didaerah Bathin VIII Limbur tembesi. Yang nantinya akan

digunakan untuk mengobati para pengguna narkoba.

- Pemerintah daerah Kabupaten Sarolangun bersama BNNP

Jambi sudah mengusulkan untuk di tempatkannya sebuah

kantor BNNK kepada BNN.

- Pemerintah Daerah sedang menerapkan program

Sosialisasi P4GN ke desa-desa dan sekolah yang ada di

Daerah Kabupaten Sarolangun.

- Faktor Manusia Pelaksana

Dimana pemerintah daerah sudah membentuk sebuah tim

pelaksana untuk menerapkan program sosialisasi P4GN ke

desa-desa dan sekolah.

- Meningkatkan Pemberdayaan Manusia

- Pastisipasi Aktif Masyarakat.

Page 94: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

81

b. Faktor Penghambat

- Kurangnya Anggaran

Dengan kurangnya anggaran, dapat membuat setiap

soliasisasi yang hendak dilakukan oleh Kasi Kesbang &

Ormas bersama Ormas GAN bisa terhambat, karena

zaman sekarang semuanya butuh uang, apa-apa harus

pakai uang.

- Belum adanya Kantor BNNK.

3. Apa Solusi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Sarolangun dalam mengatasi Permasalahan Penanggulangan Darurat

Narkoba yang ada di Kabupaten Sarolangun.

a. Meningkatkan Anggaran

Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun diharapkan untuk

meningkatkan anggaran, supaya setiap Sosialisasi P4GN yang

dilakukan oleh Kasi kesbang & Ormas bersama Ormas GAN

bisa diterapkan secara merata dan menyeluruh ke desa-desa

dan sekolah. Gunanya untuk mencegah, mengurangi dan

mengatasi masalah penyebaran dan penggunaan narkoba yang

ada di Daerah Kabupaten Sarolangun.

b. Meningkatkan Pemberdayaan Manusia.

Page 95: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

82

Dengan meningkatkan pemberdayaan manusia, merupakan

salah satu ujud pemerintah dalam upaya meningkatkan

kesadaran masyarakat, guna untuk mengatasi hal-hal yang

tidak di inginkan.

c. Membuat Reklame/Spanduk Tetang Bahaya Narkoba.

B. SARAN

Setelah penulis menguraikan masalah ini, maka penulis mengajukan

beberapa saran-saran sebagai berikut :

1. Saran penulis kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sarolangun untuk

meningkatkan anggaran, supaya setiap Program Sosialisasi P4GN yang

hendak diterapkan oleh Kasi Kesbang & Ormas bersama Ormas Gerakan

Anti Narkoba (GAN), bisa diterapkan secara merata dan menyeluruh ke

desa-desa dan sekolah yang ada di daerah Kabupaten Sarolangun.

Terutama ke daerah-daerah yang terkontaminasi langsung oleh peredaran

dan penggunaan narkoba. Supaya bisa mencegah, mengurangi dan

mengatasi masalah penyebaran dan penggunaan narkoba yang ada di

daerah Kabupaten Sarolangun.

2. Saran penulis kepada Kasatres Narkoba Polres Sarolangun untuk selalu

menangani dan mengungkap kasus peredaran dan penggunaan narkoba.

supaya bisa menangkap dan memberikan sanksi hukum kepada para

Page 96: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

83

pengedar dan pengguna narkoba sehingga dapat mempersempit ruang

gerak pengedar dan pengguna narkoba ini.

3. Saran penulis kepada Remaja maupun Orang Dewasa yang menjadi

pemakai narkoba di Daerah Kabupaten Sarolangun hendaknya segera

menyadari dan kembali kepada jati diri yang sesungguhnya, karena

remaja maupun orang dewasa merupakan generasi penerus bangsa yang

akan melanjutkan pembangunan dimasa depan. Untuk itu para generasi

penerus dan pengembang amanah, cita-cita kemerdekaan bangsa, marilah

kita kenali diri, cegah dan putuskan siklus pengedaran narkoba dengan

menjaga moralitas diri, baik keluarga dan masyarakat sekitar kita. Jagalah

diri kita dengan meningkatkan pengetahuan pendidikan, pengetahuan

agama, moral, dan etika untuk kelangsungan hidup dimasa yang akan

datang.

C. PENUTUP.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT

yang telah menganugrahkan rahmat serta hidayahnya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini walau dalam

bentuk yang sederhana. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum tentu

sempurna baik dari pengaturannya maupun dari bahasa dan

pembahasannya. Dalam hal ini selalu berlapang dada dengan senang hati

menerima tegur sapa dan kritikan yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini. Dalam hal ini, penulis juga mengucapkan terima

Page 97: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

84

kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah berpartisipasi membimbing dan

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Jika dapat kejanggalan dan

kesalahan terlebih dahulu penulis mohon maaf yang sedalam-dalamnya,

akhir kata penulis mendoakan semoga kita selalu dilindungi Allah SWT

dan diberikan kesehatan, umur yang panjang, rezeki yang halal dalam

menafkahi keluarga, amin yarobbal alamin.

Wallahul muafiq ila aqwa mittorik, wassala mualaikum warahmatullahi

wabarakatuh.

Page 98: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Burhan Bungi, MetodePenelitianKualitatif,Jakarta: PT Raja

GrafindoPersada, 2008.

DadangHawari, “Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif

Lainnya”,Fakultaas Kedokteran Universitas Indonesia,1991.

Hari Sasangka, Narkotikadan Psikotropika dalam Hukum

Pidana,(Bandung: MandarMaju,2003),hlm.2

JosefRiwuKaho, prospek otonomi daerah di Negara republic Indonesia

(tentang Factor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan otonomi

daerah)Hlm.67

MulyanaW.Kusumah,”Kejahatan dan Penyimpangan”,YayasanLbh,

Jakarta,1998, Hal.99.

Prof.Drs. Widjaja.HAW Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia,Dalam

rangka sosialisasi UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah. Restruksi Pemerintahan daerah,Hal 52

Rencana strategi (RENSRA) 2017- 2022, Sarolangun: 2017.

RidhaMa‟ruf ,”Narkotika, bahaya, dan Penanggulangannnya”,Jakarta:

Karisma Indonesia, 1986,Hal.252.

Sayutiuna,MHdkk,Pedoman Penulisan Skripsi, (Syariah Press

2014)hlm.179

Page 99: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

Yoga Teguh Hadi Prabowo, Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Pendidikan Pengetahuan Sosial

(IKIP PGRI), Semarang.

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika dan

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 Tentang Narkotika.

Undang-Undang Nomor 54 Tahun 1999 Secara yuridis formal Tentang

Pembentukan Kabupaten Sarolangun.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.

Perda Provinsi Jambi Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pencegahan

Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya.

C. Lain-lain

Anonim. 2011. Role Theory(Online).

BPS, Kabupaten Sarolangun/Jumlah Pendudukdan Rasio Jenis Kelamin

Kabupaten Sarolangun Tahun2016.

DataungkapKasusnarkobaSATRESNARKOBA-Polres-Sarolangun Tahun

2019

DaftarpelaksanaanSosialisasiP4GN-di-Kabupaten-Sarolangun

Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun, 2017.

Erick Astra, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Syari‟ah UIN STS

JAMBI

Ica Safitri, Mahasiswa Ilmu Pemerintahan, Fakultas Syari‟ah UIN STS

JAMBI

Kantor PertanahanKabupatenSarolangun, 2014.

Page 100: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

Kozier Barbara.dalam Pengertian Peran.

SEJARAH NARKOBA DI INDONESIA’’, dapatdiakses di

http://WWW.smu-net.com/main.php?act=nap&xkd=12

Struktur Organisasi Kesbangpol Sarolangun

http://ahmadtholabi.wordpress.com/2009/12/13/menanggulangi-

penyalahgunaan-narkoba.

http://jambi.tribunnews.com/2018/12/30/meningkat-kasus-narkoba-

dominasi-perkara-yang-diungkap-polres-sarolangun

http://m.kajanglako.com/id-5397-post-sarolangun-peringkat-2-

penyalahgunaan-narkoba-tertinggi-di-jambi.html

http://ilmupengetahuanumum.com/profil-daftar-kabupaten-dan-kota-di-

provinsi-jambi

http://jambi.antaranews.com/berita/330572/dalam-sepuluh-bulan-polres-

sarolangun-tangkap-68-tersangka-narkoba

http://schantycr7.blogspot.co.id/2013/08/kerangka-teori-dan-

pengembangan.html,03Januari2017.

https://sarolangunkab.go.id/sejarah/

Page 101: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

LAMPIRAN

Page 102: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …
Page 103: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …
Page 104: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …
Page 105: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …
Page 106: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : TRI APRIANSYAH

Tempat, Tanggal Lahir : PELAWAN, 20 APRIL 1997

Jenis Kelamin : LAKI-LAKI

NIM : SIP.152091

Alamat : DESA PASAR PELAWAN KEC.PELAWAN

KAB.SAROLANGUN

Nama Orang Tua

Ayah : M.FAUZI

Ibu : MUKTI‟AH

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

PENDIDIKAN TAHUN

SDN 13/VII PELAWAN : 2003-2009

SMPN 10 SAROLANGUN : 2009-2012

SMKN 7 SAROLANGUN : 2012-2015

Page 107: PERAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SAROLANGUN …

DAFTAR INFORMAN

NO NAMA INFORMAN JABATAN ATAU STATUS

1 Briptu Andi Manurung Anggota Satres Narkoba POLRES

SAROLANGUN

2 Solahudin Nopri, S.H Kepala Kantor Kesbangpol Sarolangun

3 Priyo Sutopo BA. Kepala Seksi Bina Kesbang & Ormas

4 Dodi Sularso Anggota Ormas Gerakan Anti

Narkoba(GAN)

5 Syarif. SE Staf Bappeda

6 Kadir Tokoh Masyarakat

7 Buchori Mantan Pecandu Narkoba

8 Bujang Pengguna Narkoba

9

10