cr gad meta dan resti

26
LAPORAN KASUS Generalized Anxiety Disorder Disusun oleh : Meta Sakina 1018011076 Resti Lhutvia Andani 1018011126 Dokter Pembimbing : dr. Cahyaningsih Fibri Rokhmani, Sp.KJ 1

Upload: meta-sakina

Post on 01-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

general anxiety disorder

TRANSCRIPT

Page 1: CR GAD Meta Dan Resti

LAPORAN KASUS

Generalized Anxiety Disorder

Disusun oleh :

Meta Sakina 1018011076

Resti Lhutvia Andani 1018011126

Dokter Pembimbing :

dr. Cahyaningsih Fibri Rokhmani, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

1

Page 2: CR GAD Meta Dan Resti

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan case report ini tepat

pada waktunya.

Keberhasilan dalam pembuatan case report ini juga tak lepas dari

bantuan dan bimbingan dari bebagai pihak,untuk itu kami ucapkan terima

kasih kepada dosen pembimbing dan juga teman-teman semua yang telah

ikut berperan serta dalam pembuatan case report ini.

Disini penulis berharap semoga dengan adanya case report ini dapat

berguna bagi orang-orang yang membacanya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan case report ini belum

lah sempurna,untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari para pembaca.

Bandar Lampung, 8 Agustus 2015

Penulis

2

Page 3: CR GAD Meta Dan Resti

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN

Ny. W, 48 tahun, Perempuan, Islam, Jawa, tamatan SD, pembuat gula aren,

status sudah menikah, tinggal di Kelurahan Mataram, Gading Rejo, datang ke

poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Lampung pada tanggal 5 Agustus 2015.

II. PEMERIKSAAN PSIKIATRI

Anamnesis psikiatri dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Agustus

2015.

III. RIWAYAT PSIKIATRI

A. Keluhan Utama

Cemas

B. Keluhan tambahan

Sulit tidur, sakit kepala, dada berdebar, nyeri ulu hati

C. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang ke Poli Rumah Sakit Jiwa dengan keluhan merasa cemas

sejak 2 bulan yang lalu, pasien mengira cemas dikarenakan pasien sulit

tidur sejak 2 bulan yang lalu. Pasien merasa sulit untuk memulai tidur

dan baru bisa tidur pada pukul 02.00 pagi. Pasien juga sulit untuk

bertahan tidur, pasien sering terbangun di tengah malam secara tiba-tiba

dan sulit untuk kembali tidur, menyebabkan kualitas tidurnya menjadi

terganggu dan tidak puas, karena sulit tidur ini pasien merasa sering sakit

kepala sakit kepala, dada berdebar dan nyeri ulu hati. Pasien mengatakan

pernah memiliki lama tidur 8 jam tetapi sejak 2 bulan terakhir, pasien

hanya bisa tidur selama total 4 jam saja setiap malamnya.

Menurut pasien, pasien sering memikirkan anak bungsunya yang belum

menikah dan suami pasien yang bekerja di luar kota namun saat ini suami

pasien sudah kembali ke rumah dan bekerja sebagai pembuat gula aren.

3

Page 4: CR GAD Meta Dan Resti

Selain itu anak kedua pasien ingin memiliki rumah sendiri, namun pasien

tidak mampu membantu secara keuangan, pasien juga merasa tidak

pernah diberitahu tentang keadaan keluarga anaknya, pasien lebih sering

mendengar berita dari orang lain. Karena keadaannya tersebut, pasien

sering merasa sedih, dan tidak berguna.

Pasien memiliki riwayat berobat ke pengobatan alternatif, namun tidak

mengalami perubahan. Karena itu, pasien memutuskan berobat ke poli

RS. Jiwa.

D. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Jiwa Sebelumnya

Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya

2. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien memiliki riwayat gastritis. Pasien menyangkal memiliki

riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, hipertiroid, riwayat

trauma kepala sebelumnya, riwayat kejang saat kecil, maupun alergi

obat.

3. Riwayat Penggunaan Zat Adiktif

Pasien tidak pernah mengkonsumsi rokok, narkoba, minuman keras

dan sebagainya.

E. Riwayat Kehidupan Pribadi

a. Riwayat prenatal dan perinatal

Pasien tidak mengetahui dengan pasti, menurut pasien lahir normal,

berat badan lahir tidak tahu, dibantu dukun, tidak ada kecacatan

waktu lahir.

b. Masa kanak awal (0-3 tahun)

Pasien tidak mengetahui dengan pasti

c. Masa kanak pertengahan (3-11 tahun)

4

Page 5: CR GAD Meta Dan Resti

Seingat pasien, ia merupakan anak yang biasa saja dan tidak

didapatkan gangguan pertumbuhan maupun perkembangan.

d. Masa kanak akhir dan remaja

Pasien tidak tamat SD alasan kedua orang tua tidak mampu untuk

membiayai sekolahnya. Sejak saat itu pasien bekerja membantu

orang tua sebagai petani. Saat kecil pasien memiliki cukup teman

dan berhubungan baik dengan teman-temannya.

e. Riwayat Masa dewasa

Riwayat pendidikan

Pasien pernah mengenyam pendidikan SD namun tidak tamat,

karena masalah ekonomi. Namun pasien bisa membaca, menulis dan

berhitung.

Riwayat perkawinan dan hubungan keluarga

Pasien sudah menikah selama 30 tahun. Menikah dengan orang

pilihannya, memiliki tiga orang anak, anak pertama perempuan (30

tahun), anak kedua perempuan (28 tahun), anak ketiga laki-laki (26

tahun) dan seorang cucu.

Riwayat pekerjaan

Sebelum menikah bekerja membantu kedua orang tua bertani.

Setelah menikah bekerja membantu suami membuat gula aren dan

mengurus pekerjaan rumah tangga.

Aktivitas sosial

Pasien memiliki hubungan yang cukup baik dengan lingkungan

tempat tinggalnya.

Riwayat Sosial Ekonomi

Kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh suami sebagai pembuat gula

aren dan anak keduanya sebagai pedagang sayuran di pasar.

Riwayat Agama

5

Page 6: CR GAD Meta Dan Resti

Pasien beragama islam dan sholat dijalankan 5 waktu. Pasien

mengikuti kegiatan pengajian di masjid dekat rumahnya 1x

seminggu di hari minggu pagi.

Riwayat Hukum

Tidak pernah terlibat dalam pelanggaran hukum.

Riwayat Militer

Pasien belum pernah melihat suatu peperangan maupun mengikuti

kemiliteran

F. Riwayat Psikoseksual

Pasien tidak memiliki kelainan dalam riwayat psikoseksual. Pasien

menyukai lawan jenis, tidak pernah mendapatkan pelecehan seksual.

G. Situasi Kehidupan Sekarang

Pasien tinggal satu rumah bersama suami dengan anak kedua dan ketiga,

serta menantu dari anak keduanya. Pasien mengerjakan pekerjaan rumah

tangga dibantu anak keduanya, dan kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh

suami yang bekerja sebagai pembuat gula aren. Anak pertama pasien

sudah menikah dan tinggal bersama suami dan anaknya di daerah Metro

dan bekerja sebagai penjaga toko pakaian, anak kedua pasien sudah

menikah dan tinggal bersama suami serumah dengan pasien bekerja

sebagai pedagang di pasar. Anak ketiga pasien belum menikah dan bekerja

sebagai pembuat aren. Pasien mengatakan hubungan pasien dengan suami

dan anak-anak harmonis.

H. Riwayat Kehidupan Keluarga

Pasien merupakan anak ke enam dari enam bersaudara. Sejak lahir

tinggal bersama orangtua dan saudaranya. Pasien hidup dalam keluarga

dengan status ekonomi yang kurang, kedua orang tuanya bekerja sebagai

petani. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan kedua orang tua, dan

6

Page 7: CR GAD Meta Dan Resti

kelima saudaranya. Kedua orang tua memberikan perhatian yang sama

kepada setiap anaknya. Ayah pasien meninggal pada tahun 1998.

Pasien mempunyai tiga orang anak, anak pertama laki-laki berusia 30

tahun, anak kedua perempuan berusia 28 tahun, anak ketiga perempuan

berusia 26 tahun. Menurut anak ketiganya pasien memberikan perhatian

yang sama kepada ketiga anaknya.

Pasien mempunyai satu orang cucu, dari anak pertama satu orang cucu,

laki-laki usia 11 tahun.

Menurut pasien, Situasi dalam keluarga saat ini kurang baik karena

kurangnya komunikasi. Dukungan dari keluarga selama pasien sakit juga

kurang.

PEDIGREE:

Ny. W

Ny. W

keterangan :

pasien

laki-laki

laki-laki meninggaldunia

perempuan dalam 1 rumah

7

Page 8: CR GAD Meta Dan Resti

I. Riwayat Penyakit keluarga

Keluarga tidak ada yang mengalami hal yang sama, riwayat DM,

hipertensi dan penyakit berat lainnya disangkal.

J. Persepsi Pasien tentang diri dan Kehidupannya

Pasien merasa dirinya tidak berguna. Pasien cemas penyakitnya semakin

parah dan akan semakin mengganggu kehidupannya.

IV. STATUS MENTAL

1. Deskripsi Umum

a. Penampilan

Seorang perempuan terlihat sesuai usianya memakai jilbab bewarna

coklat, baju bewarna coklat dan celana berwarna hitam, kurus, kulit

sawo matang, kuku pendek dan bersih, kebersihan dan kerapihan

cukup.

b. Kesadaran : jernih ( compos mentis )

c. Perilaku dan aktivitas psikomotor

Saat wawancara pasien tampak hiperaktif, kontak mata baik,

gerakan involunter tidak ada.

d. Pembicaraan : spontan, lancar, volume cukup, intonasi sedang,

kualitas cukup, kuantitas lebih, artikulasi jelas.

e. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif

2. Keadaan Afektif

a. Mood : disforia

b. Afek : luas

c. Keserasian : appropriate

3. Fungsi Intelektual (Kognitif)

a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : sesuai

dengan taraf pendidikan pasien

b. Daya konsentrasi : cukup

c. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : baik

8

Page 9: CR GAD Meta Dan Resti

d. Daya ingat : jangka segera, jangka pendek, baik dan jangka

panjang kurang.

e. Pikiran abstrak : baik

4. Gangguan Persepsi :

a. Halusinasi : tidak ada

b. Ilusi : tidak ada

c. Depersonalisasi : tidak ada

d. Derealisasi : tidak ada

5. Pikiran :

a. Bentuk pikir : Realistik

b. Arus pikir : koheren

1. Produktivitas : baik

2. Kontinuitas : baik

3. Relevansi : relevan

4. Hendaya berbahasa : tidak ditemukan

c. Isi pikir : rasa bersalah, rasa rendah diri

   6. Daya Nilai

a. Norma sosial : baik

b. Uji daya nilai : baik

c. Penilaian realitas : baik

7. Tilikan

Tilikan derajat 4 : pemahaman bahwa dirinya sakit tetapi tidak mengetahui

penyebabnya.

8. Taraf dapat dipercaya  : dapat dipercaya

9

Page 10: CR GAD Meta Dan Resti

V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

a. Tanda-tanda vital:

Tekanan Darah : 130/80 mmHg

Nadi : 78x/menit

Pernapasan : 18x/menit

Suhu : afebris

b. Pemeriksaan Fisik

Mata : tidak ditemukan kelainan

Hidung : tidak ditemukan kelainan

Telinga : tidak ditemukan kelainan

Paru : tidak ditemukan kelainan

Jantung : tidak ditemukan kelainan

Abdomen : tidak ditemukan kelainan

c. Status Neurologis

Sistem sensorik : dalam batas normal

Sistem motorik : dalam batas normal

Fungsi luhur : dalam batas normal

d. Pemeriksaan Laboratorium

Tanggal 5 Agustus 2015

SGOT : 24 (dalam batas normal)

SGPT : 14 (dalam batas normal)

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Ny. W, 48 tahun, Perempuan, Islam, Jawa, tamatan SD, pembuat gula aren,

tinggal di Kelurahan Mataram, Gading Rejo, datang ke poliklinik Rumah

Sakit Jiwa Daerah Lampung pada tanggal 5 Agustus 2015.

.

10

Page 11: CR GAD Meta Dan Resti

Pasien berpenampilan sesuai dengan usianya, cara berpakaian santai dan

kerapian cukup. Pasien datang seorang diri ke Poli Rumah Sakit Jiwa

dengan keluhan merasa cemas sejak 2 bulan yang lalu, pasien mengira

cemas dikarenakan pasien sulit tidur sejak 2 bulan yang lalu. Pasien

merasa sulit untuk memulai tidur dan baru bisa tidur pada pukul 02.00

pagi. Pasien juga sulit untuk bertahan tidur, pasien sering terbangun di

tengah malam secara tiba-tiba dan sulit untuk kembali tidur,

menyebabkan kualitas tidurnya menjadi terganggu dan tidak puas, karena

sulit tidur ini pasien merasa sering sakit kepala sakit kepala, dada

berdebar dan nyeri ulu hati. Pasien mengatakan pernah memiliki lama

tidur 8 jam tetapi sejak 2 bulan terakhir, pasien hanya bisa tidur selama

total 4 jam saja setiap malamnya.

Menurut pasien, pasien sering memikirkan anak bungsunya yang belum

menikah dan suami nya yang bekerja d luar kota namun saat ini suami

pasien sudah kembali. Selain itu anak kedua pasien ingin memiliki rumah

sendiri, namun pasien tidak mampu membantu secara keuangan, pasien

juga merasa tidak pernah diberitahu tentang keadaan keluarga anaknya,

pasien lebih sering mendengar berita dari orang lain. Karena keadaannya

tersebut, pasien sering merasa sedih, dan tidak berguna.Riwayat

pengobatan sebelumnya pasien berobat ke pengobatan alternatif dan

tidak merasakan perubahan.

Riwayat prenatal dan perinatal dan riwayat masa kanak awal tidak

diketahui. Pasien menempuh pendidikan SD selama lima tahun dan tidak

melanjutkan ke jenjang berikutnya karena masalah ekonomi.

Dari status mental, kesadaran pasien compos mentis, sikap pasien selama

wawancara kooperatif. Selama wawancara pasien hiperaktif. Kontak

mata dengan pemeriksa baik. Pasien berbicara spontan,lancar, intonasi

sedang, volume cukup, kualitas cukup, artikulasi jelas, kuantitas banyak.

Mood pasien disforia dengan afek luas dan serasi. Bentuk pikiran

realistik, arus pikir koheren, produktivitas baik, dengan kontinuitas baik,

11

Page 12: CR GAD Meta Dan Resti

dan tidak didapatkan hendaya berbahasa. Pada isi pikir terdapat ide

bersalah dan rasa rendah diri. Pada penilaian fungsi kognitif, daya

konsentrasi baik, orientasi waktu,tempat dan orang baik, daya ingat

jangka panjang kurang, jangka pendek, dan jangka segera juga baik.

Penilaian pasien dalam norma sosial, uji daya nilai tidak terganggu.

Pasien merasa dirinya sakit namun tidak diketahui penyebabnya dan

secara keseluruhan pernyataan pasien dapat dipercaya. Dari pemeriksaan

fisik tidak ditemukan adanya kelainan. Belum ada pemeriksaan

laboratorium lengkap, fungsi hati tidak ditemukan adanya kelainan.

VII. FORMULASI DIAGNOSIS

Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan cemas atau anxiety yang

bermakna serta menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability

(hendaya) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.

Aksis I :

Berdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan

gejala anxietas berupa kecemasan karena sulit tidur, ketegangan motorik

berupa kegelisahan dan sakit kepala, overaktivitas otonomik berupa

jantung berdebar-debar, dan nyeri ulu hati. Gejala – gejala tersebut hampir

tiap hari sampai 2 bulan yang tidak terbatas dan menonjol pada keadaan

tertentu (free floating atau mengambang) di malam hari sebelum pasien

tidur. maka berdasarkan PPDGJ III, pasien ini digolongkan sebagai

Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1) .

Aksis II :

Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap adanya gangguan kepribadian.

(F.60). Tidak didapatkan gangguan tumbuh kembang, menyelesaikan

pendidikan SD dengan baik dan tidak dilanjutkan karena masalah

ekonomi. Hal ini menyingkirkan diagnosis retardasi mental (F.70).

Sementara disimpulkan belum ada diagnosis

12

Page 13: CR GAD Meta Dan Resti

Aksis III :

Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan riwayat penyakit

fisik. Sehingga sementara disimpulkan belum ada diagnosis

Aksis IV :

Pada anamnesis ditemukan kecemasan pasien didasari oleh masalah yang

tidak jelas.

Aksis V :

Penilaian terhadap kemampuan pasien untuk berfungsi dalam

kehidupannya menggunakan skala GAF (Global Assessment of

Functioning). Pada saat dilakukan wawancara, skor GAF 70-61 berupa

gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan, secara umum masih baik

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1).

Aksis II : Belum ada diagnosis aksis II

Aksis III : Belum ada diagnosis aksis III

Aksis IV : Masalah tidak jelas

Aksis V : GAF scale 70-61 (saat ini)

IX. DAFTAR PROBLEM

a. Organobiologik: tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna,

tetapi diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter.

b. Psikologik: ditemukan gangguan cemas menyeluruh berupa mood

disforia dan ide bersalah sehingga pasien membutuhkan psikoterapi.

X. PROGNOSIS

Faktor yang meringankan :

1. Motivasi yang kuat

2. Tidak ada riwayat keluarga

Faktor yang memperberat:

13

Page 14: CR GAD Meta Dan Resti

1. Sikap keluarga

2. Usia premenopause

a. Quo ad vitam : dubia ad bonam

b. Quo ad functionam : dubia ad bonam

c. Quo ad sanationam : dubia ad bonam

XI. RENCANA TERAPI

Farmakoterapi :

Golongan SSRI, Sertralin 1x 50 mg tab

Psikoterapi :

1. Terapi Perilaku Kognitif/ Cognitive-Behavioural Therapy.

2. Terapi suportif

3. Psikoterapi berorientasi tilikan/ insight-oriented therapy

XII. PEMBAHASAN

a. Apakah diagnosis sudah tepat?

Menurut kami diagnosis pada kasus ini sudah tepat karena:

Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan cemas atau anxiety yang

bermakna serta menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability

(hendaya) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.

Aksis I :

Berdasarkan data-data yang didapat memelalui anamnesis, pemeriksaan

fisik dan rekam medik, tidak ditemukan riwayat demam tinggi atau kejang

sebelumnya kelainan organik dan pemakaian zat psikoaktif. Pasien

menyangkal adanya bisikan-bisikan yang muncul terus menerus, tidak

terdapat penyimpangan dari pikiran dan persepsi dan tidak terdapat

kemunduran kognitif. Pasien menyangkal adanya perubahan suasana

perasaan, afek depresif dan kehilangan minat dan kegembiraan. Hal ini

dapat menjadi dasar untuk menyingkirkan diagnosis gangguan mental

14

Page 15: CR GAD Meta Dan Resti

organik (F.0), penggunaan zat psikoaktif (F.1), skizofrenia (F.2), dan

gangguan Suasana perasaan (Afek/Mood) (F.3). Dari pemeriksaan fisik,

tidak ada tanda-tanda disfungsi otak sehingga digolongkan sebagai

gangguan jiwa non-organik . Pasien tidak mengalami hendaya berat dalam

menilai realita sehingga digolongkan sebagai gangguan jiwa non-psikotik .

Maka berdasarkan PPDGJ III, gejala non-psikotik dan etiologi non organik

merupakan ciri khas kategori diagnosis (F.4) Gangguan neurotik, gangguan

somatoform dan gangguan stress.

Berdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan

gejala anxietas berupa kecemasan karena sulit tidur, ketegangan motorik

berupa sakit kepala, overaktivitas otonomik berupa jantung berdebar-debar,

dan nyeri ulu hati. Gejala – gejala tersebut hampir tiap hari sampai 2 bulan

yang tidak terbatas dan menonjol pada keadaan tertentu (free floating atau

mengambang) di malam hari sebelum pasien tidur. maka berdasarkan

PPDGJ III, pasien ini digolongkan sebagai Gangguan Cemas Menyeluruh

(F41.1) .

Aksis II :

Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap adanya gangguan kepribadian.

(F.60). Tidak didapatkan gangguan tumbuh kembang, menyelesaikan

pendidikan SD dengan baik dan tidak dilanjutkan karena masalah

ekonomi. Hal ini menyingkirkan diagnosis retardasi mental (F.70).

Sementara disimpulkan belum ada diagnosis

Aksis III :

Pada anamnesis dan pemeriksaan fisik tidak ditemukan riwayat penyakit

fisik. Sehingga sementara disimpulkan belum ada diagnosis

Aksis IV :

Pada anamnesis ditemukan kecemasan pasien didasari oleh masalah yang

tidak jelas.

Aksis V :

15

Page 16: CR GAD Meta Dan Resti

Penilaian terhadap kemampuan pasien untuk berfungsi dalam

kehidupannya menggunakan skala GAF (Global Assessment of

Functioning). Pada saat dilakukan wawancara, skor GAF 70-61 berupa

gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan, secara umum masih baik

b. Apakah rencana terapi sudah tepat?

Rencana terapi pada kasus ini sudah tepat. Berdasarkan British Associaton

for psychopharmacologies dan NICE guideline, psikofarmakoterapi pada

gangguan ansietas menyeluruh dapat dimulai dengan obat antidepresi

golongan SSRI (Selective Serotonoin Reuptake Inhibitors). Sertralin dipilih

karena obat ini memiliki efek kardiologik yang minimal dibandingkan obat

antidepresi golongan yang lain. Selain itu golongan SSRI juga memiliki

efek samping lain yang minimal, spektrum antidepresi yang luas, dengan

gejala putus obat sangat minimal, serta lethal dose yang tinggi (> 6.000 mg)

sehingga relatif aman untuk pasien ini yang berobat jalan.depresi adalah

dengan farmakoterapi serta psikoterapi untuk menurunkan banyaknya

stressor dalam hidup pasien. Pada pasien yang tidak toleran setelah

diberikan SSRI dapat diberikan Serotonin-norepinephrine reuptake

inhibitors (SNRIs) seperti paroxetine dan venlafaxine

Pada banyak kasus, terapi depresi efektif diberikan pada kasus ansietas.

Pemberian obat golongan Benzodiazepine efektif diberikan pada pasien

dengan gangguan cemas menyeluruh namun tidak diberikan kecuali pada

keadaan jangka pendek saja dan harus diikuti dengan psikoterapi yang

adekuat. Hal ini dikarenakan kerugian dari efek samping dan

ketergantungan obat golongan Benzodiazepine.

Pemberian obat golongan agonis parsial reseptor 5 HT, Buspiron tampaknya

efektif mengurangi gejala kognitif pada gangguan ansietas menyeluruh

dibandingkan gejala somatik. Perlu anamnesis riwayat pengobatan

sebelumnya pada pasien, dikarenakan kerugian Buspiron cenderung tidak

16

Page 17: CR GAD Meta Dan Resti

berespon pada pasien yang sudah pernah diberikan obat golongan

Benzodiazepin. Kerugian lainnya ialah efeknya memerlukan 2-3 minggu

untuk terlihat.

c. Apakah prognosis sudah tepat?

Ada beberapa pertimbangan yang memperngaruhi prognosis pasien:

Faktor yang meringankan :

Motivasi yang kuat (keinginan kuat untuk sembuh)

Tidak ada riwayat keluarga (keluarga pasien tidak ada yang mengalami

gangguan yang sama)

Faktor yang memperberat:

Sikap keluarga (acuh dengan keadaan pasien)

usia pre menopause

Faktor lain yang mempengaruhi prognosis :

pemeriksaan penunjang minimal

Dari data tersebut dapat terlihat bahwa daftar yang memperingan lebih

banyak sebanding yang memperberat sehingga prognosis pasien adalah

dubia ad bonam, selain pasien tidak mengalami gangguan psikosis yang

dapat memperberat prognosis.

17

Page 18: CR GAD Meta Dan Resti

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Kaplan dan Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu

Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis edisi 7 jilid 1. Jakarta: Binarupa

Aksara.2010.

2. Maslim, R. Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III.

Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran jiwa FK Unika Atmajaya. 2007.

3. Amir, N. Buku Ajar Psikiatri Edisi 2. Jakarta. FKUI. 2013

4. Maslim, R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi

Ketiga. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran jiwa FK Unika Atmajaya. 2007.

5. Baldwin D, Et all. Evidence-based guidelines for thepharmacological

treatment of anxiety disorders:Recommendations from the British Association

for Psychopharmacology. Journal of psychopharmacology. 2005

6. Kendall T. Management of generalised anxiety disorder in adults: summary of

NICE guidance. British Medical Journal. 2011

7. Wang WW. Comprehensive Psychiatry Review. Cambridge University

Press.2011

8. Murray RM, Kendler KS.Essential Psychiatry.edisi keempat. Cambridge

University Press.2008

9. Mantja ZA. Simtomatologi Psikiatri. Bandar Lampung; FK UNIMAL. 2005

18