TUGAS METALLURGI
PENGGOLONGAN LOGAM (FERRO), NON LOGAM (NON
FERRO), DAN META LOGAM (SEMI LOGAM)
DISUSUN OLEH :
SYLVESTER SARAGIH DBD 111 0105
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2013
1. PENGERTIAN LOGAM (FERRO)
Logam (ferro) adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur
karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang
mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan besi dan karbon maka dicampur
dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen kerak bumi (mineral)
yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi.
Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk
konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.
Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu
dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng,
timah, timbel nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam
lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina,
iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium
(metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu :
Dapat ditempa dan diubah bentuk
Penghantar panas dan listrik
Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan
patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan
liat (dapat ditarik).
Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi
murni, karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan
teknik adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh
luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).
Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C),
silicon (Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut
harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara
garis besar besi teknik terbagi menjadi :
a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.
b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.
c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.
Table jenis dan klasifikasi logam
no Klarifiskasi Jenis bentuk Pemakaian contoh dalam bangunan
1 Logam mulia Emas, perak dsb. Batangan Aksesoris, interior.
2 Logam setengah mulia
Air raksa cair Patri
3 Logam biasa berat >30 kg/dm3
Nikel, kobalt Butiran, batangan
Campuran baja, konstruksi luar beton
4 Logam biasa ringan <30 kg/dm3
Besi tuangPlumbum(timah hitam)
Plat blok Pengunci, pengantung landasan isolasi
5 Logam campuran Baja
Kuningan
Plat, profil, batangan, tempa, gelombang plat, blok
Hubungan dak standar dengan atap, kuda-kuda bangunan, jembatan, neraca, tulangan beton, dinding, lantaiPenggantung, kunci, kran.
Table perubahan struktur logam
Sistem pengubahan Cara Hasil
Pemanasan Logam dipanaskan, kemudian
dibiarkan dingin dengan sendirinya
Struktur logam berbentuk baru
dan logam jadi lebih lemah
Pendinginan kejut Logam di panaskan, kemudian
didinginkan cepat dalamn air atau
oli
Menambah kekokohan
Pengerasan Logam dipanaskan, kemudian
didingikan sedenikian rupa
sehingga pengerasan merata
Menambah kekerasan dan
ketajaman
Tempering Logam yang telah diperkeras
dipanaskan pada suhu 180o-300oC
Menambah elastisitas
Tempering kejut Logam yang telah diperkeras
dipanaskan pada suhu450o-700oC
Mempertinggi batas regang
Pelapisan nitrogen Pengerasan dilakukan dalam oven
dengan semprotan nitrogen
Memperkeras permukaan logam
dan daya tahan karat
Pelapisan karbon Pengerasan dilakukan dalam oven
dengan pelapisan karbon sehingga
mempengaruhi permukaan logam
Memperkeras tepi dan inti logam
tetap lunak
2. Pengertian Non Logam (Non Ferro)
Logam Non-Ferro (Non-Ferrous Metal) ialah jenis logam yang secara
kimiawi tidak memiliki unsur besi atau Ferro (Fe), oleh karena itu logam jenis
ini disebut sebagai logam bukan Besi (non Ferro). Beberapa dari jenis logam
ini telah disebutkan dimana termasuk logam yang banyak dan umum
digunakan baik secara murni maupun sebagai unsur paduan. Dengan semakin
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam pengolahan
bahan logam, menjadikan semua jenis logam digunakan secara luas dengan
berbagai alasan, mutu produk yang semakin ditingkatkan, kebutuhan berbagai
peralatan pendukung teknologi serta keterbatasan dari ketersediaan bahan-
bahan yang secara umum digunakan dan lain-lain.
Logam non Ferro ini terdapat dalam berbagai jenis dan masing-masing
memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda secara spesifik antara logam
yang satu dengan logam yang lainnya. Keberagaman sifat dan karakteristik
dari logam Non Ferro ini memungkinkan pemakaian secara luas baik
digunakan secara murni atau pun dipadukan antara logam non ferro bahkan
dengan logam Ferro untuk mendapatkan suatu sifat yang baru yang berbeda
dari sifat asalnya.
Pengertian dari bahan bukan logam atau non logam adalah unsure kimia yang
mempunyai sifat-sifat, yaitu :
Elastis (karet), cair (bahan pelumas, dan tidak dapat menghantarkan arus
listrik (bahan isolasi)).
Peka terhadap api (bahan baker, tidak dapat terbakar (Asbes) dan mudah
pecah (keramik)).
Macam-Macam Logam Ferro
Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsure kebesi-besian
seperti pada table dibawah ini :
Ikhtisar logam
Nama Komposisi Sifat Penggunaan
Besi tuang Campuran besi dan karbon (4%)
Rapuh, tidak dapat di tempa baik untuk dituand sukar diles
Alas mesin, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, cincin perak, meja datar
Besi tempa Campuran besi murni (99%) sedikit
Dapat ditempa, liat, Kait keran, landasan kerja plat, rantai
besi rongsokan tidak dapat diruang jangkar
Baja lunak Campuran besi dan karbon (0,1%-0,3%)
Dapat ditempa, liat Mur, baut, pipa, sekrup
Baja karbon sedang Campuran besi dan karbon (0,4%-0,6%)
Lebih kenyal Poros, rel baja, paron
Baja karbon tinggi Campuran besi dan karbon (0,7%-1,5%)
Dapat ditempa, dapat disepuh, mudah ditempa
Perlengkapan mesin bubut, perlengkapan mesin frais, kikir, gergaji, pahat, tap, stempel
Baja cepat tinggi (HSS-High speed steel)
Baja karbon tinggi di tambah nikel/ kobalt, khrom / tungken
Rapuh, dapat disepuh, keras, dapat dimudakan, tahan suhu tinggi
Mesin bubut, mesin frals, mesin bor, dll
Pengaruh karbon terhadap sifat logam
Dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Besi yang mengandung kadar C = 0%-0,5%, mempunyai sifat mudah ditempa
dan tidak dapat disepuh atau dikeraskan. Besi ini dinamakan besi tempa.
2. Besi yang mengandung kadar C = 0,5%-1,7%, mempunyai sifat dapat ditempa
dan dapat disepuh. Besi ini dinamakan baja.
3. Besi yang mengandung kadar C = 2,5%-6,67%, mempunyai sifat mudah
dituang (dicor) dan besi ini dinamakan besi tuang.
Pengaruh kadar zat arang dalam besi
1. Zat asam
Terdapat pula dalam udara,yaitu campuran dari 21% zat asam dan 78% zat
lemas, selanjutnya 1% helium, argon dan beberapa unsur zat lain. Zat
asam dalam udara dapat menyebabkan logam besi rusak.
2. Oksid
Persenyawaan antara zat asam dengan unsur yang lain dinamakan oksid.
Batu besi magnet, magnesit(Fe2O3)kandungan Fe 60 % sampai dengan
70% (Rusia, Swedia, Amerika). Batu besi merah, hemafite(Fe2O3),
kandungan Fe 40% sampai dengan 60 % (Kanada, Spanyol, Inggris,
Rusia). Proses dapur tinggi adalah proses reduksi, karena dalam dapur
tinggi, zat asam dikeluarkan oksid besi dan tinggal besinya.
3. Karbonat
Batu besi spoat (FeCo3)adalah karbonat besi, karena dalam persenyawaan
ini terdapat carbonium (zat orang). Batu besi spatik (Fe2(O3)), kandungan
Fe 30 % sampai 40% (jerman, Austria)
4. Zat arang
Unsur ini sangat penting untuk produksi baja. Zat arang murni terdapat
dalam intan yang grafit. Zat arang ini diperoleh dari arang tulang belulang,
arang kulit, arang kayu, arang batu (batu bara),dan lainnya. Dengan
menambah zat arang dalam besi, baik banyak atau sedikit. Maka akan
terjadi persenyawaan-persenyawaan besi zat arang yang mempunyai sifat-
sifat keras. Unsur besi terdapat di alam, bahan dalam bentuk logam murni,
tetapi terdapat dalam bentuk persenyawaan besi oksida, yang masih
tercampur dengan unsur-unsur lain dan zat pengotor.
Macam-Macam Logam Non Ferro
Unsur logam yang paling penting dan paling banyak digunakan dalam
industry adalah besi karena hampir 90 % dari logam-logam yang
digunakan dalam industry adalah besi. Selain besi,logam yang penting
anatara lain: alumunium (Al), timbal (Pb), nikel (Ni), perak(Ag),
seng(Zn), dan lain sebagainya. Yang digunakan dalam keadaan murni
ataupun dalam bentuk paduannya. Logam – logam tersebut harus
mempunyai sifat-sifat fisika atau mekanik yang sesuai dengan
persyaratan-persyaratan yang dikehedaki.
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang
dapat digolongkan menjadi :
logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam
logam mulia/murni : emas, perak, platina
logam ringan : alumunium, barium, kalsium
logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram,
zirkonium
logam radio aktif : radium dan uranium.
1. Tembaga, Copper, Cuprum (Cu)
Diperoleh dari biji besi yang mengandung besi, timah hitam, seng dan
sedikit mengandung perak dan emas. Sifat-sifat tembaga antara
lain :sifat mekanik baik, tahan korosi, daya hantar listrik dan panas
lebih baik, mampu dikerjakan mesin, mudah disambung dengan solder
maupun dilas, BD 8,9 dan titik cair 1,083° C, serta dapat digosok dan
temperature tempa lebih rendahdibanding bahan-bahan dari logam
ferro. Pada pengerjaan panas suhu yang diperlukan antara 800°C-
900°C, seperti untuk rolling extension dan forging/tempa. Baik dalam
keadaan panas maupun dalam keadaan dingin, tembaga sangat luwes
dan dapat direnggangkan, digiling dan dimartil. Pemberian bentuk
dalam keadaan panas sekitar 650°C, sedangkan dalam keadaan dingin
300°C-700°C. Kegunaan tembaga, yaitu alat-alat listrik, telepon dan
telegram, kawat listrik, refrigerator dan pipa-pipaketel serta tembaga
tidak bias digunakan untuk perabot masak.
2. Mangan, Manganese (Mn)
Sifat-sifat mangan adalahbaja konstruksi dan baja mesin
memperbaiki sifat kekuatan tprik dan tahan aus serta baja perkakas
memperbaiki sifat tanah ukuran. Kegunaannya adalah sebagai
unsur paduan, bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin
digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik dan
tahan aus. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk
pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.
3. Nikel, Nickolium (Ni)
Sifat-sifat nikel yaitu cukup keras, BD 8,7 dan titik lebur 1, 455° C
dengan kelihatan tinggi dan mudah dibentuk dalam keadaan dingin
atau panas dan tahan korosi. Bijih Nickel mengandung 2,5 %
Nickel yang bercampur bersama-sama unsur lain yang sebagian
besar terdiri atas besi dan silica serta hampir 4 % Tembaga dan
sedikit Cobalt, Selenium, Tellurium, Silver, Platinum dan Aurum.
Sedangkan Tembaga, besi dan Nicel berada pada bijih itu sebagai
Sulfida. Kegunaannya adalah untuk industri kimia, alat-alat listrik
dan alat-alat kedokteran.
4. Uranium(U)
Sifat-sifat uranium adalah BD 18,7, uranium murni malleable /liat
dan ductile mudah di bentuk dan menstabilkan carbide keras.
Kegunaannya untuk bahan amunisi dan persenjataan.
5. Alumunium (Al)
Sifat-sifat Alumunium adalah penghantar arus listrik tinggi. Jenis
logam ringan (BD 2,7) dengan titik lebur 600°C, mudah
dikerjakan/ dituang, penghantar panas, tahan karat dan non
magnetis. Kegunaan Alumunium adalah untuk bahan bangunan,
alat-alat rumah tangga, mesin penggerak, mesin tenaga / penghasil
kalor yang besar untuk pemanas, kabel dan pipa serta pembuatan
mesin motor dan kapal terbang. Alumunium terdapat dua macam
yaitu: alumunium tuangan mempunyai kekuatan tarik sebesar
10kg/ mm2 dan regangannya 18 -25 % dan alumunium tempa
mempunyai kekuatan tarik sebesar 18-28kg/mm2 dan regangannya
3-5%.
6. Magnesium(Mg)
Magnesium ialah logam yang berwarna putih perak dan sangat
mengkilap dengan titik cair 651ºC yang dapat digunakan sebagai
bahan paduan ringan, sifat dan karakteristiknya sama dengan
Aluminium.
Oxid film yang melapisi permukaan Magnesium hanya cukup
melindunginya dari pengaruh udara kering, sedangkan udara
lembab dengan Magnesium memiliki kekuatan tarik hingga 110
N/mm2 dan dapat ditingkatkan melalui proses pembentukan
hingga 200 N/mm2. Sifat-sifatnya adalah BD rendah 1,7, lunak
dan titik cair rendah 800°C serta tahan korosi. Kegunaannya
adalah untuk bangunan dan kapal udara serta foto grafi dan sebagai
unsure paduan non fero.
7. Kobalt (Co)
Cobalt (Co) ialah logam yang berwarna putih silver ini memilki
titik cair 1490ºC dan bersifat magnetic tinggi. Cobalt diperoleh
bersama unsur Nickel serta element-element mineral tertentu dan
dipisahkan selama proses pemurnian pada unsur Nickel.
Sifat-sifatnya adalah bila dipadu dengan baja maka akan menjadi
keras, tahan panas dan tahan aus. Kegunaannya kobalt bila dipadu
dengan baja banyak dipergunakan untuk konstruksi tahan tahan
pesawat terbang dan konstruksi tahan panas.
8. Timah Putih, Tin, Stannum (Sn)
Timah putih (Sn) ialah logam yang berwarna putih mengkilap,
sangat lembek dengan titik cair yang rendah yakni 232ºC. Sifat-
sifatnya yaitu titik cair rendah 232°C, BD rendah 7,3, tahan
terhadap udara lembab, kekerasan dan kekuatan sangat rendah dan
tergolong logam lunak serta daya tahan korosi cukup tinggi.
Kekuatan timah putih untuk pembungkus pipa-pipa/tabung yang
dapat dilipat, tabung-tabung pasta gigi dan plat-plat lembaran yang
dapat dibuat kaleng makanan.
9. Timah Hitam, Lead, Timbal, Plumbum (Pb)
Timah Hitam memiliki berat jenis (ρ) yang sangat tinggi yaitu
=11,3 kg/dm³ dengan titik cair 327ºC, digunakan sebagai isolator
anti radiasi Nuclear. Timah hitam diperoleh dari senyawa
Plumbum-Sulphur (PbS) yang disebut “Gelena” dengan kadar
yang sangat kecil. Sifat-sifat timah hitam adalah berwarna kebiru-
biruan, agak lunak, mudah dituang, disolder, dan dilas (dengan api
zat asam) sanagt mudah diberi bentuk dalam keadaan dingin dan
panas, kekuatan tariknya sangat rendah BD 11,4 dengan titik cair
274°C sangat tahan reaksi kimia dan tahan korosi. Kegunaanya
adalah sebagai penutup atap , pipa saluran, pembungkus barang
kesenian dari gelas, pembuatan penyehat, alat-alat dan saluran
dalam industri kimia.
10. Wolfrom, Tungsten (W)
Tungten, Wolfram (W) memiliki titik cair 3410ºC berwarna
kelabu, sangat keras dan rapuh pada temperature ruangan, tetapi
ulet dan liat pada Temperatur tinggi. Sifat-sifat wolfrom adalah
keras BD 20 titk cair tinggi 3400°C dan titk didih 5900°C, dapat
digilas menjadi lembaran dan bila dipadu dalam baja perkakas,
akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan hangatnya.
Kegunaannya dalam bidang elektronika seperti katoda tabung
electron dan bidang kelistrikan, seperti kawat pijar dalam lampu,
elektroda, pegas, unsure pemanas dan tabung sinar X.
11. Seng, Zincum (Zn)
Seng (Zn) ialah logam yang berwarna putih kebiruan memiliki
titik cair 419ºC, sangat lunak dan lembek tetapi akan menjadi
rapuh ketika dilakukan pembentukan dengan temperature
pengerjaan antara 100ºC sampai 150ºC tetapi sampai temperature
ini masih baik dan mudah untuk dikerjakan.Seng terdapat dialam
terikat secara kimia secara di dalam bijih (asam belerang atau asam
arang). Bijih seng yang terpenting adalah seng belerang dan seng
karbonat (Galmei). Sifat-sifat seng mempunyai warna kelabu muda
BD 7,1 dengan titk cair 149°C. dan pada suhu 130°C-150°C seng
dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling serta tahan
korosi. Kegunaan seng adalah untuk melindungi besi/ baja dengan
jalan mencelupkan kedalam cairan yang disebut sepuh seng. Untuk
melapisi besi/baja secara galvanis, melindungi permukaan benda
dengan jalan disemprotkan membuat elemen-elemen listrik dan
bahan baku pembuat cat. Bila dipadu dengan alumunium,
magnesium dan tembaga yang disebut dengan samak,
dipergunakan untuk membuat alat-alat bagian mobil seperti pintu
dan karburator.
12. Khrom, Chromium (Cr)
Khrom terdapat di alam dalam bentuk bijih khrom yang disebut
khromit (FeO.Cr2O3). Bijih khromit berwarna hitam
mengandung33%-35% Cr2O3. Khrom adalah logam yang berwarna
putih kebiruan lebih keras daripada kaca tapi rapuh. Sifat-sifat
fisika dari khrom adalah titik lebur 1550°C dengan titik didih
2477°C dan kerapatan 7,138 gr/cm3, mudah larut dalam asam-
asam seperti asam klorida, asam sulfat dan asam nitrat, untuk
unsure paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin, memperbaiki
kekuatan tarik dan ketahanan korosi dan unsure paduan dalam baja
perkakas, memperbaiki ketahanan ukuran. Kegunaan khrom
sebagai unsure pemadu untuk bahan penghantar panas, bahan
tahanan. Untuk paduan dengan besi (ferro-khrom), untuk logam
paduan nikhrom yang disebut khromel yang mempunyai tahanan
listrik yang sangat tinggi, unsure paduan baja konstruksi dan baja
mesin, untuk baja perkakas.
13. Boron (B)
Boron (B) memiliki titik cair 2300ºC dan Boron-Carbide sangat
keras dan tahan terhadap pengaruh kimia. Proses pemurnian Boron
termasuk sangat sulit akan tetapi kerap kali Boron ditemukan
dalam keadaan murni sehingga disebut sebagai logam Murni atau
logam langka (rare-metal). Boron tidak digunakan sebagai element
akan tetapi Boron digunakan sebagai bahan pembuatan Dies,
Nozle untuk Injection moulding, pivot serta permukaan bearing.
Boron dibuat dalam bentuk bubukan sehingga pembentukannya
dilakukan dengan proses Sintering.
14. Cadmium (Cd)
Cadmium (Cd) ialah logam yang berwarna putih kebiruan sifatnya
sangat lunak dan lembek dengan titik cair hanya 321ºC. Sebagai
bahan dasar dari Cadmium ini ialah endapan Seng. Endapan pekat
dari Cadmium terdapat dibagian tertentu dari instalasi pengolahan
Seng (Zn), Cadmium digunakan dalam paduan yang memiliki titik
cair rendah serta bahan tambah pada Tembaga. Yang penting
dalam pemakaian Cadmium ini ialah sebagai lapisan pelindung
pada Baja atau Kuningan (Brasses).
15. Iridium (Ir)
Iridium (Ir) ini disebut sebagai baja putih ini adalah logam dari
kelompok Platinum yang memiliki titik cair 2454ºC.
Penggunaannya sebagai bahan paduan dengan unsur Platinum-
Alloy yang kuat dan keras serta meningkatkan titik cairnya.
16. Platinum (Pt)
Platinum (Pt) adalah salah satu jenis logam berat yang berwarna
putih kelabu dan sangat mengkilap dengan titik cair 1773ºC dan
memiliki sifat yang mudah dibentuk, ulet dan tidak mengandung
Oxide atau tar dalam udara bebas. Platinum sangat cocok
digunakan dalam paduan dengan Iridium yang dapat meningkatkan
kekerasannya. Platinum terdapat dalam paduan logam mulia serta
endapan Tembaga-Nickel. Platinum dapat pula diperoleh melalui
proses extraksi pada mas (gold) dan Nickel.
Platinum (Pt) digunakan sebagai bahan pembuatan Contact point
pada system kelistrikan motor bakar, kabel tahanan polymeter serta
kawat Thermocouple.
3. Klasifikasi Logam
Klasifikasi ikatan logam menurut golongannya adalah:
1. Ikatan Logam pada Unsur Transisi
Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
Alasannya adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam
kondisi delokalisasi seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang
dapat terlibat, kecenderungan daya tarik akan semakin lebih kuat. Contoh
ikatan logam pada unsur transisi transisi adalah Ag, Fe, Cu dan lain-lain.
2. Ikatan logam pada unsur golongan utama
Ikatan logam pada unsur golongan utama relatif lebih lemah dibandingkan
dengan dengan unsur golongan transisi. Contohnya kristal besi lebih kuat
dibandingkan dengan kristal logam magnesium.
Berdasarkan unsur penyusunnya dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Ikatan logam antar unsur sejenis
Misalnya Ikatan antara unsur litium dengan unsur litium yang lainnya.
2. Ikatan logam antar unsur yang berbeda jenis (alloy).
Bahan-bahan logam yang bukan hanya dibuat dari satu jenis unsur logam
tetapi telah dicampur atau ditambah dengan unsur-unsur lain disebut alloy atau sering
disebut lakur atau paduan. Alloy terbentuk apabila leburan dua atau lebih macam
logam dicampur atau leburan suatu logam dicampur dengan unsur-unsur nonlogam
yang campuran tersebut tidak saling bereaksi serta masih menunjukan sifat sebagai
logam setelah didinginkan.
Alloy dibagi menjadi dua macam yaitu alloy selitan dan alloy
substitusi. Disebut alloy selitan bila jari-jari atom unsur yang dipadukan sama atau
lebih kecil dari jari-jari atom logam. Sedangkan alloy substitusi terbentuk apabila
jari-jari unsur yang dipadukan lebih besar dari jari-jari atom logam.
3. META LOGAM (SEMI LOGAM)
Meta logam (semi logam) yaitu memiliki sifat antara logam dan non logam. Yang
termasuk meta logam (semi logam) adalah sebagai berikut: