peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi...

254
i PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Janista Windi Mareti NIM: 161134219 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 21-Dec-2020

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

i

PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR

SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN IPA MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Janista Windi Mareti

NIM: 161134219

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1 Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan berkat, perlindungan dan

kelancaran untuk peneliti

2 Kedua orangtua yang sangat peneliti cintai dan sayangi: Petrus Sumadi dan

Valentina yang telah senantiasa mendoakan peneliti selaku anak. Cinta kasih

dan kesabaran kedua orangtua yang selalu memberikan peneliti motivasi

untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Kedua orangtua yang selalu

memberikan peneliti semangat di kala sedang mengalami kesulitan.

3 Saudara kandung: Allan Budikusuma, Wilgi Sundari dan Saputra Wilga

Batuah yang selalu mendukungku dan memberikanku banyak cinta untuk

mengerjakan skripsi. Saudara-saudaraku yang selalu menanyakan kapan

wisuda.

4 Sepupu-sepupu yang berada di Jogja: Kak Lalot dan Bang Gian yang selalu

memberikan peneliti energi untuk mengerjakan skripsi dengan mentraktirkan

makan.

5 Sahabat seperjuangan dalam mengerjakan skripsi: Kristin Tehas yang selalu

bersama dalam mengerjakan skripsi di perpustakaan.

6 Sahabat Jogja: Tyas, Bayu, Ayu Komang, Tella, Kak Onel, Mbak Ridha, Tia

dan Citra yang selalu memberi motivasi untuk mengerjakan skripsi. Sahabat

yang selalu menanyakan perkembangan skripsi dan mau direpotkan dengan

banyak pertanyaan dalam menyusun skripsi.

7 Sahabat Kalbarku: Elvi, Wandi, Ranting, Brata, Linda, Sisi, Enno, Okta dan

Mella yang selalu menemani peneliti di kala sedang bosan dan suntuk untuk

mengerjakan skripsi.

8 Dosen pembimbing Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc., yang

selalu sabar memberikan peneliti bimbingan dan memberikan peneliti arahan

dalam penyusunan skripsi.

9 Idola favoritku, BTS yang selalu menemaniku mengerjakaan skripsi dengan

lagu-lagu indahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

v

MOTTO

“Setiap orang mempunyai potensi asalkan dia percaya dan yakin pada

diri sendiri”

“Jangan salahkan kegagalan, tapi buatlah kegagalamu menjadi

motivasi untuk menuju kesuksesan”

Percaya akan diri sendiri maka semua akan baik-baik saja

Jangan gelisah hatimu, percayalah kepada Allah, percayalah juga

kepadaku

-YOHANES 14:1-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Janista Windi Mareti

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya sikap berpikir kritis dan hasil

belajar siswa terhadap pembelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan. Penelitian ini

bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil

belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran problem

based learning, 2) meningkatkan sikap berpikir kritis siswa kelas VA pada mata pelajaran

IPA melalui penerapan model pembelajaran problem based learning, 3) meningkatkan

hasil belajar siswa kelas VA pada mata pelajaran IPA melalui penerapan model

pembelajaran problem based learning.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dari penelitian

ini adalah siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan. Objek penelitian yaitu peningkatan

sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran problem

based learning. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi,

wawancara dan tes. Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini yaitu data

kualitatif deskriptif dan kuantitatif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (1) Upaya peningkatan sikap berpikir

kritis dan hasil belajar siswa kelas VA pada pembelajaran IPA melalui model

pembelajaran problem based learning yang telah dilakukan dengan menerapkan 5

langkah: (1) memberikan orientasi permasalahan kepada siswa, mengorganisasikan siswa

untuk belajar, membantu investigasi mandiri dan kelompok, mengembangkan dan

mempresentasikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi. (2) Model pembelajaran

problem based learning dapat meningkatkan sikap berpikir kritis siswa dari nilai kondisi

awal yaitu 37,07 meningkat menjadi 64,18 pada siklus I dan meningkat kembali pada

siklus II menjadi 80,38. (3) Model pembelajaran problem based learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai kondisi awal rata-rata 69,3 meningkat menjadi

76,21 pada siklus I dan meningkat kembali pada siklus II yaitu 82,19.

Kata Kunci: Berpikir Kritis, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Problem Based Learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

ix

ABSTRACT

THE IMPROVEMENT OF CRITICAL THINKING AND LEARNING OUTCOMES

OF V GRADE STUDENT IN SCIENCE LEARNING THROUGH PROBLEM

BASED LEARNING MODEL

Janista Windi Mareti

Sanata Dharma University

2020

This research is motivated by the low attitude of critical thinking and student

learning outcomes towards learning science in SD Kanisius Sengkan. This study aims to:

1) describe efforts to improve critical thinking attitudes and learning outcomes of fifth

grade students in subjects through problem based learning learning models 2) improve

critical thinking attitude of fifth grade students in science subjects through the

application of problem based learning learning models, 3) improve the learning

outcomes of fifth grade students in natural science subjects through the application of

problem based learning learning models.

This research used classroom acttive research (CAR). The subject of this study

were VA grade students of SD Kanisius Sengkan. The object of this study is critical

thinking attitude and learning outcomes of problem based learning models. This study

uses data collection techniques such as observation, interviews and tests. Data analysis

techniques used in this study used descriptive and quantitative qualitative data.

The results of this study showed: (1) Efforts to improve critical thinking attitudes

and learning outcomes of VA class students in natural science learning through problem

based learning models that have been carried out by applying 5 steps such as provide

problem orientation to students, organize students to learn, help independent and group

investigations, develop and present their work, analyze and evaluate. (2) The problem

based learning model can improve students' critical thinking attitudes from the initial

condition score of 37.07 increasing to 64.18 in the first cycle and increasing again in the

second cycle to 80.38. (3) The model of problem based learning can improve student

learning outcomes from an average initial condition value of 69.3, increasing to 76.21 in

the first cycle and increasing again in the second cycle, namely 82.19.

Keyword: Critical Thinking Attitudes, Learning Outcomes, Problem Based Learning

Model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

E. Definisi Operasional ........................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8

A. Kajian Pustaka ................................................................................... 8

1. Sikap Berpikir Kritis ...................................................................... 8

a. Pengertian Sikap Berpikir Kritis ............................................... 8

b. Indikator Sikap Berpikir Kritis .................................................. 8

2. Hasil Belajar................................................................................... 10

a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................ 10

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning ............................. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

xiii

a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning....... 11

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based

Learning ................................................................................... 12

c. Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning ........................ 14

d. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning ....... 14

4. Pembelajaran IPA .......................................................................... 15

a. Definisi IPA ............................................................................... 15

b. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPA ....................................... 16

5. Materi IPA SD ............................................................................... 17

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 20

C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 23

D. Hipotesis ............................................................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 26

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 26

B. Setting Penilaian ................................................................................. 28

1. Tempat penelitian........................................................................... 28

2. Subjek penelitian ............................................................................ 28

3. Objek penelitian ............................................................................. 28

4. Waktu penelitian ............................................................................ 28

C. Persiapan ............................................................................................ 28

D. Rencana Setiap Siklus ........................................................................ 29

1. Siklus I ........................................................................................... 29

2. Siklus II .......................................................................................... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 40

1. Non Tes .......................................................................................... 40

a. Observasi ................................................................................... 40

b. Wawancara ................................................................................ 41

2. Tes .................................................................................................. 41

F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 42

1. Instrumen Non Tes ......................................................................... 42

a. Lembar Wawancara ................................................................... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

xiv

b. Lembar Observasi ..................................................................... 43

2. Instrumen Tes................................................................................. 44

G. Teknik Pengujian Instrumen .............................................................. 46

1. Validitas ......................................................................................... 46

a. Validasi Isi ................................................................................. 46

b. Validasi Empiris ........................................................................ 49

2. Reliabilitas ..................................................................................... 53

H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 54

I. Indikator Keberhasilan ....................................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 57

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 57

1. Proses Penelitian ............................................................................ 57

a. Kondisi Awal ............................................................................. 57

b. Upaya Peningkatan Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar .... 58

c. Siklus I ....................................................................................... 58

d. Siklus II ..................................................................................... 62

2. Analisis Data Hasil Penelitian ....................................................... 67

a. Sikap Berpikir Kritis.................................................................. 67

b. Hasil Belajar .............................................................................. 70

c. Rekapitulasi Data Penelitian...................................................... 71

B. Pembahasan ........................................................................................ 75

1. Upaya Peningkatan Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar ......... 76

a. Memberikan Orientasi Permasalahan Kepada Siswa ................ 76

b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar .................................. 77

c. Membantu Investigasi Mandiri dan Kelompok ......................... 78

d. Mengembangkan dan Mempresentasikan Hasil Karya ............. 79

e. Menganalisis dan Evaluasi ........................................................ 80

2. Peningkatan Sikap Berpikir Kritis Siswa ....................................... 81

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ................................................... 83

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 87

A. Kesimpulan ........................................................................................ 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

xv

B. Keterbatasan ....................................................................................... 87

C. Saran................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 89

LAMPIRAN ..................................................................................................... 93

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 242

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Lembar Wawancara...........................................................42

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi .............................................................44

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi .....................................................................45

Tabel 3.4 Instrumen Validasi Lembar Observasi Sikap Berpikir Kritis ..........47

Tabel 3.5 Instrumen Validasi RPP ...................................................................47

Tabel 3.6 Instrumen Validasi Soal Evaluasi ....................................................48

Tabel 3.7 Kriteria Kelayakan Validasi .............................................................48

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Penelitian.............................49

Tabel 3.9 Hasil Uji Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus I ................................50

Tabel 3.10 Hasil Uji Validasi Soal Esai Siklus I ................................................51

Tabel 3.11 Hasil Uji Validasi Soal Pilihan Ganda Siklus II ..............................51

Tabel 3.12 Hasil Uji Validasi Soal Esai Siklus II ..............................................52

Tabel 3.13 Kualifikasi Reliabilitas .....................................................................53

Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I ...........................................................54

Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II .........................................................54

Tabel 3.16 Indikator Keberhasilan Sikap Berpikir Kritis...................................56

Tabel 4.1 Skor Sikap Berpikir Kritis Siklus I ..................................................68

Tabel 4.2 Skor Sikap Berpikir Kritis Siklus II .................................................69

Tabel 4.3 Skor Hasil Belajar Setiap Siklus ......................................................70

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Sikap Berpikir Kritis Siswa ...............................71

Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Hasil Belajar ......................................................73

Tabel 4.6 Persentase Ketuntasan KKM Siswa .................................................74

Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa ...75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian yang Relevan ........................................ 23

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Peneliti................................................... 25

Gambar 3.1 Siklus PTK ...................................................................................... 27

Gambar 3.2 Rancangan Tempat Duduk Kelompok di Kelas .............................. 39

Gambar 4.1 Diagram Hasil Sikap Berpikir Kritis Siswa .................................... 72

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa .......................................................... 73

Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan KKM Siswa ................................. 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian................................................................... 94

Lampiran 2 Surat Keterangan telah Melakulan Penelitian ........................... 95

Lampiran 3 Surat Validasi Ahli .................................................................... 96

Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli .................................................................... 97

Lampiran 5 Instrumen Wawancara Wali Kelas ............................................ 101

Lampiran 6 Hasil Wawancara ....................................................................... 102

Lampiran 7 Instrumen Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa ..................... 104

Lampiran 8 Lembar Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa ......................... 105

Lampiran 9 Hasil Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa ............................. 107

Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................ 111

Lampiran 11 Soal Evaluasi Siklus II ............................................................... 116

Lampiran 12 Hasil Soal Evaluasi .................................................................... 121

Lampiran 13 Data Hasil Validasi Siklus I ...................................................... 126

Lampiran 14 Data Hasil Validasi Siklus II ..................................................... 130

Lampiran 15 RPP ............................................................................................ 136

Lampiran 16 Data Kondisi Awal .................................................................... 235

Lampiran 17 Hasil Rangkuman Nilai Setiap Indikator ................................... 237

Lampiran 18 Foto Kegiatan ............................................................................ 238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya di masa yang akan

datang menurut Permendiknas UU No.2 tahun 1998 (dalam Kadir 2012:63).

Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki potensi

spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Munib,

2004: 142). Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana yang dilakukan

untuk mengembangkan potensi siswa dalam menyiapkan perannya di masa

yang akan datang. Potensi siswa akan berkembang dengan baik jika

pendidikan memiliki kualitas yang baik.

Kualitas pendidikan di Indonesia pada saat ini masih tergolong rendah.

Hal tersebut terbukti dari survei yang dilakukan oleh PISA (Programme For

International Student Assessment) pada tahun 2018 Indonesia menempati

peringkat ke 74 dari 78 negara. Survei yang dilakukan dengan menilai tiga

kategori kemampuan yaitu membaca, matematika dan sains.

Kualitas dan mutu pendidikan yang rendah dipengaruhi oleh rendahnya

nilai setiap mata pelajaran. Salah satunya adalah mata pelajaran IPA. Hal

tersebut terbukti dari survei yang dilakukan oleh PISA dalam kategori sains

indonesia memperoleh skor 396 dari nilai maksimal 489 dan berada pada

peringkat ke 70 dari 78 negara di dunia. Nilai mata pelajaran IPA yang rendah

disebabkan karena siswa masih kurang dalam penguasaan konsep IPA.

Penguasaan konsep IPA yang rendah disebabkan oleh siswa yang masih

kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

2

IPA. Selain itu, guru yang masih mementingkan nilai akhir dibandingkan

proses pembelajaran membuat siswa tidak memiliki pengalaman belajar yang

bermakna. Padahal pemecahan masalah dan proses merupakan salah satu

fokus utama dalam pembelajaran IPA. Hal tersebut diperkuat oleh Sumintono

(Dalam Wedyawati dan Lisa, 2019: 4) Mengatakan bahwa salah satu fokus

utama dalam pembelajaran IPA di sekolah yaitu IPA sebagai proses, yang

berkonsentrasi pada IPA sebagai metode pemecahan masalah untuk

mengembangkan keahlian siswa dalam memecahkan masalah. Kesulitan

siswa tersebut akan menimbulkan permasalahan dalam pembelajaran IPA.

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran IPA yaitu

rendahnya sikap berpikir kritis siswa yang berdampak pada hasil belajar

siswa. Ketika siswa tidak memiliki sikap berpikir kritis maka sangat sulit bagi

siswa untuk memecahkan persoalan atau permasalahan dalam pembelajaran

IPA. Hal itu dapat menyulitkan siswa dalam memahami konsep pembelajaran

IPA, sehingga membuat pengetahuan siswa tidak berkembang dan berdampak

pada menurunnya hasil belajar siswa. Selain itu, siswa yang tidak

menanamkan sikap berpikir kritis menjadi pasif dan pendiam di dalam kelas.

Siswa hanya menerima materi dari guru tanpa mengungkapkan pendapat

dalam pikirannya. Hal tersebut membuat siswa tidak memahami materi yang

diajarkan. Siswa sulit untuk mengerjakan soal evaluasi yang diberikan

sehingga mendapatkan nilai yang tidak memuaskan. Hal tersebut tentunya

berdampak pada menurunnya hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa yang tinggi tidak lepas dari peran penting 6 indikator

yang dimiliki oleh sikap berpikir kritis. 6 indikator tersebut antara lain: 1)

Bertanya dan menjawab pertanyaan, 2) Menarik kesimpulan-kesimpulan dan

kesaman-kesamaan yang diperlukan, 3) Mengumpulkan dan menyusun

informasi yang diperlukan, 4) Merumuskan masalah, 5) Menemukan cara-

cara yang dapat dipakai untuk menengani masalah-masalah, dan 6)

Menganalisis argumen {(Wade dalam Surya, 2011: 136), (Glaser dalam

Fisher, 2008: 7), & (Ennis dalam Amanda dkk, 2018: 59)}. Siswa yang dapat

menunjukkan 6 indikator sikap berpikir kritis akan memahami lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

3

mendalam tentang materi yang diajarkan dan menemukan banyak informasi

baru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Untuk mendukung penjelasan di atas peneliti melakukan observasi pada

hari Kamis, 5 September 2019 di SD Kanisius Sengkan. Hasil observasi

menunjukkan bahwa sikap berpikir kritis siswa masih tergolong sangat

rendah. Hal itu dibuktikan dari hasil data observasi yang didapatkan dari

sikap berpikir kritis yang hanya mencapai skor 37.07 dari skor maksimal 100.

Hal itu menunjukkan bahwa hampir 70% siswa masih memiliki sikap berpikir

kritis yang rendah. Hal tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang masih

diam dan hanya menerima materi yang diajarkan. Siswa masih banyak yang

melamun dan tidak tertarik untuk belajar. 6 indikator yang menjadi pedoman

peneliti kurang lebih terdapat 2 indikator saja yang terlihat pada siswa.

Indikator yang terlihat masih tergolong sangat umum. Contohnya menjawab

pertanyaan guru. Hal itu terjadi karena penerapan model pembelajaran yang

masih konvesional. Model pembelajaran yang digunakan guru belum

mengarahkan siswa pada sikap berpikir kritis.

Selain observasi peneliti juga melihat data nilai harian siswa pada

materi sistem pernapasan pada manusia. Data hasil belajar siswa yang dilihat

oleh peneliti menunjukkan bahwa kurang dari 50% siswa yang mendapatkan

nilai di atas atau sama dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

ditetapkan yaitu 68. Pada tahun pelajaran 2018/2019 siswa kelas VA

berjumlah 22 siswa dengan rata-rata kelas yaitu 69.3. Siswa yang mencapai

KKM sebanyak 9 siswa atau 40.90%, sedangkan siswa yang mendapatkan

nilai di bawah KKM sebanyak 13 siswa atau 59.10%.

Data tersebut diperkuat dengan peneliti melakukan wawancara pada

tanggal 29 Agustus 2019 bersama wali kelas VA SD Kanisius Sengkan yaitu

ibu S. Wawancara membahas tentang seputar permasalahan yang ada selama

proses pembelajaran di kelas. Ibu S menjelaskan bahwa siswa masih

mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPA. Materi yang disampaikan

sangat sulit dipahami siswa. Khususnya pada materi sistem pernapasan pada

manusia. Ibu S menambahkan bahwa siswa masih sangat pasif dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

4

memiliki rasa penasaran terhadap materi yang disampaikan. Sikap berpikir

kritis siswa yang tidak tampak dalam dirinya membuat siswa malu untuk

bertanya dan memiliki pengalaman atau pemaham sedikit tentang materi

sistem pernapasan pada manusia jelas ibu S. Hal itu membuat hasil belajar

siswa menurun. Terakhir ibu S menjelaskan bahwa model pembelajaran yang

digunakan pun masih sangat monoton ditambahnya kurang media

pembelajaran yang disediakan untuk mendukung pembelajaran.

Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas

adalah memilih model pembelajaran yang cocok dan inovatif. Pemilihan

model pembelajaran inovatif dapat membantu siswa untuk memahami materi

dengan mudah. Hal itu juga dapat membangun rasa percaya diri siswa untuk

kritis terhadap suatu masalah dalam pembelajaran. Joy & Weil (dalam

Rusman, 2012: 133) mengatakan bahwa model pembelajaran adalah suatu

rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum

(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan

pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Peneliti

memilih model pembelajaran problem based learning untuk mengatasi

masalah tersebut.

Model pembelajaran Problem based learning sangat cocok dan efektif

untuk mengatasi permasalahan pada penelitian ini. Model pembelajaran

problem based learning memiliki keunggulan yaitu siswa dituntut untuk

memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam situasi nyata. Selain itu,

siswa dituntut untuk memiliki kemampuan membangun pengetahuannya

sendiri melalui aktivitas belajar. Hal tersebut didukung oleh Shoimin (2014:

132) mengatakan bahwa kelebihan dari model pembelajaran problem based

learning adalah siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan

masalah dalam situasi nyata dan membangun pengetahuan sendiri melalui

aktivitas belajar. Model pembelajaran problem based learning memiliki ciri

khas yaitu memberikan suatu permasalahan dalam pembelajarannya yang

berkaitan dengan dunia nyata. Kunandar (dalam Lismaya, 2019: 14) yang

mengatakan bahwa problem based learning adalah suatu model pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

5

yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa

untuk belajar tentang cara berpikir dan keterampilan menyelesaikan masalah

serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari mata

pelajaran. Model pembelajaran ini mendorong siswa untuk mengasah dan

menguji kemampuan untuk berpikir dalam memecahkan sesuatu masalah.

Dalam model pembelajaran problem based learning secara jelas dapat

meningkatkan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui sebuah

masalah.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Fadly (2012) menunjukan

bahwa adanya peningkatan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan

model pembelajaran problem based learning. Penelitian Zakiyah, Suryandri,

& Wahyudi (2017) menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada berpikir

kritis siswa dengan menggunakan model pembelajaran problem based

learning. Berdasarkan hasil penelitian kedua jurnal tersebut menunjukkan

bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan

sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Peneliti tertarik untuk

melaksanakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Sikap Berpikir Kritis

dan Hasil Belajar Siswa Kelas V terhadap Pembelajaran IPA melalui

Model Pembelajaran Problem Based Learning di SD Kanisius Sengkan”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa

kelas V pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran problem based

learning di SD Kanisius Sengkan?

2. Apakah model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan

sikap berpikir kritis siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius

Sengkan?

3. Apakah model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan

hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

6

C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar

siswa kelas V pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran problem

based learning di SD Kanisius Sengkan.

2. Meningkatkan sikap berpikir kritis siswa kelas V pada mata pelajaran IPA

melalui penerapan model pembelajaran problem based learning di SD

Kanisius Sengkan.

3. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA melalui

penerapan model pembelajaran problem based learning di SD Kanisius

Sengkan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi orang lain.

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat mempermudahkan siswa dalam mempelajari

atau memahami materi tentang sistem pernapasan pada manusia melalui

model problem based learning serta menambahkan pengalaman baru pada

siswa sehingga meningkatnya hasil belajar siswa. Selain itu siswa diharapkan

mampu mengintropeksi diri lagi dalam mengansah sikap berpikir kritis,

sehingga mudah mengutarakan pendapat dalam dirinya.

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan guru dalam menyampaikan

materi tentang sistem pernapasan pada manusia. Melalui model pembelajaran

problem based learning dapat menjadikan pertimbangan guru dalam memilih

model pembelajaran yang inovatif.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini dapat menjadikan sumbangan berupa informasi mengenai

gambaran tentang sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Penelitian ini

juga dapat dijadikan sebagai informasi dan penambahan metode pembelajaran

yang ada di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

7

4. Bagi peneliti

Penelitian ini sebagai sarana untuk membuktikan bahwa model pembelajaran

problem based learning dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan

dalam memahami materi sistem pernapasan pada manusia.

E. Definisi Operasional

1. Sikap berpikir kritis adalah suatu tindakan dalam menilai dan menyaring

suatu informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman,

komunikasi dan pemikiran untuk mempertimbangkan pandangan orang lain.

2. Hasil belajar adalah suatu perubahan dalam aspek kognitif yang dicapai

seseorang melalui proses belajar dan dinyatakan dalam bentuk skor dari hasil

tes.

3. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah suatu model

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks

bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis, mengasah, menguasai,

dan mengembangkan kemampuan berpikir dalam mengidentifikasi masalah,

mencari data, dan menggunakan data untuk mencari solusi dari materi

pelajaran.

4. Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari alam semesta beserta isinya

yang tersusun secara sistematik, dan mempelajari fenomena alam yang

faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian, serta berhubungan dengan sebab

akibatnya yang ditandai dengan adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini membahas mengenai landasan teori yang meliputi kajian pustaka,

hasil penelitian yang relevam, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

A. Kajian Pustaka

1. Sikap Berpikir Kritis

a. Pengertian

Deswani (2009:119) mengatakan bahwa sikap berpikir kritis adalah

proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi, dimana

informasi tersebut didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat

atau komunikasi. Norris (dalam Sani, 2019:15) yang mengungkapkan bahwa

sikap berpikir kritis harus dilandasi dengan upaya mencari alasan, berupaya

untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, mencari alternatif,

mempertimbangkan pandangan orang lain, yang diperlukan untuk meyakinkan

sebelum melakukan sesuatu. Pendapat lain dikemukakan oleh Ferdinand dan

Ariebowo (2009:11) mengatakan bahwa sikap berpikir kritis yaitu menilai dan

menyaring suatu informasi yang diterima.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa sikap berpikir kritis adalah suatu tindakan dalam menilai dan

menyaring suatu informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman,

komunikasi, dan pemikiran untuk mempertimbangkan pandangan orang lain.

Sikap berpikir kritis merupakan salah satu dimensi dari sikap ilmiah yang

perlu dikembangkan di SD terutama pada pelajaran IPA. Hal itu sejalan

dengan pendapat Gega (dalam Bundu, 2006: 141) yang mengatakan bahwa

dimensi sikap ilmiah terdiri dari sikap ingin tahu, sikap penemuan, sikap

berpikir kritis dan sikap ketekunan. Dari beberapa dimensi sikap ilmiah

tersebut, peneliti hanya berfokus pada sikap berpikir kritis.

b. Indikator Sikap Berpikir Kritis

Indikator sikap berpikir kritis menurut Menurut Wade (dalam Surya,

2011: 136) sikap berpikir kritis memiliki beberapa indikator antara lain: (1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

9

Kegiatan merumuskan pertanyaan, (2) Membatasi permasalahan, (3) Menguji

data-data, (4) Bertanya dan menjawab pertanyaan, (5) Menganalisis berbagai

pendapat, (6) Menghindari pertimbangan yang sangat emosional, (7)

Menghindari penyederhanaan yang berlebihan, (8) Mempertimbangkan

berbagai interprestasi, (9) Menoleransi ambiguitas.

Sedangkan menurut Glaser (dalam Fisher, 2008: 7-8) indikator-indikator

sikap berpikir kritis adalah sebagai berikut:

1. Mengenal masalah,

2. Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-

masalah itu,

3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan,

4. Mengenal asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang tidak dinyatakan,

5. Memahami dan menggunakan bahasa yang tepat, jelas, dan khas,

6. Menganalisis data,

7. Menilai fakta dan mengevaluasi pernyataan-pernyataan,

8. Mengenal adanya hubungan yang logis antara masalah-masalah,

9. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang

diperlukan,

10. Menguji kesamaan-kesamaan dan kesimpulan-kesimpulan yang

seseorang ambil,

11. Menyusun kembali pola-pola keyakinan seseorang berdasarkan

pengalaman yang lebih luas,

12. Membuat penilaian yang tepat tentang hal-hal dan kualitas-kualitas

tertentu dalam kehidupan sehari-hari.

Pendapat lain yaitu Ennis (Dalam Amanda dkk, 2018: 59) mengemukan

indikator sikap berpikir kritis terdiri atas 12 indikator yang ideal. Indikator

tersebut terangkum dalam lima aspek yaitu:

1. Memberikan penjelasan sederhana: a) merumuskan masalah, b)

menganalisis argumen, c) menanyakan dan menjawab pertanyaan.

2. Membangun keterampilan dasar: d) menilai kredibilitas sumber

informasi, e) melakukan observasi dan menilai laporan hasil observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

10

3. Menyimpulkan: f) membuat deduksi dan menilai deduksi, g) membuat

induksi dan menilai induksi, h) membuat dan mempertimbangkan nilai

keputusan.

4. Membuat penjelasan lebih lanjut: i) menjelaskan dalam

mempertimbangkan hasil, j) menjelaskan asumsi.

5. Strategi dan teknik: k) memutuskan suatu tindakan, l) berinteraksi

dengan orang lain.

Dari pendapat beberapa ahli atas, peneliti menyimpulkan 6 indikator sikap

berpikir kritis yaitu:

1. Bertanya dan menjawab pertanyaan,

2. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan kesamaan-kesamaan yang

diperlukan,

3. Mengumpulkan dan menyusun informasi yang diperlukan,

4. Merumuskan masalah,

5. Menemukan cara-cara yang dapat dipakai untuk menangani masalah-

masalah,

6. Menganalisis argumen.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Arikunto (dalam Syahputra, 2020: 25) mengatakan bahwa hasil belajar

adalah sebagai hasil yang telah dicapai sesorang setelah mengalami proses

belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang

dilakukan. Pendapat lain Susanto (2013: 5) yang mengatakan bahwa hasil

belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari

hasil tes. Penjelasan lain dikemukan oleh Sudjana (2016: 3) menjelaskan

bahwa hasil belajar siswa adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri

siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil

dari kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

11

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah suatu perubahan dalam aspek kognitif yang dicapai seseorang

melalui proses belajar dan dinyatakan dalam bentuk skor dari hasil tes.

Bloom (dalam Jihad & Haris, 2012: 14-15) mengatakan bahwa hasil

belajar dapat dikelompokkan dalam dua macam yaitu pengetahuan dan

keterampilan yang masing-masing terdiri dari empat kategori. Berikut ini

kategori dari pengetahuan dan keterampilan:

1. Pengetahuan, terdiri dari empat kategori yaitu:

a) Pengetahuan tentang fakta

b) Pengetahuan tantang prosedural

c) Pengatahuan tentang konsep

d) Pengetahuan tentang prinsip

2. Keterampilan, terdiri dari empat kategori yaitu:

a) Keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif

b) Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik

c) Keterampilan bereaksi atau sikap

d) Keterampilan berinteraksi

Peneliti setuju dengan pendapat dari Bloom (dalam Jihad & Haris, 2012:

14-15) bahwa hasil belajar terdiri dari pengetahuan dan keterampilan. Hasil

belajar siswa dapat dipengaruhi oleh pemahaman siswa terhadap materi yang

diajarkan seperti konsep dan prinsip. Siswa yang sudah memahami konsep

dan prinsip dari pembelajaran akan memiliki hasil belajar yang baik. Hal itu

tentunya sesuai dengan fakta yang ada.

3. Model Pembelajaran Problem Based Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning

Nurhadi (dalam Wedyawati dan Lisa, 2019: 146) mengatakan problem

based learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah

dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara

berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Tan (dalam

Rusman, 2012: 228) mengatakan bahwa problem based learning merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

12

inovasi dalam pembelajaran karena dalam Problem Based Learning

kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja

kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat mengasah,

menguasai, dan mengembangkan kemampuan berpikir secara

berkesinambungan. Sugiyanto (2009: 152) menyatakan bahwa model

pembelajaran problem based learning adalah strategi pembelajaran yang

mengharapkan siswa untuk mengidentifikasi masalah, mencari data, dan

menggunakan data untuk mencari solusi.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa model pembelajaran problem based learning adalah suatu model

pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks

bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis, mengasah, menguasai,

dan mengembangkan kemampuan berpikir dalam mengidentifikasi masalah,

mencari data, dan menggunakan data untuk mencari solusi dari materi

pelajaran.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning

Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2012:243) mengemukan bahwa

langkah-langkah problem based learning adalah sebagai berikut:

1. Orientasi pada masalah: menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan dan memotivasi siswa terlibat

pada kativitas pemecahan masalah.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: membantu siswa

mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

3. Membimbing pengalaman individu/kelompok: mendorong siswa untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen

untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: membantu siswa dalam

merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan

membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

13

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:

membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

Menurut Wedyawati dan Lisa (2019: 157-158) langkah-langkah model

pembelajaran problem based learning terdiri dari beberapa langkah yaitu:

1. Memberikan orientasi permasalahan kepada siswa: menginformasikan

tujuan pembelajaran, menciptakan lingkungan kelas yang

memungkinkan terjadinya pertukaran ide yang terbuka, menemukan

konsep berdasarkan masalah dan mengarahkan kepada pertanyaan atau

masalah.

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar: mendorongkan siswa dalam

menemukan konsep berdasarkan masalah, membantu siswa dalam

menemukan konsep dasar berdasarkan masalah, mendorong

keterbukaan, proses demokrasi, dan cara belajar siswa aktif serta

menguji pemahaman siswa atas konsep yang ditemukan.

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok: memberikan

kemudahan pengerjaan siswa dalam mengerjakan/menyelesaikan

masalah, mendorong dialog dan diskusi teman, mendorong kerjasama

dan penyelesaian tugas-tugas, membantu siswa mendefinisikan dan

mengorganisasikan tugas belajar yang berkaitan dengan masalah,

membantu siswa merumuskan hipotesis dan membantu siswa dalam

memberikan solusi.

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja: membimbing siswa

dalam mengerjakan LKS dan membimbing siswa dalam menyajikan

hasil kerja

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah: membantu

siswa mengkaji ulang pemecahan masalah dan memotivasi siswa agar

terlibat dalam pemecahan masalah dan mengevaluasi materi.

Amir (2009: 24) menjelaskan bahwa langkah-langkah model

pembelajaran problem based learning adalah sebagai berikut:

1. Mengklasifikasi istilah dan konsep yang belum jelas,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

14

2. Merumuskan masalah,

3. Menganalisis masalah,

4. Menata gagasan dan menganalisis secara dalam,

5. Memformulasikan tujuan pembelajaran,

6. Mencari informasi tambahan dari sumber lainnya,

7. Mengsintesis (menggabungkan) dan menguji informasi baru.

Berdasarkan penjelasan dari beberapa ahli di atas peneliti memutuskan

untuk mengambil langkah-langkah dari Wedyawati dan Lisa (2019: 157-

158). Langkah-langkah tersebut terdiri dari:

1. Memberikan orientasi permasalahan kepada siswa,

2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar,

3. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok,

4. Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja,

5. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

Peneliti meyakini bahwa langkah-langkah model pembelajaran problem

based learning menurut Wedyawati dan Lisa (2019: 157-158) sangat cocok

diterapkan di SD karena sesuai dengan karakteristik siswa kelas atas.

c. Tujuan Pembelajaran Problem Based Learning

Menurut Wedyawati dan Lisa (2019: 153-154) secara umum, tujuan

pembelajaran dengan model Problem Based Learning adalah sebagai

berikut:

1. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan

masalah, serta kemampuan intelektual

2. Belajar berbagai peran orang dewasa melalui keterlibatan siswa dalam

pengalaman.

d. Kelebihan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Shoimin (2014:132) memaparkan kelebihan dari model pembelajaran

problem based learning adalah sebagai berikut sebagai berikut:

1. Siswa didorong untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah

dalam situasi nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

15

2. Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya sendiri

melalui aktivitas belajar.

3. Pembelajaran berfokus pada masalaha sehingga materi yang tidak ada

hubunganya tidak perlu dipelajari oleh siswa. Hal ini mengurangi

beban siswa dengan menghafal atau menyimpan informasi.

1. Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan, baik dari

perpustakaan, internet, wawancara, dan observasi.

2. Siswa memiliki kemampuan menilai kemajuan belajarnya sendiri.

3. Siswa memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi ilmiah

dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.

4. Kesulitan belajar siswa secara individual dapat diatasi melalui kerja

kelompok dalam bentuk peer teaching.

4. Pembelajaran IPA

a. Definisi IPA

Menurut Sujana (2014: 4) IPA adalah ilmu yang mempelajari mengenai

alam semesta beserta isinya, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di

dalamnya yang dikembangkan oleh para ahli melalui serangkaian proses

ilmiah. Pendapat lain dikemukan oleh Wisudawati, (2015: 24) IPA adalah

rumpunan ilmu yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari

fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian, dan

berhubungan sebab akibatnya. Penjelasan lain dikemukan oleh Wahyana

(dalam Trianto, 2010:136) mengatakan bahwa IPA adalah suatu kumpulan

pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara

umum terbatas pada gejala-gejala perkembangannya tidak hanya ditandai

oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap

ilmiah.

Jadi dari pendapat tiga ahli di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah

ilmu yang mempelajari alam semesta beserta isinya yang tersusun secara

sistematik, dan mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa

kenyataan atau kejadian, serta berhubungan dengan sebab akibatnya yang

ditandai dengan adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

16

IPA sangat penting dalam kehidupan sehari-hari serta sangat penting

diajarkan dari SD sampai perguruan tinggi. Usman (dalam Sujana, 2014: 5)

ada berbagai alasan yang menyebabkan IPA dimasukkan ke dalam mata

pelajaran di sekolah antara lain:

1. IPA sangat berfaedah bagi suatu bangsa. Hal itu karena IPA

merupakan dasar teknologi sehingga sering disebut-sebut sebagai

tulang punggung pembangunan.

2. Apabila IPA diajarkan secara tepat, maka IPA merupakan suatu mata

pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis. Misalnya IPA

diajarkan dengan model pembelajaran problem based learning maka

siswa akan dihadapkan pada sebuah masalah.

3. Apabila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan

sendiri oleh siswa, maka IPA tidak hanya merupakan mata pelajaran

yang bersifat hapalan belaka.

4. IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yang tinggi, yaitu mempunyai

potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.

b.Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPA

Pembelajaran IPA secara khusus sebagaimana tujuan pendidikan secara

umum dalam taksonomi bloom bahwa IPA diharapkan dapat memberikan

pengetahuan. Jenis pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan dasar

dari prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut Trianto (2010: 142) menyatakan bahwa IPA diharapkan

memberikan keterampilan, kemampuan, sikap ilmiah, pemahaman,

kebiasaan dan apresiasi. Seseorang yang belajar tentang IPA dapat

menghargai lingkungan sekitarnya atas ciptaan Tuhan. Dengan begitu

mereka dapat menjaga lingkungan sekitar.

Selain itu IPA memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Menurut

kementrian pendidikan nasional (dalam Samatowa, 2018: 35) fungsi

pembelajaran IPA antara lain:

1. Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

17

3. Siswa menjadi warga negara yang memahami IPA dan teknologi

4. Menguasai konsep IPA untuk bekal hidup di masyarakat dan

melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

5. Materi IPA SD

Materi yang digunakan pada penelitian ini yaitu organ pernapasan pada

manusia. Organ pernapasan pada manusia merupakan materi yang terdapat

dalam tema 2 (Udara Bersih bagi Kesehatan), subtema 1 (Cara Tubuh

Mengolah Udara Bersih) dan subtema 2 (Pentingnya Udara Bersih bagi

Pernapasan), serta pada KD 3.2 (Menjelaskan organ pernapasan dan fungsinya

pada hewan dan manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan

manusia). Herlanti dkk (2007: 4-13) menjelaskan materi sistem pernapasan

pada manusia di kelas V adalah sebagai berikut:

a. Alat Pernapasan Pada Manusia

Alat pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, tenggorokan, laring,

faring, trakea, bronkus dan paru-paru. Berikut ini penjelasan tentang alat-

alat pernapasan pada manusia:

1) Hidung: dalam rongga hidung terdapat rambut hidung dan selaput

lendir. Rambut hidung dan selaput lendir berfungsi untuk

membersihkan udara yang kita hirup.

2) Tenggorokan: berbentuk seperti pipa yang menghubungkan hidung ke

paru-paru. Tenggorokan terletak di dalam leher, tepatnya terletak di

depan kerongkongan.

3) Laring: terdiri dari atas katup (epiglotis) dan beberapa tulang rawan

yang membantuk jakun. Tulang rawan berfungsi mengatur makanan

dan minuman agar tidak masuk ke tenggorokan. Epiglotis akan terus

terbuka ketika bernapas. Epiglotis akan menutup dan mengangkat

jakun ke atas, sehingga makanan dan air tidak masuk ke tenggorokan

dan kita masih bisa bernapas.

4) Trakea: pada trakea terdapat rambut dan selapu lendir yang berfungsi

menahan dan mengeluarkan kotoran yang tidak tersaring oleh rongga

hidung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

18

5) Faring: fungsi berperan dalam proses masuknya udara ke dalam pita

suara untuk menghasilkan suara. Faring juga menjadikan manusia

mungkin untuk bernapas melalui mulut.

6) Bronkus: fungsinya membantu mengatur jumlah udara dan juga

oksigen yang akan masuk ke dalam paru-paru, sesuai dengan

kebutuhan dari paru-paru itu sendiri.

7) Paru-paru: berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dengan

karbondioksida. Dalam paru-paru terdiri dari alveoli.

b. Proses Pernapasan

Pada saat bernapas terjadi dua proses yakni proses masuknya udara ke

dalam paru-paru dan proses keluarnya udara dari paru-paru. Terjadi dua

mekanisme pernapasan yaitu:

1) Pernapasan dada: pernapasan yang dibantu otot-otot tulang rusuk.

Ketika kita menghirup udara, tulang rusuk dan rongga dada kita

membesar, paru-paru pun mengembang. Ketika kita menghembuskan

udara, tulang rusuk dan rongga dada kembali ke posisi semula, paru-

paru pun mengempis.

2) Pernapasan perut: pernapasan yang dibantu otot diafragma. Ketika

otot diafragma rata, rongga dada menjadi membesar dan paru-paru

mengembang sehingga udara masuk ke dalam paru-paru. Ketika otot

diafragma melengkung ke atas, rongga dada menjadi kembali ke

posisi semula sehingga udara keluar dari paru-paru.

c. Gangguan Atau Penyakit Pada Alat Pernapasan Manusia.

1) TBC: Penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri

tuberculosis. Bakteri ini menyebar melalui udara.

2) Asma: asma terjadi karena penyempitan pada bronkus dan bronkiolus

yang disebabkan oleh pembengkakan selaput lendir, pembentukan

lendir yang berlebihan dan kejang urat pada dinding bronkus.

3) Flu: penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Virus menyebar

melalui udara karena batuk dan bersin dari penderita flu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

19

4) Bronkhitis: peradangan pada selaput lendir pada trakea, bronkus, dan

bronkiolus. Ada dua jenis bronchitis yaitu bronchitis kronis dan akut.

5) Pneumonia: infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus dan

bakteri sehingga bronkus dan alveoli berisi banyak cairan. Kondisi ini

menyebabkan terganggunya proses pertukaran oksigen dan karbon

dioksida.

6) Laringritis: merupakan infeksi pada daerah laring yang menyebabkan

suara parau atau serak. Suara serak yang terjadi bukan karena infeksi

melainkan pertanda kanker.

7) Kanker paru-paru: adalah tumor pada bronkus. Kanker paru-paru

disebabkan karena terlalu sering merokok.

8) Emfisema: merupakan penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan

rusaknya dinding alveolus, sehingga kemampuan pertukaran udara

menjadi berkurang. Emfisema termasuk penyakit yang parah dan

sukar untuk disembuhkan.

d. Cara Memilihara Organ Pernapasan

1) Menjaga kebersihan lingkungan

a. membuat sebanyak mungkin ventilasi dalam rumah untuk menjaga

sirkulasi udara,

b. menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak banyak debu

beterbangan yang akan ikut masuk ke dalam organ pernapasan saat

kita menghirup napas,

c. membuat udara bersih di lingkungan sekitar rumah dengan

menanam banyak tumbuhan hijau, serta

2) Merawat organ pernapasan

a. membersihkan rongga hidung secara teratur (bulu halus dan rambut

hidung berfungsi menyaring kotoran),

b. memeriksa kesehatan pernapasan secara teratur ke dokter.

3) Menjaga kesehatan organ pernapasan

a. makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh terjaga baik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

20

b. berolahraga teratur supaya alat-alat pernapasan terlatih baik

sehingga dapat bekerja dengan baik,

c. istirahat cukup, dan

d. posisi tidur benar (miring ke kanan dan jangan telungkup).

4) Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan

a. tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok karena banyak

mengandung racun,

b. menggunakan masker saat berada di lingkungan kotor,

c. mengurangi konsumsi makanan dan minuman dingin karena

jaringan paru-paru sensitif terhadap dingin.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan Irwandi dan Suparti (2018) yang berjudul

”Peningkatan berpikir kritis siswa melalui problem based learning (PBL)

pada mata pelajaran IPA-Biologi di SMPN 11 Bengkulu”. Penelitian ini

merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus.

Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian yaitu observasi dan tes. Hasil penelitian dari

berpikir kritis siswa yaitu siklus I sebesar 1,31 dengan kategori cukup kritis,

kemudian meningkat kembali pada siklus II sebesar 1,39. Keterkaitan antara

penelitian Irwandi dan Suparti (2018) dengan penelitian yang ingin dilakukan

oleh peneliti yaitu menggunakan variabel berpikir kritis siswa dalam

pembelajaran IPA melalui model pembelajaran problem based learning.

Berdasarkan data tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan berpikir kritis

siswa.

Penelitian kedua yang dilakukan oleh Widhiatma (2017) yang berjudul

“Penerapan model problem based learning untuk meningkatkan hasil belajar

IPA siswa kelas 4 SDN Kalinanas 01”. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian tindakan kelas. Sampel pada penelitian ini berjumlah 25 siswa.

Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas 4 SD. Teknik pengumpulan data

yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik tes dan non tes. Hasil dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

21

penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada hasil belajar

siswa setelah menerapkan model pembelajaran problem based learning. Hal

tersebut terbukti dengan meningkatatnya persentase ketuntasan hasil belajar

siswa. Pada prasiklus hasil belajar siswa menunjukkan persentase yang cukup

rendah yaitu 41%. Pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan

dengan nilai rata-rata yaitu 72,32 dan persentasi ketuntasan 65,51%. Pada

siklus II mengalami peningkatan kembali dengan nilai rata-rata yaitu 79,82

dan persentase kertuntasan 93,11%. Penelitian ini menggunakan satu variabel

yaitu hasil belajar siswa. Dari penjelasan di atas peneliti menyimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Keterkaitan antara penelitian Widhiatma

(2017) dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu sama-sama

melihat hasil belajar siswa melalui model pembelajaran problem based

learning.

Penelitian yang beberapa dilakukan oleh Rosdiana (2019) yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap

Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Sub Materi Psikotropika”.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui adanya pengaruh model

pembelajaran problem based learning terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar

peserta didik pada sub materi psikotropika di kelas XI MIPA SMA

Tasikmalaya. Metode penelitian ini adalah quasy experimen. Subjek dari

penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA. Teknik pengumpulan data

yang digunakan yaitu uji ANCOVA. Instrument yang digunakan adalah non

tes dan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problem based learning

memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap ilmiah siswa dengan ukuran efek

0,470 yang sedang. PBL juga memiliki pengaruh signifikan dan efek sedang

terhadap hasil belajar dengan ukuran efeknya adalah 0,331. Keterakitan

antara penelitian Rosdiana (2019) dengan penelitian yang akan dilakukan

oleh peneliti yaitu sama-sama melihat dua variabel. Variabel tersebut yaitu

berpikir kritis dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran problem

based learning. Pada penelitian Rosdiana (2019) sikap berpikir kritis menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

22

salah satu dimensi sikap ilmiah yang diteliti. Berdasarkan penjelasan data di

atas, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem

based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.

Penjelasan beberapa penelitian di atas memperkuat penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti yaitu menerapkan model pembelajaran problem based

learning. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti menggunakan dua

variabel yaitu hasil belajar dan sikap berpikir kritis. Perbedaan antara

beberapa penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti

yaitu terlihat pada subjek penelitian, tempat penelitian, dan materi

pembelajaran. Persamaan antara beberapa penelitian di atas dengan penelitian

yang akan dilakukan peneliti yaitu terlihat pada mata pelajaran dan solusi

yang digunakan.

Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sangat relevan dengan

beberapa penelitian di atas. Hal itu terbukti dari penelitian yang dilakukan

oleh Irwandi dan Suparti (2018) yang menunjukkan bahwa adanya

peningkatan pada berpikir kritis siswa dalam penerapan model pembelajaran

problem based learning. Penelitian yang dilakukan oleh Widhiatma (2017

yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa melalui

penerapan model pembelajaran problem based learning. Terakhir yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Rosdiana (2019) yang menunjukkan bahwa

penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan

hasil belajar dan berpikir kritis siswa. Semua penelitian itu membuktikan

bahwa model pembelajaran problem based learning dapat menjadikan solusi

untuk meningkatkan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Kekhususan

penelitian ini dibandingkan dengan beberapa penelitian di atas yaitu terlihat

pada materi yang diajarkan dan perpaduan media pembelajaran dengan model

pembelajaran yang digunakan. Berikut ini adalah bagan literatur dari

beberapa penelitian yang relevan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

23

Gambar 2.1 Bagan Literatur Penelitian Yang Relevan

C. Kerangka Berpikir

Pada dasarnya, pendidikan merupakan bagian sangat penting untuk

menata masa depan serta untuk mencerdaskan anak bangsa. Namun pada

kenyataanya di Indonesia kualitas pendidikan masih sangat memprihatinkan.

Kualitas dan mutu pendidikan yang rendah pastinya akan berdampak pada

turun atau rendahnya nilai setiap mata pelajaran. Salah satunya adalah mata

pelajaran IPA. Rendahnya nilai IPA disebabkan oleh sistem pembelajaran di

kelas yang masih dikatakan menoton dan satu arah. Guru jarang

menggunakan model pembelajaran yang menarik perhatian siswa dan

membangun pengetahuan sendiri. Siswa hanya menerima materi dari guru

saja.

Selain itu pembelajaran IPA masih menerapkan sistem hafalan materi

tanpa memahami dan mengerti lebih mendalam materi yang diajarkan,

sehingga materi tersimpan dalam jangka pendek. Padahal dalam pembelajaran

IPA ada beberapa komponen yang harus dimiliki oleh siswa yaitu

pemahaman terhadap materi seperti (produk, konsep, prinsip, hukum, dan

Irwandi dan Suparti

(2018) ”Peningkatan

berpikir kritis siswa

melalui problem

based learning (PBL)

pada mata pelajaran

IPA-Biologi di

SMPN 11 Bengkulu”

Widhiatma (2017)

“Penerapan model

problem based

learning untuk

meningkatkan hasil

belajar IPA siswa

kelas 4 SDN

Kalinanas 01”

Rosdiana (2019)

“Pengaruh Model

Pembelajaran

Problem Based

Learning (PBL)

Terhadap Sikap

Ilmiah Dan Hasil

Belajar Peserta Didik

Pada Sub Materi

Psikotropika”

Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Sikap Berpikir Kritis Dan hasil

Belajar Siswa Kelas V Terhadap Pembelajara IPA Melalui Model

Pembelajaran Problem based learning”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

24

teori IPA), proses pembelajaran IPA dan berpikir kritis. Pembelajaran IPA

tidak hanya untuk dihafalkan saja tetapi harus benar dipahami oleh siswa.

Pemahaman siswa akan menjadikan pengalaman yang akan selalu diingat

oleh siswa. Hal tersebut akan terwujud jika siswa memiliki sikap berpikir

kritis.

Sikap berpikir kritis siswa merupakan sikap dimana sesorang mampu

memahami, menanggapi dan menemukan suatu pengetahuan baru melalui

proses berpikir dan mengambil sebuah keputusan. Siswa dapat

mendefinisikan suatu masalah dan mengambil keputusan berdasarkan

penjelasan yang logis serta pengetahuan yang dimiliki. Pada penelitian ini

peneliti melihat sikap berpikir kritis siswa masih sangat rendah. Hal itu

dibuktikannya dengan hasil obeservasi yang dilakukan pada kelas VA SD

Kanisius Sengkan. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa kelas VA

memiliki nilai rata-rata sikap berpikir kritis sebesar 37.07. Hal itu termasuk

ke dalam kategori rendah. Rendahnya sikap berpikir kritis tentunya

berdampak pada hasil belajar siswa. Peneliti melihat data nilai IPA siswa

kelas VA yang menunjukan bahwa lebih dari 50% siswa yang memiliki nilai

di bawah KKM.

Kondisi tersebut disebabkan oleh penyampaian materi yang masih

konvesional dan kurangnya pemahaman siswa dalam materi pembelajaran.

Selain itu, guru masih belum bisa menemukan model pembelajaran yang tepat

untuk mengasah sikap berpikir kritis siswa. Siswa masih belum terbiasa untuk

menyelesaikan masalah dengan pengetahuannya sendiri dan masih belum bisa

mengambil sebuah keputusan atas permasalahan yang ada.

Model pembelajaran problem based learning sangat cocok digunakan

untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Peneliti memilih model

pembelajaran problem based learning karena memiliki 5 sintaks yang dapat

mengembangkan berpikir kritis siswa. Selain itu pembelajaran pada model

pembelajaran problem based learning didasari oleh pemberian masalah.

Siswa diberikan sebuah masalah kemudian mencari solusi dan memberikan

sebuah keputusan. Hal tersebut membantu siswa untuk terus berpikir kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

25

dan mulai membiasakan untuk memiliki pemikiran sendiri. Dengan demikian

sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Berikut ini

bagan kerangka berpikir peneliti:

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Peneliti

D. Hipotesis

1. Peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas VA melalui

model pembelajaran problem based learning dapat dilakukan dengan

menerapkan 5 langkah: (1) memberikan orientasi permasalahan kepada siswa,

(2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membantu investigasi mandiri

dan kelompok, (4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya, (5)

menganalisis dan mengevaluasi.

2. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan sikap

berpikir kritis siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan.

3. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan.

Kondisi awal: Rendahnya sikap berpikir kritis dan hasil

belajar siswa terhadap pembelajaran IPA

Tindakan: menerapkan model pembelajaran problem based learning

Kondisi akhir: peningkatan sikap berpikir dan hasil belajar siswa kelas V

terhadap pembelajaran IPA melalui model pembelajaran problem based

learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

26

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III, metode penelitian mengulas tentang jenis penelitian, setting

penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, analisis data, dan kriteria

keberhasilan.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

PTK dapat dikatakan juga sebagai penelitian terapan yang sangat bermanfaat

untuk meningkatkan proses dan kualitas pembelajaran di kelas. Menurut

Tampubolon (2014: 19) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian

yang dilakukan oleh pendidik/calon pendidik di dalam kelasnya sendiri secara

kolaboratif/partisipatif untuk memperbaiki kinerja pendidik menyangkut

kualitas proses pembelajaran, dan meningkatkan hasil belajar peserta didik,

baik dari aspek akademik maupun non akademik, melalui tindakan reflektif

dalam bentuk siklus (daur ulang). Hal tersebut diperkuat oleh Wiriaatmadja

(dalam Taniredja dkk, 2010: 16) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan

kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi

praktik pembelajaran, dan belajar dari pengalaman guru sendiri. Penjelasan

lain dikembangkan oleh Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2007: 11) yang

mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu

tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau usaha seseorang untuk

memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan

dan perubahan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap berpikir kritis

dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Model yang digunakan adalah

model Kemmis & Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010: 17) yang didesain

dalam bentuk dua siklus yang terdiri dari perencanaan tindakan (planning),

pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi

(reflecting). Alur dari langkah tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

27

Gambar 3.1 siklus PTK model Kemmis & Mc Taggart

Berdasarkan pada gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa model Kemmis &

Mc Taggart dibagi menjadi empat langkah yaitu dimulai dari langkah

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan

refleksi (reflecting).

1. Perencanaan (planning) adalah suatu perencanaan dalam bentuk

penyusun perangkat pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi hasil

pelaksanaan prapenelitian/refleksi awal.

2. Pelaksanaan (acting) adalah pelaksanaan pembelajaran di kelas sebagai

guru model dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang telah

direncanakan.

3. Pengamatan (observing) adalah pengamatan atas pelaksanaan proses

pembelajaran di kelas secara bersamaan sebagai peneliti dan observasi

terhadap perubahan perilaku siswa atas tindakan pembelajaran yang

dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan data.

4. Refleksi (reflecting) adalah rekomendasi atas hasil evaluasi analisis data

guna ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi Siklus I

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

28

B. Setting Penilaian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan tepat di Jl. Kaliurang

KM. 7, Joho, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah

Istimewa Yogyakarta 55283.

2. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu siswa kelas VA SD

Kanisius Sengkan yang berjumlah 29 siswa pada tahun pelajaran 2019/2020.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas VA

SD Kanisius Sengkan melalui model pembelajar problem based learning

tahun pelajaran 2019/2020.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Sengkan pada bulan Agustus 2019

sampai dengan Maret 2020.

C. Persiapan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada rencana tindakan meliputi

persiapan dan melaksanakan rencana tindakan setiap siklus. Berikut ini

persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian:

1. Persiapan

Sebelum peneliti melaksanakan siklus I dan siklus II, terlebih dahulu

melakukan beberapa persiapan antara lain:

a. Mencari sekolah untuk dijadikan penelitian.

b. Meminta izin untuk melakukan penelitian dengan pihak sekolah SD

Kanisius Sengkan yaitu kepada kepala sekolah.

c. Meminta surat izin penelitian kepada pihak kampus Universitas

Sanata Dharma untuk melakukan penelitian di SD Kanisius Sengkan.

d. Menyerahkah surat izin penelitian kepada kepala sekolah SD Kanisius

Sengkan.

e. Meminta izin kepada wali kelas VA untuk melakukan observasi di

dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

29

f. Melakukan observasi di kelas VA SD Kanisius Sengkan untuk

mengetahui kondisi awal.

g. Melakukan wawancara kepada wali kelas VA untuk memperoleh

informasi mengenai permasalahan yang ada pada siswa.

h. Melakukan indefikasi permasalahan yang paling menonjol pada kelas

VA.

i. Menganalisis permasalahan yang ada pada kelas VA.

j. Menentukan solusi yang cocok untuk mengatasi permasalahan

tersebut.

k. Menyusun proposal penelitian.

l. Menyusun rencana penelitian untuk setiap siklus.

m. Merumuskan hipotesis.

n. Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP, LKPD, dan

soal evaluasi yang dikolaborasi dengan model pembelajaran problem

based learning.

o. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan pada saat

melakukan penelitian.

D. Rencana Setiap Siklus

Setelah melakukan langkah persiapan dan memperoleh gambaran atas

kondisi kelas maka langkah berikutnya yaitu melaksanakan tindakan dalam

dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan dan empat

langkah. Langkah tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi. Setiap pertemuan berlangsung selama 3×35 menit (3 jam pelajaran).

Adapun rencana tindakan yang telah peneliti susun sebagai berikut:

1. Siklus I

Pada siklus pertama peneliti melaksanakan pertemuan pembelajaran

sebanyak dua kali. Pada siklus I jumlah pembelajaran yang dilaksanakan

yaitu selama 6×35 menit. Setiap pertemuan menghabiskan waktu

pembelajaran sebanyak 3×35 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

30

a. Perencanaan

Perencanaan yang telah peneliti susun dan lakukan pada siklus I adalah

menyiapkan dan menyediakan perangkat penelitian meliputi LKPD, PPT,

lembar observasi, soal evaluasi siklus I serta mempersiapkan media

pembelajaran yang digunakan pada saat melaksanakan penelitian. RPP

yang berisikan tentang pokok bahasa sub pokok bahasan, kegiatan

pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.

b. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan model pembelajaran problem

based learning. Pada langkah pelaksanaan ini setiap pertemuan

dilaksanakan dalam tiga bagian kegiatan. Kegiatan tersebut terdiri dari

awal, inti dan akhir. Berikut ini langkah-langkah proses pembelajaran

pada pada pelaksanaan siklus I:

1. Pertemuan pertama

Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada pertemuan

I, diantaranya:

a) Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, kemudian

guru melakukan absensi dan memberikan apersepsi kepada siswa.

Apersepsi dilakukan dengan tanya jawab tentang organ

pernapasan pada manusia. Pertanyaan yang diberikan yaitu ada

berapakah organ pernapasan pada manusia? Setelah memberikan

apersepsi, guru menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai

kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan tujuan yang

hendak dicapai.

b) Inti

Memasuki kegiatan inti, guru mulai menerapkan model

pembelajaran problem based learning.

1. Langkah pertama: Siswa diberikan sebuah permasalahan

berupa sebuah tayangan video tentang organ dan fungsi

pernapasan pada manusia. Siswa diminta untuk mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

31

video tersebut. Kemudian untuk memperluas pemahaman

siswa, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok

yang terdiri dari 5-6 siswa. Guru menyediakan media

pembelajaran yaitu CIRCLE Q dan menjelaskan cara

penggunannya. Guru meminta siswa memainkan media

tersebut dengan menunjukkan 1 orang perwakilan setiap

kelompok. Siswa mengambil kartu pertanyaan dari media

yang telah dimainkan sesuai dengan nomor yang ditargetkan.

2. Langkah kedua: Mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu

guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok. LKPD

tersebut digunakan untuk menulis jawaban pertanyaan dari

kartu yang telah didapat oleh setiap kelompok. Kemudian

setiap kelompok melakukan diskusi dan menuliskan

informasi-informasi yang berkaitan dengan pertanyaan di

kartu pertanyaan.

3. Langkah Ketiga: Siswa melakukan investigasi mandiri dan

kelompok. Siswa dalam masing-masing kelompok

memberikan solusi atau ide pada permasalahan yang ada

dalam kartu pertanyaan dan mengumpulkan setiap ide-ide

tersebut.

4. Langkah keempat: Mengembangkan dan mempresentasikan

hasil karya yaitu setiap kelompok diminta untuk menyiapkan

laporan berupa peta pikiran dari hasil diskusi dan melakukan

presentasi secara bergiliran.

5. Langkah kelima: Menganalisis dan mengevaluasi hasil karya

yaitu siswa wajib bertanya kepada setiap kelompok yang

presentasi dan siswa diberikan penjelasan yang mendetail

tentang materi organ dan fungsi pernapasan bagian dalam

pada manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

32

c) Akhir

Pada kegiatan terakhir, siswa bersama dengan guru

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Beberapa waktu kemudian siswa mendapatkan penguatan materi

dan tindak lanjut oleh guru. Pembelajaran diakhiri dengan doa

bersama.

2. Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua peneliti melanjutkan materi pembelajaran yang

terdapat pada RPP. Pembelajaran maupun kelompok yang terdapat

dalam RPP selesai dilaksanakan maka peneliti memberikan soal

evaluasi siklus I kepada seluruh siswa. Dalam pertemuan kedua ini

peneliti memberikan materi tentang proses pernapasan pada manusia,

lanjutan dari materi pertemuan I. Berikut ini langkah-langkah

pembelajaran pada pertemuan 2 diantaranya:

a) Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, kemudian

guru melakukan absensi dan memberikan apersepsi kepada siswa

dengan melakukan tanya jawab tentang proses pernapasan pada

manusia. Sesaat setelah memberikan apersepsi, guru

menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dan tujuan yang hendak dicapai.

b) Inti

Pada kegiatan inti, guru kembali menerapkan model pembelajaran

problem based learning.

1. Langkah pertama: Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok

yang terdiri dari 5-6 orang dengan kelompok yang baru.

Setiap kelompok akan diberikan satu permasalahan untuk

diselesaikan. Permasalahan didapatkan dengan cara bermain

media pembelajaran CIRCLE Q.

2. Langkah kedua: Mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu

guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

33

menjawab pertanyaan dari kartu yang telah didapat oleh

setiap kelompok. Kemudian setiap kelompok melakukan

diskusi dan menuliskan informasi-informasi yang berkaitan

dengan pertanyaan dikartu pertanyaan.

3. Langkah Ketiga: Siswa melakukan investigasi mandiri dan

kelompok. Siswa dalam masing-masing kelompok

memberikan solusi atau ide pada permasalahan yang ada

dalam kartu pertanyaan dan mengumpulkan setiap ide-ide

tersebut. Guru meminta siswa untuk memilih ide-ide yang

paling tepat untuk menjawab pertanyaan yang ada di kartu

pertanyaan.

4. Langkah keempat: Mengembangkan dan mempresentasikan

hasil karya yaitu siswa diminta untuk membuat laporan

berupa bagan tentang proses pernapasan pada manusia dan

mempersiapkan hasil diskusi untuk dipersentasikan. Setiap

kelompok mempersentasikan hasil diskusi tentang pertanyaan

yang ada di kartu pertanyaan dan laporan bagan secara

bergiliran.

5. Langkah kelima: Menganalisis dan mengevaluasi hasil karya

yaitu siswa diarahkan untuk bertanya dan berpendapat kepada

kelompok yang sedang persentasi. Siswa diminta untuk

menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban presentasi yang

telah disampaikan di kelas. Guru menjelaskan secara detail

materi tentang proses pernapasan pada manusia.

c) Akhir

Pada kegiatan terakhir, siswa bersama dengan guru

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Beberapa waktu kemudian siswa mendapatkan penguatan materi

dan mengerjakan soal evaluasi siklus I yang telah dibagikan.

Kegiatan ditutup dengan diberikannya tindak lanjut oleh guru dan

doa bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

34

c. Pengamatan

Pada langkah pengamatan dilaksanakan pada proses kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa di

dalam kelas. Tujuan untuk mengetahui keberhasilan atau kendala yang

terjadi pada pelaksanaan proses pembelajaran. Peneliti dapat mengetahui

sikap berpikir kritis siswa melalui hasil pengamatan dalam kelas pada

saat proses pembelajaran berlangsung. Pada langkah pengamatan ini

peneliti dapat memperoleh data sikap berpikir kritis siswa yang

menunjukkan ada atau belum terjadinya peningkatan setelah menerapkan

model pembelajaran problem based learning.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang diperoleh

dalam penelitian. Refleksi juga dapat melihat hasil dari pelaksanaan dan

pengamatan yang kemudian diolah datanya atau dianalisis. Hasil dari

analisis tersebut dilihat kembali dan bandingkan dengan kondisi awal

kemudian peneliti dapat mengambil tindakan perbaikan untuk

pelaksanaan siklus II.

2. Siklus II

Pada siklus II, peneliti melaksanakan pertemuan pembelajaran sebanyak dua

kali. Setiap pertemuan pembelajaran berlangsung selama 3×35 menit.

a. Perencanaan

Rencana yang peneliti lakukan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan

siklus I yaitu menyusun perangkat pembelajaran, seperti RPP, LKPD,

soal evaluasi, media pembelajaran yang akan digunakan untuk

melaksanakan tindakan. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi

untuk melihat sikap berpikir kritis siswa dalam melaksanakan

pembelajaran di kelas. Siswa nantinya akan dibagikan dalam beberapa

kelompok yang terdiri dari 5-6 orang dan kemudian akan mengamati

video.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

35

b. Pelaksanaan tindakan

Dalam langkah pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan pertemuan

pembelajaran sebanyak dua kali dengan menerapkan model pembelajaran

problem based learning. Berikut ini adalah langkah-langkah proses

pembelajaran pada pelaksanaan tindakan siklus II:

1. Pertemuan pertama

Langkah-langkah pembelajaran yang peneliti lakukan pada pertemuan

pertama antara lain:

a) Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, kemudian

guru memberikan apersepsi siswa dengan melakukan tanya jawab

tentang gangguan pernapasan pada manusia. Pertanyaan yang

diberikan yaitu bagaimana udara di lingkunganmu? Sesaat setelah

memberikan apersepsi, guru menyampaikan penjelasan kepada

siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan

tujuan yang hendak dicapai.

b) Inti

Memasuki kegiatan inti, guru mulai menerapkan model

pembelajaran problem based learning.

1. Langkah pertama: Siswa diberikan sebuah permasalahan

berupa sebuah tayangan video tentang gangguan pernapasan

pada manusia, guru memberikan sebuah pertanyaan yang

berkaitan dengan video yang ditayangkan yaitu apa yang

terjadi jika populasi udara di Indonesia meningkat?

Kemudian siswa diminta untuk mengamati video tersebut.

2. Langkah kedua: Mengorganisasikan siswa untuk belajar.

Pertama siswa dibagi ke dalam 4-6 kelompok. Setelah itu,

siswa diminta untuk menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh guru dalam kelompok dan menarik kesimpulan atas

jawaban-jawaban yang ada di kelas. Siswa diarahkan untuk

mencari permasalahan yang baru dengan media pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

36

CIRCLE Q. Guru meminta siswa memainkan media tersebut

dengan menunjukkan 1 orang perwakilan setiap kelompok.

Siswa mengambil kartu pertanyaan dari media yang telah

dimainkan sesuai dengan nomor yang diitargetkan. Guru

membagikan LKPD untuk menjawab pertanyaan dari kartu

yang telah didapat oleh setiap kelompok. Kemudian setiap

kelompok melakukan diskusi dan menuliskan informasi-

informasi yang berkaitan dengan pertanyaan di kartu

pertanyaan.

3. Langkah Ketiga: Siswa melakukan investigasi mandiri dan

kelompok. Siswa dalam masing-masing kelompok

memberikan solusi atau ide/pendapat pada permasalahan

yang ada dalam kartu pertanyaan dan mengumpulkan setiap

ide-ide tersebut.

4. Langkah keempat: Mengembangkan dan mempresentasikan

hasil karya yaitu setiap kelompok diminta untuk menyiapkan

laporan berupa peta pikiran dari hasil diskusi dan melakukan

persentasi secara bergiliran.

5. Langkah kelima: Menganalisis dan mengevaluasi hasil karya

yaitu siswa wajib bertanya kepada setiap kelompok yang

presentasi. Siswa diberikan penjelasan yang mendetail

tentang materi organ dan fungsi pernapasan bagian dalam

pada manusia oleh guru.

c) Akhir

Pada kegiatan terakhir, siswa bersama dengan guru

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Beberapa waktu kemudian siswa mendapatkan penguatan materi

dan tindak lanjut oleh guru. Pembelajaran diakhiri dengan doa

bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

37

2. Pertemuan kedua

a) Awal

Kegiatan pembelajaran diawali dengan doa bersama, kemudian

guru memberikan apersepsi siswa dengan melakukan tanya jawab

tentang gangguan pernapasan pada manusia. Pertanyaan yang

diberikan yaitu apa yang terjadi jika udara bersih? Sesaat setelah

memberikan apersepsi, guru menyampaikan penjelasan kepada

siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dan

tujuan yang hendak dicapai.

b) Inti

Pada kegiatan inti, guru kembali menerapkan model pembelajaran

problem based learning.

1. Langkah pertama: Siswa dibagi dalam beberapa kelompok

yang terdiri dari 5-6 orang dengan kelompok yang baru.

Setiap kelompok akan diberikan satu permasalahan untuk

diselesaikan. Permasalahan didapatkan dengan cara bermain

media pembelajaran CIRCLE Q. Siswa diminta untuk

memainkan media tersebut dengan menunjukkan salah satu

anggota kelompok sebagai perwakilan kelompok. Siswa

mengambil kartu pertanyaan dari media yang telah dimainkan

sesuai dengan nomor yang ditargetkan. Pertanyaan atau

permasalahan tersebut berkaitan dengan materi cara

memilihara pernapasan pada manusia.

2. Langkah kedua: Mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu

dengan guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok

untuk menjawab pertanyaan dari kartu yang telah didapat

oleh setiap kelompok. Kemudian setiap kelompok melakukan

diskusi dan menuliskan informasi-informasi yang berkaitan

dengan pertanyaan di kartu pertanyaan.

3. Langkah Ketiga: Siswa melakukan investigasi mandiri dan

kelompok. Langkah ini menuntut siswa dalam masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

38

masing kelompok memberikan solusi atau ide/pendapat pada

permasalahan yang ada dalam kartu pertanyaan dan

mengumpulkan setiap ide-ide tersebut. Guru meminta siswa

untuk memilih ide-ide tersebut yang paling tepat untuk

menjawab pertanyaan yang ada di kartu pertanyaan.

4. Langkah keempat: Mengembangkan dan mempresentasikan

hasil karya yaitu siswa diminta untuk membuat poster

tentang cara merawat organ pernapasan pada manusia dan

mempersiapkan hasil diskusi untuk dipersentasikan. Setiap

kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang pertanyaan

yang ada di kartu pertanyaan dan poster secara bergiliran.

5. Langkah kelima: Menganalisis dan mengevaluasi hasil karya

yaitu siswa diarahkan untuk bertanya/berpendapat kepada

kelompok yang sedang persentasi. Siswa diminta untuk

menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban presentasi yang

telah disampaikan di kelas. Guru menjelaskan secara detail

materi tentang cara memilihara organ pernapasan.

c) Akhir

Pada kegiatan terakhir, siswa bersama dengan guru

menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

Beberapa waktu kemudian siswa mendapatkan penguatan materi

dan mengerjakan soal evaluasi siklus II yang telah dibagikan.

Kegiatan ditutup dengan diberikannya tindak lanjut oleh guru dan

doa bersama.

c. Observasi

Pada kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti melakukan pengamatan

atau observasi terhadap siswa di dalam kelas. Observasi yang dilakukan

peneliti ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap berpikir kritis

siswa, hasil belajar siswa dan kendala maupun kondisi yang terjadi

selama pembelajaran berlangsung dengan menerapkan model

pembelajaran problem based learning.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

39

d. Refleksi

Pada saat tindakan pada siklus II telah dilaksanakan, peneliti

kemudian langsung melakukan evaluasi kegiatan pada siklus II. Peneliti

menganalisis pembelajaran melalui hasil soal evaluasi dan lembar

observasi. Peneliti dapat membandingkan data yang didapatkan pada

proses pembelajaran siklus II dengan kondisi awal. Pedoman yang

digunakan oleh peneliti dalam membandingkan kedua data tersebut yaitu

mengacu pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Dalam melaksanakan penelitian siklus I dan siklus II, peneliti

memiliki peran sebagai guru yang mengatur komposisi tempat duduk

siswa dalam pembagian kelompok belajar. Tujuan untuk mendukung

kenyamanan dan kelancaran dalam proses pembelajaran sehingga kelas

tertata dan rapi. Komposisi yang peneliti rancang dalam pelaksanaan

siklus I dan siklus II sebagai berikut:

Gambar 3.2 Rancangan Tempat Duduk Kelompok di Kelas dalam

Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II

Keterangan:

Kursi siswa

Meja siswa

Meja guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

40

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah

penelitian. Teknik pengumpulan data menjadi komponen yang sangat

berpengaruh dalam proses mengolah data maupun dalam pernarikan

kesimpulan suatu penelitian. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data berupa teknik non tes dan tes. Teknik non tes mencakup

observasi dan wawancara. Sementara teknik tes mencakup soal evaluasi. Soal

evaluasi terdiri dari soal uraian dan pilihan ganda. Soal evaluasi nantinya

akan dilakukan pada akhir pertemuan setiap siklus.

1. Non Tes

a. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara

pengamatan secara langsung, teliti dan cermat. Observasi dapat diartikan

juga sebagai pengamatan secara sistematis terhadap objek yang diamati.

Observasi juga biasanya dilakukan secara alami oleh semua orang tanpa

disadari. Arikunto (2018: 43) mengemukakan observasi adalah suatu

teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti

serta pencatatan secara sistematis. Pendapat lain dikemukakan oleh

Kusumah (2010: 66) yang mengatakan bahwa observasi adalah proses

pengambilan data dimana peneliti atau pengamat melihat situasi

penelitian.

Observasi dilaksanakan dengan menggunakan panduan lembar

observasi. Observasi akan dilihat pada saat proses belajar mengajar

berlangsung. Jenis observasi yang digunakam oleh peneliti yaitu

observasi sistematis. Tujuan peneliti melaksanakan observasi yaitu untuk

mengetahui sikap berpikir kritis siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti sebanyak lima

kali yaitu pada saat prapenelitian untuk mengetahui kondisi awal,

penelitian siklus I disetiap pertemuan dan penelitian siklus II pada setiap

pertemuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

41

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi baru. Wawancara

biasanya dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber

untuk menemukan suatu informasi. Hal tersebut dipertegas oleh

Kusumah (2010: 77) yang mengatakan bahwa wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada

subjek yang diteliti. Dalam melaksanakan teknik wawancara,

pewawancara harus mampu menciptakan hubungan yang baik sehingga

informasi yang didapatkan valid. Jenis wawancara yang digunakan

peneliti adalah secara struktur (tertulis). Artinya peneliti menyusun

terlebih dahulu beberapa pertanyaan yang akan disampaikan kepada

narasumber. Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara pada wali

kelas VA. Wawancara dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi

awal dan mengetahui permasalahan yang terjadi dalam kelas maupun

pada siswa. Permasalahan tersebut dapat mencakup sikap atau kognitif

pada siswa.

2. Tes

Tes merupakan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat guna melihat tingkat

pemahaman siswa pada suatu materi atau pelajaran. Tes juga biasanya

digunakan untuk mengukur prestasi siswa dan keberhasilan siswa dalam

mencapai tujuan pendidikan. Menurut Masidjo (1995: 39) tes adalah suatu

alat ukur berupa serangkaian pertanyaan yang harus dijawab secara sengaja

dalam situasi yang distandardisasikan, dan yang dimaksud untuk mengukur

kemampuan dan hasil belajar individu atau kelompok. Jenis tes yang

digunakan peneliti yaitu tes hasil belajar. Peneliti memberikan tes melalui

soal pilihan ganda dan soal esai pada setiap siklus. Tes ini diberikan pada saat

pertemuan akhir siklus dalam bentuk soal evaluasi. Pemberian soal evaluasi

dilakukan sebanyak dua kali sesuai dengan jumlah siklus yang digunakan

oleh peneliti. Tujuan dari penggunaan tes yaitu untuk mengetahui data hasil

belajar kognitif siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

42

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk

memeriksa ataupun mengumpulkan data sesuai dengan variabel yang akan

diteliti. Suryabrata (2008: 52) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai

alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen peneliti dapat

dikatakan bahwa peneliti dapat melihat subjek penelitian sudah mencapai

indikator atau belum dari objek yang akan diteliti. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan instrumen berupa tes dan non tes. Instrumen non tes mencakup

lembar observasi dan lembar wawancara. Instrument tes mencakup soal hasil

belajar dari proses pembelajaran.

1. Instrumen Non Tes

a. Lembar Wawancara

Lembar wawancara disusun berdasarkan objek yang akan diteliti.

Peneliti merumuskan sebuah pertanyaan dengan berbagai aspek

pertanyaan. Pertanyaan dirumuskan sedemikian baik dan jelasnya agar

memperoleh informasi yang jelas. Lembar wawancara ini ditujukan

kepada guru kelas di sekolah.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Wawancara

N

o Indikator Garis Besar Pertanyaan

1

Menemukan masalah Apakah siswa mengalami kesulitan saat belajar IPA?

Apa materi IPA yang paling sulit dipahami oleh siswa?

Mengapa materi tersebut dianggap sulit untuk dipelajari

oleh siswa?

Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi masalah tersebut?

Apakah bapak/ibu sudah mencoba model khusus untuk

mengajarkan materi tersebut?

Apakah ada kemajuan pada siswa ketika bapak/ibu

menggunakan model tersebut?

Menurut bapak/ibu apakah model tersebut sudah cocok

untuk mengatasi masalah tersebut?

2 Bertanya dan

menjawab pertanyaan

Apakah siswa sering mengajukan pertanyaan ketika

pembelajaran berlangsung?

Apakah siswa sering menjawab pertanyaan dari bapak/ibu

pada saat pembelajaran berlangsung?

Bagaimana cara siswa mengajukan pertanyaan kepada

bapak/ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

43

Tabel 3.1 merupakan lembar wawancara yang digunakan peneliti

sebagai pedoman untuk memperoleh data. Pedoman tersebut dibuat

berdasarkan indikator dari berpikir kritis. Peneliti ingin mengetahui

sejauh mana guru memahami tingkat sikap berpikir kritis yang dimiliki

oleh siswa. Berdasarkan tabel 3.1 terdapat 7 indikator atau poin penting

yang ingin dilihat oleh peneliti. Tabel nomor 1 berkaitan pada materi dan

model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pada tabel nomor 1

terdiri dari 7 pertanyaan. Sedangkan tabel nomor 2-7 peneliti ingin

mengetahui sejauh mana sikap berpikir kritis yang dimiliki oleh siswa.

Pada tabel nomor 2-7 terdiri dari 14 pertanyaan.

b. Lembar Observasi

Lembar observasi disusun berdasarkan indikator dari berpikir kritis.

Peneliti melakukan pengisian lembar observasi untuk mengetahui tingkat

sikap berpikir kritis yang dimiliki oleh sisiwa. Dalam penelitian ini

peneliti dibantu oleh 2 observer yaitu rekan peneliti. Observer melakukan

3 Menarik kesimpulan-

kesimpulan dan

kesamaan-kesamaan

yang diperlukan

Apakah siswa sering menyimpulkan materi pembelajaran?

Bagaimana cara siswa dapat menarik kesimpulan pada

saat pembelajaran?

4 Mengumpulkan dan

menyusun informasi

yang diperlukan

Apakah siswa memiliki informasi yang luas mengenai

materi yang disampaikan pada saat pembelajara?

Apakah siswa mampu mengumpulkan informasi dari

pembelajaran yang bapak/ibu sampaikan?

5 Merumuskan masalah Apakah siswa dapat mengindetifikasi masalah dalam

pembelajaran?

Bagaimana cara siswa menemukan masalah pada

pembelajaran?

6

Menemukan cara-cara

yang dapat dipakai

untuk menangani

masalah-masalah

Bagaimana cara siswa menyelesaikan masalah dalam

pembelajaran?

Apakah ada cara yang digunakan oleh siswa untuk

menyelesaikan masalah?

7 Menganalis argumen

Bagaimana cara siswa membedakan pendapatan yang

benar dan salah pada saat pembelaran berlangsung?

Bagaimana cara siswa menyampaikan pendapatnya?

Seberapa sering siswa mengemukan pendapatnya pada

saat pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

44

pengisian lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung

sesuai dengan panduan yang ada.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi

Berdasarkan tabel 3.2 menunjukan bahwa terdapat 6 indikator dari

lembar observasi. 6 indikator tersebut terdapat deskiptor yang berjumlah

8 deskriptor. Lembar observasi ini nantinya akan menjadi pedoman untuk

mengamati siswa selama proses pembelajaran.

2. Instrumen Tes

Purwanto (2009: 64) mengatakan bahwa tes merupakan instrumen alat

ukur untuk pengumpulan data dimana dalam memberikan respon atas

pertanyaan dalam instrumen, peserta didorong untuk menunjukkan

penampilan maksimalnya. Tujuan peneliti menggunakan instrumen tes yaitu

untuk mengukur hasil belajar siswa dengan memberikan soal evaluasi pada

setiap siklus. Bentuk soal yang digunakan peneliti yaitu soal objektif pilihan

ganda dan esai. Jumlah soal objektif pilihan ganda yang digunakan sebanyak

14 nomor dan jumlah soal esai yang digunakan sebanyak 7 nomor. Pemberian

N

o Indikator Deskriptor

1 Bertanya dan menjawab

pertanyaan

1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan

sesuai dengan permasalahan yang

dibahas

2. Siswa mampu menjawab pertanyaan

sesuai dengan permasalahan yang

dibahas

2 Menarik kesimpulan-

kesimpulan dan kesamaan-

kesamaan yang diperlukan

3. Siswa mampu menarik kesimpulan dari

permasalahan yang dibahas

3 Mengumpulkan dan menyusun

informasi yang diperlukan

4. Siswa dapat menyusun informasi dari

masalah yang dibahas

4 Merumuskan masalah 5. Siswa dapat menemukan masalah yang

berkaitan dengan materi yang

disampaikan

5 Menemukan cara-cara yang

dapat dipakai untuk menangani

masalah-masalah

6. Siswa dapat menemukan strategi-

strategi untuk menyelesaikan masalah

yang dibahas dengan benar.

6 Menganalis argumen 7. Siswa dapat membedakan pendapat

yang tepat dan yang belum tepat

8. Siswa mampu memilih satu pendapat

yang menarik untuk di bahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

45

skor pada soal objektif pilihan ganda dilaksanakan dengan ketentuan skor 1

untuk jawaban benar dan skor 0 untuk jawaban salah atau jawaban kosong.

Skor esai dilakukan dengan ketentuan skor 5 untuk jawaban sesuai soal dan

lengkap dengan penjelasan, skor 4 untuk jawaban sesuai soal tapi tidak

lengkap sedikit (tidak memiliki penjelasan) atau penjelasan, skor 3 untuk

menjawab soal yang jawaban benar tapi penjelasannya salah, skor 2 diberikan

untuk jawaban salah namun memiliki penjelasan yang benar, skor 1 untuk

jawaban yang salah yang tidak sesuai dengan soal, dan skor 0 untuk jawaban

kosong.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Evaluasi

Siklus I

No Muatan

pelajaran Indikator

Bentuk

soal Bobot

No.

soal

1

IPA

3.2.1 Mengkategorikan organ

pernapasan bagian dalam dan

fungsinya pada manusia.

3.2.2 Menganalisis fungsi

dari organ pernapasan pada

manusia.

1.Pilihan

ganda

1.Pilihan

ganda

2.Esai

1

1

5

1,2,3

4,5,6

1,2

3.2.1 Mengidentifikasi

mekanisme dari proses

pernapasan pada manusia

dengan tepat.

3.2.1 Menganalisis proses

pernapasan pada manusia.

1.Pilihan

ganda

2. Esai

1.Pilihan

ganda

2. Esai

1

5

1

5

7,8,9,10,

11

3

12,13,14

4,5,6,7

Siklus II

2 IPA 3.2.1 Mengindetifikasi

macam-macam gangguan

yang menyerang sistem

pernapasan pada manusia.

3.2.1 Menganalisis gangguan

pada organ pernapasan pada

manusia.

1.Pilihan

ganda

2. Esai

1.Pilihan

ganda

2. Esai

1

5

1

5

1,2,3,4

1

5,6,7

2,3,4

3.2.1 Mengidentifikasi cara

memilihara kesehatan organ

pernapasan pada manusia.

3.2.2 Menganalisis contoh

dari memilihara kesehatan

pernapasan pada manusia

1.Pilihan

ganda

1.Pilihan

ganda

2. Esai

1

1

5

8,9,10

11,12,13

,14

5,6,7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

46

Berdasarkan tabel 3.3 soal evaluasi dibuat berdasarkan indikator yang

telah disusun oleh peneliti. Setiap siklus terdiri dari 4 indikator yang dimana

setiap pertemuan terdiri dari 2 indikator.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Validitas

Validitas digunakan untuk melihat sejauh mana instrumen dapat diukur.

Arifin (2011: 245) mengatakan bahwa validitas adalah intrumen yang

digunakan secara tepat untuk mengukur sesuatu yang akan diukur. Validitas

juga dapat dikatakan sebagai vaditas hasil pengukuran yang diperoleh dari

tes. Macam-macam validitas antara lain validitas permukaan (face validity),

validitas isi (content validity), validitas empiris (empirical validity), validitas

konstruk (construct validity, dan validitas faktor (factorial validity). Pada

penelitian ini peneliti menggunakan dua macam validitas yaitu validasi isi

dan validasi empiris.

a. Validitas Isi (content validity)

Validitas isi lebih menunjukkan pada sejauh suatu tes dapat mengukur

konsep atau bahan ajaran. Menurut Azwar (2009: 45) mengatakan bahwa

validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi

tes atau lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional melalui

expert. Pengujian validitas isi biasanya peneliti meminta pertimbangan

ahli untuk melihat instrumen yang akan digunakan. Hal tersebut

diperjelas oleh Purwanto (2009: 121) yang mengatakan bahwa pengujian

isi dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli (expert

judgement). Orang yang memiliki kompetensi dalam suatu bidang dapat

dimintakan pendapatnya untuk menilai ketepatan isi. Peneliti melakukan

pengujian instrumen melalui 3 ahli yaitu dosen, guru mata pelajaran IPA

dan guru kelas V. Pengujian instrumen dilakukan dengan melihat lembar

pedoman atau instrumen validitas yang telah disusun oleh peneliti.

Berikut ini adalah lembar pedoman penilain untuk validitas isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

47

Tabel 3.4 Instrumen Validitas Lembar Observasi Sikap Berpikir Kritis

Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa komponen penilaian yang

disusun sebanyak 5 item dengan ketentuan rentan skor 1-5. Pemberian skor

dapat dilihat dari kesesuaian komponen penilaian dengan lembar instrumen

yang akan digunakan. Tabel 3.5 merupakan instrumen validitas yang

diujikan kepada ahli dosen.

Tabel 3.5 Instrumen Validitas RPP

Berdasarkan tabel 3.5 merupakan lembar validasi RPP yang akan

divalidasi oleh guru dan dosen. Guru yang dipilih menjadi validator adalah

guru yang berpengalaman dalam membuat RPP dan bagian dari tim

kurikulum di SD Kanisius Sengkan. Pada tabel 3.6 komponen penilaian

disusun menjadi 6 item dengan ketentuan rentan nilai 1-5.

N

o Komponen Penilaian

Skor Saran

1 2 3 4 5

1 Kesesuaian indikator dengan pernyataan yang

ingin diamati (deskriptor)

2 Deskriptor mudah dipahami oleh pengamat

3 Pengunaan dan tata bahasa

4 Petunjuk pengisian lembar observasi ditulis

dengan jelas dan mudah dipahami

5 Kejelasan struktur kalimat

Jumlah skor

N

o Komponen Penilaian

Skor Saran

1 2 3 4 5

1 Kelengkapan komponen-komponen RPP

2 Kesesuaian antara KD dan indicator

3 Kesesuaian antara tujuan pembelajaran

dan indicator

4 Materi yang diberikan sesuai dengan

indikator dan tujuan pembelajaran

5 Kesesuaian antara sintaks model

pembelajaran dengan deskripsi kegiatan

pembelajaran

6 Kesesuaian teknik penilaian dengan unsur

yang ingin dicapai

Jumlah skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

48

Tabel 3.6 Instrumen Validitas Soal Evaluasi

Berdasarkan tabel 3.6 merupakan lembar validasi soal evaluasi.

Lembar validasi ini akan diujikan kepada wali kelas, guru dan dosen yang sudah

berpengalaman. Dalam pengujian lembar validasi ini peneliti memilih wali kelas

V yang mengetahui kateristik soal untuk siswa kelas V dan guru yang mengajar

pembelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan. Pemilihan dosen sebagai penguji

validasi sama halnya dengan pemilihan guru yaitu dosen yang mengajar di bidang

IPA. Hal itu dilakukan supaya hasil yang dapatkan maksimal dengan pengetahuan

yang luas dan dibidangnya oleh ahli penguji validasi.

Adapun kriteria kelayakan validitas (Masidjo, 1995: 157) dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.7 kriteria kelayakan validitas (Masidjo, 1995: 157)

Nilai Keterangan

0-20 Sangat kurang layak

21-40 Kurang layak

41-60 Cukup layak

61-80 Layak

81-100 Sangat layak

Tabel 3.7 merupakan acuan untuk melihat hasil dari penilaian oleh

para ahli. Hasil dari penilaiannya nanti akan dibandingkan dengan kriteria

kelayakan validasi di atas kemudian peneliti melihat instrumennya termasuk

dalam kategori mana.

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi validitas kelayakan instrumen penelitian yang

diberikan oleh ahli:

N

o Komponen Penilaian

Skor Saran

1 2 3 4 5

1 Soal yang disusun telah sesuai dengan indikator

2 Soal yang disusun telah sesuai dengan materi

3 Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami

4 Petunjuk cara mengerjakan soal ditulis dengan

jelas.

5 Terdapat kunci jawaban pada soal yang disusun

Jumlah skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

49

Tabel 3.8 Hasil perhitungan validitas instrumen penelitian

No Instrumen Validator Hasil Rata-

rata

Keterangan

1 Lembar

observasi

Dosen IPA 84 84 Sangat layak

2 RPP Dosen IPA 80 81,1 Sangat layak

Guru IPA SD Kanisisus

Sengkan

80

Wali kelas VB SD

Kanisisus Sengkan

83,4

3 Soal

evaluasi 1

Dosen IPA 80 80 Sangat layak

Guru IPA SD Kanisisus

Sengkan

76

Wali kelas VB SD

Kanisisus Sengkan

84

4 Soal

evaluasi 2

Dosen IPA 80 81,3 Sangat layak

Guru IPA SD Kanisisus

Sengkan

80

Wali kelas VB SD

Kanisisus Sengkan

84

Berdasarkan tabel 3.8 dapat diketahui bahwa validasi instrumen penelitian

ini diuji oleh 3 ahli yang terdiri dari dosen IPA, wali kelas V dan guru IPA SD

terdapat pada instrumen RPP, dan soal evaluasi. Untuk lembar observasi

peneliti hanya menguji kepada dosen IPA. Hasil validasi RPP dari 3 ahli

memperoleh nilai rata-rata 81,1 dengan kategori sangat layak karena berada

pada rentang skor 81-100. Sementara hasil validasi soal evaluasi I dan evaluasi

II memperoleh nilai rata-rata 80 dan 81,3 dinyatakan pada kategori sangat

layak karena berada pada rentang skor 81-100. Untuk validasi lembar observasi

dari dosen IPA memperoleh nilai 84 dengan kategori sangat layak karena

berada pada rentang skor 81-100.

b. Validitas Empiris

Validitas empiris menurut Azwar (2009: 48) merupakan proses yang

terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang

diukur. Validitas empiris biasanya diuji kepada siswa-siswa di sekolah.

instrumen yang diuji yaitu soal evaluasi. Peneliti melakukan uji validasi

dengan dua kelas yaitu kelas VIB dan VIC dengan jumlah keseluruhan

42 siswa. Uji validasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu berupa soal

evaluasi pilihan ganda dan esai materi sistem pernapasan pada manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

50

Soal evaluasi yang akan diuji coba terdiri dari 30 soal pilihan ganda dan

10 soal esai setiap siklusnya. Perhitungan uji soal evaluasi siklus I dan

siklus II peneliti menggunakan aplikasi SPSS.17. pada peneliti ini r tabel

yang digunakan adalah 0,302 dengan taraf signifikansi 0,5 atau 5%. Soal

dapat dinyatakan valid jika r hitung ≥ r tabel sedangkan jika r hitung < r

tabel maka soal dapat dinyatakan tidak valid. Peneliti melakukan uji soal

evaluasi pada tanggal 3 Februari 2020 untuk siklus I dan pada tanggal 10

Februari 2020 untuk siklus II. Berikut ini adalah hasil validitas soal

evaluasi siklus I dan siklus II:

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus I

No

soal

Nilai korelasi

( r hitung)

r tabel

n=42

Keputusan

1 0,875** 0.302 Valid

2 -0.176 0.302 Tidak Valid

3 0.833** 0.302 Valid

4 0.245 0.302 Tidak Valid

5 0.152 0.302 Tidak Valid

6 -0.035 0.302 Tidak Valid

7 0.761** 0.302 Valid

8 0.432** 0.302 Valid

9 -0.002 0.302 Tidak Valid

10 0.458** 0.302 Valid

11 -0.107 0.302 Tidak Valid

12 0.030 0.302 Tidak Valid

13 0.264 0.302 Tidak Valid

14 -0.066 0.302 Tidak Valid

15 0.830** 0.302 Valid

16 0.645** 0.302 Valid

17 0.585 0.302 Valid

18 0.394** 0.302 Valid

19 -0.007 0.302 Tidak Valid

20 0.792** 0.302 Valid

21 0.471** 0.302 Valid

22 0.132 0.302 Tidak Valid

23 0.548** 0.302 Valid

24 0.804** 0.302 Valid

25 -0.285 0.302 Tidak Valid

26 0.576** 0.302 Valid

27 0.152 0.302 Tidak Valid

28 0.620** 0.302 Valid

29 0.820** 0.302 Valid

30 0.020 0.302 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

51

Berdasarkan tabel 3.9 dapat dilihat hasil dari 30 soal evaluasi pilihan

ganda siklus I yang diujikan pada 42 siswa kelas VIB dan VIC SD Kanisius

Sengkan terdapat 16 soal yang valid dan 14 soal tidak valid.

Tabel 3.10 Hasil Validitas Soal Esai Siklus I

No

Soal

Nilai

korelasi

(r hitung)

r tabel

n=42

Keputusan

1 0.178 0.302 Tidak valid

2 0.589** 0.302 valid

3 0.657** 0.302 Valid

4 0.462** 0.302 Valid

5 0.728** 0.302 Valid

6 0.611** 0.302 Valid

7 0.557** 0.302 Valid

8 0.594** 0.302 Valid

9 0.577** 0.302 valid

10 0.567** 0.302 valid

Berdasarkan tabel 3.10 dapat dilihat bahwa dari 10 soal esai terdapat 9

soal valid dan 1 soal tidak valid.

Tabel 3.11 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda Siklus II

No

Soal

Nilai

korelasi

(r hitung)

r tabel

n=42

Keputusan

1 0.339** 0.302 Valid

2 0.365** 0.302 Valid

3 0.219 0.302 Tidak Valid

4 0.144 0.302 Tidak Valid

5 0.548** 0.302 Valid

6 0 .374* 0.302 Valid

7 0.071 0.302 Tidak Valid

8 0.216 0.302 Tidak Valid

9 0.429** 0.302 Valid

10 0.122 0.302 Tidak Valid

11 0.131 0.302 Tidak Valid

12 0.261 0.302 Tidak Valid

13 0.013 0.302 Tidak Valid

14 0.488** 0.302 Valid

15 0.405** 0.302 Valid

16 0.308* 0.302 Valid

17 0.389* 0.302 Valid

18 -0.203 0.302 Tidak Valid

19 0.225 0.302 Tidak Valid

20 0.368* 0.302 Valid

21 0.221 0.302 Tidak Valid

22 0.112 0.302 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

52

23 0.140 0.302 Tidak Valid

24 0.247 0.302 Tidak Valid

25 0.313* 0.302 Valid

26 0.515** 0.302 Valid

27 0.395** 0.302 Valid

28 0.303 0.302 Valid

29 0.080 0.302 Tidak Valid

30 0.069 0.302 Tidak Valid

Pada tabel 3.11 dapat dlihat hasil dari 30 soal evaluasi pilihan ganda siklus I

yang diujikan pada 42 siswa kelas VIB dan VIC SD Kanisius Sengkan terdapat

14 soal yang valid dan 16 soal tidak valid. Berdasarkan hasil validitas soal

pilihan ganda siklus I dan siklus II peneliti memutuskan 14 soal yang valid

untuk digunakan sebagai soal evaluasi dalam pengambilan data penelitian.

Setiap siklus harus memiliki jumlah soal yang sama untuk itu pada siklus I 2

soal yang valid tidak digunakan. Hal itu dilakukan untuk menyamakan jumlah

soal pada siklus II yang memperoleh 14 soal yang valid.

Tabel 3.12 Hasil Validitas Soal Esai Siklus II

No

Soal

Nilai

korelasi

(r hitung)

r tabel

n=42 Keputusan

1 0.295 0.302 Tidak valid

2 0.537** 0.302 valid

3 0.395** 0.302 Valid

4 0.312** 0.302 Valid

5 0.449** 0.302 Valid

6 0.645** 0.302 Valid

7 0.603** 0.302 Valid

8 0.740** 0.302 Valid

9 0.629** 0.302 valid

10 0.487** 0.302 valid

Pada tabel 3.12 dapat dilihat dari 10 soal esai evaluasi siklus II yang

diujikan pada 42 siswa kelas VIB dan VIC SD Kanisius Sengkan terdapat 9

soal yang valid dan 1 soal tidak valid. Soal yang valid akan digunakan dalam

penelitian. Berdasarkan hasil validitas soal esai siklus I dan siklus II peneliti

memutuskan untuk menggunakan 7 soal yang valid untuk soal evaluasi setiap

siklus dalam penelitian ini. Peneliti tidak menggunakan 2 soal lainnya yaitu

karena soal tersebut tidak terlalu tepat dengan indikator pembelajaran yang

ingin dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

53

Jadi dari hasil keseluruhan validitas soal evaluasi siklus I dan siklus II dapat

disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan 14 soal pilihan ganda dan 7

soal esai pada setiap siklusnya.

2. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu konsistensi yang dimiliki instrumen.

Purwanto (2009: 153-154) menyatakan bahwa reliability berasal dari kata

rely yang artinya percaya dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Hal

tersebut dapat diartikan bahwa keterpercayan berhubungan dengan ketetapan

dan konsistensi. Instrumen dikatakan dapat dipercaya apabila memberikan

hasil pengukuran hasil belajar yang relatif tetap secara konsisten. Hal tersebut

sejalan dengan Jihad (dalam Suryabrata, 2008: 28) mengatakan bahwa

reliabilitas adalah ukuran yang menyatakan tingkat keajengan atau

kekonsistenan suatu soal. Peneliti menggunakan perhitungan alpha cronbach

dalam mengukur tingkat keajengan soal. Peneliti menggunakan kualifikasi

reliabilitas menurut Sudijono (2011: 280) sebagai berikut:

Tabel 3.13 Kualifikasi reliabilitas

Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi

0,80-1,00 Sangat Tinggi

0,60-0,79 Tinggi

0,40-0,59 Cukup

0,20-0,39 Rendah

Negatif-0,19 Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 3.13 dapat dilihat kualifikasi reliabilitas dibagi menjadi

5 poin menurut Sudijono (2011: 280). Tabel 3.13 menjelaskan bahwa

kualifikasi cukup berada pada rentang interval 0,40-0,59 sedangkan

kualifikasi sangat tinggi berada pada rentang interval 0,80-1,00 dan

kualifikasi sangat rendah berada pada rentang interval negatif-0,19. Kegunaan

kualifikasi reliabilitas ini yaitu untuk melihat hasil dari penilaian reliabilitas

suatu instrumen terdapat dalam kualifikasi tinggi atau rendah. Berikut ini

adalah hasil perhitungan reliabilitas soal evaluasi siklus I dan siklus II

menggunakan aplikasi SPSS.17:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

54

Tabel 3.14 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I

Jenis Soal Cronbach's Alpha N of Items Keputusan

Soal pilihan ganda 0,711 30 Tinggi

Soal esai 0,735 10 Tinggi

Berdasarkan tabel 3.14 dapat dilihat hasil uji reliabilitas siklus I pada soal

pilihan ganda memperoleh nilai 0.711 dinyatakan dengan kualifikasi tinggi.

Untuk soal esai memperoleh nilai 0,735 dengan kualifikasi tinggi. Untuk itu

dapat dikatakan bahwa pada soal siklus I hasil uji reliabilitas mendapatkan

kategori tinggi dari dua jenis soal pilihan ganda dan esai.

Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Siklus II

Jenis soal Cronbach's Alpha N of Items Keputusan

Soal pilihan ganda 0,647 30 Tinggi

Soal esay 0,717 10 Tinggi

Berdasarkan tabel 3.15 dapat dilihat hasil uji reliabelitas siklus II pada

soal pilihan ganda memperoleh nilai 0.647 dinyatakan dengan kualifikasi

tinggi karena berada pada taraf 0,60-0,79. Untuk soal esay memperoleh nilai

0,717 dengan kualifikasi tinggi karena berada pada taraf 0,60-0,79. Untuk itu

dapat dikatakan bahwa pada soal siklus I hasil uji reliabelitas mendapatkan

kategori tinggi dari dua jenis soal pilihan ganda dan esay.

H. Teknik Analisis Data

Menganalisis data (Sanjaya, 2006: 117) adalah suatu proses mengelola

dan menginterprestasi data dengan tujuan untuk menjadikan berbagai

informasi sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas

sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang telah diperoleh dalam penelitian

dapat diolah secara teliti dan sistematis untuk mengetahui hasil dari

penelitian. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis

kualitatif deskriptif dan kuantitatif. Analisis kuantutatif digunakan untuk

menguraikan hasil belajar siswa dalam siklus I dan siklus II ditinjau dari

evaluasi tes sedangkan analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk

menguraikan peningkatan sikap berpikir kritis siswa yang diperoleh dari hasil

observasi dan wawancara yang dilakukan kepada siswa kelas VA SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

55

Kanisius Sengkan. Berikut ini analisis sikap berpikir kritis dan hasil belajar

siswa:

1. Penghitungan Peningkatan Sikap Berpikir Kritis

Data mengenai keaktifan siswa diperoleh melalui hasil nilai rata-rata

observasi. Analisis sikap berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara

membandingkan kondisi awal, kondisi akhir siklus I dan siklus II.

Perhitungan diperoleh dari hasil observasi setiap pertemuan siklus 1 dan

siklus II. Peningkatan sikap berpikir kritis siswa dapat dihitung dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Melakukan perhitungan nilai sikap berpikir kritis setiap siswa dalam satu

pertemuan dengan menggunakan rumus :

b. Menghitung nilai rata-rata sikap berpikir kritis siswa secara keseluruhan

dalam satu pertemuan dengan menggunakan rumus:

c. Menghitung nilai sikap berpikir kritis pada setiap siklus dengan

menggunakan rumus:

d. Melakukan pembandingan hasil tingkat sikap berpikir kritis siswa pada

setiap akhir siklus dengan kondisi awal untuk mengetahui adanya

peningkatan.

2. Perhitungan Hasil Belajar Siswa

Data mengenai hasil belajar siswa dapat diperoleh dari hasil nilai rata-

rata soal evaluasi siklus I dan siklus II. Analisis hasil belajar siswa dapat

dilakukan dengan cara membandingkan kondisi awal, kondisi akhir siklus I

dan siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan langkah-

langkah berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

56

a. Menghitung nilai hasil belajar tiap siswa dengan menggunakan rumus:

b. Menghitung nilai rata-rata hasil belajar siswa secara keseluruhan dengan

menggunakan rumus:

c. Menghitung persentase siswa yang mencapai nilai KKM dengan

menggunakan rumus:

d. Membandingkan tingkat hasil belajar siswa pada tiap akhir siklus dengan

kondisi awal untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar atau

tidak.

I. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan merupakan target yang hendak dicapai ketika

pelaksanaan penelitian. Indikator keberhasilan dapat dinyatakan berhasil

apabila hasil penelitian dapat mencapai atau melampaui indikator

keberhasilan yang telah ditentukan peneliti. Berikut ini indikator keberhasilan

sikap berpikir kritis dan hasil belajar yang telah ditentukan oleh peneliti dan

wali kelas V SD Kanisius Sengkan Yogyakarta:

Tabel 3.16 Indikator keberhasilan sikap berpikir kritis dan hasil belajar

Variabel Indikator Kondisi

awal

Target

akhir

siklus I

Target

akhir siklus

II

Sikap

berpikir

kritis

Nilai rata-rata sikap

berpikir kritis siswa

37.07 60 75

Hasil

belajar

Nilai rata- rata hasil

belajar siswa

69,3 75 80

Jumlah persentase siswa

yang mencapai KKM

40.90% 60% 80%

x 100

x 100

x 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Proses penelitian

a. Kondisi awal

Kondisi awal sebelum melakukan tindakan (penelitian), peneliti

terlebih dahulu melakukan observasi dan wawancara. Observasi

dilakukan pada saat pembelajaran IPA berlangsung di kelas VA SD

Kanisius Sengkan. Observasi dilakukan untuk melihat sikap berpikir

kritis siswa berada pada tingkat rendah atau tinggi. Hasil yang diperoleh

dari observasi terlihat bahwa sikap berpikir kritis siswa kelas VA SD

Kanisius Sengkan tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada saat

proses pembelajaran berlangsung hampir semua siswa cenderung diam

dan hanya menerima informasi dari penjelasan guru. Hal tersebut terbukti

dari 29 siswa hanya 4-5 siswa saja yang aktif dan menjawab pertanyaan

guru. Peneliti tidak melihat siswa bertanya kepada guru ataupun

memberikan kesimpulan atas materi yang disampaikan. Hasil observasi

peneliti diperkuat dari hasil wawancara dengan wali kelas VA yaitu ibu

S. Ibu S mengatakan bahwa selama pelajaran siswa memang cenderung

tidak kritis atau diam serta malas untuk mengungkapkan pendapat. Ibu S

juga menambahkan bahwa hanya 3-4 orang saja yang mengutarakan apa

yang ada dalam pikirannya mengenai materi yang diajarkan khususnya

materi sistem pernapasan pada manusia. Siswa menganggap bahwa

materi tersebut sulit dan susah untuk dipelajari sehingga siswa terkadang

acuh terhadap penjelasan guru. Terakhir ibu S mengungkapkan bahwa

siswa hanya cenderung menerima informasi dari penjelasan guru tanpa

mengkritisinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

58

b. Upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar

Melihat dari permasalahan yang terjadi diatas, peneliti memutuskan

untuk menggunakan model pembelajaran problem based learning

sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi oleh siswa kelas VA SD

Kanisius Sengkan. Model pembelajaran problem based learning

dianggap sangat tepat karena memiliki sintaks dapat meningkatkan sikap

berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran problem

based learning dilaksanakan dengan siswa diberikan sebuah masalah

untuk dianalisis. Masalah tersebut dapat membantu siswa untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang dimilikinya. Selain itu juga dapat

mengembangkan sikap berpikir kritis siswa terhadap masalah

pembelajaran yang dihadapi. Pada model pembelajaran problem based

learning yang peneliti gunakan masalah yang akan diberikan kepada

siswa melalui sebuah video dan media pembelajaran. Siswa akan lebih

senang jika tugas yang diberikan melalui video atau sebuah permainan.

Harapannya model pembelajaran problem based learning dapat

meningkatkan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas VA SD

Kanisius Sengkan dalam pembelajaran IPA.

c. Siklus I

Penelitian siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

alokasi waktu 3x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Rabu, 11 Maret 2020 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Kamis, 12 Maret 2020 di kelas VA SD Kanisius Sengkan.

1) Perencanaan

Pertama kali dilakukan oleh peneliti dalam langkah ini yaitu

memberikan surat ijin penelitian kepada sekolah. Kemudian peneliti

bertemu dengan wali kelas VA untuk menentukan hari dan tanggal

penelitian serta meminta ijin untuk melakukan penelitian. Kemudian

peneliti melakukan pernyiapan pada perangkat pembelajaran yaitu

menyiapkan RPP, LKPD, soal evaluasi, dan media pembelajaran.

Media pembelajaran yang digunakan yaitu video dan media CIRCLE

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

59

Q. Media pembelajaran tersebut digunakan untuk siswa menemukan

sebuah masalahan pada materi yang akan diberikan. Selain itu,

peneliti juga menyusun lembar observasi yang digunakan untuk

mrlihat sikap berpikir kritis siswa selama pembelajaran berlangsung.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama dua kali

pertemuan dengan alokasi waktu 3x35 menit. Penelitian berlangsung

dengan menyesuaikan jadwal jam pembelajaran tematik di kelas VA

SD Kanisius Sengkan.

a) Pertemuan pertama

Pada siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Rabu, 11 Maret 2020 dengan alokasi waktu 3x35 menit.

Pertemuan pertama akan membahas materi tentang organ

pernapasan dan fungsinya pada manusia. Dalam mengisi lembar

observasi sikap berpikir kritis peneliti dibantu oleh dua rekan

teman sebagai validator sekaligus dokumentasi.

Pada kegiatan pembuka, guru mengawali dengan mengucap

salam dan dilanjutkan dengan berdoa bersama. Selanjutnya guru

memasuki kegiatan inti, penelitian dilaksanakan sesuai dengan

langkah-langkah model pembelajaran problem based learning.

Langkah pertama guru memberikan siswa sebuah masalah dengan

menayangkan sebuah video tentang organ pernapasan pada

manusia yang kemudian diberikan sebuah pertanyaan oleh guru.

Masalah tersebut diselesaikan secara individu. Selanjutnya guru

membagikan siswa ke dalam 5-6 kelompok dan diberikan sebuah

masalah dengan menggunakan media CIRCLE Q. Pada media

CIRCLE Q setiap kelompok akan mendapat satu kartu pertanyaan

yang berisi sebuah masalah. Langkah kedua mengorganisasikan

siswa untuk belajar. Pada langkah ini guru membagikan LKPD

kelompok untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu

pertanyaan. Kemudian siswa diminta untuk berdiskusi duntuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

60

menemukan sebuah solusi atas masalah yang didapatkan.

Langkah ketiga yaitu membantu siswa mengivestigasi mandiri

dan kelompok. Artinya siswa dalam masing-masing kelompok

diminta untuk menuliskan ide/pendapat yang ditemukan untuk

menyelesaikan masalah dalam kartu pertanyaan. Kemudian setiap

kelompok memilih satu ide yang paling tepat untuk penyelesaian

masalah dari ide yang ada. Langkah keempat yaitu

mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Siswa

diminta untuk menyiapkan sebuah laporan berupa peta pikiran

dari hasil diskusi kelompok tentang solusi dari permasalahan

dalam kartu pertanyaan. Kemudian guru meminta setiap

kelompok untuk mempresentasikan hasil karya kelompok.

Langkah kelima yaitu menganalisis dan mengevaluasi yaitu siswa

diminta untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi dan

menyimpulkan hasil presentasi. Langkah keenam yaitu guru

menjelaskan secara detail mengenai materi organ pernapasan pada

manusia.

Pada kegiatan penutup, siswa bersama guru menyimpulkan

materi yang yang telah dibahas. Setelah itu guru meminta siswa

untuk baca buku bupena mengenai sistem pernapasan pada

manusia.

b) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis,

12 Maret 2020 dengan alokasi waktu 3x35 menit. Pada pertemuan

kedua akan membahas materi tentang proses pernapasan pada

manusia. Guru mengawali pembelajaran dengan melakukan

apersepsi dengan tanya jawab mengenai proses pernapasan pada

manusia.

Pada kegiatan inti, peneliti melakukan kegiatan pembelajaran

berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran problem based

learning. Langkah pertama memberikan orientasi permasalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

61

kepada siswa. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang

terdiri dari 5-6 orang. Setelah itu guru memberikan setiap

kelompok permasalahan dengan memainkan media CIRCLE Q

dan mendapatkan sebuah kartu pertanyaan yang berisi sebuah

masalah. Langkah kedua mengorganisasikan siswa untuk belajar.

Guru membagikan LKPD kelompok untuk menjawab atau

menyelesaikan permasalahan dari kartu pertanyaan yang telah

didapatkan. Kemudian siswa diminta untuk berdiskusi dan

menulis informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalahan

di LKPD.

Langkah ketiga membantu investigasi mandiri dan kelompok.

Siswa dalam masing-masing kelompok diminta untruk

menuliskan ide/pendapat yang ditemukan untuk meyelesaikan

permasalahan pada kartu pertanyaan. Setiap kelompok diminta

untuk memilih satu ide yang paling tepat untuk menyelesaikan

permasalahan pada kartu pertanyaan. Langkah keempat

mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Setiap

kelompok diminta untuk membuat laporan berupa bagan tentang

proses pernapasan pada manusia dan mempresentasikan hasil

karya kelompok tersebut secara bergantian. Langkah kelima yaitu

menganalisi dan mengevaluasi. Siswa diarahkan untuk bertanya

kepada kelompok yang prentasi dan menyimpulkan hasil

presentasi kelompok yang melakukan presentasi. Langkah

keenam guru menjelaskan secara detail materi tentang proses

pernapasan pada manusia.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang telah dibahas. Setelah itu siswa

diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus I yang telah

dibagikan oleh guru secara mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

62

3) Observasi

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui peningkatan sikap berpikir

kritis dan hasil belajar siswa. Pada saat melakukan pengamatan

peneliti dibantu oleh dua teman sejawat. Keduanya bertugas sebagai

validator sekaligus dokumentasi kegiatan belajar di kelas VA SD

Kanisius Sengkan. Pengamatan sikap berpikir kritis berpedoman pada

indikator yang telah disediakan. Peningkatan hasil belajar siswa

nantinya dapat dilihat dari hasil soal evaluasi siklus I.

4) Refleksi

Siklus I telah selesai dilaksanakan, peneliti melakukan refleksi

terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi

dilakukan berguna untuk memperbaiki kekurangan yang terjadi pada

saat pelaksanaan siklus I. Hasil yang didapatkan dalam dua kali

pertemuan pada siklus I akan menjadi tolak ukur untuk melanjutkan

pada siklus II. Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan secara

keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan

mengalami peningkatan dari kondisi awal. Peningkatan terlihat pada

perolehan rata-rata dan persentase ketuntasan hasil belajar siswa yang

mencapai 79,31%. Artinya dari 29 siswa terdapat 23 siswa yang

mendapat nilai sama dengan atau lebih dari KKM. Untuk sikap

berpkir kritis memperoleh nilai rata-rata sebesar 64,18. Berdasarkan

uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap berpikir kritis dan

hasil belajar siswa siklus I sudah mengalami peningkatan dan

melampaui target yang telah ditentukan. Namun, peneliti masih

melanjutkan penelitian ke siklus II karena belum mencapai target

akhir.

d. Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dengan

alokasi waktu 3x35 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Jumat, 13 Maret 2020 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari

Sabtu, 14 Maret 2020 di kelas VA SD Kanisius Sengkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

63

1) Perencanaan

Perencanaan bearti peneliti menyiapkan segala sesuatu yang

diperlukan untuk melakukan penelitian. Perangkat pembelajaran yang

disiapkan seperti RPP, soal evaluasi, LKPD, materi pokok, dan media

pembelajaran. Perencanaan siklus II juga menyiapkan lembar

observasi yang digunakan untuk mengukur sikap berpikir kritis siswa

dengan menggunakan pedoman yang telah disediakan.

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama dua kali

pertemuan dengan alokasi wakti 2x35 menit. Penelitian berlangsung

dengan menyesuaikan jadwal jam pembelajaran tematik di kelas VA

SD Kanisius Sengkan.

a) Pertemuan pertama

Pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari

Jumat, 13 Maret 2020 dengan alokasi waktu 3x35 menit. Pada

pertemuan pertama siswa akan membahas materi tentang

gangguan pernapasan pada manusia.

Kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan doa bersama. Guru melakukan tanya

jawab dengan pertanyaan bagaimana udara di lingkunganmu?

Sebagai apersepsi. Setelah itu guru menjelaskan kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Pada kegiatan inti peneliti melaksanakan kegiatan sesuai

dengan langkah-langkah pada model pembelajaran problem based

learning. Langkah pertama yaitu memberikan orientasi

permasalahan kepada siswa. Guru memberikan siswa sebuah

permasalahan melalui dua media yaitu video dan media CIRCLE

Q. Siswa diminta mengamati tayangan video dan menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru secara individu. Setelah itu

siswa dinagi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6

orang dan langsung memainkan media CIRCLE Q. Setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

64

kelompok akan mendapatkan satu kartu pertanyaan yang berisi

sebuah permasalahan yang berkaitan dengan gangguan

pernapasan pada manusia. Langkah kedua yaitu

mengorganisasikan siswa untuk belajar. Siswa dibagikan LKPD

kelompok untuk menjawab atau menulis solusi dari pertanyaan di

kartu pertanyaan. Kemudian siswa berdiskusi dalam kelompok.

Siswa menuliskan informasi-informasi yang berkaitan dengan

permasalahan di LKPD. Langkah ketiga yaitu membantu

investigasi mandiri dan kelompok. Artinya siswa dalam masing-

masing kelompok menulis ide atau pendapat mereka untuk

menyelesaikan masalahan yang didapatkan. Setiap kelompok

memilih satu ide yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah

di kartu pertanyaan. Langkah keempat mengembangkan dan

mempresentasikan hasil karya. Siswa diminta untuk membuat

sebuah laporan berupa peta pikiran dari hasil diskusi kelompok.

Setelah itu setiap kelompok dapat mempresentasikan hasil karya

di depan kelas. Langkah kelima yaitu menganalisis dan

mengevaluasi. Siswa yang tidak presentasi wajib mengutarakan

pendapat atau bertanya kepada kelompok presentasi. Kemudian

siswa diminta untuk menarik kesimpulan dari jawaban-jawaban

yang telah di sampaikan di kelas. langkah keenam guru

memberikan penjelasan detail tentang materi gangguan

pernapasan pada manusia.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Setelah itu guru

mmeminta siswa membaca buku tematik yang berkaitan dengan

materi selanjutnya.

b) Pertemuan kedua

Pada pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu,

14 Maret 2020 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan

kedua membahas tentang cara memilihara organ pernapasan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

65

manusia. Kegiatan awal dilakukan dengan mengucapkan salam

dan berdoa. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat sebuah

kesepakatan demi menjaga kelancaran kegiatan pembelajaran.

Memasuki kegiatan inti, peneliti melakukan kegiatan

berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dari model

pembelajaran problem based learning. Langkah pertama

memberikan orientasi permasalahan kepada siswa. Siswa dibagi

ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 5-6 orang. Setiap

kelompok akan mendapatkan sebuah masalah dari kartu

pertanyaan. Kartu pertanyaan didapatkan dari permainan media

CIRCLE Q. langkah kedua mengorganisasikan siswa untuk

belajar. Guru membagikan LKPD kelompok untuk menjawab

atau menyelesaikan permasalahan dari kartu pertanyaan yang

telah didapatkan. Siswa diminta untuk berdiskusi untuk

menemukan cara-cara untuk meyelesaikan masalah yang

didapatkan. Kemudian siswa dapat menulis informasi yang

berkaitan dengan permasalahan di LKPD.

Langkah ketiga membantu siswa untuk investigasi mandiri

dan kelompok. Siswa dalam masing-masing kelompok diminta

untuk mengindentifikasi solusi pada permasalahan yang di

dapatkan sesuai dengan strategi yang sudah disusun. Setiap

kelompok mengumpulkan solusi yang ditemukan oleh anggota

kelompok dan memilih satu solusi yang paling tepat untuk

permasalahan yang didapatkan. Langkah keempat

mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Setiap

kelompok diminta untuk membuat poster tentang cara merawat

organ pernapasan pada manusia. Setiap kelompok diminta untuk

mempresentasikan poster secara bergantian. Langkah kelima

menganalisis dan mengevaluasi. Siswa diminta untuk bertanya

atau mengutarakan pendapat kepada kelompok yang presentasi.

Setelah itu siswa diminta untuk menarik kesimpulan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

66

jawaban-jawaban yang telah disampaikan di kelas. Langkah

keenam guru menjelaskan materi secara detail dengan

menggunakan power point.

Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang sudah dipelajari. Setelah itu siswa

diminta untuk mengerjakan soal evaluasi siklus II secara mandiri.

3) Observasi

Pada siklus II peneliti juga melakukan pengamatan ketika proses

pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan dibantu

oleh dua teman sejawat. Dua teman tersebut orang yang sama pada

saat melakukan pengamatan pada siklus I. Pengamatan dilakukan

berdasarkan pedoman lembar observasi yang telah disediakan. Lembar

observasi dibuat berdasarkan indikator sikap berpikir kritis siswa.

Validator akan melihat sikap berpikir kritis siswa selama kegiatan

pembelajaran berlangsung mengalamin peningkatan atau tidak.

Penngkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi pada siklus

II.

4) Refleksi

Siklus II telah dilaksanakan dengan baik. Peneliti akan melakukan

refleksi pada kegiatan pembelajaran. Refleksi dilakukan untuk

memperbaiki kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran.

Pada siklus II yang dilakukan dalam dua kali pertemuan semua

kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar. Pertemuan

pertama dilakukan pada hari Jumat, 13 Maret 2020, sedangkan

pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 Maret 2020.

Pada siklus II, kendala atau kekurangan yang terjadi pada siklus I

sudah mulai diperbaiki oleh peneliti. Peneliti sudah mengatur

manajemen waktu yang baik sehingga waktu yang dimiliki sangat

cukup. Dalam penyampaian materi pun peneliti sudah bagus dan

secara perlahan-lahan sehingga banyak siswa yang menyimak dan

mengerti. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

67

bertanya dengan apa yang telah disampaikan oleh peneliti. Peneliti

juga mulai fokus pada siswa yang diam dan tidak aktif. Penelliti

menerapkan penambahan poin pada setiap siswa yang menjawab.

Akibatnya siswa aktif dan mengutarakan pendapatnya jadi meningkat.

Siswa yang pada siklus I hanya diam jadi berani dan percaya diri

untuk mengutarakan pendapat. Hal itu bisa terjadi karena peneliti

selalu mengucap kalimat „tidak apa-apa salah yang penting berani

mengutarakan pendapat, dan itu akan menjadi orang yang berani dan

percaya diri‟. Namun dalam kegiatan berlangsung masih ada 2 siswa

yang sibuk sendiri. Peneliti mengatasi dengan menyuruh siswa

tersebut bermain media dan menjawab soal yang ada pada media.

Setelah memperbaiki segala kekurangan pada siklus I peneliti

mendapatkan perolehan data yang meningkat secara signifikan pada

siklus II. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan nilai rata-rata sikap

berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Rata-rata sikap berpikir kritis

siswa yaitu 80,38 untuk siklus II masuk dalam kategori tinggi. Rata-

rata hasil belajar siswa pada sisklus II yaitu 82,19 dengan persentase

ketuntasan yaitu 93,10%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa

hasil pencapaian yang telah ditetapkan peneliti telah tercapai. Melihat

hal itu peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada

siklus II.

2. Analisis Data Hasil Penelitian

a. Sikap berpikir kritis

Dalam sikap berpikir kritis siswa peneliti dapat melihat dari hasil data

observasi selama penelitian setiap pertemuan. Setiap siklus memiliki dua

kali pertemuan. Dalam peneltian ini peneliti melakukan penelitian selama

4 hari berturut-turut. Siklus I dilakukan pada tanggal 11-12 Maret 2020

sedangkan siklus II dilakukan pada tanggal 13-14 Maret 2020.

1. Data Sikap Berpikir Kritis Sisiwa Siklus I

Hasil penelitian dari sikap berpikir kritis siswa dapat dilihat pada tabel

4.1 di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

68

Tabel 4.1 Skor Sikap Berpikir Krtis Siklus I

No Nama Skor Sikap Berpikir Kritis

Jumlah

(P I)

Rata-rata

(P I)

Jumlah

(P II)

Rata-

rata

(P II)

1 ASBL 137,50 68,75 150 75

2 AMPV 125,50 56,25 125 62,50

3 ANT 112,50 56,25 137,50 68,75

4 BHS 137,50 68,75 137,50 68,50

5 BSA 125 62,50 137,50 68,50

6 CRD 150 75 150 75

7 EKPN 100 50 150 75

8 PRTP 100 50 125 62,50

9 GVP 112,50 56,25 125 62,50

10 GMGS 112,50 56,25 150 75

11 HJOP 125 62,50 137,50 68,50

12 JRS 137 68,50 150 75

13 KJH 137,50 68,75 137,50 68,50

14 KPR 125 62,50 137,50 68,50

15 KY 137,50 68,75 125 62,50

16 LA 100 50 137,50 68,50

17 MBC 100 50 137,50 68,50

18 MMR 125 62,50 137,50 68,50

19 MAK 125 62,50 137,50 68,50

20 NALL 125 62,50 125 62,50

21 NKRK 137,50 68,75 137,50 68,50

22 OAK 112,50 56,25 137,50 68,50

23 PTDV 112,50 56,50 125 62,50

24 RM 112,50 56,50 150 75

25 RNAP 125 62,50 125 62,50

26 VFMY 112,50 56,25 150 75

27 YHR 87,50 43,75 125 62,50

28 YAK 125 62,50 137,50 68,50

29 YCP 125 62,50 125 62,50

Jumlah 3500 1744 3962,50 1978,25

Rata-rata 120,70 60,14 136,64 68,22

Hasil Pembagi:

60,14 + 68,22 : 2 = 64,18

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat rata-rata sikap berpikir kritis untuk

pertemuan pertama siklus I yaitu 60,14. Hasil tersebut mengalami

peningkatan pada pertemuan kedua dengan nilai rata-rata 68,22. Artinya

dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua mengalami peningkatan

sebesar 8.08 poin. Jadi hasil rata-rata sikap berpikir kritis siswa siklus I

yang diperoleh dari pertemuan I dan II yaitu sebesar 64,18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

69

2. Data Sikap Berpikir Kritis Sisiwa Siklus II

Hasil penelitian dari sikap berpikir kritis siswa siklus II dapat dilihat

pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Skor Sikap Berpikir Kritis Siklus II

No Nama Skor Sikap Berpikir Kritis

Jumlah

(P I)

Rata-rata

(P I)

Jumlah

(P II)

Rata-rata

(P II)

1 ASBL 137,50 68,75 175 87,50

2 AMPV 150 75 175 87,50

3 ANT 150 75 175 87,50

4 BHS 137.50 68,50 175 87,50

5 BSA 175 87,50 162,50 81,25

6 CRD 150 75 175 87,50

7 EKPN 162,50 81.25 175 87,50

8 PRTP 162,50 81.25 187,50 93,75

9 GVP 150 75 187,50 93,75

10 GMGS 150 75 175 87,50

11 HJOP 162,50 81,25 162,50 81,25

12 JRS 162.50 81,21 162,50 81,25

13 KJH 175 87,50 187,50 93,75

14 KPR 162,50 81,25 150 75

15 KY 162,50 81,25 162,50 81,25

16 LA 162,50 81,25 175 87,50

17 MBC 187,50 93,75 175 87,50

18 MMR 175 87,50 162,50 81,25

19 MAK 150 75 175 87,50

20 NALL 162,50 81,25 150 75

21 NKRK 162,50 81,25 187,50 93,75

22 OAK 175 87,50 175 87,50

23 PTDV 162,50 81,25 175 87,50

24 RM 187,50 93,75 187,50 93,75

25 RNAP 187,50 93,75 162,50 81,25

26 VFMY 1162,50 81,25 175 87,50

27 YHR 150 75 150 75

28 YAK 162,50 81,25 175 87,50

29 YCP 150 75 162,50 81,25

Jumlah 5387,50 2180,66 4975 2487,50

Rata-rata 185,77 75,20 85,77

Hasil Pembagi:

75,20 + 85,77 : 2 = 80,38

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh dari tabel 4.2 dapat

diketehui bahwa sikap berpikir kritis pada siklus II mengalami peningkatan

dengan nilai rata-rata dari pertemuan I dan pertemuan II yaitu 80,38. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

70

tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata sikap berpikir kritis pada

pertemuaan I memperoleh nilai sebesar 75,20. Pada pertemuan II mengalami

peningkatan dengan nilai rata-rata 85,77.

b. Hasil belajar

Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

N

o

Nama KKM Siklus I Siklus II

Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 ASBL 68 77,55 T 67,34 TT

2 AMPV 68 69,39 T 87,75 T

3 ANT 68 69,39 T 85,71 T

4 BHS 68 81,63 T 85,71 T

5 BSA 68 71,42 T 73,50 T

6 CRD 68 91,83 T 91,83 T

7 EKPN 68 73,46 T 81,63 T

8 FRTP 68 63,26 TT 67,34 TT

9 GVP 68 93,87 T 91,83 T

10 GMGS 68 75,51 T 87,75 T

11 HJOP 68 79,60 T 77,55 T

12 JRS 68 69,39 T 79,60 T

13 KJH 68 95,91 T 91,83 T

14 KPR 68 83,67 T 81,63 T

15 KY 68 79,60 T 85,71 T

16 LA 68 67,34 TT 83,70 T

17 MBC 68 75,51 T 81,63 T

18 MMR 68 67,34 TT 83,70 T

19 MAK 68 73,47 T 89,80 T

20 NALL 68 73,47 T 79,60 T

21 NKRK 68 75,51 T 81,63 T

22 OAK 68 83,67 T 81,63 T

23 PTDV 68 65,31 TT 73,46 T

24 RM 68 81,63 T 85,71 T

25 RNAP 68 89,80 T 79,60 T

26 VFMY 68 77,55 T 89,80 T

27 YHR 68 67,34 TT 79,60 T

28 YAK 68 79,60 T 73,46 T

29 YCP 68 65,30 TT 83,70 T

JUMLAH 2210,18 2383.73

Rata-rata 76,21 82,19

Persentase

ketuntasan

79,31% 93,10%

Keterangan: T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

71

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui nilai rata-rata dan persentase

ketuntasan hasil belajar siswa setiap siklus. Pada siklus I nilai rata-rata

hasil belajar siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan sebesar 76,21 dengan

nilai persentase ketuntasan yaitu 79,31%. Hal itu menunjukkan bahwa

siswa yang mendapatkan nilai lebih tinggi atau sama dengan KKM

sebanyak 23 siswa. Penjelasan tersebut membuktikan bahwa siklus I

mengalami peningkatan pada hasil belajar dan telah mencapai target

keberhasilan yaitu 75 untuk nilai rata-rata dan 60% untuk persentase

ketuntasan siswa. Kemudian pada siklus II mengalami peningkatan

kembali pada hasil belajar siswa. Pada siklus II nilai rata-rata hasil

belajar siswa sebesar 82,19 dengan persentase ketuntasan sebanyak

93,10%. Artinya pada siklus II siswa yang mendapatkan nilai lebih

tinggi atau sama dengan KKM sebanyak 27 siswa dari 29 siswa. Hal itu

membuktikan bahwa pada sikus II telah mencapai target keberhasilan

yaitu 80 untuk nilai rata-rata dan 80% untuk persentase ketuntasan.

c. Rekapitulasi data penelitian

1. Sikap berpikir kritis

Setelah memaparkan secara menyeluruh sikap berpikir kritis dalam

penelitian ini pada siklus I dan II, selanjutnya akan disajikan tabel

rekapitulasi nilai dari kondisi awal sampai siklus II. Berikut ini

rekapitulasi hasil belajar siswa:

Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Sikap Berpikir Kritis

Nilai Rata-rata Hasil Belajar

Kondisi awal Target yang

ingin dicapai

Hasil penelitian

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

37,07 60 75 64,18 80,38

Berdasarkan hasil rekapitulasi sikap berpikir kritis dapat dijelaskan

bahwa mengalami peningkatan dengan kondisi awal 37,07 dan

meningkat pada siklus I dengan nilai rata-rata yaitu 64,18 kemudian

kembali meningkat pada siklus II dengan niali rata-rata yaitu 80,38.

Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada gambar diagram berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

72

60

75

37,07

64,18

80,38

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Ra

ta-r

ata

Sik

ap

Ber

pik

ir K

rtis

Hasil Observasi Sikap Berpikir Kritis

Siswa kelas VA

SD Kanisius Sengkan

Target

Hasil

Gambar 4.1 Diagram Observasi Hasil Sikap Berpikir Kritis Siswa

Berdasarkan gambar diagram di atas dapat dijelaskan bahwa sikap

berpikir kritis siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan mengalami

peningkatan disetiap siklusnya. Nilai rata-rata kondisi awal sikap

berpikir kritis siswa memperoleh nilai sebesar 37,07 mengalami

peningkatan pada siklus I yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 64.18

dan telah mencapai target yaitu 60. Pada siklus II sikap berpikir kritis

siswa kembali mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 80,38

dan telah mencapai target yaitu 75. Penjelasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa dari kondisi awal ke siklus I sikap berpikir kritis

siswa mengalami peningkatan dengan selisih angka yaitu 27,11.

Kemudian antara siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dengan

selisih angka sebesar 16.2.

2. Hasil Belajar

Setelah menjelaskan secara menyeluruh hasil belajar siswa dalam

penelitian ini pada siklus I dan II, selanjutnya akan disajikan tabel

rekapitulasi nilai dari kondisi awal sampai siklus II. Berikut ini

rekapitulasi hasil belajar siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

73

Tabel 4.5 hasil rekapitulasi hasil belajar

Nilai Rata-rata Hasil Belajar

Kondisi awal

Target yang

ingin dicapai

Hasil penelitian

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

69,3 75 80 76,21 82,19

Berdasarkan tabel 4.5 rekapitulasi nilai hasil belajar siswa dapat

dilhat bahwa kondisi awal yaitu 69,3 meningkat pada siklus I menjadi

76,21 dan meningkat lagi pada siklus II yaitu 82,19. Hal itu

menunjukkan bahwa siklus I dan siklus II telah mencapai target yaitu

75 dan 80. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat dari diagram berikut

ini:

75

80

69,3

76,21

82,19

60

65

70

75

80

85

kondisi awal siklus I siklus II

Rata

-rata

Hasi

l B

ela

jar

Hasil Belajar Siswa kelas VA

SD Kanisius Sengkan

Target

Hasil

Gambar 4.2 Diagram hasil belajar siswa

Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa terdapat

peningkatan pada hasil belajar setiap siklusnya. Kondisi awal belajar

awal siswa yaitu 69.3 yang mengalami peningkatan pada siklus I

dengan nilai rata-rata yaitu 76,21 dan telah mencapai target yang

ditentukan yaitu 75. Peningkatan kembali terjadi pada siklus II yaitu

dengan hasil nilai rata-rata 82,19 dan telah mencapai target yaitu 80.

Peningkatan dari kondisi awal ke siklus I yaitu sebesar 6,91 point

kemudian dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar

5,98 dan penelitian pun dihentikan pada siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

74

Tabel 4.6 Persentase Ketuntasan KKM siswa

Nama item Jumlah siswa

tuntas KKM

Hasil

persentase

Target yang

ingin dicapai

Kondisi awal 9 40,90%

Siklus I 23 79,31% 60%

Siklus II 27 93,10% 80%

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan

siswa meningkat dari kondisi awal sampai siklus II. Kondisi awal

persentase ketuntasan siswa yaitu 40,90% dengan jumlah siswa tuntas

KKM yaitu 9 siswa. Pada siklus I hasil persentase ketuntasan KKM

siswa menunjukan angka 79,31% dengan jumlah siswa tuntas KKM

yaitu 23 siswa. Mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai

persentase ketuntasan yaitu 93,10% dan siswa yang tuntas KKM

sebanyak 27 siswa. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada diagram

dibawah ini:

60%

80%

40,90%

79,31%

93,10%

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

1

kondisi awal siklus I siklus II

Per

sen

tase

Ket

un

tas

KK

M S

isw

a

Hasil Persentase Ketuntasan KKM

Siswa Kelas VA

SD Kanisius Sengkan

Target

Hasil

Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan KKM Siswa

Berdasarkan gambar diagram diatas dapat dijelaskan bahwa

persentase ketuntasan KKM siswa kelas VA SD Sengkan mengalami

peningkatan. Ketuntasan KKM pada Kondisi awal yaitu 40,90%. Pada

siklus I mengalami peningkatan dengan memperoleh nilai ketuntasan

KKM yaitu 79,31% dan telah mencapai target yaitu 60%. Pada siklus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

75

II kembali mengalami peningkatan yaitu memperoleh nilai sebesar

93,10%. Penjelasan tersebut dapat disimpulakn bahwa ketuntasan

KKM kondisi awal ke siklus I mengalami selisih peningkatan sebesar

38,41%. Kemudian antara siklus I ke siklus II telah mengalami

peningkatan dengan selisih sebesar 13,79%.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan hasil nilai

sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa dalam tabel rekapitulasi

berikut ini:

Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Sikap Berpikir Kritis Dan Hasil

Belajar Siswa

Variabel Indikator Kondisi

awal

Hasil

siklus I

Hasil

siklus II

Sikap

berpikir

kritis

Nilai rata-rata

sikap berpikir kritis

37,07 64,18 80,38

Hasil

belajar

Nilai rata-rata hasil

belajar

69,3 76,21 82,19

Persentase siswa

yang mencapai

KKM

40,90% 79,31% 93,10%

Tabel 4.7 ini menunjukan rekapitulasi sikap berpikir kritis dan

hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai siklus II. Setiap variabel

mengalami peningkatan dari kondisi awal sampai dengan siklus II.

B. Pembahasan

Penelitian ini telah dilakukan di kelas VA SD Kanisius Sengkan

dengan mengunakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

ini dilaksanakan pada tanggal 11-14 Maret 2020. Dalam proses

pelaksanaannya penelitian ini menggunakan dua siklus yang terdiri dari siklus

I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian ini

dilakukan untuk membahas 3 tujuan utama yaitu 1) Upaya peningkatan sikap

berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA

melalui model pembelajaran problem based learning di SD Kanisius

Sengkan, 2) meningkatkan sikap berpikir kritis siswa kelas V pada mata

pelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan, 3) meningkatkan hasil belajar siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

76

kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius Sengkan. Tujuan tersebut

akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Upaya Peningkatan Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas

V pada Mata Pelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Problem Based

Learning.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan model

pembelajaran problem based learning. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua

siklus yaitu pada tanggal 11-14 Maret 2020. Dalam model pembelajaran

problem based learning terdiri dari 5 langkah pembelajaran. Lima langkah

pembelajaran tersebut yaitu 1) memberikan orientasi permasalahan kepada

siswa, 2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, 3) membantu investigasi

mandiri dan kelompok, 4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil

karya, 5) menganalisis dan evaluasi. Kelima langkah ini akan dipaparkan

sebagai berikut:

a. Memberikan Orientasi Permasalahan Kepada Siswa

Pada langkah ini guru difokus untuk memberikan siswa sebuah

permasalahan untuk dianalisis. Permasalahan bisa diberikan secara

individu maupun kelompok. Tujuannya yaitu supaya siswa dapat

memecahkan sebuah masalah dan kritis terhadap sesuatu yang terjadi.

Dengan begitu, siswa tidak hanya menerima penjelasan dari guru saja

akan tetapi memiliki pemikiran sendiri terhadap materi yang

disampaikan. Permasalahan yang akan diberikan kepada siswa dapat

dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kreativitas guru.

Contohnya yaitu dalam pemberian masalah. Pemberian masalah dapat

dilakukan melalui sebuah media pembelajaran yang menarik.

Permasalahan yang diberikan merupakan cara untuk melatih sikap

berpikir siswa. Pada langkah ini guru juga dapat memotivasi siswa untuk

terlibat aktif dalam pembelajaran dan mendefinisikan permasalahan.

Sikap berpikir kritis siswa sangat dibutuhkan dalam meyelesaikan suatu

masalah. Siswa yang mengalami proses sikap berpikir kritis akan dengan

mudah menyelesaikan suatu masalah. Hal itu sejalan dengan Halpern

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

77

(dalam Sani, 2019: 14) mengatakan proses berpikir kritis diperlukan

dalam meyelesaikan suatu permasalahan. Permasalahan yang diberikan

juga harus berkaitan dengan kehidupan nyata siswa. Hal itu akan

memudahkan siswa untuk memahami masalah yang ada. Permasalahan

yang disajikan harus berkaitan dengan dunia nyata. Materi yang

dipelajaripu akan terekam dalam memori siswa, sehingga membuatnya

mudah dalam menyelesaikan soal. Siswa dapat memahami sesuatu

dengan mudah jika berkaitan dengan kehidupan yang dialaminya. Hal ini

sejalan dengan Widodo (2013: 33) yang mengatakan bahwa masalah

yang disajikan adalah masalah yang memiliki konteks dengan dunia

nyata, semakin dekat dengan dunia nyata, maka akan semakin baik

pengaruhnya pada peningkatan kecakapan pada siswa. Masalah yang

diberikan diharapkan mampu membantu siswa dalam mendalami

pemahaman terhadap materi sehingga tersimpan dalam jangka panjang

dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar

Dalam langkah ini peneliti sebagai guru bertugas untuk memastikan

setiap siswa untuk mengikuti pembelajaran. Cara peneliti

mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu dengan membagi siswa ke

dalam beberapa kelompok. Kelompok tersebut terdiri dari 5-6 anggota

dan pilih sesuai dengan keinginan peneliti. Tujuan belajar kelompok

yaitu agar siswa lebih mudah memahami masalah yang diberikan dan

membagikan pemikirannya dalam kelompok. Langkah ini awali dengan

siswa berdiskusi di dalam kelompok untuk menemukan informasi atau

cara-cara menangani masalah yang telah diberikan. Setiap siswa wajib

menuangkan pemikirannya terhadap masalah yang kemudian dituliskan

dalam LKPD kelompok. Peneliti meyakini bahwa dengan berdiskusi

kelompok siswa akan lebih mudah memahami masalah. Siswa dapat

mengingat informasi yang didapatkan dari diskusi. Hal itu sejalan dengan

Melani (dalam Apriliant, dkk, 2018: 64) mengatakan bahwa dengan

diskusi kelompok siswa akan lebih mengingat apa yang didiskusikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

78

daripada menerima penjelasan guru. Apriliant dkk (2018: 64)

menambahkan bahwa diskusi juga dapat meningkatkan pemahaman,

pengetahuan dan ketajaman berpikir siswa.

Pada langkah ini siswa lebih diarahkan untuk menentukan solusi

dari masalah yang diberikan. Pemikiran yang dimiliki siswa tentunya

harus berkaitan dengan pengetahuan dari masalah yang diberikan. Dalam

langkah ini juga siswa dalam kelompok harus memiliki strategi-strategi

untuk memecahkan masalah yang ada agar lebih mudah menemukan

solusinya.

c. Membantu Investigasi Mandiri dan Kelompok

Pada langkah ini peneliti lebih mengamati siswa dalam

mengungkapkan pendapat atau ide dalam kelompok. Investigasi yang

dimaksud yaitu siswa dalam masing-masing kelompok mengindentifikasi

solusi dari permasalahan dan menuangkan pendapat atau ide yang ada

dalam pikiran siswa untuk menyelesaikan permasalahan yang ada.

Investasi mandiri yaitu setiap masing-masing siswa dalam kelompok

wajib memikirkan satu solusi untuk menyelesaikan masalah yang

diberikan. Ide yang dituangkan tentunya harus berkaitan dengan

pengetahuan yang diajarkan oleh guru atau dengan masalah yang

diberikan. Investigasi kelompok yaitu setiap kelompok menentukan satu

solusi atau ide yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang

diberikan. Peneliti yang berperan sebagai guru tentunya memiliki tugas

untuk membimbing setiap siswa atau kelompok yang mengalami

kesulitan.

Kegiatan ini memberikan siswa kesempatan untuk

mengembangkan keterampilan penyelidikan dengan begitu sikap berpikir

kritis siswa akan muncul. Siswa menjadi lebih paham dengan materi

yang diajarkan dan mengingatnya dengan lama. Hal itu dapat

meningkatkan hasil belajar siswa ketika mengerjakan soal evaluasi. Hal

itu sejalan dengan pendapat Widodo (2013: 33) yang mengungkapkan

bahwa problem based learning dikembangkan untuk membantu siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

79

mengembangkan kemampuan berpikir, mengatasi masalah, keterampilan

penyelidikan, kemampuan mempelajari peran sebagai orang dewasa

melalui pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajaran yang

mandiri dan independen. Pengalaman nyatalah yang membuat siswa

lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru.

d. Mengembangkan Dan Mempresentasikan Hasil Karya

Langkah keempat dari penerapan model problem based learning yaitu

mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya. Dalam langkah ini

siswa diminta untuk membuat suatu karya yang berkaitan dengan

masalah yang diberikan atau materi yang telah diberikan. Karya yang

dibuat bervariasi bisa berupa poster, peta pikiran, laporan maupun cerita

bergambar. Dalam penelitian ini peneliti meminta siswa untuk membuat

sebuah karya dalam kelompok berupa poster dan peta pikiran. Karya ini

dibuat sebagai bentuk untuk melaporkan hasil diskusi atau pemecahan

masalah. Peneliti disini bertugas untuk memantau dan membimbing

siswa untuk membuat karya.

Dalam penelitian ini, setiap kelompok diminta untuk menyiapkan

laporan berupa poster dari hasil diskusi kelompok secara rapi. Poster

yang dibuat berkaitan dengan cara merawat organ pernapasan. Poster

yang telah dibuat nantinya akan di presentasikan di depan kelas. Setiap

kelompok melakukan presentasi sesuai dengan nomor urutan. Masing-

masing siswa wajib memaparkan karya kelompok pada saat presentasi.

Presentasi dapat membantu siswa untuk mengembangkan komunikasi

ilmiah sehingga dapat mengkritis suatu masalah dengan informasi yang

kuat. Hal itu sejalan dengan Shoimin (2014:132) mengatakan bahwa

salah satu kelebihan dari model pembelajaran problem based learning

yaitu Siswa dituntut memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi

ilmiah dalam kegiatan diskusi atau presentasi hasil pekerjaan mereka.

Komunikasi ilmiah dapat meransang stimulus sikap berpikir kritis siswa

dengan mengungkap ide atau pendapat dari hasil diskusi pada saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

80

presentasi. Siswa harus ikut serta dalam aktivitas belajar dengan

mengeluarkan pendapat atau berbagai pemikiran.

e. Menganalisis dan Evaluasi

Pada langkah ini peneliti membantu siswa untuk menganalisis dan

mengevaluasi dari pemecahan masalah dan hasil penyelidikan yang telah

dilakukan. Pada langkah ini kelompok mencoba untuk menjelaskan

pengetahuan yang diperoleh dari diskusi. Setiap kelompok memiliki

topik-topik pembahasan yang berbeda sesuai dengan masalah yang

didapatkan. Penjelasan kelompok diutarakan melalui presentasi yang

dilakukan pada langkah mengembangkan dan mempresentasikan hasil

karya. Setiap kelompok memiliki gagasan yang berbeda sesuai dengan

apa yang ada dalam pikiranya. Evaluasi dilakukan ketika setiap

kelompok persentasi ditanya atau bertanya oleh kelompok yang tidak

presentasi. Contoh evaluasi dilakukan berupa siswa mengutarakan

gagasannya terhadap kelompok yang presntasi. Selain itu kelompok yang

tidak presentasi dapat bertanya kepada kelompok yang presentasi.

Kelompok yang tidak presentasi dapat mengkritik atau menilai hasil

diskusi dari kelompok presentasi sehingga menemukan hasil yang baik.

Setiap kelompok yang duduk di bangku dapat memberikan informasi-

informasi yang berkaitan dengan topik yang dipresentasikan jika

informasi yang diutarakan dianggap kurang lengkap. Informasi yang

disampaikan tentunya sesuai dengan fakta yang telah siswa ketahui.

Siswa dalam mengutarakan informasi tentang masalah yang ada pastinya

sudah melakukan investigasi masalah untuk menemukan solusinya. Hal

itu sejalan dengan Rahyubi (dalam Nuraini, 2017: 371) yang

mengungkapkan bahwa dalam pemerolehan informasi dan

pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana

mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan

menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data,

menyusun fakta, mengkonstruksi argumen mengenai pemecahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

81

masalah, bekerja secara individual atau berkolaborasi dalam

pemecahan masalah.

Setelah itu informasi-informasi atau pendapat/gagasan dari

kelompok lain dikumpulkan. Peneliti membantu kelompok yang

presentasi untuk menganalisis ide atau gagasan yang telah dikumpulkan.

Kemudian siswa menarik kesimpulan dari topik yang dibahas.

Menganalisis dan mengevaluasi dilakukan dengan tujuan untuk

membangun penegtahuan diri siswa sendiri agar memudahkan siswa

dalam menjawab soal evaluasi. Hal ini sejalan dengan Jessie dan Tan

(2009: 3) yang mengatakan bahwa problem based learning bersifat

konstruktivisme artinya bahwa siswa membangun pengetahuan untuk diri

sendiri.

2. Peningkatan Sikap Berpikir Kritis Siswa melalui Model Problem Based

Learning

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11-14 Maret 2020 dengan

melakukan pengamatan terhadap sikap berpikir kriris siswa kelas VA SD

Kanisius Sengkan. Pengamatan dilakukan berdasarkan pedoman lembar

observasi yang telah disusun oleh peneliti. Pengamatan dilakukan untuk

memperoleh suatu data. Data yang diperoleh diharapkan dapat mengalami

perubahan dari data awal atau kondisi awal. Perubahan yang dimaksud yaitu

terjadi peningkatan antara data awal dengan data yang diperoleh nantinya.

Dalam penelitian ini peneliti ingin memperoleh data tentang sikap berpikir

kritis siswa. Peneliti ingin meningkatkan sikap berpikir kritis siswa kelas VA

melalui model pembelajaran problem based learning.

Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat diketahui

bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan

sikap berpikir kritis. Hal tersebut terbukti dari nilai rata-rata yang diperoleh

setiap siklusnya melebihi nilai rata-rata kondisi awal dan nilai yang

ditargetkan. Kondisi awal siswa yaitu dengan nilai rata-rata 37,07 kemudian

meningkat pada siklus I menjadi 64,18. Pada siklus II mengalami peningkatan

kembali menjadi 80,38. Selain itu, hasil penelitian tindakan kelas ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

82

telah mencapai target yang ditentukan. Pada siklus I peneliti menentukan

target sebesar 60 dan mengalami peningkatan menjadi 64,18. Hal itu

membuktikan bahwa siklus I memperoleh selisih nilai yaitu 4,18 antara nilai

yang ditargetkan dengan nilai yang diperoleh. Pada siklus II peneliti

menentukan target sebesar 75 dan mengalami peningkatan menjadi 80,38. Hal

tersebut menunjukkan bahwa mengalami peningkatan sebesar 5,38 antara

nilai yang ditargetkan dengan nilai yang diperoleh.

Peningkatan pada sikap berpikir kritis tidak lepas dari penggunaan

model pembelajaran problem based learning. Penerapan model pembelajaran

problem based learning dapat membangun rasa semangat belajar melalui

suatu permasalahan masalah. Model pembelajaran problem based learning

merupakan model pembelajaran yang didasari dengan adanya permasalahan

dalam proses kegiatan belajar. Permasalahan diberikan dengan berbagai cara.

Pada penelitian dilakukan, masalah diberikan melalui tayangan video yang

hanya menunjukkan gambar tanpa ada deskripsi tentang gambar dalam video

tersebut. Permasalahan dalam video tersebut, dapat merangsang rasa

penasaran yang ada dalam pikiran siswa sehingga memicu sikap berpikir

kritis siswa memunculkan beragam pertanyaan atau ide yang ada dibenaknya

untuk menyelesaikan masalah yang ada. Masalah yang ada dalam

pembelajaran biasanya berkaitan dengan kehidupan nyata. Siswa akan lebih

kritis dan tanggap akan pembelajaran jika berkaitan langsung dengan apa

yang dialaminya. Pertanyaan-pertanyaan pun akan terus bermunculan

dibenaknya karena sudah memiliki informasi dari pengalamannya, sehingga

dapat memicu sikap berpikir kritis. Penjelasan tersebut diperkuat oleh

Nurhadi (dalam Wedyawati dan Lisa, 2019: 146) mengatakan problem based

learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia

nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir

kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta memperoleh pengetahuan

dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Selain itu, dalam pembelajaran problem based learning siswa dituntut

untuk terlibat dan kritis terhadap pembelajaran. Keterlibatan tersebut dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

83

dilihat pada kegiatan mengumpulkan informasi atau diskusi dalam

pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa. Siswa mengutarakan solusi

dari permasalahan yang telah ditemukannya. Melalui kegiatan diskusi

tersebut, siswa dapat mengutarakan pertanyaan atau pendapat yang berbeda

sesuai dengan pemahaman yang dimilikinya. Kegiatan diskusi dapat memicu

rasa antusias siswa terhadap solusi yang ditemukan oleh siswa lainnya,

sehingga memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang dapat merangsang sikap

berpikir kritis siswa. Siswa dituntut untuk menemukan sebuah masalah dan

Hal itu menunjukkan bahwa adanya keterlibatan siswa dalam pemecahan

masalah yang dapat memicu sikap berpikir kritis siswa. Sejalan dengan Pierce

dan Jones (dalam Wulandari, 2013: 182) yang mengatakan bahwa kejadian

yang harus muncul dalam implementasi PBL adalah keterlibatan. Pendapat

tersebut diperkuat oleh Glazer (dalam Nafiah, 2014: 121) menyatakan bahwa

Problem Based Learning menekankan belajar sebagai proses yang melibatkan

pemecahan masalah dan berpikir kritis dalam konteks yang sebenarnya.

Selain itu, dalam model pembelajaran problem based learning terdapat

soal evaluasi yang mengarahkan siswa pada tingkat berpikir kritis tinggi.

Dalam soal evaluasi terdapat soal menganalisis sebuah cerita dari materi yang

disampaikan. Soal menganalisis berjumlah 6 soal dari 14 soal pilihan ganda

dan esai berjumlah 6 soal dari 7 soal. Proses menganalisis soal tersebut dapat

memberikan stimulus kepada siswa dalam sikap berpikir kritis. Dari

pembahasan beberapa paragraf di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

model problem based learning dapat meningkatkan sikap berpikir kritis

siswa.

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Model Pembelajaran Problem

Based Learning

Penelitian peningkatan hasil belajar telah dilakukan pada tanggal 11-14

Maret 2020 pada siswa kelas VA SD Kanisius Sengkan. Pengambilan data

dilakukan pada pertemuan kedua setiap siklus dengan membagikan soal

evaluasi kepada setiap siswa. Soal evaluasi tersebut terdiri dari 14 soal pilihan

ganda dan 7 soal esai. Soal evaluasi di kerjakan secara individu oleh siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

84

dan soal evaluasi tentunya berkaitan dengan materi yang telah disampaikan

oleh guru.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 peneliti melihat bahwa

terjadi peningkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi awal sampai siklus

II. Kondisi awal siswa memperoleh nilai rata-rata yaitu 69,3 meningkat pada

siklus I menjadi 76,21 dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 82,19.

Persentase ketuntasan pada hasil belajar juga mengalami peningkatan. Hal

tersebut dapat dilihat pada kondisi awal persentase ketuntasan siswa berada

pada 40,90% itu artinya lebih dari setengah siswa yang memiliki nilai di

bawah KKM. Pada siklus I mengalami peningkatan yaitu memperoleh

persentase ketuntasan sebesar 79,31% itu artinya hanya terdapat 23 dari 29

siswa yang memiliki nilai sama dengan atau diatas KKM. Hal itu

menunjukkan peningkatan yang signifikat terhadap ketuntasan yang dimiliki

siswa. Pada siklus II persentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan

kembali yaitu memperoleh nilai sebesar 93, 10% itu artinya terdapat 26 dari

29 siswa yang memiliki nilai sama dengan atau diatas KKM. KKM yang

digunakan oleh kelas VA SD Kanisius Sengkan yaitu 68. Hal tersebut

menunjukkan bahwa model pembelajaran problem based learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Model pembelajaran problem based learning menunjukan banyak

dampak positif bagi prestasi akademik siswa terutama pada pelajaran IPA.

Hal tersebut terbukti dari siswa mampu menyelesaikan masalah yang

dihadapi dalam pembelajaran. Penyelesaian masalah menyadarkan siswa

betapa pentingnya makna dan manfaat belajar. Selain itu, siswa menyadari

bagaimana upaya mencapai pembelajaran yang baik sehingga muncul

kesadaran untuk meningkatkan prestasi akademiknya. Hal tersebut sejalan

dengan Orhan & Ruhan (dalam Nafiah, 2014: 130), menyatakan bahwa

model problem based learning memberikan dampak positif pada prestasi

akademik siswa dan sikap siswa terhadap sains.

Melalui model pembelajaran problem based learning hasil belajar siswa

dapat meningkat. Peningkatan terjadi, karena dalam penerapan model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

85

problem based learning pembelajaran didasari dengan masalah yang

berkaitan dengan dunia nyata atau riil. Penerapan pembelajaran berbasis

masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari membuat siswa lebih

mudah memahami materi dipelajari dan lebih mudah diingat dalam jangka

panjang. Siswa mengalami langsung pembelajaran, sehingga pembelajaran

dengan mudah tertanam dalam pikirannya. Hal itu juga membuat siswa

merasakan bahwa pembelajaran yang berlangsung sangat bermakna dan

terekam dengan jelas di dalam memorinya. Penjelasan tersebut, diperkuat

oleh Kunandar (dalam Lismaya, 2019: 14) yang mengatakan bahwa problem

based learning adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah

dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara

berpikir dan keterampilan menyelesaikan masalah serta untuk memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensial dari mata pelajaran. Diperkuat oleh

Muniroh (2015: 10) yang mengungkapkan bahwa penerapan problem based

learning dirancang untuk membantu siswa mengembangkan keterampuilan

kognitif dan menyelesaikan masalah melalui berbagai situasi riil atau

disimulasikan dalam kelas. Hal itu membuat siswa mengingat dengan jelas

materi yang diajarkan sehingga memudahkan siswa mengerjakan soal

evaluasi yang diberikan.

Penerapan model problem based learning tidak lepas dari proses

penyelesaian masalah. Proses penyelesaian masalah tersebut membuat siswa

mengingat lebih lama suatu pembelajaran. Proses pemecahan masalah dalam

problem based learning memiliki peran penting untuk memuculkan

kesadaran diri dalam menumbuhkan tanggung jawab, keingintahuan akan

belajar dan komitmen pribadi untuk mencapai tujuan. Hal itu sependapat

dengan Muniroh (2015: 40) yang mengatakan bahwa proses pemecahan

masalah memainkan peran penting untuk memaksimalkan terbangunnya

kesadaran diri sebagai landasan untuk menumbuhkan tanggung jawab dalam

belajar yang pada gilirannya meningkatkan komitmen pribadi untuk

mengerahkan usaha mencapai tujuan. Tujuan yang ingin dicapai yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

86

dimaksud yaitu memperoleh nilai yang baik dalam proses pembelajaran

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Selain itu, dalam model pembelajaran problem based learning siswa

diajak untuk menyelesaikan masalah melalui diskusi kelompok. Kegiatan

berdiskusi kelompok memudahkan siswa dalam menyerap informasi yang

diterima. Pada penelitian yang dilakukan, diskusi kelompok dilaksanakan

untuk mengumpulkan ide-ide atau pendapat dari setiap anggota kelompok

untuk menyelesaikan masalah yang ada. Siswa lebih mudah mengutarakan

pendapatnya dalam kelompok dan lebih mudah merekam apa yang dibahas

dalam kelompok karena bahasa yang diterima mudah disimpan dalam

memorinya. Siswa akan mencapai ketuntasan belajar yang harapkan dengan

melakukan diskusi kelompok. Hal itu sejalan dengan (Al-Tabany, 2017: 68-

69) yang mengatakan bahwa salah satu keunggulan dari problem based

leaning adalah pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling

berinteraksi terhadap pembelajar dan temannya, sehingga pencapaian

ketuntasan belajar dapat diharapkan.

Hasil belajar siswa diukur dengan cara mengerjakan soal evaluasi.

Melalui proses pembelajaran di atas, siswa akan lebih mudah mengerjakan

soal evaluasi, karena pemahaman kognitif yang dimilikinya semakin

berkembang. Siswa megingat dan merekan semua materi dipelajari di dalam

memorinya. Hal itulah yang akan mudahkan siswa dalam menjawab soal-soal

evaluasi dan mendapat nilai yang memuaskan. Hal itu tidak lepas dari

pengaruh penerapan model pembelajaran problem based learning.

Berdasarkan pembahasan beberapa paragraf di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan model problem based learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

87

BAB V

PENUTUP

Bab V ini membahasan mengenai kesimpulan, keterbatasan selama menyusun

penelitian ini serta saran yang membangun untuk penelitian berikutnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dan penelitian yang

dilaksanakan maka data disimpulkan sebagai berikut:

1. Upaya peningkatan sikap berpikir kritis dan hasil belajar siswa kelas V

pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran problem based

learning di SD Kanisius Sengkan telah dilakukan dengan menerapkan 5

langkah-langkah: (1) memberikan orientasi permasalahan kepada siswa,

(2) mengorganisasikan siswa untuk belajar, (3) membantu investigasi

mandiri dan kelompok, (4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil

karya, (5) menganalisis dan mengevaluasi.

2. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan sikap

berpikir kritis siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kanisius

Sengkan. Ditunjukkan dengan nilai rata-rata siklus I yaitu 64,18 menjadi

80,38 pada siklus II.

3. Model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA di SD Kaniaius Sengkan.

Peningkatan dapat dilihat dari persentasi ketuntasan pada siklus I yaitu

79,31% dengan nilai rata-rata sebesar 76,21. Siklus II meningkat kembali

dengan persentase ketuntasan sebesar 93,10% dengan nilai rata-rata yaitu

82,19.

B. Keterbatasan

1. Siswa kurang fokus dalam pembelajaran karena pembelajaran dilakukan

setelah istirahat.

2. Penyusunan kursi dan meja setiap kelompok mengalami sedikit kesulitan

karena ruangan kelas yang kecil untuk 29 orang serta tumpukkan buku

yang lumayan banyak di kelas sehingga mempersempit ruangan kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

88

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memberi beberapa

saran yaitu sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas, peneliti harus

menyiapkan sesuatu hal yang menarik untuk membuat siswa lebih fokus

dan semangat dalam belajar seperti menyediakan ice breaking atau

permainan.

2. Dalam penataan tempat duduk kelompok, peneliti harus memiliki desain

tempat duduk yang kreatif dan mampu meminimalisir barang-barang

yang membuat kelas terlihat sempit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

89

DAFTAR PUSTAKA

Afirin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigm Baru. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Al-Tabary, T.I. (2017). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan

kontekstual. Jakarta: Kencana.

Amir, M. T. (2009). Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning:

Bagaimana pendidik memberdayakan pembelajaran di era pengetahuan.

Jakarta: Kencana.

Amanda, Muharrami, Roside, & Ahied. (2018). Peningkatan Kemampuan

Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran IPA Menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah yang Berbasis Sets. Journal of Natural

Science Education Reseach.1(1) : 57-64.

Aprilianti, L. Irawati, S & Kasrina. (2018). Peningkatan Sikap Ilmiah dan Hasil

Belajar Siswa dengan Model Problem Based Learning. Jurnal Pendidikan

dan Pembelajaran Biologi. 2(1) : 58-67.

Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Aditya Media

Arikunto, S. (2018). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Azwar, S. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bundu, P. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam

Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Direktpriat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktoriat.

Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba

Medika

Fadly, A. (2012). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model

Pembelajaran Problem Based Learning. Malang: Universitas Negeri

Malang.

Ferdinand, F & Ariebowo M. (2009). Praktis Belajar Biologi. Jakarta: PT

Grafindo Media Pratama.

Fisher, A. (2008). Berpikir kritis. Jakarta: Erlangga.

Herlanti, Lestari, & Donny. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Sekolah

Dasar. Bogor: Yudhistira.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

90

Irwandi & Suparti. (2019). Peningkatan berpikir kritis siswa melalui problem

based learning (PBL) pada mata pelajaran IPA-Biologi di SMPN 11

Bengkulu. Bengkulu: Universitas Muhammadiyah.

Jessie, E.E, & Tan, O.S. (2009). PBL Made Simple: Lessons for the classroom.

Canada: Cengage Learning Asia.

Jihad, A & Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kadir, A. (2012). Dasar-dasar Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Kusumah, W. (2010). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Lismaya, L. (2019). Berpikir Kritis & PBL (Problem Based Learning). Surabaya:

Media Sahabat Cendekia.

Masidjo, I. (1995). Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisius.

Munib, A. (2004). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES PRESS

Muniroh, A. (2015). Penerapan Model Problem Based Learnig di Madrasah.

Yogyakarta: LKS Pelangi Aksara.

Nafiah, Y. N & Suyanto, W. (2014). Penerapan Model Problem Based Learning

untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa.

Jurnal Pendidikan Vokasi. 4(1): 125-143.

Nuraini, F. (2017). Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD. E-Jurnal Mitra

Pendidikan. 1(4) : 369-378.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rosdiana, Y. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning

Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Sub Tema

Psikotropika. Jurnal Bio Dan Pendidikan Bio. 4(1): 25-32.

Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Samatowa, U. (2018). Model Inovasi Pembelajaran Herbarium. Tangerang: Tira

Smart.

Sani, R. A. ( 2019). Pembelajaran Berbasis HOTS. Tangerang: Tmart Printing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

91

Shoimin, A. (2914). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjono, A. (2011). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

Sugiyanto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka

bekerja sama dengan FKIP UNS.

Sujana, A. (2014). Dasar-dasar IPA: Konsep dan aplikasinya. Bandung: UPI

PRESS.

Surya, H. (2011). Startegi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo.

Suryabrata, S. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

PT Kharisma Putra Utama.

Syahputra, Edy. (2020). Snowball throwing tingkatkan minat dan hasil belajar.

Sukabumi: Haura Publishing

Tampubolon, S.M. (2014). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Gelora

Aksara Pratama.

Taniredja, Pujiati, & Nyata. (2010). Penelitian Tindakan Kelas untuk

Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Trianto, M.Pd. (2010). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, strategi, dan

implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Wedyawati, N & Lisa, Y. (2019). Pembelajaran IPA di sekolah dasar.

Yogyakarta: CV Budi Utama.

Widhiatma, Y. (2017). Penerapan Model Problem Based Learning untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SDN Kalinanas 01. Jurnal

Mitra Pendidikan. 1(4): 447-459.

Widodo, L.W. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Siswa

dengan Model Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs

Negeri Donomulyo Progo. Jurnal Fisika Indonesia. 17(49) : 32-35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

92

Wiriadmaja, R. (2007) Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Wisudawati, A.W. (2015). Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.

Wulandari, B & Surjono, H.D. (2013). Pengaruh problem based learning terhadap

hasil belajar ditinjau dari motivasi belajar PLC di SMK. Jurnal Pendidikan

Vokasi. 3(2): 178-19.

Zakiyah, S, & Wahyudi. (2017). Peningkatan Berpikir Kritis Melalui Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran IPA

tentang Gaya Siswa Kelas V SD. Kalam Cendekia. 5(3): 231-237.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

93

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

94

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

95

Lampiran 2: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

96

Lampiran 3: Surat Validasi Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

97

Lampiran 4: Hasil Validasi Ahli

a. Validasi oleh Dosen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

99

b. Validasi oleh Guru IPA di SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

100

c. Validasi Wali Kelas V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

101

Lampiran 5: Instrumen Wawancara Wali Kelas

N

o

Garis Besar Pertanyaan Hasil

Wawancara

1

Apakah siswa mengalami kesulitan saat belajar IPA?

Apa materi IPA yang paling sulit dipahami oleh siswa?

Mengapa materi tersebut dianggap sulit untuk dipelajari oleh siswa?

Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi masalah tersebut?

Apakah bapak/ibu sudah mencoba model khusus untuk mengajarkan

materi tersebut?

Apakah ada kemajuan pada siswa ketika bapak/ibu menggunakan model

tersebut?

Menurut bapak/ibu apakah model tersebut sudah cocok untuk mengatasi

masalah tersebut?

2 Apakah siswa sering mengajukan pertanyaan ketika pembelajaran

berlangsung?

Apakah siswa sering menjawab pertanyaan dari bapak/ibu pada saat

pembelajaran berlangsung?

Bagaimana cara siswa mengajukan pertanyaan kepada bapak/ibu?

3 Apakah siswa sering menyimpulkan materi pembelajaran?

Bagaimana cara siswa dapat menarik kesimpulan pada saat pembelajarn?

4 Apakah siswa memiliki informasi yang luas mengenai materi yang

disampaikan pada saat pembelajara?

Apakah siswa mampu mengumpulkan informasi dari pembelajaran yang

bapak/ibu sampaikan?

5 Apakah siswa dapat mengindetifikasi masalah dalam pembelajaran?

Bagaimana cara siswa menemukan masalah pada pembelajaran?

6

Bagaimana cara siswa menyelesaikan masalah dalam pembelajaran?

Apakah ada cara yang digunakan oleh siswa untuk menyelesaikan

masalah?

7 Bagaimana cara siswa membedakan pendapatan yang benar dan salah

pada saat pembelaran berlangsung?

Bagaimana cara siswa menyampaikan pendapatnya?

Seberapa sering siswa mengemukan pendapatnya pada saat

pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

102

Lampiran 6: Hasil Wawancara

N

O

Garis Besar Pertanyaan Hasil Wawancara

1 Apakah siswa mengalami kesulitan

saat belajar IPA?

Iya, ada

2 Apa materi IPA yang paling sulit

dipahami oleh siswa?

Materi yang sulit di pahami siswa adalah

sistem pernapasan pada manusia

3 Mengapa materi tersebut dianggap

sulit untuk dipelajari oleh siswa?

Karena bersifat abstrak atau siswa tidak dapat

melihat organ bagian dalam pada sistem

pernapasan dan banyaknya materi yang

dipelajari seperti organ dan fungsinya,

membedakan setiap fungsi dari organ

pernapasan, gangguan, penyebab dari

ganguan sistem pernapasan dan proses

pernapasan.

4 Bagaimana cara bapak/ibu mengatasi

masalah tersebut?

Dengan menayangkan sebuah video dan

memberikan siswa tugas yang berkaitan

dengan materi tersebut

5 Apakah bapak/ibu sudah mencoba

model khusus untuk mengajarkan

materi tersebut?

Sudah, tapi tidak ada kemajuan

6 Apakah ada kemajuan pada siswa

ketika bapak/ibu menggunakan model

tersebut?

Ada, walaupun belum sepenuhnya atau hanya

mengalami sedikit kemajuan sehingga belum

mencapai target yang diiginkan

7 Menurut bapak/ibu apakah model

tersebut sudah cocok untuk mengatasi

masalah tersebut?

Belum

8 Apakah siswa sering mengajukan

pertanyaan ketika pembelajaran

berlangsung?

Tidak sering, hanya satu-dua kali saja dalam

setiap pembelajaran

9 Apakah siswa sering menjawab

pertanyaan dari bapak/ibu pada saat

pembelajaran berlangsung?

Tidak terlalu sering, menjawab pertanyaan

jika ditunjuk oleh guru saja

10 Bagaimana cara siswa mengajukan

pertanyaan kepada bapak/ibu?

Tidak memiliki cara khusus, hanya

mendengarkan penjelasan guru kemudian

siswa dipancing oleh guru untuk mengajukan

pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

103

11 Apakah siswa sering menyimpulkan

materi pembelajaran?

Tidak

12 Bagaimana cara siswa dapat menarik

kesimpulan pada saat pembelajarn?

Dengan cara membuat catatan/ rangkuman

materi yang ditulis di buku siswa masing-

masing secara mandiri

13 Apakah siswa memiliki informasi

yang luas mengenai materi yang

disampaikan pada saat pembelajara?

Tidak, siswa hanya memiliki informasi yang

diberikan oleh guru saja

14 Apakah siswa mampu mengumpulkan

informasi dari pembelajaran yang

bapak/ibu sampaikan?

Tidak

15 Apakah siswa dapat mengindetifikasi

masalah dalam pembelajaran?

Tidak

16 Bagaimana cara siswa menemukan

masalah pada pembelajaran?

Dengan tayangan video atau dengan materi

yang disampaikan oleh guru

17 Bagaimana cara siswa menyelesaikan

masalah dalam pembelajaran?

Dengan cara mendengarkan penjelasan guru

18 Apakah ada cara yang digunakan oleh

siswa untuk menyelesaikan masalah?

Tidak

19 Bagaimana cara siswa membedakan

pendapatan yang benar dan salah pada

saat pembelaran berlangsung?

Siswa belum dapat membedakan pertanyaan

yang benar atau salah karena informasi yang

diterima tidak dikembangkan

20 Bagaimana cara siswa menyampaikan

pendapatnya?

Dengan cara ditunjuk oleh guru

21 Seberapa sering siswa mengemukan

pendapatnya pada saat pembelajaran?

Masih sangat jarang, hanya satu-dua kali saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

104

Lampiran 7: Instrumen Observasi Sikap Berpikir Kritis

N

o

Indikator Deskriptor Ya Tidak

1 Bertanya Dan

Menjawab

Pertanyaan

3. Siswa mampu mengajukan pertanyaan

sesuai dengan permasalahan yang

dibahas

4. Siswa mampu menjawab pertanyaam

sesuai dengan permasalahan yang

dibahas

2 Menarik

kesimpulan-

kesimpulan dan

kesamaan-

kesamaan yang

diperlukan

5. Siswa mampu menarik kesimpulan dari

permasalahan yang dibahas

3 Mengumpulkan

dan menyusun

informasi yang

diperlukan

6. Siswa dapat menyusun informasi dari

masalah yang dibahas

4 Merumuskan

masalah

7. Siswa dapat menemukan masalah yang

berkaitan dengan materi yang

disampaikan

5 Menemukan cara-

cara yang dapat

dipakai untuk

menangani

masalah-masalah

8. Siswa dapat menemukan strategi-strategi

untuk menyelesaikan masalah yang

dibahas dengan benar.

6 Menganalis

argumen

9. Siswa dapat membedakan pendapat yang

tepat dan yang belum tepat

10. Siswa mampu memilih satu pendapat

yang menarik untuk di bahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

105

Lampiran 8: Lembar Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa

No. Nama Siswa

Indikator 2.1.1 Jumlah

Skor Aspek yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Andana Shinta Bella Lorenza

2 Angeline Mustika Putri Vinanta

3 Anysia Novelani Talenty

4 Beatrix Herwina Saraswati

5 Benedictus Suryo Amadeo

6 Civa Ruth Dinova

7 Elisabeth Keyla Putri Nugraha

8 Fransiskus Radya Tuaro Putra

9 Gabriel Vincentius Pratama

10 Gisela Meira Gita Serafina

11 Hilarion Joevanka Oktaviano

Prasetyo

22 Julian Radya Sacca

12 Karyna Josephine Hartadi

14 Kenzo Putra Rajasa

15 Kristina Yulianti

16 Laurensia Areta

17 Maria Brenda Christi

18 Megumi Marfine Ruamba

19 Michella Avara Kinasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

106

20 Nathania Angela Laqueisha de

Lima

21 Neville James Royase Kambu

22 Octavianus Adithya Kresna

23 Paola Titis Dawai Violin

24 Raditya Maheswara

25 Rafael Nathan Adinata

Poerboyo

26 Vincentia Felicita Merry Yosida

27 Yahya Hatta Rajasa

28 Yohanes Andhika Krisdiantoro

29 Yoseph Calasancius Parama

Putra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

107

Lampiran 9 : Hasil Observasi Sikap Berpikir Kritis Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

111

Lampiran 10: Soal Evaluasi Siklus I

Nama :

Hari, tanggal :

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A,B,C dan D di bawah ini

yang menurut Anda paling benar!

1. Perhatikan organ-organ berikut ini!

1. Kerongkongan

2. Mulut

3. Paru-paru

4. Bronkus

5. Epiglottis

Nomor yang menunjukkan organ pernapasan pada manusia adalah…

A. 1,3,4 B. 2,3,5 C. 3,4,5 D. 1,4,5

2. Perhatikan tabel di bawah ini….

1. menyaring kotoran yang tidak tertangkap oleh laring sebelum masuk ke

paru-paru

2. sebagai jalur udara untuk masuk dan kaluar dari paru-paru

3. saluran berupa tabung berotot yang menghubungkan dan menyalurkan

makanan dari rongga mulut ke lambung

4. memasukkan karbondioksida dan mengeluarkan oksigen dari dalam tubuh

Pada tabel di atas nomor yang menunjukkan fungsi dari alat-alat pernapasan pada

manusia adalah…..

A. 1 dan 2 C. 3 dan 4

B. 2 dan 3 D. 1 dan 4

3. Di bawah ini yang termasuk ke dalam organ pernapasan pada manusia yang

terletak di bagian dalam tubuh adalah…..

A. Hidung, trakea, faring, laring, dan paru-paru.

B. Hidung, mulut, faring, laring, dan paru-paru.

C. Jantung, trakea, faring, laring, dan paru-paru.

D. Trakea, faring, laring, bronkus dan paru-paru.

4. Saluran pernapasan dan pencernaan bertemu di faring. Pada sistem pernapasan,

udara dari faring masuk ke laring – trakea – bronkus – paru-paru. Sedangkan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

112

pada sistem pencernaan, makanan masuk dari mulut – faring – esophagus – dst.

Kemudian untuk memastikan agar udara tidak salah masuk ke esophagus atau

sebaliknya, di faring terdapat katup yang disebut…….

A.Laring

B.Bronkus

C.Epiglottis

D.Alveolus

5. Hermi sedang duduk di depan rumahnya sambil menghirup udara disekitarnya.

Udara yang Hermi hirup masuk melalui hidung, kemudian udara tersebut akan

dibersihkan dan dihangatkan di bagian hidung sebelum disalurkan ke organ

lainnya. Bagian hidung yang berfungsi untuk membersikan dan menghangatkan

udara masuk adalah…

A. Rambut-rambut hidung.

B. Pangkal hidung

C. Rongga hidung

D. Tulang rawan

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Organ yang memiliki 2 peran yaitu sebagai salur pencernaan yang membawa

makanan masuk ke dalam kerongkongan dan sebagai saluran pernapasan yang

berperan dalam proses masuknya udara kedalam pita suara serta menjadikan

manusia untuk bernapas melalui mulut. Pada gambar organ di atas dengan peran

tersebut ditunjukan pada huruf….

A. b B. c C. d D. e

7 . Pada proses pernapasan, penyaringan udara berlangsung di dalam ....

A. Bronkus C. Alveolus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

113

B. Hidung D. Laring

8. Pada pernapasan perut saat diafragma turun maka udara akan…..

A. Beredar ke seluruh tubuh

B. Keluar paru-paru

C. Masuk dalam paru-paru

D. Bergantian masuk

9. Berikut ini pernyataan yang benar mengenai tahapan proses pernapasan adalah ..

A. Ekspirasi yaitu proses manarik napas dari luar tubuh

B. Inspirasi yaitu proses menarik napas dari dalam tubuh

C. Inspirasi yaitu proses mengeluarkan napas dari dalam tubuh

D. Ekspirasi yaitu terjadi ketika otot yang berada di antara tulang rusuk

berkontraksi.

10. Apabila otot-otot antar tulang rusuk berkontraksi maka akan terjasi hal-hal

berikut, kecuali……

A. Rongga dada membesar

B. Tulang rusuk terangkat

C. Udara dari luar masuk ke paru-paru

D. Tekanan udara dalam paru-paru meningkat

11. Pada proses pernapasan dada yang berperan penting dalam meyalurkan udara ke

seluruh tubuh adalah….

A. Otot tulang rusuk

B. Otot diafragma

C. Paru-paru

D. Alveolus

12. Jimin akan mengeluarkan napas. Pada saat Jimin mengeluarkan napas otot

diafragma akan melemas sehingga rongga dada akan menjadi mengecil dan

mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada pun akan menjadi naik dan udara

akan…..

A. Tertekan masuk

B. Tertekan keluar

C. Mengalami penurunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

114

D. Mengalami peningkatan

13. Jenni sedang duduk di depan halaman rumahnya sambil menikmati segarnya

udara sore dilingkunannya. Ketika itu Jenni menghembuskan napas, pada saat itu

juga proses pernapasan bekerja yaitu dimulai dari otot tulang rusuk sebelah dalam

berkerut. Kemudian otot berkerut menekan diafragma. Setelah itu rongga dada

mengecil. Sehingga udara dalam paru-paru keluar. Hal tersebut terjadi pada

fase……

A. Fase inspirasi dalam pernapasan dada

B. Fase ekspirasi dalam pernapasan dada

C. Fase inspirasi dalam pernapasan peru

D. Fase ekspirasi dalam pernapasan perut

14. Jimin sedang menarik napas dengan udara yang sangat segar. Udara yang masuk

ke dalam tubuh Jimin mengalami kontraksi otot antar tulang rusuk sehingga

rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil

daripada tekanan di luar sehingga udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.

Peristiwa tersebut disebut dengan proses pernapasan pada fase…

A. Inspirasi dalam pernapasan dada

B. Ekspirasi dalam pernapasan perut

C. Ekspirasi dalam pernapasan dada

D. Ispirasi dalam pernapasan perut

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Mengapa dinding hidung ditumbuhi rambut-rambut halus? Jelaskan!

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

2. Bagaimana cara laring menjalankan tugasnya sebagai alat pernapasan?

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

115

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

3. Sebutkanlah dua mekanisme proses pernapasan pada manusia?

………………………………………………………………………

4. Bagaimana proses CO2 keluar dari tubuh manusia?

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

5. Bagaimana cara udara masuk ke dalam tubuh manusia?

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

6. Bagaimana cara kerja alveolus pada proses pernapasan?

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

7. Amatilah gambar dibawah ini!

Sebut dan Jelaskan proses pernapasan pada gambar diatas?

………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

116

Lampiran 11: Soal Evaluasi Siklus II

Nama :

Hari, tanggal :

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf A,B,C dan D di bawah ini

yang menurut Anda paling benar!

1. Sistem pernapasan manusia dapat mengalami gangguan atau kelainan yang

disebabkan oleh berbagai hal, kecuali….

A. Infeksi kuman

B. Gaya hidup yang salah

C. Kecelakaan atau bawaan

D. Sering mengkonsumsi makanan tinggi lemak

2. Penyakit sinusitis memiliki berbagai gejala yang dirasakan oleh penderita

antara lain….

A. Suara serak

B. Batuk berdahak

C. Hidung tersumbat

D. Sakit tenggorokan

3. Penyakit asma merupakan gangguan pernapasann yang menyerang bagian….

A. Faring

B. Bronkus

C. Alveolus

D. Rongga hidung

4. Gangguan pada rongga hidung akan menimbulkan penyakit….

A. TBC

B. Asma

C. Renitis

D. Kanker paru-paru

5. Anton sering sekali mengalami gangguan pada sistem pernapasan. Dia sering

mengalami sakit kepala, batuk terus menerus, napas sesak, nafsu makan

berkurang bahkan sampai pembekakan pada wajah. Pada saat berjalan cepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

117

Anton langsung mengalami kelehan yang kronis. Dari gejala-gejala tersebut

maka Anto mengalami penyakit….

A. TBC

B. Diptasi

C. Emfisema

D. Kanker paru-paru

6. Arnit sering mengeluh sakit bagian hidung. Ia sampai menangis karena tidak

dapat menahan rasa sakitnya. Melihat hal itu Arnit diajak oleh ibunya pergi ke

dokter untuk dipriksa. Setelah dipriksa oleh dokter ternyata Arnit mengalami

peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi bengkak dan banyak

mengeluarkan lendir. Selain itu ternyata Arnit mengalami gejala seperti hidung

gatal, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan berair. Dari kasus tersebut maka

Arnit menderita penyakit….

A. Rhinitis

B. Faringitis

C. Influenza

D. Emfisema

7. Amita memiliki teman yang terkena penyakit TBC. Amita sering sekali

bermain bersamanya bahkan makan ditempat yang sama. Setelah bermain

bersama temannya itu Amita mengalami berbagai gejala-gejala penyakit salur

pernapasan. Gejala tersebut seperti sering berkeringat pada malam hari, Batuk-

batuk lebih dari 3 minggu, dan kadang-kadang juga disertai dengan darah.

Padahal dia termasuk orang yang sangat jarang terkena penyakit pada salur

pernapasan. Setelah dipriksa oleh dokter ternyata Amita juga terjangkit

penyakit TBC. Penyakit tersebut tertular dari teman bermainnya yang terkena

penyakit TBC.

Berdasarkan wacana di atas penyakit TBC yang diderita Amita ditularkan

melalui…

A. Makanan

B. Minum

C. Darah

D. Baju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

118

8. Berikut ini adalah cara-cara memilihara organ pernapasan kecuali…….

A. Memilihara organ-organ tubuh

B. Menjaga kesehatan lingkungan

C. Menjaga kesehatan organ pernapasan

D. Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan

9. Berikut ini adalah zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan kecuali…….

A. Kabut asap

B. Asap rokok

C. Minuman yang rendah gula

D. Makanan yang menandung bahan kimia

10. Pencermaran udara sangat berbahaya bagi alat pernapasan karena dapat

mengakibatkan…..

A. Suara menjadi kecil

B. Rusaknya alveolus

C. Sakit kerongkongan

D. Tenggorokan mengecil

11. Ketika jalan-jalan di taman, Jimin dan Kai melihat petugas taman yang sedang

menyirami dan merapikan pohon-pohon agar bisa tumbuh dengan baik.

Sehingga pohon tersebut bisa terus tumbuh dan nantinya bisa membuat taman

menjadi berudara sejuk. Petugas taman pada wacana di atas menerapkan

contoh dari….

A. Merawat lingkungan

B. Menjaga lingkungan

C. Menghilankan asap rokok

D. Menghilangkan populasi udara

12. Jena sering melakukan olahraga. Ia melakukan olahraga setiap hari bertujuan

untuk memperkuat dan memperlancar pernapasan. Ia meyakin bahwa ini

adalah cara sederhana untuk menciptakan kesehatan pada organ pernapasan

tanpa biaya yang mahal. Menurut Jena olahraga dan istirahat cukup dapat

membuat daya tubuhnya kuat sehingga jarang terkena penyakit pada salur

pernapasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

119

Berdasarkan wacana di atas contoh olahraga yang dapat dilakukan oleh Jena

agar dapat memperkuat dan memperlancar pernapasan adalah….

A. Lari dan voli

B. Lari dan renang

C. Voli dan sepak bola

D. Renang dan bulutangkis

13. Pak amir sering membakar sampah plastik di depan rumahnya. Asap yang

ditimbulkan dari sampah yang terbakar sering menggagu warga sekitar. Tak

jarang masyarakat menalami kesulitan bernapas akibat asap tersebut. Ketua RT

pun memberi nasihat kepada Pak amir bahwa ia punya tanggung jawab juga

sebagai masyarakat untuk menjaga kondisi udara tetap bersih dan sehat.

Berdasarkan wacana di atas sebaiknya yang dapat dilakukan oleh pak Amar

agar tetap memilihara kesehatan organ pernapasan warga sekitar yaitu

dengan…..

A. Memilih tempat yang jauh dari warga untuk membakar sampah

B. Memberikan masker kepada setiap tetanga rumahnya

C. Membiarkan sampah menumpuk di area rumahnya

D. Membiarkan asap berkeliaran di sekitar rumahnya

14. Ardit membuat sebanyak mungkin ventilasi dalam rumah untuk menjaga

sirkulasi udara. Selain itu ia juga sangat mengutamakan kebersihan lingkungan

supaya tidak banyak debu berterbangan yang yan akan ikut masuk ke dalam

organ pernapasan saat kita menghirup napas, serta mencegah ruangan aar tidak

lembap. Itulah cara ia memilihara kesehatan organ pernapasan.

Berdasarkan wacana di atas tujuan dari Ardit mencegah ruangan lembap yaitu

agar terhindar dari….

A. Virus dan asap

B. Virus dan bakteri

C. Bakteri dan zat kimia

D. Pencemaran asap rokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

120

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Sebutkan kondisi-kondisi atau keadaan yang serius pada gangguan

pernapasan?(minimal 5)

………………………………………………………………………

………………………………………………………………………

2. Jelaskan penyabab dari penyakit asma?

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

3. Pada umumnya gejala yang sering sekali muncul ketika kita mengalami

gangguan pernapasan yaitu batuk. Mengapa demikian, jelaskan pendapatmu!

……………………………………………………………………….

………………………………………………………………………..

4. Mengapa gangguan pernapasan dapat menyerang seseorang?

………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………......

5. Mengapa kabut asap dapat menyebabkan seseorang terserang penyakit pada

saluran pernapasan?

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………...

6. Mengapa setiap rumah harus memiliki banyak ventilasi?

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………...

7. Bagaimana cara menghindari zat-zat berbahaya yang dapat merusak organ

pernapasan pada manusia?

………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

121

Lampiran 12: Hasil Soal Evaluasi

Ketentuan Skor Pilihan Ganda Dan Esai

Bentuk soal Jumlah soal Skor maksimal

tiap soal

Jumlah skor

maksimal

Pilihan ganda 14 1 14

Esai 7 5 35

Nilai akhir : x 100

A. Hasil Soal Evaluasi Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

124

B. Hasil Soal Evaluasi Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

126

Lampiran 13: Data Hasil Validasi Siklus I

PILIHAN GANDA

NO

RESP NOMOR SOAL

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12

2 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 12

3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 19

4 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22

6 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 12

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 20

8 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 10

9 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 12

10 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 13

11 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 19

12 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

127

13 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 17

14 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 9

15 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 19

16 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8

17 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 15

18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 17

19 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 24

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24

21 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 15

22 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 7

23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 16

24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 24

25 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 17

26 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 9

27 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 17

28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

128

29 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 17

30 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 18

31 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 23

32 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 10

33 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 17

34 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 10

35 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13

36 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 20

37 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 23

38 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 21

39 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 19

40 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8

41 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 9

42 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

129

SOAL ESAI

NO

RESP NOMOR SOAL

TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 5 3 3 2 1 2 2 2 2 1 23

2 5 2 2 3 1 0 2 2 3 1 21

3 5 3 3 2 2 2 3 3 3 4 30

4 4 2 3 4 1 3 3 2 2 2 26

5 4 3 4 3 1 4 3 3 3 2 30

6 4 2 1 1 1 1 2 2 2 2 18

7 4 3 2 3 1 2 3 3 2 2 25

8 5 3 3 3 5 3 3 2 3 1 31

9 5 2 3 3 1 2 2 1 1 1 21

10 5 3 3 2 1 1 4 2 3 3 27

11 5 2 3 1 1 2 2 1 2 1 20

12 5 2 3 2 1 2 2 1 2 1 21

13 5 5 4 2 5 3 4 5 4 3 40

14 5 3 4 4 0 1 4 3 1 1 26

15 5 3 5 4 5 2 3 3 4 3 37

16 5 3 4 3 5 4 4 3 3 4 38

17 5 2 3 3 5 3 3 2 4 3 33

18 5 4 3 2 5 3 3 3 3 3 34

19 5 3 3 2 5 3 3 3 3 4 34

20 5 3 3 3 1 4 3 2 2 2 28

21 5 2 3 3 4 2 2 2 2 1 26

22 4 2 3 2 1 2 1 2 3 2 22

23 5 5 3 4 5 3 4 4 4 2 39

24 4 3 3 2 5 3 3 2 1 2 28

25 5 3 3 1 1 2 3 3 3 1 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

130

26 5 3 2 2 1 3 3 3 2 3 27

27 4 3 3 3 5 5 4 2 3 3 35

28 5 3 3 2 1 1 1 2 2 3 23

29 5 3 3 2 0 1 2 3 3 3 25

30 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 38

31 5 3 5 4 5 3 3 3 3 3 37

32 4 3 2 4 5 4 3 2 2 2 31

33 5 3 1 2 0 1 3 3 3 3 24

34 4 4 0 2 0 2 4 2 2 1 21

35 5 2 0 0 5 3 3 2 0 0 20

36 4 4 4 3 0 3 3 1 3 3 28

37 5 5 5 4 5 4 3 3 2 4 40

38 4 5 2 4 0 3 3 3 3 0 27

39 4 5 4 1 3 3 4 2 3 3 32

40 5 5 3 4 3 4 2 2 2 0 30

41 4 2 1 3 3 2 2 2 2 3 24

42 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

131

Lampiran 14 : Data Hasil Validasi Soal Evaluasi Siklus II

PILIHAN GANDA

No

Resp NOMOR SOAL TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 11

2 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 13

3 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10

4 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 19

5 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 18

6 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 16

7 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 18

8 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 14

9 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16

10 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10

11 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16

12 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

132

13 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 19

14 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 14

15 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 21

16 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 16

17 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 20

18 1 1 1 1 11 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 32

19 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 1 1 0 1 33

20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22

21 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 15

22 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 11

23 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 19

24 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 20

25 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 13

26 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 18

27 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 21

28 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

133

29 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19

30 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 19

31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 20

32 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 12

33 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 21

34 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 18

35 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 12

36 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 20

37 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 18

38 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 18

39 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 21

40 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 17

41 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 15

42 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

134

SOAL ESAI

NO

RESP

NOMOR SOAL

TOTAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 3 3 2 1 1 2 2 1 1 2 18

2 3 1 3 1 0 3 2 1 3 1 18

3 5 3 5 2 2 3 3 2 1 2 28

4 4 3 3 3 2 2 1 2 2 1 23

5 4 3 4 3 3 2 2 2 3 2 28

6 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 24

7 4 2 4 3 2 3 3 2 2 2 27

8 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 24

9 4 3 4 3 2 2 2 2 1 2 25

10 5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 29

11 5 3 3 2 2 2 2 2 3 1 25

12 4 3 4 2 2 2 3 2 2 2 26

13 4 3 3 3 4 3 2 2 1 1 26

14 4 3 3 2 3 2 2 1 1 2 23

15 3 3 3 4 3 4 3 4 5 3 35

16 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 29

17 3 3 4 3 2 5 3 3 3 3 32

18 3 3 3 2 2 5 4 4 3 3 32

19 3 3 3 2 3 5 2 3 3 3 30

20 4 3 3 2 2 5 3 4 4 2 32

21 4 3 3 2 2 2 2 1 1 2 22

22 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 17

23 3 3 3 2 2 3 2 3 4 3 28

24 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

135

25 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 22

26 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 19

27 4 3 3 3 5 5 4 2 3 3 35

28 5 3 3 2 1 1 1 2 2 3 23

29 5 3 3 2 0 1 2 3 3 3 25

30 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 38

31 5 3 5 4 5 3 3 3 3 3 37

32 4 3 2 4 5 4 3 2 2 2 31

33 5 3 1 2 0 1 3 3 3 3 24

34 4 4 0 2 0 2 4 2 2 1 21

35 5 2 0 0 5 3 3 2 0 0 20

36 4 4 4 3 0 3 3 1 3 3 28

37 5 5 5 4 5 4 3 3 2 4 40

38 4 5 2 4 0 3 3 3 3 0 27

39 4 5 4 1 3 3 4 2 3 3 32

40 5 5 3 4 3 4 2 2 2 0 30

41 4 2 1 3 3 2 2 2 2 3 24

42 4 2 2 2 4 3 3 4 3 3 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

136

Lampiran 15: RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

SIKLUS KE-1 PERTEMUAN KE-1

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan

Mata Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/Gasal

Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan.

Sub Tema : 1.Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Alokasi Waktu : 8 × 35

Hari/tanggal : Rabu, 11 Maret 2020

A. Tujuan Pembelajaran

IPA

2.1.1.1 Melalui proses pembelajaran, siswa mampu menunjukan minimal 4

sikap berpikir kritis dalam memahami organ pernapasan dan

fungsinya pada manusia dengan tepat.

3.2.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu mengkategorikan minimal 2 organ

pernapasan bagian dalam beserta fungsinya pada manusia dengan

tepat.

3.2.1.2 Melalui tayangan video, siswa mampu menganalisis minimal 2

fungsi dari organ pernapasan pada manusia dengan tepat.

4.2.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu membuat minimal 1 peta pikiran

tantang organ pernapasan dan fungsinya manusia dengan tepat dan

rapi.

Bahasa Indonesia

3.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu mengidentifikasi informasi

yang didapat dari buku ke dalam aspek: mengapa, dan bagaimana

dengan tepat.

4.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menuliskan informasi pada

teks terkait dengan pertanyaan mengapa dan bagaimana yang

didapat dari buku dengan tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

137

B. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga, dan negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan

mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,

di sekolah, dan tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,

kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,

sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku

anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

N

o

Mapel Kompotensi Dasar Indikator

1.

IPA

2.1 Menerapkan sikap

berpikir kritis dalam

memahami organ pernapasan

dan fungsinya serta cara

memelihara kesehatan organ

pernapasan manusia.

2.1.1 Menunjukan sikap berpikir

kritis dalam memahami organ

pernapasan dan fungsinya pada

manusia

3.2. Menjelaskan organ

pernapasan dan fungsinya

pada hewan dan manusia,

serta cara memelihara

kesehatan organ pernapasan

manusia.

3.2.1 Mengkategorikan organ

pernapasan bagian dalam dan

fungsinya pada manusia.

3.2.2 Menganalisis fungsi dari organ

pernapasan pada manusia.

4.2. Membuat model

sederhana organ pernapasan

manusia

4.2.1 Membuat peta pikiran tantang

organ pernapasan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

138

2

Bahasa

Indonesia

3.2 Mengklasifikasi informasi

yang didapat dari buku ke

dalam aspek: apa, di mana,

kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana

3.2.1 Mengidentifikasi informasi

yang didapat dari buku ke dalam

aspek: mengapa,dan bagaimana

4.2 Menyajikan hasil

klasifikasi

informasi yang didapat dari

buku yang

dikelompokkandalam aspek:

apa, dimana, kapan,

siapa,mengapa, dan

bagaimana menggunakan

kosakata baku

4.2.1 Menuliskan informasi pada teks

terkait dengan pertanyaan mengapa

dan bagaimana yang didapat dari

buku.

D. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Teks bacaan” organ pernapasan pada manusia”

IPA : Organ pernapasan pada manusia

E. Pendekatan, Model, Metode, dan TeknikPembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Tematik Integratif, Saintifik

Model Pembelajaran : PBL (Problem Basic Learning)

Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, dan ceramah.

Teknik/Tipe : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

139

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Sintaks Model

Pembelajaran

Problem based learning

Deskripsi kegiatan

pembelajaran

Alokasi waktu

Penggalan 1 (3 x35)

Kegiatan

Awal

1. Guru mengucapkan salam.

2. Siswa renungan bersama di

dampingi guru di kelas.

3. Siswa melakukan presensi

bersama dengan guru.

4. Siswa membaca buku atau

cerita yang telah disiapkan.

( Literasi)

5. Siswa dan Guru membuat

sebuah kesepakatan.

6. Siswa diajak untuk

bernyanyi bersama

(Motivasi)

7. Siswa dan guru melakukan

tanya-jawab organ

pernapasan pada manusia:

Ada berapa organ

pernapasan pada manusia?

(Apersepsi)

8. Siswa dijelaskan tentang

tema/sub tema, tujuan

pembelajaran, kompetensi

yang akan dicapai dan

skenario pembelajaran yang

akan dilaksanakan

(Orientasi)

10 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

9. Siswa diberikan tayangan

sebuah video tentang organ

dan fungsi pernapasan pada

manusia

10. Siswa diminta untuk

mengamati video tersebut

( Mengamati )

11. Siswa diminta untuk

mengkategorikan organ

pernapasan bagian dalam

85 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

140

berdasarkan tayangan video.

12. Siswa diberiksan sebuah

pertanyaan yaitu “bagaimana

udara dapat masuk ke dalam

tubuh kita?” (Menalar)

13. Siswa mengumpulkan ide

atau pendapat untuk

menjawab pertanyaan guru

14. Siswa diminta untuk menarik

kesimpulan dari jawaban-

jawaban yang ada atas

pertanyaan dari guru.

15. Siswa dibagikan ke dalam

beberapa kelompok yang

terdiri dari 4-5 orang.

16. Guru menyediakan media

CIRCLE Q.

17. Siswa diberikan penjelasan

tentang cara penggunaan

media CIRCLE Q.

18. Siswa diminta untuk

menunjukkan 1 orang dalam

kelompok sebagai

perwakilan untuk

memainkan media tersebut

19. Siswa memainkan media

tersebut sesuai dengan cara

penggunaan yang telah di

jelaskan oleh guru.

20. Siswa mengambil kartu

pertanyaan sesuai dengan

nomor yang telah ditargetkan

21. Siswa menunjukan

permasalahan yang ada pada

kartu tersebut ke dalam

kelompok

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

22. Guru membagikan LKPD

untuk menjawab atau

menyelesaikan

permasalahan dari kartu

pertanyaan yang telah

didapatkan. (Mencoba)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

141

23. Siswa diminta untuk

berdiskusi untuk menyusun

strategi atau cara-cara untuk

memecahkan masalah yang

telah didapatkan dalam

kelompok.

24. Siswa menuliskan

informasi-informasi yang

berkaitan dengan

permasalahan di LKPD.

25. Siswa yag masih mengalami

kesulitan dibantu oleh guru.

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

26. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk mengidentifikasi

penangan pada

permasalahan sesuai dengan

strategi yang sudah di susun.

27. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk menuliskan

ide/pendapat yang

ditemukannya untuk

menyelesaikan

permasalahan yang ada.

28. Siswa diminta kelompok

untuk mengumpulkan

ide/pendapat yang

ditemukan oleh anggota

kelompok.

29. Siswa dimasing-masing

kelompok memilih

ide/pendapat yang paling

tepat untuk penyelesaian

masalahan tersebut dari

berbagai ide yang ada.

30. Guru membimbing setiap

kelompok untuk dapat

melakukan penyeleksian

ide/pendapat sebagai

alternatif untuk penemuan

solusi untuk menyelesaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

142

masalah.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

karya

31. Siswa diminta untuk

menyiapkan laporan berupa

peta pikiran dari hasil

diskusi kelompok secara

rapi, rinci, dan sistematis.

32. Setiap kelompok diminta

untuk membuat atau

menyusun peta pikiran

tentang solusi dari

permasalahan tersebut.

33. Siswa dalam masing-masing

kelompok memilih satu

anggota untuk

mempresentasikan hasil

diskusi.

34. Setiap kelompok diundi

untuk maju presentasi ke

depan kelas.

35. Siswa mempresentasikan

hasil diskusi.

(Mengkomunikasi)

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

36. Siswa diarahkan untuk

bertanya/berpendapat

kepada kelompok yang

sedang presentasi.

(Menanya)

37. Siswa diberikan penguatan

oleh guru

38. Guru mengumpulkan semua

hasil diskusi setiap

kelompok.

39. Siswa diminta untuk

menarik kesimpulan dari

jawaban-jawaban yang telah

disampaikan di kelas.

40. Siswa diberikan tayangan

video tentang penjelasan

secara detail mengenai

materi organ pernapasan dan

fungsinya pada manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

143

Kegiatan

akhir

41. Siswa diminta untuk

membaca buku tematik.

42. Siswa diminta untuk doa

istirahat

10 menit

Penggalan 2 (3 x 35 menit)

Awal

1. Guru mengucapkan salam

2. Siswa ditanyakan mengenai

materi yang telah diajarkan

sebelumnya

3. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran (orientasi)

5 menit

Kegiatan inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

4. Guru membagikan teks

bacaan tentang organ

pernapasan dan fungsinya

pada manusia

5. Siswa diminta untuk

mengamati teks bacaan

tersebut (mengamati)

6. Siswa diberikan pertanyaan

“apa yang kalian dapatkan

dari teks bacaan tersebut”?

7. Siswa menjawab pertanyaan

tersebut.

8. Guru menyediakan media

CIRCLE Q.

9. Siswa diminta untuk

memainkan media tersebut

sesuai dengan yang telah

ditunjukan oleh guru

10. Siswa menemukan

permasalahan tersebut yaitu

sebuah judul teks bacaan

11. Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru.

85 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

144

Langkah 2:

Mengorganisasikan siswa

untuk belajar

12. Siswa dibagi ke dalam

beberapa kelompok

13. Siswa diminta berdiskusi

untuk membuat pertanyaan

dari judul teks bacaan yang

telah didapatkan.

14. Siswa dalam kelompok

menyusun strategi untuk

membuat pertanyaan dari

judul teks bacaan yang

berkaitan dengan organ

pernapasan pada manusia

15. Siswa menuliskan ide-ide

yang digunakan untuk

membuat pertanyaan dari

teks bacaan.

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

16. Siswa memilih ide yang

paling menarik untuk

dipresentasikan

17. Dengan bimbingan guru,

siswa bersama kelompok

mengkomunikasikan

rencana yang telah dibuat

yaitu menyusun kalimat

pertanyaan tentang judul

teks bacaan yang berkaitan

tentang organ pernapasan

pada manusia.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

18. Siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang telah

mereka buat yang berbentuk

informasi baru.

19. Siswa bersama kelompok

berdiskusi untuk

menemukan jawaban dari

pertanyaan yang meliputi 3

aspek yaitu kapan, mengapa,

dan bagaimana.

20. Guru meminta setiap

kelompok untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

145

menyimpulkan hasil dari

diskusi dengan informasi

baru.

21. Siswa diminta untuk

presentasi hasil diskusi di

depan kelas.

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

22. Setiap kelompok yang tidak

presentasi memberikan

tanggapan kepada kelompok

yang presentasi.

23. Guru memberikan

penguatan kepada setiap

kelompok.

Penutup 24. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

25. Siswa diberikan motivasi

oleh guru.

26. Siswa diminta untuk

beristirahat.

15 menit

Penggalan 3 (2 x 35 menit)

Kegiatan

Awal

1. Guru mengucapkan salam.

2. Siswa dan guru melakukan

tanya-jawab fungsi

pernapasan pada manusia.

Apersepsi

3. Siswa di jelaskan tentang

tema/sub tema, tujuan

pembelajaran, kompetensi

yang akan dicapai dan

skenario pembelajaran yang

akan dilaksanakan

(Orientasi)

10 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

4. Siswa diberikan teks bacaan

tentang fungsi dari organ

pernapasan pada manusia

5. Siswa diberikan pertanyaan

oleh guru” apa yang kalian

peroleh dari teks bacaan

tersebut?”

6. Siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan dari

50 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

146

guru dengan membuat

pertanyaan dan jawabaan dari

teks tersebut.

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

7. Guru membagikan siswa

kedalam beberapa kelompok

yang terdiri dari 4-5 siswa.

8. Siswa diminta berdiskusi

untuk menjawab pertanyaan

dari guru kemudian

menyusun pertanyaan dengan

kata penting dari jawaban

tersebut

9. Siswa dalam masing-masing

kelompok membuat

pertanyaan.

10. Setiap kelompok menyusun

strategi untuk memecahkan

masalah yang ada.

11. Siswa menuliskan data-data

yang berkaitan dengan

permasalahan yang mereka

temukan untuk meyelesaikan

permasalahan yang ada.

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

12. Siswa dalam masing-masing

kelompok diminta untuk

mengumpulkan ide yang

ditemukannya untuk

menyelesaikan permasalahan

tersebut

13. Siswa diminta untuk memilih

ide/pendapat yang paling

tepat untuk penyelesaian

masalahan tersebut dari

berbagai ide yang ada dalam

kelompok.

14. Siswa menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang telah

disusun.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

karya

15. Siswa membuat sebuah

kesimpulan dari semua

jawaban yang ada sehingga

membentuk sebuah informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

147

yang mereka temukan dalam

teks bacaan.

16. Siswa diminta menyiapkan

laporan hasil diskusi

kelompok secara rapi, rinci,

dan sistematis

17. Siswa diminta dalam

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi secara bergantian.

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

18. Siswa yang tidak presentasi

memberi tanggapan atau

pertanyaan kepada kelompok

yang presentasi

19. Guru memberikan penguatan

atas kemauan siswa.

20. Guru mengumpulkan semua

hasil diskusi setiap

kelompok.

21. Dengan tanya jawab, guru

mengarahkan semua siswa

pada kesimpulan mengenai

permasalahan tersebut

Kegiatan

akhir

22. Siswa diminta untuk

membaca buku tematik.

23. Siswa diminta untuk

membacakan doa pulang

10 menit

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar

a. Sumber belajar

Buku Siswa Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Buku Guru Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Internet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

148

b. Media

Video

CIRCLE Q

H. Penilaian

No. Mapel Domain Indikator Teknik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

1. IPA

Sosial 2.1.1 Menunjukan

sikap berpikir kritis

dalam memahami

organ pernapasan dan

fungsinya pada

manusia

Obsevasi

Lembar

observasi,

rubrik

penilaian, dan

pedoman

penilaian

Pengetahuan 3.2.1

Mengkategorikan

organ pernapasan

bagian dalam beserta

fungsinya pada

manusia.

3.2.2 Menganalisis

fungsi dari organ

pernapasan pada

manusia.

Tes Tertulis

Kisi-kisi soal,

soal tes isian,

kunci

jawaban, dan

pedoman

penilaian

Keterampilan 4.2.1 Membuat peta

pikiran tantang organ

pernapasan manusia

Produk

Lembar

penilaian,

rubrik

penilaian, dan

pedoman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

149

I. LAMPIRAN

1. Materi Pembelajaran

2. Media Pembelajaran

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

4. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian KI-2

5. Instrumen Penilaian dan Rubrik Penilaian KD-3

6. Lembar Penilaian, Rubrik Penialain, dan Pedoman Penilaian KD-4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

150

Hidung

Hidung adalah organ terluar yang langsung bersentuhan dengan gas atau

udara untuk bernapas. Organ ini terletak di tulang tengkorak dan tersusun

dari tulang rawan, tulang otot, dan kulit. Di dalam hidung, terdapat rongga

hidung yang berperan penting dalam proses pernapasan. Dinding hidung

ditumbuhi rambut-rambut halus yang berfungsi untuk meyaring kotoran

dari udara yang dihirup

Fungsi hidung adalah menghirup oksigen (O2) dan sebagai jalur

keluarnya karbon dioksida (CO2)

Faring

Materi Pembelajaran

IPA

ORGAN PERNAPASAN DAN FUNGSINYA PADA MANUSIA

Faring

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

151

Faring adalah hulu kerongkongan yang merupakan percabangan dua

saluran. Saluran yang menghubungkan mulut-kerongkongan dan hidung-

tenggorokan. Saluran penghubung mulut dengan kerongkongan disebut

saluran pencernaan atau orofarings yang berada pada bagian belakang.

Sedangkan, saluran penguhubung hidung dengan tenggorokan disebut

saluran pernapasan atau nasofarings yang berada pada bagian depan.

Faring berfungsi dalam proses masuknya udara ke dalam pita suara

untuk menghasilkan suara. Faring juga menjadikan manusia mungkin

untuk bernapas melalui mulut.

Laring

Laring merupakan bagian atas tenggorokan yang berisi pita suara.

Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring. Laring

terdiri atas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak. Laring juga

merupakan aluran pernapasan yang membawa udara menuju ke trakea

Bagian pangkal laring terdapat epiglotis yan berfungsi sebagai katup

pangkal tenggorokan untuk membuka dan menutup trakea.

Trakea (batang tenggorokan.

Pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan bergerak dan

mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.

Fungsi dari trakea adalah untuk menyediakan tempat bagi udara yang

dibawa masuk dan udara yang dikeluarkan.

Cabang Batang Tenggorokan (bronkus)

Struktur lapisan dalam bronkus sama dengan trakea, tetapi bentuk

tulang rawan bronkus tidak teratur. Cincin tulang rawan bronkus lebih

besar. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

Fungsinya membantu mengatur jumlah udara dan juga oksigen yang

akan masuk ke dalam paru-paru, sesuai dengan kebutuhan dari paru-

paru itu sendiri.

Paru-paru

Paru-paru merupakan organ vital pernapasan yang dibungkus oleh

lapisan bernama pleura. Letaknya berada di rongga dada di atas

diafragma. Bentuknya mirip seperti spons dan terdiri dari 2 bagian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

152

yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kiri hanya memiliki 2 segmen.

Sementara paru-paru kanan mempunyai 3 segmen.

Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida

dari darah.

Teks bacaan biasanya terdiri dari beberapa alinea atau paragraf. Sebuah

teks bacaan biasanya membicarakan satu tema. Tema dapat diketahui

dengan melihat judul teks. Isi teks dapat diketahui dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan dengan konsep 5W 1H.

5W 1H adalah What (apa isi teks), Where (di mana terjadinya), When

(kapan terjadinya), Who (siapa pelakunya), Why (mengapa terjadi) dan

How (bagaimana kejadiannya).

Namun pada pembelajaran hari kita akan menemukan sebuah informasi

baru dari teks bacaan dengan 2 aspek yaitu bagaimana, dan mengapa.

Menemukan sebuah informasi baru dari teks bacaan berikut ini!

Organ pernapasan pada manusia

Manusia adalah mahluk hidup yang memiliki berbagai organ

pernapasan. Organ pernapasan manusia terdiri dari hidung, faring,

laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Organ-organ tersebut memiliki

tugas atau peran yang berbeda-beda. Semua peran dan tugas sangat

penting bagi tubuh kita.

Peranan organ tersebut seperti hidung yang mempunyai peran

penting di dalam proses pernapasan yaitu untuk melembabkan,

menghangatkan dan juga menyaring udara yang masuk ke dalam tubuh.

Selain itu ada faring yang berperan sebagai jalur agar udara dari hidung

bisa mencapai paru-paru melewati laring dan trakea. Selain kedua organ

tersebut masih ada laring yang berperan untuk melindungi saluran

Bahasa Indonesia

Teks bacaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

153

pernapasan dibawahnya dengan cara menutup secara cepat pada

stimulasi mekanik, sehingga mencegah masuknya benda asing ke dalam

saluran napas. Trakea memiliki peran untuk menyediakan tempat bagi

udara yang dibawa masuk dan udara yang dikeluarkan. Sedangkan

bronkus tidak kalah penting yaitu memiliki peran untuk membantu

mengatur jumlah udara dan juga oksigen yang akan masuk ke dalam

paru-paru, sesuai dengan kebutuhan dari paru-paru itu sendiri. Organ

yang terakhir ini juga tidak kalah penting yaitu paru-paru yang berperan

untuk menukar oksigen dari udara dengan karbon dioksida dari darah.

Petunjuk tugas tersebut adalah “Tuliskan Pertanyaan dengan aspek

mengapa dan bagaimana “

1. Bagaimana cara laring melindungi saluran pernapasan?

2. Mengapa hidung dan trakea berperan penting dalam organ

pernapasan?

Itulah salah satu contoh pertanyaan berdasarkan teks bacaan.

MEDIA

VIDEO CIRCLE Q

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

154

Petunjuk Kegiatan:

a. Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk memainkan media CIRCLE Q.

b. Tembaklah CIRCLE Q menggunakan pistol yang telah di sediakan

c. Ambillah nomor kartu didalam box kartu sesuai dengan nomor yang

terkena peluru pistol di CIRCLE Q.

d. Kemudian selesaikan masalah yang ada dalam kartu tersebut kedalam

kotak yang telah di sediakan!

e. Setiap anggota kelompok wajib mengeluarkan minimal satu solusi dari

permasalahan tersebut.

Petunjuk Kegiatan:

1. kumpulan semua jawaban anggota kelompok yang berkaitan dengan

masalah yang didapatkan pada media?

2. kemudian dari jawaban/ide tersebut buatlah peta pikiran (mind

map) ke dalam kotak di bawah ini!

LKPD

Nama Anggota Kelompok:

1___________ 4. ___________

2___________ 5. ___________

3___________

LKPD 2

Nama Anggota Kelompok:

1___________ 4. ___________

2___________ 5. ___________

3___________

KOTAK JAWABAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

155

Mupel IPA

Indikator 2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis dalam memahami organ pernapasan dan

fungsinya pada manusia

Jenis : Observasi

Lembar

penilaian

LEMBAR OBSERVASI KI-2

Mupel : IPA Hari, tanggal: . . .

KD : 2.1

Petunjuk:

- Berilah angka 1 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan kesesuaian

dengan hasil pengamatan

- Berilah angka 0 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan

ketidaksesuaian dengan hasil pengamatan

No. Nama Siswa

Indikator 2.1.1 Jumlah

Skor Aspek yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

2

3

4

dst.

INSTRUMEN PENILAIAN KI-2

Aspek Sikap Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

156

Perhitungan Nilai :Nilai = x 100

Rubrik penilaian indikator 2.1

N

o

Indikator Deskriptor (aspek yang diamati) Ya

(1)

Tidak

(0)

1 Bertanya Dan

Menjawab Pertanyaan

1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan

permasalahan yang di bahas

2. Siswa mampu menjawab pertanyaam sesuai dengan

permasalahan yang di bahas

2 Menarik kesimpulan-

kesimpulan dan

kesamaan-kesamaan

yang diperlukan

3. Siswa mampu menarik kesimpulan dari permasalahan

yang dibahas

3 Mengumpulkan dan

menyusun informasi

yang diperlukan

4. Siswa dapat menyusun informasi dari masalah yang

dibahas

4 Merumuskan masalah 5. Siswa dapat menemukan masalah yang berkaitan

dengan materi yang disampaikan

5 Menemukan cara-cara

yang dapat dipakai

untuk menangani

masalah-masalah

6. Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk

menyelesaikan masalah yang dibahas dengan benar.

6 Menganalis argumen 7. Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat dan

yang belum tepat

8. Siswa mampu memilih satu pendapat yang menarik

untuk di bahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

157

Perhitungan Nilai :Nilai = x 100

KISI-KISI SOAL

Kelas/Semester : V/ 1

Tema/ : 2. Udara sehat untuk tubuh

Subtema/ Pembelajaran : 2. Keberagaman Makhluk Hidup di

Lingkunganku /1

No. Muatan

Pelajaran

Kompetensi

Dasar Indikator Soal

Bentuk

Soal Bobot

No.

Soal

1. IPA 3.2 Menjelaskan

organ

pernapasan

dan

fungsinya

pada hewan

dan

manusia,

serta cara

memelihara

kesehatan

organ

pernapasan

manusia.

3.2.1

Mengkategorikan

organ pernapasan

bagian dalam

beserta fungsinya

pada manusia.

Pilihan

ganda

Esay

7

5

1-7

1

3.2.2

Menganalisis

fungsin dari

organ pernapasan

pada manusia.

Pilihan

ganda

Esai

8

20

8-15

2-5

INSTRUMEN PENILAIAN KD-3

Aspek Pengetahuan

IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

158

3.2.1. Mengidentifikasi informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek:

mengapa, dan bagaimana dengan tepat.

Daftar soal isian

Bacalah petunjuk tugas berikut ini! (tugas didapatkan dari teks bacaan

berjudul “organ pernapasan pada manusia”di lampiran materi)

Petunjuk tugas tersebut adalah “Tuliskan Pertanyaan dari teks bacaan

yang telah dibagikan dengan aspek mengapa dan bagaimana dan

jawablah pertanyaan tersebut dalam bentuk tabel!

Rubrik penskoran

Kriteria Skor

1. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang terdiri aspek

bagaimana dan kapan sesuai dengan teks bacaan dan memuat sebuah

jawaban atas pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 10

2. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang terdiri aspek

bagaimana dan kapan sesuai dengan teks bacaan dan tidak memuat

sebuah jawaban atas pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 8

3. Jika siswa hanya menjawab satu aspek pertanyaan antara bagaiamana dan

kapan sesuai dengan teks bacaan dan menandung sebuah jawaban atas

pertenyaan tersbut maka di beri skor 6

4. Jika siswa hanya menjawab satu aspek pertanyaan antara bagaiamana dan

kapan sesuai dengan teks bacaan dan tidak memuat sebuah jawaban atas

pertenyaan tersbut maka di beri skor 4

5. Jika jawaban siswa tidak mengandung 2 aspek pertanyaan bagaimana dan

mengapa namun sesuai teks bacaan dan memuat sebuah jawaban atas

pertanyaan yang dibuat, diberi skor 2

6. Jika siswa tidak menjawab soal maka di beri skor 0

Nilai : x 100

Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

159

Mupel :IPA

Indikator : 4.2.1 Membuat peta pikiran tantang organ pernapasan manusia

Jenis : Produk

Lembar

penilaian

LEMBAR PENILAIAN PRODUK (MIND MAP)

No. Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Jumlah

Skor Kata

Kunci

Desain

(Warna dan

gambar)

Hubungan

cabang utama

dengan cabang

lainnya

1.

2.

3.

4.

dst.

Rubrik

penilaian

RUBRIK PENILAIAN

Aspek yang

Dinilai

Skor

4 3 2 1

1. Kata Kunci Penggunaan kata

kunci yang sangat

efektif (semua ide

ditulis dalam

bentuk kata kunci)

Semua ide

ditulis dalam

kata kunci dan

kalimat

Penggunaan

kata kunci

terbatas (semua

ide ditulis dalam

bentuk kalimat)

Tidak ada atau

sangat terbatas

dalam

pemilihan kata

kunci

(beberapa ide

ditulis dalam

bentuk

paragraf)

2. Desain

(Warna dan

gambar)

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

Tidak

mengggunakan

warna dan

gambar atau

INSTRUMEN PENILAIAN KD-4

Aspek Keterampilan

IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

160

gambar/simbol

pada ide sentral,

cabang utama dan

cabang lainnya

gambar/simbol

hanya pada ide

sentral, dan

cabang utama

gambar/simbol

pada ide sentral

hanya

menggunakan

satu warna

3. Hubungan

cabang

utama

dengan

cabang

lainnya

Menggunakan

lebih dari 3

cabang

Menggunakan 3

cabang

Menggunakan 2

cabang

Hanya

menggunakan

1 cabang

Perhitung

an Nilai Nilai = x 100

4.2.1.1 Menuliskan informasi pada teks terkait dengan pertanyaan mengapa dan

bagaimana yang didapat dari buku.

Rubrik penilaian

Kriteria Ketercapaian

Ya (skor 5) Tidak (skor 0)

Siswa mampu menuliskan

sebuah informasi pada teks

bacaan terkait dengan

pertanyaan mengapa dan

bagaimana

Siswa mampu menggunakan

bahasa dan tulisan yang jelas

Jumlah skor

Nilai = x 100

Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

161

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

SIKLUS KE-1 PERTEMUAN KE-2

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan

Mata Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/Gasal

Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan.

Sub Tema : 1. Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih

Pembelajaran : 5

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Alokasi Waktu : 8 × 35

Hari/tanggal : Kamis, 12 Maret 2020

C. Tujuan Pembelajaran

IPA

2.1.1.1 Melalui media proses pembelajaran, siswa mampu menunjukan

minimal 4 sikap berpikir kritis dalam memahami organ pernapasan

dan fungsinya pada manusia dengan tepat.

3.2.1.1 Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengidentifikasiminimal

1 mekanisme dari proses pernapasan pada manusia dengan tepat.

3.2.1.2 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menganalisis minimal 1 proses

pernapasan pada manusia

4.2.1.1 Melalui penjelasan dari guru, siswa mampu membuat minimal 1 bagan

tantang proses pernapasan manusia dengan tepat dan rapi.

Bahasa Indonesia

3.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menemukan informasi yang

didapat dari buku ke dalam aspek: kapan, mengapa, dan bagaimana

dengan tepat.

4.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menuliskan minimal 1 informasi

pada teks terkait dengan pertanyaan kapan, mengapa dan bagaimana

yang didapat dari buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

162

D. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga, dan negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan mencoba

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan

tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,

mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,

logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan

anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan

tahap perkembangannya.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

No Mapel Kompetensi dasar Indikator

1. IPA

2.1 Menerapkan sikap berpikir

kritis dalam memahami organ

pernapasan dan fungsinya serta

cara memelihara kesehatan organ

pernapasan manusia.

2.1.1 Menunjukan sikap

berpikir kritis dalam

memahami proses

pernapasan pada

manusia

3.2. Menjelaskan organ

pernapasan dan fungsinya pada

hewan dan manusia, serta cara

memelihara kesehatan organ

pernapasan manusia.

3.2.1 Mengidentifikasi

mekanisme dari proses

pernapasan pada

manusia dengan tepat.

3.2.1 Menganalisis

proses pernapasan pada

manusia.

4.2. Membuat model sederhana

organ pernapasan manusia

4.2.1 Membuat bagan

tantang proses

pernapasan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

163

No Mapel Kompetensi dasar Indikator

2.

Bahasa

Indonesia

3.2 Mengklasifikasi informasi

yang didapat dari buku ke

dalam aspek: apa, di mana,

kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana

3.2.1 Menerangkan

informasi yang didapat

dari buku ke dalam

aspek: kapan, mengapa,

dan bagaimana

4.2 Menyajikan hasil klasifikasi

informasi yang didapat dari

buku yang dikelompokkan

dalam aspek: apa, dimana,

kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana menggunakan

kosakata baku

4.2.1 Menuliskan

informasi pada teks

bacaan yang terkait

dengan pertanyaan

kenapa, mengapa dan

bagaimana yang didapat

dari buku.

D. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Mengemukakan aspek kapan, mengapa, dan

bagaimana

IPA : Proses pernapasan pada manusia

E. Pendekatan, Model, Metode, dan TeknikPembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Tematik Integratif, Saintifik

Model Pembelajaran : PBL (Problem Basic Learning)

Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, dan

ceramah.

Teknik/Tipe :-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

164

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Sintaks Model

Pembelajaran

Problem based learning

Deskripsi kegiatan

pembelajaran

Alokasi

waktu

Penggalan 1 (3x35)

Kegiatan

Awal

1. Guru mengucapkan

salam.

2. Siswa renungan bersama

di dampingi guru di kelas.

3. Siswa melakukan presensi

bersama dengan guru.

4. Siswa membaca buku atau

cerita yang telah

disiapkan. ( Literasi)

5. Siswa dan Guru membuat

sebuah kesepakatan.

6. Siswa menyanyikan lagu

“tepuk semangat”

(Motivasi)

7. Siswa dan guru

melakukan tanya-jawab

tentang proses pernapasan

pada manusia.

(Apersepsi)

8. Siswa dijelaskan tentang

tema/sub tema, tujuan

pembelajaran, kompetensi

yang akan di capai dan

skenario pembelajaran

yang akan dilaksanakan

(Orientasi)

10 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

9. Siswa dibagikan ke dalam

beberapa kelompok yang

terdiri dari 4-5 orang.

10. Guru menyediakan media

CIRCLE Q.

11. Siswa diberikan

penjelasan tentang cara

penggunaan media

CIRCLE Q.

12. Siswa diminta untuk

85 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

165

menunjukkan 1 orang

dalam kelompok sebagai

perwakilan untuk

memainkan media

tersebut.

13. Siswa memainkan media

tersebut sesuai dengan

cara penggunaan yang

telah dijelaskan oleh guru.

14. Siswa mengambil kartu

pertanyaan sesuai dengan

nomor yang telah

ditargetkan

15. Siswa menemukan sebuah

masalah yang berkaitan

dengan proses pernapasan

pada manusia dari balik

kartu tersebut

16. Siswa menunjukan

permasalahan yang ada

pada kartu tersebut ke

dalam kelompok

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

17. Guru membagikan LKPD

untuk menjawab atau

menyelesaikan

permasalahan dari kartu

pertanyaan yang telah

didapatkan. (Mencoba)

18. Siswa diminta untuk

berdiskusi untuk

menyusun strategi atau

cara-cara untuk

memecahkan masalah

yang telah didapatkan

dalam kelompok.

19. Siswa menuliskan

informasi-informasi yang

berkaitan dengan

permasalahan di LKPD.

20. Siswa yang masih

mengalami kesulitan

dibantu oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

166

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

21. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk mengidentifikasi

solusi atas permasalahan

yang ada sesuai dengan

strategi yang sudah di

susun. (Menalar)

22. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk menuliskan

ide/pendapat yang

ditemukannya untuk

menyelesaikan

permasalahan yang ada.

23. Siswa diminta kelompok

untuk mengumpulkan

ide/pendapat yang

ditemukan oleh anggota

kelompok.

24. Siswa dimasing-masing

kelompok memilih

ide/pendapat yang paling

tepat untuk penyelesaian

masalahan tersebut dari

berbagai ide yang ada.

25. Guru membimbing setiap

kelompok untuk dapat

melakukan penyeleksian

ide/pendapat sebagai

alternatif untuk penemuan

solusi untuk

menyelesaikan masalah.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

karya

26. Siswa diminta untuk

menyiapkan laporan

bagan dari hasil diskusi

kelompok secara rapi,

rinci, dan sistematis

27. Setiap kelompok diminta

untuk membuat atau

menyusun bagan tentang

proses pernapasan pada

manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

167

28. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk mempersiapkan

hasil diskuis untuk

presentasi.

29. Setiap kelompok diundi

untuk maju presentasi ke

depan kelas.

30. Siswa melakukan

presentasi sesuai nomor

undian.

(Mengkomunikasikan)

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

31. Siswa diarahkan untuk

bertanya/berpendapat

kepada kelompok yang

sedang presentasi.

(Menanya)

32. Siswa diberikan

penguatan oleh guru

33. Guru mengumpulkan

semua hasil diskusi setiap

kelompok.

34. Siswa diminta untuk

menarik kesimpulan dari

jawaban-jawaban yang

telah disampaikan di

kelas.

35. Siswa diberikan tayangan

video tentang penjelasan

secara detail mengenai

materi proses pernapasan

pada manusia

36. Siswa diminta untuk

mengidentifikasi

mekanisme dari proses

pernapasan berdasarkan

tayangan video.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

168

Kegiatan

akhir

37. Guru memberikan soal

evaluasi kepada siswa.

38. Siswa diminta untuk

membaca buku tematik.

39. Siswa diminta untuk

istirahat

10 menit

Penggalan 2 (3 x 35 menit)

Kegiatan

awal

1. Guru mengucapkan

salam

2. Guru menanyakan kabar

siswa setelah istirahat

3. Guru melakukan tepuk

semangat.

4. Siswa ditanyakan

mengenai materi yang

telah diajarkan

sebelumnya

5. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

(orientasi)

10 menit

Kegiatan inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

6. Guru membagikan teks

bacaan tentang proses

pernapasan pada manusia

7. Siswa diminta untuk

mengamati teks bacaan

tersebut (Mengamati)

8. Guru memberikan

pertanyaan kepada siswa

“apa yang kalian

dapatkan dari teks bacaan

tersebut”?

9. Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru.

85 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

169

Langkah 2:

Mengorganisasikan siswa

untuk belajar

10. Siswa dibagi ke dalam

beberapa kelompok

11. Siswa diminta untuk

membuat pertanyaan dari

teks bacaan tersebut.

12. Siswa dalam kelompok

menyusun strategi untuk

membuat pertanyaan dari

teks bacaan

13. Siswa menuliskan ide-ide

yang digunakan untuk

membuat pertanyaan dari

teks bacaan tentang

proses pernapasan pada

manusia.

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

14. Dengan bimbingan guru,

siswa bersama kelompok

mengkomunikasikan

rencana yang telah dibuat

yaitu menyusun kalimat

pertanyaan tentang teks

bacaan yang bertemakan

proses pernapasan pada

manusia.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

15. Siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang telah

mereka buat yang

berbentuk informasi baru.

16. Siswa bersama kelompok

berdiskusi untuk

menemukan jawaban dari

pertanyaan yang meliputi

3 aspek yaitu kapan,

mengapa, dan bagaimana.

17. Guru meminta setiap

kelompok untuk

menyimpulkan hasil dari

diskusi dengan informasi

baru.

18. Siswa diminta untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

170

presentasi hasil diskusi di

depan kelas.

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

19. Setiap kelompok yang

tidak presentasi

memberikan tanggapan

kepada kelompok yang

persentasi.

20. Guru memberikan

penguatan kepada setiap

kelompok.

21. Siswa bersama guru

menganalisis dan

mengevaluasi hasil

diskusi yang telah

dipresentasikan

Kegiatan

akhir

1. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

untuk pertemuan

selanjutnya.

2. Siswa diberikan motivasi

oleh guru.

3. Siswa diminta untuk

istirahat

10 menit

Penggalan 3 (2x35)

Kegiatan

Awal

1. Guru mengucapkan

salam.

2. Guru mengajak siswa

untuk melakukan tepuk

semangat” (Motivasi)

3. Siswa dan guru

melakukan tanya-jawab

pembelajaran

sebelumnya. (Apersepsi)

4. Siswa dijelaskan tentang

tema/sub tema, tujuan

pembelajaran,

kompetensi yang akan di

capai dan skenario

pembelajaran yang akan

dilaksanakan (Orientasi)

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

171

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

5. Siswa diberikan teks

bacaan yang berjudul

“Bernapas Membutuhkan

Kekuatan Otot”

6. Siswa diberikan

pertanyaan oleh guru”

informasi apa yang kalian

dapatkan dari bacaan

tersebut?”

50 menit

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

7. Guru membagikan siswa

ke dalam beberapa

kelompok yang terdiri dari

4-5 siswa.

8. Siswa diminta berdiskusi

untuk menjawab

pertanyaan dari guru

kemudian menyusun

pertanyaan dengan kata

penting dari jawaban

tersebut

9. Siswa dalam masing-

masing kelompok

membuat pertanyaan.

10. Setiap kelompok

menyusun strategi untuk

memecahkan masalah

yang ada.

11. Siswa menuliskan data-

data yang berkaitan

dengan permasalahan

yang mereka temukan

untuk meyelesaikan

permasalahan yang ada.

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

12. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk mengumpulkan ide

yang ditemukannya untuk

menyelesaikan

permasalahan tersebut

13. Siswa diminta untuk

memilih ide/pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

172

yang paling tepat untuk

penyelesaian masalahan

tersebut dari berbagai ide

yang ada dalam kelompok

14. Siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan

yang telah disusun.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

karya

15. Siswa membuat sebuah

kesimpulan dari semua

jawaban yang ada

sehingga membentuk

sebuah informasi yang

mereka temukan dalam

teks bacaan.

16. Siswa diminta

menyiapkan laporan hasil

diskusi kelompok secara

rapi, rinci, dan sistematis

17. Siswa diminta dalam

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi secara bergantian.

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

18. Siswa yang tidak

presentasi memberi

tanggapan atau pertanyaan

kepada kelompok yang

presentasiGuru

memberikan penguatan

atas kemauan siswa.

19. Guru mengumpulkan

semua hasil diskusi setiap

kelompok.

20. Dengan tanya jawab, guru

mengarahkan semua siswa

pada kesimpulan

mengenai permasalahan

tersebut

Kegiatan

akhir

1. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan

tentang materi yang

dipelajari hari ini.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

173

2. Guru memberikan refleksi

kepada siswa dengan

menyakan perasaan

setelah mengikuti

pembelajaran hari ini.

3. Siswa diminta untuk doa

pulang.

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar

a. Sumber belajar

Buku Siswa Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Buku Guru Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Internet

b. Media

CIRCLE Q

H. Penilaian

No. Mapel Domain Indikator Teknik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

1. IPA

Sosial 2.1.1 Menunjukan sikap

berpikir kritis dalam

memahami organ

pernapasan dan fungsinya

pada manusia

Obsevasi

Lembar

observasi,

rubrik penilaian,

dan pedoman

penilaian

Pengetahuan 3.2.1 Mengidentifikasi

mekanisme dari proses

pernapasan pada manusia

3.2.2 Menganalisis proses

pernapasan pada manusia.

Tes Tertulis

Kisi-kisi soal,

soal tes isian,

kunci jawaban,

dan pedoman

penilaian

Keterampilan 4.2.1 Membuat bagan

tantang proses pernapasan

Lembar

penilaian, rubrik

penilaian, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

174

No. Mapel Domain Indikator Teknik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

pada manusia Produk pedoman

penilaian

2. Bahasa

Indonesia

Pengetahuan

3.2.1 Mengidentifikasi

informasi yang didapat dari

buku ke dalam aspek: apa,

mengapa, dan bagaimana

Tes Tertulis

Kisi-kisi soal,

soal tes isian,

kunci jawaban,

dan pedoman

penilaian.

Keterampilan 4.2.1 Menuliskan Informasi

pada teks

terkait dengan pertanyaan

apa, mengapa dan

bagaimana yang didapat

dari buku.

Unjuk kerja

Lembar

penilaian, rubrik

penilaian, dan

pedoman

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

175

Proses pernapasan pada manusia terdiri atas dua proses, proses yang

pertama ialah Inspirasi atau proses menarik napas. Dan proses yang kedua

yakni Ekspirasi atau proses mengeluarkan napas. Pada saat menarik napas, otot

diafragma yang ada di rongga akan berkontraksi. Pada otot ini pada awalnya

berbentuk melengkung yang kemudian akan menjadi lurus saat berkontraksi.

Pada saat otot diafragma berkontraksi, maka rongga dada akan mengembang

sehingga tekanan di dalam rongga dada akan berkurang dan memungkinkan

masuknya udara.

Sementara pada saat mengeluarkan napas otot diafragma akan melemas

yang sehingga rongga dada akan menjadi mengecil yang mengakibatkan

tekanan di dalam rongga dada pun akan menjadi naik dan udara akan tertekan

keluar. Jadi yang perlu kalian ingat ialah bahwa udara akan mengalir dari suatu

tempat yang mempunyai tekanan besar yang menuju tempat yang memiliki

tekanan lebih kecil.

2 MEKANIS PERNAPASAN

IPA

Proses pernapasan pada manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

176

Pernapasan Dada

1) Pada Saat Menarik Napas (Inspirasi).

Otot yang bekerja pada waktu menarik napas yaitu otot tulang rusuk

sebelah luar dan diafragma. Pengertian diafragma yaitu sekat antara

rongga perut dan rongga dada. inspirasi terjadi ketika otot yang berada

di antara tulang rusuk berkontraksi sehingga rongga dada akan

membesar dan membuat tulang rusuk terangkat. Ketika itu terjadi maka

paru-paru akan mengembang sehingga akan mengakibatkan turunnya

tekanan di dalam paru-paru. Karena tekanan udara yang ada di luar

tubuh lebih besar dari pada yang ada di dalam paru-paru, maka udara

dapat masuk ke dalam paru-paru melalui hidung.

2) Pada Saat Menghembuskan Napas (ekspirasi)

Tahap ini merupakan tahap relaksasi atau kembalinya otot antara

tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk

sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di

dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga

udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

Pernapasan Perut

1) Pada Saat Menarik Napas (Inspirasi).

inspirasi terjadi ketika otot diafragma berkontraksi sehingga posisinya

akan sedikit mendatar. Dalam kondisi tersebut akan membuat rongga

perut turun sehingga rongga dada akan membesar dan mengakibatkan

tekanan udara di dalam paru-paru menjadi kecil. Sehingga udara dapat

masuk ke dalam paru-paru melalui hidung.

2) Pada Saat Menghembuskan Napas (Ekspirasi)

ekspirasi akan terjadi bila mana otot diafragma melakukan relaksasi

yang sehingga posisinya kembali melengkung dan mengakibatkan

rongga perut kembali naik yang membuat rongga dada menjadi lebih

kecil. Tekanan udara di dalam paru-paru akan meningkat sehingga

udara akan tertekan keluar dari paru-paru yang melalui hidung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

177

Teks bacaan

Pada pembelajaran kali ini siswa diminta untuk rumusan pertanyaan dari

sebuah teks bacaan yang mengandung aspek kapan, mengapa, dan bagaimana.

Teks bacaan

Bernapas membutuhkan kekuatan otot

Bernapas adalah kegiatan menghirup oksigen ke dalam tubuh dan

membuang karbon dioksida dari dalam tubuh. Kegiatan bernapas

membutuhkan kekuatan otot. Otot pernapasan utama adalah diafragma.

Diafragma terdapat di dalam tubuh di bagian bawah rongga dada. Diafragma

berbentuk seperti kubah. Saat kita menghirup udara, diafragma akan

berkontraksi menjadi lebih datar. Saat itu paru-paru membesar untuk dapat

menampung udara yang kita hirup. Saat kita menghirup udara, otot-otot tulang

rusuk mengangkat tulang rusuk kita sehingga paru-paru membesar. Sebaliknya,

saat membuang napas, otot diafragma akan relaksasi dan otot tulang rusuk

mengendur. Paru-paru mengkerut lagi ke ukurannya yang lebih kecil dan

mengembuskan udara pengap berisi karbon dioksida.

Dari bacaan tersebut maka, kita dapat merumuskan beberapa pertanyaa antara

lain:

1. Bagaimana bernapas membutuhkan kekuatan otot?

2. Mengapa bernapas membutuhkan kekuatan otot?

Bahasa indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

178

CIRCLE Q

Petunjuk Kegiatan:

Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk memainkan media

CIRCLE Q.

Tembaklah CIRCLE Q menggunakan pistol yang telah di sediakan

Ambillah nomor kartu didalam box kartu sesuai dengan nomor yang

terkena peluru pistol di CIRCLE Q.

Kemudian selesaikan masalah yang ada dalam kartu tersebut

kedalam kotak yang telah di sediakan!

Setiap anggota kelompok wajib mengeluarkan minimal satu solusi

dari permasalahan tersebut.

LKPD

Nama Anggota Kelompok:

1___________ 4. ___________

2___________ 5. ___________

3___________

KOTAK JAWABAN

MEDIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

179

Petunjuk Kegiatan:

1. Buatlah bagan proses pernapasan pada manusia beserta

gambarnya!!

LKPD 2

Nama Anggota Kelompok:

1. 4.

2. 5.

3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

180

Mupel IPA

Indikator 2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis dalam memahami proses pernapasan pada manusia

Jenis : Observasi

Lembar

penilaian LEMBAR OBSERVASI KI-2

Mupel : IPA Hari, tanggal: . . .

KD : 2.1

Petunjuk:

- Berilah angka 1 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan kesesuaian dengan

hasil pengamatan

- Berilah angka 0 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan ketidaksesuaian

dengan hasil pengamatan

No. Nama Siswa

Indikator 2.1.1 Jumlah

Skor Aspek yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

1.

2

3

4

5

6

7

8

9

dst.

INSTRUMEN PENILAIAN KI-2

Aspek Sikap Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

181

Rubrik penilaian indikator 2.1.1

N

o

Indikator Deskripsi (aspek yang diamati) Ya

(1)

Tidak

(0)

1 Bertanya Dan

Menjawab Pertanyaan

1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan

permasalahan yang di bahas

2. Siswa mampu menjawab pertanyaam sesuai dengan

permasalahan yang di bahas

2 Menarik kesimpulan-

kesimpulan dan

kesamaan-kesamaan

yang diperlukan

3. Siswa mampu menarik kesimpulan dari permasalahan

yang dibahas

3 Mengumpulkan dan

menyusun informasi

yang diperlukan

4. Siswa dapat menyusun informasi dari masalah yang

dibahas

4 Merumuskan masalah 5. Siswa dapat menemukan masalah yang berkaitan

dengan materi yang disampaikan

5 Menemukan cara-cara

yang dapat dipakai

untuk menangani

masalah-masalah

6. Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk

menyelesaikan masalah yang dibahas dengan benar..

6 Menganalis argumen 7. Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat dan

yang belum tepat

8. Siswa mampu memilih satu pendapat yang menarik

untuk di bahas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

182

KISI-KISI SOAL

Kelas/Semester : V/ 1

Tema : 2. Udara sehat untuk tubuh

Subtema/ Pembelajaran : 2. Keberagaman Makhluk Hidup di Lingkunganku /5

No. Muatan

Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Soal

Bentuk

Soal Bobot

No.

Soal

1. IPA 3.2 Menjelaskan organ

pernapasan dan

fungsinya pada

hewan dan

manusia, serta cara

memelihara

kesehatan organ

pernapasan

manusia.

3.2.1 Mengidentifikasi

mekanisme dari

proses pernapasan

pada manusia.

Pilihan

ganda

Esay

9

5

16-24

6

3.2.2 Menganalisis

proses pernapasan

pada manusia

Pilihan

ganda

Esay

6

20

25-30

7-10

3.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menemukan informasi yang didapat

dari buku ke dalam aspek: kapan, mengapa, dan bagaimana.

Daftar soal isian

Bacalah petunjuk tugas berikut ini! (tugas didapatkan dari teks bacaan

berjudul “Bernapas membutuhkan kekuatan otot”di lampiran materi)

INSTRUMEN PENILAIAN KD-3

Aspek Pengetahuan IPA

Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

183

Petunjuk tugas tersebut adalah “Tuliskan Pertanyaan dari teks bacaan yang

telah dibagikan dengan aspek kapan, mengapa dan bagaimana dan jawablah

pertanyaan tersebut!

Rubrik penskoran

Kriteria Skor

1. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang

terdiri aspek bagaimana, mengapa dan kapan sesuai dengan

teks bacaan dan memuat sebuah jawaban atas pertanyaan

yang dibuat, maka diberi skor 10

2. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang

terdiri aspek bagaimana, mengapa dan kapan sesuai dengan

teks bacaan dan tidak memuat sebuah jawaban atas

pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 8

3. Jika siswa hanya menjawab dua aspek pertanyaan antara

bagaiamana, mengapa dan kapan sesuai dengan teks bacaan

dan menandung sebuah jawaban atas pertenyaan tersbut

maka di beri skor 6

4. Jika siswa hanya menjawab satu aspek pertanyaan antara

bagaiamana, mengapa dan kapan sesuai dengan teks bacaan

dan tidak memuat sebuah jawaban atas pertenyaan tersbut

maka di beri skor 4

5. Jika jawaban siswa tidak mengandung 3 aspek pertanyaan

bagaimana, kapan dan mengapa namun sesuai teks bacaan

dan memuat sebuah jawaban atas pertanyaan yang dibuat,

diberi skor 2

6. Jika siswa tidak menjawab soal maka di beri skor 0

Nilai : x 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

184

Mupel : IPA

Indikator : 4.2.1 Membuat bagan tantang proses pernapasan manusia

Jenis : Produk

Lembar

penilaian

LEMBAR PENILAIAN PRODUK (MIND MAP)

No. Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Jumlah

Skor Kata

Kunci

Desain

(Warna dan

gambar)

Mengolah

Informasi

dalam Bentuk

Bagan

1.

2.

3.

4.

dst.

Rubrik

penilaian

RUBRIK PENILAIAN

Aspek yang

Dinilai

Skor

4 3 2 1

1. Kata Kunci Penggunaan

kata kunci yang

sangat efektif

(semua ide

ditulis dalam

bentuk kata

kunci)

Semua ide

ditulis dalam

kata kunci dan

kalimat

Penggunaan

kata kunci

terbatas (semua

ide ditulis dalam

bentuk kalimat)

Tidak ada atau

sangat terbatas

dalam

pemilihan kata

kunci

(beberapa ide

ditulis dalam

bentuk

paragraf)

2. Desain

(Warna dan

gambar)

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/ symbol

pada ide sentral,

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/ simbol

hanya pada ide

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/ simbol

pada ide sentral

Tidak

mengggunaka

n warna dan

gambar atau

hanya

menggunakan

INSTRUMEN PENILAIAN KD-4

Aspek Keterampilan

IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

185

cabang utama

dan cabang

lainnya

sentral, dan

cabang utama

satu warna

3. Mengolah

Informasi dalam

Bentuk Bagan

Bagan sangat

mudah dibaca

dan sangat

mudah

dimengerti

Bagan mudah

dibaca

dan mudah

dimengerti

Bagan mudah

dibaca namun

agak sulit

dimengerti

Bagan agak

sulit dibaca

dan

dimengerti

Perhitung

an Nilai Nilai = x 100

4.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menuliskan minimal 1 informasi

pada teks terkait dengan pertanyaan kapan, mengapa dan bagaimana

yang didapat dari buku.

Kriteria Ketercapaian

Ya (skor 5) Tidak (skor 0)

Siswa mampu menuliskan sebuah informasi

pada teks bacaan terkait dengan pertanyaan

mengapa, kapam dan bagaimana

Siswa mampu menggunakan bahasa dan

tulisan yang jelas

Jumlah skor

Nilai = x 100

Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

186

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

SIKLUS KE-2 PERTEMUAN KE-1

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan

Mata Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : V/Gasal

Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan.

Sub Tema : 2.Pentingnya Udara Bersih bagi Pernapasan

Pembelajaran : 1

Tahun Pelajaran : 2019/2020

Alokasi Waktu : 8 × 35

Hari/tanggal : Jumat, 13 Maret 2020

A. Tujuan Pembelajaran

IPA

2.1.1.1 Melalui proses pembelajaran, siswa mampu menunjukan minimal

4 sikap berpikir kritis dalam memahami gangguan pernapasan pada

manusia dengan tepat.

3.2.1.1 Melalui kegiatan tanya jawab, siswa mampu mengindentifikasi

minimal 2 macam-macam gangguan yang menyerang sistem

pernapasan pada manusia dengan tepat.

3.2.1.2 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menganalisis minimal 1

gangguan pada organ pernapasan manusia dengan tepat.

4.2.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu membuat minimal 1 bagan

tantang proses pernapasan manusia dengan tepat dan rapi.

Bahasa Indonesia

3.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menjelaskan langkah-langkah

menulis informasi yang didapat dari buku ke dalam aspek: kapan,

mengapa, dan bagaimana dengan tepat.

4.2.1.1 Melalui teks bacaan, siswa mampu menuliskan minimal 1

Informasi pada teks terkait dengan pertanyaan kapan, mengapa dan

bagaimana yang didapat dari buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

187

B. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga, dan negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan

mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,

di sekolah, dan tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,

kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,

sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku

anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator

1. IPA

2.1 Menerapkan sikap berpikir

kritis dalam memahami organ

pernapasan dan fungsinya serta

cara memelihara kesehatan organ

pernapasan manusia.

2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis

dalam memahami gangguan

pernapasan pada manusia

3.2. Menjelaskan organ

pernapasan dan fungsinya pada

hewan dan manusia, serta cara

memelihara kesehatan organ

pernapasan manusia.

3.2.1 Mengindetifikasi macam-

macam gangguan yang menyerang

sistem pernapasan pada manusia

3.2.1 Menganalisis gangguan pada

organ pernapasan pada manusia.

4.2. Membuat model sederhana

organ pernapasan manusia

4.2.1 Membuat bagan tantang

gangguan pernapasan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

188

No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator

2.

Bahasa

Indonesia

3.2 Mengklasifikasi informasi

yang didapat dari buku ke

dalam aspek: apa, di mana,

kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana

3.2.1 Menjelaskan langkah-langkah

menulis informasi yang didapat dari

buku ke dalam aspek: kapan,

mengapa, dan bagaimana dengan tepa

4.2 Menyajikan hasil klasifikasi

informasi yang didapat dari

buku yang dikelompokkan

dalam aspek: apa, dimana,

kapan, siapa, mengapa, dan

bagaimana menggunakan

kosakata baku

4.2.1 Menyampaikan informasi pada

teks bacaan yang terkait dengan

pertanyaan kenapa, mengapa dan

bagaimana yang didapat dari buku.

D. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Mengemukakan informasi dengan apek kapan, dimana,

siapa, mengapa, dan bagaimana

IPA : Gangguan pernapasan pada manusia

E. Pendekatan, Model, Metode, dan TeknikPembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Tematik Integratif, Saintifik

Model Pembelajaran : PBL (Problem based learning)

Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, dan

ceramah.

Teknik/Tipe : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

189

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Sintaks Model

Pembelajaran

Problem based learning

Deskripsi kegiatan

pembelajaran

Alokasi waktu

Penggalan 1 (3x35)

Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan

salam.

2. Siswa renungan bersama

di dampingi guru di kelas.

3. Siswa melakukan presensi

bersama dengan guru.

4. Siswa membaca buku atau

cerita yang telah di

siapkan. ( Literasi)

5. Siswa dan Guru membuat

sebuah kesepakatan.

6. Siswa menyanyikan lagu

“udara bersih”

(Motivasi)

7. Siswa dan guru

melakukan tanya-jawab

tentang “bagaimana udara

di lingkungamu?”.

(Apersepsi)

8. Siswa dijelaskan tentang

tema/sub tema, tujuan

pembelajaran, kompetensi

yang akan di capai dan

skenario pembelajaran

yang akan dilaksanakan

(Orientasi)

10 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

9. Siswa mengamati

tayangan video tentang

penyebab gangguan

pernapasan pada manusia

(Mengamati)

10. Siswa diberi pertanyaan

oleh guru“apa yang terjadi

jika populasi udara di

Indonesia meningkat?”

(Menalar)

85 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

190

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

11. Guru membagikan siswa

ke dalam beberapa

kelompok yang terdiri

dari 4-5 siswa.

12. Siswa diminta untuk

berdiskusi tentang

permasalahan yang

diberikan oleh guru.

13. Siswa mengumpulkan ide

atau pendapat untuk

menjawab pertanyaan

guru

14. Siswa diminta untuk

menarik kesimpulan dari

jawaban-jawaban yang

ada atas pertanyaan dari

guru.

15. Siswa diarahkan untuk

mencari permasalahan

yang baru melalui media

16. Guru menyediakan media

CIRCLE Q.

17. Siswa diberikan

penjelasan tentang cara

penggunaan media

CIRCLE Q.

18. Siswa diminta untuk

menunjukkan 1 orang

dalam kelompok sebagai

perwakilan untuk

memainkan media

tersebut

19. Siswa memainkan media

tersebut sesuai dengan

cara penggunaan yang

telah dijelaskan oleh guru.

20. Siswa mengambil kartu

pertanyaan sesuai dengan

nomor yang telah

ditargetkan

21. Siswa menunjukan

permasalahan yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

191

pada kartu tersebut ke

dalam kelompok

22. Guru membagikan LKPD

untuk menjawab atau

menyelesaikan

permasalahan dari kartu

pertanyaan yang telah

didapatkan. (Mencoba)

23. Siswa diminta untuk

berdiskusi untuk

menyusun strategi atau

cara-cara untuk

memecahkan masalah

yang telah didapatkan

dalam kelompok.

24. Siswa menuliskan

informasi-informasi yang

berkaitan dengan

permasalahan di LKPD.

25. Siswa yag masih

mengalami kesulitan

diibantu oleh guru.

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

43. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk mengidentifikasi

penangan pada

permasalahan sesuai

dengan strategi yang

sudah di susun.

44. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk menuliskan

ide/pendapat yang

ditemukannya untuk

menyelesaikan

permasalahan yang ada.

45. Siswa diminta kelompok

untuk mengumpulkan

ide/pendapat yang

ditemukan oleh anggota

kelompok.

46. Siswa dimasing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

192

kelompok memilih

ide/pendapat yang paling

tepat untuk penyelesaian

masalahan tersebut dari

berbagai ide yang ada.

47. Guru membimbing setiap

kelompok untuk dapat

melakukan penyeleksian

ide/pendapat sebagai

alternatif untuk penemuan

solusi untuk

menyelesaikan masalah.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

karya

48. Siswa diminta untuk

menyiapkan laporan

berupa peta pikiran dari

hasil diskusi kelompok

secara rapi, rinci, dan

sistematis.

49. Setiap kelompok diminta

untuk membuat atau

menyusun peta pikiran

tentang solusi dari

permasalahan tersebut.

50. Siswa dalam masing-

masing kelompok

memilih satu anggota

untuk mempresentasikan

hasil diskusi.

51. Setiap kelompok diundi

untuk maju presentasi ke

depan kelas.

52. Siswa mempresentasikan

hasil diskusi.

(Mengkomunikasi)

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

53. Siswa diarahkan untuk

bertanya/berpendapat

kepada kelompok yang

sedang presentasi.

(Menanya)

54. Siswa diberikan

penguatan oleh guru

55. Guru mengumpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

193

semua hasil diskusi setiap

kelompok.

56. Siswa diminta untuk

menarik kesimpulan dari

jawaban-jawaban yang

telah disampaikan di

kelas.

57. Siswa diberikan tayangan

video tentang penjelasan

secara detail mengenai

materi organ pernapasan

dan fungsinya pada

manusia

Kegiatan akhir

26. Siswa diminta untuk

membaca buku tematik.

27. Siswa diminta untuk

istirahat

10 menit

Penggalan 2 (3 x 35 menit)

Awal

1. Guru mengucapkan

salam

2. Guru menanyakan kabar

siswa setelah istirahat

3. Guru melakukan tepuk

semangat.

4. Siswa ditanyakan

mengenai materi yang

telah diajarkan

sebelumnya

5. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

(orientasi)

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

194

Kegiatan inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

6. Siswa dibagikan teks

bacaan tentang „bahaya

bermain saat hujan turun‟

oleh guru.

7. Siswa diminta untuk

mengamati teks bacaan

tersebut (Mengamati)

8. Siswa diberikan

pertanyaan oleh guru

yaitu apakah yang terjadi

jika kita bermain pada

saat hujan turun?

85 menit

Langkah 2:

Mengorganisasikan siswa

untuk belajar

9. Siswa dibagi ke dalam

beberapa kelompok

10. Siswa diminta untuk

berdiskusi terhadap

pertanyaan tersebut.

11. Siswa dalam kelompok

menyusun strategi untuk

meyelesaikan masalah

tersebut.

12. Siswa menuliskan ide-ide

yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah

tersebut.

13. Siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan

yang disampaikan guru

dengan kosakata baru

atau kalimat baru dari

teks bacaan.

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

14. Siswa bersama kelompok

mengkomunikasikan

rencana yang telah dibuat

untuk menulis informasi

15. Siswa bersama kelompok

untuk mengumpulkan

jawaban sebanyak

mungkin untuk membuat

sebuah teks baru yang

mengandung aspek: apa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

195

siapa, dimana, kapan,

mengapa, dan bagaimana

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

16. Siswa bersama kelompok

diminta untuk

menyimpulkan hasil dari

diskusi dengan sebuat

teks bacaan singkat.

17. Siswa diminta untuk

presentasi hasil diskusi di

depan kelas.

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

18. Setiap kelompok yang

tidak presentasi

memberikan tanggapan

kepada kelompok yang

presentasi.

19. Siswa diberikan

penguatan oleh guru.

20. Siswa bersama guru

mengevaluasi hasil

diskusi yang telah

dipresentasikan

Penutup 21. Siswa mendengarkan

rencana untuk

pembelajaran selanjutnya

oleh guru.

22. Siswa diberikan motivasi

oleh guru.

23. Siswa diminta untuk

istirahat

5 menit

Penggalan 3 (2x35)

Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan

salam.

2. Guru mengajak siswa

untuk melakukan tepuk

semangat” (Motivasi)

3. Siswa dan guru

melakukan tanya-jawab

pembelajaran

sebelumnya. (Apersepsi)

4. Siswa dijelaskan tentang

tema/sub tema, tujuan

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

196

pembelajaran,

kompetensi yang akan di

capai dan skenario

pembelajaran yang akan

dilaksanakan (Orientasi)

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan Orientasi

permasalahan kepada

siswa

5. Siswa diberikan teks

bacaan tentang “bahaya

asap kabut”

6. Siswa diberikan

pertanyaan oleh guru”

apa yang kalian peroleh

dari teks bacaan

tersebut?”

7. Siswa diminta untuk

menjawab pertanyaan

dari guru dengan

membuat pertanyaan dan

jawabaan dari teks

tersebut.

50 menit

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

8. Guru membagikan siswa

ke dalam beberapa

kelompok yang terdiri

dari 4-5 siswa.

9. Siswa diminta berdiskusi

untuk menjawab

pertanyaan dari guru

kemudian menyusun

pertanyaan dengan kata

penting dari jawaban

tersebut

10. Siswa dalam masing-

masing kelompok

membuat pertanyaan.

11. Setiap kelompok

menyusun strategi untuk

memecahkan masalah

yang ada pada

12. Siswa menuliskan data-

data yang berkaitan

dengan permasalahan

yang mereka temukan

untuk menyelesaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

197

permasalahan yang ada.

Langkah 3:

Membantu investigasi

mandiri dan kelompok

13. Siswa dalam masing-

masing kelompok

diminta untuk

mengumpulkan ide yang

ditemukannya untuk

menyelesaikan

permasalahan tersebut

14. Siswa diminta untuk

memilih ide/pendapat

yang paling tepat untuk

penyelesaian masalahan

tersebut dari berbagai ide

yang ada dalam

kelompok.

15. Siswa menjawab

pertanyaan-pertanyaan

yang telah disusun.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil

karya

16. Siswa membuat sebuah

kesimpulan dari semua

jawaban yang ada

sehingga membentuk

sebuah informasi yang

mereka temukan dalam

teks bacaan.

17. Siswa diminta

menyiapkan laporan

hasil diskusi kelompok

secara rapi, rinci, dan

sistematis

18. Siswa diminta dalam

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi secara

bergantian.

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

19. Siswa yang tidak

presentasi memberi

tanggapan atau

pertanyaan kepada

kelompok yang

presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

198

20. Siswa diberikan

penguatan oleh guru .

21. Guru mengumpulkan

semua hasil diskusi

setiap kelompok.

22. Dengan tanya jawab,

guru mengarahkan

semua siswa pada

kesimpulan mengenai

permasalahan tersebut

Kegiatan akhir

23. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan

tentang materi yang

dipelajari hari ini.

24. Guru memberikan

refleksi kepada siswa

dengan menyakan

perasaan setelah

mengikuti pembelajaran

hari ini.

25. Siswa diminta untuk

membaca buku tematik.

26. Guru meminta salah satu

siswa untuk memimpin

doa pulang

10 menit

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar

a. Sumber belajar

Buku Siswa Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Buku Guru Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Internet

b. Media

Video

CIRCLE Q

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

199

H. Penilaian

No. Mapel Domain Indikator Teknik

Penilaian

Instrumen

Penilaian

1. IPA

Sosial 2.1.1 Menunjukan sikap

berpikir kritis dalam

memahami gangguan

pernapasan pada manusia. Obsevasi

Lembar

observasi,

rubrik

penilaian, dan

pedoman

penilaian

Pengetahuan 3.2.1 Mengidentifikasi

macam-macam gangguan

yang menyerang sistem

pernapasan pada manusia

3.2.2 Menganalisis

gangguan pada organ

pernapasan pada manusia.

Tes Tertulis

Kisi-kisi soal,

soal tes isian,

kunci jawaban,

dan pedoman

penilaian

Keterampilan 4.2.1 Membuat bagan

tantang gangguan

pernapasan pada manusia

Produk

Lembar

penilaian,

rubrik

penilaian, dan

pedoman

penilaian

2. Bahasa

Indonesia

Pengetahuan

3.2.1 Mengidentifikasi

informasi yang didapat dari

buku ke dalam aspek: apa,

mengapa, dan bagaimana

Tes Tertulis

Kisi-kisi soal,

soal tes isian,

kunci jawaban,

dan pedoman

penilaian.

Keterampilan 4.2.1 Menuliskan Informasi

pada teks

terkait dengan pertanyaan

apa, mengapa dan

bagaimana yang didapat

dari buku.

Unjuk kerja

Lembar

penilaian,

rubrik

penilaian, dan

pedoman

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

200

lingkungan kerja. Gangguan apa saja yang bisa menyebabkan kelainan pada

pernapasan?. untuk mengetahuinya simak penjelasan dibawah ini:

1. FLU

Flu adalah gangguan pernapasan pada organ hidung. ganguan pernapasan ini

disebabkam oleh virus influenza. Flu merupakan penyakit yang paling mudah

ditularkan. Penyakit ini menular melalui oksigen atau udara. Apabila anda

terserang flu, maka siapkan tisu untuk jaga-jaga di karnakan bisa yang

terjangkit flu tiba-tiba bersin. oleh karena itu tutup mulut dan hidung ketika

bersin memakai tisu.

2. Asma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

201

Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan

alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis. Asma

bersifat menurun. Penyakit ini biasanya menyerang bagian bronkus.

Sedangkan faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi dan/atau

menyebabkan gejala asma menetap adalah :

• alergen di dalam maupun di luar ruangan

• polusi udara di luar maupun di dalam ruangan

• infeksi pernapasan

• olah raga dan hiperventilasi

• perubahan cuaca

Gejala awal berupa :

• batuk terutama pada malam atau dini hari

• sesak napas

• napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan

napasnya

• rasa berat di dada

3. Emfisema

Emfisema adalah penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan

(obstruksi) saluran napas, karena kantung udara di paru menggelembung secara

berlebihan dan mengalami kerusakan.

Gejala penyakit ini berupa :

o Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis

o Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit

o Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita

sampai membungkuk

o Bibir tampak kebiruan

o Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun

o Batuk menahun.

Penyebab

o Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

202

o Mengisap asap rokok/debu

o Pengaruh usia.

4. TBC

Penyakit TBC disebabkan oleh virus berbahaya yaitu Mycobacterium

tuberculosis yang menyerang paru-paru. penyakit ini sangatlah mengkwatirkan

karena bisa menyebabkan sipenderita mengalami batuk yang sangat berat. Jika

kalau sipenderita tidak langsung mengobati dan tidak melihat gejala-gejala

yang ditimbulkan Virus TBC maka bisa disimpulkan paru-paru akan rusak dan

mengeluarkan darah. makanya penderita TBC berat jika batuk pasti

mengeluarkan darah. ( baca juga : 8 gejala TBC yang menyebabkan Gangguan

Pernapasan.

5. Renitis

Rhinitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi

bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada

seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal, hidung

tersumbat, dan berair (ingus encer).

6. Kanker Paru-paru

kelainan yang terkhir ini merupakan penyakit bukan dikarnakan virus

melainkan lingkungan kita hidup. penyakit ini menyebabkan terganggunya

fungsi paru-paru. salah satu pemicunya adalah kebiasaan merokok atau

pencemaran udara bersih. penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian.

Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah.

• Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.

• Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.

• Napas sesak dan pendek-pendek.

• Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.

• Kelelahan kronis

• Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.

• Suara serak/parau.

• Pembengkakan di wajah atau leher.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

203

7. Sinusitis

Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau

sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur,

virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi

pada gigi.

Pada hari ini kita akan belajar mencari kosakata baru dari sebuah teks bacaan

dengan merumuskan pertanyaan 5W 1H.

Bahaya Kabut Asap

Salah satu bencana yang rutin mengunjungi sebagian wilayah negara

kita adalah kabut asap. Kabut asap sendiri menandakan bahwa tingkat polusi udara

sudah tidak biasa. Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sekitar Sumatera

Selatan dan Kalimantan sudah dalam kondisi mengkhawatirkan dan merugikan.

Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, kabut asap juga menjadi ancaman

serius bagi kesehatan. Ketika seseorang terpapar polusi dalam waktu lama, maka

orang tersebut memiliki risiko terkena penyakit pernapasan yang serius

Dilansir dari situs Heathline, risiko gangguan pernapasan tersebut

meliputi: Iritasi tenggorokan dan batuk berkepanjangan. Kadar ozon yang tinggi

bisa menyebabkan iritasi sistem pernapasan. Ozon tersebut nantinya bisa

menyebabkan munculnya gejala gatal-gatal di tenggorokan, dan batuk setelah

beberapa jam seseorang terpapar kabut asap. Maka tak heran jika pada umumnya,

mereka yang terus-terusan terpapar asap, akan mengalami batuk berkepanjangan.

Memperburuk gejala asma

Siapapun bisa terkena gangguan pernapasan jika terpapar asap terlalu

lama. Apalagi bagi penderita asma yang pernapasannya sudah terganggu

sebelumnya. Berdasarkan studi kesehatan, penderita asma yang berada di

lingkungan dengan kondisi udara buruk memiliki risiko terkena serangan asma akut

lebih tinggi. Bahkan risikonya lebih tinggi, hingga 40% dibandingkan mereka yang

tinggal di tempat dengan udara baik. Kerusakan paru-paru: TBC, pneumonia,

Bahasa Indonesia

TEKS BACAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

204

kanker paru-paru Ketika tubuh terpapar lama oleh asap, maka organ yang akan

sangat merasakan dampaknya adalah paru-paru. Gejala kerusakan paru-paru dapat

berupa kesulitan bernapas dan nyeri pada dada. Jika dibiarkan dalam jangka waktu

panjang, paru-paru yang rusak bisa menimbulkan sejumlah penyakit serius, seperti

TBC, pneumonia, bahkan kanker paru-paru.

Contoh rumusan pertanyaan dari kalimat di atas:

1. apa yang terjadi jika kabut asap tidak bias ditanggulangi?

2. bagaimana dengan system pernapasan kita jika terus-menurus terkena kabut

asap?

3. mengapa kabut asap dapat membahayakan system pernapasan?

Dari jawaban pertanyaan tersebut kita dapat mencari kosakata baru dan bias

menyusun sebuah kalimat baru pula.

CIRCLE Q

MEDIA

VIDEO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

205

Petunjuk Kegiatan:

Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk memainkan media

CIRCLE Q.

Tembaklah CIRCLE Q menggunakan pistol yang telah di sediakan

Ambillah nomor kartu didalam box kartu sesuai dengan nomor yang

terkena peluru pistol di CIRCLE Q.

Kemudian selesaikan masalah yang ada dalam kartu tersebut

kedalam kotak yang telah di sediakan!

Setiap anggota kelompok wajib mengeluarkan minimal satu solusi

dari permasalahan tersebut.

LKPD

Nama Anggota Kelompok:

1___________ 4. ___________

2___________ 5. ___________

3___________

KOTAK JAWABAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

206

Petunjuk Kegiatan:

Buatlah bagan gangguan pernapasan pada manusia!!

Mupel IPA

Indikator 2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis dalam memahami gangguan pernapasan pada

manusia

Jenis : Observasi

Lembar

penilaian

LEMBAR OBSERVASI KI-2

Mupel : IPA Hari, tanggal: . . .

LKPD 2

Nama Anggota Kelompok:

1. 4.

2 5.

3

Bagan gangguan pernapasan pada manusia

INSTRUMEN PENILAIAN KI-2

Aspek Sikap Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

207

KD : 2.1

Petunjuk:

- Berilah angka 1 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan kesesuaian

dengan hasil pengamatan

- Berilah angka 0 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan

ketidaksesuaian dengan hasil pengamatan

No. Nama Siswa

Indikator 2.1.1 Jumlah

Skor Aspek yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

1

2

3

4

5

dst.

Rubrik penilaian indikator 2.1

N

o

Indikator Deskripsi (aspek yang diamati) Ya

(1)

Tidak

(0)

1 Bertanya Dan

Menjawab Pertanyaan

9. Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan

permasalahan yang di bahas

10. Siswa mampu menjawab pertanyaam sesuai dengan

permasalahan yang di bahas

2 Menarik kesimpulan-

kesimpulan dan

kesamaan-kesamaan

yang diperlukan

11. Siswa mampu menarik kesimpulan dari permasalahan

yang dibahas

3 Mengumpulkan dan

menyusun informasi

yang diperlukan

12. Siswa dapat menyusun informasi dari masalah yang

dibahas

4 Merumuskan masalah 13. Siswa dapat menemukan masalah yang berkaitan

dengan materi yang disampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

208

KISI-KISI SOAL

Kelas/Semester : V/ 1

Tema/ : 2. Udara sehat untuk tubuh

Subtema/ Pembelajaran : 2. Pentingnya udara bersih bagi pernapasan/5

No. Muatan

Pelajaran

Kompetensi

Dasar Indikator Soal

Bentuk

Soal Bobot

No.

Soal

1. IPA 3.2 Menjelaskan

organ

pernapasan

dan

fungsinya

pada hewan

dan

manusia,

serta cara

memelihara

kesehatan

organ

pernapasan

manusia.

3.2.1

Mengidentifikasi

macam-macam

gangguan yang

menyerang

sistem

pernapasan pada

manusia

Pilihan

ganda

Esay

8

1-8

3.2.2

Menganalisis

gangguan pada

organ

pernapasan

manusia

Pilihan

ganda

Esay

7

5

9-15

1-5

5 Menemukan cara-cara

yang dapat dipakai

untuk menangani

masalah-masalah

14. Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk

menyelesaikan masalah yang dibahas dengan benar..

6 Menganalis argumen 15. Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat dan

yang belum tepat

16. Siswa mampu memilih satu pendapat yang menarik

untuk di bahas

INSTRUMEN PENILAIAN KD-3

Aspek Pengetahuan IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

209

3.2.1. Menjelaskan langkah-langkah menulis informasi yang didapat dari

buku ke dalam aspek: kapan, mengapa, dan bagaimana dengan

tepat.

Daftar soal isian

Jawablah soal dibawah ini sesuai dengan teks bacaan yang telah

dibagikan!

1. Buatlah pertanyaan yang mengandung 5W 1H sesuai dengan teks

bacaan yang telah dibagikan kemudian jawablah soal tersebut!

2. Carilah kosakata baru dalam teks bacaan maupun dalam jawaban

pertanyaan yang kalian buat!

Rubrik penskoran

Kriteria

Skor

Soal nomor 1

1. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang terdiri dari

aspek 5W 1H sesuai dengan teks bacaan dan memuat sebuah jawaban

atas pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 5

2. Jika jawaban siswa mengandung sebuah pertanyaan yang terdiri dari

aspek 5W 1H sesuai dengan teks bacaan tetapi tidak memuat sebuah

jawaban atas pertanyaan yang dibuat, maka diberi skor 4

3. Jika jawaban siswa kurang dari 3 aspek pertanyaan, namun sesuai dengan

teks bacaan dan memuat sebuah jawaban atas pertanyaan yang dibuat,

maka diberi skor 3

4. Jika jawaban siswa kurang dari 5 aspek pertanyaan, namun sesuai dengan

teks bacaan tetapi tidak memuat sebuah jawaban atas pertanyaan yang

dibuat, maka diberi skor 2

5. Jika jawaban siswa kurang dari 5 aspek pertanyaan, tetapi tidak sesuai

dengan teks bacaan dan tidak memuat sebuah jawaban atas pertanyaan

yang dibuat, maka diberi skor 3

6. Jika siswa tidak menjawab soal maka di beri skor 0

BAHASA INDONESIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

210

1. jika jawaban siswa memuat kosakata baru sesuai denga teks bacaan yang

telah dibagikan diberi skor 5

2. jika jawaban siswa memuat kosakata baru namun tidak sesuai dengan teks

bacaan maka diberi skor 3

3. jika siswa tidak menjawab diberi skor 0

Soal nomor 2

Nilai : Nomor 1 + Nomor 2

Mupel : IPA

Indikator : 4.2.1 Membuat bagan tantang gangguan pernapasan pada manusia

Jenis : Produk

Lembar

penilaian

LEMBAR PENILAIAN PRODUK (BAGAN)

No. Nama Siswa

Aspek yang Dinilai

Jumlah

Skor Kata

Kunci

Desain

(Warna dan

garis)

Mengolah

Informasi

dalam Bentuk

Bagan 1.

2.

3.

4.

dst.

Rubrik

penilaian

RUBRIK PENILAI

Aspek yang

Dinilai

Skor

4 3 2 1

1. Kata Kunci Penggunaan kata

kunci yang

sangat efektif

Semua ide

ditulis dalam

kata kunci dan

Penggunaan

kata kunci

terbatas (semua

Tidak ada atau

sangat terbatas

dalam

INSTRUMEN PENILAIAN KD-4

Aspek Keterampilan

IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

211

(semua ide

ditulis dalam

bentuk kata

kunci)

kalimat ide ditulis

dalam bentuk

kalimat)

pemilihan kata

kunci

(beberapa ide

ditulis dalam

bentuk

paragraf)

2. Desain

(Warna dan

garis)

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/simbol

pada ide sentral,

cabang utama

dan cabang

lainnya

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/ simbol

hanya pada ide

sentral, dan

cabang utama

Mengggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/ simbol

pada ide sentral

Tidak

mengggunakan

warna dan

gambar atau

hanya

menggunakan

satu warna

3. Mengolah

Informasi

dalam

Bentuk Bagan

Bagan sangat

mudah dibaca

dan sangat

mudah

dimengerti

Bagan mudah

dibaca

dan mudah

dimengerti

Bagan mudah

dibaca namun

agak sulit

dimengerti

Bagan agak

sulit dibaca

dan

dimengerti

Perhitung

an Nilai Nilai = x 100

4.2.1. Menuliskan informasi pada teks terkait dengan pertanyaan kapan, mengapa dan

bagaimana yang didapat dari buku

Kriteria Ketercapaian

Ya (skor 5) Tidak (skor 0)

Siswa mampu menuliskan informasi pada teks terkait

dengan pertanyaan kapan, mengapa dan bagaimana

yang didapat dari buku

Siswa mampu Siswa mampu menggunakan bahasa

dan tulisan yang jelas

Jumlah skor

Nilai = x 100

BAHASA INDONESIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

212

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN

(RPPTH)

SIKLUS KE-2 PERTEMUAN KE-2

Satuan Pendidikan : SD Kanisius Sengkan

Kelas/Semester : V/ I

Tema : 2.Udara bersih bagi kesehatan

Subtema : 3. Memelihara Kesehatan Organ Pernapasan

Manusia

Pembelajaran ke : 2

Mapel yang terkait : IPA, Bahasa Indonesia.

Alokasi Waktu : 8 x 35 menit

Hari/Tanggal : Sabtu, 14 maret 2020

A. Tujuan Pembelajaran

IPA

2.1.1.1 Melalui proses pembelajaran, siswa mampu menunjukakan sikap

berpikir kritis dalam memahami cara memilihara organ pernapasan

pada manusia

3.2.1.1 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu mengindetifikasi minimal

2 cara memilihara kesehatan organ pernapasan

3.2.1.2 Melalui kegiatan diskusi, siswa mampu menganalisis minimal 2

contoh dari memilihara kesehatan pernapasan pada manusia

4.2.1.1 Melalui penjelasan guru, siswa mampu membuat minimal 1 poster

tentang cara memilihara organ pernapasan pada manusia.

Bahasa Indonesia

3.2.1.1 Melalui penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi minimal 1

informasi baru yang didapat dari kosakata baru dalam sebuah teks

bacaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

213

4.2.1.1 Melalui penjelasan guru, siswa mampu menyampaikan minimal 1

informasi pada teks bacaan terkait dengan kosakata baru dalam

sebuah teks

B. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan

bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,

tetangga, dan negara.

3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan

mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah,

di sekolah, dan tempat bermain.

4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,

kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,

sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat dan tindakan yang mencerminkan perilaku

anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator

1. IPA

2.1 Menerapkan sikap berpikir

kritis dalam memahami organ

pernapasan dan fungsinya serta

cara memelihara kesehatan

organ pernapasan manusia.

2.1.1 Menunjukan sikap berpikir

kritis dalam memahami cara

memilihara organ pernapasan pada

manusia

3.2. Menjelaskan organ

pernapasan dan fungsinya pada

hewan dan manusia, serta cara

memelihara kesehatan organ

pernapasan manusia

3.2.1 Mengidentifikasi cara

memilihara kesehatan organ

pernapasan pada manusia

3.2.2 Menganalisis contoh dari

memilihara kesehatan pernapasan

pada manusia

4.2. Membuat model sederhana

organ pernapasan manusia

4.2.1 Membuat poster tentang cara

merawat organ pernapasan pada

manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

214

No. Mapel Kompetensi Dasar Indikator

1. IPA

2.1 Menerapkan sikap berpikir

kritis dalam memahami organ

pernapasan dan fungsinya serta

cara memelihara kesehatan

organ pernapasan manusia.

2.1.1 Menunjukan sikap berpikir

kritis dalam memahami cara

memilihara organ pernapasan pada

manusia

2.

Bahasa

Indonesia 3.2 Mengklasifikasi informasi

yang didapat dari buku ke

dalam aspek: apa, di mana,

kapan, siapa, mengapa,

dan bagaimana

3.2.1 Mengidentifikasi informasi

yang didapat dari kosakata baru

dalam sebuah teks bacaan

4.2 Menyajikan hasil klasifikasi

informasi yang didapat dari

buku yang dikelompokkan

dalam aspek: apa, di

mana, kapan, siapa,

mengapa, dan bagaimana

menggunakan kosakata

baku

4.2.1 Menyampaikan Informasi pada

teks terkait dengan kosakata baru

dalam sebuah teks

D. Materi Pembelajaran

IPA : Cara memilihara organ pernapasan pada manusia

Bahasa Indonesia : Menemukan Informasi dari Teks Bacaan

E. Pendekatan, Model, Metode, dan Teknik Pembelajaran

Pendekatan Pembelajaran : Tematik Ingratif, Saintifik

Model Pembelajaran : PBL (Problem based learning)

Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, dan

Ceramah.

Teknik/Tipe : -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

215

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Sintaks Model

Pembelajaran

Problem based

learning

Deskripsi kegiatan

pembelajaran

Alokasi

waktu

Penggalan 1 (3x35)

Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan

salam.

2. Siswa renungan bersama

di dampingi guru di kelas.

3. Siswa melakukan presensi

bersama dengan guru.

4. Siswa membaca buku

atau cerita yang telah di

siapkan. ( Literasi)

5. Siswa dan Guru membuat

sebuah kesepakatan.

6. Siswa menyanyikan lagu

“Disini senang disana

senang” (Motivasi)

7. Siswa dan guru

melakukan tanya-jawab

tentang apa yang terjadi

jika udara bersih?.

(Apersepsi)

8. Siswa dijelaskan tentang

tema/sub tema, tujuan

pembelajaran, kompetensi

yang akan di capai dan

skenario pembelajaran

yang akan dilaksanakan

(Orientasi)

10 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan

Orientasi

permasalahan

kepada siswa

9. Siswa dibagikan ke dalam

beberapa kelompok yang

terdiri dari 4-5 orang.

10. Guru menyediakan media

CIRCLE Q.

11. Siswa diberikan

penjelasan tentang cara

85 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

216

penggunaan media

CIRCLE Q. (Mengamati)

12. Siswa diminta untuk

menunjukkan 1 orang

dalam kelompok sebagai

perwakilan untuk

memainkan media

CIRCLE Q.

13. Siswa memainkan media

tersebut sesuai dengan

cara penggunaan yang

telah dijelaskan oleh guru.

14. Siswa mengambil kartu

pertanyaan sesuai dengan

nomor yang telah

ditargetkan

15. Siswa menemukan sebuah

masalah yang berkaitan

dengan cara memilihara

organ pernapasan pada

manusia dari balik kartu

tersebut

16. Siswa menunjukan

permasalahan yang ada

pada kartu tersebut ke

dalam kelompok

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

17. Guru membagikan LKPD

untuk menjawab atau

menyelesaikan

permasalahan dari kartu

pertanyaan yang telah

didapatkan. (Mencoba)

18. Siswa diminta untuk

berdiskusi untuk

menyusun strategi atau

cara-cara untuk

memecahkan masalah

yang telah didapatkan

dalam kelompok.

19. Siswa menuliskan

informasi-informasi yang

berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

217

permasalahan di LKPD.

20. Siswa yang masih

mengalami kesulitan

diibantu oleh guru.

Langkah 3:

Membantu

investigasi mandiri

dan kelompok

21. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk mengidentifikasi

penangan pada

permasalahan sesuai

dengan strategi yang

sudah di susun.

22. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk menuliskan

ide/pendapat yang

ditemukannya untuk

menyelesaikan

permasalahan yang ada.

(Menalar)

23. Siswa diminta kelompok

untuk mengumpulkan

ide/pendapat yang

ditemukan oleh anggota

kelompok.

24. Siswa dimasing-masing

kelompok memilih

ide/pendapat yang paling

tepat untuk penyelesaian

masalahan tersebut dari

berbagai ide yang ada.

25. Guru membimbing setiap

kelompok untuk dapat

melakukan penyeleksian

ide/pendapat sebagai

alternatif untuk penemuan

solusi untuk

menyelesaikan masalah.

Langkah 4:

Mengembangkan

dan

26. Siswa diminta untuk

menyiapkan laporan

berupa poster dari hasil

diskusi kelompok secara

rapi, rinci, dan sistematis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

218

mempresentasikan

hasil karya

27. Setiap kelompok diminta

untuk membuat atau

menyusun poster tentang

cara merawat organ

pernapasan pada manusia.

28. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk mempersiapkan

hasil diskuis untuk

presentasi.

29. Setiap kelompok diundi

untuk maju presentasi ke

depan kelas.

30. Siswa melakukan

presentasi sesuai nomor

undian.

(Mengkomunikasikan)

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

31. Siswa diarahkan untuk

bertanya/berpendapat

kepada kelompok yang

sedang presentasi.

(Menanya)

32. Siswa diberikan

penguatan oleh guru

33. Siswa bersama kelompok

diminta untuk

mengumpulkan semua

hasil diskusi setiap

kelompok.

34. Siswa diminta untuk

menarik kesimpulan dari

jawaban-jawaban yang

telah disampaikan di

kelas.

35. Siswa diberikan tayangan

video tentang penjelasan

secara detail mengenai

materi cara memilihara

organ pernapasan pada

manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

219

Kegiatan akhir

36. Guru memberikan soal

evaluasi kepada siswa.

37. Siswa diminta untuk

membaca buku tematik.

38. Siswa diminta untuk

istirahat

10 menit

Penggalan 2 (3 x 35 menit)

Awal

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru menanyakan kabar

siswa setelah istirahat

3. Guru melakukan tepuk

semangat.

4. Siswa ditanyakan

mengenai materi yang

telah diajarkan

sebelumnya

5. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

(orientasi)

5 menit

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan

Orientasi

permasalahan kepada

siswa

6. Guru membagikan teks

bacaan tentang cara

merawat pernapasan pada

manusia

7. Siswa diminta untuk

mengamati teks bacaan

tersebut (Mengamati)

8. Siswa diberikan

pertanyaan kepada siswa

“apa yang kalian dapatkan

dari teks bacaan

tersebut”?

9. Siswa mendengarkan

penjelasan dari guru.

25 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

220

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

10. Siswa dibagi ke dalam

beberapa kelompok

11. Siswa diminta untuk

berdiskusi menemukan

informasi yang

didapatkan dari teks

bacaan yang telah di

bagikan.

12. Siswa dalam kelompok

menyusun strategi untuk

menemukan informasi

yang baru dari teks

bacaan

13. Siswa menuliskan data-

data yang digunakan

untuk menemukan

informasi yang baru dari

teks bacaan.

Langkah 3:

Membantu

investigasi mandiri

dan kelompok

14. Siswa bersama kelompok

mengomunikasikan

rencana yang telah dibuat.

15. Siswa bersama kelompok

diminta untuk membuat

daftar kosakata baru dari

teks bacaan.

Langkah 4:

Mengembangkan dan

mempresentasikan

hasil

16. Siswa diminta untuk

mencari arti dari kosa

kata dari kamu besar

bahasa indonesia.

17. Siswa bersama kelompok

berdiskusi untuk

menemukan arti dari

kosakata baru.

18. Siswa bersama kelompok

diminta untuk

menyimpulkan kosa kata

yang mereka dapatkan

membentuk sebuah

informasi yang baru.

19. Siswa diminta untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

221

presentasi hasil diskusi di

depan kelas.

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

20. Setiap kelompok yang

tidak presentasi

memberikan tanggapan

kepada kelompok yang

presentasi.

21. Guru memberikan

penguatan kepada setiap

kelompok.

22. Siswa bersama guru

menganalisis dan

mengevaluasi hasil

diskusi yang telah

dipresentasikan

Penutup 23. Guru menyampaikan

rencana pembelajaran

untuk pertemuan

selanjutnya.

24. Siswa diberikan motivasi

oleh guru.

25. Siswa diminta untuk

istirahat

5 menit

Penggalan 3 (2x35)

Kegiatan Awal 1. Guru mengucapkan

salam.

2. Guru mengajak siswa

untuk melakukan tepuk

semangat” (Motivasi)

3. Siswa dan guru

melakukan tanya-jawab

pembelajaran

sebelumnya. (Apersepsi)

4. Siswa di jelaskan tentang

tema/sub tema, tujuan

pembelajaran,

kompetensi yang akan di

capai dan skenario

pembelajaran yang akan

dilaksanakan (Orientasi)

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

222

Kegiatan Inti

Langkah 1:

Memberikan

Orientasi

permasalahan

kepada siswa

21. Siswa diberikan teks

bacaan yang berjudul

“manfaat udara bersih

Siswa diberikan diberikan

daftar pertanyaan okeh

guru yang berkaitan

dengan teks bacaan

tersebut.

50 menit

Langkah 2:

Mengorganisasikan

siswa untuk belajar

22. Guru membagikan siswa

ke dalam beberapa

kelompok yang terdiri dari

4-5 siswa.

23. Siswa diminta untuk

berdiskusi untuk

menjawaban daftar

pertanyaan tersebut.

24. Setiap kelompok

menyusun strategi untuk

menjawab daftar

pertanyaan tersebut.

25. Siswa menuliskan data-

data yang berkaitan

dengan daftar pertanyaan.

Langkah 3:

Membantu

investigasi mandiri

dan kelompok

24. Siswa dalam masing-

masing kelompok diminta

untuk mengumpulkan ide

yang ditemukannya untuk

menyelesaikan

permasalahan tersebut

11. Siswa bersama kelompok

menyusun setiap jawab-

jawaban yang di

sampaikan oleh anggota

kelompok.

12. Siswa mencatat kosakata

yang baru dari setiap

jawaban di daftar

pertanyaan.

Langkah 4:

Mengembangkan

dan

13. Siswa membuat sebuah

kesimpulan dari semua

jawaban yang ada

sehingga membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

223

mempresentasikan

hasil karya

sebuah informasi yang

mereka temukan dalam

teks bacaan.

14. Siswa diminta dalam

kelompok untuk

mempresentasikan hasil

diskusi secara bergantian.

Langkah 5:

Menganalisis dan

mengevaluasi.

15. Siswa yang tidak

presentasi memberi

tanggapan atau pertanyaan

kepada kelompok yang

presentasi

16. Guru memberikan

penguatan atas kemauan

siswa.

17. Siswa bersama kelompok

diminta untuk

mengumpulkan semua

hasil diskusi.

18. Dengan tanya jawab, guru

mengarahkan semua siswa

pada kesimpulan

mengenai permasalahan

tersebut

Kegiatan akhir

19. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan

tentang materi yang

dipelajari hari ini.

20. Guru memberikan

refleksi kepada siswa

dengan menyakan

perasaan setelah

mengikuti pembelajaran

hari ini.

21. Siswa diminta untuk doa

pulang.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

224

G. Media, Alat, dan Sumber Belajar

a. Sumber belajar

Buku Siswa Tema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Buku GuruTema : 2 Udara bersih bagi kesehatan. Kelas V (Buku Tematik

Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2013 Rev.2017).

Internet

b. Media

CIRCLE Q

H. Penilaian

No Mapel Domain Kompetensi dasar Teknik

penilaian

Instrumen

penilaian

1. IPA

Sosial 2.1.1 Menunjukan sikap

berpikir kritis dalam

memahami cara merawat

organ pernapasan pada

manusia.

Obsevasi

Lembar

observasi, rubrik

penilaian, dan

pedoman

penilaian

Pengetahuan 3.2.1 Mengindetifikasi cara

memelihara kesehatan organ

pernapasan.

Tes

Tertulis

Kisi-kisi soal,

soal tes isian,

kunci jawaban,

dan pedoman

penilaian

3.2.1 Mengidentifikasi cara

memilihara kesehatan organ

pernapasan pada manusia

3.2.2 Menganalisis contoh

dari memilihara kesehatan

pernapasan pada manusia

Tes

Tertulis

Kisi-kisi soal,

soal tes isian,

kunci jawaban,

dan pedoman

penilaian

Keterampilan 4.2.1 Membuat poster

tentang cara merawat organ

pernapasan.

Produk

Lembar

penilaian, rubrik

dan pedoman

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

225

I. Lampiran

Daftar Lampiran

1. Materi Pembelajaran

2. Media Pembelajaran

3. Lembar Kerja Peserta Didik

4. Rubrik dan Instrument Penilaian dan Kunci Jawaban KD-2

5. Rubrik dan Instrument Penilaian dan Kunci Jawaban KD-3

6. Rubrik dan Instrument Penilaian KD-4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

226

Setiap orang berusaha selalu menjaga kesehatan organ pernapasan. Saat sakit kita

perlu segera berobat. Namun, kita juga dapat mencegah penyakit pada sistem

pernapasan dengan memelihara organ pernapasan. Berikut cara-cara memelihara

organ pernapasan:

1. Menjaga kesehatan organ pernapasan

a. makan makanan bergizi agar daya tahan tubuh terjaga baik,

b. berolahraga teratur supaya alat-alat pernapasan terlatih baik sehingga

b. dapat bekerja dengan baik,

c. istirahat cukup, dan

d. posisi tidur benar (miring ke kanan dan jangan telungkup).

2. Menghindari zat-zat yang dapat merusak organ pernapasan

a. tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok karena banyak

b. mengandung racun,

c. menggunakan masker saat berada di lingkungan kotor,

d. mengurangi konsumsi makanan dan minuman dingin karena jaringan

e. paru-paru sensitif terhadap dingin,

f. menghindari makanan dan minuman mengandung banyak gula dan

bahan kimia karena dapat merangsang lendir pada paru-paru sehingga

kapasitas udara yang disimpan dalam paru-paru akan lebih sedikit.

3. Merawat organ pernapasan

a. membersihkan rongga hidung secara teratur (bulu halus dan rambut

b. hidung berfungsi menyaring kotoran),

c. memeriksa kesehatan pernapasan secara teratur ke dokter.

4. Menjaga kesehatan lingkungan sekitar

a. membuat sebanyak mungkin ventilasi dalam rumah untuk menjaga sirkulasi

udara,

IPA

Cara memilihara organ pernapasa pada manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

227

b. menjaga kebersihan lingkungan supaya tidak banyak debu beterbangan yang

akan ikut masuk ke dalam organ pernapasan saat kita menghirup napas,

c. membuat udara bersih di lingkungan sekitar rumah dengan menanam

banyak tumbuhan hijau, serta

d. mencegah ruangan lembap karena virus dan bakteri mudah berkembang di

ruangan dengan kelembapan tinggi

Pada pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang kosakata baru dalam sebuah

teks bacaan. Teks bacaan hari berkaitan dengan cara memilihara orga pernapasan

pada manusia.

Teks bacaan

Tips Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan

Pola hidup sehat sangat berpengaruh besar pada kehidupan sehari-hari,

begitu juga dengan kesehatan pernapasan. Berbagai bakteri mampu menjadikan

kesehatan pernapasan menurun yang dapat memicu berbagai penyakit antara lain

asma, TBC, sinusitis, pneumonia, batuk, sesak napas dan bronchitis. Namun hal

tersebut dapat diminimalisir dengan pola hidup yang sehat dan selalu

memperhatikan lingkungan. Beberapa sikap hidup yang sehat dapat anda

lakukan dalam keseharian anda dan yang pasti murah adalah: pertama

berolahraga dengan teratur Olahraga dengan durasi minimal 30 menit persehari

mampu nyehatkan jantung sebagai pemompa peredaran darah ke seluruh tubuh.

Kedua Tidak merokok Merokok bukan hanya berdampak negatif bagi perokok

saja, namun berdampak pula bagi orang lain. Tidak tanggung-tanggung penyakit

yang bisa desebabkan oleh asap rokok sangat banyak sebagaimana yang tertera

pada kemasannya (Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung,

impotensi, gangguan kehamilan dan janin). Jadi, bagi kita yang menginginkan

kesehatan terutama kesehatan pernapasan alangkah baiknya untuk tidak

merokok. Beberapa Menghindari makanan dan minuman yang beralkohol Saat

BAHASA INDONESIA

TEKS BACAAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

228

sedang muntah disebabkan makanan atau minuman beralkohol seseorang dapat

tersedak, jika muntahan tersebut memblokir jalur pernapasan dan sebagian

residunya terhisap masuk ke dalam paru-paru maka hal terebut bisa berakibat

fatal. Apabila terjadi indikasi terkena penyakit pernapasan segera konsultasikan

ke dokter sebagai bentuk pencegahan terjadinya penurunan kualitas kesehatan

anda.

Berikut daftar kosakata baru dari teks di atas: impotensi dll. Dari koskata baru

itu nantinya akan dibuat sebuah kalimat baru dan tentunya informasi baru.

CIRCLE Q

Petunjuk Kegiatan:

Pilihlah salah satu anggota kelompok untuk memainkan media CIRCLE Q.

Tembaklah CIRCLE Q menggunakan pistol yang telah di sediakan

LKPD

Nama Anggota Kelompok:

1___________ 4. ___________

2___________ 5. ___________

3___________

MEDIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

229

Ambillah nomor kartu didalam box kartu sesuai dengan nomor yang terkena peluru

pistol di CIRCLE Q.

Kemudian selesaikan masalah yang ada dalam kartu tersebut kedalam kotak yang

telah di sediakan!

Setiap anggota kelompok wajib mengeluarkan minimal satu solusi dari permasalahan

tersebut.

Petunjuk Kegiatan:

1. Buatlah sebuah poster tentang cara merawat organ pernapasan pada

manusia!!

LKPD 2

Nama Anggota Kelompok:

1. 4

2 5

3

Poster cara merawat organ pernapasan

KOTAK JAWABAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

230

Mupel IPA

Indikator 2.1.1 Menunjukan sikap berpikir kritis dalam memahami gangguan pernapasan pada manusia

Jenis : Observasi

Lembar

penilaian LEMBAR OBSERVASI KI-2

Mupel : IPA Hari, tanggal: . . .

KD : 2.1

Petunjuk :

- Berilah angka 1 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan kesesuaian dengan hasil

pengamatan

- Berilah angka 0 pada kolom (1,2,3,4,5,6,7,8) jika menunjukkan ketidaksesuaian dengan

hasil pengamatan

No. Nama Siswa

Indikator 2.1.1 Jumlah

Skor Aspek yang diamati

1 2 3 4 5 6 7 8

1

2

3

4

5

dst.

INSTRUMEN PENILAIAN KI-2

Aspek Sikap Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

231

Rubrik penilaian indikator 2.1

Lampiran 5: Instrument penilaian dan Rubrik Penilaian KI-3

KISI-KISI SOAL

Kelas/Semester : V/ 1

Tema : 2. Udara bersih bagi kesehatan

Subtema/ Pembelajaran : 3. Memilihara organ pernapasan pada manusia.

No Indikator Deskripsi (aspek yang diamati) Ya

(1)

Tidak

(0)

1 Bertanya Dan Menjawab

Pertanyaan

1. Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai dengan

permasalahan yang di bahas

2. Siswa mampu menjawab pertanyaam sesuai dengan

permasalahan yang di bahas

2 Menarik kesimpulan-

kesimpulan dan

kesamaan-kesamaan

yang diperlukan

3. Siswa mampu menarik kesimpulan dari permasalahan

yang dibahas

3 Mengumpulkan dan

menyusun informasi

yang diperlukan

4. Siswa dapat menyusun informasi dari masalah yang

dibahas

4 Merumuskan masalah 5. Siswa dapat menemukan masalah yang berkaitan

dengan materi yang disampaikan

5 Menemukan cara-cara

yang dapat dipakai untuk

menangani masalah-

masalah

6. Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk

menyelesaikan masalah yang dibahas dengan benar..

6 Menganalis argumen 7. Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat dan

yang belum tepat

8. Siswa mampu memilih satu pendapat yang menarik

untuk di bahas

INSTRUMEN PENILAIAN KD-3

IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

232

No

Mapel

KD

Indikator Soal

Bentuk

Soal

Bobot

No.

Soal

1 IPA 3.2. Menjelaskan organ

pernapasan dan

fungsinya pada hewan

dan manusia, serta cara

memelihara kesehatan

organ

pernapasan manusia

3.2.1 Mengindetifikasi

cara memelihara

kesehatan organ

pernapasan manusia

1. Pilihan

ganda

2. Esai

9

10

16-24

6-7

3.2.2 Menganalisis

contoh dari memilihara

kesehatan pernapasan

pada manusia

1. Pilihan

ganda

2. Esai

6

15

25-30

8-10

3.2.1. Mengidentifikasi minimal 1 informasi baru yang didapat dari kosakata baru

dalam sebuah teks bacaan.

Daftar soal isian

Jawablah soal dibawah ini sesuai dengan teks bacaan yang telah dibagikan!

1. Buatlah daftar kosakata baru minimal 5 kata baru dalam sebuah teks bacaan

yang telah dibagikan!

2. Carilah arti dari kosakata baru tersebut dalam KBBI yang telah dibagikan!

Rubrik penskoran

Kriteria

Skor

Soal nomor 1

1. Jika jawaban siswa mengandung 5 kosakata baru yang sesuai

dengan teks bacaan, maka diberi skor 5

2. Jika jawaban siswa mengandung 4 kosakata baru yang sesuai

dengan teks bacaan, maka diberi skor 4

Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

233

3. Jika jawaban siswa mengandung 3 kosakata baru yang sesuai

dengan teks bacaan, maka diberi skor 3

4. Jika jawaban siswa mengandung 2 kosakata baru yang sesuai

dengan teks bacaan, maka diberi skor 2

5. Jika jawaban siswa mengandung 1 kosakata baru yang sesuai

dengan teks bacaan, maka diberi skor 1

6. Jika siswa tidak menjawab soal maka di beri skor 0

4. Jika jawaban siswa memuat arti kosakata baru sesuai dengan KBBI

maka diberi skor 5

5. Jika jawaban siswa memuat arti kosakata baru namun tidak sesuai

dengan KBBI maka diberi skor 2

6. Jika siswa tidak menjawab diberi skor 0

Soal nomor 2

Nilai : nomor 1 + nomor 2

Lampiran 6: Instrument Penilaian KI-4

Mupel : IPA

Indikator : 4.2.1 Membuat poster tentang cara merawat organ pernapasan pada manusia

Jenis : Produk

Lembar

penilaian

LEMBAR PENILAIAN PRODUK KD-4 IPA

No. Nama Kelompok

Indikator

4.3.1 Nilai

Skor

4 3 2 1

1.

2.

3.

4.

5

6

7

8

dst.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

234

Rubrik

penilaian

RUBRIK PENILAIAN

Perhitungan

Nilai Nilai = x 100

4.2.1. Menyampaikan informasi pada teks bacaan terkait dengan kosakata baru dalam

sebuah tes

Rubrik penilaian (lisan)

Kriteria

Ketercapaian

Ya

(skor 5)

Tidak

(skor 0)

Siswa mampu menyampaikan informasi pada teks bacaan

terkait dengan kosakata baru dalam sebuah teks

Siswa mampu menyampaikan informasi dengan percaya

diri, suara yang lantang dan jelas

Jumlah skor

Nilai = x 100

Bahasa Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

235

Lampiran 16: Kondisi Awal

Sikap Berpikir Kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

236

Hasil Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

237

Lampiran 17: Hasil Rangkuman Nilai Setiap Indikator Sikap Berpikir

Kritis Siswa

No Deskriptor Indikator Kondisi

Awal

Siklus

I

Siklus

II

1 Siswa mampu mengajukan pertanyaan sesuai

dengan permasalahan yang dibahas

72,41 73,27 93,96

2 Siswa mampu menjawab pertanyaan sesuai

dengan permasalahan yang dibahas

68,96 72,40 97,41

3 Siswa mampu menarik kesimpulan dari

permasalahan yang dibahas

44,82 57,76 91,37

4 Siswa dapat menyusun informasi dari masalah

yang dibahas

51,72 62,92 79,30

5 siswa dapat menemukan masalah yang

berkaitan dengan materi yang disampaikan

13,80 59,48 77,58

6 Siswa dapat menemukan strategi-strategi untuk

menyelesaikan masalah yang dibahas dengan

benar

24,13 58,61 76,71

7 Siswa dapat membedakan pendapat yang tepat

dan belum tepat

6,90 68,21 75

8 Siswa mampu memilih satu pendapat yang

menarik untuk dibahas

10,34 60,34 72,35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

238

Lampiran 18 : Foto Kegiatan Belajar

Mengorientasikan siswa ke dalam

suatu masalah Mengorganisasikan siswa untuk belajar

dengan pembagian kelompok

Siswa melakukan insvetigasi mandiri

dan kelompok untuk mencari solusi

Siswa melakukan presentasi hasil

diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

239

Siswa melakukan tanya jawab pada saat presentasi. Siswa aktif bertanya kepada

kelompok yng persentasi. Siswa menunjukkan sikap berpikir kritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

240

Menganalis dan mengevaluasi hasil diskusi dan presentasi. Siswa menunjukkan sikap berpikir

kritis. Dua siswa yang berdiri di depan kelas merupakan siswa yang menyampaikan hasil

kesimpulan dari presentasi yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

241

Mencari permasalahan melalui tayangan

video

Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I

Foto bersama

Siswa mengerjakan soal evaluasi

siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL ...repository.usd.ac.id/37550/2/161134219_full.pdfi PENINGKATAN SIKAP BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V TERHADAP PEMBELAJARAN

242

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Janista Windi Mareti merupakan anak kedua dari

empat bersaudara yang lahir pada tanggal 25 Januari

1998 di Banjur, Kabupaten Ketapang Kalimantan

Barat. Peneliti menempuh pendidikan sekolah dasar

di SDN 03 Simpang Dua, Ketapang, Kalimantan

Barat. Pendidikan sekolah menengah pertama di

SMPN 01 Simpang Dua, Ketapang, Kalimantan Barat.

Pendidikan menengah atas di SMA Santo Paulus

Pontianak, Kalimantan Barat. Tepat pada tahun 2016,

peneliti menlanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama kuliah, peneliti

mengikuti UKM di bidang seni bela diri yaitu Taekwondo dan pernah menjadi

pengurus UKM selama satu tahun di periode 2016-2017. Diakhir masa

pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma peneliti menulis skripsi

dengan judul: “Peningkatan Sikap Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa

Kelas V terhadap Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Problem

Based Learning”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI