peran kepramukaan dalam pendidikan karakter bangsa

26
PERAN KEPRAMUKAAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI GUDEP 11.06.13.047/048 SD NEGERI 2 BRUNO KWARAN BRUNO KWARCAB PURWOREJO KARYA ILMIAH Disusun dalam rangka penyelesaian Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan ( KML ) untuk mandapatkan selendang dan pita mahir Oleh NAMA : TRI SETYANINGSIH NTA : 11.06.13.08922 GUDEP : SD NEGERI 2 BRUNO KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT LANJUTAN KWARAN BRUNO KWARCAB PURWOREJO

Upload: shintya-galuh

Post on 21-Dec-2015

259 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

peran kepramukaan

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

PERAN KEPRAMUKAAN DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

DI GUDEP 11.06.13.047/048

SD NEGERI 2 BRUNO KWARAN BRUNO

KWARCAB PURWOREJO

KARYA ILMIAH

Disusun dalam rangka penyelesaian Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan ( KML ) untuk mandapatkan selendang dan pita mahir

Oleh

NAMA : TRI SETYANINGSIH

NTA : 11.06.13.08922

GUDEP : SD NEGERI 2 BRUNO

KURSUS PEMBINA PRAMUKA TINGKAT LANJUTAN KWARAN BRUNO

KWARCAB PURWOREJO

Page 2: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

PENGESAHAN

Telah disyahkan karya ilmiah dengan Judul “ Peran Kepramukaan dalam pendidikan

Karakter Bangsa di Gudep 11.06.13.047/048 SD Negeri 2 Bruno KWARAN

BRUNO,KWARCAB PURWOREJO

HARI :

TANGGAL :

An. Ka Kwarcab Purworejo Pimpinan Kursus

Kepala Pusdiklatcab

Drs. Muh Wuryanto, MM

NIP : 11.06.00.94 KUNTARININGSIH

Page 3: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

segala rahmat dan karunia-Nya , sehingga penulis dapat

ilmiah dengan judul Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa Di

Gudep 11.06.13.047/048 SD Negeri 2 Bruno Kwaran Bruno,Kwarcab Purworejo

dengan lancar.

Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh selendang mahir pada kegiatan Kursus Mahir Lanjutan Kwartir

Cabang Purworejo.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini pastilah

kesulitan dan kendala. Dengan segala upaya, laporan karya tulis ilmiah

terwujud dengan baik berkat uluran tangan dari berbagai

pembimbing. Oleh karena itu, pada kesempatan ini disampaikan

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ka Mabiran Bruno yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk

mengikuti KML

2. Ka Mabigus SD Negeri 2 Bruno yang telah memberikan

ijin dalam mengikuti KML

3. Panitia dan Pembina KML yang telah memberikan bimbingan ,semangat

dan pengetahuan serta ilmu yang sangat bermanfaat kepada kami

4. Ka Mabigus beserta kakak pembina gudep SD Negeri 2 Bruno

Page 4: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum, sehingga

mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Al-Qur’an,

SuratAr-Ra’du : 11)

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu

tidak mengetahui” (An-Nahl : 43)

Pendidikan merupakan bekal paling baik untuk hari tua (Aristoteles)

Orang yang sulit mengucapkan terimakasih adalah orang yang sesat (penulis)

Selalu berikan yang terbaik.

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,

memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji,

Kemungkaran dan permusuhan. Dia member pengajaran

kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

(Al Qur’an SuratAnNahl Ayat 90)

“Dan sesungguhnya, para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan juga dirham,

Akan tetapi mereka hanyalah mewariskan ilmu semata. Maka barang

Siapa yang mengambilnya, sejatinya ia telah mengambil

bagian yang banyak.”

(Rasulullah SAW)

Page 5: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Orang tuaku terhormat,

Bapak Imam dan Ibu Supiyah

2. Suamiku tercinta, Budi Suharjo S.IP

3. Anakku tercinta,

a. Dewingga Fizzy Kenipratama, S.Pd

b. Shintya Galuh Nindy Sagita

4. Almamaterku

Page 6: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................................1

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................II

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan .................................................................................................................3

D. Manfaat penulisan ...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendidikan Karakter............................................................................................................10

B. Hubungan Pendidikan Karakter dengan keberadaban Bangsa........................10

C. Pentingnya Pendidikan ......................................................................................................18

D. Peran Kepramukaan dalam Pendidikan Karakter Bangsa...................................19

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................................27

B. Saran ..........................................................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................28

Page 7: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan pendidikan yang dapat melahirkan manusia Indonesia

sangat dirasakan karena degradasi moral yang terus menerus terjadi pada

generasi bangsa ini dan nyaris membawa bangsa ini pada kehancuran.

Degradasi moral ,baik secara pribadi masyarakat maupun dalam kehidupan

berbangsa disebabkan oleh berbagai berbagai faktor, diantaranya: Nilai

budaya bangsa yang mulai pudar, nilai-nilai kehidupan telah bergeser dari

tatanannya, budaya malu hampir musnah pada tiap tingkatan

masyarakat,melemahnya kemandirian bangsa dan managemen keterbatasan

perangkat, budaya korupsi yang seakan telah mengakar pada kehidupan

bangsa ini mulai dari tingkat kampung hingga pejabat tinggi negara,

penyalahgunaan dan peredaran narkoba semakin menjalar, tawuran antar

pelajar dan berbagai kejahatan yang telah menghilangkan rasa aman setiap

warga, merupakan bukti nyata akan degadrasi moral generasi bangsa ini.

Dalam menghadapi problem yang begitu rumit dan kompleks seperti

itu diperlukan adanya peningkatan kwalitas sumber daya manusia khususnya

terletak pada karakter indifidu tersebut. Pemerintah Indonesia, melalui

Kementerian Pendidikan Nasional sudah mencanangkan penerapan pendidikan

karakter untuk semua tingkat pendidikan. Dari Sekolah Dasar sampai

perguruan Tinggi. Memang tidak mudah untuk mengubah keadaan, tetapi

paling tidak posisi pendidikan sebagai pilar pembentuk karakter bangsa

merupakan upaya yang tepat. Salah satunya dengan kepramukaan. Namun,

tidak sedikit orang yang memandang kepramukaan hanya dengan sebelah

mata. Mereka menganggap kepramukaan hanya sebuah kegiatan yang penuh

dengan aturan dan hanya bersenang-senang.

Untuk itu, makalah ini disusun untuk mengetahui betapa pentingnya

pendidikan karakter bangsa dan mengubah pandangan segelintir orang yang

menganggap pramuka hanya sebagai kegiatan bersenag-senang semata. Maka

ini juga mencoba menjelaskan bagaimana peran kepramukaan dalam

pendidikan karakter bangsa.

Page 8: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

makalah ini sebagai berikut :

1. Apa pengertian pendidikan berkarakter ?

2. Bagaimana hubungan pendidikan karakter dengan keberadaan bangsa?

3. Bagaimana pentingnya pendidikan karakter bangsa?

4. Bagaimana peran kepramukaan dalam pendidikan karakter bangsa ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini

adalah :

1. Mengetahui apa itu pendidikan berkarakter

2.Mengetahui hubungan pendidikan karakter dengan keberadaban bangsa.

3. Mengetahui pentingnya karakter bangsa

D. Manfaat Penulisan

1.Untuk menambah wawasan bagi penulisan dalam meningkatkan mutu karya

ilmiah

2. Sebagai salah satu syarat memperoleh selendang mahir.

Page 9: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pendidikan Karakter

Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Karakter

merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan

Yang Maha Esa , diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan

yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama,hukum, tata karma, budaya, dan adat

istiadat(Irianto, 2011 ). Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah

sebuah system keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan

seseorang individu (munif, 2012 )

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan behwa karakter

adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi kebiasaan serta cirri khas

tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga,

masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976), Pendidikan diartikan

sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan

pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek- obyek tertentu dan spesifik.

Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu

mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah

diperolehnya. Sedangkan dalam Wikipedia pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual,keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Nampaknya pengertian tersebut sama dengan yang dikemukakan oleh Prof .H.

Mahmud Yunus dalam Munif (2012 ) bahwa pendidikan adalah usaha-usaha

yang sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan

peningkatan keilmuan jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat

mengantarkan si anak kepada tujuannya yang paling tinggi, supaya si anak

Page 10: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

hidup bahagia serta semua yang dilakukannya menjadi bermanfaat bagi

dirinya dan masyarakat.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui

proses pembelajaran, kegiatan bimbingan , pengajaran dan/atau latihan agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk peranannya

dimasa yang akan datang.

Dari masing-masing penjelasan antara karakter dan pendidikan

tersebut, setelah kita menghubungkannya maka pendidikan karakter itu sendiri

merupakan usaha sadar dan terencana untuk menumbuhkan dan

mengembangkan potensi dari masing-masing individu untuk membentuk suatu

pemikiran yang tertanam dalam dirinya sendiri sebagai suatu kebiasaan.

Tentunya tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri lebih kearah yang positif.

Secara umum karakteristik setiap individu didasari dengan delapan

jenis kecerdasan (Munif, 2012). Kedelapan jenis kecerdasan tersebut meliputi:

special visual, linguistic, interpersonal, musical, natural, body kinestetik,

intrapersonal, dan logis matematik. Yang biasanya disebut SLIM N BILL.

Setiap kecerdasan tersebut dapat dilatih dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai

dengan jenis kecerdasan yang akan dikembangkan.

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu

penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada

pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik saecara

utuh, terpadu, dan seimbang. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta

didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan

pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi

nilai-nilai karakter dan akhlak mulia serhingga terwujid dalam perilaku sehari-

hari.

“Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh tidak sekedar

membentuk anak-anak muda menjadi pribadi yang cerdas dan baik, melainkan

juga membentuk mereka menjadi pelaku baik bagi perubahan dalam hidupnya

sendiri, yang pada gilirannya akan menyumbankan perubahan dalam tatanan

social kemasyarakatan menjadi lebih adil, baik, dan manusiawi.” (Doni

Koesoema A M.Ed dalam Irianto, 2011).

Page 11: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

Menurut Mendiknas, Prof. Muhammad Nuh, pembentukan karakter

perlu dilakukan sejak usia dini. Jika karakter sudah terbentuk sejak usia dini,

maka tidak akan mudah untuk mengubah karakter seseorang. Ia juga berharap,

pendidikan karakter dapat membangunkepribadian bangsa. (Andian, 2010)

Pendidikan karakter muncul sebagai jawaban atas belum berhasilnya

system pendidikan menciptakan lulusan yang memiliki keseimbangan

kompetensi antara kemampuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan

sikap (apektif) yang sebenarnya telah menjadi filosofi dalam ranah pendidikan

Indonesia. Pendidikan masih menekankan pada kompetensi kognitif,

sedangkan aspek psikomotorik presentase implementasinya masih relatif kecil,

apalagi aspek afektif.

Andian (2010), menyatakan bahwa, “Munculnya gagasan program

pendidikan karakter di Indonesia bias dimaklumi. Sebab, selama ini

diradsakan proses pendidikan dirasa belum berhasil membangun Indonesia

yang berkarakter. Bahkan banyak yang menyebut pendidikan telah gagal,

karena banyak lulusan sekolah atau sarjana yang piawai dalam menjawab soal

ujian, berotak cerdas, tetapi mental dan moralnya lemah”. Lebih lanjut,

Andian memberikan contoh bahwa “Banyak pakar bidang moral dan agama

yang sehari-hari mengajar tentang kebaikan, tetapi perilakunya tidak sejalan

dengan ilmu yang diajarkannya. Sejak kecil, anak-anak diajarkan menghafal

tentang bagusnya sikap jujur, berani, kerja keras, kebersihan, dan jahatnya

kecurangan. Tapi, nilai-nilai kebaikan itu diujikan sebatas pengetahuan di atas

kertas dan dihafal sebagai bahan yang wajib dipelajari, karena diduga akan

keluar dalam kertas ujian”.

B. Hubungan Pendidikan Karakter dengan Keberadaban Bangsa

Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah pembentukan karakter.

Pasal I UUD Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa diantara tujuan

pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk

memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia. Amanah UU Sisdiknas

tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insak

Indonesia yang cerdas, namun jua berkepribadian atau berkarakter, sehingga

Page 12: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan

karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.

Dunia pendidikan diharapkan sebagai motor penggerak untuk

memfasilitasi perkembangan karakter, sehingga anggota masyarakat

mempunyai kesadaran kehidupan berbangsa dan bernegara yang harmonis dan

demokratis dengan tetap memperhatikan sendi-sendi Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) dan norma-norma sosial di masyarakat yang telah

menjadi kesepakatan bersama.

Pendidikan karakter harus digali dari landasan ideology Pancasila, dan

landasan kostitusional UUD 1945. Sejarah Indonesia memperlihatkan bahwa

pada tahun 1928, ikrar “Sumpah Pemuda” menegaskan tekad untuk

membangun nasional Indonesia. Mereka bersumpah untuk berbangsa,

bertanah air, dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Ketika merdeka dipilihnya

bentuk Negara kesatuan. Kedua peristiwa sejarah ini menunjukkan suatu

kebutuhan yang secara sosio-politis merefleksi keberadaan watak pluralisme

tersebut. Kenyataan sejarah dan sosial budaya tersebut lebih diperkuat lagi

melalui arti simbol “Bhineka Tunggal Ika” pada lambing Negara Indonesia

(Syamsudin, 2008)

Pendidikan karakter untuk membangun keberadaban bangsa adalah

kearifan dari keanekaragaman nilai dan budaya masyarakat Indonesia.

Kearifan itu segera muncul, jika seseorang mebuka diri untuk menjalani

kehidupan bersama dengan melihat realitas plural yang terjadi. Oleh karena itu

pendidikan harus diletakkan pada posisi yang tepat, apalagi ketika menghadapi

konflik yang berbasis pada ras, suku, dan keagamaan. Pendidikan karakter

bukanlah sekedar wacana tetapi realitas implementasinya, bukan hanya

sekedar kata-kata tetapi tindakan dan bukan simbol atau slogan, tetapi

keberpihakan yang cerdas untuk membangun keberadapan bangsa Indonesia.

Pembiasaan berperilaku santun dan damai adalah refleksi dari tekad kita sekali

merdeka, tetap merdeka.

Penanaman nilai-nilai karakter bangsa harus dimulai dari pendidikan

informal, dan secara parallel berlanjut pada pendidikan formal dan non formal.

Tantangan saat ini dan kedepan adalah bagaimana kita mampu menempatkan

pendidikan karakter sebagai suatu kekuatan bangsa. Oleh karena itu kebijakan

dan implementasi pendidikan yang berbasis karakter menjadi sangat penting

Page 13: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

dan strategis dalam rangka membangun bangsa ini. Hal ini tentunya juga

menuntut adanya dukungan yang kondusif dari pranata politik, sosial dan

budaya bangsa.

C. Pentingnya Pendidikan Karakter Bangsa

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu

melibatkan aspek pengetahuan (kognitif), perasaan (feeling), dan tindakan

(action). Pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas,

namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir

generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas

dengan nilai-nilai leluhur bangsa serta agama. Pembentukan karakter

merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini maka

pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan yang lebih

beradab, bukan kehidupan yang justru dipenuhi dengan perilaku biadab.

Dengan pendidikan kaakter yang diterapkan secara sistematis dan

berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi

ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa

depan, karena seseorang akan lebih udah dan berhasil menghadapi segala

macam tantangan kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara

akademis. Tetapi hal ini harus diimbangi dengan pertumbuhan akhlak yang

baik pula.

Dasar pendidikan karakter, sebaiknya diterapkan sejak usia kanak-

kanak, karena usia ini terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam

mengembangkan potensinya. Sudah sepatutunya pendidikan karakter dimulkai

dari dalam keluarga yang merupakan lingkungan pertama bagi pertumbuhan

karakter anak, karena sebagian besar masa kanak-kanak dihabiskan di

lingkungan keluarga. Oleh karena itu, peran orang tua sangat penting dalam

pertumbuhan karakter anak. Namun bagi sebagian keluarga, proses pendidikan

karakter itu sangatlah sulit, terutama bagi orang tua yang terjebak dalam

rutinitas padat. Karena itu, seyogyanya pendidikan karakter juga perlu

diberikan saat anak-anak masuk lingkunmgan sekolah, terutama sejak play

group dan taman kanak-kanak. Disini, peran Guru yang menjadi ujung

tombak, karena Guru yang berhadapan langsung dengan peserta didik.

Seorang Guru yang dalam filososfi jawa disebut digugu lan ditiru, harus dapat

Page 14: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

menjalankan tugasnya secara optimal dalam membentuk karakter seorang

anak.

Namun saat ini, pendidikan formal disekolah saja tidak cukup,

pengaruh lingkungan dan kehidupan modern yang berkembang membuat kita

harus waspada terhadap hal-hal negative yang bias merasuki pikiran dan

mempengaruhi pribadi seorang anak. Agar seorang anak menjadi anaka yang

baik, sholeh , dan berhasil dalam berkehidupan di masyarakat bukan hanya

dibutuhkan kepandaian dan ilmu yang tinggi tetapi juga harus diimbangi

dengan pembentukan karakter anak yang baik dan sholeh. Pembentukan

karakter inilah yang sangat penting dilakukan pada saat anak masih usia dini.

Pentingya pendidikan berkarakter untuk membangun bangsa agar lebih

maju dan segera bangkit dari keterpurukan. Program pendidikan karakter

dapat dimulai sebagai suatu upaya yang sangat strategis dan tujuan

kedepannya untuk membuka pintu bagi bangsa ini agar bias lebih maju dan

tidak ketinggalan dari bangsa lain. Bagaimana jadinya jika bangsa ini tidak

mengedepankan pendidikan dan pembangunan karakter bangsa, juga tidak ada

daya juang yang kuat yang didorong dari dalam diri tiap anak bangsa yang

mempersatukan pemerintah dan rakyat.

Karena pentingnya pendidikan berkarakter maka kita harus mengetuk

pintu semua elemen yang ada pada bangsa ini agar memiliki komotmen

menjalankan Pendidikan berkarakter sebagai bagain yang teramat penting

yang dapat menjadi jati diri bangsa. Karakter yang selama ini mementingkan

kelompok atau golongan sendiri harus segera ditinggalkan. Kalau tidak,

Negara Indonesia berada di ujung tanduk. Akhirnya, dengan pendidikan yang

dapat meningkatkan semua potensi kecerdasan anak-anak bangsa dan

dilandasi dengan pendidikan karakternya, diharapkan anak-anak bangsa di

masa depan akan memiliki daya saing yang tinggi untuk hidup damai dan

sejahtera sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia yang semakin maju dan

beradab.

D. Peran Kepramukaan dalam Pendidikan Karakter Bangsa

Sering terjadi kerancuan dalam memahami hakikat apa itu pramuka,

kepramukaan, dan gerakan pramuka. Kata pramuka merupakan singkatan dari

Praja Muda Karana yang berarti “rakyat muda yang suka berkarya”.

Page 15: Peran Kepramukaan Dalam Pendidikan Karakter Bangsa

Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka yang

terdiri dari anggota muda (siaga, penggalang, penegak), anggota dewasa muda

(pandega), anggota dewasa (Pembina pramuka, pelatih, Pembina professional,

pamong SAKA, instruktur SAKA, pimpinan SAKA, andalan dan anggota

MABI. Kepramukaan adalah proses pendidikan luar lingkungan sekolah dan

di luar lingkungan keluarga, dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,

sehat, teratur, terarah, praktis, yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip

dasar kepramukaan dan metode kepramukaan. Sedangkan gerakan pramuka

adalah gerakan pendidikan yang komplementer dan suplementer (melengkapi

dan memenuhi pendidikan yang diperoleh anak/remaja/pemuda di rumah dan

disekolah), pada segmen yang belum ditangani oleh lembaga pendidikan lain

yang pelaksanaannya menggunakan prinsip dasar kepramukaan dan metode

kepramukaan, di alam terbuka (outdoor activities), dan yang sekaligus dapat

menjadi upaya “self education” bagi dan oleh anak/remaja/pemuda/pramuka

sendiri.