penyemenan sumur minyak dan gas bumi

Upload: brian-white

Post on 10-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi

    1/5

    Penyemenan sumur minyak dan gas bumi

    PENYEMENAN

    Penyemenan pada sumur pemboran adalah suatu proses pencampuran (mixing) dan

    pendesakan (displacement) bubur semen (slurry) melalui casing sehingga mengalir ke atas

    melewati annulus di belakang casing sehingga casing terikat ke formasi . Pada umumnya

    penyemenan bertujuan untuk melekatkan casing pada dinding lubang bor, melindungi casing dari

    masalah-masalah mekanis sewaktu pemboran berlangsung (seperti torsi yang tinggi dan lain-

    lain), melindungi casing dari fluida formasi yang bersifat korosif dan untuk memisahkan zona

    yang lain di belakang casing. Penyemenan merupakan faktor yang paling penting dalam operasi

    pemboran sehingga dapat mereduksi kemungkinan-kemungkinan permasalahan secara mekanis

    sewaktu melakukan pemboran pada trayek selanjutnya.

    Menurut alasan dan tujuannya,penyemenan dapat dibagi menjadi dua yaitu: Primary

    cementing (penyemenan utama) dan secondary cementing (penyemenan yang kedua atau

    perbaikan). Primary cementing adalah adalah proses penyemanan yang dilakukan pertama kali

    setelah casing di turunkan ke dalam lubang bor. Sedangkan secondary cementing adalah

    penyemenan yang dilakukan dikarenakan tidak sempurnanya penyemenan pertama (gagal).

    Penyemenan sumur digolongkan menjadi dua bagian :

    Pertama, primary cementing, yaitu penyemenan pada saat sumur sedang dibuat. Sebelum

    penyemenan ini dilakukan, casing dipasang dulu sepanjang lubang sumur. Campuran semen

    (semen + air + aditif) dipompakan ke dalam annulus (ruang/celah antara dua tubular yang

    berbeda ukuran, bisa casing dengan lubang sumur, bisa casing dengan casing). Fungsi utamanya

    untuk pengisolasian berbagai macam lapisan formasi sepanjang sumur agar tidak saling

    berkomunikasi. Fungsi lainnya menahan beban aksial casing dengan casing berikutnya,

    menyokong casing dan menyokong lubang sumur (borehole).

    Kedua, remedial cementing, yaitu penyemenan pada saat sumurnya sudah jadi. Tujuannya

    bermacam-macam, bisa untuk mereparasi primary cementing yang kurang sempurna, bisa untuk

    menutup berbagai macam lubang di dinding sumur yang tidak dikehendaki (misalnya lubang

    perforasi yang akan disumbat, kebocoran di casing, dsb.), dapat juga untuk menyumbat lubang

    sumur seluruhnya.

    http://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.htmlhttp://jefrytaek.blogspot.com/2012/06/penyemenan-penyemenan-pada-sumur.html
  • 5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi

    2/5

    Semen yang digunakan adalah semen jenis Portland biasa. Dengan mencampurkannya dengan

    air, jadilah bubur semen (cement slurry). Ditambah dengan berbagai macam aditif, properti

    semen dapat divariasikan dan dikontrol sesuai yang dikehendaki.

    Semen, air dan bahan aditif dicampur di permukaan dengan memakai peralatan khusus.

    Sesudah menjadi bubur semen, lalu dipompakan ke dalam sumur melewati casing. Kemudian

    bubur semen ini didorong dengan cara memompakan fluida lainnya, seringnya lumpur atau air,

    terus sampai ke dasar sumur, keluar dari ujung casing masuk lewat annulus untuk naik kembali

    ke permukaan. Diharapkan seluruh atau sebagian dari annulus ini akan terisi oleh bubur semen.

    Setelah beberapa waktu dan semen sudah mengeras, pemboran bagian sumur yang lebih dalam

    dapat dilanjutkan.

    Macam-Macam Sistem Primary Cementing

    Terdapat beberapa sistem dalam penyemenan utama, dan itu semua tegantung dari

    kondisi dan jenis casing yang akan disemen.

    1. PenyemenanPoor Boy

    Yaitu penyemenan dengan menggunakan Tubing sebagai pengantar Cement Slurry

    kedalam lubang sumur, biasanya dipakai untuk penyemenan Stove Pipedan Conductor Casing

    .Pada Stove Pipe dengan memasang Pipa Tubing pada annulus lubang yang pertama dibor

    dengan Stove Pipe, sedangkan untuk Conductor Casing dengan memasukkan Pipa Tubing

    kedalam Casingdan digantung dengan Cementing Head.2.Penyemenan Dengan Stinger

    Yaitu penyemenan dengan menggunakan StingerdanDrill Pipe(DP), sedangkan

    Shoeyang dipakai adalah DuplexShoe. Biasanya dipakai untuk penyemanan Conductor Casing

    karena Casingini memiliki ukuran diameter besar sehingga dengansystemini diperlukan volume

    displacesedikit ( sepanjang DP) dan waktunya lebih cepat

    3 Penyemenan Perkins

    Yaitu penyemenan dengan menggunakan Bottom dan Top Plug,pada ujung Casing dipasang

    Float Shoe dan Float Collar, sedangkan pada puncak Casing dipasang Plug

    Container/Cementing Head. Biasanya untuk penyemanan Surface,Intermediate dan Production

    Casing.

    4 PenyemenanMulti Stage

  • 5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi

    3/5

    Yaitu penyemenan Casingdalam satu trayek dilakukan lebih dari satu kali dengan cara

    bertahap/bertingkat, menggunakan peralatan khusus yaituDSCC, Plugs khusus, danFloat Collar

    khusus. Pertimbangan dilakukan penyemenan Multi Stageadalah Casingyang disemen panjang

    dan atau adanya zona loss pada lubang sumur tersebut. Biasanya untuk penyemenan

    IntermediatedanProduction Casing.

    Fungsi Semen

    Penyemenan adalah proses pendorongan bubur semen ke dalam casing dan naik ke

    annulus yang kemudian didiamkan sampai semen tersebut mengeras hingga mempunyai sifat

    melekat baik terhadap casing maupiun formasi.

    Secara lebih spesifik, fungsi penyemenan dalam suatu pemboran adalah :

    1. Melindungi casing / liner dari tekanan yang dating dari bagian luar casing yang dapat

    menimbulkan collapse(mengkerut)

    2. Mencegah adanya migrasi fluida yang tidak diinginkan dari satu formasi ke formasi yang lain.

    3. Melindungi casing dari fluida yang bersifat korosif

    Untuk memenuhi Fungsi-fungsi tersebut di atas, maka semen pemboran harus memenuhi

    beberapa syarat :

    1. Semen setelah ditempatkan harus mempunyai kekuatan atau strengthyang cukup besar dalam

    waktu tertentu

    2. Semen harus memberikan daya ikat casing dengan formasi yang cukup baik.

    3. Semen tidak boleh terkontaminasi dengan fluida formasi ataupun dengan fluida pendorong.

    4. Semen harus impermeable (permeabilitas harus nol)

    Komposisi Kimia Pembuatan Semen

    Semen yang digunakan dalam industry perminyakan adalah semen Portland, kemudian

    dikembangkan oleh joseph aspdin tahun 1824. Disebut Portland karena asal mula bahannya

    berasal dari pulau Portland Inggris. Semen ini termasuk semen hidrolisdalam arti akan mengeras

    apabila bertemu atau bercampur dengan air. Semen Portland mempunyai 4 komponen mineral

    utama, yaitu :

    1.Tricalcium silicate(3CaO SiO2 )

    Dinotasikan sebagai C3S yang dihasilkan dari kombinasi CaO dan SiO2 da merupakan komponen

    terbanyak dalam Portland semen, sekitar 40-45% untuk semen yang lambat proses

  • 5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi

    4/5

    pengerasannya, dan 60-65% untuk semen yang cepat proses pengerasannya. Komposisi ini

    memberikanstrengthyang terbesar pada awal pengerasan.

    2.Dicalcium Silicate(2CaO SiO2)

    Dinotasikan sebagai C2S yang juga dihasilkan dari kombinasi CaO dan SiO2, memberi pengaruh

    terhadap strength semen akhir. C2S menghidrasi sangat lambat sehingga tidak berpengaruh

    dengan setting time semen, tetapi sangat berpengaruh dalam kekuatan semen lanjut dan kadarnya

    tidak lebih dari 20%.

    3.Tricalcium Aluminate(3CaO Al2O3)

    Dinotasikan sebagai C3A yang terbentuk dari reaksi CaO dan AL2O3kadarnya 15% untuk high

    early Strengthdan 3% untuk terhadap kandungan sulfate, namun berpengaruh terhadap rheologi

    suspensedan membantu proses pengerasan awal semen.

    4.Tetracalcium Aluminoferrite(4CaO AL2O3 Fe2o3)

    Dinotasikan sebagai C3AF yang terbentuk dari reaksi CaO2Al2O3 dan Fe2O3. Kadarnya tidak

    boleh lebih dari 24% untuk semen yang tahan terhadap kandungan sulfate tinggi. Penambahan

    oksida besi yang berlebihan akan menaikan kadar C4AF dan menurunkan kadar C3A dan

    menurunkan panas hasil reaksi /hidrasi C2S dan C3S.

    Klasifikasi Semen

    API telah melakukan pengklasifikasian semen kedalam beberapa kelas guna mempermudah

    pemilihan dan penggolongan semen yang akan digunakan, pengklasifikasian ini berdasarkan

    pada kondisi sumur, temperature, tekanan dan kandungan yang terdapat pada fluida formasi.

    Klasifikasi semen yang dilakukan API terdiri dari:

    Semen kelas Aini digunakan dari kedalaman 0 (permukaan) sampai 6.000 ft. semen ini terdapat

    dalam tipe biasa (ordinary type) saja, dan mirip dengan semen ASTM C-150 tipe I.

    Semen kelas Bdigunakan dari kedalaman 0 sampai 6.000 ft, dan tersedia dalam jenis yang tahan

    terhadap kandungan sulfat menengah dan tinggi (moderate dan high sulfate resistant)

    Semen kelas Cdigunakan dari kedalaman 0 sampai 6.000 ft, dan mempunyai sifat high-earlystrength(proses pengerasannya cepat) semen ini tersedia dalam jenis moderatedan highsulfate

    resistant.

    Semen kelas Ddigunakan untuk kedalaman dari 6.000 ft sampai 12.000 ft, dan untuk kondisi

    sumur yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi. Semen ini tersedia juga dalam jenis

    moderatedan highsulfateresistant

  • 5/20/2018 Penyemenan Sumur Minyak Dan Gas Bumi

    5/5

    Semen kelas Edigunakan untuk kedalaman dari 6.000 ft sampai 14.000 ft, dan untuk kondisi

    sumur yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi. Semen ini tersedia juga dalam jenis

    moderatedan highsulfateresistant

    Semen kelas Fdigunakan untuk kedalaman dari 10.000 ft sampai 16.000 ft, dan untuk kondisi

    sumur yang mempunyai tekanan dan temperature tinggi. Semen ini tersedia dalam jenis high

    sulfateresistant.

    Semen kelas Gdigunakan dari kedalaman 0 sampai 8.000 ft, dan merupakan semen dasar. Bila

    ditambahkan retarder semen ini dapat dipakai untuk sumur