penyelenggaran kurikulum dan proses belajar mengajar...

28
Page 1 Penyelenggaran Kurikulum dan Proses Belajar Mengajar Berbasis Kewirausahaan dan Syariah Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE,M.Si Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU Pertemuan Dekanat Fakultas Ekonomi PTN Seluruh Indonesia Universitas Padjajaran Bandung 2009

Upload: doananh

Post on 20-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1

Penyelenggaran Kurikulum dan Proses

Belajar Mengajar Berbasis Kewirausahaan

dan Syariah

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe,SE,M.Si

Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi USU

Pertemuan Dekanat Fakultas Ekonomi PTN Seluruh Indonesia

Universitas Padjajaran

Bandung 2009

Page 2

Fenomena • Indonesia sebagai negara dengan

anugrah sumberdaya yang begitu

melimpah ternyata belum mampu

dikelola untuk menghasilkan

kemakmuran yang adil dan merata

bagi rakyat.

• Tingginya angka kemiskinan,

pengangguran dan ketimpangan

ekonomi merupakan masalah yang kian

mendesak untuk segara diatasi.

Page 3

• Daya saing bangsa atau daerah

ditentukan terutama oleh daya saing

sektor-sektor ekonomi, industri,

perusahaan serta unit-unit kegiatan

usaha yang efisien dari sektor strategis

di negara tersebut

• pesatnya pertumbuhan ekonomi berbasis

syariah dalam beberapa tahun terakhir

Page 4

Kurikulum ?Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Menurut Grayson, kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu

pembelajaran.

Page 5

suatu hal yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan atau

industri untuk meningkatkan keunggulan kompetitifnya

terutama dengan :

• teknologi,

• kewirausahaan (entepreneurship),

• efisiensi atau produktivitas yang tinggi,

• proses produksi dengan skala ekonomis, differensiasi produk,

• modal dan prasarana serta sarana lainya yang cukup,

• jaringan distribusi di dalam dan di luar negeri yang luas serta diorganisasikan dan dikelola secara profesional,

• dan proses produksi dilakukan dengan sistem tepat waktu

Page 6

• Pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi merupakan lembaga yang paling strategis mengemban tugas meningkatkan daya saing bangsa.

• Peran dunia perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi lokomotif perubahan ke arah daya saing global, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab tantangan perubahan itu sendiri

Page 7

Change your mindset

Relevansi antara

Proses pendidikanKebutuhan Pasar

Tenaga Kerja

Page 8

• Masalahnya sekarang bagaimana

mengubah mindset lama mengenai

relevansi antara proses pendidikan

di PT dengan kebutuhan pasar

tenaga kerja, menjadi mindset baru

mengenai kemampuan perguruan

tinggi menghasilkan lulusan

pencipta kerja.

Page 9

Kurikulum Berbasis Entepreneur

• Kurikulum S-1 selama ini memberikan bobot

lebih besar pada teori (>60%) dan praktek riil

lapangan yang masih minim (<20%).

• Kurikulum ini harus direvisi sesuai dengan

kebutuhan untuk menghasilkan lulusan yang

mampu menciptakan peluang kerja dengan

menerapkan teori dan praktek.

Page 10

Desain Kurikulum Berbasis Entepreneur

• Kurikulum yang dibuat harus mengacu kepada kebutuhan daya saing bangsa, serta visi dan misi universitas dalam menghasilkan lulusan.

• Oleh karena itu, universitas yang belum memiliki komitmen terhadap daya saing bangsa, perlu me-reorientasikan visi dan misinya.

• Perubahan visi dan misi diperlukan dalam rangka menghasilkan lulusan yang mampu meningkatkan daya saing bangsa, yaitu lulusan-lulusan yang bukan sekedar mencari kerja tetapi lulusan yang juga mampu menciptakan peluang kerja

Page 11

• Kurikulum berbasis

kewirausahaan merupakan

kurikulum kunci yang akan

menjadi ukuran keberhasilan

perguruan tinggi menciptakan

lulusan yang berdaya saing tinggi

di pasar kerja.

Page 12

Siapa yang harus terlibat

• Kurikulum baru atau revisi kurikulum

yang lama harus melibatkan berbagai

pihak, sehingga memperlancar proses

verifikasi dan evaluasi dari stakeholders:

– alumni,

– dunia usaha,

– pemerintah dan

– civitas akademika.

Page 13

How to use a Entrepreneur Curriculum

• setiap dosen pengampu harus memilah dan memilih materi (teori) yang paling relevan dengan tujuan setiap mata kuliah dan semaksimal mungkin memberikan bobot aplikasi dengan praktek dari kasus-kasus riil yang ada di lokasi sekitar (local context).

• Bila perlu games-games di lapangan dapat diberikan.

• Metode pengajaran, juga harus diubah dari pembelajaran kelas (class room) yang monoton menjadi pembelajaran yang aktraktif dan di lapangan (field study).

Page 14

Teknologi dan Kurikulum

Penerapan teknologi dalam bidang pendidikan

khususnya kurikulum ada dalam dua bentuk yaitu

bentuk perangkat lunak dan bentuk perangkat keras.

Penerapan teknologi perangkat keras dalam

pendidikan dikenal sebagai teknologi alat, sedangkan

penerapan teknologi perangkat lunak disebut teknologi

sistem.

Page 15

Kegiatan Belajar Mengajar

Berpusat pada peserta didik

Mengembangkan kreativitas

Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang

Kontekstual

Menyediakan pengalaman belajar yang beragam

Belajar melalui berbuat

Page 16

• Ekonomi syariah

– Di semester keenam

• Kewirausahaan

– Semester 3

• Konsentrasi kewirausahaan diterapkan

oleh Departemen Manajemen

sejak tahun 2005 demikinan juga

• Mata kuliah Manajemen keuangan syariah

bekerja sama dengan Bank Syariah

Mandiri dan Bank Muamalat (sebagai staff

pengajar)sejak semester genap

2006/2007

Mata kuliah keahliah berkarya

Page 17

• Pengembangan kurikulum ekonomi berbasis

Islam tersebut juga ditambah dengan kewajiban

terhadap penguasaan bahasa asing, antara lain

bahasa Inggris dan Arab untuk menunjang

kemampuan lulusan dalam mengaplikasikan

keahlian yang dimiliki

Page 18

Peran serta ??

• pengembangan kurikulum ekonomi

berbasis syariah harus didukung oleh

kerja sama yang dilakukan dengan

berbagai pihak untuk meningkatkan

kompetensi lulusan, meliputi

perencanaan, implementasi, maupun

evaluasi kurikulum

Page 19

Page 20

Page 21

Page 22

Page 23

Page 24

Page 25

Page 26

Page 27

Page 28