peningkatan hasil belajar ipa melalui model pembelajaran

73
68 LAMPIRAN

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

68

LAMPIRAN

Page 2: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

69

LAMPIRAN 1

DAFTAR NILAI PRASIKLUS,

SIKLUS 1, DAN SIKLUS 2

Page 3: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

70

Lampiran 1.1

DAFTAR NILAI BELAJAR IPA SISWA KELAS V

SD NEGERI 3 NAMBUHAN

PRA SIKLUS

No.

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 AB 73 Tuntas -

2 AU 60 - Tidak Tuntas

3 AA 60 - Tidak Tuntas

4 AN 73 Tuntas -

5 AB 53 - Tidak Tuntas

6 AA 73 Tuntas -

7 AA 53 - Tidak Tuntas

8 AL 60 - Tidak Tuntas

9 AR 80 Tuntas -

10 BJ 47 - Tidak Tuntas

11 DA 73 Tuntas -

12 DS 60 - Tidak Tuntas

13 DN 47 - Tidak Tuntas

14 EP 60 - Tidak Tuntas

15 HA 53 - Tidak Tuntas

16 MM 67 Tuntas -

17 MN 73 Tuntas -

18 MW 80 Tuntas -

19 NS 47 - Tidak Tuntas

20 OV 60 - Tidak Tuntas

21 PE 60 - Tidak Tuntas

22 RS 60 - Tidak Tuntas

23 RL 67 Tuntas -

24 SA 67 Tuntas -

25 JW 53 - Tidak Tuntas

Jumlah 1559

Rata-Rata 62,36

KKM 64

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 47

Page 4: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

71

Lampiran 1.2

DAFTAR NILAI BELAJAR IPA SISWA KELAS V

SD NEGERI 3 NAMBUHAN

SIKLUS 1

No.

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 AB 80 Tuntas -

2 AU 68 Tuntas -

3 AA 64 Tuntas -

4 AN 76 Tuntas -

5 AB 60 - Tidak Tuntas

6 AA 76 Tuntas -

7 AA 60 - Tidak Tuntas

8 AL 64 Tuntas -

9 AR 88 Tuntas -

10 BJ 56 - Tidak Tuntas

11 DA 76 Tuntas -

12 DS 68 Tuntas -

13 DN 56 - Tidak Tuntas

14 EP 64 Tuntas -

15 HA 60 - Tidak Tuntas

16 MM 72 Tuntas -

17 MN 80 Tuntas -

18 MW 88 Tuntas -

19 NS 56 - Tidak Tuntas

20 OV 64 Tuntas -

21 PE 68 Tuntas -

22 RS 68 Tuntas -

23 RL 76 Tuntas -

24 SA 72 Tuntas -

25 JW 60 - Tidak Tuntas

Jumlah 1720

Rata-Rata 68,80

KKM 64

Nilai Tertinggi 88

Nilai Terendah 56

Page 5: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

72

Lampiran 1.3

DAFTAR NILAI BELAJAR IPA SISWA KELAS V

SD NEGERI 3 NAMBUHAN

SIKLUS II

No.

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

Tuntas Tidak Tuntas

1 AB 88 Tuntas -

2 AU 76 Tuntas -

3 AA 72 Tuntas -

4 AN 84 Tuntas -

5 AB 68 Tuntas -

6 AA 88 Tuntas -

7 AA 68 Tuntas -

8 AL 72 Tuntas -

9 AR 100 Tuntas -

10 BJ 60 - Tidak Tuntas

11 DA 84 Tuntas -

12 DS 76 Tuntas -

13 DN 64 Tuntas -

14 EP 76 Tuntas -

15 HA 68 Tuntas -

16 MM 84 Tuntas -

17 MN 92 Tuntas -

18 MW 100 Tuntas -

19 NS 64 Tuntas -

20 OV 76 Tuntas -

21 PE 80 Tuntas -

22 RS 76 Tuntas -

23 RL 88 Tuntas -

24 SA 80 Tuntas -

25 JW 68 Tuntas -

Jumlah 1952

Rata-Rata 78,08

KKM 64

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 60

Page 6: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

73

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

( RPP )

Siklus I & Siklus ii

Page 7: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

74

Lampiran 2.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Negeri 3 Nambuhan

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/Semester : V/II

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya.

B. Kompetensi Dasar

5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui

percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet).

C. Indikator

1. Mengidentifikasi jenis, bagian dan kutub-kutub magnet.

2. Mengidentifikasi kutub magnet yang sejenis dan tak sejenis.

3. Mengelompokan benda-benda magnetis dan non magnetis.

4. Menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda

melalui percobaan.

5. Mengidentifikasi sifat kemagnetan terhadap bahan.

6. Memberi contoh penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

7. Membuat magnet sederhana.

D. Tujuan

1. Dengan mengamati jenis-jenis dan bagian-bagian magnet yang

diperlihatkan oleh guru, siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis dan

bagian-bagian magnet dengan benar.

2. Dengan melakukan eksperimen, siswa dapat menentukan kutub-kutub

yang ada pada magnet dengan benar.

Page 8: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

75

3. Dengan melakukan eksperimen terhadap magnet, siswa dapat

mengidentifikasi magnet yang senama dan magnet tak senama dengan

benar.

4. Dengan melakukan eksperimen terhadap beberapa benda-benda, siswa

dapat mengelompokan benda magnetis dan benda non magnetis dengan

benar.

5. Melalui penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan kembali tentang sifat

kemagnetan dengan benar.

6. Melalui penjelasan dari guru, siswa dapat memberikan minimal 3contoh

penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari.

7. Melalui percobaan pembuatan magnet yang dilakukan guru, siswa dapat

menyebutkan cara pembuatan magnet dengan benar.

E. Materi Pembelajaran

MATERI GAYA MAGNET

Magnet berasal dari batuan yang mengandung logam besi. Batu logam

tersebut diolah sampai akhirnya menjadi magnet. Tarikan atau dorongan yang

disebabkan oleh magnet disebut gaya magnet. Magnet mempunyai dua kutub,

yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub sejenis (utara dengan utara atau

selatan dengan selatan) jika didekatkan akan terjadi tolak menolak. Kutub

yang tak senama (utara dan selatan) jika didekatkan akan terjadi tarik menarik.

Jenis-jenis magnet :

Benda magnetis yaitu benda yang dapat ditarik oleh magnet, misalnya:

besi, jarum, silet, paku, mur, baut dan lain-lain. Sedangkan benda non

magnetis merupakan benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet, misalnya:

kain, kertas, plastik, kayu, triplek, kaca dan masih banyak lagi yang lain.

Page 9: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

76

Magnet hanya menarik bahan yang mempunyai kandungan partikel besi.

Ada 3 jenis sifat bahan logam dilihat dari sifat kemagnetannya yaitu:

a. Feromagnetik adalah bahan-bahan feromagnetik merupakan bahan yang

dapat ditarik magnet dengan kuat. Bahan feromagnetik contohnya besi,

baja, nikel, dan kobalt. Selain dapat ditarik magnet dengan kuat, bahan

feromagnetik dapat dibuat menjadi magnet.

b. Paramagnetik adalah bahan paramagnetik merupakan bahan yang dapat

ditarik oleh magnet, tetapi tarikannya sangat lemah. Bahan yang tergolong

paramagnetik contohnya aluminium, tembaga, kaca, dan kayu.

c. Diamagnetik adalah bahan diamagnetik merupakan bahan yang apabila

didekatkan dengan magnet, maka magnet akan menolaknya

(menjauhinya). Logam mineral yang tergolong bahan diamagnetik

diantaranya emas timah hitam.

Magnet terdiri dari 2 jenis, yaitu magnet sementara dan magnet permanen.

Magnet sementara yaitu magnet yang hanya memiliki sifat-sifat magnetik

dalam jangka waktu tertentu sebelum sifat kemagnetanya hilang atau dapat

dengan sengaja dihilangkan. Sedangkan magnet permanen adalah magnet

yang memiliki sifat kemagnetan dengan jangka waktu yang lama dan sulit

untuk dihilangkan sifat kemagnetannya. Magnet buatan umumnya dibuat dari

besi dan baja.

Sifat kemagnetan dari besi dan baja berbeda, yaitu sebagai berikut:

a. Besi mudah dibuat magnet dan mudah hilang kemagnetannya. Oleh karena

itu besi digunakan untuk membuat magnet sementara ( magnet remanen).

b. Baja sukar dibuat magnet dan sukar hilang kemagnetannya. Oleh karena

itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen).

Berdasarkan cara terbentuknya, magnet dibedakan menjadi dua macam,

yaitu magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam yaitu magnet yang

terbentuk secara alami, misalnya magnet bumi. Magnet buatan yaitu magnet

yang memang sengaja dibuat oleh seseorang, misalnya: magnet tabung

(silinder), magnet batang, magnet jarum, magnet U dan magnet tapal kuda.

Page 10: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

77

Kekuatan gaya magnet untuk menarik benda-benda yang bersifat magnetis

dipengarui oleh garis gaya magnet dan jarak magnet dengan benda tersebut.

1. Garis gaya magnet

Kekuatan gaya tarik magnet tidaklah merata di seluruh bagiannya.

Perhatikan gambar berikut:

Daerah yang dilengkapi oleh garis gaya magnet merupakan medan

magnet. Pada gambar tampak serbuk besi banyak berkumpul di ujung-

ujung magnet. Ujung-ujung magnet tersebut disebut juga kutub magnet.

Pada bagian inilah magnet memiliki kekuatan besar dibandingkan bagian

magnet lainnya.

2. Pengaruh jarak benda magnetis terhadap kekuatan gaya magnet.

Kekuatan gaya magnet selain di pengaruhi oleh garis gaya magnet

juga dipengaruhi oleh jarak benda magnetis.

Contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

pengunci kotak pensil atau tas, pintu kulkas, kompas, speaker radio,

mikrofon, antenna pada mobil remot contro, alarm pengaman mobil,

dinamo sepeda, bel listrik, telepon, dan alat pengangkat besi/baja.

Gaya dapat menembus benda misalnya dengan cara membungkus

suatu magnet dengan kertas maka magnet masih bisa menarik besi

disekitarnya. Sifat gaya magnet dapat menembus benda sangat tergantung

pada faktor sebagai berikut:

1) Ketebalan benda yang menjadi penghalang

Semakin tebal benda yang menghalangi, semakin kecil kekuatan gaya

magnet untuk menarik benda bahkan kekuatan menariknya bisa hilang.

2) Jarak benda semakin jauh, maka kekuatan magnet untuk menarik

benda semakin lemah.

Page 11: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

78

Cara pembuatan magnet :

1. Cara induksi yaitu mendekatkan atau menempelkan magnet pada

benda yang akan dijadikan sebagai magnet, contohnya paku. Benda

magnetis yang menempel pada magnet dapat menarik benda-benda

magnetis lainnya, contohnya jarum atau paku payung.

2. Cara menggosok

Magnet dapat dibuat dengan cara menggosok benda yang akan

dijadikan magnet yang kita miliki yaitu dengan cara:

- Letakkan sebatang besi atau baja yang akan dijadikan magnet

di atas meja.

- Gosokkan salah satu kutub magnet pada besi atau baja tersebut

dengan kuat searah

- Lakukan gosok tersebut berulang-ulang. Semakin lama

menggosok maka semakin kuat kemagnetannya.

3. Mengaliri arus listrik

Untuk membuat magnet dengan cara mengaliri arus listrik, kita

membutuhkan paku yang cukup besar, kawat kumparan dan batu

baterai sebagai sumber arus listriknya.

Caranya:

- Lilitkan paku dengan kumparan. Semakin banyak kumparan

maka kemagnetannya akan semakin kuat.

- Sambungkan kedua kawat kumparan pada baterai.

Page 12: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

79

- Dekatkan paku tersebut dengan jarum atau paku, maka jarum

atau paku tersebut akan menempel pada paku.

Hal –hal yang dapat menyebabkan hilangnya sifat kemagnetan di

antaranya sebagai berikut:

a. Dipukul-pukul

b. Dibakar atau dipanaskan

c. Sering jatuh

d. Dialiri arus bolak balik (arus AC)

F. Model dan Metode Pembelajaran

a. Model : Make a Match

b. Metode : Eksperimen, tanya jawab, kerja kelompok dan penugasan

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan I

a. Kegiatan Awal ( 5 menit)

a) Mengajak semua siswa berdo’a sesuai dengan agama dan

keyakinan masing-masing.

b) Presensi siswa

c) Apersepsi:

1) Bertanya jawab tentang materi pada pertemuan yang lalu.

2) Guru bertanya jawab dengan siswa terkait materi yang akan

dipelajari.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (50 menit)

1) Eksplorasi

Page 13: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

80

a. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh

guru.

b. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengertian magnet.

c. Siswa mengamati beberapa jenis magnet yang diperlihatkan

oleh guru.

d. Siswa menyimak penjelasan guru tentang hal-hal yang akan

dilakukan saat percobaan.

2) Elaborasi

a. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok

terdiri dari 5 siswa.

b. Siswa mengidentifikasi benda-benda magnetis dan non

magnetis dengan cara melakukan eksperimen.

c. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk melakukan

eksperimen.

d. Siswa dalam kelompok mengerjakan lembar kerja yang

diberikan guru.

e. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil kerja

kelompok.

f. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok soal dan

kelompok jawaban.

g. Guru memberikan penjelasan tentang aturan permainan dengan

model make a match, kemudian guru membagikan kartu (soal

maupun jawaban) kepada setiap masing-masing siswa.

h. Siswa mendapatkan kartu yang berisi beberapa konsep atau

topik yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan,

kartu tersebut berupa kartu soal dan kartu jawaban, setelah itu

kartu-kartu tersebut dimasukkan ke dalam kardus kemudian

dikocok.

i. Siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

make a match.

Page 14: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

81

j. Setelah guru meniup pluit sebagai tanda bahwa permainan akan

dimulai (waktunya 1 menit) maka setiap siswa memikirkan

jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

k. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya. Misal siswa mendapat kartu soal “

benda yang dapat ditarik oleh magnet biasa disebut dengan

benda …”, maka siswa tersebut harus mencari jawaban dari

kartu tersebut, yaitu kartu jawaban yang bertuliskan “Benda

Magnetis”.

l. Setiap siswa yang mencocokan kartunya sebelum batas waktu

yang telah disepakati bersama, maka siswa tersebut dianggap

menang, kemudian bersama pasangannya maju kedepan.

m. Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa tidak

menemukan pasangannya maka siswa tersebut dianggap gagal.

n. Siswa yang sudah mendapatkan pasangannya

mempresentasikan soal beserta jawabannya di depan kelas,

sedangkan siswa yang lain memperhatikan dan memberi

tanggapan.

o. Setelah babak peetama berakhir, maka kartu akan dikocok lagi

agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari

sebelumnya, dan permainan dimulai kembali.

p. Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan kartu

jawaban diterima ke semua siswa.

3) Konfirmasi

a. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab berkaitan dengan

materi yang disampaikan.

c. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru mengulas kembali materi yang disampaikan.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

Page 15: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

82

c. Refleksi: Siswa mampu menyimpulkan pengertian magnet, jenis,

bagian dan kutub magnet.

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam penutup.

2. Pertemuan II

a. Kegiatan Awal ( 5 menit)

a) Mengajak semua siswa berdo’a sesuai dengan agama dan

keyakinan masing-masing.

b) Presensi siswa

c) Apersepsi: Guru bertanya jawab dengan siswa terkait materi

pembelajaran gaya magnet.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (40 menit)

1) Eksplorasi

a. Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru

tentang jenis-jenis magnet, contoh penggunaan gaya magnet,

dan cara pembuatan magnet sederhana.

b. Secara berkelompok siswa dengan bimbingan guru melakukan

eksperimen tentang cara pembuatan magnet.

2) Elaborasi

a. Secara berkelompok siswa mendiskusikan lembar kerja yang

diberikan guru.

b. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil kerja

kelompok.

c. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok soal dan

kelompok jawaban.

d. Guru memberikan penjelasan tentang aturan permainan dengan

model make a match, kemudian guru membagikan kartu (soal

maupun jawaban) kepada setiap masing-masing siswa.

e. Siswa mendapatkan kartu yang berisi beberapa konsep atau

topik yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan,

Page 16: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

83

kartu berupa kartu soal dan kartu jawaban, setelah itu kartu-

kartu tersebut dimasukan kedalam kardus kemudian dikocok.

f. Siswa melakukan permainan dengan model make a match.

g. Setelah guru meniup peluit sebagai tanda bahwa permainan

akan dimulai (waktunya 1 menit), maka setiap siswa

memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

h. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya. Misal siswa mendapat kartu soal

“Pembuatan magnet dengan mendekatkan atau menempelkan

magnet pada benda yang akan dijadikan magnet yaitu dengan

cara …” maka siswa tersebut harus mencari jawaban dari kartu

tersebut, yaitu kartu jawaban yang bertuliskan “Induksi”

i. Setiap siswa yang dapat mencocokan kartu sebelum batas

waktu yang telah disepakati bersama, maka siswa tersebut

dianggap menang, kemudian bersama pasangannya maju

kedepan.

j. Jika batas waktu yang telah ditentukan siswa tidak menemukan

pasangannya maka siswa tersebut dianggap gagal.

k. Siswa yang sudah mendapatkan pasangannya

mempresentasikan soal beserta jawabannya di depan kelas,

sedangkan siswa yang lain memperhatikan dan memberi

tanggapan.

l. Setelah babak pertama berakhir, maka kartu akan dikocok lagi

agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari

sebelumnya, dan permainan dimulai kembali.

m. Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan kartu

jawaban diterima ke semua siswa.

3) Konfirmasi

a. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab berkaitan dengan

materi yang disampaikan.

Page 17: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

84

c. Kegiatan Akhir (25 menit)

a. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah

dipelajari hari ini.

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

c. Refleksi: Siswa mampu menyebutkan jenis magnet, contoh

penggunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari dan cara

membuat magnet sederhana.

d. Guru memberikan soal evaluasi siklus I

e. Siswa mengerjakan tes dengan waktu yang ditentukan.

f. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam penutup.

H. Sumber Dan Media Pembelajaran

1. Buku paket Sains untuk Sekolah Dasar kelas V hal 73-77 karya Abitur A,

Penerbit:Tropica 2004.

2. Buku paket BSE Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah

Dasar kelas V hal 81-82 karya S.Rositawati dan Aris Muharam, penerbit:

Depdiknas 2008.

3. BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar kelas V hal 90-98

karya Heri Sulistyanto dan Eddy Wiyono 2008.

4. BSE IPA Salingtemas 5 untuk Sekolah Dasar kelas V hal 88-93 karya

Choiril Azmiyati dkk 2008.

5. KIT IPA (magnet)

6. Kartu Soal dan Kartu Jawaban

Page 18: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

85

Page 19: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

86

SOAL EVALUASI SIKLUS I

Nama : …………….

Kelas : …………….

No.Abs : …………….

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c dan d di depan jawaban yang

paling benar !

1. Energi yang memiliki arah dapat berupa tarikan atau dorongan terhadap suatu

benda disebut …

a. Massa c. Gaya

b. Pesawat sederhana d. Gravitasi

2. Gaya yang terjadi akibat tarikan atau dorongan dari sebuah magnet disebut…

a. Gaya magnet c. Gaya mesin

b. Gaya pegas d. Gaya otot

3. Bahan-bahan di bawah ini yang dapat ditarik magnet adalah …

a. Kaca, timah, seng c. Emas, paku, intan

b. Besi, baja, serbuk besi d. Kuningan, emas, perak

4. Pola-pola garis yang dibentuk oleh serbuk besi ketika didekatkan dengan

magnet merupakan …

a. Garis gaya magnet c. Kutub magnet

b. Garis gaya gesekan d. Garis arah magnet

5. Benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut benda …

a. Magnetis c. Keras

b. Non magnetis d. Kuno

6. Pola garis di sekitar medan magnet disebut …

a. Garis lurus c. Garis lengkung

b. Garis gaya d. Garis magnet

Page 20: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

87

7. Suatu magnet yang digambarkan dengan garis gaya yang banyak berarti

medan magnetnya…

a. Kuat c. Bersifat sementara

b. Lemah d. Banyak

8. Magnet yang dibuat dengan cara aliran listrik disebut …

a. Diamagnetik c. Feromagnetik

b. Induksi d. Elektromagnetik

9. Logam yang bersifat paragmatetik yaitu …

a. Besi dan aluminium c. Besi dan baja

b. Aluminium dan timah d. Aluminium dan tembaga

10. Magnet yang digunakan pada kompas yaitu magnet …

a. Silinder c. Batang

b. Jarum d. U

11. Berikut ini yang termasuk alat yang menggunakan sifat kemagnetan dalam

kehidupan sehari-hari adalah …

a. Kompor c. Setrika

b. Termos d. Dinamo sepeda

12. Apabila kutub tidak senama dua buah magnet di dekatkan maka akan terjadi

a. Tarik-menarik c. Menjauh

b. Tolak-menolak d. Tetap

13. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu …

a. Barat dan Selatan c. Utara dan Selatan

b. Selatan dan Timur d. Utara dan Barat

14. Bagian magnet yang paling kuat gaya tariknya yaitu …

a. Atas c. Bawah

b. Kutub d. Tengah

Page 21: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

88

15. Berikut cara menghilangkan kemagnetan, kecuali…

a. Dipanaskan c. Dipukul-pukul

b. Dibanting d. Dibungkus kertas

16. Apabila sebuah magnet batang dibagi menjadi dua bagian, maka masing-

masing bagian mempunyai …

a. 1 kutub c. 2 kutub

b. 3 kutub d. 4 kutub

17. Magnet dapat dibuat dengan tiga cara, kecuali …

a. Menginduksi c. Menggosok

b. Memanaskan d. Mengaliri arus listrik

18. Contoh benda magnet yang tidak dapat ditarik oleh magnet yaitu …

a. Paku c. Kayu

b. Peniti d.Jarum

19. Arah gerakan magnet pada besi yag benar ketika membuat magnet adalah …

a. Maju mundur c. Searah

b. Tidak tentu d. Naik turun

20. Jarum yang berwarna merah pada kompas menunjukkan arah …

a. Selatan c. Barat

b. Utara d. Timur

21. Kutub-kutub magnet mempunyai sifat …

a. Umum c. Khusus

b. Netral d. Sebagian

22. Daerah di sekitar magnet yang masih dipengaruhi oleh gaya magnet disebut …

a. Medan magnet c. Ujung magnet

b. Kutub magnet d. Garis magnet

Page 22: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

89

23. Sifat kemagnetan yang ditunjukkan oleh gambar disamping

berikut adalah ….

a. Tetap c. Sebagian

b. Sementara d. Permanen

24. Semakin dekat jarak benda ke magnet, maka gaya tarik magnet tersebut

semakin …

a. Kecil c. Hilang

b. Lemah d. Kuat

25. Berikut ini yang merupakan contoh penggunaan magnet dalam kehidupan

sehari-hari, kecuali …

a. Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling

b. Dinamo sepeda dan generator untuk membangkitkan tenaga listrik

c. Sumur timba untuk menimba air

d. Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng

Page 23: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

90

Lampiran 2.1.1

Lembar Kerja 1

MEMBUKTIKAN SIFAT-SIFAT MAGNET

Kelompok :

Anggota : 1. 4.

2. 5.

3.

Tujuan : Membuktikan sifat-sifat magnet.

Alat dan Bahan :

- KIT IPA (magnet)

Cara Kerja :

1. Siapkan dua buah magnet

2. Dekatkan kutub-kutub magnet yang sama.

3. Amati apa yang terjadi dan catatlah pada lembar kerja siswa yang telah

disediakan.

4. Dekatkan kutub-kutub magnet yang tak senama.

5. Amati apa yang terjadi dan catatlah pada lembar kerja siswa yang telah

disediakan.

6. Buatlah kesimpulan pengamatanmu!

HASIL PENGAMATAN

1. Kutub yang senama jika didekatkan akan …

2. Kutub yang tak senama jika didekatkan akan …

KESIMPULAN

Page 24: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

91

Lampiran 2.1.2

Lembar Kerja 2

BENDA MAGNETIS ATAU NON MAGNETIS

Kelompok :

Anggota : 1. 4.

2. 5.

3.

Tujuan : Mengidentifikasi benda-benda magnetis dan non magnetis.

Alat dan Bahan :

- KIT IPA (magnet) - Potongan seng

- Klip kertas - Potongan Plastik

- Paku - Potongan kayu

- Jarum pentul - Potongan kaca

- Pensil - Mur

- Paku payung - Potongan kain

Cara Kerja :

1. Dekatkan magnet dengan benda-benda yang sudah dipersiapkan.

2. Amati apa yang terjadi dan catatlah pada lembar kerja siswa yang telah

disediakan.

3. Buatlah kesimpulan dari pengamatanmu!

Page 25: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

92

Tabel Hasil Pengamatan Penelitian Kerja Kelompok

Berilah tanda centang (√) pada sifat benda yang sesuai !

No.

Nama Benda

Sifat Benda

Dapat ditarik

magnet

Tidak dapat

ditarik magnet

1. Potongan kayu

2. Klip kertas

3. Mur

4. Potongan kaca

5. Jarum pentul

6. Potongan plastik merah

7. Potongan seng

8. Potongan kain

9. Pensil

10. Paku

11. Potongan plastik biru

12. Paku payung

Kesimpulan :

Page 26: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

93

Lampiran 2.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Saruan Pendidikan : SD Negeri 3 Nambuhan

Mata Pelajaran : IPA

Kelas/ Semester : V/II

Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi :

1. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya.

B. Kompetensi Dasar

1.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih

mudah dan lebih cepat.

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian pesawat sederhana.

2. Mengidentifikasi berbagai jenis pesawat sederhana misal pengungkit,

bidang miring, katrol dan roda.

3. Menggolongkan berbagai alat rumah tangga sebagai pengungkit, bidang

miring, katrol, dan roda.

4. Mengidentifikasi kegiatan yang menggunakan pesawat sederhana.

5. Mendemonstrasikan cara menggunakan pesawat sederhana.

D. Tujuan

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang pesawat sederhana, siswa

dapat menjelaskan kembali tentang pengertian pesawat sederhana.

2. Setelah memperhatikan penjelasan guru tentang pesawat sederhana,

siswa dapat mengidentifikasikan pesawat sederhana.

3. Setelah memperhatikan penjelasan guru tentang pesawat sederhana,

siswa dapat menggolongkan berbagai pesawat sederhana.

Page 27: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

94

4. Setelah memperhatikan penjelasan guru tentang pesawat sederhana,

siswa dapat mengidentifikasi kegiatan yang berhubungan dengan

pesawat sederhana.

5. Setelah memperhatikan petunjuk guru tentang pesawat sederhana, siswa

dapat mendemonstrasikan cara menggunakan pesawat sederhana.

E. Materi Pembelajaran

Jenis – Jenis Pesawat Sederhana dan Kegunaannya

Manusia memanfaatkan alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan.

Pekerjaan akan akan lebih mudah diselesaikan dan tenaga yang digunakan pun

lebih sedikit dengan alat bantu. Setiap alat yang berguna untuk mempermudah

pekerjaan manusia disebut pesawat. Dalam sains yang dimaksud dengan

pesawat sederhana adalah pesawat yang susunannya sederhana dan berfungsi

untuk membantu manusia mempermudah menyelesaikan pekerjaan. Pesawat

sederhana banyak macamnya, namun yang sering digunakan diantaranya

pengungkit (tuas), bidang miring, katrol, dan roda berporos.

1. Pengungkit atau Tuas

Pengungkit merupakan salah satu pesawat sederhana yang sering

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya gunting dan pemotong

kuku. Berdasarkan letak beban, kuasa, dan penumpunya, pengungkit

dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut.

a. Pengungkit Golongan I

Jika kamu akan mencabut paku yang tertancap di tembok, apa yang

kamu lakukan? Paku sulit dicabut dengan tangan. Selain memerlukan

tenaga yang kuat, sebatang paku juga terlalu kecil untuk dipegang

dengan tangan saat mencabut. Oleh karena itu, kamu memerlukan catut

untuk mencabut paku dari tembok. Catut menggunakan prinsip kerja

pengungkit golongan I. pada pengungkit golongan I, letak titik tumpu

berada di antara beban dan kuasa. Perhatikan gambar dibawah ini!

Page 28: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

95

b. Pengungkit Golongan II

Pada pengungkit golongan II, letak beban diantara titik tumpu dan

kuasa. Kereta sorong, pembuka kaleng, dan pemotong kertas

merupakan alat-alat yang menggunakan prinsip kerja pengungkit

golongan II. Kereta sorong banyak digunakan oleh pekerja bangunan

untuk mangangkut pasir atau material lain. Alat ini berguna untuk

membawa benda-benda yang berat. Selain cepat dan mudah, tenaga

yang harus dikeluarkan pun lebih sedikit. Perhatikan gambar di bawah

ini!

Beberapa jenis kaleng mempunyai tutup yang menyatu dengan

badannya. Tutup kaleng sulit dibuka dengan jari-jari tangan. Namun,

dengan menggunakan alat pembuka kaleng, kaleng tersebut dapat

dibuka dengan mudah dan tidak melukai tangan. Pemotong kertas

banyak digunakan oleh pegawai photocopy. Alat ini dapat membantu

memotong kertas dalam jumlah banyak. Dengan alat ini, pekerjaan

memotong kertas menjadi ringan.

c. Pengungkit Golongan III

Pada pengungkit golongan III, letak kuasa di antara beban dan titik

tumpu. Perhatikan gambar !

Stapler, pinset, dan sapu menggunakan prinsip kerja pengungkit

golongan III.

Page 29: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

96

2. Bidang Miring

Bidang miring adalah permukaan datar dengan salah satu ujungnya

lebih tinggi daripada ujung lain. Bidang miring merupakan pesawat

sederhana yang peralatannya hanya berupa sebuah papan yang diletakkan

miring sehingga permukaannya menjadi miring. Bidang miring berguna

untuk membantu memindahkan benda-benda yang terlalu berat. Cara

paling mudah memindahkan peti ke dalam truk yaitu dengan

menggunakan bidang miring. Peti dapat didorong atau ditarik melalui

bidang miring. Tenaga yang dikeluarkan lebih kecil daripada mengangkat

peti secara langsung. Benda-benda tajam seperti pisau, kapak, pahat, dan

paku menggunakan prinsip kerja bidang miring. Bagian yang tajam dari

alat-alat tersebut merupakan bidang miring.

3. Katrol

Katrol adalah jenis pesawat sederhana yang banyak dipergunakan

oleh manusia. Katrol adalah suatu roda yang berputar pada porosnya.

Bayangkan pada saat kamu harus mengambil air dari sumur dengan tali

yang langsung diikatkan pada ember. Beban yang harus kamu angkat akan

terasa sangat berat. Akan tetapi, pekerjaan tersebut bisa kamu lakukan

dengan lebih mudah apabila kamu menggunakan timba. Sebenarnya,

beban yang harus diangkat tidak berubah. Hanya saja, saat menggunakan

timba, beban tidak hanya bertumpu pada tangan, tetapi juga bertumpu

pada berat beban. Selain itu, dengan timba pekerjaan mengangkat akan

berubah menjadi menarik sehingga lebih mudah. Inilah prinsip katrol.

Ada beberapa jenis katrol sebagai berikut.

a. Katrol tetap : katrol yang tidak berubah posisinya ketika digunakan

untuk memindahkan benda.

b. Katrol bebas : katrol yang berubah posisinya ketika digunakan untuk

memindahkan benda.

c. Katrol rangkap : katrol yang terdiri dari lebih dari satu katrol yang

disusun berjajar.

d. Katrol ganda atau takal : katrol yang terdiri dari beberapa katrol yang

disatukan dengan tali.

Page 30: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

97

4. Roda dan Poros

Roda dan poros merupakan alat yang banyak pesawat dan

kendaraan yang berfungsi untuk memindahkan barang dan memungkinkan

manusia untuk bergerak lebih cepat dan mudah. Peralatan yang

menggunakan roda berpasangan biasanya dihubungkan pada poros roda.

Poros roda berada pada titik temu jari-jari roda. Contoh penggunaan roda

dan poros diantaranya roda sepeda, roda mobil, roda gerobak, roda becak,

kemudi, dan pegangan pintu yang diputar hamper semua alat yang

mempunyai bagian yang bergerak menggunakan asas roda berporos. Coba

perhatikan, tentu kamu lebih cepat sampai di sekolah

dengan mengendarai sepeda daripada berjalan kaki.

Bahkan, orang lumpuh kakinya pun dapat bergerak

lebih cepat dengan mnggunakan kursi roda. Roda

berporos juga digunakan dalam mesin-mesin kendaraan

maupun industri.

F. Model dan Metode Pembelajaran

a. Model : Make a Match

b. Metode : Tanya jawab, demonstrasi, kerja kelompok, dan penugasan

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Pertemuan I

a. Kegiatan Awal (10 menit)

a) Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan

masing-masing.

b) Presensi siswa

c) Apersepsi :

1) Guru bertanya kepada siswa “kalau kalian memotong kertas

menggunakan apa anak-anak?”

2) Siswa menjawab pertanyaan dari guru.

Page 31: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

98

d) Siswa dibimbing guru melalui pertanyaan-pertanyaan, sehingga

siswa dapat mengerti dengan apa yang akan dipelajari.

e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (55 menit)

1) Eksplorasi

a. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pesawat sederhana

b. siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok

terdiri dari 5 orang.

2) Elaborasi

a. Guru membagikan sebuah gunting, staples, dan pisau. Siswa

secara berkelompok diminta untuk mengidentifikasi berbagai

jenis pesawat sederhana.

b. Dengan bimbingan guru siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok siswa yang diberikan guru.

c. Siswa menggolongkan berbagai jenis pesawat sederhana.

d. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil kerja

kelompok.

e. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok soal dan

kelompok jawaban.

f. Guru memberikan penjelasan tentang aturan permainan dengan

model make a match, kemudian guru membagikan kartu (soal

maupun jawaban) kepada masing-masing siswa.

g. Siswa mendapatkan kartu yang berisi beberapa konsep atau

topik yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan

guru, kartu tersebut berupa kartu soal dan kartu jawaban,

setelah itu kartu-kartu tersebut dimasukkan ke dalam kardus

kemudian dikocok.

h. Siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

make a match.

Page 32: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

99

i. Setelah guru meniup pluit sebagai tanda bahwa permainan akan

dimulai (waktunya 1 menit) maka setiap siswa memikirkan

jawaban/soal dari kartu yang dipegang.

j. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang

cocok dengan kartunya. Misal siswa mendapat kartu soal

“Gunting termasuk pesawat sederhana pengungkit golongan ke

…”, maka siswa tersebut harus mencari jawaban dari kartu

tersebut, yaitu kartu jawaban yang bertuliskan “Pengungkit

Golongan I”.

k. Setiap siswa yang mencocokan kartunya sebelum batas waktu

yang telah disepakati bersama, maka siswa tersebut dianggap

menang, kemudian bersama pasangannya maju ke depan kelas.

l. Jika sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa tidak

menemukan pasangannya maka siswa tersebut dianggap gagal.

m. Siswa yang sudah mendapatkan pasangannya

mempresentasikan soal beserta jawabannya di depan kelas,

sedangkan siswa yang lain memperhatikan dan member

tanggapan.

n. Setelah babak pertama berakhir, maka kartu akan dikocok lagi

agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari

sebelumnya, dan permainan dimulai kembali.

o. Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan kartu

jawaban jatuh ke semua siswa.

3) Konfirmasi

a. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab berkaitan dengan

materi yang disampaikan.

b. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

c. Kegiatan Akhir (5 menit)

a) Siswa bersama guru mengulas kembali materi yang disampaikan

dan membuat kesimpulan.

Page 33: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

100

2. Pertemuan II

a. Kegiatan Awal (5 menit)

a) Mengajak semua siswa berdoa sesuai dengan agama dan

keyakinan masing-masing.

b) Presensi siswa

c) Apersepsi : Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai materi

yang sudah diajarkan sebelumnya tentang pesawat sederhana.

b. Kegiatan Inti (menit)

1) Eksplorasi

a. Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru

tentang kegunaan pesawat sederhana.

b. Guru meminta siswa untuk membentuk 5 kelompok setiap

kelompok beranggotakan 5 orang.

2) Elaborasi

a. Siswa diberi arahan untuk mengidentifikasi kegiatan yang

menggunakan pesawat sederhana.

b. Siswa secara berkelompok menndemonstrasikan cara

menggunakan pesawat sederhana dengan bimbingan guru.

c. Dengan bimbingan guru siswa mengerjakan lembar kerja

kelompok yang diberikan guru.

d. Siswa dan guru menyimpulkan hasil kerja kelompok.

e. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok soal dan

kelompok jawaban.

f. Guru memberikan penjelasan tentang aturan permainan dengan

model make a match, kemudian guru membagikan kartu (soal

maupun jawaban) kepada setiap masing-masing siswa.

g. Siswa mendapatkan kartu yang berisi beberapa konsep atau

topik yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan

berupa kartu soal dan kartu jawaban, setelah itu kartu-kartu

tersebut dimasukkan kedalam kardus kemudian dikocok.

Page 34: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

101

h. Siswa melakukan permainan dengan model make a match.

i. Setelah permainan dimulai siswa memikirkan jawaban/soal dari

kartu yang dipegang.

j. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya. Misal siswa mendapat kartu soal “Tempat

gaya bekerja pada pengungkit disebut …” maka siswa tersebut

harus mencari jawaban dari kartu tersebut yaitu kartu jawaban

yang bertuliskan “Titik Kuasa”

k. Siswa yang dapat mencocokan kartu sebelum batas waktu yang

telah disepakati bersama, maka siswa tersebut dianggap

menang, kemudian bersama pasangannya maju ke depan kelas.

l. Jika batas waktu yang telah ditentukan siswa tidak

menemukann pasangannya maka siswa tersebut dianggap

gagal.

m. Siswa yang sudah mendapatkan pasangannya

mempresentasikan soal beserta jawabannya di depan kelas,

sedangkan siswa yang lain memperhatikan dan memberi

tanggapan.

n. Setelah babak pertama berakhir, maka kartu akan dikocok lagi

agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari

sebelumnya, dan permainan dimulai kembali.

o. Demikian seterusnya sampai semua kartu soal dan kartu

jawaban jatuh ke semua siswa.

3) Konfirmasi

a. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan

materi yang belum jelas.

b. Siswa bersama guru memberi kesimpulan tentang hasil

pembelajaran.

c. Kegiatan Akhir

a) Refleksi : Siswa menyimpulkan materi yang dijelaskan guru.

Page 35: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

102

b) Guru memberikan soal evaluasi siklus II.

c) Siswa mengerjakan tes dengan waktu yang ditentukan.

d) Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dam salam penutup.

H. Sumber dan Media Pembelajaran

1. Buku Paket BSE IPA Salingtemas 5 untuk Sekolah Dasar kelas V hal 97-

105 karya Choiril Azmiyati dkk 2008.

2. Alat pesawat sederhana (staples, gunting, gunting kuku, pencabut paku,

pisau, pembuka botol,

3. Kartu Soal dan Kartu Jawaban

Page 36: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

103

SOAL EVALUASI SIKLUS II

Nama : …………….

Kelas : …………….

No.Abs : …………….

Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d di depan jawaban

yang paling benar !

1. Pesawat yang susunannya sederhana dan berfungsi untuk membantu manusia

mempermudah menyelesaikan pekerjaan yaitu pengertian dari ..

a. Energi c. Pesawat sederhana

b. Gaya d. Cahaya

2. Prinsip bidang miring diterapkan pada alat …

a. Kereta dorong c. Takal

b. Jungkat jungkit d. sekrup

3. Alat yang menggunakan prinsip kerja pengungkit yaitu …

a. Derek c. Kursi roda

b. Pembuka botol d. Timba sumur

4. Fungsi pesawat sederhana yaitu …

a. Memudahkan pekerjaan

b. Menambah beban

c. Menambah tenaga

d. Meniadakan gaya yang bekerja

5. Derek di pelabuhan menggunakan jenis katrol …

a. Tetap c. Ganda

b. Bebas d. Takal

Page 37: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

104

6. Roda pada sepeda bekerja menggunakan prinsip …

a. Katrol c. Bidang miring

b. Pengungkit d. Roda berporos

7. Tangga merupakan pesawat sederhana yang memanfaatkan prinsip …

a. Pengungkit c. Katrol

b. Bidang miring d. Roda berporos

8. Sumur timba memanfaatkan pesawat sederhana berupa …

a. Katrol tetap c. Katrol rangkap

b. Katrol bebas d. Katrol ganda

9. Saat mengangkat benda dengan katrol, gaya yang diperlukan bertumpu pada

a. Gaya gesek dan berat badan

b. Gaya gesek dan gaya tarik

c. Gaya tarik dan berat badan

d. Gaya gravitasi dan berat badan

10. Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi … macam

a. 2 c. 4

b. 3 d. 5

11. Katrol mempunyai titik tumpu, kuasa, dan beban. Oleh karena itu, pada

prinsipnya katrol termasuk …

a. Pengungkit c. Roda

b. Katrol d. Bidang miring

12. Pembuatan atap rumah menggunakan prinsip …

a. Katrol c. Bidang miring

b. Roda d. Tuas

Page 38: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

105

13. Desi sedang memotong kukunya yang panjang, maka ia menggunakan

pesawat jenis …

a. Tuas c. Roda

b. Bidang miring d. Katrol

14. Jenis pesawat sederhana yang tepat untuk memudahkan membuka botol

adalah …

a. Tuas kesatu c. Tuas kedua

b. Bidang miring d. Roda dan poros

15. Jalan berbelok-belok di pegunungan menggunakan prinsip …

a. Bidang miring c. Roda dan poros

b. Katrol d. Pengungkit

16. Pengungkit jenis pertama adalah …

a. Gunting, tang, sekrup

b. Gerobak, katrol, tuas

c. Timbangan, pencabut paku, paku ulir

d. Jungkat-jungkit, gunting, tang

17. Berikut alat yang menggunakan pesawat sederhana roda kecuali, …

a. Kereta magnet c. Flaying fox

b. Becak d. Sepeda

18. Berikut alat yang menggunakan katrol tetap kecuali …

a. Kerekan bendera c. Kereta gantung

b. Kerekan sangkar burung d. Timbaan sumur

19. Di bawah ini yang merupakan contoh penggunaan pengungkit adalah …

a. Setir mobil c. Roda sepeda

b. Setir kapal d. Dongkrak

Page 39: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

106

20. Sebelum adanya mesin air untuk mempermudah mengangkat air, masyarakat

kita menggunakan …

a. Katrol c. Pengungkit

b. Roda d. Bidang miring

21. Untuk memudahkan pemindahan barang-barang berat kedalam bak truk,

pekerja menggunakan prinsip …

a. Pengungkit c. Tuas

b. Bidang miring d. Roda

22. Berikut ini yang termasuk tuas golongan ke tiga adalah …

a. Sekop c. gerobak roda satu

b. Alat pemecah kemiri d. Jungkat-jungkit

23. Alat disamping bekerja menggunakan prinsip …

a. Bidang miring c. Katrol

b. Roda berporos d. Pengungkit

24. Berikut ini tidak termasuk bagian bagian pengungkit adalah …

a. Titik beban c. Titik kuasa

b. Titik tumpu d. Titik balik

25. Posisi titik tumpu, beban dan kuasa pada alat disamping yaitu …

a. Beban berada di antara titik tumpu dan kuasa

b. Titik tumpu berada di antara beban dan kuasa

c. Titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada suatu tempat

d. Kuasa berada di antara titik tumpu dan beban

Page 40: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

107

Lampiran 2.2.1

Lembar Kerja

Kelompok :

Anggota : 1. 4.

2. 5.

3.

Berilah tanda centang (√) berdasarkan golongan pesawat sederhana

dibawah ini!

No. Alat Pengungkit Katrol Bidang

Miring

Roda

Berporos

1. Pisau

2. Flaying fox

4. Timba sumur

5. Gunting

6. Tang

7. Paku

8. Pinset

9. Kapak

10. Kerekan

bendera

11. Sekop

12. Papan untuk

menaikan

barang

13. Pemotong kuku

14. Setir mobil

15. Jalan berkelok

16. Kursi roda

17. Pemecah kemiri

18. Sapu

19. Gerobak roda

satu

20. Staples

Page 41: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

108

LAMPIRAN 3

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN

PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA

Page 42: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

109

Lampiran 3.1

Page 43: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

110

Page 44: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

111

Page 45: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

112

Lampiran 3.2

Page 46: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

113

Page 47: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

114

Page 48: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

115

Lampiran 3.3

Page 49: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

116

Page 50: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

117

Page 51: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

118

Lampiran 3.4

Page 52: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

119

Page 53: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

120

Page 54: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

121

LAMPIRAN 4

HASIL UJI VALIDITAS & RELIABILITAS

SIKLUS I DAN SIKLUS 2

Page 55: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

122

Lampiran 4.1

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Siklus I

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 36 100.0

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 22,9167 18,479 ,482 ,810

VAR00002 22,9444 18,740 ,279 ,814

VAR00003 22,8889 18,787 ,470 ,812

VAR00004 22,9167 18,479 ,482 ,810

VAR00005 22,8889 18,787 ,470 ,812

VAR00006 22,9444 18,397 ,424 ,810

VAR00007 22,9167 18,479 ,482 ,810

VAR00008 23,0278 18,199 ,357 ,811

VAR00009 23,3889 17,959 ,298 ,815

VAR00010 22,8889 18,787 ,470 ,812

VAR00011 22,8889 19,244 ,152 ,817

VAR00012 23,2778 19,921 -,152 ,836

VAR00013 23,0556 17,768 ,463 ,807

VAR00014 23,1389 16,980 ,616 ,799

VAR00015 22,9444 18,225 ,497 ,808

VAR00016 23,3611 18,409 ,190 ,820

VAR00017 22,9167 19,964 -,252 ,827

VAR00018 23,2222 17,949 ,317 ,814

VAR00019 23,2222 17,149 ,522 ,803

VAR00020 22,9167 18,479 ,482 ,810

VAR00021 22,9167 18,479 ,482 ,810

VAR00022 23,2222 17,263 ,492 ,805

VAR00023 23,4167 18,421 ,189 ,820

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,818 30

Page 56: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

123

VAR00024 22,9444 18,111 ,547 ,807

VAR00025 23,1389 17,894 ,363 ,811

VAR00026 23,0000 18,114 ,421 ,809

VAR00027 23,1944 17,704 ,388 ,810

VAR00028 23,3611 18,123 ,258 ,817

VAR00029 22,9167 18,593 ,423 ,811

VAR00030 23,1944 18,047 ,300 ,814

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

23,8611 19,494 4,41525 30

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 36 100.0

Excludeda 0 .0

Total 36 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 19.4722 16.771 .539 .845

VAR00002 19.5000 17.229 .233 .852

VAR00003 19.4444 17.225 .431 .849

VAR00004 19.4722 16.771 .539 .845

VAR00005 19.4444 17.225 .431 .849

VAR00006 19.5000 16.771 .436 .847

VAR00007 19.4722 16.771 .539 .845

VAR00008 19.5833 16.593 .362 .848

VAR00009 19.9444 16.397 .292 .853

VAR00010 19.4444 17.225 .431 .849

VAR00013 19.6111 16.130 .483 .844

VAR00014 19.6944 15.475 .607 .839

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.852 25

Page 57: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

124

VAR00015 19.5000 16.657 .487 .845

VAR00018 19.7778 16.406 .306 .852

VAR00019 19.7778 15.606 .521 .842

VAR00020 19.4722 16.771 .539 .845

VAR00021 19.4722 16.771 .539 .845

VAR00022 19.7778 15.721 .490 .844

VAR00024 19.5000 16.486 .565 .843

VAR00025 19.6944 16.390 .341 .850

VAR00026 19.5556 16.425 .458 .845

VAR00027 19.7500 16.079 .402 .848

VAR00028 19.9167 16.421 .285 .854

VAR00029 19.4722 16.942 .447 .847

VAR00030 19.7500 16.536 .279 .853

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

20.4167 17.850 4.22493 25

Page 58: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

125

Lampiran 4.2

Uji Validitas dan Reliabilitas Soal Siklus II

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 36 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 36 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 22,6944 17,818 ,478 ,791

VAR00002 22,7222 18,035 ,292 ,795

VAR00003 22,6944 18,275 ,241 ,797

VAR00004 22,6667 18,571 ,146 ,799

VAR00005 22,6667 18,114 ,470 ,793

VAR00006 22,7222 17,749 ,415 ,791

VAR00007 22,7222 17,806 ,391 ,792

VAR00008 22,8056 17,590 ,339 ,793

VAR00009 23,1667 17,457 ,259 ,798

VAR00010 22,6667 18,114 ,470 ,793

VAR00011 22,7222 17,806 ,391 ,792

VAR00012 22,9444 16,454 ,564 ,781

VAR00013 22,8333 17,171 ,444 ,788

VAR00014 23,0556 19,140 -,133 ,818

VAR00015 22,7222 17,463 ,541 ,787

VAR00016 23,0000 17,200 ,339 ,793

VAR00017 22,6944 19,304 -,269 ,810

VAR00018 23,1389 17,837 ,167 ,803

VAR00019 23,0000 16,571 ,504 ,784

VAR00020 22,7222 17,978 ,317 ,794

VAR00021 22,7222 17,806 ,391 ,792

VAR00022 23,0000 16,571 ,504 ,784

VAR00023 23,1944 17,590 ,228 ,799

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,800 30

Page 59: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

126

VAR00024 22,7500 17,393 ,494 ,788

VAR00025 22,9167 17,279 ,351 ,792

VAR00026 22,8056 17,761 ,284 ,795

VAR00027 22,9722 17,171 ,356 ,792

VAR00028 23,1389 17,552 ,235 ,799

VAR00029 22,6944 17,933 ,418 ,792

VAR00030 22,9722 17,399 ,296 ,795

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

23,6389 18,809 4,33690 30

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 36 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 36 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

VAR00001 19,6944 17,133 ,546 ,821

VAR00002 19,7222 17,521 ,272 ,828

VAR00003 19,6944 17,704 ,245 ,828

VAR00005 19,6667 17,600 ,436 ,826

VAR00006 19,7222 17,121 ,448 ,823

VAR00007 19,7222 17,121 ,448 ,823

VAR00008 19,8056 17,018 ,345 ,825

VAR00009 20,1667 16,829 ,277 ,830

VAR00010 19,6667 17,600 ,436 ,826

VAR00011 19,7222 17,121 ,448 ,823

VAR00012 19,9444 15,997 ,541 ,816

VAR00013 19,8333 16,657 ,433 ,822

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

,830 26

Page 60: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

127

VAR00015 19,7222 16,892 ,550 ,820

VAR00016 20,0000 16,629 ,345 ,826

VAR00019 20,0000 16,114 ,482 ,819

VAR00020 19,7222 17,235 ,397 ,824

VAR00021 19,7222 17,121 ,448 ,823

VAR00022 20,0000 16,114 ,482 ,819

VAR00023 20,1944 17,075 ,218 ,833

VAR00024 19,7500 16,879 ,480 ,821

VAR00025 19,9167 16,764 ,341 ,826

VAR00026 19,8056 17,133 ,307 ,827

VAR00027 19,9722 16,656 ,347 ,826

VAR00028 20,1389 16,980 ,239 ,832

VAR00029 19,6944 17,361 ,425 ,824

VAR00030 19,9722 16,999 ,256 ,830

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

20,6389 18,237 4,27052 26

Page 61: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

128

LAMPIRAN 5

SURAT IzIN

Page 62: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

129

Lampiran 5.1

Surat Izin Observasi

Page 63: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

130

Lampiran 5.2

Surat Izin Validitas dan Reliabilitas

Page 64: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

131

Lampiran 5.3

Surat Izin Penelitian Skripsi

Page 65: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

132

Lampiran 5.4

Surat Keterangan Penelitian

Page 66: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

133

LAMPIRAN 6

LEMBAR DOKUMENTASI

Page 67: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

134

Lampiran 6.1

Energi yang memiliki arah dapat berupa

tarikan atau dorongan terhadap suatu

benda adalah pengertian dari …

Gaya

Gaya yang terjadi akibat tarikan atau

dorongan dari sebuah magnet yaitu

disebut …

Gaya magnet

Magnet menarik benda-benda tertentu,

memiliki dua kutub, gaya magnet dapat

menembus benda, dan memiliki medan

magnet termasuk dari …

Sifat-sifat magnet

Pengertian magnet buatan adalah …

Magnet yang sengaja dibuat oleh

manusia untuk berbagai keperluan

Sifat kemagnetan dari besi dan baja yaitu

a. Besi mudah dibuat magnet dan mudah

hilang kemagnetannya, besi digunakan

untuk membuat magnet sementara.

b. Baja sukar dibuat magnet dan sukar

hilang kemagnetannya, baja digunakan

untuk membuat magnet tetap.

Page 68: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

135

Magnet yang dibuat dengan cara aliran

listrik yaitu …

Elektromagnetik

Pola-pola garis yang dibentuk oleh

serbuk besi ketika didekatkan dengan

magnet merupakan …

Garis gaya magnet

Arah gerakan magnet pada besi yang

benar ketika buat magnet secara ….

Searah

Besi, baja, nikel, dan kobalt termasuk

contoh kelompok benda

Feromagnetis

Timah, alumunium, emas, perak

termasuk contoh kelompok benda …

Diamagnetis

Page 69: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

136

Platina, tembaga dan seng termasuk

contoh kelompok benda …

Paramagnetis

Magnet mempunyai dua kutub yaitu…

Kutub utara dan kutub selatan

Fungsi pesawat sederhana yaitu …

Untuk meringankan pekerjaan

manusia

Pesawat yang susunannya sederhana

dan berfungsi untuk membantu manusia

mempermudah menyelesaikan

pekerjaan disebut …

Pesawat Sederhana

Tangga merupakan pesawat sederhana

yang memanfaatkan prinsip …

Bidang miring

Page 70: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

137

Prinsip bidang miring diterapkan pada

alat …

Pahat, pisau, dan paku

Jenis-jenis pesawat sederhana …

Pengungkit, katrol, roda berporos,

dan bidang miring

Roda pada sepeda bekerja

menggunakan prinsip …

Roda berporos

Pengungkit golongan kedua yaitu …

Posisi beban berada di antara kuasa

dan titik tumpu

Pengungkit golongan ketiga …

Posisi kuasa berada di antara titik

tumpu dan beban

Page 71: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

138

Macam-macam katrol …

Katrol tetap, katrol bebas, katrol

rangkap, dan katrol ganda

Katrol yang berubah posisinya ketika

digunakan untuk memindahkan benda

adalah jenis …

Katrol bebas

Katrol yang terdiri dari lebih dari satu

katrol yang disusun berjajar adalah

jenis…

Katrol Rangkap

Contoh yang menggunakan katrol …

Timba pada sumur

Page 72: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

139

Lampiran 6.2

Page 73: Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran

140