penggunaan model pembelajaran direct instruction … · ayahanda dan ibunda tercinta yang telah...

65
i 1 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGOPERASIAN ALAT UKUR TANAH DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS X JURUSAN GAMBAR BANGUNAN SMKN 5 SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Oleh Praba Farizyah Maulana 5101410007 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

i

1

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT

INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGOPERASIAN ALAT UKUR TANAH DAN HASIL

BELAJAR PADA SISWA KELAS X JURUSAN GAMBAR BANGUNAN SMKN 5 SEMARANG TAHUN AJARAN

2015/2016

SKRIPSI Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh

Praba Farizyah Maulana 5101410007

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

Page 2: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

ii

Page 3: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

iii

Page 4: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

iv

Page 5: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

� “Pendidikan bukanlah sesuatu yang diperoleh seseorang, tapi pendidikan

adalah sebuah proses seumur hidup.” – (Gloria Steinem)

� Hidup adalah sesuatu yang dilakukan sekarang. Masa lalu adalah sesuatu

kenangan yang digunakan untuk pembelajaran bagi arah hidup dan masa yang

akan datang adalah sesuatu yang akan menjadi misteri bagi kita.

Persembahan

� Ayah, Ibu (Sayis Teguh dan Siti Maslikah) adikku dan saudara-saudaraku

terkeren yang selalu memberi dukungan dalam hidupku memotivasiku agar aku

menjadi manusia yang lebih bermanfaat.

� Teman – teman PTB khususnya suvey pemetaan 2010 dan Bolo Kurowo

terima kasih atas kerja sama dan dukungannya pada saya..

� Almamater Universitas Negeri Semarang.

Page 6: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

vi

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah, atas rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga skripsi yang

berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk

Meningkatkan Keterampilan Pengoperasian Alat Ukur Tanah dan Hasil

Belajar Pada Siswa Kelas X Jurusan Gambar Bangunan SMKN 5 Semarang

Tahun Ajaran 2015/2016” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi sebagian persyaratan guna meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, untuk itu

penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang

atas kesempatan yang telah diberikan untuk menyelesaikan studi di Universitas

Negeri Semarang.

2. Dr. Nur Qudus, S.Pd, M.T., Dekan Fakultas Teknik yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

3. Dra. Sri Handayani, M.Pd., Ketua Jurusan Teknik Sipil yang telah

memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.

4. Drs. Sumiyadi, M.T. dan Ir. Ispen Safrel, M.Si., Dosen Pembimbing yang

telah memberikan bimbingan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

5. Drs. Harijadi Gunawan BW, M.Pd., Dosen Penguji yang telah

memeriksa skripsi, sehingga hasilnya lebih baik.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Bangunan yang telah banyak

memberikan bimbingannya serta ilmu yang sangat bermanfaat.

Page 7: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

vii

7. Suharto,S.Pd, M.pd, kepala SMK Negri 5 Semarang yang telah

memberikan ijin penelitian dan membantu terlaksananya penelitian ini.

8. Rusyono, S.Pd, M.Pd, guru pendidikan ukur tanah di SMK Negri 5

Semarang yang telah membimbing dan membantu terlaksananya penelitian ini.

9. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta

dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi ini.

10. Teman-teman PTB’10 dan teman kos citra Banaran Salim, Gembok, Reza,

Oik, Ucup 1 dan 2, Kenthor, dll serta anggota Black Cat’s Boy.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak

membantu sejak awal penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi kita

semua pada umumnya.

Semarang, 2017

Penyusun

Page 8: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

viii

ABSTRAK

Maulana, Praba Farizyah. 2016. “Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction Untuk Meningkatkan Keterampilan Pengoperasian Alat Ukur Tanah dan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas X Jurusan Gambar Bangunan SMKN 5 Semarang Tahun Ajaran 2015/2016”. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Teknik, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (I)Drs. Sumiyadi, M.T. dan

Pembimbing (II)Ir. Ispen Safrel, M.Si. Kata Kunci : Direct Instruction, PPD

Mata pelajaran Praktek Ukur Tanah merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pentingnya pengenalan dan penggunaan alat ukur tanah. Guru

belum menggunakan model pembelajaran yang variatif yang dapat manarik minat

siswa, guru juga belum menggunakan media pembelajaran yang dapat

meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam mata pelajaran Praktek

Ukur Tanah. Maka perlu alternatif perbaikan dengan menggunakan model Direct Instruction. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “apakah dengan

menggunakan model pembelajaran direct instruction, ketrampilan pengoperasian

alat ukur tanah dan hasil belajar akan meningkat?”. Tujuan penelitian tindakan

kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan ketrampilan

pengoperasian alat ukur tanah pada mata pelajaran Ukur Tanah setelah dilakukan

tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (DI). Metode yang digunakan dalam pembelajaran menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas. Dimana subjek penelitian ini adalah kelas X TGB 3 SMK Negeri

5 Semarang. Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas X TGB 3 SMK N 5

Semarang pada mata pelajaran Praktek Ukur tanah materi pengenalan Pesawat

Penyipat Datar dan Theodolite dapat meningkatkan kemampuan siswa. Dengan

rincian hasil penelitian nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 75,3, presentase

tuntas belajar sebesar 63,9% , keaktifan siswa dalam pembelajaran juga

berkategori baik sebesar 2,53 diatas indikator 2,50 dan psikomotorik dalam

pembelajaran juga berkategori baik sebesar 2,3 dibawah indicator 2,50. Pada

Siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 83,5, dengan presentase tuntas

belajar 100 % , skor keaktifan siswa 3,03 berkategori baik dan sudah diatas 2,50

dan dan psikomotorik dalam pembelajaran juga berkategori baik sebesar 3,04

diatas indikator 2,50.

Berdasarkan data penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

bahwa melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Direct

Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TGB 3 SMKN 5

Semarang. Saran bagi guru adalah hendaknya dalam mengajar memilih model

pembelajaran dan media yang dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran khususnya Praktek Ukur Tanah.

Page 9: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

PRAKATA .......................................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Permasalahan................................................................................................. 4

1.2.1. Batasan Masalah......................................................................................... 4

1.2.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

1.3. Tujuan dan manfaat Penelitian ...................................................................... 5

1.3.1. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

1.3.2. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

1.4. Penegasan Istilah ........................................................................................... 6

1.4.1. Model Pembelajaran Direct Instruction ..................................................... 6

1.4.2. Keterampilan ............................................................................................. 7

Page 10: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

x

1.4.3. Ukur Tanah................................................................................................. 9

1.4.4. Pesawat Penyipat Datar ............................................................................. 9

1.5. Sistematika Skripsi ........................................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1. Teori Belajar.................................................................................................. 12

2.1.1. Pengertian Belajar ...................................................................................... 12

2.1.2. Prinsip – Prinsip Belajar ............................................................................ 14

2.1.3. Pengertian Pembelajaran ............................................................................ 17

2.1.4. Kualitas Pembelajaran ................................................................................ 21

2.1.5. Hasil Belajar ............................................................................................... 22

2.1.6. Evaluasi Hasil Belajar ................................................................................ 23

2.1.7. Belajar Tuntas ............................................................................................ 24

2.2. Model Pembelajaran...................................................................................... 25

2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran ................................................................ 25

2.2.2. Model Pembelajaran Direct Instruction ..................................................... 26

2.2.3. Manfaat Model Pembelajaran Direct Instructiom ...................................... 32

2.3. Tinjauan Materi ............................................................................................. 32

2.3.1. Menerapkan Pesawat Penyipat Datar (PPD) ............................................. 32

2.3.1.1. Pengenalan Pesawat Penyipat Datar (PPD) ............................................ 32

2.3.1.2. Cara Menyetel Pesawat Penyipat Datar ................................................. 44

2.3.1.3. Cara Membaca Rambu Ukur .................................................................. 45

2.4 Kerangka Berfikir........................................................................................... 46

2.5 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 47

Page 11: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

xi

2.6 Hipotesis Penelitian ........................................................................................ 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ............................................................................................. 50

3.2. Lokasi Penelitian ........................................................................................... 50

3.3. Subjek Penelitian ........................................................................................... 50

3.4. Rincian Alur Penelitian dan Desain Penelitian ............................................. 54

3.5. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data .............................................. 56

3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................................................... 57

3.7. Teknik Ananlisis Data ................................................................................... 62

3.8. Indikator Keberhasilan ................................................................................. 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian Siklus I ............................................................................... 65

4.1.1. Pertemuan 1 ................................................................................................ 65

4.2. Hasil Penelitian Siklus II ............................................................................... 67

4.2.1. Pertemuan 2 ................................................................................................ 67

4.3. Hasil Penelitian Keseluruhan Siklus ............................................................. 69

4.4. Pembahasan .................................................................................................. 73

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan ...................................................................................................... 82

5.2. Saran .............................................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 84

Lampiran .............................................................................................................. 86

Page 12: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase – Fase Model Pembelajaran Direct Instruction ......................... 29

Tabel 3.1 Hasil Analisis Validitas Butir Soal Uji Coba ...................................... 58

Tabel 3.2 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Butir Soal Uji Coba ......................... 61

Tabel 3.3 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba ............................ 62

Tabel 4.1. Penelitian Siklus I ............................................................................... 66

Tabel 4.2 Penelitian Siklus II ............................................................................... 68

Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Belajar .................................................................... 73

Tabel 4.4 Keberhasilan Tiap Indikator Siklus I ................................................... 74

Tabel 4.5 Hasil Data Keaktifan Siswa Siklus I ................................................... 75

Tabel 4.6 Keberhasilan Tiap Indikator Siklus II .................................................. 77

Tabel 4.7 Hasil Data Keaktifan Siswa Siklus II .................................................. 78

Page 13: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dumpy Level ................................................................................... 33

Gambar 2.2 Tilting Level ..................................................................................... 34

Gambar 2.3 Automatic Level ............................................................................... 35

Gambar 2.4 Plat Dasar PPD ................................................................................ 36

Gambar 2.5 Nivo kotak PPD ............................................................................... 36

Gambar 2.6 Lingkaran Horizontal Berskala PPD ................................................ 37

Gambar 2.7 Tombol Gerak Halus HZ PPD ......................................................... 38

Gambar 2.8 Lensa Objektif PPD ......................................................................... 38

Gambar 2.9 Pengatur Lensa Objektif PPD ......................................................... 39

Gambar 2.10 Contoh Gambaran Objek Rambu Ukur ......................................... 39

Gambar 2.11 Lensa Okuler PPD .......................................................................... 40

Gambar 2.12 Pengatur Lensa Okuler .................................................................. 40

Gambar 2.13 Visir PPD ....................................................................................... 41

Gambar 2.14 Kaca Nivo Kotak PPD ................................................................... 41

Gambar 2.15 Bagian-bagian Statif ...................................................................... 42

Gambar 2.16 Rambu Ukur .................................................................................. 43

Gambar 2.17 Unting - unting ............................................................................... 43

Gambar 2.18 Payung ............................................................................................ 44

Gambar 2.19 Cara Pembacaan Rambu Ukur ....................................................... 45

Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ........................................ 51

Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian................................................................... 52

Gambar 4.1 Skor Keaktifan Siswa ....................................................................... 70

Page 14: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

xiv

Gambar 4.2 Rata – rata Nilai Siswa ..................................................................... 71

Gambar 4.3 Presentase Rata – rata Nilai Siswa ................................................... 71

Gambar 4.4 Skor Psikomotorik Siswa ................................................................. 72

Gambar 4.5 Peningkatan Keterampilan dan Hasil Belajar Setiap Siklus............. 79

Page 15: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Nama Kelas Uji Coba ........................................................87

Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan 3 SMK

Negeri 5 Semarang ..............................................................................................88

Lampiran 3. Soal Uji Coba..................................................................................89

Lampiran 4. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ........................................................102

Lampiran 5. Analisis Soal Uji Coba ...................................................................103

Lampiran 6. Uji Validitas ....................................................................................104

Lampiran 7. Daya Pembeda ................................................................................106

Lampiran 8. Taraf Kesukaran ............................................................................108

Lampiran 9. Uji Reliabilitas ................................................................................110

Lampiran 10. Silabus Praktek Ukur Tanah .........................................................112

Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................125

Lampiran 12. Instrumen Penilaian Penelitian .....................................................133

Lampiran 13. Soal Siklus I ..................................................................................143

Lampiran 14. Kunci Jawaban Soal Siklus I ........................................................149

Lampiran 15. Nilai Kognitif Siklus I ..................................................................150

Lampiran 16. Nilai Afektif Siklus I ....................................................................152

Lampiran 17. Nilai Psikomotorik Siklus I ..........................................................153

Lampiran 18. Soal Siklus II ................................................................................154

Lampiran 19. Kunci Jawaban Soal Siklus II .......................................................159

Lampiran 20. Nilai Kognitif Siklus II .................................................................160

Lampiran 21. Nilai Afektif Siklus II ...................................................................161

Page 16: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

xvi

Lampiran 22. Nilai Psikomotorik Siklus II .........................................................162

Lampiran 23. Dokumentasi .................................................................................163

Lampiran 24. Surat Ijin Penelitian ......................................................................165

Lampiran 25. Surat Kelengkapan Skripsi ...........................................................168

Page 17: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah

terwujudnya kegiatan belajar mengajar yang baik dan menyenangkan. Kegiatan

pembelajaran di sekolah merupakan bagian dari proses pendidikan yang bertujuan

untuk membawa suatu keadaan baru yang lebih baik. Dalam proses pembelajaran

guru sebagai pendidik diharapkan mempunyai kemahiran dalam melaksanakan

proses pembelajaran termasuk didalamnya adalah kemahiran dalam

menyampaikan materi dan memilih pembelajaran yang tepat agar kegiatan

pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Proses pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antara

siswa dan guru. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila terjadi transfer

belajar yaitu materi yang disajikan guru dapat diserap dalam tiga struktur ranah

yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik siswa. Siswa dapat

mengetahui materi tersebut tidak hanya terbatas terhadap ingatan saja tanpa

pengertian tetapi bahan pelajaran dapat diserap secara bermakna. Agar terjadi

transfer belajar yang efektif maka kondisi fisik dan psikis dari setiap individu

siswa harus sesuai dengan materi yang dipelajarinya.

SMK Negeri 5 Semarang merupakan sebuah institusi pendidikan yang

memiliki peranan sebagai wadah pengembang wawasan keilmuan masyarakat

dengan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, seiring dengan kemajuan

zaman, teknologi dan informasi. Bersamaan dengan itu, kewajiban institusi

Page 18: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

2

tersebut dituntut untuk menyelenggarakan pendidikan secara profesional dan

sesuai dengan tujuan pendidikan nasional saat ini.

SMK Negeri 5 Semarang yang beralamat Jalan Dr. Cipto No. 121

Semarang, merupakan salah satu sekolah yang memiliki beberapa program studi

keahlian yaitu Teknik Gambar Bangunan (TGB), Teknik Kendaraan Ringan

(TKR), Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik Permesinan (TP), Teknik

Instalasi Tenaga Listrik (TITL), dan Telekomunikasi (TEL).

SMK Negeri 5 Semarang mempunyai visi menghasilkan lulusan yang

profesional, bertaqwa, berakhlak mulia, berdaya saing dan berwawasan global.

Siswa ditekankan harus mampu memahami dan mengaplikasikan semua

kompetensi sesuai kurikulum yang berlaku.

Kegiatan pembelajaran yang berlangsung di SMK Negeri 5 Semarang

telah berkembang seiring dengan tuntutan kurikulum yang berlaku saat ini, yakni

Kurikulum 2013. Adapun kurikulum tersebut merupakan kurikulum

penyempurnaan atas kurikulum sebelumnya yakni Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). SMK Negeri 5 Semarang sudah menerapkan Kurikulum

2013. Dalam Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran lebih terpusat kepada siswa.

Atas dasar itulah diperlukan adanya variasi model pembelajaran. Berdasarkan

pengamatan, pembelajaran yang terjadi di SMK Negeri 5 Semarang pada mata

pelajaran Ukur Tanah masih menggunakan model konvensional, sehingga

membuat siswa kurang tertarik dan akhirnya pada waktu praktik siswa mengalami

kesulitan dan hasilnya kurang maksimal.

Page 19: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

3

Keberhasilan siswa dapat diihat dari hasil belajar siswa dimana nilai

kurang (00,00-69,00), nilai cukup (70,00-79,00) dan nilai baik (80,00-100).

Standar ketuntasan belajar siswa jika siswa sudah mampu mencapai nilai

minimum 70,00. (Kurikululm SMK Negeri 5 Semarang).

Berdasarkan pengamatan ada beberapa faktor yang berkaitan dengan

rendahnya hasil siswa, yaitu rendahnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran

dengan baik dan sungguh-sungguh. Kurang motivasi dari dalam diri siswa

menjadi salah satu penyebab rendahnya minat belajar siswa. Faktor lain yang juga

berpengaruh adalah model pengajaran guru yang kurang menarik.

Dalam hal ini metode yang digunakan di jurusan Teknik Gambar

Bangunan SMKN 5 Semarang secara hasil teori anak bisa memahaminya namun

belum cukup menunjang hasil praktek ukur tanah. Karena hanya beberapa siswa

yang dapat dan aktif mengoperasikan alat ukur tanah. Selain itu keterbatasan alat

ukur tanah yang digunakan pun menjadi hambatan dalam menunjang hasil praktek

anak sehingga berpengaruh terhadap ketrampilan pengoperasian alat ukur tanah.

Dalam kasus ini peneliti bermaksud menerapkan model pembelajaran

simple dan efektif yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran Ukur Tanah

di jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 5 Semarang, yaitu menggunakan

Model Pembelajaran Langsung atau Direct Instuction (DI).

Pembelajaran langsung atau Direct Instruction (DI) merupakan suatu

teknik pembelajaran yang dirancang spesifik untuk meningkatkan pembelajaran

pengetahuan faktual yang terstruktur baik, yang dapat diajarkan secara langkah

demi langkah dan dimaksudkan untuk membantu siswa menguasai pengetahuan

Page 20: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

4

prosedural yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai keterampilan sederhana

maupun kompleks. Model tersebut dapat dikuasai dalam waktu yang relatif

pendek dimana tiga aspek yang mendasari model ini adalah : (1) tipe hasil belajar

yang dihasilkannya, (2) sintaksis atau aliran kegiatan instruksionalnya secara

keseluruhan, dan (3) lingkungan belajarnya.

Berlatar belakang dari uraian diatas,dan untuk mengetahui peningkatan

pengoperasionalan alat ukur tanah maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai

“PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGOPERASIAN ALAT

UKUR TANAH DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS X JURUSAN

GAMBAR BANGUNAN SMKN 5 SEMARANG TAHUN AJARAN

2015/2016”.

1.2 Permasalahan

1.2.1 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini batasan permasalahan yaitu penggunaan model

pembelajaran Direct Instruction (DI) pada pelaksanaan pembelajaran menerapkan

peralatan ukur jenis optik. Peneliti meneliti tiga ranah yaitu ranah kognitif , afektif

dan ranah psikomotorik.

Dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas X TGB bidang program

keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran

2015/2016.

Page 21: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

5

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut : “Apakah dengan menggunakan model

pembelajaran Direct Instruction, keterampilan pengoperasian alat ukur tanah dan

hasil belajar akan meningkat?”.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan ketrampilan pengoperasian alat

ukur tanah pada mata pelajaran Ukur Tanah setelah dilakukan tindakan kelas

dengan menggunakan model pembelajaran Direct Instruction (DI).

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi guru pengampu,

siswa, dan semua pihak yang terkait dengan pendidikan. Adapun manfaat yang

diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan pertimbangan dan pemilihan model pembelajaran yang tepat

pada mata pelajaran Ukur Tanah.

2. Membantu siswa dalam mempermudah memahami mata pelajaran Ukur

Tanah materi pokok menerapkan peralatan ukur jenis optik.

3. Membantu siswa dalam mengoptimalkan ketrampilan pengoperasian alat

ukur tanah Ukur Tanah materi menerapkan peralatan ukur jenis optik.

Page 22: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

6

1.4 Penegasan Istilah

1.4.1 Model Pembelajaran Direct Instruction

Model pembelajaran langsung atau Direct Instruction adalah sebuah

model pembelajaran yang menitik beratkan pada penguasaan konsep dan juga

perubahan perilaku dengan melakukan pendekatan secara deduktif. Di sini peran

dari guru memang sangat penting sebagai penyampai informasi, sehingga sudah

seyogyanya seorang guru memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti tape

recorder, film, peragaan, gambar dan sebagainya. Adapun informasi yang

disampaikan bisa berupa pengetahuan yang sifatnya prosedural maupun

pengetahuan deklaratif.

Menurut Arend, 2008: (294-295), model Direct Instruction dirancang

spesifik untuk meningkatkan pembelajaran pengetahuan faktual yang terstruktur

baik, yang dapat diajarkan secara langkah demi langkah dan dimaksudkan untuk

membantu siswa menguasai pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan

berbagai keterampilan sederhana.

Pada model pembelajaran langsung (Direct Instruction) terdapat lima

fase yang sangat penting. Guru mengawali pembelajaran dengan pekerjaan

tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk

menerima penjelasan guru.

Fase persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti oleh presentasi materi

ajar yang diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pelajaran ini

termasuk juga pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pelatihan

dan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan

Page 23: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

7

pemberian umpan balik tertentu, guru perlu selalu mencoba memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang

dipelajari kedalam situasi kehidupan nyata. Berikut adalah rangkuman dari kelima

fase sintaks tersebut:

� Fase I,- Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, Guru

menyampaikan tujuan, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya

pelajaran ini, mempersiapkan siswa untuk belajar.

� Fase II,- Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan, Guru

mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan

informasi tahap demi tahap.

� Fase III,- Membimbing pelatihan, Guru merencanakan dan memberi

bimbingan pelatihan awal.

� Fase IV,- Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik,

memberi umpan balik.

� Fase V,- Memberikan kesempatan untuk pelatihan untuk pelatihan

lanjutan dan penerapan, Guru mempersiapkan kesempatan melakukan

pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada

situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.

1.4.2 Keterampilan

Definisi keterampilan menurut Gordon (1994) yaitu keterampilan

merupakan sebuah kemapuan dalam mengoperasikan pekerjaan secara lebih

Page 24: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

8

mudah dan tepat. Definisi keterampilan menurut Gordon ini cenderung mengarah

pada aktivitas psikomotor.

Sedangkan definisi keterampilan menurut Dunette (1976) yaitu keterampilan

berarti mengembangkan pengetahuan yang didapatkan melalui training dan

pengalaman dengan melaksanakan beberapa tugas.

Dan menurut Robbins (2000 : 494-495) pada dasarnya ketrampilan dapat

dikategorikan menjadi empat, yaitu:

1. Basic literacy skill

Keahlian dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib

dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis dan mendengar.

2. Technical skill

Keahlian teknik merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan

teknik yang dimiliki, seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan komputer.

3. Interpersonal skill

Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif

untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti

pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu

tim.

4. Problem solving

Menyelesaikan masalah adalah proses aktivitas untuk menajamkan

logika, beragumentasi dan penyelesaian masalah serta kemampuan untuk

mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih

penyelesaian yang baik.

Page 25: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

9

1.4.3 Ukur Tanah

Ukur tanah adalah suatu cabang dari ilmu Geodesi yang mempelajari

sebagian kecil dari permukaan bumi. dengan cara melakukan pengukuran-

pengukuran guna mendapatkan gambar peta. Pengukuran yang di lakukan

terhadap titik-titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal

(x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air

laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya

dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara

lain : bidang Ellipsoid, bidang bultan dan bidang datar.

1.4.4 Pesawat Penyipat Datar

Pesawat Penyipat Datar adalah alat ukur yang digunakan untuk

penentuan beda tinggi antara titik-titik diatas permukaan bumi. Sedangkan

menyipat datar adalah menentukan atau mengukur beda tinggi antara dua titik

atau lebih (Frick,Heins.1979:9). Prinsip kerja beda tinggi yaitu membandingkan

atau mengukur beda tinggi antara dua titik atau lebih dengan menggunakan

kedataran bumi yaitu kedataran air atau garis datar.

Page 26: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

10

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan pemikiran dalam memahami secara keseluruhan isi

skripsi, maka susunannya diatur sebagai berikut :

1. Bagian Awal

Bagian awal berisi tentang sampul, halaman judul, halaman

pengesahan, abstrak, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar

isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2. Bagian isi

Bagian isi terdiri dari 5 bab yaitu :

Bab I : Pendahuluan, mengemukakan tentang alasan pemilihan

judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan

istilah, dan sistematika skripsi.

Bab II : Landasan teori dan hipotesis tindakan, membahas teori

yang melandasi permasalahan skripsi serta penjelasan yang merupakan

landasan teoritis yang diterapkan dalam skripsi, pokok bahasan yang terkait

dengan pelaksanaan penelitian dan hipotesis.

Bab III : Metode penelitian, menjelaskan tentang lokasi atau setting

penelitian dan kelas yang diteliti, prosedur kerja dalam penelitian tindakan

yang ditempuh, data dan cara pengambilannya beserta indikator kinerja.

Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan, berisi semua hasil

penelitian yang dilakukan dan pembahasan.

Bab V : Penutup, mengemukakan kesimpulan hasil penelitian dan

saran-saran yang diberikan peneliti berdasarkan kesimpulan.

Page 27: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

11

3. Bagian akhir

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka yang digunakan sebagai

acuan dalam penulisan skripsi dan lampiran-lampiran

Page 28: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

12

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Teori Belajar

2.1.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat penting dan secara

terus menerus manusia akan selalu belajar sampai akhir hayatnya. Manusia tidak

mampu hidup tanpa ada manusia lain. Dengan adanya manusia lain dia akan

mengajari kita bagaimana caranya hidup. Belajar terjadi didalam seseorang dan

tidak dapat dilihat oleh manusia lainnya secara nyata.

Bell- Grendler dalam Winataputra (2008 : 1.5) menyatakan bahwa

belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka

ragam kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes)

yang diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai

masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.

Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2011:2) belajar adalah perubahan

disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan

disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang

secara alamiah. Begitu pula belajar menurut Hamalik (2009: 154) adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya, perubahannya bersifat relatif konstan dan

berbekas. Menurut Slavin (2011: 9), menyatakan bahwa belajar adalah perubahan

individu yang disebabkan oleh pengalaman. Hal ini dapat diambil unsur-unsur

Page 29: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

13

dalam belajar yaitu proses berlangsungnya, perubahan perilaku individu, dan

pengalaman. Pengertian tentang belajar, yakni belajar adalah modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman, belajar merupakan suatu proses,

suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,

akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu

penguasan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan (Hamalik,45-46).

Berdasarkan beberapa definisi belajar tersebut dapat disimpulkan bahwa

belajar pada dasarnya berbicara tentang tingkah laku sesorang berubah sebagai

akibat pengalaman yang berasal dari lingkungan. Dari pengertian tersebut tersirat

bahwa agar terjadi proses belajar atau terjadinya perubahan tingkah laku sebelum

kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru perlu menyiapkan atau

merencanakan berbagai pengalaman belajar yang akan diberikan pada peserta

didik dan pengalaman belajar tersebut harus sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai

.Dalam kegiatan belajar sendiri terdapat faktor-faktor yang memberikan

kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal

peserta didik (Rifa‟i dan Anni, 2009: 97). Kondisi internal mencakup kondisi

fisik, kondisi psikis, dan kondisi sosial. Oleh karena itu, kualitas kondisi internal

yang dimiliki oleh peserta didik akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan

hasil belajar. Faktor-faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari

pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya, dan perkembangan. Hardini

(2012: 4-5) menjelaskan belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor

kondisional yang ada. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) faktor

Page 30: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

14

kegiatan, penggunaan dan ulangan; 2) belajar memerlukan latihan, dengan jalan:

relearning, recalling, dan reviewing; 3) belajar akan lebih berhasil jika siswa

merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya; 4) siswa yang belajar perlu

mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya; 5) faktor asosiasi

besar manfaatnya dalam belajar; 6) pengalaman masa lampau (bahan apersepsi)

dan pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam

proses belajar; 7) faktor kesiapan belajar; 8) faktor minat dan usaha; 9) faktor-

faktor fisiologis; 10) faktor intelegensi.

Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

meliputi kemampuan internal peserta didik dan situasi stimulus yang berada di

luar peserta didik. Faktor-faktor belajar tersebut saling berkaitan dalam

pencapaian perubahan tingkah laku peserta didik.

2.1.2 Prinsip – Prinsip Belajar

Prinsip belajar merupakan suatu hubungan yang terjadi antara peserta

didik dengan pendidik agar siswa mendapat motivasi belajar yang berguna bagi

dirinya sendiri. Selain itu prinsip belajar dapat digunakan sebagai landasan

berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses belajar dan

pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik.

Ada beberapa prinsip yang relative berlaku umum yang dapat digunakan

sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, yang baik bagi siswa untuk

meningkatkan upaya belajarnya maupun bagi guru yang digunakan untuk

meningkatkan upaya mengajarnya. Berikut ini adalah prinsip – prinsip belajar

tersebut, antara lain:

Page 31: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

15

1. Prinsip Kesiapan

Prinsip Kesiapan adalah proses yang dipengaruhi kesiapan siswa

atau kondisi siswa yang memungkinkan ia dapat belajar. Hal ini juga

berlaku untuk guru yang dituntut untuk siap mengajar setiap saat.

2. Prinsip Motivasi

Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik

untuk mengatur arah kegiatan dan memelihara kondisi tersebut. Selain

itu motivasi juga berfungsi sebagai penggerak dan pengarah aktivitas

peserta didik dalam menentukan keberhasilan dalam bidang

pengetahuan, nilai – nilai, keterampilan.

3. Prinsip Persepsi

Prinsip persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup dan

dipengaruhi oleh perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat

melihat dunia dengan caranya masing – masing yang berbeda dengan

yang lain.

4. Prinsip Tujuan

Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh setiap

individu. Tujuan ini harus lebih jelas tergambar dalam pikiran dan dapat

diterima oleh setiap peserta didik dalam proses pembelajaran .yang

terjadi.

5. Prinsip Perbedaan Individual

Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan

individual dalam kelas agar dapat memberi kemudahan pencapaian

Page 32: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

16

tujuan belajar yang tinggi. Pengajaran yang hanya memperhatikan satu

tingkatan sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.

6. Prinsip Transfer dan Retensi

Belajar yang dapat dianggap bermanfaat bila seseorang itu bisa

menyimpan serta menerapkan hasil belajar dalam situasi baru, pada

akhirnya dapat digunakan pada situasi yang lain. Proses itulah yang

disebut dengan proses transfer. Sedangkan yang dimaksud dengan

proses retensi ialah kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi

hasil belajar

7. Prinsip Belajar Kognitif

Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan

konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah

yang seanjutnya membentuk perilaku baru yaitu berpikir, menalar,

menilai, serta berimajinasi. Dalam prinsip ini akan meibatkan proses

pengenalan dan penemuan.

8. Prinsip Belajar Afektif

Belajar afektif akan mencakup beberapa unsur yaitu nilai emosi,

dorongan, minat, dan sikap. Prinsip belajar afektif seseorang akan

menemukan bagaimana ia menhubungkan dirinya dengan pengalaman

lain yang baru.

Page 33: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

17

9. Prinsip Belajar Evaluasi

Belajar evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan

selanjutnya, pelaksanaan pelatihan evaluasi memungkinkan bagi

individu untuk menguji kemampuan dalam pencapaian tujuan.

10. Prinsip Belajar Psikomotor

Proses belajar psikomotor individu menetukan bagaimana ia

mampu mengendalikan aktifitas ragawinya. Belajar psikomotor

mengandung aspek mental dan fisik.

2.1.3 Pengertian Pembelajaran

Hamalik (2012: 57), menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran.

Pengertian pembelajaran menurut para pakar pendidikan adalah sebagai

berikut (Smith, 2009: 31- 40)

a. Briggs (dalam Smith, 2009) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan

seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi peserta didik sedemikian

rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan.

b. Gagne (dalam Smith, 2009) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan

serangkaian peristiwa eksternal peserta didik yang dirancang untuk

mendukung proses internal belajar.

c. Lave, J. and Wenger,E. (dalam Smith, 2009) pembelajaran sebagai partisipasi

dalam komunikasi praktik. Partisipasi bergerak di pinggiran ke pusat.

Page 34: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

18

Pembelajaran akan bermakna jika pengetahuan individu tersebut dalam

situasi partisipasi sosial (kelompok).

Berdasarkan beberapa pengertian tentang pembelajaran, maka dapat

disimpulan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa

yang ditujukan untuk melakukan perubahan sikap dan pola pikir siswa ke arah

yang lebih baik untuk mencapai hasil belajar yang optimal.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-

komponen yang berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Menurut Rusman

(2012; 119) komponen-komponen pembelajaran tersebut meliputi:

a) Tujuan

Tujuan pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran umum meliputi :

standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sedangkan tujuan pembelajaran

khusus yaitu berupa indikator pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan, kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan

mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

b) Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang ada di luar diri individu

siswa yang bisa digunakan untuk membuat atau memudahkan terjadinya

proses belajar pada diri sendiri atau siswa, apapun bentuknya, apapun

bendanya, asal bisa digunakan untuk memudahkan proses belajar maka

benda tersebut dapat dikatakan sebagai sumber belajar.

Page 35: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

19

c) Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru untuk

menyampaikan informasi atau materi pelajaran dan kegiatan yang

mendukung penyelesaian tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran pada

hakikatnya merupakan penerapan prinsip-prinsip psikologi dan prinsip-

prinsip pendidikan bagi perkembangan siswa.

d) Media Pembelajaran

Media pembelajaran berupa software dan hardware untuk membantu

proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan

belajar dan sebagai alat bantu bagi guru untuk menunjang penggunaan

metode pembelajaran yang digunakan oleh guru.

e) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan alat indikator untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan

yang telah ditentukan serta menilai proses pelaksanaan pembelajaran

secara keseluruhan. Evaluasi bukan hanya sekedar menilai suatu aktivitas

spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk menilai

sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasarkan tujuan yang

jelas.

Menurut Anni (2009: 194) pembelajaran merupakan kegiatan yang

melibatkan beberapa komponen sebagai berikut: 1) tujuan, secara eksplisit

pencapaiannya melalui kegiatan pembelajaran adalah instructional effect, selain

memperoleh hasil belajar seperti yang dirumuskan dalam TPK, mereka juga akan

memperoleh apa yang disebut dampak pengiring (nurturant effect); 2) subyek

Page 36: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

20

belajar, merupakan komponen yang utama karena berperan sebagai subyek

sekaligus obyek. Sebagai subyek karena peserta didik adalah individu yang

melakukan proses belajar-mengajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran

diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subyek belajar; 3) materi

pelajaran; materi pelajaran yang komprehensif dan terorganisasi secara sistematis

dan dideskripsikan dengan jelas akan berpengaruh juga tehadap intensitas proses

pembelajaran; 4) strategi pembelajaran; merupakan pola umum mewujudkan

proses pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan

pembelajaran; 5) media pembelajaran, merupakan alat/ wahana yang digunakan

pendidik dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan

pembelajaran; 6) penunjang, komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem

pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran, bahan

pelajaran, dan semacamnya. Komponen penunjang berfungsi memperlancar,

melengkapi, dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam suatu sistem

pembelajaran terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan dalam

menciptakan keberhasilan suatu proses pembelajaran. Rangkaian kegiatan yang

dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses interaksi siswa dengan guru

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

2.1.4 Kualitas Pembelajaran

Menurut Etzioni sebagaimana dikutip oleh Daryanto (2010: 57)

menjelaskan bahwa kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau juga

keefektifan. Secara definitif efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat

Page 37: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

21

keberhasilan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Dengan demikian yang

dimaksud efektifitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran,

termasuk dalam pembelajaran seni. Pencapaian tujuan tesebut berupa peningkatan

pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses

pembelajaran.

Kualitas pembelajaran sendiri dapat dilihat dari perilaku pendidik,

perilaku dan dampak belajar peserta didik (student behaviour), iklim pembelajaran

(learning climate), materi pembelajaran, kualitas media pembelajaran, dan sistem

pembelajaran. Dari beberapa indikator kualitas pembelajaran di atas pada

penelitian ini dibatasi: 1) perilaku pendidik dalam pembelajaran; 2) perilaku

belajar peserta didik; 3) iklim pembelajaran; 4) materi pembelajaran; dan 5)

kualitas media pembelajaran. Kualitas pembelajaran merupakan ukuran yang

menunjukkan seberapa tinggi kualitas interaksi guru dengan siswa dalam proses

pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan tertentu yaitu lulusan yang

berkualitas.

Menurut Dikti (2004: 7) indikator kualitas pembelajaran dapat dilihat

dari : 1) perilaku pembelajaran guru; 2) perilaku dan dampak belajar siswa; 3 )

iklim pembelajaran; 4) materi pembelajaran; dan 5) sistem pembelajaran.Dalam

penelitian yang peneliti lakukan terdapat 3 komponen dalam pencapaian kualitas

pembelajaran yaitu (1) keterampilan guru; (2) aktivitas siswa; (3) hasil belajar.

Jadi berdasarkan pengertian diatas yang dimaksud dengan kualitas

pembelajaran adalah hal yang harus diperhatikan dalam mengorganisir lingkungan

terjadinya pembelajaran yang meliputi strategi pengorganisasian, strategi

Page 38: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

22

penyampaian, dan strategi pengelolaan dengan subyek peserta didik agar belajar

serta mengahasilkan output yang lebih baik.

2.1.5 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan atau kemampuan seseorang

dalam memahami, menganalisis, dan mengevaluasi materi pelajaran yang telah

dipelajarinya. Hasil belajar mencakup tiga aspek ranah, yaitu :

1. Ranah kognitif, berkaitan dengan hasi belajar.

2. Ranah afektif, penilaian yang berkaitan dengan sikap.

3. Ranah psikomotorik, berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak jenisnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain :

1. Faktor internal

Yaitu faktor yang berasal dari dalam individu atau siswa itu sendiri yang

meliputi aspek fisiologis (seperti kondisi umum jasmani) baik yang

bersifat bawaan maupun yang diperoleh, contohnya penglihatan dan

pendengaran. Aspek psikologi (seperti tingkat kecerdasan, motivasi,

bakat, dan minat belajar siswa).

2. Faktor eksternal

Yaitu faktor yang berasal dari luar siswa itu sendiri yang meliputi

lingkungan sosial (seperti guru, teman, masyarakat, dan juga tetangga)

Page 39: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

23

dan lingkungan non sosial (seperti gedung sekolah, rumah tempat tinggal,

alat-alat belajar dll).

3. Faktor pendekatan belajar

Yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi

pelajaran.

2.1.6 Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi Hasil Belajar antara lain mengunakan tes untuk melakukan

pengukuran hasil belajar. Tes dapat didefinisikan sebagai seperangkat pertanyaan

dan/atau tugas yang direncanakan untuk memperoleh hasil belajar yang setiap

butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang

dianggap benar. Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka pada karakteristik

tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan yang

jelas.

Fungsi utama evaluasi dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sampai sejauh mana kemajuan maupun perkembangan

siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar selama jangka waktu yang

telah ditentukan.

2. Untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan suatu metode

mengajar yang telah diterapkan dalam proses belajar mengajar.

3. Kekurangan dan keburukan yang telah diperoleh dari hasil evaluasi

sebagai bahan untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar.

Page 40: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

24

Jadi evaluasi yang dimaksud dalam hal ini adalah cara pengambilan nilai

hasil belajar dari suatu metode yang diterapkan dari suatu pembelajaran.

2.1.7 Belajar Tuntas

Belajar tuntas adalah suatu filsafat yang mengatakan dengan sistem

pengajaran yang tepat semua siswa dapat belajar dengan hasil yang baik dari

hampir seluruh materi pelajaran yang diajarkan di sekolah.

Dalam proses belajar dan pembelajaran selalu bertujuan untuk mencapai

tujuan tertentu. Dalam proses belajar dan pembelajaran di sekolah tujuan itu

dituangkan dalam Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Di SMK Negeri 5

Semarang KKM secara individu yang ada adalah 70,00 ( Kurikululm SMK Negeri

5 Semarang).

2.2 Model Pembelajaran

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran

Mills berpendapat bahwa “ model adalah bentuk representasi akurat

sebagai proses aktual yang memungkinkan sesorang atau sekelompok orang

mencoba bertindak berdasarkan model itu”. Model merupakan interpretasi

terhadap hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa sistem

(Suprijono, 2011: 45). Model pembelajaran merupakan landasan praktik

pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang

dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan

implikasinya pada tingkat operasional di kelas.

Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Page 41: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

25

a. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu.Sebagai

contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thellen dan

berdasarkan teori John Dewey. Model ini dirancang untuk melatih partisipasi

dalam kelompok.

b. Mempunyai misi dan tujuan pendidikan tertentu.

c. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas.

d. Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan; (1) urutan langkah-langkah

pembelajaran (syntax); (2) adanya prinsip-prinsip reaksi; (3) sistem sosial;

dan (4) sistem pendukung. Keempat bagian tersebut merupakan pedoman

praktis bila guru akan melaksanakan suatu model pembelajaran.

e. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak

tersebut meliputi; (1) dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat

diukur; (2) dampak pengiring, yaitu hasil belajar jangka panjang.

f. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model

pembelajaran yang dipilihnya.

Sehingga dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa melalui model

pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide,

keterampilan, cara berpikir dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran

berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru

dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.

2.2.2 Model Pembelajaran Direct Instruction

Model Direct Instruction dirancang spesifik untuk meningkatkan

pembelajaran pengetahuan faktual yang terstruktur baik, yang dapat diajarkan

Page 42: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

26

secara langkah demi langkah dan dimaksudkan untuk membantu siswa menguasai

pengetahuan prosedural yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai keterampilan

sederhana maupun kompleks. Model tersebut dapat dikuasai dalam waktu yang

relatif pendek dimana tiga aspek yang mendasari model ini adalah : (1) tipe hasil

belajar yang dihasilkannya, (2) sintaksis atau aliran kegiatan instruksionalnya

secara keseluruhan, dan (3) lingkungan belajarnya (Arends, 2008: 294-295).

Ciri-ciri model pembelajaran langsung menurut Kardi (dalam Trianto

(2007: 29)) adalah sebagai berikut:

1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk

prosedur penilaian belajar.

2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran, dan

3. Sistem pengelolaan model dan lingkungan belajar yang diperlukan agar

kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.

Model pembelajaran Direct Instruction memiliki bebarapa kelebihan.

Kelebihan model pembelajaran Direct Instruction menurut Silver (2011: 39)

antara lain:

1) Permodelan efektif yaitu dengan model pembelajaran langsung, guru

mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa

sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh

siswa.

2) Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun yang kecil.

Page 43: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

27

3) Dapat digunakan untuk menentukan poin-poin penting atau kesulitan-

kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat

diungkapkan.

4) Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan

pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.

5) Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan

keterampilan –keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi

rendah.

6) Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam

waktu yang relatif singkat dan dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.

7) Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai

mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang

ketertarikan dan dan antusiasme siswa.

8) Kemandirian siswa muncul secara gradual dimana murid akan terlepas dari

ketergantungan pada guru menuju pengaplikasian secara mandiri (self-

directed) melalui pendekatan lima fase (penyampaian,praktik terarah,praktik.

9) Belajar dengan bertanya melalui model pembelajaran langsung yang

menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati

(misalnya demonstrasi) dapat merangsang siswa untuk menghasilkan

pertanyaan-pertanyaan sendiri.

10) Bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara

langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil

penelitian terkini.

Page 44: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

28

11) Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi

apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.

Menurut Kardi (dalam Trianto, 2007: 30-31), pada model Direct

Instruction terdapat lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran

dengan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran serta

mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru.

Sintaks model pembelajaran Direct Instruction tersebut disajikan dalam

lima tahap berikut :

Tabel 2.1. Fase-fase Model Pembelajaran Direct Instruction

Fase Peran Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa

Guru menjelaskan TPK, informasi latar

belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,

mempersiapkan siswa untuk belajar

Fase 2

Mendemonstrasikan

pengetahuan dan keterampian

Guru mendemonstrasikan keterampilan

dengan benar, atau menyajikan informasi

tahap demi tahap

Fase 3

Membimbing pelatihan

Guru merencanakan dan memberikan

bimbingan awal

Fase 4

Mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik

Mengecek apakah siswa telah berhasil

melakukan tugas dengan baik. Memberi

umpan balik

Page 45: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

29

Fase 5

Memberikan kesempatan

untuk pelatihan lanjutan dan

penerapan

Guru mempersiapkan kesempatan

melakukan pelatihan lanjutan, dengan

perhatian khusus pada penerapan kepada

situasi lebih kompleks dan kehidupan

sehari-hari

Berdasarkan fase-fase model pembelajaran Direct Instruction pada fase

pertama yaitu menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa atau tahap

orientasi diman kerangka kerja pelajaran dibangun. Selama tahap ini, guru

menyampaikan tugas-tugas yang ada dalam pembelajaran dan menentukan

tanggung jawab siswa. Ada tiga langkah yang sangat penting dalam tahap ini,

yakni: (1) guru memaparkan maksud dari pelajaran dan tingkat-tingkat

pelaksanaan praktik; (2) guru menggambarkan isi pelajaran dan hubungannya

dengan pengetahuan atau pengalaman sebelumnya; (3) guru mendiskusikan

prosedur-prosedur pelajaran dan tanggung jawab siswa selama aktivitas ini

berlangsung.

Tahap kedua guru mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan

atau fase tahap presentasi yakni guru menjelaskan konsep dengan memberikan

peragaan serta contoh. Jika materi yang ada merupakan konsep baru, maka guru

harus mendiskusikan dengan siswa dengan memberikan beberapa contoh. Guru

mentransfer informasi materi secara lisan dan visual sebagai referensi awal

pembelajaran kemudian menguji siswa apakah telah memahami informasi baru

tersebut.

Page 46: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

30

Pada fase membimbing pelatihan atau tahap praktik yang terstruktur guru

menuntun siswa melakukan contoh paktik dan langkah-langkah di dalamnya.

Siswa melakukan praktik secara berkelompok dan mendiskusikan jawaban yang

ditugaskan oleh guru. Cara yang paling baik dalam hal ini adalah guru dapat

menyajikan materi menggunakan media presentasi OHP maupun LCD sehingga

semua siswa bisa melihat bagaimana tahap-tahap praktik dilalui. Peran guru

dalam tahap ini adalah member respons yang sudah tepat maupun untuk

memperbaiki kesalahan dan mengarahkan siswa pada peforma praktik yang tepat.

Jika guru telah mampu menjalankan fungsi tersebut biss dipastikan semua siswa

akan mampu memahami contoh praktik yang benar sebelum menjalankan praktik

mandiri.

Tahap keempat yaitu fase guru mengecek pemahaman dan memberikan

umpan balik atau praktik di bawah bimbingan guru, memberikan siswa

kesempatan untuk melakukan praktik dengan kemauan mereka sendiri. Praktik di

bawah bimbingan memudahkan guru mempersiapkan bantuan untuk

mengembangkan kemampuan siswa dalam menampilkan tugas pembelajaran.

Peran guru dalam tahap ini adalah mengontrol kerja siswa.

Tahap kelima adalah guru memberikan kesempatan untuk pelatihan

lanjutan dan penerapan atau tahap praktik mandiri. Siswa melakukan praktik

dengan caranya sendiri tanpa bantuan dan respon balik dari guru. Tahap ini

dilakukanan untuk mengetahui apakah siswa telah stabil. Aktivitas mandiri bisa

diterapkan dalam waktu yang singkat untuk menilai apakah siswa mampu

Page 47: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

31

mempertahankan penyerapan materi yang telah ia terima dan guru akan menilai

hasil kinerja siswa (Joyce, 2009 : 428-429).

Sehingga tugas guru dalam penerapan model pembelajaran Direct

Instruction adalah menyediakan pengetahuan mengenai hasil-hasil praktik

mandiri, siswa mampu mengandalkan diri sendiri dan melakukan penguatan. Guru

meningkatkan motivasi siswa untuk melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran

yang mendorong siswa untuk dapat memperoleh materi dengan mengandalkan

diri sendiri.

2.2.3 Manfaat Model Pembelajaran Direct Instruction

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran Direct Instruction

terhadap siswa yang hasil belajar rendah, antara lain adalah :

1) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

2) Memperbaiki kehadiran

3) Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

5) Konflik antara pribadi berkurang

6) Pemahaman yang lebih mendalam

7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

8) Hasil belajar lebih tinggi

2.3 Tinjauan Materi

Page 48: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

32

2.3.1 Menerapkan Pesawat Penyipat Datar

2.3.1.1 Pengenalan Pesawat Penyipat Datar

Definisi Pesawat Penyipat Datar (PPD) Adalah salah satu alat pada

lingkup survei dan Pemetaan yang digunakan untuk mengukur beda tinggi dari

titik yang satu ke titik yang lainnya, serta dapat pula mengukur jarak:

1. Macam-macam Type Pesawat Penyipat Datar (PPD)

a. Dumpy Level (Type kekar / sederhana)

Kelebihan dari alat sipat datar ini yaitu teleskopnya hanya bergerak pada

suatu bidang yang menyudut 90˚ terhadap sumbu rotasinya. Alat ini adalah alat

yang paling sederhana.

Gambar 2.1 Dumpy Level

a. Plat dasar f. Visir

Lingkaran skala HZ g. Kaca Nivo Kotak

b. Lensa objektif h. Nivo Kotak

c. Pengatur lensa objektif i. Gerak Halus HZ

Page 49: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

33

d. Lensa okuler dan j. Sekrup Abc

pengatur lensa okuler

b. Tilting Level (Type Ungkit)

Perbedaan Tilting Level dan dumpy Level adalah Teleskopnya tidak dapat

dipaksa bergerak sejajar dengan plat pararel di atas. Penyetelan pesawat ini lebih

mudah dibanding dengan Dumpy Level. Kelebihan dari pesawat ini adalah yaitu

pesawatnya dapat diungkit naik turun terhadap sendinya, dan mempunyai dua

nivo yaitu nivo kotak dan nivo tabung.

Gambar 2.2

Tilting Level

a. Teropong d. Sekrup Koreksi Nivo Tabung

b. Sekrup Ungkit e. Nivo Kotak

c. Nivo Tabung

c. Type Automatic Level (Otomatis)

Pada alat ini yang otomatis adalah sistem pengaturan garis bidik yang

tidak lagi bergantung pada nivo yang terletak diatas teropong. Alat ini hanya

Page 50: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

34

mendatarkan bidangnivo kotak melalui tiga skrup penyetel dan secara otomatis

bandul menggantikan fungsi nivo tabung dalam mendatarkan garis nivo ke target

yang dikehendaki.

Gambar 2.3 Automatic Level

Keterangan :

a. Lensa Okuler

b. Sekrup ABC

c. Pengatur Lensa Objektif

d. Lensa Objektif

e. Gerak Halus Horizontal

f. Plat Dasar

2. Bagian – bagian PPD

a

b

c

d

e

f

c b

a

Page 51: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

35

Gambar. 2.4 Plat Dasar PPD

a. Plat Dasar / Plat Statif

Sebagai plat penyangga seluruh bagian alat.

b. Lubang Pengait

Untuk mengiaitkan alat PPD dengan statif.

c. Tiga Sekrup Penyetel / Sekrup ABC

Berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kotak.

d. Nivo Kotak

Digunakan sebagai pedoman kedataran dan untuk embentuk garis bidik

mendatar.

Gambar 2.5 Nivo kotak PPD

Cara penyetelan nivo kotak :

1) Putarlah sekrup A,B secara bersama-sama hingga gelembung nivo bergeser

ke arah garis sekrup C.

2) Putarlah sekrup C ke kiri atau ke kanan hingga

gelembung nivo bergeser ke tengah,

Page 52: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

36

e. Lingkaran Horizontal Berskala

Sebagai bacaan sudut horizontal.

Gambar 2.6 Lingkaran Horizontal Berskala PPD

f. Tombol Gerak Halus Horizontal

Menggerakkan teropong arah horizontal dengan perlahan.

Gambar 2.7 Tombol Gerak Halus HZ PPD

g. Lensa Objektif / Teropong Objektif

Berfungsi untuk menangkap bayangan obyek / target .Lensa positif yang

memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil.

Gambar 2.8 Lensa Objektif PPD

Page 53: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

37

h. Pengatur Lensa Objektif.

Berfungsi untuk mengatur kefokusan lensa objektif sehingga objek dapat

terlihat jelas.

Gambar 2.9 Pengatur Lensa Objektif PPD

Contoh gambaran objek rambu ukur :

a. Sebelum diatur b. Setelah diatur

Gambar 2.10 Contoh Gambaran Objek Rambu Ukur

i. Lensa Okuler / Teropong Okuler

Berfungsi sebagai lensa negatif atau lensa mata.

Page 54: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

38

Gambar 2.11 Lensa Okuler PPD

j. Pengatur Lensa Okuler.

Berfungsi untuk mengatur kefokusan lensa okuler sehingga benang dapat

terbaca.

Gambar 2.12 Pengatur Lensa Okuler

k. Visir / Pembidik Kasar

Berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan

teropong ke target, atau untuk membantu pembidikan secara kasar.

Gambar 2.13 Visir PPD

l. Kaca Nivo Kotak

Berfungsi untuk melihat posisi gelembung nivo kotak.

Page 55: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

39

Gambar 2.14 Kaca Nivo Kotak PPD

3. Perlengkapan Pesawat Penyipat Datar (PPD)

a. Statif

Ialah kaki tiga yang digunakan untuk menempatkan pesawat di atasnya

selama diadakan pengukuran.

Bagian-bagian dari Statif :

Gambar

2.15 Bagian-bagian Statif

Cara Pemasangan Statif

� Buka ketiga kaki statif dengan membentuk < 60˚ dari muka tanah

dan ujungnya membentuk segi Tiga sama sisi.

� Kendorkan sekrup-sekrup kaki statif

Page 56: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

40

� Tarik kepala statif perlahan-lahan sampai batas ketinggian yang

dikehendaki dan usahakan kepala statif sedatar mungkin .

� Keraskan kembali sekrup-sekrup kaki statif.

� Injak sepatu kaki statif ke dalam tanah dengan memperhatikan

letak kepala statif tetap mendatar.

b. Rambu ukur

Ialah suatu target bidikan yang terbuat dari kayu / logam panjang yang

diberi ukuran-ukuran tertentu untuk dapat dibaca oleh PPD.

Gambar 2.16 Rambu Ukur

c. Unting-unting

Ialah sebuah pemberat yang terbuat dari bahan logam / kuningan yang

ujungnya dibuat runcing. Bagian pangkal unting-unting dilengkapi dengan

benang yang digunakan pada sekrup pengunci di kepala statif.

Gambar 2.17 Unting-unting

d. Payung

Gamb

Page 57: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

41

Digunakan untuk melindungi pesawat agar terhindar dari hujan dan

panasnya sinar matahari.

Gambar 2.18 Payung

2.3.1.2 Cara Menyetel Pesawat Penyipat Datar

Pada prinsipnya penyetelan alat pesawat penyipat datar atau waterpass

adalah mendirikan pesawat diatas statif. Adapun caranya adalah sebagai berikut :

1) Dirikankan tripod atau statip pada permukaan tanah yang datar,upayakan

kepala statif pada kondisi datar.

2) Pastikan kaki-kaki statip masuk ke dalam tanah dengan cara menginjak

sepatu pada kaki statif, tinggi statip disesuaikan dengan orang yang akan

membidik dan permukaan kepala statip diusahakan relatif datar.

3) Letakkan pesawat penyipat datar diatas statif kemudian dikunci.

4) Mengatur ketiga buah sekrup penyetel ( A, B, C), untuk menentukan

gelembung nivo posisi ditengah.

5) Sejajarkan teropong dengan dua buah sekrup A dan B (kadudukan I),

kemudian sekrup diputar searah (jika masuk, masuk semua; jika keluar,

keluar semua) agar kedudukan gelembung nivo tepat di tengah-tengah.

Page 58: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

42

6) Putar teropong 90 derajat supaya posisinya tegak lurus terhadap dua

sekrup A, B (kedudukan II), kemudian putar sekrup C agar kedudukan

gelembung nivo tepat di tengah-tengah.

7) Pesawat penyipat datar siap digunakan.

2.3.1.3 Cara Membaca Rambu Ukur

Untuk cara pembacaan rambu ukur yang benar dan sesuai dengan SOP

terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu:

1) Pastikan alat PPD sudah terpasang dengan benar di statif atau tripod.

2) Arahkan lensa alat PPD kearah rambu ukur.

3) Kemudian gunakan tombol lensa obyektif untuk memperjelas angka pada

rambu ukur.

4) Kemudian baca rambu ukur dengan teliti seperti contoh dibawah ini.

Gambar 2.19 cara pembacaan rambu ukur

5) Untuk setiap balok kecil dirambu ukur mempunyai ukuran 1 cm atau 10

mm

2.4 Kerangka Berpikir

Page 59: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

43

Dalam kondisi awal guru kurang terampil dalam memilih metode dan

menggunakan media yang tepat untuk meningkatkan keterampilan . Hal tersebut

ditunjukan dengan kenyataan di kelas bahwa guru kurang memanfaatkan media

yang mendukung pembelajaran sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti

pembelajaran, selain itu guru juga kurang dapat mengelola kelas dengan baik,

serta guru kurang melibatkan semua siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.

Kenyataan tersebut mengakibatkan siswa hanya pasif dan tidak fokus dalam

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa rendah.

Berdasarkan kondisi awal tersebut guru melakukan perbaikan

pembelajaran dengan menerapkan tindakan berupa penggunaan model

pembelajaran Direct Instruction. Pelaksanaan tindakan yang dilakukan guru

berupa melakukan langkah-langkah pembelajaran yang berdasarkan model

pembelajaran Direct Instruction dengan tujuan agar guru dapat mengendalikan isi

materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat

mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa, selain itu

dengan menggunakan model ini dapat mempercepat daya serap peserta didik

dalam memahami pelajaran yang disampaikan serta dapat menciptakan sesuatu

yang variatif, dan tidak membosankan bagi para siswa. Hal tersebut akan

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Praktek Ukur

Tanah.

2.5 Penelitian Terdahulu

Page 60: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

44

Data atau acuan yang berupa temuan-temuan melalui hasilberbagai

penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan

sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu

dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan

permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini, focus

penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan model

pembelajaran Direct Instruction. Oleh karena itu, peneliti melakukan langkah

kajian terhadap beberapa hasil penelitian terdahulu yang berupa skripsi.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan menyiratkan

bahwa sebagian besar menyatakan bahwa model pembelajaran Direct Instruction

dapat mempengaruhi variable-variabel lain. Nantinya hasil-hasil penelitian

terdahulu dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat instrumen yang akan

diturunkan peneliti terhadap subyek akan diteliti.Berikut ini adalah beberapa hasil

dari penelitian terdahulu yang peneliti gunakan:

1. Penulis : Sofiyah

Tahun : 2010

Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Langsung (Direct

Instruction) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa

Hasil : Terdapat hasil yang signifikan antara skor post test kelas

eksperimen dengan kelas kontrol.

2. Penulis : Indah Purnama Sari

Tahun : 2014

Page 61: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

45

Judul : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Langsung

(Direct Instruction) Terhadap Keterampilan Dasar

Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada

Kegiatan Praktikum Biologi di SMP Negeri 8

Palembang

Hasil : Terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada kelas

subyek yang menggunakan metode pembelajaran

Direct Instruction dengan kelas lain yang

menggunakan model pembelajaran yang berbeda.

Dari beberapa contoh hasil penelitian di atas, maka dapat digambarkan

bahwa pada penelitian ini diharapkan untuk menghasilkan gambaran bagaimana

penerapan model pembelajaran Direct Instruction dengan benar dan dapat

mencapai tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penulisan skripsi ini.

2.6 Hipotesis

Penelitian pada umumnya untuk mengkaji kebenaran suatu dugaan yang

dilakukan sebelum penelitian dimulai. Sebagai jawaban sementara terhadap

permasalahan penelitian diatas penulis mengemukakan hipotesis yang berbunyi “

Melalui model pembelajaran Direct Instruction dapat meningkatkan keterampilan

pengoperasian alat ukur tanah dan hasil belajar siswa, dalam mata pelajaran

pendidikan ukur tanah materi pokok menerapkan peralatan ukur jenis optik”.

Page 62: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

76

76

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pembelajaran dengan

model pembelajaran Direct Instruction yang telah dilaksanakan di kelas X Teknik

Gambar Bangunan 3 SMK Negeri 5 Semarang mata pelajaran Pendidikan Ukur

Tanah materi pokok Pengenalan Pesawat Penyipat Datar dan penyetelan alat

Pesawat Penyipat Datar. Materi pertama Pengenalan Pesawat Penyipat Datar dan

kedua Penyetelan Pesawat Penyipat Datar. Dengan rincian sebagai berikut:

a. Keaktifan siswa dalam pembelajaran Praktek Ukur Tanah dari siklus I yang

mendapat nilai rata – rata 2,53 dengan kategori baik dan meningkat pada

siklus II dengan nilai rata – rata 3,03 dengan kategori baik, serta nilai tersebut

sudah melebihi nilai dari batas indikator minimal kelulusan yaitu sebesar 2,50.

b. Keterampilan siswa dalam menggunakan alat ukur Pesawat Penyipat Datar

(PPD) dari siklus I dengan nilai rata – rata 2,3 meningkat pada siklus II yaitu

dengan nilai rata – rata 3,04.

c. Hasil belajar siswa pada pembelajaran Praktek Ukur Tanah pada siklus I

dengan nilai rata – rata 75,3 dengan persentase kelulusan 63,9%, meningkat

pada siklus II menjadi 83,5 dengan prosentase kelulusan 100%

d. Saran

Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian

tindakan kelas pada siswa X Teknik Gambar Bangunan 3 SMK Negeri 5

Page 63: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

77

Semarang, tidak ada karena guru pada X Teknik Gambar Bangunan 3 SMK

Negeri 5 Semarang telah menggunakan model pembelajaran yang memudahkan

mereka untuk mengajar dalam mata pelajaran praktek ukur tanah.

Page 64: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

78

78

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina Tri, dkk. 2007. Psikologi Belajar. Semarang : Universitas Negeri

Semarang Press.

Arends, Richard I. 2008. Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar ) Buku Dua.

Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Arikunto, Suharsimi,dkk.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Davis, Gordon B. 1994. Management System Information. Jakarta : PT Midas

Surya Grafindo.

Daryanto. 2011.Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah .

Yogyakarta : Gava Media.

Dikti. 2004. Kualitas Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas

Dunnette, Marvin D. 1976. Keterampilan Mengaktifkan Siswa. Jakarta : Kencana

Prenada Media Group.

Frick, Heinz, 1979:9, Mekanika Teknik 1 –Statika dan Kegunaannya, Kanisius,

Yogyakarta.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Algensindo.

Hardini, Isriani dan Puspitasari, Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu.

Yogyakarta : Familia.

Joyce, Bruce dan Marsha Weil. 2009. Models Of Teaching Model-model Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Rifa‟i, Achmad dan Anni, Chatarina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang :

Unnes Press.

Robbin,(2000),Pengertian Dasar Ketrampilan.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung :

Alfabeta.

Page 65: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION … · Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan moril maupun materiil hingga terselesaikannya skripsi

79

Silver,F.Harvey,dkk.2012. Strategi-Strategi Pengajaran. Jakarta : Permata Puri

Media.

Slavin, E. Robert. 2011. Cooperative Learning. Bandung : Nusa Media.

Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran.Yogyakarta : Mirza

Media Pustaka.

Silver,F.Harvey,dkk.2012. Strategi-Strategi Pengajaran. Jakarta : Permata Puri

Media.

Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Putaka Pelajar.

Trianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Tim Prestasi Pustaka.

Winataputra, Udin S. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas

Terbuka.