peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR
SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN IPA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Janista Windi Mareti
NIM: 161134219
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:
1 Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan berkat, perlindungan dan
kelancaran untuk peneliti
2 Kedua orangtua yang sangat peneliti cintai dan sayangi: Petrus Sumadi dan
Valentina yang telah senantiasa mendoakan peneliti selaku anak. Cinta kasih
dan kesabaran kedua orangtua yang selalu memberikan peneliti motivasi
untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Kedua orangtua yang selalu
memberikan peneliti semangat di kala sedang mengalami kesulitan.
3 Saudara kandung: Allan Budikusuma, Wilgi Sundari dan Saputra Wilga
Batuah yang selalu mendukungku dan memberikanku banyak cinta untuk
mengerjakan skripsi. Saudara-saudaraku yang selalu menanyakan kapan
wisuda.
4 Sepupu-sepupu yang berada di Jogja: Kak Lalot dan Bang Gian yang selalu
memberikan peneliti energi untuk mengerjakan skripsi dengan mentraktirkan
makan.
5 Sahabat seperjuangan dalam mengerjakan skripsi: Kristin Tehas yang selalu
bersama dalam mengerjakan skripsi di perpustakaan.
6 Sahabat Jogja: Tyas, Bayu, Ayu Komang, Tella, Kak Onel, Mbak Ridha, Tia
dan Citra yang selalu memberi motivasi untuk mengerjakan skripsi. Sahabat
yang selalu menanyakan perkembangan skripsi dan mau direpotkan dengan
banyak pertanyaan dalam menyusun skripsi.
7 Sahabat Kalbarku: Elvi, Wandi, Ranting, Brata, Linda, Sisi, Enno, Okta dan
Mella yang selalu menemani peneliti di kala sedang bosan dan suntuk untuk
mengerjakan skripsi.
8 Dosen pembimbing Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc., yang
selalu sabar memberikan peneliti bimbingan dan memberikan peneliti arahan
dalam penyusunan skripsi.
9 Idola favoritku, BTS yang selalu menemaniku mengerjakaan skripsi dengan
lagu-lagu indahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Setiap orang mempunyai potensi asalkan dia percaya dan yakin pada
diri sendiri”
“Jangan salahkan kegagalan, tapi buatlah kegagalamu menjadi
motivasi untuk menuju kesuksesan”
Percaya akan diri sendiri maka semua akan baik-baik saja
Jangan gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga
kepadaku
-YOHANES 14:1-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
Janista Windi Mareti
Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya sikap berpikir kritis dan hasil
belajar siswa terhadap pembelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini
bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil
belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran problem
based learning, 2) meningkatkan sikap berpikir kritis siswa kelas VA pada mata pelajaran
IPA melalui penerapan model pembelajaran problem based learning, 3) meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model
pembelajaran problem based learning.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dari penelitian
ini adalah siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan. Objek penelitian yaitu peningkatan
sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran problem
based learning. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dan tes. Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini yaitu data
kualitatif deskriptif dan kuantitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (1) Upaya peningkatan sikap berpikir
kritis dan hasil belajar siswa kelas VA pada pembelajaran IPA melalui model
pembelajaran problem based learning yang telah dilakukan dengan menerapkan 5
langkah: (1) memberikan orientasi permasalahan kepada siswa, mengorganisasikan siswa
untuk belajar, membantu investigasi mandiri dan kelompok, mengembangkan dan
mempresentasikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi. (2) Model pembelajaran
problem based learning dapat meningkatkan sikap berpikir kritis siswa dari nilai kondisi
awal yaitu 37,07 meningkat menjadi 64,18 pada siklus I dan meningkat kembali pada
siklus II menjadi 80,38. (3) Model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai kondisi awal rata-rata 69,3 meningkat menjadi
76,21 pada siklus I dan meningkat kembali pada siklus II yaitu 82,19.
Kata Kunci: Berpikir Kritis, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Problem Based Learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF CRITICAL THINKING AND LEARNING OUTCOMES
OF V GRADE STUDENT IN SCIENCE LEARNING THROUGH PROBLEM
BASED LEARNING MODEL
Janista Windi Mareti
Sanata Dharma University
2020
This research is motivated by the low attitude of critical thinking and student
learning outcomes towards learning science in SD Kanisius Sengkan. This study aims to:
1) describe efforts to improve critical thinking attitudes and learning outcomes of fifth
grade students in subjects through problem based learning learning models 2) improve
critical thinking attitude of fifth grade students in science subjects through the
application of problem based learning learning models, 3) improve the learning
outcomes of fifth grade students in natural science subjects through the application of
problem based learning learning models.
This research used classroom acttive research (CAR). The subject of this study
were VA grade students of SD Kanisius Sengkan. The object of this study is critical
thinking attitude and learning outcomes of problem based learning models. This study
uses data collection techniques such as observation, interviews and tests. Data analysis
techniques used in this study used descriptive and quantitative qualitative data.
The results of this study showed: (1) Efforts to improve critical thinking attitudes
and learning outcomes of VA class students in natural science learning through problem
based learning models that have been carried out by applying 5 steps such as provide
problem orientation to students, organize students to learn, help independent and group
investigations, develop and present their work, analyze and evaluate. (2) The problem
based learning model can improve students' critical thinking attitudes from the initial
condition score of 37.07 increasing to 64.18 in the first cycle and increasing again in the
second cycle to 80.38. (3) The model of problem based learning can improve student
learning outcomes from an average initial condition value of 69.3, increasing to 76.21 in
the first cycle and increasing again in the second cycle, namely 82.19.
Keyword: Critical Thinking Attitudes, Learning Outcomes, Problem Based Learning
Model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
E. Definisi Operasional ........................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 8
1. Sikap Berpikir Kritis ...................................................................... 8
a. Pengertian Sikap Berpikir Kritis ............................................... 8
b. Indikator Sikap Berpikir Kritis .................................................. 8
2. Hasil Belajar................................................................................... 10
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................ 10
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning ............................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning....... 11
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based
Learning ................................................................................... 12
c. Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning ........................ 14
d. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning ....... 14
4. Pembelajaran IPA .......................................................................... 15
a. Definisi IPA ............................................................................... 15
b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPA ....................................... 16
5. Materi IPA SD ............................................................................... 17
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 20
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 23
D. Hipotesis ............................................................................................ 25
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 26
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 26
B. Setting Penilaian ................................................................................. 28
1. Tempat penelitian........................................................................... 28
2. Subjek penelitian ............................................................................ 28
3. Objek penelitian ............................................................................. 28
4. Waktu penelitian ............................................................................ 28
C. Persiapan ............................................................................................ 28
D. Rencana Setiap Siklus ........................................................................ 29
1. Siklus I ........................................................................................... 29
2. Siklus II .......................................................................................... 34
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 40
1. Non Tes .......................................................................................... 40
a. Observasi ................................................................................... 40
b. Wawancara ................................................................................ 41
2. Tes .................................................................................................. 41
F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 42
1. Instrumen Non Tes ......................................................................... 42
a. Lembar Wawancara ................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
b. Lembar Observasi ..................................................................... 43
2. Instrumen Tes................................................................................. 44
G. Teknik Pengujian Instrumen .............................................................. 46
1. Validitas ......................................................................................... 46
a. Validasi Isi ................................................................................. 46
b. Validasi Empiris ........................................................................ 49
2. Reliabilitas ..................................................................................... 53
H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 54
I. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 57
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 57
1. Proses Penelitian ............................................................................ 57
a. Kondisi Awal ............................................................................. 57
b. Upaya Peningkatan Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar .... 58
c. Siklus I ....................................................................................... 58
d. Siklus II ..................................................................................... 62
2. Analisis Data Hasil Penelitian ....................................................... 67
a. Sikap Berpikir Kritis.................................................................. 67
b. Hasil Belajar .............................................................................. 70
c. Rekapitulasi Data Penelitian...................................................... 71
B. Pembahasan ........................................................................................ 75
1. Upaya Peningkatan Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar ......... 76
a. Memberikan Orientasi Permasalahan Kepada Siswa ................ 76
b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar .................................. 77
c. Membantu Investigasi Mandiri dan Kelompok ......................... 78
d. Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya ............. 79
e. Menganalisis dan Evaluasi ........................................................ 80
2. Peningkatan Sikap Berpikir Kritis Siswa ....................................... 81
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ................................................... 83
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 87
A. Kesimpulan ........................................................................................ 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
B. Keterbatasan ....................................................................................... 87
C. Saran................................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89
LAMPIRAN ..................................................................................................... 93
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Wawancara...........................................................42
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi .............................................................44
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi .....................................................................45
Tabel 3.4 Instrumen Validasi Lembar Observasi Sikap Berpikir Kritis ..........47
Tabel 3.5 Instrumen Validasi RPP ...................................................................47
Tabel 3.6 Instrumen Validasi Soal Evaluasi ....................................................48
Tabel 3.7 Kriteria Kelayakan Validasi .............................................................48
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Penelitian.............................49
Tabel 3.9 Hasil Uji Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus I ................................50
Tabel 3.10 Hasil Uji Validasi Soal Esai Siklus I ................................................51
Tabel 3.11 Hasil Uji Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus II ..............................51
Tabel 3.12 Hasil Uji Validasi Soal Esai Siklus II ..............................................52
Tabel 3.13 Kualifikasi Reliabilitas .....................................................................53
Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I ...........................................................54
Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II .........................................................54
Tabel 3.16 Indikator Keberhasilan Sikap Berpikir Kritis...................................56
Tabel 4.1 Skor Sikap Berpikir Kritis Siklus I ..................................................68
Tabel 4.2 Skor Sikap Berpikir Kritis Siklus II .................................................69
Tabel 4.3 Skor Hasil Belajar Setiap Siklus ......................................................70
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Sikap Berpikir Kritis Siswa ...............................71
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Hasil Belajar ......................................................73
Tabel 4.6 Persentase Ketuntasan KKM Siswa .................................................74
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa ...75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan ........................................ 23
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Peneliti................................................... 25
Gambar 3.1 Siklus PTK ...................................................................................... 27
Gambar 3.2 Rancangan Tempat Duduk Kelompok di Kelas .............................. 39
Gambar 4.1 Diagram Hasil Sikap Berpikir Kritis Siswa .................................... 72
Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa .......................................................... 73
Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan KKM Siswa ................................. 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian................................................................... 94
Lampiran 2 Surat Keterangan telah Melakulan Penelitian ........................... 95
Lampiran 3 Surat Validasi Ahli .................................................................... 96
Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli .................................................................... 97
Lampiran 5 Instrumen Wawancara Wali Kelas ............................................ 101
Lampiran 6 Hasil Wawancara ....................................................................... 102
Lampiran 7 Instrumen Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa ..................... 104
Lampiran 8 Lembar Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa ......................... 105
Lampiran 9 Hasil Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa ............................. 107
Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................ 111
Lampiran 11 Soal Evaluasi Siklus II ............................................................... 116
Lampiran 12 Hasil Soal Evaluasi .................................................................... 121
Lampiran 13 Data Hasil Validasi Siklus I ...................................................... 126
Lampiran 14 Data Hasil Validasi Siklus II ..................................................... 130
Lampiran 15 RPP ............................................................................................ 136
Lampiran 16 Data Kondisi Awal .................................................................... 235
Lampiran 17 Hasil Rangkuman Nilai Setiap Indikator ................................... 237
Lampiran 18 Foto Kegiatan ............................................................................ 238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya di masa yang akan
datang menurut Permendiknas UU No.2 tahun 1998 (dalam Kadir 2012:63).
Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi
spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Munib,
2004: 142). Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana yang dilakukan
untuk mengembangkan potensi siswa dalam menyiapkan perannya di masa
yang akan datang. Potensi siswa akan berkembang dengan baik jika
pendidikan memiliki kualitas yang baik.
Kualitas pendidikan di Indonesia pada saat ini masih tergolong rendah.
Hal tersebut terbukti dari survei yang dilakukan oleh PISA (Programme For
International Student Assessment) pada tahun 2018 Indonesia menempati
peringkat ke 74 dari 78 negara. Survei yang dilakukan dengan menilai tiga
kategori kemampuan yaitu membaca, matematika dan sains.
Kualitas dan mutu pendidikan yang rendah dipengaruhi oleh rendahnya
nilai setiap mata pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran IPA. Hal
tersebut terbukti dari survei yang dilakukan oleh PISA dalam kategori sains
indonesia memperoleh skor 396 dari nilai maksimal 489 dan berada pada
peringkat ke 70 dari 78 negara di dunia. Nilai mata pelajaran IPA yang rendah
disebabkan karena siswa masih kurang dalam penguasaan konsep IPA.
Penguasaan konsep IPA yang rendah disebabkan oleh siswa yang masih
kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
IPA. Selain itu, guru yang masih mementingkan nilai akhir dibandingkan
proses pembelajaran membuat siswa tidak memiliki pengalaman belajar yang
bermakna. Padahal pemecahan masalah dan proses merupakan salah satu
fokus utama dalam pembelajaran IPA. Hal tersebut diperkuat oleh Sumintono
(Dalam Wedyawati dan Lisa, 2019: 4) Mengatakan bahwa salah satu fokus
utama dalam pembelajaran IPA di sekolah yaitu IPA sebagai proses, yang
berkonsentrasi pada IPA sebagai metode pemecahan masalah untuk
mengembangkan keahlian siswa dalam memecahkan masalah. Kesulitan
siswa tersebut akan menimbulkan permasalahan dalam pembelajaran IPA.
Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran IPA yaitu
rendahnya sikap berpikir kritis siswa yang berdampak pada hasil belajar
siswa. Ketika siswa tidak memiliki sikap berpikir kritis maka sangat sulit bagi
siswa untuk memecahkan persoalan atau permasalahan dalam pembelajaran
IPA. Hal itu dapat menyulitkan siswa dalam memahami konsep pembelajaran
IPA, sehingga membuat pengetahuan siswa tidak berkembang dan berdampak
pada menurunnya hasil belajar siswa. Selain itu, siswa yang tidak
menanamkan sikap berpikir kritis menjadi pasif dan pendiam di dalam kelas.
Siswa hanya menerima materi dari guru tanpa mengungkapkan pendapat
dalam pikirannya. Hal tersebut membuat siswa tidak memahami materi yang
diajarkan. Siswa sulit untuk mengerjakan soal evaluasi yang diberikan
sehingga mendapatkan nilai yang tidak memuaskan. Hal tersebut tentunya
berdampak pada menurunnya hasil belajar siswa.
Hasil belajar siswa yang tinggi tidak lepas dari peran penting 6 indikator
yang dimiliki oleh sikap berpikir kritis. 6 indikator tersebut antara lain: 1)
Bertanya dan menjawab pertanyaan, 2) Menarik kesimpulan-kesimpulan dan
kesaman-kesamaan yang diperlukan, 3) Mengumpulkan dan menyusun
informasi yang diperlukan, 4) Merumuskan masalah, 5) Menemukan cara-
cara yang dapat dipakai untuk menengani masalah-masalah, dan 6)
Menganalisis argumen {(Wade dalam Surya, 2011: 136), (Glaser dalam
Fisher, 2008: 7), & (Ennis dalam Amanda dkk, 2018: 59)}. Siswa yang dapat
menunjukkan 6 indikator sikap berpikir kritis akan memahami lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mendalam tentang materi yang diajarkan dan menemukan banyak informasi
baru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Untuk mendukung penjelasan di atas peneliti melakukan observasi pada
hari Kamis, 5 September 2019 di SD Kanisius Sengkan. Hasil observasi
menunjukkan bahwa sikap berpikir kritis siswa masih tergolong sangat
rendah. Hal itu dibuktikan dari hasil data observasi yang didapatkan dari
sikap berpikir kritis yang hanya mencapai skor 37.07 dari skor maksimal 100.
Hal itu menunjukkan bahwa hampir 70% siswa masih memiliki sikap berpikir
kritis yang rendah. Hal tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang masih
diam dan hanya menerima materi yang diajarkan. Siswa masih banyak yang
melamun dan tidak tertarik untuk belajar. 6 indikator yang menjadi pedoman
peneliti kurang lebih terdapat 2 indikator saja yang terlihat pada siswa.
Indikator yang terlihat masih tergolong sangat umum. Contohnya menjawab
pertanyaan guru. Hal itu terjadi karena penerapan model pembelajaran yang
masih konvesional. Model pembelajaran yang digunakan guru belum
mengarahkan siswa pada sikap berpikir kritis.
Selain observasi peneliti juga melihat data nilai harian siswa pada
materi sistem pernapasan pada manusia. Data hasil belajar siswa yang dilihat
oleh peneliti menunjukkan bahwa kurang dari 50% siswa yang mendapatkan
nilai di atas atau sama dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
ditetapkan yaitu 68. Pada tahun pelajaran 2018/2019 siswa kelas VA
berjumlah 22 siswa dengan rata-rata kelas yaitu 69.3. Siswa yang mencapai
KKM sebanyak 9 siswa atau 40.90%, sedangkan siswa yang mendapatkan
nilai di bawah KKM sebanyak 13 siswa atau 59.10%.
Data tersebut diperkuat dengan peneliti melakukan wawancara pada
tanggal 29 Agustus 2019 bersama wali kelas VA SD Kanisius Sengkan yaitu
ibu S. Wawancara membahas tentang seputar permasalahan yang ada selama
proses pembelajaran di kelas. Ibu S menjelaskan bahwa siswa masih
mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPA. Materi yang disampaikan
sangat sulit dipahami siswa. Khususnya pada materi sistem pernapasan pada
manusia. Ibu S menambahkan bahwa siswa masih sangat pasif dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
memiliki rasa penasaran terhadap materi yang disampaikan. Sikap berpikir
kritis siswa yang tidak tampak dalam dirinya membuat siswa malu untuk
bertanya dan memiliki pengalaman atau pemaham sedikit tentang materi
sistem pernapasan pada manusia jelas ibu S. Hal itu membuat hasil belajar
siswa menurun. Terakhir ibu S menjelaskan bahwa model pembelajaran yang
digunakan pun masih sangat monoton ditambahnya kurang media
pembelajaran yang disediakan untuk mendukung pembelajaran.
Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas
adalah memilih model pembelajaran yang cocok dan inovatif. Pemilihan
model pembelajaran inovatif dapat membantu siswa untuk memahami materi
dengan mudah. Hal itu juga dapat membangun rasa percaya diri siswa untuk
kritis terhadap suatu masalah dalam pembelajaran. Joy & Weil (dalam
Rusman, 2012: 133) mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum
(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Peneliti
memilih model pembelajaran problem based learning untuk mengatasi
masalah tersebut.
Model pembelajaran Problem based learning sangat cocok dan efektif
untuk mengatasi permasalahan pada penelitian ini. Model pembelajaran
problem based learning memiliki keunggulan yaitu siswa dituntut untuk
memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata. Selain itu,
siswa dituntut untuk memiliki kemampuan membangun pengetahuannya
sendiri melalui aktivitas belajar. Hal tersebut didukung oleh Shoimin (2014:
132) mengatakan bahwa kelebihan dari model pembelajaran problem based
learning adalah siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan
masalah dalam situasi nyata dan membangun pengetahuan sendiri melalui
aktivitas belajar. Model pembelajaran problem based learning memiliki ciri
khas yaitu memberikan suatu permasalahan dalam pembelajarannya yang
berkaitan dengan dunia nyata. Kunandar (dalam Lismaya, 2019: 14) yang
mengatakan bahwa problem based learning adalah suatu model pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang cara berpikir dan keterampilan menyelesaikan masalah
serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari mata
pelajaran. Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk mengasah dan
menguji kemampuan untuk berpikir dalam memecahkan sesuatu masalah.
Dalam model pembelajaran problem based learning secara jelas dapat
meningkatkan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui sebuah
masalah.
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Fadly (2012) menunjukan
bahwa adanya peningkatan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan
model pembelajaran problem based learning. Penelitian Zakiyah, Suryandri,
& Wahyudi (2017) menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada berpikir
kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning. Berdasarkan hasil penelitian kedua jurnal tersebut menunjukkan
bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan
sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Peneliti tertarik untuk
melaksanakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Sikap Berpikir Kritis
dan Hasil Belajar Siswa Kelas V terhadap Pembelajaran IPA melalui
Model Pembelajaran Problem Based Learning di SD Kanisius Sengkan”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa
kelas V pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran problem based
learning di SD Kanisius Sengkan?
2. Apakah model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan
sikap berpikir kritis siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius
Sengkan?
3. Apakah model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran problem
based learning di SD Kanisius Sengkan.
2. Meningkatkan sikap berpikir kritis siswa kelas V pada mata pelajaran IPA
melalui penerapan model pembelajaran problem based learning di SD
Kanisius Sengkan.
3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA melalui
penerapan model pembelajaran problem based learning di SD Kanisius
Sengkan.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain.
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat mempermudahkan siswa dalam mempelajari
atau memahami materi tentang sistem pernapasan pada manusia melalui
model problem based learning serta menambahkan pengalaman baru pada
siswa sehingga meningkatnya hasil belajar siswa. Selain itu siswa diharapkan
mampu mengintropeksi diri lagi dalam mengansah sikap berpikir kritis,
sehingga mudah mengutarakan pendapat dalam dirinya.
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan guru dalam menyampaikan
materi tentang sistem pernapasan pada manusia. Melalui model pembelajaran
problem based learning dapat menjadikan pertimbangan guru dalam memilih
model pembelajaran yang inovatif.
3. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat menjadikan sumbangan berupa informasi mengenai
gambaran tentang sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Penelitian ini
juga dapat dijadikan sebagai informasi dan penambahan metode pembelajaran
yang ada di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Bagi peneliti
Penelitian ini sebagai sarana untuk membuktikan bahwa model pembelajaran
problem based learning dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan
dalam memahami materi sistem pernapasan pada manusia.
E. Definisi Operasional
1. Sikap berpikir kritis adalah suatu tindakan dalam menilai dan menyaring
suatu informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman,
komunikasi dan pemikiran untuk mempertimbangkan pandangan orang lain.
2. Hasil belajar adalah suatu perubahan dalam aspek kognitif yang dicapai
seseorang melalui proses belajar dan dinyatakan dalam bentuk skor dari hasil
tes.
3. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah suatu model
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks
bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis, mengasah, menguasai,
dan mengembangkan kemampuan berpikir dalam mengidentifikasi masalah,
mencari data, dan menggunakan data untuk mencari solusi dari materi
pelajaran.
4. Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari alam semesta beserta isinya
yang tersusun secara sistematik, dan mempelajari fenomena alam yang
faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian, serta berhubungan dengan sebab
akibatnya yang ditandai dengan adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II ini membahas mengenai landasan teori yang meliputi kajian pustaka,
hasil penelitian yang relevam, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
1. Sikap Berpikir Kritis
a. Pengertian
Deswani (2009:119) mengatakan bahwa sikap berpikir kritis adalah
proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi, dimana
informasi tersebut didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat
atau komunikasi. Norris (dalam Sani, 2019:15) yang mengungkapkan bahwa
sikap berpikir kritis harus dilandasi dengan upaya mencari alasan, berupaya
untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, mencari alternatif,
mempertimbangkan pandangan orang lain, yang diperlukan untuk meyakinkan
sebelum melakukan sesuatu. Pendapat lain dikemukakan oleh Ferdinand dan
Ariebowo (2009:11) mengatakan bahwa sikap berpikir kritis yaitu menilai dan
menyaring suatu informasi yang diterima.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa sikap berpikir kritis adalah suatu tindakan dalam menilai dan
menyaring suatu informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman,
komunikasi, dan pemikiran untuk mempertimbangkan pandangan orang lain.
Sikap berpikir kritis merupakan salah satu dimensi dari sikap ilmiah yang
perlu dikembangkan di SD terutama pada pelajaran IPA. Hal itu sejalan
dengan pendapat Gega (dalam Bundu, 2006: 141) yang mengatakan bahwa
dimensi sikap ilmiah terdiri dari sikap ingin tahu, sikap penemuan, sikap
berpikir kritis dan sikap ketekunan. Dari beberapa dimensi sikap ilmiah
tersebut, peneliti hanya berfokus pada sikap berpikir kritis.
b. Indikator Sikap Berpikir Kritis
Indikator sikap berpikir kritis menurut Menurut Wade (dalam Surya,
2011: 136) sikap berpikir kritis memiliki beberapa indikator antara lain: (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Kegiatan merumuskan pertanyaan, (2) Membatasi permasalahan, (3) Menguji
data-data, (4) Bertanya dan menjawab pertanyaan, (5) Menganalisis berbagai
pendapat, (6) Menghindari pertimbangan yang sangat emosional, (7)
Menghindari penyederhanaan yang berlebihan, (8) Mempertimbangkan
berbagai interprestasi, (9) Menoleransi ambiguitas.
Sedangkan menurut Glaser (dalam Fisher, 2008: 7-8) indikator-indikator
sikap berpikir kritis adalah sebagai berikut:
1. Mengenal masalah,
2. Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-
masalah itu,
3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan,
4. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan,
5. Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas,
6. Menganalisis data,
7. Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan,
8. Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah,
9. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang
diperlukan,
10. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang
seseorang ambil,
11. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan
pengalaman yang lebih luas,
12. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas
tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
Pendapat lain yaitu Ennis (Dalam Amanda dkk, 2018: 59) mengemukan
indikator sikap berpikir kritis terdiri atas 12 indikator yang ideal. Indikator
tersebut terangkum dalam lima aspek yaitu:
1. Memberikan penjelasan sederhana: a) merumuskan masalah, b)
menganalisis argumen, c) menanyakan dan menjawab pertanyaan.
2. Membangun keterampilan dasar: d) menilai kredibilitas sumber
informasi, e) melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3. Menyimpulkan: f) membuat deduksi dan menilai deduksi, g) membuat
induksi dan menilai induksi, h) membuat dan mempertimbangkan nilai
keputusan.
4. Membuat penjelasan lebih lanjut: i) menjelaskan dalam
mempertimbangkan hasil, j) menjelaskan asumsi.
5. Strategi dan teknik: k) memutuskan suatu tindakan, l) berinteraksi
dengan orang lain.
Dari pendapat beberapa ahli atas, peneliti menyimpulkan 6 indikator sikap
berpikir kritis yaitu:
1. Bertanya dan menjawab pertanyaan,
2. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang
diperlukan,
3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan,
4. Merumuskan masalah,
5. Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-
masalah,
6. Menganalisis argumen.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Arikunto (dalam Syahputra, 2020: 25) mengatakan bahwa hasil belajar
adalah sebagai hasil yang telah dicapai sesorang setelah mengalami proses
belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang
dilakukan. Pendapat lain Susanto (2013: 5) yang mengatakan bahwa hasil
belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari
hasil tes. Penjelasan lain dikemukan oleh Sudjana (2016: 3) menjelaskan
bahwa hasil belajar siswa adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu perubahan dalam aspek kognitif yang dicapai seseorang
melalui proses belajar dan dinyatakan dalam bentuk skor dari hasil tes.
Bloom (dalam Jihad & Haris, 2012: 14-15) mengatakan bahwa hasil
belajar dapat dikelompokkan dalam dua macam yaitu pengetahuan dan
keterampilan yang masing-masing terdiri dari empat kategori. Berikut ini
kategori dari pengetahuan dan keterampilan:
1. Pengetahuan, terdiri dari empat kategori yaitu:
a) Pengetahuan tentang fakta
b) Pengetahuan tantang prosedural
c) Pengatahuan tentang konsep
d) Pengetahuan tentang prinsip
2. Keterampilan, terdiri dari empat kategori yaitu:
a) Keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif
b) Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik
c) Keterampilan bereaksi atau sikap
d) Keterampilan berinteraksi
Peneliti setuju dengan pendapat dari Bloom (dalam Jihad & Haris, 2012:
14-15) bahwa hasil belajar terdiri dari pengetahuan dan keterampilan. Hasil
belajar siswa dapat dipengaruhi oleh pemahaman siswa terhadap materi yang
diajarkan seperti konsep dan prinsip. Siswa yang sudah memahami konsep
dan prinsip dari pembelajaran akan memiliki hasil belajar yang baik. Hal itu
tentunya sesuai dengan fakta yang ada.
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning
a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning
Nurhadi (dalam Wedyawati dan Lisa, 2019: 146) mengatakan problem
based learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Tan (dalam
Rusman, 2012: 228) mengatakan bahwa problem based learning merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
inovasi dalam pembelajaran karena dalam Problem Based Learning
kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat mengasah,
menguasai, dan mengembangkan kemampuan berpikir secara
berkesinambungan. Sugiyanto (2009: 152) menyatakan bahwa model
pembelajaran problem based learning adalah strategi pembelajaran yang
mengharapkan siswa untuk mengidentifikasi masalah, mencari data, dan
menggunakan data untuk mencari solusi.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran problem based learning adalah suatu model
pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks
bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis, mengasah, menguasai,
dan mengembangkan kemampuan berpikir dalam mengidentifikasi masalah,
mencari data, dan menggunakan data untuk mencari solusi dari materi
pelajaran.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning
Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2012:243) mengemukan bahwa
langkah-langkah problem based learning adalah sebagai berikut:
1. Orientasi pada masalah: menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa terlibat
pada kativitas pemecahan masalah.
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
3. Membimbing pengalaman individu/kelompok: mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan
membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
Menurut Wedyawati dan Lisa (2019: 157-158) langkah-langkah model
pembelajaran problem based learning terdiri dari beberapa langkah yaitu:
1. Memberikan orientasi permasalahan kepada siswa: menginformasikan
tujuan pembelajaran, menciptakan lingkungan kelas yang
memungkinkan terjadinya pertukaran ide yang terbuka, menemukan
konsep berdasarkan masalah dan mengarahkan kepada pertanyaan atau
masalah.
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: mendorongkan siswa dalam
menemukan konsep berdasarkan masalah, membantu siswa dalam
menemukan konsep dasar berdasarkan masalah, mendorong
keterbukaan, proses demokrasi, dan cara belajar siswa aktif serta
menguji pemahaman siswa atas konsep yang ditemukan.
3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok: memberikan
kemudahan pengerjaan siswa dalam mengerjakan/menyelesaikan
masalah, mendorong dialog dan diskusi teman, mendorong kerjasama
dan penyelesaian tugas-tugas, membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berkaitan dengan masalah,
membantu siswa merumuskan hipotesis dan membantu siswa dalam
memberikan solusi.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja: membimbing siswa
dalam mengerjakan LKS dan membimbing siswa dalam menyajikan
hasil kerja
5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah: membantu
siswa mengkaji ulang pemecahan masalah dan memotivasi siswa agar
terlibat dalam pemecahan masalah dan mengevaluasi materi.
Amir (2009: 24) menjelaskan bahwa langkah-langkah model
pembelajaran problem based learning adalah sebagai berikut:
1. Mengklasifikasi istilah dan konsep yang belum jelas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Merumuskan masalah,
3. Menganalisis masalah,
4. Menata gagasan dan menganalisis secara dalam,
5. Memformulasikan tujuan pembelajaran,
6. Mencari informasi tambahan dari sumber lainnya,
7. Mengsintesis (menggabungkan) dan menguji informasi baru.
Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli di atas peneliti memutuskan
untuk mengambil langkah-langkah dari Wedyawati dan Lisa (2019: 157-
158). Langkah-langkah tersebut terdiri dari:
1. Memberikan orientasi permasalahan kepada siswa,
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar,
3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok,
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja,
5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.
Peneliti meyakini bahwa langkah-langkah model pembelajaran problem
based learning menurut Wedyawati dan Lisa (2019: 157-158) sangat cocok
diterapkan di SD karena sesuai dengan karakteristik siswa kelas atas.
c. Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning
Menurut Wedyawati dan Lisa (2019: 153-154) secara umum, tujuan
pembelajaran dengan model Problem Based Learning adalah sebagai
berikut:
1. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan
masalah, serta kemampuan intelektual
2. Belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan siswa dalam
pengalaman.
d. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Shoimin (2014:132) memaparkan kelebihan dari model pembelajaran
problem based learning adalah sebagai berikut sebagai berikut:
1. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah
dalam situasi nyata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri
melalui aktivitas belajar.
3. Pembelajaran berfokus pada masalaha sehingga materi yang tidak ada
hubunganya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi
beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.
1. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari
perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.
2. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.
3. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah
dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
4. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja
kelompok dalam bentuk peer teaching.
4. Pembelajaran IPA
a. Definisi IPA
Menurut Sujana (2014: 4) IPA adalah ilmu yang mempelajari mengenai
alam semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di
dalamnya yang dikembangkan oleh para ahli melalui serangkaian proses
ilmiah. Pendapat lain dikemukan oleh Wisudawati, (2015: 24) IPA adalah
rumpunan ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari
fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian, dan
berhubungan sebab akibatnya. Penjelasan lain dikemukan oleh Wahyana
(dalam Trianto, 2010:136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan
pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara
umum terbatas pada gejala-gejala perkembangannya tidak hanya ditandai
oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap
ilmiah.
Jadi dari pendapat tiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah
ilmu yang mempelajari alam semesta beserta isinya yang tersusun secara
sistematik, dan mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa
kenyataan atau kejadian, serta berhubungan dengan sebab akibatnya yang
ditandai dengan adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari serta sangat penting
diajarkan dari SD sampai perguruan tinggi. Usman (dalam Sujana, 2014: 5)
ada berbagai alasan yang menyebabkan IPA dimasukkan ke dalam mata
pelajaran di sekolah antara lain:
1. IPA sangat berfaedah bagi suatu bangsa. Hal itu karena IPA
merupakan dasar teknologi sehingga sering disebut-sebut sebagai
tulang punggung pembangunan.
2. Apabila IPA diajarkan secara tepat, maka IPA merupakan suatu mata
pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Misalnya IPA
diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning maka
siswa akan dihadapkan pada sebuah masalah.
3. Apabila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan
sendiri oleh siswa, maka IPA tidak hanya merupakan mata pelajaran
yang bersifat hapalan belaka.
4. IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yang tinggi, yaitu mempunyai
potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
b.Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara
umum dalam taksonomi bloom bahwa IPA diharapkan dapat memberikan
pengetahuan. Jenis pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan dasar
dari prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Menurut Trianto (2010: 142) menyatakan bahwa IPA diharapkan
memberikan keterampilan, kemampuan, sikap ilmiah, pemahaman,
kebiasaan dan apresiasi. Seseorang yang belajar tentang IPA dapat
menghargai lingkungan sekitarnya atas ciptaan Tuhan. Dengan begitu
mereka dapat menjaga lingkungan sekitar.
Selain itu IPA memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Menurut
kementrian pendidikan nasional (dalam Samatowa, 2018: 35) fungsi
pembelajaran IPA antara lain:
1. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3. Siswa menjadi warga negara yang memahami IPA dan teknologi
4. Menguasai konsep IPA untuk bekal hidup di masyarakat dan
melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.
5. Materi IPA SD
Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu organ pernapasan pada
manusia. Organ pernapasan pada manusia merupakan materi yang terdapat
dalam tema 2 (Udara Bersih bagi Kesehatan), subtema 1 (Cara Tubuh
Mengolah Udara Bersih) dan subtema 2 (Pentingnya Udara Bersih bagi
Pernapasan), serta pada KD 3.2 (Menjelaskan organ pernapasan dan fungsinya
pada hewan dan manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan
manusia). Herlanti dkk (2007: 4-13) menjelaskan materi sistem pernapasan
pada manusia di kelas V adalah sebagai berikut:
a. Alat Pernapasan Pada Manusia
Alat pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, tenggorokan, laring,
faring, trakea, bronkus dan paru-paru. Berikut ini penjelasan tentang alat-
alat pernapasan pada manusia:
1) Hidung: dalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan selaput
lendir. Rambut hidung dan selaput lendir berfungsi untuk
membersihkan udara yang kita hirup.
2) Tenggorokan: berbentuk seperti pipa yang menghubungkan hidung ke
paru-paru. Tenggorokan terletak di dalam leher, tepatnya terletak di
depan kerongkongan.
3) Laring: terdiri dari atas katup (epiglotis) dan beberapa tulang rawan
yang membantuk jakun. Tulang rawan berfungsi mengatur makanan
dan minuman agar tidak masuk ke tenggorokan. Epiglotis akan terus
terbuka ketika bernapas. Epiglotis akan menutup dan mengangkat
jakun ke atas, sehingga makanan dan air tidak masuk ke tenggorokan
dan kita masih bisa bernapas.
4) Trakea: pada trakea terdapat rambut dan selapu lendir yang berfungsi
menahan dan mengeluarkan kotoran yang tidak tersaring oleh rongga
hidung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
5) Faring: fungsi berperan dalam proses masuknya udara ke dalam pita
suara untuk menghasilkan suara. Faring juga menjadikan manusia
mungkin untuk bernapas melalui mulut.
6) Bronkus: fungsinya membantu mengatur jumlah udara dan juga
oksigen yang akan masuk ke dalam paru-paru, sesuai dengan
kebutuhan dari paru-paru itu sendiri.
7) Paru-paru: berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dengan
karbondioksida. Dalam paru-paru terdiri dari alveoli.
b. Proses Pernapasan
Pada saat bernapas terjadi dua proses yakni proses masuknya udara ke
dalam paru-paru dan proses keluarnya udara dari paru-paru. Terjadi dua
mekanisme pernapasan yaitu:
1) Pernapasan dada: pernapasan yang dibantu otot-otot tulang rusuk.
Ketika kita menghirup udara, tulang rusuk dan rongga dada kita
membesar, paru-paru pun mengembang. Ketika kita menghembuskan
udara, tulang rusuk dan rongga dada kembali ke posisi semula, paru-
paru pun mengempis.
2) Pernapasan perut: pernapasan yang dibantu otot diafragma. Ketika
otot diafragma rata, rongga dada menjadi membesar dan paru-paru
mengembang sehingga udara masuk ke dalam paru-paru. Ketika otot
diafragma melengkung ke atas, rongga dada menjadi kembali ke
posisi semula sehingga udara keluar dari paru-paru.
c. Gangguan Atau Penyakit Pada Alat Pernapasan Manusia.
1) TBC: Penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri
tuberculosis. Bakteri ini menyebar melalui udara.
2) Asma: asma terjadi karena penyempitan pada bronkus dan bronkiolus
yang disebabkan oleh pembengkakan selaput lendir, pembentukan
lendir yang berlebihan dan kejang urat pada dinding bronkus.
3) Flu: penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus menyebar
melalui udara karena batuk dan bersin dari penderita flu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4) Bronkhitis: peradangan pada selaput lendir pada trakea, bronkus, dan
bronkiolus. Ada dua jenis bronchitis yaitu bronchitis kronis dan akut.
5) Pneumonia: infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus dan
bakteri sehingga bronkus dan alveoli berisi banyak cairan. Kondisi ini
menyebabkan terganggunya proses pertukaran oksigen dan karbon
dioksida.
6) Laringritis: merupakan infeksi pada daerah laring yang menyebabkan
suara parau atau serak. Suara serak yang terjadi bukan karena infeksi
melainkan pertanda kanker.
7) Kanker paru-paru: adalah tumor pada bronkus. Kanker paru-paru
disebabkan karena terlalu sering merokok.
8) Emfisema: merupakan penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan
rusaknya dinding alveolus, sehingga kemampuan pertukaran udara
menjadi berkurang. Emfisema termasuk penyakit yang parah dan
sukar untuk disembuhkan.
d. Cara Memilihara Organ Pernapasan
1) Menjaga kebersihan lingkungan
a. membuat sebanyak mungkin ventilasi dalam rumah untuk menjaga
sirkulasi udara,
b. menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak banyak debu
beterbangan yang akan ikut masuk ke dalam organ pernapasan saat
kita menghirup napas,
c. membuat udara bersih di lingkungan sekitar rumah dengan
menanam banyak tumbuhan hijau, serta
2) Merawat organ pernapasan
a. membersihkan rongga hidung secara teratur (bulu halus dan rambut
hidung berfungsi menyaring kotoran),
b. memeriksa kesehatan pernapasan secara teratur ke dokter.
3) Menjaga kesehatan organ pernapasan
a. makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh terjaga baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. berolahraga teratur supaya alat-alat pernapasan terlatih baik
sehingga dapat bekerja dengan baik,
c. istirahat cukup, dan
d. posisi tidur benar (miring ke kanan dan jangan telungkup).
4) Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan
a. tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok karena banyak
mengandung racun,
b. menggunakan masker saat berada di lingkungan kotor,
c. mengurangi konsumsi makanan dan minuman dingin karena
jaringan paru-paru sensitif terhadap dingin.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan Irwandi dan Suparti (2018) yang berjudul
”Peningkatan berpikir kritis siswa melalui problem based learning (PBL)
pada mata pelajaran IPA-Biologi di SMPN 11 Bengkulu”. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian yaitu observasi dan tes. Hasil penelitian dari
berpikir kritis siswa yaitu siklus I sebesar 1,31 dengan kategori cukup kritis,
kemudian meningkat kembali pada siklus II sebesar 1,39. Keterkaitan antara
penelitian Irwandi dan Suparti (2018) dengan penelitian yang ingin dilakukan
oleh peneliti yaitu menggunakan variabel berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran IPA melalui model pembelajaran problem based learning.
Berdasarkan data tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan berpikir kritis
siswa.
Penelitian kedua yang dilakukan oleh Widhiatma (2017) yang berjudul
“Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar
IPA siswa kelas 4 SDN Kalinanas 01”. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian tindakan kelas. Sampel pada penelitian ini berjumlah 25 siswa.
Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas 4 SD. Teknik pengumpulan data
yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik tes dan non tes. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada hasil belajar
siswa setelah menerapkan model pembelajaran problem based learning. Hal
tersebut terbukti dengan meningkatatnya persentase ketuntasan hasil belajar
siswa. Pada prasiklus hasil belajar siswa menunjukkan persentase yang cukup
rendah yaitu 41%. Pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dengan nilai rata-rata yaitu 72,32 dan persentasi ketuntasan 65,51%. Pada
siklus II mengalami peningkatan kembali dengan nilai rata-rata yaitu 79,82
dan persentase kertuntasan 93,11%. Penelitian ini menggunakan satu variabel
yaitu hasil belajar siswa. Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Keterkaitan antara penelitian Widhiatma
(2017) dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama
melihat hasil belajar siswa melalui model pembelajaran problem based
learning.
Penelitian yang beberapa dilakukan oleh Rosdiana (2019) yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap
Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Sub Materi Psikotropika”.
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui adanya pengaruh model
pembelajaran problem based learning terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar
peserta didik pada sub materi psikotropika di kelas XI MIPA SMA
Tasikmalaya. Metode penelitian ini adalah quasy experimen. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu uji ANCOVA. Instrument yang digunakan adalah non
tes dan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problem based learning
memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap ilmiah siswa dengan ukuran efek
0,470 yang sedang. PBL juga memiliki pengaruh signifikan dan efek sedang
terhadap hasil belajar dengan ukuran efeknya adalah 0,331. Keterakitan
antara penelitian Rosdiana (2019) dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti yaitu sama-sama melihat dua variabel. Variabel tersebut yaitu
berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran problem
based learning. Pada penelitian Rosdiana (2019) sikap berpikir kritis menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
salah satu dimensi sikap ilmiah yang diteliti. Berdasarkan penjelasan data di
atas, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem
based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.
Penjelasan beberapa penelitian di atas memperkuat penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti yaitu menerapkan model pembelajaran problem based
learning. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti menggunakan dua
variabel yaitu hasil belajar dan sikap berpikir kritis. Perbedaan antara
beberapa penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti
yaitu terlihat pada subjek penelitian, tempat penelitian, dan materi
pembelajaran. Persamaan antara beberapa penelitian di atas dengan penelitian
yang akan dilakukan peneliti yaitu terlihat pada mata pelajaran dan solusi
yang digunakan.
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sangat relevan dengan
beberapa penelitian di atas. Hal itu terbukti dari penelitian yang dilakukan
oleh Irwandi dan Suparti (2018) yang menunjukkan bahwa adanya
peningkatan pada berpikir kritis siswa dalam penerapan model pembelajaran
problem based learning. Penelitian yang dilakukan oleh Widhiatma (2017
yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui
penerapan model pembelajaran problem based learning. Terakhir yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Rosdiana (2019) yang menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan
hasil belajar dan berpikir kritis siswa. Semua penelitian itu membuktikan
bahwa model pembelajaran problem based learning dapat menjadikan solusi
untuk meningkatkan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Kekhususan
penelitian ini dibandingkan dengan beberapa penelitian di atas yaitu terlihat
pada materi yang diajarkan dan perpaduan media pembelajaran dengan model
pembelajaran yang digunakan. Berikut ini adalah bagan literatur dari
beberapa penelitian yang relevan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian Yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya, pendidikan merupakan bagian sangat penting untuk
menata masa depan serta untuk mencerdaskan anak bangsa. Namun pada
kenyataanya di Indonesia kualitas pendidikan masih sangat memprihatinkan.
Kualitas dan mutu pendidikan yang rendah pastinya akan berdampak pada
turun atau rendahnya nilai setiap mata pelajaran. Salah satunya adalah mata
pelajaran IPA. Rendahnya nilai IPA disebabkan oleh sistem pembelajaran di
kelas yang masih dikatakan menoton dan satu arah. Guru jarang
menggunakan model pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan
membangun pengetahuan sendiri. Siswa hanya menerima materi dari guru
saja.
Selain itu pembelajaran IPA masih menerapkan sistem hafalan materi
tanpa memahami dan mengerti lebih mendalam materi yang diajarkan,
sehingga materi tersimpan dalam jangka pendek. Padahal dalam pembelajaran
IPA ada beberapa komponen yang harus dimiliki oleh siswa yaitu
pemahaman terhadap materi seperti (produk, konsep, prinsip, hukum, dan
Irwandi dan Suparti
(2018) ”Peningkatan
berpikir kritis siswa
melalui problem
based learning (PBL)
pada mata pelajaran
IPA-Biologi di
SMPN 11 Bengkulu”
Widhiatma (2017)
“Penerapan model
problem based
learning untuk
meningkatkan hasil
belajar IPA siswa
kelas 4 SDN
Kalinanas 01”
Rosdiana (2019)
“Pengaruh Model
Pembelajaran
Problem Based
Learning (PBL)
Terhadap Sikap
Ilmiah Dan Hasil
Belajar Peserta Didik
Pada Sub Materi
Psikotropika”
Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Sikap Berpikir Kritis Dan hasil
Belajar Siswa Kelas V Terhadap Pembelajara IPA Melalui Model
Pembelajaran Problem based learning”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
teori IPA), proses pembelajaran IPA dan berpikir kritis. Pembelajaran IPA
tidak hanya untuk dihafalkan saja tetapi harus benar dipahami oleh siswa.
Pemahaman siswa akan menjadikan pengalaman yang akan selalu diingat
oleh siswa. Hal tersebut akan terwujud jika siswa memiliki sikap berpikir
kritis.
Sikap berpikir kritis siswa merupakan sikap dimana sesorang mampu
memahami, menanggapi dan menemukan suatu pengetahuan baru melalui
proses berpikir dan mengambil sebuah keputusan. Siswa dapat
mendefinisikan suatu masalah dan mengambil keputusan berdasarkan
penjelasan yang logis serta pengetahuan yang dimiliki. Pada penelitian ini
peneliti melihat sikap berpikir kritis siswa masih sangat rendah. Hal itu
dibuktikannya dengan hasil obeservasi yang dilakukan pada kelas VA SD
Kanisius Sengkan. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa kelas VA
memiliki nilai rata-rata sikap berpikir kritis sebesar 37.07. Hal itu termasuk
ke dalam kategori rendah. Rendahnya sikap berpikir kritis tentunya
berdampak pada hasil belajar siswa. Peneliti melihat data nilai IPA siswa
kelas VA yang menunjukan bahwa lebih dari 50% siswa yang memiliki nilai
di bawah KKM.
Kondisi tersebut disebabkan oleh penyampaian materi yang masih
konvesional dan kurangnya pemahaman siswa dalam materi pembelajaran.
Selain itu, guru masih belum bisa menemukan model pembelajaran yang tepat
untuk mengasah sikap berpikir kritis siswa. Siswa masih belum terbiasa untuk
menyelesaikan masalah dengan pengetahuannya sendiri dan masih belum bisa
mengambil sebuah keputusan atas permasalahan yang ada.
Model pembelajaran problem based learning sangat cocok digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti memilih model
pembelajaran problem based learning karena memiliki 5 sintaks yang dapat
mengembangkan berpikir kritis siswa. Selain itu pembelajaran pada model
pembelajaran problem based learning didasari oleh pemberian masalah.
Siswa diberikan sebuah masalah kemudian mencari solusi dan memberikan
sebuah keputusan. Hal tersebut membantu siswa untuk terus berpikir kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dan mulai membiasakan untuk memiliki pemikiran sendiri. Dengan demikian
sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Berikut ini
bagan kerangka berpikir peneliti:
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Peneliti
D. Hipotesis
1. Peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas VA melalui
model pembelajaran problem based learning dapat dilakukan dengan
menerapkan 5 langkah: (1) memberikan orientasi permasalahan kepada siswa,
(2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membantu investigasi mandiri
dan kelompok, (4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya, (5)
menganalisis dan mengevaluasi.
2. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan sikap
berpikir kritis siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan.
3. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan.
Kondisi awal: Rendahnya sikap berpikir kritis dan hasil
belajar siswa terhadap pembelajaran IPA
Tindakan: menerapkan model pembelajaran problem based learning
Kondisi akhir: peningkatan sikap berpikir dan hasil belajar siswa kelas V
terhadap pembelajaran IPA melalui model pembelajaran problem based
learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III, metode penelitian mengulas tentang jenis penelitian, setting
penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, analisis data, dan kriteria
keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
PTK dapat dikatakan juga sebagai penelitian terapan yang sangat bermanfaat
untuk meningkatkan proses dan kualitas pembelajaran di kelas. Menurut
Tampubolon (2014: 19) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian
yang dilakukan oleh pendidik/calon pendidik di dalam kelasnya sendiri secara
kolaboratif/partisipatif untuk memperbaiki kinerja pendidik menyangkut
kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik,
baik dari aspek akademik maupun non akademik, melalui tindakan reflektif
dalam bentuk siklus (daur ulang). Hal tersebut diperkuat oleh Wiriaatmadja
(dalam Taniredja dkk, 2010: 16) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan
kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi
praktik pembelajaran, dan belajar dari pengalaman guru sendiri. Penjelasan
lain dikembangkan oleh Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2007: 11) yang
mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu
tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk
memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan
dan perubahan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap berpikir kritis
dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Model yang digunakan adalah
model Kemmis & Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010: 17) yang didesain
dalam bentuk dua siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan (planning),
pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi
(reflecting). Alur dari langkah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 3.1 siklus PTK model Kemmis & Mc Taggart
Berdasarkan pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa model Kemmis &
Mc Taggart dibagi menjadi empat langkah yaitu dimulai dari langkah
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting).
1. Perencanaan (planning) adalah suatu perencanaan dalam bentuk
penyusun perangkat pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi hasil
pelaksanaan prapenelitian/refleksi awal.
2. Pelaksanaan (acting) adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas sebagai
guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah
direncanakan.
3. Pengamatan (observing) adalah pengamatan atas pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas secara bersamaan sebagai peneliti dan observasi
terhadap perubahan perilaku siswa atas tindakan pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data.
4. Refleksi (reflecting) adalah rekomendasi atas hasil evaluasi analisis data
guna ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi Siklus I
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
B. Setting Penilaian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan tepat di Jl. Kaliurang
KM. 7, Joho, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55283.
2. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa kelas VA SD
Kanisius Sengkan yang berjumlah 29 siswa pada tahun pelajaran 2019/2020.
3. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas VA
SD Kanisius Sengkan melalui model pembelajar problem based learning
tahun pelajaran 2019/2020.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan pada bulan Agustus 2019
sampai dengan Maret 2020.
C. Persiapan
Kegiatan yang dilakukan peneliti pada rencana tindakan meliputi
persiapan dan melaksanakan rencana tindakan setiap siklus. Berikut ini
persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian:
1. Persiapan
Sebelum peneliti melaksanakan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu
melakukan beberapa persiapan antara lain:
a. Mencari sekolah untuk dijadikan penelitian.
b. Meminta izin untuk melakukan penelitian dengan pihak sekolah SD
Kanisius Sengkan yaitu kepada kepala sekolah.
c. Meminta surat izin penelitian kepada pihak kampus Universitas
Sanata Dharma untuk melakukan penelitian di SD Kanisius Sengkan.
d. Menyerahkah surat izin penelitian kepada kepala sekolah SD Kanisius
Sengkan.
e. Meminta izin kepada wali kelas VA untuk melakukan observasi di
dalam kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
f. Melakukan observasi di kelas VA SD Kanisius Sengkan untuk
mengetahui kondisi awal.
g. Melakukan wawancara kepada wali kelas VA untuk memperoleh
informasi mengenai permasalahan yang ada pada siswa.
h. Melakukan indefikasi permasalahan yang paling menonjol pada kelas
VA.
i. Menganalisis permasalahan yang ada pada kelas VA.
j. Menentukan solusi yang cocok untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
k. Menyusun proposal penelitian.
l. Menyusun rencana penelitian untuk setiap siklus.
m. Merumuskan hipotesis.
n. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKPD, dan
soal evaluasi yang dikolaborasi dengan model pembelajaran problem
based learning.
o. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan pada saat
melakukan penelitian.
D. Rencana Setiap Siklus
Setelah melakukan langkah persiapan dan memperoleh gambaran atas
kondisi kelas maka langkah berikutnya yaitu melaksanakan tindakan dalam
dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan empat
langkah. Langkah tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Setiap pertemuan berlangsung selama 3×35 menit (3 jam pelajaran).
Adapun rencana tindakan yang telah peneliti susun sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada siklus pertama peneliti melaksanakan pertemuan pembelajaran
sebanyak dua kali. Pada siklus I jumlah pembelajaran yang dilaksanakan
yaitu selama 6×35 menit. Setiap pertemuan menghabiskan waktu
pembelajaran sebanyak 3×35 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
a. Perencanaan
Perencanaan yang telah peneliti susun dan lakukan pada siklus I adalah
menyiapkan dan menyediakan perangkat penelitian meliputi LKPD, PPT,
lembar observasi, soal evaluasi siklus I serta mempersiapkan media
pembelajaran yang digunakan pada saat melaksanakan penelitian. RPP
yang berisikan tentang pokok bahasa sub pokok bahasan, kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan model pembelajaran problem
based learning. Pada langkah pelaksanaan ini setiap pertemuan
dilaksanakan dalam tiga bagian kegiatan. Kegiatan tersebut terdiri dari
awal, inti dan akhir. Berikut ini langkah-langkah proses pembelajaran
pada pada pelaksanaan siklus I:
1. Pertemuan pertama
Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada pertemuan
I, diantaranya:
a) Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, kemudian
guru melakukan absensi dan memberikan apersepsi kepada siswa.
Apersepsi dilakukan dengan tanya jawab tentang organ
pernapasan pada manusia. Pertanyaan yang diberikan yaitu ada
berapakah organ pernapasan pada manusia? Setelah memberikan
apersepsi, guru menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan yang
hendak dicapai.
b) Inti
Memasuki kegiatan inti, guru mulai menerapkan model
pembelajaran problem based learning.
1. Langkah pertama: Siswa diberikan sebuah permasalahan
berupa sebuah tayangan video tentang organ dan fungsi
pernapasan pada manusia. Siswa diminta untuk mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
video tersebut. Kemudian untuk memperluas pemahaman
siswa, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 5-6 siswa. Guru menyediakan media
pembelajaran yaitu CIRCLE Q dan menjelaskan cara
penggunannya. Guru meminta siswa memainkan media
tersebut dengan menunjukkan 1 orang perwakilan setiap
kelompok. Siswa mengambil kartu pertanyaan dari media
yang telah dimainkan sesuai dengan nomor yang ditargetkan.
2. Langkah kedua: Mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu
guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok. LKPD
tersebut digunakan untuk menulis jawaban pertanyaan dari
kartu yang telah didapat oleh setiap kelompok. Kemudian
setiap kelompok melakukan diskusi dan menuliskan
informasi-informasi yang berkaitan dengan pertanyaan di
kartu pertanyaan.
3. Langkah Ketiga: Siswa melakukan investigasi mandiri dan
kelompok. Siswa dalam masing-masing kelompok
memberikan solusi atau ide pada permasalahan yang ada
dalam kartu pertanyaan dan mengumpulkan setiap ide-ide
tersebut.
4. Langkah keempat: Mengembangkan dan mempresentasikan
hasil karya yaitu setiap kelompok diminta untuk menyiapkan
laporan berupa peta pikiran dari hasil diskusi dan melakukan
presentasi secara bergiliran.
5. Langkah kelima: Menganalisis dan mengevaluasi hasil karya
yaitu siswa wajib bertanya kepada setiap kelompok yang
presentasi dan siswa diberikan penjelasan yang mendetail
tentang materi organ dan fungsi pernapasan bagian dalam
pada manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c) Akhir
Pada kegiatan terakhir, siswa bersama dengan guru
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Beberapa waktu kemudian siswa mendapatkan penguatan materi
dan tindak lanjut oleh guru. Pembelajaran diakhiri dengan doa
bersama.
2. Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua peneliti melanjutkan materi pembelajaran yang
terdapat pada RPP. Pembelajaran maupun kelompok yang terdapat
dalam RPP selesai dilaksanakan maka peneliti memberikan soal
evaluasi siklus I kepada seluruh siswa. Dalam pertemuan kedua ini
peneliti memberikan materi tentang proses pernapasan pada manusia,
lanjutan dari materi pertemuan I. Berikut ini langkah-langkah
pembelajaran pada pertemuan 2 diantaranya:
a) Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, kemudian
guru melakukan absensi dan memberikan apersepsi kepada siswa
dengan melakukan tanya jawab tentang proses pernapasan pada
manusia. Sesaat setelah memberikan apersepsi, guru
menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dan tujuan yang hendak dicapai.
b) Inti
Pada kegiatan inti, guru kembali menerapkan model pembelajaran
problem based learning.
1. Langkah pertama: Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 5-6 orang dengan kelompok yang baru.
Setiap kelompok akan diberikan satu permasalahan untuk
diselesaikan. Permasalahan didapatkan dengan cara bermain
media pembelajaran CIRCLE Q.
2. Langkah kedua: Mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu
guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menjawab pertanyaan dari kartu yang telah didapat oleh
setiap kelompok. Kemudian setiap kelompok melakukan
diskusi dan menuliskan informasi-informasi yang berkaitan
dengan pertanyaan dikartu pertanyaan.
3. Langkah Ketiga: Siswa melakukan investigasi mandiri dan
kelompok. Siswa dalam masing-masing kelompok
memberikan solusi atau ide pada permasalahan yang ada
dalam kartu pertanyaan dan mengumpulkan setiap ide-ide
tersebut. Guru meminta siswa untuk memilih ide-ide yang
paling tepat untuk menjawab pertanyaan yang ada di kartu
pertanyaan.
4. Langkah keempat: Mengembangkan dan mempresentasikan
hasil karya yaitu siswa diminta untuk membuat laporan
berupa bagan tentang proses pernapasan pada manusia dan
mempersiapkan hasil diskusi untuk dipersentasikan. Setiap
kelompok mempersentasikan hasil diskusi tentang pertanyaan
yang ada di kartu pertanyaan dan laporan bagan secara
bergiliran.
5. Langkah kelima: Menganalisis dan mengevaluasi hasil karya
yaitu siswa diarahkan untuk bertanya dan berpendapat kepada
kelompok yang sedang persentasi. Siswa diminta untuk
menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban presentasi yang
telah disampaikan di kelas. Guru menjelaskan secara detail
materi tentang proses pernapasan pada manusia.
c) Akhir
Pada kegiatan terakhir, siswa bersama dengan guru
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Beberapa waktu kemudian siswa mendapatkan penguatan materi
dan mengerjakan soal evaluasi siklus I yang telah dibagikan.
Kegiatan ditutup dengan diberikannya tindak lanjut oleh guru dan
doa bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Pengamatan
Pada langkah pengamatan dilaksanakan pada proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa di
dalam kelas. Tujuan untuk mengetahui keberhasilan atau kendala yang
terjadi pada pelaksanaan proses pembelajaran. Peneliti dapat mengetahui
sikap berpikir kritis siswa melalui hasil pengamatan dalam kelas pada
saat proses pembelajaran berlangsung. Pada langkah pengamatan ini
peneliti dapat memperoleh data sikap berpikir kritis siswa yang
menunjukkan ada atau belum terjadinya peningkatan setelah menerapkan
model pembelajaran problem based learning.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang diperoleh
dalam penelitian. Refleksi juga dapat melihat hasil dari pelaksanaan dan
pengamatan yang kemudian diolah datanya atau dianalisis. Hasil dari
analisis tersebut dilihat kembali dan bandingkan dengan kondisi awal
kemudian peneliti dapat mengambil tindakan perbaikan untuk
pelaksanaan siklus II.
2. Siklus II
Pada siklus II, peneliti melaksanakan pertemuan pembelajaran sebanyak dua
kali. Setiap pertemuan pembelajaran berlangsung selama 3×35 menit.
a. Perencanaan
Rencana yang peneliti lakukan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan
siklus I yaitu menyusun perangkat pembelajaran, seperti RPP, LKPD,
soal evaluasi, media pembelajaran yang akan digunakan untuk
melaksanakan tindakan. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi
untuk melihat sikap berpikir kritis siswa dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas. Siswa nantinya akan dibagikan dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari 5-6 orang dan kemudian akan mengamati
video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Pelaksanaan tindakan
Dalam langkah pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan pertemuan
pembelajaran sebanyak dua kali dengan menerapkan model pembelajaran
problem based learning. Berikut ini adalah langkah-langkah proses
pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II:
1. Pertemuan pertama
Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada pertemuan
pertama antara lain:
a) Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, kemudian
guru memberikan apersepsi siswa dengan melakukan tanya jawab
tentang gangguan pernapasan pada manusia. Pertanyaan yang
diberikan yaitu bagaimana udara di lingkunganmu? Sesaat setelah
memberikan apersepsi, guru menyampaikan penjelasan kepada
siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan
tujuan yang hendak dicapai.
b) Inti
Memasuki kegiatan inti, guru mulai menerapkan model
pembelajaran problem based learning.
1. Langkah pertama: Siswa diberikan sebuah permasalahan
berupa sebuah tayangan video tentang gangguan pernapasan
pada manusia, guru memberikan sebuah pertanyaan yang
berkaitan dengan video yang ditayangkan yaitu apa yang
terjadi jika populasi udara di Indonesia meningkat?
Kemudian siswa diminta untuk mengamati video tersebut.
2. Langkah kedua: Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
Pertama siswa dibagi ke dalam 4-6 kelompok. Setelah itu,
siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru dalam kelompok dan menarik kesimpulan atas
jawaban-jawaban yang ada di kelas. Siswa diarahkan untuk
mencari permasalahan yang baru dengan media pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
CIRCLE Q. Guru meminta siswa memainkan media tersebut
dengan menunjukkan 1 orang perwakilan setiap kelompok.
Siswa mengambil kartu pertanyaan dari media yang telah
dimainkan sesuai dengan nomor yang diitargetkan. Guru
membagikan LKPD untuk menjawab pertanyaan dari kartu
yang telah didapat oleh setiap kelompok. Kemudian setiap
kelompok melakukan diskusi dan menuliskan informasi-
informasi yang berkaitan dengan pertanyaan di kartu
pertanyaan.
3. Langkah Ketiga: Siswa melakukan investigasi mandiri dan
kelompok. Siswa dalam masing-masing kelompok
memberikan solusi atau ide/pendapat pada permasalahan
yang ada dalam kartu pertanyaan dan mengumpulkan setiap
ide-ide tersebut.
4. Langkah keempat: Mengembangkan dan mempresentasikan
hasil karya yaitu setiap kelompok diminta untuk menyiapkan
laporan berupa peta pikiran dari hasil diskusi dan melakukan
persentasi secara bergiliran.
5. Langkah kelima: Menganalisis dan mengevaluasi hasil karya
yaitu siswa wajib bertanya kepada setiap kelompok yang
presentasi. Siswa diberikan penjelasan yang mendetail
tentang materi organ dan fungsi pernapasan bagian dalam
pada manusia oleh guru.
c) Akhir
Pada kegiatan terakhir, siswa bersama dengan guru
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Beberapa waktu kemudian siswa mendapatkan penguatan materi
dan tindak lanjut oleh guru. Pembelajaran diakhiri dengan doa
bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2. Pertemuan kedua
a) Awal
Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, kemudian
guru memberikan apersepsi siswa dengan melakukan tanya jawab
tentang gangguan pernapasan pada manusia. Pertanyaan yang
diberikan yaitu apa yang terjadi jika udara bersih? Sesaat setelah
memberikan apersepsi, guru menyampaikan penjelasan kepada
siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan
tujuan yang hendak dicapai.
b) Inti
Pada kegiatan inti, guru kembali menerapkan model pembelajaran
problem based learning.
1. Langkah pertama: Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 5-6 orang dengan kelompok yang baru.
Setiap kelompok akan diberikan satu permasalahan untuk
diselesaikan. Permasalahan didapatkan dengan cara bermain
media pembelajaran CIRCLE Q. Siswa diminta untuk
memainkan media tersebut dengan menunjukkan salah satu
anggota kelompok sebagai perwakilan kelompok. Siswa
mengambil kartu pertanyaan dari media yang telah dimainkan
sesuai dengan nomor yang ditargetkan. Pertanyaan atau
permasalahan tersebut berkaitan dengan materi cara
memilihara pernapasan pada manusia.
2. Langkah kedua: Mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu
dengan guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok
untuk menjawab pertanyaan dari kartu yang telah didapat
oleh setiap kelompok. Kemudian setiap kelompok melakukan
diskusi dan menuliskan informasi-informasi yang berkaitan
dengan pertanyaan di kartu pertanyaan.
3. Langkah Ketiga: Siswa melakukan investigasi mandiri dan
kelompok. Langkah ini menuntut siswa dalam masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
masing kelompok memberikan solusi atau ide/pendapat pada
permasalahan yang ada dalam kartu pertanyaan dan
mengumpulkan setiap ide-ide tersebut. Guru meminta siswa
untuk memilih ide-ide tersebut yang paling tepat untuk
menjawab pertanyaan yang ada di kartu pertanyaan.
4. Langkah keempat: Mengembangkan dan mempresentasikan
hasil karya yaitu siswa diminta untuk membuat poster
tentang cara merawat organ pernapasan pada manusia dan
mempersiapkan hasil diskusi untuk dipersentasikan. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang pertanyaan
yang ada di kartu pertanyaan dan poster secara bergiliran.
5. Langkah kelima: Menganalisis dan mengevaluasi hasil karya
yaitu siswa diarahkan untuk bertanya/berpendapat kepada
kelompok yang sedang persentasi. Siswa diminta untuk
menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban presentasi yang
telah disampaikan di kelas. Guru menjelaskan secara detail
materi tentang cara memilihara organ pernapasan.
c) Akhir
Pada kegiatan terakhir, siswa bersama dengan guru
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Beberapa waktu kemudian siswa mendapatkan penguatan materi
dan mengerjakan soal evaluasi siklus II yang telah dibagikan.
Kegiatan ditutup dengan diberikannya tindak lanjut oleh guru dan
doa bersama.
c. Observasi
Pada kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan
atau observasi terhadap siswa di dalam kelas. Observasi yang dilakukan
peneliti ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap berpikir kritis
siswa, hasil belajar siswa dan kendala maupun kondisi yang terjadi
selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model
pembelajaran problem based learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
d. Refleksi
Pada saat tindakan pada siklus II telah dilaksanakan, peneliti
kemudian langsung melakukan evaluasi kegiatan pada siklus II. Peneliti
menganalisis pembelajaran melalui hasil soal evaluasi dan lembar
observasi. Peneliti dapat membandingkan data yang didapatkan pada
proses pembelajaran siklus II dengan kondisi awal. Pedoman yang
digunakan oleh peneliti dalam membandingkan kedua data tersebut yaitu
mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan penelitian siklus I dan siklus II, peneliti
memiliki peran sebagai guru yang mengatur komposisi tempat duduk
siswa dalam pembagian kelompok belajar. Tujuan untuk mendukung
kenyamanan dan kelancaran dalam proses pembelajaran sehingga kelas
tertata dan rapi. Komposisi yang peneliti rancang dalam pelaksanaan
siklus I dan siklus II sebagai berikut:
Gambar 3.2 Rancangan Tempat Duduk Kelompok di Kelas dalam
Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II
Keterangan:
Kursi siswa
Meja siswa
Meja guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
penelitian. Teknik pengumpulan data menjadi komponen yang sangat
berpengaruh dalam proses mengolah data maupun dalam pernarikan
kesimpulan suatu penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data berupa teknik non tes dan tes. Teknik non tes mencakup
observasi dan wawancara. Sementara teknik tes mencakup soal evaluasi. Soal
evaluasi terdiri dari soal uraian dan pilihan ganda. Soal evaluasi nantinya
akan dilakukan pada akhir pertemuan setiap siklus.
1. Non Tes
a. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara
pengamatan secara langsung, teliti dan cermat. Observasi dapat diartikan
juga sebagai pengamatan secara sistematis terhadap objek yang diamati.
Observasi juga biasanya dilakukan secara alami oleh semua orang tanpa
disadari. Arikunto (2018: 43) mengemukakan observasi adalah suatu
teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti
serta pencatatan secara sistematis. Pendapat lain dikemukakan oleh
Kusumah (2010: 66) yang mengatakan bahwa observasi adalah proses
pengambilan data dimana peneliti atau pengamat melihat situasi
penelitian.
Observasi dilaksanakan dengan menggunakan panduan lembar
observasi. Observasi akan dilihat pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Jenis observasi yang digunakam oleh peneliti yaitu
observasi sistematis. Tujuan peneliti melaksanakan observasi yaitu untuk
mengetahui sikap berpikir kritis siswa pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti sebanyak lima
kali yaitu pada saat prapenelitian untuk mengetahui kondisi awal,
penelitian siklus I disetiap pertemuan dan penelitian siklus II pada setiap
pertemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi baru. Wawancara
biasanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber
untuk menemukan suatu informasi. Hal tersebut dipertegas oleh
Kusumah (2010: 77) yang mengatakan bahwa wawancara adalah metode
pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
subjek yang diteliti. Dalam melaksanakan teknik wawancara,
pewawancara harus mampu menciptakan hubungan yang baik sehingga
informasi yang didapatkan valid. Jenis wawancara yang digunakan
peneliti adalah secara struktur (tertulis). Artinya peneliti menyusun
terlebih dahulu beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada
narasumber. Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara pada wali
kelas VA. Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi
awal dan mengetahui permasalahan yang terjadi dalam kelas maupun
pada siswa. Permasalahan tersebut dapat mencakup sikap atau kognitif
pada siswa.
2. Tes
Tes merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat guna melihat tingkat
pemahaman siswa pada suatu materi atau pelajaran. Tes juga biasanya
digunakan untuk mengukur prestasi siswa dan keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pendidikan. Menurut Masidjo (1995: 39) tes adalah suatu
alat ukur berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja
dalam situasi yang distandardisasikan, dan yang dimaksud untuk mengukur
kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Jenis tes yang
digunakan peneliti yaitu tes hasil belajar. Peneliti memberikan tes melalui
soal pilihan ganda dan soal esai pada setiap siklus. Tes ini diberikan pada saat
pertemuan akhir siklus dalam bentuk soal evaluasi. Pemberian soal evaluasi
dilakukan sebanyak dua kali sesuai dengan jumlah siklus yang digunakan
oleh peneliti. Tujuan dari penggunaan tes yaitu untuk mengetahui data hasil
belajar kognitif siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memeriksa ataupun mengumpulkan data sesuai dengan variabel yang akan
diteliti. Suryabrata (2008: 52) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai
alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen peneliti dapat
dikatakan bahwa peneliti dapat melihat subjek penelitian sudah mencapai
indikator atau belum dari objek yang akan diteliti. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan instrumen berupa tes dan non tes. Instrumen non tes mencakup
lembar observasi dan lembar wawancara. Instrument tes mencakup soal hasil
belajar dari proses pembelajaran.
1. Instrumen Non Tes
a. Lembar Wawancara
Lembar wawancara disusun berdasarkan objek yang akan diteliti.
Peneliti merumuskan sebuah pertanyaan dengan berbagai aspek
pertanyaan. Pertanyaan dirumuskan sedemikian baik dan jelasnya agar
memperoleh informasi yang jelas. Lembar wawancara ini ditujukan
kepada guru kelas di sekolah.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Wawancara
N
o Indikator Garis Besar Pertanyaan
1
Menemukan masalah Apakah siswa mengalami kesulitan saat belajar IPA?
Apa materi IPA yang paling sulit dipahami oleh siswa?
Mengapa materi tersebut dianggap sulit untuk dipelajari
oleh siswa?
Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi masalah tersebut?
Apakah bapak/ibu sudah mencoba model khusus untuk
mengajarkan materi tersebut?
Apakah ada kemajuan pada siswa ketika bapak/ibu
menggunakan model tersebut?
Menurut bapak/ibu apakah model tersebut sudah cocok
untuk mengatasi masalah tersebut?
2 Bertanya dan
menjawab pertanyaan
Apakah siswa sering mengajukan pertanyaan ketika
pembelajaran berlangsung?
Apakah siswa sering menjawab pertanyaan dari bapak/ibu
pada saat pembelajaran berlangsung?
Bagaimana cara siswa mengajukan pertanyaan kepada
bapak/ibu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.1 merupakan lembar wawancara yang digunakan peneliti
sebagai pedoman untuk memperoleh data. Pedoman tersebut dibuat
berdasarkan indikator dari berpikir kritis. Peneliti ingin mengetahui
sejauh mana guru memahami tingkat sikap berpikir kritis yang dimiliki
oleh siswa. Berdasarkan tabel 3.1 terdapat 7 indikator atau poin penting
yang ingin dilihat oleh peneliti. Tabel nomor 1 berkaitan pada materi dan
model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pada tabel nomor 1
terdiri dari 7 pertanyaan. Sedangkan tabel nomor 2-7 peneliti ingin
mengetahui sejauh mana sikap berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa.
Pada tabel nomor 2-7 terdiri dari 14 pertanyaan.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi disusun berdasarkan indikator dari berpikir kritis.
Peneliti melakukan pengisian lembar observasi untuk mengetahui tingkat
sikap berpikir kritis yang dimiliki oleh sisiwa. Dalam penelitian ini
peneliti dibantu oleh 2 observer yaitu rekan peneliti. Observer melakukan
3 Menarik kesimpulan-
kesimpulan dan
kesamaan-kesamaan
yang diperlukan
Apakah siswa sering menyimpulkan materi pembelajaran?
Bagaimana cara siswa dapat menarik kesimpulan pada
saat pembelajaran?
4 Mengumpulkan dan
menyusun informasi
yang diperlukan
Apakah siswa memiliki informasi yang luas mengenai
materi yang disampaikan pada saat pembelajara?
Apakah siswa mampu mengumpulkan informasi dari
pembelajaran yang bapak/ibu sampaikan?
5 Merumuskan masalah Apakah siswa dapat mengindetifikasi masalah dalam
pembelajaran?
Bagaimana cara siswa menemukan masalah pada
pembelajaran?
6
Menemukan cara-cara
yang dapat dipakai
untuk menangani
masalah-masalah
Bagaimana cara siswa menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran?
Apakah ada cara yang digunakan oleh siswa untuk
menyelesaikan masalah?
7 Menganalis argumen
Bagaimana cara siswa membedakan pendapatan yang
benar dan salah pada saat pembelaran berlangsung?
Bagaimana cara siswa menyampaikan pendapatnya?
Seberapa sering siswa mengemukan pendapatnya pada
saat pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
pengisian lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung
sesuai dengan panduan yang ada.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi
Berdasarkan tabel 3.2 menunjukan bahwa terdapat 6 indikator dari
lembar observasi. 6 indikator tersebut terdapat deskiptor yang berjumlah
8 deskriptor. Lembar observasi ini nantinya akan menjadi pedoman untuk
mengamati siswa selama proses pembelajaran.
2. Instrumen Tes
Purwanto (2009: 64) mengatakan bahwa tes merupakan instrumen alat
ukur untuk pengumpulan data dimana dalam memberikan respon atas
pertanyaan dalam instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan
penampilan maksimalnya. Tujuan peneliti menggunakan instrumen tes yaitu
untuk mengukur hasil belajar siswa dengan memberikan soal evaluasi pada
setiap siklus. Bentuk soal yang digunakan peneliti yaitu soal objektif pilihan
ganda dan esai. Jumlah soal objektif pilihan ganda yang digunakan sebanyak
14 nomor dan jumlah soal esai yang digunakan sebanyak 7 nomor. Pemberian
N
o Indikator Deskriptor
1 Bertanya dan menjawab
pertanyaan
1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan
sesuai dengan permasalahan yang
dibahas
2. Siswa mampu menjawab pertanyaan
sesuai dengan permasalahan yang
dibahas
2 Menarik kesimpulan-
kesimpulan dan kesamaan-
kesamaan yang diperlukan
3. Siswa mampu menarik kesimpulan dari
permasalahan yang dibahas
3 Mengumpulkan dan menyusun
informasi yang diperlukan
4. Siswa dapat menyusun informasi dari
masalah yang dibahas
4 Merumuskan masalah 5. Siswa dapat menemukan masalah yang
berkaitan dengan materi yang
disampaikan
5 Menemukan cara-cara yang
dapat dipakai untuk menangani
masalah-masalah
6. Siswa dapat menemukan strategi-
strategi untuk menyelesaikan masalah
yang dibahas dengan benar.
6 Menganalis argumen 7. Siswa dapat membedakan pendapat
yang tepat dan yang belum tepat
8. Siswa mampu memilih satu pendapat
yang menarik untuk di bahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
skor pada soal objektif pilihan ganda dilaksanakan dengan ketentuan skor 1
untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah atau jawaban kosong.
Skor esai dilakukan dengan ketentuan skor 5 untuk jawaban sesuai soal dan
lengkap dengan penjelasan, skor 4 untuk jawaban sesuai soal tapi tidak
lengkap sedikit (tidak memiliki penjelasan) atau penjelasan, skor 3 untuk
menjawab soal yang jawaban benar tapi penjelasannya salah, skor 2 diberikan
untuk jawaban salah namun memiliki penjelasan yang benar, skor 1 untuk
jawaban yang salah yang tidak sesuai dengan soal, dan skor 0 untuk jawaban
kosong.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi
Siklus I
No Muatan
pelajaran Indikator
Bentuk
soal Bobot
No.
soal
1
IPA
3.2.1 Mengkategorikan organ
pernapasan bagian dalam dan
fungsinya pada manusia.
3.2.2 Menganalisis fungsi
dari organ pernapasan pada
manusia.
1.Pilihan
ganda
1.Pilihan
ganda
2.Esai
1
1
5
1,2,3
4,5,6
1,2
3.2.1 Mengidentifikasi
mekanisme dari proses
pernapasan pada manusia
dengan tepat.
3.2.1 Menganalisis proses
pernapasan pada manusia.
1.Pilihan
ganda
2. Esai
1.Pilihan
ganda
2. Esai
1
5
1
5
7,8,9,10,
11
3
12,13,14
4,5,6,7
Siklus II
2 IPA 3.2.1 Mengindetifikasi
macam-macam gangguan
yang menyerang sistem
pernapasan pada manusia.
3.2.1 Menganalisis gangguan
pada organ pernapasan pada
manusia.
1.Pilihan
ganda
2. Esai
1.Pilihan
ganda
2. Esai
1
5
1
5
1,2,3,4
1
5,6,7
2,3,4
3.2.1 Mengidentifikasi cara
memilihara kesehatan organ
pernapasan pada manusia.
3.2.2 Menganalisis contoh
dari memilihara kesehatan
pernapasan pada manusia
1.Pilihan
ganda
1.Pilihan
ganda
2. Esai
1
1
5
8,9,10
11,12,13
,14
5,6,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berdasarkan tabel 3.3 soal evaluasi dibuat berdasarkan indikator yang
telah disusun oleh peneliti. Setiap siklus terdiri dari 4 indikator yang dimana
setiap pertemuan terdiri dari 2 indikator.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Validitas
Validitas digunakan untuk melihat sejauh mana instrumen dapat diukur.
Arifin (2011: 245) mengatakan bahwa validitas adalah intrumen yang
digunakan secara tepat untuk mengukur sesuatu yang akan diukur. Validitas
juga dapat dikatakan sebagai vaditas hasil pengukuran yang diperoleh dari
tes. Macam-macam validitas antara lain validitas permukaan (face validity),
validitas isi (content validity), validitas empiris (empirical validity), validitas
konstruk (construct validity, dan validitas faktor (factorial validity). Pada
penelitian ini peneliti menggunakan dua macam validitas yaitu validasi isi
dan validasi empiris.
a. Validitas Isi (content validity)
Validitas isi lebih menunjukkan pada sejauh suatu tes dapat mengukur
konsep atau bahan ajaran. Menurut Azwar (2009: 45) mengatakan bahwa
validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi
tes atau lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional melalui
expert. Pengujian validitas isi biasanya peneliti meminta pertimbangan
ahli untuk melihat instrumen yang akan digunakan. Hal tersebut
diperjelas oleh Purwanto (2009: 121) yang mengatakan bahwa pengujian
isi dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli (expert
judgement). Orang yang memiliki kompetensi dalam suatu bidang dapat
dimintakan pendapatnya untuk menilai ketepatan isi. Peneliti melakukan
pengujian instrumen melalui 3 ahli yaitu dosen, guru mata pelajaran IPA
dan guru kelas V. Pengujian instrumen dilakukan dengan melihat lembar
pedoman atau instrumen validitas yang telah disusun oleh peneliti.
Berikut ini adalah lembar pedoman penilain untuk validitas isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.4 Instrumen Validitas Lembar Observasi Sikap Berpikir Kritis
Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa komponen penilaian yang
disusun sebanyak 5 item dengan ketentuan rentan skor 1-5. Pemberian skor
dapat dilihat dari kesesuaian komponen penilaian dengan lembar instrumen
yang akan digunakan. Tabel 3.5 merupakan instrumen validitas yang
diujikan kepada ahli dosen.
Tabel 3.5 Instrumen Validitas RPP
Berdasarkan tabel 3.5 merupakan lembar validasi RPP yang akan
divalidasi oleh guru dan dosen. Guru yang dipilih menjadi validator adalah
guru yang berpengalaman dalam membuat RPP dan bagian dari tim
kurikulum di SD Kanisius Sengkan. Pada tabel 3.6 komponen penilaian
disusun menjadi 6 item dengan ketentuan rentan nilai 1-5.
N
o Komponen Penilaian
Skor Saran
1 2 3 4 5
1 Kesesuaian indikator dengan pernyataan yang
ingin diamati (deskriptor)
2 Deskriptor mudah dipahami oleh pengamat
3 Pengunaan dan tata bahasa
4 Petunjuk pengisian lembar observasi ditulis
dengan jelas dan mudah dipahami
5 Kejelasan struktur kalimat
Jumlah skor
N
o Komponen Penilaian
Skor Saran
1 2 3 4 5
1 Kelengkapan komponen-komponen RPP
2 Kesesuaian antara KD dan indicator
3 Kesesuaian antara tujuan pembelajaran
dan indicator
4 Materi yang diberikan sesuai dengan
indikator dan tujuan pembelajaran
5 Kesesuaian antara sintaks model
pembelajaran dengan deskripsi kegiatan
pembelajaran
6 Kesesuaian teknik penilaian dengan unsur
yang ingin dicapai
Jumlah skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.6 Instrumen Validitas Soal Evaluasi
Berdasarkan tabel 3.6 merupakan lembar validasi soal evaluasi.
Lembar validasi ini akan diujikan kepada wali kelas, guru dan dosen yang sudah
berpengalaman. Dalam pengujian lembar validasi ini peneliti memilih wali kelas
V yang mengetahui kateristik soal untuk siswa kelas V dan guru yang mengajar
pembelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan. Pemilihan dosen sebagai penguji
validasi sama halnya dengan pemilihan guru yaitu dosen yang mengajar di bidang
IPA. Hal itu dilakukan supaya hasil yang dapatkan maksimal dengan pengetahuan
yang luas dan dibidangnya oleh ahli penguji validasi.
Adapun kriteria kelayakan validitas (Masidjo, 1995: 157) dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7 kriteria kelayakan validitas (Masidjo, 1995: 157)
Nilai Keterangan
0-20 Sangat kurang layak
21-40 Kurang layak
41-60 Cukup layak
61-80 Layak
81-100 Sangat layak
Tabel 3.7 merupakan acuan untuk melihat hasil dari penilaian oleh
para ahli. Hasil dari penilaiannya nanti akan dibandingkan dengan kriteria
kelayakan validasi di atas kemudian peneliti melihat instrumennya termasuk
dalam kategori mana.
Berikut ini adalah hasil rekapitulasi validitas kelayakan instrumen penelitian yang
diberikan oleh ahli:
N
o Komponen Penilaian
Skor Saran
1 2 3 4 5
1 Soal yang disusun telah sesuai dengan indikator
2 Soal yang disusun telah sesuai dengan materi
3 Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami
4 Petunjuk cara mengerjakan soal ditulis dengan
jelas.
5 Terdapat kunci jawaban pada soal yang disusun
Jumlah skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 3.8 Hasil perhitungan validitas instrumen penelitian
No Instrumen Validator Hasil Rata-
rata
Keterangan
1 Lembar
observasi
Dosen IPA 84 84 Sangat layak
2 RPP Dosen IPA 80 81,1 Sangat layak
Guru IPA SD Kanisisus
Sengkan
80
Wali kelas VB SD
Kanisisus Sengkan
83,4
3 Soal
evaluasi 1
Dosen IPA 80 80 Sangat layak
Guru IPA SD Kanisisus
Sengkan
76
Wali kelas VB SD
Kanisisus Sengkan
84
4 Soal
evaluasi 2
Dosen IPA 80 81,3 Sangat layak
Guru IPA SD Kanisisus
Sengkan
80
Wali kelas VB SD
Kanisisus Sengkan
84
Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa validasi instrumen penelitian
ini diuji oleh 3 ahli yang terdiri dari dosen IPA, wali kelas V dan guru IPA SD
terdapat pada instrumen RPP, dan soal evaluasi. Untuk lembar observasi
peneliti hanya menguji kepada dosen IPA. Hasil validasi RPP dari 3 ahli
memperoleh nilai rata-rata 81,1 dengan kategori sangat layak karena berada
pada rentang skor 81-100. Sementara hasil validasi soal evaluasi I dan evaluasi
II memperoleh nilai rata-rata 80 dan 81,3 dinyatakan pada kategori sangat
layak karena berada pada rentang skor 81-100. Untuk validasi lembar observasi
dari dosen IPA memperoleh nilai 84 dengan kategori sangat layak karena
berada pada rentang skor 81-100.
b. Validitas Empiris
Validitas empiris menurut Azwar (2009: 48) merupakan proses yang
terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang
diukur. Validitas empiris biasanya diuji kepada siswa-siswa di sekolah.
instrumen yang diuji yaitu soal evaluasi. Peneliti melakukan uji validasi
dengan dua kelas yaitu kelas VIB dan VIC dengan jumlah keseluruhan
42 siswa. Uji validasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu berupa soal
evaluasi pilihan ganda dan esai materi sistem pernapasan pada manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Soal evaluasi yang akan diuji coba terdiri dari 30 soal pilihan ganda dan
10 soal esai setiap siklusnya. Perhitungan uji soal evaluasi siklus I dan
siklus II peneliti menggunakan aplikasi SPSS.17. pada peneliti ini r tabel
yang digunakan adalah 0,302 dengan taraf signifikansi 0,5 atau 5%. Soal
dapat dinyatakan valid jika r hitung ≥ r tabel sedangkan jika r hitung < r
tabel maka soal dapat dinyatakan tidak valid. Peneliti melakukan uji soal
evaluasi pada tanggal 3 Februari 2020 untuk siklus I dan pada tanggal 10
Februari 2020 untuk siklus II. Berikut ini adalah hasil validitas soal
evaluasi siklus I dan siklus II:
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I
No
soal
Nilai korelasi
( r hitung)
r tabel
n=42
Keputusan
1 0,875** 0.302 Valid
2 -0.176 0.302 Tidak Valid
3 0.833** 0.302 Valid
4 0.245 0.302 Tidak Valid
5 0.152 0.302 Tidak Valid
6 -0.035 0.302 Tidak Valid
7 0.761** 0.302 Valid
8 0.432** 0.302 Valid
9 -0.002 0.302 Tidak Valid
10 0.458** 0.302 Valid
11 -0.107 0.302 Tidak Valid
12 0.030 0.302 Tidak Valid
13 0.264 0.302 Tidak Valid
14 -0.066 0.302 Tidak Valid
15 0.830** 0.302 Valid
16 0.645** 0.302 Valid
17 0.585 0.302 Valid
18 0.394** 0.302 Valid
19 -0.007 0.302 Tidak Valid
20 0.792** 0.302 Valid
21 0.471** 0.302 Valid
22 0.132 0.302 Tidak Valid
23 0.548** 0.302 Valid
24 0.804** 0.302 Valid
25 -0.285 0.302 Tidak Valid
26 0.576** 0.302 Valid
27 0.152 0.302 Tidak Valid
28 0.620** 0.302 Valid
29 0.820** 0.302 Valid
30 0.020 0.302 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat hasil dari 30 soal evaluasi pilihan
ganda siklus I yang diujikan pada 42 siswa kelas VIB dan VIC SD Kanisius
Sengkan terdapat 16 soal yang valid dan 14 soal tidak valid.
Tabel 3.10 Hasil Validitas Soal Esai Siklus I
No
Soal
Nilai
korelasi
(r hitung)
r tabel
n=42
Keputusan
1 0.178 0.302 Tidak valid
2 0.589** 0.302 valid
3 0.657** 0.302 Valid
4 0.462** 0.302 Valid
5 0.728** 0.302 Valid
6 0.611** 0.302 Valid
7 0.557** 0.302 Valid
8 0.594** 0.302 Valid
9 0.577** 0.302 valid
10 0.567** 0.302 valid
Berdasarkan tabel 3.10 dapat dilihat bahwa dari 10 soal esai terdapat 9
soal valid dan 1 soal tidak valid.
Tabel 3.11 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II
No
Soal
Nilai
korelasi
(r hitung)
r tabel
n=42
Keputusan
1 0.339** 0.302 Valid
2 0.365** 0.302 Valid
3 0.219 0.302 Tidak Valid
4 0.144 0.302 Tidak Valid
5 0.548** 0.302 Valid
6 0 .374* 0.302 Valid
7 0.071 0.302 Tidak Valid
8 0.216 0.302 Tidak Valid
9 0.429** 0.302 Valid
10 0.122 0.302 Tidak Valid
11 0.131 0.302 Tidak Valid
12 0.261 0.302 Tidak Valid
13 0.013 0.302 Tidak Valid
14 0.488** 0.302 Valid
15 0.405** 0.302 Valid
16 0.308* 0.302 Valid
17 0.389* 0.302 Valid
18 -0.203 0.302 Tidak Valid
19 0.225 0.302 Tidak Valid
20 0.368* 0.302 Valid
21 0.221 0.302 Tidak Valid
22 0.112 0.302 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
23 0.140 0.302 Tidak Valid
24 0.247 0.302 Tidak Valid
25 0.313* 0.302 Valid
26 0.515** 0.302 Valid
27 0.395** 0.302 Valid
28 0.303 0.302 Valid
29 0.080 0.302 Tidak Valid
30 0.069 0.302 Tidak Valid
Pada tabel 3.11 dapat dlihat hasil dari 30 soal evaluasi pilihan ganda siklus I
yang diujikan pada 42 siswa kelas VIB dan VIC SD Kanisius Sengkan terdapat
14 soal yang valid dan 16 soal tidak valid. Berdasarkan hasil validitas soal
pilihan ganda siklus I dan siklus II peneliti memutuskan 14 soal yang valid
untuk digunakan sebagai soal evaluasi dalam pengambilan data penelitian.
Setiap siklus harus memiliki jumlah soal yang sama untuk itu pada siklus I 2
soal yang valid tidak digunakan. Hal itu dilakukan untuk menyamakan jumlah
soal pada siklus II yang memperoleh 14 soal yang valid.
Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Esai Siklus II
No
Soal
Nilai
korelasi
(r hitung)
r tabel
n=42 Keputusan
1 0.295 0.302 Tidak valid
2 0.537** 0.302 valid
3 0.395** 0.302 Valid
4 0.312** 0.302 Valid
5 0.449** 0.302 Valid
6 0.645** 0.302 Valid
7 0.603** 0.302 Valid
8 0.740** 0.302 Valid
9 0.629** 0.302 valid
10 0.487** 0.302 valid
Pada tabel 3.12 dapat dilihat dari 10 soal esai evaluasi siklus II yang
diujikan pada 42 siswa kelas VIB dan VIC SD Kanisius Sengkan terdapat 9
soal yang valid dan 1 soal tidak valid. Soal yang valid akan digunakan dalam
penelitian. Berdasarkan hasil validitas soal esai siklus I dan siklus II peneliti
memutuskan untuk menggunakan 7 soal yang valid untuk soal evaluasi setiap
siklus dalam penelitian ini. Peneliti tidak menggunakan 2 soal lainnya yaitu
karena soal tersebut tidak terlalu tepat dengan indikator pembelajaran yang
ingin dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Jadi dari hasil keseluruhan validitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan 14 soal pilihan ganda dan 7
soal esai pada setiap siklusnya.
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu konsistensi yang dimiliki instrumen.
Purwanto (2009: 153-154) menyatakan bahwa reliability berasal dari kata
rely yang artinya percaya dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Hal
tersebut dapat diartikan bahwa keterpercayan berhubungan dengan ketetapan
dan konsistensi. Instrumen dikatakan dapat dipercaya apabila memberikan
hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara konsisten. Hal tersebut
sejalan dengan Jihad (dalam Suryabrata, 2008: 28) mengatakan bahwa
reliabilitas adalah ukuran yang menyatakan tingkat keajengan atau
kekonsistenan suatu soal. Peneliti menggunakan perhitungan alpha cronbach
dalam mengukur tingkat keajengan soal. Peneliti menggunakan kualifikasi
reliabilitas menurut Sudijono (2011: 280) sebagai berikut:
Tabel 3.13 Kualifikasi reliabilitas
Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi
0,80-1,00 Sangat Tinggi
0,60-0,79 Tinggi
0,40-0,59 Cukup
0,20-0,39 Rendah
Negatif-0,19 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel 3.13 dapat dilihat kualifikasi reliabilitas dibagi menjadi
5 poin menurut Sudijono (2011: 280). Tabel 3.13 menjelaskan bahwa
kualifikasi cukup berada pada rentang interval 0,40-0,59 sedangkan
kualifikasi sangat tinggi berada pada rentang interval 0,80-1,00 dan
kualifikasi sangat rendah berada pada rentang interval negatif-0,19. Kegunaan
kualifikasi reliabilitas ini yaitu untuk melihat hasil dari penilaian reliabilitas
suatu instrumen terdapat dalam kualifikasi tinggi atau rendah. Berikut ini
adalah hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II
menggunakan aplikasi SPSS.17:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Jenis Soal Cronbach's Alpha N of Items Keputusan
Soal pilihan ganda 0,711 30 Tinggi
Soal esai 0,735 10 Tinggi
Berdasarkan tabel 3.14 dapat dilihat hasil uji reliabilitas siklus I pada soal
pilihan ganda memperoleh nilai 0.711 dinyatakan dengan kualifikasi tinggi.
Untuk soal esai memperoleh nilai 0,735 dengan kualifikasi tinggi. Untuk itu
dapat dikatakan bahwa pada soal siklus I hasil uji reliabilitas mendapatkan
kategori tinggi dari dua jenis soal pilihan ganda dan esai.
Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II
Jenis soal Cronbach's Alpha N of Items Keputusan
Soal pilihan ganda 0,647 30 Tinggi
Soal esay 0,717 10 Tinggi
Berdasarkan tabel 3.15 dapat dilihat hasil uji reliabelitas siklus II pada
soal pilihan ganda memperoleh nilai 0.647 dinyatakan dengan kualifikasi
tinggi karena berada pada taraf 0,60-0,79. Untuk soal esay memperoleh nilai
0,717 dengan kualifikasi tinggi karena berada pada taraf 0,60-0,79. Untuk itu
dapat dikatakan bahwa pada soal siklus I hasil uji reliabelitas mendapatkan
kategori tinggi dari dua jenis soal pilihan ganda dan esay.
H. Teknik Analisis Data
Menganalisis data (Sanjaya, 2006: 117) adalah suatu proses mengelola
dan menginterprestasi data dengan tujuan untuk menjadikan berbagai
informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas
sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang telah diperoleh dalam penelitian
dapat diolah secara teliti dan sistematis untuk mengetahui hasil dari
penelitian. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis
kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Analisis kuantutatif digunakan untuk
menguraikan hasil belajar siswa dalam siklus I dan siklus II ditinjau dari
evaluasi tes sedangkan analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk
menguraikan peningkatan sikap berpikir kritis siswa yang diperoleh dari hasil
observasi dan wawancara yang dilakukan kepada siswa kelas VA SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Kanisius Sengkan. Berikut ini analisis sikap berpikir kritis dan hasil belajar
siswa:
1. Penghitungan Peningkatan Sikap Berpikir Kritis
Data mengenai keaktifan siswa diperoleh melalui hasil nilai rata-rata
observasi. Analisis sikap berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara
membandingkan kondisi awal, kondisi akhir siklus I dan siklus II.
Perhitungan diperoleh dari hasil observasi setiap pertemuan siklus 1 dan
siklus II. Peningkatan sikap berpikir kritis siswa dapat dihitung dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Melakukan perhitungan nilai sikap berpikir kritis setiap siswa dalam satu
pertemuan dengan menggunakan rumus :
b. Menghitung nilai rata-rata sikap berpikir kritis siswa secara keseluruhan
dalam satu pertemuan dengan menggunakan rumus:
c. Menghitung nilai sikap berpikir kritis pada setiap siklus dengan
menggunakan rumus:
d. Melakukan pembandingan hasil tingkat sikap berpikir kritis siswa pada
setiap akhir siklus dengan kondisi awal untuk mengetahui adanya
peningkatan.
2. Perhitungan Hasil Belajar Siswa
Data mengenai hasil belajar siswa dapat diperoleh dari hasil nilai rata-
rata soal evaluasi siklus I dan siklus II. Analisis hasil belajar siswa dapat
dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal, kondisi akhir siklus I
dan siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan langkah-
langkah berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
a. Menghitung nilai hasil belajar tiap siswa dengan menggunakan rumus:
b. Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan dengan
menggunakan rumus:
c. Menghitung persentase siswa yang mencapai nilai KKM dengan
menggunakan rumus:
d. Membandingkan tingkat hasil belajar siswa pada tiap akhir siklus dengan
kondisi awal untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar atau
tidak.
I. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan target yang hendak dicapai ketika
pelaksanaan penelitian. Indikator keberhasilan dapat dinyatakan berhasil
apabila hasil penelitian dapat mencapai atau melampaui indikator
keberhasilan yang telah ditentukan peneliti. Berikut ini indikator keberhasilan
sikap berpikir kritis dan hasil belajar yang telah ditentukan oleh peneliti dan
wali kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta:
Tabel 3.16 Indikator keberhasilan sikap berpikir kritis dan hasil belajar
Variabel Indikator Kondisi
awal
Target
akhir
siklus I
Target
akhir siklus
II
Sikap
berpikir
kritis
Nilai rata-rata sikap
berpikir kritis siswa
37.07 60 75
Hasil
belajar
Nilai rata- rata hasil
belajar siswa
69,3 75 80
Jumlah persentase siswa
yang mencapai KKM
40.90% 60% 80%
x 100
x 100
x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Proses penelitian
a. Kondisi awal
Kondisi awal sebelum melakukan tindakan (penelitian), peneliti
terlebih dahulu melakukan observasi dan wawancara. Observasi
dilakukan pada saat pembelajaran IPA berlangsung di kelas VA SD
Kanisius Sengkan. Observasi dilakukan untuk melihat sikap berpikir
kritis siswa berada pada tingkat rendah atau tinggi. Hasil yang diperoleh
dari observasi terlihat bahwa sikap berpikir kritis siswa kelas VA SD
Kanisius Sengkan tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada saat
proses pembelajaran berlangsung hampir semua siswa cenderung diam
dan hanya menerima informasi dari penjelasan guru. Hal tersebut terbukti
dari 29 siswa hanya 4-5 siswa saja yang aktif dan menjawab pertanyaan
guru. Peneliti tidak melihat siswa bertanya kepada guru ataupun
memberikan kesimpulan atas materi yang disampaikan. Hasil observasi
peneliti diperkuat dari hasil wawancara dengan wali kelas VA yaitu ibu
S. Ibu S mengatakan bahwa selama pelajaran siswa memang cenderung
tidak kritis atau diam serta malas untuk mengungkapkan pendapat. Ibu S
juga menambahkan bahwa hanya 3-4 orang saja yang mengutarakan apa
yang ada dalam pikirannya mengenai materi yang diajarkan khususnya
materi sistem pernapasan pada manusia. Siswa menganggap bahwa
materi tersebut sulit dan susah untuk dipelajari sehingga siswa terkadang
acuh terhadap penjelasan guru. Terakhir ibu S mengungkapkan bahwa
siswa hanya cenderung menerima informasi dari penjelasan guru tanpa
mengkritisinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b. Upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar
Melihat dari permasalahan yang terjadi diatas, peneliti memutuskan
untuk menggunakan model pembelajaran problem based learning
sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas VA SD
Kanisius Sengkan. Model pembelajaran problem based learning
dianggap sangat tepat karena memiliki sintaks dapat meningkatkan sikap
berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran problem
based learning dilaksanakan dengan siswa diberikan sebuah masalah
untuk dianalisis. Masalah tersebut dapat membantu siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu juga dapat
mengembangkan sikap berpikir kritis siswa terhadap masalah
pembelajaran yang dihadapi. Pada model pembelajaran problem based
learning yang peneliti gunakan masalah yang akan diberikan kepada
siswa melalui sebuah video dan media pembelajaran. Siswa akan lebih
senang jika tugas yang diberikan melalui video atau sebuah permainan.
Harapannya model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatkan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas VA SD
Kanisius Sengkan dalam pembelajaran IPA.
c. Siklus I
Penelitian siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan
alokasi waktu 3x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Rabu, 11 Maret 2020 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Kamis, 12 Maret 2020 di kelas VA SD Kanisius Sengkan.
1) Perencanaan
Pertama kali dilakukan oleh peneliti dalam langkah ini yaitu
memberikan surat ijin penelitian kepada sekolah. Kemudian peneliti
bertemu dengan wali kelas VA untuk menentukan hari dan tanggal
penelitian serta meminta ijin untuk melakukan penelitian. Kemudian
peneliti melakukan pernyiapan pada perangkat pembelajaran yaitu
menyiapkan RPP, LKPD, soal evaluasi, dan media pembelajaran.
Media pembelajaran yang digunakan yaitu video dan media CIRCLE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Q. Media pembelajaran tersebut digunakan untuk siswa menemukan
sebuah masalahan pada materi yang akan diberikan. Selain itu,
peneliti juga menyusun lembar observasi yang digunakan untuk
mrlihat sikap berpikir kritis siswa selama pembelajaran berlangsung.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama dua kali
pertemuan dengan alokasi waktu 3x35 menit. Penelitian berlangsung
dengan menyesuaikan jadwal jam pembelajaran tematik di kelas VA
SD Kanisius Sengkan.
a) Pertemuan pertama
Pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Rabu, 11 Maret 2020 dengan alokasi waktu 3x35 menit.
Pertemuan pertama akan membahas materi tentang organ
pernapasan dan fungsinya pada manusia. Dalam mengisi lembar
observasi sikap berpikir kritis peneliti dibantu oleh dua rekan
teman sebagai validator sekaligus dokumentasi.
Pada kegiatan pembuka, guru mengawali dengan mengucap
salam dan dilanjutkan dengan berdoa bersama. Selanjutnya guru
memasuki kegiatan inti, penelitian dilaksanakan sesuai dengan
langkah-langkah model pembelajaran problem based learning.
Langkah pertama guru memberikan siswa sebuah masalah dengan
menayangkan sebuah video tentang organ pernapasan pada
manusia yang kemudian diberikan sebuah pertanyaan oleh guru.
Masalah tersebut diselesaikan secara individu. Selanjutnya guru
membagikan siswa ke dalam 5-6 kelompok dan diberikan sebuah
masalah dengan menggunakan media CIRCLE Q. Pada media
CIRCLE Q setiap kelompok akan mendapat satu kartu pertanyaan
yang berisi sebuah masalah. Langkah kedua mengorganisasikan
siswa untuk belajar. Pada langkah ini guru membagikan LKPD
kelompok untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu
pertanyaan. Kemudian siswa diminta untuk berdiskusi duntuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menemukan sebuah solusi atas masalah yang didapatkan.
Langkah ketiga yaitu membantu siswa mengivestigasi mandiri
dan kelompok. Artinya siswa dalam masing-masing kelompok
diminta untuk menuliskan ide/pendapat yang ditemukan untuk
menyelesaikan masalah dalam kartu pertanyaan. Kemudian setiap
kelompok memilih satu ide yang paling tepat untuk penyelesaian
masalah dari ide yang ada. Langkah keempat yaitu
mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Siswa
diminta untuk menyiapkan sebuah laporan berupa peta pikiran
dari hasil diskusi kelompok tentang solusi dari permasalahan
dalam kartu pertanyaan. Kemudian guru meminta setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil karya kelompok.
Langkah kelima yaitu menganalisis dan mengevaluasi yaitu siswa
diminta untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi dan
menyimpulkan hasil presentasi. Langkah keenam yaitu guru
menjelaskan secara detail mengenai materi organ pernapasan pada
manusia.
Pada kegiatan penutup, siswa bersama guru menyimpulkan
materi yang yang telah dibahas. Setelah itu guru meminta siswa
untuk baca buku bupena mengenai sistem pernapasan pada
manusia.
b) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis,
12 Maret 2020 dengan alokasi waktu 3x35 menit. Pada pertemuan
kedua akan membahas materi tentang proses pernapasan pada
manusia. Guru mengawali pembelajaran dengan melakukan
apersepsi dengan tanya jawab mengenai proses pernapasan pada
manusia.
Pada kegiatan inti, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran
berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran problem based
learning. Langkah pertama memberikan orientasi permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kepada siswa. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 5-6 orang. Setelah itu guru memberikan setiap
kelompok permasalahan dengan memainkan media CIRCLE Q
dan mendapatkan sebuah kartu pertanyaan yang berisi sebuah
masalah. Langkah kedua mengorganisasikan siswa untuk belajar.
Guru membagikan LKPD kelompok untuk menjawab atau
menyelesaikan permasalahan dari kartu pertanyaan yang telah
didapatkan. Kemudian siswa diminta untuk berdiskusi dan
menulis informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalahan
di LKPD.
Langkah ketiga membantu investigasi mandiri dan kelompok.
Siswa dalam masing-masing kelompok diminta untruk
menuliskan ide/pendapat yang ditemukan untuk meyelesaikan
permasalahan pada kartu pertanyaan. Setiap kelompok diminta
untuk memilih satu ide yang paling tepat untuk menyelesaikan
permasalahan pada kartu pertanyaan. Langkah keempat
mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Setiap
kelompok diminta untuk membuat laporan berupa bagan tentang
proses pernapasan pada manusia dan mempresentasikan hasil
karya kelompok tersebut secara bergantian. Langkah kelima yaitu
menganalisi dan mengevaluasi. Siswa diarahkan untuk bertanya
kepada kelompok yang prentasi dan menyimpulkan hasil
presentasi kelompok yang melakukan presentasi. Langkah
keenam guru menjelaskan secara detail materi tentang proses
pernapasan pada manusia.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dibahas. Setelah itu siswa
diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I yang telah
dibagikan oleh guru secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3) Observasi
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui peningkatan sikap berpikir
kritis dan hasil belajar siswa. Pada saat melakukan pengamatan
peneliti dibantu oleh dua teman sejawat. Keduanya bertugas sebagai
validator sekaligus dokumentasi kegiatan belajar di kelas VA SD
Kanisius Sengkan. Pengamatan sikap berpikir kritis berpedoman pada
indikator yang telah disediakan. Peningkatan hasil belajar siswa
nantinya dapat dilihat dari hasil soal evaluasi siklus I.
4) Refleksi
Siklus I telah selesai dilaksanakan, peneliti melakukan refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi
dilakukan berguna untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada
saat pelaksanaan siklus I. Hasil yang didapatkan dalam dua kali
pertemuan pada siklus I akan menjadi tolak ukur untuk melanjutkan
pada siklus II. Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan secara
keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan
mengalami peningkatan dari kondisi awal. Peningkatan terlihat pada
perolehan rata-rata dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa yang
mencapai 79,31%. Artinya dari 29 siswa terdapat 23 siswa yang
mendapat nilai sama dengan atau lebih dari KKM. Untuk sikap
berpkir kritis memperoleh nilai rata-rata sebesar 64,18. Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap berpikir kritis dan
hasil belajar siswa siklus I sudah mengalami peningkatan dan
melampaui target yang telah ditentukan. Namun, peneliti masih
melanjutkan penelitian ke siklus II karena belum mencapai target
akhir.
d. Siklus II
Penelitian siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan
alokasi waktu 3x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Jumat, 13 Maret 2020 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari
Sabtu, 14 Maret 2020 di kelas VA SD Kanisius Sengkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1) Perencanaan
Perencanaan bearti peneliti menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan penelitian. Perangkat pembelajaran yang
disiapkan seperti RPP, soal evaluasi, LKPD, materi pokok, dan media
pembelajaran. Perencanaan siklus II juga menyiapkan lembar
observasi yang digunakan untuk mengukur sikap berpikir kritis siswa
dengan menggunakan pedoman yang telah disediakan.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama dua kali
pertemuan dengan alokasi wakti 2x35 menit. Penelitian berlangsung
dengan menyesuaikan jadwal jam pembelajaran tematik di kelas VA
SD Kanisius Sengkan.
a) Pertemuan pertama
Pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Jumat, 13 Maret 2020 dengan alokasi waktu 3x35 menit. Pada
pertemuan pertama siswa akan membahas materi tentang
gangguan pernapasan pada manusia.
Kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan doa bersama. Guru melakukan tanya
jawab dengan pertanyaan bagaimana udara di lingkunganmu?
Sebagai apersepsi. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan sesuai
dengan langkah-langkah pada model pembelajaran problem based
learning. Langkah pertama yaitu memberikan orientasi
permasalahan kepada siswa. Guru memberikan siswa sebuah
permasalahan melalui dua media yaitu video dan media CIRCLE
Q. Siswa diminta mengamati tayangan video dan menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru secara individu. Setelah itu
siswa dinagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6
orang dan langsung memainkan media CIRCLE Q. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kelompok akan mendapatkan satu kartu pertanyaan yang berisi
sebuah permasalahan yang berkaitan dengan gangguan
pernapasan pada manusia. Langkah kedua yaitu
mengorganisasikan siswa untuk belajar. Siswa dibagikan LKPD
kelompok untuk menjawab atau menulis solusi dari pertanyaan di
kartu pertanyaan. Kemudian siswa berdiskusi dalam kelompok.
Siswa menuliskan informasi-informasi yang berkaitan dengan
permasalahan di LKPD. Langkah ketiga yaitu membantu
investigasi mandiri dan kelompok. Artinya siswa dalam masing-
masing kelompok menulis ide atau pendapat mereka untuk
menyelesaikan masalahan yang didapatkan. Setiap kelompok
memilih satu ide yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah
di kartu pertanyaan. Langkah keempat mengembangkan dan
mempresentasikan hasil karya. Siswa diminta untuk membuat
sebuah laporan berupa peta pikiran dari hasil diskusi kelompok.
Setelah itu setiap kelompok dapat mempresentasikan hasil karya
di depan kelas. Langkah kelima yaitu menganalisis dan
mengevaluasi. Siswa yang tidak presentasi wajib mengutarakan
pendapat atau bertanya kepada kelompok presentasi. Kemudian
siswa diminta untuk menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban
yang telah di sampaikan di kelas. langkah keenam guru
memberikan penjelasan detail tentang materi gangguan
pernapasan pada manusia.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Setelah itu guru
mmeminta siswa membaca buku tematik yang berkaitan dengan
materi selanjutnya.
b) Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu,
14 Maret 2020 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan
kedua membahas tentang cara memilihara organ pernapasan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
manusia. Kegiatan awal dilakukan dengan mengucapkan salam
dan berdoa. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat sebuah
kesepakatan demi menjaga kelancaran kegiatan pembelajaran.
Memasuki kegiatan inti, peneliti melakukan kegiatan
berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dari model
pembelajaran problem based learning. Langkah pertama
memberikan orientasi permasalahan kepada siswa. Siswa dibagi
ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Setiap
kelompok akan mendapatkan sebuah masalah dari kartu
pertanyaan. Kartu pertanyaan didapatkan dari permainan media
CIRCLE Q. langkah kedua mengorganisasikan siswa untuk
belajar. Guru membagikan LKPD kelompok untuk menjawab
atau menyelesaikan permasalahan dari kartu pertanyaan yang
telah didapatkan. Siswa diminta untuk berdiskusi untuk
menemukan cara-cara untuk meyelesaikan masalah yang
didapatkan. Kemudian siswa dapat menulis informasi yang
berkaitan dengan permasalahan di LKPD.
Langkah ketiga membantu siswa untuk investigasi mandiri
dan kelompok. Siswa dalam masing-masing kelompok diminta
untuk mengindentifikasi solusi pada permasalahan yang di
dapatkan sesuai dengan strategi yang sudah disusun. Setiap
kelompok mengumpulkan solusi yang ditemukan oleh anggota
kelompok dan memilih satu solusi yang paling tepat untuk
permasalahan yang didapatkan. Langkah keempat
mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Setiap
kelompok diminta untuk membuat poster tentang cara merawat
organ pernapasan pada manusia. Setiap kelompok diminta untuk
mempresentasikan poster secara bergantian. Langkah kelima
menganalisis dan mengevaluasi. Siswa diminta untuk bertanya
atau mengutarakan pendapat kepada kelompok yang presentasi.
Setelah itu siswa diminta untuk menarik kesimpulan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
jawaban-jawaban yang telah disampaikan di kelas. Langkah
keenam guru menjelaskan materi secara detail dengan
menggunakan power point.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Setelah itu siswa
diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus II secara mandiri.
3) Observasi
Pada siklus II peneliti juga melakukan pengamatan ketika proses
pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan dibantu
oleh dua teman sejawat. Dua teman tersebut orang yang sama pada
saat melakukan pengamatan pada siklus I. Pengamatan dilakukan
berdasarkan pedoman lembar observasi yang telah disediakan. Lembar
observasi dibuat berdasarkan indikator sikap berpikir kritis siswa.
Validator akan melihat sikap berpikir kritis siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung mengalamin peningkatan atau tidak.
Penngkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus
II.
4) Refleksi
Siklus II telah dilaksanakan dengan baik. Peneliti akan melakukan
refleksi pada kegiatan pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk
memperbaiki kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran.
Pada siklus II yang dilakukan dalam dua kali pertemuan semua
kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Pertemuan
pertama dilakukan pada hari Jumat, 13 Maret 2020, sedangkan
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Maret 2020.
Pada siklus II, kendala atau kekurangan yang terjadi pada siklus I
sudah mulai diperbaiki oleh peneliti. Peneliti sudah mengatur
manajemen waktu yang baik sehingga waktu yang dimiliki sangat
cukup. Dalam penyampaian materi pun peneliti sudah bagus dan
secara perlahan-lahan sehingga banyak siswa yang menyimak dan
mengerti. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bertanya dengan apa yang telah disampaikan oleh peneliti. Peneliti
juga mulai fokus pada siswa yang diam dan tidak aktif. Penelliti
menerapkan penambahan poin pada setiap siswa yang menjawab.
Akibatnya siswa aktif dan mengutarakan pendapatnya jadi meningkat.
Siswa yang pada siklus I hanya diam jadi berani dan percaya diri
untuk mengutarakan pendapat. Hal itu bisa terjadi karena peneliti
selalu mengucap kalimat „tidak apa-apa salah yang penting berani
mengutarakan pendapat, dan itu akan menjadi orang yang berani dan
percaya diri‟. Namun dalam kegiatan berlangsung masih ada 2 siswa
yang sibuk sendiri. Peneliti mengatasi dengan menyuruh siswa
tersebut bermain media dan menjawab soal yang ada pada media.
Setelah memperbaiki segala kekurangan pada siklus I peneliti
mendapatkan perolehan data yang meningkat secara signifikan pada
siklus II. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan nilai rata-rata sikap
berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Rata-rata sikap berpikir kritis
siswa yaitu 80,38 untuk siklus II masuk dalam kategori tinggi. Rata-
rata hasil belajar siswa pada sisklus II yaitu 82,19 dengan persentase
ketuntasan yaitu 93,10%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
hasil pencapaian yang telah ditetapkan peneliti telah tercapai. Melihat
hal itu peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada
siklus II.
2. Analisis Data Hasil Penelitian
a. Sikap berpikir kritis
Dalam sikap berpikir kritis siswa peneliti dapat melihat dari hasil data
observasi selama penelitian setiap pertemuan. Setiap siklus memiliki dua
kali pertemuan. Dalam peneltian ini peneliti melakukan penelitian selama
4 hari berturut-turut. Siklus I dilakukan pada tanggal 11-12 Maret 2020
sedangkan siklus II dilakukan pada tanggal 13-14 Maret 2020.
1. Data Sikap Berpikir Kritis Sisiwa Siklus I
Hasil penelitian dari sikap berpikir kritis siswa dapat dilihat pada tabel
4.1 di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4.1 Skor Sikap Berpikir Krtis Siklus I
No Nama Skor Sikap Berpikir Kritis
Jumlah
(P I)
Rata-rata
(P I)
Jumlah
(P II)
Rata-
rata
(P II)
1 ASBL 137,50 68,75 150 75
2 AMPV 125,50 56,25 125 62,50
3 ANT 112,50 56,25 137,50 68,75
4 BHS 137,50 68,75 137,50 68,50
5 BSA 125 62,50 137,50 68,50
6 CRD 150 75 150 75
7 EKPN 100 50 150 75
8 PRTP 100 50 125 62,50
9 GVP 112,50 56,25 125 62,50
10 GMGS 112,50 56,25 150 75
11 HJOP 125 62,50 137,50 68,50
12 JRS 137 68,50 150 75
13 KJH 137,50 68,75 137,50 68,50
14 KPR 125 62,50 137,50 68,50
15 KY 137,50 68,75 125 62,50
16 LA 100 50 137,50 68,50
17 MBC 100 50 137,50 68,50
18 MMR 125 62,50 137,50 68,50
19 MAK 125 62,50 137,50 68,50
20 NALL 125 62,50 125 62,50
21 NKRK 137,50 68,75 137,50 68,50
22 OAK 112,50 56,25 137,50 68,50
23 PTDV 112,50 56,50 125 62,50
24 RM 112,50 56,50 150 75
25 RNAP 125 62,50 125 62,50
26 VFMY 112,50 56,25 150 75
27 YHR 87,50 43,75 125 62,50
28 YAK 125 62,50 137,50 68,50
29 YCP 125 62,50 125 62,50
Jumlah 3500 1744 3962,50 1978,25
Rata-rata 120,70 60,14 136,64 68,22
Hasil Pembagi:
60,14 + 68,22 : 2 = 64,18
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata sikap berpikir kritis untuk
pertemuan pertama siklus I yaitu 60,14. Hasil tersebut mengalami
peningkatan pada pertemuan kedua dengan nilai rata-rata 68,22. Artinya
dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua mengalami peningkatan
sebesar 8.08 poin. Jadi hasil rata-rata sikap berpikir kritis siswa siklus I
yang diperoleh dari pertemuan I dan II yaitu sebesar 64,18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Data Sikap Berpikir Kritis Sisiwa Siklus II
Hasil penelitian dari sikap berpikir kritis siswa siklus II dapat dilihat
pada tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Skor Sikap Berpikir Kritis Siklus II
No Nama Skor Sikap Berpikir Kritis
Jumlah
(P I)
Rata-rata
(P I)
Jumlah
(P II)
Rata-rata
(P II)
1 ASBL 137,50 68,75 175 87,50
2 AMPV 150 75 175 87,50
3 ANT 150 75 175 87,50
4 BHS 137.50 68,50 175 87,50
5 BSA 175 87,50 162,50 81,25
6 CRD 150 75 175 87,50
7 EKPN 162,50 81.25 175 87,50
8 PRTP 162,50 81.25 187,50 93,75
9 GVP 150 75 187,50 93,75
10 GMGS 150 75 175 87,50
11 HJOP 162,50 81,25 162,50 81,25
12 JRS 162.50 81,21 162,50 81,25
13 KJH 175 87,50 187,50 93,75
14 KPR 162,50 81,25 150 75
15 KY 162,50 81,25 162,50 81,25
16 LA 162,50 81,25 175 87,50
17 MBC 187,50 93,75 175 87,50
18 MMR 175 87,50 162,50 81,25
19 MAK 150 75 175 87,50
20 NALL 162,50 81,25 150 75
21 NKRK 162,50 81,25 187,50 93,75
22 OAK 175 87,50 175 87,50
23 PTDV 162,50 81,25 175 87,50
24 RM 187,50 93,75 187,50 93,75
25 RNAP 187,50 93,75 162,50 81,25
26 VFMY 1162,50 81,25 175 87,50
27 YHR 150 75 150 75
28 YAK 162,50 81,25 175 87,50
29 YCP 150 75 162,50 81,25
Jumlah 5387,50 2180,66 4975 2487,50
Rata-rata 185,77 75,20 85,77
Hasil Pembagi:
75,20 + 85,77 : 2 = 80,38
Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari tabel 4.2 dapat
diketehui bahwa sikap berpikir kritis pada siklus II mengalami peningkatan
dengan nilai rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II yaitu 80,38. Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata sikap berpikir kritis pada
pertemuaan I memperoleh nilai sebesar 75,20. Pada pertemuan II mengalami
peningkatan dengan nilai rata-rata 85,77.
b. Hasil belajar
Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus
N
o
Nama KKM Siklus I Siklus II
Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 ASBL 68 77,55 T 67,34 TT
2 AMPV 68 69,39 T 87,75 T
3 ANT 68 69,39 T 85,71 T
4 BHS 68 81,63 T 85,71 T
5 BSA 68 71,42 T 73,50 T
6 CRD 68 91,83 T 91,83 T
7 EKPN 68 73,46 T 81,63 T
8 FRTP 68 63,26 TT 67,34 TT
9 GVP 68 93,87 T 91,83 T
10 GMGS 68 75,51 T 87,75 T
11 HJOP 68 79,60 T 77,55 T
12 JRS 68 69,39 T 79,60 T
13 KJH 68 95,91 T 91,83 T
14 KPR 68 83,67 T 81,63 T
15 KY 68 79,60 T 85,71 T
16 LA 68 67,34 TT 83,70 T
17 MBC 68 75,51 T 81,63 T
18 MMR 68 67,34 TT 83,70 T
19 MAK 68 73,47 T 89,80 T
20 NALL 68 73,47 T 79,60 T
21 NKRK 68 75,51 T 81,63 T
22 OAK 68 83,67 T 81,63 T
23 PTDV 68 65,31 TT 73,46 T
24 RM 68 81,63 T 85,71 T
25 RNAP 68 89,80 T 79,60 T
26 VFMY 68 77,55 T 89,80 T
27 YHR 68 67,34 TT 79,60 T
28 YAK 68 79,60 T 73,46 T
29 YCP 68 65,30 TT 83,70 T
JUMLAH 2210,18 2383.73
Rata-rata 76,21 82,19
Persentase
ketuntasan
79,31% 93,10%
Keterangan: T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui nilai rata-rata dan persentase
ketuntasan hasil belajar siswa setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata
hasil belajar siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan sebesar 76,21 dengan
nilai persentase ketuntasan yaitu 79,31%. Hal itu menunjukkan bahwa
siswa yang mendapatkan nilai lebih tinggi atau sama dengan KKM
sebanyak 23 siswa. Penjelasan tersebut membuktikan bahwa siklus I
mengalami peningkatan pada hasil belajar dan telah mencapai target
keberhasilan yaitu 75 untuk nilai rata-rata dan 60% untuk persentase
ketuntasan siswa. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan
kembali pada hasil belajar siswa. Pada siklus II nilai rata-rata hasil
belajar siswa sebesar 82,19 dengan persentase ketuntasan sebanyak
93,10%. Artinya pada siklus II siswa yang mendapatkan nilai lebih
tinggi atau sama dengan KKM sebanyak 27 siswa dari 29 siswa. Hal itu
membuktikan bahwa pada sikus II telah mencapai target keberhasilan
yaitu 80 untuk nilai rata-rata dan 80% untuk persentase ketuntasan.
c. Rekapitulasi data penelitian
1. Sikap berpikir kritis
Setelah memaparkan secara menyeluruh sikap berpikir kritis dalam
penelitian ini pada siklus I dan II, selanjutnya akan disajikan tabel
rekapitulasi nilai dari kondisi awal sampai siklus II. Berikut ini
rekapitulasi hasil belajar siswa:
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Sikap Berpikir Kritis
Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Kondisi awal Target yang
ingin dicapai
Hasil penelitian
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
37,07 60 75 64,18 80,38
Berdasarkan hasil rekapitulasi sikap berpikir kritis dapat dijelaskan
bahwa mengalami peningkatan dengan kondisi awal 37,07 dan
meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata yaitu 64,18 kemudian
kembali meningkat pada siklus II dengan niali rata-rata yaitu 80,38.
Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar diagram berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
60
75
37,07
64,18
80,38
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Ra
ta-r
ata
Sik
ap
Ber
pik
ir K
rtis
Hasil Observasi Sikap Berpikir Kritis
Siswa kelas VA
SD Kanisius Sengkan
Target
Hasil
Gambar 4.1 Diagram Observasi Hasil Sikap Berpikir Kritis Siswa
Berdasarkan gambar diagram di atas dapat dijelaskan bahwa sikap
berpikir kritis siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan mengalami
peningkatan disetiap siklusnya. Nilai rata-rata kondisi awal sikap
berpikir kritis siswa memperoleh nilai sebesar 37,07 mengalami
peningkatan pada siklus I yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 64.18
dan telah mencapai target yaitu 60. Pada siklus II sikap berpikir kritis
siswa kembali mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 80,38
dan telah mencapai target yaitu 75. Penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa dari kondisi awal ke siklus I sikap berpikir kritis
siswa mengalami peningkatan dengan selisih angka yaitu 27,11.
Kemudian antara siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dengan
selisih angka sebesar 16.2.
2. Hasil Belajar
Setelah menjelaskan secara menyeluruh hasil belajar siswa dalam
penelitian ini pada siklus I dan II, selanjutnya akan disajikan tabel
rekapitulasi nilai dari kondisi awal sampai siklus II. Berikut ini
rekapitulasi hasil belajar siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 4.5 hasil rekapitulasi hasil belajar
Nilai Rata-rata Hasil Belajar
Kondisi awal
Target yang
ingin dicapai
Hasil penelitian
Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II
69,3 75 80 76,21 82,19
Berdasarkan tabel 4.5 rekapitulasi nilai hasil belajar siswa dapat
dilhat bahwa kondisi awal yaitu 69,3 meningkat pada siklus I menjadi
76,21 dan meningkat lagi pada siklus II yaitu 82,19. Hal itu
menunjukkan bahwa siklus I dan siklus II telah mencapai target yaitu
75 dan 80. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dari diagram berikut
ini:
75
80
69,3
76,21
82,19
60
65
70
75
80
85
kondisi awal siklus I siklus II
Rata
-rata
Hasi
l B
ela
jar
Hasil Belajar Siswa kelas VA
SD Kanisius Sengkan
Target
Hasil
Gambar 4.2 Diagram hasil belajar siswa
Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa terdapat
peningkatan pada hasil belajar setiap siklusnya. Kondisi awal belajar
awal siswa yaitu 69.3 yang mengalami peningkatan pada siklus I
dengan nilai rata-rata yaitu 76,21 dan telah mencapai target yang
ditentukan yaitu 75. Peningkatan kembali terjadi pada siklus II yaitu
dengan hasil nilai rata-rata 82,19 dan telah mencapai target yaitu 80.
Peningkatan dari kondisi awal ke siklus I yaitu sebesar 6,91 point
kemudian dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar
5,98 dan penelitian pun dihentikan pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.6 Persentase Ketuntasan KKM siswa
Nama item Jumlah siswa
tuntas KKM
Hasil
persentase
Target yang
ingin dicapai
Kondisi awal 9 40,90%
Siklus I 23 79,31% 60%
Siklus II 27 93,10% 80%
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan
siswa meningkat dari kondisi awal sampai siklus II. Kondisi awal
persentase ketuntasan siswa yaitu 40,90% dengan jumlah siswa tuntas
KKM yaitu 9 siswa. Pada siklus I hasil persentase ketuntasan KKM
siswa menunjukan angka 79,31% dengan jumlah siswa tuntas KKM
yaitu 23 siswa. Mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai
persentase ketuntasan yaitu 93,10% dan siswa yang tuntas KKM
sebanyak 27 siswa. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada diagram
dibawah ini:
60%
80%
40,90%
79,31%
93,10%
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1
kondisi awal siklus I siklus II
Per
sen
tase
Ket
un
tas
KK
M S
isw
a
Hasil Persentase Ketuntasan KKM
Siswa Kelas VA
SD Kanisius Sengkan
Target
Hasil
Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan KKM Siswa
Berdasarkan gambar diagram diatas dapat dijelaskan bahwa
persentase ketuntasan KKM siswa kelas VA SD Sengkan mengalami
peningkatan. Ketuntasan KKM pada Kondisi awal yaitu 40,90%. Pada
siklus I mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai ketuntasan
KKM yaitu 79,31% dan telah mencapai target yaitu 60%. Pada siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
II kembali mengalami peningkatan yaitu memperoleh nilai sebesar
93,10%. Penjelasan tersebut dapat disimpulakn bahwa ketuntasan
KKM kondisi awal ke siklus I mengalami selisih peningkatan sebesar
38,41%. Kemudian antara siklus I ke siklus II telah mengalami
peningkatan dengan selisih sebesar 13,79%.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan hasil nilai
sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa dalam tabel rekapitulasi
berikut ini:
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Sikap Berpikir Kritis Dan Hasil
Belajar Siswa
Variabel Indikator Kondisi
awal
Hasil
siklus I
Hasil
siklus II
Sikap
berpikir
kritis
Nilai rata-rata
sikap berpikir kritis
37,07 64,18 80,38
Hasil
belajar
Nilai rata-rata hasil
belajar
69,3 76,21 82,19
Persentase siswa
yang mencapai
KKM
40,90% 79,31% 93,10%
Tabel 4.7 ini menunjukan rekapitulasi sikap berpikir kritis dan
hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai siklus II. Setiap variabel
mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai dengan siklus II.
B. Pembahasan
Penelitian ini telah dilakukan di kelas VA SD Kanisius Sengkan
dengan mengunakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan pada tanggal 11-14 Maret 2020. Dalam proses
pelaksanaannya penelitian ini menggunakan dua siklus yang terdiri dari siklus
I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian ini
dilakukan untuk membahas 3 tujuan utama yaitu 1) Upaya peningkatan sikap
berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA
melalui model pembelajaran problem based learning di SD Kanisius
Sengkan, 2) meningkatkan sikap berpikir kritis siswa kelas V pada mata
pelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan, 3) meningkatkan hasil belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan. Tujuan tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Upaya Peningkatan Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas
V pada Mata Pelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Problem Based
Learning.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan model
pembelajaran problem based learning. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua
siklus yaitu pada tanggal 11-14 Maret 2020. Dalam model pembelajaran
problem based learning terdiri dari 5 langkah pembelajaran. Lima langkah
pembelajaran tersebut yaitu 1) memberikan orientasi permasalahan kepada
siswa, 2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, 3) membantu investigasi
mandiri dan kelompok, 4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil
karya, 5) menganalisis dan evaluasi. Kelima langkah ini akan dipaparkan
sebagai berikut:
a. Memberikan Orientasi Permasalahan Kepada Siswa
Pada langkah ini guru difokus untuk memberikan siswa sebuah
permasalahan untuk dianalisis. Permasalahan bisa diberikan secara
individu maupun kelompok. Tujuannya yaitu supaya siswa dapat
memecahkan sebuah masalah dan kritis terhadap sesuatu yang terjadi.
Dengan begitu, siswa tidak hanya menerima penjelasan dari guru saja
akan tetapi memiliki pemikiran sendiri terhadap materi yang
disampaikan. Permasalahan yang akan diberikan kepada siswa dapat
dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kreativitas guru.
Contohnya yaitu dalam pemberian masalah. Pemberian masalah dapat
dilakukan melalui sebuah media pembelajaran yang menarik.
Permasalahan yang diberikan merupakan cara untuk melatih sikap
berpikir siswa. Pada langkah ini guru juga dapat memotivasi siswa untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran dan mendefinisikan permasalahan.
Sikap berpikir kritis siswa sangat dibutuhkan dalam meyelesaikan suatu
masalah. Siswa yang mengalami proses sikap berpikir kritis akan dengan
mudah menyelesaikan suatu masalah. Hal itu sejalan dengan Halpern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(dalam Sani, 2019: 14) mengatakan proses berpikir kritis diperlukan
dalam meyelesaikan suatu permasalahan. Permasalahan yang diberikan
juga harus berkaitan dengan kehidupan nyata siswa. Hal itu akan
memudahkan siswa untuk memahami masalah yang ada. Permasalahan
yang disajikan harus berkaitan dengan dunia nyata. Materi yang
dipelajaripu akan terekam dalam memori siswa, sehingga membuatnya
mudah dalam menyelesaikan soal. Siswa dapat memahami sesuatu
dengan mudah jika berkaitan dengan kehidupan yang dialaminya. Hal ini
sejalan dengan Widodo (2013: 33) yang mengatakan bahwa masalah
yang disajikan adalah masalah yang memiliki konteks dengan dunia
nyata, semakin dekat dengan dunia nyata, maka akan semakin baik
pengaruhnya pada peningkatan kecakapan pada siswa. Masalah yang
diberikan diharapkan mampu membantu siswa dalam mendalami
pemahaman terhadap materi sehingga tersimpan dalam jangka panjang
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar
Dalam langkah ini peneliti sebagai guru bertugas untuk memastikan
setiap siswa untuk mengikuti pembelajaran. Cara peneliti
mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu dengan membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok. Kelompok tersebut terdiri dari 5-6 anggota
dan pilih sesuai dengan keinginan peneliti. Tujuan belajar kelompok
yaitu agar siswa lebih mudah memahami masalah yang diberikan dan
membagikan pemikirannya dalam kelompok. Langkah ini awali dengan
siswa berdiskusi di dalam kelompok untuk menemukan informasi atau
cara-cara menangani masalah yang telah diberikan. Setiap siswa wajib
menuangkan pemikirannya terhadap masalah yang kemudian dituliskan
dalam LKPD kelompok. Peneliti meyakini bahwa dengan berdiskusi
kelompok siswa akan lebih mudah memahami masalah. Siswa dapat
mengingat informasi yang didapatkan dari diskusi. Hal itu sejalan dengan
Melani (dalam Apriliant, dkk, 2018: 64) mengatakan bahwa dengan
diskusi kelompok siswa akan lebih mengingat apa yang didiskusikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
daripada menerima penjelasan guru. Apriliant dkk (2018: 64)
menambahkan bahwa diskusi juga dapat meningkatkan pemahaman,
pengetahuan dan ketajaman berpikir siswa.
Pada langkah ini siswa lebih diarahkan untuk menentukan solusi
dari masalah yang diberikan. Pemikiran yang dimiliki siswa tentunya
harus berkaitan dengan pengetahuan dari masalah yang diberikan. Dalam
langkah ini juga siswa dalam kelompok harus memiliki strategi-strategi
untuk memecahkan masalah yang ada agar lebih mudah menemukan
solusinya.
c. Membantu Investigasi Mandiri dan Kelompok
Pada langkah ini peneliti lebih mengamati siswa dalam
mengungkapkan pendapat atau ide dalam kelompok. Investigasi yang
dimaksud yaitu siswa dalam masing-masing kelompok mengindentifikasi
solusi dari permasalahan dan menuangkan pendapat atau ide yang ada
dalam pikiran siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.
Investasi mandiri yaitu setiap masing-masing siswa dalam kelompok
wajib memikirkan satu solusi untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan. Ide yang dituangkan tentunya harus berkaitan dengan
pengetahuan yang diajarkan oleh guru atau dengan masalah yang
diberikan. Investigasi kelompok yaitu setiap kelompok menentukan satu
solusi atau ide yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang
diberikan. Peneliti yang berperan sebagai guru tentunya memiliki tugas
untuk membimbing setiap siswa atau kelompok yang mengalami
kesulitan.
Kegiatan ini memberikan siswa kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan penyelidikan dengan begitu sikap berpikir
kritis siswa akan muncul. Siswa menjadi lebih paham dengan materi
yang diajarkan dan mengingatnya dengan lama. Hal itu dapat
meningkatkan hasil belajar siswa ketika mengerjakan soal evaluasi. Hal
itu sejalan dengan pendapat Widodo (2013: 33) yang mengungkapkan
bahwa problem based learning dikembangkan untuk membantu siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mengembangkan kemampuan berpikir, mengatasi masalah, keterampilan
penyelidikan, kemampuan mempelajari peran sebagai orang dewasa
melalui pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajaran yang
mandiri dan independen. Pengalaman nyatalah yang membuat siswa
lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru.
d. Mengembangkan Dan Mempresentasikan Hasil Karya
Langkah keempat dari penerapan model problem based learning yaitu
mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Dalam langkah ini
siswa diminta untuk membuat suatu karya yang berkaitan dengan
masalah yang diberikan atau materi yang telah diberikan. Karya yang
dibuat bervariasi bisa berupa poster, peta pikiran, laporan maupun cerita
bergambar. Dalam penelitian ini peneliti meminta siswa untuk membuat
sebuah karya dalam kelompok berupa poster dan peta pikiran. Karya ini
dibuat sebagai bentuk untuk melaporkan hasil diskusi atau pemecahan
masalah. Peneliti disini bertugas untuk memantau dan membimbing
siswa untuk membuat karya.
Dalam penelitian ini, setiap kelompok diminta untuk menyiapkan
laporan berupa poster dari hasil diskusi kelompok secara rapi. Poster
yang dibuat berkaitan dengan cara merawat organ pernapasan. Poster
yang telah dibuat nantinya akan di presentasikan di depan kelas. Setiap
kelompok melakukan presentasi sesuai dengan nomor urutan. Masing-
masing siswa wajib memaparkan karya kelompok pada saat presentasi.
Presentasi dapat membantu siswa untuk mengembangkan komunikasi
ilmiah sehingga dapat mengkritis suatu masalah dengan informasi yang
kuat. Hal itu sejalan dengan Shoimin (2014:132) mengatakan bahwa
salah satu kelebihan dari model pembelajaran problem based learning
yaitu Siswa dituntut memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi
ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.
Komunikasi ilmiah dapat meransang stimulus sikap berpikir kritis siswa
dengan mengungkap ide atau pendapat dari hasil diskusi pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
presentasi. Siswa harus ikut serta dalam aktivitas belajar dengan
mengeluarkan pendapat atau berbagai pemikiran.
e. Menganalisis dan Evaluasi
Pada langkah ini peneliti membantu siswa untuk menganalisis dan
mengevaluasi dari pemecahan masalah dan hasil penyelidikan yang telah
dilakukan. Pada langkah ini kelompok mencoba untuk menjelaskan
pengetahuan yang diperoleh dari diskusi. Setiap kelompok memiliki
topik-topik pembahasan yang berbeda sesuai dengan masalah yang
didapatkan. Penjelasan kelompok diutarakan melalui presentasi yang
dilakukan pada langkah mengembangkan dan mempresentasikan hasil
karya. Setiap kelompok memiliki gagasan yang berbeda sesuai dengan
apa yang ada dalam pikiranya. Evaluasi dilakukan ketika setiap
kelompok persentasi ditanya atau bertanya oleh kelompok yang tidak
presentasi. Contoh evaluasi dilakukan berupa siswa mengutarakan
gagasannya terhadap kelompok yang presntasi. Selain itu kelompok yang
tidak presentasi dapat bertanya kepada kelompok yang presentasi.
Kelompok yang tidak presentasi dapat mengkritik atau menilai hasil
diskusi dari kelompok presentasi sehingga menemukan hasil yang baik.
Setiap kelompok yang duduk di bangku dapat memberikan informasi-
informasi yang berkaitan dengan topik yang dipresentasikan jika
informasi yang diutarakan dianggap kurang lengkap. Informasi yang
disampaikan tentunya sesuai dengan fakta yang telah siswa ketahui.
Siswa dalam mengutarakan informasi tentang masalah yang ada pastinya
sudah melakukan investigasi masalah untuk menemukan solusinya. Hal
itu sejalan dengan Rahyubi (dalam Nuraini, 2017: 371) yang
mengungkapkan bahwa dalam pemerolehan informasi dan
pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana
mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan
menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data,
menyusun fakta, mengkonstruksi argumen mengenai pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
masalah, bekerja secara individual atau berkolaborasi dalam
pemecahan masalah.
Setelah itu informasi-informasi atau pendapat/gagasan dari
kelompok lain dikumpulkan. Peneliti membantu kelompok yang
presentasi untuk menganalisis ide atau gagasan yang telah dikumpulkan.
Kemudian siswa menarik kesimpulan dari topik yang dibahas.
Menganalisis dan mengevaluasi dilakukan dengan tujuan untuk
membangun penegtahuan diri siswa sendiri agar memudahkan siswa
dalam menjawab soal evaluasi. Hal ini sejalan dengan Jessie dan Tan
(2009: 3) yang mengatakan bahwa problem based learning bersifat
konstruktivisme artinya bahwa siswa membangun pengetahuan untuk diri
sendiri.
2. Peningkatan Sikap Berpikir Kritis Siswa melalui Model Problem Based
Learning
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-14 Maret 2020 dengan
melakukan pengamatan terhadap sikap berpikir kriris siswa kelas VA SD
Kanisius Sengkan. Pengamatan dilakukan berdasarkan pedoman lembar
observasi yang telah disusun oleh peneliti. Pengamatan dilakukan untuk
memperoleh suatu data. Data yang diperoleh diharapkan dapat mengalami
perubahan dari data awal atau kondisi awal. Perubahan yang dimaksud yaitu
terjadi peningkatan antara data awal dengan data yang diperoleh nantinya.
Dalam penelitian ini peneliti ingin memperoleh data tentang sikap berpikir
kritis siswa. Peneliti ingin meningkatkan sikap berpikir kritis siswa kelas VA
melalui model pembelajaran problem based learning.
Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat diketahui
bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan
sikap berpikir kritis. Hal tersebut terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh
setiap siklusnya melebihi nilai rata-rata kondisi awal dan nilai yang
ditargetkan. Kondisi awal siswa yaitu dengan nilai rata-rata 37,07 kemudian
meningkat pada siklus I menjadi 64,18. Pada siklus II mengalami peningkatan
kembali menjadi 80,38. Selain itu, hasil penelitian tindakan kelas ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
telah mencapai target yang ditentukan. Pada siklus I peneliti menentukan
target sebesar 60 dan mengalami peningkatan menjadi 64,18. Hal itu
membuktikan bahwa siklus I memperoleh selisih nilai yaitu 4,18 antara nilai
yang ditargetkan dengan nilai yang diperoleh. Pada siklus II peneliti
menentukan target sebesar 75 dan mengalami peningkatan menjadi 80,38. Hal
tersebut menunjukkan bahwa mengalami peningkatan sebesar 5,38 antara
nilai yang ditargetkan dengan nilai yang diperoleh.
Peningkatan pada sikap berpikir kritis tidak lepas dari penggunaan
model pembelajaran problem based learning. Penerapan model pembelajaran
problem based learning dapat membangun rasa semangat belajar melalui
suatu permasalahan masalah. Model pembelajaran problem based learning
merupakan model pembelajaran yang didasari dengan adanya permasalahan
dalam proses kegiatan belajar. Permasalahan diberikan dengan berbagai cara.
Pada penelitian dilakukan, masalah diberikan melalui tayangan video yang
hanya menunjukkan gambar tanpa ada deskripsi tentang gambar dalam video
tersebut. Permasalahan dalam video tersebut, dapat merangsang rasa
penasaran yang ada dalam pikiran siswa sehingga memicu sikap berpikir
kritis siswa memunculkan beragam pertanyaan atau ide yang ada dibenaknya
untuk menyelesaikan masalah yang ada. Masalah yang ada dalam
pembelajaran biasanya berkaitan dengan kehidupan nyata. Siswa akan lebih
kritis dan tanggap akan pembelajaran jika berkaitan langsung dengan apa
yang dialaminya. Pertanyaan-pertanyaan pun akan terus bermunculan
dibenaknya karena sudah memiliki informasi dari pengalamannya, sehingga
dapat memicu sikap berpikir kritis. Penjelasan tersebut diperkuat oleh
Nurhadi (dalam Wedyawati dan Lisa, 2019: 146) mengatakan problem based
learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir
kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan
dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
Selain itu, dalam pembelajaran problem based learning siswa dituntut
untuk terlibat dan kritis terhadap pembelajaran. Keterlibatan tersebut dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dilihat pada kegiatan mengumpulkan informasi atau diskusi dalam
pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa. Siswa mengutarakan solusi
dari permasalahan yang telah ditemukannya. Melalui kegiatan diskusi
tersebut, siswa dapat mengutarakan pertanyaan atau pendapat yang berbeda
sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya. Kegiatan diskusi dapat memicu
rasa antusias siswa terhadap solusi yang ditemukan oleh siswa lainnya,
sehingga memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang sikap
berpikir kritis siswa. Siswa dituntut untuk menemukan sebuah masalah dan
Hal itu menunjukkan bahwa adanya keterlibatan siswa dalam pemecahan
masalah yang dapat memicu sikap berpikir kritis siswa. Sejalan dengan Pierce
dan Jones (dalam Wulandari, 2013: 182) yang mengatakan bahwa kejadian
yang harus muncul dalam implementasi PBL adalah keterlibatan. Pendapat
tersebut diperkuat oleh Glazer (dalam Nafiah, 2014: 121) menyatakan bahwa
Problem Based Learning menekankan belajar sebagai proses yang melibatkan
pemecahan masalah dan berpikir kritis dalam konteks yang sebenarnya.
Selain itu, dalam model pembelajaran problem based learning terdapat
soal evaluasi yang mengarahkan siswa pada tingkat berpikir kritis tinggi.
Dalam soal evaluasi terdapat soal menganalisis sebuah cerita dari materi yang
disampaikan. Soal menganalisis berjumlah 6 soal dari 14 soal pilihan ganda
dan esai berjumlah 6 soal dari 7 soal. Proses menganalisis soal tersebut dapat
memberikan stimulus kepada siswa dalam sikap berpikir kritis. Dari
pembahasan beberapa paragraf di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model problem based learning dapat meningkatkan sikap berpikir kritis
siswa.
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning
Penelitian peningkatan hasil belajar telah dilakukan pada tanggal 11-14
Maret 2020 pada siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan. Pengambilan data
dilakukan pada pertemuan kedua setiap siklus dengan membagikan soal
evaluasi kepada setiap siswa. Soal evaluasi tersebut terdiri dari 14 soal pilihan
ganda dan 7 soal esai. Soal evaluasi di kerjakan secara individu oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dan soal evaluasi tentunya berkaitan dengan materi yang telah disampaikan
oleh guru.
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 peneliti melihat bahwa
terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai siklus
II. Kondisi awal siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu 69,3 meningkat pada
siklus I menjadi 76,21 dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 82,19.
Persentase ketuntasan pada hasil belajar juga mengalami peningkatan. Hal
tersebut dapat dilihat pada kondisi awal persentase ketuntasan siswa berada
pada 40,90% itu artinya lebih dari setengah siswa yang memiliki nilai di
bawah KKM. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu memperoleh
persentase ketuntasan sebesar 79,31% itu artinya hanya terdapat 23 dari 29
siswa yang memiliki nilai sama dengan atau diatas KKM. Hal itu
menunjukkan peningkatan yang signifikat terhadap ketuntasan yang dimiliki
siswa. Pada siklus II persentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan
kembali yaitu memperoleh nilai sebesar 93, 10% itu artinya terdapat 26 dari
29 siswa yang memiliki nilai sama dengan atau diatas KKM. KKM yang
digunakan oleh kelas VA SD Kanisius Sengkan yaitu 68. Hal tersebut
menunjukkan bahwa model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran problem based learning menunjukan banyak
dampak positif bagi prestasi akademik siswa terutama pada pelajaran IPA.
Hal tersebut terbukti dari siswa mampu menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam pembelajaran. Penyelesaian masalah menyadarkan siswa
betapa pentingnya makna dan manfaat belajar. Selain itu, siswa menyadari
bagaimana upaya mencapai pembelajaran yang baik sehingga muncul
kesadaran untuk meningkatkan prestasi akademiknya. Hal tersebut sejalan
dengan Orhan & Ruhan (dalam Nafiah, 2014: 130), menyatakan bahwa
model problem based learning memberikan dampak positif pada prestasi
akademik siswa dan sikap siswa terhadap sains.
Melalui model pembelajaran problem based learning hasil belajar siswa
dapat meningkat. Peningkatan terjadi, karena dalam penerapan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
problem based learning pembelajaran didasari dengan masalah yang
berkaitan dengan dunia nyata atau riil. Penerapan pembelajaran berbasis
masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari membuat siswa lebih
mudah memahami materi dipelajari dan lebih mudah diingat dalam jangka
panjang. Siswa mengalami langsung pembelajaran, sehingga pembelajaran
dengan mudah tertanam dalam pikirannya. Hal itu juga membuat siswa
merasakan bahwa pembelajaran yang berlangsung sangat bermakna dan
terekam dengan jelas di dalam memorinya. Penjelasan tersebut, diperkuat
oleh Kunandar (dalam Lismaya, 2019: 14) yang mengatakan bahwa problem
based learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berpikir dan keterampilan menyelesaikan masalah serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial dari mata pelajaran. Diperkuat oleh
Muniroh (2015: 10) yang mengungkapkan bahwa penerapan problem based
learning dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampuilan
kognitif dan menyelesaikan masalah melalui berbagai situasi riil atau
disimulasikan dalam kelas. Hal itu membuat siswa mengingat dengan jelas
materi yang diajarkan sehingga memudahkan siswa mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan.
Penerapan model problem based learning tidak lepas dari proses
penyelesaian masalah. Proses penyelesaian masalah tersebut membuat siswa
mengingat lebih lama suatu pembelajaran. Proses pemecahan masalah dalam
problem based learning memiliki peran penting untuk memuculkan
kesadaran diri dalam menumbuhkan tanggung jawab, keingintahuan akan
belajar dan komitmen pribadi untuk mencapai tujuan. Hal itu sependapat
dengan Muniroh (2015: 40) yang mengatakan bahwa proses pemecahan
masalah memainkan peran penting untuk memaksimalkan terbangunnya
kesadaran diri sebagai landasan untuk menumbuhkan tanggung jawab dalam
belajar yang pada gilirannya meningkatkan komitmen pribadi untuk
mengerahkan usaha mencapai tujuan. Tujuan yang ingin dicapai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dimaksud yaitu memperoleh nilai yang baik dalam proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Selain itu, dalam model pembelajaran problem based learning siswa
diajak untuk menyelesaikan masalah melalui diskusi kelompok. Kegiatan
berdiskusi kelompok memudahkan siswa dalam menyerap informasi yang
diterima. Pada penelitian yang dilakukan, diskusi kelompok dilaksanakan
untuk mengumpulkan ide-ide atau pendapat dari setiap anggota kelompok
untuk menyelesaikan masalah yang ada. Siswa lebih mudah mengutarakan
pendapatnya dalam kelompok dan lebih mudah merekam apa yang dibahas
dalam kelompok karena bahasa yang diterima mudah disimpan dalam
memorinya. Siswa akan mencapai ketuntasan belajar yang harapkan dengan
melakukan diskusi kelompok. Hal itu sejalan dengan (Al-Tabany, 2017: 68-
69) yang mengatakan bahwa salah satu keunggulan dari problem based
leaning adalah pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling
berinteraksi terhadap pembelajar dan temannya, sehingga pencapaian
ketuntasan belajar dapat diharapkan.
Hasil belajar siswa diukur dengan cara mengerjakan soal evaluasi.
Melalui proses pembelajaran di atas, siswa akan lebih mudah mengerjakan
soal evaluasi, karena pemahaman kognitif yang dimilikinya semakin
berkembang. Siswa megingat dan merekan semua materi dipelajari di dalam
memorinya. Hal itulah yang akan mudahkan siswa dalam menjawab soal-soal
evaluasi dan mendapat nilai yang memuaskan. Hal itu tidak lepas dari
pengaruh penerapan model pembelajaran problem based learning.
Berdasarkan pembahasan beberapa paragraf di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa penggunaan model problem based learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
PENUTUP
Bab V ini membahasan mengenai kesimpulan, keterbatasan selama menyusun
penelitian ini serta saran yang membangun untuk penelitian berikutnya.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dan penelitian yang
dilaksanakan maka data disimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas V
pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran problem based
learning di SD Kanisius Sengkan telah dilakukan dengan menerapkan 5
langkah-langkah: (1) memberikan orientasi permasalahan kepada siswa,
(2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membantu investigasi
mandiri dan kelompok, (4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil
karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi.
2. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan sikap
berpikir kritis siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius
Sengkan. Ditunjukkan dengan nilai rata-rata siklus I yaitu 64,18 menjadi
80,38 pada siklus II.
3. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kaniaius Sengkan.
Peningkatan dapat dilihat dari persentasi ketuntasan pada siklus I yaitu
79,31% dengan nilai rata-rata sebesar 76,21. Siklus II meningkat kembali
dengan persentase ketuntasan sebesar 93,10% dengan nilai rata-rata yaitu
82,19.
B. Keterbatasan
1. Siswa kurang fokus dalam pembelajaran karena pembelajaran dilakukan
setelah istirahat.
2. Penyusunan kursi dan meja setiap kelompok mengalami sedikit kesulitan
karena ruangan kelas yang kecil untuk 29 orang serta tumpukkan buku
yang lumayan banyak di kelas sehingga mempersempit ruangan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memberi beberapa
saran yaitu sebagai berikut:
1. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas, peneliti harus
menyiapkan sesuatu hal yang menarik untuk membuat siswa lebih fokus
dan semangat dalam belajar seperti menyediakan ice breaking atau
permainan.
2. Dalam penataan tempat duduk kelompok, peneliti harus memiliki desain
tempat duduk yang kreatif dan mampu meminimalisir barang-barang
yang membuat kelas terlihat sempit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
DAFTAR PUSTAKA
Afirin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigm Baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Al-Tabary, T.I. (2017). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan
kontekstual. Jakarta: Kencana.
Amir, M. T. (2009). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning:
Bagaimana pendidik memberdayakan pembelajaran di era pengetahuan.
Jakarta: Kencana.
Amanda, Muharrami, Roside, & Ahied. (2018). Peningkatan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah yang Berbasis Sets. Journal of Natural
Science Education Reseach.1(1) : 57-64.
Aprilianti, L. Irawati, S & Kasrina. (2018). Peningkatan Sikap Ilmiah dan Hasil
Belajar Siswa dengan Model Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran Biologi. 2(1) : 58-67.
Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Aditya Media
Arikunto, S. (2018). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam
Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktpriat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktoriat.
Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba
Medika
Fadly, A. (2012). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Ferdinand, F & Ariebowo M. (2009). Praktis Belajar Biologi. Jakarta: PT
Grafindo Media Pratama.
Fisher, A. (2008). Berpikir kritis. Jakarta: Erlangga.
Herlanti, Lestari, & Donny. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Sekolah
Dasar. Bogor: Yudhistira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Irwandi & Suparti. (2019). Peningkatan berpikir kritis siswa melalui problem
based learning (PBL) pada mata pelajaran IPA-Biologi di SMPN 11
Bengkulu. Bengkulu: Universitas Muhammadiyah.
Jessie, E.E, & Tan, O.S. (2009). PBL Made Simple: Lessons for the classroom.
Canada: Cengage Learning Asia.
Jihad, A & Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Kadir, A. (2012). Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Kusumah, W. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.
Lismaya, L. (2019). Berpikir Kritis & PBL (Problem Based Learning). Surabaya:
Media Sahabat Cendekia.
Masidjo, I. (1995). Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
Munib, A. (2004). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES PRESS
Muniroh, A. (2015). Penerapan Model Problem Based Learnig di Madrasah.
Yogyakarta: LKS Pelangi Aksara.
Nafiah, Y. N & Suyanto, W. (2014). Penerapan Model Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa.
Jurnal Pendidikan Vokasi. 4(1): 125-143.
Nuraini, F. (2017). Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD. E-Jurnal Mitra
Pendidikan. 1(4) : 369-378.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Rosdiana, Y. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning
Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Sub Tema
Psikotropika. Jurnal Bio Dan Pendidikan Bio. 4(1): 25-32.
Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
Samatowa, U. (2018). Model Inovasi Pembelajaran Herbarium. Tangerang: Tira
Smart.
Sani, R. A. ( 2019). Pembelajaran Berbasis HOTS. Tangerang: Tmart Printing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Shoimin, A. (2914). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sudjono, A. (2011). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sudjana, N. (2006). Penilaian Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Sugiyanto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka
bekerja sama dengan FKIP UNS.
Sujana, A. (2014). Dasar-dasar IPA: Konsep dan aplikasinya. Bandung: UPI
PRESS.
Surya, H. (2011). Startegi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Suryabrata, S. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
PT Kharisma Putra Utama.
Syahputra, Edy. (2020). Snowball throwing tingkatkan minat dan hasil belajar.
Sukabumi: Haura Publishing
Tampubolon, S.M. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama.
Taniredja, Pujiati, & Nyata. (2010). Penelitian Tindakan Kelas untuk
Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Trianto, M.Pd. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, strategi, dan
implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Wedyawati, N & Lisa, Y. (2019). Pembelajaran IPA di sekolah dasar.
Yogyakarta: CV Budi Utama.
Widhiatma, Y. (2017). Penerapan Model Problem Based Learning untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Kalinanas 01. Jurnal
Mitra Pendidikan. 1(4): 447-459.
Widodo, L.W. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa
dengan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs
Negeri Donomulyo Progo. Jurnal Fisika Indonesia. 17(49) : 32-35.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Wiriadmaja, R. (2007) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Wisudawati, A.W. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Wulandari, B & Surjono, H.D. (2013). Pengaruh problem based learning terhadap
hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar PLC di SMK. Jurnal Pendidikan
Vokasi. 3(2): 178-19.
Zakiyah, S, & Wahyudi. (2017). Peningkatan Berpikir Kritis Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran IPA
tentang Gaya Siswa Kelas V SD. Kalam Cendekia. 5(3): 231-237.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 3: Surat Validasi Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 4: Hasil Validasi Ahli
a. Validasi oleh Dosen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
b. Validasi oleh Guru IPA di SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
c. Validasi Wali Kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 5: Instrumen Wawancara Wali Kelas
N
o
Garis Besar Pertanyaan Hasil
Wawancara
1
Apakah siswa mengalami kesulitan saat belajar IPA?
Apa materi IPA yang paling sulit dipahami oleh siswa?
Mengapa materi tersebut dianggap sulit untuk dipelajari oleh siswa?
Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi masalah tersebut?
Apakah bapak/ibu sudah mencoba model khusus untuk mengajarkan
materi tersebut?
Apakah ada kemajuan pada siswa ketika bapak/ibu menggunakan model
tersebut?
Menurut bapak/ibu apakah model tersebut sudah cocok untuk mengatasi
masalah tersebut?
2 Apakah siswa sering mengajukan pertanyaan ketika pembelajaran
berlangsung?
Apakah siswa sering menjawab pertanyaan dari bapak/ibu pada saat
pembelajaran berlangsung?
Bagaimana cara siswa mengajukan pertanyaan kepada bapak/ibu?
3 Apakah siswa sering menyimpulkan materi pembelajaran?
Bagaimana cara siswa dapat menarik kesimpulan pada saat pembelajarn?
4 Apakah siswa memiliki informasi yang luas mengenai materi yang
disampaikan pada saat pembelajara?
Apakah siswa mampu mengumpulkan informasi dari pembelajaran yang
bapak/ibu sampaikan?
5 Apakah siswa dapat mengindetifikasi masalah dalam pembelajaran?
Bagaimana cara siswa menemukan masalah pada pembelajaran?
6
Bagaimana cara siswa menyelesaikan masalah dalam pembelajaran?
Apakah ada cara yang digunakan oleh siswa untuk menyelesaikan
masalah?
7 Bagaimana cara siswa membedakan pendapatan yang benar dan salah
pada saat pembelaran berlangsung?
Bagaimana cara siswa menyampaikan pendapatnya?
Seberapa sering siswa mengemukan pendapatnya pada saat
pembelajaran?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 6: Hasil Wawancara
N
O
Garis Besar Pertanyaan Hasil Wawancara
1 Apakah siswa mengalami kesulitan
saat belajar IPA?
Iya, ada
2 Apa materi IPA yang paling sulit
dipahami oleh siswa?
Materi yang sulit di pahami siswa adalah
sistem pernapasan pada manusia
3 Mengapa materi tersebut dianggap
sulit untuk dipelajari oleh siswa?
Karena bersifat abstrak atau siswa tidak dapat
melihat organ bagian dalam pada sistem
pernapasan dan banyaknya materi yang
dipelajari seperti organ dan fungsinya,
membedakan setiap fungsi dari organ
pernapasan, gangguan, penyebab dari
ganguan sistem pernapasan dan proses
pernapasan.
4 Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi
masalah tersebut?
Dengan menayangkan sebuah video dan
memberikan siswa tugas yang berkaitan
dengan materi tersebut
5 Apakah bapak/ibu sudah mencoba
model khusus untuk mengajarkan
materi tersebut?
Sudah, tapi tidak ada kemajuan
6 Apakah ada kemajuan pada siswa
ketika bapak/ibu menggunakan model
tersebut?
Ada, walaupun belum sepenuhnya atau hanya
mengalami sedikit kemajuan sehingga belum
mencapai target yang diiginkan
7 Menurut bapak/ibu apakah model
tersebut sudah cocok untuk mengatasi
masalah tersebut?
Belum
8 Apakah siswa sering mengajukan
pertanyaan ketika pembelajaran
berlangsung?
Tidak sering, hanya satu-dua kali saja dalam
setiap pembelajaran
9 Apakah siswa sering menjawab
pertanyaan dari bapak/ibu pada saat
pembelajaran berlangsung?
Tidak terlalu sering, menjawab pertanyaan
jika ditunjuk oleh guru saja
10 Bagaimana cara siswa mengajukan
pertanyaan kepada bapak/ibu?
Tidak memiliki cara khusus, hanya
mendengarkan penjelasan guru kemudian
siswa dipancing oleh guru untuk mengajukan
pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
11 Apakah siswa sering menyimpulkan
materi pembelajaran?
Tidak
12 Bagaimana cara siswa dapat menarik
kesimpulan pada saat pembelajarn?
Dengan cara membuat catatan/ rangkuman
materi yang ditulis di buku siswa masing-
masing secara mandiri
13 Apakah siswa memiliki informasi
yang luas mengenai materi yang
disampaikan pada saat pembelajara?
Tidak, siswa hanya memiliki informasi yang
diberikan oleh guru saja
14 Apakah siswa mampu mengumpulkan
informasi dari pembelajaran yang
bapak/ibu sampaikan?
Tidak
15 Apakah siswa dapat mengindetifikasi
masalah dalam pembelajaran?
Tidak
16 Bagaimana cara siswa menemukan
masalah pada pembelajaran?
Dengan tayangan video atau dengan materi
yang disampaikan oleh guru
17 Bagaimana cara siswa menyelesaikan
masalah dalam pembelajaran?
Dengan cara mendengarkan penjelasan guru
18 Apakah ada cara yang digunakan oleh
siswa untuk menyelesaikan masalah?
Tidak
19 Bagaimana cara siswa membedakan
pendapatan yang benar dan salah pada
saat pembelaran berlangsung?
Siswa belum dapat membedakan pertanyaan
yang benar atau salah karena informasi yang
diterima tidak dikembangkan
20 Bagaimana cara siswa menyampaikan
pendapatnya?
Dengan cara ditunjuk oleh guru
21 Seberapa sering siswa mengemukan
pendapatnya pada saat pembelajaran?
Masih sangat jarang, hanya satu-dua kali saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 7: Instrumen Observasi Sikap Berpikir Kritis
N
o
Indikator Deskriptor Ya Tidak
1 Bertanya Dan
Menjawab
Pertanyaan
3. Siswa mampu mengajukan pertanyaan
sesuai dengan permasalahan yang
dibahas
4. Siswa mampu menjawab pertanyaam
sesuai dengan permasalahan yang
dibahas
2 Menarik
kesimpulan-
kesimpulan dan
kesamaan-
kesamaan yang
diperlukan
5. Siswa mampu menarik kesimpulan dari
permasalahan yang dibahas
3 Mengumpulkan
dan menyusun
informasi yang
diperlukan
6. Siswa dapat menyusun informasi dari
masalah yang dibahas
4 Merumuskan
masalah
7. Siswa dapat menemukan masalah yang
berkaitan dengan materi yang
disampaikan
5 Menemukan cara-
cara yang dapat
dipakai untuk
menangani
masalah-masalah
8. Siswa dapat menemukan strategi-strategi
untuk menyelesaikan masalah yang
dibahas dengan benar.
6 Menganalis
argumen
9. Siswa dapat membedakan pendapat yang
tepat dan yang belum tepat
10. Siswa mampu memilih satu pendapat
yang menarik untuk di bahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 8: Lembar Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa
No. Nama Siswa
Indikator 2.1.1 Jumlah
Skor Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Andana Shinta Bella Lorenza
2 Angeline Mustika Putri Vinanta
3 Anysia Novelani Talenty
4 Beatrix Herwina Saraswati
5 Benedictus Suryo Amadeo
6 Civa Ruth Dinova
7 Elisabeth Keyla Putri Nugraha
8 Fransiskus Radya Tuaro Putra
9 Gabriel Vincentius Pratama
10 Gisela Meira Gita Serafina
11 Hilarion Joevanka Oktaviano
Prasetyo
22 Julian Radya Sacca
12 Karyna Josephine Hartadi
14 Kenzo Putra Rajasa
15 Kristina Yulianti
16 Laurensia Areta
17 Maria Brenda Christi
18 Megumi Marfine Ruamba
19 Michella Avara Kinasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
20 Nathania Angela Laqueisha de
Lima
21 Neville James Royase Kambu
22 Octavianus Adithya Kresna
23 Paola Titis Dawai Violin
24 Raditya Maheswara
25 Rafael Nathan Adinata
Poerboyo
26 Vincentia Felicita Merry Yosida
27 Yahya Hatta Rajasa
28 Yohanes Andhika Krisdiantoro
29 Yoseph Calasancius Parama
Putra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 9 : Hasil Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 10: Soal Evaluasi Siklus I
Nama :
Hari, tanggal :
A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A,B,C dan D di bawah ini
yang menurut Anda paling benar!
1. Perhatikan organ-organ berikut ini!
1. Kerongkongan
2. Mulut
3. Paru-paru
4. Bronkus
5. Epiglottis
Nomor yang menunjukkan organ pernapasan pada manusia adalah…
A. 1,3,4 B. 2,3,5 C. 3,4,5 D. 1,4,5
2. Perhatikan tabel di bawah ini….
1. menyaring kotoran yang tidak tertangkap oleh laring sebelum masuk ke
paru-paru
2. sebagai jalur udara untuk masuk dan kaluar dari paru-paru
3. saluran berupa tabung berotot yang menghubungkan dan menyalurkan
makanan dari rongga mulut ke lambung
4. memasukkan karbondioksida dan mengeluarkan oksigen dari dalam tubuh
Pada tabel di atas nomor yang menunjukkan fungsi dari alat-alat pernapasan pada
manusia adalah…..
A. 1 dan 2 C. 3 dan 4
B. 2 dan 3 D. 1 dan 4
3. Di bawah ini yang termasuk ke dalam organ pernapasan pada manusia yang
terletak di bagian dalam tubuh adalah…..
A. Hidung, trakea, faring, laring, dan paru-paru.
B. Hidung, mulut, faring, laring, dan paru-paru.
C. Jantung, trakea, faring, laring, dan paru-paru.
D. Trakea, faring, laring, bronkus dan paru-paru.
4. Saluran pernapasan dan pencernaan bertemu di faring. Pada sistem pernapasan,
udara dari faring masuk ke laring – trakea – bronkus – paru-paru. Sedangkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pada sistem pencernaan, makanan masuk dari mulut – faring – esophagus – dst.
Kemudian untuk memastikan agar udara tidak salah masuk ke esophagus atau
sebaliknya, di faring terdapat katup yang disebut…….
A.Laring
B.Bronkus
C.Epiglottis
D.Alveolus
5. Hermi sedang duduk di depan rumahnya sambil menghirup udara disekitarnya.
Udara yang Hermi hirup masuk melalui hidung, kemudian udara tersebut akan
dibersihkan dan dihangatkan di bagian hidung sebelum disalurkan ke organ
lainnya. Bagian hidung yang berfungsi untuk membersikan dan menghangatkan
udara masuk adalah…
A. Rambut-rambut hidung.
B. Pangkal hidung
C. Rongga hidung
D. Tulang rawan
6. Perhatikan gambar di bawah ini!
Organ yang memiliki 2 peran yaitu sebagai salur pencernaan yang membawa
makanan masuk ke dalam kerongkongan dan sebagai saluran pernapasan yang
berperan dalam proses masuknya udara kedalam pita suara serta menjadikan
manusia untuk bernapas melalui mulut. Pada gambar organ di atas dengan peran
tersebut ditunjukan pada huruf….
A. b B. c C. d D. e
7 . Pada proses pernapasan, penyaringan udara berlangsung di dalam ....
A. Bronkus C. Alveolus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
B. Hidung D. Laring
8. Pada pernapasan perut saat diafragma turun maka udara akan…..
A. Beredar ke seluruh tubuh
B. Keluar paru-paru
C. Masuk dalam paru-paru
D. Bergantian masuk
9. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai tahapan proses pernapasan adalah ..
A. Ekspirasi yaitu proses manarik napas dari luar tubuh
B. Inspirasi yaitu proses menarik napas dari dalam tubuh
C. Inspirasi yaitu proses mengeluarkan napas dari dalam tubuh
D. Ekspirasi yaitu terjadi ketika otot yang berada di antara tulang rusuk
berkontraksi.
10. Apabila otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi maka akan terjasi hal-hal
berikut, kecuali……
A. Rongga dada membesar
B. Tulang rusuk terangkat
C. Udara dari luar masuk ke paru-paru
D. Tekanan udara dalam paru-paru meningkat
11. Pada proses pernapasan dada yang berperan penting dalam meyalurkan udara ke
seluruh tubuh adalah….
A. Otot tulang rusuk
B. Otot diafragma
C. Paru-paru
D. Alveolus
12. Jimin akan mengeluarkan napas. Pada saat Jimin mengeluarkan napas otot
diafragma akan melemas sehingga rongga dada akan menjadi mengecil dan
mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada pun akan menjadi naik dan udara
akan…..
A. Tertekan masuk
B. Tertekan keluar
C. Mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
D. Mengalami peningkatan
13. Jenni sedang duduk di depan halaman rumahnya sambil menikmati segarnya
udara sore dilingkunannya. Ketika itu Jenni menghembuskan napas, pada saat itu
juga proses pernapasan bekerja yaitu dimulai dari otot tulang rusuk sebelah dalam
berkerut. Kemudian otot berkerut menekan diafragma. Setelah itu rongga dada
mengecil. Sehingga udara dalam paru-paru keluar. Hal tersebut terjadi pada
fase……
A. Fase inspirasi dalam pernapasan dada
B. Fase ekspirasi dalam pernapasan dada
C. Fase inspirasi dalam pernapasan peru
D. Fase ekspirasi dalam pernapasan perut
14. Jimin sedang menarik napas dengan udara yang sangat segar. Udara yang masuk
ke dalam tubuh Jimin mengalami kontraksi otot antar tulang rusuk sehingga
rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
Peristiwa tersebut disebut dengan proses pernapasan pada fase…
A. Inspirasi dalam pernapasan dada
B. Ekspirasi dalam pernapasan perut
C. Ekspirasi dalam pernapasan dada
D. Ispirasi dalam pernapasan perut
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Mengapa dinding hidung ditumbuhi rambut-rambut halus? Jelaskan!
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2. Bagaimana cara laring menjalankan tugasnya sebagai alat pernapasan?
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3. Sebutkanlah dua mekanisme proses pernapasan pada manusia?
………………………………………………………………………
4. Bagaimana proses CO2 keluar dari tubuh manusia?
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5. Bagaimana cara udara masuk ke dalam tubuh manusia?
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
6. Bagaimana cara kerja alveolus pada proses pernapasan?
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
7. Amatilah gambar dibawah ini!
Sebut dan Jelaskan proses pernapasan pada gambar diatas?
………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 11: Soal Evaluasi Siklus II
Nama :
Hari, tanggal :
A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A,B,C dan D di bawah ini
yang menurut Anda paling benar!
1. Sistem pernapasan manusia dapat mengalami gangguan atau kelainan yang
disebabkan oleh berbagai hal, kecuali….
A. Infeksi kuman
B. Gaya hidup yang salah
C. Kecelakaan atau bawaan
D. Sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak
2. Penyakit sinusitis memiliki berbagai gejala yang dirasakan oleh penderita
antara lain….
A. Suara serak
B. Batuk berdahak
C. Hidung tersumbat
D. Sakit tenggorokan
3. Penyakit asma merupakan gangguan pernapasann yang menyerang bagian….
A. Faring
B. Bronkus
C. Alveolus
D. Rongga hidung
4. Gangguan pada rongga hidung akan menimbulkan penyakit….
A. TBC
B. Asma
C. Renitis
D. Kanker paru-paru
5. Anton sering sekali mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Dia sering
mengalami sakit kepala, batuk terus menerus, napas sesak, nafsu makan
berkurang bahkan sampai pembekakan pada wajah. Pada saat berjalan cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Anton langsung mengalami kelehan yang kronis. Dari gejala-gejala tersebut
maka Anto mengalami penyakit….
A. TBC
B. Diptasi
C. Emfisema
D. Kanker paru-paru
6. Arnit sering mengeluh sakit bagian hidung. Ia sampai menangis karena tidak
dapat menahan rasa sakitnya. Melihat hal itu Arnit diajak oleh ibunya pergi ke
dokter untuk dipriksa. Setelah dipriksa oleh dokter ternyata Arnit mengalami
peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak
mengeluarkan lendir. Selain itu ternyata Arnit mengalami gejala seperti hidung
gatal, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan berair. Dari kasus tersebut maka
Arnit menderita penyakit….
A. Rhinitis
B. Faringitis
C. Influenza
D. Emfisema
7. Amita memiliki teman yang terkena penyakit TBC. Amita sering sekali
bermain bersamanya bahkan makan ditempat yang sama. Setelah bermain
bersama temannya itu Amita mengalami berbagai gejala-gejala penyakit salur
pernapasan. Gejala tersebut seperti sering berkeringat pada malam hari, Batuk-
batuk lebih dari 3 minggu, dan kadang-kadang juga disertai dengan darah.
Padahal dia termasuk orang yang sangat jarang terkena penyakit pada salur
pernapasan. Setelah dipriksa oleh dokter ternyata Amita juga terjangkit
penyakit TBC. Penyakit tersebut tertular dari teman bermainnya yang terkena
penyakit TBC.
Berdasarkan wacana di atas penyakit TBC yang diderita Amita ditularkan
melalui…
A. Makanan
B. Minum
C. Darah
D. Baju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
8. Berikut ini adalah cara-cara memilihara organ pernapasan kecuali…….
A. Memilihara organ-organ tubuh
B. Menjaga kesehatan lingkungan
C. Menjaga kesehatan organ pernapasan
D. Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan
9. Berikut ini adalah zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan kecuali…….
A. Kabut asap
B. Asap rokok
C. Minuman yang rendah gula
D. Makanan yang menandung bahan kimia
10. Pencermaran udara sangat berbahaya bagi alat pernapasan karena dapat
mengakibatkan…..
A. Suara menjadi kecil
B. Rusaknya alveolus
C. Sakit kerongkongan
D. Tenggorokan mengecil
11. Ketika jalan-jalan di taman, Jimin dan Kai melihat petugas taman yang sedang
menyirami dan merapikan pohon-pohon agar bisa tumbuh dengan baik.
Sehingga pohon tersebut bisa terus tumbuh dan nantinya bisa membuat taman
menjadi berudara sejuk. Petugas taman pada wacana di atas menerapkan
contoh dari….
A. Merawat lingkungan
B. Menjaga lingkungan
C. Menghilankan asap rokok
D. Menghilangkan populasi udara
12. Jena sering melakukan olahraga. Ia melakukan olahraga setiap hari bertujuan
untuk memperkuat dan memperlancar pernapasan. Ia meyakin bahwa ini
adalah cara sederhana untuk menciptakan kesehatan pada organ pernapasan
tanpa biaya yang mahal. Menurut Jena olahraga dan istirahat cukup dapat
membuat daya tubuhnya kuat sehingga jarang terkena penyakit pada salur
pernapasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Berdasarkan wacana di atas contoh olahraga yang dapat dilakukan oleh Jena
agar dapat memperkuat dan memperlancar pernapasan adalah….
A. Lari dan voli
B. Lari dan renang
C. Voli dan sepak bola
D. Renang dan bulutangkis
13. Pak amir sering membakar sampah plastik di depan rumahnya. Asap yang
ditimbulkan dari sampah yang terbakar sering menggagu warga sekitar. Tak
jarang masyarakat menalami kesulitan bernapas akibat asap tersebut. Ketua RT
pun memberi nasihat kepada Pak amir bahwa ia punya tanggung jawab juga
sebagai masyarakat untuk menjaga kondisi udara tetap bersih dan sehat.
Berdasarkan wacana di atas sebaiknya yang dapat dilakukan oleh pak Amar
agar tetap memilihara kesehatan organ pernapasan warga sekitar yaitu
dengan…..
A. Memilih tempat yang jauh dari warga untuk membakar sampah
B. Memberikan masker kepada setiap tetanga rumahnya
C. Membiarkan sampah menumpuk di area rumahnya
D. Membiarkan asap berkeliaran di sekitar rumahnya
14. Ardit membuat sebanyak mungkin ventilasi dalam rumah untuk menjaga
sirkulasi udara. Selain itu ia juga sangat mengutamakan kebersihan lingkungan
supaya tidak banyak debu berterbangan yang yan akan ikut masuk ke dalam
organ pernapasan saat kita menghirup napas, serta mencegah ruangan aar tidak
lembap. Itulah cara ia memilihara kesehatan organ pernapasan.
Berdasarkan wacana di atas tujuan dari Ardit mencegah ruangan lembap yaitu
agar terhindar dari….
A. Virus dan asap
B. Virus dan bakteri
C. Bakteri dan zat kimia
D. Pencemaran asap rokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Sebutkan kondisi-kondisi atau keadaan yang serius pada gangguan
pernapasan?(minimal 5)
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2. Jelaskan penyabab dari penyakit asma?
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
3. Pada umumnya gejala yang sering sekali muncul ketika kita mengalami
gangguan pernapasan yaitu batuk. Mengapa demikian, jelaskan pendapatmu!
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………..
4. Mengapa gangguan pernapasan dapat menyerang seseorang?
………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………......
5. Mengapa kabut asap dapat menyebabkan seseorang terserang penyakit pada
saluran pernapasan?
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………...
6. Mengapa setiap rumah harus memiliki banyak ventilasi?
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………...
7. Bagaimana cara menghindari zat-zat berbahaya yang dapat merusak organ
pernapasan pada manusia?
………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 12: Hasil Soal Evaluasi
Ketentuan Skor Pilihan Ganda Dan Esai
Bentuk soal Jumlah soal Skor maksimal
tiap soal
Jumlah skor
maksimal
Pilihan ganda 14 1 14
Esai 7 5 35
Nilai akhir : x 100
A. Hasil Soal Evaluasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
B. Hasil Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 13: Data Hasil Validasi Siklus I
PILIHAN GANDA
NO
RESP NOMOR SOAL
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12
2 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 19
4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22
6 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 12
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 20
8 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10
9 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12
10 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 13
11 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 19
12 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
13 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 17
14 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 9
15 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19
16 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8
17 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 15
18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 17
19 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 24
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24
21 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 15
22 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 7
23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 16
24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 24
25 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 17
26 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 9
27 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 17
28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
29 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 17
30 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 18
31 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 23
32 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 10
33 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 17
34 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10
35 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13
36 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 20
37 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23
38 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21
39 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 19
40 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8
41 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 9
42 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
SOAL ESAI
NO
RESP NOMOR SOAL
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 3 3 2 1 2 2 2 2 1 23
2 5 2 2 3 1 0 2 2 3 1 21
3 5 3 3 2 2 2 3 3 3 4 30
4 4 2 3 4 1 3 3 2 2 2 26
5 4 3 4 3 1 4 3 3 3 2 30
6 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 18
7 4 3 2 3 1 2 3 3 2 2 25
8 5 3 3 3 5 3 3 2 3 1 31
9 5 2 3 3 1 2 2 1 1 1 21
10 5 3 3 2 1 1 4 2 3 3 27
11 5 2 3 1 1 2 2 1 2 1 20
12 5 2 3 2 1 2 2 1 2 1 21
13 5 5 4 2 5 3 4 5 4 3 40
14 5 3 4 4 0 1 4 3 1 1 26
15 5 3 5 4 5 2 3 3 4 3 37
16 5 3 4 3 5 4 4 3 3 4 38
17 5 2 3 3 5 3 3 2 4 3 33
18 5 4 3 2 5 3 3 3 3 3 34
19 5 3 3 2 5 3 3 3 3 4 34
20 5 3 3 3 1 4 3 2 2 2 28
21 5 2 3 3 4 2 2 2 2 1 26
22 4 2 3 2 1 2 1 2 3 2 22
23 5 5 3 4 5 3 4 4 4 2 39
24 4 3 3 2 5 3 3 2 1 2 28
25 5 3 3 1 1 2 3 3 3 1 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
26 5 3 2 2 1 3 3 3 2 3 27
27 4 3 3 3 5 5 4 2 3 3 35
28 5 3 3 2 1 1 1 2 2 3 23
29 5 3 3 2 0 1 2 3 3 3 25
30 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 38
31 5 3 5 4 5 3 3 3 3 3 37
32 4 3 2 4 5 4 3 2 2 2 31
33 5 3 1 2 0 1 3 3 3 3 24
34 4 4 0 2 0 2 4 2 2 1 21
35 5 2 0 0 5 3 3 2 0 0 20
36 4 4 4 3 0 3 3 1 3 3 28
37 5 5 5 4 5 4 3 3 2 4 40
38 4 5 2 4 0 3 3 3 3 0 27
39 4 5 4 1 3 3 4 2 3 3 32
40 5 5 3 4 3 4 2 2 2 0 30
41 4 2 1 3 3 2 2 2 2 3 24
42 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 14 : Data Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II
PILIHAN GANDA
No
Resp NOMOR SOAL TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 11
2 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 13
3 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10
4 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 19
5 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 18
6 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 16
7 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 18
8 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14
9 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16
10 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10
11 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16
12 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
13 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 19
14 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 14
15 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 21
16 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 16
17 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 20
18 1 1 1 1 11 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 32
19 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 33
20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22
21 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 15
22 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 11
23 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 19
24 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 20
25 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 13
26 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 18
27 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 21
28 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
29 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19
30 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 19
31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 20
32 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 12
33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 21
34 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18
35 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 12
36 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 20
37 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 18
38 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 18
39 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21
40 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 17
41 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 15
42 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
SOAL ESAI
NO
RESP
NOMOR SOAL
TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 18
2 3 1 3 1 0 3 2 1 3 1 18
3 5 3 5 2 2 3 3 2 1 2 28
4 4 3 3 3 2 2 1 2 2 1 23
5 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 28
6 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 24
7 4 2 4 3 2 3 3 2 2 2 27
8 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 24
9 4 3 4 3 2 2 2 2 1 2 25
10 5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 29
11 5 3 3 2 2 2 2 2 3 1 25
12 4 3 4 2 2 2 3 2 2 2 26
13 4 3 3 3 4 3 2 2 1 1 26
14 4 3 3 2 3 2 2 1 1 2 23
15 3 3 3 4 3 4 3 4 5 3 35
16 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 29
17 3 3 4 3 2 5 3 3 3 3 32
18 3 3 3 2 2 5 4 4 3 3 32
19 3 3 3 2 3 5 2 3 3 3 30
20 4 3 3 2 2 5 3 4 4 2 32
21 4 3 3 2 2 2 2 1 1 2 22
22 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 17
23 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 28
24 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
25 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 22
26 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 19
27 4 3 3 3 5 5 4 2 3 3 35
28 5 3 3 2 1 1 1 2 2 3 23
29 5 3 3 2 0 1 2 3 3 3 25
30 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 38
31 5 3 5 4 5 3 3 3 3 3 37
32 4 3 2 4 5 4 3 2 2 2 31
33 5 3 1 2 0 1 3 3 3 3 24
34 4 4 0 2 0 2 4 2 2 1 21
35 5 2 0 0 5 3 3 2 0 0 20
36 4 4 4 3 0 3 3 1 3 3 28
37 5 5 5 4 5 4 3 3 2 4 40
38 4 5 2 4 0 3 3 3 3 0 27
39 4 5 4 1 3 3 4 2 3 3 32
40 5 5 3 4 3 4 2 2 2 0 30
41 4 2 1 3 3 2 2 2 2 3 24
42 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 15: RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
SIKLUS KE-1 PERTEMUAN KE-1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/Gasal
Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan.
Sub Tema : 1.Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 8 × 35
Hari/tanggal : Rabu, 11 Maret 2020
A. Tujuan Pembelajaran
IPA
2.1.1.1 Melalui proses pembelajaran, siswa mampu menunjukan minimal 4
sikap berpikir kritis dalam memahami organ pernapasan dan
fungsinya pada manusia dengan tepat.
3.2.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu mengkategorikan minimal 2 organ
pernapasan bagian dalam beserta fungsinya pada manusia dengan
tepat.
3.2.1.2 Melalui tayangan video, siswa mampu menganalisis minimal 2
fungsi dari organ pernapasan pada manusia dengan tepat.
4.2.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu membuat minimal 1 peta pikiran
tantang organ pernapasan dan fungsinya manusia dengan tepat dan
rapi.
Bahasa Indonesia
3.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu mengidentifikasi informasi
yang didapat dari buku ke dalam aspek: mengapa, dan bagaimana
dengan tepat.
4.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menuliskan informasi pada
teks terkait dengan pertanyaan mengapa dan bagaimana yang
didapat dari buku dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
B. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
N
o
Mapel Kompotensi Dasar Indikator
1.
IPA
2.1 Menerapkan sikap
berpikir kritis dalam
memahami organ pernapasan
dan fungsinya serta cara
memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.
2.1.1 Menunjukan sikap berpikir
kritis dalam memahami organ
pernapasan dan fungsinya pada
manusia
3.2. Menjelaskan organ
pernapasan dan fungsinya
pada hewan dan manusia,
serta cara memelihara
kesehatan organ pernapasan
manusia.
3.2.1 Mengkategorikan organ
pernapasan bagian dalam dan
fungsinya pada manusia.
3.2.2 Menganalisis fungsi dari organ
pernapasan pada manusia.
4.2. Membuat model
sederhana organ pernapasan
manusia
4.2.1 Membuat peta pikiran tantang
organ pernapasan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
2
Bahasa
Indonesia
3.2 Mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke
dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana
3.2.1 Mengidentifikasi informasi
yang didapat dari buku ke dalam
aspek: mengapa,dan bagaimana
4.2 Menyajikan hasil
klasifikasi
informasi yang didapat dari
buku yang
dikelompokkandalam aspek:
apa, dimana, kapan,
siapa,mengapa, dan
bagaimana menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Menuliskan informasi pada teks
terkait dengan pertanyaan mengapa
dan bagaimana yang didapat dari
buku.
D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Teks bacaan” organ pernapasan pada manusia”
IPA : Organ pernapasan pada manusia
E. Pendekatan, Model, Metode, dan TeknikPembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Tematik Integratif, Saintifik
Model Pembelajaran : PBL (Problem Basic Learning)
Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, dan ceramah.
Teknik/Tipe : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Sintaks Model
Pembelajaran
Problem based learning
Deskripsi kegiatan
pembelajaran
Alokasi waktu
Penggalan 1 (3 x35)
Kegiatan
Awal
1. Guru mengucapkan salam.
2. Siswa renungan bersama di
dampingi guru di kelas.
3. Siswa melakukan presensi
bersama dengan guru.
4. Siswa membaca buku atau
cerita yang telah disiapkan.
( Literasi)
5. Siswa dan Guru membuat
sebuah kesepakatan.
6. Siswa diajak untuk
bernyanyi bersama
(Motivasi)
7. Siswa dan guru melakukan
tanya-jawab organ
pernapasan pada manusia:
Ada berapa organ
pernapasan pada manusia?
(Apersepsi)
8. Siswa dijelaskan tentang
tema/sub tema, tujuan
pembelajaran, kompetensi
yang akan dicapai dan
skenario pembelajaran yang
akan dilaksanakan
(Orientasi)
10 menit
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
9. Siswa diberikan tayangan
sebuah video tentang organ
dan fungsi pernapasan pada
manusia
10. Siswa diminta untuk
mengamati video tersebut
( Mengamati )
11. Siswa diminta untuk
mengkategorikan organ
pernapasan bagian dalam
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
berdasarkan tayangan video.
12. Siswa diberiksan sebuah
pertanyaan yaitu “bagaimana
udara dapat masuk ke dalam
tubuh kita?” (Menalar)
13. Siswa mengumpulkan ide
atau pendapat untuk
menjawab pertanyaan guru
14. Siswa diminta untuk menarik
kesimpulan dari jawaban-
jawaban yang ada atas
pertanyaan dari guru.
15. Siswa dibagikan ke dalam
beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
16. Guru menyediakan media
CIRCLE Q.
17. Siswa diberikan penjelasan
tentang cara penggunaan
media CIRCLE Q.
18. Siswa diminta untuk
menunjukkan 1 orang dalam
kelompok sebagai
perwakilan untuk
memainkan media tersebut
19. Siswa memainkan media
tersebut sesuai dengan cara
penggunaan yang telah di
jelaskan oleh guru.
20. Siswa mengambil kartu
pertanyaan sesuai dengan
nomor yang telah ditargetkan
21. Siswa menunjukan
permasalahan yang ada pada
kartu tersebut ke dalam
kelompok
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
22. Guru membagikan LKPD
untuk menjawab atau
menyelesaikan
permasalahan dari kartu
pertanyaan yang telah
didapatkan. (Mencoba)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
23. Siswa diminta untuk
berdiskusi untuk menyusun
strategi atau cara-cara untuk
memecahkan masalah yang
telah didapatkan dalam
kelompok.
24. Siswa menuliskan
informasi-informasi yang
berkaitan dengan
permasalahan di LKPD.
25. Siswa yag masih mengalami
kesulitan dibantu oleh guru.
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
26. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk mengidentifikasi
penangan pada
permasalahan sesuai dengan
strategi yang sudah di susun.
27. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk menuliskan
ide/pendapat yang
ditemukannya untuk
menyelesaikan
permasalahan yang ada.
28. Siswa diminta kelompok
untuk mengumpulkan
ide/pendapat yang
ditemukan oleh anggota
kelompok.
29. Siswa dimasing-masing
kelompok memilih
ide/pendapat yang paling
tepat untuk penyelesaian
masalahan tersebut dari
berbagai ide yang ada.
30. Guru membimbing setiap
kelompok untuk dapat
melakukan penyeleksian
ide/pendapat sebagai
alternatif untuk penemuan
solusi untuk menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
masalah.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
karya
31. Siswa diminta untuk
menyiapkan laporan berupa
peta pikiran dari hasil
diskusi kelompok secara
rapi, rinci, dan sistematis.
32. Setiap kelompok diminta
untuk membuat atau
menyusun peta pikiran
tentang solusi dari
permasalahan tersebut.
33. Siswa dalam masing-masing
kelompok memilih satu
anggota untuk
mempresentasikan hasil
diskusi.
34. Setiap kelompok diundi
untuk maju presentasi ke
depan kelas.
35. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi.
(Mengkomunikasi)
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
36. Siswa diarahkan untuk
bertanya/berpendapat
kepada kelompok yang
sedang presentasi.
(Menanya)
37. Siswa diberikan penguatan
oleh guru
38. Guru mengumpulkan semua
hasil diskusi setiap
kelompok.
39. Siswa diminta untuk
menarik kesimpulan dari
jawaban-jawaban yang telah
disampaikan di kelas.
40. Siswa diberikan tayangan
video tentang penjelasan
secara detail mengenai
materi organ pernapasan dan
fungsinya pada manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Kegiatan
akhir
41. Siswa diminta untuk
membaca buku tematik.
42. Siswa diminta untuk doa
istirahat
10 menit
Penggalan 2 (3 x 35 menit)
Awal
1. Guru mengucapkan salam
2. Siswa ditanyakan mengenai
materi yang telah diajarkan
sebelumnya
3. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran (orientasi)
5 menit
Kegiatan inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
4. Guru membagikan teks
bacaan tentang organ
pernapasan dan fungsinya
pada manusia
5. Siswa diminta untuk
mengamati teks bacaan
tersebut (mengamati)
6. Siswa diberikan pertanyaan
“apa yang kalian dapatkan
dari teks bacaan tersebut”?
7. Siswa menjawab pertanyaan
tersebut.
8. Guru menyediakan media
CIRCLE Q.
9. Siswa diminta untuk
memainkan media tersebut
sesuai dengan yang telah
ditunjukan oleh guru
10. Siswa menemukan
permasalahan tersebut yaitu
sebuah judul teks bacaan
11. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru.
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Langkah 2:
Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
12. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok
13. Siswa diminta berdiskusi
untuk membuat pertanyaan
dari judul teks bacaan yang
telah didapatkan.
14. Siswa dalam kelompok
menyusun strategi untuk
membuat pertanyaan dari
judul teks bacaan yang
berkaitan dengan organ
pernapasan pada manusia
15. Siswa menuliskan ide-ide
yang digunakan untuk
membuat pertanyaan dari
teks bacaan.
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
16. Siswa memilih ide yang
paling menarik untuk
dipresentasikan
17. Dengan bimbingan guru,
siswa bersama kelompok
mengkomunikasikan
rencana yang telah dibuat
yaitu menyusun kalimat
pertanyaan tentang judul
teks bacaan yang berkaitan
tentang organ pernapasan
pada manusia.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
18. Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah
mereka buat yang berbentuk
informasi baru.
19. Siswa bersama kelompok
berdiskusi untuk
menemukan jawaban dari
pertanyaan yang meliputi 3
aspek yaitu kapan, mengapa,
dan bagaimana.
20. Guru meminta setiap
kelompok untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
menyimpulkan hasil dari
diskusi dengan informasi
baru.
21. Siswa diminta untuk
presentasi hasil diskusi di
depan kelas.
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
22. Setiap kelompok yang tidak
presentasi memberikan
tanggapan kepada kelompok
yang presentasi.
23. Guru memberikan
penguatan kepada setiap
kelompok.
Penutup 24. Guru menyampaikan
rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya.
25. Siswa diberikan motivasi
oleh guru.
26. Siswa diminta untuk
beristirahat.
15 menit
Penggalan 3 (2 x 35 menit)
Kegiatan
Awal
1. Guru mengucapkan salam.
2. Siswa dan guru melakukan
tanya-jawab fungsi
pernapasan pada manusia.
Apersepsi
3. Siswa di jelaskan tentang
tema/sub tema, tujuan
pembelajaran, kompetensi
yang akan dicapai dan
skenario pembelajaran yang
akan dilaksanakan
(Orientasi)
10 menit
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
4. Siswa diberikan teks bacaan
tentang fungsi dari organ
pernapasan pada manusia
5. Siswa diberikan pertanyaan
oleh guru” apa yang kalian
peroleh dari teks bacaan
tersebut?”
6. Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan dari
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
guru dengan membuat
pertanyaan dan jawabaan dari
teks tersebut.
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
7. Guru membagikan siswa
kedalam beberapa kelompok
yang terdiri dari 4-5 siswa.
8. Siswa diminta berdiskusi
untuk menjawab pertanyaan
dari guru kemudian
menyusun pertanyaan dengan
kata penting dari jawaban
tersebut
9. Siswa dalam masing-masing
kelompok membuat
pertanyaan.
10. Setiap kelompok menyusun
strategi untuk memecahkan
masalah yang ada.
11. Siswa menuliskan data-data
yang berkaitan dengan
permasalahan yang mereka
temukan untuk meyelesaikan
permasalahan yang ada.
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
12. Siswa dalam masing-masing
kelompok diminta untuk
mengumpulkan ide yang
ditemukannya untuk
menyelesaikan permasalahan
tersebut
13. Siswa diminta untuk memilih
ide/pendapat yang paling
tepat untuk penyelesaian
masalahan tersebut dari
berbagai ide yang ada dalam
kelompok.
14. Siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah
disusun.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
karya
15. Siswa membuat sebuah
kesimpulan dari semua
jawaban yang ada sehingga
membentuk sebuah informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
yang mereka temukan dalam
teks bacaan.
16. Siswa diminta menyiapkan
laporan hasil diskusi
kelompok secara rapi, rinci,
dan sistematis
17. Siswa diminta dalam
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi secara bergantian.
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
18. Siswa yang tidak presentasi
memberi tanggapan atau
pertanyaan kepada kelompok
yang presentasi
19. Guru memberikan penguatan
atas kemauan siswa.
20. Guru mengumpulkan semua
hasil diskusi setiap
kelompok.
21. Dengan tanya jawab, guru
mengarahkan semua siswa
pada kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut
Kegiatan
akhir
22. Siswa diminta untuk
membaca buku tematik.
23. Siswa diminta untuk
membacakan doa pulang
10 menit
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
a. Sumber belajar
Buku Siswa Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Buku Guru Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
b. Media
Video
CIRCLE Q
H. Penilaian
No. Mapel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
1. IPA
Sosial 2.1.1 Menunjukan
sikap berpikir kritis
dalam memahami
organ pernapasan dan
fungsinya pada
manusia
Obsevasi
Lembar
observasi,
rubrik
penilaian, dan
pedoman
penilaian
Pengetahuan 3.2.1
Mengkategorikan
organ pernapasan
bagian dalam beserta
fungsinya pada
manusia.
3.2.2 Menganalisis
fungsi dari organ
pernapasan pada
manusia.
Tes Tertulis
Kisi-kisi soal,
soal tes isian,
kunci
jawaban, dan
pedoman
penilaian
Keterampilan 4.2.1 Membuat peta
pikiran tantang organ
pernapasan manusia
Produk
Lembar
penilaian,
rubrik
penilaian, dan
pedoman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
I. LAMPIRAN
1. Materi Pembelajaran
2. Media Pembelajaran
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
4. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian KI-2
5. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian KD-3
6. Lembar Penilaian, Rubrik Penialain, dan Pedoman Penilaian KD-4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Hidung
Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau
udara untuk bernapas. Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun
dari tulang rawan, tulang otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga
hidung yang berperan penting dalam proses pernapasan. Dinding hidung
ditumbuhi rambut-rambut halus yang berfungsi untuk meyaring kotoran
dari udara yang dihirup
Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur
keluarnya karbon dioksida (CO2)
Faring
Materi Pembelajaran
IPA
ORGAN PERNAPASAN DAN FUNGSINYA PADA MANUSIA
Faring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Faring adalah hulu kerongkongan yang merupakan percabangan dua
saluran. Saluran yang menghubungkan mulut-kerongkongan dan hidung-
tenggorokan. Saluran penghubung mulut dengan kerongkongan disebut
saluran pencernaan atau orofarings yang berada pada bagian belakang.
Sedangkan, saluran penguhubung hidung dengan tenggorokan disebut
saluran pernapasan atau nasofarings yang berada pada bagian depan.
Faring berfungsi dalam proses masuknya udara ke dalam pita suara
untuk menghasilkan suara. Faring juga menjadikan manusia mungkin
untuk bernapas melalui mulut.
Laring
Laring merupakan bagian atas tenggorokan yang berisi pita suara.
Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring. Laring
terdiri atas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak. Laring juga
merupakan aluran pernapasan yang membawa udara menuju ke trakea
Bagian pangkal laring terdapat epiglotis yan berfungsi sebagai katup
pangkal tenggorokan untuk membuka dan menutup trakea.
Trakea (batang tenggorokan.
Pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan bergerak dan
mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.
Fungsi dari trakea adalah untuk menyediakan tempat bagi udara yang
dibawa masuk dan udara yang dikeluarkan.
Cabang Batang Tenggorokan (bronkus)
Struktur lapisan dalam bronkus sama dengan trakea, tetapi bentuk
tulang rawan bronkus tidak teratur. Cincin tulang rawan bronkus lebih
besar. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Fungsinya membantu mengatur jumlah udara dan juga oksigen yang
akan masuk ke dalam paru-paru, sesuai dengan kebutuhan dari paru-
paru itu sendiri.
Paru-paru
Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh
lapisan bernama pleura. Letaknya berada di rongga dada di atas
diafragma. Bentuknya mirip seperti spons dan terdiri dari 2 bagian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen.
Sementara paru-paru kanan mempunyai 3 segmen.
Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida
dari darah.
Teks bacaan biasanya terdiri dari beberapa alinea atau paragraf. Sebuah
teks bacaan biasanya membicarakan satu tema. Tema dapat diketahui
dengan melihat judul teks. Isi teks dapat diketahui dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dengan konsep 5W 1H.
5W 1H adalah What (apa isi teks), Where (di mana terjadinya), When
(kapan terjadinya), Who (siapa pelakunya), Why (mengapa terjadi) dan
How (bagaimana kejadiannya).
Namun pada pembelajaran hari kita akan menemukan sebuah informasi
baru dari teks bacaan dengan 2 aspek yaitu bagaimana, dan mengapa.
Menemukan sebuah informasi baru dari teks bacaan berikut ini!
Organ pernapasan pada manusia
Manusia adalah mahluk hidup yang memiliki berbagai organ
pernapasan. Organ pernapasan manusia terdiri dari hidung, faring,
laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Organ-organ tersebut memiliki
tugas atau peran yang berbeda-beda. Semua peran dan tugas sangat
penting bagi tubuh kita.
Peranan organ tersebut seperti hidung yang mempunyai peran
penting di dalam proses pernapasan yaitu untuk melembabkan,
menghangatkan dan juga menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh.
Selain itu ada faring yang berperan sebagai jalur agar udara dari hidung
bisa mencapai paru-paru melewati laring dan trakea. Selain kedua organ
tersebut masih ada laring yang berperan untuk melindungi saluran
Bahasa Indonesia
Teks bacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
pernapasan dibawahnya dengan cara menutup secara cepat pada
stimulasi mekanik, sehingga mencegah masuknya benda asing ke dalam
saluran napas. Trakea memiliki peran untuk menyediakan tempat bagi
udara yang dibawa masuk dan udara yang dikeluarkan. Sedangkan
bronkus tidak kalah penting yaitu memiliki peran untuk membantu
mengatur jumlah udara dan juga oksigen yang akan masuk ke dalam
paru-paru, sesuai dengan kebutuhan dari paru-paru itu sendiri. Organ
yang terakhir ini juga tidak kalah penting yaitu paru-paru yang berperan
untuk menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.
Petunjuk tugas tersebut adalah “Tuliskan Pertanyaan dengan aspek
mengapa dan bagaimana “
1. Bagaimana cara laring melindungi saluran pernapasan?
2. Mengapa hidung dan trakea berperan penting dalam organ
pernapasan?
Itulah salah satu contoh pertanyaan berdasarkan teks bacaan.
MEDIA
VIDEO CIRCLE Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Petunjuk Kegiatan:
a. Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk memainkan media CIRCLE Q.
b. Tembaklah CIRCLE Q menggunakan pistol yang telah di sediakan
c. Ambillah nomor kartu didalam box kartu sesuai dengan nomor yang
terkena peluru pistol di CIRCLE Q.
d. Kemudian selesaikan masalah yang ada dalam kartu tersebut kedalam
kotak yang telah di sediakan!
e. Setiap anggota kelompok wajib mengeluarkan minimal satu solusi dari
permasalahan tersebut.
Petunjuk Kegiatan:
1. kumpulan semua jawaban anggota kelompok yang berkaitan dengan
masalah yang didapatkan pada media?
2. kemudian dari jawaban/ide tersebut buatlah peta pikiran (mind
map) ke dalam kotak di bawah ini!
LKPD
Nama Anggota Kelompok:
1___________ 4. ___________
2___________ 5. ___________
3___________
LKPD 2
Nama Anggota Kelompok:
1___________ 4. ___________
2___________ 5. ___________
3___________
KOTAK JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Mupel IPA
Indikator 2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis dalam memahami organ pernapasan dan
fungsinya pada manusia
Jenis : Observasi
Lembar
penilaian
LEMBAR OBSERVASI KI-2
Mupel : IPA Hari, tanggal: . . .
KD : 2.1
Petunjuk:
- Berilah angka 1 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan kesesuaian
dengan hasil pengamatan
- Berilah angka 0 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan
ketidaksesuaian dengan hasil pengamatan
No. Nama Siswa
Indikator 2.1.1 Jumlah
Skor Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2
3
4
dst.
INSTRUMEN PENILAIAN KI-2
Aspek Sikap Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Perhitungan Nilai :Nilai = x 100
Rubrik penilaian indikator 2.1
N
o
Indikator Deskriptor (aspek yang diamati) Ya
(1)
Tidak
(0)
1 Bertanya Dan
Menjawab Pertanyaan
1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan
permasalahan yang di bahas
2. Siswa mampu menjawab pertanyaam sesuai dengan
permasalahan yang di bahas
2 Menarik kesimpulan-
kesimpulan dan
kesamaan-kesamaan
yang diperlukan
3. Siswa mampu menarik kesimpulan dari permasalahan
yang dibahas
3 Mengumpulkan dan
menyusun informasi
yang diperlukan
4. Siswa dapat menyusun informasi dari masalah yang
dibahas
4 Merumuskan masalah 5. Siswa dapat menemukan masalah yang berkaitan
dengan materi yang disampaikan
5 Menemukan cara-cara
yang dapat dipakai
untuk menangani
masalah-masalah
6. Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk
menyelesaikan masalah yang dibahas dengan benar.
6 Menganalis argumen 7. Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat dan
yang belum tepat
8. Siswa mampu memilih satu pendapat yang menarik
untuk di bahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Perhitungan Nilai :Nilai = x 100
KISI-KISI SOAL
Kelas/Semester : V/ 1
Tema/ : 2. Udara sehat untuk tubuh
Subtema/ Pembelajaran : 2. Keberagaman Makhluk Hidup di
Lingkunganku /1
No. Muatan
Pelajaran
Kompetensi
Dasar Indikator Soal
Bentuk
Soal Bobot
No.
Soal
1. IPA 3.2 Menjelaskan
organ
pernapasan
dan
fungsinya
pada hewan
dan
manusia,
serta cara
memelihara
kesehatan
organ
pernapasan
manusia.
3.2.1
Mengkategorikan
organ pernapasan
bagian dalam
beserta fungsinya
pada manusia.
Pilihan
ganda
Esay
7
5
1-7
1
3.2.2
Menganalisis
fungsin dari
organ pernapasan
pada manusia.
Pilihan
ganda
Esai
8
20
8-15
2-5
INSTRUMEN PENILAIAN KD-3
Aspek Pengetahuan
IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
3.2.1. Mengidentifikasi informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek:
mengapa, dan bagaimana dengan tepat.
Daftar soal isian
Bacalah petunjuk tugas berikut ini! (tugas didapatkan dari teks bacaan
berjudul “organ pernapasan pada manusia”di lampiran materi)
Petunjuk tugas tersebut adalah “Tuliskan Pertanyaan dari teks bacaan
yang telah dibagikan dengan aspek mengapa dan bagaimana dan
jawablah pertanyaan tersebut dalam bentuk tabel!
Rubrik penskoran
Kriteria Skor
1. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang terdiri aspek
bagaimana dan kapan sesuai dengan teks bacaan dan memuat sebuah
jawaban atas pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 10
2. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang terdiri aspek
bagaimana dan kapan sesuai dengan teks bacaan dan tidak memuat
sebuah jawaban atas pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 8
3. Jika siswa hanya menjawab satu aspek pertanyaan antara bagaiamana dan
kapan sesuai dengan teks bacaan dan menandung sebuah jawaban atas
pertenyaan tersbut maka di beri skor 6
4. Jika siswa hanya menjawab satu aspek pertanyaan antara bagaiamana dan
kapan sesuai dengan teks bacaan dan tidak memuat sebuah jawaban atas
pertenyaan tersbut maka di beri skor 4
5. Jika jawaban siswa tidak mengandung 2 aspek pertanyaan bagaimana dan
mengapa namun sesuai teks bacaan dan memuat sebuah jawaban atas
pertanyaan yang dibuat, diberi skor 2
6. Jika siswa tidak menjawab soal maka di beri skor 0
Nilai : x 100
Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Mupel :IPA
Indikator : 4.2.1 Membuat peta pikiran tantang organ pernapasan manusia
Jenis : Produk
Lembar
penilaian
LEMBAR PENILAIAN PRODUK (MIND MAP)
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Jumlah
Skor Kata
Kunci
Desain
(Warna dan
gambar)
Hubungan
cabang utama
dengan cabang
lainnya
1.
2.
3.
4.
dst.
Rubrik
penilaian
RUBRIK PENILAIAN
Aspek yang
Dinilai
Skor
4 3 2 1
1. Kata Kunci Penggunaan kata
kunci yang sangat
efektif (semua ide
ditulis dalam
bentuk kata kunci)
Semua ide
ditulis dalam
kata kunci dan
kalimat
Penggunaan
kata kunci
terbatas (semua
ide ditulis dalam
bentuk kalimat)
Tidak ada atau
sangat terbatas
dalam
pemilihan kata
kunci
(beberapa ide
ditulis dalam
bentuk
paragraf)
2. Desain
(Warna dan
gambar)
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
Tidak
mengggunakan
warna dan
gambar atau
INSTRUMEN PENILAIAN KD-4
Aspek Keterampilan
IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
gambar/simbol
pada ide sentral,
cabang utama dan
cabang lainnya
gambar/simbol
hanya pada ide
sentral, dan
cabang utama
gambar/simbol
pada ide sentral
hanya
menggunakan
satu warna
3. Hubungan
cabang
utama
dengan
cabang
lainnya
Menggunakan
lebih dari 3
cabang
Menggunakan 3
cabang
Menggunakan 2
cabang
Hanya
menggunakan
1 cabang
Perhitung
an Nilai Nilai = x 100
4.2.1.1 Menuliskan informasi pada teks terkait dengan pertanyaan mengapa dan
bagaimana yang didapat dari buku.
Rubrik penilaian
Kriteria Ketercapaian
Ya (skor 5) Tidak (skor 0)
Siswa mampu menuliskan
sebuah informasi pada teks
bacaan terkait dengan
pertanyaan mengapa dan
bagaimana
Siswa mampu menggunakan
bahasa dan tulisan yang jelas
Jumlah skor
Nilai = x 100
Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
SIKLUS KE-1 PERTEMUAN KE-2
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/Gasal
Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan.
Sub Tema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih
Pembelajaran : 5
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 8 × 35
Hari/tanggal : Kamis, 12 Maret 2020
C. Tujuan Pembelajaran
IPA
2.1.1.1 Melalui media proses pembelajaran, siswa mampu menunjukan
minimal 4 sikap berpikir kritis dalam memahami organ pernapasan
dan fungsinya pada manusia dengan tepat.
3.2.1.1 Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengidentifikasiminimal
1 mekanisme dari proses pernapasan pada manusia dengan tepat.
3.2.1.2 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menganalisis minimal 1 proses
pernapasan pada manusia
4.2.1.1 Melalui penjelasan dari guru, siswa mampu membuat minimal 1 bagan
tantang proses pernapasan manusia dengan tepat dan rapi.
Bahasa Indonesia
3.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menemukan informasi yang
didapat dari buku ke dalam aspek: kapan, mengapa, dan bagaimana
dengan tepat.
4.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menuliskan minimal 1 informasi
pada teks terkait dengan pertanyaan kapan, mengapa dan bagaimana
yang didapat dari buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
D. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
No Mapel Kompetensi dasar Indikator
1. IPA
2.1 Menerapkan sikap berpikir
kritis dalam memahami organ
pernapasan dan fungsinya serta
cara memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.
2.1.1 Menunjukan sikap
berpikir kritis dalam
memahami proses
pernapasan pada
manusia
3.2. Menjelaskan organ
pernapasan dan fungsinya pada
hewan dan manusia, serta cara
memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.
3.2.1 Mengidentifikasi
mekanisme dari proses
pernapasan pada
manusia dengan tepat.
3.2.1 Menganalisis
proses pernapasan pada
manusia.
4.2. Membuat model sederhana
organ pernapasan manusia
4.2.1 Membuat bagan
tantang proses
pernapasan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
No Mapel Kompetensi dasar Indikator
2.
Bahasa
Indonesia
3.2 Mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke
dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana
3.2.1 Menerangkan
informasi yang didapat
dari buku ke dalam
aspek: kapan, mengapa,
dan bagaimana
4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari
buku yang dikelompokkan
dalam aspek: apa, dimana,
kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Menuliskan
informasi pada teks
bacaan yang terkait
dengan pertanyaan
kenapa, mengapa dan
bagaimana yang didapat
dari buku.
D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Mengemukakan aspek kapan, mengapa, dan
bagaimana
IPA : Proses pernapasan pada manusia
E. Pendekatan, Model, Metode, dan TeknikPembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Tematik Integratif, Saintifik
Model Pembelajaran : PBL (Problem Basic Learning)
Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, dan
ceramah.
Teknik/Tipe :-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Sintaks Model
Pembelajaran
Problem based learning
Deskripsi kegiatan
pembelajaran
Alokasi
waktu
Penggalan 1 (3x35)
Kegiatan
Awal
1. Guru mengucapkan
salam.
2. Siswa renungan bersama
di dampingi guru di kelas.
3. Siswa melakukan presensi
bersama dengan guru.
4. Siswa membaca buku atau
cerita yang telah
disiapkan. ( Literasi)
5. Siswa dan Guru membuat
sebuah kesepakatan.
6. Siswa menyanyikan lagu
“tepuk semangat”
(Motivasi)
7. Siswa dan guru
melakukan tanya-jawab
tentang proses pernapasan
pada manusia.
(Apersepsi)
8. Siswa dijelaskan tentang
tema/sub tema, tujuan
pembelajaran, kompetensi
yang akan di capai dan
skenario pembelajaran
yang akan dilaksanakan
(Orientasi)
10 menit
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
9. Siswa dibagikan ke dalam
beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
10. Guru menyediakan media
CIRCLE Q.
11. Siswa diberikan
penjelasan tentang cara
penggunaan media
CIRCLE Q.
12. Siswa diminta untuk
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
menunjukkan 1 orang
dalam kelompok sebagai
perwakilan untuk
memainkan media
tersebut.
13. Siswa memainkan media
tersebut sesuai dengan
cara penggunaan yang
telah dijelaskan oleh guru.
14. Siswa mengambil kartu
pertanyaan sesuai dengan
nomor yang telah
ditargetkan
15. Siswa menemukan sebuah
masalah yang berkaitan
dengan proses pernapasan
pada manusia dari balik
kartu tersebut
16. Siswa menunjukan
permasalahan yang ada
pada kartu tersebut ke
dalam kelompok
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
17. Guru membagikan LKPD
untuk menjawab atau
menyelesaikan
permasalahan dari kartu
pertanyaan yang telah
didapatkan. (Mencoba)
18. Siswa diminta untuk
berdiskusi untuk
menyusun strategi atau
cara-cara untuk
memecahkan masalah
yang telah didapatkan
dalam kelompok.
19. Siswa menuliskan
informasi-informasi yang
berkaitan dengan
permasalahan di LKPD.
20. Siswa yang masih
mengalami kesulitan
dibantu oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
21. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk mengidentifikasi
solusi atas permasalahan
yang ada sesuai dengan
strategi yang sudah di
susun. (Menalar)
22. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk menuliskan
ide/pendapat yang
ditemukannya untuk
menyelesaikan
permasalahan yang ada.
23. Siswa diminta kelompok
untuk mengumpulkan
ide/pendapat yang
ditemukan oleh anggota
kelompok.
24. Siswa dimasing-masing
kelompok memilih
ide/pendapat yang paling
tepat untuk penyelesaian
masalahan tersebut dari
berbagai ide yang ada.
25. Guru membimbing setiap
kelompok untuk dapat
melakukan penyeleksian
ide/pendapat sebagai
alternatif untuk penemuan
solusi untuk
menyelesaikan masalah.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
karya
26. Siswa diminta untuk
menyiapkan laporan
bagan dari hasil diskusi
kelompok secara rapi,
rinci, dan sistematis
27. Setiap kelompok diminta
untuk membuat atau
menyusun bagan tentang
proses pernapasan pada
manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
28. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk mempersiapkan
hasil diskuis untuk
presentasi.
29. Setiap kelompok diundi
untuk maju presentasi ke
depan kelas.
30. Siswa melakukan
presentasi sesuai nomor
undian.
(Mengkomunikasikan)
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
31. Siswa diarahkan untuk
bertanya/berpendapat
kepada kelompok yang
sedang presentasi.
(Menanya)
32. Siswa diberikan
penguatan oleh guru
33. Guru mengumpulkan
semua hasil diskusi setiap
kelompok.
34. Siswa diminta untuk
menarik kesimpulan dari
jawaban-jawaban yang
telah disampaikan di
kelas.
35. Siswa diberikan tayangan
video tentang penjelasan
secara detail mengenai
materi proses pernapasan
pada manusia
36. Siswa diminta untuk
mengidentifikasi
mekanisme dari proses
pernapasan berdasarkan
tayangan video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Kegiatan
akhir
37. Guru memberikan soal
evaluasi kepada siswa.
38. Siswa diminta untuk
membaca buku tematik.
39. Siswa diminta untuk
istirahat
10 menit
Penggalan 2 (3 x 35 menit)
Kegiatan
awal
1. Guru mengucapkan
salam
2. Guru menanyakan kabar
siswa setelah istirahat
3. Guru melakukan tepuk
semangat.
4. Siswa ditanyakan
mengenai materi yang
telah diajarkan
sebelumnya
5. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
(orientasi)
10 menit
Kegiatan inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
6. Guru membagikan teks
bacaan tentang proses
pernapasan pada manusia
7. Siswa diminta untuk
mengamati teks bacaan
tersebut (Mengamati)
8. Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa
“apa yang kalian
dapatkan dari teks bacaan
tersebut”?
9. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru.
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Langkah 2:
Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
10. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok
11. Siswa diminta untuk
membuat pertanyaan dari
teks bacaan tersebut.
12. Siswa dalam kelompok
menyusun strategi untuk
membuat pertanyaan dari
teks bacaan
13. Siswa menuliskan ide-ide
yang digunakan untuk
membuat pertanyaan dari
teks bacaan tentang
proses pernapasan pada
manusia.
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
14. Dengan bimbingan guru,
siswa bersama kelompok
mengkomunikasikan
rencana yang telah dibuat
yaitu menyusun kalimat
pertanyaan tentang teks
bacaan yang bertemakan
proses pernapasan pada
manusia.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
15. Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang telah
mereka buat yang
berbentuk informasi baru.
16. Siswa bersama kelompok
berdiskusi untuk
menemukan jawaban dari
pertanyaan yang meliputi
3 aspek yaitu kapan,
mengapa, dan bagaimana.
17. Guru meminta setiap
kelompok untuk
menyimpulkan hasil dari
diskusi dengan informasi
baru.
18. Siswa diminta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
presentasi hasil diskusi di
depan kelas.
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
19. Setiap kelompok yang
tidak presentasi
memberikan tanggapan
kepada kelompok yang
persentasi.
20. Guru memberikan
penguatan kepada setiap
kelompok.
21. Siswa bersama guru
menganalisis dan
mengevaluasi hasil
diskusi yang telah
dipresentasikan
Kegiatan
akhir
1. Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
untuk pertemuan
selanjutnya.
2. Siswa diberikan motivasi
oleh guru.
3. Siswa diminta untuk
istirahat
10 menit
Penggalan 3 (2x35)
Kegiatan
Awal
1. Guru mengucapkan
salam.
2. Guru mengajak siswa
untuk melakukan tepuk
semangat” (Motivasi)
3. Siswa dan guru
melakukan tanya-jawab
pembelajaran
sebelumnya. (Apersepsi)
4. Siswa dijelaskan tentang
tema/sub tema, tujuan
pembelajaran,
kompetensi yang akan di
capai dan skenario
pembelajaran yang akan
dilaksanakan (Orientasi)
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
5. Siswa diberikan teks
bacaan yang berjudul
“Bernapas Membutuhkan
Kekuatan Otot”
6. Siswa diberikan
pertanyaan oleh guru”
informasi apa yang kalian
dapatkan dari bacaan
tersebut?”
50 menit
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
7. Guru membagikan siswa
ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari
4-5 siswa.
8. Siswa diminta berdiskusi
untuk menjawab
pertanyaan dari guru
kemudian menyusun
pertanyaan dengan kata
penting dari jawaban
tersebut
9. Siswa dalam masing-
masing kelompok
membuat pertanyaan.
10. Setiap kelompok
menyusun strategi untuk
memecahkan masalah
yang ada.
11. Siswa menuliskan data-
data yang berkaitan
dengan permasalahan
yang mereka temukan
untuk meyelesaikan
permasalahan yang ada.
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
12. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk mengumpulkan ide
yang ditemukannya untuk
menyelesaikan
permasalahan tersebut
13. Siswa diminta untuk
memilih ide/pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
yang paling tepat untuk
penyelesaian masalahan
tersebut dari berbagai ide
yang ada dalam kelompok
14. Siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang telah disusun.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
karya
15. Siswa membuat sebuah
kesimpulan dari semua
jawaban yang ada
sehingga membentuk
sebuah informasi yang
mereka temukan dalam
teks bacaan.
16. Siswa diminta
menyiapkan laporan hasil
diskusi kelompok secara
rapi, rinci, dan sistematis
17. Siswa diminta dalam
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi secara bergantian.
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
18. Siswa yang tidak
presentasi memberi
tanggapan atau pertanyaan
kepada kelompok yang
presentasiGuru
memberikan penguatan
atas kemauan siswa.
19. Guru mengumpulkan
semua hasil diskusi setiap
kelompok.
20. Dengan tanya jawab, guru
mengarahkan semua siswa
pada kesimpulan
mengenai permasalahan
tersebut
Kegiatan
akhir
1. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
tentang materi yang
dipelajari hari ini.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
2. Guru memberikan refleksi
kepada siswa dengan
menyakan perasaan
setelah mengikuti
pembelajaran hari ini.
3. Siswa diminta untuk doa
pulang.
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
a. Sumber belajar
Buku Siswa Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Buku Guru Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Internet
b. Media
CIRCLE Q
H. Penilaian
No. Mapel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
1. IPA
Sosial 2.1.1 Menunjukan sikap
berpikir kritis dalam
memahami organ
pernapasan dan fungsinya
pada manusia
Obsevasi
Lembar
observasi,
rubrik penilaian,
dan pedoman
penilaian
Pengetahuan 3.2.1 Mengidentifikasi
mekanisme dari proses
pernapasan pada manusia
3.2.2 Menganalisis proses
pernapasan pada manusia.
Tes Tertulis
Kisi-kisi soal,
soal tes isian,
kunci jawaban,
dan pedoman
penilaian
Keterampilan 4.2.1 Membuat bagan
tantang proses pernapasan
Lembar
penilaian, rubrik
penilaian, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
No. Mapel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
pada manusia Produk pedoman
penilaian
2. Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.2.1 Mengidentifikasi
informasi yang didapat dari
buku ke dalam aspek: apa,
mengapa, dan bagaimana
Tes Tertulis
Kisi-kisi soal,
soal tes isian,
kunci jawaban,
dan pedoman
penilaian.
Keterampilan 4.2.1 Menuliskan Informasi
pada teks
terkait dengan pertanyaan
apa, mengapa dan
bagaimana yang didapat
dari buku.
Unjuk kerja
Lembar
penilaian, rubrik
penilaian, dan
pedoman
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Proses pernapasan pada manusia terdiri atas dua proses, proses yang
pertama ialah Inspirasi atau proses menarik napas. Dan proses yang kedua
yakni Ekspirasi atau proses mengeluarkan napas. Pada saat menarik napas, otot
diafragma yang ada di rongga akan berkontraksi. Pada otot ini pada awalnya
berbentuk melengkung yang kemudian akan menjadi lurus saat berkontraksi.
Pada saat otot diafragma berkontraksi, maka rongga dada akan mengembang
sehingga tekanan di dalam rongga dada akan berkurang dan memungkinkan
masuknya udara.
Sementara pada saat mengeluarkan napas otot diafragma akan melemas
yang sehingga rongga dada akan menjadi mengecil yang mengakibatkan
tekanan di dalam rongga dada pun akan menjadi naik dan udara akan tertekan
keluar. Jadi yang perlu kalian ingat ialah bahwa udara akan mengalir dari suatu
tempat yang mempunyai tekanan besar yang menuju tempat yang memiliki
tekanan lebih kecil.
2 MEKANIS PERNAPASAN
IPA
Proses pernapasan pada manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Pernapasan Dada
1) Pada Saat Menarik Napas (Inspirasi).
Otot yang bekerja pada waktu menarik napas yaitu otot tulang rusuk
sebelah luar dan diafragma. Pengertian diafragma yaitu sekat antara
rongga perut dan rongga dada. inspirasi terjadi ketika otot yang berada
di antara tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada akan
membesar dan membuat tulang rusuk terangkat. Ketika itu terjadi maka
paru-paru akan mengembang sehingga akan mengakibatkan turunnya
tekanan di dalam paru-paru. Karena tekanan udara yang ada di luar
tubuh lebih besar dari pada yang ada di dalam paru-paru, maka udara
dapat masuk ke dalam paru-paru melalui hidung.
2) Pada Saat Menghembuskan Napas (ekspirasi)
Tahap ini merupakan tahap relaksasi atau kembalinya otot antara
tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk
sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di
dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan Perut
1) Pada Saat Menarik Napas (Inspirasi).
inspirasi terjadi ketika otot diafragma berkontraksi sehingga posisinya
akan sedikit mendatar. Dalam kondisi tersebut akan membuat rongga
perut turun sehingga rongga dada akan membesar dan mengakibatkan
tekanan udara di dalam paru-paru menjadi kecil. Sehingga udara dapat
masuk ke dalam paru-paru melalui hidung.
2) Pada Saat Menghembuskan Napas (Ekspirasi)
ekspirasi akan terjadi bila mana otot diafragma melakukan relaksasi
yang sehingga posisinya kembali melengkung dan mengakibatkan
rongga perut kembali naik yang membuat rongga dada menjadi lebih
kecil. Tekanan udara di dalam paru-paru akan meningkat sehingga
udara akan tertekan keluar dari paru-paru yang melalui hidung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Teks bacaan
Pada pembelajaran kali ini siswa diminta untuk rumusan pertanyaan dari
sebuah teks bacaan yang mengandung aspek kapan, mengapa, dan bagaimana.
Teks bacaan
Bernapas membutuhkan kekuatan otot
Bernapas adalah kegiatan menghirup oksigen ke dalam tubuh dan
membuang karbon dioksida dari dalam tubuh. Kegiatan bernapas
membutuhkan kekuatan otot. Otot pernapasan utama adalah diafragma.
Diafragma terdapat di dalam tubuh di bagian bawah rongga dada. Diafragma
berbentuk seperti kubah. Saat kita menghirup udara, diafragma akan
berkontraksi menjadi lebih datar. Saat itu paru-paru membesar untuk dapat
menampung udara yang kita hirup. Saat kita menghirup udara, otot-otot tulang
rusuk mengangkat tulang rusuk kita sehingga paru-paru membesar. Sebaliknya,
saat membuang napas, otot diafragma akan relaksasi dan otot tulang rusuk
mengendur. Paru-paru mengkerut lagi ke ukurannya yang lebih kecil dan
mengembuskan udara pengap berisi karbon dioksida.
Dari bacaan tersebut maka, kita dapat merumuskan beberapa pertanyaa antara
lain:
1. Bagaimana bernapas membutuhkan kekuatan otot?
2. Mengapa bernapas membutuhkan kekuatan otot?
Bahasa indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
CIRCLE Q
Petunjuk Kegiatan:
Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk memainkan media
CIRCLE Q.
Tembaklah CIRCLE Q menggunakan pistol yang telah di sediakan
Ambillah nomor kartu didalam box kartu sesuai dengan nomor yang
terkena peluru pistol di CIRCLE Q.
Kemudian selesaikan masalah yang ada dalam kartu tersebut
kedalam kotak yang telah di sediakan!
Setiap anggota kelompok wajib mengeluarkan minimal satu solusi
dari permasalahan tersebut.
LKPD
Nama Anggota Kelompok:
1___________ 4. ___________
2___________ 5. ___________
3___________
KOTAK JAWABAN
MEDIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Petunjuk Kegiatan:
1. Buatlah bagan proses pernapasan pada manusia beserta
gambarnya!!
LKPD 2
Nama Anggota Kelompok:
1. 4.
2. 5.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Mupel IPA
Indikator 2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis dalam memahami proses pernapasan pada manusia
Jenis : Observasi
Lembar
penilaian LEMBAR OBSERVASI KI-2
Mupel : IPA Hari, tanggal: . . .
KD : 2.1
Petunjuk:
- Berilah angka 1 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan kesesuaian dengan
hasil pengamatan
- Berilah angka 0 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan ketidaksesuaian
dengan hasil pengamatan
No. Nama Siswa
Indikator 2.1.1 Jumlah
Skor Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
dst.
INSTRUMEN PENILAIAN KI-2
Aspek Sikap Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Rubrik penilaian indikator 2.1.1
N
o
Indikator Deskripsi (aspek yang diamati) Ya
(1)
Tidak
(0)
1 Bertanya Dan
Menjawab Pertanyaan
1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan
permasalahan yang di bahas
2. Siswa mampu menjawab pertanyaam sesuai dengan
permasalahan yang di bahas
2 Menarik kesimpulan-
kesimpulan dan
kesamaan-kesamaan
yang diperlukan
3. Siswa mampu menarik kesimpulan dari permasalahan
yang dibahas
3 Mengumpulkan dan
menyusun informasi
yang diperlukan
4. Siswa dapat menyusun informasi dari masalah yang
dibahas
4 Merumuskan masalah 5. Siswa dapat menemukan masalah yang berkaitan
dengan materi yang disampaikan
5 Menemukan cara-cara
yang dapat dipakai
untuk menangani
masalah-masalah
6. Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk
menyelesaikan masalah yang dibahas dengan benar..
6 Menganalis argumen 7. Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat dan
yang belum tepat
8. Siswa mampu memilih satu pendapat yang menarik
untuk di bahas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
KISI-KISI SOAL
Kelas/Semester : V/ 1
Tema : 2. Udara sehat untuk tubuh
Subtema/ Pembelajaran : 2. Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku /5
No. Muatan
Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Soal
Bentuk
Soal Bobot
No.
Soal
1. IPA 3.2 Menjelaskan organ
pernapasan dan
fungsinya pada
hewan dan
manusia, serta cara
memelihara
kesehatan organ
pernapasan
manusia.
3.2.1 Mengidentifikasi
mekanisme dari
proses pernapasan
pada manusia.
Pilihan
ganda
Esay
9
5
16-24
6
3.2.2 Menganalisis
proses pernapasan
pada manusia
Pilihan
ganda
Esay
6
20
25-30
7-10
3.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menemukan informasi yang didapat
dari buku ke dalam aspek: kapan, mengapa, dan bagaimana.
Daftar soal isian
Bacalah petunjuk tugas berikut ini! (tugas didapatkan dari teks bacaan
berjudul “Bernapas membutuhkan kekuatan otot”di lampiran materi)
INSTRUMEN PENILAIAN KD-3
Aspek Pengetahuan IPA
Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Petunjuk tugas tersebut adalah “Tuliskan Pertanyaan dari teks bacaan yang
telah dibagikan dengan aspek kapan, mengapa dan bagaimana dan jawablah
pertanyaan tersebut!
Rubrik penskoran
Kriteria Skor
1. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang
terdiri aspek bagaimana, mengapa dan kapan sesuai dengan
teks bacaan dan memuat sebuah jawaban atas pertanyaan
yang dibuat, maka diberi skor 10
2. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang
terdiri aspek bagaimana, mengapa dan kapan sesuai dengan
teks bacaan dan tidak memuat sebuah jawaban atas
pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 8
3. Jika siswa hanya menjawab dua aspek pertanyaan antara
bagaiamana, mengapa dan kapan sesuai dengan teks bacaan
dan menandung sebuah jawaban atas pertenyaan tersbut
maka di beri skor 6
4. Jika siswa hanya menjawab satu aspek pertanyaan antara
bagaiamana, mengapa dan kapan sesuai dengan teks bacaan
dan tidak memuat sebuah jawaban atas pertenyaan tersbut
maka di beri skor 4
5. Jika jawaban siswa tidak mengandung 3 aspek pertanyaan
bagaimana, kapan dan mengapa namun sesuai teks bacaan
dan memuat sebuah jawaban atas pertanyaan yang dibuat,
diberi skor 2
6. Jika siswa tidak menjawab soal maka di beri skor 0
Nilai : x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Mupel : IPA
Indikator : 4.2.1 Membuat bagan tantang proses pernapasan manusia
Jenis : Produk
Lembar
penilaian
LEMBAR PENILAIAN PRODUK (MIND MAP)
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Jumlah
Skor Kata
Kunci
Desain
(Warna dan
gambar)
Mengolah
Informasi
dalam Bentuk
Bagan
1.
2.
3.
4.
dst.
Rubrik
penilaian
RUBRIK PENILAIAN
Aspek yang
Dinilai
Skor
4 3 2 1
1. Kata Kunci Penggunaan
kata kunci yang
sangat efektif
(semua ide
ditulis dalam
bentuk kata
kunci)
Semua ide
ditulis dalam
kata kunci dan
kalimat
Penggunaan
kata kunci
terbatas (semua
ide ditulis dalam
bentuk kalimat)
Tidak ada atau
sangat terbatas
dalam
pemilihan kata
kunci
(beberapa ide
ditulis dalam
bentuk
paragraf)
2. Desain
(Warna dan
gambar)
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
gambar/ symbol
pada ide sentral,
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
gambar/ simbol
hanya pada ide
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
gambar/ simbol
pada ide sentral
Tidak
mengggunaka
n warna dan
gambar atau
hanya
menggunakan
INSTRUMEN PENILAIAN KD-4
Aspek Keterampilan
IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
cabang utama
dan cabang
lainnya
sentral, dan
cabang utama
satu warna
3. Mengolah
Informasi dalam
Bentuk Bagan
Bagan sangat
mudah dibaca
dan sangat
mudah
dimengerti
Bagan mudah
dibaca
dan mudah
dimengerti
Bagan mudah
dibaca namun
agak sulit
dimengerti
Bagan agak
sulit dibaca
dan
dimengerti
Perhitung
an Nilai Nilai = x 100
4.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menuliskan minimal 1 informasi
pada teks terkait dengan pertanyaan kapan, mengapa dan bagaimana
yang didapat dari buku.
Kriteria Ketercapaian
Ya (skor 5) Tidak (skor 0)
Siswa mampu menuliskan sebuah informasi
pada teks bacaan terkait dengan pertanyaan
mengapa, kapam dan bagaimana
Siswa mampu menggunakan bahasa dan
tulisan yang jelas
Jumlah skor
Nilai = x 100
Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
SIKLUS KE-2 PERTEMUAN KE-1
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Mata Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/Gasal
Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan.
Sub Tema : 2.Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan
Pembelajaran : 1
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 8 × 35
Hari/tanggal : Jumat, 13 Maret 2020
A. Tujuan Pembelajaran
IPA
2.1.1.1 Melalui proses pembelajaran, siswa mampu menunjukan minimal
4 sikap berpikir kritis dalam memahami gangguan pernapasan pada
manusia dengan tepat.
3.2.1.1 Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengindentifikasi
minimal 2 macam-macam gangguan yang menyerang sistem
pernapasan pada manusia dengan tepat.
3.2.1.2 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menganalisis minimal 1
gangguan pada organ pernapasan manusia dengan tepat.
4.2.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu membuat minimal 1 bagan
tantang proses pernapasan manusia dengan tepat dan rapi.
Bahasa Indonesia
3.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menjelaskan langkah-langkah
menulis informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek: kapan,
mengapa, dan bagaimana dengan tepat.
4.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menuliskan minimal 1
Informasi pada teks terkait dengan pertanyaan kapan, mengapa dan
bagaimana yang didapat dari buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
B. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator
1. IPA
2.1 Menerapkan sikap berpikir
kritis dalam memahami organ
pernapasan dan fungsinya serta
cara memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.
2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis
dalam memahami gangguan
pernapasan pada manusia
3.2. Menjelaskan organ
pernapasan dan fungsinya pada
hewan dan manusia, serta cara
memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia.
3.2.1 Mengindetifikasi macam-
macam gangguan yang menyerang
sistem pernapasan pada manusia
3.2.1 Menganalisis gangguan pada
organ pernapasan pada manusia.
4.2. Membuat model sederhana
organ pernapasan manusia
4.2.1 Membuat bagan tantang
gangguan pernapasan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator
2.
Bahasa
Indonesia
3.2 Mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke
dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana
3.2.1 Menjelaskan langkah-langkah
menulis informasi yang didapat dari
buku ke dalam aspek: kapan,
mengapa, dan bagaimana dengan tepa
4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari
buku yang dikelompokkan
dalam aspek: apa, dimana,
kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana menggunakan
kosakata baku
4.2.1 Menyampaikan informasi pada
teks bacaan yang terkait dengan
pertanyaan kenapa, mengapa dan
bagaimana yang didapat dari buku.
D. Materi Pembelajaran
Bahasa Indonesia : Mengemukakan informasi dengan apek kapan, dimana,
siapa, mengapa, dan bagaimana
IPA : Gangguan pernapasan pada manusia
E. Pendekatan, Model, Metode, dan TeknikPembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Tematik Integratif, Saintifik
Model Pembelajaran : PBL (Problem based learning)
Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, dan
ceramah.
Teknik/Tipe : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Sintaks Model
Pembelajaran
Problem based learning
Deskripsi kegiatan
pembelajaran
Alokasi waktu
Penggalan 1 (3x35)
Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan
salam.
2. Siswa renungan bersama
di dampingi guru di kelas.
3. Siswa melakukan presensi
bersama dengan guru.
4. Siswa membaca buku atau
cerita yang telah di
siapkan. ( Literasi)
5. Siswa dan Guru membuat
sebuah kesepakatan.
6. Siswa menyanyikan lagu
“udara bersih”
(Motivasi)
7. Siswa dan guru
melakukan tanya-jawab
tentang “bagaimana udara
di lingkungamu?”.
(Apersepsi)
8. Siswa dijelaskan tentang
tema/sub tema, tujuan
pembelajaran, kompetensi
yang akan di capai dan
skenario pembelajaran
yang akan dilaksanakan
(Orientasi)
10 menit
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
9. Siswa mengamati
tayangan video tentang
penyebab gangguan
pernapasan pada manusia
(Mengamati)
10. Siswa diberi pertanyaan
oleh guru“apa yang terjadi
jika populasi udara di
Indonesia meningkat?”
(Menalar)
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
11. Guru membagikan siswa
ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri
dari 4-5 siswa.
12. Siswa diminta untuk
berdiskusi tentang
permasalahan yang
diberikan oleh guru.
13. Siswa mengumpulkan ide
atau pendapat untuk
menjawab pertanyaan
guru
14. Siswa diminta untuk
menarik kesimpulan dari
jawaban-jawaban yang
ada atas pertanyaan dari
guru.
15. Siswa diarahkan untuk
mencari permasalahan
yang baru melalui media
16. Guru menyediakan media
CIRCLE Q.
17. Siswa diberikan
penjelasan tentang cara
penggunaan media
CIRCLE Q.
18. Siswa diminta untuk
menunjukkan 1 orang
dalam kelompok sebagai
perwakilan untuk
memainkan media
tersebut
19. Siswa memainkan media
tersebut sesuai dengan
cara penggunaan yang
telah dijelaskan oleh guru.
20. Siswa mengambil kartu
pertanyaan sesuai dengan
nomor yang telah
ditargetkan
21. Siswa menunjukan
permasalahan yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
pada kartu tersebut ke
dalam kelompok
22. Guru membagikan LKPD
untuk menjawab atau
menyelesaikan
permasalahan dari kartu
pertanyaan yang telah
didapatkan. (Mencoba)
23. Siswa diminta untuk
berdiskusi untuk
menyusun strategi atau
cara-cara untuk
memecahkan masalah
yang telah didapatkan
dalam kelompok.
24. Siswa menuliskan
informasi-informasi yang
berkaitan dengan
permasalahan di LKPD.
25. Siswa yag masih
mengalami kesulitan
diibantu oleh guru.
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
43. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk mengidentifikasi
penangan pada
permasalahan sesuai
dengan strategi yang
sudah di susun.
44. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk menuliskan
ide/pendapat yang
ditemukannya untuk
menyelesaikan
permasalahan yang ada.
45. Siswa diminta kelompok
untuk mengumpulkan
ide/pendapat yang
ditemukan oleh anggota
kelompok.
46. Siswa dimasing-masing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
kelompok memilih
ide/pendapat yang paling
tepat untuk penyelesaian
masalahan tersebut dari
berbagai ide yang ada.
47. Guru membimbing setiap
kelompok untuk dapat
melakukan penyeleksian
ide/pendapat sebagai
alternatif untuk penemuan
solusi untuk
menyelesaikan masalah.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
karya
48. Siswa diminta untuk
menyiapkan laporan
berupa peta pikiran dari
hasil diskusi kelompok
secara rapi, rinci, dan
sistematis.
49. Setiap kelompok diminta
untuk membuat atau
menyusun peta pikiran
tentang solusi dari
permasalahan tersebut.
50. Siswa dalam masing-
masing kelompok
memilih satu anggota
untuk mempresentasikan
hasil diskusi.
51. Setiap kelompok diundi
untuk maju presentasi ke
depan kelas.
52. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi.
(Mengkomunikasi)
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
53. Siswa diarahkan untuk
bertanya/berpendapat
kepada kelompok yang
sedang presentasi.
(Menanya)
54. Siswa diberikan
penguatan oleh guru
55. Guru mengumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
semua hasil diskusi setiap
kelompok.
56. Siswa diminta untuk
menarik kesimpulan dari
jawaban-jawaban yang
telah disampaikan di
kelas.
57. Siswa diberikan tayangan
video tentang penjelasan
secara detail mengenai
materi organ pernapasan
dan fungsinya pada
manusia
Kegiatan akhir
26. Siswa diminta untuk
membaca buku tematik.
27. Siswa diminta untuk
istirahat
10 menit
Penggalan 2 (3 x 35 menit)
Awal
1. Guru mengucapkan
salam
2. Guru menanyakan kabar
siswa setelah istirahat
3. Guru melakukan tepuk
semangat.
4. Siswa ditanyakan
mengenai materi yang
telah diajarkan
sebelumnya
5. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
(orientasi)
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Kegiatan inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
6. Siswa dibagikan teks
bacaan tentang „bahaya
bermain saat hujan turun‟
oleh guru.
7. Siswa diminta untuk
mengamati teks bacaan
tersebut (Mengamati)
8. Siswa diberikan
pertanyaan oleh guru
yaitu apakah yang terjadi
jika kita bermain pada
saat hujan turun?
85 menit
Langkah 2:
Mengorganisasikan siswa
untuk belajar
9. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok
10. Siswa diminta untuk
berdiskusi terhadap
pertanyaan tersebut.
11. Siswa dalam kelompok
menyusun strategi untuk
meyelesaikan masalah
tersebut.
12. Siswa menuliskan ide-ide
yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah
tersebut.
13. Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan
yang disampaikan guru
dengan kosakata baru
atau kalimat baru dari
teks bacaan.
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
14. Siswa bersama kelompok
mengkomunikasikan
rencana yang telah dibuat
untuk menulis informasi
15. Siswa bersama kelompok
untuk mengumpulkan
jawaban sebanyak
mungkin untuk membuat
sebuah teks baru yang
mengandung aspek: apa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
siapa, dimana, kapan,
mengapa, dan bagaimana
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
16. Siswa bersama kelompok
diminta untuk
menyimpulkan hasil dari
diskusi dengan sebuat
teks bacaan singkat.
17. Siswa diminta untuk
presentasi hasil diskusi di
depan kelas.
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
18. Setiap kelompok yang
tidak presentasi
memberikan tanggapan
kepada kelompok yang
presentasi.
19. Siswa diberikan
penguatan oleh guru.
20. Siswa bersama guru
mengevaluasi hasil
diskusi yang telah
dipresentasikan
Penutup 21. Siswa mendengarkan
rencana untuk
pembelajaran selanjutnya
oleh guru.
22. Siswa diberikan motivasi
oleh guru.
23. Siswa diminta untuk
istirahat
5 menit
Penggalan 3 (2x35)
Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan
salam.
2. Guru mengajak siswa
untuk melakukan tepuk
semangat” (Motivasi)
3. Siswa dan guru
melakukan tanya-jawab
pembelajaran
sebelumnya. (Apersepsi)
4. Siswa dijelaskan tentang
tema/sub tema, tujuan
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
pembelajaran,
kompetensi yang akan di
capai dan skenario
pembelajaran yang akan
dilaksanakan (Orientasi)
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan Orientasi
permasalahan kepada
siswa
5. Siswa diberikan teks
bacaan tentang “bahaya
asap kabut”
6. Siswa diberikan
pertanyaan oleh guru”
apa yang kalian peroleh
dari teks bacaan
tersebut?”
7. Siswa diminta untuk
menjawab pertanyaan
dari guru dengan
membuat pertanyaan dan
jawabaan dari teks
tersebut.
50 menit
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
8. Guru membagikan siswa
ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri
dari 4-5 siswa.
9. Siswa diminta berdiskusi
untuk menjawab
pertanyaan dari guru
kemudian menyusun
pertanyaan dengan kata
penting dari jawaban
tersebut
10. Siswa dalam masing-
masing kelompok
membuat pertanyaan.
11. Setiap kelompok
menyusun strategi untuk
memecahkan masalah
yang ada pada
12. Siswa menuliskan data-
data yang berkaitan
dengan permasalahan
yang mereka temukan
untuk menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
permasalahan yang ada.
Langkah 3:
Membantu investigasi
mandiri dan kelompok
13. Siswa dalam masing-
masing kelompok
diminta untuk
mengumpulkan ide yang
ditemukannya untuk
menyelesaikan
permasalahan tersebut
14. Siswa diminta untuk
memilih ide/pendapat
yang paling tepat untuk
penyelesaian masalahan
tersebut dari berbagai ide
yang ada dalam
kelompok.
15. Siswa menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang telah disusun.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan hasil
karya
16. Siswa membuat sebuah
kesimpulan dari semua
jawaban yang ada
sehingga membentuk
sebuah informasi yang
mereka temukan dalam
teks bacaan.
17. Siswa diminta
menyiapkan laporan
hasil diskusi kelompok
secara rapi, rinci, dan
sistematis
18. Siswa diminta dalam
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi secara
bergantian.
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
19. Siswa yang tidak
presentasi memberi
tanggapan atau
pertanyaan kepada
kelompok yang
presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
20. Siswa diberikan
penguatan oleh guru .
21. Guru mengumpulkan
semua hasil diskusi
setiap kelompok.
22. Dengan tanya jawab,
guru mengarahkan
semua siswa pada
kesimpulan mengenai
permasalahan tersebut
Kegiatan akhir
23. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
tentang materi yang
dipelajari hari ini.
24. Guru memberikan
refleksi kepada siswa
dengan menyakan
perasaan setelah
mengikuti pembelajaran
hari ini.
25. Siswa diminta untuk
membaca buku tematik.
26. Guru meminta salah satu
siswa untuk memimpin
doa pulang
10 menit
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
a. Sumber belajar
Buku Siswa Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Buku Guru Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Internet
b. Media
Video
CIRCLE Q
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
H. Penilaian
No. Mapel Domain Indikator Teknik
Penilaian
Instrumen
Penilaian
1. IPA
Sosial 2.1.1 Menunjukan sikap
berpikir kritis dalam
memahami gangguan
pernapasan pada manusia. Obsevasi
Lembar
observasi,
rubrik
penilaian, dan
pedoman
penilaian
Pengetahuan 3.2.1 Mengidentifikasi
macam-macam gangguan
yang menyerang sistem
pernapasan pada manusia
3.2.2 Menganalisis
gangguan pada organ
pernapasan pada manusia.
Tes Tertulis
Kisi-kisi soal,
soal tes isian,
kunci jawaban,
dan pedoman
penilaian
Keterampilan 4.2.1 Membuat bagan
tantang gangguan
pernapasan pada manusia
Produk
Lembar
penilaian,
rubrik
penilaian, dan
pedoman
penilaian
2. Bahasa
Indonesia
Pengetahuan
3.2.1 Mengidentifikasi
informasi yang didapat dari
buku ke dalam aspek: apa,
mengapa, dan bagaimana
Tes Tertulis
Kisi-kisi soal,
soal tes isian,
kunci jawaban,
dan pedoman
penilaian.
Keterampilan 4.2.1 Menuliskan Informasi
pada teks
terkait dengan pertanyaan
apa, mengapa dan
bagaimana yang didapat
dari buku.
Unjuk kerja
Lembar
penilaian,
rubrik
penilaian, dan
pedoman
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
lingkungan kerja. Gangguan apa saja yang bisa menyebabkan kelainan pada
pernapasan?. untuk mengetahuinya simak penjelasan dibawah ini:
1. FLU
Flu adalah gangguan pernapasan pada organ hidung. ganguan pernapasan ini
disebabkam oleh virus influenza. Flu merupakan penyakit yang paling mudah
ditularkan. Penyakit ini menular melalui oksigen atau udara. Apabila anda
terserang flu, maka siapkan tisu untuk jaga-jaga di karnakan bisa yang
terjangkit flu tiba-tiba bersin. oleh karena itu tutup mulut dan hidung ketika
bersin memakai tisu.
2. Asma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan
alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis. Asma
bersifat menurun. Penyakit ini biasanya menyerang bagian bronkus.
Sedangkan faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi dan/atau
menyebabkan gejala asma menetap adalah :
• alergen di dalam maupun di luar ruangan
• polusi udara di luar maupun di dalam ruangan
• infeksi pernapasan
• olah raga dan hiperventilasi
• perubahan cuaca
Gejala awal berupa :
• batuk terutama pada malam atau dini hari
• sesak napas
• napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan
napasnya
• rasa berat di dada
3. Emfisema
Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan
(obstruksi) saluran napas, karena kantung udara di paru menggelembung secara
berlebihan dan mengalami kerusakan.
Gejala penyakit ini berupa :
o Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis
o Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
o Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita
sampai membungkuk
o Bibir tampak kebiruan
o Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
o Batuk menahun.
Penyebab
o Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
o Mengisap asap rokok/debu
o Pengaruh usia.
4. TBC
Penyakit TBC disebabkan oleh virus berbahaya yaitu Mycobacterium
tuberculosis yang menyerang paru-paru. penyakit ini sangatlah mengkwatirkan
karena bisa menyebabkan sipenderita mengalami batuk yang sangat berat. Jika
kalau sipenderita tidak langsung mengobati dan tidak melihat gejala-gejala
yang ditimbulkan Virus TBC maka bisa disimpulkan paru-paru akan rusak dan
mengeluarkan darah. makanya penderita TBC berat jika batuk pasti
mengeluarkan darah. ( baca juga : 8 gejala TBC yang menyebabkan Gangguan
Pernapasan.
5. Renitis
Rhinitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi
bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada
seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung
tersumbat, dan berair (ingus encer).
6. Kanker Paru-paru
kelainan yang terkhir ini merupakan penyakit bukan dikarnakan virus
melainkan lingkungan kita hidup. penyakit ini menyebabkan terganggunya
fungsi paru-paru. salah satu pemicunya adalah kebiasaan merokok atau
pencemaran udara bersih. penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian.
Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah.
• Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
• Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
• Napas sesak dan pendek-pendek.
• Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
• Kelelahan kronis
• Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Suara serak/parau.
• Pembengkakan di wajah atau leher.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau
sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur,
virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi
pada gigi.
Pada hari ini kita akan belajar mencari kosakata baru dari sebuah teks bacaan
dengan merumuskan pertanyaan 5W 1H.
Bahaya Kabut Asap
Salah satu bencana yang rutin mengunjungi sebagian wilayah negara
kita adalah kabut asap. Kabut asap sendiri menandakan bahwa tingkat polusi udara
sudah tidak biasa. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sekitar Sumatera
Selatan dan Kalimantan sudah dalam kondisi mengkhawatirkan dan merugikan.
Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, kabut asap juga menjadi ancaman
serius bagi kesehatan. Ketika seseorang terpapar polusi dalam waktu lama, maka
orang tersebut memiliki risiko terkena penyakit pernapasan yang serius
Dilansir dari situs Heathline, risiko gangguan pernapasan tersebut
meliputi: Iritasi tenggorokan dan batuk berkepanjangan. Kadar ozon yang tinggi
bisa menyebabkan iritasi sistem pernapasan. Ozon tersebut nantinya bisa
menyebabkan munculnya gejala gatal-gatal di tenggorokan, dan batuk setelah
beberapa jam seseorang terpapar kabut asap. Maka tak heran jika pada umumnya,
mereka yang terus-terusan terpapar asap, akan mengalami batuk berkepanjangan.
Memperburuk gejala asma
Siapapun bisa terkena gangguan pernapasan jika terpapar asap terlalu
lama. Apalagi bagi penderita asma yang pernapasannya sudah terganggu
sebelumnya. Berdasarkan studi kesehatan, penderita asma yang berada di
lingkungan dengan kondisi udara buruk memiliki risiko terkena serangan asma akut
lebih tinggi. Bahkan risikonya lebih tinggi, hingga 40% dibandingkan mereka yang
tinggal di tempat dengan udara baik. Kerusakan paru-paru: TBC, pneumonia,
Bahasa Indonesia
TEKS BACAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
kanker paru-paru Ketika tubuh terpapar lama oleh asap, maka organ yang akan
sangat merasakan dampaknya adalah paru-paru. Gejala kerusakan paru-paru dapat
berupa kesulitan bernapas dan nyeri pada dada. Jika dibiarkan dalam jangka waktu
panjang, paru-paru yang rusak bisa menimbulkan sejumlah penyakit serius, seperti
TBC, pneumonia, bahkan kanker paru-paru.
Contoh rumusan pertanyaan dari kalimat di atas:
1. apa yang terjadi jika kabut asap tidak bias ditanggulangi?
2. bagaimana dengan system pernapasan kita jika terus-menurus terkena kabut
asap?
3. mengapa kabut asap dapat membahayakan system pernapasan?
Dari jawaban pertanyaan tersebut kita dapat mencari kosakata baru dan bias
menyusun sebuah kalimat baru pula.
CIRCLE Q
MEDIA
VIDEO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Petunjuk Kegiatan:
Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk memainkan media
CIRCLE Q.
Tembaklah CIRCLE Q menggunakan pistol yang telah di sediakan
Ambillah nomor kartu didalam box kartu sesuai dengan nomor yang
terkena peluru pistol di CIRCLE Q.
Kemudian selesaikan masalah yang ada dalam kartu tersebut
kedalam kotak yang telah di sediakan!
Setiap anggota kelompok wajib mengeluarkan minimal satu solusi
dari permasalahan tersebut.
LKPD
Nama Anggota Kelompok:
1___________ 4. ___________
2___________ 5. ___________
3___________
KOTAK JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Petunjuk Kegiatan:
Buatlah bagan gangguan pernapasan pada manusia!!
Mupel IPA
Indikator 2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis dalam memahami gangguan pernapasan pada
manusia
Jenis : Observasi
Lembar
penilaian
LEMBAR OBSERVASI KI-2
Mupel : IPA Hari, tanggal: . . .
LKPD 2
Nama Anggota Kelompok:
1. 4.
2 5.
3
Bagan gangguan pernapasan pada manusia
INSTRUMEN PENILAIAN KI-2
Aspek Sikap Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
KD : 2.1
Petunjuk:
- Berilah angka 1 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan kesesuaian
dengan hasil pengamatan
- Berilah angka 0 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan
ketidaksesuaian dengan hasil pengamatan
No. Nama Siswa
Indikator 2.1.1 Jumlah
Skor Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
dst.
Rubrik penilaian indikator 2.1
N
o
Indikator Deskripsi (aspek yang diamati) Ya
(1)
Tidak
(0)
1 Bertanya Dan
Menjawab Pertanyaan
9. Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan
permasalahan yang di bahas
10. Siswa mampu menjawab pertanyaam sesuai dengan
permasalahan yang di bahas
2 Menarik kesimpulan-
kesimpulan dan
kesamaan-kesamaan
yang diperlukan
11. Siswa mampu menarik kesimpulan dari permasalahan
yang dibahas
3 Mengumpulkan dan
menyusun informasi
yang diperlukan
12. Siswa dapat menyusun informasi dari masalah yang
dibahas
4 Merumuskan masalah 13. Siswa dapat menemukan masalah yang berkaitan
dengan materi yang disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
KISI-KISI SOAL
Kelas/Semester : V/ 1
Tema/ : 2. Udara sehat untuk tubuh
Subtema/ Pembelajaran : 2. Pentingnya udara bersih bagi pernapasan/5
No. Muatan
Pelajaran
Kompetensi
Dasar Indikator Soal
Bentuk
Soal Bobot
No.
Soal
1. IPA 3.2 Menjelaskan
organ
pernapasan
dan
fungsinya
pada hewan
dan
manusia,
serta cara
memelihara
kesehatan
organ
pernapasan
manusia.
3.2.1
Mengidentifikasi
macam-macam
gangguan yang
menyerang
sistem
pernapasan pada
manusia
Pilihan
ganda
Esay
8
1-8
3.2.2
Menganalisis
gangguan pada
organ
pernapasan
manusia
Pilihan
ganda
Esay
7
5
9-15
1-5
5 Menemukan cara-cara
yang dapat dipakai
untuk menangani
masalah-masalah
14. Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk
menyelesaikan masalah yang dibahas dengan benar..
6 Menganalis argumen 15. Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat dan
yang belum tepat
16. Siswa mampu memilih satu pendapat yang menarik
untuk di bahas
INSTRUMEN PENILAIAN KD-3
Aspek Pengetahuan IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
3.2.1. Menjelaskan langkah-langkah menulis informasi yang didapat dari
buku ke dalam aspek: kapan, mengapa, dan bagaimana dengan
tepat.
Daftar soal isian
Jawablah soal dibawah ini sesuai dengan teks bacaan yang telah
dibagikan!
1. Buatlah pertanyaan yang mengandung 5W 1H sesuai dengan teks
bacaan yang telah dibagikan kemudian jawablah soal tersebut!
2. Carilah kosakata baru dalam teks bacaan maupun dalam jawaban
pertanyaan yang kalian buat!
Rubrik penskoran
Kriteria
Skor
Soal nomor 1
1. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang terdiri dari
aspek 5W 1H sesuai dengan teks bacaan dan memuat sebuah jawaban
atas pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 5
2. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang terdiri dari
aspek 5W 1H sesuai dengan teks bacaan tetapi tidak memuat sebuah
jawaban atas pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 4
3. Jika jawaban siswa kurang dari 3 aspek pertanyaan, namun sesuai dengan
teks bacaan dan memuat sebuah jawaban atas pertanyaan yang dibuat,
maka diberi skor 3
4. Jika jawaban siswa kurang dari 5 aspek pertanyaan, namun sesuai dengan
teks bacaan tetapi tidak memuat sebuah jawaban atas pertanyaan yang
dibuat, maka diberi skor 2
5. Jika jawaban siswa kurang dari 5 aspek pertanyaan, tetapi tidak sesuai
dengan teks bacaan dan tidak memuat sebuah jawaban atas pertanyaan
yang dibuat, maka diberi skor 3
6. Jika siswa tidak menjawab soal maka di beri skor 0
BAHASA INDONESIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
1. jika jawaban siswa memuat kosakata baru sesuai denga teks bacaan yang
telah dibagikan diberi skor 5
2. jika jawaban siswa memuat kosakata baru namun tidak sesuai dengan teks
bacaan maka diberi skor 3
3. jika siswa tidak menjawab diberi skor 0
Soal nomor 2
Nilai : Nomor 1 + Nomor 2
Mupel : IPA
Indikator : 4.2.1 Membuat bagan tantang gangguan pernapasan pada manusia
Jenis : Produk
Lembar
penilaian
LEMBAR PENILAIAN PRODUK (BAGAN)
No. Nama Siswa
Aspek yang Dinilai
Jumlah
Skor Kata
Kunci
Desain
(Warna dan
garis)
Mengolah
Informasi
dalam Bentuk
Bagan 1.
2.
3.
4.
dst.
Rubrik
penilaian
RUBRIK PENILAI
Aspek yang
Dinilai
Skor
4 3 2 1
1. Kata Kunci Penggunaan kata
kunci yang
sangat efektif
Semua ide
ditulis dalam
kata kunci dan
Penggunaan
kata kunci
terbatas (semua
Tidak ada atau
sangat terbatas
dalam
INSTRUMEN PENILAIAN KD-4
Aspek Keterampilan
IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
(semua ide
ditulis dalam
bentuk kata
kunci)
kalimat ide ditulis
dalam bentuk
kalimat)
pemilihan kata
kunci
(beberapa ide
ditulis dalam
bentuk
paragraf)
2. Desain
(Warna dan
garis)
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
gambar/simbol
pada ide sentral,
cabang utama
dan cabang
lainnya
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
gambar/ simbol
hanya pada ide
sentral, dan
cabang utama
Mengggunakan
warna berbeda
disetiap cabang
dan pemberian
gambar/ simbol
pada ide sentral
Tidak
mengggunakan
warna dan
gambar atau
hanya
menggunakan
satu warna
3. Mengolah
Informasi
dalam
Bentuk Bagan
Bagan sangat
mudah dibaca
dan sangat
mudah
dimengerti
Bagan mudah
dibaca
dan mudah
dimengerti
Bagan mudah
dibaca namun
agak sulit
dimengerti
Bagan agak
sulit dibaca
dan
dimengerti
Perhitung
an Nilai Nilai = x 100
4.2.1. Menuliskan informasi pada teks terkait dengan pertanyaan kapan, mengapa dan
bagaimana yang didapat dari buku
Kriteria Ketercapaian
Ya (skor 5) Tidak (skor 0)
Siswa mampu menuliskan informasi pada teks terkait
dengan pertanyaan kapan, mengapa dan bagaimana
yang didapat dari buku
Siswa mampu Siswa mampu menggunakan bahasa
dan tulisan yang jelas
Jumlah skor
Nilai = x 100
BAHASA INDONESIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
SIKLUS KE-2 PERTEMUAN KE-2
Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan
Kelas/Semester : V/ I
Tema : 2.Udara bersih bagi kesehatan
Subtema : 3. Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan
Manusia
Pembelajaran ke : 2
Mapel yang terkait : IPA, Bahasa Indonesia.
Alokasi Waktu : 8 x 35 menit
Hari/Tanggal : Sabtu, 14 maret 2020
A. Tujuan Pembelajaran
IPA
2.1.1.1 Melalui proses pembelajaran, siswa mampu menunjukakan sikap
berpikir kritis dalam memahami cara memilihara organ pernapasan
pada manusia
3.2.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu mengindetifikasi minimal
2 cara memilihara kesehatan organ pernapasan
3.2.1.2 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menganalisis minimal 2
contoh dari memilihara kesehatan pernapasan pada manusia
4.2.1.1 Melalui penjelasan guru, siswa mampu membuat minimal 1 poster
tentang cara memilihara organ pernapasan pada manusia.
Bahasa Indonesia
3.2.1.1 Melalui penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi minimal 1
informasi baru yang didapat dari kosakata baru dalam sebuah teks
bacaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
4.2.1.1 Melalui penjelasan guru, siswa mampu menyampaikan minimal 1
informasi pada teks bacaan terkait dengan kosakata baru dalam
sebuah teks
B. Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
tetangga, dan negara.
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku
anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator
1. IPA
2.1 Menerapkan sikap berpikir
kritis dalam memahami organ
pernapasan dan fungsinya serta
cara memelihara kesehatan
organ pernapasan manusia.
2.1.1 Menunjukan sikap berpikir
kritis dalam memahami cara
memilihara organ pernapasan pada
manusia
3.2. Menjelaskan organ
pernapasan dan fungsinya pada
hewan dan manusia, serta cara
memelihara kesehatan organ
pernapasan manusia
3.2.1 Mengidentifikasi cara
memilihara kesehatan organ
pernapasan pada manusia
3.2.2 Menganalisis contoh dari
memilihara kesehatan pernapasan
pada manusia
4.2. Membuat model sederhana
organ pernapasan manusia
4.2.1 Membuat poster tentang cara
merawat organ pernapasan pada
manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator
1. IPA
2.1 Menerapkan sikap berpikir
kritis dalam memahami organ
pernapasan dan fungsinya serta
cara memelihara kesehatan
organ pernapasan manusia.
2.1.1 Menunjukan sikap berpikir
kritis dalam memahami cara
memilihara organ pernapasan pada
manusia
2.
Bahasa
Indonesia 3.2 Mengklasifikasi informasi
yang didapat dari buku ke
dalam aspek: apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana
3.2.1 Mengidentifikasi informasi
yang didapat dari kosakata baru
dalam sebuah teks bacaan
4.2 Menyajikan hasil klasifikasi
informasi yang didapat dari
buku yang dikelompokkan
dalam aspek: apa, di
mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana
menggunakan kosakata
baku
4.2.1 Menyampaikan Informasi pada
teks terkait dengan kosakata baru
dalam sebuah teks
D. Materi Pembelajaran
IPA : Cara memilihara organ pernapasan pada manusia
Bahasa Indonesia : Menemukan Informasi dari Teks Bacaan
E. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Tematik Ingratif, Saintifik
Model Pembelajaran : PBL (Problem based learning)
Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, dan
Ceramah.
Teknik/Tipe : -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Sintaks Model
Pembelajaran
Problem based
learning
Deskripsi kegiatan
pembelajaran
Alokasi
waktu
Penggalan 1 (3x35)
Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan
salam.
2. Siswa renungan bersama
di dampingi guru di kelas.
3. Siswa melakukan presensi
bersama dengan guru.
4. Siswa membaca buku
atau cerita yang telah di
siapkan. ( Literasi)
5. Siswa dan Guru membuat
sebuah kesepakatan.
6. Siswa menyanyikan lagu
“Disini senang disana
senang” (Motivasi)
7. Siswa dan guru
melakukan tanya-jawab
tentang apa yang terjadi
jika udara bersih?.
(Apersepsi)
8. Siswa dijelaskan tentang
tema/sub tema, tujuan
pembelajaran, kompetensi
yang akan di capai dan
skenario pembelajaran
yang akan dilaksanakan
(Orientasi)
10 menit
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan
Orientasi
permasalahan
kepada siswa
9. Siswa dibagikan ke dalam
beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 orang.
10. Guru menyediakan media
CIRCLE Q.
11. Siswa diberikan
penjelasan tentang cara
85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
penggunaan media
CIRCLE Q. (Mengamati)
12. Siswa diminta untuk
menunjukkan 1 orang
dalam kelompok sebagai
perwakilan untuk
memainkan media
CIRCLE Q.
13. Siswa memainkan media
tersebut sesuai dengan
cara penggunaan yang
telah dijelaskan oleh guru.
14. Siswa mengambil kartu
pertanyaan sesuai dengan
nomor yang telah
ditargetkan
15. Siswa menemukan sebuah
masalah yang berkaitan
dengan cara memilihara
organ pernapasan pada
manusia dari balik kartu
tersebut
16. Siswa menunjukan
permasalahan yang ada
pada kartu tersebut ke
dalam kelompok
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
17. Guru membagikan LKPD
untuk menjawab atau
menyelesaikan
permasalahan dari kartu
pertanyaan yang telah
didapatkan. (Mencoba)
18. Siswa diminta untuk
berdiskusi untuk
menyusun strategi atau
cara-cara untuk
memecahkan masalah
yang telah didapatkan
dalam kelompok.
19. Siswa menuliskan
informasi-informasi yang
berkaitan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
permasalahan di LKPD.
20. Siswa yang masih
mengalami kesulitan
diibantu oleh guru.
Langkah 3:
Membantu
investigasi mandiri
dan kelompok
21. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk mengidentifikasi
penangan pada
permasalahan sesuai
dengan strategi yang
sudah di susun.
22. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk menuliskan
ide/pendapat yang
ditemukannya untuk
menyelesaikan
permasalahan yang ada.
(Menalar)
23. Siswa diminta kelompok
untuk mengumpulkan
ide/pendapat yang
ditemukan oleh anggota
kelompok.
24. Siswa dimasing-masing
kelompok memilih
ide/pendapat yang paling
tepat untuk penyelesaian
masalahan tersebut dari
berbagai ide yang ada.
25. Guru membimbing setiap
kelompok untuk dapat
melakukan penyeleksian
ide/pendapat sebagai
alternatif untuk penemuan
solusi untuk
menyelesaikan masalah.
Langkah 4:
Mengembangkan
dan
26. Siswa diminta untuk
menyiapkan laporan
berupa poster dari hasil
diskusi kelompok secara
rapi, rinci, dan sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
mempresentasikan
hasil karya
27. Setiap kelompok diminta
untuk membuat atau
menyusun poster tentang
cara merawat organ
pernapasan pada manusia.
28. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk mempersiapkan
hasil diskuis untuk
presentasi.
29. Setiap kelompok diundi
untuk maju presentasi ke
depan kelas.
30. Siswa melakukan
presentasi sesuai nomor
undian.
(Mengkomunikasikan)
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
31. Siswa diarahkan untuk
bertanya/berpendapat
kepada kelompok yang
sedang presentasi.
(Menanya)
32. Siswa diberikan
penguatan oleh guru
33. Siswa bersama kelompok
diminta untuk
mengumpulkan semua
hasil diskusi setiap
kelompok.
34. Siswa diminta untuk
menarik kesimpulan dari
jawaban-jawaban yang
telah disampaikan di
kelas.
35. Siswa diberikan tayangan
video tentang penjelasan
secara detail mengenai
materi cara memilihara
organ pernapasan pada
manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Kegiatan akhir
36. Guru memberikan soal
evaluasi kepada siswa.
37. Siswa diminta untuk
membaca buku tematik.
38. Siswa diminta untuk
istirahat
10 menit
Penggalan 2 (3 x 35 menit)
Awal
1. Guru mengucapkan salam
2. Guru menanyakan kabar
siswa setelah istirahat
3. Guru melakukan tepuk
semangat.
4. Siswa ditanyakan
mengenai materi yang
telah diajarkan
sebelumnya
5. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
(orientasi)
5 menit
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan
Orientasi
permasalahan kepada
siswa
6. Guru membagikan teks
bacaan tentang cara
merawat pernapasan pada
manusia
7. Siswa diminta untuk
mengamati teks bacaan
tersebut (Mengamati)
8. Siswa diberikan
pertanyaan kepada siswa
“apa yang kalian dapatkan
dari teks bacaan
tersebut”?
9. Siswa mendengarkan
penjelasan dari guru.
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
10. Siswa dibagi ke dalam
beberapa kelompok
11. Siswa diminta untuk
berdiskusi menemukan
informasi yang
didapatkan dari teks
bacaan yang telah di
bagikan.
12. Siswa dalam kelompok
menyusun strategi untuk
menemukan informasi
yang baru dari teks
bacaan
13. Siswa menuliskan data-
data yang digunakan
untuk menemukan
informasi yang baru dari
teks bacaan.
Langkah 3:
Membantu
investigasi mandiri
dan kelompok
14. Siswa bersama kelompok
mengomunikasikan
rencana yang telah dibuat.
15. Siswa bersama kelompok
diminta untuk membuat
daftar kosakata baru dari
teks bacaan.
Langkah 4:
Mengembangkan dan
mempresentasikan
hasil
16. Siswa diminta untuk
mencari arti dari kosa
kata dari kamu besar
bahasa indonesia.
17. Siswa bersama kelompok
berdiskusi untuk
menemukan arti dari
kosakata baru.
18. Siswa bersama kelompok
diminta untuk
menyimpulkan kosa kata
yang mereka dapatkan
membentuk sebuah
informasi yang baru.
19. Siswa diminta untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
presentasi hasil diskusi di
depan kelas.
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
20. Setiap kelompok yang
tidak presentasi
memberikan tanggapan
kepada kelompok yang
presentasi.
21. Guru memberikan
penguatan kepada setiap
kelompok.
22. Siswa bersama guru
menganalisis dan
mengevaluasi hasil
diskusi yang telah
dipresentasikan
Penutup 23. Guru menyampaikan
rencana pembelajaran
untuk pertemuan
selanjutnya.
24. Siswa diberikan motivasi
oleh guru.
25. Siswa diminta untuk
istirahat
5 menit
Penggalan 3 (2x35)
Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan
salam.
2. Guru mengajak siswa
untuk melakukan tepuk
semangat” (Motivasi)
3. Siswa dan guru
melakukan tanya-jawab
pembelajaran
sebelumnya. (Apersepsi)
4. Siswa di jelaskan tentang
tema/sub tema, tujuan
pembelajaran,
kompetensi yang akan di
capai dan skenario
pembelajaran yang akan
dilaksanakan (Orientasi)
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Kegiatan Inti
Langkah 1:
Memberikan
Orientasi
permasalahan
kepada siswa
21. Siswa diberikan teks
bacaan yang berjudul
“manfaat udara bersih
Siswa diberikan diberikan
daftar pertanyaan okeh
guru yang berkaitan
dengan teks bacaan
tersebut.
50 menit
Langkah 2:
Mengorganisasikan
siswa untuk belajar
22. Guru membagikan siswa
ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari
4-5 siswa.
23. Siswa diminta untuk
berdiskusi untuk
menjawaban daftar
pertanyaan tersebut.
24. Setiap kelompok
menyusun strategi untuk
menjawab daftar
pertanyaan tersebut.
25. Siswa menuliskan data-
data yang berkaitan
dengan daftar pertanyaan.
Langkah 3:
Membantu
investigasi mandiri
dan kelompok
24. Siswa dalam masing-
masing kelompok diminta
untuk mengumpulkan ide
yang ditemukannya untuk
menyelesaikan
permasalahan tersebut
11. Siswa bersama kelompok
menyusun setiap jawab-
jawaban yang di
sampaikan oleh anggota
kelompok.
12. Siswa mencatat kosakata
yang baru dari setiap
jawaban di daftar
pertanyaan.
Langkah 4:
Mengembangkan
dan
13. Siswa membuat sebuah
kesimpulan dari semua
jawaban yang ada
sehingga membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
mempresentasikan
hasil karya
sebuah informasi yang
mereka temukan dalam
teks bacaan.
14. Siswa diminta dalam
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusi secara bergantian.
Langkah 5:
Menganalisis dan
mengevaluasi.
15. Siswa yang tidak
presentasi memberi
tanggapan atau pertanyaan
kepada kelompok yang
presentasi
16. Guru memberikan
penguatan atas kemauan
siswa.
17. Siswa bersama kelompok
diminta untuk
mengumpulkan semua
hasil diskusi.
18. Dengan tanya jawab, guru
mengarahkan semua siswa
pada kesimpulan
mengenai permasalahan
tersebut
Kegiatan akhir
19. Guru bersama siswa
membuat kesimpulan
tentang materi yang
dipelajari hari ini.
20. Guru memberikan
refleksi kepada siswa
dengan menyakan
perasaan setelah
mengikuti pembelajaran
hari ini.
21. Siswa diminta untuk doa
pulang.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
G. Media, Alat, dan Sumber Belajar
a. Sumber belajar
Buku Siswa Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Buku GuruTema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
Internet
b. Media
CIRCLE Q
H. Penilaian
No Mapel Domain Kompetensi dasar Teknik
penilaian
Instrumen
penilaian
1. IPA
Sosial 2.1.1 Menunjukan sikap
berpikir kritis dalam
memahami cara merawat
organ pernapasan pada
manusia.
Obsevasi
Lembar
observasi, rubrik
penilaian, dan
pedoman
penilaian
Pengetahuan 3.2.1 Mengindetifikasi cara
memelihara kesehatan organ
pernapasan.
Tes
Tertulis
Kisi-kisi soal,
soal tes isian,
kunci jawaban,
dan pedoman
penilaian
3.2.1 Mengidentifikasi cara
memilihara kesehatan organ
pernapasan pada manusia
3.2.2 Menganalisis contoh
dari memilihara kesehatan
pernapasan pada manusia
Tes
Tertulis
Kisi-kisi soal,
soal tes isian,
kunci jawaban,
dan pedoman
penilaian
Keterampilan 4.2.1 Membuat poster
tentang cara merawat organ
pernapasan.
Produk
Lembar
penilaian, rubrik
dan pedoman
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
I. Lampiran
Daftar Lampiran
1. Materi Pembelajaran
2. Media Pembelajaran
3. Lembar Kerja Peserta Didik
4. Rubrik dan Instrument Penilaian dan Kunci Jawaban KD-2
5. Rubrik dan Instrument Penilaian dan Kunci Jawaban KD-3
6. Rubrik dan Instrument Penilaian KD-4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Setiap orang berusaha selalu menjaga kesehatan organ pernapasan. Saat sakit kita
perlu segera berobat. Namun, kita juga dapat mencegah penyakit pada sistem
pernapasan dengan memelihara organ pernapasan. Berikut cara-cara memelihara
organ pernapasan:
1. Menjaga kesehatan organ pernapasan
a. makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh terjaga baik,
b. berolahraga teratur supaya alat-alat pernapasan terlatih baik sehingga
b. dapat bekerja dengan baik,
c. istirahat cukup, dan
d. posisi tidur benar (miring ke kanan dan jangan telungkup).
2. Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan
a. tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok karena banyak
b. mengandung racun,
c. menggunakan masker saat berada di lingkungan kotor,
d. mengurangi konsumsi makanan dan minuman dingin karena jaringan
e. paru-paru sensitif terhadap dingin,
f. menghindari makanan dan minuman mengandung banyak gula dan
bahan kimia karena dapat merangsang lendir pada paru-paru sehingga
kapasitas udara yang disimpan dalam paru-paru akan lebih sedikit.
3. Merawat organ pernapasan
a. membersihkan rongga hidung secara teratur (bulu halus dan rambut
b. hidung berfungsi menyaring kotoran),
c. memeriksa kesehatan pernapasan secara teratur ke dokter.
4. Menjaga kesehatan lingkungan sekitar
a. membuat sebanyak mungkin ventilasi dalam rumah untuk menjaga sirkulasi
udara,
IPA
Cara memilihara organ pernapasa pada manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
b. menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak banyak debu beterbangan yang
akan ikut masuk ke dalam organ pernapasan saat kita menghirup napas,
c. membuat udara bersih di lingkungan sekitar rumah dengan menanam
banyak tumbuhan hijau, serta
d. mencegah ruangan lembap karena virus dan bakteri mudah berkembang di
ruangan dengan kelembapan tinggi
Pada pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang kosakata baru dalam sebuah
teks bacaan. Teks bacaan hari berkaitan dengan cara memilihara orga pernapasan
pada manusia.
Teks bacaan
Tips Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan
Pola hidup sehat sangat berpengaruh besar pada kehidupan sehari-hari,
begitu juga dengan kesehatan pernapasan. Berbagai bakteri mampu menjadikan
kesehatan pernapasan menurun yang dapat memicu berbagai penyakit antara lain
asma, TBC, sinusitis, pneumonia, batuk, sesak napas dan bronchitis. Namun hal
tersebut dapat diminimalisir dengan pola hidup yang sehat dan selalu
memperhatikan lingkungan. Beberapa sikap hidup yang sehat dapat anda
lakukan dalam keseharian anda dan yang pasti murah adalah: pertama
berolahraga dengan teratur Olahraga dengan durasi minimal 30 menit persehari
mampu nyehatkan jantung sebagai pemompa peredaran darah ke seluruh tubuh.
Kedua Tidak merokok Merokok bukan hanya berdampak negatif bagi perokok
saja, namun berdampak pula bagi orang lain. Tidak tanggung-tanggung penyakit
yang bisa desebabkan oleh asap rokok sangat banyak sebagaimana yang tertera
pada kemasannya (Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,
impotensi, gangguan kehamilan dan janin). Jadi, bagi kita yang menginginkan
kesehatan terutama kesehatan pernapasan alangkah baiknya untuk tidak
merokok. Beberapa Menghindari makanan dan minuman yang beralkohol Saat
BAHASA INDONESIA
TEKS BACAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
sedang muntah disebabkan makanan atau minuman beralkohol seseorang dapat
tersedak, jika muntahan tersebut memblokir jalur pernapasan dan sebagian
residunya terhisap masuk ke dalam paru-paru maka hal terebut bisa berakibat
fatal. Apabila terjadi indikasi terkena penyakit pernapasan segera konsultasikan
ke dokter sebagai bentuk pencegahan terjadinya penurunan kualitas kesehatan
anda.
Berikut daftar kosakata baru dari teks di atas: impotensi dll. Dari koskata baru
itu nantinya akan dibuat sebuah kalimat baru dan tentunya informasi baru.
CIRCLE Q
Petunjuk Kegiatan:
Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk memainkan media CIRCLE Q.
Tembaklah CIRCLE Q menggunakan pistol yang telah di sediakan
LKPD
Nama Anggota Kelompok:
1___________ 4. ___________
2___________ 5. ___________
3___________
MEDIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Ambillah nomor kartu didalam box kartu sesuai dengan nomor yang terkena peluru
pistol di CIRCLE Q.
Kemudian selesaikan masalah yang ada dalam kartu tersebut kedalam kotak yang
telah di sediakan!
Setiap anggota kelompok wajib mengeluarkan minimal satu solusi dari permasalahan
tersebut.
Petunjuk Kegiatan:
1. Buatlah sebuah poster tentang cara merawat organ pernapasan pada
manusia!!
LKPD 2
Nama Anggota Kelompok:
1. 4
2 5
3
Poster cara merawat organ pernapasan
KOTAK JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Mupel IPA
Indikator 2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis dalam memahami gangguan pernapasan pada manusia
Jenis : Observasi
Lembar
penilaian LEMBAR OBSERVASI KI-2
Mupel : IPA Hari, tanggal: . . .
KD : 2.1
Petunjuk :
- Berilah angka 1 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan kesesuaian dengan hasil
pengamatan
- Berilah angka 0 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan ketidaksesuaian dengan
hasil pengamatan
No. Nama Siswa
Indikator 2.1.1 Jumlah
Skor Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8
1
2
3
4
5
dst.
INSTRUMEN PENILAIAN KI-2
Aspek Sikap Sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Rubrik penilaian indikator 2.1
Lampiran 5: Instrument penilaian dan Rubrik Penilaian KI-3
KISI-KISI SOAL
Kelas/Semester : V/ 1
Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan
Subtema/ Pembelajaran : 3. Memilihara organ pernapasan pada manusia.
No Indikator Deskripsi (aspek yang diamati) Ya
(1)
Tidak
(0)
1 Bertanya Dan Menjawab
Pertanyaan
1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan
permasalahan yang di bahas
2. Siswa mampu menjawab pertanyaam sesuai dengan
permasalahan yang di bahas
2 Menarik kesimpulan-
kesimpulan dan
kesamaan-kesamaan
yang diperlukan
3. Siswa mampu menarik kesimpulan dari permasalahan
yang dibahas
3 Mengumpulkan dan
menyusun informasi
yang diperlukan
4. Siswa dapat menyusun informasi dari masalah yang
dibahas
4 Merumuskan masalah 5. Siswa dapat menemukan masalah yang berkaitan
dengan materi yang disampaikan
5 Menemukan cara-cara
yang dapat dipakai untuk
menangani masalah-
masalah
6. Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk
menyelesaikan masalah yang dibahas dengan benar..
6 Menganalis argumen 7. Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat dan
yang belum tepat
8. Siswa mampu memilih satu pendapat yang menarik
untuk di bahas
INSTRUMEN PENILAIAN KD-3
IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
No
Mapel
KD
Indikator Soal
Bentuk
Soal
Bobot
No.
Soal
1 IPA 3.2. Menjelaskan organ
pernapasan dan
fungsinya pada hewan
dan manusia, serta cara
memelihara kesehatan
organ
pernapasan manusia
3.2.1 Mengindetifikasi
cara memelihara
kesehatan organ
pernapasan manusia
1. Pilihan
ganda
2. Esai
9
10
16-24
6-7
3.2.2 Menganalisis
contoh dari memilihara
kesehatan pernapasan
pada manusia
1. Pilihan
ganda
2. Esai
6
15
25-30
8-10
3.2.1. Mengidentifikasi minimal 1 informasi baru yang didapat dari kosakata baru
dalam sebuah teks bacaan.
Daftar soal isian
Jawablah soal dibawah ini sesuai dengan teks bacaan yang telah dibagikan!
1. Buatlah daftar kosakata baru minimal 5 kata baru dalam sebuah teks bacaan
yang telah dibagikan!
2. Carilah arti dari kosakata baru tersebut dalam KBBI yang telah dibagikan!
Rubrik penskoran
Kriteria
Skor
Soal nomor 1
1. Jika jawaban siswa mengandung 5 kosakata baru yang sesuai
dengan teks bacaan, maka diberi skor 5
2. Jika jawaban siswa mengandung 4 kosakata baru yang sesuai
dengan teks bacaan, maka diberi skor 4
Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
3. Jika jawaban siswa mengandung 3 kosakata baru yang sesuai
dengan teks bacaan, maka diberi skor 3
4. Jika jawaban siswa mengandung 2 kosakata baru yang sesuai
dengan teks bacaan, maka diberi skor 2
5. Jika jawaban siswa mengandung 1 kosakata baru yang sesuai
dengan teks bacaan, maka diberi skor 1
6. Jika siswa tidak menjawab soal maka di beri skor 0
4. Jika jawaban siswa memuat arti kosakata baru sesuai dengan KBBI
maka diberi skor 5
5. Jika jawaban siswa memuat arti kosakata baru namun tidak sesuai
dengan KBBI maka diberi skor 2
6. Jika siswa tidak menjawab diberi skor 0
Soal nomor 2
Nilai : nomor 1 + nomor 2
Lampiran 6: Instrument Penilaian KI-4
Mupel : IPA
Indikator : 4.2.1 Membuat poster tentang cara merawat organ pernapasan pada manusia
Jenis : Produk
Lembar
penilaian
LEMBAR PENILAIAN PRODUK KD-4 IPA
No. Nama Kelompok
Indikator
4.3.1 Nilai
Skor
4 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5
6
7
8
dst.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Rubrik
penilaian
RUBRIK PENILAIAN
Perhitungan
Nilai Nilai = x 100
4.2.1. Menyampaikan informasi pada teks bacaan terkait dengan kosakata baru dalam
sebuah tes
Rubrik penilaian (lisan)
Kriteria
Ketercapaian
Ya
(skor 5)
Tidak
(skor 0)
Siswa mampu menyampaikan informasi pada teks bacaan
terkait dengan kosakata baru dalam sebuah teks
Siswa mampu menyampaikan informasi dengan percaya
diri, suara yang lantang dan jelas
Jumlah skor
Nilai = x 100
Bahasa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Lampiran 16: Kondisi Awal
Sikap Berpikir Kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Lampiran 17: Hasil Rangkuman Nilai Setiap Indikator Sikap Berpikir
Kritis Siswa
No Deskriptor Indikator Kondisi
Awal
Siklus
I
Siklus
II
1 Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai
dengan permasalahan yang dibahas
72,41 73,27 93,96
2 Siswa mampu menjawab pertanyaan sesuai
dengan permasalahan yang dibahas
68,96 72,40 97,41
3 Siswa mampu menarik kesimpulan dari
permasalahan yang dibahas
44,82 57,76 91,37
4 Siswa dapat menyusun informasi dari masalah
yang dibahas
51,72 62,92 79,30
5 siswa dapat menemukan masalah yang
berkaitan dengan materi yang disampaikan
13,80 59,48 77,58
6 Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk
menyelesaikan masalah yang dibahas dengan
benar
24,13 58,61 76,71
7 Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat
dan belum tepat
6,90 68,21 75
8 Siswa mampu memilih satu pendapat yang
menarik untuk dibahas
10,34 60,34 72,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Lampiran 18 : Foto Kegiatan Belajar
Mengorientasikan siswa ke dalam
suatu masalah Mengorganisasikan siswa untuk belajar
dengan pembagian kelompok
Siswa melakukan insvetigasi mandiri
dan kelompok untuk mencari solusi
Siswa melakukan presentasi hasil
diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Siswa melakukan tanya jawab pada saat presentasi. Siswa aktif bertanya kepada
kelompok yng persentasi. Siswa menunjukkan sikap berpikir kritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Menganalis dan mengevaluasi hasil diskusi dan presentasi. Siswa menunjukkan sikap berpikir
kritis. Dua siswa yang berdiri di depan kelas merupakan siswa yang menyampaikan hasil
kesimpulan dari presentasi yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Mencari permasalahan melalui tayangan
video
Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
Foto bersama
Siswa mengerjakan soal evaluasi
siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Janista Windi Mareti merupakan anak kedua dari
empat bersaudara yang lahir pada tanggal 25 Januari
1998 di Banjur, Kabupaten Ketapang Kalimantan
Barat. Peneliti menempuh pendidikan sekolah dasar
di SDN 03 Simpang Dua, Ketapang, Kalimantan
Barat. Pendidikan sekolah menengah pertama di
SMPN 01 Simpang Dua, Ketapang, Kalimantan Barat.
Pendidikan menengah atas di SMA Santo Paulus
Pontianak, Kalimantan Barat. Tepat pada tahun 2016,
peneliti menlanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama kuliah, peneliti
mengikuti UKM di bidang seni bela diri yaitu Taekwondo dan pernah menjadi
pengurus UKM selama satu tahun di periode 2016-2017. Diakhir masa
pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma peneliti menulis skripsi
dengan judul: “Peningkatan Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa
Kelas V terhadap Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Problem
Based Learning”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI