kegawatdaruratan stroke
TRANSCRIPT
““Stroke Stroke Hemoragik”Hemoragik”
PRESENTASI PRESENTASI KASUSKASUS
dr. Riry Ambarsary K.
• Nama : Tn. M• Umur : 59 tahun• Jenis Kelamin: Laki-laki• Alamat : Ujung Tanjung –
Lebong• Agama : Islam• Status Perkawinan : Kawin• Tanggal Masuk RS : 9 Agustus 2012
Identitas Pasien
• Anamnesis : alloanamnesa dari anak pasien
• Keluhan utama : Penurunan kesadaran 1 hari SMRS• Riwayat Penyakit Sekarang :
– 1 hari SMRS pasien mengalami penurunan kesadaran tiba tiba, pasien ditemukan saat berada di kamar. Ketika diangkat lengan dan tungkai kiri dan kanan terkulai lemah, tidak dapat membuka mata saat dipanggil dan dibangunkan. Sebelumnya pasien muntah sebanyak 2x tidak diketahui dengan jelas apakah muntah menyembur atau tidak. Pasien juga sering mengeluhkan nyeri kepala, tidak ada kejang, dan akhirnya pasien dibawa ke RSUD Curup. Keluarga pasien menyangkal pasien pernah mendapat keluhan seperti ini sebelumnya.
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Dahulu :– Riwayat hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
yang diketahui pasien– Riwayat DM tidak diketahui pasien– Riwayat trauma kepala (-)– Riwayat stroke sebelumnya (-)
• Riwayat Kebiasaan : – Merokok (-)– Riwayat konsumsi minuman beralkohol (-)
• Riwayat Peyakit Keluarga :– Riwayat hipertensi (-) – Riwayat stroke (-)– Riwayat diabetes melitus (-)– Riwayat penyakit jantung (-)
A. TANDA VITAL • Tekanan darah : 200/110 mmHg• Denyut nadi : 98x/menit ; irama teratur• Pernapasan : 32x/menit ; tipe
abdominothoracal• Suhu : 37,2 OCB. STATUS GENERALIS• Kepala :
Pemeriksaan Fisik
Mata Kiri Kanan
Konjungtiva anemis - -
Sklera ikterik - -
Pupil Bulat, isokor, diameter ± 3cm
Bulat, isokor, diameter ± 3cm
Leher : Tidak ada kelainan
Thorax : Bentuk dan pergerakan simetris
Pulmo : VBS +/+ (kiri=kanan) , ronchi -/-,
wheezing -/-
Cor : Bunyi jantung I & II, reguler, murmur (-)
Abdomen : Datar, BU (+) normal, soepel
Ekstremitas: Tidak ada kelainan
7
C. STATUS NEUROLOGIK1. Kesadaran : Sopor (GCS : E1M3Vsulit
dinilai)2. Fungsi Luhur : sulit dinilai3. Kaku kuduk: tidak ada4. Saraf Kranial :
a. N. I (Olfactorius)
b. N. II (Opticus)
Kanan Kiri Keterangan
Daya pembauSulit
dinilai Sulit
dinilai Sulit dinilai
Kanan Kiri KeteranganDaya penglihatanLapang pandangPengenalan warna
Sulit dinilai Sulit
dinilai Sulit
dinilai
Sulit dinilai Sulit dinilai Sulit dinilai
Sulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilai
c. N. III (Oculomotorius)
d. N. IV (Trochlearis)
Kanan Kiri KeteranganPtosisPupil Bentuk UkuranGerak bola mataRefleks pupil
Langsung Tidak langsung
Bulat3 mm
(+)(+)
Bulat3 mm
(+)(+)
Sulit dinilai
Normal
Sulit dinilai
NormalNormal
Kanan Kiri KeteranganGerak bola mata
Sulit dinilai
e. N. V (Trigeminus)
f. N. VI ( Abducens)
Kanan Kiri KeteranganMotorikSensibilitasRefleks kornea
(+) (+)
Sulit dinilaiSulit dinilai
Normal
Kanan Kiri KeteranganGerak bola mataStrabismusDeviasi
Sulit dinilaiSulit dinilaiSulit dinilai
g. N. VII (Facialis)
Kanan Kiri Keterangan
TicMotorik: - sudut mulut - mengerutkan dahi - mengangkat alis - lipatan nasolabial - meringis -kembungkan pipi Daya perasaTanda chvostek
(-)
dbnTidak
dilakukanTidak
dilakukanDbn
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
(-)
(-)
TurunTidak dilakukanTidak dilakukan
MendatarTidak dilakukanTidak dilakukan
(-)
Normal
Sulit dinilaiNormal
h. N. VIII (Vestibulocochlearis)
i. N. IX (Glossofaringeus)
j. N. X (Vagus)
Kanan
Kiri Keterangan
Pendengaran SDN SDN
Kanan
Kiri Keterangan
Arkus faringsDaya perasaRefleks muntah
SDNSDNSDN
SDNSDNSDN
Kanan
Kiri Keterangan
Arkus faringsDysfonia
SDNSDN
SDNSDN
k. N. XI (Assesorius)
l. N. XII (Hipoglossus)
Kanan Kiri KeteranganMotorikTrofi
SDNEutrofi
SDNEutrofi Eutrofi
Kanan Kiri KeteranganMotorikTrofiTremorDisartri
SDNSDNSDNSDN
SDNSDNSDNSDN
Kanan Kiri KeteranganEkstremitas atas KekuatanTonus Trofi Ger.involunter
4NormalEutrofi
(-)
2NormalEutrofi
(-)
Kesan: Hemiparese sinistra
Ekstremitas bawah KekuatanTonus Trofi Ger.involunter
4NormalEutrofi
(-)
2NormalEutrofi
(-)
Kesan: Hemiparese sinistra
SISTEM MOTORIK
Kanan
Kiri Keterangan
RabaNyeriSuhuPropioseptif
SDNSDNSDNSDN
SDNSDNSDNSDN
SISTEM SENSORIK
Kanan Kiri KeteranganFisiologis Biseps Triseps KPR APR
(+)(+)(+)(+)
(+)(+)(+)(+)
NormalNormal Normal Normal
Patologis Babinski Chaddock Hoffman TromerReflek primitif : Palmomental Snout
(-)(-)(-)
(-)(-)
(-)(-)(-)
(-)(-)
REFLEKS
Kanan Kiri KeteranganTest telunjuk hidungTest tumit lututGaitTandemRomberg
Tidak dapat dilakukanTidak dapat dilakukanTidak Dapat DilakukanTidak Dapat DilakukanTidak Dapat Dilakukan
FUNGSI KOORDINASI
• SISTEM OTONOM– Miksi : menggunakan kateter– Defekasi : (-), sejak masuk RS
• PEMERIKSAAN KHUSUS/LAIN– Laseque : tidak terbatas– Kernig : tidak terbatas– Patrick : -/-– Kontrapatrick : -/-– Valsava test : sulit dinilai– Brudzinski : -/-
Tn. M, usia 59 tahun, dengan keluhan utama penurunan kesadaran mendadak sejak 1 hari SMRS. Ditemukan saat berada di kamar. Ketika diangkat semua ekstremitas terasa lemah, tidak dapat membuka mata saat dipanggil dan dibangunkan. Muntah (+), Riwayat Hipertensi sejak 3 tahun yang lalu.
Resume
Keadaan umum • Kesadaran : Sopor, GCS : E1 M3V sulit dinilai• Tekanan darah : 200/110 mmHg• Denyut nadi : 98 x/menit,teratur• Pernafasan : 32 x/menitFungsi luhur : Sulit dinilaiRangsang meningeal : (-)Pupil : bulat isokor, diameter ± 3mm (kanan = kiri)Saraf kranial : parese N VII sinistra periferMotorik : Kesan hemiparese sinistraSensorik : sulit dinilaiKordinasi : sulit dinilaiOtonom : Miksi menggunakan kateterRefleks
– Fisiologis : Dalam Batas Normal– Patologis : Ref. Babinski (-)
DIAGNOSA KLINIS : Stroke Hipertensi
grade II
DIAGNOSA ETIOLOGI : Suspect stroke hemoragik
DIAGNOSA SISTEM LOKASI : Sistem Karotis Dekstra
DIAGNOSA BANDING : Stroke non hemoragik
DIAGNOSIS
DIAGNOSA AKHIR
Stroke Hemoragik Sistem Karotis Dekstra DD/ Stroke Iskemik
• Pemeriksaan laboratorium darah rutin : hematokrit, trombosit, CT, BT.
• Pemeriksaan laboratorium kimia darah : glukosa, kolesterol, kreatinin, ureum, HDL, LDL.
• Rontgen thoraks• Head CT-Scan• EKG
Usulan Pemeriksaan Penunjang
a. Umum
- Posisi kepala ditinggikan 20-30 derajat
- Kontrol Vital Sign dan neurologis
- Pemberian nutrisi melalui NGT
- Kompres hangat kepala dan badan
- Setelah vital sign stabil, mobilisasi dan rehabilitasi medik
- Infus RL + drip Herbesser 1 amp/500 cc 15tetes/menit
PENATALAKSANAAN
b. Khusus• Inj Citicolin 3 x 250 mg• Inj Asam traneksamat 3 x 500 mg• Inj Vit K 3 x 1 amp• Konsul Penyakit Dalam
Stroke Hemoragik
Definisi
manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, berlangsung dengan
cepat dan > 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya penyakit selain
daripada gangguan vaskular
Tipe oklusif / penyumbatan
Tipe hemoragik/ perdarahan
stroke yangdisebabkankarena adanyapenyumbatanpembuluh darah
stroke yangdisebabkankarenaperdarahanintrakranial
Stroke Hemoragik
• Pecahnya pembuluh darah otak keluarnya darah ke
jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinalis
disekitar otak atau kombinasi keduanya.
• Perdarahan tersebut gangguan serabut saraf otak
melalui penekanan struktur otak dan juga oleh
hematom iskemia pada jaringan sekitarnya.
• Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya
menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan
batang otak
KLASIFIKASIBerdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya :
1. Transient Iskemik Attack (TIA) atau serangan stroke
sementara, gejala defisit neurologis hanya berlangsung < 24
jam.
2. Reversible Ischemic Neurolagical Deficits (RIND), kelainannya
atau gejala neurologis menghilang >24 jam - 3 minggu.
3. Stroke progresif atau Stroke in Evolution (SIE) yaitu stroke
yang gejala klinisnya secara bertahap berkembang dari yang
ringan sampai semakin berat.
4. Stoke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan
defisit neurologis yang menetap dan sudah tidak berkembang
lagi.
Berdasarkan lokasi lesi vaskuler :
1.Sistem karotis
Motorik : hemiparese kontralateral, disartria
Sensorik : hemihipestesia kontralateral, parestesia
Gangguan visual : hemianopsia homonym
kontralateral, amourosis fugax
Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia
2.Sistem vertebrobasiler
Motorik : hemiparese alternan, disartria
Sensorik : hemihipestesia alternan, parestesia
Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo,
diplopia
FAKTOR RISIKO
Faktor mayor
Faktor minor
Hipertensi
Penyakit
jantung
Diabetes
Melitus
Pernah stroke
Hiperlipidemia
Hematokrit
tinggi
Merokok
Obesitas
Hiperurisemia
Kurang olahraga
Fibrinogen tinggi
Stroke hemoragik disebabkan
oleh kenaikan tekanan darah
yang akut atau penyakit lain
yang menyebabkan melemahnya
pembuluh darah
Stroke oklusif atau stroke iskemik
disebabkan oleh penyumbatan
pembuluh darah akibat adanya
emboli, ateroskelosis, atau
oklusi trombotik pada
pembuluh darah otak
ETIOLOGI
Small vessel disease
Intracerebral hemorrhage
Usual Causes of Stroke
Cardioembolism
Large artery disease
• Penyebab utamanya: hipertensi terjadi jika tekanan darahmeningkat dengan signifikan pembuluh arteri robek perdarahan pada jaringan otak membentuk suatu massa jaringan otak terdesak, bergeser, atau tertekan (displacement ofbrain tissue) fungsi otak terganggu
• Semakin besar hemoragik yg terjadi semakin besar displacement jaringan otak yang terjadi
• Pasien dengan stroke hemoragik sebagian besar mengalami
• ketidaksadaran meninggal
PATOGENESIS
Stroke Hemoragik
• onset manifestasi kliniknya cepat gejala fisik
neurologis yang muncul tergantung pada tempat
perdarahan dan besarnya perdarahan
mayoritas pasien kehilangan kesadaran, dan
banyak yang akhirnya meninggal tanpa sempat
sadar lagi sebelum pingsan, pasien umumnya
akan mengalami sakit kepala dan dizziness
Gejala Klinis
Stroke Hemoragik
• Penurunan kesadaran yang berat sampai koma
disertai hemiplegia/hemiparese dan dapat
disertai kejang fokal / umum
• Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil
unilateral, refleks pergerakan bola mata
menghilang dan deserebrasi
Perbedaan klinis stroke infark dan perdarahan
Gejala atau pemeriksaan Infark otak Perdarahan intra
serebral
Gejala yang mendahului TIA (+) TIA (-)
Beraktivitas/istirahat
Istirahat, tidur atau
segera setelah bangun
tidur
Sering pada waktu aktifitas
Nyeri kepala dan muntah Jarang Sangat sering dan hebat
Penurunan kesadaran waktu
onset
Jarang Sering
Hipertensi Sedang, normotensi Berat, kadang-kadang
sedang
Rangsangan meningen Tidak ada Ada
Defisit neurologis fokalSering kelumpuhan dan
gangguan fungsi mental
Defisit neurologik cepat
terjadi
CT-Scan kepalaTerdapat area
hipodensitas
intrakranial dengan area
hiperdensitas
Angiografi
Dapat dijumpai gambaran
penyumbatan,
penyempitan dan
vaskulitis
Dapat dijumpai aneurisma,
AVM, intrahemisfer atau
vasospasme
Ketiganya atau 2 dari 3 ada Ya
Tidak
PIS
Penurunan Kesadaran (+)Nyeri Kepala (-)
Refleks Babinsky (-)PIS
Tidak
Penurunan Kesadaran (-)Nyeri Kepala (+)
Refleks Babinsky (-)
Ya
Ya
Ya
PIS
Tidak
Penurunan Kesadaran (-)Nyeri Kepala (-)
Refleks Babinsky (+)
Infark
Tidak
Penurunan Kesadaran (-)Nyeri Kepala (-)
Refleks Babinsky (-)
STROKE AKUT
Ya Infark
1. Penurunan kesadaran
2. Nyeri kepala3. Refleks Babinsky
Algoritma Stroke Gajah Mada
• Dasar Diagnosis KlinisAnamnesis : penurunan kesadaran mendadak, lengan dan tungkai kiri tidak dapat digerakkan, riwayat hipertensi. Pemeriksaan fisik : TD 220/110mmHg, hemiparese sinistra, parese N VII sinistra perifer.
• Dasar Diagnosis EtiologikStroke hemoragik karena terjadi secara mendadak dan disertai adanya penurunan kesadaran. Hal ini sesuai dengan Algoritma Stroke Gajah Mada. Defisit neurologis yang terjadi merupakan akibat adanya gangguan pada sistem karotis kanan, ditandai dengan adanya hemiparesis kontralateral (motorik : hemiparesis sinistra dan parese N VII sinistra perifer)
DASAR DIAGNOSIS
• Untuk akurasi diperlukan
instrumen seperti :
computed tomography (CT)
scan dan magnetic
resonance imaging (MRI)
• CT atau MRI dapat
menunjukkan adanya
infark (> 2mm) atau
perdarahan untuk
membedakan jenis stroke
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan darah rutinMengetahui faktor resiko stroke berupa hematokrit meningkat, fibrinogen tinggi
• Pemeriksaan darah lengkapMengetahui faktor resiko stroke berupa DM, hiperkolesterolemia dan berguna juga untuk penatalaksanaannya
• Head CT scanDiagnosis pasti kelainan patologi stroke (hemoragik atau infark), lokasi dan luas lesi.
• EKGMengetahui kelainan jantung berupa LVH (left ventricel hypertrofi)
Dasar Usulan Pemeriksaan Penunjang
• Pendekatan terapi pada fase akut stroke iskemik:
restorasi aliran darah otak dengan menghilangkan
sumbatan/clots, dan menghentikan kerusakan
seluler yang berkaitan dengan iskemik/hipoksia
• Therapeutic window : 12 – 24 jam, golden period : 3
– 6 jam kemungkinan daerah di sekitar otak yang
mengalami iskemik masih dapat diselamatkan
• Pada stroke hemoragik terapi tergantung pada
latar belakang setiap kasus hemoragiknya
Strategi Terapi
Penatalaksanaan umum 5 B dengan penurunan kesadaran :
1. Breathing (Pernapasan)• Usahakan jalan napas lancar.• Lakukan suction jika sesak.• Posisi kepala harus baik, jangan sampai saluran
napas tertekuk.• Oksigenisasi terutama pada pasien tidak sadar.
2. Blood (Tekanan Darah)• Usahakan otak mendapat cukup darah.• Jangan terlalu cepat menurunkan tekanan darah
pada masa akut.
3. Brain (Fungsi otak)• Atasi kejang yang timbul.• Kurangi edema otak dan tekanan intra cranial
yang tinggi.
4. Bladder (Kandung Kemih)• Pasang kateter bila terjadi retensi urine
5. Bowel (Pencernaan)• Defekasi supaya lancar.• Bila tidak bisa makan per-oral pasang NGT/Sonde.
Stroke Hemoragik
Pembedahan
Terapi Suportif
Mengatasi perdarahan
Untuk lokasi perdarahan
dekat permukaan
otak
Infus ManitolVit K dan plasma beku
ProtaminAsam traneksamat
Penatalaksaan di Ruang Gawat Darurat
1. Evaluasi cepat dan diagnosis2. Terapi umum (suportif)• stabilisai jalan napas dan pernapasan• stabilisasi hemodinamik/sirkulasi• pemeriksaan awal fisik umum• pengendalian peninggian TIK• penanganan transformasi hemoragik• pengendalian kejang• pengendalian suhu tubuh• pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan Stroke Perdarahan Intra Serebral
(PIS)Pedoman penatalaksanaan stroke PIS
– Hilangkan faktor-faktor yang berisiko meningkatkan tekanan darah retensi urine, nyeri, febris, peningkatan TIK, stres emosional, dsb
– Bila tekanan sistolik > 220mmHg atau diastolik > 140mmHg berikan nikardipin, diltiazem, atau nimodipin
– Bila tekanan sistolik 180 - 220mmHg atau diastolik 105 - 140mmHg :
• Labetalol 10-20 mg IV selama 1-2 menit. Ulangi atau gandakan setiap 10 menit sampai maksimum 300 mg atau berikan dosis awal bolus diikuti oleh labetalol drip 2-8mg/menit atau :
• Nikardipin, Diltiazem• Pada fase akut tekanan darah tidak
boleh diturunkan lebih dari 20-25% dari MAP dalam 1 jam pertama
• Pada fase akut tekanan darah tidak boleh diturunkan lebih dari 20-25% dari MAP dalam 1 jam pertama
• Bila tekanan sistolik < 180mmHg dan tekanan diastolik < 105 mmHg tangguhkan pemberian obat antihipertensi
Stroke Akut
Sistolik > 220 mmHgDiastolik > 140 mmHg
Sistolik > 220 mmHgDiastolik 121 - 140 mmHg
Sistolik 180 - 220 mmHgDiastolik 105 - 120 mmHg
Sistolik < 180 mmHgDiastolik < 105 mmHg
Ukur ulang 15’
Sistolik > 220 mmHgDiastolik 121 - 140 mmHg
Perdarahan intraserebral atau gangguan end organ
Positif Negatif
Observasi, Obat antihipertensi oral diberikan setelah hari ke 7-10
Obat antihipertensi parenteral
Tindakan bedah pada PIS berdasarkan EBM– Keputusan mengenai apakah dioperasi dan
kapan dioperasi masih tetap kontroversial.– Tidak dioperasi bila:
• Pasien dengan perdarahan kecil (<10cm) atau defisit neurologis minimal.
• Pasien dengan GCS <4. Meskipun pasien GCS <4 dengan perdarahan intraserebral disertai kompresi batang otak masih mungkin untuk life saving.
– Dioperasi bila: • Pasien dengan perdarahan serebelar >3cm
dengan perburukan klinis atau kompresi batang otak dan hidrosefalus dari obstruksi ventrikel harus secepatnya dibedah
• PIS dengan lesi struktural seperti aneurisma malformasi AV atau angioma cavernosa dibedah jika mempunyai harapan outcome yang baik dan lesi strukturnya terjangkau.
• Pasien usia muda dengan perdarahan lobar sedang s/d besar yang memburuk.
• Pembedahan untuk mengevakuasi hematoma terhadap pasien usia muda dengan perdarahan lobar yang luas (>50cm3) masih menguntungkan.
1. Tindakan Neuroproteksi– Hiperventilasi terkendali pada kondisi-kondisi
tertentu– Mencegah dan mengatasi hiperglikemia dengan
pemberian insulin– Mencegah dan menurunkan peninggian tekanan
intrakranial– Meninggikan kepala-leher-bahu 20-30o
– Menurunkan aktivitas metabolisme otak dengan cara :• Mencegah dan mengatasi kejang• Mengatasi hipertermia dengan pemberian
antipiretik• Mengatasi agitasi• Memberikan analgetika bila diperlukan
Peranan Neuroprotektan pada Stroke
2. Terapi obat-obatan neuroprotektan– Citicholin
• Mekanisme Kerja :– Meningkatkan pembentukan choline dan
menghambat pengrusakan phosphatydilcholine (menghambat phospholipase)
– Meningkatkan aliran darah otak
– Meningkatkan konsumsi O2
– Menurunkan resistensi vaskuler• Indikasi :
– Stroke iskemik dalam ≤ 24 jam pertama dari onset
– Stroke hemoragik intraserebral
• Peringatan :– Pada stroke hemoragik intraserebral
jangan memberikan citicholine dosis > 500mg sekaligus, jadi harus dosis kecil 100-200mg, 2-3 kali sehari
• Dosis dan cara pemakaian : – Bisa diberikan dalam 24 jam sejak awal
stroke– Stroke hemoragik : 150-200mg/hari, IV,
terbagi dalam 2-3kali/hari selama 2-14 hari
– Stroke iskemik : 250-1000mg/hari, IV, terbagi dalam 2-3 kali/hari selama 2-14 hari
• Bukti Klinis :– Citicholine nampaknya memperbaiki
outcome fungsional dan mengurangi defisit neurologis dengan dosis optimal 500mg/hari yang diberikan dalam 24 jam setelah onset
– Piracetam• Mekanisme kerja :
– Meningkatkan deformabilitas eritrosit maka aliran darah ke otak meningkat
– Mengurangi hiper-agregasi platelet– Memperbaiki mikrosirkulasi
• Indikasi :– Stroke iskemik akut dalam 7 jam pertama
dari onset stroke
• Dosis dan cara pemakaian :– Pemberian pertama 12 gram perinfus habis
dalam 20 menit dilanjutkan dengan 3 gram bolus IV per 6 jam atau 12 gram/24jam dengan drip kontinu sampai dengan hari ke 4. Hari ke 5 sampai dengan akhir minggu ke-4 diberikan 4,8 gram 3 kali per hari peroral. Minggu ke-5-12 diberikan 2,4gram 2 kali sehari peroral
• Bukti klinis :– Piracetam mungkin bermanfaat jika diberikan
dalam < 7 jam onset stroke iskemik akut– Piracetam mungkin masih efektif untuk
pengobatan afasia pasca stroke
• Peningkatan tekanan intrakranial dan herniasi komplikasi yang paling ditakutkan
• Perburukan edem serebri masa kritis pada 24-48 jam pertama.
• Perdarahan awal juga berhubungan dengan defisit neurologis, dan perluasan dari hematoma tersebut adalah penyebab defisit neurologis dalam 3 jam pertama.
• Pada pasien yang dalam keadaan waspada 25% akan mengalami penurunan kesadaran dalam 24 jam pertama.
• Kejang setelah stroke dapat muncul. • Stroke sendiri adalah penyebab utama dari
disabilitas permanen.2
KOMPLIKASI
• Indikator prognosis adalah : tipe dan luasnya
serangan, age of onset, dan tingkat kesadaran
• Prognosis pasien dgn stroke hemoragik
(perdarahan intrakranial) tergantung pada ukuran
hematoma hematoma > 3 cm umumya
mortalitasnya besar, hematoma yang massive
biasanya bersifat lethal
PROGNOSIS