penugasan blok kegawatdaruratan

20
PENUGASAN BLOK KEGAWATDARURATAN RSUD NURHIDAYAH BANTUL DISUSUN OLEH Maftuhatul Jannah El ahmadi (10711093) Mentari Mentaya (10711225) Keme Suko Koade (10711223) Tutorial :15 Tutor : dr.

Upload: sivi-budiananda-sholikhah

Post on 25-Oct-2015

59 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan kasus luka bakar

TRANSCRIPT

Page 1: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

PENUGASAN BLOK KEGAWATDARURATAN

RSUD NURHIDAYAH BANTUL

DISUSUN OLEH

Maftuhatul Jannah El ahmadi (10711093)

Mentari Mentaya (10711225)

Keme Suko Koade (10711223)

Tutorial :15

Tutor : dr.

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Page 2: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

BAGIAN I

HASIL OBSERVASI SOP PASIEN DI RUANG UGD

1. Setting Ruang IGD

Pada ruang IGD RS Nur Hidayah bantul memiliki luas ruang kira-kira sekitar

4x6, ruangan dengan ukuran tersebut masih terlihat sangat sempit sementara

dalam pelayanan IGD membutuhkan ruang yang luas agar bebas bergerak

dalam menangani kasus gawat darurat yang ada. Didalam ruangan tersebut

terdapat 4 buah tempat tidur pasien yang di bagi menjadi ruang kecil-kecil

dengan diberi pembatas gorden, ruangan tersebut juga dilengkapi dengan 2

buah tabung Oksigen, alat EKG, dan alat-alat lainnya yang akan ditunjukkan

dalam sebuah gambar pada lampiran.

2. Alur Pelayanan IGD

IGD di RS Nur Hidayah bantul masih terbagi menjadi 2 fungsi, selain untuk

penanganan kasus kegawatdaruratan IGD juga berfungsi sebagai poliklinik

umum sehingga ruang IGD tampak ramai dan sempit. Pada bagisn

Administrasi RS Nurhidayah melayani asuransi kesehatan sebagai jaminan

pembayarannya. Alur pelayanan untuk pasien gawat darurat dan pasien poli

umum berbeda, pada poli umum pasiennya langsung datang ke IGD setelah itu

mengurus administrasi sementara pada poli umum pasien harus mendaftar

dahulu dan setelahnya di panggil nama dan nomor urutannya untuk di periksa.

Pasien poli umum sering terabaikan oleh dokter karena dokter lebih

mandahulukan pasien gawat darurat selain karena ruangannya sama dokter

jaga di IGD hanya 1 orang.

3. Sediaan Peralatan dan obat-obatan Emergency

Persedian jika ditinjau dari ruangan, alat, dan obat-obatan belum lengkap,

seperti ruang operasi di IGD tersebut belum ada, ruang radiologi juga belum

ada serta ventilator mekanik yang sangat dibutuhkan dalam kasus

kegawatdaruratan belum dimiliki IGD RS Nur Hidayah. Sediaan obat-obatan

seperti cairan elektrolit sering kali mengalami kekurangan. Untuk EKG telah

Page 3: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

ada pengajuan barang baru tetapi EKG baru belum ada, EKG yang lama

kadang macet atau print tidak jelas sehingga sulit di baca interpretasinya.

Page 4: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

BAGIAN II

LAPORAN KASUS KEGAWATDARURATAN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. PardjinAlamat : Jetis Rt. 02, sumber agung bantulUmur : 60 TahunAgama : IslamPekerjaan : Penjaga TokoMasuk Puskesmas : 10 november 2013Nomer RM : 08.60.01

Keluhan Utama :

Luka bakar dibagian muka, punggung belakang, dan punggung tangan.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Luka bakar dialami pasien ± 1 jam sebelum masuk rumah sakit. Luka bakar dijumpai

pada daerah wajah, telinga, punggung kiri, kedua telapak tangan. Pasien adalah

penjaga toko yang menjual berbagai macam sembako dan menjual bensin eceran.

Awalnya Ny. P sedang menjual bensin dan menuangkan bensin tersebut di dalam

motor namun Ny. P tidak sadar jika di sebelahnya terdapat kabel listrik yang terbuka,

disaat menuangkan bensin percikan dr bensin tadi mengenai kabel listrik tersebut

kemudian api menyambar arah Ny. P yang sedang menuangkan bensin. Pada saat

kejadian warga sekitar mengevakuasi dan menjauhkan pasien dari kobaran yang

terjadi di warungnya. Pasien akhirnya dibawa oleh warga ke rumah sakit Nurhidayat.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien tidak memiliki riwayat alergi

Pasien belum pernah mengalami cidera serupa sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga :

Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit DM

Page 5: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

Kebiasaan dan Lingkungan :

Pasien tinggal di lingkungan yang bersih, tidak memiliki riwayat terperangkap di

dalam ruangan.

Pemeriksaan Fisik :

KU : Pasien tampak lemas.

Kesadaran : Compos Mentis

Vital Sign :TD: -

N:96x/menit

S: 37,1°C

RR:26x/menit

Primary survey A (Airway) : Clear

B (breathing) : Respirasi : 26 x/i, SP : Vesikuler, ST : -,Snoring (-)/

Gargling(-)/ Crowing(-)

Riwayat sesak (-) / Asma (-) / Batuk (-) / Alergi (-)

C (circulation) : Akral : Hangat , TD : - mmHg, HR : 96 x/i, Reguler , T/V

kuat/cukup, Temp : 37,10C

D : Sens : GCS 15 (E4V5M6), pupil isokor, Ø : ki: 3 mm / ka :3 mm, RC +/+.

Secondary survey

Kepala : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-), sklera ikterik (-), pupil

isokor diamter 3 mm, refleks cahaya (+/+) , luka bakar (+) o/t regio

face dan auricular sinistra 4,5 % , bula(-)

Leher : Trakea medline, pembesaran limfonodi (-), luka bakar (-)

Toraks : -

Abdomen : Look : simetris, luka bakar (-)

Listen : timpani, peristaltik (+) normal

Feel : soepel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-)

Page 6: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

Genital : Laki- laki, (-) sirkumsisi, luka bakar (-)

Ekstremitas : Atas : luka bakar (+) punggung tangan kanan dan kiri 2 %

Bawah : -

Persentase luka bakar :

Kepala dan leher : 4,5 %

Dada : 0%

Punggung : 0 %

Pundak : 1%

Esktremitas atas kanan (punggung tangan) : 1 %

Ekstremitas atas kiri (punggung tangan) : 1 %

Genitalia : 0 % +

Total : 7,5 %

Pemeriksaan penunjang :

-

Diagnosis kerja

Flame burn (luka bakar karena percikan api) 7,5% grade II A, kategori sedang.

Terapi di IGD

a. Saat pasien datang ke UGD Perawat membersihkan luka bakar dengan

cairan NaCl.

b. Kemudian perawat memberikan salep Burnazin di setiap luka bakar

c. Kemudian menutupnya dengan kassa.

Page 7: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

Setelah dari UGD, pasien diperbolehkan pulang . Dokter umum di IGD

meresepkan tablet cefadroxil dengan dosis 500 mg 2x1 selama 10 hari,

analgesic sebanyak 12 tablet 3x1 hari. Dokter juga menyarankan pasien

untuk kembali lagi ke RS Nur Hidayah selama 3 hari pasca pengobatan

untuk penggantian kasa dan untuk check up.

Prognosis

Menurut dokter jaga prognosis pada pasien masih tergolong baik karena tidak

ada komplikasiyang menyertainya, hanya saja yang haru diwaspadai terkait infeksi

sekunder dan cepat lambatnya penyembuhan luka melihat umur pasien yang sudah

termasuk golongan lansia.

Page 8: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

BAB III

PEMBAHASAN KASUS

1. ANAMNESIS

Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien menderita luka bakar

yang dikarenakan oleh percikan api dari bensin yang mengenai kabel yang

terbuka. Dari anamnesis ini kita dapat menilai luka bakar berdasarkan

penyebab, luas, kedalaman, lokasi. Hal ini digunakan untuk menegakkan

diagnosis dari pasien.

Dari hasil anamnesis yang didapatkan menurut penyebab luka bakar

yang diderita pasien dikarenakan oleh injury termal atau luka bakar yang

disebabkan oleh api atau luka yang terbakar yang biasanya disebut flame burn

atau luka terbakar.

Berdasarkan luasnya luka bakar pasien adalah 7,5 % hasil ini

didapatkan dari perhitungan Perhitungan luka bakar berdasarkan “rules of

nine” dari Wallace yang mana tubuh dibagi atas 9 % dan kelipatannya,

sedangkan luas telapak tangan penderita dihitung 1 %.

Kedalaman luka bakar dibagi berdasarkan tingkat kerusakan jaringan.

Kedalaman luka bakar dibagi menjadi tiga derajat. Luka bakar derajat satu

yang hanya terbatas pada lapisan epidermis, luka bakar derajat dua yang di

klasifikasikan lagi menjadi luka bakar derajat II a (superficial) yang mengenai

lapisan epidermis dan sebagian kecil dermis pada derajat ini luka masih akan

cepat sembuh kemudian luka bakar derajat II b (dalam) yang sudah mengenai

lapisan dermis dan epitel epitel dibawahnya, luka bakar derajat tiga Kerusakan

seluruh lapisan kulit atau lebih dalam sampai mencapai subkutan, otot dan

tulang. Pada pasien ini kedalaman luka bakar terdapat pada derajat II A.

Page 9: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

Gambar III.I derajat luka bakar

Dari hasil anamnesis ini juga kita dapat menyimpulkan ada tidaknya

komplikasi yang menyertai dan bagaimana cara pengobatannya. Ada 4 macam

luka bakar yang perlu penanganan khusus, seperti luka bakar karena listrik,

luka bakar dengan trauma inhalasi, luka bakar karena bahan kimia dan luka

bakar dengan kehamilan.

2. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik yang harus dilakukan pada penderita dengan luka

bakar adalah survey primer dan survey sekunder. Hal ini dilakukan untuk

menilai kesadaran umum penderita, ada tidaknya sumbatan pada jalan nafas,

adanya kerusakan yang menyebabkan pasien tidak dapat bernafas, dan melihat

sirkulasi untuk menghindari komplikasi, mengecek tingkat kesadaran dengan

GCS karena ditakutkan pasien sudah datang dengan keadaan syok.

Pada survei sekunder ini bertujuan untuk menilai pemeriksaan dari

kaki sampai kepala, ini juga dapat membantu untuk menderajatkan

berdasarkan luas dari luka bakar dan mengolongkan berdasarkan berat atau

ringannya luka bakar.

Page 10: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.

4. DIAGNOSIS KERJA

Flame burn (luka bakar karena percikan api) 7,5% grade II A, kategori sedang.

Diagnosis kerja ini diambil berdasarkan hasil anamnesis menurut luas luka

bakar. Kategori luka bakar berdasarkan berat ringannya luka bakar menurut

ABA adalah :

Luka bakar berat/ kritis (major burn) 1. Derajat II-III > 20% pada pasien berusia < 10 tahun atau diatas 50 thn.2. Derajat II- III > 25 % pada kelompok usia selain yang disebutkan pada

butir pertama

3. Luka bakar pada muka, telinga tangan, kaki dan perineum

4. Adanya cedera pada jalan napas tanpa memperhitungkan luas luka bakar.

5. Luka bakar listrik tegangan tinggi

6. Disertai trauma lainnya

7. Pasien-pasien dengan resiko tinggi

Luka bakar sedang/moderate 1. Luka bakar dengan luas 15-25 % pada dewasa, dengan luka bakar

derajat III kurang dari 10 %.2. Luka bakar dengan luas 10-20% pada anak usia kurang 10 thn atau

dewasa lebih dari 40 thn, dengan luka bakar derajat III kurang dari 10 %.

3. Luka bakar dengan derajat III kurang dari 10 % pada anak maupun dewasa yang tidak mengenai muka, tangan, kaki dan perineum.

Luka bakar ringan 1. Luka bakar dengan luas kurang dari 15 % pada orang dewasa.2. Luka bakar dengan luas kurang dari 10 % pada anak-anak

3. Luka bakar dengan luas kurang dari 2 % pada segala usia yang tidak mengenai muka, tangan, kaki, perineum.

Jadi pada pasien ini termasuk jenis luka bakar dengan kategori sedang.

Page 11: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

5. PENATALAKSANAAN

Dokter umum di IGD meresepkan tablet cefadroxil dengan dosis 500

mg 2x1 selama 10 hari, analgesic sebanyak 12 tablet 3x1 hari. Dokter juga

menyarankan pasien untuk kembali lagi ke RS Nur Hidayah selama 3 hari

pasca pengobatan untuk penggantian kasa dan untuk check up.

Cefadroksil adalah salah satu jenis antibiotic, dokter memberikan obat

ini adalah bertujuan untuk melakukan profilaksis terhadap infeksi yang akan

terjadi,melihat paisen juga termasuk lansia yang mekanisme penyembuhan

luka nya lebih lama disbanding umur dewasa, hal ini akan mempermudah

terjadinya infeksi sekunder.

Analgesic disini bertujuan untuk menghilangkan efek rasa terbakar

atau rasa nyeri yang ditimbukjan dari luka bakar itu sendiri. Disini dokter tidak

memberi tahu golongan analgesic apa yang digunakan tapi disini kami

merekomendasikan parasetamol sebagai analgesic karena tidak begitu banyak

efek samping dibandingkan analgesic yang lainnya.

6. Prognosis

Prognosisnya baik bila tidak ada faktor yang memperberat seperti infeksi dan

lain lain.

Page 12: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

BAGIAN IV

REFLEKSI SIKAP PROFESIONALISME DOKTER DIRUMAH SAKIT

Di IGD rumah sakit Nurhidayah Bantul di jaga oleh satu orang dokter

umum dengan jadwal yang telah di susun. Sikap dokter umum di IGD rumah

sakit profesional, dengan uraian sebagai berikut:

a. Kemampuan : dokter menangani semua pasien denga baik sesuai

kompetensinya. Apabila tidak sesuai kompetensi ia merujuk ke dokter

yang lebih ahli, sebagai contoh saat ada hasil rontgen di bagian lengan ia

melihat hasil rontgen tersebut dan untuk penanganan selajutnya ia merujuk

ke dokter spesialis ortopedi dan contoh lain saat ada pasien dengan

keluhan di jantung ia berusaha menangani dan melakukakan pemeriksaan

EKG untuk penanganan lebih lanjut ia merujuk ke dokter spesialis

penyakit dalam.

b. Sikap dokter kepada pasien sangat empati, menghormati dan berbicara

dengan lemah lembut. Saat pasien bertanya mengenai penyakitnya dokter

berusaha menjelaskan dengan bahasa awam tapi juga menggunakan istilah

kedokteran dan menjelaskan artinya

c. Dokter melakukan pengobatan sesuai prosedur yang ada dan sesuai

kompetensi dokter.

d. Dokter di IGD tersebut lebih mementingkan kepentingan pasien dari pada

kepentinganya sendiri dapat dilihat selama ia prakter ia tidak ada makan

atau minum atau pun melihat handphone nya saat berbunyi, ia hanya

istirahat sebentar saat solat dan itu pun langsung kembali ke IGD.

Page 13: Penugasan Blok Kegawatdaruratan

BAGIAN V

DOKUMENTASI KUNJUNGAN DAN BERKAS

Page 14: Penugasan Blok Kegawatdaruratan
Page 15: Penugasan Blok Kegawatdaruratan