perangkat mengajar pengukuran

Upload: winarti-hartono

Post on 06-Jul-2015

604 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Mata Pelajaran Kelas / Program Instruktur

: PRODUKTIF ITL : X, XI, XII :

Daftar Isi1. 2. 3. 4. 5.6.

Kalender Pendidikan Perhitungan Alokasi Waktu Program Tahunan Program Semester Silabus Pembelajaran SAP (Satuan Acara Pembelajaran)

SMK WALISONGO 2 GEMPOLJl. Cempaka Putih No. 08 Gempol Telp. (0340) 858170 Fax. (0343) 853109

PASURUAN

PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU KELAS XPekan Efektif 3 1 2 4 5 4 19 4 3 5 3 4 2 21 Effektif Tergan ggu 1 -----------------------------------1 ------------------------------------------0 Pekan Evalua si ---------------------2 -------2 4 --------------2 -------3 2 7 Effekti f KBM 1 1 2 2 5 2 13 4 1 3 3 1 -------12

NO

Bulan

Pekan

Keterangan

Semester Gasal1 2 3 4 5 6 Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah Pekan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Jumlah Pekan 4 4 5 4 5 5 27 4 4 5 4 5 4 26

UTS Gasal UAS Gasal

Semester Genap7 8 9 10 11 12 JET UJIKOM UTS Genap Skill Passport UAS Genap

Keterangan: 1 minggu = 2 X Pertemuan 1 Pertemuan = 5 jam Pelajaran 1 Minggu = 10 jam pelajaran

Semester gasal = 10 jam pelajaran X 13 Pekan = 130 jam Pelajaran Semester genap=10 jam pelajaran X 12 Pekan = 120 jam pelajaran

Gempol, Juli 2010 Mengetahui Kepala Sekolah Listrik,

KOMLI. Instalasi Tenaga

H. MAKHMUD, S.Pd, MM

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PROGRAM TAHUNANMata Pelajaran Kelas Semester Tahun Pelajaran Semester : PRODUKTIF ITL :X : I ( Ganjil ) dan II (Genap) : 2010 / 2011 Jumlah Jam Pelajaran 10 Jam 20 Jam 10 Jam 5 Jam 10 Jam 10 Jam 65 Jam 130 Jam 20 Jam 20 Jam 30 Jam 50 Jam 120 Jam Gempol, Juli 2010 Mengetahui Kepala Sekolah Listrik, KOMLI. Instalasi Tenaga

Materi Pokok Menganalisis rangkaian listrik

Menggunakan hasil pengukuran Menafsirkan gambar teknik listrik Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja Memahami dasar-dasar elektronika Memahami pengukuran komponen elektronika Memasang instalasi penerangan sederhana Jumlah Melakukan pekerjaan mekanik dasar

I

II

Merawat peralatan rumah tangga listrik Memperbaiki peralatan rumah tangga listrik Memasang instalasi tenaga bangunan sederhana Jumlah

H. MAKHMUD, S.Pd, MM

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU KELAS XIPekan Efektif Effektif Tergan ggu Pekan Evalua si Effekti f KBM

NO

Bulan

Pekan

Keterangan

Semester Gasal1 2 3 4 5 6 Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah Pekan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Jumlah Pekan 4 4 5 4 5 5 27 4 4 5 4 5 4 26 0 4 3 5 3 4 2 21 PSG 2 PSG 2 0 ------------------------------------------0 4 --------------2 -------3 2 7 4 4 1 3 3 1 -------12 UAS Gasal UTS Gasal

Semester Genap7 8 9 10 11 12 JET UJIKOM UTS Genap Skill Passport UAS Genap

Keterangan: 1 minggu = 2 X Pertemuan 1 Pertemuan = 5 jam Pelajaran 1 Minggu = 10 jam pelajaran

Semester gasal = 10 jam pelajaran X 2 Pekan = 20 jam Pelajaran Semester genap=10 jam pelajaran X 12 Pekan = 120 jam pelajaran

Gempol, Juli 2010 Mengetahui Kepala Sekolah Listrik,

KOMLI. Instalasi Tenaga

H. MAKHMUD, S.Pd, MM

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PROGRAM TAHUNANMata Pelajaran Kelas Semester Tahun Pelajaran Semester III : PRODUKTIF ITL : XI : III ( Ganjil ) dan IV(Genap) : 2010 / 2011 Jumlah Jam Pelajaran 10 Jam 10 Jam

Materi Pokok Mengoperasikan system pengendali elektronik

Mengoperasikan system pengendali elektromagnetik

Jumlah Memasang instalasi penerangan bangunan bertingkat

20 Jam 30 Jam

IV

Memasang instalasi tenaga bangunan bertingkat Mengoperasikan system pengendali elektronik Mengoperasikan system pengendali elaktromagnetik Jumlah

30 Jam 30 Jam 30 Jam 120 Jam

Gempol, Juli 2010 Mengetahui Kepala Sekolah

Instruktur Mata Diklat,

H. MAKHMUD, S.Pd, MM

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU KELAS XIINO Bulan Pekan Pekan Efektif 3 1 2 4 5 4 19 4 4 5 4 2 4 23 Effektif Tergan ggu 1 -----------------------------------1 ------------------------------------------0 Pekan Evalua si ---------------------2 -------2 4 -------4 ----------------------------4 Effekti f KBM 1 1 2 2 5 2 13 4 0 ----------------------------4 Keterangan

Semester Gasal1 2 3 4 5 6 Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Jumlah Pekan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Jumlah Pekan 4 4 5 4 5 5 27 4 4 5 4 5 4 26

UTS Gasal UAS Gasal

Semester Genap7 8 9 10 11 12 JET UJIKOM

Keterangan: 1 minggu = 2 X Pertemuan 1 Pertemuan = 5 jam Pelajaran 1 Minggu = 10 jam pelajaran

Semester gasal = 10 jam pelajaran X 13 Pekan = 120 jam Pelajaran Semester genap=10 jam pelajaran X 4 Pekan = 40 jam pelajaran

Gempol, Juli 2010 Mengetahui Kepala Sekolah Listrik,

KOMLI. Instalasi Tenaga

H. MAKHMUD, S.Pd, MM

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PROGRAM TAHUNANMata Pelajaran Kelas Semester Tahun Pelajaran Semester : PRODUKTIF ITL : XII : V ( Ganjil ) dan VI (Genap) : 2010 / 2011 Jumlah Jam Pelajaran 40 Jam 40 Jam 40 Jam 120 Jam 20 Jam 20 Jam

Materi Pokok Memperbaiki motor listrik Memasang system pentanahan listrik Merawat panel listrik dan Switchgear Jumlah Latihan persiapan uji kompetnsi produktif Latihan persiapan teori uji kompetensi produktif Jumlah

V

VI

40 Jam Gempol, Juli 2010

Mengetahui Kepala Sekolah Listrik,

KOMLI. Instalasi Tenaga

H. MAKHMUD, S.Pd, MM

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PROGRAM SEMESTER Mata Diklat : PRODUKTIF ITL Kelas/program :X Semester : I (Ganjil) Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu 10 Jam 20 Jam 10 Jam 10 Jam 10 Jam 10 Jam 60 Jam 130 Jam

SMT

KOMPETENSI DASAR Menganalisis rangkaian listrik Menggunakan hasil pengukuran Menafsirkan gambar teknik listrik

Juli Agustus September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

I

Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja Memahami dasar-dasar elektronika Memahami pengukuran komponen elektronika Memasang instalasi penerangan sederhana JUMLAH

Keterangan:

Minggu tidak efektif Minggu efektif/KBM UTS/UAS 1 Minggu = 10 jam pelajaran = 2 X pertemuan Gempol, Juli 2010 KOMLI. INSTALASI TENAGA LISTRIK,

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PROGRAM SEMESTER Mata Diklat : PRODUKTIF ITL Kelas/program :X Semester : II (Genap) Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu 20 Jam 20 Jam 30 Jam 50 Jam 120 Jam

SMT

KOMPETENSI DASAR Melakukan pekerjaan mekanik dasar Merawat peralatan rumah tangga listrik

Januari Pebruari 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Maret April Mei Juni 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

II

Memperbaiki peralatan rumah tangga listrik Memasang instalasi tenaga bangunan sederhana JUMLAH

Keterangan:

Minggu tidak efektif Minggu efektif/KBM UTS/UAS JET UJIKOM Skill Passport 1 Minggu = 10 jam pelajaran = 2 X pertemuan Gempol, Juli 2010 KOMLI. INSTALASI TENAGA LISTRIK,

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PROGRAM SEMESTER Mata Diklat : PRODUKTIF ITL Kelas/program : XI Semester : III (Ganjil) Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu 10 Jam 10 Jam 20 Jam

SMT

KOMPETENSI DASAR Mengoperasikan system pengendali elektronik Mengoperasikan system pengendali elektromekanik JUMLAH

Juli Agustus September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

III

Keterangan:

PSG Minggu efektif/KBM UTS/UAS 1 Minggu = 10 jam pelajaran = 2 X pertemuan Gempol, Juli 2010 KOMLI. INSTALASI TENAGA LISTRIK,

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PROGRAM SEMESTER Mata Diklat : PRODUKTIF ITL Kelas/program : XI Semester : IV (Genap) Tahun Pelajaran : 2010/2011Alokasi Waktu 30 Jam 30 Jam 30 Jam 30 Jam 120 Jam

SMT

KOMPETENSI DASAR Memasang instalasi penerangan bangunan bertingkat Memasang instalasi tenaga bangunan bertingkat

Januari Pebruari 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Maret April Mei Juni 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

IV

Mengoperasikan system pengendali elektronik Mengoperasikan system pengendali elektromekanik JUMLAH

Keterangan:

Minggu tidak efektif Minggu efektif/KBM UTS/UAS JET UJIKOM Skill Passport 1 Minggu = 10 jam pelajaran = 2 X pertemuan Gempol, Juli 2010 KOMLI. INSTALASI TENAGA LISTRIK,

ANANTA FAJAR P, S.Pd

Mata Diklat

PROGRAM SEMESTER : PRODUKTIF ITL

Kelas/program Semester Tahun PelajaranAlokasi Waktu 40 Jam 40 Jam 40 Jam 120 Jam

: XII : V (Ganjil) : 2010/2011

SMT

KOMPETENSI DASAR Memperbaiki motor listrik Memasang system pentanahan listrik Merawat panel listrik dan switchgear JUMLAH

Juli Agustus September Oktober November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

V

Keterangan:

Minggu tidak efektif Minggu efektif/KBM UTS/UAS 1 Minggu = 10 jam pelajaran = 2 X pertemuan Gempol, Juli 2010 KOMLI. INSTALASI TENAGA LISTRIK,

ANANTA FAJAR P, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DINAS PENDIDIKAN SMK WALISONGO 2 GEMPOLJl. Cempaka Putih No. 9 Gempol Pasuruan Telp. (0343) 858170; FAX (0343) 853109 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Indikator : Menggunakan Hasil Pengukuran :X/I : 4 X 5Jam Pelajaran : a. Dijelaskan besaran-besaran Listrik b. Dijelaskan penggunaan rumus sesuai dengan besaran yang akan dihitung b. Dijelaskan manfaat dan cara kerja alat ukur listrik c. Dijelaskan cara kerja alat ukur tegangan listrik d. Dijelaskan cara kerja alat ukur hambatan listrik e. Dijelaskan cara kerja alat ukur arus listrik Tujuan Pembelajaran : - Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan kegunaan alat ukur listrik dengan benar - Siswa dapat menyebutkan besaran-besaran listrik dengan benar - Siswa dapat menghitung hasil perhitungan besaran listrik - Siswa dapat mengukur besar tegangan, arus dan hambatan dengan menggunkan alat ukur sesuai dengan prosedur yang benar

Standart Kompetensi : Menggunakan Hasil Pengukuran

I. MATERI POKOK PEMBELAJARANBesaran Dan SatuanDAFTAR AWALAN SATUAN

KELIPATAN 10 6 10 3 100 = 1 10 -3 10 -6 10 -9 10 -12

AWALAN mega kilo _ milli mikro nano piko

LAMBANG M k _ m n p

1 kA 1 mA 1 A 1 MV 1 kV 1 mV 1 V 1 M 1k 1 m

= 1 kilo ampere = 1 milli ampere = 1 mikro ampere = 1 megavolt = 1 kilovolt = 1 millivolt = 1 mikrovolt = 1 mega ohm = 1 kilo ohm = 1milli ohm

= = = = = = = = = =

1000 A1 A 1000 1 1000000

= = A = = = = V = = = =

10 3

A

10 -3 A 10 -6 A 10 6 10 3 V V

1000000 V 1000 V1 V 1000 1 1000000

10 -3 V 10 -3 V 10 6 10 3

1 000 000 1000 1 1000

10 -3

Dalam teknik listrik sering kita temui besaran-besaran. Besaran tersebut harus mempunyai tanda dan satuan untuk menyatakannya. Contoh : Besaran Kuat Arus Listrik Tegangan Listrik Daya ( tenaga ) Tahanan Listrik Tanda I U P R Satuan ampere volt watt ohm Pernyataan A V W

Sistim satuan yang telah disepakati Internasional disebut Sistim Satuan Internasional disingkat SI SI terdiri dari 3 macam satuan : Satuan dasar Satuan tambahan Satuan turunan

SATUAN DASAR : Besaran Dasar Panjang Massa Waktu Arus Listrik Suhu Kuat cahaya Jumlah unsur Tanda m t I T Iv N Satuan meter kilogram detik ampere kelvin candela mol Pernyataan m kg s A K cd mol

SATUAN TAMBAHAN Besaran Sudut Bidang datar Sudut Ruang Tanda , , , , Satuan radian steradian Pernyataan rad Sr

SATUAN TURUNAN Besaran Turunan Luas Isi ( Volume ) Kecepatan Percepatan Tanda A V v a Satuan meter persegi meter kubik meter perdetik meter perdetik kwadr Pernyataan m2 m3 ms -1 atau ms -2 ataum s

m s2

SATUAN-SATUAN DALAM TEKNIK LISTRIK

Satuan / Besaran amper ( A ) arus listrik ( I ) . Satuan kuat

Satuan Dasar Turunan 1A =1

kg . m 2 V . s3 kg . m 2 s3 . A

volt ( V ) Satuan dari tegangan listrik ( U ) w V = A ohm ( ) Satuan dari tahanan listrik ( R ) V = A siemen ( S ) daya hantar ( G ) 1 A S= = V watt ( W ) daya listrik ( P ) W = V x A = Satuan dari

1V =1

1 = 1

kg . m 2 s3 . A 2

s3 . A 2 1 S = 1 kg m 2

Satuan dariJ s

kg m 2 1 W = 1 s3

joule ( J ) Satuan dari usaha listrik ( W ) 1 J = 1 Nm = 1 Ws = 1 VAs Coulomb ( C ) Satuan dari kapasitasi listrik ( C ) C = As

1J = 1

kg m 2 s2As

1 C = 1

Satuan / Besaran farad ( F ) Satuan dari kapasitasi listrik ( C ) C A s F = = V V weber ( WB ) fluks magnet ( Q ) Wb = vs Satuan dari

Satuan Dasar Turunan

1 F = 1

s4 A kg m

2 2

1 Wb = 1

kg m 2 s2 A

Tesla ( T ) Satuan dari kerapatan fluks magnet ( B ) Vs W b T= = 2 m m2 ampere per meter ( A/m ) kuat medan magnit ( H ) Satuan A m

1 T = 1

kg s A2

A m

henry ( H ) Satuan dari induktansi ( L ) H = Vs Wb = = s A A hertz ( Hz ) frekuensi ( f ) Satuan dari Hz

kg m 2 1H = 1 2 s A2

1 Hz = 1

1 s

PENGOPERASIAN VOLT METER

Untuk pengukuran tegangan DC , cara penggunaan dari Volt meter adalah dengan menghubungkan secara paralel alat ukur terhadap beban lihat gambar di bawah+

R 1 = 10 K

V

U s = 20 VR 2 = 20 K

Langkah keselamatan yang harus di lakukan adalah menempatkan selektor range pengukuran dari batas ukur yang paling tinggi ( besar ) Hubungkan alat ukur volt meter paralel dengan beban ( yakinkan polaritas alat ukur tidak terbalik ) Bila terjadi penyimpangan jarum ke arah berlawanan jarum itu akibat dari penyambiungan volt meter yang polaritasnya terbalik . Penunjukkan jarum yang benar adalah searah jarum jam Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat ( teliti ). Tempatkan selektor range pada penunjukkan jarum skala penuh (yang mendekati) Ulangilah pengukuran tersebut dua atau tiga kali untuk menyakinkan kebenaran hasil ukur anda

Petunjuk Pengoperasian Amper Meter Untuk pengukuran arus DC, cara penggunaan dari amper meter adalah dengan menghubungkan seri amper meter terhadap beban. Contoh, lihat gambar 1 di bawah.

A U S=20VR1 1K

Gambar 1. Langkah keselamatan yang harus dilakukan adalah, menempatkan selektor range pada batas ukur yang paling besar bila menggunakan amper multi range. Hubungkan alat ukur dengan polaritas.Yang benar pada banyak alat ukur penyimpangan jarum searah jarum jam. Bila penyambungan polaritas tidak benar ( terbalik ) maka penyimpagan jarum juga akan terbalik ( jarum bergerak berlawanan arah jarum jam. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat ( teliti ). Tempatkan selektor Range pada penunjukkan jarum skala penuh atau yang mendekati. Ulangi pengukuran tersebut dua atau tiga kali untuk meyakinkan kebenaran hasil ukur anda. Konfigurasi Multimeter Konfigurasi Multimeter dan kontrol indikator yang terdapat pada sebuah Multimeter diperlihatkan pada gambar 3.

PAPAN SKALA JARUM PENUNJUK

SEKRUP PENGATUR POSISI JARUM (PRESET) BATAS UKUR (RANGE) SAKLAR JANGKAUAN UKUR

TOMBOL PENGATUR POSISI JARUM

OUT (+) COMMONwww.sanwa-meter.co.jp

KABEL PENYI

JEPITAN MONCONG BUAYA (ALIGATOR CLIP)

GAMBAR 3. KONFIGURASI MULTIMETER

1. Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya. Lihat gambar 4.

SKALA OHM SKALA VOLT (ACV-DCV) SKALA LAINNYA

www.directindustry.com

GAMBAR 4. PAPAN SKALA

2. Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam ), saklar ditempatkan pada posisi , demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA- A). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV. 3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala). 4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol. 5. Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor. A. Batas Ukur (Range) 1. Batas Ukur (Range) Kuat Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 0,25 25 500 mA. Untuk batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0 500 mA. 2. Batas Ukur (Range) Tegangan (ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 50 250 500 1000 ACV/DCV. Batas ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt. Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya. 3. Batas Ukur (Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10 dan kilo Ohm (k ). Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10 (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) kilo Ohm (k ), semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan k ), Untuk batas ukur (range) x10k (10k ), semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10k . C. Baterai Baterai : pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell) tipe UM-3, digunakan untuk mencatu/mengalirkan arus ke kumparan putar pada saat Multimeter digunakan untuk mengukur komponen (minus komponen terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai dihubungkan secara seri dengan lubang kabel penyidik/probes (+/out) dimana kutub negatip baterai dihubungkan dengan terminal positip dari lubang kabel penyidik. Lihat gambar 5.

0 ADJ

+ -

COMMON (-)

OUT (+)

+

GAMBAR 5

Kriteria MultimeterKriteria sebuah Multimeter tergantung pada : Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan (resistance) dibagi dengan tegangan, misalnya 20 k /v untuk DCV dan 8 k /v untuk ACV. (20 k /v I = E/R = 1/20.000 = x 10-4A = 0,05mA = 50 A). Multimeter menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 A) untuk alat pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 A dari rangkaian yang diukur. Fungsi tambahannya sebagai penguji (tester) transistor untuk menentukan hfe transistor (kemampuan transistor menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali), penguji dioda, dan kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan pekerjaan perbaikan (repair) alat-alat elektronik.

Persiapan AwalPersiapan awal yang perlu Anda lakukan sebelum menggunakan Multimeter adalah : 1. Baca dengan teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. 2. Multimeter adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai Ampere-meter), mengukur Resistans/Tahanan (Multimeter sebagai Ohm-meter). 3. Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan batas ukur (range) 250ACV atau lebih. 4. Kabel penyidik (probes) Multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang penyidik yang bertanda (-) atau common. 5. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-).

6. Posisi saklar jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV) letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik 220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250 ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik searah (DCV), kuat arus (DCmA-DC A), dan tahanan/resistan (resistance). 7. Pada pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang akan diukur. 8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik, kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang mengalir. 9. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) atau k (kilo Ohm), pertemukan ujung kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment). 10. Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220 ACV. OHMMETER PADA MULTIMETER

S

alah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Ohm-meter untuk mengukur tahanan/resistan (resistance). Di dalam tehnik elektronika, tahanan/resistan (resistance) mengandung dua pengertian, Pertama, tahanan (resistance) sebagai sebuah nama untuk salah satu komponen elektronika yaitu resistan atau resistor, dan Kedua, perlawanan yang diberikan oleh bahan penghantar (konduktor) dan/atau bahan setengah penghantar (semikonduktor) yang terdapat dalam komponen elektronik terhadap arus listrik searah yang mengalir. Kedua-duanya memiliki satuan yang dinyatakan dalam Ohm ( ). Berdasarkan butir kedua, kita dapat mengatakan bahwa : pada komponen elektronika yang terbuat dari bahan penghantar (konduktor) seperti; resistor, kapasitor, transformator, dan gulungan (coil) dan bahan setengah penghantar (semikonduktor), seperti; transistor, dioda, terdapat tahanan/resistan (resistance). Melalui pengukuran nilai tahanan/resistan (resistance) yang terdapat pada komponen yang berada di luar rangkaian, kita dapat mengetahui apakah sebuah komponen masih dapat berfungsi dengan baik dan masih dapat digunakan atau sudah rusak. Pada Multimeter Digital, hasil pengukuran dapat dibaca langsung pada layar display, pada Multimeter Analog, hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance) dibaca pada papan skala Ohm ( -k ). Lihat gambar 9.

DC V

A C V DCmA

R

GAMBAR 9 . MENGUKUR TAHAHAN (RESISTANCE) R = TAHANAN/RESISTAN (RESISTANCE)

Untuk mengukur nilai tahanan /resistan (resistance), saklar jangkauan ukur berada pada posisi (Ohm). Batas ukur (range) x1, x10, dan xk . Batas ukur (range) untuk Ohm-meter dari Multimeter bervariasi, tergantung tipe dan merk Multimeter. Sebagai contoh, Multimeter merk Sanwa tipe SP10D memiliki batas ukur (range) x1, x10, dan xk . Multimeter merk Protek A803 memiliki batas ukur (range) x1, x10, x100, xk , dan x10k .

A. Mengukur Komponen1. Mengukur Resistor Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam rangkaian Lihat gambar 10. Resistor adalah kompo elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict) aliran ANGKA I arus listrik. Fungsi lainnya sebagai FAKTOR PE NILAI NGALI Resistor (R) pembagi tegangan ANGKA II TOLERANSI input (vi). Kemampuan resistor membatasi jalannya arus ditentukan oleh besar (voltage divider), yang kecilnya nilai tegangan panjar menghasilkan satuan Ohm ( ) yang dimiliki oleh sebuah resistor. Merujuk pada hukum Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan (R), semakin kecil arus (I) maju (forward bias) dan tegangan yang mundur (reverse bias), panjar dapat mengalir. sebagai pembangkit nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung potensial Besar kecilnya output (vo), dan potensial dengan melihat pita (band) warna yang terdapat pada badan resistor. Mengikuti gambar 10, jika pita pertama berwarna kuning, pita kedua berwarna ungu, pita ketiga berwarna coklat, pita keempat berwarna emas, nilai satuan Ohm dari resistor tersebut adalah 47 x 101 = 470 dengan toleransi 5%. Harap diingat, warna kuning menunjukkan angka 4, warna ungu menunjukkan angka 7, warna coklat menunjukkan angka 1, dengan demikian faktor pengali = 101, jika pita ketiga berwarna merah, faktor pengali = 10 2, demikian seterusnya. (Lihat kembali modul tentang komponen elektronika). Untuk lebih jelas, pelajari gambar 11, (di download dari situs/website www.diyguitarist.com)

www.diyguitarist.com

GAMBAR 11. NILAI OHM RESISTOR BERDASAR PITA WARNA

Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar 12. Saklar jangkauan ukur pada posisi , batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau k .

DC V A C V DCmAGAMBAR 12. MENGUKUR RESISTOR RESISTOR

2. Mengukur Variabel Resistor. Variabel resistor adalah resistor yang dapat berubah nilai satuan Ohm-nya dengan cara memutar-mutar tuas pemutar atau sekrup yang menggerakkan kontak geser/penyapu (wiper) yang terdapat di dalam resistor tersebut. Lihat gambar 13.a b c

Atm

B

a

b

c

GAMBAR 13. VARIABEL RESISTOR A = POTENSIO B = PRESET/TRIMPOT

Variabel resistor yang memiliki tuas pemutar biasanya disebut potensio meter (potentiometer), dan yang memiliki sekrup pengatur disebut preset atau trimpot. Mengukur nilai satuan Ohm dari variabel resistor dengan Multimeter adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar 14. Saklar jangkauan ukur pada posisi , batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau k , sesuai kebutuhan.

C b DC V DCmA A C V

a

GAMBAR 14. MENGUKUR VARIABEL RESISTOR

METODE PEMBELAJARANMetode pembelajaran yang digunakan adalah Ceramah, Demonstrasi,Tanya jawab, Penugasan

KEGIATAN PEMBELAJARANTatap muka I (5 Jam Pelajaran) Pembagian tahap mengajar 1. Motivasi 1.1 Menjelaskan tujuan pembelajaran alat ukur listrik 2. Elaborasi 2.1 Menjelaskan besaran-besaran dan satuan listrik 2.2 Menjelaskan penggunaan rumus besaran listrik yang akan dihitung 2.3 Menjelaskan cara pengoperasian alat ukur voltmeter 2.4 Menjelaskan cara pengukuran tegangan AC/DC Ceramah Ceramah Ceramah Ceramah 15 Menit 15 Menit 15 Menit 15 Menit 45 Menit 45 Menit 15 Menit Ceramah/Chart 15 Menit Metode Waktu

2.5 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk Tutor/Penugasan mempraktekan pengukuran tegangan dengan voltmeter 3. Evaluasi 4.1 Memberikan soal/pertanyaan kepada peserta didik 4.2 Memberikan kesimpulan praktek Penugasan Ceramah

Tatap muka II (5 Jam Pelajaran) Pembagian tahap mengajar 1. Motivasi 1.1 Mengajukan pertanyaan evaluasi materi sebelumnya 1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran alat ukur amperemeter 2. Elaborasi 2.1 Menjelaskan cara pengoperasian alat ukur Amperemeter 2.2 Menjelaskan cara pengukuran arus AC/DC 2.3 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekan pengukuran arus dengan Amperemeter 3. Evaluasi 4.1 Memberikan soal/pertanyaan kepada peserta didik 45 Menit Ceramah Ceramah Ceramah Ceramah Penugasan 10 Menit 10 Menit 20 Menit 20 Menit 60 Menit Metode Waktu

4.2 Memberikan kesimpulan praktek

15 Menit

Tatap muka III (5 Jam Pelajaran) Pembagian tahap mengajar 1. Motivasi 1.1 Mengajukan pertanyaan evaluasi materi sebelumnya 1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran alat ukur ohmmeter dengan menggunakan multimeter 2. Elaborasi 2.1 Menjelaskan cara pengoperasian alat ukur ohmmeter 2.2 Menjelaskan cara pengukuran hambatan 2.3 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekan pengukuran hambatan dengan multimeter 3. Evaluasi 4.1 Memberikan soal/pertanyaan kepada peserta didik 4.2 Memberikan kesimpulan praktek 45 Menit 15 Menit Ceramah Ceramah Penugasan 20 Menit 20 Menit 60 Menit Ceramah Ceramah 10 Menit 10 Menit Metode Waktu

Tatap muka IV (5 Jam Pelajaran) Pembagian tahap mengajar 1. Motivasi 1.1 Mengajukan pertanyaan evaluasi materi sebelumnya 1.2 Menjelaskan tujuan pembelajaran alat ukur multimeter 2. Elaborasi 2.1 Menjelaskan cara pengoperasian alat ukur multimeter 2.2 Menjelaskan cara pengukuran tegangan, arus dan hambatan dengan multimeter 2.3 Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktekan pengukuran tegangan, arus dan hambatan dengan multimeter 3. Evaluasi 4.1 Memberikan soal/pertanyaan kepada peserta didik 4.2 Memberikan kesimpulan praktek 45 Menit 15 Menit Ceramah Ceramah Ceramah Ceramah Penugasan 10 Menit 10 Menit Metode Waktu

20 Menit 20 Menit 60 Menit

LAMPIRAN I. JOB SHEET PERTEMUAN 1 TUGAS 1 Langkah Kerja 1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini+

R 1 = 80 K

U s = 20 VR 2 = 20 K

2. Ukur tegangan DC pada tahanan R1 ( 80 K ) UR1 = .............................................................. 3. Ukur tegangan DC pada R2 ( 20 K ) UR2 =.............................................................. 4. Hitung besar drop tegangan pada R1 dan R2 5. Bandingkan hasil pengukuran UR1 dan UR2 terhadap hasil hitung UR1 dan UR2 dan apa pendapat anda ? Buatlah hasil pengukuran anda TUGAS 2 1) Buatlah kelompok belajar, masing-masing kelompok maksimum 4 orang. 2) Kumpulkan baterai kering (dry cell) bekas tipe UM-1 sebanyak 5 buah, jika mungkin catatlah kirakira berapa lama baterai telah digunakan. 3) Sediakan baterai kering (dry cell) baru tipe UM-1 sebanyak 2 buah. 4) Ukurlah tegangan baterai yang lama dan yang baru, catat hasilnya pada tabel berikut. 5) Ukurlah Tegangan Listrik Arus Bolak Balik (ACV) pada jaringan listrik dari jaringan (jala-jala) PLN yang ada di sekolah Anda. Catatlah hasilnya. Tabel

No 01 02 03 04 05 06 07

Baterai Baterai baru pertama Baterai baru kedua Baterai lama pertama Baterai lama kedua Baterai lama ketiga Baterai lama keempat Baterai lama kelima

Hasil pengukuran (dalam Volt)

Keterangan

6) Konsultasikan pada Guru untuk memperoleh penilaian.

II.

JOB SHEET PERTEMUAN 2

Langkah Kerja 1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini !

A U S=20VR1 1K

2. Dengan menggunakan hukum ohm hitung besar arus yang mengalir pada tahanan R1. I R1 = .............. mA 3. Menggunakan nilai amper meter ukur besar arus I R1 I R1 = ............. mA 4. Bandingkan besarnya arus I R1 dari hasil penghitungan dengan hasil pengukuran , apa pendapat anda tentang hasil pengukuran ! 5. Buat kesimpulan praktek anda ! III. JOB SHEET PERTEMUAN 3 TUGAS 1

DC V A C V DCmARESISTOR

GAMBAR 12. MENGUKUR RESISTOR

Mengukur Resistor Langkah-langkah pengukuran : a. Perhatikan kembali gambar 12. b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-). c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol. d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi . e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10 atau k , tergantung dari nilai resistor yang akan diukur. f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan. g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol. h. Mengacu pada gambar 12, letakkan secara sembarang (acak) kedua ujung kabel penyidik (probes) pada kaki komponen yang akan diukur. i. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan menunjukkan nilai satuan Ohm yang sama (atau mendekati) dengan nilai satuan Ohm dari resistor berdasarkan pita warna, artinya : resistor masih baik dan dapat digunakan. j. Bandingkan hasil pengukuran dengan nilai resistor berdasarkan pita warna yang ada di badan resistor tersebut. TUGAS 2 Pengukuran Variabel Resistor

C b DC V A C V DCmAGAMBAR 14. MENGUKUR VARIABEL RESISTOR

a

Mengukur Variabel Resistor Langkah-langkah pengukuran : a. Perhatikan kembali gambar 14. b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-). c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol. d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi .

e. Batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau k , tergantung dari nilai variabel resistor yang akan diukur. f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan. g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol. h. Mengacu pada gambar 14, letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes) pada terminal a dan b dari variabel resistor. i. Putar tuas pemutar searah jarum jam (untuk preset gunakan obeng minus). j. Jarum pada papan skala ikut bergerak ke kanan, artinya : variabel resistor masih baik dan dapat digunakan. k. Letakkan kedua ujung kabel penyidik (probes) pada terminal b dan c dari variabel resistor. l. Putar tuas pemutar searah jarum jam (untuk preset gunakan obeng minus). m. Jarum pada papan skala ikut bergerak ke kiri, artinya : variabel resistor masih baik dan dapat digunakan.

TUGAS 3 Pengukuran Transformator

DC V A C V DCmA

http://www.schlotzhauer-versand.de

GAMBAR 26. MENGUKUR TRANSFORMATOR

Langkah-langkah pengukuran : a. Perhatikan kembali gambar 26. b. Masukkan kabel penyidik (probes) warna merah ke lubang kabel penyidik yang bertanda positip (+), kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang kabel penyidik yang bertanda negatip (-). c. Jika diperlukan, menggunakan sekrup pengatur posisi jarum (preset), atur posisi jarum pada papan skala sehingga berada pada posisi angka nol. d. Atur saklar jangkauan ukur pada posisi . e. Batas ukur (range) pada posisix1, x10, atau k , sesuai kebutuhan. f. Ujung dari kedua kabel penyidik (probes) dipertemukan. g. Menggunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment), atur posisi jarum pada papan skala hingga menunjukkan angka nol. h. Mengacu pada gambar 26, letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara sembarang (acak) ke titik-titik terminal dari gulungan primer (P). i. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan primer (P) transformator masih baik dan dapat digunakan. j. Letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara sembarang (acak) ke titik-titik terminal dari gulungan skunder (S). k. Jarum pada papan skala bergerak ke kanan, artinya : gulungan skunder (S) transformator masih baik dan dapat digunakan.

l. Letakkan ujung kabel penyidik (probes) secara sembarang (acak) ketitik terminal dari gulungan primer (P) dan gulungan titik terminal gulungan skunder (S). m. Jarum pada papan skala tidak bergerak, artinya : isolator yang mengisolasi gulungan primer (P) dari gulungan skunder (S) masih berfungsi, transformator masih baik dan dapat digunakan.

IV.

JOB SHEET PERTEMUAN 4 TUGAS 1

Alat dan bahan 1. Multimeter analog dengan kepekaan pengukuran 20k/v atau lebih. 2. Kabel penyidik (probes) C. Langkah kerja. 1. Buatlah kelompok belajar (empat orang atau lebih dalam satu kelompok, disesuaikan dengan ketersediaan alat ukur Multimeter). 2. Catatlah perangkat-perangkat yang terdapat pada Multimeter tersebut, bandingkan dengan konfigurasi Multimeter seperti yang terdapat pada modul ini. 3. Perhatikan papan skala dari Multimeter, catatlah apa saja yang terdapat pada papan skala. 4. Perhatikan, apakah jarum penunjuk pada papan skala sudah berada pada posisi angka nol? Jika belum, posisikan jarum dengan memutar sekrup pengatur posisi jarum (preset) dengan menggunakan obeng minus (-). 5. Gerakkan saklar jangkauan ukur, letakkan pada posisi batas ukur (range) yang bertanda ; ACV, DCV, DCmA, dan . 6. Masukkan kabel penyidik (probes) yang berwarna merah ke lubang kabel penyidik yang bertanda (+) atau out, dan yang berwarna hitam ke lubang kabel penyidik yang bertanda (-) atau common. 7. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) ACV, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum penunjuk pada papan skala. Catatlah. 8. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) DCV, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum penunjuk pada papan skala. Catatlah. 9. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) DCmA, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum penunjuk pada papan skala. Catatlah.

10.

Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ohm ( ) pada posisi x1, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum penunjuk pada papan skala. Gunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment) untuk memosisikan jarum pada angka nol. Catatlah. 11. Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ohm ( ) pada posisi x10, pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum penunjuk pada papan skala. Gunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment) untuk memosisikan jarum pada angka nol. Catatlah.

12.

Letakkan saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) Ohm ( ) pada posisi k , pertemukan kedua ujung kabel penyidik (probes), bagaimana posisi jarum penunjuk pada papan skala. Gunakan tombol pengatur posisi jarum pada angka nol (zero adjustment) untuk memosisikan jarum pada angka nol. Catatlah. Bandingkan kondisi jarum penunjuk papan skala pada langkah 7, 8, dan 9 dengan dengan kondisi jarum pada langkah 10, 11, 12. Analisis, dan diskusikan dengan teman Anda. Tulislah kesimpulan dari hasil analisis dan diskusi pada selembar kertas dan mintalah pendapat Guru Anda. Selamat bekerja, semoga berhasil. SOAL EVALUASI (Pertemuan I)

13.

Latihan1. Sebuah alat ukur dengan gerak d` arsonval dengan tahanan dalam Rm = 100 dan simpangan arus skala penuh Im = 1 mA. akan diubah menjadi volt meter arus searah rangkaian ganda dengan batas ukur 0 - 10 V, 0 - 50 V, 0 - 200 V dan 0 - 500 V. Rangkaian volt meter ini ditunjukkan gambar 2. 2. Tindakan pencegahan bila menggunakan volt meter : a. Periksa ........... yang benar. Polaritas yang ...... ( ....... ) menyebabkan volt meter menyimpang ke sumbat mekanis dan ini dapat merusak ............ b. Hubungkan volt meter yang ...................... terhadap rangkaian atau komponen yang akan diukur. c. Bila menggunakan volt meter multi range, gunakan selalu range .............. . dan kemudian .............. sampai diperoleh pembacaan .......... yang terbaik. 3. Efek pembebanan : a. Sebuah volt meter yang mempunyai ........................ akan memberikan % kesalahan lebih kecil dibanding volt meter ............................ b. Volt meter ................. tergolong mempunyai ................... atau ....................., sangat baik untuk pengukuran tegangan dalam rangkaian yang tahanannya tinggi.

jawaban1.R 1 R2 R3 R4 ImU2 U3 U4

R m

+ -

U 1

Penyelesaian : Pada rangkuman 10 V (posisi V4 ) tahanan total rangkaian adalah :

10 V = 10 k 1 mA R4 = Rr - Rm = 10 k - 100 = 9,900 Rr =

Pada rangkuman 50 V ( posisi V3 )10 V = 50 k 1 mA R3 = RT - ( R 4 + Rm ) = 50 k - 10 k = 40 k Rr =

Pada rangkuman 250 V ( posisi V2 )250 V = 250 k 1 mA R2 = Rr - ( R 1 + R4 + Rm ) = 250 k - 50 k = 200 k Rr =

Pada rangkuman 500 V ( posisi V1 ).500 V = 500 k 1 mA R2 = RT - ( R 1 + R2 + R3 + R4 + Rm ) = 500 k - 250 k = 250 k Rr =

2. Tindakan pencegahan bila menggunakan volt meter a. Periksa POLARITAS yang benar. Polaritas yang SALAH ( TERBALIK ) menyebabkan volt meter menyimpang ke sumbat mekanis dan ini dapat merusak JARUM . b. Hubungkan volt meter yang diukur.PARAREL.

terhadap rangkaian atau komponen yang akanTERTINGGI

c. Bila menggunakan volt meter multi range, gunakan selalu range TURUNKAN. sampai diperoleh pembacaan NAIK yang terbaik. 3. Efek pembebanan : a. Sebuah volt meter yang mempunyai kecil dibanding volt meter.SENSITIVITAS TINGGI

. dan kemudian

akan memberikan % kesalahan lebih

b. Volt meter DIGITAL tergolong mempunyai SENSITIVITAS TINGGI sangat baik untuk pengukuran tegangan dalam rangkaian yang tahanannya tinggi. SOAL EVALUASI (Pertemuan II)

+

+R m

-

LatihanRancang sebuah shunt AYRTON yang menghentikan amper meter dengan batas ukur ( Range ) 1A, 5A, dan 10A. Gerakan d personal yang digunakan pada gambar 4, mempunyai tahanan Rm = 50 dan defleksi penuh 1 mA. Penyelesaian : Pada batas ukur 1A : Ra = Rb + Rc paralel terhadap 50 . Karena gerakan alat ukur memerlukan arus 1 mA untuk simpangan penuh diperlukan shunt untuk mengalirkan arus sebesar 1A - 1 mA = 999 mA. Dengan menggunakan persamaan ( 1.1 ) di peroleh :Ra + Rb + Rc = .......... .... = ......... ........ ( 1 ) .......... ....

Pada batas ukur 5A : Ra + Rb pararel terhadap Re + Rm (50 ) dalam hal ini arus 1mA akan melalui tahanan Rm + Re, dan 4999 mA melalui Ra + Rb dengan menggunakan persamaan ( 1-1 )diperoleh :Ra + Rb = .......... .... = ......... ....... ( 2 ) .......... ....

Pada batas ukur 10A : Ra menjadi shunt dan Rb + Re seri dengan Rm. Arus melalui Rm adalah 1mA, dan melalui Ra adalah sisanya sebesar 9999 mA dengan menggunakan persamaan ( 1.1 )Ra = .............. = ................ (3 ) ..............

Dengan menyelesaikan ketiga persamaan sinultan ini ( 1,2,3 ) ............ x ( 1 ) : ............ + ............... + ............. = ................ ( 2 ) : ............ + ............... + ............. = ................ Dengan menggunakan ( 2 ) dan ( 1 ) di peroleh ............... = ................. .............. = .................. Dengan cara sama : ............ x ( 1 ) : ............ + ............... + ............. = ................ ( 3 ) : ............ + ............... + ............. = ................ Dengan menggunakan ( 3 ) dan ( 1 ) di peroleh ............... + .................... = ................. Subsitusi harga Rc yang telah di peroleh ke dalam persamaan ini memberikan RB RB R = ......... - ......... = ......... = .........

Tindakan Pencegahan Dengan Menggunakan Amper Meter : a.Jangan sekali-sekali menghubungkan ............. ke mengalirkan ........ dan alat ukur emper meter akan ............ ............. karena tahanannya akan

b. Periksa ............... dengan ..................... Bila ............... akan menyebabkan simpangan yang ................. dan dapat merusak .................. Bila menggunakan alat multirange, mula-mula gunakan ................. yang ............... kemudian turunkan sampai diperoleh ................... yang sesuingguhnya. Untuk memperoleh ketelitian ................. yang tinggi. gunakan range yang akan menghasilkan pembacaan .............. ke skala penuh

JawabanRancang sebuah shunt AYRTON yang menghentikan amper meter dengan batas ukur ( Range ) 1A, 5A, dan 10A. Gerakan d personal yang digunakan pada gambar 4, mempunyai tahanan Rm = 50 dan defleksi penuh 1 mA. Penyelesaian : Pada batas ukur 1A : RA = RB + RC paralel terhadap 50 . Karena gerakan alat ukur memerlukan arus 1 mA untuk simpangan penuh diperlukan shunt untuk mengalirkan arus sebesar !A - 1 mA = 999 mA. Dengan menggunakan persamaan ( 1.1 ) di peroleh :Ra + Rb + Rc = 1 x 50 = 0,0505 ( 1 ) 90

Pada batas ukur 5A : Ra + Rb pararel terhadap Re + Rm (50 ) dalam hal ini arus 1mA akan melalui tahanan Rm + Re, dan 4999 mA melalui Ra + Rb dengan menggunakan persamaan ( 1-1 )diperoleh :Ra + Rb = 1 x ( Re + 50 ) = ................ ( 2 ) 4,999

Pada batas ukur 10A : Ra menjadi shunt dan Rb + Re seri dengan Rm. Arus melalui Rm adalah 1mA, dan melalui Ra adalah sisanya sebesar 9999 mA dengan menggunakan persamaan ( 1.1 )Ra + Rb = 1 x ( Rb + Rc + 50 = ................ ( 3 ) 9,999

Dengan menyelesaikan ketiga persamaan sinultan ini ( 1,2,3 ) 4,999 x ( 1 ) : 4,999 Ra. + 4,999 Rb. + 4,999. = 250,2 ( 2 ) : 4,999 Ra + 4,999 Rb - Rc = .50 Dengan menggunakan ( 2 ) dan ( 1 ) di peroleh 5,000 Rc. = 200,2 Rc. = 0,04004 . Dengan cara sama : 9,999 x ( 1 ) : 9,999 Ra. + 9,999 Rb. + 9,999 Re = 500,45 ( 3 ) : 9,999 Ra - .Rb + Rc = 50. Dengan menggunakan ( 3 ) dan ( 1 ) di peroleh 10,000 Rb + 10,000 Rc = 450,45. Substitusi harga Rc yang telah di peroleh ke dalam persamaan ini memberikan RB RB R = 450,45. - 400,4. = 0,005005 = 0.005005.

Tindakan Pencegahan Dengan Menggunakan Amper Meter : a.Jangan sekali-sekali menghubungkan amper meter ke sumbu tegangan karena tahanannya rendah akan mengalirkan arus besar dan alat ukur emper meter akan rusak/terbakar. b. Periksa polaritas dengan tepat Bila terbalik berlawanan dan dapat merusak jarum penunjuk. akan menyebabkan simpangan yang

c.Bila menggunakan alat multirange, mula-mula gunakan range yang tertinggi kemudian turunkan sampai diperoleh simpangan yang sesuingguhnya. Untuk memperoleh ketelitian pengukuran yang tinggi. gunakan range yang akan menghasilkan pembacaan terdekat ke skala penuh SOAL EVALUASI (Pertemuan III)M 1 1 ,5 R 16 1138 R 1 2 18 50 R3 2 2 .9 8 8 1 ,5 V PO S N EG PO S 10 k R25 pe ng atu r no l 1 ,5 V N EG 1 1 ,5 R 16 1 13 8 R 1 R2 M 2 18 50 R3 110 10 k R25 pe ng atu r no l

a. Rangkaian Ohmmeter rangkuman R X 1M 1 1 ,5 R 16 6V 1 ,5 V PO S 113 8 R 1

b. Rangkaian Ohmmeter rangkuman R X 100

2 18 50 R3 R4

10 k R25 pe n g atu r no l

1 1 7 .7 0 0

NEG

c.Rangkaian Ohmmeter rangkuman R X 1000

Latihan1. Rangkaian gambar 1, menggunakan d` Arsonval 50 arus skala penuh 1 mA. Tegangan Batere 3 V. Tanda skala yang diinginkan untuk simpangan setengah skala adalah 2000 Tentukan : a. b. c. R1 dan R2 R2 terbesar untuk komponen penurunan tegangan betere 10 % Kesalahan skala pada tanda skala 2000 bila R2 disetel seperti b.

2. Rangkaian gambar 2,menggunakan gerak d` Arsonval 10 mA dengan tahanan dalam 5 . Tegangan batere E = 3 V. Diinginkan untuk mengubah rangkaian dengan menambah sebuah tahanan Rsh yang sesuai dengan gunakan instrumen penunjukkan 0,5 pada pertengahan skala. Tentukan : a. Nilai tahanan shunt Rsh b. Nilai tahanan batas R1 3. Bagaimana cara mengamankan ohm meter saat tidak dipakai dalam unit multimeter.

Jawaban1. Penyelesaian : ( a ) Arus total batere pada defleksi skala penuh adalah : E 3V Ir = = = 1,5 mA .. . . . . . . . . . . . ( 3 ) Rh 2000 Lalu arus melalui tahanan pengatur nol R2 adalah :

I2 = Ir - Im = !,5 m A- 1 m A = 1 ,5 m A . .. . . . ( 4 )Nilai R2 adalah :R2 = ImRm 1 mA x 50 = = 100 . . . . . . . ( 5 ) I2 0,5 mA

Tahanan pararel gerakan dan shunt ( Rp ) adalah : R2 Rm 50 x 100 Rp = = = 33.3 R2 + Rm 150 Nilai tahanan pembatas arus R1 adalah : Rp = Rh - Rp = 2,000 - 33,3 = 1966,7 ( b ) Pada penurunan 10% tegangan batere :

E = 3 V - 0,3 V = 2,7 Vmaka arus total batere menjadi : E 2,7 V Ir = = = 1,35 mA Rh 2000 Arus shunt adalah :

I2 = It - Im = 1,35 m A - 1 m A = 0,35 m Amaka tahanan pengatur nol R2 adalah :R2 = Im Rm 1 mA x 50 = = 143 I2 0,35 mA

( c ) Tahanan pararel gerak dan nilai R2 yang baru menjadi

Rp =

R2 Rm 50 x 143 = = 37 R2 + Rm 193

Karena tahanan setengah skala Rh sama dengan tahanan dalam total rangkaian, Rh akan bertambah menjadi :

Rh = R1 + R2 = 1.966,7 + 37 = 2.003,7Berarti nilai sebenarnya dan tanda setengah skala adalah 2003,7 sedang tanda skala aktual adalah 2000 . Persentase kesalahan menjadi :% kesalahan =2.000 - 2.003,7 x 100% = - 0,185% 2.003,7

Tanda negatif menunjukkan bahwa pembacaan alat ukur adalah rendah. 2. Penyelesaian : ( a ) Untuk defleksi setengah skala, Im = 0,5 dp= 5 mA Tegangan pada gerakan adalah : Em = 5 mA x 5 = 25 mA Karena tegangan ini juga muncul pada Rx, arus melalui Rx adalah :Ix = 25 mV = 50 mA 0,5

Arus melalui gerakan ( Im ) ditambah arus melalui shunt ( I sh ) harus sama dengan arus melalui tahanan yang tidak diketahui ( Ix ). Berarti

Is h= Ix - Im= 5 0 m A 5 m A 4 5 m A =shunt menjadi :Rsh = Em 25 mV 5 = = Ish 45 mA 9

( b ) Arus total batere adalah :

Im= Im + Is h + Ix= 5 m A 4 5 m A 5 0 m A 1 0 0 m A + + =Penurunan tegangan pada tahanan batas R1 sama dengan 3 V - 25 mV = 2,975 V. Maka : 2,975 R1 = = 29,75 100 mA 3. Saklar selektor/pemilih pengukuran tempatkan pengukuran tegangan AC pada batas pengukuran terbesar. Bila ditempatkan pada pengukuran ohm meter, tegangan batere pada ohm meter akan terus mengalirkan arus di dalam rangkaian dan batere cepat habis. SOAL EVALUASI (Pertemuan IV) Di bawah ini ada beberapa gambar amper meter. Baca besarnya arus yang ditunjukkan meter dan tulislah jawaban anda didalam kotak. 1. 2.

m AM e t e r m e n u n ju k k a n

AM e t e r m e n u n ju k k a n

= m A

= A

= A

= A

3.

4.

AM e t e r m e n u n ju k k a n

AM e t e r m e n u n ju k k a n

= A5.

=m A6.

= A

= A

m AM e t e r m e n u n ju k k a n

m AM e t e r m e n u n ju k k a n

= m A

= A

= m A

= A

7.150

50

m Am e t e r m e n u n ju k k a n b a ta s u k u r 0 - 3 0 0 = b a ta s u k u r 0 - 1 0 0 = m A = m A = 150 A A

8.

50

m Am e te r ke dud b a ta s b a ta s m enun ukan A ukur 0 ukur 0 ju k k a n . - 300 = - 100 =

m A = m A = m A = m A =

A A A A

ke dudukan B. b a ta s u k u r 0 - 3 0 0 = b a ta s u k u r 0 - 1 0 0 =

9.

S k a la O h m m e te r

10.15 6 3

s k a la A , V D C d a n A C

11.6

s k a la 1 2 V A C

dari gambar 9. (Ohm meter) Pengukuran Tahanan Batas Ukur Titik Penunjukan Hasil dari gambar 10. (Volt meter) Pengukuran V DC Batas Ukur 600 V Titik Penunjuka n A Hasi l Batas Ukur 12 Pengukuran A DC Titik Penunjuka n A Hasil Batas Ukur 600 V Pengukuran V DC Titik Penunjuka n A Hasil X10 K A X10 0 B X1 X10 K D X10 0 E X10 X1 X10 K H X1 X10

C

F

G

I

J

A 300 V 120 V 60 V 600 V 12 V 0,3 V 300 V 3V 0,3 V B C D E F G H I J 120 A 600 A 6 A 12 A 600 A 60 A 60 A 120 A 6 A B C D E F G H I J 300 V 120 v 300 V 30 V 600 V 30 V 6V 120 V 6V B C D E F G H I J

dari gambar 11. (AC Volt meter) Pengukuran V AC Batas Ukur Titik A Penunjukan Hasil 12. Pertanyaan : a) 1. b) Apa kegunaan cermin pada papan skala ? B C D E 6 V AC F G H I J

2.

17 A = 17.10-6 A = 0,000017 A Mengapa skala 80 mA = 0,08 A untuk ohm meter tidak linier ?

c) Mengapa letak titik 0 ( nol ) untuk ohm meter tidak sama dengan ampere meter atau volt meter ? JAWABAN 3.. 17,5 A = 17.10-3 mA = 0,0175 mA 4. A 43,5 A = 43,5.10-6 = 0,0000435 A

5.. 450 mA = 450.103 A = 450.000 A 7. BU : 300 : 226 mA = 0,226 A BU 100 : 75 mA = 0,075 A

6. 95 mA = 95.10-3 A = 0,095 A

8. A : 64 mA = 0,064 A atau : 21 mA = 0,021 A

8. B : 264 mA = 0,264 A

jawaban dari gambar 9. (Ohm meter) Pengukuran Tahanan Batas Ukur Titik Penunjukan Hasil X10K A 2000 K X100 B 10 K X1 C 44 X10K D 320 K X100 E 2,8 K X10 F 200 X1 G 12 X10K H 65 K X1 I 4,5 X10 Z 1

jawaban dari gambar 10. (Volt meter) Pengukuran V DC Batas Ukur 600 V 300 V 120 V 60 V 600 V 12 V 0,3 V 300 V 3V Titik Penunjuka n A B C D E F G H I Hasil Batas Ukur 12 A 120 A 600 A 6 A 12 A 600 A 60 A 60 A 120 Pengukuran A DC Titik Penunjuka n A B C D E F G H I Hasil Bata s Ukur 600 V 300 V 120 v 300 V 30 V 600 V 30 V 6V 120 Pengukuran V DC Titik Penunju kan A B C D E F G H I Hasil

60 V 5V 40 V 23 V 270 V 7,2 V 0,205 V 230 V 2,65 V

1,2 A 12 A 20 A 23 mA 5,4 A 360 A 42 mA 6 mA 106

60 V 5V 40 V 113 V 13,5 V 360 V 21 V 4,6 V 106 V

A 0,3 V J 0,275 V 6 A J

A 5,5 mA

V 6V J 5,5 V

jawaban dari gambar 11. (AC Volt meter) Pengukuran V AC Batas Ukur Titik A Penunjukan Hasil 0.61 V B 1,6 V C 3,0 V D 4,4 V E 5,4 V 6 V AC F 6,8 V G 8V H 9,2 V I J

10,4 V 11,2 V