peningkatan prestasi belajar ips …eprints.uny.ac.id/49023/1/nia widyawati fitri...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI KRAWITAN,
KABUPATEN SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nia Widyawati Fitri Puspitarini
NIM 13108241001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
APRIL 2017
ii
iii
iv
v
MOTTO
What I hear, I forget.
What I hear, see, and ask questions about or discuss with someone else, I
begin to understand.
What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill.
What I teach to another, I master (Silberman)
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui. (Terjemahan Q.S. Al-Baqarah 216)
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. (Terjemahan Q.S. Al-Insyirah 6-7)
vi
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya Alhamdulillah saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini saya
persembahkan kepada :
1. Orang tua tercinta, Ibu Sri Handayani dan Bapak Sarwiyono yang selalu
mendoakan dan telah memberikan dukungan moral maupun material kepada
saya selama ini.
2. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta
vii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI KRAWITAN,
KABUPATEN SLEMAN
Oleh
Nia Widyawati Fitri Puspitarini
NIM 13108241001
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS
menggunakan pembelajaran aktif card sort pada siswa kelas V SD Negeri Krawitan
Kabupaten Sleman.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek
penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Krawitan yang berjumlah 17 siswa.
Desain PTK menggunakan Kemmis dan Taggart yang meliputi perencanaan,
tindakan dan observasi, serta refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.
Teknik pengumpulan data berupa tes untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Instrumen tes divalidasi oleh dosen ahli. Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif untuk menganalisis data prestasi belajar siswa.
Terdapat peningkatan prestasi belajar dari pra tindakan, siklus I, dan siklus
II. Tahap pra tindakan menunjukkan prestasi belajar IPS siswa kelas V tergolong
rendah yaitu diperoleh ketuntasan belajar sebesar 5.88 %. Pada siklus I, ketuntasan
belajar siswa sebesar 52,94 %. Ketuntasan belajar siswa tersebut mengalami
peningkatan sebesar 47.06%. Pada siklus II, dengan adanya perbaikan prestasi
belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 35,30% yaitu diperoleh ketuntasan
sebesar 88,24%. Prestasi belajar IPS siswa pada siklus II telah memenuhi indikator
keberhasilan penelitan yang telah ditetapkan yaitu 75% dari jumlah siswa kelas V SD
Negeri Krawitan dengan KKM sebesar ≥ 60. Jadi hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan pembelajaran aktif card sort dapat meningkatkan prestasi belajar IPS
siswa kelas V.
Kata kunci: prestasi belajar, card sort, IPS
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, ilham, kesehatan, kekuatan, dan hidayah sehingga
peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Peningkatan
Prestasi Belajar IPS Menggunakan Pembelajaran Aktif Card Sort Pada Siswa Kelas
V SD Negeri Krawitan, Kabupaten Sleman”
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Tugas
Akhir Skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan Studi Strata I untuk
mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari adanya
kerjasama, bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Berkenaan dengan
hal tersebut, penulis meyampaikan ucapkan terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang
telah memberikan ijin penelitian, fasilitas, dan kemudahan sehingga
penulisan skripsi ini berjalan lancar.
2. Ketua jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang telah memberikan bantuan,
dukungan, dan kemudahan selama proses penyusunan proposal sampai
degan selesainya Tugas Akhir Skripsi ini.
3. Ibu Safitri Yosita Ratri, S.Si, M.Pd, M.Ed. Dosen Pembimbing Skripsi
sekaligus validator yang telah memberikan semangat, dukungan,
bimbingan, dan memberikan saran/masukan perbaikan sehingga
penelitian Tugas Akhir Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Sekar Purbarini K, M.Pd. dosen pembimbing akademik yang
memberikan dorongan dan bimbingan dalam kegiatan perkuliahan.
ix
5. Bapak dan ibu dosen jurusan PSD yang telah memberikan ilmu.
6. Bapak Juwari, S.Pd.SD. selaku kepala sekolah SD Negeri Krawitan yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di
kelas V SD Negeri Krawitan dan Ibu Sunarti, S.Pd.SD. guru kelas V SD
Negeri Krawitan yang telah membantu sehingga proses penelitian
berjalan dengan lancar.
7. Siswa kelas V SD Negeri Krawitan yang telah bersedia sebagai subjek
dalam pelaksanaan penelitian.
8. Kedua kakak saya Ika Astina P dan Gusdiyana K beserta keluarganya
yang selalu mendukung.
9. Sahabat-sahabat saya Ananda Galuh S, Khoiria Hikmawati, Yuliana
Muharomah, Ulin Nuskhi M, Laily Khoiril Hana, yang bersedia menjadi
tumpuan keluh kesah dan kesediaannya unuk membantu dalam
selesainnya skripsi ini.
10. Serta teman-teman PGSD kelas B angkatan 2013 yang telah memberikan
dukungan.
Demikian skripsi ini disusun, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikan sumbangan bagi semua pihak.
x
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN PERSETUJUAN ............................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN SURAT PERNYATAAN ................. Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 7
C. Batasan Masalah ............................................................................................ 7
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar IPS ........................................................ 10
1. Hakikat Belajar ....................................................................................... 10
2. Prestasi Belajar ....................................................................................... 11
3. Pengertian IPS ........................................................................................ 14
4. Tujuan Pembelajaran IPS SD ................................................................. 16
5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS SD ................................................. 18
6. Prestasi Belajar IPS ................................................................................ 19
B. Pembelajaran Aktif Card Sort ..................................................................... 19
1. Pembelajaran Aktif ................................................................................. 19
xi
2. Pembelajaran Aktif Card Sort dan Langkah-langkah Pembelajarannya 23
3. Karakteristik Pembelajaran Aktif Card Sort .......................................... 25
4. Pembelajaran Aktif Card Sort Pada Mata Pelajaran IPS ....................... 27
C. Karakteristik Siswa Kelas V SD .................................................................. 28
D. Penelitian yang Relevan .............................................................................. 31
E. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 33
F. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 34
G. Definisi Operasional Variabel ..................................................................... 35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 36
B. Setting Penelitian ......................................................................................... 37
C. Subjek Penelitian ......................................................................................... 37
D. Desain Penelitian ......................................................................................... 37
E. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 40
F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 41
G. Uji Validitas ................................................................................................. 42
H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 43
I. Indikator Keberhasilan................................................................................. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................ 46
1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................... 46
2. Kegiatan Pra Tindakan ........................................................................... 46
B. Hasil Penelitian ............................................................................................ 48
1. Siklus I .................................................................................................... 48
2. Siklus II .................................................................................................. 67
C. Pembahasan ................................................................................................. 88
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 92
B. Saran ............................................................................................................ 92
xii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 94
LAMPIRAN .......................................................................................................... 97
xiii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester Siswa Kelas V .......................... 3
Tabel 2. Materi Pelajaran IPS kelas V semester 2 .............................................. 18
Tabel 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ......................................... 42
Tabel 5. Keberhasilan Ketuntasan Belajar .......................................................... 44
Tabel 6. Prestasi Belajar IPS Pra Tindakan ........................................................ 47
Tabel 7. Prestasi Belajar IPS Siklus I.................................................................. 63
Tabel 8. Perbandingan Prestasi Belajar IPS Pra Tindakan dan Siklus I ............. 64
Tabel 9. Prestasi Belajar IPS Siklus II ................................................................ 83
Tabel 10. Perbandingan Prestasi Belajar IPS Pra Tindakan, Siklus I dan II ......... 85
xiv
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 1. Kerangka Berpikir ............................................................................... 34
Gambar 2. Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis & Taggart ....................... 38
Gambar 3. Diagram Prestasi Belajar Pra Tindakan .............................................. 48
Gambar 4. Diagram Prestasi Belajar Siklus I........................................................ 64
Gambar 5. Diagram Prestasi Belajar Pra Tindakan dan Siklus I .......................... 65
Gambar 6. Diagram Prestasi Belajar Siklus II ...................................................... 84
Gambar 7. Diagram Prestasi Belajar Pra Tindakan, Siklus I, ............................... 86
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1. Daftar Nilai UTS siswa kelas V ....................................................... 98
Lampiran 2. Kisi-kisi Soal Pretest (Pra Tindakan) ............................................... 99
Lampiran 3. Kisi-kisi Soal Post test Siklus I ...................................................... 101
Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Post test Siklus II ..................................................... 102
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.................................. 104
Lampiran 6. Card Sort Pada Siklus I .................................................................. 117
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................ 124
Lampiran 8.Card Sort Pada Siklus II Beserta Kunci .......................................... 137
Lampiran 9. Hasil Lembar Kerja Siswa Pada Siklus II ...................................... 141
Lampiran 10. Soal Pre test (Pra Tindakan) ......................................................... 145
Lampiran 11. Kunci Jawaban Soal Pre test (Pra Tindakan)................................ 148
Lampiran 12. Daftar Nilai Pre test (Pra Tindakan) ............................................. 149
Lampiran 13. Prestasi Belajar Tertinggi Pre test (Pra Tindakan) ....................... 150
Lampiran 14. Prestasi Belajar Terendah Pre test (Pra Tindakan) ....................... 153
Lampiran 15. Soal Siklus I .................................................................................. 156
Lampiran 16. Kunci Jawaban Soal Siklus I ........................................................ 160
Lampiran 17. Daftar Nilai Siklus I ...................................................................... 161
Lampiran 18. Prestasi Belajar Tertinggi Siklus I ................................................ 162
Lampiran 19. Prestasi Belajar Terendah Siklus I ................................................ 165
Lampiran 20. Soal Siklus II ................................................................................ 168
Lampiran 21. Kunci Jawaban Soal Siklus II ....................................................... 171
Lampiran 22. Daftar Nilai Siklus II .................................................................... 172
Lampiran 23. Prestasi Belajar Tertinggi Siklus II ............................................... 173
Lampiran 24. Prestasi Belajar Terendah Siklus II .............................................. 176
Lampiran 25, Daftar Rekap Nilai Pre test, Siklus I, dan Siklus II ..................... 182
Lampiran 26. Dokumentasi ................................................................................. 183
Lampiran 27. Surat Keterangan Validasi ............................................................ 187
Lampiran 28. Surat Permohonan Izin Peneltian ................................................. 188
xvi
Lampiran 29. Surat Rekomendasi Penelitian ...................................................... 189
Lampiran 30. Surat Izin Penelitian...................................................................... 190
Lampiran 31. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 191
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mulai diperkenalkan sebagai mata pelajaran
dalam sistem kurikulum di Indonesia sejak tahun 1975. Sejak berlakunya kurikulum
tersebut maka mata pelajaran IPS termasuk dalam salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Dari beberapa mata pelajaran yang diajarkan di
SD, IPS merupakan salah satu mata pelajaran bagi siswa SD. Melalui mata
pelajaran IPS, diharapkan dapat melahirkan warga negara Indonesia yang baik,
bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya, serta warga dunia yang cinta
damai. Selain itu, dengan belajar IPS, siswa juga belajar tentang lingkungan
masyarakat sehingga dapat melatih sikap siswa untuk peka terhadap masalah sosial
yang ada di lingkungan masyarakat. Pernyataan tersebut sesuai dengan pernyataan
Ahmad Susanto (2015: 139) yang menyebutkan bahwa IPS dikembangkan
berdasarkan kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa sehingga dapat membina
warga negara yang baik yang mampu memahami dan menelaah kehidupan sosial di
sekitarnya, aktif berpartisipasi di lingkungan kehidupan, baik di masyarakat,
negara, maupun dunia.
Untuk mencapai tujuan IPS tersebut, maka guru perlu mengetahui,
memahami, menerapkan konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial dalam proses
pembelajarannya. Penerapan ilmu-ilmu sosial yang dicapai oleh siswa SD tersebut
harus disesuaikan dengan taraf perkembangan siswa. Oleh karena itu, maka
diperlukan keterampilan seorang guru dalam mengelola pembelajaran. Pengelolaan
2
kelas memegang peranan penting dalam rangka menciptakan dan mempertahankan
suasana kelas agar belajar dapat berlagsung secara efektif dan efisien. Adapun
upaya yang dapat dilakukan oleh guru supaya pembelajaran efektif dan efisien
adalah dengan pemilihan pendekatan, strategi, metode, dan media yang tepat dalam
menyampaikan materi.
Proses belajar mengajar IPS hendaknya guru dapat mengarahkan dan
membimbing siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan
hati senang tanpa adanya suatu tekanan sehingga tercipta suatu interaksi yang baik
antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan pada Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 19 ayat 1 yang menyatakan bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Hal tersebut
mengandung pengertian bahwa selama proses pembelajaran dilakukan dengan
suasana yang menyenangkan dan dapat memotivasi siswa sehingga siswa dapat
berpartisipasi aktif, kreatif, dan mandiri. Oleh karena itu, penting bagi guru dalam
mengelola pembelajaran dan memfasilitasi siswa dengan gaya dan karakteristik
belajarnya di setiap mata pelajaran. Jika tercipta proses pembelajaran yang baik
akan tercipta prestasi belajar yang baik pula.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan di SD Negeri
Krawitan pada hari Kamis, tanggal 3 November 2016 diperoleh informasi bahwa
3
prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS kelas V masih tergolong
rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain. Berdasarkan data yang
diperoleh nilai rata-rata Ujian Tengah Semester siswa kelas V SD Krawitan Tahun
Ajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Nilai Rata-rata Ujian Tengah Semester Siswa Kelas V No Mata Pelajaran KKM Nilai rata-rata kelas
1 Matematika 56 46,45
2 Bahasa Indonesia 65 60,62
3 IPA 60 61,72
4 IPS 60 46,69
5 PKn 75 69,65
Dari data di atas dapat diketahui bahwa terdapat dua mata pelajaran yang
memiliki nilai rata-rata prestasi belajar yang tergolong rendah dibandingkan dengan
mata pelajaran lainnya yaitu nilai rata-rata prestasi belajar mata pelajaran IPS dan
Matematika. Berdasarkan nilai rata-rata di kedua mata pelajaran tersebut, peneliti
mencari informasi dengan menanyakan kepada guru kelas apakah terdapat
permasalahan dalam proses pembelajaran di kedua mata pelajaran tersebut. Dari
informasi yang diperoleh dari guru kelas tersebut, permasalahan yang terjadi pada
perolehan nilai rata-rata mata pelajaran matematika terjadi karena kurangnya siswa
dalam latihan soal, oleh karena itu guru sudah menemukan solusi yaitu dengan
memberikan soal-soal latihan, sedangkan pada mata pelajaran IPS guru belum
menemukan solusi dalam menangani permasalahan rendahnya nilai rata-rata
prestasi belajar IPS. Nilai rata-rata pada mata pelajaran IPS yang masih rendah
tersebut adalah 46,69, dengan nilai tertinggi 9,67 dan nilai terendah 2,5. Pada Ujian
Tengah Semester tersebut diketahui bahwa siswa yang lulus dari KKM sebanyak 5
anak dan siswa yang belum lulus dari KKM sebanyak 11 anak, sehingga hal ini
4
mendorong peneliti untuk melakukan observasi secara langsung pada pembelajaran
IPS di kelas V SD Negeri Krawitan.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 10 November
2017 di kelas V SD Negeri Krawitan diketahui bahwa pembelajaran IPS belum
menggunakan suatu teknik yang melibatkan siswa. Pembelajaran IPS selama ini
menggunakan pembelajaran ekspositori tanpa disertai media yang inovatif dan
kegiatan yang bervariasi. Pembelajaran ekspositori seringkali memposisikan siswa
menjadi peserta pembelajaran yang berpusat pada guru atau teacher centered.
Siswa mendengarkan dan menyimak buku paket ketika guru menyampaikan materi
pembelajaran IPS tentang Jenis-jenis Usaha di Indonesia di depan kelas tanpa
adanya respon dan pertanyaan dari siswa kepada guru sebagai umpan balik dalam
proses pembelajaran. Setelah guru menyampaikan materi, guru menulis beberapa
catatan penting di papan tulis. Siswa terlihat kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran, hal itu terlihat ketika guru menyampaikan materi tidak semua siswa
yang menyimak pada buku paket, melainkan terdapat siswa yang membuat mainan
dari kertas, bermain dengan alat tulisnya, dan ada yang berbincang dengan
temannya. Kondisi tersebut juga terjadi karena pembelajaran IPS dilaksanakan di
jam pelajaran ke 4-5 sehingga siswa terlihat bosan setelah melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan kegiatan lainnya yang cukup menguras energi. Ketika
pembelajaran berlangsung, guru berkali-kali memberi kesempatan pada siswa
untuk melakukan kegiatan tanya jawab namun tidak ada siswa yang bertanya. Guru
kemudian memancing siswa untuk bertanya jawab dengan memberikan pertanyaan
terkait materi pada hari itu yaitu “anak-anak siapa yang tahu apa saja jenis-jenis
5
usaha perseorangan?” ketika guru memberikan pertanyaan tersebut siswa belum
menjawab, sehingga guru harus memancing kembali dengan menunjuk siswa dan
kemudian siswa pun menjawab. Guru mengalami kesulitan dalam memahami dan
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu,
guru melakukan penilaian setelah pembelajaran berlangsung dengan soal
berdasarkan materi yang baru saja disampaikan oleh guru.
Setelah melakukan wawancara bersama guru kelas V informasi yang
diperoleh adalah sejumlah faktor yang diduga sebagai penyebab rendahnya prestasi
belajar siswa pada UTS semester ganjil tersebut karena siswa merasa kesulitan
dalam memahami materi IPS seperti makna peninggalan sejarah nasional dari masa
Hindu-Budha dan Islam di Indonesia, tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha
dan Islam di indonesia, dan keragaman kenampakan alam dan buatan serta
pembagian wilayah waktu di indonesia. Meskipun guru sudah melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan diskusi kelompok dan tanya jawab namun
belum ada peningkatan dalam prestasi belajar IPS, sedangkan materi IPS pada
semester berikutnya tidak jauh dari materi sejarah Indonesia yaitu sejarah pada
masa kemerdekaan.
Berdasarkan data di atas maka dalam pelaksanaan pembelajaran IPS
diperlukan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran sehingga
prestasi belajar siswa dapat optimal dan tujuan yang diharapkan tercapai.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat tercapai apabila pembelajaran yang
dilakukan dapat mendorong siswa untuk belajar. Siswa belajar dengan sangat baik
apabila siswa dapat mempraktikannya sehingga siswa lebih mudah dalam
6
menerima pelajaran dan pengetahuan yang didapat menjadi lebih bermakna.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Silberman (2013: 11) siswa bisa belajar dengan
sangat baik dari pengalaman konkret yang berlandaskan kegiatan, serta menurut
Khanifatul (2013: 37) seorang guru sebaiknya mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang dapat mendorong siswa belajar untuk mendapatkan
pengetahuan (knowledge), nilai (value), dan keterampilan (skill). Oleh karena itu,
salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara
menerapkan pembelajaran yang tepat. Terkait belum optimalnya prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran IPS kelas V SD Negeri Krawitan, maka peneliti
berupaya menerapkan pembelajaran aktif card sort sebagai salah satu alternatif
pembelajaran.
Pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan
pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat
dilakukannya selama pembelajaran. Jadi pembelajaran aktif cocok digunakan
dalam pembelajaran IPS. Pembelajaran aktif memiliki berbagai macam teknik.
Salah satu teknik yang cocok untuk diterapkan yaitu pembelajaran aktif card sort.
Pembelajaran aktif card sort ini seorang guru menggunakan media kartu yang berisi
informasi kartu yang dibagikan kepada siswa, kemudian siswa melakukan usaha
untuk menemukan kartu berkategori sama (Silberman, 2009: 157). Dengan
menerapkan pembelajaran aktif card sort tersebut menjadikan gerakan fisik lebih
dominan sehingga siswa tidak akan merasa bosan sehingga diharapkan siswa dapat
memahami dan menguasai materi IPS yang berkaitan dengan sejarah Indonesia
karena siswa belajar berdasarkan pengalaman secara langsung. Berdasarkan latar
7
belakang di atas, maka peneliti berminat untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Peningkatan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Pembelajaran Aktif Card Sort
Pada Siswa kelas V SD Negeri Krawitan, Kabupaten Sleman“.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi masalah penelitian ini sebagai
berikut :
1. Penerapan IPS yang dicapai oleh siswa SD harus disesuaikan dengan taraf
perkembangan siswa
2. Kegiatan belajar siswa sebaiknya dengan hati senang tanpa adanya suatu tekanan
sehingga tercipta suatu interaksi yang baik
3. Proses pembelajaran yang baik akan tercipta prestasi belajar yang baik pula.
4. Kurangnya antusias siswa dalam pembelajaran IPS.
5. Prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS rendah.
6. Siswa merasa kesulitan dalam memahami materi IPS.
7. Pembelajaran ekspositori yang digunakan memposisikan siswa menjadi peserta
pembelajaran yang berpusat pada guru.
8. Guru belum pernah menggunakan pembelajaran aktif card sort yang
memberikan kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang
lain.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, tidak semua permasalahan dapat
diteliti oleh peneliti. Permasalahan yang akan diteliti perlu dibatasi sehingga
masalah yang dijadikan objek penelitian akan lebih terarah dan mendalam
8
pengkajiannya. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada identifikasi masalah
nomor 5 yaitu presasi belajar siswa mata pelajaran IPS rendah dan nomor 8 yaitu
guru belum menggunakan pembelajaran aktif card sort.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka rumusan masalah yang diajukan
adalah bagaimana peningkatan prestasi belajar IPS dengan menggunakan
pembelajaran aktif card sort pada siswa kelas V SD Negeri Krawitan, Kabupaten
Sleman?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS dengan menggunakan
pembelajaran aktif card sort pada siswa kelas V SD Negeri Krawitan Kabupaten
Sleman.
F. Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memiliki manfaat baik secara teoritis
ataupun secara praktis.
1. Manfaat secara teori
Penelitian ini dapat memberi informasi bahwa teknik card sort bisa
memperjelas pendekatan pembelajaran aktif dalam pembelajaran IPS.
9
2. Manfaat secara praktis
a. Bagi guru
1) Penelitian ini dapat memberi informasi kepada guru tentang pembelajaran
aktif yang digunakan dalam pembelajaran IPS.
2) Memberikan pengetahuan kepada guru mengenai peningkatan prestasi
belajar IPS siswa dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort.
b. Bagi Siswa
1) Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.
2) Meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran IPS yang dipelajari dengan
menggunakan pembelajaran aktif card sort.
c. Bagi Peneliti
1) Sebagai salah satu bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat di bangku
kuliah
2) Sebagai langkah untuk mengembangkan inovasi dalam pembelajaran yang
lebih baik.
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar IPS
1. Hakikat Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,
2003: 2). Menurut Suyono dan Hariyanto (2011: 9) menyatakan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan
kepribadian. Sejalan dengan kedua pendapat tersebut, menurut Ahmad Susanto
(2015: 4) belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja
dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau
pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan
perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
Piaget (Conny R. Semiawan, 2008: 11) menyebutkan bahwa belajar adalah
adaptasi yang holistik dan bermakna yang datang dari dalam diri seseorang terhadap
situasi baru, sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Nana Sudjana (2002: 28) yaitu belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubuhan pada diri seseorang. Perubahan sebagai
hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah
pengetahuannya, pemahamanya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilannya,
11
kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain
aspek yang ada pada individu.
Berdasarkan dari berbagai pandangan para ahli yang telah dikemukakan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku seseorang yang dilakukan secara sengaja untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru. Perubahan tersebut dapat terbentuk karena
pengalaman yang diperoleh dari pengalaman sendiri, interaksi dengan
lingkungannya maupun melalui ilmu pengetahuan yang diperoleh. Oleh karena itu
dalam belajar siswa diusahakan dapat terlibat dan memperoleh pengalaman secara
langsung sehingga mencapai tujuan belajar.
2. Prestasi Belajar
Zainal Arifin (2009: 12) mengatakan bahwa kata “prestasi” berasal dari
bahasa Belanda yaitu prestatie dan dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi”.
Menurut Sugihartono dkk (2013: 130) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah
pengukuran yang dilakukan oleh guru yang mencerminkan tingkat penguasaan
materi pelajaran bagi para siswa yang terwujud angka maupun pernyataan.
Menurut Muhibbin Syah (2000: 141) prestasi belajar adalah tingkat
keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah
program. Sutratinah Tirtonegoro (2006: 43) prestasi belajar adalah hasil dari
pengukuran usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka,
maupun huruf yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu.
Program atau periode tertentu tersebut misalnya dilakukan setelah mempelajari
materi per bab dengan pemberian ulangan harian, tes tengah semester dan tes
12
semester untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami pelajaran setelah
diberikan guru. Siswa diberikan tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah
belajar bersama dengan guru. Seperti yang dikemukakan oleh Riduwan dan Akdon
(2007: 31) bahwa tes prestasi belajar digunakan untuk mengukur pencapaian
seseorang setelah mempelajari sesuatu. Dengan mengetahui prestasi belajar siswa
dapat diketahui kedudukan siswa di dalam kelas, apakah siswa termasuk kelompok
siswa pandai, sedang atau kurang. Selanjutnya Muhibbin Syah (2003: 135) juga
mengatakan bahwa kegiatan belajar dapat dikatakan efisien apabila dengan usaha
belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi. Jadi, sebuah kegiatan
pembelajaran dikatakan berhasil jika siswa memperoleh prestasi belajar yang baik.
Zainal Arifin (2009: 12) mengemukakan fungsi utama prestasi belajar yaitu :
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
dikuasai siswa.
b. Prestasi belajar sebagai lambang penguasaan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, karena
sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu
pendidikan,
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan. Sebagai indikator intern berarti dapat dijadikan indikator tingkat
produktivitas institusi pendidikan, sedangkan sebagai indikator ekstern berarti
tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator kesuksesan siswa.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) siswa.
13
Menurut Conny R. Semiawan (2008: 13), prestasi belajar anak dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor di bawah ini:
a. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis
Setiap anak dalam perkembangannya perlu dipenuhi kebutuhannya, misalnya
kebutuhan primer, pangan, sandang, rumah, serta kebutuhan untuk mendapatkan
kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya. Pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan itu sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa karena suasana
lingkungan pendidikan bersumber dari pergaulan antara orangtua dengan anak.
b. Inteligensi, Emosi dan Motivasi
Prestasi belajar dipengaruhi oleh kemampuan kognitif serta kemampuan
nonkognitif (motivasi dan emosi). Anak yang memiliki Intelligence Quotient (IQ)
tinggi lebih mudah dalam merencanakan materi yang diajarkan. Namun, Emotional
Intelligence (EQ) juga memengaruh prestasi belajar seseorang. EQ adalah suatu
ukuran yang menunjuk pada kualitas memahami perasaannya sendiri dan
kemampuan ikut mengalami penghayatan perasaan orang lain. Selain itu, motivasi
juga berpengaruh dalam prestasi belajar yaitu keyakinan kemampuan untuk
memeroleh sukses dalam upaya mencapai sasaran yang dicanangkan.
c. Pengembangan Kreativitas
Setiap anak memiliki imajinasi dan kreativitas masing-masing pada otak
kanan mereka. Kreativitas dapat dikembangkan hanya jika guru dan sekolah
memerhatikan hal tersebut. Seorang yang kreatif tentu mempunyai cara-cara
tersendiri dalam melakukan beberapa hal, termasuk dalam belajar. Seorang anak
kretif mempunyai cara tersendiri untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik
14
Berdasarkan dari berbagai pandangan para ahli yang telah dikemukakan di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan
siswa dalam menguasai mata pelajaran setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, maupun huruf dalam aspek
pengetahuan (kognitif). Prestasi belajar sangat penting dilakukan karena untuk
mengetahui kemampuan masing-masing siswa, apakah siswa tersebut sudah paham
atau belum. Selain itu, prestasi belajar dapat digunakan guru sebagai evaluasi dan
refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan. Pengukuran prestasi belajar
tersebut dilakukan dengan menggunakan tes sesuai jenjang kognitif. Pada
penelitian ini, prestasi belajar IPS siswa kelas V SD N Krawitan tergolong rendah
sehingga prestasi belajar IPS siswa harus ditingkatkan.
3. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mulai diperkenalkan sebagai mata pelajaran
dalam sistem kurikulum SD, SMP, dan SMA di Indonesia sejak tahun 1975. Hal
tersebut sesuai dengan pernyataan Sapriya (2009: 7) bahwa istilah IPS di Indonesia
mulai dikenal sejak tahun 1970-an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik
dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam
kurikulum 1975 dalam dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu
nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Istilah IPS atau Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia berasal dari bahasa
asing yaitu social studies. Menurut kesimpulan Ahmad Susanto (2014: 9) dari
pendapat beberapa ahli, pengertian dari studi sosial adalah bidang pengetahuan dan
penelaahan gejala dan masalah sosial di masyarakat yang ditinjau dari berbagai
15
aspek kehidupan sosial, dalam usaha mencari jalan keluar dari masalah-masalah
tersebut. Sedangkan pengertian IPS sendiri adalah bidang studi yang mempelajari,
menelaah, menganalisis gejala, dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau
dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Sesuai dengan pengertian di
atas IPS merupakan bidang studi yang memfokuskan kajian tentang masalah-
masalah sosial yang ada di masyarakat.
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah,
Sosiologi, dan Ekonomi. Hal itu sesuai dengan pendapat Trianto (2010: 171) yang
mengatakan bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial,
seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya.
Selanjutnya Sapriya (2009: 20) mengatakan bahwa IPS di sekolah dasar merupakan
nama mata pelajaran yang berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep
disiplin ilmu sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial
kehidupan. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu
karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta
karakteristik kemampuan berpikir siswa yang bersifat holistik. Hal tersebut
dikarenakan, IPS di tingkat sekolah pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan
para siswa sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge),
ketrampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan
sebagai kemampuan untuk memyelesaikan masalah pribadi maupun sosial serta
kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik.
16
Dari beberapa pengertian tentang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seperti yang
telah dikemukan oleh beberapa ahli di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang terdiri dari integrasi Sejarah, Geografi,
Ekonomi, ilmu sosial lainnya, serta kajian tentang masalah-masalah sosial yang ada
di masyarakat. Integrasi materi sosial tersebut menjadikan IPS di sekolah dasar IPS
terpadu yang mempermudah siswa dalam belajar. Materi pelajaran IPS di sekolah
dasar juga disusun mengacu pada aspek kehidupan nyata siswa sesuai dengan
tingkat kemampuan dan perkembangan siswa.
4. Tujuan Pembelajaran IPS SD
Menurut Ahmad Susanto (2015: 145) tujuan utama pembelajaran IPS ialah
untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala
kesimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang akan terjadi
sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.
Chapin & Messick (Ahmad Susanto, 2015: 147) mengemukakan bahwa tujuan
pembelajaran IPS di sekolah dapat dikelompokan menjadi empat komponen, yaitu:
1) Memberikan kepada siswa pengetahuan tentang pengalaman manusia dalam
kehidupan masyarakat pada masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang
2) Menolong siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk mencari dan
mengolah atau memproses informasi
3) Menolong siswa untuk mengembangkan nilai/sikap demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat
17
4) Menyediakan kesempatan kepada siswa untuk berperan serta dalam kehiduoan
sosial
Dalam Panduan Kurikulum KTSP menurut Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) (2006: 175) mata pelajaran IPS di SD/MI bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya,
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial,
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan,
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Tujuan pembelajaran IPS yang tercantum dalam kurikulum adalah agar
siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna
bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti, tujuan pembelajaran IPS
bukan hanya sekedar membekali siswa dengan berbagai informasi yang bersifat
hafalan (kognitif) saja, akan tetapi pembelajaran IPS harus mampu
mengembangkan kerampilan berpikir, agar siswa mampu mengkaji berbagai
kenyataan sosial beserta permasalahannya. Tujuan yang harus dicapai oleh siswa
sekolah dasar harus disesuaikan dengan taraf perkembangannya, yang dimulai dari
pengenalan dan pemahaman lingkungan sekitar menuju lingkungan masyarakat
yang lebih luas. Dimulai dari lingkungan terdekat menuju lingkungan yang lebih
luas.
18
5. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS SD
Mata pelajaran IPS memiliki ruang lingkup. Ruang lingkup mata pelajaran
IPS di SD dalam BSNP (2006: 176) meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Manusia, Tempat, dan Lingkungan.
b. Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan.
c. Sistem Sosial dan Budaya.
d. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
Selanjutnya ruang lingkup materi IPS yang dipelajari siswa SD kelas V
Semester 2 tertuang dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
yang terdapat di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut:
Tabel 2. Materi Pelajaran IPS kelas V semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Menghargai peranan tokoh
pejuang dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
2.1 Mendeskripsikan perjuangan para
tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang
2.2 Menghargai jasa dan peranan
tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia
2.3 Menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan
2.4 Menghargai perjuangan para
tokoh dalam mempertahankan
kemerdekaan
Berdasarkan data di atas peneliti menggunakan Kompetensi Dasar 2.2
menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia dan Kompetensi Dasar 2.3 yaitu menghargai jasa dan
peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Peneliti memilih materi
19
tersebut dikarenakan menyesuaikan materi yang diajarkan di SD Krawitan supaya
tidak mengganggu pembelajaran di sekolah tersebut,
6. Prestasi Belajar IPS
Prestasi belajar IPS adalah tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai mata
pelajaran IPS yang terdiri dari integrasi Sejarah, Geografi, Ekonomi, dan ilmu
sosial lainya setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, maupun huruf dalam aspek pengetahuan (kognitif).
Pengukuran prestasi belajar IPS dilakukan dengan menggunakan tes sesuai jenjang
kognitif terkait materi IPS yang diajarkan. Prestasi belajar digunakan untuk
mengetahui kemampuan masing-masing siswa apakah siswa sudah memahami
materi IPS atau belum selama kegiatan belajar sehingga guru bisa melakukan
evaluasi dan refleksi terhadap pembelajaran IPS yang dilakukan.
B. Pembelajaran Aktif Card Sort
1. Pembelajaran Aktif
Menurut Warsono dan Hariyanto (2013: 12) pembelajaran aktif didefinisikan
sebagai pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman
belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya
selama pembelajaran. Pembelajaran aktif melibatkan siswa untuk melakukan
sesuatu dan berpikir tentang sesuatu yang sedang dilakukannya. Sedangkan
menurut Martinis Yamin (2007: 82 ) belajar aktif adalah suatu usaha manusia untuk
membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses pembelajaran terjadi
perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan dan keterampilan
20
siswa baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Seperti halnya dengan
pendapat di atas, menurut Hisyam Zaini, dkk. (Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan,
2012: 2) pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang mengajak siswa untuk
belajar secara aktif, artinya mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran.
Dengan ini, mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide
pokok dari materi pembelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa
yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan
nyata. Dengan belajar aktif ini, siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses
pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga fisik. Dengan cara ini, biasanya
siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga prestasi belajar
dapat dimaksimalkan.
Menurut Silberman (2009: 6) belajar sesungguhnya bukanlah dengan cara
menghafal. Hal itu sejalan dengan pendapat Ali Muhtadi (2009: 4) yang
menyatakan bahwa belajar bukanlah sekedar menghafal sejumlah fakta atau
informasi, akan tetapi merupakan peristiwa mental dan proses berpengalaman.
Menghafal yang biasanya dilakukan oleh kebanyakan orang dengan mudahnya
langsung hilang dalam beberapa hal. Belajar tidak dapat ditelan secara keseluruhan.
Untuk mengingat apa yang telah diajarkan siswa harus mencernanya. Belajar yang
sesungguhnya tidak akan terjadi, tanpa ada kesampatan untuk berdiskusi, membuat
pertanyaan, mempraktikkan bahkan mengajarkan pada orang lain. Hal tersebut
terjadi karena pada dasarnya di dalam diri seseorang terdapat prinsip aktif,
keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang
mengendalikan perilaku siswa (Martinis Yamin: 76). Seperti yang disampaikan
21
oleh Confusius (Silberman, 2009 : 1) bahwa “What I hear, I forget (Apa yang saya
dengar, saya lupa), What I see, I remember, (Apa yang saya lihat, saya ingat), What
I do, I understand (Apa yang saya lakukan, saya paham)”
Setelah Confucius menyatakan tiga pernyataan tersebut, Silberman telah
memodifikasi dan memperluas pernyataan tersebut menjadi sebuah paham Belajar
Aktif, yaitu :
What I hear, I forget.
What I hear, see, and ask questions about or discuss with someone else, I
begin to understand.
What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill.
What I teach to another, I master
.
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran sebaiknya menggunakan
pembelajaran aktif karena lebih menekankan pada pendekatan pembelajaran
dengan esensi mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, yang dilaksanakan dengan
pembelajaran berbasis siswa atau student centered learning (Warsono dan
Hariyanto, 2013: 15). Menurut Ali Muhtadi (2009: 3) pembelajaran aktif pada
dasarnya merupakan salah satu bentuk atau jenis dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada aktifitas siswa. Pendekatan pembelajaran sendiri menurut
Suyono dan Hariyanto (2011: 22) merupakan latar pedagogis dan psikologis yang
dilandasi filosofi pendidikan tertentu yang dipilih agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Beberapa contoh dari pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan belajar
siswa aktif, pendekatan keterampilan proses, pendekatan salingtemas (sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat), dan pendekatan kontekstual. Sejalan
dengan pendapat beberapa ahli di atas, menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 115)
pendekatan belajar siswa aktif diartikan sebagai anutan pembelajaran yang
22
mengarah kepada pengoptimalisasian pelibatan intelektual-emosional siswa dalam
proses pembelajaran, dengan pelibatan fisik siswa. Hal ini sesuai dengan prinsip
student centered yang menurut Khanifatul (2013: 17) siswa merupakan pusat dari
suatu kegiatan belajar. Prinsip tersebut menekankan bahwa proses pembelajaran
akan lebih berhasil apabila siswa secara aktif melakukan latihan-latihan secara
langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Selain itu
dengan siswa mencari sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri
dalam pikiran mereka maka dengan mudahnya pengetahuan baru yang disampaikan
guru dapat diinterprestasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu pendidik perlu mengarahkan kegiatan menyampaikan
pengetahuan dengan melibatkan siswa untuk aktif dalam berbagai bentuk belajar,
berupa penemuan, belajar mandiri, belajar kelompok, memecahkan masalah
sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan-keterampilan, dan
melakukan tugas-tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah mereka miliki
atau yang harus mereka capai. Silberman (2009: 14) mengemukakan bahwa
pembelajaran aktif memiliki 101 macam teknik yang memfasilitasi dan membantu
pengajar untuk melaksanakan pembalajaran secara aktif dengan banyak pilihan.
Dari 101 macam teknik pembelajaran aktif, sepuluh diantaranya adalah teknik
pembelajaran benar salah? (true or false?), teknik pembelajaran belajar memulai
dengan sebuah pertanyaan (learning start with a questions), teknik pembelajaran
kelompok belajar(the study group), teknik pembelajaran memilah dan memilih
kartu (card sort), teknik pembelajaran turnamen belajar (learning tournament),
teknik pembelajaran menguji tim (quiz team), teknik pembelajaran setiap orang
23
adalah guru (everyone is a teacher), teknik pembelajaran mencocokan kartu indeks
(index card match), teknik pembelajaran memberikan pertanyaan memperoleh
jawaban (giving question getting answer), dan teknik pembelajaran belajar terus
menerus (keep on learning).
Jadi berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran aktif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa agar siswa
selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna. Dalam proses pembelajaran
apabila siswa belajar dari pengalaman langsung maka siswa lebih mudah dalam
menerima pelajaran karena senantiasa berpikir selama pembelajaran. Selain itu,
siswa terlibat tidak hanya mental tetapi juga fisik sehingga siswa tidak merasa bosan
duduk di tempat duduknya. Dengan demikian, pembelajaran aktif diharapkan dapat
mengoptimalkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Krawitan.
2. Pembelajaran Aktif Card Sort dan Langkah-langkah Pembelajarannya
Silberman (2009: 157-158) menjelaskan tentang prosedur bermain dengan
menggunakan card sort (memilah dan memilih kartu) yaitu kegiatan kolaboratif
yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang
suatu obyek, atau mengulangi informasi. Langkah pembelajaran yaitu:
a. Masing-masing siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang
cocok dengan satu atau beberapa kategori (contohnya: kekuasaan badan
eksekutif, legislatif, dan bagian pengadilan pemerintah, karakteristik logam, kata
benda, kata kerja, dll)
24
b. Siswa diminta untuk berusaha mencari temannya di ruang kelas dan menemukan
orang yang memiliki kartu dengan kategori yang sama.
c. Siswa dengan kartu kategori yang sama menyajikan sendiri kepada orang lain.
d. Masing-masing kategori kemudian dipresentasikan.
Kemudian guru dapat memvariasi langkah-langkah card sort tersebut
dengan :
a. Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan sesuai dengan kategorinya.
b. Pada awal kegiatan dapat dibentuk kelompok. Masing-masing kelompok diberi
satu set kartu yang lengkap Kartu tersebut dipastikan dikocok supaya kategori
yang siswa sortir tidak jelas dimana letaknya. Setiap tim diminta untuk menyortir
kartu ke dalam kategori.
Langkah-langkah pembelajaran aktif card sort juga dijelaskan oleh Hisyam
Zaini dkk (2008: 50-51) yaitu :
a. Setiap siswa diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang
tercaku dalam satu atau lebih kategori.
b. Siswa diminta bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu
dengan kategori yang sama. (kategorinya dapat diumumkan atau siswa
menemukan sendiri).
c. Siswa dengan kategori yang sama diminta untuk mempresentasikan kategori
masing-masing di depan kelas.
25
d. Ketika presentasi tiap kategori, siswa diberikan poin-poin penting terkait materi
pelajaran.
Kemudian variasi dalam pembelajaran aktif card sort yaitu:
a. Setiap kelompok diminta untuk menjelaskan tentang kategori yang telah
diselesaikan
b. Pada awal kegiatan dibentuk beberapa tim. Masing-masing tim diberi satu set
kartu yang sudah diacak sehngga kategori yang siswa sortir tidak nampak. Setiap
tim diminta untk menyortir kartu-kartu tersebut kedalam kategori-kategori
tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan
benar.
Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh ahli di atas maka
pembelajaran aktif card sort mengutamakan pada gerakan fisik sehingga membantu
untuk memberi kelas yang telah letih. Hal itu dapat membantu dalam kegiatan
pembelajaran di kelas yaitu membantu dalam mendinamiskan kelas yang jenuh dan
bosan. Oleh karena itu pembelajaran aktif card sort sesuai jika digunakan dalam
pembelajaran IPS.
3. Karakteristik Pembelajaran Aktif Card Sort
Menurut Bonwell (Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012: 5), pembelajaran
aktif memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
a. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh
pengajar melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan
kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas.
26
b. Siswa tidak hanya mendengarkan pembelajaran secara pasif tetapi mengerjakan
sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
c. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi
pembelajaran.
d. Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisis dan melakukan
evaluasi.
e. Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, dengan karakteristik pembelajaran aktif
yang analitis siswa dapat menganalisis suatu topik tersebut maka siswa secara tidak
langsung dituntut untuk memahami dan memecahkan masalah. Hal itu terdapat
pada pembelajaran aktif card sort ketika siswa diberikan kartu informasi siswa
dituntut untuk membaca kemudian siswa harus mengategorikan kartu informasi
yang di dapat termasuk kategori yang mana, setelah mengetahui kategori yang
mana siswa mencari teman yang satu kategori. Pada pembelajaran aktif card sort
ini selama pembelajaran tidak hanya pasif karena mengerjakan sesuatu dari mencari
teman yang berkategori sama, berkelompok, diskusi, memilah kartu, dan
menyampaikan hasil nya pada teman-teman. Jadi dengan keterlibatan siswa sesuai
langkah-langkah card sort siswa belajar dengan pengalaman konkret atau langsung.
Pembelajaran pun tidak hanya berpikir tapi juga bergerak sehingga pembelajaran
menjadi menyenangkan dan siswa antusias. Dengan pembelajaran yang
menyenangkan sesuai dengan pendapat Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan (2012:
2) jika siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan maka prestasi
belajar dapat maksimal. Oleh karena itu dengan menggunakan pembelajaran aktif
27
card sort diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar. Kelebihan card sort
yaitu:
a. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
b. Siswa dapat memecahkan masalah terkait dengan materi
c. Siswa lebih mudah menguasai materi pelajaran
d. Siswa lebih akif mengikuti proses pembelajaran
e. Menumbuhkan sikap kerjasama antar siswa
4. Pembelajaran Aktif Card Sort Pada Mata Pelajaran IPS
Pembelajaran aktif card sort pada mata pelajaran IPS digunakan untuk
mengajarkan materi-materi yang terdiri dari integrasi Sejarah, Geografi, Ekonomi,
ilmu sosial lainya, serta kajian tentang masalah-masalah sosial yang ada di
masyarakat yang sesuai dengan kurikulum IPS di sekolah dasar. Dari penjelasan
oleh ahli terkait langkah-langkah pembelajaran aktif card sort di sub bab
sebelumnya, maka peneliti menentukan langkah-langkah pembelajaran aktif card
sort yaitu :
a. Siswa menggali informasi melalui membaca materi.
b. Siswa mendengarkan penjelasan tentang pelaksanaan pembelajaran
menggunakan card sort.
c. Masing-masing siswa diberi satu kartu secara acak.
d. Siswa diminta bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan teman
yang memiliki kategori yang sama.
e. Siswa dalam kelompok berdiskusi.
f. Siswa dalam kelompok menempel masing-masing kartu pada media.
28
g. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
C. Karakteristik Siswa Kelas V SD
Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan anak yang kira-kira berusia
enam tahun hingga kira-kira berusia sebelas atau dua belas tahun. Pada masa usia
tersebut, merupakan tahap perkembangan berpikir fase operasional konkret, seperti
yang dikemukakan oleh Piaget (Sugihartono dkk, 2013: 109) perkembangan
berpikir individu melalui empat tahap yaitu sensorimotorik (0-2 tahun),
praoperasional (2-7 tahun), operasional kongkrit (7-11 tahun), dan operasional
formal (12-15).
Menurut Wina Sanjaya (2013: 265) dikatakan fase operasional konkret karena
pada masa ini pikiran anak terbatas pada objek-objek yang mereka jumpai dari
pengalaman-pengalaman langsung. Anak berpikir tentang objek-objek atau benda
yang mereka temukan secara langsung, misalnya tentang beratnya, warnanya, dan
strukturnya. Mereka juga berpikir tentang aktivitas-aktivitas yang dapat mereka
lakukan dengan menggunakan benda-benda yang ditemuimya itu.
Piaget (Ahmad Susanto, 2015: 78) menyatakan bahwa anak memiliki cara
tersendiri untuk menginterprestasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Setiap anak memiliki struktur kognitif yang disebut schemata, yaitu sistem konsep
yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam
lingkungannya. Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses
asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran)
dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk
menafsirkan objek). Kedua proses ini jika berlangsung terus-menerus akan
29
membuat pengetahuan lama dan baru menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu,
secara bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan
lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat
dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam diri dan lingkungannya. Kedua hal ini
tidak mungkin dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam konteks
interaksi diri anak dengan lingkungannya.
Dengan mengacu pada teori tahapan perkembangan kognitif Piaget (Ahmad
Susanto, 2015: 78), maka dapat diketahui bahwa anak usia sekolah dasar berada
pada tahapan operasional konkret (usia 7-11 tahun). Dimana pada rentang usia ini
anak menunjukkan perilaku belajar yang berkembang, yang ditandai dengan ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Anak mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke
aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak.
2. Anak mulai berpikir secara operasional, yakni anak mampu memahami aspek-
aspek kumulatif materi, seperti: volume, jumlah, berat, luas, panjang, dan
pendek. Anak juga mampu memahami tentang peristiwa-perisiwa yang konkret.
3. Anak dapat menggunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasi
benda-benda yang bervariasi beserta tingkatannya.
4. Anak mampu membentuk dan menggunakan keterhubungan aturan-aturan,
prinsip ilmah sedehana, dan menggunakan hubungan sebab akibat.
5. Anak mampu memahami konsep substansi, volume zat cair, panjang, pendek,
lebar, luas, sempit, ringan, dan berat.
30
Menurut Dalyono (2015: 96) beberapa ciri anak masa bersekolah umur 7
s.d. 12 tahun antara lain :
1. Realistis dan kritis,
2. Banyak ingin tahu dan suka belajar,
3. Memiliki perhatian terhadap hal-hal yang praktis dan konkret dalam kehidupan
sehari-hari,
4. Mulai timbul minat terhadap bidang pelajaran tertentu,
5. Sampai umur 11 tahun anak suka meminta bantuan kepada orang dewasa
dalam menyelesaikan tugas belajarnya.
6. Setelah umur 11 tahun, anak-anak mulai ingin bekerja dalam menyelesailan
tugas-tugas belajar
7. Mendambakan angka-angka raport yang tinggi
8. Anak suka berkelompok dan memilih teman-teman sebaya dalam bermain dan
belajar
Menurut Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005: 38) masa usia sekolah
dasar dapat dirinci menjadi dua fase yaitu masa kelas-kelas rendah dan masa kelas-
kelas tinggi. Masa kelas tinggi yaitu siswa berumur kira-kira 9/10 tahun sampai
kira-kira umur 12/13 tahun. Siswa pada kelas V termasuk ke dalam masa kelas
tinggi sekolah dasar. Beberapa sifat anak pada masa kelas tinggi yang disampaikan
Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005: 40) adalah sebagai berikut:
1. Memiliki minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal ini
menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-
pekerjaan praktis.
31
2. Realitis, ingin tahu, dan ingin belajar.
3. Pada akhir masa ini adanya minat pada hal-hal dan mata pelajaran khusus.
4. Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan seorang guru atau orang
dewasa lain untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya.
5. Setelah kira-kira umur 11 tahun anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas
dan berusaha menyelesaikannya sendiri.
6. Anak memandang nilai (angka dalam raport) sebagai ukuran yang tepat
mengenai prestasi belajar.
7. Anak-anak gemar dalam membentuk kelompok sebaya.
Oleh karena itu sebagai guru hendaknya menyesuaikan proses pembelajaran
yang dilakukan dengan tahapan-tahapan kognitif yang dimiliki anak. Karena tanpa
penyesuaian proses pembelajaran dengan perkembangan kognitifnya, guru maupun
siswa akan mendapatkan kesulitan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan. Berdasarkan pendapat ahli di atas siswa kelas V SD termasuk masa
anak-anak akhir yang berada pada tahap operasional kongkrit. Pada tahap tersebut
siswa berpikir pada objek yang bersifat konkrit atau dari pengalaman-pengalaman
langsung. Pada tahap ini juga siswa sudah memandang nilai sebagai ukuran yang
tepat mengenai prestasi belajar. Oleh karena itu tahap tersebut sesuai dengan
penelitian bahwa siswa cenderung menyukai pembelajaran yang konkrit dan
berdasarkan pengalamannya.
D. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Anindita Rahma Azizah (2014) dengan
judul “Penggunaan Metode Active Learning Tipe Card Sort untuk Meningkatkan
32
Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Sendangsari”
menunjukkan bahwa penggunaan Active Learning Tipe Card Sort dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Sendangsari
dilihat dari kondisi awal kemudian meningkat pada siklus I dan siklus II. Hasil
peningkatan terlihat dari nilai rata-rata kondisi awal yaitu sebesar 62 kemudian
meingkat pada sklus I menjadi 73. Pada siklus II terjadi peningkatan pada nilai
rata-rata menjadi 84. Peningkatan siswa yang mencapai ketuntasan pada pra
tindakan sebesar 37%, sedangkan pada siklus I sebesar 63%, kemudian pada
siklus II meningkat sebesar 89%.
2. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Fajar Sri Rahayu (2013) dengan judul
“Pengaruh Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort Terhadap Hasil Belajar IPS bagi
Siswa Kelas IV SD Se-Gugus 2 Kecamatan Pengasih, Kulon Progo”meunjukkan
bahwa hasil belajar IPS yang diperoleh siswa pada kelompok yang menerapkan
pembelajaran aktif tipe card sort lebih tinggi daripada hasil belajar IPS siswa
pada kelompok yang menerapkan pembelajaran yang biasa dilakukan guru bagi
siswa kelas IV SD Se-Gugus 2 Kecamatan Pengasih. Hal tersebut dibuktikan dari
hasil t-test dengan taraf signifikansi 5% (derajat kepercayaaan 95%) diperoleh t
hitung (2,997) > t tabel (1,679). Hasil belajar IPS yang diperoleh kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada hasil belajar kelompok kontrol, ditunjukkan dari
mean hasil belajar yang diperoleh kelompok eksperimen yaitu 79,13 dan mean
hasil belajar yang diperoleh kelompok kontrol yaitu 68,80.
33
E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan data yang diperoleh, nilai rata-rata mata pelajaran IPS pada UTS
Semester Ganjil di SD Negeri Krawitan tergolong rendah yaitu 46,69. Dari hasil
observasi pembelajaran pada semester I dengan materi Jenis-jenis Usaha di
Indonesia terlihat kurangnya antusias siswa dalam pembelajaran yaitu siswa
menyimak buku dan tidak ada respon umpan balik selama proses pembelajaran. Hal
tersebut terjadi disebabkan kurangnya variasi dalam kegiatan pembelajaran.
Pada semester II dalam kurikulum KTSP di kelas V Sekolah Dasar, materi
IPS yang dipelajari adalah tentang sejarah bangsa Indonesia. Materi tersebut
mengisahkan perjalanan peristiwa-peristiwa sebelum dan setelah kemerdekaan
Republik Indonesia yang dituangkan dalam bentuk cerita dalam buku teks mata
pelajaran IPS. Pada materi tentang peristiwa sebelum dan setelah kemerdekaan
Republik Indonesia tersebut merupakan materi IPS yang bersifat abstrak. Materi
yang dipilih peneliti adalah materi perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia dan perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort selama pembelajaran yang
dibagi dalam dua siklus dengan masing-masing siklus 2 kali pertemuan. Selama
proses pembelajaran akan diamati dengan lembar observasi dan catatan lapangan,
selanjutnya setiap akhir siklus akan diberikan tes akhir siklus untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa.
Pembelajaran aktif card sort merupakan salah satu macam teknik dari 101
macam teknik pembelajaran aktif yang disampaikan oleh Mel Silberman.
Pembelajaran aktif card sort menggunakan media kartu yang berisi informasi yang
34
dibagikan kepada siswa secara acak, kemudian siswa melakukan usaha bergerak
dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu berkategori sama.
Dengan tahapan tersebut maka diharapkan prestasi belajar IPS di kelas V SD
Negeri Krawitan dapat meningkat dengan indikator keberhasilan 75% dari jumlah
siswa yang mencapai taraf Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditetapkan yaitu ≥ 60.
Bagan kerangka berpikir dapat dilihat sebagai berikut :
Permasalahan
Prestasi belajar IPS siswa masih rendah, terbukti dengan nilai rata-rata
mata pelajaran ips tergolong rendah dari mata pelajaran lain pada Ulangan
Tengah Semester Tahun Ajaran 2016/2017 yaitu 46,69.
Solusi
Penggunaan pembelajaran aktif card sort dalam pembelajaran IPS.
Hasil
Meningkatnya prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD N Krawitan
dengan indikator keberhasilan 75% dari jumlah siswa yang mencapai
taraf Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu ≥
60.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah prestasi belajar IPS dapat ditingkatkan
menggunakan pembelajaran aktif card sort bagi siswa kelas V SD Krawitan,
Kabupaten Sleman.
35
G. Definisi Operasional Variabel
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai mata
pelajaran setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, angka, maupun huruf dalam aspek pengetahuan (kognitif). Pengukuran
prestasi belajar dilakukan dengan menggunakan tes.
2. Pembelajaran Aktif Card Sort
Pembelajaran aktif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa agar
siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna. Salah satu
pembelajaran aktif yang digunakan pada penelitian ini adalah pembelajaran aktif
card sort yaitu menggunakan media kartu yang berisi informasi yang dibagikan
kepada siswa secara acak, kemudian siswa melakukan usaha untuk
menemukan/memilah kartu berkategori sama. Langkah-langkah pembelajaran
menggunakan pembelajaran aktif card sort yaitu: Siswa menggali informasi
melalui membaca materi, siswa mendengarkan penjelasan tentang pelaksanaan
pembelajaran menggunakan card sort, masing-masing siswa diberi satu kartu
secara acak, siswa diminta bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan teman yang memiliki kategori yang sama, siswa dalam kelompok
berdiskusi, siswa dalam kelompok menempel masing-masing kartu pada media, dan
setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok.
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Peneitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari
Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah Action Research (penelitian
tindakan) yang dilakukan di kelas. Daryanto (2011: 4), berpendapat bahwa PTK
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui
refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di
kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Menurut Suharsimi Arikunto
dkk (2015: 194), penelitian tindakan sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat
reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki untuk penerapan
tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan
seterusnya sampai dengan perbaikan atau peningkatan yang dharapkan tercapai
(kriteria keberhasilan). Menurut Wina Sanjaya (2011: 26) PTK adalah suatu proses
pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas dengan cara melakukan berbagai
tindakan yang terencana serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut
untuk memecahkan masalah. Masalah yang dikaji pada penelitian ini dimulai dari
adanya keresahan yang dialami guru dalam pengelolaan proses pembelajaran. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian yang dilandasi oleh
sebuah masalah di dalam kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas suatu pembelajaran.
37
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Krawitan yang beralamat di dusun
Krawitan, Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih SD tersebut karena dalam
pembelajaran IPS prestasi belajar siswa kelas V masih tergolong rendah. Penelitian
dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/2017. Dilihat dari segi fisik, kondisi
bangunan sekolah cukup baik. Kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 07.00-
12.10. Ruang kelas V berada di di antara ruang kelas IV dan kelas VI. Fasilitas di
ruang kelas V sudah memadai bahkan kursi dan meja di kelas tersebut lebih banyak
dibandingkan siswanya.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Krawitan yang
berjumlah 17 siswa, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan pada
tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian dipilih karena para siswa inilah yang
mengalami permasalahan prestasi belajar dalam pembelajaran IPS.
D. Desain Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model Kemmis dan
Mc Taggart, karena mudah dipahami dan dilaksanakan. Menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 93) model Kemmis dan Mc Taggart dikenal dengan model spiral.
Model ini dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut:
38
Gambar 2. Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis & Taggart
Secara garis besar masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Adapun penjelasan masing-
masing tahap adalah sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan (Plan)
Tahap perencanaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk merancang
penelitian tindakan. Pada tahap ini dimulai dari pengajuan permohonan ijin
kepada kepala sekolah. Setelah mendapat ijin, kemudian peneliti bekerja sama
dengan guru kelas dalam menemukan masalah dan kemudian merancang
tindakan yang dilakukan seperti:
1) Merumuskan masalah penelitian yang ada di lapangan setelah melakukan
observasi awal dan diskusi dengan guru kelas V.
Keterangan:
Siklus I
1. Plan (Perencanaan)
2. Act & Observe
(Tindakan & Observasi)
3. Reflect (Refleksi)
Siklus II
1. Revised Plan
(Revisi Rencana)
2. Act & Observe
(Tindakan & Observasi)
3. Reflect (Refleksi)
39
2) Memilih, menentukan, dan mengidentifikasi Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai.
3) Menetapkan indikator dan tujuan pembelajaran
4) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator semester II yang sudah
ditetapkan menggunakan pembelajaran aktif card sort.
5) Menyusun instrumen prestasi belajar berupa tes evaluasi untuk siswa yang
terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda. Tes akan diberikan pada akhir siklus.
6) Menyiapkan card sort yaitu kartu yang berisi informasi mengenai materi
yang akan diajarkan.
b. Pelaksanaan Tindakan (Act) dan Pengamatan (Observe)
Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan tindakan dan pengamatan.
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan
dengan melaksanakan tindakan di kelas (Suharsimi Arikunto dkk, 2015: 18).
Dalam tahap ini pelaksana adalah guru yang dibantu oleh peneliti. Pelaksana
melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang disiapkan oleh peneliti.
Selama proses pembelajaran peneliti dibantu oleh seorang pengamat untuk
mengamati pelaksanaan pembelajaran. Setelah pembelajaran selesai, maka
dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan secara tertulis yaitu dengan
mengerjakan soal evaluasi yang berupa pilihan ganda.
Pengamatan yang dilakukan dalam waktu yang sama dengan
pelaksanaan tindakan. Pada tahapan ini, pengamatan yang baik adalah
pengamatan yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang
40
muncul, baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan (Sukardi, 2013: 6).
Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa baik sebelumpelaksanaan
tindakan, pada saat pelaksanaan tindakan, maupun setelah pelaksanaan
tindakan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran yang
dilakukan sesuai atau tidak dan terdapat kemajuan dalam belajar siswa atau
tidak. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tindakan yang dilakukan
mengarah pada perubahan positif dalam proses pembelajaran sesuai dengan
yang diharapkan.
c. Refleksi (Reflecting)
Tahap keempat adalah refleksi yaitu merupakan kegiatan
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (Suharsimi Arikunto dkk,
2015: 19). Tahapan ini dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai
melakukan tindakan, kemudian bersama peneliti saling berdiskusi tentang
implementasi rancangan tindakan. Dari hasil refleksi yang dilakukan akan
menentukan langkah perubahan selanjutnya. Apabila dalam pemberian
tindakan pada siklus pertama hasilnya belum sesuai dengan indikator
keberhasilan maka dapat dilakukan perubahan rencana untuk siklus berikutnya.
E. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi data yang ditetapkan
(Sugiyono, 2011: 308). Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah tes.
41
Tes merupakan instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi
pelajaran (Wina Sanjaya, 2011: 99). Menurut Zainal Arifin (2011: 118) tes adalah
suatu teknik atau cara yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan pengukuran
yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas
yang harus dikerjakan atau dijawab oleh siswa. Tes yang digunakan pada penelitian
tindakan ini adalah tes prestasi belajar (achievement tests). Tes prestasi belajar
adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu (Suharsimi Arikunto, 2010: 194). Menurut Nana Syaodih
(210: 223) tes prestasi belajar mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa
selama kurun waktu tertentu. Tes yang banyak digunakan untuk mengukur prestasi
belajar siswa adalah bidang kognitif, seperti pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran (Eko
Putro Widoyoko, 2015: 51). Instrumen dalam penelitian ini adalah tes.
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini berupa tes sebelum dilaksanakan
tindakan kelas dan tes akhir siklus setelah dilakukan tindakan. Tes dilakukan untuk
mengukur ranah kognitif siswa. Bentuk tes yang digunakan pada penelitian ini
adalah tes obyektif dengan tipe jawaban pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Tes
ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Krawitan
dengan menerapkan pembelajaran aktif card sort. Standar kompetensi dan
42
kompetensi dasar yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun soal tes tercantum
dalam BSNP (2006: 180 ) adalah sabagai berikut :
Tabel 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Menghargai peranan
tokoh pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan dan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia
2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh
perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
2.3. Menghargai jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan
kemerdekaan
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas, kemudian
peneliti mengembangkan kisi-kisi untuk soal pretest, post test siklus I, dan post test
siklus II. Adapun kisi-kisi tes untuk soal pretest yang digunakan sebelum tindakan
dapat dilihat pada lampiran halaman 105, kisi-kisi untuk soal post test siklus I dapat
dilihat pada lampiran halaman 107, dan kisi-kisi untuk soal post test siklus II dapat
dilihat pada lampiran halaman 108.
G. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi isi.
Berdasarkan validitas isi, dimana instrumen tersebut disesuaikan dengan kurikulum
dan juga menggunakan pendapat ahli yaitu dosen ahli. Dosen ahli tersebut akan
menyatakan apakah instrumen tersebut sudah bisa digunakan dalam penelitian
tanpa perbaikan ataupun masih membutuhkan perbaikan. Instrumen yang diuji
validitasnya meliputi instrumen prestasi belajar berupa tes pra tindakan dan tes
evaluasi di akhir siklus, RPP, lembar observasi/pengamatan, dan media card sort.
Dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai validator adalah ibu Safitri Yosita
Ratri, S.Si, M.Pd, M.Ed.
43
H. Teknik Analisis Data
Teknik menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi
data untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga
memiliki makna dan arti yang jelas berdasarkan tujuan pendidikan (Wina Sanjaya,
2011: 106). Menurut Nana Syaodih (2010: 155) analisis data diperlukan untuk
merangkum apa yang telah diperoleh, menilai apakah data tersebut berdasarkan
kenyataan, teliti, ajeg, dan benar. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan
adalah teknik analisis data deskriptif untuk mendeskripsikan hasil prestasi belajar
siswa pada pembelajaran IPS. Analisis data dilakukan setelah hasil prestasi belajar
siswa diukur dengan nilai rata-rata siswa dan hasil ketuntasan belajar siswa
kemudian dibandingkan hasilnya antar siklus maupun pre test. Rumus-rumus yang
digunakan untuk mengukur hasil prestasi belajar siswa adalah berikut:
1. Nilai Akhir Belajar Siswa
Keterangan :
NA : Nilai Akhir
2. Mencari nilai rata-rata kelas
Daryanto (2011: 191), untuk mencari rata-rata kelas maka digunakan rumus
berikut :
𝑁𝐴 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100
X = Σ𝑋
𝑁
44
Keterangan :
X : rata-rata (mean)
Σ𝑋 : jumlah seluruh skor
N : banyaknya subjek.
3. Ketuntasan Belajar
Sedangkan rumus untuk menghitung persentase ketuntasan belajar menurut
Daryanto (2011: 192) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
P : Persentase Ketuntasan Belajar
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh kemudian dianalisis untuk
memperoleh kesimpulan dengan menggunakan tabel keberhasilan ketuntasan
belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 107), yaitu:
Tabel 4. Keberhasilan Ketuntasan Belajar
Taraf keberhasilan Kualifikasi
85%-100% Sangat baik
70%-84% Baik
55%-69% Cukup
46%-54% Kurang
0%-45% Sangat Kurang
I. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan penelitian tindakan ini ditandai dengan adanya perubahan
yang lebih baik dalam peningkatan prestasi belajar. Peneliti menggunakan indikator
keberhasilan sebagai acuan dalam penilaian keberhasilan dalam pelaksanaan
pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort. Oleh karena itu
𝑃 =Σ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
Σ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑥 100 %
45
indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah jika 75% dari jumlah siswa kelas
V SD Negeri Krawitan mencapai taraf Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
telah ditetapkan yaitu ≥ 60. Hal tersebut sesuai dengan tabel keberhasilan
ketuntasan belajar yang dikemukakan oleh Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
(2006: 107) yaitu taraf keberhasilan ketuntasan belajar 70%-84% dengan
kualifikasi baik.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Krawitan yang beralamat di dusun
Krawitan, Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Peneliti memilih SD tersebut karena dalam
pembelajaran IPS prestasi belajar siswa masih tergolong rendah. Dilihat dari segi
fisik, kondisi bangunan sekolah cukup baik. Kegiatan belajar mengajar dimulai
pukul 07.00-12.10.
2. Kegiatan Pra Tindakan
Kegiatan awal yang dilakukan sebelum penelitian adalah dengan melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran IPS kelas V di SD Negeri Krawitan.
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS di kelas
tersebut. Data awal yang diperoleh adalah prestasi belajar IPS siswa kelas V SD
Negeri Krawitan pada Ujian Tengah Semester Ganjil Tahun Ajaran 2016/2017.
Peneliti kemudian mengambil data sebelum dilakukan tindakan berupa pretest
untuk mengukur prestasi belajar siswa sebelum mendapatkan tindakan. Kegiatan
pretest dilakukan pada hari Rabu, 1 Februari 2017. Adapun data prestasi belajar
siswa dalam kegiatan pretest dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
47
Tabel 5. Prestasi Belajar IPS Pra Tindakan
No KKM Persentase Rata-
rata
Kelas
Nilai
T (≥ 60)
BT (< 60)
T BT Tertinggi Terendah
1 1 16 5.88 % 94.12% 38,53 65 15
Keterangan :
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimum
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
Dari data di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar IPS khususnya pada
materi perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dan perjuangan
dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia masih rendah. Hal tersebut
dibuktikan dengan persentase ketuntasan siswa sangat rendah dibandingkan dengan
siswa yang belum tuntas. Nilai KKM siswa kelas V di SD Negeri Krawitan untuk
mata pelajaran IPS adalah 60. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa ketuntasan
siswa pada pembelajaran IPS sebanyak 1 siswa atau 5,88% dari seluruh siswa,
sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa atau 94.12%. Nilai rata-rata
kelas juga masih sangat rendah, yaitu hanya mencapai 38,53. Hal itu dikarenakan
masih banyak siswa yang mendapatkan nilai <60. Untuk lebih jelasnya akan
ditampilkan dalam diagram sebagai berikut :
48
Gambar 3. Diagram Prestasi Belajar Pra Tindakan
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPS siswa kelas
V sebelum dilakukan tindakan masih rendah yaitu masih banyaknya siswa yang
mendapatkan nilai kurang dari KKM. Untuk itu perlu dilakukan tindakan agar siswa
mendapatkan prestasi belajar minimal KKM.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Pelaksanaan tindakan kelas pada mata pelajaran IPS bagi kelas V SD Negeri
Krawitan dilaksanakan dalam dua siklus. Siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Februari
2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di mulai pukul 09.00-10.10 WIB pada jam
pelajaran ke 4 dan 5. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 9
Februari 2017 dengan alokasi waktu 2x35 menit dimulai pukul 09.35-10.45 WIB
pada jam pembelajaran ke 5 dan 6. Pokok bahasan pada pelaksanaan tindakan siklus
I yaitu BPUPKI, PPKI, dan sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam
mempersiapkan kemerdekaan. Adapun proses penelitian adalah sebagai berikut :
1
16
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Pra Tindakan
Tuntas KKM Belum Tuntas KKM
49
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan.
Perencanaan pada siklus I ini, peneliti berdiskusi dengan guru kelas V, yakni
ibu Sunarti, S.Pd.SD sebagai kolaborator. Peneliti berdiskusi mengenai apa
saja yang perlu dipersiapkan untuk tindakan penelitian. Persiapan-persiapan
yang dilakukan antara lain:
1) Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
2) Menetapkan indikator dan tujuan pembelajaran
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator semester II yang sudah
ditetapkan menggunakan pembelajaran aktif card sort yang kemudian
dikonsultasikan ke dosen pembimbing sebagai validator. Setelah divalidasai
kemudian didiskusikan bersama guru.
4) Mempersiapkan lembar observasi pengamatan pengelolaan pembelajaran
dengan pembelajaran aktif card sort, lembar observasi pengamatan guru yang
sudah divalidasi oleh dosen ahli. Serta menyiapkan catatan lapangan yang
digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran
yang tidak terekam dalam lembar observasi.
5) Menyusun instrumen prestasi belajar berupa tes evaluasi untuk siswa yang
terdiri dari 20 butir soal pilihan ganda. Tes akan diberikan pada akhir siklus.
Soal tes disusun oleh peneliti yang divalidasi oleh dosen ahli.
6) Menyiapkan card sort yang berukuran 9 cm x 6 cm yaitu kartu yang berisi
informasi mengenai materi penting dari tiga kategori yaitu BPUPKI, PPKI,
50
dan sikap menghargai para pejuang. Kartu tersebut berjumlah 42. Card sort
tersebut sebelumnya divalidasi oleh dosen ahli.
7) Menjelaskan kepada guru kolaborator mengenai pembelajaran aktif card sort
sesuai dengan RPP.
8) Menyamakan persepsi dengan pengamat/observer mengenai pelaksanaan
dalam siklus I.
9) Menentukan jadwal penelitian.
b. Tindakan Siklus I
1) Pertemuan Pertama
Hari/tanggal : Rabu, 8 Februari 2017
Waktu : 09.00-10.10 WIB
Kompetensi Dasar : 2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2017
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di mulai pukul 09.00-10.10 WIB pada jam
pelajaran ke 4 dan 5.
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal sebelum proses pembelajaran dilakukan, peneliti dan
guru menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan saat proses pembelajaran
berlangsung seperti rpp, materi, card sort, teks Pancasila dari sekolah, media
untuk menempel, lem, dan lembar observasi. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam, selanjutnya guru meminta siswa untuk merapikan meja dan
kursi dan mengkondisikan siswa agar siswa siap dalam kegiatan pembelajaran
51
ke depan. Guru tidak melakukan doa dan presensi karena jam pelajaran IPS
dilaksanakan pada jam ke 4. Guru memastikan pembelajaran apa yang
dilaksanakan pada jam pelajaran ke 4 dan 5.
Guru mengingatkan kembali materi pelajaran minggu lalu tentang
perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah dengan tanya jawab. Guru
menanyakan “siapa yang menjajah Indonesia pertama kali?” beberapa siswa
menjawab pertanyaan yang diberikan guru mengenai materi yang sudah
dipelajari sebelumnya. Siswa menjawab “Portugis, Spanyol”, kemudian guru
menindak lanjuti dengan menanyakan “siapa lagi anak-anak yang menjajah
Indonesia?” siswa pun menjawab “Belanda dan Jepang bu”. Setelah itu guru
menanyakan bahwa saat dijajah bangsa Indonesia akan diam saja atau tidak.
Siswa pun menjawab tidak. Guru kemudian mengaitkan tanya jawab tersebut
untuk melakukan apersepsi yaitu “Perjuangan apa saja yang dilakukan bangsa
Indonesia anak-anak? Dalam perjuangannya Indonesia selain perang dan
pertaruhan darah adalah dengan membuat organisasi. Nah anak-anak sekarang
siapa yang tahu organisasi apa saja yang sudah didirikan untuk mencapai
kemerdekaan Indonesia?”. Siswa menjawab organisasi-organisasi sejak Budi
Utomo. Guru menanyakan “didirikan pada tanggal berapa organisasi budi
utomo?”. Siswa menjawab “didirikan pada tanggal 20 Mei 1908”. Nah sekarang
setiap tahun pada tanggal 20 Mei diperingati hari Kebangkitan Nasional.
“Setelah tanggal 20 Mei ada hari nasional apalagi anak-anak?” tanya guru,
kemudian guru memancing siswa untuk menjawab, hal itu dikarenakan siswa
tidak menanggapi pertanyaan guru. Guru kemudian menanyakan “1 Juni
52
diperingati sebagai hari apa?” siswa menjawab “hari lahirnya Pancasila” dengan
arahan guru. Guru kemudian “Nah lahirnya nama Pancasila diusulkan oleh Ir
Soekarno pada saat sidang. Siapa yang tahu sidang apa? Lahirnya Pancasila di
sidang BPUPKI. Oleh karena itu hari ini kita akan belajar tentang BPUPKI,
PPKI, dan sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam mempersiapkan
kemerdekaan.”
b) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti siswa diminta menggali informasi melalui membaca
materi tentang perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Siswa
diberi waktu untuk mencari informasi dengan membaca dalam waktu 15 menit.
Siswa terlihat serius dalam membaca yaitu dari siswa mencoret atau menggaris
bawahi hal-hal penting. Setelah membaca, guru dengan bantuan peneliti
menjelaskan tentang cara pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran aktif card sort yaitu setelah masing-masing siswa mendapatkan
kartu yang berisi informasi kemudian siswa berkelompok sesuai dengan
kategori-kategori. Setelah siswa paham, kemudian guru bersama peneliti
melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :
(1) Guru membagi masing-masing satu kartu secara acak.
(2) Kategori-kategori dituliskan di papan tulis yaitu BPUPKI, PPKI, dan sikap
menghargai jasa dan tokoh pejuang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
untuk memperjelas dalam pembentukan kelompok.
(3) Siswa diminta bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan
teman yang memiliki kategori yang sama, oleh karena itu siswa harus
53
membaca informasi yang ada di kartu dan mengidentifikasi informasi tersebut
masuk dikategori yang mana. Pada tahap ini memakan waktu yang cukup
lama hal itu dikarenakan siswa masih bingung apakah kartu yang dipegang
termasuk informasi tentang kategori BPUPKI, PPKI, dan sikap menghargai
jasa tokoh pejuang, sehingga dalam pelaksanaannya tidak kondusif dan gaduh
karena ada siswa yang bertanya pada guru dan temannya. Namun ada juga
siswa yang berinisiatif mencari informasi pada buku, bahkan beberapa siswa
sudah paham dengan informasi yang ada pada kartu yang dia bawa.
(4) Setelah itu siswa dengan kategori yang sama membentuk kelompok dan
diarahkan bahwa kelompok BPUPKI duduk di sisi kanan, PPKI tengah, dan
kelompok sikap duduk di kiri. Setelah siswa duduk secara berkelompok,
terdapat dua anak yang duduk bukan di kelompoknya karena menganggap
materi tersebut adalah materi BPUPKI ternyata bukan. Oleh karena itu siswa
diminta untuk membaca materi lagi. Setelah siswa mengetahui informasi
tersebut sesuai kategorinya kemudian ia duduk dengan kelompoknya. Setelah
berkelompok di kategorinya masing-masing, siswa diminta untuk duduk
berhadap-hadapan dengan kelompoknya namun ada anak yang tidak mau
duduk berdekatan, setelah itu guru memberikan pengertian kepada siswa.
(5) Setelah siswa berkelompok, setiap kelompok mendapatkan lagi satu set kartu
yang terdiri dari kartu yang berisi informasi berbagai kategori secara acak,
lem, dan media untuk tempat menempel. Satu set card sort tersebut terdiri
dari dua tipe yaitu tipe satu untuk bermain diacak, dipilah, dan didiskusikan
materi mana yang sesuai dengan kategori yang didapat oleh kelompok
54
sedangkan kartu yang tipe dua hanya untuk ditempel pada media yang
nantinya digunakan untuk presentasi. Kedua kartu tersebut memiliki isi
informasi yang sama.
(6) Siswa diberi petunjuk permainannya yaitu setelah kartu diacak oleh salah satu
siswa, kartu tersebut dibagi kepada masing-masing siswa dalam kelompok,
jika dalam kelompok tersebut berjumlah 6 maka masing-masing siswa
mendapatkan 7 kartu, sedangkan kelompok yang berjumlah 5 maka masing-
masing siswa mendapatkan 8/9.
(7) Setelah masing-masing siswa mendapatkannya maka masing-masing siswa
memilah mana yang sesuai dengan kategorinya. Jika kelompok tersebut
adalah kelompok BPUPKI maka kelompok tersebut memilah materi yang
berkaitan dengan BPUPKI, begitu juga dengan PPKI dan sikap menghargai
jasa para tokoh. Jika masing-masing siswa sudah memilah kemudian
didiskusikan bersama kelompok. Dalam memilah kartu siswa harus
berdiskusi, bekerja sama, dan tanya jawab dengan siswa satu kelompoknya.
Siswa terlihat antusias dalam memilah kartu sesuai dengan kategorinya,
meskipun saat awal-awal siswa sedikit terlihat bingung namun lama-
kelamaan siswa sudah mencari informasi sendiri pada buku dan materi. Ada
juga siswa yang bertanya kepada guru atau peneliti. Siswa dibimbing saat
jalannya diskusi ketika ada maupu tidak ada kesulitan.
(8) Setelah terpilah kemudian mereka mengambil kartu yang tipe dua yang sesuai
dengan nomer kartu yang sudah terpilah untuk ditempel pada media. Setelah
55
ditempel, siswa diingatkan untuk tidak lupa memberi nama kelompok dan
anggota kelompok.
Ketika siswa sudah selesai menempel, jam pelajaran pun sudah hampir
selesai sehingga guru meminta mereka duduk di tempat duduk masing-
masing dan merapikan kembali untuk menutup pembelajaran IPS. Hasil
pekerjaan siswa sementara dikumpulkan dan siswa mengatur kembali tempat
duduknya.
c) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru memancing siswa dengan melakukan
tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari untuk mengetahui sejauh
mana siswa memahaminya yaitu “apa yang kalian ketahui tentang BPUPKI dan
PPKI?, “apa bahasa Jepang dari BPUPKI dan PPKI”, “bagaimana sikap kita
dalam menghargai para pahlawan?”, “siapa ketua BPUPKI?”, “siapa yang
mengusulkan rumusan pancasila?”, “Apa hasil dari PPKI?”. Siswa pun
menjawab pertanyaan tersebut yang kemudian dikuatkan oleh guru. Lalu guru
bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. Guru melakukan refleksi yaitu
dengan menanyakan kepada siswa “apakah hari ini senang dalam
pembelajaran? Senang dengan belajar sambil bermain?” dan siswa pun
menjawab “senang”. Sebelum diakhiri peneliti memberikan tugas kepada
masing-masing kelompok untuk membuat 3 pertanyaan. Setelah itu
pembelajaran IPS ditutup dan dilanjutkan dengan pelajaran berikutnya.
56
2) Pertemuan Kedua
Hari/tanggal : Kamis, 9 Februari 2017
Waktu : 09.35-10.45 WIB
Kompetensi Dasar : 2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 9 Februari 2017
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di mulai pukul 09.35-10.45 WIB pada jam
pelajaran ke 5 dan 6.
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal sebelum proses pembelajaran dilakukan, peneliti dan
guru menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan saat proses pembelajaran
berlangsung seperti rpp, materi, card sort, dan lembar observasi. Guru membuka
pelajaran dengan mengucapkan salam yang kemudian dilanjutkan dengan
berdoa sebelum memulai pembelajaran. Setelah membaca doa sebelum belajar,
guru membimbing dan mengajak siswa untuk membaca surat-surat pendek yaitu
Al-Falaq dan Al-Kausar. Selanjutnya guru mengkondisikan dengan meminta
siswa duduk di tempat duduk masing-masing dan duduk dengan rapi agar siswa
siap dalam kegiatan pembelajaran ke depan. Guru memastikan pembelajaran apa
yang dilaksanakan pada jam pelajaran ke 5 dan 6. Setelah itu guru mengingatkan
kembali materi pelajaran hari kemarin tentang BPUPKI, PPKI, dan sikap
menghargai jasa tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan yaitu
dengan menanyakan pertanyaan awalan yaitu “Anak-anak ingat tidak pada
pelajaran ips kemarin kita sudah mempelajari materi apa?”. Siswa pun menjawab
57
“BPUPKI, PPKI dan sikap menghargai jasa tokoh pejuang”. Guru kemudian
menindaklanjuti dengan memberikan beberapa pertanyaan yaitu “apa
kepanjangan dari BPUPKI”, “apa bahasa jepangnya PPKI?” Siapa ketua
BPUPKI?”, “apa tugas daari panitia sembilan?”. Beberapa siswa pun menjawab
dengan antusias. Selanjutnya guru menanyakan “apakah siswa sudah siap untuk
pelajaran hari ini?”. Guru menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran hari ini
melanjukan pembelajaran kemarin yaitu presentasi dari diskusi hasil kelompok.
b) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti, siswa diminta untuk berkelompok seperti kelompok
hari kemarin, siswa pun berkelompok dan langsung menata meja dan kursi agar
dapat digunakan untuk berkelompok meskipun sedikit ramai dalam
penataannya. Siswa dalam kelompok menyiapkan hasil diskusi yang telah
dikerjakan pada pertemuan sebelumnya. Siswa diberikan waktu untuk mengecek
hasil kerjaannya dan mendiskusikan kembali. Siswa dalam kelompok juga
diingatkan bahwa setiap kelompok menyiapkan tiga pertanyaan yang akan
disampaikan setelah presentasi. Namun terdapat dua kelompok yang belum
membuat pertanyaan sehingga kelompok tersebut diberi kesempatan untuk
membuat pertanyaan terlebih dahulu. Setelah selesai, kelompok yang sudah siap
dimina untuk presentasi di depan kelas. Kelompok pertama yang presentasi
adalah kelompok BPUPKI. Ketika kelompok tersebut mempresentasikan hasil
diskusi, kelompok yang lain sibuk sendiri. Hal tersebut dikarenakan terdapat
temannya yang membuat ramai sehungga mengganggu anggota lain dalam
kelompok dan suara siswa yang di dapan terdengar lirih ketika presentasi.
58
Setelah selesai presentasi kelompok tersebut memberikan pertanyaan kepada
kelompok lain. Saat sesi tanya jawab siswa berebutan dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh kelompok yang di depan. Kelompok tersebut
juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Siswa
dibimbing ketika presentasi dan tanya jawab. Setiap selesai presentasi siswa
dibimbing untuk bertepuk tangan sebagai bentuk pujian. Kemudian secara
bergantian dilanjutkan dengan presentasi dari kedua kelompok.
c) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup yang dilakukan setelah presentasi guru
menanyakan apakah ada kesulitan dalam materi tersebut. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang materi yang
sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Namun, siswa masih malu untuk
bertanya sehingga guru memberikan sedikit tanya jawab lisan secara
keseluruhan tentang materi yang sudah dipelajari kemudian dilanjutkan dengan
membuat kesimpulan bersama. Setelah itu siswa diminta duduk di tempat
masing-masing dan guru mengadakan post tes untuk mengukur keberhasilan
selama pelaksanaan tindakan siklus I. Dikarenakan guru ada keperluan sebentar,
guru meminta peneliti untuk membagikan soal dan menunggu jalan nya
mengerjakan soal. Setelah selesai mengerjakan soal, guru datang untuk menutup
pembelajaran dan memperbolehkan siswa untuk istirahat kedua pada pkul 10.45
WIB.
59
c. Pengamatan/Observasi Siklus I
Tahap ketiga dari penelitian tindakan kelas ini adalah pengamatan atau
observasi. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan.
Pengamatan dilakakukan oleh guru, peneliti, dan bantuan teman sejawat yang
bernama Khoiria Hikmawati. Teman sejawat sebagai pengamat artinya yang
melakukan pengamatan kepada guru dan peneliti saat pemberian tindakan dalam
pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort. Pengamatan
tersebut menggunakan lembar pengamatan kinerja guru dan catatan lapangan
untuk mencatat semua hal yang terjadi selama tindakan siklus I berlangsung. Hal
tersebut terjadi karena dalam pelaksanaannya guru merasa tidak mampu
melaksanakan beberapa tahapan dalam kegiatan inti dengan menggunakan
pembelajaran aktif card sort. Guru merasa kesulitan dengan mempelajari
kembali ilmu yang baru di usianya dan di masa guru yang akan pensiun sehingga
meminta peneliti untuk menjelaskan tentang cara pelaksanaan dan melakukan
beberapa tahapan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif card
sort. Meskipun dalam beberapa tahapan dalam kegiatan inti yang melaksanakan
pembelajaran adalah peneliti tetapi guru tetap di kelas dan membantu dalam
tahapan yang dilaksanakan tersebut sehingga guru mengetahui langkah-langkah
yang dilaksanakan. Oleh karena itu guru bersama peneliti berkolaborasi dalam
pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort.
Pada siklus I pertemuan 1 guru membuka pembelajaran dengan salam,
tidak melakukan doa dan presensi karena jam pelajaran IPS dilaksanakan pada
jam ke 4. Guru sudah mengkondisikan siswa agar siswa siap dalam kegiatan
60
pembelajaran. Sebelum memulai pembelajaran pun guru mengingatkan materi
pelajaran yang telah dipelajari pada minggu lalu tentang perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah dengan tanya jawab. Siswa dipancing guru untuk
menjawab beberapa pertanyaan dengan cara ditunjuk atau menjawab bersama
karena guru menginginkan siswanya agar menjawab. Siswa pun menjawab
dengan suara lirih seperti Nurul dan siswa perempuan lainnya, sedangkan siswa
laki-laki seperti Rafa menjawab benar namun harus ditunjuk oleh guru. Guru
kemudian mengaitkan materi minggu lalu untuk melakukan apersepsi. Apersepsi
tersebut sudah relevan dengan materi yang akan diajarkan. Setelah itu guru juga
memotivasi belajar siswa untuk memberikan semangat, tetapi guru belum
menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada pembelajaran inti siswa terlihat serius dalam menggali informasi
melalui membaca yaitu dari siswa mencoret atau menggaris bawahi hal-hal
penting. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan tentang cara pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort. Siswa yang
belum paham bertanya tentang penjelasan tersebut. Setelah siswa paham siswa
melakukan tahapan-tahapan dengan bimbingan peneliti dan guru. Siswa antusias
dengan kartu yang telah diterimanya untuk membuat kelompok sesuai kategori.
Namun dalam proses pembentukan kelompok tersebut memakan waktu yang
cukup lama hal itu dikarenakan siswa masih bingung dalam mengategorikan ke
BPUPKI, PPKI, atau sikap menghargai jasa tokoh pejuang sehingga membuat
kelas sedikit ramai karena ada siswa yang bertanya pada guru dan temannya
tetapi ada juga siswa yang berinisiatif mencari informasi pada buku, bahkan
61
beberapa siswa sudah paham dengan informasi yang ada pada kartu yang dia
bawa. Siswa diminta untuk membaca materi lagi supaya berkelompok sesuai
dengan kategorinya. Setelah berkelompok sesuai kategorinya siswa diberikan
satu set card sort untuk dipilah. Siswa antusias dalam memilah kartu sesuai
dengan kategorinya, meskipun saat awal-awal siswa sedikit terlihat bingung
namun lama-kelamaan siswa sudah mencari informasi sendiri pada buku dan
materi. Dalam proses diskusi siswa pun dibimbing ketika ada kesulitan. Setelah
dipilah kemudian kartu tersebut ditempel pada media yang sudah disediakan.
Siswa terlihat semangat dan merasa senang karena tanpa diminta siswa menghias
media untuk menempel tersebut (manila), namun terdapat anggota kelompok
yang belum berpartisipasi atau kurang melaksanakan perannya sehingga
membuat ramai dan mengganggu anggota lainnya. Setelah selesai guru pun
meminta siswa kembali ditempat duduk masing-masing kemudian menutup
pembelajaran dengan merangkum pembelajaran bersama siswa dengan tanya
jawab apa yang sudah dipelajari. Siswa sudah berani untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru karena siswa sudah mengetahui
jawaban dari pembelajaran mengunakan card sort. Kemudian guru juga
melakukaan refleksi kepada siswa apakah senang dengan pembelajaran
menggunakan pembelajaran aktif card sort, siswa pun merasa senang. Guru
tidak lupa memberikan tindak lanjut.
Pada siklus I pertemuan 2 guru membuka pembelajaran dengan salam, doa
dan dilanjutkan dengan bacaan surat pendek karena pembelajaran dimulai
setelah pelajaran olahraga. Pada pertemuan ini sedikit mundur 5 menit
62
dikarenakan siswa harus menggunakan sepatu dan merapikan meja. Seperti
pertemuan sebelumnya guru mengulas atau mengingatkan materi sebelumnya
dengan melakukan tanya jawab. Siswa lebih antusias dalam menjawab
pertanyakan yang diberikan oleh guru. Pada pertemuan ini guru memberikan
apersepsi dan motivasi namun tetap belum menyampaikan tujuan.
Pada kegiatan inti peneliti meminta siswa untuk berkelompok seperti
kelompok hari kemarin. Siswa pun terlihat bersemangat karena siswa langsung
bergegas menata meja dan kursi. Setiap kelompok menyiapkan hasil kerjaan
yang akan dipresentasikan di depan kelas dan menyiapkan pertanyaan yang akan
disampaikan setelah presentasi. Setelah semua siap, kelompok diminta untuk
presentasi di depan kelas. Ketika presentasi, siswa masih terlihat malu-malu
sehingga ada siswa yang presentasi terdengar lirih sehingga siswa tersebut
diminta untuk mempresentasikan dengan suara lebih keras. Pada saat presentasi
kelompok lain ada yang sibuk dengan kegiatannya sendiri dengan mengajak
anggota kelompok lainnya ramai. Hal itu terjadi karena terlalu banyak anggota
kelompok dan kegiatan siswa hanya mendengarkan presentasi yang di depan.
Namun guru bersama peneliti sudah membimbing jalannya diskusi saat
presentasi agar kelompok lain memperhatikan temannya yang di depan. Setelah
selesai presentasi kelompok tersebut memberikan pertanyaan kepada kelompok
lain. Saat sesi tanya jawab siswa terlihat antusias dengan saling berebutan dalam
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok yang di depan. Dalam sesi
tanya jawab pun siswa dibimbing serta dikuatkan jawabannya.
63
Dalam kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa
terkait hal-hal yang belum jelas tentang materi yang sudah dipelajari dari awal
sampai akhir. Namun, siswa masih malu untuk bertanya sehingga guru
memberikan sedikit tanya jawab lisan secara keseluruhan tentang materi yang
sudah dipelajari kemudian dilanjutkan dengan membuat kesimpulan bersama.
Setelah itu siswa diminta duduk di tempat masing-masing dan guru mengadakan
post tes untuk mengukur keberhasilan selama pelaksanaan tindakan siklus I.
Adapun data prestasi belajar siswa dalam kegiatan post test siklus I dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 6. Prestasi Belajar IPS Siklus I
No KKM Persentase Rata-
rata
Kelas
Nilai
T
(≥ 60)
BT
(< 60)
T BT Tertinggi Terenda
h
1 9 8 52,94 % 47,06% 61,76 85 40
Keterangan :
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimum
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
Data prestasi belajar IPS siswa di atas diperoleh dari soal post tes KD 2.2
yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia pada akhir siklus I. Pos tes siklus I diadakan setelah
pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 pada hari Kamis, 9 Februari 2017 yang
bertujuan untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah mendapatkan tindakan.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai di
atas KKM sebanyak 9 siswa atau 52,94 % dan siswa yang belum tuntas sebanyak
8 siswa atau 47,06%. Hasil tersebut mengindikasikan belum adanya
keberhasilan dalam pembelajaran IPS karena belum memenuhi kriteria
64
keberhasilan yang ditargetkan yaitu sebanyak 75% dari jumlah siswa kelas V SD
Negeri Krawitan mencapai taraf KKM yang telah ditetapkan yaitu ≥ 60. Untuk
memperjelas pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini :
Gambar 4. Diagram Prestasi Belajar Siklus I
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dari pra tindakan ke siklus
I, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Perbandingan Prestasi Belajar IPS Pra Tindakan dan Siklus I
Pra Tindakan Siklus I
Ketuntasan Rata-
rata
Ketuntasan Rata-
rata T % BT % T % BT %
1 5.88 % 16 94.12% 38,53 9 52,94 % 8 47,06% 61,76
Keterangan :
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
% = Persentase
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari pra
tindakan ke siklus I. Siswa yang tuntas pada pra tindakan sebanyak 1 siswa atau
sebesar 5.88 % menjadi 9 siswa atau sebesar 52,94 % pada siklus I. Siswa yang
belum tuntas pada pra tindakan sebanyak 16 siswa atau sebesar 94.12% menjadi
98
1
3
5
7
9
11
13
15
17
Siklus I
Tuntas KKM Belum Tuntas KKM
65
8 siswa atau sebesar 47,06% pada siklus I. Sedangkan nilai rata-rata pada pra
tindakan sebesar 38,53 menjadi 61,76 pada siklus I. Untuk memperjelas
pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini :
Gambar 5. Diagram Prestasi Belajar Pra Tindakan dan Siklus I
d. Refleksi Siklus I
Tahap keempat dalam penelitian tindakan kelas ini adalah refleksi.
Refleksi dilakukan setelah pelaksanaan siklus I. Refleksi merupakan kegiatan
untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan dan mengetahui
tingkat keberhasilan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Oleh karena itu
peneliti dan guru kelas V yang sekaligus sebagai kolaborator melakukan evaluasi
terhadap beberapa tindakan yang telah diterapkan saat siklus I pertemuan ke-1
dan pertemuan ke-2 untuk mengetahui apakah pembelajaran IPS dengan
menggunakan pembelajaran aktif card sort dapat meningkatakan prestasi belajar
siswa atau tidak dan apabila terdapat masalah maupun kendala yang terjadi dapat
diperbaiki pada tindakan yang berikutnya. Berdasarkan pengamatan dan
1
9
16
8
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Pra Tindakan Siklus I
Tuntas KKM Belum Tuntas KKM
66
evaluasi bersama guru terdapat beberapa hal yang dapat direfleksikan supaya
pelaksanaan proses pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran aktif
card sort di kelas V dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan post tes yang diadakam diakhir siklus I dapat diketahui bahwa
siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 9 siswa atau 52,94 % dan
siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau 47,06% dengan rata-rata 61,76.
Prestasi belajar tersebut diketahui adanya peningkatan jika dibandingkan dengan
pra tindakan yaitu siswa yang tuntas pada pra tindakan sebanyak 1 siswa atau
sebesar 5.88 % menjadi 9 siswa atau sebesar 52,94 % pada siklus I sedangkan
siswa yang belum tuntas pada pra tindakan sebanyak 16 siswa atau sebesar
94.12% menjadi 8 siswa atau sebesar 47,06% pada siklus I. Selain itu, nilai rata-
rata pada pra tindakan sebesar 38,53 menjadi 61,76 pada siklus I. Meskipun
mengalami peningkatan, hasil tersebut mengindikasikan belum adanya
keberhasilan dalam pembelajaran IPS karena belum memenuhi kriteria
keberhasilan yang ditargetkan yaitu sebanyak 75% dari jumlah siswa kelas V.
Oleh karena itu penelitian tindakan siklus I belum berhasil sehingga penelitian
dilanjutkan ke siklus II untuk mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian
ini. Selain data prestasi belajar siswa, masih terdapat kendala yang dihadapi
peneliti dan guru sebagai kolaborator selama melakukan tindakan. Berdasarkan
hasil pengamatan kinerja guru dan catatan lapangan, kendala-kendala selama
siklus I anatara lain sebagai berikut :
1) Guru dalam kegiatan awal pembelajaran belum menyampaikan tujuan
pembelajaran.
67
2) Dalam proses pembentukan kelompok tersebut memakan waktu yang cukup
lama hal itu dikarenakan siswa masih bingung dalam mengkategorikan ke
BPUPKI, PPKI, dan sikap menghargai jasa tokoh pejuang sehingga siswa
masih banyak bertanya pada guru dan peneliti.
3) Terlalu banyak anggota dalam kelompok sehingga ada siswa yang masih
belum berpartisipasi atau kurang melaksanakan perannya sehingga membuat
ramai dan mengganggu anggota lainnya.
4) Saat presentasi berlangsung sebagian siswa kurang memperhatikan dan asyik
sendiri dengan teman sekelompoknya.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 16 Februari 2017 dan pertemuan kedua
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 20 Februari 2017. Hal itu dikarenakan pada
hari Rabu, tanggal 15 Februari 2017 diumumkan sebagai hari libur Nasional. Pada
pertemuan pertama dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di mulai pukul
09.35-10.10 WIB pada jam pelajaran ke 5 dan 6. Pertemuan kedua dilaksanakan
dengan alokasi waktu 2x35 menit dimulai pukul 09.00-10.10 WIB pada jam
pembelajaran ke 5 dan 6. Kemudian dilanjutkan dengan post test siklus II yang
dilaksanakan pada pukul 10.10-10.45 Pokok bahasan pada pelaksanaan tindakan
siklus I yaitu tokoh-tokoh bangsa dalam memproklamasikan kemerdekaan. Adapun
proses penelitian adalah sebagai berikut :
68
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Perencanaan pada siklus II ini, peneliti berdiskusi kembali dengan guru
kelas V, yakni ibu Sunarti, S.Pd.SD sebagai kolaborator. Siklus II diadakan
berdasarkan hasil refleksi dari siklus I yang belum mencapai target keberhasilan
penelitian. Perbedaan Siklus I dan siklus II terletak pada mengingatkan guru
untuk menyampaikan tujuan pembelajaran, variasi card sort dengan
menggunakan warna-warna pada kartu, anggota kelompok, serta LKS.
Persiapan-persiapan yang dilakukan antara lain:
1) Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
2) Menetapkan indikator dan tujuan pembelajaran
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator semester II yang sudah
ditetapkan menggunakan pembelajaran aktif card sort yang kemudian
dikonsultasikan ke dosen pembimbing sebagai validator. Setelah divalidasai
kemudian didiskusikan bersama guru.
4) Menyusun instrumen prestasi belajar berupa tes evaluasi untuk siswa yang
terdiri dar 20 butir soal pilihan ganda. Tes akan diberikan pada akhir siklus.
Soal tes disusun oleh peneliti yang divalidasi oleh dosen ahli.
5) Menyiapkan card sort yang berukuran 9 cm x 6 cm yaitu kartu yang berisi
informasi mengenai materi penting dari tokoh-tokoh bangsa dalam
memproklamasikan kemerdekaan. Kartu tersebut berjumlah 34. Card sort
tersebut sebelumnya divalidasi oleh dosen ahli. Kartu tersebut diperbaiki
69
dengan memodifikasi card sort yang satu warna menjadi beberapa warna
sehingga terlihat lebih menarik dan mudah dalam pembuatan kelompok.
6) Membuat lembar kerja siswa yang dikerjakan saat presentasi berlangsung dan
dilanjutkan setelah presenasi berlangsung.
7) Dalam pembuatan kelompok dibatasi 4 sampai 5 siswa supaya setiap siswa
dapat berpartisipasi dan tidak mengganggu anggota lainnya.
8) Menjelaskan kepada guru kolaborator mengenai pembelajaran aktif card sort
sesuai dengan RPP dan meminta guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dalam kegiatan pembelajaran.
9) Menyamakan persepsi dengan pengamat/observer mengenai pelaksanaan
dalam siklus II.
10) Menentukan jadwal penelitian.
b. Tindakan Siklus II
1) Pertemuan Pertama
Hari/tanggal : Kamis, 16 Februari 2017
Waktu : 09.35-10.45 WIB
Kompetensi Dasar : 2.3. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan
dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Pertemuan pertama pada tindakan siklus 2 dilaksanakan pada hari
Kamis, tanggal 16 Februari 2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di mulai
pukul 09.35-10.45 WIB pada jam pelajaran ke 4 dan 5.
70
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal sebelum proses pembelajaran dilakukan, peneliti
dan guru menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan saat proses
pembelajaran berlangsung seperti rpp, card sort, teks Proklamasi untuk
apersepsi, media untuk menempel, lem, LKS, dan lembar observasi. Sebelum
membuka pelajaran guru meminta siswa siswa untuk merapikan meja dan kursi
dan mengkondisikan siswa agar siswa siap dalam kegiatan pembelajaran ke
depan. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Guru kemudian
mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran. Setelah
membaca doa sebelum belajar, guru membimbing dan mengajak siswa untuk
membaca surat-surat pendek yaitu Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Al-Fill. Setelah itu
guru memastikan pembelajaran apa yang dilaksanakan pada jam pelajaran
setelah olahraga kepada siswa. Setelah itu guru mengingatkan kembali materi
pelajaran minggu lalu tentang BPUPKI, PPKI, dan sikap menghargai jasa
tokoh pejuang dengan tanya jawab. Guru menanyakan beberapa pertanyaan
seperti “Siapa ketua dari BPUPKI? Apa kepanjangan dari PPKI? Apa nama
bahasa jepangnya BPUPKI?”. Beberapa siswa kemudian mengangkat
tangannya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian guru memberikan
apersepsi dengan memancing pengetahuan siswa, yaitu “Setelah perjuangan
tersebut perjuangan Indonesia belum usai nak. Setelah BPUPKI, PPKI, masih
ada perjuangan untuk kemerdekaan dalam persiapan kemerdekaan. Siapa yang
tahu proklamasi diadakan?”. Siswa pun kemudian menjawab, “17
Agustus”.Guru kemudian mengatakan “dalam mempersiapkan proklamasi ada
71
tokoh-tokoh yang berusaha untuk kemerdekaan Indonesia, ada yang tahu siapa
saja?” Beberapa siswa menjawab “Ir. Soekarno”, “Moh.Hatta”. Kemudian
guru membenarkan jawaban dari siswa tersebut. Guru menyampaikan “tokoh
perjuangan dalam proklamasi itu ada golongan muda dan golongan tua, untuk
mengetahui tokoh-tokoh yang lainnya sekarang kita akan mempelajari materi
tentang tokoh-tokoh bangsa dalam memproklamasikan kemerdekaan.” Setelah
memberikan apersepsi guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi.
b) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti siswa diminta menggali informasi melalui membaca
materi tentang tokoh-tokoh bangsa dalam mempersiapkan kemerdekaan
terutama Soekarno, Moh Hatta, Achmad Soebarjo, dan Laksamana Tadashi
Maeda. Siswa terlihat antusias dalam membaca yaitu dengan mencoret dan
menggaris materi penting dalam teks bacaan. Siswa diberi waktu untuk
membaca selama 10 menit tetapi karena pemahaman dan kecepatan membaca
masing-masing anak berbeda maka waktu membaca ditambah 5 menit. Setelah
membaca, siswa mendengarkan penjelaskan tentang cara pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort yaitu setelah
masing-masing siswa mendapatkan kartu yang berisi informasi kemudian
siswa berkelompok sesuai dengan kategori-kategori. Setelah siswa paham,
kemudian guru bersama peneliti melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :
(1) Guru membagi masing-masing satu kartu secara acak
72
(2) Kategori-kategori ditulis di papan tulis yaitu Soekarno, Moh Hatta,
Achmad Soebarjo, dan Laksamana Tadashi Maeda untuk memperjelas
dalam pembentukan kelompok.
(3) Siswa diminta bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan
teman yang memiliki kategori sama dalam pembuatan kelompok sehingga
kelas akan terbentuk menjadi 4 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 siswa
dan ada yang 5 siswa. Selain itu siswa dalam kelompok harus
mengumpulkan 4 atau 5 warna kartu yang berbeda sesuai kategori yang
didapat. Ketika siswa mendapat kartu berwarna merah maka artinya siswa
mengambil kartu yang menunjukkan nama tokoh, kuning artinya kartu
yang menunjukkan foto tokoh, hijau artinya kartu yang menunjukkan
tempat dan tanggal lahir tokoh, biru maka artinya kartu yang menunjukkan
perjuangan tokoh, dan pink artinya kartu yang menunjukkan lanjutan
perjuangan beberapa tokoh. Oleh karena itu siswa harus membaca
informasi yang ada di kartu, mengidentifikasi informasi tersebut masuk
dikategori yang mana, dan memperhatikan warna pada kartu. Siswa lebih
paham daripada saat siklus 1 dengan menggunakan kartu, pada pertemuan
kali ini siswa sudah banyak yang berninisiatif mencari temannya dan ada
yang memastikan materinya terlebih dahulu di teks bacaan.
(4) Setelah itu siswa dengan kategori yang sama membentuk kelompok dan
diarahkan bahwa kelompok Soekarno di baris 1, Moh Hatta di baris 2,
Achmad Soebarjo di baris 3, dan Laksamana Tadashi Maeda di baris 4.
73
(5) Setelah masing-masing siswa berkelompok sesuai dengan kategorinya,
setiap kelompok dibagi media untuk menempelkan kartu dan LKS. Siswa
diberikan sedikit penjelasan mengenai penempelan kartu dan pengerjaan
LKS. Masing-masing kelompok mulai menempelkan kartu tersebut di
media dan diberi nama sesuai kelompoknya dan anggotanya.
(6) Masing-masing kelompok diminta untuk membuat pertanyaan.
(7) Setelah masing-masing kelompok selesai, setiap kelompok diminta untuk
presentasi. Setiap kelompok mempresentasikan dan kelompok lain
mendengarkan lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yaitu kelompok
yang presentasi memberi pertanyaan kepada kelompok lain. Kelompok
tersebut juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
bertanya. Siswa dibimbing saat presentasi dan tanya jawab. Ketika
presentasi masing-masing kelompok mengerjakan LKS. Jika LKS belum
selesai dilanjutkan setelah presentasi siswa.
Setelah selesai mengerjakan LKS dan dikumpul, guru meminta siswa
untuk kembali ketempat duduk masing-masing dan merapikan kembali untuk
menutup pembelajaran IPS.
c) Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru memancing siswa dengan melakukan
tanya jawab tentang materi yang sudah dipelajari untuk mengetahui sejauh
mana siswa memahaminya yaitu dengan memberikan tanya jawab sebelumnya
yaitu “siapa saja tokoh-tokoh yang sudah dipelajari?”, “siapa yang
merumuskan teks proklamasi?”, “dimana perumusan teks proklamasi?”.
74
Kemudian guru bersama siswa membuat rangkuman kesimpulan tentang
materi yang sudah dipelajari. Guru tidak lupa memberikan refleksi apakah
siswa senang atau tidak. Kemudian guru meminta siswa untuk mempelajari
materi-materi yang sudah didapat. Setelah itu guru menutup pembelajaran dan
diperbolehkan istirahat.
2) Pertemuan Kedua
Hari/tanggal : Senin, 20 Februari 2017
Waktu : 09.00-10.45 WIB
Kompetensi Dasar : 2.3. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan
dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
Pertemuan kedua pada tindakan siklus 2 dilaksanakan pada hari Senin,
tanggal 20 Februari 2017 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit di mulai pukul
09.35-10.45 WIB pada jam pelajaran ke 4 dan 5.
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal sebelum proses pembelajaran dilakukan, peneliti dan
guru menyiapkan berbagai keperluan yang dibutuhkan saat proses
pembelajaran berlangsung seperti rpp, card sort, media untuk menempel, lem,
LKS dan lembar observasi. Sebelum membuka pelajaran guru meminta siswa
siswa untuk merapikan meja dan kursi dan mengkondisikan siswa agar siswa
siap dalam kegiatan pembelajaran ke depan. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam. Guru tidak melakukan doa dan presensi karena jam
pelajaran IPS dilaksanakan pada jam ke 4 setelah istirahat. Seperti biasa dalam
pergantian pelajaran guru menanyakan “pada jam pembelajaran ini ada yang
75
tahu kita akan melanjutkan pembelajaran apa anak-anak?”, siswa pun
menjawab “pelajaran IPS bu”. Setelah itu guru mengingatkan kembali materi
pelajaran yang dilaksanakan hari Kamis dengan menyampaikan “anak-anak
hari ini kita melanjutkan pelajaran IPS pada hari kamis kemarin. Masih ingat
anak-anak apa saja yang sudah kita pelajari pada hari kamis kemarin?”.
Kemudian siswa menjawab “mempelajari tentang tokoh-tokoh bangsa dalam
memproklamasikan kemerdekaan”. Guru kemudian menindaklanjuti dengan
melakukan tanya jawab “Siapa saja tokoh-tokoh tersebut anak anak?”.
Beberapa siswa kemudian mengangkat tangannya untuk menjawab, ada yang
menjawab Ir. Soekarno, Moh Hatta, Achmad Soebarjo dan Laksamana Tadashi
Maeda. Guru bertanya kembali “selain yang kalian sebutkan siapa lagi tokoh-
tokoh dalam persiapan proklamasi? Jika kalian membaca kalian pasti tahu”,
siswa menjawab “Fatmawati. Latief Hendraningrat. Chaerul Saleh. dan
Sukarni”. Guru kemudian menyampaikan bahwa pada jam pembelajaran kali
ini akan mempelajari ke empat tokoh itu. Guru juga menyampaikan “Nanti
kalian akan mengetahui siapa yang menjahit bendera merah putih. Siapa yang
tahu arti warna merah dan putih pada bendera merah putih?”. Siswa pun
menjawab “merah berani bu, putih suci bu”. Guru pun kemudian
menyampaikan “seperti pahlawanan kita dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dengan gagah berani dan mengorbankan jiwa raga.
Oleh karena itu anak anak sekarang kalian tinggal merasakan hasil perjuangan
pahlawan kita sehingga bisa mengenyam pendidikan. Jadi jangan sampai
kalian segan untuk mengikuti upacara. Sebagai penerus bangsa harus
76
menghormati pahlawan dengan mengikui upacara dengan khidmat. Ibu juga
sudah mau pensiun, siapa yang meneruskan ibu mengajar? Ya kalian semua
oleh karena itu kalian harus belajar dan bersikap baik.” Setelah memberikan
apersepsi dan motivasi tersebut guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti siswa diminta menggali informasi melalui
membaca materi tentang tokoh-tokoh bangsa dalam memproklamasikan
kemerdekaan terutama Fatmawati. Latief Hendraningrat. Chaerul Saleh. dan
Sukarni. Siswa terlihat antusias dalam membaca yaitu dengan mencoret dan
menggaris materi penting dalam teks bacaan. Siswa diberi waktu untuk
membaca selama 10 menit. Setelah siswa selesai membaca, siswa ditanya
apakah masih ingat atau tidak tentang cara pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran aktif card sort. Setelah siswa paham, kemudian
guru bersama peneliti melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :
(1)Guru membagi masing-masing satu kartu secara acak
(2)Kategori-kategori dituliskan di papan tulis yaitu Fatmawati. Latief
Hendraningrat. Chaerul Saleh. dan Sukarni untuk memperjelas dalam
pembentukan kelompok.
(3)Siswa diminta bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan
teman yang memiliki kategori sama dalam pembentukan kelompok sehingga
kelas akan terbentuk menjadi 4 kelompok, 1 kelompok terdiri dari 4 siswa
dan ada yang 5 siswa. Selain itu siswa dalam kelompok harus
mengumpulkan 4 atau 5 warna kartu yang berbeda sesuai kateori yang
77
didapat. Ketika siswa mendapat kartu berwarna merah maka artinya siswa
mengambil kartu yang menunjukkan nama tokoh, kuning artinya kartu yang
menunjukkan foto tokoh, hijau artinya kartu yang menunjukkan tempat dan
tanggal lahir tokoh, biru maka artinya kartu yang menunjukkan perjuangan
tokoh, dan pink artinya kartu yang menunjukkan lanjutan perjuangan
beberapa tokoh. Oleh karena itu siswa harus membaca informasi yang ada
di kartu, mengidentifikasi informasi tersebut masuk dikategori yang mana,
dan memperhatikan warna pada kartu. Siswa sudah lebih paham sehingga
pada pertemuan kali ini siswa sudah banyak yang berninisiatif mencari
temannya dan ada yang memastikan materinya terlebih dahulu di teks
bacaan.
(4)Setelah itu siswa dengan kategori yang sama membentuk kelompok dan
diarahkan bahwa kelompok Fatmawati di baris 1, Latief Hendraningrat di
baris 2, Chaerul Saleh di baris 3, dan Sukarni di baris 4.
(5)Setelah masing-masing siswa berkelompok sesuai dengan kategorinya,
setiap kelompok dibagi media untuk menempelkan kartu dan LKS. Siswa
diberikan sedikit penjelasan mengenai penempelan kartu dan pengerjaan
LKS. Masing-masing kelompok mulai menempelkan kartu tersebut dimedia
dan diberi nama sesuai kelompoknya dan anggotanya.
(6)Masing-masing kelompok diminta untuk membuat pertanyaan.
(7)Setelah masing-masing kelompok selesai, setiap kelompok diminta untuk
presentasi. Setiap kelompok mempresentasikan dan kelompok lain
mendengarkan lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yaitu kelompok
78
yang presentasi memberi pertanyaan kepada kelompok lain. Kelompok juga
memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Siswa
dibimbing saat presentasi dan tanya jawab. Ketika presentasi masing-masing
kelompok mengerjakan LKS. Jika LKS belum selesai dilanjutkan setelah
presentasi siswa
Setelah selesai mengerjakan LKS dan dikumpul, guru meminta siswa
untuk kembali ketempat duduk masing-masing dan merapikan kembali untuk
menutup pembelajaran IPS.
c) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup yang dilakukan setelah presentasi guru
menanyakan apakah ada kesulitan dalam materi tersebut. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa terkait hal-hal yang belum jelas tentang materi yang
sudah dipelajari dari awal sampai akhir. Guru kemudian memberikan sedikit
tanya jawab lisan secara keseluruhan tentang materi yang sudah dipelajari
seperti menanyakan “tokohnya siapa saja anak-anak?” kemudian siswa
menyebutkan tentang “Ir. Soekarno, Moh.Hatta, Laksamana Tadashi Maeda,
Latief Hendraningrat, Sukarni, dan Chaerul Saleh.” Setelah guru memberikan
beberapa pertanyaan kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi.
Setelah itu siswa diminta duduk di tempat masing-masing dan guru
mengadakan post tes untuk mengukur keberhasilan selama pelaksanaan
tindakan siklus II.
79
c. Pengamatan/Observasi Siklus II
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan.
Pengamatan dilakakukan oleh guru, peneliti, dan bantuan teman sejawat yang
bernama Khoiria Hikmawati. Teman sejawat sebagai pengamat artinya yang
melakukan pengamatan kepada guru dan peneliti saat pemberian tindakan
dalam pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort.
Pengamatan tersebut menggunakan lembar pengamatan kinerja guru dan
catatan lapangan untuk mencatat semua hal yang terjadi selama tindakan siklus
I berlangsung. Hal tersebut terjadi karena dalam pelaksanaannya guru merasa
tidak mampu melaksanakan beberapa tahapan dalam kegiatan inti dengan
menggunakan pembelajaran aktif card sort. Guru merasa kesulitan dengan
mempelajari kembali ilmu yang baru di usianya dan di masa guru yang akan
pensiun sehingga meminta peneliti untuk menjelaskan tentang cara
pelaksanaan dan melakukan beberapa tahapan pembelajaran dengan
menggunakan pembelajaran aktif card sort. Meskipun dalam beberapa tahapan
dalam kegiatan inti yang melaksanakan pembelajaran adalah peneliti tetapi
guru tetap di kelas dan membantu dalam tahapan yang dilaksanakan tersebut
sehingga guru mengetahui langkah-langkah yang dilaksanakan. Oleh karena
itu guru bersama peneliti berkolaborasi dalam pelaksanaan pembelajaran IPS
menggunakan pembelajaran aktif card sort.
Pada siklus II pertemuan 1 guru mengkondisikan siswa agar siswa siap
dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian guru membuka pembelajaran dengan
salam, doa dan dilanjutkan dengan bacaan surat pendek karena pembelajaran
80
dimulai setelah pelajaran olahraga. Pada pertemuan ini sedikit mundur 10
menit dikarenakan siswa harus berganti pakaian. Sebelum memulai
pembelajaran pun guru mengingatkan materi pelajaran yang telah dipelajari
pada minggu lalu tentang menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang berkaitan tentang
BPUPKI, PPKI dan sikap menghargai jasa tokoh dengan tanya jawab. Siswa
antusias dalam menjawab pertanyakan yang diberikan oleh guru. Guru
kemudian mengaitkan materi minggu lalu untuk melakukan apersepsi dan
sudah relevan dengan materi yang akan diajarkan. Setelah itu guru juga
memotivasi belajar siswa untuk memberikan semangat. Pada siklus II ini guru
sudah menyampaikan tujuan pembelajaran.
Pada pembelajaran inti siswa terlihat serius dalam menggali informasi
melalui membaca yaitu dari siswa mencoret atau menggaris bawahi hal-hal
penting. Kemudian siswa mendengarkan penjelasan tentang cara pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif cardsort yang sedikit
berbeda yang perbedaannya terletak pada warnanya. Siswa terlihat lebih paham
daripada saat siklus I dan siswa sudah lebih terbiasa dengan pembelajaran aktif
card sort ini. Setelah paham, siswa melakukan tahapan-tahapan dengan
bimbingan peneliti dan guru. Siswa antusias dengan card sort yang telah
diterimanya untuk membuat kelompok sesuai kategori sehingga siswa
langsung bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan teman
yang satu kategori. Siswa lebih mudah dalam menemukan teman satu
kategorinya karena dalam satu kelompok tersebut harus mengumpulkan teman
81
yang membawa 4 atau 5 warna kartu yang berbeda sesuai kategori yang didapat
sehingga terbagi menjadi 4 kelompok/kategori. Dalam satu kelompok tersebut
harus mengumpulkan 4 atau 5 siswa yang membawa kartu warna yang berbeda
yaitu kartu berwarna merah maka artinya menunjukkan nama tokoh, kuning
artinya kartu yang menunjukkan foto tokoh, hijau artinya kartu yang
menunjukkan tempat dan tanggal lahir tokoh, biru maka artinya kartu yang
menunjukkan perjuangan tokoh, dan pink artinya kartu yang menunjukkan
lanjutan perjuangan beberapa tokoh. Pada pertemuan kali ini siswa sudah
banyak yang berninisiatif mencari temannya dan ada yang memastikan
materinya terlebih dahulu di teks bacaan. Setelah berkelompok kartu tersebut
ditempel pada media yang sudah disediakan. Setiap kelompok juga diberikan
LKS yang harus diisi ketika presentasi. Siswa dibimbing saat diskusi
berlangsung. Siswa terlihat semangat dan merasa senang karena tanpa diminta
siswa menghias kembali media untuk menempel tersebut (manila). Setelah
masing-masing kelompok selesai, setiap kelompok diminta untuk presentasi.
Masing-masing kelompok diminta untuk membuat pertanyaan yang akan
diajukan kepada kelompok lain. Siswa sudah mau dan sedikit percaya diri
untuk presentasi. Setiap kelompok mempresentasikan dan kelompok lain
mendengarkan lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yaitu kelompok yang
presentasi memberi pertanyaan kepada kelompok lain. Kelompok juga
memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya. Dalam
presentasi kali ini kelompok lain sudah mendengarkan temannya yang di depan
karena harus mengerjakan LKS yang telah diberikan setiap kelompok. Siswa
82
dibimbing saat presentasi dan tanya jawab. Ketika presentasi masing-masing
kelompok mengerjakan LKS. Jika LKS belum selesai dilanjutkan setelah
presentasi siswa.
Setelah selesai guru pun meminta siswa kembali ditempat duduk masing-
masing kemudian menutup pembelajaran dengan merangkum pembelajaran
bersama siswa dengan tanya jawab apa yang sudah dipelajari. Siswa sudah
berani untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru karena
siswa sudah mengetahui jawaban dari pembelajaran mengunakan card sort.
Kemudian guru juga melakukaan refleksi kepada siswa apakah senang dengan
pembelajaran menggunakan pembelajaran aktif card sort, siswa pun merasa
senang. Guru tidak lupa memberikan tindak lanjut.
Pada siklus II pertemuan 2 guru membuka pembelajaran dengan salam,
tidak melakukan doa dan presensi karena jam pelajaran IPS dilaksanakan pada
jam ke 4. Guru sudah mengkondisikan siswa agar siswa siap dalam kegiatan
pembelajaran. Seperti pertemuan sebelumnya guru mengulas atau
mengingatkan materi sebelumnya dengan melakukan tanya jawab. Siswa lebih
antusias dalam menjawab pertanyakan yang diberikan oleh guru. Guru
kemudian memberikan apersepsi, motivasi, dan menyampaikan tujuan.
Pada pembelajaran inti seperti biasa menggali informasi melalui
membaca yaitu dari siswa mencoret atau menggaris bawahi hal-hal penting.
Kemudian siswa mendengarkan penjelasan tentang cara pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran aktif cardsort seperti siklus
II pertemuan 1. Siswa sudah paham dan terbiasa sehingga siswa langsung
83
bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan teman yang satu
kategori. Setelah itu siswa bersama kelompok menempel kartu pada media.
Setelah masing-masing kelompok selesai, setiap kelompok diminta untuk
presentasi dan sudah siap dengan pertanyaannya. Setiap kelompok sudah
terbiasa dengan presentasi dan kelompok lain memperhatikan dengan
mengerjakan LKS. Sesi tanya jawab pun hidup dan siswa terlihat antusias
dengan saling tanya jawab. Siswa dibimbing saat presentasi dan tanya jawab.
Ketika presentasi masing-masing kelompok mengerjakan LKS. Jika LKS
belum selesai dilanjutkan setelah presentasi siswa.
Dalam kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa
terkait hal-hal yang belum jelas tentang materi yang sudah dipelajari dari awal
sampai akhir. Kemudian dilanjutkan dengan membuat kesimpulan bersama.
Setelah itu siswa diminta duduk di tempat masing-masing dan guru
mengadakan post tes untuk mengukur keberhasilan selama pelaksanaan
tindakan siklus II.
Adapun data prestasi belajar siswa dalam kegiatan post tes siklus I dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 8. Prestasi Belajar IPS Siklus II
No KKM Persentase Rata-
rata
Kelas
Nilai
T
(≥ 60)
BT
(<60)
T BT Tertinggi Terendah
1 15 2 88,24% 11,76 % 75,59 95 55
Keterangan :
KKM = Kriteria Ketuntasan Minimum
T = Tuntas
BT = Belum Tuntas
84
Data prestasi belajar IPS siswa di atas diperoleh dari soal post tes KD 2.3
yaitu menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada akhir siklus II. Post tes siklus
II diadakan setelah pembelajaran pada siklus II pertemuan 2 pada hari Senin,
20 Februari 2017 yang bertujuan untuk mengukur prestasi belajar siswa setelah
mendapatkan tindakan. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa siswa
yang memperoleh nilai di atas KKM sebanyak 15 siswa atau 88,24% dan siswa
yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 47,06%. Untuk memperjelas
pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini :
Gambar 6. Diagram Prestasi Belajar Siklus II
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar IPS siswa
kelas V SD Negeri Krawitan pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari
nilai rata-rata kelas pratindakan dan siklus I. Selain itu, prestasi tersebut
menunjukkan keberhasilan dalam pembelajaran IPS karena sudah memenuhi
kriteria keberhasilan yang ditargetkan yaitu sebanyak 75% dari jumlah siswa
15
2
1
3
5
7
9
11
13
15
17
Siklus II
Tuntas KKM Belum Tuntas KKM
85
kelas V SD Negeri Krawitan mencapai taraf KKM yang telah ditetapkan yaitu
≥ 60.
Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dari pra tindakan ke
siklus I, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9. Perbandingan Prestasi Belajar IPS Pra Tindakan, Siklus I, dan
Siklus II
Kriteria Pra Tindakan Siklus I Siklus II
Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen
Tuntas 1 5.88 % 9 52,94 % 15 88,24%
Belum
Tuntas
16 94.12% 8 47,06% 2 11,76 %
Rata-
rata
38,53 61,76 75,59
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan dari pra
tindakan ke siklus I dan siklus II. Siswa yang tuntas pada pra tindakan sebanyak
1 siswa atau sebesar 5.88 % menjadi 9 siswa atau sebesar 52,94 % pada siklus
I dan menjadi 15 siswa atau sebesar 88,24% pada siklus II. Siswa yang belum
tuntas pada pra tindakan sebanyak 16 siswa atau sebesar 94.12% menjadi 8
siswa atau sebesar 47,06% pada siklus I dan menjadi 2 siswa atau sebesar 11,76
% pada siklus II. Sedangkan nilai rata-rata pada pra tindakan sebesar 38,53
menjadi 61,76 pada siklus I dan menjadi 75,59 pada siklus II. Untuk
memperjelas pemaparan tabel tersebut, dapat dilihat dalam diagram berikut ini:
86
Gambar 7. Diagram Prestasi Belajar Pra Tindakan, Siklus I,
d. Refleksi Siklus II
Tahap keempat adalah tahap refleksi pada siklus II. Peneliti dan guru kelas
V yang sekaligus sebagai kolaborator melakukan kembali evaluasi terhadap
beberapa tindakan yang telah diterapkan saat siklus II pertemuan ke-1 dan
pertemuan ke-2. Pada evaluasi kali ini dilakukan untuk mengetahui apakah
pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort sudah
meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan pengamatan dan evaluasi
bersama guru pelaksanaan siklus II tidak ditemukan kendala yang serius, karena
pelaksanaan siklus merupakan perbaikan pada siklus I. Hasil refleksi dari siklus
II diantaranya adalah guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dalam
kegiatan pembelajaran. Kemudian dalam perbaikan memodifikasi card sort
membuat siswa lebih antusias karena siswa langsung bergerak dan berkeliling
di dalam kelas untuk menemukan teman yang satu kategori. Siswa lebih mudah
dalam menemukan teman satu kategorinya karena dalam satu kelompok tersebut
harus mengumpulkan teman yang membawa 4 atau 5 warna kartu yang berbeda
1
9
1516
8
2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
Pra Tindakan Siklus I Siklus II
Tuntas KKM Belum Tuntas KKM
87
sesuai kategori yang didapat sehingga terbagi menjadi 4 kelompok/kategori.
Selain itu card sort disesuaikan dengan materi serta pembuatan kelompok yang
dibatasi 4 sampai 5 siswa sehingga setiap siswa dapat berpartisipasi dan tidak
mengganggu anggota lainnya. Ketika presentasi pun siswa sudah
memperhatikan kelompok yang mempresentasikan di depan karena siswa harus
fokus supaya dapat mengerjakan lembar kerja siswa yang diberikan sehingga
seluruh materi IPS dapat tersampaikan dengan baik. Hal itu pun dibuktikan
dengan prestasi belajar siswa yang diadakan diakhir siklus II. Berdasarkan data
post tes siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai di atas
KKM sebanyak 15 siswa atau 88,24% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 2
siswa atau 11,76 %. Prestasi belajar tersebut diketahui adanya peningkatan dari
pra tindakan ke siklus I dan siklus II yaitu siswa yang tuntas pada pra tindakan
sebanyak 1 siswa atau sebesar 5.88 % menjadi 9 siswa atau sebesar 52,94 %
pada siklus I dan menjadi 15 siswa atau sebesar 88,24% pada siklus II.
Sedangkan siswa yang belum tuntas pada pra tindakan sebanyak 16 siswa atau
sebesar 94.12% menjadi 8 siswa atau sebesar 47,06% pada siklus I dan menjadi
2 siswa atau sebesar 11,76 % pada siklus II. Selain itu nilai rata-rata pada pra
tindakan sebesar 38,53 menjadi 61,76 pada siklus I dan menjadi 75,59 pada
siklus II. Hasil yang diperoleh tersebut dirasa sudah cukup, karena indikator
keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai yaitu sudah memenuhi kriteria
keberhasilan yang ditargetkan sebanyak 75% dari jumlah siswa kelas V SD
Negeri Krawitan.
88
C. Pembahasan
Penelitian mengenai peningkatan prestasi belajar IPS menggunakan
pembelajaran aktif card sort pada siswa kelas V SD Negeri Krawitan yang
dilaksanakan selama 2 siklus yang terdiri dari 4 pertemuan. Siklus I dilakukan dua
kali pertemuan yaitu pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2017 dan pada hari Kamis
tanggal 9 Februari 2017 serta siklus II juga dilakukan dua kali pertemuan yaitu pada
hari Kamis tanggal 16 Februari 2017 dan Senin tanggal 20 Februari 2017. Penelitian
ini dilaksanakan berdasarkan dari kegiatan awal pra tindakan serta pre test yang
dilaksanakan sebelum tindakan yang menunjukan bahwa prestasi belajar IPS siswa
rendah. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan pembelajaran aktif card sort
pada setiap siklusnya. Hal ini terlihat pada setiap siklus yang mengalami ketuntasan
belajar yang semakin meningkat.
Prestasi belajar siswa yang meningkat dapat dilihat dari presentase
ketuntasan belajar siswa mulai dari pra tindakan hingga siklus I dan siklus II.
Peningkatan tersebut dikarenakan pembelajarannya menyenangkan yang sesuai
dengan teori yang disampaikan oleh Hisyam Zaini, dkk. (Zainal Arifin dan Adhi
Setiyawan, 2012: 2) bahwa dengan pembelajaran aktif biasanya siswa akan
merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga prestasi belajar dapat
maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran aktif card sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena
siswa terlibat secara langsung seperti yang dikemukakan juga oleh Silberman
(2013: 11) bahwa siswa bisa belajar dengan sangat baik dari pengalaman konkret
89
yang berlandaskan kegiatan. Selain itu dengan pembelajaran aktif card sort yang
sesuai dengan langkah-langkahnya secara tidak langsung siswa dituntut untuk
memahami materi tentang persiapan kemerdekaan dan persiapan proklamasi seperti
ketika siswa diminta untuk mencari teman yang satu kategori maka siswa harus
menganalisis informasi pada kartunya termasuk kategori yang mana. Setelah itu
pun siswa juga berdiskusi dalam memilah berdasarkan kategori-kategorinya
sehingga siswa kembali menganalisis materi tersebut. Oleh karena itu siswa dapat
memahami materi dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort.
Pada tes pra tindakan, siswa yang tuntas sebanyak 1 siswa atau sebesar 5.88
% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa atau sebesar 94.12% dengan
nilai rata-rata sebesar 38,53. Pada tes siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa
atau sebesar 52,94 % dan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 siswa atau sebesar
47,06% dengan nilai rata-rata sebesar 61,76, Akan tetapi, peningkatan tersebut
belum dikatakan berhasil karena presentase siswa yang mencapai KKM belum
mencapai ≥75% meskipun sudah mengalami peningkatan sebesar 47.06%.
Peneliti dan guru kemudian melakukan refleksi dan upaya perbaikan untuk
penelitian siklus II agar kendala dan permasalahan di siklus I dapat diperbaiki.
Beberapa hal yang di refleksi diantaranya yaitu megingatkan guru untuk
menyampaikan tujuan pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran, melakukan
perbaikan dengan memodifikasi card sort yang satu warna menjadi beberapa warna
sehingga terlihat lebih menarik dan mudah dalam pembuatan kelompok sehingga
dalam pelaksanaannya siswa lebih antusias. Siswa lebih mudah dalam menemukan
teman satu kategorinya karena dalam satu kelompok tersebut harus mengumpulkan
90
teman yang membawa 4 atau 5 warna kartu yang berbeda sesuai kategori yang
didapat sehingga terbagi menjadi 4 kelompok/kategori. Selain itu card sort
disesuaikan dengan materi serta pembuatan kelompok yang dibatasi 4 sampai 5
siswa sehingga setiap siswa dapat berpartisipasi dan tidak mengganggu anggota
lainnya. Ketika presentasi pun siswa sudah memperhatikan kelompok yang
mempresentasikan di depan karena siswa harus fokus supaya dapat mengerjakan
lembar kerja siswa yang diberikan. Hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat
berjalan secara optimal sehingga seluruh materi IPS dapat tersampaikan dengan
baik. Setelah kendala siklus I dapat teratasi, maka prestasi belajar siswa pada siklus
II juga meningkat yaitu siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau sebesar 88,24%
dan siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau sebesar 11,76 % dengan nilai
rata-rata sebesar 75,59. Pada siklus II ini prestasi belajar IPS mengalami
peningkatan sebesar 35,30%. Hasil yang diperoleh tersebut dirasa sudah cukup,
karena indikator keberhasilan dalam penelitian ini telah tercapai yaitu sudah
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditargetkan sebanyak 75% dari jumlah siswa
kelas V SD Negeri Krawitan. Selain itu berdasarkan pengamatan keterlaksanaan
pembelajaran pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I.
Prestasi belajar siswa yang diperoleh sudah memenuhi indikator
keberhasilan penelitan yang telah ditetapkan yaitu 75% dari jumlah siswa kelas V
SD Negeri Krawitan dengan KKM sebesar ≥ 60. Namun pada post tes siklus II
terdapat 2 siswa yang bernama MGR dan K yang belum tuntas sehingga kedua
siswa tersebut akan melaksanakan remidi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan
hasil yang diperoleh dari tahap pra tindakan sampai dengan tindakan siklus II, dapat
91
disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran aktif card sort memberikan dampak
yang positif, karena penggunaan pembelajaran aktif card sort dinilai berhasil dan
dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V. Hal tersebut sesuai dengan
hipotesis tindakan pada penelitian ini yang berbunyi “prestasi belajar IPS dapat
ditingkatkan menggunakan pembelajaran aktif card sort bagi siswa kelas V SD
Krawitan, Kabupaten Sleman.”
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian peningkatan prestasi belajar IPS
menggunakan pembelajaran aktif card sort pada siswa kelas V SD Negeri Krawitan
terdapat suatu keterbatasan diantaranya adalah
1. Dalam beberapa tindakan peneliti menjadi pengganti pengajar karena beberapa
tahapan guru tidak mampu sehingga selain sebagai kolaborator peneliti juga
sebagai pengajar.
2. Media card sort belum divalidasi oleh dosen ahli media.
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar IPS dapat ditingkatkan menggunakan
pembelajaran aktif card sort bagi siswa kelas V SD Krawitan. Penggunaan
pembelajaran aktif card sort dilakukan dengan baik sehingga berdampak pada
peningkatan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat
dari hasil evaluasi setiap siklus yang mengalami peningkatan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa dari pra tindakan ke siklus I dan siklus
II meningkat. Pada tahap pra tindakan menunjukkan bahwa prestasi belajar IPS
siswa kelas V tergolong rendah. Pretest yang dilaksanakan sebelum dilakukan
tindakan diperoleh ketuntasan belajar sebesar 5.88 % dengan nilai rata-rata kelas
sebesar 38,53. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan
sebesar 47.06% sehingga diperoleh ketuntasan sebesar 52,94 % dengan nilai rata-
rata kelas sebesar 61,76. Pada siklus II, dengan adanya perbaikan prestasi belajar
siswa mengalami peningkatan sebesar 35,30% yaitu diperoleh ketuntasan sebesar
88,24% dengan nilai rata-rata sebesar 75,59. Prestasi belajar IPS siswa pada siklus
II telah memenuhi indikator keberhasilan penelitan yang telah ditetapkan yaitu 75%
dari jumlah siswa kelas V SD Negeri Krawitan dengan KKM sebesar ≥ 60.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas bahwa prestasi belajar
IPS mengalami peningkatan dengan menggunakan pembelajaran aktif card sort
93
maka jika guru ingin meningkatkan prestasi belajar siswa sebaiknya menggunakan
pembelajaran aktif card sort.
94
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi & Munawar Sholeh. (2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ahmad Susanto. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.
_____________. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Ali Muhtadi. (2009). Implementasi Konsep Pembelajaran “Active Learning”
sebagai Upaya untuk Meningkatkan Keaktifan Mahasiswa dalam
Perkuliahan. Jurnal Majalah Ilmiah Pembelajaran (Nomor 1 Tahun 2009).
Hlm. 1-13.
Anindita Rahma Azizah. (2014). Penggunaan Metode Active Learning Tipe Card
Sort Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas
IV SD Negeri Sendangsari. Skripsi, tidak diterbitkan. Yogyakarta.
Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP Depdiknas.
Conny R. Semiawan. (2008). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah
Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Dalyono. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dam Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Eko Putro Widoyoko. (2015). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hisyam Zaini, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Khanifatul. (2013). Pembelajaran Inovatif: Strategi Mengelola kelas Secara Efektif
dan menyenangkan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
95
Martinis Yamin. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press
Jakarta.
Muhibbin Syah. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Nana Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Riduwan & Akdon. (2007). Skala Pengukuran Variable-Variable Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Silberman, Melvin L. (2009). Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Penerjemah : Sarjuli dkk. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
_________________. (2013). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Penerjemah: Raisul Muttaqien. Bandung: Nuansa Cendekia.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Fakto yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA.
Sugihartono dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
________________. (2010). Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media.
________________, dkk. (2015). Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sukardi. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi dan
Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sutratinah Tirtonegoro. (2006). Anak Supernormal dan Program Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Syaiful Bahri Djamarah & Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
96
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bima Aksara.
Warsono dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Wina Sanjaya. (2011). Penelitian tindakan Kelas. Jakarta : Kencana.
___________. (2013). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :
kencana
Zainal Arifin. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda Karya.
__________. (2011). Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru.
Bandung : Remaja Rosda Karya.
Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan.(2012) Pengembangan Pembelajaran Aktif
dengan ICT. Yogyakarta: Skripta Media Creative.
97
LAMPIRAN
98
Lampiran 1. Daftar Nilai UTS siswa kelas V
99
Lampiran 2. Kisi-kisi Soal Pretest (Pra Tindakan)
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Soal Pilihan Ganda Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
Kemerdekaan
Indonesia
2.2. Menghargai jasa
dan peranan
tokoh perjuangan
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia
Menjelaskan Badan
Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) dengan benar
1 3,4 2 4
Menjelaskan Panitia
Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) dengan
benar
5,
6,
7
8 4
Menunjukkan sikap
menghargai jasa tokoh
pejuang dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
9,
10
2
2.3. Menghargai jasa
dan peranan
tokoh perjuangan
dalam
memproklamasik
an kemerdekaan
Indonesia
Mengidentifikasi perjuangan
Ir. Soekarno dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
11 12 2
Mengidentifikasi perjuangan
Drs. Muhammad Hatta dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
13 1
Mengidentifikasi perjuangan
Mr. Achmad Soebardjo
15 1
100
dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
Mengidentifikasi perjuangan
Laksamana Tadashi Maeda
dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
14 16 2
Mengidentifikasi perjuangan
Fatmawati dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
17 1
Mengidentifikasi perjuangan
Latif Hendraningrat dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
18 1
Mengidentifikasi perjuangan
Chaerul Saleh dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar.
19 1
Mengidentifikasi perjuangan
Sukarni dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar.
20 1
101
Lampiran 3. Kisi-kisi Soal Post test Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Soal Pilihan Ganda Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
Kemerdekaan
Indonesia
2.2. Menghargai jasa
dan peranan
tokoh perjuangan
dalam
mempersiapkan
kemerdekaan
Indonesia
Menjelaskan Badan
Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI)
1,
3,
7
2,
4,
5
6,
8
9 9
Menjelaskan Panitia
Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI)
10,
13,
24
11,
15
12 6
Menunjukkan sikap
menghargai jasa tokoh
pejuang dalam
mempersiapkan kemerdekaan
16,
17,
18,
29
20 5
102
Lampiran 4. Kisi-kisi Soal Post test Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Soal Pilihan Ganda Jumlah
Soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
2. Menghargai
peranan tokoh
pejuang dan
masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
Kemerdekaan
Indonesia
2.3. Menghargai
jasa dan
peranan tokoh
perjuangan
dalam
memproklama
sikan
kemerdekaan
Indonesia
Mengidentifikasi perjuangan
Ir. Soekarno dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
1,
2,
4
3, 4
Mengidentifikasi perjuangan
Drs. Muhammad Hatta dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
6,
7
8 5 4
Mengidentifikasi perjuangan
Mr. Achmad Soebardjo
dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
10 9 2
Mengidentifikasi perjuangan
Laksamana Tadashi Maeda
dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
11 12 2
Mengidentifikasi perjuangan
Fatmawati dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
13 14 2
Mengidentifikasi perjuangan
Latif Hendraningrat dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
15 16 2
103
Mengidentifikasi perjuangan
Chaerul Saleh dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar.
17 18 2
Mengidentifikasi perjuangan
Sukarni dalam
mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar.
19 20 2
104
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : SD Negeri Krawitan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : V/ 1I
Siklus : I
Hari / Tanggal : Rabu, 8 Februari 2017
Kamis, 9 Februari 2017
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
3. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
3.2.Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia
C. Indikator
3.2.1. Menjelaskan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) dengan benar
3.2.2. Menjelaskan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan
benar
3.2.3. Menunjukkan sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
105
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat menjelaskan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) dengan benar
2. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat menjelaskan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan
benar
3. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat menunjukkan sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
E. Materi Pokok
1. BPUPKI
2. PPKI
3. Sikap menghargai jasa tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan
F. Pendekatan
1. Pendekatan : Pembelajaran Aktif Card Sort
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Peremuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran
2. Siswa membalas salam dari guru
3. Siswa melakukan komunikasi dengan guru tentang
kehadiran
4. Siswa diberikan apersepsi oleh guru sebagai awal
komunikasi yang terkait dengan materi yang akan
dibelajarkan yaitu dengan menanyakan tanggal 1 Juni
diperingati sebagai hari apa lalu dikaitkan dengan materi
10 menit
106
pesiapan kemerdekaan Indonesia yaitu BPUPKI dan
PPKI.
5. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan yang
akan dicapai sebagai batasan dalam pembelajaran hari ini.
6. Siswa diberikan motivasi agar selalu bersemangat
mengikuti pelajaran di sekolah dan rajin belajar.
Inti 1. Siswa membaca materi tentang jasa dan peranan tokoh
pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2. Siswa mengamati guru yang menyiapkan kartu informasi
yang sesuai dengan materi.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aturan
mainnya.
4. Siswa diberikan masing-masing satu kartu secara acak
yaitu siswa diberi kartu yang berisi informasi yang
tercakup dalam tiga kategori tentang BPUPKI, PPKI, dan
sikap menghargai jasa dan tokoh pejuang mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
5. Siswa bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan teman yang memiliki kategori yang sama.
6. Siswa dengan kategori yang sama membentuk kelompok.
7. Setelah terbentuk kelompok, masing-masing kelompok
mendapatkan satu set kartu yang terdiri dari semua
kategori secara acak, dan media yang digunakan untuk
menempel. Satu set kartu/card sort tersebut terdiri dari dua
tipe yaitu kartu tipe satu untuk bermain, dipilah, dan
kemudian didiskusikan, kartu tipe kedua hanya untuk
ditempel pada media setelah dipilah.
8. Siswa mendengarkan petunjuk permainannya yaitu setelah
kartu diacak oleh salah satu siswa, kartu tersebut dibagi
kepada masing-masing siswa dalam kelompok, jika dalam
kelompok tersebut berjumlah 6 maka masing-masing
50 menit
107
siswa mendapatkan 7 kartu, sedangkan kelompok yang
berjumlah 5 maka masing-masing siswa mendapatkan 8/9.
9. Siswa bersama kelompok berdiskusi memilah kartu sesuai
kategorinya dengan benar misalnya kelompok terasebut
kelompok BPUPKI maka kelompok tersebut memilah
kartu yang terkait dengan BPUPKI.
10. Setelah terpilah kemudian mereka mengambil kartu yang
tipe dua yang sesuai dengan nomer kartu yang sudah
terpilah untuk ditempel pada media yang sudah
disediakan. Setelah ditempel, siswa diingatkan untuk tidak
lupa memberi nama kelompok dan anggota kelompok.
11. Tugas dikumpulkan
Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan / rangkuman.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
3. Siswa diberi penguatan
4. Siswa bersama guru melakukan refleksi
5. Siswa melakukan kegiatan tindak lanjut
6. Guru menutup pembelajaran
10 menit
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran
2. Siswa membalas salam dari guru
3. Siswa diajak berdoa menurut agama dan keyakinan
masing-masing oleh guru dengan dibantu salah satu siswa
untuk memimpin berdoa.
4. Siswa melakukan komunikasi dengan guru tentang
kehadiran
10 menit
108
5. Siswa diberikan apersepsi oleh guru sebagai awal
komunikasi yang terkait dengan materi yang akan
dibelajarkan yaitu dengan menanyakan tentang materi
pertemuan sebelmnya tentang pesiapan kemerdekaan
Indonesia yaitu BPUPKI dan PPKI.
6. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan yang
akan dicapai sebagai batasan dalam pembelajaran hari ini.
7. Siswa diberikan motivasi agar selalu bersemangat
mengikuti pelajaran di sekolah dan rajin belajar.
Inti 1. Siswa mendengarkan guru yang memberikan pengantar
materi
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang presentasi
3. Siswa berkelompok sesuai dengan kelompok pada
pertemuan sebelumnya
4. Siswa menyiapkan hasil tugas yang telah dikerjakan
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
6. Siswa lain mendengarkan lalu diperbolehkan untuk
menanggapi/memberi komentar serta siswa diberi
kesempatan untuk melakukan tanya jawab.
30 menit
Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan / rangkuman.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
3. Siswa mengerjakan soal post test
4. Siswa diberi penguatan
5. Siswa bersama guru melakukan refleksi
30 menit
H. Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber
Sudjatmoko Adisukarjo, dkk. 2007. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 5B.
Jakarta : Yudhistira.
109
Yuliati, Reni & Munajat, Ade. 2005. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
2. Media
Kartu (card sort)
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Akhir Siklus
2. Jenis Penilaian : Kognitif
3. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
4. Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda
5. Jumlah Soal : 20 soal
6. Skor Penilaian
Contoh :
Nilai = 20 x 5
= 100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Σ Jawaban benar 𝑥 5
110
LAMPIRAN RPP
A. Materi
1. BPUPKI
Perdana Menteri Jepang Koiso, pada tanggal 7 September 1944 menyatakan
“Indonesia akan diberikan kemerdekaan di kelak kemudian hari”. Janji tersebut
dikeluarkan karena Jepang berharap memperoleh bantuan dari rayat
Indonesia.Untuk membuktikan bahwa Jepang bersungguh-sungguh memperhatikan
keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka, pemerintah pendudukan Jepang di
Jawa di bawah pimpinan Jendral Kumakici Harada mengumumkan pembentukan
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dalam
bahasa Jepangnya disebut Dokuritsu Junbi Cosakai pada 1 Maret 1945.
Pembentukan BPUPKI ini sebagai realisasi janji Perdana Menteri Koiso. BPUPKI
diketuai oleh dr. Radjiman Wedyodiningrat, dibantu oleh dua ketua muda yakni
Icibangase, seorang Jepang dan R. Surono orang Indonesia. Tugas pokoknya
melakukan penyelidikan terhadap usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia.
a. Sidang Pertama (29 Mei - 1 Juni 1945)
Dasar negara merupakan pembahasan pokok dalam sidang pertama ini.
Ketua BPUPKI pada masa sidang ini meminta kepada seluruh anggota BPUPKI
untuk memberi masukan, baik saran, usul maupun pendapat tentang dasar negara
Indonesia yang akan dipakai apabila sudah merdeka.
Permintaan dari Ketua BPUPKI itu disambut baik oleh seluruh anggota, terutama
oleh 3 tokoh bangsa Indonesia. Mereka adalah Muhammad Yamin, Prof.Dr.
Soepomo, dan Ir. Soekarno.
Dari 3 tokoh Indonesia ini yang pertama mendapat kesempatan
menyampaikan pendapatnya adalah Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945.
Dalam pidatonya, beliau menyampaikan azas dasar negara kebangsaan Indonesia.
Isinya adalah:
1) Perikebangsaan,
2) Perikemanusiaan,
3) Periketuhanan,
111
4) Peri kerakyatan,
5) Kesejahteraan Rakyat.
Pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Prof.Dr. Soepomo diberi kesempatan
untuk menyampaikan pendapatnya. Gagasannya sebagai berikut:
1) Persatuan,
2) Kekeluargaan,
3) Keseimbangan lahir dan batin,
4) Masyarakat,
5) Keadilan rakyat.
Terakhir, pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan
pendapatnya tentang dasar negara. Pidatonya sebagai berikut:
1) Kebangsaan Indonesia,
2) Internasionalisme atau perikemanusiaan,
3) Mufakat atau demokrasi,
4) Kesejahteraan sosial,
5) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selain memberikan usul mengenai isi dasar negara, Ir. Sukarno juga
memberikan usul mengenai nama dasar negara tersebut. Usul-usul tersebut antara
lain Pancasila, Trisila, atau Ekasila. Akhirnya, nama yang dipilih sebagai dasar
negara adalah Pancasila. Kata Pancasila diambil dari Kitab Negarakartagama
karangan Mpu Prapanca. Kemudian, 1 Juni pun diperingati sebagai hari lahirnya
Pancasila.
Anggota BPUPKI dibagi-bagi dalam panitia-panitia kecil. Panitia-panitia
yang terbentuk antara lain :
a. Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno, tugasnya merumuskan
rancangan pembukaan undang-undang dasar;
b. Panitia Perancang UUD yang diketuai oleh Ir. Soekarno (dalam panitia ini
dibentuk lagi panitia kecil yang diketuai oleh Prof.Dr. Soepomo);
c. Panitia Ekonomi dan Keuangan yang diketuai oleh Drs. Moch. Hatta;
d. Panitia Pembela Tanah Air yang diketuai oleh Abikusno Cokrosuyoso.
112
Pada 22 Juni 1945, terbentuklah Panitia Sembilan yang diketuai oleh Ir.
Sukarno. Panitia Sembilan bertugas menampung saran dan pendapat para anggota
mengenai dasar negara selama sidang untuk merumuskan dasar negara Indonesia.
Anggota Panitia Sembilan adalah:
1. Ir. Sukarno; 6. K.H. Wahid Hasyim;
2. Drs. Moh. Hatta; 7. H. Agus Salim;
3. Mr. Ahmad Subarjo; 8. Mr. A.A. Maramis; dan
4. Mr. Muh. Yamin; 9. Abikusno Cokrosuyoso
5. Abdulkadir Muzakir;
Sidang Panitia Sembilan telah berhasil merumuskan rancangan Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 yang di dalamnya termuat pula dasar negara Indonesia
merdeka. Dokumen ini oleh Mr. Muh. Yamin diberi nama Piagam Jakarta atau
Jakarta Charter. Isinya sebagai berikut:
1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya;
2) (menurut) dasar kemanusiaan yang adil dan beradab;
3) Persatuan Indonesia;
4) (dan) kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan;
5) (serta dengan mewujudkan suatu) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Piagam Jakarta tersebut kemudian dijadikan sebagai Mukadimah Undang
Undang Dasar 1945. Akan tetapi, terdapat perubahan pada bagian pertama dalam
Piagam Jakarta, yaitu “Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam
bagi para pemeluknya”. Kalimat ini kemudian diubah menjadi “Ketuhanan Yang
Maha Esa”. Hal ini dilakukan sebagai wujud toleransi terhadap pemeluk agama
lain.
b. Sidang Kedua (10 - 17 Juli 1945)
Pembahasan pokok di sidang yang kedua ini adalah rencana undang-undang
dasar dan pembukaannya. Untuk itulah BPUPKI membentuk sebuah panitia yang
dinamakan Panitia Perancang Undang-Undang Dasar. Panitia ini diketuai oleh Ir.
113
Soekarno dengan jumlah anggota 18 orang. Di akhir sidang kedua ini, Ir. Soekarno
menyampaikan laporan hasil kerja seluruh panitia yang ada, antara lain:
1) Pernyataan Indonesia merdeka;
2) Pembukaan Undang-Undang Dasar;
3) Batang Tubuh Undang-Undang Dasar.
Dengan berhasilnya BPUPKI mengesahkan Rancangan Dasar Negara dan
Undang-Undang Dasar negara, dapat dikatakan Indonesia telah siap merdeka.
Akhirnya, pada 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena dianggap telah selesai
menjalankan tugasnya.
2. PPKI
BPUPKI dinyatakan telah selesai melaksanakan tugasnya, maka pada
tanggal 7 Agustus 1945 dibubarkan. Untuk menggantikan lembaga tersebut
dibentuklah PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahasa
Jepang dinamakan Dokuritsu Junbi Iinkai. Pada 9 Agustus tiga orang tokoh bangsa
Indonesia dipanggil oleh Panglima Tertinggi Pasukan Jepang di Asia Tenggara
Jenderal Terauci. Mereka adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan dr. Rajiman
Wedyodiningrat. Pada 12 Agustus 1945, mereka bertemu Jenderal Terauci di Dalat
(Vietnam Selatan). Dalam pertemuan itu, Jenderal Terauci menyampaikan bahwa
pemerintah Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia namun
kedudukan Jepang pada saat itu sudah lemah. Pelaksanakan kemerdekaan
diserahkan kepada PPKI/ bangsa Indonesia sendiri.
PPKI diketuai oleh Ir. Sukarno dan wakilnya Drs. Moh.Hatta. PPKI
beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Mereka adalah 12 orang wakil dari Jawa, 3 orang wakil dari Sumatra, 2 orang wakil
dari Sulawesi, 1 orang wakil dari Kalimantan, 1 orang wakil dari Sunda Kecil, 1
orang wakil dari Maluku, dan 1 orang wakil dari keturunan Cina.
Selanjutnya, PPKI dijadikan Badan Nasional dan jumlah anggotanya yang
semula 21 orang ditambah 6 orang yaitu Wiranatakusumah, Ki Hajar Dewantara,
Mr. Kasman Singodimejo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan Ahmad Subarjo
sehingga menjadi 27 orang. Susunan anggota PPKI dipandang telah mewakili
114
seluruh rakyat Indonesia sehingga dianggap sebagai badan perwakilan rakyat
Indonesia.
Peristiwa yang cukup penting setelah pembentukan PPKI, yaitu penyerahan
Jepang terhadap Sekutu yang dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 1945 dan
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Suasana
kemedekaan yang penuh dengan gejolak tidak memungkinkan jalannya
pemerintahan negara Indonesia yang baru merdeka dapat dilaksanakan sesuai
dengan kehidupan negara pada umumnya yang sudah mapan. Untuk itulah bapak
pendiri negara kita berinisiatif untuk segera membentuk alat kelengkapan negara
melalui lembaga PPKI.
PPKI dalam sidangnya yang dilakukan pada tanggal 18 Agustus 1945,
sehari setelah negara Indonesia terbentuk berhasil membuat ketetapan sebagai
berikut:
a. mengesahkan UUD 1945 sebagai UUD Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai presiden dan wakil presiden;
Sejak tanggal 18 Agusus 1945, secara sah telah lahir Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kenyataan menunjukka bahwa sejak tanggal tersebut
Indonesia telah memeuhi syarat-syarat sebagai negara, yaitu : memiliki wilayah,
penduduk atau bangsa, dan pemerintahan yang berdaulat.
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dibentuk pada tanggal 22 Agustus
1945. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil rakyat berfungsi sebagai Dewan
Perwakilan Rakyat untuk membantu presiden sebelum DPR dan MPR. KNIP
dilantik tanggal 29 Agustus 1945, diketuai oleh Mr. Kasman Singodimejo.
Pada tanggal 29 Agustus 1945, Presiden Soekarno membentuk Badan
Keamanan Rakyat (BKR). Tujuan dibentuknya BKR adalah untuk memelihara
keamanan dan ketertiban di daerah-daerah Republik Indonesia. Anggota BKR
terdiri dari bekas anggota Peta, heiho, Barisan Pemuda, Polisi dan sebagainya.
115
3. Sikap Menghargai Jasa Tokoh Pejuang dalam Mempersiapkan
Kemerdekaan
Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai para
pahlawannya, demikianlah pepatah yang berlaku. Tokoh-tokoh bangsa Indonesia
telah memberi teladan bagaimana caranya berkorban untuk kepentingan bangsa dan
negara. Begitu juga tidak ada persoalan, baik kecil maupun besar yang tidak dapat
diselesaikan apabila kita semua mempunyai itikad untuk menyelesaikan dengan
cara musyawarah.
Selain meneladani sikap yang telah diperlihatkan oleh para tokoh bangsa
Indonesia, kita juga harus menghargai hasil karya mereka. Pancasila dan UUD 1945
adalah hasil karya besar para tokoh bangsa Indonesia yang harus dijaga
keberadaannya. Namun, bukan berarti kita tidak dapat menyesuaikan hasil karya
mereka itu dengan keadaan zaman yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
Ingat, Pancasila dan UUD 1945 dibuat oleh tokoh bangsa Indonesia dalam waktu
yang singkat dan dalam keadaan masa-masa genting. Terlebih pada saat itu
pemerintah pendudukan Jepang terus mengawasinya. Untuk itu, kewajiban kitalah
sebagai generasi penerus bangsa menjaga hasil karya besar para tokoh bangsa
Indonesia. Kita juga harus melanjutkan cita-cita mereka menuju bangsa Indonesia
yang maju dalam segala hal. Apabila kita tidak dapat meraih cita-cita tersebut
sangatlah disayangkan pengorbanan yang telah diberikan mereka untuk
terwujudnya negara Indonesia ini.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghargai atau menghormati
jasa-jasa para pejuang kemerdekaan Indonesia di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Mendoakan para pejuang yang telah tiada agar mendapat tempat yang
layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa
b. Mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, bekerja keras, belajar
dengan tekun, dan disiplin.
c. Meneladani sikap kepahlawanan para pejuang kemerdekaan untuk
mengisi kemerdekaan
d. Memberi penghargaan berupa gelar atau tanda jasa kepada para pejuang
kemerdekaan
116
e. Mengabdikan nama-nama para pejuang kemerdekaan pada tugu
peringatan, nama bangunan penting, nama jalan, atau nama sarana
umum lainnya.
f. Bertanggung jawab sebagai warga negara.
g. Kerelaan berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
h. Adanya sikap saling menghormai antarmanusia.
117
Lampiran 6. Card Sort Pada Siklus I
1. Card sort dalam membuat kelompok beserta kunci jawaban
Soal :
Apa kepanjangan dari
singkatan BPUPKI?
Soal :
Bahasa Jepang nya BPUPKI
adalah...
Soal :
Siapa ketua BPUPKI?
Soal:
Berapa kali sidang yang
dilaksanakan oleh BPUPKI?
Kapan dilaksanakannya
sidang pertama dan kedua
BPUPKI?
Soal :
Apa yang dihasilkan oleh
BPUPKI?
Soal :
Kapan BPUPKI dibentuk?
Kapan BPUPKI dbubarkan?
Soal:
Apa kepanjangan dari
PPPKI?
Soal :
PPPKI dalam bahasa Jepang
adalah...
118
Soal :
Dimana ketiga tokoh bertemu
dengan Jenderal Terauci?
Soal:
Siapa ketua PPKI?
Soal :
Kapan sidang pertama PPKI?
Soal :
Apa saja hasil sidang pertama
PPPKI?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
119
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
3. Card sort untuk diskusi beserta kunci jawaban
Soal :
Apa yang dijajikan oleh
Perdana Menteri Koiso?
Soal :
Siapa yang mengumumkan
pembentukan BPUPKI?
Soal :
Kapan BPUPKI dibentuk?
Soal:
Siapa saja ketua muda
BPUPKI perwakilan
Indonesia dan Jepang ?
Soal :
Kapan Mohammad Yamin
menyampaikan pendapatnya?
Soal :
Sebutkan usulan yang
disampaikan oleh
Mohammad Yamin?
Soal :
Kapan Prof.Dr.Soepomo
menyampaikan pendapatnya?
120
Soal :
Sebutkan usulan yang
disampaikan oleh Prof.Dr.
Soepomo?
Soal :
Kapan Ir. Soekarno
menyampaikan pendapatnya?
Soal :
Sebutkan usulan yang
disampaikan oleh
Ir.Soekarno?
Soal :
Istilah Pancasila di ambil dari
... karangan ...
Soal :
Kapan hari lahirnya
Pancasila?
Soal :
Siapa ketua Panitia
Sembilan?
Soal :
Apa tugas Panitia Sembilan?
Soal :
Siapa yang menghasilkan
Piagam Jakarta/
Soal :
Sebutkan hasil sidang kedua
BPUPKI!
121
Soal :
Sebutkan isi Jakarta charter!
Soal :
Siapa saja yang bertemu
Jenderal Terauci?
Soal :
Siapa yang diserahkan
pelaksanaan kemerdekaan
Indonesia?
Soal :
Siapa wakil ketua PPPKI?
Soal :
Berapa jumlah anggota
PPKI?
Soal :
Siapa saja anggota yang
ditambahkan dalam sidang
PPKI?
Soal:
Mengapa susunan anggota
PPKI dianggap sebagai badan
perwakilan rakyat Indonesia?
Soal :
Kapan KNIP dibentuk?
Soal :
Siapa anggota KNIP?
122
Soal :
Apa fungsi KNIP?
Soal :
Apa yang dibentuk Presiden
Soekarno pada tanggal 29
Agustus 1945?
Soal :
Aoa tujuan dibentuknya
BKR?
Soal :
Siapa saja yang menjadi
anggota BKR?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
123
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
Soal :
Bagaimana cara menghargai
jasa dan peranan tokoh
kemerdekaan Indonesia?
124
Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan : SD Negeri Krawitan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : V/ 1I
Siklus : II
Hari / Tanggal : Kamis, 16 Februari 2017
Senin, 20 Februari 2017
Alokasi waktu : 4x35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
2.3. Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia
C. Indikator
2.3.1. Mengidentifikasi perjuangan Ir. Soekarno dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
2.3.2. Mengidentifikasi perjuangan Drs. Muhammad Hatta dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
2.3.3. Mengidentifikasi perjuangan Mr. Achmad Soebardjo dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
2.3.4. Mengidentifikasi perjuangan Laksamana Tadashi Maeda dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
2.3.5. Mengidentifikasi perjuangan Fatmawati dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
125
2.3.6. Mengidentifikasi perjuangan Latif Hendraningrat dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
2.3.7. Mengidentifikasi perjuangan Chaerul Saleh dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
2.3.8. Mengidentifikasi perjuangan Sukarni dalam mempersiapkan kemerdekaan
dengan benar
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat mengidentifikasi perjuangan Ir. Soekarno dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
2. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat mengidentifikasi perjuangan Drs. Muhammad Hatta dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
3. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat mengidentifikasi perjuangan Mr. Achmad Soebardjo dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
4. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat mengidentifikasi perjuangan Laksamana Tadashi Maeda dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
5. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat mengidentifikasi perjuangan Fatmawati dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
6. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat mengidentifikasi perjuangan Latif Hendraningrat dalam
mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
7. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat mengidentifikasi perjuangan Chaerul Saleh dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
126
8. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan card sort, siswa
dapat mengidentifikasi perjuangan Sukarni dalam mempersiapkan
kemerdekaan dengan benar
E. Materi
1. Ir. Soekarno
2. Drs. Muhammad Hatta
3. Mr. Achmad Soebardjo
4. Laksamana Tadashi Maeda
5. Fatmawati
6. Latif Hendraningrat
7. Chaerul Saleh
8. Sukarni
F. Pendekatan
1. Pendekatan : Pembelajaran Aktif Card Sort
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran
2. Siswa membalas salam dari guru
3. Siswa diajak berdoa menurut agama dan keyakinan
masing-masing oleh guru dengan dibantu salah satu siswa
untuk memimpin berdoa.
4. Siswa melakukan komunikasi dengan guru tentang
kehadiran
5. Siswa diberikan apersepsi oleh guru sebagai awal
komunikasi yang terkait dengan materi yang akan
dibelajarkan yaitu tentang tokoh-tokoh persiapan
10 menit
127
kemerdekaan Ir. Soekarno, Moh. Hata, Achmad Soebarjo,
dan Laksaman Tadashi Maeda
6. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan yang
akan dicapai sebagai batasan dalam pembelajaran hari ini.
7. Siswa diberikan motivasi agar selalu bersemangat
mengikuti pelajaran di sekolah dan rajin belajar.
Inti 1. Siswa membaca materi tentang jasa dan peranan tokoh
pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.
2. Siswa mengamati guru yang menyiapkan kartu informasi
yang sesuai dengan materi.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aturan
mainnya. Aturan mainnya yaitu siswa dalam kelompok
harus mengumpulkan 4/5 buah kartu dengan warna yang
berbeda sesuai dengan kategori yang didapat. Ketika siswa
mengambil kartu berwarna merah maka artinya siswa
mengambil kartu yang menunjukkan nama tokoh. Ketika
siswa mengambil kartu berwarna kuning maka artinya
siswa mengambil kartu yang menunjukkan foto tokoh.
Ketika siswa mengambil kartu berwarna hijau maka
artinya siswa mengambil kartu yang menunjukkan tempat
dan tanggal lahir tokoh. Ketika siswa mengambil kartu
berwarna biru maka artinya dia mengambil kartu yang
menunjukkan perjuangan tokoh. Ketika siswa mengambil
kartu berwarna pink maka artinya dia mengambil kartu
yang menunjukkan lanjutan perjuangan beberapa tokoh.
4. Siswa diberikan masing-masing satu kartu secara acak.
5. Siswa bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan teman yang memiliki kategori yang sama.
6. Siswa dengan kategori yang sama membentuk kelompok.
50 menit
128
7. Setelah terbentuk kelompok, masing-masing kelompok
mendapatkan LKS dan media yang digunakan untuk
menempel.
8. Siswa bersama kelompok berdiskusi, kemudian
menempelkan masing-masing kartu pada media yang telah
disediakan oleh guru.
9. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
10. Siswa lain mendengarkan dan mengerjakan LKS lalu
diperbolehkan untuk menanggapi/memberi komentar serta
melakukan tanya jawab.
11. Siswa bersama kelompok menyelesaikan LKS.
Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan / rangkuman.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
3. Siswa diberi penguatan
4. Siswa bersama guru melakukan refleksi
5. Siswa melakukan kegiatan tindak lanjut
6. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran) dibantu salah satu siswa memimpin
berdoa.
10 Menit
2. Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahul
uan
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran
2. Siswa membalas salam dari guru
3. Siswa melakukan komunikasi dengan guru tentang
kehadiran
5 menit
129
1. Siswa diberikan apersepsi oleh guru sebagai awal
komunikasi yang terkait dengan materi yang akan
dibelajarkan yaitu tentang tokoh-tokoh persiapan
kemerdekaan Fatmawati, Latif Hendraningrat, Chaerul
Saleh, dan Sukarni
2. Siswa mendengarkan guru menyampaikan tujuan yang
akan dicapai sebagai batasan dalam pembelajaran hari ini.
3. Siswa diberikan motivasi agar selalu bersemangat
mengikuti pelajaran di sekolah dan rajin belajar.
Inti 1. Siswa membaca materi tentang jasa dan peranan tokoh
pejuang dalam memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia.
2. Siswa mengamati guru yang menyiapkan kartu informasi
yang sesuai dengan materi.
3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aturan
mainnya. Aturan mainnya yaitu siswa dalam kelompok
harus mengumpulkan 4/5 buah kartu dengan warna yang
berbeda sesuai dengan kategori yang didapat. Ketika siswa
mengambil kartu berwarna merah maka artinya siswa
mengambil kartu yang menunjukkan nama tokoh. Ketika
siswa mengambil kartu berwarna kuning maka artinya
siswa mengambil kartu yang menunjukkan foto tokoh.
Ketika siswa mengambil kartu berwarna hijau maka
artinya siswa mengambil kartu yang menunjukkan tempat
dan tanggal lahir tokoh. Ketika siswa mengambil kartu
berwarna biru maka artinya dia mengambil kartu yang
menunjukkan perjuangan tokoh. Ketika siswa mengambil
kartu berwarna pink maka artinya dia mengambil kartu
yang menunjukkan lanjutan perjuangan beberapa tokoh.
4. Siswa diberikan masing-masing satu kartu secara acak.
40 menit
130
5. Siswa bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan teman yang memiliki kategori yang sama.
6. Siswa dengan kategori yang sama membentuk kelompok.
7. Setelah terbentuk kelompok, masing-masing kelompok
mendapatkan LKS dan media yang digunakan untuk
menempel.
8. Siswa bersama kelompok berdiskusi, kemudian
menempelkan masing-masing kartu pada media yang telah
disediakan oleh guru.
9. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompok di depan kelas.
10. Siswa lain mendengarkan dan mengerjakan LKS lalu
diperbolehkan untuk menanggapi/memberi komentar serta
melakukan tanya jawab.
11. Siswa bersama kelompok menyelesaikan LKS.
Penutup 1. Siswa bersama guru membuat kesimpulan / rangkuman.
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
3. Siswa mengerjakan soal post test
4. Siswa diberi penguatan
5. Siswa bersama guru melakukan refleksi
6. Siswa melakukan kegiatan tindak lanjut
7. Guru menutup pembelajaran
25 Menit
11 Sumber dan Media Pembelajaran
1. Sumber
Sudjatmoko Adisukarjo, dkk. 2007. IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) 5B.
Jakarta : Yudhistira.
Yuliati, Reni & Munajat, Ade. 2005. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.
2. Media
131
Card sort
12 Penilaian
1. Prosedur Penilaian : Akhir Siklus
2. Jenis Penilaian : kognitif
3. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
4. Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda
5. Jumlah Soal : 20 soal
6. Skor Penilaian
Contoh :
Nilai = 20 x 5
= 100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = Σ Jawaban benar 𝑥 5
132
LAMPIRAN RPP
A. Materi
Tokoh-Tokoh Bangsa dalam Mempersiapkan Kemerdekaan
Perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan bangsa
telah melahirkan tokoh-tokoh pejuang. Mulai dari tokoh-tokoh yang berjuang
melawan kekuasaan Belanda sampai tokoh-tokoh yang mempersiapkan
kemedekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945. Adapun tokoh-tokoh bangsa yang
terlibat langsung dalam mempersiapkan kemerdekaan itu, antara lain sebagai
berikut.
a. Ir. Soekarno, ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator dengan sapaan
akrabnya Bung Karno. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Surabaya,
Jawa Timur. Beliau mulai aktif berjuang pada masa
pergerakan nasional dengan memimpin Partai Nasional
Indonesia (PNI). Pada masa pendudukan Jepang, beliau
menjadi salah seorang pemimpin organisasi Putera
(Pusat Tenaga Rakyat). Di dalam keanggotaan BPUPKI,
beliau menjadi ketua Panitia Sembilan. Selanjutnya
menjadi ketua PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) sebagai pengganti BPUPKI. Bung Karno
menandatangani teks proklamasi atas nama bangsa
Indonesia serta dipilih menjadi presiden Indonesia pada sidang PPKI tanggal 18
Agustus 1945.
b. Drs. Muhammad Hatta, ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator. Panggilan
akrabnya adalah Bung Hatta. Dilahirkan di Bukit Tinggi, Sumatra Barat pada
tanggal 12 Agustus 1902. Beliau berjuang sejak zaman
pergerakan nasional, dimulai di negeri Belanda. Beliau
juga memimpin organisasi Perhimpunan Indonesia.
Pada masa pendudukan Jepang, beliau dikenal dengan
julukan Dwi Tunggal bersama Bung Karno. Beliau aktif
dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia,
menghadiri rapat PPKI, memimpin penyempurnaan
konsep dasar negara pada “Piagam Jakarta” bersama
tokoh Islam dalam BPUPKI, menyusun teks proklamasi
bersama Bung Karno dan Ahmad Subarjo, menandatangani serta mendampingi
Bung Karno dalam pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945, dan terpilih menjadi wakil presiden pada sidang PPKI 18
Agustus 1945.
133
c. Mr. Achmad Soebardjo, merupakan golongan tua pada saat menjelang
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Beliau dilahirkan
tanggal 23 Maret 1897 di Karawang Jawa Barat. Pada
masa pemerintahan Jepang, beliau bekerja sebagai ahli
hukum dibawah pimpinan Laksamana Tadashi Maeda.
Beliau aktif dalam perjuangan pergerakan nasional,
termasuk anggota BPUPKI dan PPKI, serta terlibat
dalam perumusan rancangan Undang-Undang Dasar,
turut menyusun teks proklamasi bersama Bung Karno
dan Bung Hatta di rumah Laksamana Tadashi Maeda
dan menjembatani perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua
di Rengasdengklok.
d. Laksamana Tadashi Maeda, seorang Perwira Angkatan Laut Jepang dengan
jabatan Wakil Komandan Angkatan Laut Jepang di
Jakarta. Beliau dilahirkan pada tanggal 3 Maret 1898 di
Kagoshima, Jepang. Beliau merupakan teman baik Mr.
Akhmad Soebardjo dan bersimpati terhadap perjuangan
bangsa Indonesia. Untuk itu, rumahnya dijadikan
sebagai tempat pertemuaan para pejuang Indonesia
untuk merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan
pada tanggal 16 Agustus 1945.
e. Fatmawati adalah istri Bung Karno, dilahirkan di Bengkulu pada 5 Februari
tahun 1923. Beliau berjasa menjahitkan Bendera Pusaka
Merah Putih. Bendera tersebut dikibarkan pada tanggal 17
Agustus 1945 di halaman rumahnya yang sekaligus tempat
dibacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di
Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
134
f. Latif Hendraningrat, seorang pejuang kemerdekaan. Pada masa pendudukan
Jepang menjadi anggota Peta (Pembela Tanah Air).
Beliau dilahirkan di Jakarta pada tanggal 15 Februari
1911. Beliau adalah salah satu penggerek Bendera
Merah Putih dengan iringan lagu Indonesia Raya tanggal
17 Agustus 1945. Beliau membawa Ir Soekarno dan Drs.
M. Hatta ke Rengasdengklok Karawang.
g. Chaerul Saleh, seorang aktivis pemuda dalam pergerakan nasional. Beliau
dilahirkan tanggal 13 September 1916 di Sawahlunto,
Sumatera Barat. Beliau menjadi anggota Angkatan Muda
Indonesia pada saat pendudukan Jepang, tetapi akhirnya
beliau sangat dibenci oleh pihak Jepang. Beliau menjadi
pemimpin pertemuan di gedung Bakteriologi Jakarta
(sekarang Universitas Indonesia) yang menginginkan
kemerdekaan tanpa ada peran dari PPKI. Menurutnya,
PPKI merupakan bentukan Jepang.
h. Sukarni, dilahirkan tanggal 14 Juli 1916 di Blitar, Jawa Timur. Beliau aktif
sebagai anggota organisasi pemuda Angkatan Baroe
Indonesia dan Gerakan Rakyat Baru yang bertujuan
Indonesia Merdeka. Selama pendudukan Jepang, beliau
bekerja di kantor berita Domei, Sandenbu, dan kantor
pusat Seinendan. Beliau juga mengusulkan agar naskah
proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs.
Moh Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia.
135
B. Lembar Kerja Siswa
136
C. Apersepsi
137
Lampiran 8.Card Sort Pada Siklus II Beserta Kunci
1. Nama tokoh
2. Foto tokoh
Soal : Siapakah tokoh di foto tersebut? Jawab : Ir. Soekarno
Soal : Siapakah tokoh di foto tersebut? Jawab : Moh. Hatta
Soal : Siapakah tokoh di foto tersebut? Jawab : Mr. Achmad Soebardjo
Soal : Siapakah tokoh di foto tersebut? Jawab : Laksamana Tadashi Maeda
138
Soal : Siapakah tokoh di foto tersebut? Jawab : Fatmawati
Soal : Siapakah tokoh di foto tersebut? Jawab : Latif Hendraningrat
Soal : Siapakah tokoh di foto tersebut? Jawab : Chaerul Saleh
Soal : Siapakah tokoh di foto tersebut? Jawab : Sukarni
3. Tempat dan tanggal lahir tokoh
Soal :
Ir. Soekarno lahir pada
tanggal....
Ir. Soekarno dilahirkan di ...
Soal :
Moh.Hatta lahir pada
tanggal....
Moh.Hatta dilahirkan di ...
Soal :
Mr.Achmad Soebarjo lahir
pada tanggal....
Mr.Achmad Soebarjo
dilahirkan di ...
Soal :
Laksamana Tadashi Maeda
lahir pada tanggal....
Laksamana Tadashi Maeda
dilahirkan di ...
139
Soal :
Fatmawati lahir pada
tanggal....
Fatmawati dilahirkan di ...
Soal :
Latif Hendraningrat lahir
pada tanggal....
Latif Hendraningrat
dilahirkan di ...
Soal :
Chaerul Saleh lahir pada
tanggal....
Chaerul Saleh dilahirkan di ...
Soal :
Sukarni lahir pada tanggal....
Sukarni dilahirkan di ...
4. Perjuangan tokoh
Soal :
Perjuangan apa saja yang
dilakukan Ir. Soekarno?
Soal :
Perjuangan apa saja yang
dilakukan Moh. Hatta?
Soal :
Perjuangan apa saja yang
dilakukan Moh.Hatta?
Soal :
Perjuangan apa saja yang
dilakukan Mr.Achmad
Soebarjo?
140
Soal :
Perjuangan apa saja yang
dilakukan Laksamana
Tadashi Maeda?
Soal :
Perjuangan apa saja yang
dilakukan Fatmawati?
Soal :
Perjuangan apa saja yang
dilakukan Latif
Hendraningrat?
Soal :
Perjuangan apa saja yang
dilakukan Chaerul Saleh?
141
Lampiran 9. Hasil Lembar Kerja Siswa Pada Siklus II
1. Hasil beberapa LKS pertemuan pertama
142
143
3. Hasil beberapa LKS pertemuan kedua
144
145
Lampiran 10. Soal Pre test (Pra Tindakan)
SOAL PRETES (PRA TINDAKAN)
Nama :
No Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. BPUPKI mengadakan sidangnya dua kali, dan sidang yang pertama
berlangsung dari tanggal...
a. 29 Juni-1 Juli 1945
b. 30 Mei-1 Juni 1945
c. 29 Mei-1 Juni 1945
d. 10-17 Juli 1945
2. BPUPKI dibentuk oleh Jepang karena....
a. permintaan Indonesia
b. membuktikan kekuatan Jepang kepada sekutu
c. membuktikan Jepang Cahaya Asia
d. membuktikan bahwa Jepang bersungguh-sungguh memperhatikan
keinginan bangsa Indonesia untuk merdeka
3. Sidang BPUPKI yang pertama menghasilkan...
a. Rumusan Dasar Negara
b. Rancangan Lambang Negara
c. Rumusan Piagam Jakarta
d. Rancangan UUD
4. Berikut ini yang tidak termasuk gagasan isi dasar negara yang dikemukakan
oleh Mr. Muh. Yamin adalah ....
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Persatuan
5. Dokuritsu Jumbi Inkai adalah nama Jepang untuk ... .
a. PPKI
b. BPUPKI
c. Panitia Kecil
d. Panitia Sembilan
6. Jenderal Terauchi mengundang beberapa tokoh Indonesia ke ….
a. Dalat
b. Denmark
c. Jepang
d. Inggris
7. Anggota PPKI (sebelum ada tambahan) yang mewakili seluruh lapisan
masyarakat Indonesia terdiri atas ….
a. 20 orang
b. 21 orang
146
c. 22 orang
d. 23 orang
8. Salah satu hasil sidang PPKI adalah....
a. Membentuk KNIP untuk membantu presiden sebelum DPR dan MPR
b. Membentuk panitia sembilan
c. Membuat rancangan dasar negara
d. Membuat piagam Jakarta
9. Peran para pelajar dalam mengisi kemerdekaan dengan ....
a. ikut berperang
b. menjadi TNI-Polri
c. giat belajar
d. bekerja di pemerintahan
10. Kita harus menghargai jasa-jasa para pahlawan dengan cara berikut,
kecuali....
a. bersuka ria menikmati kemerdekaan
b. melanjutkan perjuangan pahlawan
c. mewarisi semangat juang
d. mendoakan amal perbuatannya
11. Bapak proklamator Indonesia adalah ....
a. Soekarno dan Sukarni
b. Soekarno dan Hatta
c. Soekarno dan Suharto
d. Soekarno dan Muh. Yamin
12. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Soekarno atas nama bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Apa yang terjadi jika
kemerdekaan tidak terlaksanakan....
a. Indonesia masih dijajah oleh Jepang
b. Warga Indonesia makin berjaya
c. Indonesia tetap merdeka
d. Warga Indonesia damai
13. Bung Hatta lahir pada tanggal . . . .
a. 12 Juli 1901
b. 12 Agustus 1901
c. 12 Juli 1902
d. 12 Agustus 1902
14. Berikut ini tokoh yang berjasa merumuskan teks proklamasi, kecuali ....
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh Hatta
c. Achmad Subardjo
d. Laksamana Maeda
15. Mr. Achmad Subarjo dilahirkan di kota ….
a. Bandung
b. Bukit Tinggi
c. Karawang
147
d. Surabaya
16. Alasan Laksamana Muda Tadashi Maeda mau mempersilakan rumahnya
untuk melaksanakan perumusan teks proklamasi karena ....
a. Laksamana Muda Tadashi Maeda bersimpati terhadap perjuangan
Bangsa Indonesia
b. Laksamana Muda Tadashi Maeda memamerkan rumah baru pada Bangsa
Indonesia
b. Negara Indonesia ingin mengunjungi rumah baru Laksamana Muda
Tadashi Maeda
c. Laksamana Muda Tadashi Maeda ingin mengetahui taktik serangan
Negara Indonesia pada Jepang
17. Fatmawati sebagai Ibu Negara turut mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia dengan ....
a. menjahit bendera pusaka
b. membuat bendera duplikat
c. menyiapkan bendera Merah Putih
d. menyimpan bendera negara
18. Salah satu bentuk menghargai jasa pahlawan yaitu Latief Hendraningrat
adalah dengan dilaksanakan upacara bendera. Upacara bendera yang
dilaksanakan setiap hari Senin tersebut berlangsung secara khidmat namun
pada waktu itu tiba-tiba hujan turun dan pembawa bendera berlari hingga
menjatuhkan bendera yang belum dikibarkan. Hal yang sebaiknya kamu
lakukan adalah...
a. Membiarkan bendera jatuh, basah, dan terkena hujan
b. Mengambil bendera yang jatuh dan membersihkannya
c. Segera berteduh di sisi kelas yang terlindung dari hujan
d. Tetap berdiri di lapangan walaupun upacara dihentikan
19. Tokoh yang ikut serta dalam perjuangan persiapan proklamasi dibawah ini
adalah.....
a. Sukarni
b. Chaerul Saleh
c. Latef Hendraningrat
d. Achmad Subarjo
20. Sukarni aktif dalam organisasi pemuda, yaitu....
a. Putera
b. Sekar Rukun
c. Perhimpunan Indonesia
d. Angkatan Baroe Indonesia
148
Lampiran 11. Kunci Jawaban Soal Pre test (Pra Tindakan)
1. C 11. B
2. D 12. A
3. A 13. D
4. D 14. D
5. A 15. C
6. A 16. A
7. B 17. A
8. A 18. B
9. C 19. B
10. A 20. D
149
Lampiran 12. Daftar Nilai Pre test (Pra Tindakan)
No Nama KKM Pre
Test
Keterangan
1 RAP 60 25 Belum Tuntas
2 DKAS 60 40 Belum Tuntas
3 PM 60 30 Belum Tuntas
4 RRS 60 20 Belum Tuntas
5 CLA 60 35 Belum Tuntas
6 DRS 60 45 Belum Tuntas
7 K 60 50 Belum Tuntas
8 MGR 60 25 Belum Tuntas
9 NNM 60 50 Belum Tuntas
10 NF 60 40 Belum Tuntas
11 YMC 60 55 Belum Tuntas
12 NN 60 65 Tuntas
13 K 60 45 Belum Tuntas
14 MB 60 35 Belum Tuntas
15 VA 60 50 Belum Tuntas
16 MLA 60 15 Belum Tuntas
17 RB 60 30 Belum Tuntas
Jumlah 1020 655
Nilai rata-rata 60 38,53
Nilai tertinggi 65
Nilai
Terendah
15
Tuntas 1
Belum Tuntas 16
Presentase
Tuntas
5.88 %
Presentase
Tidak Tuntas
94.12%
150
Lampiran 13. Prestasi Belajar Tertinggi Pre test (Pra Tindakan)
151
152
153
Lampiran 14. Prestasi Belajar Terendah Pre test (Pra Tindakan)
154
155
156
Lampiran 15. Soal Siklus I
SOAL SIKLUS I
Nama :
No Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Dokuritsu Jumbi Coosakai adalah nama Jepang untuk ... .
e. PPKI
f. BPUPKI
g. Panitia Kecil
h. Panitia Sembilan
2. Perdana Menteri Koiso memberikan sebuah janji kepada Indonesia, janji
tersebut adalah...
a. Jepang akan memberikan uang kepada Indonesia
b. Jepang memberikan persenjataan lengkap
c. Jepang memberikan janji kemerdekaan Indonesia di kelak kemudian
hari
d. Jepang berjanji menjajah sampai 5 tahun lagi
3. Tokoh yang mengajukan gagasan dasar negara, yaitu kecuali...
a. Moh. Yamin
b. Prof.Dr.Soepomo
c. Ir. Soekarno
d. Dr.KRT. Radjiman Wedyodiningrat
4. Ir.Soekarno menyampaikan laporan hasil kerja pada sidang BPUPKI yang
kedua, berikut ini yang tidak termasuk dari laporan tersebut adalah ...
a. Pernyataan Indonesia merdeka
b. Pembukaan Undang-Undang Dasar
c. Jakarta Charter
d. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar
5. (1) Kebangsaan Indonesia
(2) Internasionalisme atau perikemanusiaan,
(3) Mufakat atau demokrasi,
(4) Kesejahteraan sosial,
(5) Ketuhanan Yang Maha Esa
Kelima rumusan dasar negara di atas dikemukakan oleh ….
a. Muhammad Yamin
b. Prof. Dr. Supomo
c. Radjiman Widyodiningrat
d. Soekarno
157
6. Dasar negara perlu dirumuskan oleh para tokoh-tokoh karena...
a. Dasar negara merupakan pondasi (fundamental) pembentukan suatu
negara
b. Dasar negara syarat dalam pembentukan negara
c. Dasar negara sebagai pandangan hidup
d. Dasar negara merupakan pencerminan kesatuan dan persatuan
7. Kelima asas yang diberi nama Pancasila diambil dari Kitab ....
a. Arjuna Wiwaha
b. Sutasoma
c. Negarakertagama
d. Lubdaka
8. “Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi para
pemeluknya” yang tercatum dalam piagam Jakarta diubah menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa” karena ...
a. Indonesia bukan negara Islam
b. Indonesia merupakan negara yang besar
c. Indonesia negara yang majemuk
d. Indonesia negara yang majemuk serta untuk menjaga persatuan
9. Jika“Ketuhanan dengan berkewajiban menjalankan syariat Islam bagi para
pemeluknya” yang tercatum dalam piagam Jakarta tidak diubah menjadi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”, maka yamg terjadi adalah ...
a. Indonesia damai
b. Saling bergotong royong antar warga
c. Indonesia menjadi terpecah belah
d. Menjadi negara maju
10. Lembaga yang meneruskan tugas BPUPKI adalah . . . .
a. Heiho
b. Putera
c. Peta
d. PPKI
11. Jenderal Terauchi memanggil tiga tokoh pergerakan nasional ke Dalat
untuk...
a. Membicarakan penyerahan kemerdekaan Indonesia dari Jepang
b. Menunda penyerahan kemerdekaan Indonesia dari Jepang
c. Membicarakan perang Pasifik
d. Menandatangani teks proklamasi
12. Perhatikan daftar berikut!
1. Moh. Hatta
2. RP. Suroso
3. Icibangase Yosio
4. Ir. Sukarno
5. M. Yamin
Dari daftar di atas, yang menjadi ketua dan wakil dalam PPKI adalah …
158
a. nomor 5 dan 2
b. nomor 4 dan 1
c. nomor 4 dan 3
d. nomor 5 dan 1
13. Sidang pertama PPKI dilaksanaan pada tanggal ...
a. 16 Agustus 1945
b. 17 Agustus 1945
c. 18 Agustus 1945
d. 19 Agustus 1945
14. Undang-Undang Dasar 1945 disahkan oleh... .
a. BPUPKI
b. Komite Nasional
c. PPKI
d. Presiden Soekarno
15. KNIP dibentuk untuk...
a. Membantu presiden sebelum ada DPR
b. Merumuskan rancangan Pembukaan UUD 1945
c. Merumuskan dasar negara
d. Membantu menyiapkan proklamasi
16. Bangsa yang berjiwa besar adalah bangsa yang mau menghargai ....
a. pemimpin dalam kelompoknya
b. para pendahulunya
c. jasa pahlawannya
d. tokoh yang disenangi
17. Melakukan upacara bendera dengan penuh hikmat merupakan salah satu
cara....
a. Menghargai jasa para pahlawan
b. Menghargai guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa
c. Menghargai petugas upacara
d. Menghargai teman-teman
18. Sikap yang dapat diambil dari sidang BPUPKI, kecuali...
a. Menghargai pendapat
b. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi
c. Kerjasama
d. Memaksakan pendapat
19. Sikap menghargai jasa pahlawan sebagai seorang pelajar adalah...
a. Mengerjakan ulangan dengan tidak jujur
b. Tidak memperhatikan guru
c. Belajar dengan rajin dan tekun
d. Tidak masuk kelas saat pelajaran berlangsung dengan sengaja
159
20. Para tokoh membuktikan rasa cinta ke tanah air dengan berjuang dalam
mempersiapkan kemerdekaan. Kita sebagai generasi penerus bangsa dapat
menunjukkan sikap cinta tanah air dengan cara ...
a. Memakai produk luar negeri
b. Memakai produk dalam negeri
c. Menjual produk luar negeri
d. Menyimpan produk dalam negeri
160
Lampiran 16. Kunci Jawaban Soal Siklus I
1. B 11. A
2. C 12. B
3. D 13. C
4. C 14. C
5. D 15. A
6. A 16. C
7. C 17. A
8. D 18. D
9. C 19. C
10. D 20. B
161
Lampiran 17. Daftar Nilai Siklus I
No Nama KKM Siklus
I
Keterangan
1 RAP 60 45 Belum Tuntas
2 DKAS 60 55 Belum Tuntas
3 PM 60 80 Tuntas
4 RRS 60 40 Belum Tuntas
5 CLA 60 75 Tuntas
6 DRS 60 50 Belum Tuntas
7 K 60 85 Tuntas
8 MGR 60 50 Belum Tuntas
9 NNM 60 55 Belum Tuntas
10 NF 60 80 Tuntas
11 YMC 60 65 Tuntas
12 NN 60 70 Tuntas
13 KJ 60 50 Belum Tuntas
14 MB 60 50 Belum Tuntas
15 VA 60 70 Tuntas
16 MLA 60 65 Tuntas
17 RB 60 65 Tuntas
Jumlah 1020 1050
Nilai rata-rata 60 61,76
Nilai tertinggi 85
Nilai
Terendah
40
Tuntas 9
Belum Tuntas 8
Presentase
Tuntas
52,94
%
Presentase
Tidak Tuntas
47,06%
162
Lampiran 18. Prestasi Belajar Tertinggi Siklus I
163
164
165
Lampiran 19. Prestasi Belajar Terendah Siklus I
166
167
168
Lampiran 20. Soal Siklus II
SOAL SIKLUS II
Nama :
No Absen :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar!
1. Ir. Soekarno lahir pada tanggal....
a. 6 Mei 1901
b. 7 Mei 1901
c. 6 Juni 1901
d. 7 Juni 1901
2. Karena jasa-jasanya Ir. Soekarno ditetapkan sebagai....
a. pahlawan nasional
b. pahlawan proklamator
c. pahlawan revolusi
d. pahlawan kemerdekaan
3. Sikap yang dapat kita teladani dari Ir. Soekarno adalah...
a. Menghina pendapat orang lain
b. Mengutamakan kepentingan pribadi
c. Gigih untuk mempertahankan pendapatnya
d. Menghargai dan menerima pendapat
4. Dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945, Soekarno dipilih
menjadi ...
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Presiden
d. Wakil Presiden
5. Perhatikan daftar berikut ini!
1. Anggota BPUPKI
2. Anggota Panitia Sembilan
3. Mendampingi Ir. Soekarno saat membacakan Proklamasi Kemerdekaan
Ketiga hal tersebut adalah daftar perjuangan tokoh yang bernama...
a. M. Yamin
b. Ahmad Subardjo
c. Drs. Moh. Hatta
d. Radjiman Wedyodiningrat
6. Bung Karno dan Bung Hatta mempunyai sebutan sebagai....
a. dwi karya
b. dwi tunggal
c. dwi eka
d. dwi bangsa
169
7. Organisasi yang dipimpin oleh Moh. Hatta adalah...
a. Budi Utomo
b. PPKI
c. BPUPKI
d. Perhimpunan Indonesia
8. Sikap yang dapat kita teladani dai Moh. Hatta adalah...
a. Mengutamakan kepentingan golongan di atas kepentingan pribadi
b. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan
c. Mengutamakan kepentingan pribadi
d. Mengutamakan pendapatnya sendiri
9. Achmad Subardjo berdialog dengan golongan muda membahas tentang...
a. Cara mengetik proklamasi
b. Perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda
c. Tempat untuk proklamasi
d. Hari pengesahan UUD 1945
10. Bersama Bung Karno dan Bung Hatta, Ahmad Soebardjo turut menyusun
....
a. pembagian provinsi
b. pembentukan menteri
c. rencana PPKI
d. Teks Proklamasi
11. Teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia dirumuskan di rumah ...
a. Ir. Sukarno
b. Drs. Moh Hatta
c. Laksamana Tadashi Maeda
d. Ahmad Subarjo
12. Setelah tiba di Jakarta, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke rumah
Perwira Angkatan Laut Jepang alasannya adalah...
a. Dekat
b. Strategis
c. Aman dari Jepang
d. Aman dari sekutu
13. Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia dijahit oleh ... .
a. Ibu Fatmawati
b. Sayuti Melik
c. Ibu Inggit
d. Cudanco Latif
14. Sikap kita ketika mendengar lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan
saat pengibaran Sang Saka Merah Putih adalah...
a. Ikut menyanyi dengan keras dan lantang
b. Berbicara sendiri tidak menghiraukan lagu kebangsaan
c. Diam dan mengganggu teman yang mendengarkan
170
d. Mendengarkan dengan khidmat
15. Salah satu tokoh yang mengibarkan bendera Merah Putih saat pembacaan
Proklamasi Kemerdekaan RI adalah ….
a. Sukarni
b. Sayuti Melik
c. Chaerul Shaleh
d. Latief Hendraningrat
16. Peringatan hari proklamasi akan diadakan minggu depan. Kamu mendapat
undangan mengikuti upacara renungan suci mengenang jasa para pahlawan.
Sikap yang sebaiknya kamu lakukan yaitu...
a. Menolak dengan alasan lelah
b. Meminta orang lain menggantikan
c. Menghadiri acara tepat waktu dan megikuti hingga usai
d. Menghadiri acara dan pulang sebelum acara usai
17. Tokoh yang termasuk golongan muda, yaitu ….
a. Ahmad Subardjo
b. Chaerul Saleh
c. Ir. Soekarno
d. Moh. Hatta
18. Tujuan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dibawa golongan muda ke
Rengasdengklok agar ...
a. tidak mendapat pengaruh dan tekanan dari Jepang
b. mendapatkan sebutan Bapak Proklamator Indonesia
c. tidak mendapatkan ancaman dari rakyat Indonesia
d. mendapatkan perlindungan keamanan dari Jepang
19. Pada gambar dibawah ini adalah tokoh yang mengusulkan penandatanganan
teks Proklamasi cukup diwakili oleh Soekarno-Hatta sebagai wakil bangsa
Indonesia adalah .…
a. Chaerul Saleh
b. Sutan Syarir
c. Sukarni
d. Achmad Subardjo
20. Yang akan terjadi bila tokoh golongan muda tidak mendesak tokoh
golongan tua adalah...
a. Proklamasi tetap dilaksanakan pada 17 Agustus 1945
b. Proklamasi tetap dilaksanakan namun tidak pasti kapan
c. Indonesia tetap merdeka
d. Indonesia menjadi negara penjajah
171
Lampiran 21. Kunci Jawaban Soal Siklus II
1. C 11. C
2. B 12. C
3. D 13. A
4. C 14. D
5. C 15. D
6. B 16. C
7. D 17. B
8. B 18. A
9. B 19. C
10. D 20. B
172
Lampiran 22. Daftar Nilai Siklus II
No Nama KKM Siklus
II
Keterangan
1 RAP 60 65 Tuntas
2 DKAS 60 70 Tuntas
3 PM 60 85 Tuntas
4 RRS 60 75 Tuntas
5 CLA 60 80 Tuntas
6 DRS 60 80 Tuntas
7 K 60 95 Tuntas
8 MGR 60 55 Belum Tuntas
9 NNM 60 70 Tuntas
10 NF 60 85 Tuntas
11 YMC 60 85 Tuntas
12 NN 60 75 Tuntas
13 KJ 60 55 Belum Tuntas
14 MB 60 85 Tuntas
15 VA 60 80 Tuntas
16 MLA 60 70 Tuntas
17 RB 60 75 Tuntas
Jumlah 1020 1285
Nilai rata-rata 60 75,59
Nilai tertinggi 95
Nilai
Terendah
55
Tuntas 15
Belum Tuntas 2
Presentase
Tuntas
88,24%
Presentase
Tidak Tuntas
173
Lampiran 23. Prestasi Belajar Tertinggi Siklus II
174
175
176
Lampiran 24. Prestasi Belajar Terendah Siklus II
177
178
179
180
181
182
Lampiran 25, Daftar Rekap Nilai Pre test, Siklus I, dan Siklus II
No Nama KKM Nilai Keterangan
Pretest Siklus I Siklus II
1 RAP 60 25 45 65 Tuntas
2 DKAS 60 40 55 70 Tuntas
3 PM 60 30 80 85 Tuntas
4 RRS 60 20 40 75 Tuntas
5 CLA 60 35 75 80 Tuntas
6 DRS 60 45 50 80 Tuntas
7 K 60 50 85 95 Tuntas
8 MGR 60 25 50 55 Belum Tuntas
9 NNM 60 50 55 70 Tuntas
10 NF 60 40 80 85 Tuntas
11 YMC 60 55 65 85 Tuntas
12 NN 60 65 70 75 Tuntas
13 KJ 60 45 50 55 Belum Tuntas
14 MB 60 35 50 85 Tuntas
15 VA 60 50 70 80 Tuntas
16 MLA 60 15 65 70 Tuntas
17 RB 60 30 65 75 Tuntas
Jumlah 1020 655 1050 1285
Nilai rata-rata 60 38,53 61,76 75,59
Nilai tertinggi 65 85 95
Nilai
Terendah
15 40 55
Tuntas 1 9 15
Belum Tuntas 16 8 2
Presentase
Tuntas
5.88 %
52,94 %
88,24%
Presentase
Tidak Tuntas
94.12%
47,06%
11,76 %
Keterangan Tabel :
KKM : Kriteria Ketuntsan Minimum
183
Lampiran 26. Dokumentasi
1. Observasi awal
Gambar 1. Siswa bermain kursi saat
pembelajaran
Gambar 2. Siswa berbincang ketika
pembelajaran
Gambar 3. Siswa menguap Gambar 4. Guru menuliskan poin-
poin penting
184
2. Pra Tindakan (pre test)
Gambar 5. Guru membagi soal pre test Gambar 6. Siswa mengerjakan soal
3. Siklus I
Gambar 7. Siswa diberi kartu (card
sort) secara acak
Gambar 8. Siswa mencari teman yang
satu kategori
Gambar 9. Siswa membagi card sort
secara acak
Gambar 10. Guru membibing jalannya
diskusi
185
Gambar 11. Guru membimbing
jalannya diskusi
Gambar 12. Siswa antusias dalam
menghias
Gambat 13. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi
Gambar 14. Guru menutup pebelajaran
Gambar 15. Siswa melakukan tes
akhir siklus I
Gambar 15. Siswa melakukan post test
akhir siklus I
186
4. Siklus II
Gambar 16. Siswa diberi kartu/card
sort
Gambar 17. Siswa bergerak dan
berkeliling mencari teman satu
kategori
Gambar 18. Siswa menempel dan
menghias
Gambar 19. Siswa mempresentasikan
Gambar 20. Siswa menempel Gambar 21. Siswa berdiskusi
187
Lampiran 27. Surat Keterangan Validasi
188
Lampiran 28. Surat Permohonan Izin Peneltian
189
Lampiran 29. Surat Rekomendasi Penelitian
190
Lampiran 30. Surat Izin Penelitian
191
Lampiran 31. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian