pengujian fenomena january effect di bursa efek...

30
Departemen Pendidikan Nasional Fakultas Ekonomi Universitas Lampung Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedongmeneng Bandar Lampung PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA ( Ringkasan Skripsi ) Oleh : TOMI WARDOYO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012

Upload: lamliem

Post on 12-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

Departemen Pendidikan Nasional

Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1

Gedongmeneng Bandar Lampung

PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK

INDONESIA

( Ringkasan Skripsi )

Oleh :

TOMI WARDOYO

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012

Page 2: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

2

ABSTRACT

JANUARY EFFECT PHENOMENON IN INDONESIAN STOCK

EXCHANGE

By:

Tomi Wardoyo

In the world of stock investing known as a phenomenon of the rise in stock prices

in January, this phenomenon is known as the January Effect. The increase is

expected due to an increase in purchases by investors who have sold shares in

December in order to reduce taxes or to realize capital gains. January Effect is a

part of the seasonal anomaly. This anomaly states that stock prices tend to rise in

January or stock returns are significantly positive in January. Research on the

January Effect has been done on the stock exchange in developed and developing

countries. The research results proved that the January Effect mostly happen in

the world of stock exchange. January Effect phenomenon is a quite interesting

study material for all circles, especially for academics.

The issue which being address in this study is: "Is January Effect phenomenon

occurred in the Indonesian Stock Exchange, where stock returns in January was

the highest compared with the return in other months". The objective of this

research is to test whether the January Effect phenomenon occurred in Indonesian

Stock Exchange. Theory Market Efficient is developed as reference and this study

emphasize the analysis of stock returns.

The data is secondary data that used the Purposive Judgement Sampling as data

collection methods. The sample is taken from 30 companies in sector LQ 45 index

from 2005 until 2010. The method used to test the hypothesis in this study is

Independent Sample T-Test.

This study result show that statistically the average return in January, being

compared with 11 other months, had no significant difference and based on the

results of the calculation of the overall return from 2005 to 2010 the average,

return in January is not the highest. In conclusion, the anomalous January effect

does not occur in the Indonesia Stock Exchange as well as in other developed

countries.

Key Word : Return, January Effect, Market Anomalies.

Page 3: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

3

ABSTRAK

PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK

INDONESIA

Oleh :

TOMI WARDOYO

Didalam dunia investasi saham dikenal suatu fenomena mengenai kenaikan harga

saham pada bulan Januari, fenomena ini dikenal dengan istilah January Effect.

Efek Januari (January Effect) merupakan bagian dari anomali musiman. Anomali

ini menyebutkan bahwa harga saham cenderung naik pada bulan Januari atau

return saham secara signifikan positif pada bulan Januari. Penelitian

mengenai January Effect sudah banyak dilakukan di bursa negara negara maju

maupun berkembang. Fenomena January Effect merupakan bahan kajian yang

cukup menarik bagi setiap kalangan terutama bagi kalangan akademisi.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : ” Apakah fenomena

January Efect terjadi di Bursa Efek Indonesia, dimana return saham pada bulan

Januari adalah yang tertinggi dibandingkan dengan return pada bulan-bulan

lainnya?”. Selanjutnya tujuan dari peneltian ini yaitu untuk menguji apakah

fenomena January Effect terjadi di Bursa Efek Indonesia. Kemudian teori yang

digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori pasar efisien (theory

market efficient). Fokus analisis penelitian ini ditekankan pada return saham. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode

pengumpulan data yang digunakan adalah metode Purpusive Judgement

Sampling, sehingga deperoleh data sebanyak 30 perusahaan sampel dari sektor

indeks LQ 45 dari tahun 2005 sampai dengan 2010. Metode yang digunakan

untuk uji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan Independent–Sample T Test

(Uji T Sample Independen).

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, secara statistik rata-rata return

pada bulan Januari dengan 11 bulan lainnya tidak memiliki perbedaan yang

signifikan dan dengan melihat hasil perhitungan return secara keseluruhan dari

tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 rata-rata return pada bulan Januari bukan

merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan 11 bulan lainnya sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi anomali January Effect di Bursa Efek Indonesia

seperti halnya di negara-negara maju lain.

Kata Kunci : Return, January Effect, Market Anomalies.

Page 4: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

4

Nama : Tomi Wardoyo

NPM : 0641031109

No. Telp. : 085269714262

Pembimbing I : Dr. Einde Evana S.E., M.Si., Akt.

Pembimbing II : Ninuk Dewi K., S.E., M.Si., Akt.

Page 5: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

5

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah pasar modal tentu sudah tidak terdengar asing lagi bagi sebagian besar

masyarakat di Indonesia saat ini terlebih bagi dunia usaha. Pasar modal adalah

tempat untuk mempertemukan permintaan dan penawaran sekuritas jangka

panjang baik yang bentuk modal sendiri (saham) maupun obligasi baik yang

diterbitkan pemerintah atau oleh perusahaan swasta. Pasar modal merupakan

salah satu media yang menghubungkan setiap kalangan secara global yang

memiliki tujuan dan kepentingan masing-masing. Bagi dunia usaha sudah tentu

pasar modal merupakan salah satu media yang digunakan untuk mengembangkan

dan memajukan perusahaan dengan lebih terbuka, sehat, dan profesional.

Sedangkan bagi para investor pasar modal merupakan alternatif investasi yang

mampu memberikan keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui

informasi yang tersedia.

Keberadaan pasar modal di Indonesia ternyata cukup memberikan maanfaat yang

cukup signifikan. Hal ini terlihat dalam beberapa waktu terakhir nampak pasar

modal indonesia telah menunjukan perkembangan yang cukup menggairahkan.

Hal ini tentu saja berdampak pula pada peningkatan jumlah investor yang tertarik

untuk melakukan investasi di pasar modal Indonesia seiring dengan

perkembangan yang cukup menggairahkan tersebut. Dalam praktiknya, investor

menggunakan informasi sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan

keputusan investasi. Ketersediaan informasi yang benar, dapat dipercaya, lengkap

dan tepat waktu memungkinkan investor dapat mengambil keputusan dan

menyusun strategi investasi secara rasional.

Terkait dengan hal tersebut Fama (1970) dalam Gumanti dan Utami (2002)

menyatakan pasar modal yang efisien adalah sebagai “Salah satu pasar harga

yang selalu mencerminkan informasi yang tersedia secara penuh”. Suatu pasar

dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun

Page 6: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

6

investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi

perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan

cerminan dari informasi yang ada.

Namun pada kenyataannya kemudian muncul suatu penyimpangan-

penyimpangan yang melanggar konsep dari pasar efisien. Apa yang seharusnya

tidak terjadi di pasar efisien ini kemudian secara terus-menerus hadir dan

memberikan dampak yang cukup besar di pasar modal, hal ini disebut sebagai

anomali pasar (market anomalies). Anomali pasar mengindikasikan adanya

abnormal return yang diperoleh investor. Anomali tersebut melanggar konsep

efisiensi pasar yang menyebabkan return tidak random, karena dapat diprediksi

berdasarkan kejadian atau pengaruh kalender tertentu Delia (2009).

Dalam dunia investasi saham terdapat suatu fenomena mengenai kenaikan harga

saham pada bulan Januari, yang dikenal dengan istilah January Effect. Kenaikan

tersebut diduga karena adanya peningkatan pembelian oleh para investor yang

telah melakukan penjualan saham pada Desember dalam rangka mengurangi pajak

atau merealisasikan capital gain. Efek januari (January Effect) merupakan bagian

dari anomali musiman. Anomali ini menyebutkan bahwa harga saham cenderung

naik pada bulan januari atau return saham secara signifikan positif pada bulan

januari. Penelitian mengenai January Effect sudah banyak dilakukan di bursa

negara negara maju maupun berkembang. Hasil penelitian tersebut membuktikan

bahwa January Effect banyak terjadi di bursa-bursa dunia. Fenomena January

Effect merupakan bahan kajian yang cukup menarik bagi setiap kalangan terutama

bagi kalangan akademisi.

Cukup banyak peneltian-penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan

secara empiris apakah January Effect memang terjadi di pasar modal ataukah

hanya sekedar wacana belaka. Sampai dengan sekarang berbagai pendapat yang

mendukung maupun yang membantah akan adanya fenomena January Effect di

pasar modal masih terus berlanjut. Salah satu acuan teori yang sering kali

digunakan untuk menjelaskan fenomena ini adalah teori pasar efisien (theory

Page 7: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

7

market efficient) yang petama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama

(1970).

Berbagai hasil penelitian yang sangat beragam mengenai pola return saham yang

dihasilkan dari penelitian terdahulu baik di pasar modal luar negeri maupun

penelitian di Bursa Efek Indonesia menjadi bahan kajian yang cukup menarik

untuk diteliti. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang

“Pengujian Fenomena January Effect di Bursa Efek Indonesia”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

“Apakah fenomena January Efect terjadi di Bursa Efek Indonesia, dimana return

saham pada bulan Januari adalah yang tertinggi dibandingkan dengan return pada

bulan-bulan lainnya?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Untuk menguji apakah fenomena January Effect terjadi di Bursa Efek

Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Investor

Sebagai bahan pertimbangan dan rekomendasi dalam melakukan

keputusan dalam melakukan perdagangan di Bursa Efek Indonesia.

b. Bagi Akademisi

penelitian diharapkan dapat dijadikan dukungan empiris berkaitan

dengan penelitian sejenis.

Page 8: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

8

II. KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Definisi Efisiensi Pasar

Secara umum efisiensi pasar (market efisiensi)1 didefinisikan oleh Beaver (1989)

dalam Jogiyanto (2007) sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan

informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa

macam definisi, yaitu definisi efisiensi pasar berdasarkan akurasi ekspektasi

harga, definisi efisiensi pasar berdasarkan distribusi informasi dan, definisi

efisiensi pasar berdasarkan proses dinamik.

B. Bentuk-bentuk Efisiensi Pasar

Bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersedian informasinya dan dari

segi kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis

dari informasi yang tersedia. Pasar efisien yang ditinjau dari sudut informasinya

disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market),

sedangkan pasar efisien yang ditinjau dari sudut kecanggihan pelaku pasar dalam

pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang tersedia disebut dengan

efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).

B.1 Efisiensi Pasar Secara Informasi

Fama (1970) dalam Jogiyanto (2007) menyajikan tiga macam bentuk utama dari

efisiensi berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa

lalu, informasi sekarang yangdipublikasikan, dan informasi privat sebagai berikut.

a. Efisiensi Pasar Dalam Bentuk Lemah (Weak Form Efficiency)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah bila harga-harga dari sekuritas

mencerminkan (fully refflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini

merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk pasar secara lemah ini

1 Seluruh penjelasan mengenai efisiensi pasar dalam sub bab A-E diperoleh dari buku jogiyanto

(2007) yang berjudul “Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 2007”

Page 9: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

9

berkaitan dengan teori langkah acak (random walk teori) yang menyatakan

bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar

efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan

untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti, investor tidak dapat

menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan tidak

normal.

b. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong Form Efficiency)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga sekuritas

secara penuh mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang

dipblukasikan (all publicly available information) termasuk informasi yang

berada di laporan-laporan keuangan perusahaan emiten.

c. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form Efficiency)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekutitas secara

penuh mencerminkan (fully refect) semua informasi yang tersedia termasuk

informasi yang privat/tidak dipublikasikan (privat information). Jika pasar

efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari

investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return)

karena mempunyai informasi privat.

B.2 Efisiensi Pasar Secara Keputusan

Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan efisiensi pasar bentuk setengah

kuat menurut versi fama. Perbedaannya adalah, jika efisiensi pasar secara

informasi hanya mempertimbangkan satu faktor saja, yaitu ketersediaan

informasi, maka efisiensi pasar secara keputusan mempertimbangkan dua faktor.

Yaitu ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar. Karena melibatkan

lebih banyak faktor dalam menentukan pasar efisien bentuk setengah kuat yang

lebih tinggi dari pasar efisien bentuk setengah kuat secara informasi.

Page 10: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

10

C. Implikasi Pasar Efisien

Implikasi langsung dari pasar efisien adalah tidak ada satupun kelpompok investor

yang dapat beat the market secara konsisten dengan menggunakan informasi yang

telah diketahui pasar, kecuali dengan mendapatkan keberuntungan (luck). Suatu

pasar efisien juga membawa implikasi negatif bagi banyak strategi investasi,

yaitu:

1. Dalam satu pasar efisien, penelitian dan penilaian ekuitas merupakan tugas

dengan biaya besar dan tidak menghasilkan keuntungan;

2. Dalam satu pasar efisien, strategi investasi yang paling baik adalah

divertivikasi acak dan indexing;

3. Dalam satu pasar efisien, strategi yang meminimalkan trading adalah

superior dibandingkan strategi yang memerlukan banyak trading.

Pasar efisien tidak mengimplikasikan hal-hal berikut.

1. Harga saham tidak dapat menyimpang dari nilai yang sesungguhnya. Pada

kenyataannya terdapat penyimpangan besar dari nilai yang sesungguhnya.

Hanya, penyimpangan-penyimpangan tersebut terjadi secara acak.

2. Tidak ada satupun investor beat the market pada jangka waktu apapun.

Kenyataannya, sekitar setengah investor seharusnya beat the market pada

periode waktu manapun.

3. Tidak ada satupun kelompok investor beat the market dalam jangka

panjang. Dengan jumlah investor dalam pasar uang, hukum probabilitas

menyatakan terdapat sejumlah besar investor mengalahkan pasar secara

secara konsisten dalam jangka panjang, bukan karena strategi investasi,

melainkan karena mereka beruntung.

D. Kondisi-kondisi Pasar Efisien dan Pasar yang Tidak Efisien

Terdapat beberapa kondisi yang ada dalam pasar efisien.

Page 11: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

11

1. Investor adalah penerima harga (Price Takers), yang berarti bahwa sebagai

pelaku pasar, investor seorang diri tidak dapat mempengaruhi harga dari suatu

sekuritas.

2. Informasi tersedia secara luas kepada semua pelaku pasar pada saat yang

bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi tersebut murah.

3. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap pengumuman

informasi sifatnya random satu dengan yang lainnya. Informasi dihasilkan

secara random mempunyai arti bahwa investor tidak dapat memprediksi kapan

emiten akan mengumumkan informasi yang baru.

4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh dan cepat,

sehingga harga dari sekuritas berubah dengan semestinya dan mencerminkan

informasi tersebut untuk mencapai keseimbanganyang baru. Kondisi ini dapat

terjadi jika pelaku pasar merupakan individu-individu yang canggih

(soppisticated), yang mampu memahami dan menginterpretasikan informasi

dengan cepat dan baik.

Sebaliknya, pasar dapat menjadi tidak efisien jika kondisi-kondisi berikut terjadi.

1. Terdapat sejumlah kecil pelaku pasar yang dapat mempengaruhi harga

sekuritas.

2. Harga dari informasi adalah mahal dan terdapat akses yang tidak seragam

antara pelaku pasar yang satu dan yang lainnya terhadap suatu informasi yang

sama.

3. Informasi yang disebarkan dapat diprediksi dengan baik oleh sebgian pelaku

pasar.

4. Investor adalah individual-individual yang lugas (naive investor) dan tidak

canggih (unsophisticated investor). Untuk pasar yang tidak efisien, masih

banyak investor yang bereaksi terhadap informasi secara lugas (naive fashion),

karena mereka mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengartikan dan

menginterpretasikan informasi yang diterima . Karena mereka tidak canggih ,

Page 12: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

12

maka seringkali mereka melakukan keputusan yang salah yang akibatnya

sekuritas yang bersangkutan dinilai secara tidak tepat seringkali untuk

informasi – informasi yang harus diintrepesikan (misalnya informasi tentang

perubahan prosedur akuntasi), pasar tampaknya tersesat (fooled) oleh

informasi tersebut.

E. Pengujian Efisiensi Pasar

Ide pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam suatu hipotesis yang disebut

dengan hipotesis pasar efisien (efficient market hypotesis). Perlu dilakukan

pengujian secara empiris untuk masing-masing bentuk efisiensi pasar, untuk

mengetahui kebenaran hipotesis ini. Fama (1970) dalam jogiyanto (2007)

membagi pengujian efisiensi pasar menjadi tiga katagori yang dihubungkan

dengan bentuk efisiensi pasarnya sebagai berikut.

1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak form test), yaitu seberapa kuat

informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan.

2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi strong form test), yaitu

seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang

dipublikasikan.

3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong form test), yaitu untuk menjawab

pertanyaan apakah investor mempunyai informasi perivat yang tidak

terefleksi diharga sekuritas.

Diartikel selanjutnya, fama (1991) dalam Jogiyanto (2007) mengusulkan untuk

merubah ketiga macam katagori pengujian bentuk fisiensi pasar diatas sebagai

berikut ini.

1. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk lemah diganti menjadi

pengujian-pengujian terhadap pendugaan return (test for return

predictability).

2. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat diganti menjadi

studi-studi peristiwa (event studies).

Page 13: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

13

3. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk kuat diganti menjadi menjadi

pengujian-pengujian terhadap informasi privat (test for privat

information).

E.1 Pengujian-pengujian Terhadap Pendugaan Return (Test for Return

Predictability)

Sebelum tahun 1970, pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah difokuskan

kepada prediksi return atau harga masa lalu. Jika hipotesis pasar efisien benar,

maka perubahan harga masa lalu tidak berhubungan dengan harga sekuritas

sekarang, dan tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga atau return

sekuritas. Oleh karena itu, pengujian efisiensi pasar bentuk lemah melibatkan

pertanyaan apakah informasi yang terkandung dalam harga-harga sekuritas

masa lalu sudah secara penuh mencerminkan harga sekarang. Hipotesis untuk

menguji bentuk lemah ini berhubungan dengan hipotesis langkah acak

(random walk hypotesis). Jika harga-harga mengikuti pola langkah acak

(random walk), maka perubahan harga dari waktu kewaktu sifatnya adalah

random atau acak yang independen. Ini berarti , perubahan harga hari ini tidak

ada hubungannya dengan perubahan harga kemarin atau harga-harga

sebelumnya. Pengujian efisiensi bentuk lemah ini dapat dilkukan dengan cara

pengujian statistik atau dengan cara pengujian menggunakan aturan-aturan

teknis (technical trading rules).

E.2 Studi Peristiwa (Event Studies)

Studi peristiwa (event studies) yang informasinya dipublikasikan sebagai satu

pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan

informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga

digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Pengujian

kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat rekasi dari suatu

pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information

content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman

tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya

perubahan harga dari sekuritas bersangkutan.

Page 14: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

14

E.3 Pengujian Informasi Privat (Test Private Information)

Pengujian informasi perivat merupakan pengujian pasar efisien bentuk kuat.

Terdapat permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk kuat,

Permasalahannya adalah informasi privat yang akan diuji merupakan

informasi yang tidak dapat diobservasi secara langsung. Oleh karena itu,

pengujian ini harus dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan

proksi. Proksi yang digunakan adalah return yang diperoleh dari corporate

insider dan reksadana dianggap mempunyai informasi privat didalam

perdagangan sekuritas.

F. Anomali Pasar (market anomalies)

Dalam membahas pengujian pasar efisien2, maka harus juga membahas

tentang adanya ketidak-teraturan (anomali) yang ada yang terkait dengan

hipotesis pasar efisien. Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari fenomena

yang ada di pasar. Pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada

bilamana dianggap bahwa pasar efisien benar-benar ada. Artinya, suatu

peristiwa (event) dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal return.

Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk memperoleh abnormal

return dengan mengandalkan suatu peristiwa tertentu. Anomali yang ada,

tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja, tetapi

ditemukan pada bentuk pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya

anomali di pasar modal muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun

kebanyakan ditemukan pada bentuk efisien semi-kuat (semi strong). Pengujian

berbasis ada tidaknya anomali menggunakan model pendekatan uji ke

belakang (back tested method). Pada model pendekatan ini peneliti melakukan

pengujian untuk menjawab pertanyaan bagaimana harga historis (hystorical

price data) bergerak (berubah) sebagai konsekuensi dari adanya kejadian atau

pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti akan adanya anomali

pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya, beberapa penelitian

harus memiliki kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Dalam

2 Penjelasan mengenai Anomali Pasar dalam sub bab F diperoleh dari Jurnal Akuntansi &

Keuangan Gumanti, Tatang Ary dan Elok Sri Utami. 2002 yang berjudul “Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya”

Page 15: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

15

teori keuangan, dikenal sedikitnya empat macam anomali pasar. Keempat

anomali tersebut adalah anomali perusahaan (firm anomalies), anomali

musiman (seasonal anomalies), anomali peristiwa atau kejadian (event

anomalies), dan anomali akuntansi (accounting anomalies).

1. Anomali Peristiwa (Event Anomalies)

a. Analysts’s recommendation anomaly, yaitu semakin banyak analis

merekomendasi untuk membeli suatu saham, semakin tinggi peluang

harga akan turun;

b. Insider Trading Anomaly, yaitu semakin banyak saham yang dibeli oleh

insider, semakin tinggi kemungkinan harga naik;

c. Listings Anomaly, yaitu harga sekuritas cenderung naik setelah perusahaan

mengumumkan akan melakukan pencatatan saham dibursa dan;

d. Value Line/Rating Change Anomaly, yaitu harga sekutitas akan terus naik

setelah value line menempatkan rating perusahaan pada urutan tertinggi.

2. Anomali Musiman (Seasonal Anomalies), terdiri dari:

a. Jannuary Effect, yaitu harga sekuritas cenderung naik di bulan Januari

khususnya di hari-hari pertama;

b. Week-end Effect, yaitu harga sekuritas cenderung naik hari jum’at;

c. Monday Effect, yaitu harga sekuritas cenderung turun hari Senin;

d. Time of Effect, yaitu harga sekuritas cenderung naik di 45 menit pertama

dan 15 menit terakhir perdagangan;

e. End of Month Effect, yaitu harga sekuritas cenderung naik di hari-hari

akhir setiap bulan;

f. Seasonal Effect, yaitu saham, yaitu saham perusahaan dengan penjualan

musiman tinggi cenderung naik selama musim ramai dan;

g. Holidays Effect, yairu ditemukan return positif pada hari terakhir sebelum

liburan.

3. Anomali Perusahaan (Firm Anomali), terdiri dari:

a. Size Anomaly, yaitu return pada perusahaan kecil cenderung lebih beasar

walaupun sudah disesuaikan dengan resiko;

b. Closed-end Mutual Fund, yaitu return pada close-end funds yang dijual

dengan potongan cenderung lebih tinggi;

Page 16: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

16

c. Neglect, yaitu perusahaan yang tidak diikuti oleh banyak analis cenderung

menghasilkan return lebih tinggi dan;

d. Institutional Holdings, yaitu perusahaan yang dimiliki oleh sedikit institusi

cenderung memiliki return lebih tinggi.

4. Anomali Akuntansi (Accounting Anomalies), terdiri dari :

a. Price Earnings Ratio Anomaly, yaitu saham dengan P/E ratio rendah

cenderung memiliki return yang lebih tinggi;

b. Earnings Surprise, yaitu saham dengan capaian earning lebih tinggi dari

yang diperkirakan cenderung mengalami peningkatan harga;

c. Price to Sales Anomaly, yaitu jika rasionya rendah cenderung berkinerja

lebih baik

d. Price to Book Anomaly, yaitu jika rasionya rendah cenderung berkinerja

lebih baik;

e. Dividend Yield Anomaly, yaitu jika yield-nya tinggi cenderung berkinerja

lebih baik dan;

f. Earning Momentum Anomaly, yaitu saham perusahaan yang tingkat

pertumbuhan earnings-nya meningkat cenderung berkinerja lebih baik.

G. Studi-studi Mengenai Efek Januari (January Effect)

Penelitian mengenai January effect pertama kali dilakukan oleh Rozeff dan Kinney

(1976) yang mengemukakan bahwa rata-rata return di bulan januari lebih tinggi

dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya selama periode 1904-1974 yang dapat terlihat

dalam tabel berikut.

Tabel 2.1 Monthly Average Return in U.S Stock Market Over

Years Jan Feb Mar Apr May June July Aug Sep Oct Nov Dec Average

1904-28 1,30% -,97% ,17% 1,22% ,33% -,58% ,90% 1,02% 1,01% ,42% 1,27% ,10% ,52%

1929-40 6,63% 1,91% -5,28% ,80% -3,31% 4,03% 4,97% 4,87% -5,10% -5,10% -1,23% -3,14% ,19%

1941-74 3,91% ,56% 1,42% ,16% ,17% -,63% 1,53% ,56% ,02% ,85% 1.00% 2,01% ,96%

1904-74 3,48% ,26% -,16% ,63% -,37% ,18% 1,90% 1,46% -,52% ,07% ,71% ,47% ,68%

SOURCE: Michael S. Rozeff and William R. Kinney Jr., “Capital Market seasonality: The Case Of Stock

Return,” Journal of Financial Economics 3, no.4 (October 1776):388, Table 1

Page 17: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

17

Kemudian Keim (1983) yang melakukan pnelitian terhadap indeks Dow Jones

dan indeks S&P menjelaskan bahwa selama periode penelitian terjadi kenaikan

harga saham secara keseluruhan pada Januari di kedua indeks tersebut. Hasil

penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa saham berkapitalisasi kecil

memberikan return lebih tinggi dibandingkan saham berkapitalisasi besar.

Fenomena January Effect secara statistik dijelaskan terjadi karena adanya pola

yang berulang hampir setiap tahun. Dengan adanya suatu pola yang berulang

hampir setiap tahun tersebut banyak investor yang memanfaatkannya sebagai

strategi untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya di bursa saham.

Hasil yang sama diungkapkan oleh Gultekin, Mustafa N. dan N. Bulent Gultekin

(1983) yang melakukan penelitian ditujuh belas negara yaitu Australia, Austria,

Belgia, Canada, Denmark, France, Germany, Italy, Japan, Netherlands, Norway,

Singapore, Spain, Sweden, Switzerland, United Kingdom dan, United States

bahwa return dibulan januari lebih tinggi dibandingkan dengan sebelas bulan

lainnya. Kemudian Lakonishok, Josef dan Seymour Smidt (1988) melakukan

penelitian yang sama mengenai pola musiman dengan menggunakan 90 tahun

data harian pada Dow Jones Industrial Average untuk menguji keberadaan pola

musiman tersebut. Dari hasil penelitian yang dilakukan mereka menemukan bukti

return anomali secara terus-menerus sekitar seminggu, sekitar pergantian bulan,

sekitar pergantian tahun, dan sekitar liburan.

Di Indonesia, penelitian mengenai January Effect masih beragam. Siswanto

(2001) yang melakukan penelitian mengenai Pengaruh Bulan Perdagangan

terhadap return saham pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ selama

periode januari 1993 sampai dengan desember 1999 dengan menggunakan metode

box jenkins / ARIMA dan ANOVA meyimpulkan bahwa terdapat pengaruh bulan

perdagangan saham terhadap return saham, kemudian bulan perdagangan Januari

dan November berpengaruh positif terhadap return pasar. Lebih lanjut ditemukan

adanya perbedaan return saham pada tiap-tiap bulan perdagangan saham.

Agus (2007) yang melakukan penelitian mengenai January Effect dan Size Effect

periode 1998-2005 menyimpulkan bahwa hasil uji regresi berganda variabel

dummy menunjukkan hanya pada bulan Agustus saja yang mempunyai rata-rata

Page 18: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

18

return berbeda lebih kecil dari bulan Januari dan bulan Januari bukan merupakan

bulan dengan return tertinggi, sehingga tidak terbukti adanya efek Januari.

Oktavianus (2009) yang melakukan analisis anomali pasar hari perdagangan pada

return saham di bursa efek indonesia menyimpulkan bahwa dengan menggunakan

ANOVA menunjukan tidak terjadi efek bulan januari terhadap return saham

tahun 2008.

Kemudian Octavianti (2009) yang melakukan penelitian megenai analisis

fenomena January Effect terhadap return pasar di bursa efek Indonesia studi pada

indeks sektoral di bursa efek Indonesia Periode 2001-2008 menyimpulkan bahwa

fenomena January Effect terjadi selama periode penelitian ditandai dengan

adanya return pasar pada bulan Januari lebih tinggi dan signifikan pada beberapa

sektor dalam indeks sektoral. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasar modal

Indonesia belum termasuk pasar yang efisien dalam bentuk lemah, sebagai salah

satu indikatornya yaitu masih terdapat fenomena January Effect di Bursa Efek

Indonesia dimana return pasar dapat diprediksi berdasarkan pengaruh kalender

tertentu.

H. Perumusan Hipotesis

Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang prilaku fenomena atau

keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Hipotesis merupakan

jawaban sementara yang disusun yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui

penelitian yang akan dilakukan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Octavianti (2009) yang melakukan penelitian megenai analisis fenomena January

Effect terhadap return pasar di bursa efek Indonesia studi pada indeks sektoral di

bursa efek Indonesia Periode 2001-2008 menyimpulkan bahwa fenomena January

Effect terjadi selama periode penelitian ditandai dengan adanya return pasar pada

bulan Januari lebih tinggi dan signifikan pada beberapa sektor dalam indeks

sektoral. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka hipotesis atau jawaban sementara

atas permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : January Effect tidak terjadi di Bursa Efek Indonesia.

H1 : January Effect terjadi di Bursa Efek Indonesia.

Page 19: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

19

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Pemilihan Sampel.

Ruang lingkup penelitian ini adalah kelompok saham indeks LQ45 di Bursa Efek

Indonesia selama periode pengamatan yaitu dari periode Januari 2005 sampai

dengan Desember 2010. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah

metode Purpusive Judgement Sampling. Purpusive Judgement Sampling adalah

pemilihan sample secara tidak acak yang informasinya dengan menggunakan

pertimbangan tertentu dan disesuaikan dengan tujuan atas masalah. Pengambilan

sampel dilakukan secara bertahap dengan memilih perusahaan-perusahaan yang

paling eksis di sektor indeks LQ 45 selama periode pengamatan yaitu dari periode

Januari 2005 sampai dengan Desember 2010. Berdasarkan hal tersebut penulis

memutuskan untuk mengambil sampel sebanyak 30 perusahaan.

B. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan merupakan jenis data kuantitatif, yaitu data yang berwujud

angka-angka yang kemudian diolah dan diinterpretasikan untuk memperoleh

makna dari data tersebut. Data yang dikumpulkan meliputi nama-nama emiten

dan data harga saham harian selama periode pengamatan yaitu dari periode

Januari 2005 sampai dengan Desember 2010. Untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder yang

diperoleh dengan mengunduh data historis dari situs www.yahoofinance.com dan

sumber lain yang mendukung penelitian ini. Fokus analisis penelitian ini

ditekankan pada return saham.

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel peneltian yaitu return saham

yang nantinya akan diuji perbandingan rata-ratanya antara rata-rata return pada

bulan januari dengan return pada 11 bulan lainnya. Mula-mula return dihitung

berdasarkan data harga saham harian pada saat harga penutupan (closing price).

Return (Rit) dihitung berdasarkan selisih antara harga saham pada periode tertentu

Page 20: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

20

(Pt) dengan harga saham pada periode lalu (Pt-1), dibagi dengan harga saham pada

periode yang lalu. Return saham i (Rit) dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

1-t

1-tt

it

P

P-P R

Keterangan:

Rit : Return saham perusahaan i.

Pt : Harga saham penutupan pada periode t.

Pt-1 : Harga saham penutupan pada periode t-1.

Setelah didapatkan hasil dari return harian tersebut kemudian hasil tersebut dirata-

ratakan untuk setiap bulannya dengan rumus sebagai berikut (Jogiyanto,2007).

n

RnR4....R3R2R1 R

t

Keterangan:

Rt : Rata-rata return saham harian pada bulan t.

R1....Rn : Return saham harian pada bulan t.

n : Jumlah hari pengamatan dalam satu bulan.

Setelah melakukan perhitungan tersebut kemudian baru dilakukan proses analisis

lebih lanjut.

D. Pengujian Hipotesis

Olah data statistik akan dilakukan dengan uji beda untuk mengetahui adanya

perbedaan return yang cukup signifikan ataukah tidak antara bulan Januari dengan

11 bulan lainnya selama periode penelitian. Metode yang digunakan untuk uji

hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan Independent–Sample T Test (Uji T

Sampel Independen). Sampel independen (bebas) adalah metode yang digunakan

untuk menguji kesamaan rata rata dari dua populasi yang bersifat independen.

Sebelum melakukan uji hipotesis dengan Independent–Sample T Test, data yang

digunakan harus memenuhi asumsi sebagai berikut:

Page 21: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

21

1. Data

Data yang digunakan harus integer (data katagori) dan jenis variabel harus

kuantitatif.

2. Asumsi Normalitas

Data harus berdistribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria sebagai berikut.

1. Jika Asymp. Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Jika Asymp. Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Selain dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, analisis deteksi

normalitas juga dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada

sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah (Santosa,

2004) dalam Agus (2007):

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

E. Kerangka Peneltian

Harga Saham

(Closing Price)

Return Saham Harian

1-t

1-tt

it

P

P-P R

Return Saham Perbulan

n

RnR4....R3R2R1 R

t

Analisis Uji Beda

Independent–Sample T Test

Simpulan dan Saran

Page 22: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

22

IV. PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis terhadap hipotesis yang telah

dirumuskan. Penelitian ini meneliti January Effect pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada periode penelitian 2005-2010. Analisis ini berupa hasil statistik yang

merupakan hasil dari serangkaian prosedur penelitian dengan menggunakan

asumsi-asumsi yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Uji hipotesis

dilakukan dengan menggunakan analisis Independent–Sample T Test (Uji T

Sampel Independen) yang kemudian akan dijelaskan secara deskriptif.

A. Asumsi Normalitas

Data harus berdistribusi normal.Uji normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika Asymp. Sig. > 0,05 maka data berdistribusi normal.

2. Jika Asymp. Sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Return

N 360

Normal Parametersa,,b

Mean .000882

Std. Deviation .0066612

Most Extreme Differences Absolute .205

Positive .167

Negative -.205

Kolmogorov-Smirnov Z 3.884

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

didapatkan hasil Asymp. Sig. Bernilai 0,000 < 0.05 artinya bahwa data

berdistribusi normal. Selain dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov,

Page 23: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

23

analisis deteksi normalitas juga dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan adalah

(Santosa, 2004) dalam Agus (2007):

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.1

Grafik Uji Normalitas

B. Pengujian Hipotesis

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek Januari terhadap return

saham-saham di BEI dengan melakukan perbandingan antara rata-rata return

bulan Januari dengan 11 bulan lainnya apakah cukup signifikan ataukah tidak

perbedaan tersebut selama periode penelitian. Analisis dilakukan pada periode

penelitian dari tahun 2005 sampai dengan 2010 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2

Group Statistics

Bulan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Return Januari 30 .001207 .0029241 .0005339

Feb_Des 330 .000853 .0069031 .0003800

Page 24: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

24

Dari output SPSS pada tabel group statistics terlihat adanya perbedaan rata-rata

return antara bulan Januari dengan 11 bulan lainnya. Pada bulan Januari rata-rata

return secara keseluruhan adalah sebesar 0.001207 sedangkan untuk bulan

Jebruari sampai dengan Desember rata-rata return secara keseluruhan adalah

sebesar 0,000853. Hal ini berarti rata-rata return untuk bulan Januari lebih tinggi

sebesar 0,000354 dibandingkan dengan rata-rata return secara keseluruhan pada

bulan Februari sampai dengan Desember. Kemudian dari hasil tersebut akan

dilanjutkan pada bagian kedua dari output untuk mengetahui apakah perbedaan

antara return secara keseluruhan pada bulan Januari dan 11 bulan lainnya berbeda

secara signifikan (jelas dan nyata) ataukah tidak.

Tabel 4.3

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Return Equal

variances

assumed

.679 .410 .278 358 .781 .0003539 .0012719 -.0021473 .0028552

Equal

variances not

assumed

.540 64.374 .591 .0003539 .0006553 -.0009550 .0016629

Dari tabel 4.3 pertama yang akan kita lihat adalah nilai pada kolom Levene's Test

for Equality of Variances, untuk mengetahui apakah varian dari kedua populasi

bisa dianggap sama. Pada dasarnya uji t mengisyaratkan adanya kesamaan varians

dari dua populasi yang akan diuji. Dari tabel 4.3 pada kolom Levene's Test for

Equality of Variances terlihat bahwa F hitung dengan Equal Variance Assumed

adalah 0,679 dengan probabilitas 0,410. Karena probabilitas > 0,05 maka kedua

varians dari kedua populasi tersebut bisa dianggap sama.

Page 25: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

25

Kemudian setelah mengetahui bahwa varians dari kedua populasi tersebut bisa

dianggap sama maka untuk pengambilan keputusan yang kita lihat adalah baris

Equal Variance Assumed. Pada kolom t-test for Equality of Means terlihat hasil

Sig. (2-tailed) sebesar 0.781, untuk uji dua sisi probabilitasnya menjadi 0,781/2 =

0,390. Hal ini menunjukan bahwa perbedaan sebesar 0,0003539 yang dapat kita

lihat pada kolom mean difference tersebut dinilai tidak signifikan, karena nilai

Sig. (2-tailed) > 0.05. Dengan demikian secara statistik return secara keseluruhan

antara bulan Januari dengan 11 bulan lainnya tidak memiliki perbedaan yang

signfikan.

Tabel 4.4

Rata-rata Return Saham Perbulan 2005-2010

Bulan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata

Jan 0,0038 0,0039 0,0010 (0,0031) (0,0001) 0,0018 0,0012

Feb 0,0033 0,0017 0,0016 0,0015 0,0011 (0,0010) 0,0014

Maret 0,0046 0,0030 0,0022 (0,0050) 0,0042 0,0036 0,0021

April (0,0024) 0,0059 0,0046 (0,0017) 0,0153 0,0029 0,0041

Mei 0,0030 (0,0038) 0,0022 0,0062 0,0110 (0,0046) 0,0023

Juni 0,0020 (0,0016) 0,0037 (0,0015) 0,0027 0,0005 0,0010

Juli 0,0020 0,0028 0,0051 (0,0016) 0,0069 0,0005 0,0026

Agustus (0,0054) 0,0019 (0,0032) 0,0000 0,0013 (0,0000) (0,0009)

September 0,0023 0,0019 0,0045 (0,0093) 0,0031 0,0076 0,0017

Oktober 0,0002 0,0024 0,0086 (0,0583) (0,0021) 0,0021 (0,0078)

November 0,0006 0,0017 0,0027 (0,0042) (0,0006) (0,0019) (0,0003)

Desember 0,0043 0,0052 0,0016 0,0049 0,0020 0,0016 0,0033

Kemudian melihat data rata-rata return pada tabel 4.4 di atas terlihat bahwa rata-

rata secara keseluruhan return bulan Januari bukan merupakan yang tertinggi

dibandingkan return pada bulan-bulan lainnya. Bahkan pada beberapa tahun

penelitian terdapat return yang negatif pada bulan Januari yaitu pada tahun 2008

dan 2009. Secara keseluruhan hanya pada bulan Juni, Agustus, Oktober dan,

November saja yang memiliki return relatif lebih rendah dibandingkan dengan

bulan januari. Bila diperhatikan return tertinggi terjadi pada bulan April 2009

yang besarnya mencapai 0,0153 dan bahkan secara keseluruhan bulan April

merupakan bulan dengan rata-rata return tertinggi. Kemudian rata-rata return

terendah terjadi pada bulan Oktober 2008 yaitu sebesar -0,0583 bahkan secara

Page 26: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

26

keseluruhan bulan Oktober merupakan yang terendah dibandingkan dengan bulan-

bulan lainnya. Anjloknya nilai return saham pada bulan Oktober 2008

kemungkian besar disebabkan oleh krisis keuangan global yang bermula dari

krisis Subprime Morgage di Amerika Serikat yang kemudian meluas termasuk

Indonesia dan puncaknya terjadi pada bulan Oktober 2008. Anjloknya nilai return

tersebut akan sangat terlihat jelas bila kita melihat grafik return secara

keseluruhan sebagai berikut.

Gambar 4.2

Grafik Return Secara Keseluruhan

Pada hasil diatas terlihat secara jelas bahwa secara statistik rata-rata return pada

bulan Januari dengan 11 bulan lainnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan

dan dengan melihat hasil perhitungan return secara keseluruhan dari tahun 2005

sampai dengan tahun 2010 rata-rata return pada bulan Januari bukan merupakan

yang tertinggi dibandingkan dengan 11 bulan lainnya sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi anomali January Effect di Bursa Efek Indonesia seperti halnya

di negara-negara maju lain. Hasil empiris ini mendukung Agus (2007) dan

Oktavianus (2009) yang tidak menemukan adanya January Effect di Bursa Efek

Indonesia.

Page 27: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

27

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini meneliti January Effect pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

periode penelitian 2005-2010. Analisis ini berupa hasil statistik yang merupakan

hasil dari serangkaian prosedur penelitian dengan menggunakan formulasi-

formulasi yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Uji hipotesis dilakukan

dengan Independent–Sample T Test (Uji T Sample Independen) untuk mengetahui

adanya perbedaan return yang cukup signifikan ataukah tidak antara bulan Januari

dengan 11 bulan lainnya selama periode penelitian. Dari analisis terhadap hasil

penelitian January Effect di Bursa Efek Indonesia pada bab IV dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Rata-rata return untuk bulan januari lebih tinggi dibandingkan dengan rata-

rata return secara keseluruhan pada bulan februari sampai dengan desember

namun perbedaan tersebut dinilai tidak signifikan karena nilai Sig. (2-tailed) >

0.05. Kemudian melihat hasil perhitungan return secara keseluruhan dari

tahun 2005 sampai dengan 2010 return pada bulan Januari bukan merupakan

yang tertinggi dibandingkan return pada bulan-bulan lainnya sehingga

disimpulkan bahwa tidak terjadi adanya anomali January Effect di Bursa Efek

Indonesia.

2. Return tertinggi terjadi pada bulan April 2009 yang besarnya mencapai

0,0153. Kemudian rata-rata return terendah terjadi pada bulan Oktober 2008

yaitu sebesar -0,0583.

B. Saran

1. Investor sebaiknya tidak terlalu bergantung pada momen January Effect dalam

mengambil keputusan investasi tetapi harus tetap memperhatikan kinerja

saham dan fundamental perusahaan emiten guna melakukan pengambilan

keputusan terbaik terhadap portofolio sahamnya.

Page 28: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

28

2. Penelitian ini mempunyai keterbatasan pada periode penelitian dan

pembentukan sampel. Pada penelitian ini periode yang diambil yaitu 6 tahun

dari tahun 2005-2010 dan sampel yang diambil adalah 30 perusahaan. Bagi

peneliti selanjutnya akan lebih baik jika periode penelitian diperpanjang dan

menambahkan jumlah sampel penelitian agar hasil dari penelitian lebih akurat.

3. Penelitian ini menggunakan Independent–Sample T Test (Uji T Sample

Independen) dan analisis secara deskriptif dari hasil perhitungan return

perbulan selama periode penelitian untuk menganalisis January Effect.

Untuk penelitian yang akan datang diharapkan dapat menggunakan model

dan variabel yang lain sehingga dapat melengkapi dan mengembangkan hasil

dari penelitian ini.

Page 29: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

29

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, Anup and Kishore Tandon, 1994. Anomalies or illusions? Evidence

from stock markets in eighteen countries, Journal of International Money

and Finance, Volume 13, Issue 1, February 1994, Pages 83-106.

Gultekin, Mustafa N. and N. Bulent Gultekin, 1983. Stock Market Seasonality:

International Evidence, Journal of Financial Economics, Volume 12, Issue

4, December 1983, Pages 469-481.

Gumanti, Tatang Ary dan Elok Sri Utami. 2002. Bentuk Pasar Efisien dan

Pengujiannya, Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 4, No.1, p54-66.

Hartono, Jogianto, 2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi 2007.

BPFE. Jogjakarta.

Jack C. Francis and Paser Ibbotson, 2002. Investment a Global Perspective.

Prentice Hall. New Jersey.

Keim, Donald B., 1983. Size-related anomalies and stock return seasonality :

Further empirical evidence, Journal of Financial Economics, Volume 12,

Issue 1, June 1983, Pages 13-32.

Lakonishok, Josef and Seymour Smidt, 1988. Are seasonal anomalies real? A

ninety-year perspective, The Review of Financial Studies, Vol. 1, No. 4.

(Winter, 1988), pp. 403-425.

Pandiangan, Oktavianus, 2009. Analisis Anomali Pasar Hari Perdagangan Pada

Return Saham di Bursa Efek Indonesia, Skripsi. Universitas Sumatra

Utara. Medan.

Pratisto, Arif, 2010. Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17.Elex Media

Komputindo. Jakarta.

Pratomo, Agus Wahyu, 2007. January Effect dan Size Effect Pada Bursa Efek

Jakarta (BEJ) Periode 1998-2005, Tesis. Universitas Diponegoro..

Semarang.

Rozeff, Michael S. and William R. Kinney, Jr., 1976. Capital Market Seasonality:

The Case of Stock Returns, Journal of Financial Economics, Volume 3,

Issue 4, October 1976, Pages 379-402.

Page 30: PENGUJIAN FENOMENA JANUARY EFFECT DI BURSA EFEK …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/27042012-0641031109.pdf · A. Definisi Efisiensi Pasar Secara umum efisiensi pasar (market

30

Silaban, Delia Tika, 2009. Pengujian Fenomena Efek Senin (Monday Effect) di

Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007, Skripsi. Universitas Lampung.

Bandar Lampung.

Siswanto, Tomi, 2001. Pengaruh Bulan Perdagangan terhadap return saham (Studi

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ), Tesis. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Th. Octavianti P. B, 2009. Analisis fenomena january effect terhadap return pasar

di bursa efek Indonesia Studi pada indeks sektoral di bursa efek Indonesia

Periode 2001-2008, Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Universitas Lampung. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas

Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

www.duniainfestasi.com, diakses pada tanggal 5 September 2011 pukul 11.00

WIB.

www.wikipedia.org/wiki/pasar_modal, diakses pada tanggal 9 september 2011

pukul 19.30 WIB.

www.inilah.com, diakses pada tanggal 15 November 2011 pukul 19.00 WIB.

www.yahoofinance.com, diakses pada tanggal 20 September 2011 pukul 19.00 WIB