peningkatan kemampuan menulis karangan...

82
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas XI SMA YAPISA Nagrak Gunung Putri Bogor) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Syarif Hidayat NIM 106013000323 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Upload: dangdan

Post on 06-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGANDESKRIPSI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

(Penelitian Tindakan Kelas XI SMA YAPISA Nagrak Gunung Putri Bogor)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Syarif HidayatNIM 106013000323

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI DENGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

(Penelitian Tindakan Kelas XI di SMA YAPISA Nagrak Gunung Putri Bogor)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Yang Mengesahkan,

Pembimbing I

Dra. Elvi Susanti, M. Pd.NIP: 19680801 200801 2 016

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432H / 2011M

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

iii

ABSTRAK

Syarif Hidayat; 106013000323. Peningkatan Kemampuan MenulisKarangan Deskripsi dengan Penggunaan Media Gambar. Jakarta: PendidikanBahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UniversitasIslam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.

Pengajaran bahasa Indonesia menempati bagian yang penting, dari tingkatsekolah dasar (SD) sampai dengan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA) bahkansampai perguruan tinggi bidang studi bahasa Indonesia dianjurkan dengan intensifsesuai dengan kurikulum yang berlaku. Bahasa Indonesia dalam proses belajarmengajar juga digunakan sebagai pengantar untuk menyajikan setiap matapelajaran atau bidang studi, yang berarti ini menunjukkan bahwa bahasa Indonesiadigunakan dalam setiap mata pelajaran yang ada dalam kurikulum. Selain itu,bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa pengantar secara lisan maupuntulisan dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamatan awal peneliti di SMA YAPISA Nagrak Gunung Putrimenemukan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru di antaranya adalahkemampuan siswa yang rendah terhadap menulis. Untuk kompetensi ini kepalasekolah menetapkan standar KKM yang cukup (65) dengan pertimbangan tingkatkesulitan materi tersebut bagi siswa. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelititertarik untuk meningkatkan kemampuan siswa terhadap menulis karangandeskripsi sehingga siswa dapat mengungkapkan kreativitasnya melalui tulisandengan menggunakan media gambar.

Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, karena penelitibertujuan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh gurudalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Penelitian ini dilakukan di SMAYAPISA Nagrak Gunung Putri kelas XI dengan jumlah siswa perempuan 11sedangkan jumlah siswa laki-laki 15, jumlah keseluruhan 26 siswa.

Hasil yang diperoleh dalam siklus I dengan penggunaan media gambarmenunjukkan kenaikan nilai rata-rata. Pada pretest, nilai 64,6. Setelah postestmeningkat menjadi 75 (> nilai KKM 65). Secara kualitatif, penilaian angketmenunjukkant bahwa hasil tingkat antusiasme siswa bertambah dan siswa mampulebih fokus dalam pembelajaran karena adanya tahapan menulis karangan yangtepat untuk mereka.

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat hidup sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan

kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah berhasil

membawa manusia ke dalam dunia yang berperadaban.

Skripsi merupakan salah satu tugas wajib mahasiswa sebagai persyaratan

untuk menyelesaikan program studi Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Sejauh ini penulis menyadari sepenuhnya masih

banyak kekurangan pada skripsi ini, yang disebabkan karena terbatasnya

kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.

Selama penyususnan skripsi ini tidak sedikit hambatan dan kendala yang

dialami penulis, sehingga tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih

kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, untuk keikhlasan,

pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

agar selalu mengerjakan skripsi hingga penulis termotivasi untuk

menyelesaikan skripsi hingga selesai.

3. Bapak Drs. E. Kusnadi, sebagai dosen penasehat akademik angkatan 2006,

yang telah memberikan ilmu dan waktunya dengan keikhlasan, pengertian,

dan kesabaran sampai kita selesai kuliah.

4. Ibu Dra. Elvi Susanti M.Pd., sebagai pembimbing yang telah memberikan

pengarahan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

hingga terselesaikannya skripsi ini.

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

v

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah

mengajarkan dan memberikan ilmunya kepada penulis selama proses

perkuliahan berlangsung. Semoga Allah memberikan balasan dan pahala

berlipat ganda atas ilmu yang telah diberikan dengan ikhlas.

6. H. Syahroni S.S selaku kepala SMA YAPISA beserta seluruh guru dan

para siswa siswinya, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan

penelitian.

7. Teristimewa buat Ayahanda, Ibunda, kakak beserta adik-adikku dan

seluruh keluargaku di cikeas nagrak tercinta. Terimakasih atas kasih

sayang, motivasi, materi, dan pengertiannya. Semoga Allah SWT

membalasnya dengan segala keindahan dan kebaikan berlipat ganda.

8. Tersayang buat pacarku yang selalu membantu, memotivasi, dan mau

mengerti selama proses penyelesaian skripsi. Semoga apa yang kita cita-

citakan dapat dikabulkan oleh Allah SWT.

9. Sahabat-sahabat sejatiku yang tidak bisa disebutkan satu persatu dari

jurusan PBSI, KI-MP Khususnya angkatan 2006. Begitu juga yang di

rumah, kalian selalu memberikan motivasi hingga penulisan skripsi

selesai.

Terimakasih juga dihaturkan kepada pihak yang tidak tersebutkan namun

telah memberikan kontribusi yang berharga untuk penulis. Semoga bantuan,

bimbingan, ilmu, dan do’a yang telah diberikan mendapat balasan pahala berlipat

ganda dari Allah SWT. Semoga Kita dipertemukan kembali di Surga yang abadi

selamanya amin ya Allah. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk penulis

dan juga para pembaca serta untuk kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya dalam

dunia pendidikan.

Jakarta, 10 Maret 2011

Penulis

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1B. Identifikasi Masalah .............................................................. 3C. Perumusan Masalah ............................................................. 3D. Batasan Masalah.................................................................... 3E. Tujuan Penelitian ................................................................. 3F. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

BAB II KAJIAN TEORETIS

A. Hakikat Menulis .................................................................... 61. Teori Menulis .................................................................. 62. Pengertian Menulis.......................................................... 63. Tujuan Menulis ............................................................... 74. Fungsi Menulis ............................................................... 85. Manfaat Menulis ............................................................ 8

B. Pengertian Karangan ............................................................ 9C. Pengertian Karangan Deskripsi............................................. 10

1. Macam-macam Deskripsi................................................ 132. Pendekatan Deskripsi…………………………………... 14

D. Pengertian Media Pembelajaran............................................ 151. Landasan Teoretis Penggunaan Media Pembelajaran…... 172. Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran………………. 183. Macam-macam Media Pembelajaran…………………… 204. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran……………....…... 205. Media Gambar Sebagai Model Pembelajaran…………... 206. Jenis-jenis Media Gambar/ Foto…………………… 217. Ciri-ciri Gambar yang Baik…………………………….. 228. Peranan Gambar sebagai Media Pengajaran…………… 22

E. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan ....................... 23

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

vii

F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan...................... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................... 24B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ............................ 24C. Subjek Penelitian .................................................................. 26D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................... 27E. Tahapan Intervensi Tindakan................................................ 27F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan......................... 28G. Data dan Sumber Data .......................................................... 28H. Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 28I. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 34J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi .......................... 35K. Analisis Data dan Instrumen Hasil Analisis.......................... 35L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ................................. 37

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ........................................ 38a. Latar Belakang Sekolah .................................................. 38b. Profil sekolah SMA YAPISA ......................................... 40c. Data Guru ........................................................................ 41d. Data Siswa....................................................................... 43

B. Penelitian Pendahuluan ......................................................... 43C. Tindakan Pembelajaran Siklus I............................................ 44

1.1. Pertemuan Pertama................................................... 441.2. Pertemuan Kedua ..................................................... 51

D. Pemeriksaan Keabsahan Data ............................................... 61E. Analisis Data ......................................................................... 62F. Interpretasi Hasil Analisis ..................................................... 64G. Pembahasan Temuan Penelitian............................................ 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ............................................................................... 67B. Saran...................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

viii

DAFTAR TABEL

Tabel: Halaman

1. Tingkat keberhasilan belajar siswa ........................................................... 33

2. Hasil rata-rata keaktifan siswa pertemuan 1 ............................................. 46

3. Tanggapan siswa terhadap tindakan pertama............................................ 48

4. Nilai pretest membuat karangan deskripsi ............................................... 48

5. Catatan lapangan pertemuan pertama ....................................................... 50

6. Data perolehan nilai postest pada akhir siklus I........................................ 53

7. Hasil rata-rata keaktifan siswa pertemuan kedua...................................... 55

8. Tanggapan siswa pertemuan kedua........................................................... 56

9. Hasil angket persepsi siswa keterampilan menulis ................................... 57

10. Hasil angket persepsi siswa keterampilan menulis dengan menggunakan

media gambar ........................................................................................ 57

11. Hasil angket tentang pengetahuan tentang media gambar ...................... 58

12. Hasil angket tentang penggunaan media gambar saat menulis............... 58

13. Hasil angket pendapat siswa terhadap media ganbar dalam menulis ..... 58

14. Hasil angket tentang penggunaan media gambar dapat meningkatkan

pemahaman siswa dalam menulis............................................................. 59

15. Hasil angket keadaan siswa saat PBM ................................................... 59

16. Hasil angket berkesankah siswa dalam PBM.......................................... 60

17. Hasil angket kejenuhan siswa terhadap PMB ......................................... 60

18. Hasil angket keyakinan siswa akan meningkatkan pemahaman............. 60

19. Data perolehan nilai tes pada akhir siklus I ............................................ 62

20. Hasil rata-rata keaktifan siswa dalam siklus I......................................... 63

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar : Halaman

1. Siklus kegiatan penelitian tindakan kelas ................................................. 26

2. Kegiatan belajar mengajar kelas XI pertemuan pertama .......................... 46

3. Kegiatan belajar mengajar kelas XI Pertemuan kedua ............................. 52

4. Grafik hasil tes siswa siklus I.................................................................... 67

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran:

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2. Lembar kerja siswa pretest

3. Hasil lembar kerja siswa pretest

4. Lembar kerja siswa postest

5. Contoh media gambar postest

6. Hasil lembar kerja siswa postest

7. Lembar observasi guru

8. Hasil lembar observasi guru pertemuan pertama

9. Hasil lembar observasi guru pertemuan kedua

10. Catatan lapangan

11. Hasil catatan lapangan pertemuan pertama

12. Hasil catatan lapangan pertemuan kedua

13. Jurnal siswa

14. Hasil jurnal siswa pertemuan pertama

15. Hasil jurnal siswa pertemuan kedua

16. Angket persepsi siswa terhadap media gambar

17. Hasil angket persepsi siswa terhadap media gambar

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pengajaran bahasa Indonesia kita jumpai empat aspek kegiatan

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Di antara

keempat keterampilan tersebut, yang dianggap paling membutuhkan penguasaan

keterampilan paling tinggi adalah keterampilan berbahasa dalam bidang menulis.

Keterampilan menulis dibutuhkan banyak aspek antara lain penguasaan kosakata

sebagai faktor intrinsik yang mendukung keterampilan menulis. Pada hakikatnya

menulis merupakan keterampilan seseorang dalam mengekspresikan pikiran dan

perasaan yang disampaikan melalui bahasa tulis yang realisasinya berupa simbol-

simbol grafis sehingga orang lain, yaitu pembaca mampu memahami pesan yang

terkandung di dalamnya.

Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga

keterampilan ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi membutuhkan latihan

dan kebiasaan yang berkesinambungan. Minimnya pelajaran kemampuan menulis

siswa, kebanyakan guru hanya memberikan pelajaran yang bersifat membaca dan

pengetahuan tentang bahasa ataupun sastra saja. Guru tidak mengajarkan

bagaimana cara menulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Keterampilan menulis deskripsi memang menjadi satu keterampilan

berbahasa yang paling sulit untuk dikuasai. Hal ini disebabkan adanya dua unsur

yang harus dikuasai oleh penulis, yaitu unsur bahasa, seperti ejaan, stuktur

kalimat, kohesi, dan koherensi, serta unsur non bahasa yang dijadikan ide atau

gagasan dalam sebuah tulisan yang meliputi pengetahuan dan pangalaman

penulis. Tujuan menulis deskripsi adalah membuat para pembaca menyadari

dengan hidup apa yang diserap penulis melalui pancaindera, merangsang perasaan

pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas

pengalaman langsung. Objek yang dideskipsikan mungkin sesuatu yang bisa

ditangkap dengan pancaindera kita, sebuah pemandangan alam, jalan-jalan kota,

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

2

tikus-tikus selokan atau kuda balapan, wajah seseorang yang cantik, atau

seseorang yang putus asa, alunan musik atau gelegar guntur, dan sebagainya. Pada

umumnya, peserta didik mengalami hambatan ketika diberi tugas oleh guru untuk

menulis. Mereka mengalami kesulitan dalam menyusun kalimat dan kurang

menguasai tata bahasa. Kesulitan-kesulitan tersebut menyebabkan mereka tidak

mampu menyampaikan pikiran dan gagasan dengan baik sehingga peserta didik

menjadi enggan untuk menulis. Media pembelajaran merupakan wahana penyalur

atau wadah pesan pembelajaran.

Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam

proses belajar mengajar. Disamping dapat menarik perhatian siswa, media

pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam

setiap mata pelajaran. Dalam pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan

suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media

pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif, sehingga pembelajaran dapat

berlangsung dengan mengoptimalkan proses dan berorientasi pada prestasi

belajar. Salah satu media yang dapat digunakan guru dalam upaya meningkatkan

prestasi mengarang siswa adalah media gambar. Media gambar diberikan agar

siswa dapat menceritakan sebuah peristiwa yang terdapat dalam gambar, melatih

daya imajinasi siswa dalam pengembangan sebuah karangan dengan melihat

gambar. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran menulis dimaksudkan

untuk mengembangkan imajinasi dan daya nalar siswa. Media gambar ini

digunakan guru untuk memancing siswa untuk lebih aktif bertanya dan

berpendapat mengenai cerita yang ingin dituangkan siswa ke dalam sebuah

karangan.

Berdasarkan uraian di atas, media belajar memiliki peranan yang sangat

penting dalam proses pembelajaran kepada siswa khususnya mata pelajaran

bahasa Indonesia pada lingkup menulis karangan, penulis tertarik untuk meneliti

tentang “Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi dengan

Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas XI SMA YAPISA Nagrak

Gunung Putri Bogor”.

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah

dapat diidentifikasikan sebagai berikut.

1. Apa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa

dalam menulis karangan deskripsi.

2. Apa penggunaan media gambar dapat mempermudah siswa dalam menulis

karangan deskripsi.

3. Apa penggunaan media gambar menjadi solusi yang tepat bagi siswa

dalam menulis karangan deskripsi.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi agar permasalahan tidak meluas, yaitu:

1. Masalah dibatasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam menulis

karangan deskripsi.

D. Perumusan Masalah

Sehubungan latar belakang dan identifikasi masalah di atas kiranya penulis

dapat merumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi pada

siswa kelas XI SMA YAPISA di Bogor?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini disusun untuk mengetahui sejauh manakah hubungan

kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar di

sekolah. Di samping itu, penulis juga berusaha mencoba meneliti kemampuan

pelajar yang berbeda-beda satu sama lainnya. Yang bertujuan untuk mengetahui

kelemahan-kelemahan siswa. Tujuan khusus penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi di

sekolah.

2. Untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan media gambar.

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

4

3. Memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoretis

maupun praktis. Untuk lebih jelas mengenai kedua manfaat tersebut dapat di

perikan sebagai berikut.

1. Manfaat teoretis

Sebagai bahan referensi belajar pihak-pihak sekolah yang terlibat dalam

proses pembelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

Meningkatkan keterampilan menulis karangan dengan menggunakan

media gambar.

b. Bagi guru

1) Menambah wawasan dalam penggunaan media dalam pengajaran.

2) Mengetahui cara peningkatan keterampilan menulis peserta didik.

3) Sebagai arahan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran dan

membimbing kegiatan siswa secara bertahap.

c. Bagi sekolah

Sebagai pengayaan berbagai media dalam pembelajaran khususnya dalam

pembelajaran aspek keterampilan menulis.

d. Bagi pembaca

Menambah informasi mengenai pembelajaran menulis karangan deskripsi

dengan menggunakan media gambar.

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

5

BAB II

ACUAN TEORETIS

A. Hakikat menulis

1. Teori Menulis

Teori yang berkembang saat ini adalah menulis model proses. Konsep

pengajaran menulis untuk mendefinisikan model proses pengajaran menulis

secara umum diantaranya sebagai berikut.

1) Guru mempertimbangkan latar belakang bahasa pembelajaran.

2) Latihan menulis secara terus menerus.

3) Memanfaatkan setiap ada kesempatan untuk menulis.

4) Gemar membaca pada setiap jenis bacaan sehingga kaya akan informasi.

Banyak teoritikus memaparkan bahwa jika ingin menulis mantapkan dulu

tujuannya, tentukan dulu temanya, apa misinya, dan lain-lain. Tidak salah

memang. Tetapi coba sekali-kali ‘teori’ tersebut dibalik. Jangan pikirkan apa yang

akan ditulis, tapi tuliskan yang ada di pikiran. Perhatikan apa yang terjadi?

Tulisan itupun menjadi bukti.

2. Pengertian Menulis

Pada hakikatnya menulis merupakan keterampilan seseorang dalam

mengekspresikan pikiran dan perasaan yang disampaikan melalui bahasa tulis

yang realisasinya berupa simbol-simbol grafis sehingga orang lain, yaitu pembaca

mampu memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Menulis ialah

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-

lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Gambaran dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan

kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-

kesatuan ekspresi bahasa.1Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan

1 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:Angkasa, 1984), h. 21.

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

6

ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis berusaha terampil memanfaatkan

struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara

sendirinya, tetapi harus melalui latihan terampil dan praktik yang banyak dan

teratur. Dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan suatu keterampilan

berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung, tidak

langsung.2 Menulis sebenarnya bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Artikel,

esai, laporan, karya sastra, buku, dan cerita contoh bentuk bahasa tulis yang akrab

dengan kehidupan kita. Tulisan-tulisan itu menyajikan secara runtut dan menarik,

ide, gagasan, dan perasaan penulisnya.

3. Tujuan menulis

Setiap jenis tulisan mengandung tujuan tertentu. Beberapa tujuan menulis

adalah.

1) Untuk memberitahukan suatu informasi.

2) Untuk meyakinkan atau mendesak.

3) Untuk menghibur atau menyenangkan.

4) Untuk mengekpresikan perasaan dan emosi yang kuat.

Yang dimaksud dengan tujuan menulis adalah " respon atau jawaban yang

diharapkan oleh penulis akan diperoleh dari pembacanya." Berdasarkan batasan

ini dapatlah dikatakan bahwa.

1) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut

wacana informatif.

2) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut wacana

persuasif.

3) Tulisan yang bertujuan untuk menghibur atau menyenangkan atau yang

mengadung tujuan estetik disebut tulisan literer.

4) Tulisan yang mengespresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-

api disebut wacana ekspresif.3

2 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:Angkasa, 2008), h. 3.

3 Ibid, h. 23-24.

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

7

Dalam kenyataannya, pengungkapan suatu tujuan dalam sebuah tulisan

tidak dapat secara ketat, melainkan sering bersinggungan dengan tujuan-tujuan

yang lain. Akan tetapi, biasanya dapat diusahakan ada satu tujuan yang dominan

dalam sebuah tulisan yang memberi nama keseluruhan tulisan atau karangan

tersebut. Penulis karangan deskripsi tak ubahnya seorang pelukis. Yang

membedakan keduanya adalah media yang digunakan, yaitu pena dan kanvas.

Penulis karangan deskripsi bertujuan agar pembaca seolah-olah ikut merasa,

melihat, meraba, dan menikmati objek yang dilukiskan penulis.

4. Fungsi Menulis

Fungsi bahasa tulis sama dengan fungsi bahasa lisan, bahasa tulis

digunakan untuk membuat berbagai hal untuk dikerjakan, menyediakan informasi,

dan untuk menghibur. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan sebagai alat

komunikasi yang tidak langsung.4 Dengan menulis akan memudahkan kita

merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau

persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan

bagi pengalaman dan dapat membantu kita untuk menjelaskan pikiran-pikiran

kita.

5. Manfaat Menulis

Banyak manfaat yang dapat dipetik dari menulis. Manfaat itu antara lain:

a) Peningkatan kecerdasan,

b) Pengembangan daya inisiatif dan kreativitas,

c) Penumbuhan keberanian,

d) Pendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

B. Pengertian Karangan

Karangan merupakan hasil pekerjaan dari mengarang. Mengarang

diartikan dengan merangkai atau menyusun ide atau buah pikiran dan perasaan

kedalam rangkaian kalimat secara teratur dengan satu kesatuan yang utuh.

4 Ibid, h.10-12.

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

8

1. Jenis karangan

a) Karangan Narasi

Karangan narasi/cerita, adalah karangan yang menceritakan suatu

peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah

mengalami kejadian yang diceritakan itu. Karangan ini biasanya berisi

cerita, dengan adanya pelaku, peristiwa, konflik, dan penyelesaiannya.5

Karangan narasi lebih terfokus pada waktu.

b) Karangan Deskripsi

Karangan deskripsi/lukisan, adalah karangan yang melukiskan atau

menggambarkan objek tertentu (keadaan, peristiwa seseorang) dengan

tujua agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan

itu. Karangan deskripsi ini lebih terfokus pada ruang.

c) Karangan Argumentasi

Karangan argumentasi/alasan, adalah karangan yang meyakinkan dengan

tujuan untuk menunjukan kebenaran sehingga pembaca meyakininya.

Untuk meyakinkan itu memerlukan pembuktian data dan fakta yang

akurat. Karangan ini biasanya berisi pendapat yang disertai dengan fakta-

fakta sehingga pendapat itu diterima kebenarannya.

d) Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi/paparan, adalah karangan yang menjelaskan sejumlah

pengetahuan atau informasi dengan tujuan agar pembaca memperoleh

informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Untuk memperoleh

informasi, dikemukakan data atau fakta.

e) Karangan Persuasi

Karangan persuasi/bujukan, adalah karangan yang bertujuan untuk

mempengaruhi pembaca agar pembaca terpengaruh, diperlukan data

sebagai penunjang.6Karangan ini biasanya berisi imbauan atau ajakan

kepada orang-orang tertentu, kelompok, atau masyarakat tentang sesuatu.

5 Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, EYDuntuk SD, SMP, SMA dan Umum, (Jakarta: PT Buku Kita, 2010), h. 90

6 Aang Sudiar, dkk, Intisari Kebahasaan dan Sastra Indonesia, (Bekasi: Prima InKreasi,2005), h 43.44.

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

9

agar hal yang disampaikan itu dapat mempengaruhi orang lain, harus pula

disertai penjelasan.

C. Pengertian Karangan Deskripsi

Kata deskripsi berasal dari kata latin describere yang berarti

menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah

suatu bentuk karangan yang melukiskan atau memerikan sesuatu hal sejelas-

jelasnya sehingga pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri.7

Melalui deskripsi, penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, dan

perasaan kepada pembaca. Dia gambarkan sifat, ciri, serta rincian wujud yang

terdapat pada objek yang dilukiskannya.

Seorang penulis deskripsi harus memiliki kata yang tepat sesuai dengan

gambaran objek yang sebenarnya sehingga melahirkan imajinasi yang hidup dan

segar tentang ciri-ciri, sifat-sifat, atau hakikat dari objek yang dideskripsikan itu.

Tulisan deskripsi dimaksudkan untuk menciptakan sebuah pengalaman pada diri

pembaca dan memberi identitas atau informasi mengenai objek tertentu sehingga

pembaca dapat mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan objeknya

tadi.8

Sesuatu yang dideskripsikan tidak hanya terbatas dari apa yang dilihat,

didengar, dicium, dirasa, dan diraba, tetapi juga yang dapat dirasa oleh hati dan

pikir, seperti rasa takut, cemas, tegang, jijik, kasih, dan haru. Begitu pula suasana

yang timbul dari suatu peristiwa, seperti suasana mencekam, teriknya panas

matahari, serta keromantisan purnama. Pendeknya, deskripsi merupakan suatu

upaya untuk melukiskan sesuatu dengan kata-kata untuk menghidupkan kesan dan

daya khayal mendalam pada si pembaca.

7 Suparno Mohamad Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas Terbuka,2006), h. 4.6.

8 Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009), h.240.

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

10

Cara supaya kita dapat melukiskan sesuatu sehidup-hidupnya.

b. Melatih diri mengamati sesuatu. Segala sesuatu yang disekeliling kita dapat

kita amati, laba-laba yang bekerja membuat sarang, rumput ilalang yang

bergoyang diterpa angin dan lain sebagainya.

c. Melukiskan bagian-bagian yang penting sedetail mungkin. Jika kita

melukiskan betapa mengerikianya tersesat di hutan, maka situasi yang

dihutan dapat menimbulkan kengerian itu harus dilukiskan selengkap-

lengkapnya sehingga pembaca dapat membayangkan bagaimana jika dia

sendiri yang tersesat di hutan.

Untuk mencapai tujuan deskripsi itu penulis dituntut untuk mampu

memilih dan mendayagunakan kata-kata yang dapat memancing kesan serta citra

inderawi dan suasana batiniah pembaca. Sesuatu yang dideskripsikan harus tersaji

secara gamblang, hidup, dan tepat. Sebagai contoh, seseorang mengatakan malam

purnama indah sekali. Pernyataan itu mengungkapkan indera penglihatan serta

suasana hati orang itu menyerap keadaan malam dengan ciri dan sifat khusus

indah. Meskipun demikian, pernyataan itu masih terlalu umum dan kasar karena

belum mampu menciptakan kesan, interpretasi, dan gambaran konkret mengenai

keindahan malam purnama. Mengapa malam itu disebut purnama? Mengapa

malam itu menjadi indah? Oleh karena itu, penulis deskripsi yang baik akan

menghindari metafor, kiasan, atau kata-kata konotatif, akan sangat menentukan

kekenyalan nuansa makna dari sebuah pemerian.

Dengan demikian dalam menggarap deskripsi yang baik dituntut tiga hal.

Pertama, kesanggupan berbahasa penulis yang memiliki kekayaan nuansa dan

bentuk. Kedua, kecermatan pengamatan dan keluasan pengetahuan tentang sifat,

ciri, dan wujud objek yang dideskripsikan. Ketiga, kemampuan memilih detail

khas yang dapat menunjang ketepatan dan keterhidupan pemerian. 9

Karangan deskripsi adalah karangan yang menimbulkan kesan adanya

pelukisan atau penggambaran tentang sesuatu. Deskripsi berkaitan erat dengan

pancaindera. Pembaca seolah-olah melihat, mendengar, merasa apa yang

9 Sabarti Akhadiah, dkk., Menulis 1, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,2001), h. 7.30-7.38.

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

11

dilukiskan penulisnya. Jadi karangan deskripsi selalu berusaha melukiskan dan

mengemukakan sifat, tingkah laku seseorang, suasana dan keadaan suatu tempat

atau sesuatu yang lain. Misalnya suasana kampung yang begitu damai, tentram

dan saling menolong. Dapat dilukiskan dalam karangan deskripsi. Karangan yang

menimbulkan kesan adanya pelukisan atau penggambaran tentang sesuatu, sesuai

dengan keadaan sebenarnya.10

1. Macam-macam Deskripsi

Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang berusaha memberikan perincian

dari objek yang sedang dibicarakan. Penulis memindahkan kesan-kesannya,

memindahkan hasil pengamatannya dan perasaannya kepada pembaca melalui

tulisan.

a. Deskripsi ekspositoris

Melalui deskripsi ekspositoris, penulis hanya ingin memberitahukan,

memperhatikan, atau memperdengarkan sesuatu kepada pembaca. Ada atau tidak

adanya kesan pembaca tidak menjadi masalah bagi penulis. Misalnya, orang

melukiskan ruang kuliah sebagi berikut:

Ruang kuliah itu berukuran 8x6 m. cahaya masuk dari arah kiri mahasiswa.

Deretan kursi kuliah masing-masing 5 buah ke kiri dan 5 buah ke kanan.

Sedangkan dari muka ke belakang dijejerkan kanan ruang kuliah. Papan tulis yang

berukuran 3x1,20m tertempel kokoh pada dinding tembok depan ruang itu.

b. Deskripsi impresionistik

Deskripsi impresionistik menimbulkan suatu kesan kepada para pembaca,

misalnya menarik hati, indah, jijik dan seram.11

Agar pembaca memiliki penghayatan yang demikian, penulis harus dapat

menyajikan objek sejelas-jelasnya, setepat-tepatnya, dan sehidup mungkin. Untuk

10 Djoko Widagdho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa, (Penerbit IAINWalisongo, 2000), h. 112—113.

11 Sudarno dan Rahman Eman, Kemampuan Berbahasa Indonesia, (Jakarta: PT. HikamatSyahid Indah, 2001), h.135.

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

12

itu penulis dituntut untuk dapat menggunakan diksi yang tepat dan kalimat-

kalimat yang dapat menghadirkan objek deskripsi di depan pembaca.12

c. Deskripsi sugesti, yaitu jenis deskripsi yang menciptakan dan memungkinkan

daya khayal (imajinasi) pada para pembaca dengan perantara tenaga rangkaian

kata-kata yang dipilih penulis untuk menggambarkan ciri, sifat, watak objek.

d. Deskripsi ekspositoris/teknis, yaitu jenis deskripsi yang memberikan

identifikasi atau informasi mengenai objek hingga pembaca dapat

mengenalnya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tersebut.13

e. Deskripsi Tempat

Tempat memegang peranan yang sangat penting dalam setiap peristiwa.

Tak ada peristiwa yang terlepas dari lingkungan dan tempat, semua kisah akan

selalu mempunyai latar belakang tempat. Jalannya sebuah peristiwa akan lebih

menarik kalau dikaitkan dengan tempat terjadinya peristiwa tersebut.

f. Deskripsi Orang

Kerumitan manusia tidak hanya struktur atomi dan morfologi tubuh,tetapi

juga karena akal budi dan jiwa yang dimilikinya. Hal ini akan menyulitkan

seseorang menghasilkan deskripsi yang memuaskan. Seseorang yang bersungguh-

sungguh membuat deskripsi tentang seorang tokoh, harus mengetahui ciri utama

sang tokoh seperti tingkah laku, bentuk tubuh, watak, penampilan, dan

sebagainya. Seseorang yang bertampang gagah, berparas menarik, belum tentu

memiliki watak dan moral yang baik. Sebaliknya, seseorang yang berwajah seram

bertingkah laku kasar, mungkin memiliki hati yang baik.

g. Deskripsi Impresionistis

Deskripsi impresionistis, kadang-kadang dinamakan juga deskripsi

stimulatif adalah untuk menggambarkan impresi penulisnya, atau untuk

menstimulir pembacanya. Deskripsi impresionistis ini lebih menekankan impresi

atau kesan penulisnya ketika melakukan observasi, atau ketika menuliskan

12 E. Kusnadi Mahsusi, Mahir Berbahasa Indonesia (Materi Pengayaan BahasaIndonesia), (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN, 2006), h. 33.

13 Minto Rahayu, Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT Grasindo, 2007),h. 155.

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

13

impresi tersebut. Urutan-urutan yang dipakai adalah menurut kuat lemahnya kesan

penulis terhadap bagian-bagian objek itu.14

2. Pendekatan Deskripsi

Pendekatan dalam pendeskripsian dapat dibedakan atas pendekatan

realistis, pendekatan impresionistis, dan pendekatan menurut sikap penulis.

a. Pendekatan Realistis

Dalam pendekatan realistis penulis berusaha agar deskripsi yang dibuatnya

itu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, seobjektif mungkin. Perincian-

perincian perbandingan antara satu bagian dengan bagian yang lain dilukiskan

sedemikian rupa, sehingga tampak seperti dipotret atau sesuai dengan aslinya.

Walaupun demikian, tidak ada sebuah deskripsi yang persis sama dengan keadaan

yang sebenarnya, atau seperti yang dapat dilihat dengan mata. Gambaran

kesibukan sebuah stasiun pada saat kereta api datang dan ada yang akan

berangkat, tidak akan sama persis seperti aslinya walaupun penulis sudah

berusaha mengamati dan menggambarkan keadaan dengan secermat-cermatnya.

b. Pendekatan Impresionistis

Impresionistis adalah pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu

secara subjektif sesuai dengan impresi penulis.15 Penulis berusaha

menggambarkan sesuatu berdasarkan kesan yang diperolehnya, yang bersifat

subjektif. Penulis menonjolkan pilihannya dan interpretasinya. Penulis menyeleksi

secara cermat bagian-bagian yang diperlukan untuk dideskripsikan. Kemudian,

baru berusaha menginterpretasikannya. Fakta-fakta yang dipilih oleh penulis harus

dihubungkan dengan efek yang ingin ditampakan. Fakta-fakta ini dijalin dan

diikat dengan pandangan-pandangan subjektif si penulis.

c. Pendekatan Menurut Sikap Penulis

Pendekatan ini sangat tergantung kepada tujuan yang ingin dicapai, sifat

objek, serta pembaca deskripsinya. Dalam menguraikan sebuah persoalan,penulis

mungkin mengharapkan agar pembaca merasa tidak puas terhadap suatu tindakan

14 Ismail Marahimin, Menulis Secara Populer, ( Jakarta: Pustaka Jaya, 1999), h. 47-48.15 Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia “Untuk Mahasiswa Nonjurusan

Bahasa”, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009), h. 241.

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

14

atau keadaan, atau penulis menginginkan agar pembaca juga harus merasakan

bahwa persoalan yang tengah dihadapi merupakan masalah yang gawat. Penulis

juga dapat membayangkan bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,

sehingga pembaca dari mula sudah disiapkan dengan sebuah perasaan yang

kurang enak, seram, takut, dan sebagainya.

Penulis harus menetapkan sikap yang akan diterapkan sebelum mulai

menulis. Semua detail harus dipusatkan untuk menunjang efek yang ingin

dihasilkan. Perincian yang tidak ada kaitannya dan menimbulkan keragu-raguan

pada pembaca, harus disingkirkan penulis dapat memilih misalnya salah satu

sikap seperti masa bodoh, bersungguh-sungguh, cermat, sikap seenaknya, atau

sikap yang ironis.

D. Pengertian Media Pembelajaran

Kata “media” secara harfiah adalah “perantara atau pengantar”. Pengertian

media sebagai sumber belajar adalah “manusia, benda, ataupun peristiwa yang

memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan”

(Djamarah dan Zein, 1996 : 136). ada lagi yang berpendapat bahwa media

menurut Gerlach & Ely (dalam Ma’mur Saadie 2007: 5.3) adalah media itu grafik,

fotografik, elektronik atau alat-alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan

menjelaskan informasi lisan atau visual.16 Penggunaan media dalam proses belajar

mengajar sangat penting. Ketidakjelasan guru dalam menyampaikan bahan

pengajaran dapat terwakili dengan kehadiran media.

Apabila tingkatan SD yang siswanya belum mampu berpikir abstrak,

masih berpikir konkret. Keabstrakan bahan pelajaran dapat dikongkretkan dengan

kehadiran media, sehingga anak didik lebih mudah mencerna bahan pelajaran

daripada tanpa bantuan media. Dalam penggunaan media, perlu diperhatikan

bahwa pemilihan media pengajaran haruslah jelas dengan tujuan pengajaran yang

telah dirumuskan. Apabila diabadikan media pengajaran bukannya membantu

16 Ma’mur Saadie, Strategi Pemebelajaran Bahasa Indonesia, ( Jakarta: UniversitasTerbuka:2007), h. 5.3

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

15

proses belajar mengajar, tapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara

efektif dan efisien.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, membantu mempertegas

bahan pelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan

minat siswa dalam proses belajar.

Sesuatu dapat dikatakan sebagai media apabila dapat digunakan untuk

menyampaikan atau menyalurkan pesan dan tujuan-tujuan pembelajaran dan

pendidikan. Kata media adalah bentuk jamak dari kata medium yang berasal dari

bahasa latin ”medius” yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

pengantar. Media gambar adalah penyajian visual dua dimensi yang

memanfaatkan rancangan gambaran sebagai sarana pertimbangan mengenai

kehidupan sehari-hari, misalnya menyangkut manusia, peristiwa, benda-benda,

tempat dan sebagainya. Menurut Sudjana dan Rifai (2003:68) media gambar

adalah media yang mengombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat

melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar.

Di antara media pembelajaran yang ada, media gambar adalah media yang

paling umum dipakai. Media ini berfungsi menyalurkan pesan dari sumber

informasi ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera

penglihatan dan pesan yang disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol

komunikasi visual. Namun secara khusus media gambar untuk menarik perhatian,

memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau memberi variasi agar siswa lebih

tertarik dan berminat.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gambar

adalah pengantar pesan antara pengirim pesan dan penerima pesan yang

diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai hasil dari perasaan

dan pikiran.

Menurut Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apbila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

16

Secara lebih khusus pengertian media dalam peroses belajar mengajar cenderung

diartikan sebagai alat-alat grafis, potografis, atau elektronis untuk menangkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

1. Landasan Teoretis Penggunaan Media Pembelajaran

Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan perubahan-perubahan sikap

dan perilaku dapat terjadi karena interaksi pengalaman baru dan pengalaman yang

pernah dialami sebelumnya. Menurut Bruner (1966) ada tiga tingkatan utama

modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactif) pengalaman piktorial/gambar

dan pengalaman abstrak.

Uraian di atas memberikan petunjuk bahwa agar proses belajar mengajar

dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua

alat inderanya. Guru berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus) yang

diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan

untuk mengolah dan menerima informasi semakin besar kemungkinan informasi

tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dengan demikian,

siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik

pesan-pesan dalam materi yang disajikan.

2. Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran

Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pengajaran yang mampu

mempengaruhi keadaan, iklim kelas, dan lingkungan belajar yang efektif. Gambar

sebagai alat peraga tidak saja berfungsi sebagai alat peraga, tetapi memiliki

fungsi-fungsi tertentu yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut disebabkan

karena fungsi media dalam pembelajaran adalah sebagai penyaji stimulus atau

informasi, dan untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.

Penggunaan media tidak hanya mampu membuat proses pengajaran

berjalan secara efisien, tetapi materi pelajaran dapat diserap secara lebih

mendalam. Siswa mungkin sudah memahami permasalahan dengan penjelasan

dari guru, tetapi pemahaman itu akan lebih baik lagi jika diperkaya dengan

kegiatan melihat, menyentuh, merasakan atau mengalami melalui media tersebut.

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

17

Media belajar adalah hal penting untuk menigkatkan pengalaman belajar siswa

agar lebih konkret. Sementara itu Hidayat dan Rahmina (2001), mengemukakan

fungsi media sebagai berikut.

a. sebagai alat bantu untuk menciptakan situasi belajar yang efektif.

b. sebagai bagian integral dari keseluruhan situasi belajar, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

c. alat peraga yang mengacu kepada tujuan pengajaran.

d. sebagai pelengkap suatu proses belajar mengajar untuk menarik perhatian

siswa.

e. untuk mempercepat dan memperlancar jalannya pengajaran, sehingga siswa

mudah untuk memahami.

f. untuk meningkatkan hasil dan mutu belajar.17

Pendapat lain dikemukakan oleh Wibawa (1992:28) bahwa fungsi media

gambar dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan visual.

b. Mengembangkan imajinasi anak.

c. Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak, atau

peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas.

d. Mengembangkan kreativitas siswa.

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada

siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi,

sketsa/gambar garis, grafik, bagan, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto

menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari

sesuatu objek atau situasi. Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis

dan artistik sesuatu objek atau situasi.

Keberhasilan penggunaaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas

dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai

dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul,

merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar

17 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di KelasTinggi, (Bandung: UPI PRESS, 2007), h. 203-210.

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

18

visualisasi objek, konsep, informasi, atau situasi. Meskipun perancang media

pengajaran bukan seorang pelukis dengan latar belakang profesional, ia sebaiknya

mengetahui beberapa prinsip dasar dan penuntun dalam rangka memenuhi

kebutuhan penggunaan media berbasis visual.18

Ketika fungsi-fungsi media pengajaran itu diaplikasikan ke dalam proses

belajar-mengajar, maka terlihatlah perannya sebagai berikut.

a. Media yang digunakan guru sebagai penjelas dari keterangan terhadap suatu

bahan yang guru sampaikan.

b. Media dapat memunculkan permasalahan untuk dikaji lebih lanjut dan

dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.

c. Media sebagai sumber belajar bagi siswa.

3. Macam-macam Media Pembelajaran

Ada beberapa macam media yang sering digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran. Menurut Hastuti (1997: 177) media pembelajaran dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu media visual yang tidak diproyeksikan dan media visual yang

diproyeksikan. Yang termasuk media visual yang tidak diproyeksikan adalah

1. Gambar diam, misalnya lukisan, foto, gambar dari majalah,

2. Gambar seri

3. Berupa Gambar denah, bagan yang biasanya digantungkan di dinding.

Sedangkan yang termasuk media visual yang diproyeksikan yaitu media

menggunakan alat proyeksi (proyektor) sehingga gambar atau tulisan tampak

pada layar.

4. Kriteria Pemilihan Media Pengajaran

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (dalam Djamarah dan Zein, 1996 : 150),

mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pengajaran, sebagai

berikut:

18 Djoko Widagdho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa, (Penerbit IAINWalisongo, 2000), h. 104-105.

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

19

a. ketepatan dengan tujuan pengajaran.

b. dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Adanya media bahan pelajaran lebih

mudah dipahami siswa.

c. media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana dan praktis

penggunaannya.

d. keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pengajaran.

e. tersedia waktu untuk menggunakannya, sehinga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

f. sesuai dengan taraf berpikir siswa.

5. Media Gambar sebagai Model Pembelajaran

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan media gambar, kriteria

pemilihan media disinggung bahwa media digunakan harus sesuai dengan taraf

berpikir anak didik. Demikian pula dalam pembelajaran menulis karangan di

sekolah. Penggunaan media gambar dirasakan sangat tepat untuk membantu siswa

dalam keterampilan menulis. Dengan melihat gambar, siswa dapat menarik isi

kesimpulan dari gambar tersebut, kemudian dapat menguraikan dalam bentuk

tulisan. Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisan/gambar, dan sketsa

(gambar garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah unyuk

memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.19

Berkaitan dengan penggunaan media gambar, Purwanto dan Alim (1997:

63), mengemukakan bahwa “Penggunaan media gambar untuk melatih anak

menentukan pokok pikiran yang mungkin akan menjadi karangan-karangan”, juga

Tarigan (1997: 210) mengemukakan bahwa “Mengarang melalui media gambar

berarti melatih dan mempertajam daya imajinasi siswa”. Dari uraian di atas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa cerita gambar adalah cara atau daya upaya dalam

menyusun atau menulis suatu tulisan atau karangan dengan menerjemahkan isi

pesan visual ke dalam bentuk tulisan.

19 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h.113.

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

20

6. Jenis-jenis Media Gambar/foto

Ada beberapa jenis media gambar/foto, antara lain :

1. Foto dokumentasi, yaitu gambar yang mempunyai nilai sejarah bagi individu

maupun masyarakat.

2. Foto faktual, yaitu gambar yang menjelaskan sesuatu yang kejadian yang

meliputi berbagai aspek kehidupan, misalnya gempa, topan, dan sebagainya.

3. Foto pemandangan, yaitu gambar yang melukiskan pemandangan suatu

daerah/lokasi.

4. Foto iklan/reklame, yati gambar yang digunakan untuk mempengaruhi orang

atau masyarakat konsumen.

5. Foto simbolis, yaitu gambar yang menggunakan bentuk simblo atau tanda

yang mengungkapkan pesan tertentu dan dapat mengungkapkan kehidupan

manusia yang mendalam serta gagasan-gagasan atau ide-ide anak didik.20

7. Ciri – ciri Gambar yang Baik

Gambar yang baik dan dapat digunakan sebagai sumber belajar adalah

yang memiliki ciri - ciri yaitu :

1. Cocok dengan tingkat umur serta kemampuan siswa.

2. Dapat menyampaikan pesan atau ide tertentu.

3. Memberi kesan kuat dan menarik perhatian.

4. Merangsang orang yana melihat untuk ingin mengungkapkan tentang objek -

objek dalam gambar.

5. Berani dan dinamis.

6. Ilustrasi tidak terlalu banyak, tetapi menarik dan mudah dipahami. 21

20 H.Asnawi dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,2002), h. 51

21 Ma’mur Saadie, Strategi Pemebelajaran Bahasa Indonesia, ( Jakarta: UniversitasTerbuka:2007), h. 5.6.

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

21

8. Peranan Gambar sebagai Media Pengajaran

Peranan gambar sebagai media pengajaran yaitu :

1. Dapat membantu guru dalam menyampaikan pelajaran dan membantu siswa

dalam belajar.

2. Menarik perhatian anak sehinga terdorong untuk lebih giat belajar.

3. Dapat membantu daya ingat siswa (retensi)

4. Dapat disimpulkan dan digunakan lagi apabila diperlukan pada saat yang lain.

Atas dasar uraian tersebut, hendaknya guru mau mempertimbangkan

penggunaan media gambar di dalam pelaksanaan proses belajar mengajar

terutama dalam pengajaran menulis karangan. Karena dengan gambar dapat

merangsang imajinasi seorang siswa supaya suka bercerita tentang gambar yang

dilihatnya sehingga selanjutnya diharapkan siswa tersebut dapat mampu menulis

karangan sesuai dengan tema, ide, pengalaman, dan kejadianya. Gambar mungkin

dilukis, dicetak atau dengan proses fotografi. Kebenaran foto juga harus

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, gunakan lah foto sesuatu objek

atau peristiwa yang dibuat-buat atau di dramatisasi. Disamping itu, foto-foto

untuk tujuan pembelajran harus dapat memikat perhatian siswa.22 Dalam hal

mewakili bendanya gambar mempunyai tingkat abstraksi yang cukup tinggi.

Namun, media ini dapat memberikan gambaran tentang segala sesuatu. Melalui

gambar dapat ditunjukkan kepada siswa suatu tempat, orang, dan segala sesuatu

dari daerah yang jauh atau dari jangkauan pengalaman siswa sendiri.

E. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung proses pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan,

maka peneliti mengambil kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Suwardi Cakro dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi

dengan Menggunakan Media Gambar Denah: Penelitian Tindakan Kelas pada

Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gayam Sukoharjo, hasil penelitian menunjukkan

bahwa rata-rata hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama mengikuti

22 Uus Ruswandi dan Badrudin, Media Pembelajaran, (Bandung: CV. InsanMandiri,2008), h. 55

Page 32: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

22

pembelajaran pada siklus I sebesar 62,34%, pada siklus II 73,52 %, dan pada

siklus III 85,87%.23 Jadi kelas yang diajarkan menggunakan media gambar

mengalami peningkatan dalam prestasi belajar keterampilan menulis. Maka media

gambar ternyata dapat membantu memudahkan siswa dalam menulis karangan

deskripsi.

F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Konseptual perencanaan tindakan yang akan digunakan dalam penelitian

tindakan kelas ini mencakup pada materi menulis karangan deskripsi. Bahan

materi ini yang diajarkan pada kelas XI SMA YAPISA pada semester genap.

Sedangkan bentuk penerapan media gambar yang akan dilakukan pada siklus I

pertemuan kedua dengan bentuk tes tertulis membuat karangan deskripsi secara

individu. Kegiatan ini agar menambah pemahaman siswa terhadap sebuah

karangan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Target yang diharapkan dalam siklus

I adalah 65% dari rata-rata keseluruhan siswa dan indikator tercapai. dikarenakan

indikator sudah berhasil, maka penelitian akan dihentikan. Hal ini menunjukkan

terjadinya peningkatan pemahaman siswa keterampilan menulis khususnya dalam

menulis karangan deskripsi setelah digunakan media gambar dalam menulis.

23 http:// Program Pascasarjana. UNS. ac.id., diakses tanggal 02-10-2010

Page 33: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

23

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA YAPISA pada siswa kelas XI

Cikeas Nagrak Bogor.

2. Waktu penelitian

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran

2010/2011, tepatnya dari bulan Januari sampai Maret 2011.

B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan Penelitian

Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Yang

dimaksud dengan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh

guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

meningkat.24Penelitian ini berusaha mengkaji, merefleksi secara kritis dan suatu

rencana pembelajaran terhadap kinerja guru, interaksi antara guru dengan siswa,

serta interaksi antar siswa di dalam kelas. Metode penelitian tindakan kelas ini

menekankan pada suatu kajian yang benar-benar dari situasi alamiah di kelas.

Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh

para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam pendidikan dilakukan

oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data tentang

pelaksanaan kegiatan, keberhasilan, dan hambatan yang dihadapi, untuk

kemudian, menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan

penyempurnaan.25

Proses penelitian tindakan kelas ini direncanakan berlangsung dalam dua

siklus. Tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu 1) perencanaan, 2) tindakan, 3)

24 IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: penerbitUniversitas Terbuka, 2008 ), h. 1.4.

25 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. RemajaRosdakarya Offset, 2005), Cetakan Pertama, h. 140.

Page 34: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

24

observasi, dan 4) refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam

penelitian ini peneliti menggunakan PTK Partisipan. PTK Partipisan itu sendiri

adalah suatu penelitian dimana peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian

sejak awal sampai dengan pembuatan laporan.26 Proses kegiatan tindakan kelas

yang peneliti lakukan adalah bertolak dari permasalahan yang akan dipecahkan,

kemudian peneliti merencanakan suatu tindakan dan melaksanakannya. Pada

pelaksanaan tindakan peneliti melakukan penyampaian materi, tes perbuatan, dan

observasi terhadap kegiatan yang dilakukan.

Permasalahan-permasalahan yang muncul pada siklus I merupakan

permasalahan yang harus dipecahkan pada siklus II. Selanjutnya, kegiatan dimulai

lagi seperti kegiatan pada siklus I, yakni perencaaan, tindakan, observasi, dan

refleksi dengan perubahan-perubahan untuk mengatasi permasalahan yang muncul

pada siklus I. Adapun prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat

digambarkan pula sebagai berikut.27

26M. Mega N dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung:CV Regina,2009), h. 15

27 Suharsimi Arikunto, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h.74.

Page 35: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

25

Siklus I

Siklus II

s

Gambar 1. Siklus Kegiatan PTK(Suharsimi Arikunto, dkk., 2007: 74)

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA YAPISA Nagrak

Gunung Putri Bogor. Guru kelas terlibat dalam penelitian ini sebagai pengamat

jalannya penelitian (observer). selain itu observer juga mengamati, menilai, dan

memberi arahan kepada peneliti dalam menyampaikan materi pelajaran di

hadapan siswa.

PermasalahanPelaksanaanTindakan I

PermasalahanBaru hasil refleksi

Pengamatan/Pengumpulan data I

PerencanaanTindakan II

PelaksanaanTindakan II

Refleksi I

Pengamatan/pengumpulandata II

Refleksi II

Apabila masalahbelumterselesaikan

Dilanjutkan keSiklus berikutnya

PerencanaanTindakan I

Page 36: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

26

D. Peranan dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peranan peneliti adalah perencanaan dan pelaksannaan kegiatan. peneliti

membuat perencanaan kegiatan, pelaksanaan, mengumpulkan data, menganalisis

dan melaporkan hasil penelitian. Dalam melakukan pengamatan, peneliti sebagai

observer dalam proses pembelajaran dan penelitian yang sedang berlangsung.

E. Tahapan Perencanaan Tindakan

Prosedur penelitian ini berlangsung dalam satu siklus. Siklus I terdiri dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahap penelitian

dimulai dari tahap prapenelitian yang akan dilanjutkan dengan siklus I.

Kegiatan prapenelitian:

1. Observasi ke SMA YAPISA

2. Mengurus surat izin penelitian

3. Membuat instrumen penelitian

4. Membuat media pembelajaran

5. Menghubungi kepala sekolah

6. Wawancara dengan guru mata pelajaran

7. Menentukan kelas subjek penelitian

8. Observasi proses pembelajaran di kelas

9. Menjelaskan media gambar

Prosedur kegiatan pada siklus 1.

Perencanaan:

a. Menyiapkan kelas

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

c. Membuat lembar kerja siswa

d. Membuat instrumen

e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran

f. Mempersiapkan alat dokumentasi

Page 37: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

27

Tindakan:

a. Menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Menjelaskan langkah-langkah metode pembelajaran

c. Mempersiapkan siswa dalam kelompok

d. Siwa belajar dengan memahami pembelajaran yang telah disiapkan

melalui lembar kerja siswa

e. Melakukan pengamatan

f. Penguatan dan kesimpulan bersama

Observasi:

a. Situasi kegiatan belajar mengajar

b. Kemampuan siswa memahami pelajaran dengan media gambar

Refleksi:

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam penelitian

ini, bagaimana meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan media gambar. Hasil perencanaan tindakan penelitian ini juga

diharapkan dapat memenuhi kriteria keberhasilan penelitian yaitu bahwa hasil

pengukuran kemampuan menulis karangan deskripsi menunjukan peningkatan.

G. Data dan Sumber Data

1. Data kualitatif seperti: hasil wawancara, lembar observasi, catatan

lapangan, dan dokumentasi.

2. Data kuantitatif: berupa angket belajar dan lain-lain dari tugas siswa.

Sumber data penelitian adalah siswa, guru/ peneliti.

Page 38: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

28

H. Instrumen Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi:

1. Lembar observasi

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau

cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan tehadap kegiatan

yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru

mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang sedang memberikan pengarahan,

personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dan lain-lain. Observasi dapat

dilakukan secara partisifatif ataupun non partisipatif.28 Dalam observasi

partisipatif (participatory observation) pengamat ikut serta dalam kegiatan yang

sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau perserta pelatihan.

dalam observasi nonpartisipatif (nonparticipatory observation) pengamat tidak

ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut

dalam kegiatan.

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas

siswa yang berhubungan dengan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan media gambar, dan peneliti yang berperan sebagai pelaksaan

penelitian selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi merupakan salah

satu teknik pengumpulan data yang sangat menentukan dalam PTK.

2. Catatan lapangan

Catatan lapangan diperlukan untuk merekam kejadian dan peristiwa-

peristiwa selama kegiatan tindakan kelas.

3. Tes hasil belajar siswa

Tes bersifat mengukur, tes hasil belajar siswa sesudah pembelajaran

diperlukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis. Tes belajar siswa

kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang

dicapai siswa selama kurun waktu tertentu. Sedangkan menurut tujuan dan

28 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode penelitian Pendidikan, (Bandung: PT RemajaRosdakarya 2010), h. 220.

Page 39: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

29

fungsinya tes hasil belajar ini juga dibedakan adanya tes formatif dan sumatif.

namun pada penelitian ini tes yang akan dilakukan yaitu pretest dan postest pada

siswa tersebut.

4. Angket

Angket adalah cara pengumpulan data denngan mempergunakan

pertanyaan-pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi dari responden.29

Angket ini untuk mengetahui tingkat menulis siswa sesudah proses pembelajaran.

angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara

tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).

Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah

pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.

Sama dengan pedoman wawancara, bentuk pertanyaan bisa bermacam-macam

yaitu pertanyaan terbuka, pertanyaan berstruktur dan pertanyaan tertutup.

Pada angket pertanyaan terbuka, angket berisi pertanyaan- pertanyaan atau

pernyataan pokok yang bisa dijawab atau direspon oleh responden secara bebas.

Tidak ada anak pertanyaan ataupun rincian yang memberikan arahan dalam

pemberian jawaban atau respon. Responden mempunyai kebebasan untuk

memberikanjawaban atau respon sesuai dengan persepsinya. Pada angket

berstruktur, pertanyaan atau pernyataan sudah disusun secara berstruktur di

samping ada pertanyaan pokok atau pertanyaan utama, juga ada anak pertanyaan

atau subpertanyaan. Dalam angket tertutup, pertanyaan atau pernyataan-

pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh

responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban respon lain kecuali yang

telah tersedia sebagai alternatif jawaban.

29 B. Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka,2006), h. 149

Page 40: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

30

5. Dokumentasi

Dalam melakukan data dengan cara dokumentasi peneliti menelusuri

berbagai macam dokumen antara lain kegiatan anak-anak yang sedang

mengerjakan tugas tes akhir atau kondisi saat belajar mengajar berlangsung.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengamati

setiap aktivitas siswa yang termasuk dalam indikator menulis karangan deskripsi.

pengumpulan data dilakukan oleh guru sebagai peneliti selama proses pelaksanaan

tindakan.30 Jadi data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil angket,

pengamatan kegiatan siswa selama pembelajaran, catatan lapangan dan tes hasil

belajar menulis karangan deskripsi siswa setiap akhir siklus.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi adalah memeriksa

kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis penelitian membandingkan dengan

hasil orang lain hal tersebut untuk memperoleh data yang valid.

Adapun tindakan yang dilakukan adalah:

1. Pengambilan data dari berbagai sumber, yaitu peneliti, guru, dan siswa.

2. Penggunaan berbagai metode atau cara analisis, sehingga data yang terkumpul

dapat dipercaya. Dalam hal ini bisa dilakukan pengamatan, wawancara, dan

pengambilan gambar dalam bentuk foto.

3. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul baik tentang kejanggalan-

kejanggalan, keaslian maupun kelengkapan.

4. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

K. Analisis Data Dan Interpretasi Hasil Analisis

Proses analisis data terdiri dari pada saat di lapangan (saat pelaksanaan

kegiatan) dan analisis data yang telah terkumpul. Analisis data merupakan upaya

30 IGAK Wardhani dan Kuswaya Wihardit, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: penerbitUniversitas Terbuka, 2008 ), h. 2.21

Page 41: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

31

yang dilakukan untuk mengklasifikasi, dan mengelompokkan data.31 Dari

penelitian yang dilakukan data yang terkumpul terdiri dari hasil observasi

aktivitas siswa sebagai indikator keaktifan siswa, hasil observasi aktivitas guru

dalam melaksanakan pembelajaran menulis karangan dengan menggunakan media

gambar dan hasil belajar yang berupa nilai tes setiap akhir siklus sebagai indikator

pemahaman siswa terhadap konsep yang disampaikan. Adapun langkah-langkah

pengolahan data yang terkumpul dari setiap siklus adalah:

a. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap siklus

dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang hanya

menggunakan paparan sederhana.

b. Menentukan rata-rata dari seluruh siswa yang mengikuti tes.

1) Penskoran terhadap siswa ketika mendeskripsikan isi gambar di dalam

kelas.

2) Ketika mendeskripsikan gambar dan apabila bagus diberi nilai 80 dengan

rumus;

Total Skor : Jumlah Skor yang Didapat SiswaJumlah Skor Penilaian

3) Tingkat keberhasilan siswa berdasarkan skor tes yang diperolah ditetapkan

dalam nilai dengan menggunakan rumus;

Nilai Akhir (NA)

Selanjutnya dihitung nilai rata-rata, rumus yang digunakan:

Nilai rata-rata (x) = Jumlah Skor SeluruhnyaJumlah Seluruh Siswa

Berdasarkan perolehan nilai, tingkat keberhasilan belajar siswa ditetapkan seperti

dalam tabel berikut:32

31 Mahsun M.S, Metode Penelitian Bahasa “Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya”(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,2005), h. 253.

32 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi Program Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara, 2007), h. 18.

Jumlah Skor yang didapat Siswa

Skor Maksimumx100

Page 42: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

32

Tabel 1

Tingkat keberhasilan belajar siswa

Nilai Siswa Kategori Prestasi Belajar

81-100%

61-80%

41-60%

21-40%

<21%

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah siklus I selesai dan ternyata hasil yang diharapkan belum

memenuhi kriteria seperti yang diharapkan, yaitu peningkatan kemampuan

menulis karangan deskripsi, maka akan ditindaklanjuti untuk melakukan tindakan

berikutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Kegiatan penelitian ini akan

berakhir bila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji

penggunaan media gambar dalam menulis karangan deskripsi serta faktor-faktor

lain yang belum diketahui. Untuk itu masih perlu diadakan penelitian lebih lanjut.

Page 43: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

33

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data Hasil Pengamatan

a. Profil Sekolah

1. Latar Belakang Sekolah

Perubahan paradigma dalam pengembangan Sekolah Menengah Atas

(SMA) merupakan upaya untuk lebih mendekatkan pada suatu realitas pendidikan

umum. Dengan suatu kebijakan Dikmenum tentang suatu kesenjangan antara

sekolah dengan dunia usaha/dunia industri dapat diperkecil, bahkan dihilangkan.

Perubahan pola pikir pada pendidikan umum tersebut perlu diikuti dengan

suatu tindakan yang nyata oleh berbagai pihak yang terlibat secara langsung

maupun secara tidak langsung. Keterlibatan dalam melihat dasar persoalan secara

objektif dengan kajian keilmuan, merencanakan serta merumuskan segala

kebijakan dan berorientasi pada dunia usaha/dunia industri, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Semua itu perlu dituangkan dalam Rencana Induk

Pengembangan Sekolah (RIPS).

Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah Nagrak didirikan pada tahun 1985

diprakarsai pertama kali oleh bapak KH. Ahmad Rafei (alm), kemudian

dilanjutkan oleh bapak K.H. Ahmad Dimyati (alm) selaku ketua yayasan. Adapun

yang bertindak selaku kepala sekolah pertama kali adalah bapak H. Dedi Subadri

M.M, kemudian dilanjutkan oleh H. Saroni S.S selaku Kepala sekolah sampai

sekarang. Sebagai unsur swasta yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial,

Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah ikut serta merealisir program pemerintah

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa membentuk manusia seutuhnya

menuju tercapainya masyarakat adil dan makmur yang merata dan

berkesinambungan antara duniawi dan ukhrowi.

Di samping itu juga untuk menjadi insan-insan intelektual muslim

Yayasan Pendidikan Islam Al-Falah menyiapkan tenaga-tenaga yang terampil,

cekatan serta berbobot dalam soal keagamaan, menyiapkan generasi muda yang

tangguh dan dapat menghadapi berbagai macam tantangan zaman serta mampu

Page 44: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

34

menterjemahkan problem sosial yang serba majemuk di mana pada saat ini dapat

dirasakan oleh kita bersama dan orang tua terutama para intelektual dan

cendekiawan, serta sudah menyadari akan pentingnya pendidikan agama untuk

anak mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Sesuai dengan hal tersebut di atas, kehadiran Yayasan Pendidikan Islam

Al-Falah Kecamatan Gunug Putri Kabupaten Bogor sebagai lembaga pendidikan

formal, didirikan dengan berangkat dari serba keterbatasan dan perencanaan yang

matang serta langkah-langkah yang bijaksana, mendapat dukungan spontanitas

dari masyarakat Desa Nagrak Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor

khususnya, serta umat Islam pada umumnya.

2. Tujuan

Tujuan pendidikan berciri khas Agama Islam pada hakikatnya sama

dengan pendidikan dasar sebagaimana tertuang pada pasal 3 peraturan pemerintah

nomor 28 tahun 1990, SMA YAPISA Nagrak bertujuan sebagai sarana

pengetahuan dan pendidikan Islam yang menghasilkan manusia yang berguna,

sempurna, dan berilmu serta berakhlak mulia. Selain itu juga bermanfaat bagi

siswa untuk mengembangkan bagi kehidupan sebagai pribadi muslim, anggota

masyarakat, dan warga negara sesuai dengan tingkat perkembangannya serta

mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan menengah dan

mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat.

3. Visi dan misi sekolah

Visi Sekolah:

Terwujudnya peserta didik yang cerdas, terampil, berakhlaqul karimah

berdasarkan iman dan taqwa.

Misi Sekolah:

1) Mengarahkan pembelajaran dan bimbingan secara maksimal kepada

terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kualitas ke-Islaman.

2) Melahirkan insan unggul dan handal dalam IMTAQ dan IPTEK.

3) Menciptakan budaya ikhlas, budaya malu, dan budaya mutu

Page 45: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

35

4) Mengembangkan profesionalisme, percaya diri, dan layanan prima.

4. Dasar hukum

Dasar pendidikan SMA YAPISA Nagrak adalah :

1. Al-Qur’an dan Al-Hadist

2. Pancasila

3. Undang-Undang No. 2 taun 1989, entang system pendidikan nasional

4. Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta pendidikan

masyarakat dalam Pendidikan Nasional.

5. Akta Noteris S.K. AD Notaris

b. Profil sekolah SMA YAPISA

Nama Sekolah : SMA YAPISA

Kode Sekolah : 13-139

Status Sekolah : Negeri Swasta

NSS : 30.2.02.02.01.022

NPSN : 20232410

Status Akreditasi: A B z C Belum terakreditasi

Tanggal berlaku piagam akreditasi : 02.00/90/BAP-SM/XI/2007 s.d. 22/11/2011

Alamat Sekolah : Jl. KH. Rafei No.11 Desa Nagrak Kecamatan Gunungputri

Kab. Bogor

Telp (021) 8234841 – 8234662 Fax -Kode Pos : 16967

e-mail : [email protected]

Kurikulum : 1994 2004 KTSP

Page 46: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

36

c. Data guru

DAFTAR GURU DAN TUGAS MENGAJAR

SMA YAPISA

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Alokasi WaktuKelasNo. Nama Guru L/P Mata Pelajaran

X XI XII

JumlahJam

Keterangan

1Drs. H. Dedi Subadri,M.M.

L Ketua Yayasan

2 H. Saroni, S.S. L Kepala Sekolah

3 Jaelani Sidik, S.Pd. LBahasa dan SastraIndonesia

4 4 Sie Kurikulum

4 Siti Juriah, S.Ag. P TU/Tata Usaha5 Ahmad Jumroni, S.Pdi. L Bahasa Arab 2 2 2 66 Drs. Endang Sutisna L PKn 2 2 2 6 BP7 Arif Robansyah, S.Pdi. L Pendidikan Seni & Budaya 2 2 2 6

8 Suria, S.Pdi. L Bahasa Sunda 2 2 2 6

Wali Kelas XII+ WakaKesiswaan

9 Acep Nurjaya, S.Sos. L Geografi 2 2 2 610 Atin, S.Ag. L Sosiologi 2 2 2 6 Wali Kelas XI11 Yuniarti, S.Pd. P Biologi 2 212 Rita Sundari, S.Si. P Matematika 4 4 4 1213 Yayan Maryana, SE. P Ekonomi Akuntansi 2 4 4 10

14 Gustaman, S.Pd. LBahasa dan SastraIndonesia

4 4 8

15 Makhrus, SE LTeknologi Informasi &Komunikasi

2 2 2 6 Wali Kelas X

16Muh. Irham Mudzakir,S.Ag.

L Sejarah Nasional & Umum 2 2 2 6

17 Supri Haryanto, S.Pd., Jas. L Penjaskes 2 2 2 618 Nurul Isnaeni, S.Ag. P Fisika 2 2

Kimia 2 219 Ahmad Badarudin, S.E. L Agama Islam 2 2 2 620 Ulan Dwi Astuti, S.S. P Bahasa Inggris 4 4 4 1221 M. Yusup L Pembina Paskibra

Jumlah Jam 40 36 36 112

Page 47: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

37

d. Data siswa

Jumlah Siswa Kelas 10 – 12 Tahun Pelajaran 2010/2011 :

X XI/IPS XII/IPS TOTAL

L P JML L P JML L P JML L P JML

17 13 30 15 11 26 12 8 20 44 32 76

1. Jumlah Siswa : Laki-laki : 44

Perempuan : 32

Jumlah : 76

2. Jumlah Rombel : 3

3. Jumlah Kelas / Ruang : 3

B. Penelitian Pendahuluan

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi awal di

SMA YAPISA Nagrak. Kegiatan ini melakukan observasi kemampuan siswa

dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Kegiatan ini bertujuan

untuk mengetahui kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia di SMA khususnya kelas XI.

Berdasarkan wacana tersebut diperoleh informasi bahwa pembelajaran

bahasa Indonesia yang selama ini digunakan adalah dengan menggunakan teknik

ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan. Guru pernah mencoba dengan

melakukan pembelajaran berkelompok tapi siswa lebih banyak mengandalkan

temannya dan lebih individu dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Jadwal

mengajar pada siang hari juga menjadi kendala yang menyebabkan siswa kurang

memperhatikan pelajaran dan sikap siswa cenderung pasif atau hanya siswa yang

berada di depan yang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru dalam belajar bahasa Indonesia sehingga kurang adanya

interaksi antara guru dan siswa.

Berdasarkan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus

dapat membuat pelajaran bahasa Indonesia yang menarik dan menyenangkan agar

Page 48: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

38

materi yang disampaikan mudah diterima dengan baik oleh siswa selain itu siswa

akan lebih bersemangat dalam tugas-tugas yang diberikan.

C. Tindakan Pembelajaran Siklus I

1. Pertemuan Pertama

a. Tahap perencanaan

Pembelajaran siklus I ini terdiri dua pertemuan. Kegiatan yang dilakukan

pada tahap perencanaan pertemuan pertama ini adalah guru membuat RPP, catatan

lapangan, dan lembar soal pretest. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama

ini mengenai menulis karangan deskripsi. Untuk menunjang pembelajaran, guru

juga telah menyiapkan lembar observasi dan jurnal siswa untuk setiap akhir

pertemuan yang diberikan pada siswa.

Pada pertemuan pertama ini, setelah guru memberikan soal pretest kepada

siswa, guru pun memperkenalkan pembelajaran media gambar sebagai teknik

menulis karangan kepada siswa dengan harapan siswa dapat menyukai

pembelajaran keterampilan menulis sehingga dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas XI yang berjumlah 26 siswa

yang terdiri 11 perempuan dan 15 laki-laki. Pada pembelajaran media gambar,

guru menyampaikan teknik-teknik menggunakan media tersebut dalam proses

menulis agar siswa dapat menjawab pertanyaan yang ada. Setelah penyampaian

materi, siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan. Soal yang tidak dimengerti

oleh siswa harus dikonfirmasi dahulu kepada guru sebelum dilaksanakan kegiatan

pembelajaran selanjutnya.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah tahap di mana guru akan merealisasikan

perencanaan yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran

dilakukan dalam dua kali pertemuan. Pembahasan pelaksanaan pada pertemuan

pertama ini sebagai berikut:

Page 49: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

39

1. Pertemuan pertama / Senin 10 Januari 2011

Pada pertemuan pertama ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Untuk materi yang akan

dipelajari pada pertemuan ini mencakup materi menulis karangan deskripsi.

Sedangkan tugas yang diberikan adalah tugas penyelesaian soal pretest secara

individu.

Secara keseluruhan, siswa telah hadir di dalam kelas sebelum guru

memasuki ruang kelas. Namun beberapa siswa ada yang sudah siap melaksanakan

proses pembelajaran dan ada yang belum siap. Ketika ketua kelas menuntun siswa

membaca doa dan memberi salam baru semua siswa hening dan siap mengikuti

pelajaran.

Guru langsung membuka pelajaran dengan apersepsi, tujuannya agar

kondisi di kelas lebih nyaman ketika sudah saling mengenal. Namun ketika guru

memberikan soal pretest untuk dikerjakan, hanya sedikit siswa yang sudah paham

dengan soal. Beberapa siswa terlihat sibuk membaca saja tapi tidak bisa

menjawab soal. Sedangkan siswa yang bisa mengerjakan soal tersebut merupakan

siswa yang sudah terbiasa menulis karangan sehingga mereka cepat memahami

dan mampu menjawab pertanyaan yang ada dalam pretest. Kemudian guru

langsung bertindak dengan menjelaskan cara mengerjakan soal tersebut. Akhirnya

mereka pun dapat mengerjakan dengan tingkat pemahaman mereka masing-

masing.

Ketika guru memberitahukan bahwa waktu penyelesaian tugas yang

diberikan sudah habis, sebagian besar siswa mengeluh dan kaget. Walaupun

hanya beberapa siswa saja yang tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, sebagian

siswa yang mengumpulkan tugas ternyata belum mengisi soal yang diberikan.

Ketika guru membahas soal yang diberikan pada tugas tersebut, sebagian kecil

siswa tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh peneliti.

Page 50: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

40

Gambar 2Kegiatan belajar mengajar kelas XI

c. Tahap observasi

Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan.

Pengamatan dilakukan oleh guru, untuk mengamati keaktifan siswa dalam

pembelajaran. Berikut ini tabel observasi peneliti (bertindak Sebagai guru)

berdasarkan hasil pengamatan sendiri. Hasil pengamatan guru melalui lembar

observasi dengan berdasarkan jumlah siswa yang ada pada kelas XI SMA

YAPISA dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2Hasil rata-rata keaktifan siswa pada pertemuan pertama

No. Proses KBM Jumlahsiswa

Skor

1 Siswa bertanya 3 32 Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. 15 43 Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai waktu

yang disediakan.16 4

4 Siswa mengumpulkan jawaban di depan kelas. 10 35 Siswa menjawab pertanyaan guru 8 36 Siswa menyampaikan pendapat 2 37 Siswa menanggapi pendapat orang lain 1 38 Siswa terlibat langsung dalam beragam kegiatan kelas

selama pembelajaran.26 5

9 Siswa tampak antusias selama mengikutipembelajaran.

20 4

10 Siswa menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu. 3 3

Page 51: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

41

Jumlah 35Total Skor : Jumlah Skor yang Didapat Guru

Jumlah Pertemuan

: 35

2

: 17,5

Keterangan :

Skala penilaian rata-rata tiap aspek

3 : Kurang

4 : Cukup

5 : Baik

Skala penilaian jumlah rata-rata

5 - 9 : Berprestasi rendah

10 - 19 : Berprestasi sedang

20 - 30 : Berprestasi tinggi

Pada tabel satu terlihat bahwa dari sepuluh aspek kegiatan yang

diobservasi dari lembar observasi guru terhadap siswa pada pertemuan pertama

didapatkan rata-rata 17,5 dengan kategori keaktifan berprestasi siswa pada tingkat

sedang. Selain lembar obsevasi guru, guru juga menggunakan jurnal harian siswa

untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran pada pertemuan

pertama ini dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3Tanggapan siswa terhadap pertemuan pertama

Tanggapan siswa

Pelajaran Kesan

1. Menulis karangan deskripsi. 1. Belajar bahasa Indonesia tentang

menulis hari ini menyenangkan, tapi

sulit dalam mengarang.

Page 52: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

42

Tabel tiga hanya menerangkan hasil jawaban siswa secara keseluruhan

dari jumlah siswa pada pertemuan pertama, yang mana dari 100% jawaban siswa,

rata-rata 90% menjawab seperti yang sudah dipaparkan pada tabel dua di atas.

Selain jurnal siswa ada juga catatan lapangan yang dilakukan guru.

Pada pertemuan pertama guru juga menyebarkan pretest terhadap siswa,

di mana guru hanya ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa sebelum

materi disampaikan. Hasil tes tersebut disajikan dalam tabel 4 :

Tabel 4Nilai pretest menulis karangan deskripsi

Aspek penilaian

No RespondenKesesuaian

dengansuasanasekolah

Pilihankata atau

diksi

Strukturkalimat

SkorKategoriperolehan

skor

1 Adrian Hidayatullah 70 70 70 70 Cukup2 Anwar 60 60 65 61 Cukup3 Anwari 60 60 60 60 Kurang4 Ahmad Jayadi 65 65 70 66 Cukup5 Ahmad Fauzi Maldini 70 70 70 70 Cukup6 Asep 65 65 65 65 Cukup7 Apoy Maelani 70 70 75 71 Baik8 Chia Lestari Putri 70 70 70 70 Cukup9 Danag Arianto 60 60 65 71 Baik10 Dede 60 60 60 60 Kurang11 Dian Pertiwi 60 60 60 60 Kurang12 Fikri Abdurrahman F. 60 55 60 58 Kurang13 Firman Maulana 70 70 70 70 Cukup14 Fatimah 70 70 70 70 Cukup15 Irma Yunita 65 65 65 65 Cukup16 Khairani Halimah 60 60 60 60 Kurang17 Kodi 60 55 55 56 Kurang18 Lulu Hasanah 70 70 70 70 Cukup19 Melasih Maesaroh 60 60 60 60 Kurang20 Muhammad Yusuf

Kamil60 60 60 60 Kurang

21 Nedi 60 65 60 61 Cukup22 Nurafifah 65 65 65 65 Cukup23 Rahmat 60 60 60 60 Kurang24 Solihat 75 75 70 73 Baik25 Sri Mulyanah 70 70 70 70 Cukup26 Zulfahmi 60 60 60 60 Kurang

Page 53: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

43

Total Skor : Jumlah Skor yang Didapat Siswa

Jumlah Siswa

: 1682

26

: 64,6

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai pretest siswa masih kurang

dari nilai KKM (65), yaitu nilai rata-rata 64,6. Dalam hal ini maka harus ada

tindak lanjut pada pertemuan kedua.

d. Tahap refleksi

Setelah melihat hasil penilaian pretest, lembar observasi guru, hasil jurnal,

dan catatan lapangan, masih banyak yang perlu diperbaiki pada pertemuan

pertama ini. Persiapan guru pada pertemuan selanjutnya harus ditingkatkan. Hasil

Pretest yang dapat dilihat pada tabel empat nilai rata-ratanya 64,6. Nilai ini masih

kurang mencukupi dari nilai KKM yaitu 65. Dari 26 siswa yang mendapat nilai

rendah terdapat nilai terendah yaitu 55, dimana pilihan kata atau diksinya kurang

tepat sehingga mendapat penilaian terendah dari seluruh siswa.

Pada hasil lembar observasi guru terhadap keaktifan siswa masih terdapat

kekurangan dengan poin rata-rata 3 (Kurang), hal ini menyatakan keaktifan siswa

masih kurang baik. Selanjutnya dapat dilihat pada jurnal siswa yang mana

pernyataan siswa dalam pembelajaran hari ini merasa kesulitan dalam menulis

karangan deskripsi, namun ketika guru menjelaskan mengenai karangan deskripsi

siswa mulai memahami. Selain itu dalam catatan lapangan terdapat beberapa

catatan sebagaimana ditampilkan pada tabel 5.

Page 54: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

44

Tabel 5Catatan lapangan pertemuan 1

Pendahuluan

Semua siswa sudah berada di dalam kelas setelah bel masuk dibunyikan,

kemudian guru masuk kedalam kelas dan memulai dengan memperkenalkan diri.

setelah itu guru mengabsen siswa satu persatu.

Pembelajaran dimulai pada pukul 13.15 WIB. Dimulai dengan doa bersama dan

salam.

Kegiatan inti

Guru memberikan tugas pretest kepada siswa untuk mengetahui pemahaman

siswa tentang menulis karangan deskripsi. Kemudian guru menjelaskan materi

dengan metode ceramah. Beberapa siswa tidak mempersiapkan buku dan alat

tulisnya di atas meja. Terdapat siswa saling mengobrol dengan temannya. ada

siswa yang duduk di bangku belakang tidak memperhatikan guru dan bermalas-

malasan dalam belajar.

Kegiatan penutup

Setelah bel tanda pelajaran selesai dibunyikan, guru menutup pertemuan pertama

dengan memberikan kesimpulan dari materi yang disampaikan.

Perencanaan selanjutnya pertemuan kedua untuk memperbaiki pertemuan

pertama adalah dengan menggunakan media gambar dalam proses menulis

karangan deskripsi, selain itu juga guru menyampaikan materi tentang media

gambar.

2. Pertemuan kedua

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan dalam pertemuan kedua ini, guru mempersiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk pertemuan kedua melanjutkan

Page 55: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

45

dari pertemuan pertama, lembar observasi siswa, jurnal siswa, catatan lapangan,

dan yang terakhir lembar soal postest di mana lembar ini menyatakan pada akhir

siklus I. Materi yang diajarkan pada siklus I ini mengenai media gambar,

pengertian menulis, tujuan menulis, manfaat menulis, dan pengertian karangan

deskripsi. Untuk menunjang pembelajaran, guru juga menyiapkan angket untuk

akhir siklus I yang diberikan pada siswa.

b. Tahap pelaksanaan

1. Pertemuan kedua / Rabu 12 Januari 2011

Untuk pertemuan kedua ini akan dilaksanakan proses pembelajaran

menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar. Soal yang

diberikan berbeda dengan pertemuan pertama, pada pertemuan kedua ini lebih ke

pemahaman siswa terhadap menulis karangan deskripsi dengan menggunakan

media gambar sehingga siswa dapat menuliskan isi gambar ke dalam bentuk

karangan.

Gambar 2Proses kegiatan belajar mengajar XI Pertemuan kedua

Pada pertemuan ini, seperti biasa seluruh siswa sudah hadir di dalam kelas

ketika guru telah memasuki kelas. Kemudian guru mencatat materi yang akan

dipelajari setelah itu baru menjelaskan kepada siswa. Dalam mencatat materi

yang diberikan siswa terlihat antusias. Ketika siswa mencatat materi yang ada di

papan tulis, guru sedikit bertanya tentang media gambar ada beberapa siswa yang

belum mengerti, karena mereka terlihat mengobrol dengan teman sebangkunya

Page 56: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

46

ketika guru memberikan penjelasan materi. Para siswa terlihat serius ketika

mengerjaka soal postest, dan mereka mencoba memahami media gambar yang

sudah disediakan guru dan mereka mulai menulis.

Dengan adanya data-data yang mengarah pada meningkatnya kemampuan

menulis siswa terhadap karangan deskripsi dalam belajar bahasa Indonesia, maka

penelitian ini dapat dihentikan pada siklus I dan dianggap penerapan media

gambar dapat mempermudah siswa dalam pembelajaran menulis. Hasil belajar

melalui tes akhir siklus I sudah menunjukkan hasil yang meningkat dengan rata-

rata tes siswa mengalami peningkatan. Hasil skor akhir siswa (postest) dapat

dilihat pada tabel 6.

Tabel 6Data Perolehan Nilai Postest pada Akhir Siklus I

Aspek penilaian

No. Responden Kesesuaiandengan isigambar

Pilihankata atau

diksi

Strukturkalimat

SkorKategoriperolehan

skor

1 Adrian Hidayatullah 85 80 83 82 Baik2 Anwar 75 75 75 75 Baik3 Anwari 70 70 70 70 Baik4 Ahmad Jayadi 70 65 65 66 Baik5 Ahmad Fauzi Maldini 70 70 70 70 Baik6 Asep 70 70 70 70 Baik7 Apoy Maelani 80 80 80 80 Baik8 Chia Lestari Putri 80 85 85 83 Baik9 Danag Arianto 70 70 70 70 Baik10 Dede 70 70 70 70 Baik11 Dian Pertiwi 80 80 80 80 Baik12 Fikri Abdurrahman F. 65 75 70 70 Baik13 Firman Maulana 75 75 75 75 Baik14 Fatimah 80 80 80 80 Baik15 Irma Yunita 75 75 75 75 Baik16 Khairani Halimah 70 85 70 75 Baik17 Kodi 65 75 70 70 Baik18 Lulu Hasanah 80 80 80 80 Baik19 Melasih Maesaroh 75 75 75 75 Baik20 Muhammad Yusuf Kamil 85 70 70 75 Baik21 Nedi 70 70 70 70 Baik22 Nurafifah 80 80 80 80 Baik23 Rahmat 65 75 70 70 Baik24 Solihat 85 85 85 85 Sangat Baik25 Sri Mulyanah 80 85 80 80 Baik

Page 57: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

47

26 Zulfahmi 75 75 75 75 BaikJumlah Skor 1951

Total Skor : Jumlah Skor yang Didapat Siswa

Jumlah Siswa

: 1951

26

: 75

Berdasarkan tabel di atas bahwa nilai postest siswa > dari nilai KKM (65)

yaitu nilai rata-rata 75 ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai terbaik dengan

poin 80, 83, dan 85. Pendeskripsian yang baik di mana tema yang terkandung

tepat diungkapkan hal ini terjadi karena siswa tersebut termasuk siswa yang rajin

belajar dan sering menulis sebuah karangan. Tetapi masih terdapat siswa yang

mendapatkan nilai rendah hal itu terjadi karena siswa tersebut masih belum

memahami benar isi gambar dengan baik. Setelah postest selesai peneliti

menyebarkan lembar observasi siswa.

c. Tahap Observasi

Tahap ini pada dasarnya berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Berikut ini tabel observasi peneliti (bertindak Sebagai guru) berdasarkan hasil

pengamatan sendiri. Hasil pengamatan guru melalui lembar observasi dengan

berdasarkan jumlah siswa yang ada pada kelas XI SMA YAPISA dapat dilihat

pada tabel 7 berikut.

Tabel 7Hasil rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran pertemuan kedua

No. Proses KBM Jumlahsiswa

Skor

1 Siswa bertanya 10 52 Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. 24 53 Siswa mengerjakan tugas dengan baik sesuai waktu yang

disediakan.22 5

4 Siswa mengumpulkan jawaban di depan kelas. 26 55 Siswa menjawab pertanyaan guru 10 46 Siswa menyampaikan pendapat 7 47 Siswa menanggapi pendapat orang lain 8 48 Siswa terlibat langsung dalam beragam kegiatan kelas

selama pembelajaran.26 5

Page 58: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

48

9 Siswa tampak antusias selama mengikuti pembelajaran. 26 510 Siswa menarik kesimpulan dari pelajaran saat itu. 12 5

Jumlah 47Total Skor : Jumlah Skor yang Didapat Guru

Jumlah Pertemuan

: 47

2

: 23,5

Keterangan :

Skala penilaian rata-rata tiap aspek

3 : Kurang

4 : Cukup

5 : Baik

Skala penilaian jumlah rata-rata

5 - 9 : Berprestasi rendah

10 - 19 : Berprestasi sedang

20 - 30 : Berprestasi tinggi

Pada tabel tujuh terlihat bahwa dari sepuluh aspek atau aktivitas yang

diobservasi lembar observasi guru pada pertemuan pertama hingga pertemuan

kedua mengalami peningkatan, didapatkan rata-rata 23,5 dengan kategori

keaktifan berprestasi siswa pada tingkat tinggi. Selain lembar observasi siswa,

guru juga menyebarkan jurnal siswa pada pertemuan kedua ini. Hasil jurnal siswa

pada pertemuan kedua ini dapat dilihat pada tabel 8.

Tabel 8Tanggapan siswa terhadap pertemuan kedua

Tanggapan siswa

Pelajaran kesan

1. Menulis karangan deskripsi

dengan menggunakan media

gambar.

1. Belajar bahasa Indonesia tentang menulis

hari ini menggunakan media gambar

lebih memudahkan untuk menulis

Page 59: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

49

karangan deskripsi.

2. Menyenangkan dan sangat berkesan.

d. Tahap Refleksi

Dalam proses pembelajaran, media gambar telah berhasil membuat siswa

lebih semangat dan menimbulkan perasaan senang dalam belajar. Peningkatan

rata-rata kemampuan pemahaman siswa dalam menulis terjadi karena dalam

proses pembelajaran siswa terlibat aktif. Hal tersebut dapat dilihat pada lembar

observasi siswa pada pertemuan pertama banyak mendapat nilai tiga, pada

pertemuan kedua meningkat dengan mendapat nilai lima. Penerapan media

gambar membuat siswa lebih tertarik untuk belajar bahasa Indonesia khususnya

menulis. Dalam catatan lapangan terdapat beberapa catatan sebagaimana

ditampilkan pada tabel 9.

Tabel 9Catatan lapangan pertemuan II

Pendahuluan

Bel tanda masuk dibunyikan seluruh siswa sudaha berada di dalam kelas.

Kemudian guru masuk kedalam kelas, ketua kelas menyiapkan anggotanya untuk

membaca doa bersama sebelum dimulainya pelajaran. setelah itu siswa

mempersiapkan alat tulis kemudian guru memulai kegiatan belajar.

Kegiatan inti

Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang disampaikan pada pertemuan

pertama, untuk mengingatkan siswa terhadap materi yang sudah disampaikan.

Setelah itu guru menulis di depan kemudian menjelaskan matrei tentang

penggunaan media gambar dalam menulis karangan deskripsi. Setelah selesai

menjelaskan siswa diberikan tugas postest untuk membuat karangan deskripsi

dengan contoh gambar yang disediakan.

Kegiatan penutup

Siswa mengumpulkan tugasnya, kemudian guru memberikan saran-saran dan

semangat kepada siswa diakhiri dengan menutup pelajaran pada pertemuan kedua.

Page 60: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

50

Selain itu guru menyebarkan angket persepsi siswa terhadap media gambar

dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penyebaran angket tersebut dilakukan

setelah pelaksanaan siklus satu selesai. Hasil angket tersebut di sajikan sebagai

berikut.

Tabel 10

Hasil angket siswa terhadap pembelajaran menulis

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)Apakah kamu suka pokok pelajaran

menulis?19 73% 7 26,9%

Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil persepsi kesukaan anak terhadap pelajaran

menulis 73% siswa menyukai pelajaran menulis, sedangkan 26,9% siswa masih

belum menyukai pelajaran menulis.

Tabel 11

Hasil angket siswa terhadap pembelajaran menulis dengan menggunakan

media gambar

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)Apakah kamu pernah belajar menulis

karangan dengan menggunakan media

sebelumnya? 9 34,2% 17 64,6%

Dari tabel di atas menerangkan bahwa siswa yang belum pernah menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan media gambar sebanyak 64,6%, sedangkan siswa

yang sudah pernah menggunakan media gambar dalam menulis karangan

sebanyak 34,2%.

Page 61: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

51

Tabel 12

Hasil angket siswa terhadap pengetahuan tentang media gambar

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)Apakah kamu tahu media gambar?

11 41,8% 15 57%

Dilihat dari tabel di atas mengenai pengetahuan mereka terhadap media gambar

41,8% siswa menjawab sudah mengetahui media gambar, kemudian 57%

menjawab belum mengetahui media gambar.

Tabel 13

Hasil angket siswa terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran

menulis karangan

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)Apakah kamu menggunakan media

gambar dalam menulis karangan

deskripsi? 20 76,9% 6 22,8%

Dilihat dari tabel di atas bahwa sebagian besar siswa menggunakan media gambar

dalam menulis karangan deskripsi dengan persentasi 76,9%, sedangkan 22,8%

siswa tidak menggunakan media gambar dalam menulis karangan.

Tabel 14

Hasil angket siswa terhadap pembelajaran menulis karangan dengan

menggunakan media gambar

Ya TidakBagaimana menurutmu, apakah belajar

menulis dengan menggunakan media Jumlah (%) Jumlah (%)

Page 62: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

52

gambar menyenangkan?21 79,8% 5 19%

Berdasarkan tabel di atas siswa menyatakan kesenangannya terhadap penggunaan

media gambar dalam menulis sebesar 79,8%, sedangkan 19% menyatakan tidak

menyenangkan.

Tabel 15

Hasil angket siswa terhadap peningkatan pemahaman dalam pembelajaran

menulis karangan

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)Apakah menulis karangan dengan

meggunakan media gambar dapat

meningkatkan pemahaman menulismu? 23 87,4% 3 11,4%

Berdasarkan tabel di atas menyatakan bahwa 87,4% siswa meningkat

pemahamannya setelah menggunakan media gambar dalam menulis Karangan,

sedangkan 11,4% menyatakan belum meningkat.

Tabel 16

Hasil angket siswa mengenai kesulitan dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)Apakah kamu mengalami kesulitan

dalam KBM hari ini?9 34,2% 17 64,6%

Dari tabel di atas menerangkan bahwa 34,2% siswa mengalami kesulitan dalam

proses kegiatan belajar mengajar, sedangkan 64,6% siswa menyatakan tidak

mengalami kesulitan.

Page 63: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

53

Tabel 17

Hasil angket siswa terhadap kesan dalam pembelajaran menulis

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)

Apakah kamu berkesan terhadap

pembelajaran dengan menggunakan

media gambar?23 87,4% 3 11,4%

Dari tabel di atas menerangkan bahwa 87,4% siswa menyatakan terkesan dengan

pembelajaran menggunakan media gambar, sedangkan 11,4% menyatakan tidak

terkesan.

Tabel 18

Hasil angket siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)Apakah kamu merasa jenuh ketika

pelajaran bahasa Indonesia akan

dimulai? 5 19% 21 79,8%

Berdasarkan tabel di atas 19% siswa menyatakan kejenuhannya terhadap

pembelajaran bahasa Indonesia, sedangkan 79,8% menyatakan tidak.

Tabel 19

Hasil angket siswa terhadap peningkatan pemahaman dalam pembelajaran

menulis karangan

Ya Tidak

Jumlah (%) Jumlah (%)

Apakah kamu yakin akan lebih

bertambah pemahaman kamu terhadap

menulis dengan menggunakan media

gambar?24 91,2% 2 7,6%

Page 64: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

54

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar siswa menyatakan bertambah

kemampuannya dalan menulis karangan dengan menggunakan media gambar

sebayak 91,2%, sedangkan 7,6% menyatakan tidak.

Dari keseluruhan tabel di atas bisa dikatakan bahwa terdapat peningkatan

belajar bahasa indonesia siswa dan indikator keberhasilan pun sudah tercapai

maka penelitian dihentikan di siklus I sesuai dengan target yang direncanakan.

D. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, salah satu instrumen

yang digunakan adalah angket pemahaman siswa terhadap isi tulisan. Instrumen

disebar pertama kali pada tanggal 12 Januari 2011. Selain menggunakan angket,

pada penelitian ini juga digunakan lembar observasi, jurnal siswa, dan catatan

lapangan kepada siswa pada setiap akhir pertemuan.

Untuk mengetahui data valid dan memiliki tingkat kepercayaan yang

tinggi, dilakukan member check. Kegiatan ini meliputi memeriksa kembali

keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi dari narasumber,

memeriksa apakah informasi tersebut tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga

dapat dipastikan keasliannya, dan memastikan kebenaran data. Seperti

menggunakan angket dan lembar observasi, dalam hal ini seluruh siwa mengisi

instrumen tersebut dengan baik sesuai pendapat mereka masing-masing.

Keseluruhan instrumen observasi pada pertemuan kedua ini diisi oleh

siswa dengan poin lima karena dalam pertemuan kali ini guru mengajar dengan

baik. Begitupun dengan jurnal siswa, siswa dengan antusias mengisi instrumen

yang sudah disediakan walau ada beberapa pesan yang tidak mereka tulis. Selain

angket, lembar observasi, dan jurnal siswa, guru juga membuat catatan lapangan

untuk mengetahui aktivitas siswa pada setiap pertemuan pada siklus I namun hasil

catatan lapangan pada pertemuan kedua ini tidak ada kendala karena guru

melakukan perbaikan dari catatan lapangan pertemuan pertama. Selain itu, untuk

mengetahui pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan

dilakukan dengan memeriksa tes akhir siswa. Soal tes dibuat dengan kurikulum

sekolah mengenai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang ingin

Page 65: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

55

dicapai. Tes akhir siklus digunakan untuk melengkapi data pengamatan

peningkatan pemahaman siswa terhadap kemampuan menulis karangan dengan

menggunakan media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

E. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari

berbagai sumber baik tes maupun nontes. Diantaranya sebagai berikut.

1. Data Hasil Tes Siklus

Tabel 20

Data Perolehan Nilai Tes Pada Akhir Siklus

No. Responden Skor pretest Skor postest

1 Adrian Hidayatullah 70 822 Anwar 61 753 Anwari 60 704 Ahmad Jayadi 66 665 Ahmad Fauzi Maldini 70 706 Asep 65 707 Apoy Maelani 71 808 Chia Lestari Putri 70 839 Danag Arianto 71 7010 Dede 60 7011 Dian Pertiwi 60 8012 Fikri Abdurrahman F. 58 7013 Firman Maulana 70 7514 Fatimah 70 8015 Irma Yunita 65 7516 Khairani Halimah 60 7517 Kodi 56 7018 Lulu Hasanah 70 8019 Melasih Maesaroh 60 7520 Muhammad Yusuf Kamil 60 7521 Nedi 61 7022 Nurafifah 65 8023 Rahmat 60 7024 Solihat 73 8525 Sri Mulyanah 70 8026 Zulfahmi 60 75

Jumlah rata-rata keseluruhan 64,6 75

Page 66: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

56

Indikator ketuntasan belajar siswa mendapatkan nilai > 65 pada

pertemuan kedua, berarti siswa telah tuntas belajar materi ini. Dilihat dari

persentase, tingkat penguasaan belajar untuk akhir siklus mengalami peningkatan.

Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata pretest dengan skor 64,6 dan mengalami

peningkatan pada postest dengan skor 75.

2. Lembar Observasi

Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, lembar observasi juga

digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap siklus tindakan

pembelajaran. Hasil observasi itu dapat dilihat pada tabel 21.

Tabel 21

Hasil rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran siklus I

No. Proses KBM Pertemuan-1 Pertemuan-21 Siswa bertanya 3 52 Memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan guru.4 5

3 Siswa mengerjakan tugas dengan baiksesuai waktu yang disediakan.

4 5

4 Siswa mengumpulkan jawaban di depankelas.

3 5

5 Siswa menjawab pertanyaan guru 3 46 Siswa menyampaikan pendapat 3 47 Siswa menanggapi pendapat orang lain 3 48 Siswa terlibat langsung dalam beragam

kegiatan kelas selama pembelajaran.5 5

9 Siswa tampak antusias selama mengikutipembelajaran.

4 5

10 Siswa menarik kesimpulan dari pelajaransaat itu.

3 5

Jumlah rata-rata keseluruhan 17,5 23,5

Berdasarkan tabel di atas, pada tindakan pembelajaran pertama rata-rata

skor keseluruhan keaktifan siswa masih dikategorikan berprestasi sedang karena

di dalam pertemuan pertama siswa mengalami kesulitan bagaimana cara menulis

karangan deskripsi. Dalam pertemuan kedua keaktifan siswa meningkat menjadi

Page 67: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

57

kategori tinggi, di mana siswa sudah mengetahui bagaimana cara menulis

karangan deskripsi karena guru telah menggunakan media gambar.

F. Interpretasi Hasil Analisis

Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa siswa

menyenangi proses pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media gambar

dengan menunjukan sikap antusiasme dan semangat siswa untuk meningkatkan

pemahaman terhadap tulisan. Sikap interaksi tatap muka dapat dilihat pada lembar

observasi guru terhadap siswa. Pada pertemuan pertama prestasi siswa berkategori

sedang, yaitu 17,5. Pada pertemuan kedua jumlah rata-rata keaktifan siswa

dikategorikan tingkat tinggi dengan skor 23,5. Hal ini membuktikan terjadinya

peningkatan dalam keaktifan siswa dari pertemuan pertama sampai pertemuan

kedua. Hal ini menunjukan bahwa pada siklus I sudah mencapai kriteria

ketuntasan materi tersebut sehingga penelitian dapat dihentikan.

Peningkatan jumlah rata-rata ini terjadi karena selama pembelajaran siswa

terlibat aktif. Hal ini didukung juga dengan data dari hasil angket yang diberikan

kepada siswa sebanyak satu kali, yaitu di akhir siklus I. Angket terdiri sepuluh

pertanyaan dengan dua pilihan jawaban, yaitu ya dan tidak. Hasil angket persepsi

siswa terhadap media gambar dalam pembelajaran materi menulis karangan

deskripsi mengalami peningkatan.

Pada siklus I hasil rata-rata dari pretest dan postest mengalami

peningkatan dengan skor 64,6 menjadi postest 75. Ini berarti hasilnya sudah

mencapai nilai KKM, yaitu 65. Berdasarkan hasil pengamatan, angket, dan hasil

tes terlihat bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat

meningkatkan kemampuan menulis siswa.

G. Pembahasan Temuan Penelitian

1. Kemampuan siswa meningkat pada proses pembelajaran menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan media gambar.

Media gambar dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan

keterampilan menulis karangan deskripsi karena siswa telibat aktif dalam proses

Page 68: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

58

pembelajaran, sehingga mempermudah siswa dalam merangkai kata menjadi

sebuah karangan. pada awalnya siswa merasa kesulitan dalam menulis sebuah

karangan. Namun ketika guru menjelaskan materi dengan menerapkan media

gambar, siswa memperhatikan maka siswa pun dapat menulis karangan deskripsi

dengan baik. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada hasil postest, angket, dan

jurnal siswa. Keterampilan menulis siswa meningkat pada siklus I diiringi dengan

peningkatan rata-rata keseluruhan indikator yang terdapat dalam belajar.

penelitian diakhiri siklus karena telah memenuhi kriteria keberhasilan penelitian.

Seiring dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis karangan

deskripsi karena terdapatnya sikap antusias, memperhatikan penjelasan guru, serta

mengerjakan postest dengan sungguh-sungguh, membuat siswa lebih memahami

materi yang telah dipelajari.

Menurut hasil angket, siswa lebih memahami materi menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan media gambar. Berdasarkan data hasil belajar

dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis

siswa, khususnya menulis karangan deskripsi.

Apabila dilihat dari hasil tes siswa maka akan terlihat peningkatan

kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi sebelum dan sesudah

menggunakan media gambar, hasil itu dapat dilihat dalam diagram piramida di

bawah ini.

56 58 60 60 60 60 60 60 60 60 61 61 65 65 65 66Hasil

pretest 70 70 70 70 70 70 70 71 71 73

66 70 70 70 70 70 70 70 70 70 75 75 75 75 75 75Hasil

postest 75 80 80 80 80 80 80 82 83 85

Page 69: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

59

Page 70: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisi data, media gambar dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam keterampilan menulis. Peningkatan tersebut dapat dilihat

dari skor angket persepsi siswa terhadap media gambar 24 (91,2%) siswa yakin

lebih bertambah pemahaman menulis karangan deskripsi dengan menggunakan media

gambar. Jika ditinjau dari setiap instrumen yang digunakan dalam penelitian

mengalami peningkatan, rata-rata skor tes awal 64,6 meningkat pada tes akhir

menjadi 75. Selain itu dapat terlihat pada lembar observasi yang sesuai dengan

skala penilaian yang ditetapkan menunjukan peningkatan, yaitu pada pertemuan

pertama jumlah rata-rata dikategorikan prestasi tingkat sedang, sedangkan pada

pertemuan kedua terdapat peningkatan dengan prestasi tingkat tinggi.

B. SaranBerdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan

rekomendasi sebagai berikut :

1. Guru dapat menggunakan media gambar sebagai bahan pembaharuan

terhadap pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam keterampilan menulis

karangan. Dengan media gambar, kemampuan siswa terhadap menulis dapat

dikembangkan dengan baik. Dengan adanya berbagai keterbatasan, maka apa

yang dihasilkan dalam penelitian ini bukanlah hasil akhir. Adanya keterbatasan

dan kekurangan pada penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk diadakan

penelitian yang lebih lanjut, dengan harapan untuk mengetahui apakah

pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat diterapkan dan

memberikan hasil yang lebih baik pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan

materi yang berbeda.

Page 71: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

61

LAMPIRAN I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Al-Falah Cikeas Bogor

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Semester : 2

Alokasi waktu : 4x45 menit (2 pertemuan)

Tahun pelajaran : 2010/2011

A. STANDAR KOMPETENSI :

Menulis : Memahami berbagai tulisan.

B. KOMPETENSI DASAR :

C. INDIKATOR :

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan:

1) Mampu menulis karangan deskripsi;

2) Mampu menulis dengan menggunakan media gambar.

D. MATERI PEMBELAJARAN :

a. Pengertian menulis.

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga

orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau

mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu. Gambaran atau

lukisan dapat menyampaikan makna-makna, tetapi tidak menggambarkan

kesatuan-kesatuan bahasa.

Page 72: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

62

b. Tujuan menulis

Setiap jenis tulisan mengandung tujuan tertentu. Beberapa tujuan menulis

adalah:

1. Untuk memberitahukan suatu informasi

2. Untuk meyakinkan atau mendesak

3. Untuk menghibur atau menyenangkan, dan

4. Untuk mengekpresikan perasaan dan emosi yang kuat

c. Menulis mempunyai fungsi sebagai berikut:

Fungsi bahasa tulis sama banyaknya dengan fungsi bahasa lisan, bahasa

tulis digunakan untuk membuat berbagai hal untuk dikerjakan,

menyediakan informasi, dan untuk menghibur. Pada prinsipnya fungsi

utama dari tulisan sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis

sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berpikir,

juga dapat menolong kita berpikir secara kritis.

d. Pengertian karangan deskripsi.

Dan segi istilah karangan deskripsi adalah suatu bentuk karangan

yang melukiskan atau memerikan sesuatu hal sejelas-jelasnya sehingga

pembaca seolah-olah menyaksikan atau mengalaminya sendiri. Melalui

deskripsi, penulis memindahkan kesan-kesannya, hasil pengamatan, dan

perasaan kepada pembaca. Dia gambarkan sifat, ciri, serta rincian wujud

yang terdapat pada objek yang dilukiskannya.

e. Contoh gambar.

E. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa mampu:

1) menulis karangan deskripsi;

2) menulis karangan deskripsi dengan media gambar.

F. METODE PEMBELAJARAN :

Media gambar

Page 73: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

63

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

a. Kegiatan Awal

1. Guru mengondisikan kelas dalam persiapan kegiatan belajar-

mengajar.

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa dari

materi yang akan dijelaskan.

3. Guru memberitahukan akan adanya latihan setelah penjelasan materi.

b. Kegiatan Inti

• Pertemuan Pertama

1) Siswa mengungkapkan pengetahuannya mengenai karangan.

2) Beberapa siswa mengemukakan pengamatan mengenai gambar.

3) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang menulis karangan

deskripsi.

4) Siswa menyimak dengan baik informasi yang diberikan guru

mengenai menulis karangan.

5) Guru memberikan contoh menulis karangan deskripsi hanya

beberapa baris.

• Pertemuan Kedua

1) Siswa mengingat kembali pembelajaran yang telah dilaksanakan

pada pertemuan sebelumnya.

2) Siswa menyimak dengan baik penjelasan yang diberikan guru

mengenai media gambar.

3) Siswa memperhatikan contoh media gambar.

4) Siswa diberi tugas agar menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan media gambar.

5) Siswa memahami gambar dengan seksama.

6) Siswa dapat menulis karangan deskripsi dengan menggunakan

media gambar.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya.

Page 74: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

64

2) Guru menutup pelajaran dan memberi kesimpulan tentang materi

yang diajarkan.

H. SUMBER BELAJAR/ALAT/BAHAN :

Buku Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia Departemen Pendidikan

Nasional

Contoh gambar

I. PENILAIAN

1. Penilaian proses belajar

a. Keseriusan siswa

b. Keaktifan

2. Penilaian hasil

a. Jenis tes karangan

Mengetahui, Nagrak, 10 Januari 2011

Kepala SMA Al-Falah Peneliti,

H. Syahroni, S. S Syarif Hidayat

Page 75: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

65

LAMPIRAN 2

Instrumen Pretest

Ayo menulis!!!

(PRETEST)

Petunjuk

1. 1. Perhatikan soal di bawah ini dengan sebaik-baiknya!

2. 2. Jawaban ditulis pada lembar yang telah disediakan!

3. 3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

Soal

1. Buatlah karangan deskripsi berdasarkan keadaan sekolah SMA YAPISA pada

siang hari?

Selamat mengerjakan...

Page 76: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

66

LAMPIRAN 4

Instrumen Posttest

Ayo menulis!!!

(POSTTEST)

Petunjuk

1. 1. Perhatikan contoh gambar dibawah ini!

4. 2. Jawaban ditulis pada lembar yang telah disediakan!

2. 3. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar!

3.

Soal

1. Buatlah karangan deskripsi berdasarkan contoh gambar yang sudah di sediakan!

Selamat mengerjakan...

Kriteria penilaian untuk tes tulis tersebut adalah sebagai berikut.

Kriteria Penilaian Penulisan

1. Kesesuaian dengan isi gambar

a) Baik dengan skor 85-100

b) Cukup baik dengan skor 75-84

c) Kurang baik dengan skor 60-74

d) Tidak baik dengan skor 0-59

2. Pilihan kata atau diksi

a) Tepat dengan skor 85-100

b) Cukup tepat dengan skor 75-84

c) Kurang tepat dengan skor 60-74

d) Tidak tepat dengan skor 0-59

3. Struktur Kalimat

a) Baik dengan skor 85-100

b) Cukup baik dengan skor 75-84

c) Kurang baik dengan skor 60-74

d) Tidak baik dengan skor 0-59

Page 77: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

67

Format penilaian penulisan

Aspek Penilaian Skor Kategori Perolehan

Skor

No. Responden

1 2 3

Keterangan:

1. Kesesuaian judul / gambar dengan isi

2. Pilihan kata atau diksi

3. Penggunaan tanda baca

Rumus:

Total Skor : Jumlah Skor yang Didapat Siswa

Jumlah Skor Penilaian

Tingkat keberhasilan belajar siswa

Nilai Siswa Kategori Prestasi Belajar

81-100%

71-80%

61-70%

41-60%

<40%

Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

Page 78: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

68

LAMPIRAN 6

FORMAT OBSERVASI

Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan.

KriteriaNo. Proses KBM

Kurang(3)

Cukup (4) Baik(5)

1 Siswa bertanya

2 Memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan guru.

3 Siswa mengerjakan tugas dengan

baik sesuai waktu yang disediakan.

4 Siswa mengumpulkan jawaban di

depan kelas.

5 Siswa menjawab pertanyaan guru

6 Siswa menyampaikan pendapat

7 Siswa menanggapi pendapat orang

lain

8 Siswa terlibat langsung dalam

beragam kegiatan kelas selama

pembelajaran.

9 Siswa tampak antusias selama

mengikuti pembelajaran.

10 Siswa menarik kesimpulan dari

pelajaran saat itu.

Jakarta, 10 Januari 2011

Obsever

Guru

Page 79: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

69

LAMPIRAN 8

Jurnal Siswa

Identitas siswa

Nama :

Kelas :

Hari/tanggal :

Pertemuan :

Pertanyaan

1) Pelajaran apa yang kamu dapatkan hari ini?

2) Kesan apa yang kamu dapatkan dari pembelajaran menulis hari ini?

Jawaban

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

............................................................................................................

Page 80: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

70

LAMPIRAN 10

Catatan Lapangan

Adapun hasil catatan lapangan yang ditemukan selama proses belajar mengajar

berlangsung adalah sebagai berikut.

Tindakan ( Siklus ) :

Hari/ tanggal :

Waktu :

Pertemuan ke :

Kegiatan awal

Kegiatan inti

Kegiatan penutup

Page 81: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

71

LAMPIRAN 12

ANGKET

Penjelasan

• Angket ini bertujuan menilai dan mengetahui pemahaman siswa dalam belajar

bahasa Indonesia.

• Silakan menjawab dengan jujur dan sesuai seperti apa yang kalian alami

dalam belajar bahasa Indonesia.

• Sebelum mengisi angket, kalian dipersilahkan untuk mengisi identitas terlebih

dahulu.

Identitas Pengisian

Nama :

No. Absen :

Hari/tanggal :

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda centang (X) pada salah satu pilihan yang telah disediakan sesuai

dengan apa yang kalian alami dalam belajar bahasa indonesia.

1. Apakah kamu suka pokok pelajaran menulis?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah kamu pernah belajar menulis karangan dengan menggunakan

media sebelumnya?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah kamu tahu media gambar?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah kamu menggunakan media gambar dalam menulis karangan

deskripsi?

a. Ya b. Tidak

5. Bagaimana menurutmu, apakah belajar menulis dengan menggunakan

media gambar menyenangkan?

a. Ya b. Tidak

Page 82: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2717/1/SYARIF... · pengertian, dan kesabaran yang tak henti mengingatkan kepada mahasiswa

72

6. Apakah menulis karangan dengan meggunakan media gambar dapat

meningkatkan pemahaman menulismu?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah kamu berkesan terhadap pembelajaran dengan menggunakan media

gambar?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam KBM hari ini?

a. Ya b. Tidak

9. Apakah kamu merasa jenuh ketika pelajaran bahasa Indonesia akan dimulai?

a. Ya b. Tidak

10. Apakah kamu yakin akan lebih bertambah pemahaman kamu terhadap

menulis dengan menggunakan media gambar?

a. Ya b. Tidak