penyemenan sumur minyak dan gas bumi
TRANSCRIPT
-
5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi
1/5
Penyemenan sumur minyak dan gas bumi
PENYEMENAN
Penyemenan pada sumur pemboran adalah suatu proses pencampuran (mixing) dan
pendesakan (displacement) bubur semen (slurry) melalui casing sehingga mengalir ke atas
melewati annulus di belakang casing sehingga casing terikat ke formasi . Pada umumnya
penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang bor, melindungi casing dari
masalah-masalah mekanis sewaktu pemboran berlangsung (seperti torsi yang tinggi dan lain-
lain), melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosif dan untuk memisahkan zona
yang lain di belakang casing. Penyemenan merupakan faktor yang paling penting dalam operasi
pemboran sehingga dapat mereduksi kemungkinan-kemungkinan permasalahan secara mekanis
sewaktu melakukan pemboran pada trayek selanjutnya.
Menurut alasan dan tujuannya,penyemenan dapat dibagi menjadi dua yaitu: Primary
cementing (penyemenan utama) dan secondary cementing (penyemenan yang kedua atau
perbaikan). Primary cementing adalah adalah proses penyemanan yang dilakukan pertama kali
setelah casing di turunkan ke dalam lubang bor. Sedangkan secondary cementing adalah
penyemenan yang dilakukan dikarenakan tidak sempurnanya penyemenan pertama (gagal).
Penyemenan sumur digolongkan menjadi dua bagian :
Pertama, primary cementing, yaitu penyemenan pada saat sumur sedang dibuat. Sebelum
penyemenan ini dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur. Campuran semen
(semen + air + aditif) dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah antara dua tubular yang
berbeda ukuran, bisa casing dengan lubang sumur, bisa casing dengan casing). Fungsi utamanya
untuk pengisolasian berbagai macam lapisan formasi sepanjang sumur agar tidak saling
berkomunikasi. Fungsi lainnya menahan beban aksial casing dengan casing berikutnya,
menyokong casing dan menyokong lubang sumur (borehole).
Kedua, remedial cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi. Tujuannya
bermacam-macam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang kurang sempurna, bisa untuk
menutup berbagai macam lubang di dinding sumur yang tidak dikehendaki (misalnya lubang
perforasi yang akan disumbat, kebocoran di casing, dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang
sumur seluruhnya.
http://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.html -
5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi
2/5
Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya dengan
air, jadilah bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam aditif, properti
semen dapat divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki.
Semen, air dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan khusus.
Sesudah menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati casing. Kemudian
bubur semen ini didorong dengan cara memompakan fluida lainnya, seringnya lumpur atau air,
terus sampai ke dasar sumur, keluar dari ujung casing masuk lewat annulus untuk naik kembali
ke permukaan. Diharapkan seluruh atau sebagian dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen.
Setelah beberapa waktu dan semen sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam
dapat dilanjutkan.
Macam-Macam Sistem Primary Cementing
Terdapat beberapa sistem dalam penyemenan utama, dan itu semua tegantung dari
kondisi dan jenis casing yang akan disemen.
1. PenyemenanPoor Boy
Yaitu penyemenan dengan menggunakan Tubing sebagai pengantar Cement Slurry
kedalam lubang sumur, biasanya dipakai untuk penyemenan Stove Pipedan Conductor Casing
.Pada Stove Pipe dengan memasang Pipa Tubing pada annulus lubang yang pertama dibor
dengan Stove Pipe, sedangkan untuk Conductor Casing dengan memasukkan Pipa Tubing
kedalam Casingdan digantung dengan Cementing Head.2.Penyemenan Dengan Stinger
Yaitu penyemenan dengan menggunakan StingerdanDrill Pipe(DP), sedangkan
Shoeyang dipakai adalah DuplexShoe. Biasanya dipakai untuk penyemanan Conductor Casing
karena Casingini memiliki ukuran diameter besar sehingga dengansystemini diperlukan volume
displacesedikit ( sepanjang DP) dan waktunya lebih cepat
3 Penyemenan Perkins
Yaitu penyemenan dengan menggunakan Bottom dan Top Plug,pada ujung Casing dipasang
Float Shoe dan Float Collar, sedangkan pada puncak Casing dipasang Plug
Container/Cementing Head. Biasanya untuk penyemanan Surface,Intermediate dan Production
Casing.
4 PenyemenanMulti Stage
-
5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi
3/5
Yaitu penyemenan Casingdalam satu trayek dilakukan lebih dari satu kali dengan cara
bertahap/bertingkat, menggunakan peralatan khusus yaituDSCC, Plugs khusus, danFloat Collar
khusus. Pertimbangan dilakukan penyemenan Multi Stageadalah Casingyang disemen panjang
dan atau adanya zona loss pada lubang sumur tersebut. Biasanya untuk penyemenan
IntermediatedanProduction Casing.
Fungsi Semen
Penyemenan adalah proses pendorongan bubur semen ke dalam casing dan naik ke
annulus yang kemudian didiamkan sampai semen tersebut mengeras hingga mempunyai sifat
melekat baik terhadap casing maupiun formasi.
Secara lebih spesifik, fungsi penyemenan dalam suatu pemboran adalah :
1. Melindungi casing / liner dari tekanan yang dating dari bagian luar casing yang dapat
menimbulkan collapse(mengkerut)
2. Mencegah adanya migrasi fluida yang tidak diinginkan dari satu formasi ke formasi yang lain.
3. Melindungi casing dari fluida yang bersifat korosif
Untuk memenuhi Fungsi-fungsi tersebut di atas, maka semen pemboran harus memenuhi
beberapa syarat :
1. Semen setelah ditempatkan harus mempunyai kekuatan atau strengthyang cukup besar dalam
waktu tertentu
2. Semen harus memberikan daya ikat casing dengan formasi yang cukup baik.
3. Semen tidak boleh terkontaminasi dengan fluida formasi ataupun dengan fluida pendorong.
4. Semen harus impermeable (permeabilitas harus nol)
Komposisi Kimia Pembuatan Semen
Semen yang digunakan dalam industry perminyakan adalah semen Portland, kemudian
dikembangkan oleh joseph aspdin tahun 1824. Disebut Portland karena asal mula bahannya
berasal dari pulau Portland Inggris. Semen ini termasuk semen hidrolisdalam arti akan mengeras
apabila bertemu atau bercampur dengan air. Semen Portland mempunyai 4 komponen mineral
utama, yaitu :
1.Tricalcium silicate(3CaO SiO2 )
Dinotasikan sebagai C3S yang dihasilkan dari kombinasi CaO dan SiO2 da merupakan komponen
terbanyak dalam Portland semen, sekitar 40-45% untuk semen yang lambat proses
-
5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi
4/5
pengerasannya, dan 60-65% untuk semen yang cepat proses pengerasannya. Komposisi ini
memberikanstrengthyang terbesar pada awal pengerasan.
2.Dicalcium Silicate(2CaO SiO2)
Dinotasikan sebagai C2S yang juga dihasilkan dari kombinasi CaO dan SiO2, memberi pengaruh
terhadap strength semen akhir. C2S menghidrasi sangat lambat sehingga tidak berpengaruh
dengan setting time semen, tetapi sangat berpengaruh dalam kekuatan semen lanjut dan kadarnya
tidak lebih dari 20%.
3.Tricalcium Aluminate(3CaO Al2O3)
Dinotasikan sebagai C3A yang terbentuk dari reaksi CaO dan AL2O3kadarnya 15% untuk high
early Strengthdan 3% untuk terhadap kandungan sulfate, namun berpengaruh terhadap rheologi
suspensedan membantu proses pengerasan awal semen.
4.Tetracalcium Aluminoferrite(4CaO AL2O3 Fe2o3)
Dinotasikan sebagai C3AF yang terbentuk dari reaksi CaO2Al2O3 dan Fe2O3. Kadarnya tidak
boleh lebih dari 24% untuk semen yang tahan terhadap kandungan sulfate tinggi. Penambahan
oksida besi yang berlebihan akan menaikan kadar C4AF dan menurunkan kadar C3A dan
menurunkan panas hasil reaksi /hidrasi C2S dan C3S.
Klasifikasi Semen
API telah melakukan pengklasifikasian semen kedalam beberapa kelas guna mempermudah
pemilihan dan penggolongan semen yang akan digunakan, pengklasifikasian ini berdasarkan
pada kondisi sumur, temperature, tekanan dan kandungan yang terdapat pada fluida formasi.
Klasifikasi semen yang dilakukan API terdiri dari:
Semen kelas Aini digunakan dari kedalaman 0 (permukaan) sampai 6.000 ft. semen ini terdapat
dalam tipe biasa (ordinary type) saja, dan mirip dengan semen ASTM C-150 tipe I.
Semen kelas Bdigunakan dari kedalaman 0 sampai 6.000 ft, dan tersedia dalam jenis yang tahan
terhadap kandungan sulfat menengah dan tinggi (moderate dan high sulfate resistant)
Semen kelas Cdigunakan dari kedalaman 0 sampai 6.000 ft, dan mempunyai sifat high-earlystrength(proses pengerasannya cepat) semen ini tersedia dalam jenis moderatedan highsulfate
resistant.
Semen kelas Ddigunakan untuk kedalaman dari 6.000 ft sampai 12.000 ft, dan untuk kondisi
sumur yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi. Semen ini tersedia juga dalam jenis
moderatedan highsulfateresistant
-
5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi
5/5
Semen kelas Edigunakan untuk kedalaman dari 6.000 ft sampai 14.000 ft, dan untuk kondisi
sumur yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi. Semen ini tersedia juga dalam jenis
moderatedan highsulfateresistant
Semen kelas Fdigunakan untuk kedalaman dari 10.000 ft sampai 16.000 ft, dan untuk kondisi
sumur yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi. Semen ini tersedia dalam jenis high
sulfateresistant.
Semen kelas Gdigunakan dari kedalaman 0 sampai 8.000 ft, dan merupakan semen dasar. Bila
ditambahkan retarder semen ini dapat dipakai untuk sumur