pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

25
TUGAS METALLURGI PENGGOLONGAN LOGAM (FERRO), NON LOGAM (NON FERRO), DAN META LOGAM (SEMI LOGAM) DISUSUN OLEH : SYLVESTER SARAGIH DBD 111 0105 JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA 2013

Upload: sylvester-saragih

Post on 22-Nov-2014

3.818 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

TUGAS METALLURGI

PENGGOLONGAN LOGAM (FERRO), NON LOGAM (NON

FERRO), DAN META LOGAM (SEMI LOGAM)

DISUSUN OLEH :

SYLVESTER SARAGIH DBD 111 0105

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2013

Page 2: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

1. PENGERTIAN LOGAM (FERRO)

Logam (ferro) adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur

karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang

mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur

dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen kerak bumi (mineral)

yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi.

Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk

konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.

Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu

dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng,

timah, timbel nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam

lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina,

iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium

(metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :

Dapat ditempa dan diubah bentuk

Penghantar panas dan listrik

Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan

patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan

liat (dapat ditarik).

Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi

murni, karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan

teknik adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh

luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).

Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C),

silicon (Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut

harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara

garis besar besi teknik terbagi menjadi :

a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.

Page 3: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.

c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.

Table jenis dan klasifikasi logam

no Klarifiskasi Jenis bentuk Pemakaian contoh dalam bangunan

1 Logam mulia Emas, perak dsb. Batangan Aksesoris, interior.

2 Logam setengah mulia

Air raksa cair Patri

3 Logam biasa berat >30 kg/dm3

Nikel, kobalt Butiran, batangan

Campuran baja, konstruksi luar beton

4 Logam biasa ringan <30 kg/dm3

Besi tuangPlumbum(timah hitam)

Plat blok Pengunci, pengantung landasan isolasi

5 Logam campuran Baja

Kuningan

Plat, profil, batangan, tempa, gelombang plat, blok

Hubungan dak standar dengan atap, kuda-kuda bangunan, jembatan, neraca, tulangan beton, dinding, lantaiPenggantung, kunci, kran.

     Table perubahan struktur logam

Sistem pengubahan Cara Hasil

Pemanasan Logam dipanaskan, kemudian

dibiarkan dingin dengan sendirinya

Struktur logam berbentuk baru

dan logam jadi lebih lemah

Pendinginan kejut Logam di panaskan, kemudian

didinginkan cepat dalamn air atau

oli

Menambah kekokohan

Page 4: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

Pengerasan Logam dipanaskan, kemudian

didingikan sedenikian rupa

sehingga pengerasan merata

Menambah kekerasan dan

ketajaman

Tempering Logam yang telah diperkeras

dipanaskan pada suhu 180o-300oC

Menambah elastisitas

Tempering kejut Logam yang telah diperkeras

dipanaskan pada suhu450o-700oC

Mempertinggi batas regang

Pelapisan nitrogen Pengerasan dilakukan dalam oven

dengan semprotan nitrogen

Memperkeras permukaan logam

dan daya tahan karat

Pelapisan karbon Pengerasan dilakukan dalam oven

dengan pelapisan karbon sehingga

mempengaruhi permukaan logam

Memperkeras tepi dan inti logam

tetap lunak

2. Pengertian Non Logam (Non Ferro)

Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara

kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis

ini disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis logam

ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum

digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin

berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan

bahan logam, menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan

berbagai alasan, mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai

peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-

bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.

Page 5: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing

memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam

yang satu dengan logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik

dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik

digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan

dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda

dari sifat asalnya.

Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang

mempunyai sifat-sifat, yaitu :

Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus

listrik (bahan isolasi)).

Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah

pecah (keramik)).

Macam-Macam Logam Ferro

Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian

seperti pada table dibawah ini :

Ikhtisar logam

Nama Komposisi Sifat Penggunaan

Besi tuang Campuran besi dan karbon (4%)

Rapuh, tidak dapat di tempa baik untuk dituand sukar diles

Alas mesin, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, cincin perak, meja datar

Besi tempa Campuran besi murni (99%) sedikit

Dapat ditempa, liat, Kait keran, landasan kerja plat, rantai

Page 6: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

besi rongsokan tidak dapat diruang jangkar

Baja lunak Campuran besi dan karbon (0,1%-0,3%)

Dapat ditempa, liat Mur, baut, pipa, sekrup

Baja karbon sedang Campuran besi dan karbon (0,4%-0,6%)

Lebih kenyal Poros, rel baja, paron

Baja karbon tinggi Campuran besi dan karbon (0,7%-1,5%)

Dapat ditempa, dapat disepuh, mudah ditempa

Perlengkapan mesin bubut, perlengkapan mesin frais, kikir, gergaji, pahat, tap, stempel

Baja cepat tinggi (HSS-High speed steel)

Baja karbon tinggi di tambah nikel/ kobalt, khrom / tungken

Rapuh, dapat disepuh, keras, dapat dimudakan, tahan suhu tinggi

Mesin bubut, mesin frals, mesin bor, dll

Pengaruh karbon terhadap sifat logam

Dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa

dan tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.

2. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa

dan dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.

3. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah

dituang (dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.

Pengaruh kadar zat arang dalam besi

1. Zat asam

Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat

lemas, selanjutnya 1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat

asam dalam udara dapat menyebabkan logam besi rusak.

Page 7: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

2. Oksid

Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid.

Batu besi magnet, magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan

70% (Rusia, Swedia, Amerika). Batu besi merah, hemafite(Fe2O3),

kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada, Spanyol, Inggris,

Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena dalam dapur

tinggi, zat asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.

3. Karbonat

Batu besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan

ini terdapat carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan

Fe 30 % sampai 40% (jerman, Austria)

4. Zat arang

Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat

dalam intan yang grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang,

arang kulit, arang kayu, arang batu (batu bara),dan lainnya. Dengan

menambah zat arang dalam besi, baik banyak atau sedikit. Maka akan

terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang yang mempunyai sifat-

sifat keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam murni,

tetapi terdapat dalam bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih

tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat pengotor.

Macam-Macam Logam Non Ferro

Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam

industry adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang

digunakan dalam industry adalah besi. Selain besi,logam yang penting

anatara lain: alumunium (Al), timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag),

seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam keadaan murni

ataupun dalam bentuk paduannya. Logam – logam tersebut harus

Page 8: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan

persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.

Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang

dapat digolongkan menjadi :

logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam

logam mulia/murni : emas, perak, platina

logam ringan : alumunium, barium, kalsium

logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram,

zirkonium

logam radio aktif : radium dan uranium.

1. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)

Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan

sedikit mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara

lain :sifat mekanik baik, tahan korosi, daya hantar listrik dan panas

lebih baik, mampu dikerjakan mesin, mudah disambung dengan solder

maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta dapat digosok dan

temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan dari logam

ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara 800°C-

900°C, seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam

keadaan panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes

dan dapat direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk

dalam keadaan panas sekitar 650°C, sedangkan dalam keadaan dingin

300°C-700°C. Kegunaan tembaga, yaitu alat-alat listrik, telepon dan

telegram, kawat listrik, refrigerator dan pipa-pipaketel serta tembaga

tidak bias digunakan untuk perabot masak.

Page 9: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

2. Mangan, Manganese (Mn)

Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin

memperbaiki sifat kekuatan tprik dan tahan aus serta baja perkakas

memperbaiki sifat tanah ukuran. Kegunaannya adalah sebagai

unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin

digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan

tahan aus. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk

pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.

3. Nikel, Nickolium (Ni)

Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C

dengan kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin

atau panas dan tahan korosi. Bijih Nickel mengandung 2,5 %

Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian

besar terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan

sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum.

Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai

Sulfida. Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik

dan alat-alat kedokteran.

4. Uranium(U)

Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat

dan ductile mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras.

Kegunaannya untuk bahan amunisi dan persenjataan.

Page 10: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

5. Alumunium (Al)

Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis

logam ringan (BD 2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah

dikerjakan/ dituang, penghantar panas, tahan karat dan non

magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan,

alat-alat rumah tangga, mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil

kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta pembuatan

mesin motor dan kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam

yaitu: alumunium tuangan mempunyai kekuatan tarik sebesar

10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan alumunium tempa

mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya

3-5%.

6. Magnesium(Mg)

Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat

mengkilap dengan titik cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai

bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama dengan

Aluminium.

Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup

melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara

lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110

N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan

hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak

dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya

adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai

unsure paduan non fero.

Page 11: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

7. Kobalt (Co)

Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki

titik cair 1490ºC dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh

bersama unsur Nickel serta element-element mineral tertentu dan

dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.

Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi

keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu

dengan baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan

pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.

8. Timah Putih, Tin, Stannum (Sn)

Timah putih (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap,

sangat lembek dengan titik cair yang rendah yakni 232ºC. Sifat-

sifatnya yaitu titik cair rendah 232°C, BD rendah 7,3, tahan

terhadap udara lembab, kekerasan dan kekuatan sangat rendah dan

tergolong logam lunak serta daya tahan korosi cukup tinggi.

Kekuatan timah putih untuk pembungkus pipa-pipa/tabung yang

dapat dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran yang

dapat dibuat kaleng makanan.

9. Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)

Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu

=11,3 kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator

anti radiasi Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa

Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena” dengan kadar

yang sangat kecil. Sifat-sifat timah hitam adalah berwarna kebiru-

biruan, agak lunak, mudah dituang, disolder, dan dilas (dengan api

Page 12: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan dingin dan

panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair

274°C sangat tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya

adalah sebagai penutup atap , pipa saluran, pembungkus barang

kesenian dari gelas, pembuatan penyehat, alat-alat dan saluran

dalam industri kimia.

10. Wolfrom, Tungsten (W)

Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna

kelabu, sangat keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi

ulet dan liat pada Temperatur tinggi. Sifat-sifat wolfrom adalah

keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk didih 5900°C, dapat

digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas,

akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya.

Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung

electron dan bidang kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu,

elektroda, pegas, unsure pemanas dan tabung sinar X.

11. Seng, Zincum (Zn)

Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki

titik cair 419ºC, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi

rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperature

pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature

ini masih baik dan mudah untuk dikerjakan.Seng terdapat dialam

terikat secara kimia secara di dalam bijih (asam belerang atau asam

arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang dan seng

karbonat (Galmei). Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda

BD 7,1 dengan titk cair 149°C. dan pada suhu 130°C-150°C seng

Page 13: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling serta tahan

korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja dengan

jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk

melapisi besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan benda

dengan jalan disemprotkan membuat elemen-elemen listrik dan

bahan baku pembuat cat. Bila dipadu dengan alumunium,

magnesium dan tembaga yang disebut dengan samak,

dipergunakan untuk membuat alat-alat bagian mobil seperti pintu

dan karburator.

12. Khrom, Chromium (Cr)

Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut

khromit (FeO.Cr2O3). Bijih khromit berwarna hitam

mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang berwarna

putih kebiruan lebih keras daripada kaca tapi rapuh. Sifat-sifat

fisika dari khrom adalah titik lebur 1550°C dengan titik didih

2477°C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut dalam asam-

asam seperti asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk

unsure paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin, memperbaiki

kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan unsure paduan dalam baja

perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan khrom

sebagai unsure pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan

tahanan. Untuk paduan dengan besi (ferro-khrom), untuk logam

paduan nikhrom yang disebut khromel yang mempunyai tahanan

listrik yang sangat tinggi, unsure paduan baja konstruksi dan baja

mesin, untuk baja perkakas.

Page 14: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

13. Boron (B)

Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat

keras dan tahan terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian Boron

termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan

dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau

logam langka (rare-metal). Boron tidak digunakan sebagai element

akan tetapi Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies,

Nozle untuk Injection moulding, pivot serta permukaan bearing.

Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya

dilakukan dengan proses Sintering.

14. Cadmium (Cd)

Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya

sangat lunak dan lembek dengan titik cair hanya 321ºC. Sebagai

bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan Seng. Endapan pekat

dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan

Seng (Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki titik

cair rendah serta bahan tambah pada Tembaga. Yang penting

dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelindung

pada Baja atau Kuningan (Brasses).

15. Iridium (Ir)

Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari

kelompok Platinum yang memiliki titik cair 2454ºC.

Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-

Alloy yang kuat dan keras serta meningkatkan titik cairnya.

Page 15: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

16. Platinum (Pt)

Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna

putih kelabu dan sangat mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan

memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak mengandung

Oxide atau tar dalam udara bebas. Platinum sangat cocok

digunakan dalam paduan dengan Iridium yang dapat meningkatkan

kekerasannya. Platinum terdapat dalam paduan logam mulia serta

endapan Tembaga-Nickel. Platinum dapat pula diperoleh melalui

proses extraksi pada mas (gold) dan Nickel.

Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point

pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta

kawat Thermocouple.

3. Klasifikasi Logam

Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:

1. Ikatan Logam pada Unsur Transisi

Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.

Alasannya adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam

kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang

dapat terlibat, kecenderungan daya tarik akan semakin lebih kuat. Contoh

ikatan logam pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.

2. Ikatan logam pada unsur golongan utama

Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan

dengan dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat

dibandingkan dengan kristal logam magnesium.

Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Ikatan logam antar unsur sejenis

            Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.

2. Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).

Page 16: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)

Bahan-bahan logam yang bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur logam

tetapi telah dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain disebut alloy atau sering

disebut lakur atau paduan. Alloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam

logam dicampur atau leburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam

yang campuran tersebut tidak saling bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai

logam setelah didinginkan.

Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy

substitusi. Disebut alloy selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau

lebih kecil dari jari-jari atom logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila

jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar dari jari-jari atom logam.

3. META LOGAM (SEMI LOGAM)

Meta logam (semi logam) yaitu memiliki sifat antara logam dan non logam. Yang

termasuk meta logam (semi logam) adalah sebagai berikut:

Page 17: Pengolongan logam, non logam, dan meta logam (semi logam)