farmakoterapi ppok

7
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) Rochana Dewi 18123658A  Aulina Mutiarawati 18123659A Dika Kr ismiandari 18123660A  Achmad Rauf 18123661A 

Upload: pashiida

Post on 18-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 1/9

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (P

Rochana Dewi 18123658A 

 Aulina Mutiarawati 18123659A 

Dika Krismiandari 18123660A 

 Achmad Rauf 18123661A 

Page 2: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 2/9

DEFINISI

PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran

saluran napas yang bersifat progresif nonreversibel atau reversibel parsi

terdiri atas bronkitis kronis dan emfisema atau gabungan keduanya.Bronkit

adalah kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak m

 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut-turu

disebabkan penyakit lainnya.Emfisemaadalah kelainan anatomis paru yangoleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan

alveoli

Page 3: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 3/9

FAKTOR RISIKO

Kebiasaan merokok merupakan satu-satunya penyebab terpenting, jauh le

dari penyebab lainnya. Penyebab lain adalah riwayat terpajan polusi udara

dan tempat kerja), hipereaktiviti bronkus, riwayat infeksi saluran napas bawa

defisiensi alfa-1 anti tripsin, jenis kelamin laki-laki dan ras (kulit putih lebih

Page 4: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 4/9

PATOGENESIS

Pada bronkitis kronis terdapat pembesaran kelenjar mukosa bronkus

sel goblet, inflamasi, hipertrofi otot polos pernapasan dan distorsi aki

Pada emfisema ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkio

disertai kerusakan dinding alveoli. Obstruksi saluran napas pada PP

ireversibel dan terjadi karena perubahan struktural pada saluran napa

inflamasi, fibrosis, metaplasi sel goblet dan hipertropi otot polos peny

obstruksi jalan napas.

Page 5: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 5/9

DIAGNOSIS

Gejala dan tanda PPOK sangat bervariasi mulai dari tanpa gejala, gejala ringan

 berat. Diagnosis PPOK ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan yang

sistematis meliputi gambaran klinis (anamnesis dan pemeriksaan fisis) dan

penunjang baik yang bersifat rutin maupun pemeriksaan khusus.

 Anamnesis

· Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan· Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja· Riwayat penyakitemfisema pada keluarga

· Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, misalnya berat badan la(BBLR), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara· Batuk berulang dengan atau tanpa dahak· Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi

Page 6: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 6/9

Pemeriksaan fisis

Pemeriksaan fisis pasien PPOK dini umumnya tidak ditemukan kelainan. Pada

didapatkan:

· Purse-lips breathing, yaitu sikap seseorang yang bernapas dengan mulut m

dan ekspirasi yang memanjang. Sikap ini terjadi sebagai mekanisme tubuh

mengeluarkan retensi CO2 yang terjadi pada gagal napas kronik

· Barrel chest (diameter toraks anteroposterior sebanding dengan diameter trans

· Penggunaan otot bantu napas

· Hipertrofi otot bantu napas

· Pelebaran sela iga

· Terlihat denyut vena jugularis dan edema tungkai (bila telah terjadi gagal ja

Page 7: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 7/9

 Asma dan PPOK adalah penyakit obstruksi saluran napas yang sering ditemukan di Indon

diagnosis yang tepat harus ditegakkan karena terapi dan prognosisnya berbeda.

 Asma PPOK

 Timbul pada usia muda ++ -Sakit mendadak ++ -

Riwayat merokok +/- +++

Riwayat atopi ++ +

Sesak dan mengi berulang +++ +

Batuk kronik berdahak + ++

Hipereaktiviti bronkus +++ +Reversibiliti obstruksi ++ -

 Variabiliti harian ++ +

Eosinofili sputum + -

Neutrofil sputum - +

Makrofag sputum + -

Page 8: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 8/9

Obat-obatan

· Bronkodilator diberikan secara tunggal atau kombinasi sesuai dengan klasifikasi derajad

penyakit. Diutamakan bentuk obat inhalasi, nebulisasi tidak dianjurkan pada penggunaan

panjang. Pada derajat berat diutamakan pemberian obat lepas lambat (slow release) ataupanjang (long acting)

· Ekspektoran dan mukolitik. Air minum adalah ekspektoran yang baik, pemberian cairan

akan mengencerkan sekret. Obat ekspektoran dan mukolitik dapat diberikan terutama pad

eksaserbasi. Antihistamin secara umum tidak diberikan karena dapat menimbulkan kek

saluran napas sehingga sekret sukar dkeluarkan

· Antibiotik diberikan bila ada infeksi sehingga dapat mengurangi keadaan eksaserbasi aku

· Antioksidan dapat mengurangi eksaserbasi dan memperbaiki kialiti hidup, digunakan N-

Dapat diberikan pada PPOK dengan eksaserbasi yang sering, tidak dianjurkan sebagai

rutin.

· Kortikosteroid pemberiannya masih kontroversial, hanya bermanfaat pada serangan akut

· Antitusif diberikan dengan hati-hati.

Page 9: FARMAKOTERAPI PPOK

7/23/2019 FARMAKOTERAPI PPOK

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-ppok 9/9