penutup - core.ac.uk · hambatan yang menyebabkan penanggung menolak untuk mencairkan klaim ......

6
61 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Tanggung Jawab Hukum Penanggung atas Penolakan Klaim Asuransi Jiwa Tertanggung sudah sesual dengan peraturan perundang-undangan perasuransian. Penolakan klaim asuransi jiwa dapat disebabkan kesalahan dari tertanggung dan agen asuransi sebagai wakil dari penanggung: a. Penolakan klaim asuransi jiwa disebabkan kesalahan dari tertanggung, maka penanggung mengembalikan premi sebesar nilai akun yang dikurangi biaya-biaya yang berkaitan dengan pembatalan polis asuransi jiwa; melakukan penyesuaian atas biaya asuransi danJatau premi dasar yang seharusnya dibayarkan sesuai dengan perhitungan umur/jenis kelamin yang sebenamya, serta menagih kekurangan atau mengembalikan kelebihan pembayaran biaya asuransi dan/atau premi dasar berdasarkan hasil penyesuaian tersebut; mengembalikan premi sebesar nilai akun pada polis asuransi jiwa tertanggung. b. Penolakan klaim asuransi jiwa disebabkan dari kesalahan agen asuransi sebagai wakil dari penanggung, maka atas tindakan tersebut diterapkannya sanksi pidana berdasarkan Pasal 75 atau Pasal 71 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian dan penanggung wajib bertanggung jawab atas pembayaran klaim yang timbul apabila agen asuransi telah 1llCl1crillla prcilli tctapi belulll l11ellyerah.kallllya kepada pCllallggullg

Upload: doanthuy

Post on 07-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

61

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Tanggung Jawab Hukum Penanggung atas Penolakan Klaim Asuransi Jiwa

Tertanggung sudah sesual dengan peraturan perundang-undangan

perasuransian. Penolakan klaim asuransi jiwa dapat disebabkan kesalahan dari

tertanggung dan agen asuransi sebagai wakil dari penanggung:

a. Penolakan klaim asuransi jiwa disebabkan kesalahan dari tertanggung,

maka penanggung mengembalikan premi sebesar nilai akun yang dikurangi

biaya-biaya yang berkaitan dengan pembatalan polis asuransi jiwa;

melakukan penyesuaian atas biaya asuransi danJatau premi dasar yang

seharusnya dibayarkan sesuai dengan perhitungan umur/jenis kelamin yang

sebenamya, serta menagih kekurangan atau mengembalikan kelebihan

pembayaran biaya asuransi dan/atau premi dasar berdasarkan hasil

penyesuaian tersebut; mengembalikan premi sebesar nilai akun pada polis

asuransi jiwa tertanggung.

b. Penolakan klaim asuransi jiwa disebabkan dari kesalahan agen asuransi

sebagai wakil dari penanggung, maka atas tindakan tersebut diterapkannya

sanksi pidana berdasarkan Pasal 75 atau Pasal 71 Undang-Undang Nomor

40 Tahun 2014 tentang Perasuransian dan penanggung wajib bertanggung

jawab atas pembayaran klaim yang timbul apabila agen asuransi telah

1llCl1crillla prcilli tctapi belulll l11ellyerah.kallllya kepada pCllallggullg

62

berdasarkan Pasal 28 ayat (7) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014

tentang Perasuransian.

2. Hambatan yang menyebabkan penanggung menolak untuk mencairkan klaim

asuransi jiwa kepada tertanggung diantaranya: Tertanggung tidak membayar

prel11i, terlal11bat l11elllbayar prel11i atau tidak saIlggup lagi rnembayar premi

yang jangka waktunya sudah ditentukan dan disepakati dalam polis asuransi

jiwa; Agen asuransi menyampaikan informasi secara tidak jujllr kepada

tertanggung dalam memasarkan produk asuransi. Faktor-faktor lain yang

menjadi hambatan, yaitu karena tidak diterapkannya prinsip insurable interest

yang mana penanggung secara berkala hams meninjau apakah antara

pemegang polis dengan tertanggung atau tertanggung dengan ahli warisnya

memiliki hubungan secara hukum yang sah dan adanya pertalian keuangan atau

tidak, dan prinsip utmost good faith yaitu tertanggung maupun penanggung

berkewajiban memberikan keterangan selengkap-Iengkapnya. Solusi yang

digunakan atau ditawarkan atas penolakan klaim asuransi jiwa yaitu

penyelesaian sengketa dengan melakukan mediasi atau pengadilall.

B. Saran

Pihak penanggung seharusnya memberikan keterangan yang sejelas

mungkin mengenai produk asuransi yang ditawarkan kepada tertanggung,

sehingga tertanggung menguasai dengan betul mengenai hak-hak nya di dalam

polis. Selain itu, agen asuransi yang mana sebagai wakil dari penanggung

scllarusllya l11Cle\vati berbagai l11acall1 rallgkaiall ujiall seleksi, agar agell asuraIlsi

tersebut memiliki integritas dalam kinerjanya.

63

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-Buku:

Hartono Sri Rejeki, 2008, Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, PenerbitSinar Grafika, Jakarta.

Hasyim Ali A, Bidang Usaha Asuransi, Penerbit Bumi Aksara.Ibrahim Johnny, 2005, Teori Metodologi Penelitian Hukum Normat(f, Cetakan

Pertama, Penerbit Bayumedia, Malang.Muhammad Abdulkadir, 2011, Hukum Asuransi Indonesia, Penerbit PT Citra

Aditya Bakti, Bandung.Prawoto Agus, 1995, Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusahaan Asuransi,

Penerbit BPFE, Yogyakarta.Purba Radiks, 1992, Memahami Asuransi di Indonesia, Penerbit PT Pustaka

Binaman Pressindo, Jakarta.Purba Radiks, 1997, Mengenal Asuransi Angkutan Darat dan Udara, Penerbit

Djambatan, Jakarta.Purwosutjipto H.M.N, 1990, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia ­

Hukum Pertanggungan, Vol. 6, Cetakan Ketiga, Penerbit Djambatan,Jakarta.

Salim Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi, Penerbit Tarsito, Bandung.Simanjutak Emmy Pangaribuan, 1990, Hukum Pertanggungan, Penerbit Fakultas

Hukum UGM, Yogyakarta.Suparman Sastrawidjaja M, 1993, Hukum Asuransi, Penerbit Alumni, Bandung.Van Barneveld H, 1980, Pengetahuan Umum Asuransi, Penerbit Bhratara Karya

Aksara, Jakarta.

Buku ditulis oleh 2 (dua) penulis:

Angger Sigit Pramukti dan Andre Budiman Panjaitan, 2016, Pokok-Pokok HukumAsuransi, Penerbit Pustaka Yustisia, Yogyakarta.

Djoko Prakoso dan I Ketut Murtika, 1989, Hukum Asuransi Indonesia, PenerbitBina Aksara, Jakarta.

Mehr dan Cammack, 1981, Dasar-Dasar Asuransi, terj. A. Hasymi, PenerbitBalai Aksara, Jakarta.

B. Peraturan-Peraturan:

JfTe1boek run KooplzunLlel S.lKitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie).Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.

64

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor /POJK.OS/201S tentang Perizinan Usahadan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah,Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 23 /POJK.OS/20 15 tentang ProdukAsuransi dan Produk Asuransi.

Ketentuan Umum Polis AlA Priority Link

Amiril, 1988, Asuransi Jiwa sebagai Kontrak, Asuransi Jiwa dalam Hukum danPraktek, Yogyakarta, Penerbit Fakultas Hukum Universitas Atma JayaYogyakarta.

D. Internet

http://asuransi911.com/?p==tips , diakses pada 6 Maret 2016http://jumal.allianz.co. id/detail- jumal/Siapa~Saja-yang-Bisa-Kita-Tanggung­

Melalui-Asuransi-301, diakses pada 13 Juni 2016.http://oto.detik.com/read/2010/09/06/123629/143 S882/283/menyesalkan-sistem­

dan-mekanisme-klaim-asuransi-jiwa-aia-financial, diakses pada 19 Mei2016.

http://www.asuransijiwaku.net/jenis-jenis-asuransi-jiwa/, diakses pada 22 Mei2016.

http://www.asuransijiwaku.net/manfaat-asuransi-jiwa/. diakses pada tanggal 21April 2016.

http://www.asuransikeluarga.org/2014/03/berakhimya-pertanggungan-asuransi­jiwa.html, diakses pada 04 Mei 2016.

http://www.ayoasuransLcom/pengertian-polis-asuransi.html , diakses pada tanggal03 Maret 2016.

http://www.bumiputera.com/pages/default/information center/procedureslclaims,diakses pada 19 Mei 2016.

http://www.e-jumal.com/2013/04/jenis-jenis-asuransi-jiwa.html?m==1, diaksespada 22 Juni 2016.http://www.kompasiana.com/rizkykarokaro/prinsip-umum

asuransi 5529b7c8f17e61011dd623b5, diakses pada 16 Mei 2016.http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-asuransi-jiwa.html, diakses

pada 22 Mei 2016.https://www.aia-financial.co.id/content/dam/id/in/docs/our­

products/Ringkasan%20Produk Golden%20Harvest RP063R04-0715 20150707.pdf, diakses pada tanggal26 April 2016.

Sunarmi. Pemegang Polis asuransi jiwa dan Kedudukan Hukumnya..http://ejoumal.umi.ac.idJ index.php/JlHi article/view·.File/ 1U23/ 1016, diaksespada 15 Mei 2016.

65

E. WawancaraWawancara dengan Hendro Purnomo sebagai Agency Director pada tanggal di

Kantor AlA Financial Mission Agency 04 April 2016.