hubungan pendidikan akhlak dengan sikap birrul...

127
HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA KELAS IX DI MTS AL-HUSNA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: MU’MIN ABDILAH NIM. 1113011000093 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 24-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL

WALIDAIN SISWA KELAS IX

DI MTS AL-HUSNA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

MU’MIN ABDILAH

NIM. 1113011000093

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020

Page 2: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,
Page 3: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

LEMBAR PENGESAHAN PEE,IBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul Hubungan Pendidikan Akhlak dengan Sikap Birrul \Yalidain Sisrva

Kelas IX t'trTs Al-Husna, 3rang disu.sun oleh N{u'min Abdilah, Nomor induk Mahasisr,va

(NIM): 1113011000093. Jurusan Pendidikan Agarna Islarn telah melah.ri bimbingan dan

din-vatakan sl"ah sebagai karya ilmiali yang berhak rintrrk diqikan pada sidang muraqa.rah sesuai

k etentuan yan-a ditetapkan fakultas.

」akarta,30 Jallllari 2020

Yang mengesahkan,

Pembirribing Skripsi

DIs.H.Achmad Gholib、 M.Ag.

NIP.195410151979021001

Page 4: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,
Page 5: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

KEⅣIENTERIAN ACA卜 IA

LlIN JAIKAIRTAFITIKプlJた ,ノ 1セ′:(力

^IP,54■,2`ル ′′5■ ′rル■,′″ィ,,k

FORルI(FR)

No Dokumcn :「 ITK"FR― AKD-089

Tgl Terbit : 1 Maret 2()10

No Rcvisi: 1 01

Hal

SURAT PERNYATAAN KARYA SEINDIRI

NamaNIMJurusanAlarnat

■rang bcrtallda tangan di ba、

vah inii

:Muう min Abdilah

:1113011000093:Pcndidikanプヘgal■ a lsialln

:JI Pallll Jaya No 30 Rt/]R、 v Ol]/003,Jatincgara l(at1111,Pu10gadung,

Jakarta Til輸 ur

》IENVATAKAN DENCAN SESUNCGUHNVA

Bah、va skrilDSi yang bcludtll I‐ lubllngan Penclidikatt Akhiak dengan Sikap Birrul

Walidain Sislギ a belas II】 i cli■lTs A]IHusna adalah benar hasil katta scndiri dibaⅥ′ah

bilnbingall dosen:

Nallla Pclllbimbing i Drs lH.Achlnad Gholib,卜 IAg′

卜111P i 19541015 197902 1 001

Dcntikian stlrat pcrnyataan ini saya bllat dcngan scsungguhttya dan saya siap lllcncrillla

scgala kollsckuensi apabila teFbuk‐ ti bah、va skripsi ini bukan llasil kawa scndiri.

Jakarta, 30 Janauri 2020

Mahasisr.va Ybs"

1113011000093

Page 6: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

i

ABSTRAK

Mumin Abdillah (1113011000093), “Hubungan Pendidikan Akhlak dengan

Sikap Birrul Walidain Siswa Kelas IX MTs Al-Husna”. Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Januari 2020.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data yang empiris dan fakta yang

benar, sahih, dan tepat (valid) serta dapat dipercaya (reliable) untuk mengetahui

hubungan antara pendidikan akhlak dengan sikap birrul walidain siswa kelas IX MTs

Al-Husna. Penelitian dilaksanakan di MTs Al-Husna tahun ajaran 2019/2020.

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan korelasi. Sampel penelitian

sebanyak 49 siswa yang diperoleh dengan teknik cluster sampling. Pengumpulan data

kemampuan menyelesaikan masalah matematika siswa menggunakan angket

pendidikan akhlak dan angket sikap birrul walidain.

Persamaan regresi liner antara pendidikan akhlak (X) dan sikap birrul walidain (Y)

adalah Ý = 6,09 + 0,937 𝑋. Perhitungan koefisien korelasi pearson product moment

memperoleh hasil 0,8952. Sedangkan keberartian koefisien korelasi menunjukkan

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 13,9185 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,01. Kesimpulan yang didapatkan adalah pendidikan

akhlak dan sikap birrul walidain mempunyai hubungan yang signifikan, sangat erat,

serta searah, dimana kenaikan atau penurunan pendidikan akhlak juga akan

mengakibatkan kenaikan atau penurunan pada sikap birrul walidain siswa. Selain itu,

besarnya pengaruh pendidikan akhlak terhadap sikap birrul walidain berdasarkan

perhitungan koefisien determinan adalah 80,14%.

Kata Kunci: Pendidikan Akhlak, Sikap Birrul Walidain

Page 7: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala, Tuhan

semesta alam yang telah memberikan petunjuk dan kekuatan serta nikmat dengan izin-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Hubungan

Pendidikan Akhlak dengan Sikap Birrul Walidain Siswa Kelas IX di MTs Al-

Husna”. Tak lupa shalawat dan salam penulis sampaikan Kepada Nabi besar

Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pembawa risalah dan Revolusioner

dunia juga pada para sahabat dan pengikutnya.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan

skripsi ini, penulis memperoleh banyak dukungan dan saran dari berbagai pihak,

sehingga dengan segala kerendahan hati, ucapan terimakasih penulis sampaikan

dengan tulus dan sebesar-besarnya kepada:

1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah, serta

delapan kakak penulis, Mukhson Nawawi, Mudatsiroh, Muzdalifah, Muqsith

Arifin, Muhyi Al-Amin, Mudzakir Faozi, Muizz Al-Ihsan, semua kakak ipar

dan kakak tersayang Muzayinatun Nur yang telah memberikan semangat,

bantuan baik materil maupun moril, nasihat dan juga do’a yang tiada henti

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Drs. Achmad Gholib, M.Ag. Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu sabar

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen-dosen civitas academica Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing penulis dari awal masuk hingga

Page 8: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

iii

bisa menyelesaikan skripsi ini dan Staf-staf/karyawan yang membantu proses

administrasi penulis.

6. Indah Khalimatus Sa’diyah yang selalu setia mendampingi, dan menyemangati

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Bpk. Hasan Basri, S.Pd.I., selaku Kepala Sekolah MTs Nurussalam dan guru-

guru yang telah memberikan izin terhadap penulis untuk melakukan uji

validitas.

8. Bpk. H. M. Asep Rukman, S.Ag., selaku kepala sekolah MTs Al-Husna yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

9. Seluruh guru-guru MTs Al-Husna, dan terkhusus Muhammad Rizal Aziz,

S.Pd., selaku guru Aqidah Akhlak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian dalam skripsi ini.

10. Sahabat-sahabati Rayon Pendidikan Agama Islam yang selalu memberikan

dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman seperjuangan, seluruh teman-teman Jurusan Pendidikan Agama Islam,

khususnya APACHE yang telah bersama melalui suka dan duka bangku kuliah

dan telah saling memotivasi dan berbagi ilmu dalam penyusunan skripsi

bersama-sama.

Penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan skripsi ini oleh

karena itu penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Akhirnya, penulis

ucapkan terima kasih sekali lagi untuk semua pihak yang sudah membantu

penyelesaian laporan skripsi ini.

Jakarta, 25 Februari 2020

Penulis

Mu’min Abdillah

Page 9: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................................vi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... vii

BAB I ...................................................................................................................................... vii

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah .................................................................................................... 6

D. Perumusan Masalah ..................................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 7

BAB II ..................................................................................................................................... 8

KAJIAN TEORI .................................................................................................................... 8

A. Deskripsi Teori ............................................................................................................. 8

1. Pendidikan Akhlak ................................................................................................... 8

2. Birrul Walidain ...................................................................................................... 19

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................................... 25

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................................... 26

D. Hipotesis Penelitian .................................................................................................... 27

BAB III .................................................................................................................................. 28

METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................................... 28

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................... 28

B. Variabel Penelitian ..................................................................................................... 28

C. Metode Penelitian ...................................................................................................... 28

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................................. 29

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 30

F. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................................... 32

G. Teknik Analisis Data ................................................................................................. 35

BAB IV .................................................................................................................................. 43

Page 10: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

v

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................................. 43

A. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 43

1. Deskripsi Data ........................................................................................................ 49

2. Uji Normalitas ........................................................................................................ 51

3. Uji Linieritas .......................................................................................................... 52

4. Analisis Regresi Linier Sederhana ......................................................................... 53

5. Analisis Korelasi .................................................................................................... 53

B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................................... 54

C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................................. 56

BAB V ................................................................................................................................... 57

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................ 57

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 57

B. Saran........................................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 59

LAMPIRAN .......................................................................................................................... 62

Page 11: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

vi

DAFTAR TABEL

No Uraian Halaman

1. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Angket Pendidikan Akhlak 30

2. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Sikap Birrul Walidain 31

3. Tabel 3.3 Skor Jawaban Angket 32

4. Tabel 3.4 Kriteria Nilai Reliabilitas Alpha Cronbach 34

5. Tabel 3.5 Kualifikasi Variabel 35

6. Tabel 3.6 Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi Antar Variabel 41

7. Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Pendidikan

Akhlak

44

8. Tabel 4.2 Kisi-kisi Instrumen Angket Pendidikan Akhlak Setelah

Uji Validitas

45

9. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Sikap Birrul

Walidain

46

10. Tabel 4.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Sikap Birrul Walidain

Setelah Uji Validitas

48

11. Tabel 4.5 Ringkasan Deskripsi Data Pendidikan Akhlak

Kualifikasi Variabel Pendidikan Akhlak

49

12. Tabel 4.6 Kualifikasi Variabel Pendidikan Akhlak 50

13. Tabel 4.7 Ringkasan Deskripsi Data Sikap Birrul Walidain 50

14. Tabel 4.8 Kualifikasi Variabel Sikap Birrul Walidain 51

15. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Normalitas 52

16. Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Pengujian Linieritas 52

17. Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Keberartian Persamaan Regresi 53

18. Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Analisis Korelasi

54

Page 12: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Pendidikan Akhlak Siswa (Sebelum Uji Validasi)

Lampiran 2 Angket Penelitian Pendidikan Akhlak Siswa (Sebelum Uji Validasi)

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Sikap Birrul Walidain (Sebelum Uji Validasi)

Lampiran 4 Angket Penelitian Sikap Birrul Walidain Siswa (Sebelum Uji Validasi)

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Pendidikan Akhlak Siswa (Sesudah Uji Validasi)

Lampiran 6 Angket Penelitian Pendidikan Akhlak Siswa (Sesudah Uji Validasi)

Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Sikap Birrul Walidain (Sesudah Uji Validasi)

Lampiran 8 Angket Penelitian Sikap Birrul Walidain Siswa (Sesudah Uji Validasi)

Lampiran 9 Hasil Instrumen Pendidikan Akhlak Siswa

Lampiran 10 Hasil Instrumen Sikap Birrul Walidain Siswa

Lampiran 11 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Pendidikan Akhlak Siswa

Lampiran 12 Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen Birrul Walidain

Lampiran 13 Perhitungan Uji Validitas Isntrumen Pendidikan Akhlak Siswa

Lampiran 14 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Sikap Birrul Walidain

Lampiran 15 Skor Pendidikan Akhlak dan Sikap Birrul Walidain Siswa

Lampiran 16 Perhitungan Deskripsi Statistik Pendidikan Akhlak

Lampiran 17 Perhitungan Deskripsi Statistik Sikap Birrul Walidain

Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Variabel Pendidikan Akhlak Dengan

Metode Liliefors

Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas Variabel Sikap Birrul Walidain Dengan

Metode Liliefors

Page 13: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

viii

Lampiran 20 Perhitungan Manual Uji Linieritas Antara Pendidikan Akhlak dan

Sikap Birrul Walidain

Lampiran 21 Output SPSS Perhitungan Uji Linieritas Antara Pendidikan Akhlak (X)

dan Sikap Birrul Walidadin (Y)

Lampiran 22 Perhitungan Manual Uji Regresi Linier Sederhana

Lampiran 23 Output SPSS Perhitungan Uji Persamaan Regresi

Lampiran 24 Perhitungan Uji Korelasi Pearson Product Moment

Lampiran 25 Tabel Normal

Lampiran 26 Tabel Distribusi F

Lampiran 27 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 28 Surat Izin Penelitian

Lampiran 29 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 30 Uji Referensi

Page 14: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, keceradasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Pendidikan menurut Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal

3 tentang tujuan pendidikan nasional dirumuskan sebagai berikut:

Pendidikan nasional befungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Dalam hal ini, terlihat bahwa Pendidikan Nasional Indonesia bertujuan

menciptakan manusia yang berkualitas, memiliki keseimbangan antara

perkembangan akal dan jiwa, meningkatnya kualitas iman dan akhlak sehingga

pada akhirnya terwujudlah manusia yang sempurna. Artinya, dengan

memperhatikan perkembangan akal dan jiwa, serta kualitas iman dan akhlak

secara seimbang akan melahirkan manusia yang memiliki aspek intelektual dan

aspek spiritual yang sempurna. Dengan demikian, pendidikan akhlak menjadi

bagian integral dari keseluruhan sistem pendidikan nasional. Hal ini

mengakibatkan pendidikan akhlak memiliki kedudukan yang penting dalam

pelaksanaan sistem pendidikan nasional dan tidak dapat dipisahkan dengan aspek-

1 Hasbullah, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), h. 4. 2 Undang-Undang Republik Inonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

(SISDIKNAS).

Page 15: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

2

aspek lainnya, seperti spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan dan keterampilan.

Di dalam pandangan Islam, pendidikan akhlak adalah misi utama yang

harus dilaksanakan dalam kehidupan seorang Muslim. Sebagaimana yang

dijelaskan Kasmiati dalam jurnalnya yang berjudul Konsep Pendidikan Akhlak

dalam Islam:

Akhlak sejatinya tidak bisa dipisahkan dari Islam karena keduanya

merupakan satu kesatuan, di sisi lain akhlak merupakan produk nyata dari

keinginan ajaran Islam itu sendiri. Karena tujuan utama dari ajaran Islam

itu adalah membentuk manusia berakhlak. Dapat diibaratkan keterkaitan

akhlak dengan Islam itu bagaikan gula dengan manis, sehingga kita tidak

bisa membedakan mana yang gula dan mana yang manisnya karena

keduanya merupakan satu kesatuan yang erat dan tidak dapat dipisahkan

satu sama lainnya.3

Hal ini juga sesuai dengan adanya isi Al-Quran dan hadits-hadits nabi yang

memberi perintah ataupun peringatan kepada kaum muslim untuk mendidik

generasi muda supaya memiliki budi pekerti yang luhur. Salah satu contoh

peringatan yang terkandung dalam Al-Quran mengenai pendidikan akhlak adalah

supaya semua orang memelihara diri sendiri dan keluarga dari azab neraka, yakni

dengan menanamkan takwa kepada Allah SWT dan budi pekerti luhur. Hal ini

diakibatkan karena tidak ada sesuatu yang lebih banyak memasukan manusia ke

dalam syurga daripada takwa kepada Allah dan budi pekerti yang luhur.

Contoh peringatan lainnya adalah untuk tidak meninggalkan keturunan

yang lemah sehingga akan menimbulkan kekhawatiran. Untuk mencegah hal

demikian, tidak hanya dengan mewariskan harta kekayaan, melainkan juga

melalui membekali generasi-generasi muda dengan budi pekerti yang luhur dan

kecakapan-kecakapan yang diperlukan, sehingga mereka mampu tampil sebagai

sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.4 Hal ini juga dapat diartikan bahwa

pendidikan akhlak menjadi misi utama orangtua dalam membesarkan seorang

3 Kasmiati, Konsep Pendidikan Akhlak dalam Islam, dalam Jurnal Potensia, Vol. 13, 2014, h. 259. 4 A. Malik Fadjar, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam FAJAR

DUNIA, 1999), h. 6.

Page 16: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

3

anak karena pendidikan akhlak menjadi fondasi dan landasan yang kuat bagi

kehidupan manusia.

Menurut M. Quraish Shihab, “Anak dilahirkan membawa fitrah kesucian,

namun fitrah tersebut berada dalam lubuk jiwanya. Orang tua (ibu bapak,

keluarga) dan lingkungan harus mampu mengembangkan dan menampakkan

fitrah tersebut dalam dunia nyata”.5 Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa

manusia dilahirkan dengan keadaan suci. Jika diibaratkan, manusia yang baru

lahir seperti selembar kertas yang masih bersih, putih, dan belum ternoda oleh satu

titik tinta. Sehingga peran orangtualah yang pertama kali melukiskan di atas kertas

putih tersebut, akankah dilukis dengan kebaikan atau keburukan.

Sebagai Muslim, diwajibkan bagi orangtua yang sudah diamanahkan

seorang anak untuk mendidik dengan sebaik mungkin dan menanamkan nilai-nilai

akhlak mulia kepada anaknya. Hal ini dikarenakan keluarga yang merupakan

orangtua menjadi lingkungan pertama yang dikenal oleh anak sebelum mengenal

lingkungan lain. Selain itu, akhlak juga dibentuk dari pengalaman yang dilalui

seorang anak sejak kecil. Dengan demikian, orangtua dan keluarga terdekat

lainnya dijadikan sebagai pendidik, pembimbing, dan pembina pertama bagi anak

yang akan menentukan pembentukan akhlak ketika dewasa.

Pada faktanya, masih ada orangtua yang belum memahami perannya

dalam pendidikan dan pembinaan akhlak terhadap anak. Mereka tidak jarang

menuntut anak-anaknya untuk mampu bersaing di era globalisasi tanpa

membentengi mereka dengan iman dan akhlak yang nantinya akan melindungi

mereka dari pengaruh buruk dari lingkungan yang muncul. Selain itu, tidak sedikit

juga orangtua yang mempunyai kesibukan di luar rumah dengan alasan tuntutan

ekonomi. Terlebih lagi, tidak sedikit orangtua yang bekerja di luar rumah dengan

alasan usia anak yang sudah besar. Pernyataan ini mengakibatkan peran ibu dan

ayah sebagai pembimbing akhlak yang pertama bagi anak-anak semakin hilang.

Sehingga anak-anak tidak dapat lagi mempelajari nilai akhlak di rumah.

5 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, (Jakarta: Lentera Hati, 2010), h. 756-757.

Page 17: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

4

Di samping itu, tidak sedikit juga orangtua yang memilih untuk

mempercayakan pendidikan akhlak anak kepada pihak sekolah. Dengan

demikian, sekolah menjadi wadah pendidikan akhlak anak setelah rumah atau

keluarga. Sedangkan guru merupakan pembimbing kedua setelah orangtua dalam

pendidikan akhlak. Oleh karena itu, variabel independen dalam penelitian ini

adalah pendidikan akhlak di sekolah.

Sebagaimana yang sudah diketahui, sekolah adalah lingkungan

pendidikan sekunder. Selain itu, sekolah juga merupakan salah satu lembaga

pendidikan yang bertujuan untuk membentuk anak didik yang berakhlak mulia

dan berbudi pekerti luhur dalam rangka mencerdaskan bangsa. Hal ini senada

dengan tujuan pendidikan nasional yang sudah dibahas di awal. Sehingga

pendidikan akhlak menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran di sekolah. Hal

ini sesuai dengan adanya mata pelajaran Pendidikan Agama yang mempelajari

tentang akhlak yang baik di samping mempelajari tentang permasalahan agama,

salah satunya adalah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Sementara itu,

pendidikan akhlak di sekolah yang dinaungi oleh Kementrian Agama, misalnya

MTs disediakan mata pelajaran khusus, yaitu mata pelajaran Akidah Akhlak.

Dengan adanya mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akidah Akhlak,

bukan berarti sekolah hanya mengandalkan guru pengampu dua mata pelajaran

tersebut untuk memberikan pendidikan akhlak kepada anak. Hal ini dikarenakan

sekolah yang merupakan salah satu lembaga pendidikan. Artinya, semua bagian

yang terstruktur di dalamnya memiliki tanggung jawab pada pendidikan akhlak.

Salah satu bagian yang terstruktur di sekolah adalah guru dari semua mata

pelajaran.

Di dalam sekolah, sebaiknya peran guru tidak hanya tertuju pada

pembelajaran untuk pengetahuan kognitif saja, melainkan juga diimbangi dengan

pembelajaran akhlak dan sikap. Sehingga seorang guru tidak hanya bertanggung

jawab memberikan pengajaran, melainkan juga bimbingan kepada anak-anak

didik mereka agar kelak menjadi manusia yang baik serta memiliki nilai-nilai

akhlak yang mulia, serta sanggup menempatkan dirinya sebagai figur teladan yang

Page 18: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

5

baik dalam setiap tutur kata dan perbuatannya. Oleh karena itu, keberadaan

seorang guru merupakan cermin bagi anak didiknya.

Pada umumnya, anak yang duduk di bangku MTs menghabiskan waktu

sekitar 7 atau 8 jam sehari di sekolahnya. Ini berarti bahwa sepertiga waktunya

dilewatkan di sekolah pada setiap harinya, sehingga pendidikan di sekolah dapat

mempengaruhi perkembangan anak dalam berakhlak. Selain itu, menurut

tingkatan perkembangannya, siswa sekolah menengah berada pada tingkat

perkembangan yang disebut “masa remaja” atau pubertas. Masa ini merupakan

periode transisi masa kanak-kanan menuju masa dewasa. Mereka berada dalam

masa ketika terjadi perubahan-perubahan fisiologis.6 Artinya, pada masa-masa ini

seorang anak sudah mengetahui batasan-batasan sikap yang boleh dan tidak boleh

diaplikasikan, terutama batasan bersikap terhadap orangtua, guru, maupun teman.

Sehingga pendidikan akhlak yang diajarkan kepada anak di sekolah juga dapat

digambarkan melalui sikap anak di luar sekolah. Salah satu sikap yang dapat

diaplikasikan di rumah melalui pendidikan akhlak di sekolah adalah sikap Birrul

Walidain, yaitu sikap anak untuk berbuat baik kepada orangtua.

Birrul walidain atau sikap berbuat baik kepada orang tua merupakan hal

yang sangat penting bagi anak atau siswa. Hal ini dikarenakan Birrul walidain

juga dapat diartikan sebagai upaya membalas budi atas apa yang telah diberikan

orang tua kepada anak. Sudah sepatutnya seorang anak untuk berbakti dan berbuat

baik kepada kedua orangtua, karena pertama, kedua orangtua telah berkorban dan

mencurahkan kasih sayang yang sangat besar lagi tulus kepada anak-anaknya dan

kasih sayang mereka tidak dapat diukur dengan sesuatu apapun. Kedua orangtua

merupakan sebab wujudnya kita. Maka sudah sepantasnya kita menghormati,

menjunjung tinggi dan meneruskan kebaikan-kebaikan mereka.

Akan tetapi, pada masa ini tidak sedikit orangtua yang memanjakan

anaknya dengan berlebihan. Hal ini mengakibatkan batasan antara hak dan

kewajiban seorang anak terhadap orangtua menjadi tidak terlihat. Selain itu juga

mengakibatkan lunturnya sikap Birrul Walidain seorang anak.

6 Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Rosdakarya, 2011), h. 116.

Page 19: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

6

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan melaksanakan penelitian

dengan judul: “Hubungan Pendidikan Akhlak dengan Sikap Birrul Walidain

Siswa kelas IX di MTs Al-Husna”.

B. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi

permasalahan pada beberapa hal, yaitu:

1. Terdapat siswa yang kurang memahami cara bersikap baik terhadap orangtua

sehingga cenderung kepada sikap durhaka terhadap orangtua.

2. Orangtua kurang berperan dalam memberikan pendidikan akhlak kepada

anaknya, sehingga mereka menyerahkan sepenuhnya tugas pendidikan akhlak

kepada pihak sekolah.

3. Kurangnya pemahaman orangtua dalam menyayangi anaknya sehingga dapat

mengikis sikap Birrul Walidain seorang anak.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, agar penelitian tidak

meluas, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada:

1. Pendidikan Akhlak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendidikan

akhlak yang terdiri dari akhlak kepada Allah, akhlak kepada diri sendiri,

akhlak kepada sesama makhluk hidup, dan akhlak kepada lingkungan.

2. Sikap Birrul Walidain adalah sikap yang baik kepada orangtua. Dalam

penelitian ini berfokus pada menaati perintah orangtua, berbicara dan bersikap

kepada orangtua dengan sopan santun, meminta ijin dan doa restu kepada

orangtua, membantu tugas dan pekerjaan orangtua, menjaga nama baik

orangtua, serta mendoakan orangtua.

3. Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa MTs Al-Husna, yang

menjadi objek penelitian yaitu siswa kelas IX.

Page 20: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat hubungan antara pendidikan akhlak dengan sikap

Birrul Walidain siswa kelas IX di MTs Al-Husna?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara pendidikan akhlak

dengan sikap birrul walidain siswa kelas IX MTs Al-Husna.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diperoleh diantaranya sebagai berikut:

1. Sebagai bahan referensi bagi pihak universitas dan pendidik lainnya dalam

mengembangkan pendidikan siswa.

2. Sebagai salah satu sumbangan pemikiran bagi dunia akademis, praktisi

pendidikan dan orang-orang yang berada dalam dunia pendidikan.

3. Bagi siswa: membangun budi pekerti untuk berakhlak mulia, serta

mempersiapkan peserta didik yang mampu bersaing dan berkompetisi di

masyarakat nanti.

4. Bagi guru; sebagai bahan referensi guru untuk menjadi seorang pendidik yang

berkompeten sehingga mampu menciptakan siswa yang mampu berkompeten.

5. Bagi Masyarakat: memberikan sumbangsih hasil penelitian tentang hubungan

sikap keberagamaan dalam lingkungan keluarga dengan hasil belajar siswa di

sekolah

Page 21: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Pendidikan Akhlak

a. Pengertian Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak merupakan dua rangkaian kata yang terdiri dari kata

“pendidikan” dan “akhlak”. Sebelum penulis menjelaskan mengenai

pengertian pendidikan akhlak, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai

pengertian pendidikan, kemudian pengertian akhlak dan selanjutnya

pengertian pendidikan akhlak yang merupakan penggabungan dari kata

pendidikan dan kata akhlak.

Secara etimologi, istilah pendidikan dalam bahasa indonesia berasal

dari kata “didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan”,

mengandung arti “perbuatan” (hal, cara, dan sebagainya).7

Secara terminologi, pendidikan diartikan oleh para tokoh pendidikan

sebagai berikut:

a) W.J.S. Poerwadarminta menjelaskan secara linguistis, sebagai kata

benda, pendidikan berarti proses perubahan sikap dan tinglah laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan latihan.8

b) M. Ngalim Purwanto mendefinisikan pendidikan sebagai segala usaha

orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin

perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.9 Atau lebih

jelas lagi, pendidikan ialah suatu upaya yang dilakukan oleh orang

7 Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Kalam

Mulia, 2015), h. 15. 8 Tatang S, Ilmu Pendidikan, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), h. 13. 9 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2007), h. 11.

Page 22: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

9

dewasa kepada anak-anak, agar mereka dapat bermanfaat bagi diri

mereka sendiri dan masyarakat.

c) Muhammad Jamaluddin Ali Mahfuzh menjelaskan pendidikan secara

umum adalah makna yang mencakup semua perkembangan bagi

kemampuan seseorang lalu mengarahkannya kepada arah yang benar.

Ini berarti pula pendidikan adalah memperhatikannya dari segala

aspek.10

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatakan bahwa, “Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.11

Dengan demikian, pendidikan merupakan segala usaha yang

dilakukan pendidik dalam membangun sebuah pergaulan dengan peserta

didik untuk memimpin perkembangan potensi-potensi yang dimiliki peserta

didik baik jasmani dan rohaninya menuju ke arah kesempurnaan.

Dari definisi-definisi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

pendidikan adalah proses segala usaha untuk mendidik, membimbing,

membina, membentuk dan mengembangkan potensi manusia melalui

pemberian berbagai ilmu pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai serta

dasar-dasar pandangan hidup agar menjadi manusia yang berpotensi dan

berakhlak mulia untuk keberlangsungan hidup dan berkehidupan dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sedangkan pengertian akhlak, menurut Abudin Nata, “Akhlak berasal

dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa,

yukhliqu, ikhlaqan, yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah

10 Muhammad Jamaluddin Ali Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Muslim, (Jakarta: Pustaka

Al-Kautsar, 2001), h.155. 11 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), h. 4.

Page 23: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

10

(kelakuan, tabi‟at, watak dasar), al-‘adat (kebiasaan, kelaziman), al-

maru’ah (peradaban yang baik), dan ad-din (agama)”.12

Secara istilah pengertian akhlak menurut Abuddin Nata sebagai sifat

yang melekat pada diri seseorang dan menjadi identitasnya. Selain itu

akhlak dapat pula diartikan sebagai sifat yang telah dibiasakan, ditabiatkan,

didarahdagingkan, sehingga menjadi kebiasaan dan mudah dilaksanakan,

dapat dilihat indikatornya, dan dapat dirasakan manfaatnya.13

Menurut Zakiayah Daradjat, “Secara terminologi akhlak ialah

keadaan gerak jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatanperbuatan

tanpa melalui pertimbangan pemikiran terlebih dahulu. Ilmu akhlak adalah

ilmu yang menetukan batas antara baik dan buruk, terpuji dan tercela,

tentang perkataan atau perbuatan manusia, lahir dan batin”.14

Menurut Ibnu Maskawaih yang dikutip oleh A. Mustofa bahwasanya

akhlak, yaitu:

لن فس داع ية لها الى اف عال ها م ن غير ف كر والرو ية الحال ل

“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan

pikiran terlebih dahulu.”

Iman Al-Ghazali mengemukakan definisi Akhlak, sebagaimana yang di

kutip oleh A. Mustofa sebagai berikut:

ها تصدر االف عال ب سهولة ويسر م ن خة عن نة ف ي ن فس راس فالخلق ع ب رة عن هي

غير حاجة إ لي ف كر ورو ية.

12 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf Dan Karakter Mulia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),

h. 1 13 Ibid, h. 208 14 Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya,

1995), h. 10

Page 24: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

11

“Akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa yang

daripadanya lahir perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa

memerlukan pertimbangan dan pemikiran”.

Farid Ma’ruf yang juga sebagaimana di kutip oleh A. Mustofa membuat

kesimpulan bahwa akhlak merupakan kehendak jiwa manusia yang

menimbulkan perbuatan dengan mudah karena kebiasaan, tanpa

memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu.15

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah suatu sifat

atau watak yang melekat dalam diri seseorang dan tertanam dalam jiwa yang

mendorong seseorang untuk melakukan perbuatanperbuatan dengan mudah

tanpa memerlukan pertimbangan atau pemikiran terlebih dahulu. Akhlak

juga disebut kebiasaan yang melekat pada diri seseorang yang dilakukan

secara spontan tanpa pemikiran terlebih dahulu.

Dari penjelasan mengenai pendidikan dan akhlak tersebut di atas,

tampak erat kaitannya antara pendidikan dan akhlak, yang pada intinya

upaya menginternalisasikan nilai-nilai, ajaran, pengalaman, sikap dan

system kehidupan secara holistik, sehingga menjadi sifat, karakter dan

kepribadian peserta didik.16

Dalam menumbuhkan akhlak yang baik dapat pula diperoleh dari hasil

penalaran manusia (rasio) itu sendiri. Namun, akhlak yang baik akan lebih

kokoh jika didasarkan pada nilai-nilai agama yang bersumber dari al-

Qur’an. Hal yang demikian itu dapat dipahami karena nilai-nilai akhlak

yang berdasarkan agama (al-Qur’an) memiliki nilai eskatologis, yaitu

berakhlak mulia dalam pandangan agama bukan hanya akan mendapatkan

keuntungan di dunia saja, melainkan pahala di akhirat. Pahala inilah yang

lebih kuat motivasinya dalam mendorong seseorang untuk berakhlak mulia.

Oleh karena itu, pendidikan akhlak adalah inti pendidikan semua jenis

15 A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), h. 12-13. 16 Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h. 208.

Page 25: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

12

pendidikan karena ia mengarahkan pada terbentuknya perilaku lahir dan

batin manusia, sehingga menjadi manusia yang seimbang antara lahir dan

batinnya.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa pendidikan akhlak adalah

proses segala usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk mendidik,

membimbing, membina, dan membentuk manusia yang tidak hanya

berintelektual tetapi juga mempunyai budi pekerti dan kepribadian yang

terbiasa melakukan perbuatan baik karena ikhlas semata-mata karena Allah

SWT tanpa adanya paksaan dan imbalan, sehingga menjadi manusia yang

humanis (bermoral).

b. Tujuan Pendidikan Akhlak

Pendidikan akhlak bertujuan untuk membina kualitas manusia prima

dengan ciri-ciri beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT; berakal sehat

atau mempunyai kemampuan akademik; mempunyai kematangan

kepribadian, berbudi luhur; mempunyai keterampilan belajar dan bekerja.17

Maka dengan pendidikan akhlak, manusia diharapkan menjadi makhluk

yang beriman, bertakwa, memiliki kekuatan rohani yang tinggi serta mampu

beradaptasi dengan masyarakat dengan keluhuran budi pekerti.

Menurut Ramayulis, tujuan pendidikan akhlak dalam Islam adalah

“untuk membentuk manusia yang bermoral baik, keras kemauan, sopan

dalam bicara dan perbuatan, mulia dalam tingkah laku, bersifat bijaksana,

sempurna, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci, dengan kata lain

pendidikan akhlak bertujuan melahirkan manusia yang memiliki keutamaan

(al-fadhilah).”18 Pada dasarnya tujuan pendidikan akhlak adalah agar setiap

muslim berbudi pekerti, bertingkah laku, berperangai atau beradat istiadat

yang baik sesuai dengan ajaran Islam agar manusia berada dalam kebenaran

dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh

Allah SWT.

17 Moh. Haitami Salim dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam, (Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media, 2016), h. 120. 18 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), h. 149.

Page 26: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

13

Dari beberapa penjelasan yang telah diuraikan di atas, dapat

disimpulkan bahwa tujuan pendidikan akhlak yaitu mendidik setiap muslim

agar berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus (al-

şirāt al-mustaqîm), dengan berbudi pekerti yang baik sesuai dengan ajaran

Islam sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tujuan pendidikan

akhlak juga adalah untuk membuat manusia dapat mengimplementasikan

keimanannya dengan baik sehingga membentuk karakter muslim yang

memiliki sifat-sifat terpuji.

c. Macam-macam Akhlak

1) Akhlak Terpuji (al-akhlak al-karimah)

Akhlak yang baik ialah segala tingkah laku yang terpuji (mahmudah)

juga bisa dinamakan fadhilah (kelebihan). Al-Ghazali menggunakan

perkataan munjiyat yang berarti segala sesuatu yang memberikan

kemenangan atau kejayaan.19

Menurut Ibnu Qayyim, pangkal akhlak terpuji adalah ketundukan dan

keinginan yang tinggi. Sifat-sifat terpuji, menurutnya, berpangkal dari

kedua hal itu. Ia memberikan gambaran tentang bumi yang tunduk pada

ketentuan allah Swt, lalu turun taufik dari allah, ia akan meresponsnya

dengan sifat-sifat terpuji.

Al-Ghazali menerangkan adanya empat pokok keutamaan akhlak yang

baik, yaitu sebagai berikut:

a) Mencari hikmah. Hikmah ialah keutamaan yang lebih baik. Ia

memandang bentuk hikmah yang harus dimiliki oleh seseorang, yaitu

jika berusaha untuk mencpai kebenaran dan ingin terlepas dari semua

kesalahan dari semua hal.

b) Bersikap berani. Berani berarti sikap yang dapat mengendalikan

kekuatan amarahnya dengan akal untuk maju. Orang yang memiliki

akhlak baik biasanya pemberani, dapat menimbulkan sifat-sifat yang

mulia, suka menolong cerdas, dapat mengendalikan jiwanya, suka

19 M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an, (Jakarta: Amzah, 2008), h. 38.

Page 27: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

14

menerima saran dan kritik orang lain, penyantun, memiliki perasaan

kasih dan cinta.

c) Bersuci diri. Suci berarti mencapai fitrah, yaitu sifat yang dapat

mengendalikan syahwatnya dengan akal dan agama. Orang yang

memiliki sifat fitrah dapat menimbulkan sifat-sifat pemurah, pemalu

sabar, toleransi, sederhana, dan suka menolong, cerdik, dan tidak rakus.

Fitrah merupakan potensi yang diberikan oleh Allah, dibawa oleh

manusia sejak lahir yang menurut tabiatnya cenderung kepada kebaikan

dan mendorong manusia untuk berbuat baik.

d) Berlaku adil. Adil, yaitu seseorang yang dapat membagi dan memberi

haknya sesuai dengan fitrahnya, atau seseorang mampu menahan

kemarahannya dan nafsu syahwatnya untuk mendapatkan hikmah di

balik peristiwa yang terjadi. Adil juga berarti tindakan keputusan yang

dilakukan dengan cara tidak berat sebelah atau merugikan satu pihak

tetapi saling menguntungkan. Pepatah mengatakan langit dan bumi

ditegakkan dengan keadilan.20

2) Akhlak Tercela (al-akhlak al-madzmumah)

Akhlaqul madzmumah ialah perangai atau tingkah laku pada tutur kata

yang tercermin pada diri manusia, cenderung melekat dalam bentuk yang

tidak menyenangkan orang lain.21

Menurut Nina Aminah, “Akhlak madzmumah ialah tingkah laku yang

tercela atau akhlak yang jahat (qabihah)”.22 Jadi, akhlaqul madzmumah

adalah perilaku akhlak yang buruk, yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Perilaku yang dilarang oleh Allah SWT bila seseorang melakukannya maka

ia akan mendapatkan dosa bahkan azab dari-Nya, selain itu ia juga akan

direndahkan derajatnya di hadapan Allah SWT dan di hadapan manusia.

Yang termasuk akhlaqul madzmumah antara lain:

20 Ibid, h. 40. 21 Ibid, h. 56. 22 Nina Aminah, Studi Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), h. 72.

Page 28: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

15

1) Al-Syirku (Syirik/Menyekutukan). Syirik adalah menyamakan sesuatu

dengan Allah SWT dalam hal-hal yang secara khusus dimiliki oleh-Nya.

Diantaranya menyamakan Allah SWT dengan makhluk-Nya mengenai

sesuatu yang berkaitan dengan pemeliharaan alam, menyamakan Allah

SWT dengan makhluk-Nya mengenai nama dan sifat-Nya, menyamakan

Allah SWT dengan makhluk-Nya mengenai ketuhanan.23

2) Al-Annaniyyah (Egoistis). Menurut Nuryanto, Sifat egois adalah “sifat

buruk yakni sifat yang hanya mau menang sendiri tanpa mempedulikan

orang lain sifat yang seperti ini tidak pantas ada pada orang mukmin”.24

Dalam kehidupan sehari-hari penyakit mental ini dapat diketahui dari

sikapnya yang selalu mementingkan dan mengutamakan kepentingan

dirinya diatas segala-galanya, tanpa mengindahkan kepentingan orang

lain.

3) Al-Zhulmu (Aniaya). Al-Zhulmu (aniaya), ialah “meletakkan sesuatu

tidak pada tempatnya, mengurangi hak yang seharusnya diberikan”.25

Dzalim atau aniaya adalah lawannya dari adil. Orang yang aniaya baik

terhadap dirinya maupun terhadap orang lain, akan menimbulkan

perbuatan fasik, karena ia tidak mampu menempatkan sesuatu pada

tempatnya, perbuatan yang merugikan orang lain atau mengambil hak

orang lain yang akhirnya dapat menimbulkan kehancuran.

4) Al-Bagyu (Menjadi Pelacur). Adalah suka obral diri pada lawan jenis

yang tidak berhak (melacur) karena itu merupakan perbuatan buruk yang

dikutuk Allah SWT dan juga oleh masyarakat baik lakilaki maupun

perempuan. Kegemaran melacur, menimbulkan mudharat yang tak

terhingga, dapat memperoleh penyakit dan merusak tatanan sosial. “Al-

Baghyu apapun alasanya adalah merupakan perbuatan buruk dan

merupakan akhlak yang tercela”.26 Oleh sebab itu, manusia yang

23 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), h. 122. 24 Nuryanto, Eksistensi Pendidikan Pondok Pesantren Terhadap Perubahan Akhlak Santri, Jurnal

Tarbawiyah, Vol. 10 No. 2, 2013, h. 107. 25 M. Yatimin Abdullah, op. cit., h. 16. 26 Nuryanto, loc. cit.

Page 29: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

16

beralasan karena desakan ekonomi atau karena patah hati dengan suami

atau isterinya dan mencari kesenangan pada jalan yang salah, jelas

dilaknat oleh Allah SWT.

5) Al-Gasysyu (Curang). Curang menurut KBBI artinya “tidak jujur; tidak

lurus hati; tidak adil”. Kecurangan atau curang identik dengan

ketidakjujuran. Curang dimaksud disini adalah orang yang apabila

menerima timbangan dari orang lain minta cukup, tetapi apabila ia

menimbang untuk orang lain ia kurangi.

6) Al-Kazibu (Dusta) adalah mengatakan yang tidak benar untuk

menyesatkan. Dusta merupakan pelanggaran paling serius terhadap

kebenaran. Berdusta berarti berbicara atau berbuat melawan kebenaran

untuk menyesatkan orang yang mempunyai hak untuk mengetahui

kebenaran. Allah SWT dan Rasul-Nya melarang keras seorang berkata

dusta, karna ucapan dusta adalah termasuk salah satu ciri-ciri orang

munafik.

Dari pendapat diatas penulis menarik kesimpulan bahwa akhlak

yang menjadi tujuan sekaligus teladan bagi setiap muslim adalah akhlaqul

karimah sehingga apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW bisa

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi disamping kita harus

menerapkan akhlaqul mahmudah kita juga harus menghindari akhlaqul

mazmumah agar kita bisa mendapatkan kebahagiaan, kesenangan,

kepuasan, kenikmatan, sesuai dengan yang diharapkan tanpa harus

melakukan keburukan.

d. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

Dalam Islam, tatanan nilai yang memutuskan suatu tingkah laku itu

baik atau buruk ditetapkan dalam konsep akhlāqul karîmah, yang

merupakan suatu konsep yang mengatur hubungan antara manusia dengan

Allah SWT, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam sekitarnya,

serta mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Page 30: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

17

Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam Islam, diantara ruang

lingkup pendidikan akhlak adalah sebagai berikut:

1) Akhlak terhadap Allah SWT (khaliq)

2) Akhlak terhadap makhluk, terbagi menjadi dua, yaitu:

a) Akhlak terhadap manusia, antara lain:

(1) Akhlak terhadap Rasulullah SAW

(2) Akhlak terhadap orang tua

(3) Akhlak terhadap diri sendiri

(4) Akhlak terhadap keluarga, karib kerabat

(5) Akhlak terhadap tetangga

(6) Akhlak terhadap masyarakat.

b) Akhlak terhadap bukan manusia.

(1) Hewan

(2) Tumbuh-tumbuhan.27

Berdasarkan uraian di atas, maka ruang lingkup akhlak adalah

seluruh aspek kehidupan seseorang sebagai individu, yang bersinggungan

dengan sesuatu yang ada diluar diluar dirinya. Karena sebagai individu, dia

pasti berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya, dan juga berinteraksi

dengan berbagai kelompok kehidupan manusia secara sosiologis, dan juga

berinteraksi secara metafisik dengan Allah SWT sebagai pencipta alam

semesta.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikan Akhlak

Pada dasarnya setiap manusia memiliki keinginan untuk memiliki

kepribadian yang baik. Para siswa merupakan generasi muda yang akan

menentukan masa depan bangsa. Untuk itu, perlu dilakukan pembinaan

akhlak bagi mereka dan mengadakan upaya-upaya pencegahan pelanggaran

norma-norma agama dan masyarakat.

Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan

akhlak seseorang, yaitu:

27 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h. 356-359.

Page 31: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

18

1) Keluarga

Keluarga merupakan persekutuan terkecil yang terdiri dari ayah, ibu

dan anak, yang dimana keduanya memiliki peranan yang sangat penting

bagi perkembangan anak-anaknya. Keluarga merupakan peletak dasar

utama dalam perkembangan anak. Berikut ini hal yang perlu diperhatikan

oleh kedua orangtua agar akhlak atau moral keagamaan anak dapat

berkembang dengan baik, diantaranya: Konsistensi dalam mendidik, Sikap

orangtua dalam keluarga, Penghayatan dan pengamalan agama yang dianut.

2) Sekolah

Perkembangan akhlak anak dapat dipengaruhi oleh lingkungan

sekolah. Disekolah ia berhadapan dengan beberapa guru. Kasih sayang guru

kepada murid tidak seperti kasih sayang orangtua kepada anaknya, sebab

guru dan murid tidak terikat oleh tali kekeluargaan. Guru bertanggung

jawab terhadap pendidikan murid-muridnya, ia harus memberi contoh dan

teladan bagi mereka, dalam segala mata pelajaran ia berupaya menanamkan

akhlak sesuai dengan ajaran Islam. Bahkan di luar sekolahpun ia harus

bertindak sebagai seorang pendidik.

3) Masyarakat

Masyarakat juga berperan dalam pembentukan akhlak anak atau

seseorang. Jika ia berada dalam lingkungan masyarakat yang berbudaya,

maka ia akan menjadi baik. Begitupun sebaliknya, jika seseorang berada

dalam lingkungan yang melanggar norma-norma, baik norma agama atau

masyarakat, maka ia akan menjadi kurang baik.

Akhlak siswa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas, maka

orangtua, guru serta masyarakat harus memberikan suri tauladan yang baik,

karena kitalah yang akan mencetak mereka menjadi generasi yang

berakhlakul karimah.

Page 32: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

19

2. Birrul Walidain

a. Pengertian Birrul Walidain

Birrul Walidain terdiri dari dua kata, yaitu Al-Birru dan Al-

Walidain. Al-Birru memiliki makna baik, kebaikan, ketaatan, berakhlak

baik; dikatakan juga dengan kumpulan kebaikan atau nama bagi segala yang

baik.28 Birrul berasal dari kata بر - يبر - بر, dalam lisan al’Arabi diartikan

Birrul dengan al-Shiddiqu (kebenaran) dan tha’ah (ketaatan). Namun dalam

konteks Birrul Walidain, maka makna kata yang lebih tepat adalah berbakti.

Kata yang kedua adalah Walidain yang memiliki makna kedua orang tua.

Adapun walidain (ayah dan ibu) merupakan gabungan dari al-Walid (ayah)

dan al-Walidah (ibu).

Al-Imam adz-Dzahabi menjelaskan bahwa birr alwalidain itu hanya

dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk kewajiban yaitu pertama,

menaati segala perintah orang tua kecuali dalam maksiat. Kedua, menjaga

amanat harta yang dititipkan orang tua atau diberikan oleh orang tua. Ketiga,

membantu atau menolong orang tua apabila mereka membutuhkan.29

Jadi dapat disimpulkan bahwasanya Birrul Walidain merupakan

kewajiban seorang anak dalam mendoakan, menaati, mematuhi, berbakti,

melimpahkan kasih sayang, berlemah lembut terhadap kedua orang tua

dalam hal apapun selama perkara tersebut bukan hal yang maksiat atau

diluar syar’iat Islam.

b. Bentuk-Bentuk Birrul Walidain

Dalam ajaran agama Islam, berbakti kepada orangtua merupakan

suatu kewajiban. Oleh karena itu, siapa saja yang mengaku beragam Islam

harus berbakti kepada kedua orangtuanya, tanpa memerdulikan orangtuanya

muslim atau non-muslim.

Menjadi salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh pendidik adalah

mengenalkan hak-hak kedua orangtua terhadap anak, yaitu berbuat baik

28 Ayat Dimyati, Hadist Arbai’in: Masalah Aqidah, Syariah & Akhlak, (Bandung: Marja, 2001),

h.159. 29 Juwariyah, Hadits Tarbawi, (Yogyakarta: Teras, 2010), h. 15-16.

Page 33: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

20

kepada kedua orangtua, taat dan berbakti kepada mereka berdua,

memperhatikan masa tua mereka berdua, tidak membentak, senantiasa

mendoakan setelah mereka tiada, dan hak-hak lainnya.

Sementara itu, menurut Yazid bin Abdul Qadir Jawas yang dikutip

dari Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu menjelaskan bahwa bentuk sikap

birrul walidain sebagai berikut:

1) Berbicara kepada kedua orangtua dengan sopan santun, tidak

mengucapkan ‘ah’ kepada mereka, tidak menghadik mereka dan

berkata dengan ucapan yang baik dan lemah lembut.

2) Mentaati kedua orangtua selama tidak dalam maksiat.

3) Menjaga nama baik, kehormatan dan harta benda kedua orangtua.

4) Meringankan pekerjaan orangtua meskipun tidak diminta.

5) Musyawarahkan segala pekerjaan dengan orangtua dan meminta maaf

jika terpaksa berselisih pendapat dengan orangtua.

6) Segera memenuhi panggilan orangtua dengan wajah tersenyum.

7) Menghormati kawan dan sanak kerabat orangtua ketika mereka masih

hidup sesudah mati.

8) Menyalami dan menyambut kedatangan orangtua.

9) Tidak pergi sebelum orangtua memberi izin meski untuk urusan

penting, jika terpaksa harus pergi maka meminta maaf kepada

keduanya.

10) Tidak masuk ke tempat orangtua kecuali setelah mendapat izin

terutama pada waktu tidur dan istirahat.

11) Tidak makan sebelum orangtua dan menghormati mereka dalam

makanan dan minuman.

12) Tidak berbohong dengan orangtua dan tidak mencela kesalahan

orangtua.

13) Tidak duduk ditempat yang lebih tinggi dari mereka dan tidak

meluruskan kaki dengan congkak di depan mereka.

14) Tidak congkak terhadap nasib ayah meski anak seorang pegawai besar,

dan tidak mengingkari kebaikan orangtua.

Page 34: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

21

15) Tidak kikir untuk menginfaqkan harta kepada orangtua.

16) Banyak berkunjung kepada orangtua dan berterima kasih atas

pendidikan dan jerih payah orangtua.

17) Mendahulukan menghormati ibu kemudian ayah.

18) Mendo’akan kedua orang tua.30

Sedangkan menurut Heri Jauhari Muchtar, ada 10 bentuk berbakti

kepada orang tua, yaitu:

1) Mentaati perintah orangtua.

2) Menghormati dan berbuat baik kepada kedua orangtua.

3) Mendahulukan dan memenuhi kebutuhan keduanya.

4) Meminta izin dan doa restu dari keduanya.

5) Membantu tugas dan pekerjaan keduanya.

6) Menjaga nama baik keduanya.

7) Mendoakan keduanya.

8) Mengurus orangtua sampai meninggal.

9) Memenuhi janji dan kewajiban orangtua.

10) Meneruskan silaturrahim dengan saudara dan teman-teman serta

sahabat orangtua.31

Berdasarkan kedua bentuk birrul walidain yang telah dijelaskan di

atas, sikap birrul walidain yang akan dibahas pada penelitian ini meliputi

mentaati perintah orangtua, berbicara dan bersikap kepada orangtua dengan

sopan serta santun, meminta ijin dan doa restu kepada orang tua, membantu

tugas dan pekerjaan orang tua, menjaga nama baik orang tua, serta

mendoakan orangtua. Berikut ini penjelasannya:

1. Mentaati perintah orang tua

Mentaati perintah orangtua adalah usaha seorang anak untuk memenuhi

perintah orangtua. Artinya apabila orangtua memberikan perintah, maka

sebagai anak wajib untuk menuruti perintahnya. Akan tetapi jika perintah

30 Yazid Bin Abdul Qadir Jawas, Birrul walidain (Berbakti Kepada Orangtua), (Bogor: Pustaka

Attaqwa, 2007), h. 111-115. 31 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 110.

Page 35: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

22

yang diberikan orangtua merupakan perintah yang bertentangan dengan

agama, maka seorang anak wajib hukumnya untuk menolak. Hal ini senada

dengan yang disampaikan oleh Heri Jauhari Muchtar, yaitu: “Hanya ada satu

perintah yang yang boleh ditolak, yaitu apabila perintah itu bertentangan

dengan ajaran agama (Islam) misalnya memerintah menyembah selain

Allah, berbuat doa atau kemaksiatan. Perintah seperti itu boleh (malah

wajib) ditolak, namun tetap harus dengan cara baik dan bijaksana”.32

Dengan kata lain, seorang anak wajib memenuhi perintah orangtua dengan

sungguh-sungguh dan ikhlas selama perintah itu masih perintah yang tidak

menyimpang dari ajaran agama. Adapun bentuk-bentuk dari sikap mentaati

perintah orangtua, diantaranya: memenuhi aturan yang diberikan oleh

orangtua, tidak menunda-nunda dalam menjalankan perintah orangtua untuk

membeli bumbu dapur di warung, dan sebagainya.

2. Berbicara dan bersikap kepada orangtua dengan sopan serta santun

Yang dimaksud dengan berbicara dan bersikap dengan sopan serta

santun adalah berbicara dan bersikap kepada orangtua dengan penuh hormat

yang disertai dengan kata-kata dan nada yang baik dan halus. Hal ini bisa

dikatakan juga bahwa seorang anak wajib bersikap hormat dan tidak boleh

berbicara dengan kata-kata yang tidak baik. Adapun bentuk sikap dari poin

ini, diantaranya: tidak mengumpat kepada orangtua, memotong

pembicaraan orangtua, memberi perintah kepada orang tua, dan sebagainya.

3. Meminta ijin dan doa restu orangtua

Beberapa bentuk sikap dari meminta ijin dan doa restu orangtua adalah

berpamitan dan mencium tangan kedua orangtua ketika akan berangkat

sekolah, meminta izin terlebih dahulu sebelum memakai barang milik

orangtua, dan lainnya.

4. Membantu tugas dan pekerjaan orangtua

32 Ibid, h. 111.

Page 36: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

23

Bentuk dari membantu tugas dan pekerjaan orangtua, diantaranya:

membersihkan kamar sendiri sebelum ibu yang membersihkan,

membawakan barang, dan lainnya.

5. Menjaga nama baik orangtua

Bentuk-bentuk dari sikap menjaga nama baik orangtua, antara lain: tidak

mengejek atau memaki orangtua teman, tidak memanggil orangtua dengan

sebutan yang buruk, tidak berbuat nakal di luar rumah, dan lainnya.

6. Mendoakan orangtua

Mendoakan orangtua adalah kewajiban bagi setiap anak. Karena doa

yang dilantunkan seorang anak, esensinya berupa harapan yang diharapkan

oleh sang anak, yaitu sebuah harapan baik agar selalu menyertai

orangtuanya. Berdoa untuk mereka bukan hanya setelah mereka meninggal

saja, akan tetapi orangtua yang masih hidup juga harus didoakan. Doa yang

kita panjatkan dapat berupa doa lantunan kasih sayang. Sebaiknya

memanjatkan doa memohon kasih sayang kepada Allah SWT untuk orang

tua setiap saat. Adapun doa yang dimaksud adalah doa-doa untuk kebaikan

kedua orangtua.

c. Keutamaan Birrul Walidain

Adapun keutamaan dari birrul walidain di antaranya sebagai berikut:

1) Birrul walidain lebih utama daripada hijrah dan jihad

Nabi SAW merupakan pendidik yang agung, dimana beliau menepatkan

sikap berbakti kepada orangtua diantara dua amal terbesar dalam Islam,

yaitu shalat tepat pada waktunya dan jihad mencari ridha Allah. Sudah

seharusnya orangtua mendapat perlakuan yang baik dari anaknya. Islam

memandang birrul walidain lebih utama (didahulukan) daripada hijrah dan

jihad. Seperti hadits nabi:

عن عبد اهلل بن عمروبن العاص رضي اهلل عنهما قال: اق بل رجل ا لى نب ي اهلل صلى اهلل عليه وسلمو

هاد اب تغ ي االجر م ن اهلل ت عالى، قال: ف هل م ن وال ديك احد فقال: اباي عك على حي؟ اله جرة والج

ع ا لى وال ديك قال: ن عم، بل ك لهما، قال: ف تبتغ ي االجرم ن اهلل تعالى؟ قال: ن عم، قال: فارج

Page 37: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

24

ن صحبت هما، مت هاد ، فق عليه. وهذالفظ مسلم. وف ي ر وايةلهما: جاء رجل فاستأذنه فاحس ف الج

فقال: احي وال داك؟ قال: نعم، قال: فف يه ما فجاه د.

2) Birrul walidain termasuk amal yang paling disukai Allah SWT

Berbuat baik kepada kedua orangtua merupakan amal yang disukai oleh

Allah, sebagaimana hadits Rasulullah S.A.W.:

وعن أب ي عبد الرحمن عبداهلل بن مسعود رضي اهلل عنه قال: سألت النب ي صلى اهلل عليه وسلم:

ق لت : ثم اي؟ قال: ب رالوال دين ،اي العمل احب ا لى اهلل تعالى؟ قال: الصلة على وقت ها،

هاد ف ي سب يل اهلل ، متفق عليه. ق لت: ثم اي؟ قال: الج

Dari Abu ‘Abdurrahman ‘Abdullah bin Mas’ud ra. Berkata: “Saya

bertanya kepada Nabi saw. "Apakah amal yang paling disukai oleh Allah

Ta’ala?” Beliau menjawab: “Shalat pada waktunya”. Saya bertanya

:”Kemudian apa?” Beliau menjawab : “Berbuat baik kepada kedua orang

tua”. Saya bertanya :”Kemudian apa?” Beliau menjawab “ Berjuang

dijalan Allah”. (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa birrul walidain

merupakan amalan yang paling disukai oleh Allah setelah shalat tepat pada

waktunya.

3) Birrul walidain akan mendapatkan kedudukan yang mulia di dunia dan

akhirat

Seorang anak yang berbakti kepada kedua orangtunanya kelak akan

mendapatkan kedudukan yang mulia diakhiran sebagaimana dalam hadits

Nabi SAW yang artinya:

“Umar bin Al-Khatab berkata, Sungguh aku mendengar Rasulullah SAW

bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baik Tabi’in adalah seorang laki-laki

bernama biasa dipanggil Uwais. Ia memiliki ibu dan dulu ia memiliki

penyakit belang di tubuhnya. Carilah ia dan mitnalah kepadanya agar

memohonkan untuk kalian”.

Page 38: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

25

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu telah dilakukan yang berkaitan dengan pengaruh

variabel pendidikan akhlak dan birrul walidain, diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sholikin dalam skripsinya di IAIN Walisongo

Semarang Fakultas Tarbiyah tahun 2009 yang berjudul “ Hubungan Perhatian

Orang Tua dan Perilaku Birrul Walidain dengan Prestasi Pendidikan Agama

Islam Siswa SMAN 1 Dempet Demak”. Hasil dari penelitian tersebut terdapat

hubungan positif antara perhatian orang tua dengan prestasi pendidikan agama

Islam,

Adapun persamaan dari penelitian ini dan penelitian penulis yaitu meneliti

tentang birrul walidain. Sedangkan perbedaannya yaitu penulis meneliti

tentang hubungannya dengan pendidikan akhlak.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hermawati Rosidi dalam skripsinya di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Pendidikan Agama Islam tahun 2019 yang berjudul “Pendidikan Akhlak

dalam Kitab Al-Akhlak Lil Banin Jilid 1”. Adapun kesimpulannya,

pendidikan akhlak yang terkandung dalam kitab Al-Akhlak Lil Banin Jilid I

karya Syekh ‘Umar bin Ahmad Baraja, yaitu: anak yang beradab, akhlak

kepada Allah SWT, akhlak kepada nabi Muhammad SAW, akhlak di rumah,

akhlak sebelum berangkat ke sekolah, akhlak berjalan kaki di jalan, akhlak

disekolah, akhlak menjaga peralatan pribadi, akhlak kepada teman, dan

nasihat-nasihat umum.

Persamaannya penelitian ini dengan penulis yaitu meneliti tentang pendidikan

akhlak. Perbedaannya penulis meneliti birrul walidain sedangkan penelitian

ini mengkaji kitab al-Akhlak Lil Banin jilid 1.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Yumna Hidayatin dalam skripsinya di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan

Pendidikan Agama Islam tahun 2015 yang berjudul “Nilai-Nilai Pendidikan

Birrul Walidain Dalam Novel Ada Surga di Rumahmu Karya Oka Aurora”.

Hasil penelitian tersebut yaitu Nilai-nilai pendidikan birrul walidain yang

terkandung dalam novel tersebut meliputi berbicara lemah lembut kepada

Page 39: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

26

orangtua, menaati perintah orangtua, bersikap santun kepada orangtua,

menafkahi orangtua, mengutamakan kepentingan orangtua, meminta izin dan

restu orangtua, mendoakan orangtua, membantu pekerjaan orangtua, menjaga

silaturahim dengan orangtua, mendoakan dan menziarahi kubur orangtua yang

sudah meninggal.

Penelitian ini memiliki kesamaan yaitu tentang birrul walidain. Namun

memiliki perbedaan yaitu penulis meneliti birrul walidan dan hubungannya

dengan pendidikan akhlak, sedangkan penelitian di atas mengkaji pendidikan

birrul walidain dalam novel ada surga di rumahmu.

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan akhlak merupakan kegiatan bimbingan dalam perkembangan

sifat dan sikap yang dimiliki seseorang untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sementara itu, sekolah merupakan salah satu wadah terjadinya pendidikan akhlak.

Di dalam sekolah, semua bagian yang terstruktur dijadikan sebagai pendidik atau

pembimbing dalam melaksanakan pendidikan akhlak. Dengan demikian,

pendidikan akhlak bukan hanya menjadi tugas guru mata pelajaran agama maupun

guru mata pelajaran akidah akhlak saja namun seluruh warga sekolah memiliki

peran untuk menerapkan pendidikan akhlak.

Sebagai wadah pendidikan akhlak kedua setelah orangtua, tentunya

sekolah mempunyai peran yang sangat penting untuk membentuk seorang anak

menjadi baik, salah satunya adalah untuk berbakti kepada orangtua atau birrul

walidain. Birrul walidain merupakan kewajiban seorang anak terhadap

orangtuanya. Selain itu, sudah seharusnya juga seorang anak memperlakukan

orangtuanya dengan penuh kasih dan sayang, bertutur kata dengan sopan dan

lemah lembut, tidak membantah kepadanya terlebih ketika mereka sudah tua

(uzur). Mendoakan keduanya di saat mereka masih hidup ataupun sudah

meninggal dunia. Birrul walidain tetap harus dilakukan mesipun kepada orangtua

yang seiman ataupun tidak seiman, selagi mereka tidak memerintahkan hal-hal

yang dilarang oleh agama.

Penulis mencermati sejumlah penelitian tentang pendidikan yang telah

dilakukan oleh beberapa mahasiswa UIN dalam menyelesaikan studi S1-nya.

Page 40: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

27

Mereka telah melakukan penelitian mengenai pengaruh pendidikan akhlak dengan

sikap siswa yang dinyatakan bahwa terdapat pengaruh positif pendidikan akhlak

dengan siswa.

Berdasarkan kajian teoritik dan beberapa penelitian yang telah dilakukan

oleh beberapa mahasiswa UIN sebelumnya, maka pendidikan akhlak dengan sikap

birrul walidain siswa MTs Al-Husna diperkirakan memiliki hubungan yang

positif. Artinya, semakin baik pendidikan akhlak yang diperoleh siswa di sekolah

maka makin tinggi pula sikap birrul walidain siswa

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang

diajukan. Hipotesisis merupakan pernyataan sementara berupa dugaan mengenai

apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.33

Dari maksud di atas, hipotesis merupakan kebenaran sementara yang

masih harus diuji. Oleh karena itu, hipotesis berfungsi sebagai cara untuk menguji

kebenaran.

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, hipotesis yang penulis dapatkan

mengenai hubungan pendidikan akhlak dengan sikap birrul walidain siswa adalah

sebagai berikut:

1. H1: terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan akhlak dengan

sikap birrul walidain siswa.

2. H0: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan akhlak

dengan sikap birrul walidain siswa.

Kesimpulannya, jika terdapat hubungan yang positif antara pendidikan

akhlak dengan sikap birrul walidain siswa, maka berarti H1 (hipotesis alternatif)

diterima sedangkan H0 ditolak.

33 Suryani & Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 98.

Page 41: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Husna yang

beralamat di Jalan Madrasah Al-Husna No. 14 Kampung Kapuk, Kelurahan Lebak

Bulus, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan. Sedangkan waktu pelaksanaan

penelitian ini adalah pada semester ganjil tahun ajaran 2019-2020.

B. Variabel Penelitian

Variabel menjadi komponen dasar pada penelitian. Di dalam penelitian ini

terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan

variabel bergantung (dependent variable). Variabel bebas (independent variable)

adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab terjadi perubahan atau

timbulnya variabel bergantung. Sedangkan variabel bergantung (dependent

variable) adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya

variabel bebas.34 Variabel bebas dan variabel bergantung pada penelitian ini

adalah pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain siswa.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi. Pendekatan korelasi adalah

penelitian empiris untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih secara

sistematis tanpa melakuan perlaakuan-perlakuan maupun manipulasi terhadap

variabel penelitian berdasarkan pengukuran terhadap gejala yang terjadi pada diri

responden.35 Dengan kata lain, pendekatan korelasi merupakan suatu pendekatan

untuk meneliti korelasi atau hubungan antara dua fenomena.

34 Muslich Anshori dan Sri Iswati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Surabaya: AUP, 2009), h.

57. 35 Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta:Ghalia Indonesia, 1999), h. 86.

Page 42: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

29

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan subjek peneliti.36

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan berkarakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.37 Artinya, populasi merupakan

obyek dari suatu penelitian. Adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas IX MTs Al-Husna.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.38 Hal ini dapat diartikan bahwa sampel adalah bagian dari

populasi yang mewakili untuk ditarik kesimpulan dalam suatu penelitian.

Berdasarkan jumlahnya, Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa apabila

subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Akan tetapi, apabila jumlah subyeknya lebih besar

dari 100 dapat diambil 10-15% atau 20-25%, atau lebih.39 Di dalam penelitian ini,

jumlah seluruh siswa kelas IX sebanyak 49 siswa. Hal ini berarti populasi pada

penelitian ini juga difungsikan sebagai sampel dari penelitian ini. Dengan

demikian, penelitian ini merupakan penelitian populasi.

Sementara itu, dalam pengambilan sampel menggunakan teknik cluster

sampling (sampling kelompok), yaitu sampel yang diteliti berupa kelompok yang

telah terbentuk secara alamiah atau satuan yang dipilih bukanlah individu –

individu, melainkan sekelompok individu yang secara alami berada bersama –

sama di satu tempat. Artinya, sampel yang dipilih adalah kelompok siswa yang

mempunyai latar belakang kecerdasan, dan kondisi keluarga yang berbeda-beda.

36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), h. 86. 37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2010),

h. 117. 38 Ibid, h. 118. 39 Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 134.

Page 43: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

30

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data ini menunjukan suatu kata yang

abstrak dan tidak dapat diwujudkan dengan benda, tetapi hanya dapat dilihatkan

penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes),

dokumentasi dan lainnya. Sedangkan teknik pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan angket pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain siswa.

1. Instrumen Pendidikan Akhlak

Instrumen pendidikan akhlak terdiri dari 32 butir pernyataan. Berikut ini kisi-

kisi instrumen pendidikan akhlak.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Angket Pendidikan Akhlak

Ruang

Lingkup

Akhlak

Indikator Nomor

soal

Total

Soal

Akhlak

kepada

Allah

Berdoa sebelum dan sesudah

menjalankan setiap perbuatan

1, 2 2

Menjalankan ibadah yang diajarkan 3, 4 2

Menerima semua keputusan dan

pemberian-Nya dengan ikhlas

5, 6 2

Bersyukur kepada Allah atas nikmat dan

karunia-Nya

7 1

Akhlak

kepada diri

sendiri

Jujur 8, 9, 10 3

Disiplin 11, 12,

13, 14,

15

5

Tanggung jawab 16, 17 2

Akhlak

Kepada

Toleransi 18, 19,

20, 21 4

Page 44: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

31

sesama

makhluk

hidup

Gotong-royong 22, 23,

24, 25,

26

5

Bersikap sopan dan santun 27, 28,

29, 30 4

Akhlak

kepada

lingkungan

Memelihara lingkugan sekolah 31, 32

2

Total Soal 32

2. Instrumen Sikap Birrul Walidain

Selanjutnya, instrumen angket untuk mengukur sikap birrul walidain terdiri

dari 30 butir. Berikut ini kisis-kisi instrument angket sikap birrul walidain.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Angket Sikap Birrul Walidain

No. Indikator Sikap Birrul Walidain Nomor Soal Total

Soal

1. Mentaati perintah orangtua 1, 2, 3 3

2. Berbicara dan bersikap kepada orangtua

dengan sopan serta santun

4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, 12, 13,

14

11

3. Meminta ijin dan doa restu kepada orangtua 15, 16, 17, 18 4

4. Membantu tugas dan pekerjaan orangtua 19, 20, 21, 22 4

5. Menjaga nama baik orangtua 23, 24, 25, 26,

27, 28, 29 7

6. Mendoakan orangtua 30 1

Total Soal 30

Kedua angket ini terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif telah

ditentukan dengan empat pilihan jawaban, sehingga responden dapat memilih

Page 45: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

32

jawaban yang sesuai dengan keadaan responden itu sendiri. Jawaban yang telah

ditentukan tersebut terdiri dari: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.

Berikut ini merupakan penilaian dari jawaban angket pada penelitian ini.

Tabel 3.3

Skor Jawaban Angket

Pilihan Jawaban Skor

Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3

Tidak Pernah 1 4

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Sebelum instrumen diberikan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji

validitas. Uji validitas adalah uji kelayakan suatu instrumen. Artinya, suatu

instrumen akan layak digunakan di dalam penelitian apabila intrumen tersebut

dinyatakan valid. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarna Surapranata yang

dikutip oleh Wahida yang menjelaskan bahwa validitas adalah suatu konsep yang

berkaitan dengan seberapa jauh tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur

atau sesuatu dikatakan valid jika alat ukur yang dibuat sesuai dengan apa yang

hendak diukur.40 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tujuan uji validitas

adalah untuk menyeleksi mana pernyataan yang perlu dipertahankan dan

pernyataan yang perlu digugurkan pada kuisioner (angket) penelitian ini.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus Korelasi

Pearson Product Moment.41

40 Fefri Wahida, Hubungan Antara Minat Belajar Matematika Dengan Hasil Belajar Matematika

Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa, (Makassar: UIN Alauddin

Makassar), Skripsi. h. 36. 41 Edi Riadi, Statistika Penelititan (Analisis Manual dan IBM SPSS), (Yogyakarta: ANDI, 2016),

h. 9.3

Page 46: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

33

𝑟𝑋𝑌 =(𝑁)(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋)(Σ𝑌)

√{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2} {𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}

Keterangan:

𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X : skor per soal

Y : skor total

N : banyaknya responden

Pernyataan pada angket dikatakan valid atau layak digunakan jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 atau

𝑟𝑋𝑌 lebih besar daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Sebaliknya, jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 atau 𝑟𝑋𝑌 lebih kecil

daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka pernyataan pada angket dinyatakan tidak valid atau drop.

Selain menggunakan metode perhitungan manual, uji validitas juga dapat

dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS. Adapun langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut.42

1. Siapkan data yang akan diuji. Data ini terdiri dari skor masing-masing

responden pada setiap nomor soal.

2. Pada menu, pilih dan klik Analyze Correlate Bivariate.

3. Pindahkan variabel-variabel yang akan diuji pada kotak sebelah kiri ke kotak

Variables yang terdapat pada sebelah kanan.

4. Pada kotak Correlation Coefficients, pilih Pearson.

5. Pada kotak Test of Significance, pilih Two-tailed.

6. Klik atau aktifkan pada bagian Flag significant correlations.

7. Klik OK.

Selanjutnya, pernyataan yang dinyatakan valid dan tidaknya dapat dilihat

berdasarkan nilai signifikansi pada tampilan output hasil analisis. Pernyataan yang

valid ditandai dengan nilai signifikansi lebih kecil daripada nilai taraf nyata (𝛼).

42 R. Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer Dengan Program IBM SPSS

Statistics 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013), h.58-71.

Page 47: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

34

2. Uji Reliabilitas

Selanjutnya, pernyataan-pernyataan yang dinyatakan valid dilakukan uji

ketetapannya. Hal ini perlu diujikan karena untuk mengetahui tingkat

ketetapannya, sehingga dapat dipercaya untuk mengukur variabel penelitian.

Sebagaimana Siti Mania mengungkapkan bahwa suatu instrumen baik berupa

instrument tes atau angket dikatakan dapat dipercaya apabila memberikan hasil

pengukuran yang relatif tetap secara konsisten.43

Adapun perhitungan uji reabilitas akan menggunakan rumus Alpha Cronbach,

yaitu:

𝛼 = (𝑘

𝑘 − 1) × (1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 )

Keterangan:

𝛼 : koefisien reliabilitas

k : banyaknya butir yang valid

𝑆𝑡2 : varian skor total

𝑆𝑖2 : varian skor butir

Hasil dari perhitungan reliabilitas tersebut dapat diketahui tingkat konsistensi

atau ketetapannya melalui kriteria berikut ini.44

Tabel 3.4

Kriteria Nilai Reliabilitas Alpha Cronbach

Cronbach’s alpha Internal consistency

𝛼 ≥ 0,9 Excellent (High-Stakes testing)

0,7 ≤ 𝛼 < 0,9 Good (Low-Stakes testing)

0,6 ≤ 𝛼 < 0,7 Acceptable

0,5 ≤ 𝛼 < 0,6 Poor

𝛼 < 0,5 Unacceptable

43 Fefri Wahida, op. cit., h. 37. 44 Ibid. h. 219.

Page 48: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

35

G. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menggambarkan

keadaan dari data sampel untuk masing-masing variabel penelitian. Analisis

deskriptif meliputi tabel distribusi frekuensi, grafik, ukuran pemusatan data (rata-

rata, median, modus dan kuartil), dan ukuran penyebaran data (rentang dan standar

deviasi). Dengan demikian, data deskriptif yang terdapat penelitian ini meliputi:

rata-rata (M), varians (S2), dan standar deviasi (S).

2. Kualifikasi Variabel

Berdasarkan nilai rata-rata, selanjutnya akan dilakukan penafsiran kualifikasi

variabel yang terdiri dari lima kategori. Adapun interval kategori kualifikasi

variabel ini disusun sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kualifikasi Variabel

Interval Kategori

𝑀 + 1,5 𝑆 > Sangat Baik

𝑀 + 0,5 𝑆 Baik

𝑀 − 0,5 𝑆 Cukup

𝑀 − 1,5 𝑆 Kurang

𝑀 − 1,5 𝑆 < Sangat Kurang

3. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui normal

dan tidak normalnya distribusi data penelitian masing-masing variabel, yaitu

variabel pendidikan akhlak siswa (X) dan sikap birrul walidain (Y). Pengujian

Page 49: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

36

berdistribusi normal atau tidaknya data pada penelitian ini menggunakan uji

Liliefors. Prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut.45

a. Pengamatan x1, x2, ..., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, ..., zn dengan

menggunakan rumus 𝑧 =𝑥𝑖−��

𝑠, dimana �� dan 𝑠 masing-masing merupakan

rata-rata dan simpangan baku sampel.

b. Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,

kemudian dihitung peluang 𝐹(𝑧𝑖) = 𝑃(𝑧 < 𝑧𝑖).

c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, ..., zn yang lebih kecil atau sama dengan

𝑧𝑖. Jika proporsi ini dinyatakan oleh 𝑆(𝑧𝑖), maka

𝑆(𝑧𝑖) =𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 z1, z2, . . . , zn yang ≤ 𝑧𝑖

𝑛

d. Hitunglah selisih 𝐹(𝑧𝑖) − 𝑆(𝑧𝑖) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Sebutlah harga terbesar ini L0.

Selanjutnya, melakukan perbandingan antara nilai kritis L yang terbesar

dengan daftar nilai kritis pada tabel uji Liliefors untuk taraf nyata 𝛼 yang dipilih.

Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika L0 yang diperoleh dari data

pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Sebaliknya, jika L0 yang diperoleh dari

data pengamatan lebih kecil dari L dari daftar table, maka data dikatakan tidak

berdistribusi normal.

4. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa rata-rata yang

diperoleh dari kelompok data sampel terletak dalam garis-garis lurus. Dengan kata

lain, uji linieritas merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk mengetahui

apakah hubungan antaar satu variabel dengan variabel lainnya kecenderungan

mengikuti garis lurus atau tidak.46

45 Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Dilengkapi Dengan Output Program

SPSS), (Jakarta : Rosemata Sempurna, 2010), h.107-108. 46 R. Gunawan Sudarmanto, op.cit., h.193.

Page 50: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

37

Suatu kelompok data dikatakan linier apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Sebaliknya,

jika hasil uji menunjukkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka dikatakan data tidak linier.

Adapun Fhitung dapat diperoleh dari melakukan tahapan berikut ini.

a. Menentukan jumlah kuadrat regresi (JKreg(a)) dengan rumus :

JKreg(a) =(∑y)2

n

b. Menentukan jumlah kuadratregresi (JKreg(b|a)) dengan rumus :

JKreg(b/a) = b × {∑xy −(∑x)(∑y)

n}; dengan b =

𝑛.∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 .∑ 𝑌

𝑛.∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2

c. Menentukan jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus :

JKres = JKT − JKreg(b/a) − JKreg(a)

d. Menentukan rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus :

RJKres =JKres

n − 2

Menentukan jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus :

JKE = ∑ {∑y2 −(∑y)2

n}

𝐾

e. Menentukan kuadrat tuna cocok (JKTC ) dengan rumus :

JKTC = JKres − JKE

f. Menentukan rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan

menggunakan rumus :

RJKTC =JKTC

K − 2

g. Menentukan rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan menggunakan

rumus :

RJKG =JKG

n − K

h. Menentukan nilai F hitung dengan menggunakan rumus :

F =RJKTC

RJKE

Page 51: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

38

Adapun pengujian linieritas antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y

dengan program SPSS dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai

berikut:47

a. Data dimasukkan pada SPSS dengan menggunakan nama variabel X dan Y,

dalam penelitian ini data diberi nama Pendidikan Akhlak dan Sikap Birrul

Walidain.

b. Pada menu, pilih Analyze Compare Means Means.

c. Pada kotak dialog Means, pindahkan Variabel Y ke kotak Dependent List dan

X ke kotak Independent List pilih Options.

d. Pada kotak Means: Options, aktifkan Test of Linearity pilih Continue.

e. Klik OK pada kotak dialog Means sebelumnya.

5. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier digunakan untuk tujuan peramalan, dimana dalam

model tersebut ada sebuah variabel dependen (tergantung) dan variabel

independen (bebas).48 Gulo mengatakan bahwa analisis regresi digunakan untuk

mengukur hubungan fungsonal antara dua variabel atau lebih.49 Dengan demikian,

analisis regresi linier merupakan analisis yang digunakan untuk meramalkan

hubungan fungsional antara variabel dependen dan variabel independen.

Sementara itu, regresi linier sederhana adalah regresi linier hubungan antara

satu variabel dependen dan satu variabel independen yang berbentuk persamaan:

50

Ý = 𝑎 + 𝑏𝑋

Di mana koefisien a dan b dapat dicari dengan rumus berikut:

𝑏 =𝑛.∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 .∑ 𝑌

𝑛.∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2 𝑎 = �� − 𝑏��

47 R. Gunawan Sudarmanto, op.cit., h.195-204. 48 Singgih Santoso, SPSS 20 Pengolah Data Statistic di Era Informasi, (Jakarta: PT Elex Media

Komput Indo, 2015), h. 331. 49 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, 2010), h. 186. 50 Edi Supriyadi, SPSS + Amos, (Jakarta: Penerbit In Media, 2014), h. 60.

Page 52: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

39

Keterangan:

Ý = variabel terikat (Pendidikan Akhlak)

X = variabel bebas (Sikap Birrul Walidain)

�� = rata-rata variable terikat

�� = rata-rata variable bebas

a = nilai konstanta harga y jika x = 0

b = nilai perubahan varibel y dan variabel x

n = banyaknya sampel

Selanjutnya adalah menguji keberartian persamaan linier, yaitu menguji

dipakai atau tidaknya persamaan regresi untuk memprediksi variabel dependen.

Persamaan regresi dapat dikatakan berarti jika jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Adapun

Fhitung dapat diperoleh dengan rumus:

𝐹 =𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(𝑏

𝑎⁄ )

𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠

Keterangan:

𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 =𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠

𝑛−2 𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(𝑏

𝑎⁄ ) =𝐽𝐾

𝑅𝑒𝑔(𝑏𝑎⁄ )

1

Berikut ini langkah-langkah untuk mencari nilai a, nilai b dan Fhitung

keberartian persamaan regresi linier menggunakan SPSS.51

a. Data dimasukkan pada SPSS dengan menggunakan nama variabel X dan Y,

dalam penelitian ini data diberi nama Pendidikan Akhlak dan Sikap Birrul

Walidain.

b. Pada menu, pilih Analyze Regression Linear….

51 Singgih Santoso, op.cit., h. 333-339.

Page 53: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

40

c. Pada kotak Linear Regression, pindahkan variabel Y ke kotak Dependent dan

variabel X ke kotak Independent(s) Options.

d. Pada kotak Options, pilih Use probability of F dan masukkan 0.05 pada Entry

aktifkan Include constant in equation Continue.

e. Pada kotak Linear Regression, klik Statistics.

f. Pada kotak Linear Regression: Statistics, aktifkan Estimates dan Model Fit

pada Regression Coefficients Continue.

g. Pada kotak Linear Regression, pilih Plots.

h. Pada kotak Linear Regression: Plots, pindahkan SDRESID ke kotak Y dan

ZPRED ke kotak X Continue.

i. Klik OK.

6. Analisis Korelasi

Pada poin sebelumnya, dijelaskan bahwa analisis regresi linier merupakan

analisis yang digunakan untuk meramalkan hubungan fungsional antara variabel

dependen dan variabel independen. Sementara itu, analisis korelasi digunakan

untuk mengetahui tingkat derajat keeratan hubungan linier antara dua atau lebih

variabel.52

Analisis korelasi dalam penelitian ini menggunakna korelasi Pearson Product

Moment, yaitu dengan rumus:

𝑟𝑋𝑌 =(𝑁)(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋)(Σ𝑌)

√{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2} {𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}

Keterangan:

𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain

X : Nilai Pendidikan Akhlak

Y : Nilai Sikap Birrul Walidain

N : Jumlah subyek

52 Edi Supriyadi, op.cit., h. 51.

Page 54: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

41

Berikut ini klasifikasi tingkat hubungan antara dua variabel berdasarkan hasi

perhitungan koefisen korelasi.53

Tabel 3.6.

Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi Antar Variabel

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

r = 1 atau r = -1 Korelasi Sempurna

0,8 ≤ r < 1 atau -1 ≤ r < -0,8 Sangat Erat

0,6 ≤ r < 0,8 atau -0,8 ≤ r < -0,6 Erat

0,4 ≤ r < 0,6 atau -0,6 ≤ r < -0,4 Cukup

0,2 ≤ r < 0,4 atau -0,4 ≤ r < -0,2 Lemah

0 < r < 0,2 atau -0,2 < r < 0 Sangat Lemah

0 Tidak ada korelasi

Selanjutnya, untuk menguji signifikansi atau keberartian koefisien korelasi

antara variabel bebas dan variabel bergantung dapat ditentukan dengan dengan uji

student (uji-t) dengan rumus:54

𝑡 =𝑟𝑋𝑌√𝑛 − 1

√1 − 𝑟𝑋𝑌2

Keterangan:

t : nilai t hitung

𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain

n : jumlah sampel

Koefien korelasi dikatakan berarti atau signifikan apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

Sebaliknya, koefisien korelasi dikatakan tidak berarti apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil

dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

53 Sofar Silaen dan Widiyono, Metodologi Penelitian Social untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,

(Jakarta: Penerbit In Media, 2013), h. 223. 54 Edi Riadi, op.cit., h. 208.

Page 55: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

42

Perhitungan selanjutnya adalah koefisien determinasi. Perhitungan ini

bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y

yang dinyatakan dengan persentase (%):

𝐾𝐷 = 𝑟𝑋𝑌2 × 100%

Keterangan:

KD = koefisien determinasi

𝑟𝑋𝑌 = koefisien korelasi Pearson Product Moment

Page 56: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Husna pada siswa kelas IX yang

berjumlah 49 siswa. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti hubungan antara

pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain siswa. Dengan kata lain, banyaknya

variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah dua variabel, yaitu pendidikan

akhlak sebagai variabel independen dan sikap birrul walidain sebagai variabel

dependen.

Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah instrument angket tertutup.

Artinya, instrument angket ini memiliki empat pilihan jawaban yang dapat dipilih

seseuai dengan kondisi masing-masing responden. Banyaknya butir pernyataan

pada instrument masing-masing variabel berbeda. Pada instrument variabel

independen (pendidikan akhlak) terdapat 32 butir perntanyaan. Sementara pada

instrument variabel dependen (sikap birrul walidain) terdiri dari 30 butir

pernyataan. Pernyataan-pernyataan pada kedua instrument ini masing-masing

terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negative.

Sebelum diberikan kepada responden, kedua instrument ini terlebih dahulu

diuji kelayakannya. Artinya, dari 32 pernyataan pada instrument pendidikan

akhlak dan 30 pernyataan pada instrument sikap birrul walidain, peneliti hanya

menggunakan pernyataan yang dinyatakan valid. Berikut ini hasil dari

perhitungan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 instrument pendidikan akhlak dengan perhitungan manual

dan aplikasi SPSS dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361 dan taraf signifikansi (𝛼) sebessar 0,05.

Page 57: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

44

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Pendidikan Akhlak

Nomor

Soal 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Nilai

Signifikansi

Perhitungan Kesimpulan

SPSS Manual

1 0,467 0,009 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

2 0,481 0,007 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

3 0,369 0,045 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

4 0,464 0,010 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

5 0,449 0,013 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

6 0,098 0,608 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

7 0,219 0,246 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

8 -0,173 0,361 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

9 0,583 0,001 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

10 0,690 0,000 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

11 0,551 0,002 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

12 -0,235 0,211 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

13 0,423 0,020 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

14 0,385 0,036 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

15 0,577 0,001 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

16 0,379 0,039 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

17 0,308 0,097 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

18 0,181 0,339 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

19 0,479 0,007 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

20 0,083 0,662 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

21 0,016 0,935 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

22 0,525 0,003 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

23 0,358 0,052 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

24 -0,067 0,724 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

Page 58: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

45

25 0,464 0,010 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

26 0,533 0,002 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

27 0,194 0,305 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

28 0,449 0,013 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

29 0,195 0,302 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

30 0,577 0,001 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

31 0,532 0,002 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

32 0,525 0,003 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pernyataan yang

dinyatakan valid sebanyak 20 butir pernyataan dan tidak valid sebanyak 12

pernyataan. Dengan demikian, pernyataan yang akan dijadikan instrumen di

dalam penelitian sebanyak 20 butir pernyataan. Berikut ini kisi-kisi instrument

angket pendidikan akhlak yang telah diuji kelayakannya.

Tabel 4.2

Kisi-kisi Instrumen Angket Pendidikan Akhlak

Setelah Uji Validitas

Ruang

Lingkup

Akhlak

Indikator Nomor

soal

Total

Soal

Akhlak

kepada Allah

Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan

setiap perbuatan

1, 2 2

Menjalankan ibadah yang diajarkan 3, 4 2

Menerima semua keputusan dan

pemberian-Nya dengan ikhlas

5 1

Akhlak

kepada diri

sendiri

Jujur 9, 10 2

Disiplin 11, 13,

14, 15 4

Page 59: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

46

Tanggung jawab 16 1

Akhlak

Kepada

sesama

makhluk

hidup

Toleransi 19, 1

Gotong-royong 22, 25,

26 3

Bersikap sopan dan santun 28, 30 2

Akhlak

kepada

lingkungan

Memelihara lingkugan sekolah 31, 32

2

Total Soal 20

Sementara itu, hasil dari perhitungan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 instrument sikap birrul walidain

dengan perhitungan manual dan aplikasi SPSS dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361 dan taraf

nyata (𝛼) 5% atau 0,05 dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Instrumen Angket Sikap Birrul Walidain

Nomor

Soal 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Nilai

Signifikansi

Pengujian Kesimpulan

SPSS Manual

1 0,437 0,016 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

2 0,464 0,010 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

3 0,410 0,024 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

4 0,582 0,001 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

5 0,294 0,115 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

6 0,504 0,005 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

7 0,261 0,163 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

8 0,694 0,000 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

9 0,673 0,000 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

10 - 0,115 0,544 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

Page 60: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

47

11 0,433 0,017 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

12 - 0,210 0,265 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

13 0,368 0,045 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

14 0,440 0,015 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

15 0,496 0,005 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

16 0,487 0,006 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

17 0,365 0,047 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

18 0,117 0,538 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

19 0,392 0,032 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

20 - 0,008 0,968 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

21 - 0,044 0,818 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

22 0,526 0,003 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

23 0,468 0,009 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

24 0,774 0,000 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

25 0,317 0,088 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

26 0,495 0,005 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

27 0,500 0,005 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

28 0,407 0,026 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

29 0,197 0,296 Sig. > 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 0,361 Tidak Valid

30 0,404 0,027 Sig. < 0,05 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 0,361 Valid

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah pernyataan yang

dinyatakan valid sebanyak 21 butir pernyataan dan tidak valid sebanyak 9

pernyataan. Dengan demikian, pernyataan yang akan dijadikan instrumen di

dalam penelitian sebanyak 21 butir pernyataan. Berikut ini kisi-kisi instrument

angket sikap birrul walidain yang telah diuji kelayakannya.

Page 61: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

48

Tabel 4.4

Kisi-kisi Instrumen Angket Sikap Birrul Walidain

Setelah Uji Validitas

No. Indikator Sikap Birrul Walidain Nomor Soal Total Soal

1. Mentaati perintah orangtua 1, 2, 3 3

2. Berbicara dan bersikap kepada

orangtua dengan sopan serta santun

4, 6, 8, 9, 11, 13,

14 7

3. Meminta ijin dan doa restu kepada

orangtua 15, 16, 17 3

4. Membantu tugas dan pekerjaan

orangtua 19, 22 2

5. Menjaga nama baik orangtua 23, 24, 26, 27, 28 5

6. Mendoakan orangtua 30 1

Total Soal 21

Selanjutnya, pernyataan-pernyataan yang valid tersebut diuji ketetapannya.

Uji ketetapan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketetapannya, sehingga

dapat dipercaya untuk mengukur variabel penelitian.

Pada perhitungan reliabilitas dari 20 butir pernyataan pada angket pendidikan

akhlak yang valid diperoleh hasil sebesar 0,844. Berdasarkan table kriteria nilai

reliabilitas Alpha Cronbach, angka ini berada di antara 0,7 dan 0,9 yang

merupakan kategori baik. Oleh karena itu, 20 butir pernyataan pada angket

pendidikan akhlak yang valid dinyatakan reliabel dengan kategori baik.

Sedangkan hasil perhitungan reliabilitas pada 21 pernyataan valid dalam

instrument sikap birrul walidain diperoleh sebesar 0,855. Senada dengan hasil

pada perhitungan reliabilitas pada instrument pendidikan akhlak, angka ini juga

berada di antara 0,7 dan 0,9 yang merupakan kategori baik. Sehingga tingkat

konsisten atau ketetapan pada instrument sikap birrul walidain ini baik. Dengan

demikian, apabila menggunakan kedua instrument ini pada penelitian variabel

yang sama, maka dapat dipastikan akan memiliki nilai yang sama meskipun

diterapkan pada waktu yang berbeda.

Page 62: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

49

Pengujian validitas dan ketetapan kedua instrument ini tidak diperoleh dari

data responden yang dijadikan sampel pada penelitian ini. Dengan kata lain, uji

validitas dan ketetapan kedua instrument ini tidak dilakukan pada 49 siswa kelas

IX MTs Al-Husna. Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan di MTs Nurussalam

pada 30 siswa kelas IX. Dengan demikian, berdasarkan hasil dari uji validitas dan

reliabilitas, instrument yang digunakan paa penelitian ini adalah instrument yang

terdiri dari 20 pernyataan pada instrument pendidikan akhlak dan 21 pernyataan

pada instrument sikap birrul walidain.

Instrument yang sudah diuji validitas dan reliabilitas tersebut selanjutnya

diberikan kepada responden dalam pennelitian ini, yaiu siswa kelas IX MTs Al-

Husna. Total skor yang diperoleh dari 49 siswa tersebut akan dihuitung rata-rata,

varians, simpangan baku, uji normalitas, uji linieritas, analisis regresi linier, dan

analisis korelasi.

1. Deskripsi Data

a. Pendidikan Akhlak

Berdasarkan proses perhitungan manual dan SPSS, diperoleh nilai rata-rata

sebesar 69,86, standar deviasi sebesar 6,77, dan varians 45,88. Berikut ini

ringkasan data pendidikan akhlak.

Tabel 4.5

Ringkasan Deskripsi Data Pendidikan Akhlak

Deskriptif Pendidikan Akhlak

Rata-rata 69,86

Varians 45,88

Standar deviasi 6,77

Sementara itu, kualifikasi variabel pendidikan akhlak adalah sebagai

berikut.

Page 63: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

50

Tabel 4.6.

Kualifikasi Variabel Pendidikan Akhlak

Interval Kategori

80 ≥ Sangat Baik

73 − 79 Baik

66 − 72 Cukup

60 − 65 Kurang

60 < Sangat Kurang

Dari nilai rata-rata dan kategori kualifikasi variabel pendidikan akhlak di atas,

dapat dilihat bahwa pendidikan akhlak siswa kelas IX MTs Al-Husna termasuk

kategori cukup.

b. Sikap Birrul Walidain

Setelah melalui proses perhitungan, diperoleh rata-rata sebesar 71,57, standar

deviasi sebesar 7,09, dan varians 50,29. Berikut ini ringkasan data sikap birrul

walidain.

Tabel 4.7

Ringkasan Deskripsi Data Sikap Birrul Walidain

Deskriptif Sikap Birrul Walidain

Rata-rata 71,57

Varians 50,29

Standar deviasi 7,09

Sementara itu, kualifikasi variabel sikap birrul walidain adalah sebagai berikut

Page 64: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

51

Tabel 4.8

Kualifikasi Variabel Sikap Birrul Walidain

Interval Kategori

82 ≥ Sangat Baik

75 − 81 Baik

68 − 74 Cukup

61 − 67 Kurang

61 < Sangat Kurang

Berdasarkan nilai rata-rata dan kategori kualifikasi variabel sikap birrul

walidain, dapat dilihat bahwa sikap birrul walidain siswa kelas IX MTs Al-Husna

termasuk kategori cukup.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan metode Liliefors.

Pengujian ini dilakukan dengan melihat Lhitung terbesar, dengan kriteria pengujian

berdistribusi normal jika Lhitung≤Ltabel pada taraf signifikansi dan tingkat

kepercayaan tertentu. Sebaliknya, data tidak berdistribusi normal jika Lhitung≥Ltabel

pada taraf signifikan dan tingkat tertentu. Taraf signifikansi yang digunakan pada

penelitian ini adalah 0,05 dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas pada variabel pendidikan akhlak

(X) dan sikap birrul walidain (Y), diperoleh bahwa data kedua variabel tersebut

berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat pada tabel ringkasan hasil uji normalitas

berikut ini.

Tabel 4.9

Page 65: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

52

Hasil Perhitungan Uji Normalitas

Variabel N Taraf Signifikan (𝛼) Ltabel Lhitung

X 49 0,05 0,1266 0,1219

Y 49 0,05 0,1266 0,0913

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Lhitung pada variabel X dan Y lebih kecil

dari Ltabel. Dengan demikian, data variabel X dan variabel Y merupakan data yang

berdistribusi normal.

3. Uji Linieritas

Uji linieritas merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk mengetahui

apakah hubungan antara variabel pendidikan akhlak dan variabel sikap birrul

walidain kecenderungan mengikuti garis lurus atau tidak. Hubungan antara

pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain dikatakan linier apabila Fhitung ≤ Ftabel

pada taraf signifikan 0,05 dan tidak linier jika Fhitung ≥ Ftabel. Berikut ini ringkasan

hasil perhitungan uji linieritas.

Tabel 4.10

Ringkasan Hasil Pengujian Linieritas

dk JK RJK Fhitung Ftabel Keterangan

Tuna Cocok 16 104,3228 6,5202 0,5389 1,9828 Fhitung<Ftabel

Error 31 375,09 12,0997

Tabel di atas menunjukkan hasil perhitungan uji linieritas terhadap hubungan

pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain adalah 0,5389. Selanjutnya, Ftabel

dengan derajat kebebasan (dk) pembilang 16 dan derajat kebebasan (dk) penyebut

31 pada taraf signifiakan 0,05, yaitu 1,9828. Sehingga berdasarkan perbandingan

antara Fhitung uji linieritas dan Ftabel diperoleh Fhitung ≤ Ftabel. Hal ini dapat diartikan

bahwa hubungan antara pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain adalah linier

Page 66: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

53

4. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier digunakan untuk mengukur hubungan fungsonal antara

pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain. Analiis regresi linier yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana, sehingga persamaan

regresi linier yang terbentuk adalah Ý = 𝑎 + 𝑏𝑋.

Berdasarkan perhitungan uji regresi linier sederhana, diperoleh harga

konstanta (a) sebesar 6,09 dan koefisien arahnya (b) sebesar 0,937. Sehingga

persamaan regresinya menjadi: Ý = 6,09 + 0,937 𝑋. Sedangkan hasil

perhitungan uji keberartian persamaan regresi Ý = 6,09 + 0,937 𝑋 adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.11

Hasil Perhitungan Uji Keberartian Persamaan Regresi

dk JK RJK Fhitung Ftabel Keterangan

Regresi

(b/a) 1 1934,5872 1934,5872

189,6598 4,0471 Fhitung>Ftabel

Residu 47 479,4128 10,2003

Uji keberartian persamaan regresi dapat dilihat pada Fhitung hasil perhitungan

antara sumber varians regresi (b/a) dan sisa, yaitu 189,6598. Ftabel dengan derajar

kebebasan (dk) pembilang 1 dan derajat kebebasan (dk) penyebut 47 pada taraf

signifiakan 0,05, yaitu 4,0471. Dari perbandingan antara Fhitung uji keberartian

persamaan regresi dan Ftabel diperoleh Fhitung ≥ Ftabel, sehingga persamaan regresi

Ý = 6,09 + 0,937 𝑋 dikatakan berarti.

5. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat derajat keeratan

hubungan linier antara pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain. Analisis

korelasi dalam penelitian ini menggunakna korelasi Pearson Product Moment.

Page 67: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

54

Berikut ini ringkasan hasil perhitungan koefisien korelasi (𝑟𝑋𝑌), keberartian

koefisien korelasi (t), dan koefisien determinan (KD).

Tabel. 4.12

Hasil Perhitungan Analisis Korelasi

Perhitungan 𝑟𝑋𝑌 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 KD

Hasil 0,8952 13,9185 80,14%

Hasil perhitungan di atas menunjukkan koefisen korelasi sebesar 0,8952.

Sedangkan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada derajat bebas 47 dengan taraf signifikansi 0,05 adalah

0,288, sehingga 𝑟𝑋𝑌 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Hal ini dapat diartikan bahwa

pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain memiliki hubungan. Sementara itu,

berdasarkan table klasifikasi tingkat hubungan koefisien diperoleh 0,8952

termasuk pada interval 0,8 ≤ r < 1 atau -1 ≤ r < -0,8 yang merupakan tingkat

hubungan yang sangat erat. Oleh karena itu, pendidikan akhlak dan sikap birrul

walidain memiliki hubungan yang sangat erat.

Selanjutnya, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 13,9185 dan nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 2,01

sehingga perbandingan menunjukkan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan akhlak dan sikap birrul

walidain memiliki hubungan yang sangat erat dan signifikan atau berarti.

Sedangkan besarnya pengaruh pendidikan akhlak terhadap sikap birrul walidain

berdasarkan perhitungan koefisien determinan adalah 80,14%.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian di atas, diperoleh bahwa pendidikan akhlak dan

sikap birrul walidain masing-masing memiliki rata-rata 69,86 dan 71,57. Selain

itu, keduanya termasuk kategori cukup. Hal ini dapat diartikan bahwa siswa kelas

IX MTs Al-Husna memiliki pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain yang

cukup.

Page 68: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

55

Sementara itu, data dari pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain tersebut

merupakan data berdistribusi normal dan linier. Sehingga data tersebut memenuhi

syarat untuk menguji hipotesis selanjutnya.

Pada perhitungan persamaan regresi, koefisien arah (b) menunjukkan hasil

yang positif, yaitu 0,937. Sehingga persamaan regresi Ý = 6,09 + 0,937 𝑋

menunjukkan hubungan yang searah, dimana kenaikan atau penurunan variabel X

akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan variabel Y. Artinya, apabila nilai

pendidikan akhlak naik, maka nilai sikap birrul walidain akan naik pula.

Sebaliknya, jika nilai pendidikan akhlak turun, maka nilai sikap birrul walidain

juga akan semakin turun. Selain itu, uji keberartian persamaan regresi

menunjukkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 189,6598 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 4,0471, sehingga persamaan Ý =

6,09 + 0,937 𝑋 dikatakan berarti. Artinya, persamaan regresi Ý = 6,09 +

0,937 𝑋 dapat dipercaya untuk memprediksi sikap birrul walidain. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa persamaan Ý = 6,09 + 0,937 𝑋 merupakan

persamaan yang dapat dipercaya untuk menentukan sikap birrul walidain dan

terdapat hubungan yan searah antara pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain.

Selanjutnya, koefisen korelasi menunjukkan adanya hubungan yang sangat

erat antara pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain. Hal ini ditunjukkan dari

hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,8952 yang termasuk pada interval

0,8 ≤ r < 1 atau -1 ≤ r < -0,8. Sedangkan keberartian koefisien korelasi

menunjukkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 13,9185 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,01. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang signifikan atau berarti antara pendidikan akhlak dan sikap

birrul walidain.

Sementara itu, besarnya pengaruh pendidikan akhlak terhadap sikap birrul

walidain berdasarkan perhitungan koefisien determinan adalah 80,14%. Hal ini

menunjukkan pendidikan akhlak bukan satu-satunya variabel atau faktor yang

dapat mempengaruhi naik atau turunnya sikap birrul walidain siswa.

Page 69: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

56

C. Keterbatasan Penelitian

Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, peneliti menyadari bahwa

penelitian ini tidak sepenuhnya sampai pada tingkat kebenaran yang mutlak. Hal

ini disadari berdasarkan beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Hanya ada satu variabel independen yang diteliti, yaitu variabel pendidikan

akhlak. Sedangkan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas

menunjukkan adanya faktor lain yang tidak diketahui yang dapat

mempengarhui sikap birrul walidain siswa.

2. Hasil dari penelitian ini hanya berlaku untuk siswa kelas IX MTs Al-Husna.

Oleh karena itu, hasil pada penelitian ini akan berbeda hasilnya apabila

diterapkan pada siswa kelas VII dan kelas VIII MTs Al-Husna, serta sekolah

lainnya karena setiap respondennya mempunyai karakterristik yang berbeda.

Page 70: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan akhlak dengan

sikap birrul walidain siswa kelas IX MTs Al-Husna. Hal tersebut

ditunjukkan dari hasil perhitungan korelasi product moment diperoleh

harga r hitung lebih besar dari r tabel (13,9185 > 2,01) pada taraf

signifikansi 0,05. Pendidikan akhlak memiliki skor rata-rata persentase

sebesar 69,86 dan sikap birrul walidain memiliki skor rata-rata persentase

sebesar 71,57 sehingga keduanya termasuk dalam kategori cukup.

Artinya, siswa kelas IX MTs Al-Husna sudah menjalankan pendidikan

akhlak dan sikap birrul walidain dengan baik dimana mereka sudah

mampu menjalani, menghayati, dan merealisasikan dalam kehidupan

sehari-hari. Kemudian koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar

0,288 sehingga korelasi antara kedua variabel termasuk pada kategori

agak rendah. Kontribusi kecenderungan pendidikan akhlak dengan sikap

birrul walidain siswa ditunjukkan oleh hasil koefisien determinan sebesar

80,14%, sehingga 19,86% merupakan sumbangan atau kontribusi dari

faktor lain yang belum terdeteksi.

Page 71: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

58

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti memberikan saran untuk

dilakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan pendidikan akhlak dan

sikap birrul walidain siswa. Hal ini dikarenakan penelitian ini hanya ditujukan

untuk meneliti hubungan antara pendidikan akhlak dan sikap birrul walidain

siswa. Sehinggan penelitian ini belum menghasilkan upaya-upaya untuk

meningkatkan sikap birrul walidain yang lebih baik dari sebelumnya.

Selain itu, perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai variabel-

variabel lain yang berkaitan dengan sikap birrul walidain karena dari hasil

penelitian ini menunjukkan adaanya kontribusi sebesar 19,86% dari variabel

selain pendidikan akhlak.

Page 72: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Yatimin. (2008). Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.

Jakarta: Amzah.

Ali, Mohammad Daud. (2008). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali

Pers.

Aminah, Nina. (2014). Studi Agama Islam. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Anwar, Rosihon. (2010). Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.

Anshori, Muslich dan Sri Iswati. (2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Surabaya: AUP.

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiyah. (1995). Pendidikan Islam Keluarga dan Sekolah. Jakarta:

PT Remaja Rosdakarya.

Dimyati, Ayat. (2001). Hadist Arbai’in: Masalah Aqidah, Syariah & Akhlak.

Bandung: Marja.

Fadjar, A. Malik. (1999). Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Yayasan

Pendidikan Islam FAJAR DUNIA.

Gulo, W. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo.

Hamalik, Oemar. (2011). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:

Rosdakarya.

Hasbullah. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada.

Hasbullah. (2006). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Juwariyah. (2010). Hadits Tarbawi. Yogyakarta: Teras.

Kadir. (2010). Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Dilengkapi

Dengan Output Program SPSS). Jakarta: Rosemata Sempurna.

Kasmiati. (2014). Konsep Pendidikan Akhlak dalam Islam. Jurnal Potensia,

Vol. 13.

Page 73: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

60

Mahfuzh, Muhammad Jamaluddin Ali. (2001). Psikologi Anak dan Remaja

Muslim. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Muchtar, Heri Jauhari. (2005). Fikih Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Mustofa A. (2014). Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia.

Nata, Abuddin. (2015). Akhlak Tasawuf Dan Karakter Mulia. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada.

Nata, Abuddin. (2012). Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. Jakarta:

Rajawali Pers.

Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Jakarta:Ghalia Indonesia.Nuryanto.

(2013). Eksistensi Pendidikan Pondok Pesantren Terhadap Perubahan Akhlak

Santri, Jurnal Tarbawiyah, Vol. 10 No. 2.

Purwanto, Ngalim. (2007). Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya.

Ramayulis. (2015). Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu

Pendidikan. Jakarta: Kalam Mulia.

Ramayulis. (2015). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Riadi, Edi. (2016). Statistika Penelititan (Analisis Manual dan IBM SPSS).

Yogyakarta: ANDI.

S, Tatang. (2012). Ilmu Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Salim, Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan. (2016). Studi Ilmu Pendidikan

Islam. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Santoso, Singgih. (2015). SPSS 20 Pengolah Data Statistic di Era Informasi.

Jakarta: PT Elex Media Komput Indo.

Shihab, M. Quraish. (2010). Membumikan Al-Quran. Jakarta: Lentera Hati.

Silaen, Sofar dan Widiyono. (2013). Metodologi Penelitian Social untuk

Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta:In Media.

Sudarmanto, R. Gunawan. (2013). Statistik Terapan Berbasis Komputer

Dengan Program IBM SPSS Statistics 19. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: ALFABETA.

Page 74: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

61

Supriyadi, Edi. (2014). SPSS + Amos. Jakarta: In Media.

Suryani & Hendryadi. (2015). Metode Riset Kuantitatif. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Undang-Undang Republik Inonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).

Wahida, Fefri. Hubungan Antara Minat Belajar Matematika Dengan Hasil

Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Sungguminasa

Kabupaten Gowa. Skripsi. Makassar: UIN Alauddin Makassar

Yazid Bin Abdul Qadir Jawas. (2007). Birrul walidain (Berbakti Kepada

Orangtua). Bogor: Pustaka Attaqwa.

Page 75: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

62

LAMPIRAN

Page 76: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 1

KISI-KISI INSTRUMEN PENDIDIKAN AKHLAK SISWA

(Sebelum Uji Validasi)

Ruang

Lingkup

Akhlak

Indikator Nomor soal Total

Soal

Akhlak kepada

Allah

Berdoa sebelum dan

sesudah menjalankan

setiap perbuatan

1, 2 2

Menjalankan ibadah yang

diajarkan 3, 4 2

Menerima semua

keputusan dan pemberian-

Nya dengan ikhlas

5, 6 2

Bersyukur kepada Allah

atas nikmat dan karunia-

Nya

7 1

Akhlak kepada

diri sendiri

Jujur 8, 9, 10 3

Disiplin 11, 12, 13, 14, 15 5

Tanggung jawab 16, 17 2

Akhlak

Kepada sesama

makhluk hidup

Toleransi 18, 19, 20, 21 4

Gotong-royong 22, 23, 24, 25, 26 5

Bersikap sopan dan santun 27, 28, 29, 30 4

Akhlak kepada

lingkungan

Memelihara lingkugan

sekolah 31, 32 2

Total Soal 32

Page 77: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 2

ANGKET PENELITIAN PENDIDIKAN AKHLAK SISWA

(Sebelum Uji Validasi)

Nama: Kelas:

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang susai dengan keadaan Anda.

No. Pernyataan

Jawaban

Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

Pernah

1 Berdo'a sebelum pembelajaran dimulai

2 Pembelajaran diakhiri tanpa berdo'a

3 Saya melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah

4 Saya melaksanakan shalat Sunnah dhuha

5 Guru akan memberikan nasihat dan motivasi

ketika saya mendapat nilai jelek

6 Saya akan menangis dan marah ketika mendapat

nilai jelek

7 Saya mengucapkan 'Alhamdulillah' ketika

mendapat nilai bagus

8 Saya membayar makanan/minuman yang saya

beli

9 Saya berbohong tentang alasan saya terlambat ke

sekolah

10 Guru memberikan hukuman ketika saya

mencontek saat ulangan

11 Guru memberikan teguran/hukuman ketika saya

tidak mengumpulkan tugas tepat waktu

12 Saya tidak mengikuti upacara di hari senin

dengan bebas

13 Guru memulai pelajaran dengan tepat waktu

14 Saya tidak akan dihukum ketika terlambat

datang ke sekolah

Page 78: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

15 Guru menyita HP yang saya mainkan ketika

guru sedang menjelaskan materi pelajaran

16 Saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan

guru

17 Saya meminta maaf kepada teman ketika saya

melakukan kesalahan

18 Saya berteman dengan siapa saja

19 Guru hanya memperhatikan siswa yang pintar

20 Saya akan marah ketika teman-teman tidak

sependapat dengan saya

21 Ketika teman saya sedang berbicara, saya

mendengarkan dengan seksama

22 Saya aktif dalam melaksanakan piket pada hari

yang telah ditentukan

23 Saya aktif dalam mengerjakan tugas kelompok

24 Saya bersikap tidak peduli dengan teman yang

sedang kesulitan

25 Saya meminjamkan pulpen kepada teman yang

tidak membawa pulpen

26 Mengumpulkan donasi untuk membantu teman

yang terkena musibah

27 Saya memanggil guru dengan panggilan

ibu/bapak

28 Saya bersalaman ketika bertemu dengan guru

29 Saya menggunakan pulpen teman tanpa izin

30 Guru menegur ketika saya menggunakan kata-

kata kasar saat berbicara

31 Saya membuang sampah sembarangan

32 Saya mengambil sampah yang berserakan dan

membuangnya ke tempat sampah

Page 79: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA

(Sebelum Uji Validasi)

No. Indikator Sikap Birrul Walidain Nomor Soal Total Soal

1. Mentaati perintah orangtua 1, 2, 3 3

2. Berbicara dan bersikap kepada

orangtua dengan sopan serta santun

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14 11

3. Meminta ijin dan doa restu kepada

orangtua 15, 16, 17, 18 4

4. Membantu tugas dan pekerjaan

orangtua 19, 20, 21, 22 4

5. Menjaga nama baik orangtua 23, 24, 25, 26, 27,

28, 29 7

6. Mendoakan orangtua 30 1

Total Soal 30

Page 80: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 4

ANGKET PENELITIAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA

(Sebelum Uji Validasi)

Nama: Kelas:

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang susai dengan keadaan Anda.

No. Pernyataan

Jawaban

Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

Pernah

1 Saya mematuhi peraturan yang dibuat orang tua

2 Saya melaksanakan perintah orangtua dengan

senang hati

3 Saya menolak perintah orangtua ketika sedang

belajar

4 Saya berbicara kepada orangtua dengan kata-kata

yang baik

5 Saya memenuhi panggilan orangtua ketika saya

sedang menonton film kesukaan

6 Saya memanggil ibu yang sedang di dapur ketika

saya berada di kamar

7 Ketika bersalaman, saya akan bersalaman kepada

ibu lebih dulu kemudian ayah

8 Saya marah-marah kepada orangtua

9 Saya mendengarkan dengan seksama ketika

orangtua sedang berbicara

10 Saya bersikap cuek ketika ayah pulang dari bekerja

11 Saya duduk di kursi, sementara orangtua di lantai

12 Saya mempersilahkan orangtua untuk mengambil

makanan/minuman terlebih dahulu

13 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan

14 Saya menyuruh orangtua untuk mengambilkan

makanan ketika ingin makan

15 Saya bersalaman dan mencium tangan orangtua

ketika berangkat dan berangkat sekolah

Page 81: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

16

Apabila orangtua sedang tidak ada di rumah dan

ada teman yang mengajak saya main, maka saya

akan langsung ikut

17 Saya meminta izin sebelum menggunakan barang

milik orangtua

18 Saya mengikuti kegiatan sekolah tanpa izin

orangtua

19 Saya membersihkan kamar saya sendiri

20 Saya memijat orangtua ketika lelah

21 Saya membantu menjaga adik ketika ibu sedang

memasak

22 Saya sibuk bermain HP ketika ibu sedang menyapu

23 Saya berkelahi di sekolah atau di luar rumah

24 Saya pulang larut malam

25 Saya menyapa atau bersalaman ketika bertemu

dengan teman orangtua

26 Saya membicarakan kesalahan/kejelekan orangtua

kepada teman

27 Saya berkunjung ke tempat saudara dekat dan jauh

28 Saya menjaga rahasia keluarga

29 Saya mengejek orangtua teman saya

30 Saya mendoakan orangtua setiap selesai sholat

Page 82: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 5

KISI-KISI INSTRUMEN PENDIDIKAN AKHLAK SISWA

(Sesudah Uji Validasi)

Ruang Lingkup

Akhlak Indikator Nomor soal

Total

Soal

Akhlak kepada

Allah

Berdoa sebelum dan sesudah

menjalankan setiap perbuatan 1, 2 2

Menjalankan ibadah yang diajarkan 3, 4 2

Menerima semua keputusan dan

pemberian-Nya dengan ikhlas 5 1

Akhlak kepada

diri sendiri

Jujur 6, 7 2

Disiplin 8, 9, 10, 11 4

Tanggung jawab 12 1

Akhlak Kepada

sesama makhluk

hidup

Toleransi 13 1

Gotong-royong 14, 15, 16 3

Bersikap sopan dan santun 17, 18 2

Akhlak kepada

lingkungan

Memelihara lingkugan sekolah 19, 20 2

Total Soal 20

Page 83: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 6

ANGKET PENELITIAN PENDIDIKAN AKHLAK SISWA

(Sesudah Uji Validasi)

Nama: Kelas:

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang susai dengan keadaan Anda.

No. Pernyataan

Jawaban

Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

Pernah

1 Berdo'a sebelum pembelajaran dimulai

2 Pembelajaran diakhiri tanpa berdo'a

3 Saya melaksanakan shalat dzuhur berjama’ah

4 Saya melaksanakan shalat Sunnah dhuha

5 Guru akan memberikan nasihat dan motivasi ketika

saya mendapat nilai jelek

6 Saya berbohong tentang alasan saya terlambat ke

sekolah

7 Guru memberikan hukuman ketika saya mencontek

saat ulangan

8 Guru memberikan teguran/hukuman ketika saya tidak

mengumpulkan tugas tepat waktu

9 Guru memulai pelajaran dengan tepat waktu

10 Saya tidak akan dihukum ketika terlambat datang ke

sekolah

11 Guru menyita HP yang saya mainkan ketika guru

sedang menjelaskan materi pelajaran

12 Saya tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru

13 Guru hanya memperhatikan siswa yang pintar

14 Saya aktif dalam melaksanakan piket pada hari yang

telah ditentukan

15 Saya meminjamkan pulpen kepada teman yang tidak

membawa pulpen

16 Mengumpulkan donasi untuk membantu teman yang

terkena musibah

Page 84: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

17 Saya bersalaman ketika bertemu dengan guru

18 Guru menegur ketika saya menggunakan kata-kata

kasar saat berbicara

19 Saya membuang sampah sembarangan

20 Saya mengambil sampah yang berserakan dan

membuangnya ke tempat sampah

Page 85: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 7

KISI-KISI INSTRUMEN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA

(Sesudah Uji Validasi)

No. Indikator Sikap Birrul Walidain Nomor Soal Total Soal

1. Mentaati perintah orangtua 1, 2, 3 3

2. Berbicara dan bersikap kepada

orangtua dengan sopan serta santun 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7

3. Meminta ijin dan doa restu kepada

orangtua 11, 12, 13 3

4. Membantu tugas dan pekerjaan

orangtua 14, 15 2

5. Menjaga nama baik orangtua 16, 17, 18, 19, 20 5

6. Mendoakan orangtua 21 1

Total Soal 21

Page 86: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 8

ANGKET PENELITIAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA

(Sesudah Uji Validasi)

Nama: Kelas:

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang susai dengan keadaan Anda.

No. Pernyataan

Jawaban

Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

Pernah

1 Saya mematuhi peraturan yang dibuat orang tua

2 Saya melaksanakan perintah orangtua dengan

senang hati

3 Saya menolak perintah orangtua ketika sedang

belajar

4 Saya berbicara kepada orangtua dengan kata-kata

yang baik

5 Saya memanggil ibu yang sedang di dapur ketika

saya berada di kamar

6 Saya marah-marah kepada orangtua

7 Saya mendengarkan dengan seksama ketika

orangtua sedang berbicara

8 Saya duduk di kursi, sementara orangtua di lantai

9 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan

10 Saya menyuruh orangtua untuk mengambilkan

makanan ketika ingin makan

11 Saya bersalaman dan mencium tangan orangtua

ketika berangkat dan berangkat sekolah

12

Apabila orangtua sedang tidak ada di rumah dan

ada teman yang mengajak saya main, maka saya

akan langsung ikut

13 Saya meminta izin sebelum menggunakan barang

milik orangtua

14 Saya membersihkan kamar saya sendiri

15 Saya sibuk bermain HP ketika ibu sedang menyapu

16 Saya berkelahi di sekolah atau di luar rumah

17 Saya pulang larut malam

Page 87: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

18 Saya membicarakan kesalahan/kejelekan orangtua

kepada teman

19 Saya berkunjung ke tempat saudara dekat dan jauh

20 Saya menjaga rahasia keluarga

21 Saya mendoakan orangtua setiap selesai sholat

Page 88: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 9

HASIL INSTRUMEN PENDIDIKAN AKHLAK SISWA

Respo

nden

Nomor Soal

TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 120

2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 109

3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 120

4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 1 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 109

5 4 2 3 2 2 4 3 4 2 2 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 1 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 100

6 4 2 2 3 4 3 3 4 2 4 4 2 4 3 4 3 2 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 107

7 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 113

8 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 118

9 4 4 2 3 2 3 3 4 1 2 3 4 3 1 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 100

10 4 2 3 3 2 3 2 4 3 4 4 3 3 1 3 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 106

11 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 106

12 3 3 2 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 1 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 106

13 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 1 100

14 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 1 109

15 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 1 101

16 3 3 3 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 95

17 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 1 4 4 4 3 1 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 102

18 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 100

19 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 108

Page 89: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

20 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 115

21 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 1 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 2 100

22 4 2 3 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 111

23 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 112

24 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 115

25 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 120

26 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 114

27 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 114

28 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 117

29 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 117

30 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 107

Total

112

89

85

102

101

100

93 117

98

107 107 88 105 106

110

99 113

115

104

91 57 100

115

110

116

111

101

110

91 108

112

98 3271

Page 90: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 10

HASIL INSTRUMEN SIKAP BIRRUL WALIDIAN SISWA

Re

spo

nde

n

Nomor Soal TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 112

2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 2 4 4 2 2 3 4 99

3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 110

4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 1 3 3 2 4 4 3 4 3 4 98

5 3 2 3 2 4 2 3 2 2 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 1 2 1 4 3 2 3 2 4 87

6 3 2 2 3 3 4 3 4 2 2 4 2 4 3 4 3 2 4 4 3 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 95

7 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 105

8 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 106

9 3 4 2 3 4 2 3 2 1 3 3 4 3 1 4 3 4 4 1 4 2 3 4 1 4 3 3 3 2 4 87

10 3 2 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 1 3 3 4 3 1 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 92

11 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 1 4 4 2 3 3 3 3 4 3 96

12 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 3 4 1 4 3 4 4 2 3 96

13 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 1 4 3 2 4 3 3 90

14 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 101

15 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 1 4 4 1 4 3 3 4 3 3 93

16 4 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 90

17 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 3 1 2 3 1 3 4 4 4 3 4 92

18 3 3 2 3 2 1 3 1 3 4 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 2 4 86

Page 91: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

19 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 103

20 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 106

21 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 1 4 4 4 3 4 3 2 3 3 96

22 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 3 4 4 3 4 4 4 102

23 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 104

24 3 4 3 3 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 4 105

25 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 112

26 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 102

27 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 1 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 107

28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 110

29 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 1 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 104

30 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 1 3 3 4 3 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 101

Total

102

89 85 102 101

95 93 105

98 91 107 88 105 106 110 99 113 115

102 91 57 100 115 83 116 111 93 110 91 114

2987

Page 92: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 11

PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN PENDIDIKAN AKHLAK SISWA

𝛼 = (𝑘

𝑘 − 1) × (1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 )

Keterangan:

𝛼 : koefisien reliabilitas

k : banyaknya butir yang valid

𝑆𝑡2 : varian skor total

𝑆𝑖2 : varian skor butir

Responden Nomor Soal

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 77

2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 73

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 73

5 4 2 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 4 1 4 3 3 4 4 3 61

6 4 2 2 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 71

7 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 72

8 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 76

9 4 4 2 3 2 1 2 3 3 1 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 59

Page 93: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

10 4 2 3 3 2 3 4 4 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 66

11 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 66

12 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 67

13 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 1 57

14 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 1 69

15 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 1 62

16 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 56

17 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 2 3 4 4 2 4 4 62

18 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 2 4 3 62

19 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 68

20 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76

21 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 2 3 2 2 61

22 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 73

23 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 74

24 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 74

25 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 77

26 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 71

27 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 75

28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 78

29 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 76

30 2 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 68

Total 112 89 85 102 101 98 107 107 105 106 110 99 104 100 116 111 110 108 112 98 2080

Varians 0.271 0.585 0.351 0.386 0.516 0.685 0.599 0.254 0.259 0.74 0.368 0.562 0.326 0.713 0.12 0.217 0.368 0.455 0.271 1.099 46.09

𝛼 = (𝑘

𝑘−1) × (1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 )

𝛼 = (20

20−1) × (1 −

0.271+0.585+0.351+0.516+0.685+0.599+0.254+0.259+0.74+0.368+0.562+0.326+0.713+0.12+0.217+0.368+0.455+0.271+1.099

46.09)

𝛼 = (20

19) × (1 −

9.145

46.09) = 1.053 × (1 − 0.1984) = 1.053 × 0.8016 = 0.844

Page 94: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 12

PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN BIRRUL WALIDAIN

𝛼 = (𝑘

𝑘 − 1) × (1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 )

Keterangan:

𝛼 : koefisien reliabilitas

k : banyaknya butir yang valid

𝑆𝑡2 : varian skor total

𝑆𝑖2 : varian skor butir

Responden Nomor Soal

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80

2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 2 4 73

3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 83

4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 72

5 3 2 3 2 2 2 2 4 4 4 3 3 3 4 1 2 1 3 2 3 4 57

6 3 2 2 3 4 4 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 70

7 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 77

8 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 78

9 3 4 2 3 2 2 1 3 3 1 4 3 4 1 3 4 1 3 3 3 4 57

10 3 2 3 3 2 4 3 4 3 1 3 3 4 1 4 4 2 4 2 4 4 63

Page 95: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

11 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 70

12 3 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 4 4 3 70

13 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 1 3 2 4 3 61

14 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 73

15 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 66

16 4 3 3 4 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 61

17 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 2 3 1 4 4 4 4 64

18 3 3 2 3 1 1 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 58

19 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 73

20 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 78

21 3 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 69

22 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 75

23 4 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 77

24 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 75

25 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 81

26 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 72

27 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 77

28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 81

29 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 77

30 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 76

Total 102 89 85 102 95 105 98 107 105 106 110 99 113 102 100 115 83 111 93 110 114 2144

Varians 0.25 0.59 0.35 0.39 0.7 0.81 0.69 0.25 0.26 0.74 0.37 0.56 0.32 0.73 0.71 0.21 1.36 0.22 0.44 0.37 0.17 56.5

𝛼 = (𝑘

𝑘−1) × (1 −

∑ 𝑆𝑖2

𝑆𝑡2 )

𝛼 = (21

21−1) × (1 −

0.25+0.59+0.35+0.7+0.81+0.69+0.25+0.26+0.74+0.37+0.56+0.32+0.73+0.71+0.21+1.36+0.22+0.44+0.37+0.17

56.5)

𝛼 = (21

20) × (1 −

10.5

56.5) = 1.05 × (1 − 0.1858) = 1.05 × 0.8142 = 0.855

Page 96: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 13

PERHITUNGAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN

PENDIDIKAN AKHLAK SISWA

𝑟𝑋𝑌 =(𝑁)(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋)(Σ𝑌)

√{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2} {𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}

Keterangan:

𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X : skor per soal

Y : skor total per responden

N : banyaknya responden

Responden X1 X2 X3 Y 𝑋12 𝑋2

2 𝑋32 Y2 X1Y X2Y X3Y

1 4 3 4 120 16 9 16 14400 480 360 480

2 4 4 4 109 16 16 16 11881 436 436 436

3 4 4 4 120 16 16 16 14400 480 480 480

4 4 3 3 109 16 9 9 11881 436 327 327

5 4 2 3 100 16 4 9 10000 400 200 300

6 4 2 2 107 16 4 4 11449 428 214 214

7 4 3 3 113 16 9 9 12769 452 339 339

8 4 4 3 118 16 16 9 13924 472 472 354

9 4 4 2 100 16 16 4 10000 400 400 200

10 4 2 3 106 16 4 9 11236 424 212 318

11 3 2 3 106 9 4 9 11236 318 212 318

12 3 3 2 106 9 9 4 11236 318 318 212

13 3 2 3 100 9 4 9 10000 300 200 300

14 4 3 3 109 16 9 9 11881 436 327 327

15 3 2 3 101 9 4 9 10201 303 202 303

16 3 3 3 95 9 9 9 9025 285 285 285

17 4 3 2 102 16 9 4 10404 408 306 204

18 4 3 2 100 16 9 4 10000 400 300 200

19 4 3 2 108 16 9 4 11664 432 324 216

20 4 2 3 115 16 4 9 13225 460 230 345

21 3 2 3 100 9 4 9 10000 300 200 300

22 4 2 3 111 16 4 9 12321 444 222 333

23 4 3 2 112 16 9 4 12544 448 336 224

24 4 4 3 115 16 16 9 13225 460 460 345

25 4 4 3 120 16 16 9 14400 480 480 360

26 4 3 2 114 16 9 4 12996 456 342 228

27 4 4 3 114 16 16 9 12996 456 456 342

28 4 4 3 117 16 16 9 13689 468 468 351

29 4 3 3 117 16 9 9 13689 468 351 351

Page 97: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

30 2 3 3 107 4 9 9 11449 214 321 321

Total 112 89 85 3271 426 281 251 358121 12262 9780 9313

Uji Validitas Pernyataan No.1 (X1)

𝑟1 =(30)(12262)−(112)(3271)

√{(30)(426)−(112)2} {(30)(358121)−(3271)2}

𝑟1 =(367860)−(366352)

√{12780−12544} {10743630−10699441}

𝑟1 =1508

√{236} {44189}=

1508

√10428604=

1508

3229.335= 0.467

Uji Validitas Pernyataan No.2 (X2)

𝑟2 =(30)(9780)−(89)(3271)

√{(30)(281)−(89)2} {(30)(358121)−(3271)2}

𝑟2 =(293400)−(291119)

√{8430−7921} {10743630−10699441}

𝑟2 =2281

√{509} {44189}=

2281

√22492201=

2281

4742.594= 0.481

Page 98: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Uji Validitas Pernyataan No.3 (X3)

𝑟3 =(30)(9313)−(85)(3271)

√{(30)(251)−(85)2} {(30)(358121)−(3271)2}

𝑟3 =(279390)−(278035)

√{7530−7225} {10743630−10699441}

𝑟3 =1355

√{305} {44189}=

1355

√13477645=

1355

3671.191= 0.369 .

.

.

dst.

Page 99: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 14

PERHITUNGAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN

SIKAP BIRRUL WALIDAIN

𝑟𝑋𝑌 =(𝑁)(Σ𝑋𝑌) − (Σ𝑋)(Σ𝑌)

√{𝑁Σ𝑋2 − (Σ𝑋)2} {𝑁Σ𝑌2 − (Σ𝑌)2}

Keterangan:

𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X : skor per soal

Y : skor total per responden

N : banyaknya responden

Responden X1 X2 X3 Y 𝑋12 𝑋2

2 𝑋32 Y2 X1Y X2Y X3Y

1 3 3 4 112 9 9 16 12544 336 336 448

2 4 4 4 99 16 16 16 9801 396 396 396

3 3 4 4 110 9 16 16 12100 330 440 440

4 3 3 3 98 9 9 9 9604 294 294 294

5 3 2 3 87 9 4 9 7569 261 174 261

6 3 2 2 95 9 4 4 9025 285 190 190

7 4 3 3 105 16 9 9 11025 420 315 315

8 3 4 3 106 9 16 9 11236 318 424 318

9 3 4 2 87 9 16 4 7569 261 348 174

10 3 2 3 92 9 4 9 8464 276 184 276

11 3 2 3 96 9 4 9 9216 288 192 288

12 3 3 2 96 9 9 4 9216 288 288 192

13 3 2 3 90 9 4 9 8100 270 180 270

14 3 3 3 101 9 9 9 10201 303 303 303

15 3 2 3 93 9 4 9 8649 279 186 279

16 4 3 3 90 16 9 9 8100 360 270 270

17 3 3 2 92 9 9 4 8464 276 276 184

18 3 3 2 86 9 9 4 7396 258 258 172

19 4 3 2 103 16 9 4 10609 412 309 206

20 4 2 3 106 16 4 9 11236 424 212 318

21 3 2 3 96 9 4 9 9216 288 192 288

22 4 2 3 102 16 4 9 10404 408 204 306

23 4 3 2 104 16 9 4 10816 416 312 208

24 3 4 3 105 9 16 9 11025 315 420 315

25 4 4 3 112 16 16 9 12544 448 448 336

26 3 3 2 102 9 9 4 10404 306 306 204

27 4 4 3 107 16 16 9 11449 428 428 321

28 4 4 3 110 16 16 9 12100 440 440 330

29 4 3 3 104 16 9 9 10816 416 312 312

Page 100: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

30 4 3 3 101 16 9 9 10201 404 303 303

Total 102 89 85 2987 354 281 251 299099 10204 8940 8517

Uji Validitas Pernyataan No.1 (X1)

𝑟1 =(30)(10204)−(102)(2987)

√{(30)(354)−(102)2} {(30)(299099)−(2987)2}

𝑟1 =(306120)−(304674)

√{10620−10404} {8972970−8922169}

𝑟1 =1446

√{216} {50801}=

1446

√10973016=

1446

3312.55= 0.437

Uji Validitas Pernyataan No.2 (X2)

𝑟2 =(30)(8940)−(89)(2987)

√{(30)(281)−(89)2} {(30)(299099)−(2987)2}

𝑟2 =(268200)−(265843)

√{8430−7921} {8972970−8922169}

𝑟2 =2357

√{509} {50801}=

2357

√25857709=

2357

5085.048= 0.464

Page 101: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Uji Validitas Pernyataan No.3 (X3)

𝑟3 =(30)(8517)−(85)(2987)

√{(30)(251)−(85)2} {(30)(299099)−(2987)2}

𝑟3 =(255510)−(253895)

√{7530−7225} {8972970−8922169}

𝑟3 =1615

√{305} {50801}=

1615

√15494305=

1615

3936.281= 0.410

.

.

.

dst.

Page 102: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 15

SKOR PENDIDIKAN AKHLAK DAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN SISWA

Responden Pendidikan Akhlak (X) Sikap Birrul Walidain (Y)

1 77 80

2 73 73

3 80 83

4 73 72

5 61 57

6 71 70

7 72 77

8 76 78

9 59 57

10 66 63

11 66 70

12 67 70

13 57 61

14 69 73

15 62 66

16 56 61

17 62 64

18 62 58

19 68 73

20 76 78

21 61 69

22 73 75

23 74 77

24 74 75

25 77 81

26 71 72

27 75 77

28 78 81

29 76 77

30 68 76

31 59 65

32 62 65

33 73 75

34 61 63

35 76 78

36 76 80

37 56 62

38 74 70

Page 103: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

39 74 74

40 77 83

41 78 80

42 66 66

43 76 73

44 69 69

45 73 77

46 68 65

47 77 74

48 71 66

49 77 78

Jumlah 3423 3507

Page 104: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 16

PERHITUNGAN DESKRIPSI STATISTIK PENDIDIKAN AKHLAK

1. Rata-rata (M)

M =∑ X

N=

3423

49= 69,86

2. Varians (S2)

S2 =∑X2 −

(∑X)2

NN − 1

S2 =241323 −

(3423)2

4949 − 1

=241323 −

1171692949

48

S2 =241323 − 239121

48=

2202

48= 45,88

3. Standar Deviasi (S)

S = √S2

S = √45,875

S = 6,77

Keterangan:

∑ X = skor total variabel X (Pendidikan Akhlak)

N = banyaknya responden

Page 105: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 17

PERHITUNGAN DESKRIPSI STATISTIK SIKAP BIRRUL WALIDAIN

1. Rata-rata (M)

M =∑Y

N=

3507

49= 71,57

2. Varians (S2)

S2 =∑Y2 −

(∑Y)2

NN − 1

S2 =253415 −

(3507)2

4949 − 1

S2 =253415 −

1229904949

48

S2 =253415 − 251001

48

S2 =2414

48= 50,29

3. Standar Deviasi (S)

S = √S2 = √50,2917 = 7,09

Keterangan:

∑ Y = skor total variabel Y (Sikap Birrul Walidain)

N = banyaknya responden

Page 106: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 18

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS VARIABEL PENDIDIKAN

AKHLAK DENGAN METODE LILIEFORS

Responden X fk Z=𝑥𝑖−��

𝑠 Ztabel F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

1 56 2

-2.05 0.4798 0.0202 0.0408 0.0206

2 56 -2.05 0.4798 0.0202 0.0408 0.0206

3 57 3 -1.90 0.4713 0.0287 0.0612 0.0325

4 59 5

-1.60 0.4452 0.0548 0.1020 0.0472

5 59 -1.60 0.4452 0.0548 0.1020 0.0472

6 61

8

-1.31 0.4049 0.0951 0.1633 0.0682

7 61 -1.31 0.4049 0.0951 0.1633 0.0682

8 61 -1.31 0.4049 0.0951 0.1633 0.0682

9 62

12

-1.16 0.377 0.123 0.2449 0.1219

10 62 -1.16 0.377 0.123 0.2449 0.1219

11 62 -1.16 0.377 0.123 0.2449 0.1219

12 62 -1.16 0.377 0.123 0.2449 0.1219

13 66

15

-0.57 0.2157 0.2843 0.3061 0.0218

14 66 -0.57 0.2157 0.2843 0.3061 0.0218

15 66 -0.57 0.2157 0.2843 0.3061 0.0218

16 67 16 -0.42 0.1628 0.3372 0.3265 0.0107

17 68

19

-0.27 0.1064 0.3936 0.3878 0.0058

18 68 -0.27 0.1064 0.3936 0.3878 0.0058

19 68 -0.27 0.1064 0.3936 0.3878 0.0058

20 69 21

-0.13 0.0517 0.4483 0.4286 0.0197

21 69 -0.13 0.0517 0.4483 0.4286 0.0197

22 71

24

0.17 0.0675 0.5675 0.4898 0.0777

23 71 0.17 0.0675 0.5675 0.4898 0.0777

24 71 0.17 0.0675 0.5675 0.4898 0.0777

25 72 25 0.32 0.1255 0.6255 0.5102 0.1153

26 73

30

0.46 0.1772 0.6772 0.6122 0.0650

27 73 0.46 0.1772 0.6772 0.6122 0.0650

28 73 0.46 0.1772 0.6772 0.6122 0.0650

29 73 0.46 0.1772 0.6772 0.6122 0.0650

30 73 0.46 0.1772 0.6772 0.6122 0.0650

31 74

34

0.61 0.2291 0.7291 0.6939 0.0352

32 74 0.61 0.2291 0.7291 0.6939 0.0352

33 74 0.61 0.2291 0.7291 0.6939 0.0352

Page 107: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

34 74 0.61 0.2291 0.7291 0.6939 0.0352

35 75 35 0.76 0.2764 0.7764 0.7143 0.0621

36 76

41

0.91 0.3186 0.8186 0.8367 0.0181

37 76 0.91 0.3186 0.8186 0.8367 0.0181

38 76 0.91 0.3186 0.8186 0.8367 0.0181

39 76 0.91 0.3186 0.8186 0.8367 0.0181

40 76 0.91 0.3186 0.8186 0.8367 0.0181

41 76 0.91 0.3186 0.8186 0.8367 0.0181

42 77

46

1.05 0.3531 0.8531 0.9388 0.0857

43 77 1.05 0.3531 0.8531 0.9388 0.0857

44 77 1.05 0.3531 0.8531 0.9388 0.0857

45 77 1.05 0.3531 0.8531 0.9388 0.0857

46 77 1.05 0.3531 0.8531 0.9388 0.0857

47 78 48

1.20 0.3849 0.8849 0.9796 0.0947

48 78 1.20 0.3849 0.8849 0.9796 0.0947

49 80 49 1.50 0.4332 0.9332 1.0000 0.0668

Keterangan: Ltabel = 0.1266

Page 108: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 19

PERHITUNGAN UJI NORMALITAS VARIABEL SIKAP BIRRUL

WALIDAIN DENGAN METODE LILIEFORS

Responden Y fk Z=𝑥𝑖−��

𝑠 Ztabel F(Z) S(Z) |F(Z)-S(Z)|

1 57 2

-2.05 0.4798 0.0202 0.0408 0.0206

2 57 -2.05 0.4798 0.0202 0.0408 0.0206

3 58 3 -1.91 0.4719 0.0281 0.0612 0.0331

4 61 5

-1.49 0.4319 0.0681 0.1020 0.0339

5 61 -1.49 0.4319 0.0681 0.1020 0.0339

6 62 6 -1.35 0.4115 0.0885 0.1224 0.0339

7 63 8

-1.21 0.3869 0.1131 0.1633 0.0502

8 63 -1.21 0.3869 0.1131 0.1633 0.0502

9 64 9 -1.07 0.3577 0.1423 0.1837 0.0414

10 65

12

-0.93 0.3238 0.1762 0.2449 0.0687

11 65 -0.93 0.3238 0.1762 0.2449 0.0687

12 65 -0.93 0.3238 0.1762 0.2449 0.0687

13 66

15

-0.79 0.2852 0.2148 0.3061 0.0913

14 66 -0.79 0.2852 0.2148 0.3061 0.0913

15 66 -0.79 0.2852 0.2148 0.3061 0.0913

16 69 17

-0.36 0.1406 0.3594 0.3469 0.0125

17 69 -0.36 0.1406 0.3594 0.3469 0.0125

18 70

21

-0.22 0.0871 0.4129 0.4286 0.0157

19 70 -0.22 0.0871 0.4129 0.4286 0.0157

20 70 -0.22 0.0871 0.4129 0.4286 0.0157

21 70 -0.22 0.0871 0.4129 0.4286 0.0157

22 72 23

0.06 0.0239 0.5239 0.4694 0.0545

23 72 0.06 0.0239 0.5239 0.4694 0.0545

24 73

27

0.20 0.0793 0.5793 0.5510 0.0283

25 73 0.20 0.0793 0.5793 0.5510 0.0283

26 73 0.20 0.0793 0.5793 0.5510 0.0283

27 73 0.20 0.0793 0.5793 0.5510 0.0283

28 74 29

0.34 0.1331 0.6331 0.5918 0.0413

29 74 0.34 0.1331 0.6331 0.5918 0.0413

30 75

32

0.48 0.1844 0.6844 0.6531 0.0313

31 75 0.48 0.1844 0.6844 0.6531 0.0313

32 75 0.48 0.1844 0.6844 0.6531 0.0313

33 76 33 0.62 0.2324 0.7324 0.6735 0.0589

Page 109: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

34 77

38

0.77 0.2794 0.7794 0.7755 0.0039

35 77 0.77 0.2794 0.7794 0.7755 0.0039

36 77 0.77 0.2794 0.7794 0.7755 0.0039

37 77 0.77 0.2794 0.7794 0.7755 0.0039

38 77 0.77 0.2794 0.7794 0.7755 0.0039

39 78

42

0.91 0.3186 0.8186 0.8571 0.0385

40 78 0.91 0.3186 0.8186 0.8571 0.0385

41 78 0.91 0.3186 0.8186 0.8571 0.0385

42 78 0.91 0.3186 0.8186 0.8571 0.0385

43 80

45

1.19 0.383 0.883 0.9184 0.0354

44 80 1.19 0.383 0.883 0.9184 0.0354

45 80 1.19 0.383 0.883 0.9184 0.0354

46 81 47

1.33 0.4083 0.9083 0.9592 0.0509

47 81 1.33 0.4083 0.9083 0.9592 0.0509

48 83 49

1.61 0.4463 0.9463 1.0000 0.0537

49 83 1.61 0.4463 0.9463 1.0000 0.0537

Keterangan: Ltabel = 0.1266

Page 110: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 20

PERHITUNGAN MANUAL UJI LINIERITAS

ANTARA PENDIDIKAN AKHLAK DAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN

Responden X Y XY X2 Y2

1 77 80 6160 5929 6400

2 73 73 5329 5329 5329

3 80 83 6640 6400 6889

4 73 72 5256 5329 5184

5 61 57 3477 3721 3249

6 71 70 4970 5041 4900

7 72 77 5544 5184 5929

8 76 78 5928 5776 6084

9 59 57 3363 3481 3249

10 66 63 4158 4356 3969

11 66 70 4620 4356 4900

12 67 70 4690 4489 4900

13 57 61 3477 3249 3721

14 69 73 5037 4761 5329

15 62 66 4092 3844 4356

16 56 61 3416 3136 3721

17 62 64 3968 3844 4096

18 62 58 3596 3844 3364

19 68 73 4964 4624 5329

20 76 78 5928 5776 6084

21 61 69 4209 3721 4761

22 73 75 5475 5329 5625

23 74 77 5698 5476 5929

24 74 75 5550 5476 5625

25 77 81 6237 5929 6561

26 71 72 5112 5041 5184

27 75 77 5775 5625 5929

28 78 81 6318 6084 6561

29 76 77 5852 5776 5929

30 68 76 5168 4624 5776

31 59 65 3835 3481 4225

32 62 65 4030 3844 4225

33 73 75 5475 5329 5625

34 61 63 3843 3721 3969

35 76 78 5928 5776 6084

36 76 80 6080 5776 6400

37 56 62 3472 3136 3844

38 74 70 5180 5476 4900

39 74 74 5476 5476 5476

40 77 83 6391 5929 6889

41 78 80 6240 6084 6400

42 66 66 4356 4356 4356

43 76 73 5548 5776 5329

44 69 69 4761 4761 4761

45 73 77 5621 5329 5929

Page 111: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

46 68 65 4420 4624 4225

47 77 74 5698 5929 5476

48 71 66 4686 5041 4356

49 77 78 6006 5929 6084

Jumlah 3423 3507 247053 241323 253415

i. Jumlah kuadrat regresi a (JKreg(a))

JKreg(a) =(∑y)2

n=

(3507)2

49=

12299049

49= 251001

j. Jumlah kuadrat regresi (b/a) (JKreg(b|a))

JKreg(b/a) = b × {∑xy −(∑x)(∑y)

n}; dengan b =

𝑛.∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 .∑ 𝑌

𝑛.∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2

𝑏 =(49)(247053)−(3423)(3507)

(49)(241323)−(3423)2 =

12105597−12004461

11824827−11716929=

101136

107898= 0.9373

JKreg(b/a) = 0,9373 {247053 −(3423)(3507)

49}

= 0,9373 {247053 −12004461

49}

= 0,9373 (247053 − 244989)

= 0,9373 × 2064 = 1934,5872

k. Jumlah kuadrat residu (JKres)

JKres = JKT − JKreg(b/a) − JKreg(a)

= ∑y2 − 1934,5872 − 251001

= 253415 − 1934,5872 − 251001 = 479,4128

l. Rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres)

RJKres =JKres

n − 2=

479,4128

n − 2=

479,4128

49 − 2=

479,4128

47= 10,2003

m. Jumlah kuadrat error (JKE)

X Kelompok N Y

56 1 2

80

56 73

57 2 1 83

59 3 2

72

59 57

61 4 3 70

Page 112: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

61 77

61 78

62

5 4

57

62 63

62 70

62 70

66

6 3

61

66 73

66 66

67 7 1 61

68

8 3

64

68 58

68 73

69 9 2

78

69 69

71

10 3

75

71 77

71 75

72 11 1 81

73

12 5

72

73 77

73 81

73 77

73 76

74

13 4

65

74 65

74 75

74 63

75 14 1 78

76

15 6

80

76 62

76 70

76 74

76 83

76 80

77

16 5

66

77 73

77 69

77 77

77 65

78 17 2

74

78 66

80 18 1 78

Page 113: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

JKE = ∑ {∑y2 −(∑y)2

n}𝐾

= {(612 + 622) −(61+62)2

2} + {612 −

612

1 } + {(572 + 652) −

(57+65)2

2} + {(572 + 692 + 632) −

(57+69+63)2

3} + {(662 + 642 +

582 + 652) −(66+64+58+65)2

4} + {(632 + 702 + 662) −

(63+70+66)2

3} + {702 −

702

1} + {(732 + 762 + 652) −

(73+76+75)2

3} +

{(732 + 692) −(73+69)2

2} + {(702 + 722 + 662) −

(70+72+66)2

3} +

{772 −772

1} + {(732 + 722 + 752 + 752 + 772) −

(77+75+70+74)2

5} +

{(772 + 752 + 702 + 742) −(77+75+70+74)2

4} + {772 +

772

1} +

{(782 + 782 + 772 + 782 + 782 + 802 + 732) −

(78+78+77+78+80+73)2

6} + {(802 + 812 + 832 + 742 + 782) −

(80+81+83+74+78)2

5} + {(1812 + 802) −

(81+80)2

2} + {832 −

832

1}

JKE = 0,5 + 0 + 32 + 72 + 38,75 + 24,67 + 0 + 64,67 + 8 + 18,67 + 0 +

15,2 + 26 + 0 + 27,33 + 46,8 + 0,5 + 0 = 375,09

n. Kuadrat tuna cocok (JKTC ) dengan rumus :

JKTC = JKres − JKE = 479,4128 − 375,09 = 104,3228

o. Rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC)

RJKTC =JKTC

K − 2=

104,3228

18 − 2=

104,3228

16= 6,5202

p. Rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan menggunakan rumus :

RJKE =JKE

n − K=

375,09

48 − 18=

375,09

31= 12,0997

Page 114: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

q. Menentukan nilai F hitung dengan menggunakan rumus :

F =RJKTC

RJKE=

6,5202

12,0997= 0,5389

Page 115: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 21

OUTPUT SPSS PERHITUNGAN UJI LINIERITAS

ANTARA PENDIDIKAN AKHLAK (X) DAN SIKAP BIRRUL WALIDAIN (Y)

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Y * X Between Groups (Combined) 2038.917 17 119.936 9.913 .000

Linearity 1934.649 1 1934.649 159.895 .000

Deviation from Linearity 104.268 16 6.517 .539 .904

Within Groups 375.083 31 12.099

Total 2414.000 48

Page 116: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 22

PERHITUNGAN MANUAL UJI REGRESI LINIER SEDERHANA

1. Persamaan Regresi

𝑏 =𝑛.∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 .∑ 𝑌

𝑛.∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2

=(49)(247053)−(3423)(3507)

(49)(241323)−(3423)2 =

12105597−12004461

11824827−11716929=

101136

107898= 0.937

a = �� − 𝑏�� = 71.57 − 0.9373(69.86) = 71.57 − 65.4798 = 6.09

Ý = 𝑎 + 𝑏𝑋

Ý = 6.09 + 0.937𝑋

2. Keberartian Persamaan Regresi

a. Rata-rata Jumlah Kuadrat Residu (𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠)

𝑅𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 =𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠

𝑛 − 2=

479,4128

n − 2=

479,4128

49 − 2=

479,4128

47= 10,2003

b. Rata-rata Jumlah Kuadrat Regresi (b/a) (𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(𝑏𝑎⁄ ))

𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(𝑏𝑎⁄ ) =

𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(𝑏

𝑎⁄ )

1=

1934,5872

1= 1934,5872

c. Uji Keberartian persamaan

F =RJKreg(b/a)

RJK𝑟𝑒𝑠=

1934,5872

10,2003= 189,6598

Page 117: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 23

OUTPUT SPSS PERHITUNGAN UJI PERSAMAAN REGRESI

1. Persamaan Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95.0% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 6.092 4.776 1.276 .208 -3.516 15.700

X .937 .068 .895 13.773 .000 .800 1.074

a. Dependent Variable: Y

2. Keberartian Persamaan Regresi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1934.649 1 1934.649 189.691 .000b

Residual 479.351 47 10.199

Total 2414.000 48

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X

Page 118: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 24

PERHITUNGAN UJI KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

1. Korelasi Pearson Product Moment

𝑟𝑥𝑦 =(𝑁)(∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑦)

√{𝑁∑𝑥2 − (∑𝑥)2}{𝑁∑𝑦2 − (∑𝑦)2}

𝑟𝑥𝑦 =(49)(247053) − (3423)(3507)

√{(49)(241323) − (3423)2}{(𝑀𝐺)(253415) − (3507)2}

=12105597 − 12004461

√{11824827 − 11716929}{12417335 − 12299049}

=101136

√(107898)(118286)=

101136

√12762822828=

101136

112972,6641= 0,8952

2. Perhitungan Signifikansi Koefisien Korelasi

𝑡 =𝑟𝑥𝑦√𝑛 − 1

√1 − 𝑟𝑥𝑦

𝑡 =0,8952√49 − 1

√1 − (0,8952)2

𝑡 =0,8952√48

√1 − 0,8014=

(0,8952)(6,9282)

√0,1986

𝑡 =6,2021

0,4456= 13,9185

3. Koefisien Determinasi

𝐾𝐷 = 𝑟𝑋𝑌2 × 100%

𝐾𝐷 = 0,89522 × 100% = 0.8014 × 100% = 80.14%

Page 119: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 25

TABEL NORMAL

Page 120: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 26

TABEL DISTRIBUSI F

Page 121: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 27

SURAT BIMBINGAN SKRIPSI

Page 122: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 28

SURAT IZIN PENELITIAN

Page 123: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 29

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 124: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,

Lampiran 30

UJI REFERENSI

Page 125: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,
Page 126: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,
Page 127: HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DENGAN SIKAP BIRRUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 1. Orangtua penulis yang tercinta, ayahanda Warpa’i dan ibunda Musronah,