juklak bmm meta

146
Bab I. Gambaran Umum Pengelolaan BMM 1.1. Pendahuluan Perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan operasional perbankan syariah di Indonesia. Sebelum tahun tahun 1992 telah berdiri bebrapa badan usaha pembiayaan nonbank yang menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai dengan syariah. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat bagi terwujudnya sistem perbankan yang sesuai syariah, pemerintah telah memasukkan kemungkinan tersebut dalam undang-undang. Pada tahun 1998 dikeluarkan UU No 10 tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No 7 tahun tahun 1992 tentang perbankan yang memberikan landasan hukum yang lebih kuat bagi keberadaan sistem perbankan syariah. Sehingga operasional lembaga keuangan syariah baik bank maupun non bank dapat berkembang lebih pesat dalam mendukung roda perekonomian masyarakat Indonesia. Banyak hal yang dapat mendukung dikembangkannya lembaga keuangan syariah di Indonesia. Adanya standar-standar moral KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________1

Upload: ajat-sulistio-firdaus

Post on 18-Jun-2015

373 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: JUKLAK BMM meta

Bab I.Gambaran Umum Pengelolaan BMM

1.1. Pendahuluan

Perkembangan industri keuangan syariah secara informal telah dimulai

sebelum dikeluarkannya kerangka hukum formal sebagai landasan

operasional perbankan syariah di Indonesia. Sebelum tahun tahun 1992

telah berdiri bebrapa badan usaha pembiayaan nonbank yang

menerapkan konsep bagi hasil dalam kegiatan operasionalnya. Hal

tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-

institusi keuangan yang dapat memberikan jasa keuangan yang sesuai

dengan syariah.

Untuk menjawab kebutuhan masyarakat bagi terwujudnya sistem

perbankan yang sesuai syariah, pemerintah telah memasukkan

kemungkinan tersebut dalam undang-undang. Pada tahun 1998

dikeluarkan UU No 10 tahun 1998 sebagai amandemen dari UU No 7

tahun tahun 1992 tentang perbankan yang memberikan landasan

hukum yang lebih kuat bagi keberadaan sistem perbankan syariah.

Sehingga operasional lembaga keuangan syariah baik bank maupun non

bank dapat berkembang lebih pesat dalam mendukung roda

perekonomian masyarakat Indonesia.

Banyak hal yang dapat mendukung dikembangkannya lembaga

keuangan syariah di Indonesia. Adanya standar-standar moral dalam

pengoperasian lembaga keuangan syariah akan menjadi faktor penentu

suksesnya keberadaan lembaga keuangan tersebut. Standar moral

dalam sistem syariah yang prinsipnya didasarkan atas asas keadilan

dan kemanfaatan bagi seluruh umat akan mendorong terbinanya

hubungan antaralembaga keuangan dan nasabahnya yang didasarkan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________1

Page 2: JUKLAK BMM meta

atas nilai-nilai moral dan kode etik yang tinggi. Selain itu, diterapkannya

prinsip bagi hasil sebgai salah satu prinsip pokok dalam kegiatan

lembaga keuangan syariah juga akan menumbukan tanggung jawab

pada masing-masing pihak, baik lembaga keuangan maupun

debiturnya. Kondisi ini akan meninmbulkan prinsip kehati-hatian dan

akan memperkecil kemungkinan risiko kegagalan.

Koperasi Wirausaha Nasional Jawa Barat (KOWINA) Jawa Barat

merupakan koperasi yang berbasiskan organisasi kepemudaan GP.

Anshor, yang bernaung dalam wadah Nahdlatur Ulama. Tingginya

angka pengangguran pada kalangan usia produktif yang notabene

merupakan kelompok muda akan menimbulkan kondisi rawan. Kondisi

tersebut dikhawatirkan dapat menurunkan stabilitas negara dan

melunturkan semangat untuk maju bagi kalangan muda.

Sebagai salah satu ujung tombak pemberdayaan ekonomi dari GP Ansor

Jawa Barat serta membantu peningkatan motivasi kerja kaum muda

pada bidang ekonomi. Dengan bentuk memberikan dukungan

permodalan sekaligus pembinaan kemampuan ekonomi rakyat

kebanyakan KOWINA JABAR memiliki komitment untuk mengembangkan

lembaga keuangan mikro syariah dengan nama Baitul Maal wal

Muaawanah (BMM). Dengan program tersebut diharapkan terjadi

peningkatan dan pemerataan ekonomi sekaligus solidaritas sosial,

sehingga dapat terjadi pembangunan ekonomi yang seiring dengan

pembangunan masyarakat mutamaddin (masyarakat yang beradab).

1.2. Prinsip, Tujuan dan Sasaran

Baitul Maal wal Mu’aawanah (selanjutnya disebut BMM), merupakan

salah satu gugus kerja dari Koperasi Wirausaha Nasional (selanjut

disebut KOWINA) Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Divisi Permodalan.

Fungsi BMM adalah melakukan upaya pemberdayaan dan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________2

Page 3: JUKLAK BMM meta

penswadayaan masyarakat agar kuat dan sejahtera dengan

menggalang kemitraan melalui pendekatan kultur silaturahmi dan

persaudaraan sosial. Pendekatan ini diambil berdasarkan kondisi

anggota GP Anshor dan masyarakat Jawa Barat secara umum yang

sangat kental dengan kultur tersebut. Terlebih lagi bagi masyarakat

yang berada di lingkungan pesantren maupun di lingkungan non

pesantren yang berada di pedesaan.

1.2.1. Prinsip Pengelolaan BMM

Prinsip-prinsip yang digunakan pada pengelolaan BMM adalah :

A. Maqaashid al-syarii’ah :

1. Tahdziib al-fardi (pensucian diri/individu).

2. Iqaamah al-‘adaalah fi al-ijtima’ (penegakan keadilan di

masyarakat).

3. Iqaamah al-mashlahah (penegaka

kemaslahatan/kebaikan).

Ketiga maqaashid tersebut diperhatikan ketiga martabatnya :

1. Dharuuriyyah (primer).

2. Haajiyyah (sekunder).

3. Tahsiiniyyah (pelengkap/penyempurna).

B. Mabaadi Khaira Ummah.

1. Al-shidq ; kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan keterbukaan

yang bersumber dari hati nurani.

2. Al-amaanah wa al-wafaa u bi al’ahdi ; dapat dipercaya, setia,

tepat janji serta mampu memecahkan masalah sosial yang

dihadapi.

3. Al-‘adaalah ; bersikap dan bertindak adil dalam segala situasi.

4. Al-ta’aawun ; tolong menolong/bermitra dalam kebaikan.

5. Al-istiqaamah ; konsisten menjalankan garis/ketentuan yang

telah disepakati bersama.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________3

Page 4: JUKLAK BMM meta

6. Al-syuraa ; musyawarah dalam menyelesaikan persoalan sosial.

7. Al-musawwa ; demokrasi dengan dasar egalitarianisme.

C. Aturan ekonomi syari’ah yang berintikan saling ridha.

1.2.2. Tujuan Pembentukan BMM

Program pembentukan dan pengembangan BMM bertujuan

meningkatkan kemampuan ekonomi rakyat dalam masyarakat

mutamaddin (masyarakat yang beradab) melalui :

1. Penyediaan dana permodalan usaha.

2. Pembinaan kemampuan usaha, baik dari sisi manajemen,

pemasaran, maupun teknologi produksi.

3. Penghimpunan dan pendistribusian dana sosial sebagai bagian

dari solidaritas sosial dan pemerataan ekonomi.

4. Penggalangan kemitraan sebagai bagian dari jaringan sosial dan

ekonomi.

1.2.3. Sasaran Pembentukan BMM

a. Sasaran Kerja BMM

Sasaran kerja BMM adalah :

1. Donatur ; mereka yang memberikan dana sosialnya untuk

dikelola oleh BMM, seperti zakat, infaq dan sedekah.

2. Mustahiq ; mereka yang berhak mendapatkan dana sosial.

3. Penabung ; mereka yang membuka tabungan di BMM, baik

tabungan biasa maupun tabungan berjangka.

4. Debitur ; mereka yang mendapatkan pembiayaan (pinjaman) dari

BMM dengan akad mudharabah, murabahah.

5. Mitra ; mereka yang menjalin kerja sama usaha dengan BMM

dengan akad musyarakah.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________4

Page 5: JUKLAK BMM meta

b. Sasaran Kerja BMM

Sasaran kegiatan dari BMM adalah :

1. Baitul Maal ; lembaga pengelola zakat, infaq, sedekah dan dana

sosial lainnya sebagai upaya pembinaan solidaritas sosial yang

merupakan bagian dari masyarakat mutamaddin (masyarakat

yang beradab).

2. Baitul Mu’aawanah ; lembaga pengelola keuangan mirip

perbankan, dalam arti simpan dan pinjam, dalam bentuk

kemitraan yang dilengkapi dengan pembinaan.

1.3. Strategi

BMM dikelola dengan strategi sebagai berikut :

1. Membina dan mengembangkan ekonomi rakyat seiring

dengan pembentukan masyarakat mutamaddin.

2. Pola pelayanan jemput bola.

3. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat.

4. Meningkatkan persaudaraan dan solidaritas sosial.

5. Pembinaan dan pendampingan masyarakat, baik sebagai

donatur, penabung, debitur maupun mitra.

6. Penyediaan dana untuk modal usaha dan dana sosial.

1.4. Pendanaan

Dana pelaksanaan program secara menyeluruh diharapkan dapat

diperoleh dari berbagai pihak, dalam hal ini pinjaman jangka panjang,

lembaga donor, pemerintah, simpatisan/donatur maupun masyarakat.

Dana tersebut dipinjamkan oleh KOWINA JABAR kepada BMM yang harus

dikembalikan dalam jangka waktu tiga tahun.

1.5. Pelaksanaan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________5

Page 6: JUKLAK BMM meta

Pada dasarnya, BMM merupakan lembaga keuangan mikro syariah

yang akan diproyeksikan menjadi koperasi syariah atau BPRS yang

benar-benar murni dari-oleh-dan untuk masyarakat.

Daur pengembangan BMM meliputi :

a. KSM dalam hal ini adalah lembaga keuangan mikro syariah,

b. Koperasi Simpan Pinjam Syariah yang kemudian akan dikembangkan

menjadi

c. Bank Perkreditan Rakyat Syariah.

BMM dibina dan diawasi oleh Koperasi Wirausaha Nasional Jawa Bara

yang dalam operasionalnya melibatkan unsur—unsur tenaga ahli di

bidang syariah, ekonomi, pemerintah, dan tokoh masyarakat.

1.6. Struktur Organisasi Program

Struktur umum organisasi pelaksana dari program pembentukan dan pengembangan BMM adalah sebagai berikut :

= garis kerja sama.= garis struktural (instruktif, pembinaan dan

pengawasan)= garis pengaduan.

1.6.1. Komponen Pembentukan BMM

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________6

KOWINAJAWA BARAT

DIVISI PERMODALAN

BMM

MASYARAKAT / NASABAH BMM

Lembaga donor (pemerintah/ swasta/lembaga keuangan

KOWINA DT II / HIMPUNAN

PENGUSAHA / LEMBAGA SOSIAL

KONSULTAN

Page 7: JUKLAK BMM meta

Keseluruhan tanggung jawab program berada di KOWINA Jawa Barat.

Pelaksanaan dari tanggung jawab tersebut secara teknis dilaksanakan

oleh divisi permodalan yang membawahi, mengkoordinir, membina dan

mengawasi setiap BMM.

Dalam melaksanakan kerjanya, Divisi permodalan dapat bekerja sama

dengan berbagai konsultan sesuai dengan kebutuhan. Konsultan

tersebut dapat berupa lembaga maupun perorangan.

BMM bekerja sama dengan KOWINA DT II, Himpunan Pengusaha dan

Lembaga-lembaga sosial di wilayah pelayanannya.

Ketidakpuasan atau penyelewengan yang dilakukan oleh BMM dapat

diadukan oleh masyarakat nasabahnya kepada Divisi Permodalan.

Penyelewengan Divisi Permodalan dapat diadukan kepada Pengurus

KOWINA. Penyelewengan KOWINA dapat diadukan kepada Pengawas

dalam struktur KOWINA serta rapat anggota.

1.7. Baitul Maal Wal Muawanah

Baitul maal wal muaawanah merupakan lembaga keuangan mikro

syariah yang dikelola oleh masyarakat dan ditujukan bagi kemandirian

ekonomi masyarakat di suatu komunitas. Dilihat dari sisi yuridis,

berdasarkan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998, BMM tidaklah

termasuk lembaga keuangan formal. Sebagai lembaga keuangan non

formal atau lebih dikenal lembaga keuangan mikro, maka BMM tidak

dapat menyalurkan dana secara luas kepada masyarakat. Terkecuali,

BMM telah mampu memenuhi persyaratan pendirian bank sebagaimana

tertera pada undang-undang tersebut diatas.

Untuk dapat mengembangkan diri dan melakukan aktivitas secara legal,

maka BMM pada awal pendiriannya disarakan untuk membentuk dirinya

menjadi Kelompok Swadaya Masyarakat yang berada di bawah naungan

KOWINA JAWA BARAT.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________7

Page 8: JUKLAK BMM meta

1.7.1. Organisasi BMM

Struktur Organisasi BMM berdasarkan bentuk badan hukum dibagi

menjadi tiga :

1. KSM dengan batasan sebagai berikut :

Jumlah akumulasi modal : Rp 5 juta s.d Rp 50 juta

Jumlah nasabah dan kreditur : kurang dari 100 orang

2. Koperasi, dengan batasan sebagai berikut :

Jumlah akumulasi modal : lebih dari Rp 50 juta

Jumlah nasabah dan kreditur : lebih dari 100 orang

3. Bank Perkreditan Rakyat Syariah, dengan batasan sebagai berikut :

Jumlah akumulasi modal : lebih dari Rp 1 miliar

Jumlah nasabah dan kreditur : lebih dari 250 orang

A. KSM

a. Susunan Pengelola BMM 1. Manajer

2. Bendahara/kasir

3. Pendamping/penagih

b. Kriteria Pengelola BMM

1. Warga Nahdliyin

2. Pendidikan minimal SMA untuk staf dan minimal D3 untuk manajer. Bagi staf keuangan diutamakan lulusan SMEA jurusan akuntansi atau setingkat SMU dan menguasai akuntansi.

3. Mampu mengoperasikan komputer

4. Bertanggung jawab, jujur dan memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaannya (amanah).

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________8

Page 9: JUKLAK BMM meta

5. Bagi manajer diutamakan yang memiliki kemampuan memimpin dan mendapatkan dukungan tokoh masyarakat, serta memiliki relasi yang kuat.

6. Pernah/sedang aktif dalam organisasi.

7. Mengetahui teori kewirausahaan dan pendampingan,

8. Lulus Psikotest

9. Telah mengikuti Pelatihan yang diadakan oleh KOWINA.

10. Antar pengelola, tidak memiliki ikatan perkawinan atau hubungan darah.

c. Struktur Organisasi BMM Tahap Awal

= garis instruktif dan deregulatif= garis koordinatif

d . Deskripsi Kerja BMM

o Penasehat Memberikan masukan dan usulan dalam kegiatan BMM Memberikan rekomendasi dan penilaian calon anggota

o Pengelolaa. Manager Umum

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________9

MANAGER umum

Kasir/ administrasi Pendamping/penagih

Rapat Anggota

Penasehat/Staf ahli ekonomi

dan syariah

Page 10: JUKLAK BMM meta

Dalam fungsinya merangkap sebagai fungsi pengerahan

dana

Memimpin seluruh operasional sehari-hari.

Memimpin pelaksanaan teknis program kerja.

Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas usul manager.

Mengajukan usulan kepada pengurus untuk kebijakan strategis

yang diperlukan untuk pelaksanaan teknis.

Bertanggung jawab kepada Divisi Permodalan

b. Bendahara/kasir

(Dalam fungsinya merangkap sebagai penanggung jawab

pembiayaan)

Menyusun anggaran bulanan BMM

Membuat laporan keuangan BMM

Menerima pemasukan tabungan.

Menerima pemasukan zakat/infaq dan shadaqah.

Melayani pengambilan tabungan.

Melakukan pembagian dan penyaluran dana haq mustahiq.

Bertanggungjawab kepada manager umum

c. Pendamping/penagih

(Dalam fungsinya merangkap sebagai penanggung jawab

pembukuan)

Melakukan penagihan pada cicilan yang tidak lancar

Menguji kelayakan ajuan kredit

Merekomendasikan kelayakan ajuan kredit kepada manager

Melakukan pendampingan usaha para debitur

Mendata para donatur, mustahiq, muzzaki, debitur dan kredit,

serta potensi usaha di daerah tersebut,

Membuat laporan pendampingan dan kondisi usaha pada

kreditur.

Bertanggung jawab pada manajer umum.

o Organisasi BMM tahap Lanjut (Koperasi/BPRS)

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________10

Page 11: JUKLAK BMM meta

Penasehat

Terdiri dari tokoh masyarakat yang dituakan dan mempunyai

keahlian dalam bidang syariah serta ekonomi.

Pengelola

Susunan Pengelola BMM terdiri dari :

1. Manager Umum dengan dua staf

a. Sekretaris

b. Auditor internal

2. Manager I bidang Baitul Maal dengan dua staf dan karyawan

a. Kabag I bidang Donatur.

b. Kabag II bidang Mustahiq.

c. Karyawan

3. Manager II bidang Baitut Mu’aawanah dengan dua staf dan

karyawan:

a. Kabag I bidang Penabung.

b. Kabag II bidang Pembiayaan / perkreditan.

c. Karyawan

4. Manager III bidang Pembinaan dan Kemitraan Usaha dengan dua staf dan karyawan :

a. Kabag I bidang Pembinaan

b. Kabag II bidang Kemitraan Usaha.

c. Karyawan.

5. Manager IV bidang Administrasi Keuangan dengan dua staf dan

karyawan:

a. Kabag I bidang Keuangan Baitul Maal.

b. Kabag II bidang Keuangan Baitul Mu’aawanah.

c. Karyawan

o Struktur Organisasi BMM Tahap Lanjut

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________11

MANAGER umum

Penasehat /Staf ahli syariah

dan ekonomi

Page 12: JUKLAK BMM meta

= garis instruktif dan deregulatif= garis koordinatif

b. Deskripsi Kerja

PENASEHAT

Memberikan masukan dan usulan dalam kegiatan BMM Memberikan rekomendasi dan penilaian calon anggota

Pengelola BMM

1. Manager Umum Memimpin seluruh operasional sehari-hari.

Memimpin pelaksanaan teknis program kerja.

Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas usul manager.

Mengajukan usulan kepada pengurus untuk kebijakan strategis yang diperlukan untuk pelaksanaan teknis.

Bertanggung jawab kepada DPPEK

a. Sekretaris Membantu manager umum dalam administrasi, arsip, surat

dan penjadwalan kegiatan manager.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________12

SEKRETARIS AUDITOR INTERNAL

MANAGER I MANAGER II MANAGER III MANAGER IV

KABAG

I

KABAG

II

KA BAG

I

KA BAG

II

KA BAG

I

KA BAG

II

KA BAG

II

KA BAG

I

KAR YA

WAN

KAR YA

WAN

KAR YA

WAN

KAR YA

WAN

KAR YA

WAN

KAR YA

WAN

KARYA

WAN

KARYA

WAN

Page 13: JUKLAK BMM meta

Bertanggung jawab kepada manager umum

b. Auditor internal Memeriksa semua laporan keuangan.

Bertanggung jawab kepada manager umum.

2. Manager Baitul Maal Memimpin pelaksanaan operasional baitul maal sehari-hari.

Mengusulkan pengangkatan kabag dan karyawan baitul maal kepada manager umum.

Menyusun program baitul maal untuk diajukan kepada manager umum.

Menggalang kemitraan dengan lembaga sosial.

Menggalang kemitraan dengan lembaga yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.

Bertanggungjawab kepada manager umum

a. Kabag Donatur Mendata para donatur.

Melakukan pendekatan terhadap para donatur.

Membantu perhitungan zakat para muzakki.

Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager baitul maal.

Bertanggungjawab kepada manager baitul maal.

Kabag Mustahiq Mendata para mustahiq.

Melakukan pembagian dan penyaluran dana haq mustahiq.

Menyusun skala prioritas dan kebutuhan mustahiq.

Membina para mustahiq.

Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager baitul maal.

Bertanggung jawab kepada manager baitul maal

c. KaryawanMelaksanakan tugas sesuai bidangnya di bawah kabagnya masing-masing.

3. Manager Baitul Mu’awanah Memimpin pelaksanaan operasional baitul mu’aawanah

sehari-hari.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________13

Page 14: JUKLAK BMM meta

Mengusulkan pengangkatan kabag dan karyawan baitul mu’aawanah kepada manager umum.

Menyusun program baitul mu’aawanah untuk diajukan kepada manager umum.

Bertanggungjawab kepada manager umum

1. Kabag Penabung dan Deposan Mengupayakan peningkatan jumlah penabung.

Menerima pemasukan tabungan.

Melayani pengambilan tabungan.

Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager baitul mu’aawanah.

Bertanggung jawab kepada manager baitul mu’aawanah.

2. Kabag Pembiayaan / perkreditan

Menarik para debitur.

Menguji kelayakan ajuan kredit.

Merekomendasikan kelayakan ajuan kredit kepada manager umum melalui manager baitul mu’aawanah.

Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager baitul mu’aawanah.

Bertanggung jawab kepada manager umum

3. KaryawanMelaksanakan tugas sesuai bidangnya di bawah kabagnya masing-masing.

4. Manager Pembinaan dan Kemitraan Usaha.

Memimpin pelaksanaan operasional bidang penelitian dan pengembangan.

Menyusun program pengembangan BMM.

Mengusulkanpengangkatan kabag dan karyawan kepada manager umum

Bertanggungjawab kepada manager umum

1. Kabag Pembinaan

Melakukan pendampingan usaha para debitur..

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________14

Page 15: JUKLAK BMM meta

Menyusun dan melaksanakan program pembinaan karyawan sesuai ajuan dari para manager.

Menyusun dan melaksanakan program pembinaan usaha para debitur sesuai dengan kebutuhannya.

Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager pembinaan dan kemitraan.

Bertanggung jawab kepada manager pembinaan dan kemitraan.

2. Kabag kemitraan Usaha

Menggalang kemitraan usaha dengan berbagai pihak.

Melakukan tugas BMM sebagai mitra usaha.

Melakukan kajian terhadap kelayakan kemitraan usaha.

Bertanggung jawab kepada manager pembinaan dan kemitraan usaha.

4. KaryawanMelaksanakan tugas sesuai bidangnya di bawah kabagnya masing-masing.

5. Manager Administrasi Keuangan Memimpin pelaksanaan pencatatan dan pelaporan

seluruh administrasi keuangan.

Mengusulkan pengangkatan kabag dan karyawan administrasi keuangan kepada manager umum.

Bertanggung jawab kepada manager umum.

1. Kabag Administrasi Keuangan Baitul Maal

Menyusun catatan dan laporan keuangan baitul maal sesuai dengan data dari baitul maal.

Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager administrasi keuangan.

Bertanggung jawab kepada manager administrasi keuangan.

2. Kabag Administrasi Keuangan Baitul Mu’aawanah

Menyusun catatan dan laporan keuangan baitul mu’aawanah sesuai dengan data dari baitul mu’aawanah.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________15

Page 16: JUKLAK BMM meta

Mengusulkan pengangkatan karyawan kepada manager administrasi keuangan.

Bertanggung jawab kepada manager administrasi keuangan.

3. Karyawan

Melaksanakan tugas sesuai bidangnya di bawah kabagnya masing- masing.

1.8. Keanggotaan BMM

Sebagaimana diutarakan diatas, bahwa baitul maal wal muaawanah

merupakan lembaga keuangan yang berbasis pada masyarakat.

Merujuk pada undang-undang perbankan Nomor 10 tahun 1998, BMM

dengan besar modal dan area penanganannya tidak tergolong pada

Bank. Untuk itu, luas wilayah, jumlah nasabah dan dana yang

disalurkanpun terbatas. Maka, untuk menjaga likuiditas BMM, perlu

disusun aturan keanggotaan pada BMM.

Baitul maal muaawanah sebagai binaan Koperasi Wirausaha Nasional

Jawa Barat, merupakan kepanjangan tangan dari GP Anshor. Dimana GP

Anshor sebagai badan otonom dari Nahdlatul Ulama, maka dalam

pelayanan program BMM, akan diutamakan bagi warga nahdliyin.

Adapun dalam rangka menarik anggota secara umum akan

bekerjasama dengan majlis taklim, DKM maupun pesantren yang

dipimpin oleh warga nahdliyin. Walau tidak menutup kemungkinan

untuk memberikan peluang bagi warga masyarakat lain bergabung

menjadi anggota BMM.

Secara umum, persyaratan keanggotaan BMM adalah sebagai berikut :

1. Warga masyarakat (diutamakan warga nahdliyin),

2. telah tinggal di tempat tersebut minimal 6 bulan, dan akan tinggal

dalam jangka waktu minimal 2 tahun.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________16

Page 17: JUKLAK BMM meta

3. bergabung dalam kelompok pengajian,

Bab II.

PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BAITUL MAAL WAL MUAWANAH

Untuk mempermudah pelaksanaan pengelolaan Baitul Maal wal

Muaawanah di daerah, Koperasi Wirausaha Nasional Jawa Barat, telah

merancang sejumlah petunjuk kerja. Petunjuk-petunjuk ini sengaja

disusun dalam bagian-bagian saling terpisah, agar pelaksana dapat

memilih petunjuk mana yang diperlukan pada tahap-tahap tertentu

pelaksanaan tugasnya.Beberapa petunjuk dilengkapi dengan lampiran

yang memberikan penjelasan lebih jauh dan sejumlah format formulir

yang siap digunakan oleh para pelaksana.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________17

Page 18: JUKLAK BMM meta

Petunjuk-petunjuk kerja yang dimaksud, dibagi dalam 5 kelompok,

yaitu :

1. Petunjuk-petunjuk pendirian BMM, meliputi pengajuan pendirian

BMM, proses rekuitment pengelola, tatacara pendirian BMM, proses

peresmian BMM, serta sosialisasi pada masyarakat.

2. Petunjuk-petunjuk pengajuan dana stimulan kepada kowina Jabar.

3. Petunjuk-petunjuk pengelolaan BMM, meliputi pengelolaan baitul

maal, pengelolaan baitul muawanah, tatacara pengajuan

pembiayaan, tatacara pencairan dana,tatacara penagihan dan

penanganan kredit macet.

4. Petunjuk-petunjuk pendampingan dan monitoring pada anggota,

meliputi petunjuk pendampingan anggota, petunjuk pelaporan

penggunaan dana , petunjuk monitoring kegiatan usaha anggota,

dan petunjuk monitoring bmm oleh kowina.

5. Petunjuk-petunjuk pelaporan dan evaluasi program pembiayaan,

meliputi , petunjuk pelaporan bmm, dan petunjuk pelaporan

penanggung jawab bmm kepada kowina.

A. PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIRIAN Baitul Maal wal Muaawanah

I. Pengertian

Pendirian BMM merupakan tahapan awal yang sangat penting dalam

pengelolaan BMM. Sistem pengelolaan BMM yang berbeda dengan

sistem lem baga keuangan lain, memerlukan dasar yang kuat, mulai

dari proses pengajuan pendirian BMM.

II. Tujuan

Tujuan pendirian BMM adalah sebagai berikut :

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________18

Page 19: JUKLAK BMM meta

1. Memberi bantuan pendanaan pada masyarakat sekitar BMM.l

2. Meningkatkan aktivitas ekonomi.

III. Penanggung Jawab

Penanggung jawab kegiatan ini adalah Ketua Kowina Jabar, melalui

divisi permodalan Kowina Jabar

IV. Tahapan Kerja

Pengajuan pendirian BMM dapat dilakukan dengan dua cara,

1. Dilakukan atas pengajuan dari masyarakat,

2. Usulan diajukan oleh Divisi Permodalan Kowina Jabar.

Tahapan kerja secara rinci, dapat dilihat pada tabel A.

V. Keluaran

Keputusan untuk mendirikan sebuah BMM pada wilayah atau komunitas

tertentu sebagai lokasi sasaran akan dinyatakan dalam berita acara

(format A-2).

VI. Ketentuan Umum

Syarat BMM yang akan diresmikan :

1. Mendapatkan persetujuan dari KOWINA JABAR,

2. Memiliki ruangan kantor ukuran 4 x 4 m yang dilengkapi line telpon,

3. Memiliki 1 unit komputer,

4. Memiki peralatan kantor seperti meja dan kursi,

5. Dilengkapi format-format dan kelengkapan pendukung lainnya.

6. Memiliki Papan Nama.

7. Telah melakukan proses sosialisasi.

Syarat Pengelola BMM :

1. Warga Nahdliyin

2. Pendidikan minimal SMA untuk staf dan minimal D3 untuk manajer. Bagi staf keuangan diutamakan lulusan SMEA jurusan akuntansi atau setingkat SMU dan menguasai akuntansi. Bagi

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________19

Page 20: JUKLAK BMM meta

Manajer diprioritaskan yang pernah bekerja di Bank atau lembaga keuangan sejenis, minimal 1 tahun.

3. Mampu mengoperasikan komputer

4. Bertanggung jawab, jujur dan memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaannya (amanah).

5. Bagi manajer diutamakan yang memiliki kemampuan memimpin dan mendapatkan dukungan tokoh masyarakat, serta memiliki relasi yang kuat.

6. Pernah/sedang aktif dalam organisasi.

7. Mengetaui teori kewirausahaan dan pendampingan,

8. Lulus Psikotest

9. Telah mengikuti Pelatihan yang diadakan oleh KOWINA.

10. Bersedia mengikuti magang di lembaga keuangan mikro bagi yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan maupun pekerjaan di bidang perbankan.

11. Antar pengelola, tidak memiliki ikatan perkawinan atau hubungan darah.

12. Menyerahkan persyaratan administrasi meliputi :

Biodata

Pas foto ukuran 3 x 4

Fotokopi KTP

VII. Alur Pendirian BMM

BMM

Mengajukan Usulan Kepada Divisi Permodalan

Div Permodalan Melakukan Survey

Usulan Tidak dianalisis Layak

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________20

Page 21: JUKLAK BMM meta

Layak

BMM Dibentuk

VIII. Langkah Kerja

Tabel A-1. Langkah-langkah Pendirian BMM Berdasarkan Pengajuan dari Masyarakat

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Kelompok masyarakat mengajukan pendirian BMM secara tertulis pada KOWINA JABAR

Kantor Kowina

2. Kowina melakukan kunjungan pada lokasi yang diajukan

Divisi Permodalan

Lokasi BMM

Maksimal 2 minggu setelah surat diterima.

3. Kowina melakukan evaluasi kelayakan lokasi, berdasarkan aktivitas ekonomi, peta organisasi (basis massa atau bukan), keberadaan rentenir, persentase dukungan masyarakat.

Divisi Permodalan dan pengurus kowina

Kantor kowina

Setelah langkah 2, maksimal 1 minggu setelah kunjungan.

4 Kowina memutuskan hasil verivikasi

Pengurus Kowina

Lokasi BNM

Maksimal 1 minggu setelah tahap 3.

Tabel A-2. Langkah-langkah Pendirian BMM Berdasarkan Usulan Divisi Permodalan

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Kowina melakukan kunjungan pada lokasi

Divisi Permodalan

Lokasi BMM

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________21

Page 22: JUKLAK BMM meta

yang dinilai cocok.2. Kowina melakukan evaluasi

kelayakan lokasi, berdasarkan aktivitas ekonomi, peta organisasi (basis massa atau bukan), keberadaan rentenir, persentase dukungan masyarakat.

Divisi Permodalan dan pengurus kowina

Kantor kowina

Setelah langkah 1, maksimal 1 minggu setelah kunjungan.

3 Kowina memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kemungkinan didirikannya BMM di daerah tersebut.

Divisi permodalan

Lokasi BMM

Maksinal 1 minggu setelah tahap 2.

4 Kowina memutuskan hasil verivikasi

Pengurus Kowina

Lokasi BNM

Maksimal 1 minggu setelah tahap 3.

Tabel A-3. Langkah-langkah Rekruitment Calon Pengelola BMM

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Tokoh masyarakat/pengaju BMM, mengusulkan nama-nama calon pengelola BMM kepada Kowina Jabar,min 3 orang, max 9 orang.

Divisi Permodalan

Lokasi BMM

3. Kowina Jabar melakukan psikotes kepada para calon pengelola BMM,

Divisi Permodalan

Kantor kowina

Maksimal 2 minggu Setelah langkah 1,.

3 Kowina Jabar melakukan pelatihan kepada para calon pengelola BMM yang lulus psikotes

Divisi permodalan

Kantor kowina

Maksinal 1 minggu setelah tahap 2.

4. Calon pengelola yang telah mengikuti pelatihan, diikutkan pada magang di BMT atau BMM atau lembaga keuangan lainnya.

Divisi Permodalan

Tempaat magang

Maks 1 minggu setelah tahap 3, selama 1 bulan.

5 Calon pengelola BMM yang telah mengikuti pelatihan dan magang

Pengurus Kowina

Kantor Kowina

Maksimal 1 minggu setelah

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________22

Page 23: JUKLAK BMM meta

mendapatkan pengesahan untuk mengelola BMM di daerahnya.

tahap 4.

Tabel A-4. Langkah-langkah Pendirian BMM

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Penanggung jawab BMM yang telah mendapat sk, membuat berita acara pembentukan pengurus, dengan dilampiri persyaratan : fotocopy KTP, pas foto 3x4 2 buah, dan bio data.

Divisi Permodalan

Lokasi BMM

3. Penanggung jawab BMM mengajukan proposal business plan

Divisi Permodalan

Kantor kowina

Maksimal 2 minggu Setelah langkah 1,.

3 Pengelola BMM menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh BMM, meliputi

Divisi permodalan

Kantor kowina

Maksinal 1 minggu setelah tahap 2.

4 Kowina mengesahkan berita acara pendirian BMM

Pengurus Kowina

Kantor Kowina

Maksimal 1 minggu setelah tahap 3.

5. Kowina memberikan fasilitas dana stimulan berserta format-format penyelenggaraan BMM pada BMM yang telah disahkan

Tabel A-5. Langkah-langkah Peresmian BMM

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat

Waktu

1. BMM yang telah disahkan oleh Kowina Jabar, melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

Manajer BMM

BMM Max minggu setelah pengesahan.

2. Bersamaan dengan sosialisasi, BMM juga melakukan pendataan dan penarikan nasabah, serta

Manajer BMM

BMM Bersamaan dengan tahap 1.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________23

Page 24: JUKLAK BMM meta

pembenahan kantor. 3. Setelah nasabah berjumlah

30 orang, ,BMM menyiapkan peresmian dengan mengajukan tanggal peresmian pada Kowina jabar.

Manajer BMM

BMM Max 1 minggu setelah tahap 1.

4. Kowina Jabar memberikan jawaban mengenai waktu peresmian BMM.

Ketua Kowina

Kantor kowina

Maksimal 1 minggu Setelah langkah 1,.

5 BMM mempersiapkan acara peresmian.

Manajer BMM

Kantor BMM

Maksinal 1 minggu setelah tahap 2.

6 Kowina beserta tokoh masyarakat setempat melakukan peresmian pendirian BMM.

Manajer BMM

Kantor BMM

Maksimal 1 minggu setelah tahap 3.

Tabel A-6. Langkah-langkah Sosialisasi BMM

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Penanggung jawab BMM menyiapkan sosialisasi.

Divisi Permodalan

Lokasi BMM

Setelah mendapat SK dari Kowina Jabar. Dan berkelanjutan setiap bulan.

3. Penanggung jawab BMM mengajukan membuat jadwal sosialisasi .

Divisi Permodalan

Kantor kowina

Maksimal 2 minggu Setelah langkah 1,.

3 Penanggung jawab BMM melakukan sosialisasi kepdaa masyakat, melalui media pengajian, pertemuan atau brosu

Divisi permodalan

Kantor kowina

Maksinal 1 minggu setelah tahap 2.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________24

Page 25: JUKLAK BMM meta

B. PETUNJUK PENGAJUAN DANA STIMULAN KEPADA KOWINA JABAR

I. Pengertian

Pecarian dana merupakan tahapan yang sangat penting dalam

pengelolaan BMM. Sebagai sebuah lembaga keuangan, BMM tidak

akan terlepas dari kebutuhan akan dana untuk mempertahankan

aktivitasnya. Jenis pendanaan yang akan dikembangkan sangat

beragam, bergantung pada tujuan yang ingin dicapai.

II. Tujuan

Tujuan pencarian dana bagi BMM adalah sebagai berikut :

1. Mempertahankan likuiditas, dan profitabilitas lembaga.

2. Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap BMM.

III. Penanggung Jawab

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________25

Page 26: JUKLAK BMM meta

Penanggung jawab kegiatan ini adalah Ketua Kowina Jabar, pada

level propinsi, dan manager BMM pada level kecamatan/ kelurahan.

IV. Tahapan Kerja

Pencarian dana secara rinci dibagi dalam beberapa kegiatan, yaitu :

Tahapan kerja secara rinci, dapat dilihat pada tabel B.

V. Keluaran

Kontrak untuk pemberian bantuan dari KOWINA JABAR.

VI. Ketentuan Umum

Syarat Pengajuan Dana stimulan BMM kepada Kowina Jabar :1. Menyampaikan business plan2. Melampirkan berkas-berkas pendukung, meliputi :

a. Peta lokasib. Peta desa/ kelurahanc. Kondisi usaha di daerah.d. Analisa pesaing.e. Jumlah calon nasabah potensialf. Jumlah calon investor potensial.

VII. Alur Pencairan Dana Stimulan kepada BMM

BMM Yang Sudah Dibentuk

Mengajukan Proposal danRencana anggaran Kepada Divisi Permodalan

Div Permodalan Melakukan penilaian Proposal dan Usulan Anggaran

Usulan Tidak dianalisis Layak

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________26

Page 27: JUKLAK BMM meta

Layak

Daftar BMM Yang Siap DibiayaiDiserahkan pada Bendahara

Bendahara mencairkan dana stimulan Kepada BMM, ,dan menyerahkan

Copy kwitansi kepada Divisi Permodalan Untuk dimasukkan dalam database

VIII. Langkah Kerja

Tabel A-1. Petunjuk Pengajuan Dana Stimulan kepada Divisi Permodalan

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 BMM yang telah disetujui dan mengikuti pelatihan, menyerahkan proposal kepada Divisi Permodalan.

BMM Kantor Kowina

2. Divisi Permodalan memeriksa proposal BMM dan melakukan penilaian pengajuan dana.

Divisi Permodalan

Kantor Kowina

Maksimal 1 minggu setelah proposal diterima.

3. Divisi Permodalan memberikan jawaban kepada BMM mengenai hasil penilaian proposal.

Divisi Permodalan

Kantor kowina

Setelah langkah 2, maksimal 1 minggu .

4 Proposal yang memenuhi syarat akan

Divisi Permodalan

Kantor Kowina

Maksimal 1 minggu

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________27

Page 28: JUKLAK BMM meta

mendapatkan pencairan dana

setelah tahap 3.

5 Proposal yang belum memenuhi syarat, dikembalikan kepada BMM untuk direvisi.

Divisi Permodalan

Kantor Kowina

6. Proposal yang telah direvisi, diserahkan kembali kepada Divisi Permodalan

Divisi Permodalan

Kantor Kowina

Maksimal 1 minggu setelah tahap 4.

C. PETUNJUK PELAKSANAAN PENGELOLAAN Baitul Maal wal Muaawanah

I. Pengertian

Pengelolaan BMM merupakan salah satu tahapan penting setelah

pendirian BMM. Pada tahap ini, BMM akan mengalami fase

mempertahankan kepercayaan baik dari lembaga maupun dari

masyarakat. Pengelolaan secara benar akan memberikan hasil yang

optimal, sedangkan jika terjadi penyimpangan, akan menimbulkan

dampak yang cukup berat.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________28

Page 29: JUKLAK BMM meta

II. Tujuan

Tujuan pengelolaan BMM adalah sebagai berikut :

1. Menjaring dana zis dari masyarakat untuk dimanfaatkan bagi

kepentingan umat, terutama di komunitas setempat .

2. Menggali dana masyarakat untuk dimanfaatkan bagi kepentingan

masyarakat, melalui baitul muaawanah.

III. Penanggung Jawab

Penanggung jawab kegiatan ini adalah Manajer BMM pada komunitas

setempat.

IV. Tahapan Kerja

Pengelolaan BMM secara rinci dibagi dalam beberapa kegiatan, yaitu

:

1. Kegiatan dalam pengelolaan Baitul Maal, pembuatan program kerja

dan melakukan melalui pendataan mustahiq dan muzakki, di wilayah

setempat, pengumpulan dana dari masyarakat, menjalin kemitraan

dengan lembaga social setempat dan penyaluran dana BMM kepada

mustahiq.

2. Pengelolaan Baitul Muaawanah, meliputi pengumpulan dana

masyarakat melalui tabungan, pemberian pembiayaan bagi

masyarakat yang mengajukan pembiayaan.

Tahapan kerja secara rinci, dapat dilihat pada tabel C.

V. Keluaran

5.1. Baitul Maal

1. Akad pemberian dana zakat/infaq/shadaqah dan kwitansi dari

muzakki.

2. Akad penerimaan dana ZIS dan kwitansi oleh mustahiq

5.2. Baitul Muaawanah

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________29

Page 30: JUKLAK BMM meta

1. Akad tabungan, akad kredit, kwitansi, slip pembayaran

VI. Ketentuan Umum

A. Petunjuk Umum Pengelolaan BMM

1. Setiap kantor kas BMM disarankan memiliki unit usaha produktif .

2. Kantor kas buka setiap hari, mulai pukul 08.00 s.d 14.00, atau

disesuaikan dengan kondisi masyarakat. (Misalnya : 2 kali

seminggu pada jam-jam tertentu

3. Operasional dilakukan dengan cara jemput bola dan tidak diam di

tempat.

4. Pengelolaan BMM harus mengacu pada aturan yang telah disusun.

5. Format-format yang digunakan sesuai dengan contoh yang

diberikan.

6. Petugas harus menggunakan tanda pengenal dan pakaian

seragam.

B. Petunjuk Umum Pengelolaan Baitul Maal

Baitul Maal adalah bagian dari BMM yang berfungsi mengelola dana-

dana sosial, seperti zakat, infaq, sedekah.. Dana sosial yang dikelola

oleh Baitul Maal didistribusikan dengan sesuai dengan peruntukkan

dengan dua peruntukkan :

1. Konsumtif

Untuk dana konsumtif diprioritaskan untuk dana pendidikan dan

kesehatan. Adapun untuk kebutuhan sehari-hari dilakukan sebagai

langkah penanggulangan sementara sebelum kegiatan produktif yang

dibiayai mendapatkan hasil.

2. Produktif

Dana produktif diberikan dengan memperhatikan kebutuhan

modal usaha. Dana produktif tersebut dapat berupa pemberian ataupun

pinjaman.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________30

Page 31: JUKLAK BMM meta

Dalam melaksanakan kerja tersebut, Baitul Maal harus mempunyai

program kerja dan sistem pendistribusian dana sosial sesuai dengan

peruntukannya. Dalam program kerja tersebut harus terkandung :

1. Pola penggalangan donatur.

2. Pola pendistribusian dana sosial.

3. Sistem penentuan prioritas pembagian dana sosial.

4. Pola pelaporan yang terbuka (transparan) kepada masyarakat

luas.

Pendistribusian dana sosial dilakukan dengan dua kriteria :

1. Dana zakat

Dana zakat didistribusikan kepada delapan asnaf sesuai dengan

ketentuan syari’ah. Dalam menghitung bagian zakat yang diberikan

dipergunakan dua parameter, yaitu :

a. Kewajiban minimal jumlah yang mendapat bagian menurut fiqh, yaitu

tiga asnaf dan tiga orang per asnaf.

b. Nilai kebutuhan dengan ukuran :

o Fakir ; senilai dengan kebutuhan modalnya agar dapat mencukupi

kebutuhannya ditambah penanggulangan kebutuhan

sebelum usahanya dapat dinikmati hasilnya.

o Miskin ; senilai dengan kebutuhan modalnya agar dapat mencukupi

kebutuhannya ditambah penanggulangan kebutuhan

sebelum usahanya dapat dinikmati hasilnya.

o Gharim ; senilai denganjumlah utang yang harus dibayarnya.

o Ibnu sabil ; senilai dengan kebutuhan ongkos dan bekalnya untuk

mencapai tempat tujuannya.

o Fi sabilillah ; sesuai dengan kebutuhannya dalam berjuang.

o Amil ; senilai dengan gaji umum yang sesuai dengan pekerjaannya

(mempertimbangkan UMR)

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________31

Page 32: JUKLAK BMM meta

o Muallaf ; senilai dengan kebutuhannya. Diprioritaskan dana

tersebut dana produktif, baik untuk kemandiriannya

maupun untuk pendidikannya.

o Riqab ; sesuai dengan nilai tebusan yang harus diberikannya

kepada tuannya supaya dapat merdeka.

2. Dana non zakat

Dana non zakat didistribusikan dengan bebas sesuai kebutuhan yang

ada. Prioritas pendistribusian diberikan untuk :

Kesehatan.

Pendidikan.

Usaha.

Pembayaran utang.

Lingkungan.

C. Petunjuk Umum Pengelolaan Baitul Muaawanah

Baitul Mu’aawanah adalah bagian dari BMM yang mengelola dana

tabungan dan pembiayaan.

C.1. Tabungan

1. Jenis tabungan :

a. Tabungan harian

dalam bentuk tabungan wadiah

: titipan dana kerja sama yang dapat diambil kapan saja.

b. Tabungan program ; titipan dana kerja sama yang hanya dapat

diambil pada jangka waktu dengan tujuan yang telah disepakati

(untuk biaya pendidikan, hari raya, walimah, qurban atau bentuk

yang diminati masyarakat).

2. Syarat ketentuan tabungan :

a. Ketentuan Umum.

Tabungan adalah perjanjian kerjasama antara penabung

dan BMM dalam bentuk titipan.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________32

Page 33: JUKLAK BMM meta

Tabungan dapat diperuntukkan bagi perorangan maupun

lembaga.

Pembukaan tabungan dilakukan dengan mengisi formulir

pembukaan rekening dan dilengkapi oleh photo copy kartu

pengenal (KTP/SIM/KTM).

Apabila saldo tabungan berbeda antara buku tabungan dan

catatan BMM, maka yang berlaku adalah catatan BMM.

Apabila terjadi kesalahan, maka penabung wajib

mengembalikan dana lebih yang telah diambil penabung.

Apabila terjadi kesalahan, maka BMM memenuhi dana

yang kurang dari tabungan.

Seluruh tabungan dijamin oleh KOWINA Jawa Barat.

b. Bagi Hasil.

Bagi hasil tidak dianjurkan pada tahap awal pendirian

BMM. Adapun, pemberian bagi hasil dimungkinkan dalam

bentuk pemberian bonus Bagi hasil diberikan oleh BMM

setiap tanggal 16 dari tiap bulannya.

c. Penyetoran dan Penarikan

Setoran awal sekurang-kurangnya senilai Rp. 5.000,00

(Lima ribu rupiah).

Setoran selanjutnya tidak terbatas.

Penarikan dapat dilakukan setiap saat pada jam

pelayanan BMM.

Penarikan harus menyisakan saldo minimal.

Saldo minimal senilai Rp. 5.000, (Lima ribu rupiah).

d. Biaya Administrasi

Buku tabungan dibeli dengan harga Rp. 2.500,00 (dua

ribu lima ratus rupiah).

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________33

Page 34: JUKLAK BMM meta

Biaya administrasi di awal dikenakan Rp 5.000,- (lima

ribu rupiah), sedangkan biaya administrasi bulanan

tidak ada.

Setiap penggantian buku tabungan, maka penabung

dikenakan biaya pembelian buku tabungan yang baru.

e. Pengelolaan dana tabungan

Dana tabungan setiap minggunya disetorkan ke Bank. Setengah

dari dana tabungan merupakan dana tambahan bagi dana

pembiayaan di BMM. Sedangkan sisanya merupakan dana talangan

jika terjadi penarikan dana oleh penabung. Pembiayaan dengan

menggunakan dana masyarakat dilakukan jika dana stimulan telah

habis disalurkan.

C.2. Pembiayaan

Pembiayaan merupakan jenis pelayanan yang diberikan kepada

anggota/ nasabah BMM. Pembiayaan hanya akan diberikan kepada

anggota/nasabah yang telah menabung atau memiliki simpanan di

BMM. Tujuan pemberian persyaratan tersebut, sehubungan bentuk

badan hokum BMM yang merupakan lembaga keuangan non bank,

sehingga tidak boleh memberikan pembiaayaan pada orang lain diluar

anggota/nasabah.

1. Jenis Pembiayaan

a. MUDHARABAH

Mudharabah adalah memberikan bantuan modal usaha

dengan sistem bagi hasil. Dalam pola mudharabah, bantuan

modal usaha harus dikembalikan sesuai dengan perjanjian yang

disepakati oleh pihak BMM dan pihak penerima manfaaat. Pada

pola mudharabah, BMM tidak terlibat dalam pengelolaan.

Nisbah bagi hasil mudharabah bervariasi sebagai berikut ;

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________34

Page 35: JUKLAK BMM meta

Untuk usaha harian dapat mencapai nilai terendah 5 %

berbanding 95 %

Untuk usaha mingguan dapat mencapai nilai terendah

senilai yang diperkirakan ekuivalen dengan 15% dari nilai

pembiayaan. Diperkirakan nisbah terendahnya adalah 15

% : 85 %

Untuk usaha bulanan dapat mencapai nilai terendah senilai

yang diperkirakan ekuivalen dengan 25 % dari nilai

pembiayaan. Diperkirakan nisbah terendah adalah 25 % : 75

%

b. MURABAHAH

Murabahah (ba’i bits tsaman ‘ajil) ; BMM membeli barang

yang dibutuhkan nasabah dan kemudian menjualnya kembali

ke nasabah secara kredit dengan harga lebih tinggi dari

pembelian.

Keuntungan yang diambil oleh BMM dapat mencapai nilai terendah

2,5 % dari harga pembelian dengan lama cicilan, maksimal 10 kali.

Dengan demikian keuntungan yang diambil BMM menggunakan

rumus 2,5 % x jumlah bulan.

Apabila pembiayaan diberikan sepuluh bulan, maka keuntungan yang

diambil BMM adalah 2, 5 % X 10 = 25 %. Untuk tiga bulan 2,5 % X 3

= 7,5 %. Demikian seterusnya.

c. MUSYARAKAH

Musyarakah (kemitraan) ; pembiayaan dengan sistem bagi

hasil. Pada pola ini, BMM terlibat dalam pengelolaan. BMM

berstatus sebagai pemilik sebagian modal. Modal milik BMM

dapat dikembalikan pada waktu tertentu sehingga BMM

kehilangan kepemilikannya dan dapat pula tidak dikembalikan,

sehingga BMM menjadi pemilik sebagian modal seterusnya.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________35

Page 36: JUKLAK BMM meta

Dalam prakteknya, BMM diarahkan untuk memegang peranan dalam

kebijakan strategisnya saja.

2. Kelayakan Pembiayaan

Kelayakan pembiayaan usaha dilakukan sebagai persyaratan untuk

memperoleh bantuan pembiayaan.

3. Syarat pembiayaan.

Nasabah yang mengajukan pembiayaan harus melengkapi persyaratan

sebagai berikut

a. Telah memiliki simpanan di BMM

b. Mengisi formulir pembiayaan,

c. Menyerahkan photo copy tanda pengenal (KTP) sebanyak 1

lembar

d. Pas photo ukuran 3 x 4, 2 buah.

e. Menyerahkan rekomendasi atau tanda anggota pengajian dari

ustadz atau kiainya.

f. Menanda tangani perjanjian pembiayaan yang ditandatangani

istri/suami/ orang tua.

Kriteria kelayakan usaha :

a. Jelas usahanya.

b. Jelas pasarnya.

c. Mempunyai keuntungan terendah senilai 10 %.

d. Dapat memenuhi pengembalian modal sesuai jadwal.

e. Dapat memenuhi kebutuhan hidup pengusaha.

Apabila tidak memenuhi kebutuhan hidup pengusaha dipertimbangkan

untuk mendapatkan pembiayaan qardhul hasan dari dana sosial di

Baitul Maal.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________36

Page 37: JUKLAK BMM meta

4. Pengembalian

a. Mudharabah dan Murabahah

Pengembalian pembiayaan usaha dilakukan dengan cara mencicil

setiap jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan. Nilai cicilan merupakan

hasil bagi dari nilai pembiayaan oleh waktu pengembalian yang

disepakati. Setiap terjadi cicilan, maka terjadi pengurangan nilai

prosentase pembiayaan yang dipergunakan sebagai modal usaha.

Setiap terjadi cicilan, maka terjadi pengurangan nilai prosentase

pembiayaan yang dipergunakan sebagai modal usaha. Untuk

meringankan nasabah dalam mencicil, maka nasabah disarankan untuk

menabung setiap hari. Sehingga pada saat jatuh tempo, maka

tabungan yang ada dapat dibayarkan untuk cicilan pembiayaan.

d. Musyarakah

Pada pola musyarakah, pengembalian dilakukan secara sekaligus di

akhir perjanjian. Setiap bulan, nasabah diharuskan memberikan bagi

hasil keuntungan sesuai dengan kesepakatan pada akad kredit.

“Jatuh tempo cicilan” disesuaikan dengan jenis usaha (harian /

mingguan / bulanan / proyekan). Jumlah kewajiban merupakan hasil

bagi dari nilai pembiayaan oleh waktu pengembalian yang disepakati.

5. Cicilan

Pembayaran cicilan dilakukan setiap jatuh tempo, sesuai dengan

perjanjian yang disepakati (harian/mingguan/bulanan). Cicilan dapat

dibayarkan di kas atau ditagihkan. Setiap pembayaran cicilan akan

memperoleh bukti pembayaran dari penagih/kasir.

6. Bagi Hasil

Bagi hasil dilakukan antara BMM dengan KOWINA JABAR dan antara

BMM dengan nasabah.

A. Penghitungan bagi hasil.

a. Bagi hasil BMM dengan Nasabah

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________37

Page 38: JUKLAK BMM meta

Bagi hasil dari pembiayaan.Rumus penghitungan bagi hasil dari pembiayaan adalah :

(Keuntungan bersih X prosentasi prosentase penyertaan BMM) X nisbah bagi hasil

Contoh :Seseorang mendapatkan pembiayaan Rp. 100.000,00 untuk usaha harian yang 100 % dimodali oleh pembiayaan tersebut.

Keuntungan bersih usaha 15 %.Bagi hasil 10 % : 90 %

Maka nilai keuntungan = 15 % X Rp. 100.000,00 = Rp. 15.000,00

Bagi hasil adalah :Untuk BMM = (Rp. 15.000,00 X 100 %) X 10 %

= Rp. 15.000,00 X 1 %= Rp. 1500,00

Untuk pengusaha = (Rp. 15.000,00 X 100 %) X 90 %= Rp. 15.000,00 X 90 %= Rp. 13.500,00

Bagi hasil dari tabunganRumus bagi hasil dari tabungan adalah :

Nilai tabungan nasabah---------------------------- X (5 % X keuntungan bersih BMM Nilai tabungan total

Contoh :Apabila keuntungan BMM adalah Rp. 2.000.000,00Nilai tabungan total adalah Rp. 10.000.000,00Nilai tabungan nasabah adalah Rp. 500.000,00

Maka perhitungan bagi hasil untuk nasabah adalah :

Rp. 500.000,00Bagi hasil nasabah = -------------------------- X (5 % X Rp. 2.000.000,00) Rp. 10.000.000,00

Rp. 500.000,00Bagi hasil nasabah = -------------------------- X Rp. 100.000,00 Rp. 10.000.000,00

Bagi hasil nasabah = Rp. 5.000,00

b. Bagi hasil Kowina dengan BMM

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________38

Page 39: JUKLAK BMM meta

Bagi hasil antara Kowina dengan BMM dialokasikan dengan nisbah 15 : 85 dari keuntungan diperoleh BMM. Bagi hasil dibayarkan kepada KOWINA JABAR, pada bulan keempat setelah dana stimulan dicairkan.

Misalnya : pendapatan BMM adalah Rp 1.000.000,- Bagi hasil yang diserahkan BMM kepada KOWINA JABAR adalah 15 % x Rp 1.000.000,- = Rp 150.000,-

B. Peruntukkan dana bagi hasil.

Dana bagi hasil, diperuntukkan untuk :

1. Bagi hasil pada kowina Jabar,

2. Bagi hasil pada nasabah,

3. Membiayai kegiatan operasional.

4. Tambahan modal

Prosentase dana bagi hasil adalah sebagai berikut :

1. Bagi hasil pada kowina Jabar = 15 %

2. Bagi hasil pada nasabah = 5 %

3. Kegiatan operasional = 55 %

4. Tambahan modal = 25 %

8. PENUTUPAN BMM

BMM dapat ditutup apabila :

1. Dinyatakan pailit (tidak dapat menunaikan kepada nasabah) dan tidak

dapat diperbaiki.

Pailit dapat terjadi karena kerugian yang diderita BMM atau pun

pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola.

2. Tidak prospektif ; BMM tidak mempunyai kemampuan untuk berkembang.

Parameter yang dipergunakan adalah analisa likuiditas. BMM yang tidak

mampu untuk mencapai 50 % dari tolok ukur dinyatakan tidak prospektif.

IX. Langkah Kerja

Tabel C-1. Petunjuk Kerja Baitul Maal

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 BMM melakukan pendataan mustahiq, muzzaki dan donatur.

BMM Kantor BMM

Awal pendirian dan setiap

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________39

Page 40: JUKLAK BMM meta

pertengahan bulan

2. BMM menyebarkan brosur pada muzzaki dan donatur

BMM Kantor BMM

Akhir bulan

3. BMM mendatangi donatur dan muzzaki yang menyatakan kesediaannya.

BMM Kantor BMM

Awal bulan .

4 BMM menyalurkan 75 persen dari dana yang telah terkumpul pada para mustahiq dan menyimpan sisanya untuk cadangan dana bulan berikutnya.

BMM Kantor BMM

Minggu ketiga.

5 BMM menyampaikan laporan penyaluran dana zis pada muzakki dan donatur, setiap bulan.

BMM Kantor BMM

Setiap akhir bulan .

Tabel C-2. Petunjuk Pembukaan Tabungan

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Calon Nasabah mengisi formulir prmbukaan tabungan dan membayar biaya administrasi serta setoran awal.

BMM Kantor BMM atau tempat tinggal/ tempat kerja calon nasabah.

2. Nasabah yang telah terdaftar,. Kemudian mendapatkan buku tabungan dan dapat menabung setiap hari atau disesuaikan dengan kondisi nasabah.

Kasir Kantor BMM atau tempat tinggal/ tempat kerja calon nasabah.

3. Aktivitas penabungan selanjutnya dapat diambil oleh kurir yang ditugaskan atau dengan mendatangi kas.

Kurir/penagih/ Kasir

Kantor BMM / Tempat tinggal/ tempat kerja calon nasabah.

Disesuaikan dengan permintaan nasabah.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________40

Page 41: JUKLAK BMM meta

4. Setiap penabung yang telah menyetorkan uang harus mendapat bukti slip setoran.

Kurir/penagih/ Kasir

Kantor BMM

Setelah langkah 3.

Tabel C-3. Petunjuk Penarikan Tabungan

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Nasabah yang telah menabung, dapat menarik uang tabungan sesuai dengan jenis simpanan.

Kasir Kantor BMM atau tempat tinggal/ tempat kerja calon nasabah.

2. Bagi tabungan wadiah, maka penarikan dapat dilakukan kapanpun dengan menyisakan uang sejumlah Rp 5.000,-

Kasir Kantor BMM atau tempat tinggal/ tempat kerja calon nasabah.

3. Penarikan diatas Rp 1 juta rupiah, harus memberitahukan BMM satu hari sebelumnya.

Kurir/penagih/ Kasir

Kantor BMM / Tempat tinggal/ tempat kerja calon nasabah.

4. Bagi penarikan tabungan program tertentu, maka penarikan dapat dilakukan pada saat jatuh tempo. Setiap penarikan harus menyisakan uang sebesar Rp 5.000,- .

Kurir/penagih/ Kasir

Kantor BMM

Tabel C-4. Petunjuk Penutupan Tabungan

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Nasabah yang telah menabung, dapat menutup tabungan dengan memberitahukan satu hari

Kasir Kantor BMM atau tempat tinggal/

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________41

Page 42: JUKLAK BMM meta

sebelumnya.. tempat kerja calon nasabah.

2. Bagi tabungan wadiah, maka penutupan dapat dilakukan kapanpun dengan membayar administrasi sebesar Rp 10.000,-

Kasir Kantor BMM.

3. Bagi penarikan tabungan program tertentu, maka penutupan dapat dilakukan pada saat jatuh tempo. Jika penutupan dilakukan sebelum jatuh tempo, maka nasabah akan terkena biaya administrasi sebesar Rp 15.000,-.

Kasir Kantor BMM

Tabel C-5. Petunjuk Pengajuan Dana Pembiayaan

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Calon Nasabah mengisi formulir ajuan pembiayaan dan rencana usaha. . Melengkapi formulir dengan persyaratan.

BMM Kantor BMM

2. Berkas yang sudah lengkap diverivikasi oleh bagian pendampingan.

Divisi pendampingan BMM

Kantor BMM

Maksimal 1 minggu setelah proposal diterima.

3. Kunjungan lapangan dilakukan pada pemohon yang berkasnya telah diverivikasi,

Divisi pendampingan BMM

Kantor BMM

Setelah langkah 2, maksimal 1 minggu .

4 Pemohon yang berkasnya disetujui, menandatangani akad kredit..

Divisi pendampingan BMM

Kantor BMM

Maksimal 1 minggu setelah tahap 3.

5 .Usulan yang tidak Divisi Kantor

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________42

Page 43: JUKLAK BMM meta

disetujui, direvisi oleh pemohon.

pendampingan BMM

BMM

6. Proposal yang telah direvisi, diserahkan kembali kepada Divisi Permodalan untuk mendapatkan proses lanjut.

Divisi pendampingan BMM

Kantor BMM

Maksimal 1 minggu setelah tahap 4.

Tabel C-6. Petunjuk Penerimaan Cicilan

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1. Setiap nasabah yang usulan pembiayaannya disetujui, diharuskan menabung setiap hari.

Kurir Kantor BMM/tempat tinggal/ tempat usaha nasabah.

2 Tabungan yang ada dibayarkan untuk membayar cicilan dan bagi hasil sesuai dengan jumlah yang harus dibayarkan.Jika kurang, maka kekurangannya ditagihkan pada nasabah.

Kasir dan kurir Kantor BMM

3 Mengeluarkan bukti pembayaran cicilan kepada penerima dana.

Kasir Kantor BMM .

4. Menlakukan pencatatan pembayaran cicilan pada buku cicilan.

Kasir Kantor BMM

Tabel C-7. Petunjuk Penanganan Kredit Macet

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1. Auidit kreditor yang belum memenuhi kewajiban pada bulan berjalan

Kasir Kantor BMM .

2 Menghubungi kreditor untuk menanyakan pemenuhan kewajiban-bulan berjalan.

Penagih Domisili kreditur

.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________43

Page 44: JUKLAK BMM meta

3 Audit kreditor yang belum memenuhi kewajiban tiga bulan berturut-turut.

Penagih Domisili kreditur

4. Menghubungi kreditor untuk menanyakan kemampuan pemenuhan kewajiban-kewajiban.

Penagih Domisili kreditur

7. Melakukan sita atas barang jaminan dari kreditor apabila kreditor tidak sanggup pemuhi sisa kewajibannya.

Penagih Domisili kreditor

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________44

Page 45: JUKLAK BMM meta

D. PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN DAN MONITORING

I. Pengertian

Pendampingan adalah proses kegiatan atau usaha-usaha yang

dilakukan dengan tujuan memperbaiki, meningkatkan, dan mendidik

BMM dan nasabah BMM menjadi pengusaha kecil yang amanah,

dapat dipercaya dan agar usahanya berjalan sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai.

Pendampingan merupakan salah satu kegiatan BMM yang

merupakan keunggulan dari program ini. Pendampingan diberikan

secara dua tahap, yaitu pendampingan BMM oleh KOWINA dan

pendampingan nasabah oleh BMM. Dengan adanya kegiatan

pendampingan, diharapkan terjadi ikatan emosional antara seluruh

unsure yang terlibat dalam kegiatan di BMM. Sehingga aktivitas

ekonomi (simpanan dan pembiayaan) akan lebih berkembang dan

akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan umat.

II. Tujuan

Tujuan Pendampingan anggota adalah :

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________45

Page 46: JUKLAK BMM meta

1. Meningkatkan kesadaran nasabah BMM

terhadap perilaku usaha ekonomi yang amanah, jujur, kreatif

dan inovatif.

2. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan

nasabah BMM dalam pengelolaan BMM.

3. Meningkatkan jaringan hubungan antara

BMM dengan nasabahnya dengan membantu mengatasi

kesulitan dan hambatan, baik dalam meningkatkan kualitas

keagamaannya maupun usahanya.

III. Penanggung Jawab

Penanggung jawab kegiatan ini adalah koordinator pendampingan di

tingkat propinsi, dan pendamping di tingkat BMM.

IV. Tahapan Kerja

Secara rinci disajikan pada point VII.

V. Keluaran

Laporan hasil pendampingan baik pendapingan BMM maupun

pendampingan nasabah.

VI. Ketentuan Umum

Sasaran pembinaan adalah nasabah BMM agar berperilaku sebagai

pengusaha kecil yang amanah, jujur, kreatif dan inovatif serta mampu

mengelola usaha yang menguntungkan

Pentingnya pembinaan anggota karena dengan pembinaan dapat

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap wirausaha, juga

kelangsungan usaha masing-masing anggota dapat dipantau dan

kegagalan usaha dapat diperkecil.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________46

Page 47: JUKLAK BMM meta

Syarat-syarat pembinaan dan monitoring :

1. Pembinaan dapat dilakukan apabila pengelola BMM

mengenal nasabah dan usahanya dan terjalin hubungan

yang baik antara pengelola BMM dengan nasabahnya.

2. Pengelola BMM mempunyai data atau informasi yang

relatif lengkap mengenai masalah yang dihadapi oleh

nasabah dalam usahanya melalui pemantauan yang

dilakukan, sehingga kegiatan pembinaan tidak dikira-kira.

3. Dalam kegiatan pembinaan anggota dan usahanya,

diperlukan beberapa alternatif pemecahan masalah yang

dihadapi anggotanya dalam berusaha.

4. Pengelola BMM memiliki sikap, dan tingkah laku yang baik,

sehingga menjadi suri tauladan bagi nasabah BMM.

Media pembinaan dan monitoring anggota :

1. Pertemuan rutin/berkala ditempat yang telah disepakati.

2. Kunjungan khusus kerumah atau tempat usaha nasabah.

3. Observasi yang dilakukan oleh pembina ketempat usaha

anggotanya.

4. Konsultasi khusus pada hari-hari tertentu dikantor BMM.

5. Kunjungan anggota ke kantor BMM ketika menabung atau

mendapatkan pembiayaan.

Teknis Pendampingan dan monitoring BMM :

1. Pertemuan dengan BMM minimal satu Bulan sekali

2. Evaluasi kemajuan minimal satu bulan satu kali.

3. Bersama BMM membuat laporan tertulis (sebulan sekali)

4. Membuat rencana kerja bulan depan.

5. KOWINA JABAR memberikan kesempatan pada pengelola

BMM untuk meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan.

Teknis Pendampingan dan monitoring nasabah :

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________47

Page 48: JUKLAK BMM meta

1. Seorang pendamping menangani maksimal 20 orang

nasabah.

2. Setiap pertemuan diikuti oleh maksimal 20 orang nasabah.

3. Setiap nasabah diwajibkan mengikuti pertemuan rutin

4. Setiap BMM membuat jadwal pertemuan melalui kegiatan

pengajian atau pertemuan khusus lainnya.

5. Pertemuan dengan anggota dilakukan dua minggu sekali selama 1

jam.

6. Evaluasi kemajuan anggota minimal dua minggu sekali

7. Bersama anggota membuat laporan usaha

8. Membuat rencana kerja

Bentuk Pembinaan :

Pembinaan yang dilakukan oleh Kowina kepada pengelola BMM nasabahnya berbentuk :

1. Pembinaan formal ; memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mendapatkan pendidikan tau pelatihan pada lembaga formal.

2. Pembinaan informal ; memberikan berbagai pelatihan dan kursus singkat untuk materi atau kemapuan tertentu.

3. Pembinaan nonformal ; memberikan bimbingan, asistensi serta konsultasi dalam keseharian.

VII. Alur Evaluasi dan Monitoring BMM

Divisi Permodalan

Melakukan Evaluasi danMonitoring kinerja BMMSetiap bulan secara acak.

Hasil Monitoring dianalisis

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________48

Page 49: JUKLAK BMM meta

Pelanggaran Sesuai aturan

Dikenakan teguran lisan, rekomendasi untuk tertulis atau rekomendasi mendapat reward. Pemecatan kepada ketua Kowina

VIII. Langkah Kerja

Tabel D-1. Langkah-langkah Pendampingan BMM kepada Nasabah

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 BMM membuat jadwal rutin kegiatan pendampingan dan monitoring.

Pendamping Kantor BMM atau tempat yang disepakati.

Awal pendirian BMM

2. BMM melakukan sosialisasi jadwal monitoring lapangan dan pembinaan rutin.

Pendamping Kantor BMM atau tempat yang disepakati.

.Awal Pendirian BMM dan tiap 3 bulan

3. BMM membuat berita a cara monitoring dan pendampingan, serta membuat notulensi setiap pertemuan..

Pendamping Kantor BMM atau tempat yang disepakati.

Akhir Pertemuan

4 BMM melaporkan hasil pertemuan

Pendampling Kantor BMM atau tempat yang disepakati.

Setiap Bulan.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________49

Page 50: JUKLAK BMM meta

Tabel D-1. Langkah-langkah Pendampingan dan Monitoring BMM oleh Kowina Jabar

No Langkah Kegiatan Penanggung Jawab

Tempat Waktu

1 Divisi Permodalan membuat jadwal monitoring rutin.Baik ada pengaduan ataupun tidak.

Koordinator monitoring

Kantor BMM atau tempat yang disepakati.

Awal pendirian BMM

2. BMM dapat meminta pendampingan pada saat diperlukan..

Koordinator Monitoring

Kowina Setiap bulan

3. Staff Divisi permodalan mendatangi BMM untuk memberikan pendampingan dan monitoring kegiatan BMM

Koordinator Monitoring

Kantor BMM

Setiap bulan

4 Divisi permodalan melaporkan hasil pendampingan dan monitoring

Koordinator Monitoring

Kantor BMM

Setiap Bulan.

5. Hasil monitoring dimasukkan dalam buku perkembangan BMM.

Koordinator Monitoring

KOWINA JABAR

Setiap Bulan

E. PETUNJUK EVALUASI DAN PELAPORAN

I. Pengertian

Evaluasi dan pelaporan adalah kegiatan untuk mengetahui kinerja

BMM. Dari hasil evaluasi dan pelaporan, dapat dilihat kondisi masing-

masing BMM, sehingga tidak terjadi peristiwa yang tidak diharapkan.

II. Tujuan

Tujuan evaluasi dan pelaporan adalah :

1. Meningkatkan kinerja BMM.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________50

Page 51: JUKLAK BMM meta

2. Mengurangi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh BMM

3. Sebagai sarana untuk mengetahui kondisi BMM, baik dari segi

usaha maupun kegiatannya.

III. Penanggung Jawab

Penanggung jawab kegiatan ini adalah manajer BMM.

IV. Tahapan Kerja

Secara rinci disajikan pada point VII.

V. Keluaran

Laporan keuangan dan kegiatan BMM.

VI. Ketentuan Umum

6.1. Pelaporan

Laporan yang disampaikan adalah laporan keuangan dan laporan

kegiatan. Untuk lebih jelasnya, bentuk pelaporan dapat dilihat pada

buku panduan penyusunan laporan BMM.

6.2. PENGADUAN

Pengaduan terhadap pelanggaran atau penyelewengan yang terjadi

dalam program pembentukan dan pengembangan BMM dilakukan

kepada lembaga diatasnya, dengan disertai bukti atau sekurang-

kurangnya data yang dapat diklarifikasi.

Pelanggaran karyawan diadukan pada mangernya.

Pelanggaran pengelola BMM diadukan kepada Divisi Permodalan

Pelanggaran Divisi permodalan diadukan kepada KOWINA

Pelanggaran KOWINA diadukan kepada pengawas dan rapat anggota.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________51

Page 52: JUKLAK BMM meta

Apabila terjadi pelanggaran hukum dapat dilakukan pengaduan kepada

kepolisian dan tuntutan di pengadilan.

6.3. PENGHARGAAN DAN SANGSI

a. Penghargaan.

Seluruh BMM akan mendapatkan penilaian dan akreditasi dari Divisi

Permodalan dengan berdasarkan parameter yang telah disusun..

Secara bertingkat dari akreditasi tersebut setiap BMM akan

mendapatkan fasilitas berbeda dalam bentuk

1. Pelatihan.

2. Program kesejahteraan untuk pengelola.

b.. Sangsi

Apabila terjadi pelanggaran atau penyelewengan dalam pengelolaan

maka para pengelola akan mendapatkan sangsi sesuai kesalahannya

secara bertingkat sebagai berikut :

1. Peringatan untuk pelanggaran kedisiplinan kerja.

2. Skorsing untuk pengulangan pelanggaran kedisiplinan ketiga kali.

3. Sangsi administratif (pemecatan) untuk penyelewengan atau

perilaku yang merugikan BMM secara moril.

4. Sangsi hukum untuk penyelewengan yang merugikan BMM yang

melanggar hokum positif.

5. Pemberhentian dengan hormat untuk para pengelola yang tidak

dapat menunjukkan kemauan dan usaha yang dapat meningkatkan

kinerjanya.

VII. Alur Pengaduan dan Pelaporan BMM

Alur Pengaduan

Nasabah

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________52

Page 53: JUKLAK BMM meta

Mengadukan penyimpangan Yang dilakukan BMM kepada Divisi Permodalan.

Divisi Permodalan melakukanCross Chek ke lapangan.

Penyimpangan Tidak

Dikenakan teguran lisan, nasabah mendapat tertulis atau rekomendasi peringatan. Pemecatan kepada ketua Kowina

Alur Pelaporan BMM

BMM Yang Sudah Dibentuk

Menyerahkan laporan Keuangan dan kegiatan pada Tanggal 10 setiap bulan Kepada Divisi Permodalan

Laporan yang sudah diserahkan, Diperiksa oleh Divisi Permodalan

Laporan Tidak

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________53

Page 54: JUKLAK BMM meta

dianalisis Benar

Sesuai

Laporan Didokumentasikan

Bab III.PEDOMAN PELAPORAN BAITUL MAAL WAL MUAAWANAH

A .PENDAHULUAN

Deskripsi Kegiatan Pokok

Pedoman Akuntansi Baitul Maal Wal Muawanah (BMM) dibutuhkan dalam upaya membantu pengelola BMM dalam menyajikan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban dari aktivitas pengelolaannya. Adapun pengelolaan keuangan BMM dibagi menjadi 2 pengelolaan, yaitu :

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________54

Page 55: JUKLAK BMM meta

1. Pengelolaan keuangan Baitul Maal, sebagai pengelola dana sosial, seperti Zakat, Infak Shodaqoh

2. Pengelolaan keuangan Baitul Muawanah, sebagai pengelola dana pembiayaan usaha.

Tujuan dan Ruang Lingkup

Tujuan laporan keuangan BMM adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan aktivitas operasi BMM yang bermafaat dalam pengambilan keputusan.

Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan.

Adapun yujuan dibuatnya Pedoman Akuntansi Keuangan BMM, diantaranya :1. Menyeragamkan sistem pengelolaan keuangan untuk menghasilkan laporan

keuangan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan2. Membina pengelola BMM dalam mengelola data keuangan melalui

peningkatan kemampuan Akuntansi3. Menjaga akuntabilitas Publik Sektor4. Menjamin auditabilitas kebijakan yang ada

Dengan adanya Pedoman Akuntansi BMM diharapkan dapat menciptakan keseragaman perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sehingga meningkatkan daya banding antara laporan keuangan BMM

Pedoman akuntansi BMM ini akan direvisi secara berkala, sehingga dapat menampung setiap perkembangan yang terjadi di lapangan dan sesuai dengan Standar Akuntansi yang terbaru.

Acuan Penyusunan Pedoman Akuntansi Baitul Maal Wal Muawanah (BMM)

Sebagai acuan utama, penyusunan Pedoman Akuntansi BMM ini adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah (PAPSI).

Sistematika

Sistematika dari Pedoman Akuntansi BMM ini sbb :a. Pendahuluanb. Sistem Akuntansi Pokok BMMc. Penutupd. Daftar Pustakae. Lampiran-Lampiran

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________55

Page 56: JUKLAK BMM meta

Masa Berlaku

Pemberlakukan Pedoman ini sejak tanggal ditetapkan dengan mempertimbangakan kondisi masing-masing BMM untuk dapat melaksanakan secara bertahap.

B. SISTEM AKUNTANSI POKOK

A. Dasar1. Siklus Akuntansi BMM

Dalam upaya menyajikan Laporan Keuangan yang diperlukan, dibutuhkan langkah-langkah di dalam proses akuntansi (Siklus Akuntansi). Hal ini merupakan prosedur yang biasanya digunakan untuk memastikan bahwa pengaruh transaksi dicatat dengan benar.

SIKLUS AKUNTANSI (Tahap-Tahap Kegiatan)

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________56

Identifikasi & Pengukuran Transaksi Bukti Transaksi

(Document)

Page 57: JUKLAK BMM meta

Jurnal Yang dipakai ada 2 yaitu :

2. Ketentuan Umum Laporan Keuangan BMM

Ketentuan laporan keuangan BMM secara umum, diantaranya :

a ) Tujuan laporan keuanganLaporan keungan bertujuan untuk menyediakan infomasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang rasional

b ) Tanggung jawab atas laporan keuanganPengelola BMM (manajemen) bertanggungjawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Lapran keuangan juga merupakan sarana pertanggungjawaban pengelola BMM atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka

c ) Komponen laporan keuanganLaporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen :1) Neraca2) Laporan laba rugi3) Laporan perubahan ekuitas4) Laporan arus kas

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________57

PENJURNALAN Jurnal Umum (General Journal) Jurnal Khusus (Speccial Journal)

POSTINGBuku Besar (General Ledger)

Buku Pembantu (Subsidiary Ledger)

NERACA SALDO(TRIAL BALANCE)

AYAT JURNAL PENYESUAIAN(ADJUSTMENT ENTRIES)

JURNAL PEMBALIK(REVERSING ENTRIES)

(Optional)

NERACA SALDO PENUTUPAN(Post Closing Entries Trial Balance)

(Optional)

JURNAL PENUTUP(CLOSING ENTRIES)

LAPORAN KEUANGAN Laporan Laba Rugi Laporan Perubahan

Ekuitas NERACA Laporan Arus Kas Lap. Perubahan Dana

Investasi Terikat Lap. Sumber dan

Penggunaan Dana ZIS Lap. Sumber dan

Penggunaan Dana Qardh Catatan Atas Lap.

Keuangan

NERACA SALDO PENYESUAIAN(TRIAL BALANCE ADJUSTMENT)

Work Sheet(Optional)

Page 58: JUKLAK BMM meta

5) Laporan penggunaan dana investasi terikat6) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shodaqah7) Laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan, dan8) Catatan atas laporan keuangan

d ) Bahasa laporan keuangan Laporan keuangan harus disusun dalam bahasa Indonesia

e ) Mata uang pelaporan Mata uang pelaporan harus dalam rupiah

f ) Kebijakan akuntansiKebijakan akuntansi harus mencerminkan prinsip kehati-hatian dan mencakup semua informasi yang material dan sesuai dengan ketentuan dalam PSAK

g ) PenyajianLaporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan dan laporan keuangan lainnya disertai pengungkapan yang diharuskan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada setiap lembar laporan keuangan harus diberikan pernyataan bahwa “catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan”

h ) Konsistensi PenyajianPenyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten kecuali diperkenankan oleh PSAK

i ) Materialitas Penyajian laporan keuangan didasarkan pada konsep materialitas

j ) Saling hapusJumlah aktiva dan kewajiban yang disajikan pada neraca tidak boleh saling dihapuskan keuali dibenarkan oleh hukum

k ) Periode laporanLaporan keuangan wajib disajikan secara tahunan berdasarkan tahun takwim. Dalam hal BMM batu berdiri laporan keuangan dapat disajikan untuk periode yang lebih pendek dari satu tahun takwim.

l ) Informasi komparatifLaporan keuangan tahunan dan interm harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sedangkan untuk laporan interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan akhir periode interim yang dilaporakan.

m )Laporan keuanga interimLaporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan tahunan dan harus dipandang sebagai bagian integral dari laporan periode tahunan. Penyusunan laporan keuangan interim dapat dilakukan secara bulanan,

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________58

Page 59: JUKLAK BMM meta

triwulan atau periode yang lain yang kurang dari satu tahun. Laporan keuangan interim memuat komponen yang sama seperti laporan keuanga tahunan

3. Kebijakan Akuntansi

a ) Dasar pengukuran laporan keuangan Laporan keuangan untuk aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, penghasilan dan beban disajikan berdasarkan konsep biaya historis

b ) Dasar penyusunan laporan keuanganLaporan keuangan atas transaksi-transaksi dicatat berdasarkan dasar akrual

c ) Kas dan Setara KasSemua investasi yang tidak dibatasi yang kurang dari tiga bulan diklasifikasikan ke dalam kas dan setara kas.

d ) Aktiva TetapAktiva tetap dicatat sebesar harga perolehannya. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur ekonomis aktiva tetap tanpa nilai sisa

Biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap dibebankan pada saat terjadi. Perbaikan dan atau penambahan yang signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang tidak atau pembuangan (disposal) aktiva tetap, nilai terbawa dan akumulasi depresiasinya dikurangkan dari total akumulasi. Keuntungan dan kerugian dari transaksi ini dicatat pada periode berjalan.

Estimasi umur ekonomis aktiva tetap ditetapkan sebagai berikut

JENIS AKTIVA TETAP UMUR EKONOMIS TARIF % PENYUSUTAN

Tanah dan hak atas tanah 20 tahun 5%

Bangunan 20 tahun 5 %

Kendaraan 8 tahun 12,5 %

Komputer dan peralatannya 4 tahun 25 %

Furniture (mebelair) 4 tahun 25 %

Alat elektronik 4 tahun 25 %

Litelatur 2 tahun 50 %

e ) Pengakuan Pendapatan

Pendapatan dari sumbangan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Namun jumlah komitmen dari pendapatan yang diberikan secara bertahap, diungkapkan dalam laporan keuangan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________59

Page 60: JUKLAK BMM meta

f ) Pengakuan BebanSemua beban dicatat pada saat transaksi terjadi. Pembayaran yang dilakukan terhadap program yang belum pasti diketahui jumlahnya dicatat sebagai uang muka.

g ) Capital dan Revenue ExpenditurePengeluaran untuk pemeliharaan atau perbaikan suatu aktiva tetap akan dikapitalisir menambah nilai aktiva tetap yang bersangkutan, jika menambah masa manfaat aktiva tetap tersebut dan jumlahnya cukup material.

Jika pengeluaran untuk pemeliharaan atau perbaikan aktiva tetap tidak menambah masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan namun jumlahnya cukup material, maka pengeluaran tersebut dicatat sebagai beban pemeliharaan dan perbaikan yang ditangguhkan.

h ) Biaya Pedidikan dan LatihanSeluruh pengeluaran yang dilakukan untuk keperluan pendidikan dan latihan dibebankan pada tahun berjalan.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________60

Page 61: JUKLAK BMM meta

B. Rancangan Formulir – Formulir

Berdasarkan inventarisir aktivitas pokok BMM, formulir-fomulir (terlampir) yang dipandang perlu diantaranya :

1. Bukti Kas MasukFormulir Bukti Kas Keluar berfungsi untuk merekam data transaksi penerimaan kas, seperti :

a ) Penerimaan tunai dari modal penyertaan KOWINA

b ) Penerimaan tunai dari modal sumbangan

c ) Penerimaan pinjaman dari kreditur

d ) Penrimaan piutang karyawan

e ) …

2. Bukti Kas KeluarFormulir Bukti Kas Keluar berfungsi untuk merekam data transaksii pengeluaran kas, seperti :

a ) Pembelian tunai Perlengkapan, Persediaan, Peralatan dll

b ) Pembayaran Beban-Beban tunai, seperti, Beban Sewa dll

c ) Pemberian pinjaman kepada karyawan

d ) Pembayaran pijaman/utang kepada kreditur

e ) Pengeluran tunai dana ZIS

f ) …

3. Slip SetoranFormulir Slip Setoran berfungsi untuk merekam data transaksii pengumpulan dana, seperti :

a ) Tabungan Wadiah

b ) Simpanan Mudharabah dan Simpanan Mudharabah Berjangka (sesuai akad)

c ) …

4. Slip PenarikanFormulir Slip Penarikan berfungsi untuk merekam data transaksii penarikan dana yang telah dihimpun, seperti :

a ) Tabungan Wadiah

b ) Simpanan Mudharabah, Simpanan Mudharabah Berjangka (sesuai akad)

c ) …

5. Slip Setoran ZIS dan SumbanganFormulir Slip Setoran ZIS dan Sumbangan berfungsi untuk merekam data transaksi pengumpulan dana sosial, seperti :

a ) Dana ZIS

b ) Dana Sumbangan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________61

Page 62: JUKLAK BMM meta

6. Buku TabunganFormulir/Buku Tabungan berfungsi untuk mencatat data transaksi Tabungan Wadiah

7. Kartu PembiayaanFormulir/Kartu Pembiayaan berfungsi untuk mencatat data transaksi pembiayaan (murabahah, bai bithaman ajil, mudharabah dan musyarakah)

8. Bukti MemorialFormulir Bukti Memorial berfungsi untuk mencatat data transaksi intern, seperti :

a ) Penyusutan Aktiva Tetap,

b ) Pemakaian Perlengkapan,

c ) Kerugian dan Penghapusan Piutang,

d ) Catatan pembayaran bagi hasil,

e ) Penerimaan hibah/wakaf berbentuk barang dll

f ) …

9. JurnalFormat jurnal digunakan untuk membuat catatan Akuntansi baik untuk Jurnal Umum, Jurnal Penyesuaian, Jurnal Penutup maupun Jurnal Pembalik

10.Buku Besar dan Buku PembantuFormat Buku Besar digunakan untuk membuat catatan Akuntansi terakhir (menggolongkan)/pemindahan ayat jurnal ke dalam Akun masing-masing. Dan Buku Pembantu digunakan untuk merinci Akun tertentu yang perlu rinciannya (Seperti Buku Pembantu untuk Piutang, Utang, Aktiva Tetap dll)

11.Neraca SaldoFormat Neraca Saldo digunkan untuk mengikhtisarkan saldo dari setiap Akun Buku Besar sebelum disajikan Laporan Keuangan dan Neraca Saldo Setelah Penutupan setelah dibuat Jurnal Penutup.

12.Neraca LajurNeraca Lajur digunakan sebagai kertas kerja untuk memudahkan penyajian Laporan Keuangan yang diperlukan

13.Daftar Uang Masuk (DUM) Tabungan/Simpanan Dan PembiayaanFormulir ini digunakan untuk mencatat data penerimaan uang masuk dari Tabungan/Simpanan dan Pembiayaan

14.Daftar Uang Keluar (DUK) Tabungan/Simpanan Dan PembiayaanFormulir ini digunakan untuk mencatat data pengeluaran uang dari penarikan Tabungan/Simpanan dan penyaluran dana pembiayaan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________62

Page 63: JUKLAK BMM meta

15.Daftar Uang Masuk (DUM)ZISFormulir ini digunakan untuk mencatat data penerimaan uang masuk dari Zakat, Infak dan Shodaqah

16.Daftar Uang Keluar (DUK) ZISFormulir ini digunakan untuk mencatat data pengeluaran uang dana Zakat, Infak dan Shodaqah

C. Rancangan Catatan Akuntansi1. Aktiva

a) Kas1) Definisi

Kas adalah mata uang kertas dan logam baik rupiah maupun valuta asaing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Perlakuan

Transaksi Kas diakui sebesar nilai nominal Penyajian

Kas merupakan pos neraca yang paling likuid (lancar), dasn lazim disajikan pada urutan pertama pada aktiva

3) Contoh Jurnal Penerimaan Setoran :

Db. Kas xxxKr. Rekenig yang dituju xxx

Penarikan :Db. Rekening Yang ditarik xxxKr. Kas xxx

b) Penempatan Pada Bank1) Definisi

Penempatan pada Bank adalah peneneman dana pada Bank Syariah/Lain dalam bentuk antara lain Sertifikat Investasi Mudharabah, Deposito Mudharabah, Tabungan Mudharabah, Giro Wadiah dan Tabungan Wadiah yang dimaksudkan untuk optimalisasi pengelolaan dana.

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran:

Penempatan pada Bank diakui pada saat penyerahan sebesar jumlah

yang diserahkan

Penyajian :o Penempatan pada Bank disajikan dalam neraca sebesar nilai

bruto tagihan Banko Saldo penempatan pada Bank tidak boleh

dikurangi/dikompensasikan dengan saldo kewajiban kepada bank

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________63

Page 64: JUKLAK BMM meta

o Penyisihan kerugian atas penempatan pada Bank disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari penempatan pada Bank

3) Contoh Jurnal Pada Saat Penempatan

Db. Giro pada Bank xxxKr. Kas xxx

Saat Pengakuan Pendapatan Bagi Hasil/BonusDb. Giro pada Bank xxxKr. Pendapatan Bagi Hasil/Bonus xxx

Saat Jatuh TempoDb. Kas xxxKr. Giro pada Bank xxx

c) Investasi Pada Efek (Surat Berharga)1) Definisi

Investasi pada Efek (Surat Berharga) adalah investasi yang dilakukan pada surat berharga komersial, antara lain : wesel ekspor, saham, obligasi dan unit penyertaan atau kontrak investasi kolektif (reksadana) sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran :

o Transaksi efek untuk pertama kali diakui berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan efek/surat berharga terdiri dari jumlah harga beli ditambah biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan efek/surat berharga tersebut. Biaya-biaya yang terjadi, misalnya : biaya pencatatan, biaya pendaftaran, biaya provisi dan brokerage fee.

o Transaksi efek dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinilai sebesar harga perolehan.

Penyajian :o Efek disajikan berdasarkan tingkat likuiditasnyao Efek yang dimliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar

harga perolehano Dalam laporan arus kas, arus kas yang digunakan untuk

atau berasal dari pembelian, penjualan dan jatuh tempo efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus diklasifikasikan sebagai arus kas aktivitas investasi dan dilaporkan sebesar nilai bruto dalam laporan arus kas.

3) Contoh Jurnal Pada saat pembelian efek/surat berharga :

Db. Efek/Surat berharga xxxKr. Kas xxx

Pada saat pengakuan bagi hasil :

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________64

Page 65: JUKLAK BMM meta

Db. Piutang bagi hasil efek xxxKr. Pendapatan bagi hasil efek xxx

Pada saat penerimaan bagi hasil :Db. Kas xxxKr. Piutang bagi hasil efek xxx

Pada saat menjual / jatuh tempo :Db. Kas xxxKr. Efek/Surat berharga xxx

d) Piutang Murabahah/Bai Bithaman Ajil1) Definisi

Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.

2) Perlakuan Akuntansi : Pengakuan dan Pengukuran :

o Pengakuan dan pengukuran urbun (uang muka)a Urbun diakui sebagai uang muka pembelian sebesar

jumlah yang diterimab Jika transaksi murabahah dilaksanakan, maka urbun

diakui sebagai bagian dari pelunasan piutangc Jika transaksi murabahah tidak dilaksanakan, maka

urbun dikembalikan kepada nasabah setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh BMM

o Pengakuan piurangPada saat akad transaksi murabahah, putang murabahah diakui sebesar nilai perolehan ditambah keuntungan (margin) yang disepakati

o Pengakuan keuntunganKeuntungan murabahah diakui :

a Pada periode terjadinya, apabila akad berakhir pada periode laporan keuangan yang sama; atau

b Selama periode akad secata proporsional, apabila akad melampaui satu periode laporan keuangan

o Pengakuan potongan pelunasan dini diakui dengan menggunakan salah satu metode :

a Pada saat penyelesaian, BMM mengurangi piutang murabahah dan keuntungan murabahah, dan

b Setelah penyelesaian, BMM terlebih dahulu menerima pelunasan piutang murabahah dari nasabah, kemudian BMM membayar potongan pelusanan dini kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah.

o Pengakuan denda Denda diakui sebagai dana kebajikan pada saat diterima

Penyajian :

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________65

Page 66: JUKLAK BMM meta

Penilaian piutang murabahah pada akhir periode akuntansi :

o Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapatdirealisasikan, yaitu saldo piutang murabhah dikurangi penyisihan kerugian piutang.

o Margin murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah.

3) Contoh Jurnal : Pada saat perolehan aktiva murabahah:

Db. Persediaan xxxKr. Kas xxx

Pada saat penjualan aktiva murabahah kepada nasabah :Pembayaran secara angsuran .Db. Piutang Murabahah xxxKr. Margin Murabahah ditangguhkan xxxKr. Persediaan xxx

Urbun :o Penerimaan uang muka (urbun) dari nasabah :

Db. Kas xxxKr. Uang Muka Murabahah xxx

o Pembatalan pesanan, pengmbalian urbun kepada nasabah :Db. Uang Muka Murabahah xxxKr. Kas xxxKr. Pendapatan Operasional xxx

o Apabila murabahah jadi dilaksanakan :Db. Uang Muka Murabahah xxxKr. Piutang Murabahah xxx

Pada saat penerimaan angsuran dari nasabah (pokok dan margin) :Db. Kas xxxKr. Piutang Murabahah xxxDb. Margin Murabahah ditangguhkan xxxKr. Pendapatan Margin Murabahah xxx

Pengakuan pendapatan murabahah yang performing dengan katergori kolektibilitas lancar :o Pada saat pengakuan pendapatan :

Db. Piutang Murabahah Jatuh Tempo xxxKr. Piutang Murabahah xxxDb. Margin Murahabah ditangguhkan xxxKr. Pendapatan margin murabahah xxx

o Pada saat penerimaan angsuran tunggakan (pokok dan margin) :Db. Kas xxxKr. Piutang Murabahah Jatuh Tempo xxx

Pemberian potongan pelunasan dini dapat dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) metode berikut ini :o Jika pada saat penyelesaian, BMM mengurangi piutang

murabahah dan keuntungan murabahah :Db. Kas xxxDb. Margin Murabahah ditangguhkan xxxKr. Piutang Murabahah xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________66

Page 67: JUKLAK BMM meta

Kr. Pendapatan Margin Murabahah xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________67

Page 68: JUKLAK BMM meta

o Jika setelah penyelesaian, BMM terlebih dahulu menerima pelunasan pitang murabahah dari nasabah, kemudian BMM membayar potongan pelunasan dini murabahah kepada nasabah dengan mengurangi keuntungan murabahah:Db. Kas xxxKr. Piutang Murabahah xxxDb. Margin Murabahah ditangguhkan xxxKr. Pendaptan Margin Murabahah xxxDb. Potongan pelunasan dini murabahah xxxKr. Kas xxx

Penerimaan denda dari nasabah :Db. Kas xxxKr. Simpanan Wadiah – Dana Kebajikan xxx

e) Pembiayaan Mudharabah1) Definisi

Pembiayaan Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara BMM sebagai pemilik dana (shabibul maal) dan nasabah sebagai pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan dimuka.

2) Perlakuan AkuntansiPengakuan dan Pengukuran :o Pembiayaan mudharabah dalam bentuk kas diakui pada saat

pembayaran sebesar jumlah uang yang diberikan BMM kepada pengelola dana

o Pembiayaan mudharabah yang diberikan dalam bentuk aktiva non-kas dinilai sebesar nilai wajar akitiva non-kas. Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aktiva non-kas diakui sebagai keuntungan atau kerugian BMM pada saat penyerahan kepada pengelola dana

o Pembiayaan mudharabah yang diberikan secara bertahap diakui pada setiap tahap pembayaran

o Biaya yang terjadi akibat akad mudharabah tidak dapat diakui sebagai bagian pembiayaan mudharabah kecuali telah disepakati bersama

o Pembayaran kembali pembiayaan mudharabah oleh mudahrib akan mengurangi pembiayaan mudharabah

o Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang sebelum dimulainya pekerjaan/proyek karena adanya kerusakan atau sebabga lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak mudharib, maka kerugian tersebut mengurangi pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian BMM. Apaabila khilangan tersebut terjadi setelah dimulainya perkerjaan, hal ini tidak mempengaruhi penilaian pembiayaan mudharabah.

o Apabila seluruh pembiayaan mudharabah hilang dan bukan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan mudharib, maka pembiayaan mudharabah diakhiri dan kerugian yang timbul diakui sebagai beban BMM

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________68

Page 69: JUKLAK BMM meta

o Apabila akad mudharabah diakhiri sebelum jatuh tempo dan saldo pembiayaan mudharabah tidak langsung dibayar oleh mudharib, maka pembiayaan mudharabah diakui sebagai piutang mudharbah jatuh tempo.

o Penyisihan penghapusan jpembiayaan mudharabah harus dibentuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku

o Pengakuan keuntungan/laba pembiayaanmudharabah diakui pada periode terjadinya hak bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati

o Pengakuan kerugian pembiayaan mudharabah diakui pada saat terjadinya kerugian tersebut dan mengurangi saldo pembiayaan mudharabah

o Kerugian yang timbul akibat kelalaian atau kesalahan mudharib diakui sebagai piutang mudharabah jatuh tempo..

3) Contoh Jurnal Pada saat BMM melakukan pembayaran pembiayaan

mudharabah dalam bentuk kas kepada mudharibDb. Pembiayaan mudharabah xxxKr. Kas xxx

Pada saat BMM menyerahkan aktiva non-kas pembiayaan mudharabah kepada mudharibo Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih rendah dari

nilai buku :Db. Pembiayaan mudharabah xxxDb. Kerugian penyerahan aktiva xxxKr. Aktiva non-kas xxx

o Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih tinggi dari nilai buku :Db. Pembiayaan mudharabah xxxKr. Aktiva non-kas xxxKr. Keuntungan penyerahan aktiva xxx

Pengeluaran biaya dalam rangka akad mudharabahDb. Uang muka dalam rangka mudharabah xxxKr. Kas xxx

Pengakuan biaya-biaya yang dikeluarkan atas pemberian pembiayaan mudharabaho Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebgai biaya

pembiayaan mudharabahDb. Beban akad mudharabah xxxKr. Uang muka dalam rangka akad mudharabah xxx

o Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai pembiayaanDb. Pembiayaan mudharabah xxxKr. Uang muka dalam rangka akad mudharabah xxx

Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang sebelum dimulainya pekerjaan karena adanya kerusakan atau seban lainnya tanpa adanya kelalaian mudharibDb. Kerugian pembiayaan mudharabah xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________69

Page 70: JUKLAK BMM meta

Kr. Pembiayaan mudharabah xxx Apabila sebagaian pembiayaan mudharabah hilang setelah

dimulainya pekerjaan karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanda adanya kelalaian mudharibTidak ada jurnal;Pada saat akad diakhir akan dikompensasi dengan bagi hasil untuk BMM (shahibul maal)

Apabila akad mudharabah diakhiri sebelum jatuh tempo atau setelah jatuh tempo dan pembiayaan mudharabah belum dibayar oleh mudharib, maka pembiayaan mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempoDb. Pembiayaan mudharabah-piutang jatuh tempo xxxKr. Pembiayaan mudharabah xxx

Apabila seluruh pembiayaan mudharabah hilang setalah dimulainya pekerjaan karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian mudharib maka BMM mengakui kerugian pembiayaan mudharabahDb. Kerugian pembiayaan mudharabah xxxKr. Pembiayaan mudharabah xxx

Pada saat akad mudharbah diakhiri sebelum jatuh tempo atau pjada saat jatuh tempo dan pembiayaan mudharabah belum dibayar oleh mudharib, maka pembiayaan mudharabah diakui sebagi piutang jatuh tempoDb. Pembiayaan mudharabah-piutang jatuh tempo xxxKr. Pembiayaan mudharabah xxx

Penerimaan keuntungan mudharabahDb. Kas xxxKr. Pendapatan bagi hasil mudharabah xxx

Pencatatan kerugian mudharabah yang melewati satu periode pelaporanDb. Kerugian pembiayaan mudharabah xxxKr. Pembiayaan mudharabah xxx

Pencatatan kerugian yang timbul akibat kelalaian atau kesalahan mudharibDb. Pembiayaan mudharabah-piutang jatuh tempo xxxKr. Pembiayaan mudharabah xxx

Pelunasan pembiayaan mudharabah sebelum atau saat akad jatuh tempoDb. Kas xxxKr. Pembiayaan mudharabah xxx

f) Pembiayaan Musyarakah1) Definisi

Musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadidiantara para pemilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________70

Page 71: JUKLAK BMM meta

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

o Pembiayaan musyarakah dalam bentuk kas diniai sebesar jumlah yang dibayar

o Pembiayaan musyarakah yang diberikan dalam bentuk non-kas dinilai sebesar nilai wajair aktiva non-kas. Selisih antara nilai wajari dan nilai buku aktiva non-kas diakui sebagai keuntungan atau kerugian BMM pada saat penyerahan

o Biaya-biaya yang timbul akibat akad musyarakah tidak dapat diakui sebagai bagian pembiayaan musyarakah kecuali ada persetujuan dari srluruh mitra musyarakah

o Pengakuan keuntungan/pendapatan dan kerugian musyarakah :a Dalam pembiayaan musyarakah permanen yang

melewati satu periode laporan, maka :(1) Laba diakui pada periode terjadinya sesuai

dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati(2) Rugi diakui pada periode terjadinya kerugian

tersebut dan mengurangi pembiayaan musyarakah(3) Apabila dalam pembiayaan musyarakah

menggunkan metode bagi laba (profit sharing), dimana periode sebelumnya terjadi kerugian, maka keuntungan yang diperoleh pada periode tersebut harus dialokasikan terlebih dahulu untuk memulihkan pengurangan modal akibat kerugian pada periode sebelumnya

b Dalam pembiayaan musyarakah menurun yang melewati satu periode laporan dan terdapat pengembalian sebagian atau seluruh pembiayaan musyarakah maka :(1) Laba diakui pada periode terjadinya sesuai

dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati(2) Rugi diakui pada periode terjadinya secara

proporsional sesuai dengan kontribusi modal dan mengurangi pembiayaan musyarkah

(3) Apabila dalam pembiayaan musyarakah menggunakan meotde bagi laba (profit sharing), dimana periode sebelumnya terjadi kerugian, maka keuntungan yang diperoleh pada periode tersebut harus dialokasikan terlebih dahulu untuk memulihkan pengurangan modal akibat kerugian pada periode sebelumnya

o Pada saat akad pembiayaan musyarakah berakhir, keuntungan yang belum diterima BMM dari mitra musyarakah diakui sebagai piutang musyarakah jatuh tempo

o Apabila terjadi kerugian dalam musyarkah akibat kelalaian atau peyimpangan mitra musyarakah , mitra

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________71

Page 72: JUKLAK BMM meta

yang melakukan kelalaian tersebut menanggung beban kerugian itu. Kerugian BMM yang diakibatkan kelalaian atau penyimpangan mitra tersebut diakui sebagai piutang musyarakah jatuh tempo

o Pada saat akad dikhiri, saldo pembiayaan musyarkah yang belum diterima diakui sebagai piutang musyarakah jatuh tempo

o Penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah dan piutang musyarakah harus dibentuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku

PenyajianPenyajian pembiayaan musyarakah pada akhir periode akuntansi :o Pembiayaan musyarakah permanen dinilai sebesar nilai perolehan

(jumlah kas yang dibayarkan tau nlai wajar aktiva pada saat akad) setelah dikurangi dengan kerugian yang telah diakui

o Pembiayaan musyarakah menurun disajikan sebesar harga perolehannya dikurangi bagian yang telah dialihkan kepada mitra musyarakah

3) Contoh Jurnal Pada saat BMM membayarkan uang tunai kepada mitra

(syirkah)Db. Pembiayan musyarakah xxxKr. Kas xxx

Pada saat BMM menyerahkan aktiva non-kas kepada mitra (syiirkah)o Jika nilai wajar akitva yang diserahkan lebih rendah atas nilai buku :

Db. Pembiayaan musyarakah xxxDb. Kerugian Penyerahan aktiva xxxKr. Aktiva non-kas xxx

o Jika nilai wajar aktiva yang diserahkan lebih tinggi atas nilai buku :Db.. Pembiayaan musyarakah xxxKr. Aktiva non-kas xxxKr. Keuntungan penyerahan aktiva xxx

Pengeluaran biaya dalam rangka akad musyarakahDb. Uang muka dalam rangka akad musyarakah xxxKr. Kas xxx

Pengakuan biaya-biaya yang dikeluarkan atas pemberian pembiayaan musyarakaho Jika berdasarkan kesepakatan dapat diakui sebagai biaya

pembiayaan musyarakahDb. Beban akad musyarakah xxxKr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah xxx

o Jika berdarakan kesepakatan dapat diakui sebagai pembiayaanDb. Pembiayaan musyarkah xxxKr. Uang muka dalam rangka akad musyarakah xxx

Penerimaan pendapatan/keuntungan musyarakahDb. Kas xxxKr. Pendapatan bagi hasil musyarakah xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________72

Page 73: JUKLAK BMM meta

Pengakuan kerugian musyarakahDb. Kerugian pembiayaan musyarakah xxxKr. Pembiayaan musyarakah xxx

Penurunan/pelunasan modal musyarakah dengan mengalihkan kepada mitra musyarakah lainnyaDb. Kas xxxKr. Pembiayaan musyarakah xxx

Pengakuan kerugian yang lebih tinggi dari modal mitra akibat kelalaian atau penyimpangan mitra musyarakahDb. Pembiayaan musyarakah-Piutang mitra jatuh tempo xxxKr. Pembiayaan musyarakah xxx

Pengembalian modal musyarakah non-kas dengan nilai wajar lebih rendah dari nilai historisDr. Aktiva non-kas xxxDb. Kerugian penyelesaian pembiayaan musyarakah xxxKr. Pembiayaan musyarakah xxx

Pengembalian modal musyarakah non-kas dengan nilai wajar lebih tinggi dari nilai historisDb. Aktiva non-kas xxxKr. Keuntungan penyelesaian pembiayaan musyarakah xxxKr. Pembiayaan musyarakah xxx

g) Pijaman Qardhul Hasan1) Definisi

Pinjaman Qardhul Hasan adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan pihak yang meminjam yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu

2) Perlakuan akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

o Pinjaman qardhul hasan diakui sebesar jumlah yang dipinjamkan pada saat terjadinya

o Pengenaan biaya adiminstrasi diakui sebagai pendaptan oprasional lainnya.

o Penerimaan imbalan diakui sebagai pendapatan operasional lainnya sebesar jumlah yang diterima

PenyajianPinjaman qardhul hasan yang bersumber dasri intern BMM, disajian dalam neraca BMM pada pos pinjaman qardhul hasan, sedangkan yang bersumber dari ekstern BMM, disajikan dalam laporan sumber dan pengunaan dana qardhul hasan.

3) Contoh Jurnal Pada saat pinjaman qardh diberikan

Db. Pinjaman qardh xxxKr. Kas xxx

Pada saat penerimaan biaya administrasiDb. Kas xxxKr. Pendapatan adm. Pinjaman qardh xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________73

Page 74: JUKLAK BMM meta

Pada saat penerimaan imbalanDb. Kas xxxKr. Pendapatan adm pinjaman qardh xxx

Pada saat pelunasan/cicilanDb. Kas xxxKr. Pinjaman qardh xxx

Pada saat penghapusan pinjaman qardhDb. Cadangan penyisihan kerugian piutang qardh xxxKr. Pinjamn qardh xxx

h) Penyaluran Dana Investasi Terikat1) Definisi

Penyaluran dana investasi teriakat (mudharabah muqayyadah-executing) adalah akad kerjasama usaha antara BMM sebagai pengelola dana (mudhaarib) dan nasabah sebagai pemilik dana (shahibul maal) dimana pemilik dana memberikan persyaratan tertentu dalam tujuan pembiayaan, sektor usaha, lokasi dan persyaratan lainnya serta BMM ikut menanggung risiko atas penyaluran dana investasi terikat tersebut.

2) Perlakuan AkuntansiPengakuan, Pengukuran dan Penyajian :Sesuai dengan prinsip-prinsip penyaluran dana yang ada dan mengikuti ketentuan pada masing-masing penyaluran dana tersebut

3) Contoh JurnalLihat contoh jurnal masing-masing prinsip penyaluran dana

i) Penyisihan Kerugian dan Penghapusan Aktiva Produktif1) Definisi2) Perlakuan Akuntansi3) Contoh Jurnal

j) Persediaan1) Definisi

Persediaan adalah aktiva non-kas tersedia untuk : Dijual dengan akad murabahah Diserahkan sebagai bagian modal BMM dalam akad pembiayaan

mudharabah/musyarakah

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

o Persediaan aktiva murabahah diakui pada awal perolehan sebesar biaya perolehan

o Potongan pembelian dari pemasok sebelum akad ditandatangani diakui sebagai pengurang biaya perolehan aktiva murabahah

o Pada akhir periode laporan keuangan, persediaan aktiva murabahah diukur :(1) Sebesar biaya perolehan jika aktiva tersebut tersedia untuk

dijual dalam murabahah pesanan mengikat

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________74

Page 75: JUKLAK BMM meta

(2) Sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi atau biaya perolehan mana yang lebih rendah, jika aktiva tersedia untuk dijual dalam murabahah pesanan tidak mengikat atau murabahah tanpa pesanan. Selisih kurang antara biaya perolehan dengan nilai bersih yang dapat direalisasi diakui sebagi kerugian

o Pada akhir periode laporan keuangan, persediaan diukur sebesar nilai bersih yang dapta direalisasi atau biaya perolehan mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Serlisih kurang antara biaya perolehan dengan nilai bersih yang dapat direalisasi diakuui sebagai kerugian

PenyajianPersediaan disajikan sebagai aktiva persediaan

3) Contoh Jurnal Pada saat pembayaran uang muka kepada pemasok

Db. Uang muka pembelian persediaan xxxKr. Kas xxx

Pada saat perolehan barang murabahahDb. Persediaan xxxKr. Uang muka pembelian persediaan xxx

Pada saat dibatalkan, sebagian uang muka diterima kembaliDb. Kas xxxDb. Beban operasional lain xxxKr. Uang muka pembelian persediaan xxx

Pada saat penjualan/penyerahan kepada nasabah (saat akad murabahah)Db. Piutang murabahah xxxKr. Persediaan xxxKr. Margin murabahah yg ditangguhkan xxx

k) Tagihan dan Kewajiban Akseptasi1) Definisi2) Contoh Jurnal

l) Penyertaan Pada Entitas Lain1) Definisi2) Contoh Jurnal

m) Akitba Tetap dan Akumulasi Penyusutan1) Definisi

Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka keghiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun

Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh suatu aktiva pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan akitva tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk digunakan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________75

Page 76: JUKLAK BMM meta

Jumah tercatat (crrying amount) adalan nilai buku , yaitu biaya perolehan suatu aktiva setelah dikurangi akumulasi penyusutan

Nilai sisa adalah jumlah neto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aktiva setelah dikurangi taksiran biaya pelpasan

Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva sepanjang masa manfaat

Jumlah yang dapat disusutkan adalah biaya perolehan sutau aktiva, atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya perolehan dalam laporan keuangan, dikurangi nilai sisanya

Masa manfaat adalah periode suatu aktiva diharapkan digunakan oleh perusahaan

Penghapusan aktiva adalah penghapusan nilai buku suatu aktiva yang dilakukan apabila nilai buku yang tercantum tidak lagi menggambarkan manfaat dari aktiva yang bersangkutan

2) Perlakuan Akuntansi Perlakuan dan Pengukuran

o Pada awal perolehan aktiva berwujud yang memenuhi kualifikasi sebagai aktiva tetap diakui berdasarkan biaya perolehan

o Penyusutan (depresiasi) untuk setiap periode diakui sebagai beban untuk periode yang bersangkutan

Penyajiano Aktiva tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aktiva tersebut

dikurangi akumulasi penyusutano Tanah disajikan sebagai bagian kelompok aktiva tetap berwujud

hanya sebesar harga perolehan

3) Contoh Jurnal Perolehan aktiva tetap dapat dilakukan melalui :

o PembelianDb. Aktiva tetap xxxKr. Kas xxx

o SumbanganDb. Aktiva tetap xxxKr. Modal sumbangan xxx

o PertukaranDb. Aktiva tetap (baru) xxxDb. Akumulasi penyusutan xxxKr. Aktiva lama xxxKeterangan :Dalam pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis dimungkinkan terjadi keuntungan atau kerugian pertukaran aktiva tetap

Alokasi penyusutanDb. Beban penyusutan xxxKr. Akumulasi penyusutan xxx

Pada saat penghentian aktiva tetapDb. Kerugian penghentian aktiva tetap xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________76

Page 77: JUKLAK BMM meta

Db. Akumulasi penyusutan xxxKr. Aktiva tetap xxx

Pada saat penjualano Jika mengalami keuntungan

Db. Kas xxxDb. Akumulasi penyusutan xxxKr. Aktiva tetap xxxKr. Keuntugan penjualan aktiva tetap

o Jika pengalami kerugianDb. Kas xxxDb. Akumulasi penyusutan xxxDb. Kerugian penjualan aktiva tetap xxxKr. Aktiva tetap xxx

Pada saat terjadi perbaikan yang menambah manfaat ekonomis aktiva tetapDb. Aktiva tetap xxxKr. Kas xxxAtauDb. Akumulasi penyusutan xxxKr. Kas xxx

n) Piutang Pendapatan Bagi Hasil1) Definisi

Piutang pendapatan bagi hasil adalah tagihan yang timbul karena mudhrib telah melaporkan bagi hasil atas pengelolaan usaha tetapi kasnya belum diserahkan kepada BMM

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

Piutang pendapatan bagi hasil diakui pada saat BMM menerima laporan bagi hasil dari mudharib (pengelola dana) sebesar jumlah bagi hasil yang menjadi hak BMM

PenyajianPiutang pendapatan bagi hasil disajikan dalam neraca sebesar jumlah bagi hasil yang menjadi hak BMM

3) Contoh Jurnal Pada saat pengakuan pendapatan bagi hasil

Db. Piutang pendapatan bagi hasil xxxKr. Pendapatan bagi hasil xxx

Pada saat penerimaan pendapatan bagi hasilDb. Kas xxxKr. Piutang pendapatan bagi hasil xxx

2. Akuntansi Kewajibana) Kewajiban Segera

1) Definisi

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________77

Page 78: JUKLAK BMM meta

Kewajiban segera adalah kewajiban kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

Transaksi kewajiban segera diakui pasa saat :o Timbulnya kewajiban, atauo Diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat

maupun dari pihak lain

PenyajianKewajiban segera disajikan di neraca sebesar jumlah kewajiban BMM yang wajib segera dibayarkan

3) Contoh Jurnal Bagi hasil simpanan berjangka mudharabah yang belum diambil

shahibul maalo Pada saat bagi hasil simpanan berjangka mudharabah yang jatuh

tempo dikeluarkan namun belum diambil oleh shahibul maalDb. Beban bagi hasil

simpanan berjangka mudharabah xxxKr. Kewajiban segera-bagi hasil xxx

o Pada saat bagi hasil simpanan berjangka mudharabah jatuh tempo diambil oleh shahibul maalDb. Kewajiban segera-bagi hasil xxxKr. Kas xxxKr. Kewajiban segera-pajak nasabah xxx

Penutupan rekening tabungan wadiah/mudharabaho Penutupan rekening tabungan wadiah/mudharabah oleh nasabh

dan atau BMMDb. Tabungan Wadiah/Mudharabah xxxKr. Kewajiban segera-penutupan rek xxx

o Pada saat penyelesaian rekening yang ditutupDb. Kewajiban segera-penutupan rek xxxKr. Kas xxx

b) Bagi Hasil Yang Belum Dibagikan1) DefinisiBagi hasil yang belum dibagikan adalah kewajiban mudharib (BMM) kepada shahibul maal atas bagian keuntungan hasil usaha BMM yang telah disisihkan dari pengelolaan dana mudharabah

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

Bagi hasil yang belum dibagikan diakui pada saat dana diterima atau dipindahkan dari rekening asal

PenyajianBagi hasil yang belum dibagikan disajikan di neraca sebesar jumlah kewajiban BMM yang wajib segera dibayarkan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________78

Page 79: JUKLAK BMM meta

3) Contoh Jurnal Pada saat perhitungan bagi hasil yang harus dibagikan kepada shahibul

maalDb. Beban bagi hasil xxxKr. Bagi hasil yang masih harus dibagikan xxx

Pada saat bagi hasil dibagikan kepada shahibu maalDb. Bagi hasil yang masih harus dibagikan xxxKr. Kas xxx

c) Simpanan1) Definisi Simpanan adalah kewajiban BMM kepada pihak ketiga berupa giro dan

tabungan yang mempergunakan prinsip wadiah Wadiah adalah titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan

setiipa saat bila nasabah yang bersangkutan menghendaki. BMM bertanggungjawab atas pengembalian titipan dana tersebut.

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

o Giro wadiah(1) Giro wadiah diakui sebesar nominal penyetoran atau

penarikan yang dilakukan oleh pemilik rekening(2) Setoran giro wadiah yang diterima secara tunai diakui

pada saat uang diterima. Setoran giro wadiah melalui kiriman uang diakui setelah efektif diterima

o Tabugan wadiah(1) Tabungan wadiah diakui sebesar nominal penyetoran

atau penarikan yang dilakukan oleh pemilik rekening(2) Setoran tabunga wadiah yang diterima secara tunai

diakui pada saat uang diterima. Setoran tabungan wadiah melalui kiriman uang diakui setelah efektif diterima

o Pemberian bonus atas simpanan kepada nasabah diakui sebagai beban pada saat terjadinya

PenyajianSaldo simpanan wadiah disajikan sebesar jumlah nominalnya untuk masing-masing bentuk simpanan

3) Contoh Jurnal Pada saat penerimaan titipan

Db. Kas xxxKr. Giro/Tabugan wadiah xxx

Pada saat penarikan Db. Giro/Tabungan wadiah xxxKr. Kas xxx

Pembayaran bonus giro/tabungan wadiahDb. Beban bonus giro/tabungan wadiah xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________79

Page 80: JUKLAK BMM meta

Kr. Giro/Tabungan wadiah xxxKr. Kewajiban pajak penghasilan xxx

d) Kewajiban Dana Investasi Terikat (Executing)1) DefinisiKewajiban dana investasi terikat (executing) adalah dana investasi dimana pemilik dana memberikan batasan kepada pengelola dana mengenai tempat, cara, dan objek investasi serta BMM ikut menanggung risiko hasil usaha dari proyek yang dibiayai

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

o Apabila BMM tidak menanggung risiko atas penyaluran dana investasi terikat (chanelling agent), maka dana investasi terikat tersebut dicatat sebesar jumlah uang yang diterima

o Apabila BMM menanggung risiko atas penyaluran dana investasi terikat (xecuting agent), maka pelaporannya dilakukan dalam neraca sebesar porsi risiko yang ditanggung oleh BMM

Penyajiano Apabila BMM tidak menanggung risiko atas penyaluran dana

investasi terikat (chanelling agent), maka disajikan dalam laporan perubahan investasi terikat dalam catatan atas laporan keuangan

o Apabila BMM menanggung risiko atas penyaluran dana terikat (executting agent), maka disajikan dalam laporan perubahan investasi terikat dalam neraca.

3) Contoh Jurnal Pada saat penerimaan setoran

Db. Kas xxxKr. Investasi terikat- Simpanan Mudharabah

/Simp berjangka mudharabah xxx Pada saat penarikan simpanan

Db. Investasi terikat-Simpanan Mudharabah /Simpanan berjangka mudharabah xxxKr. Kas xxx

Pada akhir periode dilakukan perhitungan bagi hasil simpanan/simp. Berjangka mudharabahDb. Beban bagi hasil investasi terikat- Simpanan/simp. Berjangka mudharabah xxxKr. Bagi hasil yang berlum dibagikan-

Investasi terikat simp/simp.berjangka mudharabah xxx Pada saat realisasi pembayaran bagi hasil ke rekening

masing-masing penabungDb. Bagi hasil yang belum dibagikan- Investasi terikat simp./simp. Berjangka mudharaabah xxxKr. Kas xxx

Pada saat simp. Berjangka mudharabah jatuh tempo :Db. Investasi terikat-simp. Berjangka mudharabah xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________80

Page 81: JUKLAK BMM meta

Kr. Kas xxx Pada saat penyaluran sesuai dengan akadnya

Db. Penyaluran Investasi terikat (sesuai dengan akadnya) xxxKr. Kas xxx

3. Akuntansi Investasia) Investasi Tidak Terikat

1) Definisi Mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik dana

(shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan di muka

Mudharabah muthlaqah adalah akad mudharabah dimana shahibul maal membeikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib) dalam pengelolaan investasinya

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

o Investasi tidak terikat dari pihak ketiga diakui pada saat diterima sebesar jumlah yang diterima

o Bagi hasil investasi tidak terikat diberikan sesuai nisbah yang disepakati pada awal akad

Penyajiano Investasi tidak terikat dari pihak ketiga disajikan sebesar nominalnya

untuk masing-masing bentuk investasi tidak terikat, antara lain simpanan mudharabah dan simpanan berjangka mudharabah

o Bagi hasil investasri tidak terikat yang sudah diperhitungkan dan telah jatuh tempo tetapi belum diserahkan kepada nasabah disajikan dalam pos kewajiban segera

o Bagi hasil investasi tidak terikat yang sudah diperhitungkan pada akhir periode tetapi belum jatuh tempo disajikan dalam pos bagi hasil yang berlum dibagikan

3) Contoh Jurnal Pada saat penerimaan setoran

Db. Kas xxxKr. Investasi tidak terikat- Simpanan Mudharabah

/Simp berjangka mudharabah xxx Pada saat penarikan simpanan

Db. Investasi tidak terikat-Simpanan Mudharabah /Simpanan berjangka mudharabah xxxKr. Kas xxx

Pada akhir periode dilakukan perhitungan bagi hasil simpanan/simp. Berjangka mudharabahDb. Beban bagi hasil investasi tidak terikat- Simpanan/simp. Berjangka mudharabah xxxKr. Bagi hasil yang berlum dibagikan-

Investasi tidak terikat simp/simp.berjangka mudharabah xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________81

Page 82: JUKLAK BMM meta

Pada saat realisasi pembayaran bagi hasil ke rekening masing-masing penabungDb. Bagi hasil yang belum dibagikan- Investasi tidak terikat simp./simp.Berjangka mudharaabah xxxKr. Kas xxx

Pada saat simp. Berjangka mudharabah jatuh tempo :Db. Investasi tidak terikat-simp. Berjangka mudharabah xxxKr. Kas xxx

Pada saat penyaluran sesuai dengan akadnyaDb. Penyaluran Investasi tidak terikat xxxKr. Kas xxx

4. Ekuitasa) Modal Penyertaan KOWINA Prop. Jabar

1) DefinisiModal penyertaan KOWINA Prop Jabar adalah seluruh nilai modal penyertaan yang diterima BMM sesuai dengan Kebijakan KOWINA Prop. Jabar/Panduan Umum BMM

2) Perlakuan Akuntansi Pengakuan dan Pengukuran

o Penambahan modal penyertaan KOWINA dicatat berdasarkan : (1) Jumlah uang yang diterima(2) Nilai wajar aktiva non-kas yang diterima

o Pengurangan modal penyertaan KOWINA dicatat berdasarkan :(1) Jumlah uang yang dibayarkan(2) Nilai wajar aktiva non-kas yang diserahkan

PenyajianPenyajian modal penyertaan KOWINA dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku

3) Contoh Jurnal Pada saat penyetoran awal modal penyertaan oleh KOWINA

Prop Jabar secara tunai Db. Kas xxxKr. Modal Penyertaan KOWINA xxx

Penyetoran modal dalam bentuk barangDb. Aktiva yang diterima (nilai wajar) xxxKr. Modal Penyertaan KOWINA xxx

b) Saldo Laba/Rugi1) Definisi

Saldo laba/rugi adalah akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian laba/rugi untuk Pengelola BMM dan KOWINA

2) Perlakuan Akuntansi

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________82

Page 83: JUKLAK BMM meta

Saldo laba tidak boleh dibebani atau dikredit dengan pos-pos yang seharusnya diperhitungkan pada laba/rugi tahun berjalan

Kewajiban pembagian laba untuk Pengelola BMM dan KOWINA pada saat berakhirnya satu tahun periode akuntansi dan dengan demikian pada saat tersebut saldo laba akan dibebani dengan jumlah yang dibagikan tersebut.

3) Contoh Jurnal Pemindahan laba tahun berjalan ke saldo laba

Db. Ikhtisar Laba/rugi xxxKr. Saldo laba xxx

Pemindahan rugi tahun berjalan ke saldo labaDb. Saldo Laba xxxKr. Ikhtisar Laba/rugi xxx

Pembagian laba secara tunaio Pada saat kewajiban timbul

Db. Saldo laba xxxKr. Utang pembagian laba xxx

o Pada saat dibayarDb. Utang pembagian laba xxxKr. Kas xxx

5. Rancangan Struktur dan Kode Akun

1 KELOMPOK AKTIVA10 Golongan Kas dan Setara Kas101 Kas102 Bank10201 Giro pada Bank Jabar Syariah10202 Giro pada BNI ‘46

11 Golongan Investasi Jangka Pendek111 Surat Berharga Saham11101 Saham PT A11102 Saham PT B112 Surat Berharga Obligasi11201 Obligasi PT A11202 Obligasi PT B

12 Golongan Piutang Usaha121 Piutang Bai Bithaman Ajil (BBA)12101 Piutang BBA Tn.A12102 Piutang BBA Tn.B122 Piutang Bai Bithaman Ajil Jatuh Tempo123 Piutang Murabahah (MBA)12301 Piutang MBA Tn.A12302 Piutang MBA Tn.B124 Piutang Murabahah Jatuh Tempo

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________83

Page 84: JUKLAK BMM meta

129 Penyisihan Penghapusan Piutang

13 Golongan Piutang Lainnya131 Piutang Karyawan13101 Piutang A13102 Piutang B132 Piutang Bagi Hasil Surat Berharga

14 Golongan Persediaan dan Perlengkapan141 Persediaan14101 Persediaan Komputer14102 Persediaan Printer142 Perlengkapan14201 Perlengkapan ATK

15 Golongan Pembiayaan151 Pembiayaan Musyarakah15101 Pembiayaan Musyarakah A15102 Pembiayaan Musyarakah B152 Pembiayaan Musyarakah-Piutang Jatuh Tempo153 Pembiayaan Mudharabah15301 Pembiayaan Mudharabah A15302 Pembiayaan Mudharabah B154 Pembiayaan Mudharabah-Piutang Jatuh Tempo159 Penyisihan Penghapusan Pembiayaan

16 Golongan Beban Dibayar Dimuka161 Beban Sewwa Dibayar Dimuka162 Uang Muka Pembelian Persediaan163 Uang muka dalam rangka akad Mudharabah164 Uang muka dalam rangka akad Musyarakah

17 Golongan Investasi171 Investasi pada Wartel172 Investasi pada Mini Market

18 Golongan Aktiva Tetap181 Tanah182 Bangunan183 Akumulasi Penyusutan Bangunan184 Peralatan185 Akumulasi Penyusutan Peralatan

19 Golongan Aktiva Lian-Lain191 Kas ZIS192 Kas Non Syariah

2 KELOMPOK KEWAJIBAN20 Golongan Kewajiban Jangka Pendek

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________84

Page 85: JUKLAK BMM meta

201 Tabungan Wadiah202 Kewajiban Pajak Penghasilan203 Kewajiban Segera-Bagi Hasil204 Kewajiban Segera-Pajak Nasabah205 Kewajiban Segera-Penutupan Rekening206 Dana ZIS20601 Dana Zakat20602 Dana Infak/Shodaqoh207 Dana Nonsyariat

21 Golongan Kewajiban Jangka Panjang211 Pinjaman yang DiterimaKewajiban Dana Investasi Terikat221 Simpanan Mudharabah22101 Simpanan Mudharabah A22102 Simpanan Mudharabah B222 Simpanan Mudharabah Berjangka22201 Simpanan Mudharabah Berjangka A22202 Simpanan Mudharabah Berjangka B

22 Investasi Tidak Terikat231 Simpanan Mudharabah23101 Simpanan Mudharabah A23102 Simpanan Mudharabah B232 Simpanan Mudharabah Berjangka23201 Simpanan Mudharabah Berjangka A23202 Simpanan Mudharabah Berjangka B

23 Golongan Bagi Hasil dan Margin Ditahan241 Pendapatan Margin Ditangguhkan242 Bagi Hasil yang Belum Dibagikan

29 Golongan Kewajiban Lain291 Uang Muka Murabahah292 Utang Pembagian Laba299 Kewajiban Lain-lain

3 KELOMPOK EKUITAS31 Golongan Modal311 Modal Penyertaan KOWINA312 Saldo Laba313 Laba yang Dibagikan315 Modal Sumbangan319 Ikhtisar Laba Rugi

4 KELOMPOK PENDAPATAN40 Golongan Pendapatan Operasi401 Pendapatan Bagi Hasil dan Margin40101 Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________85

Page 86: JUKLAK BMM meta

40102 Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah40103 Pendapatan Margin Bai Bithaman Ajil (BBA)40104 Pendapatan Margin Murabahah (MBA)41 Golongan Pendapatan Operasi Lainnya411 Hasil Investasi41001 Hasil Investasi – Wartel41002 Hasil Investasi – Mini Market412 Pendapatan Bagi Hasil/Bonus lainnya41201 Pendapatan Bagi Hasil/Bonus Giro41202 Pendapatan Bagi Hasil Surat Berharga41203 Pendapatan Operasional41204 Pendapatan Administrasi Pinjaman Qardhul Hasan41205 Keuntungan Penyelesaian Pembiayaan Musyarakah41206 Keuntungan Penyelesaian Pembiayaan Mudharabah

49 Golongan Pendapatan Non Operasional491 Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap492 Keuntungan Penyerahan Aktiva499 Keuntungan Lain-lain

5 KELOMPOK BEBAN50 Golongan Beban Bagi Hasil501 Beban Bagi Hasil50101 Beban Bagi Hasil Simpanan Mudharabah50102 Beban Bagi Hasil Simpanan Mudharabah Berjangka

51 Golongan Beban Operasional511 Beban Bonus Tabungan Wadiah512 Beban Administrasi dan Umum51201 Beban Personalia51202 Beban Listrik, Air dan Telepon51203 Beban Penyusutan Bangunan51204 Beban Penyusutan Peralatan51205 Beban Pemeliharaan Aktiva Tetap51206 Beban Sewa51207 Beban Perlengkapan51208 Beban Penghapusan Piutang51209 Beban Penghapusan Pembiayaan51210 Beban Akad Mudharabah51211 Beban Akad Musyarakah513 Beban Pendidikan dan Latihan514 Beban Pajak Penghasilan

59 Golongan Beban Non Operasional591 Kerugian Penjualan Aktiva Tetap592 Kerugian Penghentian Aktiva Tetap593 Kerugian Penyerahan Aktiva594 Kerugian Penyelesaian Pembiayaan Mudharabah595 Kerugian Penyelesaian Pembiayaan Musyarakah

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________86

Page 87: JUKLAK BMM meta

596 Kerugian Pembiayaan Mudharabah597 Kerugian Pembiayaan Musyarakah599 Kerugian Lain-Lain

D. Rancangan Laporan yang diperlukan1. Laporan Laba Rugi

a ) DefinisiLaporan laba rugi BMM adalah laporan yang menggambarkan kinerja dan kegiatan usaha BMM pada suatu periode tertentu yang meliputi pendapatan dan beban yang timbul pada operasi utama BMM dan operasi lainnya.

b ) Contoh Laporan Laba Rugi(terlampir)

2. Laporan Perubahan Ekuitasa ) Definisi

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas BMM yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode tertentu

b ) Contoh Laporan Perubahan Ekuitas(terlampir)

3. Laporan Perusahan Posisi Keuangana ) Definisi

Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu. Posisi yang digambarkan sudah tertentu, yaitu posisi harta,. Utang dan modal. Dengan kata lain Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, kewajiban serta ekuitas dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

b ) Contoh Laporan Posisi Keuangan(terlampir)

4. Laporan Arus Kasa ) Definisi

1) Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas pada BMM selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan

2) Aktivitas operasi (operating) adalah aktivitas penghasil utama pendapatan BMM (Principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan

3) Aktivitas investasi (investing) adalah akitvitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak setara kas

4) Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman BMM

b ) Contoh Laporan Arus Kas(terlampir)

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________87

Page 88: JUKLAK BMM meta

5. Laporan Perubahan Investasi Terikata ) Definisi

1) Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara pemilik dana/nasabah (shahibul maal) dan pengelola dana/BMM (mudharib) dengan nisbah pembagian hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan dimuka

2) Mudharabah muqayyadah adalah akad mudharabah dimana shahibul maalmemberikan batasan kepada mudharib mengenai tempat, cara, dan obyek investasi. Sebagai contoh mudharib dapat diperintahkan untuk :a. Tidak mencampurakan dana shahibul maal dengan dana lainnyab. Tidak menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan,

tanpa jaminan, atau jaminan, atauc. Mengharuskan mudharib untuk melakukan investasi sendiri tanpa

melalui pihak ketiga

b ) Contoh Laporan Perubahan Investasi Terikat(terlampir)

6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZISa ) Definisi

1) Laporan sumber dan penggunaan ZIS merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana selama suatu jangka waktu tertentu, serta saldo ZIS pada tanggal tertentu

2) Zakat merupakan sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat) untuk diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat) sesuai dengan ketentuan syariah

b ) Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS(terlampir)

7. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh (Qardhul Hasan)a ) Definisi

1) Laporan sumber dan penggunaan qardh merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana selama suatu jangka waktu tertentu, serta saldo qardh pada tanggal tertentu

2) Qardh merupakan pinjaman tanpa imbalan yang memungkinkan peminjam untuk menggunakan dana tersebut selama jangka waktu tertentu dan wajib mengembalikan dalam jumlah yang sama pada akhir periode yang disepakati

b ) Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan(terlampir)

8. Catatan Atas Laporan KeuanganPedoman ini mengatur pengungkapan yang mencakup, tetapi tidak terbatas, pada unsur-unsur yang diuraikan dalam bagian ini. Catatan atas Laporan Keuangan secara umum :a ) Pengungkapan pada umumnya dilakukan dalam catatan atas laporan keuangan

yang merupakan bagian tak terpisahkan drai laporan keuangan

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________88

Page 89: JUKLAK BMM meta

b ) Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan mengenai gambaran umum BMM, ikhtisar kebijakan akuntansi, penjelasan pos-pos laporan keuangan dan informasi penting lainnya

c ) Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, shodaqah, dan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan harus berkaitan dengan informasi yang ada dalam catatan atas laporan keuangan

d ) Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan :1) Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting2) Informasi yang diwajibkan dalam PSAK tetapi tidak disajikan dalam neraca;

laporan laba rugi; laporan perubahan ekuitas; laporan arus kas; laporan perubahan dana investasi terikat; laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, shodaqah; dan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan

3) Informasi tambahan yang tidak disajikan dalam neraca; laporan laba rugi; laporan perubahan ekuitas; laporan arus kas; laporan perubahan dana investasi terikat; laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, shodaqah; dan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar

4) Penjelasan dan perincian pos-pos yang nilainya material dan pos-pos yang bersifat khusus BMM tanpa mempertimbangkan materialitasnya

5) Penjelasan sifat dari unsur utamanya dan perincian pos yang merupakan hasil penggabungan beberapa akun sejenis

6) Jumlah dan saldo pos dari setiap jenis transaksi dengan pihak terkait (pihak yang memiliki hubungan istimewa) secara terpisah

7) Aktiva BMM yang diasuransikan yang meliputi : jenis dan nilai aktiva yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi serta pendapat manajemen atas kecukupan pertanggungan asuransi. Dalam hal ini tidak diasuransikan, harus diungkapkan alasannya.

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________89

Page 90: JUKLAK BMM meta

PENUTUP

Perjalanan BMM mulai digulirkan. Ada harapan besar sebagai muslim bahwa setahap demi setahap kajian menurut syariat mulai diimplementasikan.

BMM sebagai lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam pengelolaan keuangan sosial (Zakat, infak dan shodaqah) dan pembiayaan pada saat digulirkan layaknya seorang bayi yang baru dilahirkan, masih kecil dan belum dapat berbuat banyak. Namun dengan perhatian dan kasih sayang bayi dapat tumbuh besar dan yang banyak menentukan pada awal pertumbuhan adalah orang tua dan lingkungannya. Begitupun dengan BMM yang dilahirkan oleh KOWINA Propinsi Jawa Barat, perkembangan dan pertumbuhan BMM pada awal pertumbuhan perhatian, pembinaan dan pengawasan KOWINA lah yang memberikan andil utama.

Kepada pengelola BMM (BMM yang baru lahir) penyusun mengajak untuk aaling mengingatkan dalam operasional BMM : “Jangan menginginkan segera melakukan perkerjaan besar, atau mengharapkan datangnya pekerjaan besar, karena pekerjaan besar belum saatnya datang. Yang sekarang ada dihadapan mata adalah pekerjaan kecil, namun jangan meremehkan pekerjaan kecil tersebut, karena jika belum biasa dengan perkerjaan mudah, bagaimana akan mampu melaksanakan pekerjaan yang sulit. Oleh karena itu, segala yang ditemui saat ini, laksanakan dengan sungguh-sungguh dan selalu mohon pertolongan dari Allah SWT, karena tidak ada perkerjaan di dunia ini yang tidak karena kehendak Allah SWT, meski yang telihat kecil sekalipun.

Salah satu infrastruktur yang ditawarkan untuk dijadikan acuan dalam mengelola data keuangan di BMM adalah Pedoman Akuntansi BMM Revisi.0 yang msaih sederhana (baru lahir).Mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan kekuatan kepada kita semua dalam upaya untuk mencobanya. Amin

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________90

Page 91: JUKLAK BMM meta

DAFTAR PUSTAKA

Hertanto Widodo,1999, PAS (Pedoman Akuntansi Syariah), Panduan Praktis Operasional Baitul Mal Wattamwil (BMT), Penerbit Mizan, Bandung

IAI, 2002, Standar Akuntansi Keuangan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Kieso & Weygandt, 1995, Akuntansi Intermediate, Jilid Satu, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta (Alih Bahasa : Herman Wibowo)

Muhamad, 2001, Teknik Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah, Penerbit UII Press, Yogyakarta

Muhamad, 2003, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, Penerbit UII Press, Yogyakarta

Mulyadi, 1997, Sistem Akuntansi, Bagian Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta

Munawir, 1997, Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty Yogyakarta

Sofyan Syafri Harahap, 1994, Teori Akuntansi Laporan Keuangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Teguh Pudjo Muljono,1994, Aplikasi Akuntansi Manajemen Dalam Praktek Perbankan, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Tim Penyusun, 2002, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.59 Akuntansi Perbankan Syariah, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Tim Penyusun, 2002, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Tim Penyusun, 2003, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) 2003, Penerbit Bank Indonesia, Jakarta

Tim Penyusun DPPEK, Pedoman Akuntansi, Kowina Propinsi Jawa Barat, Bandung

Tim Penyusun, Materi Pelatihan Pengelola Baitul Maal Wat Tamwil, Pusat Inkubator Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) Wilayah Jawa Barat

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________91

Page 92: JUKLAK BMM meta

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. LAMPIRAN CONTOH LAPORAN KEUANGAN

B. LAMPIRAN FORMULIR-FORMULIR

C. LAMPIRAN CONTOH KASUS SATU SIKLUS AKUNTANSI

D. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

E. ANGGARAN.

A. LAMPIRAN CONTOH LAPORAN KEUANGAN

1. Contoh Laporan Laba Rugi

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________92

Page 93: JUKLAK BMM meta

BAITUL MAAL WAL MUAWANAH “X”LAPORAN LABA RUGI

Untuk bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan 30 Nopember 20X1

31 Desember 30 NopemberPENDAPATAN OPERASIONAL

Pendapatan Bagi Hasil dan MarginPendapatan Bagi Hasil Mudharabah xxx xxxPendapatan Bagi Hasil Musyarakah xxx xxxPendapatan Margin Bai Bithaman Ajil (BBA) xxx xxxPendapatan Margin Murabahah (MBA) xxx xxx

Pendapatan Hasil InvestasiHasil Investasi – Wartel xxx xxxHasil Investasi – Mini Market xxx xxx

xxx xxx

Beban Bagi HasilBeban Basil Simpanan Mudharabah (xx) (xx)Beban Basil Simpanan Mudharabah Berjangka (xx) (xx)

(xx) (xx)Pendapatan Bagi Hasil dan Margin xxx xxx

Pendapatan Operasional LainnyaPendapatan Bagi Hasil/Bonus lainnya xxx xxxPendapatan Bagi Hasil/Bonus Giro xxx xxxPendapatan Bagi Hasil Surat Berharga xxx xxxPendapatan Operasional xxx xxxPendapatan Administrasi Pinjaman Qardh xxx xxxKeuntungan Penyelesaian Pembiayaan MSA xxx xxxKeuntungan Penyelesaian Pembiayaan MDA xxx xxx

xxx xxxTotal Pendapatan Operasional xxx xxx

BEBAN OPERASIONALBeban Bonus Tabungan Wadiah (xx) (xx)Beban Administrasi dan Umum

Beban Personalia (xx) (xx)Beban Listrik, Air dan Telepon (xx) (xx)Beban Penyusutan Bangunan (xx) (xx)Beban Penyusutan Peralatan (xx) (xx)Beban Pemeliharaan Aktiva Tetap (xx) (xx)Beban Sewa (xx) (xx)Beban Perlengkapan (xx) (xx)Beban Penghapusan Piutang (xx) (xx)Beban Penghapusan Pembiayaan (xx) (xx)Beban Akad Mudharabah (xx) (xx)Beban Akad Musyarakah (xx) (xx)

Beban Pendidikan dan Latihan (xx) (xx)Total Beban Operasional (xx) (xx)

Laba / (Rugi)Usaha xxx xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________93

Page 94: JUKLAK BMM meta

PENDAPATAN NON OPERASIKeuntungan Penjualan Aktiva Tetap xxx xxxKeuntungan Penyerahan Aktiva xxx xxx

xxx xxxBEBAN NON OPERASIKerugian Penjualan Aktiva Tetap (xx) (xx)Kerugian Penghentian Aktiva Tetap (xx) (xx)Kerugian Penyerahan Aktiva (xx) (xx)

(xx) (xx)Laba / (Rugi) Diluar Usaha xxx xxxLaba / (Rugi) bersih sebelum Zakat dan Pajak xxx xxx

Zakat (xx) (xx)Pajak Penghasilan (xx) (xx)

(xx) (xx)Laba Bersih Setelah Zakat dan Pajak xxx xxx

2. Contoh Laporan Perubahan Ekuitas

BAITUL MAAL WAL MUAWANAH “X”LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 31 Desember 20X1

UraianModal

Penyertaan KOWINA

Modal Sumbangan

Saldo Laba (Defisit)

Jumlah Ekuitas

Saldo 1 Januari 2003 xxx - - xxxPenambahan (Pengurangan) Modal Penyertaan/SumbanganLaba (Rugi) bersihPembagian Laba

xxx--

---

-xxx(xx)

xxxxxx(xx)

Saldo 31 Desember 2003 xxx - xxx xxxPenambahan (Pengurangan) Modal Penyertaan/SumbanganLaba (Rugi) bersihPembagian Laba

---

xxx -xxx(xx)

-xxx(xx)

Saldo 31 Desember 2004 xxx xxx xxx xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________94

Page 95: JUKLAK BMM meta

3. Contoh Neraca

BAITUL MAAL WAL MUAWANAH “X”NERACA

Bulan yang berakhir 31 Desember dan 30 Nopember 20X131 Desember 30 Nopember

AKTIVAKas xxx xxxGiro pada Bank Jabar Syariah xxx xxxGiro pada BNI ’46 xxx xxxPiutang Bai Bithaman Ajil (BBA) xxx xxxPiutang Murabahah (MBA) xxx xxxPenyisihan Penghapusan Piutang (xx) (xx)Persediaan xxx xxxPerlengkapan xxx xxxPembiayaan Musyarakah xxx xxxPembiayaan Mudharabah xxx xxxPenyisihan Penghapusan Pembiayaan (xx) (xx)Beban Sewa Dibayar Dimuka xxx xxxInvestasi Wartel xxx xxx

xxx xxxAktiva Tetap :Peralatan xxx xxxAkumulasi Penyusutan Peralatan (xx) (xx)

xxx xxxAktiva Lian-Lain :Kas ZIS xxx xxxKas Non Syariah xxx xxx

xxx xxxTOTAL AKTIVA xxx xxxKEWAJIBANKewajiban Jangka Pendek :Tabungan Wadiah xxx xxxKewajiban Segera-Bagi Hasil xxx xxxDana Zakat xxx xxxDana Infak/Shodaqoh xxx xxxDana Nonsyariat xxx xxxPendapatan Margin Ditangguhkan xxx xxxBagi Hasil yang Belum Dibagikan xxx xxx

xxx xxxKewajiban Jangka Panjang :Pinjaman yang Diterima xxx xxx

Kewajiban Dana Investasi Terikat :Simpanan Mudharabah xxx xxxSimpanan Mudharabah Berjangka xxx xxx

xxx xxxxxx xxx

Investasi Tidak Terikat :Simpanan Mudharabah xxx xxxSimpanan Mudharabah Berjangka xxx xxx

xxx xxxTOTAL KEWAJIBAN xxx xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________95

Page 96: JUKLAK BMM meta

EKUITASModal Penyertaan KOWINA xxx xxxSaldo Laba xxx xxxModal Sumbangan xxx xxxTOTAL EKUITAS xxx xxx

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS xxx xxx

4. Contoh Laporan Arus Kas

BAITUL MAAL WALMUAWANAH “X “LAPORAN ARUS KAS

UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DES DAN 30 NOP 20X1

31 Desember 30 Nopember ARUS KAS DARI OPERASI Penerimaan kas dari Bagi Hasil dan Margin xxx xxx Penerimaan kas dari Sumbangan xxx xxx Penerimaan kas dari Pengembalian Piutang & Pembiayaan xxx xxx Penerimaan kas dari Penabung xxx xxx Penerimaan dana ZIS xxx xxx Penerimaan dari dana Non Syariah xxx xxx Penyaluran Piutang dan Pembiayaan (xx) (xx) Pengambilan oleh Penabung (xx) (xx) Pembayaran Bagi Hasil (xx) (xx) Pembayaran Bonus (xx) (xx) Pembayaran Beban Administrasi Umum (xx) (xx) Penyaluran Dana ZIS (xx) (xx)Kas Bersih yang Diterima (Digunakan) dari Aktivitas Operasi xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penjualan Aktiva Tetap xxx xxx Hasil Investasi yang diterima xxx xxx Penyertaan pada Sektor Riil (xx) (xx) Pembelian Aktiva Tetap (xx) (xx)Kas Bersih yang Diterima (Digunakan) dari Aktivitas Investasi xxx xxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Pinjaman Jangka Panjang xxx xxx Penerimaan Simpanan Berjangka xxx xxx Pembayaran Kembali Pinjaman Jangka Panjang (xx) (xx) Pengambilan Kembali Simpanan Berjangka (xx) (xx)Kas Bersih yang Diterima (Digunakan) dari Aktivitas Pendanaan xxx xxxKenaikan (Penurunan) Bersih Dalam Kas dan Setara Kas xxx xxxKas dan Setara Ka Pada Awal Periode xxx xxxKas dan Setara Kas Pada Akhir Periode xxx xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________96

Page 97: JUKLAK BMM meta

5. Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS

BAITUL MAAL WALMUAWANAH “X “LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DES 20X2 DAN 31 DES 20X1

31 Des 20X2 31 Des 20X1SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZAKATSUMBER DANA Dari Masyarakat xxx xxx Dari BMM xxx xxx Dari Lembaga Amil ZIS lain xxx xxx

Total Sumber Dana xxx xxx

PENGGUNAAN DANA Fakir dan Miskin xxx xxx Gharimin xxx xxx Ibnu Sabil xxx xxx Fi Sabilillah xxx xxx Muallaf xxx xxx Amil xxx xxx

Total Penggunaan Dana xxx xxxKENAIKAN (PENURUNAN) SUMBER ATAS PENGGUNAAN xxx xxxSALDO AWAL DANA ZAKAT xxx xxxSALDO AKHIR DANA ZAKAT xxx xxx

SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA INFAQ/SHODAQOHSUMBER DANA Dari Masyarakat xxx xxx Dari BMM xxx xxx Dari Lembaga Amil ZIS lain xxx xxx Pengembalian Piutang Al Qordhul Hasan xxx xxx

Total Sumber Dana xxx xxx

PENGGUNAAN DANA Sumbangan xxx xxx Piutang Al Qordhul Hasan xxx xxx

Total Penggunaan Dana xxx xxxKENAIKAN (PENURUNAN) SUMBER ATAS PENGGUNAAN xxx xxxSALDO AWAL DANA INFAQ/SHODAQOH xxx xxxSALDO AKHIR DANA INFAQ /SHODAQOH xxx xxx

SALDO AKHIR DANA ZIS xxx xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________97

Page 98: JUKLAK BMM meta

6. Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardhul Hasan

BAITUL MAAL WALMUAWANAH “X “LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA ZIS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DES 20X2 DAN 31 DES 20X1

31 Des 20X2 31 Des 20X1SUMBER DANA QARDH Dari Masyarakat xxx xxx Dari BMM xxx xxx Dari Lembaga Amil ZIS lain xxx xxx Pengembalian Piutang Al Qordhul Hasan xxx xxx

Total Sumber Dana xxx xxx

PENGGUNAAN DANA QARDH Sumbangan xxx xxx Piutang Al Qordhul Hasan xxx xxx

Total Penggunaan Dana xxx xxxKENAIKAN (PENURUNAN) SUMBER ATAS PENGGUNAAN xxx xxxSALDO AWAL DANA QARDH xxx xxxSALDO AKHIR DANA QARDH xxx xxx

SALDO AKHIR PIUTANG AL QORDHUL HASAN xxx xxx

7. Contoh Laporan Perubahan Investasi Terikat

BAITUL MAAL WAL MUAWANAH “X”LAPORAN PERUBAHAN DANA INVESTASI TERIKAT

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20X2 dan 31 Desember 20X1

UraianInvestasi pada

WartelInvestasi pada Mini Market

Total

20X2 20X1 20X2 20X1 20X2 20X1Saldo awal xxx xxx xxx xxx xxx xxxPenerimaan Dana xxx xxx xxx xxx xxx xxxPenarikan Dana (xx) (xx) (xx) (xx) (xx) (xx)Keuntungan (Rugi) Investasi xxx xxx xxx xxx xxx xxxSaldo Investasi Akhir Periode xxx xxx xxx xxx xxx xxx

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________98

Page 99: JUKLAK BMM meta

B. LAMPIRAN FORMULIR-FORMULIR

Formulir Keuangan

1. BUKTI KAS MASUK

BAITUL MAAL WALMUAWANAH “X” Nomor : __/___/__/__

Jl. Kebon Manggu No. 102 Bandung Tanggal : ___/___/___

Telp. (022) 4217218 No. Cek : __________

BUKTI KAS MASUK

Diterima dari : .................................................................................................

Uang sebesar : Rp. ..............................

Terbilang : ( ............................................................................................... )

Keperluan : .................................................................................................

No. Akun

Debet Kredit Mengetahui,Manajer

Yang MenerimaSub Bagian Kas

Yang Menyetor

(……………………………..)

(……………………………..)

(……………………………..)

Tanggal Pembukuan : …………………………. Lembar 1 : PenyetorHalaman Buku Jurnal : …………………………. Lembar 2 : Bag. AkuntansiParaf : ………………………… Lembar 3 : Arsip

2. BUKTI KAS KELUAR

BAITUL MAAL WALMUAWANAH “X” Nomor : ____/___/_/___

Jl. Kebon Manggu No.102 Bandung Tanggal : _____/___/___

Telp. (022) 4217218 No. Cek : _____________

BUKTI KAS KELUAR

Dibayarkan kpd :................................................................................................

Uang sebesar : Rp. ..............................

Terbilang : ( ............................................................................................... )

Keperluan : .................................................................................................

No. Akun

Debet Kredit Disetujui OlehManajer

Dibayar OlehSub Bag. Kas

Yang Menerima

(…………………………) (…………………………)

(…………………………)

Tanggal Pembukuan : …………………………. Lembar 1 : PenyetorHalaman Buku Jurnal : …………………………. Lembar 2 : Bag. AkuntansiParaf : ………………………… Lembar 3 : Arsip

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________99

Page 100: JUKLAK BMM meta

3. SLIP SETORAN

BAITUL MAL WAL MU'AWANAH (BMM) "X"

No. Transaksi :……………SLIP SETORAN (SS)

Nama Nasabah  Nomor Rekening  Alamat  

 Transaksi :Tabungan Wadi'ah Rp.Simpanan Mudharobah Rp.Simp. Berjangka. Mudharobah :Simpanan Idul Fitri Rp.Simpanan Idul Qurban Rp.Simpanan Haji Rp.Simpanan Pendidikan RpSimpanan Kesehatan Rp.Beban Administrasi Rp………………………. Rp.J u m l a h Rp.

Terbilang : …………………………………………………………………… …………………………………………………………………….

………………… Petugas BMM Penyetor

lembar 1 = untuk BMM

lembar 2 = untuk Nasabah …………………. ………………….

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________100

Page 101: JUKLAK BMM meta

4. SLIP PENARIKAN

BAITUL MAL WAL MU'AWANAH (BMM) "X"

No. Transaksi :……………SLIP PENARIKAN (SP)

Nama Nasabah  Nomor Rekening  Alamat  

 Transaksi :Tabungan Wadi'ah Rp.Simp. Berjangka. Mudharobah :Simpanan Idul Fitri Rp.Simpanan Idul Qurban Rp.Simpanan Haji Rp.Simpanan Pendidikan RpSimpanan Kesehatan Rp.………………………. Rp.J u m l a h Rp.

Terbilang : …………………………………………………………………… …………………………………………………………………….

………………… Petugas BMM Penyetor

…………………. ………………….

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________101

Page 102: JUKLAK BMM meta

5. SLIP SETORAN ZIS DAN SUMBANGAN

BAITUL MAAL WALMUAWANAH (BM) "X"         

SLIP SETORAN ZIS DAN SUMBANGAN

No. Transaksi ………………… Tanggal : ……………………..

Nomor Rekening …………………..

UNTUK PEMBAYARAN : DATA MUZAKI  1 Wakaf Rp    2 Zakat Rp Nama ………………………………..3 Infaq/Shodaqoh Rp Alamat Rumah/Telp. ……………………………….4 Dana Produktif Ummat Rp   ……………………………….5 Lainnya ………………. Rp Alamat Kantor/Telp. ……………………………….6 ………………………… Rp   ……………………………….

  Jumlah Rp    

Terbilang : ………………………...………………….…………………………………… ………………………………………………………………………………….

Penerima Penyetor

…………………………. ………………………

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________102

Page 103: JUKLAK BMM meta

6. BUKU TABUNGAN

BAITUL MAL WAL MU'AWANAH (BMM) “X”Jl. Kebon Manggu No. 102 Telp. (022) 4217218 Bandung

Nomor Rekening  Nama  Alamat  

 No. Telp.  Tanda Pengenal  

Sah menjadi Nasabah sejak tanggal …………….Pengesahan Petugas                       

No. Tanggal Sandi Debet Kredit Saldo Pengesahan

                                                                                                                                                                                                   

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________103

Page 104: JUKLAK BMM meta

7. KARTU PEMBIAYAAN

BAITUL MAL WAL MU'AWANAH (BMM) "X"

KARTU PEMBIAYAAN

Nama : No. Rek. :Alamat : Jangka Waktu :Besar Pembiayaan : Tanggal Pembiayaan :Bagi hasil : Tanggal Jatuh Tempo :

No TanggalCicilan Pokok

Bagi Hasil Jumlah Sisa Pembiayaan Tanda Tangan kasir

1            2            3            4            5            6            

8. SLIP MEMO / BUKTI UMUM

BAITUL MAL WAL MU'AWANAH (BMM) "X

SLIP MEMOTanggal : …………….Uraian : …………………………………………

……………………………………………………………………………………

Keterangan / Nama Akun No.Akun Debet Kredit                                                        

………………………20…

(……………………………)

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________104

Page 105: JUKLAK BMM meta

9. RANCANGAN FORMAT JURNAL

Tanggal No.Bukti Keterangan Ref Debit Kredit

10. RANCANGAN FORMAT BUKU BESAR dan BUKU PEMBANTU

Tanggal Keterangan Ref Debit KreditSaldo

Debit

Saldo

Kredit

11. NERACA SALDO

No. Akun NAMA PERKIRAAN DEBET KREDIT

12. NERACA LAJUR / WORKSHEET

No Nama Neraca Saldo Penyesuaian NS Disesuaikan

Laba / Rugi Neraca

Akun. Akun Debit Kredit

Debit Kredit

Debit Kredit

Debit Kredit

Debit Kredit

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT 2004 __________________________________105

Page 106: JUKLAK BMM meta

13. DAFTAR UANG MASUK (DUM)ZIS

BAITUL MAAL WAL MUAWANAH

DAFTAR UANG MASUK (DUM) ZIS

Bulan : ……………… Tahun : ………………..

TanngalNo.

BuktiKeterangan Ref

PENERIMAAN

TOTALZAKAT INFAK/SHODAQOH

Masy BMM Lainnya Jumlah Masy BMM LainnyaPengembalian Qordhul Hasan

Jumlah

                                                                                       

14. DAFTAR UANG KELUAR (DUK) ZIS

BAITUL MAAL WAL MUAWANAH

DAFTAR UANG KELUAR (DUK) ZIS

Bulan : ……………… Tahun : …………

TanngalNo.

BuktiKeterangan Ref

PENGELUARAN

TOTALZAKAT

Jumlah

INFAK / SHODAQOH

JumlahFaqir / Miskin

Gharim RiqabIbn Sabil

Fi Sabilillah Muallaf Amil Sumbagan Q.H

                                                                                                   

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT _______________________________________________________________________________________________ 106

Page 107: JUKLAK BMM meta

15.DAFTAR UANG MASUK (DUM) TABUNGAN/SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN

BAITUL MAAL WAL MUAWANAH

DAFTAR UANG MASUK (DUM) SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN

Bulan : ………………………. Tahun : …………………..

TanngalNo. Bukti Keterangan Ref

PENERIMAAN

TOTALTABUNGAN/SIMPANAN

Jumlah

PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN DAN LAINNYA

JumlahTab Simp Haji

Simp Idul Adha

Simp Pend

Simp Ekah

Simp Lain-Lain Ang.

BBAPemb. MBA MDA MSA

Bagi Hasil / Margin Adm Lainnya

                                                                                                                           

16.DAFTAR UANG KELUAR (DUK) TABUNGAN/SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN

BAITUL MAAL WAL MUAWANAH

DAFTAR UANG KELUAR (DUK) SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN

Bulan : ………………… Tahun : …………….

TanngalNo.

BuktiKeterangan Ref

PENGELUARAN

TOTALTABUNGAN/SIMPANAN

Jumlah

PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN DAN LAINNYA

JumlahTab

Simp Haji

Simp Idul Adha

Simp Pend

Simp Ekah

Simp Lain-Lain

Persediaan BBA/MBA

MDA MSABagi Hasil / Bonus

Adm Lainnya

                                                                                                                     

KOWINA PROPINSI JAWA BARAT _______________________________________________________________________________________________ 107

Page 108: JUKLAK BMM meta

2. Formulir Non Keuangan

Page 109: JUKLAK BMM meta

C. LAMPIRAN CONTOH KASUS SATU SIKLUS AKUNTANSI

D. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

E. ANGGARAN.

2