farmakoterapi astma

24
Farmakoterapi Asma

Upload: tiffany-calderon

Post on 16-Dec-2015

96 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

asma

TRANSCRIPT

Farmakoterapi Diabetes Melitus

Farmakoterapi Asma

AsmaGangguan inflamasi saluran pernafasan kronis yang seringkali berulang dan menghasilkan sejumlah gejala seperti mengi, susah bernafas, dada terasa sesak dan batuk

Penyakit kronis yang paling sering diderita oleh anak-anak

EpidemiologiDi seluruh dunia diperkirakan terdapat 7,2% penderita (6% penderita dewasa dan 10% penderita anak-anak)WHO memperkirakan terdapat sekitar 250ribu kematian akibat asmaDi Indonesia, menurut survey yang dilakukakan oleh ISAAC (1995) terdapat 4,2% penderita asma pada anak dan meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2002 (Kartasasmita)

EtiologiFaktor genetika (35-70%)

Faktor-faktor pencetus serangan asma :

Patofisiologi AsmaInflamasi Saluran Pernafasan Akut (pencetus : alergen yang terhirup dilepaskannya mediator-mediator inflamasi akibat reaksi alergen dengan IgE)

Inflamasi fase lambat (6-8 jam setelah fase akut)(melibatkan reaksi imun seluler yang mencetus proses remodelling sal. nafas)

Inflamasi Sal. Nafas kronisInflamasi Saluran Pernafasan Akut

Inflamasi Saluran Nafas Kronis

Manifestasi KlinisAsma akutPenderita mengalami kecemasanSesak nafas, nafas pendek, dada sesak dan rasa terbakar pada dada yang parahPenderita hanya bisa mengucapkan sedikit kata-kata dalam tiap tarikan nafasPenggunaan agonis 2 inhaler dengan dosis biasa tak mengurangi gejalaAsma kronispasien mengeluhkan pernah mengalami sejumlah gejala yang seringkali terjadi sewaktu berolahraga atau terhisap alergen tertentu :DispneaDada terasa sesakBatukMengi

DiagnosaAsma akutDitandai dengan timbulnya kejadian :Mengi sewaktu bernafasBatuk keringnafas cepat dan takikardiaKulit pucat dan bahkan kebiruanKejang karena hipoksiaSuhu tubuh sedikit meningkat atau normalPemeriksaan laboratoriumPEF (peak expiratory flow) dan atau FEV1 < 50% dari nilai normalJumlah O2 arteri dan kejenuhan O2DiagnosaAsma KronisPemeriksaan awal mengenai gejala dengan ketentuan: Apabila setahun terakhir, pasien mengalami :Batuk, mengi dan bernafas pendek yang cukup parah atau berulangMenderita demam dan diikuti keluhan pernafasan yang baru sembuh lebih dari 10 hariBatuk, mengi dan bernafas pendek pada musim tertentu/tempat tertentu (binatang, asap rokok, parfum)Pasien menggunakan obat untuk meredakan gejalaGejala reda setelah pasien mengkonsumsi obatApabila sebulan terakhir, pasien mengalami :Batuk, mengi dan bernafas pendek pada malam hari/pagi hari/olahraga atau aktifitas berat

Pemeriksaan laboratoriumNilai FEV1/FVC < 80% dan meningkat 12% nilai FEV1 setelah penggunaan agonis 2Penurunan nilai FEV1 2o% setelah olahragaPeningkatan jumlah eosinofil dan kadar IgE darahPeningkatan FeNO (Fractional exhaled nitric oxide) > 12ppb

Sasaran TerapiAsma akutmemperbaiki kondisi hipoksemiaperbaikan obstruksi saluran nafas dengan cepatmengurangi kekambuhan obstruksi saluran nafasmeningkatkan kecepatan tanggap terhadap serangan asma berikutnyaAsma kronisPasien dapat beraktifitas secara normal,dapat tidur nyenyakMenjaga fungsi pernafasan normalMencegah timbulnya gejala-gejala asma kronisMencegah kekambuhan serangan asma dan meminimalisasi kunjungan ke rumah sakit (emergensi/rawat inap)Menyediakan farmakoterapi yang optimal

Terapi Non FarmakologiAsma akutmencegah dehidrasiAsma kronikedukasi pasien untuk menghindari serangan asma, mengetahui secara dini gejala asma dan mengatasi secara mandiri gejala-gejala asmaTerapi Farmakologiagonis 2KortikosteroidMetilxantinAntikolinergikKromolin natrium & nedokromilModifikator leukotrienOmalizumabmetoktreksat

1. agonis 2Bekerja dengan mengaktivasi adenil siklase yang menghasilkan peningkatan AMP siklik intraselular sehingga terjadi relaksasi otot polos, stabilisasi membran sel mast dan stimulasi otot skelet

Bronkodilator paling efektivjenis aerosol meningkatkan bronselektivitas dan menyediakan respon lebih cepat

Terdiri dari :Bronkodilator kerja pendek: albuterol (Salbutamol)untuk kondisi bronkospasme iregular dan pilihan utama dalam penanganan asma akut

Bronkodilator kerja panjang: formoterol, salmeterolSebagai kontrol tambahan jangka panjang untuk pasien yang telah mengkonsumsi inhalasi steroid dosis rendah & sedangTidak efektif untuk asma akut

2.KortikosteroidBekerja dengan meningkatkan jumlah reseptor 2 adrenergik dan meningkatkan respon reseptor terhadap stimulasi 2 adrenergik yang mengakibatkan penurunanproduksi mukus dan hipersekresi, mengurangi hiperresponsivitas bronkus serta mencegah dan memperbaiki jalur nafas

Terdiri dari :Kortikosteroid hirup (aerosol) : beklometason,budenoside, flunisolide, mometasonpaling efektif untuk kontrol terapi jangka panjang asma persisten dan dimulai dari dosis tinggi dan sering kemudian baru diturunkan

Kortikosteroid sistemik: hidrokortison, prednison, metilprednisolon, deksametasonUntuk pasien asama parah akut yang tidak merespon pemberian agonis 2 inhaler secara cepat3. teofilinBerefek bronkodilatasi

Tidak efektif diberikan dalam bentuk sediaan aerosol sehingga hanya diberikan secara sistemik (oral & iv)Bentuk teofilin sustained release efektif untuk asma nokturnalMerupakan obat pilihan kedua atau ketiga untuk asma4. antikolinergikBerefek bronkodilatorDibutuhkan 2 jam untuk mencapai bronkodilatasi maksimumHanya untuk terapi tambahan apabila dengan agonis 2 tidak meresponobat golongan antikolinergik misalnya ipratropium bromida bekerja dengan merelaksasi bronkus. Umumnya digunakan untuk mengatasi serangan akut.Algoritma terapi :Asma akut

Dosis obat untuk asma akut

Algoritma Terapi: Asma Kronis