peran latihan dalam pengujian dan terapi ppok(1)

25
Peran Latihan dalam Pengujian dan Terapi PPOK Miguel Divo, MD, Victor Pinto-Plata, MD * KATA KUNCI • Six-minute walk test • Cardiopulmonary exercise test • Stair-climbing test • Shuttle walk test • Hiperinflasi • Konsumsi oksigen PENDAHULUAN Sebuah tes latihan klinis dilakukan untuk menilai organ atau kapasitas sistem cadangan. Sebagian besar organ memiliki cadangan fisiologis yang besar yang memungkinkan untuk beradaptasi dengan meningkatnya permintaan. Pada penyakit kronis, cadangan ini dapat menurunkan secara bertahap dan biasanya pada sebagian besar pasien tetap asimtomatik karena mereka membatasi latihan mereka sampai cadangan sangat berkurang ke tingkat di mana hasil aktivitas minimal dalam dispnea. Kurangnya latihan rutin pada banyak pasien dengan kondisi kronis juga berkontribusi terhadap keterlambatan gejala tetapi menambahkan faktor deconditioning yang dengan sendirinya memperburuk dispnea dan selanjutnya mengurangi kapasitas fungsional. Latihan tes kapasitas sangat membantu dalam mengukur fisiologis cadangan pernafasan, kardiovaskular, Hematologi dan

Upload: araah

Post on 25-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

wow

TRANSCRIPT

Peran Latihan dalam Pengujian dan Terapi PPOKMiguel Divo, MD, Victor Pinto-Plata, MD *KATA KUNCI

Six-minute walk test Cardiopulmonary exercise test Stair-climbing test

Shuttle walk test Hiperinflasi Konsumsi oksigenPENDAHULUANSebuah tes latihan klinis dilakukan untuk menilai organ atau kapasitas sistem cadangan. Sebagian besar organ memiliki cadangan fisiologis yang besar yang memungkinkan untuk beradaptasi dengan meningkatnya permintaan. Pada penyakit kronis, cadangan ini dapat menurunkan secara bertahap dan biasanya pada sebagian besar pasien tetap asimtomatik karena mereka membatasi latihan mereka sampai cadangan sangat berkurang ke tingkat di mana hasil aktivitas minimal dalam dispnea. Kurangnya latihan rutin pada banyak pasien dengan kondisi kronis juga berkontribusi terhadap keterlambatan gejala tetapi menambahkan faktor deconditioning yang dengan sendirinya memperburuk dispnea dan selanjutnya mengurangi kapasitas fungsional.Latihan tes kapasitas sangat membantu dalam mengukur fisiologis cadangan pernafasan, kardiovaskular, Hematologi dan sistem osteomuscular, yang sulit untuk dipastikan oleh tes yang dilakukan pada saat istirahat. Hasil tes dapat digunakan untuk menilai status klinis, menawarkan prognosis, dan membantu dalam pengelolaan pasien yang mengeluh dispnea, bisa dibilang, keluhan utama dan paling melumpuhkan gejala pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).Beberapa faktor, termasuk disfungsi otot rangka, hiperinflasi, deconditioning, kecemasan, dan depresi, biasanya berperan dalam etiologi dyspnea1 dan bahkan bisa terdapat pada pasien dengan penyakit yang relatif ringan.2 Penderita biasanya menjadi dyspneic dengan kegiatan fisik tetapi sebagai penyakit yang berkembang, itu terjadi dengan aktivitas minimal atau bahkan pada saat istirahat. Tes latihan harus diperoleh pada pasien dengan gejala PPOK untuk menentukan cadangan fisiologis paru mereka, mengidentifikasi kehadiran sistem organ lain sebagai etiologi pembatasan olahraga, dan deteksi dan latihan induksi hipoksemia. Tes latihan ini juga berguna untuk mendeteksi perubahan dalam latihan kapasitas atau parameter pernapasan dari waktu ke waktu, biasanya setelah intervensi terapeutik.Top of FormVolume paksa ekspirasi pada detik pertama (FEV1) adalah pengukuran tradisional yang mencirikan tingkat keparahan penyakit. Global Initiative untuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis (GOLD) dan masyarakat internasional lainnya, seperti American Thoracic Society (ATS) dan Eropa Respiratory Society, menggunakan rasio FEV1 dengan kapasitas vital paksa (FVC) kurang dari 70 untuk menentukan obstruksi, dan FEV1 dinyatakan sebagai persen dari prediksi keparahan penyakit.3,4 Berdasarkan kriteria GOLD,3 keparahan penyakit dibagi menjadi 4 kategori: stadium I atau COPD ringan (FEV1 ( 80%), stadium II atau sedang (50% ( FEV1