tugas akhir meta pengaruh tingkat suku bunga

73
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT BANK SUMUT PUSAT LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III oleh: Metania Ulfah NIM 052307066 PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN

Upload: septianalbar

Post on 14-Jun-2015

3.951 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN

KREDIT MULTI GUNA PADA PT BANK SUMUT PUSAT

LAPORAN TUGAS AKHIR

Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma III

oleh:

Metania Ulfah

NIM 052307066

PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2008

Page 2: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, dosen pembimbing penulisan Laporan Tugas Akhir,

dan Kepala Program Studi menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari:

Metania Ulfah

NIM 05207066

dengan judul

“PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN KREDIT

MULTI GUNA PADA PT BANK SUMUT PUSAT”

telah diperiksa dan dinyatakan selesai, serta dapat diajukan dalam sidang pertanggung

jawaban Laporan Tugas akhir.

Medan, 23 Agustus 2008

Disetujui oleh:

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Sabarita tarigan, S.E. Raina Rosanti, Dra.

NIP 132 006 287 NIP 132 064 907

Program Studi Perbankan & KeuanganKepala

Supaino, S.E.NIP 132 055 653

Page 3: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini tim penguji, ketua sidang, dan Ketua Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Medan menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir dari:

Metania Ulfah

NIM 052307066

dengan judul

“ PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN KREDIT

MULTI GUNA PADA PT BANK SUMUT PUSAT”

telah selesai diujikan dalam sidang pada 23 Agustus 2008 oleh penguji:

Tim Penguji:

NO NAMA NIP JABATANTANDA

TANGAN

1 Supaino, S.E. 132 055 653 Anggota penguji

2 Cut Nizma, S.E. 131 885 493 Anggota penguji

Disahkan oleh:

Ketua Jurusan Ketua Sidang

Amran Harun, S.E. Ak. Raina Rosanti, Dra.

NIP 132 055 651 NIP 132 064 987

Page 4: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Pelajarilah ilmu pengetahuan, sesungguhnya mempelajari

ilmu adalah tanda takut akan SWT, menuntunnya

adalah ibadah, mengingat nya adalah tasbih, membahas

nya adalah jihat mengajarkan kepada orang tidak

mengetahui adalah sedekah dan menyebarkannya adalah

pengorbanan”. (H.R. Tharmizi)

“…Sesungguhnya orang-orang beriman apabila

disebut nama maka gemetarlah hati mereka

dan apabila dibacakan ayat-ayat nya maka

bertambahlah iman mereka dan kepada Tuhanlah

mereka bertawakal”. (Q.S. Al-Anfal:22)

“Ilmu itu …Teman kental dalam kesendirian

Sahabat dalam keterasingan

Petunjuk ke arah yang benar

Penolong dimasa sulit dan

Simpanan setelah kematian

Kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk orang-orang yang

kusayangi

Orangtua : Ayahanda Drs. Darmuji

Ibunda Rindang Hidayati

Saudara ku : Mokhammad Septian Albar

Fahrobi Abdul Zikri

Alif Rahman Hakim

ABSTRAK

Page 5: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Suku bunga adalah harga yang harus dibayar peminjam (debitur) kepada pihak yang meminjamkan (kreditur) untuk pemakaian sumber dana selama jangka waktu tertentu. Tingkat suku bunga kredit yang diberikan oleh sebuah bank akan berpengaruh besar terhadap besarnya jumlah nasabah yang akan menabung pada bank tersebut. Jika tingkat suku bunga kredit yang diberikan oleh bank rendah maka jumlah nasabah akan meningkat. Begitu pula sebaliknya bila tingkat suku bunga kredit yang diberikan oleh bank tinggi maka jumlah nasabah akan menurun. Hal yang lain mempengaruhi tingkat suku bunga misalnya: tingkat pelayanan, agunan yang diminta sebagai jaminan kredit, dan lain-lain.

Dalam penulisan tugas akhir ini difokuskan kepada tingkat suku bunga kredit Multi Guna Pada PT Bank SUMUT Pusat yang mengalami perubahan dari setiap periode yaitu dari bulan Agustus 2006 sampai dengan Mei 2007. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dan berapa besar pengaruh yang ditimbulkan. Ternyata ada pengaruh yang ditimbulkan oleh tingkat suku bunga yaitu penurunan tingkat suku bunga kredit menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan kredit Multi Guna.

Dari penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat bunga dengan jumlah realisasi dana bersifat negatif yang artinya semakin rendah tingkat bunga maka semakin tinggi jumlah realisasi dana yang dikeluarkan oleh PT Bank SUMUT Pusat untuk kredit dan sebaliknya semakin tinggi tingkat bunga maka semakin rendah dana yang dikeluarkan oleh PT Bank SUMUT Pusat untuk kredit.

DAFTAR ISI

Page 6: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Lembar Persetujuan

Lembar Pengesahan

Lembar Persembahan

Abstrak

Kata Pengantar………………………………………………………….……………. i

Daftar Isi……………………………………………………………………...………. iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemilihan Judul…………………………………………… 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………………..…… 2

C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………….. 2

D. Manfaat Penelitian………………………………………………………… 3

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data………………………….…… 3

F. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan………………………………….. 4

BAB II. TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan……………………………………………….. 5

B. Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan…………………………………….. 6

C. Keunggulan Perusahaan…………………………………………………… 12

D. Struktur Organisasi Perusahaan…………………………………………… 14

BAB III. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Kredit………………………………………………………….. 15

B. Tujuan dan Fungsi Kredit…………………………………………………. 15

C. Prinsip Pemberian Kredit…………………………………………………. 17

D. Jenis-jenis Kredit…………………………………………………………. 19

E. Unsur-unsur Kredit……………………………………………………….. 20

F. Bunga Pinjaman…………………………………………………………… 21

G. Komponen yang Mempengaruhi Penentuan Tingkat Suku Bunga Kredit… 22

BAB IV. HASIL PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Page 7: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

A. Pengumpulan Data……………………………………………………….. 24

B. Pengolahan Data…………………………………………………………. 27

BAB V. PEMBAHASAN

Pembahasan………………………………………………………………. 26

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………………………………………………………………….. 39

B. Saran……………………………………………………………………… 40

DAFTAR PUSATAKA

LAMPIRAN

BAB I

Page 8: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemilihan Judul

Salah satu alasan pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan di bidang moneter

adalah untuk menciptakan stabilitas ekonomi yang sehat di berbagai bidang khususnya

perbankan. Melihat perkembangan dunia usaha pada umumnya dan kegiatan perbankan

pada khususnya dirasakan adanya persaingan yang ketat diantara bank-bank milik

pemerintah, bank-bank milik swasta maupun lembaga keuangan lainnya dalam menarik

nasabah agar mau menanamkan sejumlah dananya pada bank-bank yang menawarkan jasa

perbankan. Bank-bank tersebut juga bersaing dalam penyaluran kreditnya, karena

pendapatan bank terbesar bersumber dari penyaluran kreditnya. Namun dalam

kegiatannya bank banyak dipengaruhi oleh situasi perekonomian.

Berbicara mengenai perekonomian dapat dilihat begitu banyak masyarakat yang

mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Karena tidak

semua masyarakat di Indonesia memiliki pendapatan yang mencukupi seluruh

kebutuhannya dengan cepat. Kondisi perekonomian yang tidak stabil sangat berpengaruh

terhadap pendapatan masyarakat. Dengan jumlah pendapatan yang tidak maksimal

menyebabkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan menghadapi kesulitan.

Dalam keadaan ini sulit bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak

ataupun kebutuhan sekunder.

Melihat kondisi ini pihak perusahaan menggunakan metode baru. Metode ini

memberikan fasilitas dalam bentuk kredit untuk mempermudah masyarakat memenuhi

keperluan konsumtif seperti biaya sekolah, berobat di rumah sakit, berlibur ke luar negeri,

biaya resepsi pernikahan, renovasi rumah, membeli perlengkapan rumah dan lain-lain.

Dengan adanya metode ini masyarakat dapat terbantu untuk memenuhi kebutuhan

konsumtif yang mendesak dengan cara kredit, dimana pembayarannya dapat dilakukan

dengan angsuran. Oleh karena itu pihak perusahaan PT Bank SUMUT menawarkan solusi

dalam bentuk pemberian Kredit Multi Guna.

Page 9: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Kredit multi guna yang ditawarkan bank akan dikenakan tingkat bunga dimana

besarnya tingkat bunga kredit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, oleh karena itu bank

perlu mengambil kebijaksanaan tepat dalam menentukan tingkat bunga kredit agar tidak

menimbulkan efek negatif terhadap bank. Dengan adanya kebijakan tingkat bunga yang

tepat kemungkinan nasabah kredit multi guna akan bertambah dan tujuan bank untuk

memperoleh keuntungan dapat tercapai. Atau kemungkinan tingkat bunga tidak begitu

berpengaruh tehadap jumlah permintaan kredit multi guna, karena jumlah pemintaan kredit

multi guna hanya dipengaruhi faktor lain seperti kebutuhan masyarakat akan kebutuhan

yang mendesak atau keinginan untuk liburan saja dengan adanya kemudahan melalui

fasilitas kredit yang ditawarkan pihak bank. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik

memilih judul “Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Permintaan Kredit Multi Guna

pada PT Bank SUMUT Pusat”.

B. Perumusan Masalah

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah

mengenai tingkat suku bunga terhadap permintaan kredit multi guna pada PT Bank

SUMUT Pusat.

Adapun masalah yang diangkat adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah Perkembangan jumlah kredit dari perubahan tingkat suku bunga.

2. Berapa besar pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan tingkat suku bunga terhadap

jumlah kredit pada PT Bank SUMUT Pusat.

C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan tingkat suku bunga terhadap jumlah

permintaan kredit pada PT Bank SUMUT Pusat.

2. Untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh perubahan tingkat suku bunga

terhadap jumlah kredit pada PT Bank SUMUT Pusat.

3. Untuk mengetahui tingkat perkembangan kredit.

Page 10: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai pengetahuan dan wawasan dalam melakukan penilaian terhadap tingkat suku

bunga dan pengaruh yang ditimbulkan dari perubahan tingkat suku bunga terhadap

kredit.

2. Sebagai masukan atau sebagai perbandingan kepada mahasiswa Politeknik Negeri

Medan yang ingin mengkaji masalah yang sama.

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Ada beberapa metode untuk mengumpulkan data:

1. Library research

Adalah penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan data yang bersifat data

sekunder yaitu dengan membaca dan mempelajari literature, buku-buku yang berkaitan

dengan judul penelitian.

2. Field research

Adalah penelitian langsung yang dilakukan dengan jalan mendatangi objek penelitian

yaitu PT Bank SUMUT Pusat.

Dalam pengolahan data untuk mengetahui pengaruh tingkat suku bunga terhadap

permintaan kredit multi guna, maka penulis menggunakan:

1. Analisis Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi merupakan alat untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y

mempunyai suatu hubungan atau tidak.

Persamaan Koefisien Korelasi:

a. Jika r = Mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel ada tetapi sangat lemah

dan jika 0 tidak terdapat hubungan sama sekali.

b. Jika r = Mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel dikatakan positif dan

jika +1 maka hubungan antara kedua variabel sangat kuat sekali.

Page 11: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

c. Jika r = -1 atau mendekati -1 maka hubungan antara variabel “X” dan variabel “Y”

ada tetapi bersifat negatif.

2. Koefisien Determinasi

Dengan rumus :

D = x 100%

(Teguh, Muhammad, 1999,207)

F. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan

Tugas akhir ini diperkirakan membutuhkan waktu selama tiga bulan dengan alokasi waktu

sebagai berikut:

No Kegiatan Juni Juli Agustus September

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Tabulasi dan Analisis Data

4 Menyusun Konsep Laporan

5 Sidang Tugas Akhir

6 Perbaikan Tugas Akhir

7 Penggandaan Laporan

Page 12: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

BAB II

TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) didirikan pada tanggal 4 November

1961 dengan Akte Notaris Rusli No. 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas. Berdasarkan

Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan

Daerah, bentuk usaha diubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan

peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 tahun 1965, dengan modal sebesar

Rp 100.000.000,- dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara

dan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara. Dalam perkembangan selanjutnya,

sesuai dengan kebutuhan, terjadi beberapa kali perubahan peraturan daerah untuk

meningkatkan modal disetor.

Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum diubah kembali menjadi Perseroan

Terbatas sesuai dengan akte pendirian Perseroan Terbatas Nomor 38 Tahun 1999 Notaris

Alina Nasution, S.H. yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia Nomor C-8224 HT.01.01 Tahun 1999, dan telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 Juli 1999, dengan Modal Dasar Rp

400.000.000.000,-. Dasar perubahan bentuk hukum dan modal dasar sebelumnya telah

dituangkan dalam Peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 tahun 1999.

Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan selanjutnya dengan Akte Nomor 31 Tanggal

15 Desember 1999 modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000,-.

Dalam pelaksanaan operasionalnya, nama Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara

(BPDSU) yang disingkat menjadi PT Bank SUMUT pada tanggal 16 April 1999 tercatat

pernah menempati kantor di Jl. Palang Merah Medan, kemudian dipindahkan ke Jl. Imam

Bonjol Nomor 7 Medan. Pada tanggal 20 April 1989, Rudini sebagai Menteri Dalam

Negeri yang menjabat pada saat itu berkenan meresmikan pemakaian gedung kantor baru

yang cukup megah yang terletak di jantung bisnis kota Medan tepatnya di Jl. Imam Bonjol

Nomor 18 Medan yang ditempati hingga saat ini.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat, maka kini PT Bank

SUMUT telah memiliki unit kerja yang berjumlah 23 Kantor Cabang yang terdiri dari 20

Page 13: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Kantor Cabang Konvensional dan 3 Kantor Cabang Syariah, 60 Kantor Cabang Pembantu,

2 Payment point yang berfungsi untuk melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

(PKB), 16 Kas Mobil, 61 Mesin ATM.

B. Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan

PT Bank SUMUT bertujuan melakukan tugas dan sasaran usaha di bidang perbankan

dalam arti kata yang seluas-luasnya untuk menunjang pelaksanaan pembangunan daerah

dalam membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah

disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat. Guna mencapai tujuan tersebut Bank SUMUT

menyelenggarakan usaha penghimpun dana masyarakat, memberikan kredit, serta kegiatan

lainnya.

Ruang lingkup kegiatan perusahaan dapat dilihat dari produk dan jasa yang ditawarkan

oleh PT Bank SUMUT. Berikut ini adalah sebagian produk dana dan jasa yang tersedia

pada Bank SUMUT yang diantaranya:

1. Produk Penghimpun Dana Bank SUMUT

a. Simpanan Giro Bank SUMUT

Simpanan Giro Bank SUMUT adalah simpanan yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat dan penarikannya hanya dapat dilakukan dengan

menggunakan sarana Cek / Bilyet Giro, atau sarana lainnya yang dipersamakan

dengan itu (Kwitansi).

b. Deposito Bank SUMUT

Deposito Bank SUMUT adalah simpanan dana masyarakat dan pemerintah yang

penarikannya dibatasi oleh jangka waktu simpanan.

c. Sertifikat Deposito Bank SUMUT

Sertifikat Deposito Bank SUMUT merupakan warkat berharga atas unjuk yang

diterbitkan oleh Bank SUMUT sebagai bukti simpanan dan dapat diperjual belikan

atau dipindahtangankan.

d. Tabungan Bank SUMUT dan Tabungan Bank SUMUT Syariah :

1) Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah)

Syarat-syarat umum pembukaan rekening

a) Foto copy kartu identitas diri berupa KTP/SIM/PASPOR

Page 14: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

b) Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukuan rekening

c) Setoran awal Rp. 10.000,-

2) Martabe (Mari Tingkatkan Aktivitas Berhemat)

Tabungan dengan fasilitas perlindungan asuransi jiwa berlaku untuk penabung

dengan usia maksimum 65 tahun pada saat pembukaan rekening dan

perlindungan asuransi jiwa berakhir pada saat usia penabung mencapai 70

tahun, bebas biaya premi asuransi, kartu ATM, berhadiah dan diundi dua kali

setahun.

Syarat – syarat umum pembukaan rekening :

a) Foto copy kartu identitas diri berupa KTP/SIM/PASPOR

b) Mengisi dan menandatangani formulir permohonan

pembukuan rekening

c) Setoran awal Rp. 50.000,-

3) Makbul (Maksud Terkabul)

Tabungan haji yang terkoneksi langsung dengan siskohat khusus untuk nasabah

yang berniat menunaikan haji.

Syarat-syarat umum pembukaan rekening :

a) Foto copy kartu identitas diri berupa KTP/SIM/PASPOR

b) Mengisi dan menandatangani formulir permohonan pembukaan rekening

c) Setoran awal Rp. 10.000,-

4) Tabungan Marhamah ( Martabe Bagi Hasil Mudharabah)

Tabungan Marhamah berdasarkan fatwa Majelis Ulama Nomor 02/DSN

MUI/IV/2000 tanggal 26 Dzulhijah 1420 H/ 1 April 2000 M.

Tabungan Marhamah berdasarkan prisip Mudharabah mutlaqah yaitu investasi

yang dilakukan oleh nasabah sebagai pemilik dana (shohibul maal) dan Bank

sebagai pengelola dana (Mhudarib).

5) Tabungan Marwah (Martabe Wadiah)

Bank SUMUT Syariah mempunyai produk Tabungan Marwah yang berprinsip

Wadi’ah Yad Dhamanah (Titipan Dana) yang berdasarkan fatwa Majelis Ulama

Indonesia Nomor 02/DSN MUI/IV/2000 tanggal 26 Dzulhijah 1420/ 1 April

2000 M.

Bank Tidak Mengurangi Saldo tabungan milik Nasabah kecuali dengan

persetujuan penabung untuk tujuan tertentu.

Page 15: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Selain itu Tabungan Marwah ini juga bebas biaya Administrasi bulanan.

Penyetoran dan Penarikan tabungan dapat dilakukan setiap saat di seluruh

Kantor Bank SUMUT secara on line.

Bank tidak memberikan bagi hasil kepada penabung.

Saldo tabungan dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan.

6) Simpanan Giro Wadiah

Bank SUMUT Syariah mempunyai produk Giro Wadiah yang berprinsip

Wadi’ah Yad ad Dhamanah (Titipan Murni) yang berdasarkan fatwa Majelis

Ulama Indonesia Nomor 01/DSN MUI/IV/2000 tanggal 26 Dzulhijah 1420/ 1

April 2000 M.

Pada produk Giro wadiah ini, Anda menitipkan dana pada Bank SUMUT

Syariah dimana dimana Bank SUMUT Syariah akan mempergunakan dana

tersebut sesuai dengan prinsip Syariah dan menjamin akan mengembalikan

titipan tersebut secara utuh bila sewaktu-waktu anda membutuhkannya.

Saldo Giro Wadiah dapat dijadikan jaminan pembiayaan.

Nasabah dapat menarik dananya setiap saat dengan menggunakan Cek atau

Bilyet Giro diseluruh unit Kantor Bank SUMUT secara on line

7) Deposito Ibadah (Deposito Investasi Mudharabah)

Deposito Ibadah berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 03/DSN

MUI/IV/2000 tanggal 26 Dzulhijah 1420/ 1 April 2000 M.

Dengan prinsip Mudharabah Muthlaqah, Deposito Ibadah akan mengelolah

dana investasi Anda sebagai investasi berjangka yang akan terus tumbuh

dengan aman, berkah, tentram dan menguntungkan.

8) Gadai Emas Syariah

Gadai Emas Syariah adalah fasilitas pinjaman dana tanpa imbal jasa yang

diberikan Bank SUMUT Syariah kepada nasabah dengan jaminan berupa emas

yang berprinsip gadai syariah.

2. Produk Penyaluran Dana Bank SUMUT

a. Mudharabah (Sistem Bagi Hasil)

Pembiayaan Mudharabah adalah Akad kerjasama antara Bank sebagai pemilik dana

(Shahibul maal) dengan nasabah sebagai pengelolah dana (mudharib).

Page 16: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

b. Musyarakah (Sistem Bagi Hasil)

Pembiayaan Musyarakah adalah penanaman dana dari pemilik dana/modal untuk

mencampurkan dana/modal kepada pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian

keuntungan berdasarkan Nisbah yang telah disepakati antara nasabah dan bank

sedangkan kerugian ditanggung semua oleh pemilik dana/modal berdasarkan

bagian dana/modal masing-masing.

c. Murabahah (Akad Jual Beli)

Pembiayaan Murabahah adalah akad jual beli atas suatu barang dengan harga yang

disepakati diawal pada akad tanpa dapat dirubah yang mana Bank menyebutkan

harga beli dan margin keuntungan Bank.

d. Pemberian Fasilitas Kredit Kepada Pegawai Bank SUMUT

Pegawai adalah Pegawai tetap PT Bank SUMUT yang diangkat dan ditetapkan

sebagai pegawai berdasarkan surat keputusan Direksi PT Bank SUMUT.

Penghasilan Dasar Kredit (PDK) Pegawai adalah penghasilan bulanan yang terdiri

dari gaji (gaji pokok, tunjangan istri, tunjangan anak) ditambah tunjangan pangan

(tunjangan pangan pegawai, tunjangan pangan istri, tunjangan pangan anak) tidak

termasuk tunjangan kerja.

e. Kredit Multi Guna (KMG)

Kredit Multi Guna adalah yang diberikan secara perseorangan kepada pegawai

yang sumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan pemberiannya melalui

Dinas/Instansi/Koperasi pegawai/lembaga/Perusahaan tempat pegawai yang

bersangkutan bekerja, dengan tujuan untuk membiayai keperluan yang bersifat

konsumtif, investasi dan modal kerja.

f. Kredit Angsuran Lainnya (KAL)

Kredit Angsuran Lainnya (KAL) adalah kredit angsuran yang diberikan kepada

perorangan atau badan usaha yang bertujuan untuk membiayai :

1) Membangun/membeli/merehab rumah tempat tinggal.

2) Membangun/membeli/merehab tempat usaha.

3) Membeli tanah tapak perumahan.

4) Membeli kenderaan.

5) Membeli peralatan/perlengkapan usaha

6) Membiayai pendidikan anak.

Page 17: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

7) Dan lain-lain usaha yang layak dibiayai.

g. Kredit Pensiun

Kredit Pensiun adalah kredit yang diberikan secara perseorangan kepada penerima

pensiun.

h. Kredit Pemilikan Rumah(KPR)

Kredit Pemilikan Rumah adalah kredit yang diberikan kepada perorangan untuk

kebutuhan pembeliaan rumah baru atau rumah lama baik berupa Rumah Tinggal,

Apartemen, Rumah Toko(Ruko) maupun Rumah Kantor(Rukan) yang dijual

melalui pengembang atau bukan pengembang dilokasi-lokasi yang telah ditentukan

Bank.

i. Kredit Usaha Mikro (KUM)

Kredit Usaha Mikro adalah merupakan kredit yang diberikan kepada perusahaan

kecil untuk menambah modal kerja dan atau untuk memenuhi kebutuhan investasi.

j. Kredit Umum

Kredit Umum adalah kredit dengan sistem rekening koran yang diberikan kepada

perorangan atau badan usaha untuk menambah modal kerja usaha yang layak

dibiayai oleh Bank.

Sektor usaha yang dapat dibiayai antara lain :

1) Perdagangan, restoran dan Hotel

2) Pertanian

3) Industri

4) Pengangkutan, pergudangan, dan komunikasi

5) Jasa-jasa sosial masyarakat seperti hiburan dan kebudayaan, kesehatan,

pendidikan, dll.

6) Jasa-jasa dunia usaha.

3. Produk Jasa Bank SUMUT

a. Inkasso

Inkasso adalah proses penagihan dokumen berharga oleh Bank atas perintah atau

permintaan Nasabah dengan maksud untuk mendapatkan pembayaran dari Bank

lain yang berada diluar wilayah kliring kantor Bank Penerima Inkasso.

Page 18: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

b. Safe Deposit Box

Safe Deposit Box adalah wahana yang tahan api yang dimiliki Bank sebagai tempat

penyimpanan surat-surat berharga dan atau barang-barang berharga untuk

disewakan kepada Nasabah dengan jangka waktu 1 tahun.

c. Transaksi Antar Kantor (Realtime On line)

Setoran Antar Kantor adalah setoran tunai/pemindahbukuan oleh Nasabah/Bukan

Nasabah dari salah satu unit kantor Bank SUMUT kerekening Nasabah di unit

kantor Bank SUMUT lainnya secara Realtme On line.

d. Layanan ATM

Layanan ATM adalah mesin dengan sistem komputer yang diaktifkan dengan kartu

magnetik Bank dan berkode/sandi yang dapat digunakan untuk melakukan

transaksi penarikan uang tunai, melakukan transfer dana antar rekening,

melaksanakan pembayaran tagihan pihak yang mempunyai kerjasama dengan Bank

dan transaksi rutin lain yang tersedia fasilitasnya.

e. Layanan Pajak Online (MPN-Prima)

Modul Penerimaan Negara (MPN) adalah modul yang memuat serangkaian

prosedur mulai dari penerimaan, pencatatan sampai dengan pelaporan yang

mengintegrasikan 2 sistem penerimaan MP3 (Monitoring Pelaporan Pembayaran

Pajak) dan SISPEN (Sistem Penerimaan Negara) yang selama ini berjalan.

f. Layanan Rekening Telepon (TELKOM)

Layanan Rekening Telepon adalah layanan penerimaan tagihan rekening jasa

telekomonikasi yang menggunakan provider PT. TELKOM melalui Teller dan

Autodebet.

g. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

BI-RTGS adalah sarana sistem transfer dana elektronik antar Bank peserta BI-

RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika

per transaksi.

h. Layanan Rekening Air (PDAM)

Layanan Rekening Air adalah penerimaan setoran tagihan rekening air PDAM

(Tirta Kualo) secara online pada seluruh unit kantor Bank SUMUT dengan cara

setoran tunai di Teller atau Autodebet rekening.

Page 19: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

4. Pengertian Kredit Multi Guna

Kredit Multi Guna Bank SUMUT adalah fasilitas kredit yang diberikan secara perorangan

kepada pegawai yang sumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan pemberiannya

melalui Dinas/ Instansi/ Koperasi Pegawai/ Lembaga/ Perusahaan tempat pegawai yang

bersangkutan bekerja, dengan tujuan untuk membiayai keperluan yang bersifat konsumtif,

investasi dan modal kerja.

5. Tujuan dan Sasaran Kredit Multi Guna

a. Tujuan Kredit Multi Guna

1) Membantu menyediakan kebutuhan dana bagi pegawai dalam rangka

menunjang kegiatan profesi dan atau usahanya untuk lebih meningkatkan

pengabdian kepada masyarakat dan kesejahteraan pegawai serta keluarganya.

2) Meningkatkan fungsi PT Bank SUMUT sebagai lembaga intermediasi dengan

menyalurkan kredit kepada pegawai yang mempunyai penghasilan tetap.

b. Sasaran Kredit Multi Guna

Masyarakat yang memiliki profesi sebagai pegawai tetap di dinas/ instansi/

koperasi/ pegawai/ lembaga/ perusahaan, sehingga pengembalian kredit dapat

terjamin dari penghasilan yang diterima pegawai tersebut setiap bulannya.

6. Pengunaan Kredit Multi Guna

a. Kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan yang bersifat konsumtif disebut

Kredit Multi Guna Bank SUMUT Konsumtif.

b. Kredit yang digunakan untuk membiayai penyediaan modal kerja seperti pembelian

barang dagangan, pembelian bahan baku, piutang dan lain-lain dalam rangka

pengembangan usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan

dan taraf hidupnya disebut Kredit Multi Guna Bank SUMUT Modal Kerja.

c. Kredit yang digunakan untuk membangun/ membeli/ merehap tempat usaha,

membeli peralatan/ perlengkapan usaha dan lain-lain dalam rangka pengembangan

usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf

hidupnya disebut Kredit Multi Guna Bank SUMUT Investasi.

Page 20: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

7. Penerima Kredit Multi Guna

Pegawai yang masih aktif tidak termasuk pegawai PT Bank SUMUT, dari Dinas/ Instansi/

Koperasi Pegawai/ Lembaga/ Perusahaan yang telah melakukan perjanjian kerjasama

dengan PT Bank SUMUT.

8. Jangka Waktu Kredit Multi Guna

a. Jika pembayaran gaji dilakukan melalui PT Bank SUMUT maka jangka waktu

maksimum 7 (tujuh) tahun, dengan catatan pada saat jatuh tempo umur tidak

melewati batas usia pensiun yang telah ditentukan.

b. Jika pembayaran gaji dilakukan tidak melalui PT Bank SUMUT maka jangka

waktu maksimum 5 (lima) tahun, dengan catatan pada saat jatuh tempo tidak

melewati batas usia pensiun yang telah ditentukan.

9. Maksimum Kredit

a. Kredit Multi Guna-Konsumtif

1) Pegawai Negeri Sipil dan pegawai BUMN/BUMD maksimum sebesar 40%

(empat puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali

dengan jangka waktu Kredit Multi Guna.

2) Non Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai BUMN/BUMD maksimum 40% (empat

puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali

dengan jangka waktu Kredit Multi Guna atau maksimum kredit sebesar Rp.

75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)

b. Kredit Multi Guna-Modal Kerja dan Investasi

1) Pegawai Negeri Sipil dan pegawai BUMN/BUMD maksimum sebesar 50%

(empat puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali

dengan jangka waktu Kredit Multi Guna.

2) Non Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai BUMN/BUMD maksimum 50% (empat

puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dengan

jangka waktu Kredit Multi Guna atau maksimum kredit sebesar Rp

100.000.000,- (seratus juta rupiah).

Page 21: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

10. Denda

a. Sanksi denda berlaku apabila debitur melakukan pembayaran angsuran paling lama

3 (tiga) hari kerja setelah pembayaran gaji diterima.

b. Besarnya denda atas tunggakan pokok dan bunga ditetapkan 3% perbulan dihitung

secara proporsional setiap bulannya, dihitung sejak tanggal jatuh tempo

pembayaran angsuran.

c. Cara perhitungan hari dan jumlah denda dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

Jatuh tempo pembayaran angsuran pada tanggal 5 setiap bulan

Pada tanggal 5 Agustus 200X debitur terlambat membayar angsurannya dan

dibayar pada tanggal 15 Agustus 200X, maka perhitungan denda adalah sebagai

berikut:

Hari denda = 15-5 =10 hari

Denda = 10/31 x Tunggakan pokok dan bunga x 3%

11. Jaminan Kredit

a. Gaji beserta hak lainnya yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan/ Kuasa yang

ditandatangani debitur beserta suami/ istri dan diketahui Kepala Dinas/ Instansi/

Koperasi pegawai/ Lembaga/ Perusahaan terlampir.

b. Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Kartu Register Induk Pegawai atau Surat

Keputusan Kenaikan Golongan/ Ruang Pegawai terakhir dan atau yang

dipersamakan dengan itu (bagi pegawai yang pembayaran gajinya tidak melalui PT

bank SUMUT).

c. Penyimpanan dokumen asli Jaminan Kredit.

Page 22: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

C. Keunggulan Perusahaan

1. Arti Logo PT Bank SUMUT

Bentuk Logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf ”U” yang saling berkait

ber-sinergy membentuk huruf ”S” yang merupakan kata awal ”SUMUT” . Sebuah

penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara Bank SUMUT ”Menjadi bank

andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan

daerah disegala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat”.

Warna orange sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang dilakukan dengan energik

yang dipadu dengan warna biru yang sportif dan profesional sebagaimana misi Bank

SUMUT ”Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan

pada prinsif-prinsif ”Compliance”.

Warna putih sebagai ungkapan ketulusan hati untuk melayani sebagaimana statemen Bank

SUMUT ”Memberikan Pelayanan Terbaik”. Jenis huruf ”Platino Bold” sederhana dan

mudah dibaca. Penulisan Bank dengan huruf kecil dan SUMUT dengan huruf kapital guna

lebih mengedepankan Sumatera Utara, sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk

membangun dan membesarkan Sumatera Utara.

Page 23: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

2. Visi dan Misi PT Bank SUMUT

PT Bank SUMUT mempunyai visi dan misi yang telah menjadi pedoman untuk setiap

gerak langkah organisasi, dimana visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut:

VISI

Menjadi Bank andalan bagi membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan

pembangunan daerah di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

MISI

Mengelolah dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang didasarkan pada

prinsif-prinsif Compliance.

STATEMEN BUDAYA PERUSAHAAN

Memberikan pelayanan terbaik.

3. Moto Pelayanan PT Bank SUMUT

Memberikan Pelayanan TERBAIK:

Berusaha untuk selalu T erpercaya

E nerjik didalam melakukan setiap kegiatan

Senantiasa bersikap R amah

Membina hubungan secara B ersahabat

Menciptakan suasana A man dan nyaman

Memiliki I ntegritas tinggi

K omitmen penuh untuk memberikan yang terbaik

Page 24: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

D. Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Pusat

Page 25: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

BAB III

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “Credere” yang berarti “kepercayaan” atau dalam

bahasa Latin “Creditum” yang berarti “kepercayaan akan kebenaran” (Thomas, 1987: 9).

Menurut UU No. 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam

untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga.

Sedangkan Bank menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, ialah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak.

Dari uraian di atas, terkandung pengertian bahwa bank selaku kreditur percaya

meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah debitur karena debitur dipercaya mampu

untuk membayar lunas pinjamannya setelah jangka waktu yang telah ditetapkan.

Maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan pada hakikatnya bersifat timbal balik, tidak

saja pemberi kredit (kreditur) yang menaruh kepercayaan terhadap penerima kredit

(debitur) bahwa penerima kredit akan melunasi hutangnya sesuai dengan jangka waktu

yang telah ditetapkan, tetapi pihak penerima juga harus mampu untuk meyakinkan pihak

pemberi kredit bahwa pada jangka waktu yang telah ditetapkan akan melunasi hutangnya.

B. Tujuan dan Fungsi Kredit

Adapun tujuan pemberian kredit adalah sebagai berikut:

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang

diteguk dari pemungutan bunga.

2. Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar

terjamin tanpa hambatan-hambatan yang berarti (Muchdarsyah, 1995: 14).

Page 26: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Selain memiliki tujuan, pemberian kredit juga memiliki fungsi, yaitu :

1. Kredit dapat meningkatkan utility (daya guna) dari modal / uang

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk tabungan, deposito, maupun

giro. Bank menggunakan uang tersebut dalam persentase tertentu guna suatu usaha

peningkatan produktifitas. Selanjutnya para pengusaha menikmati kredit dari bank

untuk memperluas atau memperbesar usahanya baik untuk peningkatan produksi,

perdagangan, maupun untuk memulai suatu usaha baru. Dana yang mengendap di bank

tidaklah bersifat diam (idle) tetapi disalurkan untuk usaha-usaha yang bermanfaat bagi

pengusaha ataupun masyarakat.

2. Kredit dapat meningkatkan utility (daya guna) dari suatu barang

Dengan bantuan kredit dari bank, produsen dapat memproduksi bahan mentah menjadi

bahan jadi sehingga kegunaan bahan tersebut dapat meningkat. Misalnya kelapa

menjadi kopra dan selanjutnya diolah menjadi minyak goreng.

Selain itu bantuan kredit dari bank juga dapat memindahkan barang dari suatu tempat

yang kegunaanya kurang ke tempat yang lebih bermanfaat.

3. Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Melalui kredit, peredaran uang kartal dan uang giral akan lebih berkembang oleh

karena kredit menciptakan suatu kegairahan berusaha sehingga penggunaan uang akan

bertambah baik secara kualitatif apalagi secara kuantitatif.

4. Kredit dapat menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat

Manusia adalah makhluk yang selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh

karena itulah seorang pengusaha memerlukan kredit dari bank untuk membantu

permodalan usahanya. Bila dari usaha yang mereka lakukan diiringi dengan

banyaknya permintaan dari masyarakat maka pengusaha akan memperbesar

produktifitasnya. Sehingga hal ini dapat menimbulkan kegairahan bagi pengusaha

untuk meningkatkan usaha mereka.

5. Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi

Kredit yang diberikan oleh bank haruslah benar-benar diseleksi agar kredit sampai

pada masyarakat yang memang membutuhkan untuk menutupi kemungkinan-

kemungkinan usaha yang bersifat spekulatif. Simpanan masyarakat dihimpun dalam

bentuk tabungan, deposito, dan giro, sedangkan dana yang tertanam ini akan disalurkan

kepada usaha-usaha yang produktif.

Page 27: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

6. Kredit sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional

Para pengusaha yang memperoleh kredit tentu saja akan berusaha untuk meningkatkan

usahanya. Dari usaha ini perusahaan dapat meningkatkan pendapatan. Contohnya

apabila seorang pengusaha ingin membuat suatu usaha maka dari usaha ini akan

membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menjalankan usaha mereka. Sehingga secara

otomatis akan meningkatkan pendapatan nasional.

7. Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional.

Bank sebagai lembaga kredit tidak saja bergerak dalam negeri tetapi juga diluar negeri.

Negara yang kuat perekonomiannya akan membantu negara yang berkembang demi

membangun persahabatan antara Negara. Melalui bantuan inilah hubungan antara

Negara akan bertambah erat terutama menyangkut hubungan perekonomian dan

perdagangan (Muchdarsyah, 1995 : 5-9).

C. Prinsip Pemberian Kredit

Sebelum memberikan fasilitas kredit pada nasabah, maka bank harus merasa yakin terlebih

dahulu akan pengembalian kredit sampai jangka waktu yang telah ditetapkan. Keyakinan

ini diperoleh dari hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut dapat disalurkan.

Ada beberapa prinsip dalam penilaian kredit, yaitu antara lain:

1. Prinsip 5C, yang terdiri dari :

a. Character, yaitu mengetahui watak atau sifat calon nasabahnya agar kredit yang

diberikan terjamin. Hal ini dapat dilihat dari latar belakang pekerjaan maupun yang

bersifat pribadi, seperti cara hidup, hobi, perilaku, kepribadian dan sebagainya.

b. Capasity, yaitu melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit,

menjalankan usaha, dan memperoleh laba agar bank merasa terjamin akan

pengembalian kredit.

c. Capital, yaitu melihat berapa modal yang dimiliki oleh calon nasabah itu karena

biasanya bank tidak memberikan kredit 100% dari usaha yang akan dibiayai.

d. Collateral, yaitu jaminan yang diberikan nasabah kepada bank nilainya harus lebih

besar dari jumlah kredit yang diajukan. Jaminan ini juga akan diteliti keabsahannya

sehinggga tidak dapat menimbulkan resiko yang mungkin muncul.

e. Condition of Economic, yaitu melihat kondisi ekonomi saat itu ataupun masa yang

akan datang. Dalam keadaan ekonomi yang kurang stabil sebaiknya pemberian

Page 28: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

kredit untuk sektor tertentu jangan diberikan dan kalaupun diberikan haruslah

melihat prospek usaha dimasa yang akan datang.

2. Prinsip 7P, yang tediri dari :

a. Personality, yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya

sehari-hari ataupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah

laku dan tindakan nasabah dalam mengatasi suatu masalah.

b. Party, yaitu mengklasifikasikan nasabah kedalam klasifikasi tertentu atau golongan

tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta karakternya. Sehingga nasabah dapat

digolongkan ke dalam golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit

yang berbeda dari bank. Kredit untuk pengusaha lemah sangat berbeda dengan

kredit untuk pengusaha yang kuat modalnya, baik dari segi jumlah, bunga dan akan

persyaratan lainnya.

c. Purpose, yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,

termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat

bermacam-macam apakah untuk tujuan konsumtif, tujuan produktif atau tujuan

perdagangan.

d. Prospect, yaitu menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau tidak.

Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai

prospek, bukan hanya bank yang rugi tetapi juga nasabah.

e. Payment, yaitu ukuran bagaimana cara nasabah dalam mengembalikan kredit yang

sudah diambil untuk pengembalian kredit ke sumber dananya.

f.Profitability, yaitu menganalisis kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama atau semakin

meningkat.

g. Protection, yaitu untuk menjaga kredit yang diberikan bank namun melalui suatu

perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan orang atau jaminan barang.

3. Prinsip 3R yang terdiri dari :

a. Risk bearing ability, yaitu menilai apa saja resiko yang mungkin timbul kemudian

hari atas kredit yang akan diberikan kepada nasabah debitur.

b. Repayment, yaitu bagaimana cara pembayaran kembali hutang nasabah debitur

kepada bank.

Page 29: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

c. Return, yaitu menilai pengembalian seluruh hutang nasabah debitur apakah telah

sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan sebelumnya (Kasmir, 2003 : 92-94).

D. Jenis – jenis Kredit

Dalam dunia perbankan, ada beberapa jenis kredit yang diberikan kepada calon nasabah

debitur. Jenis-jenis kredit tersebut adalah :

1. Menurut sifat penggunaannya, antara lain :

a. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk

memperoleh/membeli barang dan kebutuhan lainnya yang bersifat konsumtif.

Misalnya, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kepemilikan Mobil (KPM),

dan Kredit Bendaharawan.

b. Kredit Produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar

jalannya proses produksi. Misalnya, Kredit Modal kerja (KMK) dan Kredit

Investasi (KI).

2. Menurut jangka waktu kredit, antara lain:

a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang jangka waktunya sampai 1 tahun.

Misalnya Kredit Modal Kerja (KMK).

b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang jangka waktunya antara 1 sampai 3

tahun. Misalnya Kredit Bendaharawan, kredit Profesi, dan Kredit Investasi kecil.

c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun.

Misalnya Kredit Investasi (KI) dan Kredit kepemilikan Rumah (KPR).

3. Menurut keperluannya, antara lain :

a. Kredit Produksi, yaitu kredit yang digunakan untuk suatu usaha yang nantinya akan

menghasilkan keuntungan. Misalnya Kredit Modal Kerja (KMK), dan Kredit

Investasi (KI).

b. Kredit Investasi, yaitu kredit yang digunakan untuk investasi jangka panjang seperti

untuk membeli tanah, mendirikan bangunan, dan sebagainya yang nantinya masih

dapat digunakan kembali.

c. Kredit perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli barang dan

menjualnya kembali.

4. Menurut sektor ekonomi, yang dibiayai antara lain :

a. Pertanian, misalnya Kredit Usaha Tani (KUT).

b. Perdagangan, misalnya Kredit Ekspor-Impor.

Page 30: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

c. Industri, misalnya Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja.

d. Konstruksi, misalnya pembangunan pasar, jalan raya dan jembatan, pelabuhan,

listrik.

e. Perhotelan dan pariwisata, misalnya pembangunan hotel dan perbaikan tempat-

tempat pariwisata yang kurang diminati agar kelak dapat dimanfaatkan sebagai

salah satu sumber pendapatan.

5. Menurut kolektibilitasnya, antara lain :

a. Kredit lancar, yaitu kredit yang cara pembayarannya masih dalam kategori lancar

dan tidak ada gangguan.

b. Kredit dalam perhatian khusus yaitu kredit yang cara pembayarannya mengalami

sedikit masalah sehingga perlu perhatian yang khusus agar tidak ada pihak yang

rugi nantinya.

c. Kredit kurang lancar, yaitu kredit yang cara pembayarannya sudah mulai terganggu

dan tidak selancar saat pertama menerima kredit.

d. Kredit diragukan, yaitu kredit yang pembayarannya sudah sangat diragukan oleh

pihak bank karena tidak dibayar oleh nasabah debitur tersebut.

e. Kredit macet, yaitu kredit yang pembayarannya sudah tidak lagi dilakukan oleh

nasabah debitur tersebut.

6. Menurut jaminan, antara lain :

a. Kredit dengan jaminan (Secured Loan),yaitu kredit yang memerlukan sesuatu untuk

dijadikan sebagai jaminan agar sampai jangka waktu yang telah ditetapkan nantinya

bank tidak dirugikan jika nasabah melakukan wanprestasi.

b. Kredit tanpa jaminan (Unsecured Loan), yaitu kredit yang tidak memerlukan

sesuatu untuk dijadikan sebagai jaminan.

7. Menurut sumber dana

a. Kredit dari dana simpanan masyarakat, yaitu kredit yang berasal dari seluruh dana

yang dihimpun oleh bank yaitu Tabungan, Deposito, dan Giro.

b. Kredit dari Bank Sentral, yaitu kredit yang berasal dari pinjaman kepada bank

Sentral (Kredit Likuiditas Bank Indonesia / KLBI).

Page 31: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

E. Unsur –unsur Kredit

Ada beberapa unsur yang diperhitungkan dalam melakukan kegiatan perkreditan bank.

Adapun unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Dengan adanya suatu penyerahan uang / tagihan atau barang kepada pihak lain harus

dilandasi dengan rasa saling percaya antara kedua belah pihak bahwa pada saat telah

ditetapkan nasabah debitur akan melunasi hutangnya.

2. Resiko

Dalam setiap pemberian kredit pasti mengandung suatu tingkat resiko. Resiko tersebut

adalah resiko pada saat yang akan datang yaitu saat proses pengembalian/ pembayaran

utang kepada bank. Resiko timbul bagi pihak bank karena uang (prestasi) tersebut telah

dilepaskan kepada nasabah debitur.

3. Jangka waktu

Perbedaan antara pada saat kredit diterima dengan saat pengembalian kredit disebut

dengan jangka waktu kredit. Jangka waktu kredit dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

a. Kredit jangka pendek : Masa pelunasan paling lama 1 tahun

b. Kredit jangka menengah : Masa pelunasan antara 1 sampai 3 tahun

c. Kredit jangka panjang : Masa pelunasan lebih dari 3 tahun

4. Prestasi / Kontra prestasi

Prestasi dapat berupa penyerahan uang/ tagihan (prestasi) dimana pihak kreditur akan

memperoleh suatu tambahan atas prestasi yang diberikan pada debitur yaitu dalam

bentuk kredit (kontra prestasi) sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.

5. Kreditur

Yaitu adanya pihak baik perorangan maupun badan yang memiliki uang, barang atau

jasa dan bersedia meminjam kepada orang lain.

6. Debitur

Yaitu adanya pihak baik perorangan maupun badan yang memerlukan uang, barang

atau jasa.

Page 32: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

F. Bunga Pinjaman

Dalam kegiatan sehari-hari, ada 2 (dua) macam bunga yang diberikan kepada nasabah,

Bunga tersebut dapat berupa bunga simpanan dan bunga pinjaman.

Bunga simpanan adalah bunga yang diberikan sebagai rangsangan / balas jasa dari nasabah

yang menyimpan uangnya di bank. Contohnya jasa giro, bunga tabungan, dan bunga

deposito.

Sedangkan bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga

yang harus dibiayai oleh nasabah peminjam kepada bank seperti bunga kredit dan harga ini

bagi bank merupakan harga jual (Kasmir, 2003 : 37).

Ada beberapa alasan mengapa bank membebankan sejumlah bunga sebagai harga yang

harus dibayar oleh nasabah, antara lain :

1. Dana yang akan dipinjamkan tersebut mengandung biaya yaitu biaya untuk menutupi

dana yang terhimpun pada bank baik dalam bentuk tabungan, deposito, maupun giro.

2. Faktor nasabah itu sendiri karena nasabah debitur mempunyai hak untuk memilih harga

jasa yang diterimanya (bunga kredit) sesuai dengan tingkat yang paling baik bagi

nasabah tersebut.

3. Bank pesaing karena setiap bank pasti berusaha untuk menarik nasabah sebanyak

banyaknya yaitu dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari bank lainnya.

4. Target laba yang diinginkan oleh bank. Jika bank ingin mendapat laba yang besar maka

bank tersebut akan menaikkan bunga pinjaman dan demikian sebaliknya, untuk

menghadapi pesaingan maka bank akan menurunkan bunga pinjaman seminimal

mungkin.

5. Kebijakan pemerintah dalam menetapkan batas maksimal dan batas minimal dari suatu

pinjaman yang bertujuan agar setiap bank dapat bersaing dengan sehat.

G. Komponen yang Mempengaruhi Penentuan Tingkat Suku Bunga Kredit

Dalam menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada calon

nasabah debitur terdapat beberapa komponen yang perlu memperoleh perhatian.

Adapun komponen yang perlu diperhatikan dalam penetapan suku bunga bank:

1. Biaya dana itu sendiri baik dalam pengertian sebagai cost of fund, cost of money, cost

of loanable fund ataupun sebagai cost of borrowing fund.

Page 33: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

2. Faktor nasabah, didalam kondisi pasar yang bersaing harga akan terjadi pada titik

kesepakatan antara pembeli dengan penjual. Hal ini mungkin terjadi karena pembeli

adalah mempunyai hak sepenuhnya untuk memilih harga dari jasa bank (suku bunga

kredit) yang akan dibelinya dengan tingkat yang paling baik baginya.

3. Bank pesaing. Untuk merebut nasabah sebanyak mungkin sesuai dengan masing-

masing target, harga atau dalam hal ini tingkat suku bunga kredit akan merupakan

faktor yang menentukan pula. Jadi penetapan suku bunga kredit ini perlu

dipertimbangkan pula.

4. Mutu pelayanan, para pengusaha dalam melaksanakan kegiatannya selalu berharap

akan memperoleh kepastian, ia berani membayar lebih mahal untuk memperoleh

kepastian tersebut. Hingga tidak jarang seorang nasabah bersedia membayar suku

bunga kredit yang lebih tinggi apabila keputusan permohonan kreditnya dapat diterima

saat itu juga.

5. Risiko usaha, hampir pada setiap jenis usaha mengandung risiko, baik risiko yang

besar atau kecil sifatnya. Adapun risiko-risiko yang akan dihadapi para pengusaha ini

perlu diperhitungkan pula oleh bank dalam penetapan suku bunga kreditnya. Semakin

rendah risiko tentu suku bunganya lebih murah dan sebaliknya pada risiko usaha yang

tinggi, suku bunga kreditnya pun juga lebih tinggi (Teguh,2001 : 108-109).

Page 34: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

BAB IV

HASIL PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

A. Hasil Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data yang diperlukan metode yang digunakan adalah:

1. Library research (Penelitian Kepustakaan)

Adalah penelitian yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan data yang bersifat data

sekunder yaitu dengan membaca dan mempelajari literature, buku-buku yang berkaitan

dengan judul penelitian.

2. Field research (Penelitian Lapangan)

Adalah penelitian langsung yang dilakukan dengan jalan mendatangi objek penelitian

yaitu PT Bank SUMUT Pusat, yang meliputi kegiatan wawancara dan observasi.

Didalam melakukan wawancara, penulis memberikan pertanyaan lisan (dialog) kepada

Pemimpin Divisi Kredit, yang beerhubungan dengan penelitian penulis.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

DATA PERKEMBANGAN DEBITUR KREDIT MULTI GUNA (KMG) BANK SUMUT

Tahun Bulan Suku Bunga Jmlh Debitur (Permintaan) Jmlh Kredit (Rp.000)

2006

Agustus 13,8% 84.563 1.852.061.485

September 13,8% 84.982 1.903.280.790

Oktober 13,8% 85.474 1.934.183.918

Nopember 13,8% 85.918 1.961.463.449

Desember 13,8% 86.422 1.987.708.959

2007

Januari 12% 86.525 1.989.522.881

Februari 12% 87.324 2.048.967.852

Maret 12% 88.526 2.163.570.085

April 12% 90.397 2.295.369.439

Mei 12% 91.894 2.411.421.986 Sumber: PT Bank SUMUT Pusat

1. Pengertian Kredit Multi Guna

Kredit Multi Guna Bank SUMUT adalah fasilitas kredit yang diberikan secara perorangan

kepada pegawai yang sumber pengembaliannya dari penghasilan tetap dan pemberiannya

melalui Dinas/ Instansi/ Koperasi Pegawai/ Lembaga/ Perusahaan tempat pegawai yang

Page 35: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

bersangkutan bekerja, dengan tujuan untuk membiayai keperluan yang bersifat konsumtif,

investasi dan modal kerja.

2. Tujuan dan Sasaran Kredit Multi Guna

a. Tujuan Kredit Multi Guna

1) Membantu menyediakan kebutuhan dana bagi pegawai dalam rangka

menunjang kegiatan profesi dan atau usahanya untuk lebih meningkatkan

pengabdian kepada masyarakat dan kesejahteraan pegawai serta keluarganya.

2) Meningkatkan fungsi PT Bank SUMUT sebagai lembaga intermediasi dengan

menyalurkan kredit kepada pegawai yang mempunyai penghasilan tetap.

b. Sasaran Kredit Multi Guna

Masyarakat yang memiliki profesi sebagai pegawai tetap di dinas/ instansi/

koperasi/ pegawai/ lembaga/ perusahaan, sehingga pengembalian kredit dapat

terjamin dari penghasilan yang diterima pegawai tersebut setiap bulannya.

3. Pengunaan Kredit Multi Guna

a. Kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan yang bersifat konsumtif disebut

Kredit Multi Guna Bank SUMUT Konsumtif.

b. Kredit yang digunakan untuk membiayai penyediaan modal kerja seperti pembelian

barang dagangan, pembelian bahan baku, piutang dan lain-lain dalam rangka

pengembangan usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan

dan taraf hidupnya disebut Kredit Multi Guna Bank SUMUT Modal Kerja.

c. Kredit yang digunakan untuk membangun/ membeli/ merehap tempat usaha,

membeli peralatan/ perlengkapan usaha dan lain-lain dalam rangka pengembangan

usaha berskala mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf

hidupnya disebut Kredit Multi Guna Bank SUMUT Investasi.

4. Penerima Kredit Multi Guna

Pegawai yang masih aktif tidak termasuk pegawai PT Bank SUMUT, dari Dinas/ Instansi/

Koperasi Pegawai/ Lembaga/ Perusahaan yang telah melakukan perjanjian kerjasama

dengan PT Bank SUMUT.

5. Jangka Waktu Kredit Multi Guna

Page 36: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

a. Jika pembayaran gaji dilakukan melalui PT Bank SUMUT maka jangka waktu

maksimum 7 (tujuh) tahun, dengan catatan pada saat jatuh tempo umur tidak

melewati batas usia pensiun yang telah ditentukan.

b. Jika pembayaran gaji dilakukan tidak melalui PT Bank SUMUT maka jangka

waktu maksimum 5 (lima) tahun, dengan catatan pada saat jatuh tempo tidak

melewati batas usia pensiun yang telah ditentukan.

6. Maksimum Kredit

a. Kredit Multi Guna-Konsumtif

1) Pegawai Negeri Sipil dan pegawai BUMN/BUMD maksimum sebesar 40%

(empat puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali

dengan jangka waktu Kredit Multi Guna.

2) Non Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai BUMN/BUMD maksimum 40% (empat

puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali

dengan jangka waktu Kredit Multi Guna atau maksimum kredit sebesar Rp.

75.000.000,- (tujuh puluh lima juta rupiah)

b. Kredit Multi Guna-Modal Kerja dan Investasi

1) Pegawai Negeri Sipil dan pegawai BUMN/BUMD maksimum sebesar 50%

(empat puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali

dengan jangka waktu Kredit Multi Guna.

2) Non Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai BUMN/BUMD maksimum 50% (empat

puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dengan

jangka waktu Kredit Multi Guna atau maksimum kredit sebesar Rp

100.000.000,- (seratus juta rupiah).

7. Denda

a. Sanksi denda berlaku apabila debitur melakukan pembayaran angsuran paling lama

3 (tiga) hari kerja setelah pembayaran gaji diterima.

b. Besarnya denda atas tunggakan pokok dan bunga ditetapkan 3% perbulan dihitung

secara proporsional setiap bulannya, dihitung sejak tanggal jatuh tempo

pembayaran angsuran.

c. Cara perhitungan hari dan jumlah denda dapat dilihat pada contoh di bawah ini :

Jatuh tempo pembayaran angsuran pada tanggal 5 setiap bulan

Page 37: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Pada tanggal 5 Agustus 200X debitur terlambat membayar angsurannya dan

dibayar pada tanggal 15 Agustus 200X, maka perhitungan denda adalah sebagai

berikut:

Hari denda = 15-5 =10 hari

Denda = 10/31 x Tunggakan pokok dan bunga x 3%

8. Jaminan Kredit

a. Gaji beserta hak lainnya yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan/ Kuasa yang

ditandatangani debitur beserta suami/ istri dan diketahui Kepala Dinas/ Instansi/

Koperasi pegawai/ Lembaga/ Perusahaan terlampir.

b. Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Kartu Register Induk Pegawai atau Surat

Keputusan Kenaikan Golongan/ Ruang Pegawai terakhir dan atau yang

dipersamakan dengan itu (bagi pegawai yang pembayaran gajinya tidak melalui PT

bank SUMUT).

c. Penyimpanan dokumen asli Jaminan Kredit.

B. Hasil Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengolahan data yang diperoleh untuk mengetahui pengaruh tingkat

suku bunga terhadap jumlah permintaan kredit maka penulis menggunakan beberapa

metode yaitu:

1. Analisis Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi merupakan alat untuk mengetahui apakah variabel X dan variable Y

mempunyai suatu hubungan atau tidak.

Persamaan Koefisien Korelasi:

a. Jika r = Mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel ada tetapi sangat

lemah dan jika 0 tidak terdapat hubungan sama sekali.

b. Jika r = Mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel dikatakan positif dan

jika +1 maka hubungan antara kedua variabel sangat kuat sekali

Page 38: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

c. Jika r = -1 atau mendekati -1 maka hubunga antara variabel “X” dan variabel “Y”

ada tetapi bersifat negatif.

2. Koefisien Determinasi atau Koefisien Penentu

Dengan rumus :

D = x 100%

(Teguh, Muhammad, 1999,207)

BAB V

PEMBAHASAN

Page 39: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

1. Perkembangan Permintaan Kredit Multi Guna Pada PT Bank SUMUT Pusat.

TABEL 1

PERKEMBANGAN PERMINTAAN KREDIT

BULAN AGUSTUS (2006) – MEI (2007)

TAHUN BULAN

PERMINTAAN

KREDIT (JUMLAH

REALISASI DANA)

KENAIKAN/ PENURUNAN

Rp %

2006

Agustus Rp.1.852.061.485 - -

September Rp.1.903.280.790 51.219.305 2,77

Oktober Rp.1.934.183.918 30.903.128 1,62

November Rp1.961.463.449 27.279.531 1,41

Desember Rp.1.987.708.959 26.245.510 1,34

2007

Januari Rp.1.989.522.881 1.813.922 0,09

Februari Rp.2.048.967.852 59.444.971 2,99

Maret Rp.2.163.570.085 114.602.233 5,59

April Rp.2.295.369.439 131.799.354 6,09

Mei Rp.2.411.421.986 116.052.547 5,05

Sumber: PT Bank SUMUT Pusat

Agustus 2006 jumlah permintaan kredit sebesar Rp. 1.852.061.485,-

Persentase kenaikan permintaan kredit setiap bulan dari Agustus 2006 sampai dengan Mei

2007 adalah sebagai berikut:

September 2006

= Jumlah realisasi September 2006 – Jumlah realisasi Agustus 2006 x 100%

Jumlah realisasi Agustus 2006

= Rp.1.903.280.790 – Rp1.852.061.485 x 100%

Rp.1.852.061.485

= 2,77%

Oktober 2006

= Jumlah realisasi Oktober 2006 – Jumlah realisasi September 2006 x 100%

Jumlah realisasi September 2006

Page 40: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

= Rp.1.934.183.918 – Rp.1.903.280.790 x 100%

Rp.1.903.280.790

=1,62%

November 2006

= Jumlah realisasi November 2006 – Jumlah realisasi Oktober 2006 x 100%

Jumlah realisasi Oktober 2006

= Rp.1.961.463.449 – Rp.1.934.183.918 x 100%

Rp.1.934.183.918

= 1,41%

Desember 2006

= Jumlah realisasi Desember 2006 – Jumlah realisasi November 2006 x 100%

Jumlah realisasi November 2006

= Rp. 1.987.708.959 – Rp.1.961.463.449 x 100%

Rp.1.961.463.449

= 1,34%

Januari 2007

= Jumlah realisasi Januari 2007 – Jumlah realisasi Desember 2006 x 100%

Jumlah realisasi Desember 2006

= Rp. 1.989.522.881 – Rp. 1.987.708.959 x 100%

Rp. 1.987.708.959

= 0,09%

Februari 2007

= Jumlah realisasi Februari 2007– Jumlah realisasi Januari 2007 x 100%

Jumlah realisasi Januari 2007

= Rp.2.048.967.852 – Rp. 1.989.522.881 x 100%

Rp. 1.989.522.881

= 2.99%

Maret 2006

= Jumlah realisasi Maret 2007 – Jumlah realisasi Februari 2007 x 100%

Jumlah realisasi Februari 2007

= Rp. 2.163.570.085 – Rp. 2.048.967.852 x 100%

Rp. 2.048.967.852

= Rp. 5,59%

Page 41: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

April 2006

= Jumlah realisasi April 2007 – Jumlah realisasi Maret 2007 x 100%

Jumlah realisasi Maret 2007

= Rp.2.295.369.439 – Rp. 2.163.570.085 x 100%

Rp. 2.163.570.085

= 6,09%

Mei 2006

= Jumlah realisasi Mei 2007 – Jumlah realisasi April 2007 x 100%

Jumlah realisasi April 2007

= Rp. 2.411.421.986 – Rp. 2.295.369.439 x 100%

Rp. 2.295.369.439

= 5,05%

Pada bulan Agustus 2006, jumlah realisasi adalah Rp.1.852.061.485. Pada bulan

September 2006 jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.51.219.305 atau mengalami

peningkatan 2,77% dari bulan Agustus 2006. Pada bulan Oktober 2006, jumlah realisasi

meningkat sebesar Rp.30.903.128 atau mengalami peningkatan 1,62% dari bulan

September. Pada bulan November 2006, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.27.279.531

atau mengalami peningkatan 1,41% dari bulan Oktober. Pada bulan Desember 2006,

jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.26.245.510 atau mengalami peningkatan 1,34% dari

bulan November. Pada bulan Januari 2007, jumlah realisasi meningkat sebesar

Rp.1.813.922 atau mengalami peningkatan 0,09% dari bulan Desember. Pada bulan

Februari 2007, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.59.444.971 atau mengalami

peningkatan 2.99% dari bulan Januari . Pada bulan Maret 2007, jumlah realisasi meningkat

sebesar Rp.114.602.233 atau mengalami peningkatan 5,59% dari bulan Februari. Pada

bulan April 2007, jumlah realisasi meningkat sebesar Rp.131.799.354 atau mengalami

peningkatan 6,09% dari bulan Maret. Pada bulan Mei 2007, jumlah realisasi meningkat

sebesar Rp.116.052.547 atau mengalami peningkatan 5,05% dari bulan April.

2. Perkembangan Jumlah Nasabah Debitur Kredit Multi Guna Pada PT Bank

SUMUT

TABEL 2

Page 42: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

PERKEMBANGAN JUMLAH NASABAH DEBITUR

BULAN AGUSTUS (2006) – MEI (2007)

TAHUN BULANJUMLAH NASABAH

DEBITUR

KENAIKAN/PENURUNAN

ORANG %

2006

Agustus 84.563

September 84.982 419 0,50

Oktober 85.474 492 0,58

November 85.918 444 0,52

Desember 86.422 504 0,58

2007

Januari 86.525 103 0,12

Februari 87.324 799 0,92

Maret 88.526 1202 1,38

April 90.397 1871 2,11

Mei 91.894 1497 1,66

Sumber : PT Bank SUMUT Pusat

Bulan Agustus 2006 nasabah debitur berjumlah 84.563 orang. Persentase kenaikan jumlah

nasabah debitur setiap bulan mulai dari bulan Agustus 2006 sampai dengan Mei 2007

adalah sebagai berikut:

September 2006

= Nasabah debitur September 2006 – Nasabah debitur Agustus 2006 x 100%

Nasabah debitur Agustus 2006

= 84.982 – 84.563 x 100%

84.563

= 0,50%

Oktober 2006

= Nasabah debitur Oktober 2006 – Nasabah debitur September 2006 x 100%

Nasabah debitur September 2006

Page 43: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

= 85.474 – 84.982 x 100%

84.982

= 0,58%

November 2006

= Nasabah debitur November 2006 – Nasabah debitur Oktober 2006 x 100%

Nasabah debitur Oktober 2006

= 85.918 – 85.474 x 100%

85.474

= 0,52%

Desember 2006

= Nasabah debitur Desember 2006 – Nasabah debitur November 2006 x 100%

Nasabah debitur November 2006

= 86.422 – 85.918 x 100%

85.918

= 0,58%

Januari 2007

= Nasabah debitur Januari 2007 – Nasabah debitur Desember 2006 x 100%

Nasabah debitur Desember 2006

= 86.525 – 86.422 x 100%

86.422

= 0,12%

Februari 2007

= Nasabah debitur Februari 2007 – Nasabah debitur Januari 2007 x 100%

Nasabah debitur Januari 2007

= 87.324 – 86.525 x 100%

86.525

= 0,92%

Maret 2007

= Nasabah debitur Maret 2007 – Nasabah debitur Februari 2007 x 100%

Nasabah debitur Februari 2007

= 88.526 – 87.324 x 100%

87.324

= 1,38%

Page 44: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

April 2007

= Nasabah debitur April 2007 – Nasabah debitur Maret 2007 x 100%

Nasabah debitur Maret 2007

= 90.397 – 87.324 x 100%

87.324

= 2,11%

Mei 2007

= Nasabah debitur Mei 2007 – Nasabah debitur April 2007 x 100%

Nasabah debitur April 2007

= 91.894 – 91.894 x 100%

91.894

= 1,66%

Pada bulan Agustus 2006, jumlah nasabah debitur adalah 84.563. Pada bulan September

2006 jumlah nasabah debitur meningkat sebesar 419 atau mengalami peningkatan 0,50%

dari bulan Agustus 2006. Pada bulan Oktober 2006, jumlah nasabah debitur meningkat

sebesar 492 atau mengalami peningkatan 0,58% dari bulan September 2006. Pada bulan

November 2006 jumlah nasabah debitur meningkat sebesar 444 atau mengalami

peningkatan 0,52% dari bulan Oktober 2006. Pada bulan Desember 2006, jumlah nasabah

debitur meningkat sebesar 504 atau mengalami peningkatan 0,58% dari bulan November

2006. Pada bulan Januari 2007, jumlah nasabah debitur meningkat sebesar 103 atau

mengalami peningkatan 0,12% dari bulan Desember 2006. Pada bulan Februari 2007,

jumlah nasabah debitur meningkat sebesar 799 atau mengalami peningkatan 0,92% dari

bulan Januari. Pada bulan Maret 2007, jumlah nasabah debitur meningkat sebesar 1202

atau mengalami peningkatan 1,38% dari bulan Februari 2006. Pada bulan April 2007,

jumlah nasabah debitur meningkat sebesar 1871 atau mengalami peningkatan 2,11% dari

bulan Maret 2007. Pada bulan Mei 2007, jumlah nasabah debitur meningkat sebesar 1497

atau mengalami peningkatan 1,66% dari bulan April 2007.

3. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Permintaan Kredit Multi Guna Pada

PT Bank SUMUT Pusat

TABEL 3

Page 45: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI

TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH NASABAH DEBITUR

PERIODE AGUSTUS (2006) – MEI (2007)

TAHUN BULAN

SUKU

BUNGA

PER

BULAN

(%)

JUMLAH

DEBITUR

PER

BULAN

(ORANG)

Y

XY X² Y²

2006

Agustus 13% 84,5 1.166,1 190,44 1.140,25

September 13% 84,9 1.171,62 190,44 7.208,01

Oktober 13% 85,4 1.178,52 190,44 7.293,16

November 13% 85,9 1.185,42 190,44 7.378,81

Desember 13% 86,4 1.192,32 190,44 7.464,96

2007

Januari 12,5% 86,5 1.038 144 7.482,25

Februari 12,5% 87,3 1.047,6 144 7.621,29

Maret 12,5% 88,5 1.062 144 7.832,25

April 12,5% 90,3 1.083,6. 144 8.154,09

Mei 12,5% 91,8 1.101,6 144 8.427,24

JUMLAH 129 871,5 11.226,78 1672 76.002,31

Sumber: PT Bank SUMUT Pusat

Page 46: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Dari hasil di atas dapat kita lihat bahwa hasil korelasi bernilai negatif yaitu sebesar – 0,77

yang menunjukkan bahwa tingkat bunga dan permintaan kredit yang ditinjau dari jumlah

nasabah debitur memiliki hubungan yang bersifat negatif. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin rendah tingkat suku bunga maka semakin banyak jumlah nasabah yang

mengajukan kredit pada Bank SUMUT yang mengakibatkan semakin banyak jumlah dana

yang dikeluarkan untuk kredit dan sebaliknya semakin tinggi tingkat suku bunga maka

semakin sedikit jumlah nasabah yang mengajukan kredit pada Bank SUMUT yang

mengakibatkan semakin sedikit jumlah dana yang dikeluarkan untuk kredit.

Selanjutnya koefisien penentunya dapat dihitung sebagai berikut :

D = x 100%

D x 100%

D = 0,5929 x 100%

D = 59,29%

Artinya bahwa 59,29% dari jumlah nasabah yang mengajukan Kredit Multi Guna pada

Bank SUMUT dipengaruhi oleh tingkat bunga, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain

misalnya : tingkat pelayanan, agunan yang diminta sebagai jaminan kredit,dan lain-lain.

4. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Permintaan Kredit Multi Guna Pada

PT Bank SUMUT Pusat

TABEL 4

PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI

TINGKAT BUNGA DAN JUMLAH REALISASI DANA

Page 47: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

PERIODE BULAN AGUSTUS (2006)- MEI (2007)

TAHUN BULAN

SUKU

BUNGA

PER

BULAN

(%)

JUMLAH

REALISASI

DANA PER

BULAN

(Rp. 000.000)

Y

XY X² Y²

2006

Agustus 13% 1.852 25.557,6 190,44 3.429.904

September 13% 1.903 26.261,4 190,44 3.621.409

Oktober 13% 1.934 26.689,2 190,44 3.740.356

November 13% 1.961 27.061,8 190,44 3.845.521

Desember 13% 1.987 27.420,6 190,44 3.948.169

2007

Januari 12,5% 1.989 23.868 144 3.956.121

Februari 12,5% 2.048 24.576 144 4.194.304

Maret 12,5% 2.163 25.956 144 4.678.569

April 12,5% 2.295 27.540 144 5.267.025

Mei 12,5% 2.411 28.932 144 5.812.921

JUMLAH 129 20.534 263.862,6 1672 42.494.299

Sumber: PT Bank SUMUT Pusat

Dari hasil di atas dapat kita lihat bahwa hasil korelasi bernilai negatif yaitu sebesar -0.75

yang menunjukkan bahwa tingkat bunga dan permintaan kredit yang ditinjau dari jumlah

Page 48: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

realisasi danas memiliki hubungan yang bersifat negatif. artinya bahwa antara tingkat

bunga dan jumlah realisasi dana memiliki hubungan yang bersifat negatif. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin rendah tingkat suku bunga maka semakin banyak jumlah

nasabah yang mengajukan kredit pada Bank SUMUT yang mengakibatkan semakin

banyak jumlah dana yang dikeluarkan untuk kredit dan sebaliknya semakin tinggi tingkat

suku bunga maka semakin sedikit jumlah nasabah yang mengajukan kredit pada Bank

SUMUT yang mengakibatkan semakin sedikit jumlah dana yang dikeluarkan untuk kredit.

Selanju Koefisien penentunya dapat dihitung sebagai berikut :

D = x 100%

D x 100%

D = 0,5625

D = 56,25%

Artinya bahwa 56,25% dari jumlah realisasi dana yang dikeluarkan oleh Bank SUMUT

dipengaruhi oleh tingkat bunga, dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain misalnya :

tingkat pelayanan, agunan yang diminta sebagai jaminan kredit,dan lain-lain.

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Pada tahun 2006 hingga tahun 2007 tingkat suku bunga KMG pada PT Bank

SUMUT Pusat mengalami perubahan dimana pada tahun 2006 tingkat suku bunga

sebesar 13% dan tahun 2007 tingkat suku bunga 12,5%.

Page 49: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

2. Permintaan KMG pada PT Bank SUMUT Pusat mengalami peningkatan dari bulan

Agustus 2006 sampai Mei 2007, dimana permintaan KMG pada bulan Agustus 2006

sebesar Rp.1.852.061.485,- kemudian mengalami peningkatan pada bulan September

2006 sebesar Rp.51.219.305,- pada bulan Oktober 2006 sebesar Rp.30.903.128,-

pada bulan November 2006 sebesar Rp.27.279.531 ,- pada bulan Desember 2006

sebesar Rp.26.245.510,- pada bulan Januari 2007 sebesar Rp.1.813.922,- pada bulan

Februari 2007 sebesar Rp.59.444.971,- pada bulan Maret 2007 sebesar

Rp.114.602.233,- pada bulan April 2007 sebesar Rp.131.799.354,- pada bulan Mei

2007 sebesar Rp. 116.052.547 ,-

3. Dari analisis yang dilakukan antara tingkat bunga dan jumlah nasabah debitur dengan

metode koefisien korelasi sederhana (Tabel 3), diperoleh hasil yang negatif yaitu

sebesar – 0,77. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat bunga dan

jumlah nasabah debitur bersifat negatif yang artinya semakin rendah tingkat bunga

maka semakin banyak jumlah nasabah yang mengajukan Kredit Multi Guna pada PT

Bank SUMUT Pusat dan sebaliknya semakin tinggi tingkat bunga maka semakin

sedikit jumlah nasabah yang mengajukan kredit pada PT Bank SUMUT.

4. Nilai Koefisien Determinasi dari tabel 3 diperoleh sebesar 59,29%. Artinya dari

jumlah nasabah yang mengajukan kredit pada PT Bank SUMUT Pusat dipengaruhi

oleh faktor lain, misalnya tingkat pelayanan, agunan yang diminta sebagai jaminan,

dan lain-lain .

5. Dari analisis yang dilakukan antara tingkat bunga dan jumlah realisasi dana dengan

metode koefisien korelasi sederhana (Tabel 4), diperoleh hasil yang negatif yaitu

sebesar -0,75. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat bunga dengan

jumlah realisasi dana bersifat negatif yang artinya semakin rendah tingkat bunga

maka semakin tinggi jumlah realisasi dana yang dikeluarkan oleh PT Bank SUMUT

Pusat untuk kredit dan sebaliknya semakin tinggi tingkat bunga maka semakin rendah

dana yang dikeluarkan oleh PT Bank SUMUT Pusat untuk kredit.

6. Nilai koefisien Determinasi dari tabel 4 diperoleh sebesar 56,25%. Artinya dari

jumlah realisasi dana atau jumlah dana yang dikeluarkan oleh PT Bank SUMUT

Pusat untuk kredit dipengaruhi oleh tingkat bunga dan sebaliknya dipengaruhhi oleh

faktor lain misalnya : mutu pelayanan, agunan yang diminta sebagai jaminan dan

lain-lain.

Page 50: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

B. Saran

1. Sebaiknya dalam menetapkan tingkat bunga kredit, pimpinan PT Bank SUMUT

Pusat memperhatikan kebijaksanaan yang telah ditetapkan sesuai dengan

kebijaksanaan perusahaan dimana semakin rendah kredit akan meningkatkan

permintaan kredit.

2. Agar PT Bank SUMUT terus meningkatkan pelayanannya kepada nasabah maupun

mayarakat agar dapat berkembang pesat sesuai dengan tujuannya.

3. PT Bank SUMUT Pusat harus dapat mengambil tindakan tegas kepada nasabah yang

beritikad kurang baik, untuk menekan sekecil mugkin kerugian yang dialami bank

akibat kredit macet.

DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, S.E. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja

GrafindoPersada.

Kasmir, S.E. 2002. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Muljono, Pudjo, Teguh. 2001. Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil. Yogyakarta:

BPFE-Yogya.

Sinungan, Muchdarsyah, Drs. 1995. Dasar-dasar dan Teknik Manajemen Kredit. Jakarta:

PT Bina Aksara.

Page 51: Tugas Akhir Meta Pengaruh Tingkat Suku Bunga

Teguh, Muhammad. 1999. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.