pengendalian intern pendapatan.doc

63
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia bisnis dibidang jasa sangatlah berbeda dengan perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Faktor yang membedakannya adalah dalam kegiatan operasional perusahaan dan dalam bentuk laporan keuangannya. Meskipun terdapat perbedaan dari ketiga jenis usaha tersebut yaitu perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur, tetapi dari ketiga jenis usaha tersebut hanya memiliki satu tujuan yaitu berusaha untuk menghasilkan laba atau profit semaksimal mungkin untuk pengembangan dan kelangsungan usahanya. Untuk perusahaan yang masih kecil dan sederhana dengan tingkat kegiatan usaha yang masih sedikit, maka pimpinan perusahaan juga mung kin merangkap sebagai pemilik masih dapat langsung mengawasi seluruh kegiatan usahanya, tetapi semakin besar suatu perusahaan semakin kompleks pula kegiatannya 1 1

Upload: dirra-kurniasih

Post on 09-Aug-2015

575 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia bisnis dibidang jasa sangatlah berbeda dengan perusahaan

dagang maupun perusahaan manufaktur. Faktor yang membedakannya adalah

dalam kegiatan operasional perusahaan dan dalam bentuk laporan

keuangannya. Meskipun terdapat perbedaan dari ketiga jenis usaha tersebut

yaitu perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur, tetapi dari ketiga jenis usaha

tersebut hanya memiliki satu tujuan yaitu berusaha untuk menghasilkan laba

atau profit semaksimal mungkin untuk pengembangan dan kelangsungan

usahanya.

Untuk perusahaan yang masih kecil dan sederhana dengan tingkat

kegiatan usaha yang masih sedikit, maka pimpinan perusahaan juga mung kin

merangkap sebagai pemilik masih dapat langsung mengawasi seluruh kegiatan

usahanya, tetapi semakin besar suatu perusahaan semakin kompleks pula

kegiatannya sehingga tidak saja membutuhkan sumber daya manusia yang

berpengalaman dan ahli tetapi juga harus memiliki suatu struktur pengawasan

intern yang kuat, sehingga terhindar dari kerugian yang disebabkan adanya

kebocoran dalam kegiatan operasi perusahaan.

Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya baik

dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, pemimpin perusahaan

dalam hal ini juga pemilik perusahaan merasakan masih adanya kekurangan-

kekurangan terhadap struktur pengawasan intern yang berkaitan dengan siklus

1

1

Page 2: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

pengawasan baik yang menyangkut pendapatan, sehingga informasi mengenai

adanya kebocoran-kebocoran diketahui setelah berjalan sekian lama atau

dengan kata lain informasi tentang kebocoran-kebocoran dalam perusahaan

terlambat diketahui.

Organisasi sebagai kumpulan unit-unit pengambilan keputusan secara

konseptual mencapai tujuannya melalui proses alokasi sumberdaya dengan

mendukung sistem sebagai sumberdaya informasi yang memiliki nilai

ekonomik. Dalam menganalisis struktur pengawasan intern yang berkaitan

dengan siklus pendapatan, yang akan dibahas terdiri dari:

1. Siklus-siklus pemrosesan transaksi, terdiri dari 3 kelompok yaitu;

a. Siklus pendapatan

b. Siklus produksi

c. Siklus keuangan.

2. Komponen-komponen sistem pemrosesan transaksi, terdiri dari;

a. Masukan

b. Penyimpanan

c. Keluaran

3. Struktur Pengawasan Intern, terdiri dari:

a. Lingkungan pengawasan (Control Environment)

b. Sistem Akuntansi (Acounting System)

c. Prosedur-prosedur pengendalian.

Menurut COSO bukan hanya 3 yang diatas tetapi terdiri dari 5 unsur

serta menurut AICPA meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta

alat yang dikordinasikan dalam perusahaan.

2

Page 3: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

Adapun aktivitas yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan

transaksi perusahaan diantaranya adalah siklus pendapatan dan siklus

pengeluaran, yang merupakan pokok permasalahan yang akan dibahas hanya

tentang siklus pendapatan. Siklus pendapatan merupakan kejadian-kejadian

yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa ke entitasentitas lain

dan pengumpulan pembayaran-pembayaran yang berkaitan. Sistem aplikasi

yang mencakup siklus pendapatan meliputi entri pesanan pelanggan,

penagihan, piutang dagang, dan pelaporan penjualan.

Masalah struktur pengawasan intern menekankan adanya konsep

independensi organisasional atau pemisahan tugas pada fungsi penanganan

harta dan fungsi pencatatan serta fungsi pengoperasian. Untuk memisahkan

fungsi-fungsi diatas maka harus digambarkan struktur organisasi yang

merupakan spesialisasi sesuai dengan pemisahan fungsi dalam organisasi

misalnya fungsi penjualan, fungsi produksi, dan fungsi keuangan. Aspek

terpenting dalam pembahasan ini adalah struktur pengawasan intern yang

didalamnya termasuk siklus pendapatan dan penerimaan pada perusahaan ini

sangat lemah. Struktur pengawasan intern menyarankan tindakan-tindakan

yang harus diambil dalam perusahaan untuk mengatur dan mengarahkan

aktivitas-aktivitas perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan laporan Kompetensi

Skill ini penulis memilih judul mengenai " Pengendalian Intern Pendapatan

Pada Hotel Tirta Sanita”.

3

Page 4: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

B. Tujuan Kompetensi Skill

Kompetensi skill ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

mengenai masalah pemeriksaan pendapatan yaitu :

1. Untuk mengetahui dan mempelajari cara penghitungan pendapatan yang

dilakukan di perusahaan.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara pengendalian intern pendapatan hotel

dan laporan laba rugi perusahaan.

3. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan pendapatan dan biaya.

C. Lokasi dan Waktu Kompetensi Skill

Adapun penelitian ini dilakukan di Hotel Tirta Santika yang berlokasi

di Jalan Sangkanurip - Kuningan. Sedangkan pelaksanaan kompetensi skill

dilakukan sekitar satu minggu.

4

Page 5: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Perusahaan Jasa Perhotelan

1. Pengertian Perusahaan Jasa Hotel

Sebelum membahas mengenai pengertian perusahaan jasa

khususnya hotel terlebih dahulu akan dibahas mengenai pengertian

perusahaan jasa itu sendiri. Pengertian perusahaan jasa menurut Soemarso

SR dalam buku "Akuntansi Suatu Pengantar" mendefinisikan perusahaan

jasa adalah : "Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatannya

menjual jasa. Contoh dari perusahaan macam ini adalah kantor akuntan,

pengacara, tukang cukur dan lain-lain". (1995:25).

Sedangkan pengertian usaha hotel sendiri menurut Herdi S. Darmo

Soewiryo dalam buku "Teori dan Praktik Akuntansi Perhotelan" adalah

sebagai berikut: "Hotel adalah seluruh atau sebagian bangunan yang

digunakan untuk pelayanan kamar, makanan dan minuman serta rekreasi

yang dikelola dengan tujuan komersil". (2003:1).

Jadi berdasarkan definisi di atas maka usaha perhotelan dalam

melaksanakan kegiatannya tidak ada transaksi penjualan barang secara

nyata tetapi sebagai penjual jasa dengan memberikan pelayanan yang

memuaskan pada tamu.

Menurut Herdi S hotel sebagai penjual jasa yaitu didefinisikan

sebagai berikut: "Sebagai penjual jasa hotel harus menyediakan tiga hal

5

Page 6: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

yaitu fasilitas yang memadai, sumber daya manusia yang terampil untuk

melayani dan pengelolaan secara profesional". (1995:1).

2. Pencatatan Penjualan Kamar

Pencatatan penjualan kamar menurut Herdi S (2003:32-33)

dilakukan sebagai berikut:

1. Kebijaksanaana. Setiap laporan hasil penjualan dari Front Office harus

diserahkan keesokan harinya oleh kasir/auditor malam langsung ke bagian Income audit.

b. Seluruh laporan harus segera diproses berdasarkan hasil laporan dan bukti-bukti lain, seperti rekening dan sebagainya.

2. Prosedura. Memeriksa seluruh laporan yang diterima, misalnya jumlah

kedatangan tamu, keberangkatan tamu, pergantian kamar, pergantian harga dan sebagainya.

b. Mencocokkan laporan tersebut dengan laporan dari tata graha. Apabila ada perbedaan, harus segera diketahui penyebabnya.

c. Mencocokkan jumlah penjualan kamar menurut data laporan dari audit malam hari dengan laporan yang dibuat oleh Front Office.

d. Mengkaji kembali hasil penjualan kamar hari ini dengan rumus: Jumlah hasil penjualan kamar yang dilaporkan hari ini :1) Jumlah sewa kamar yang diterima dari tamu yang

datang hari ini2) Jumlah sewa kamar baru untuk pergantian kamar

(apabila ada)3) Jumlah sewa kamar yang dibayar hari ini karena tamu

telah meninggalkan hotel hari ini4) Jumlah sewa kamar lama akibat dari adanya pergantian

kamar (apabila ada)

B. Pendapatan dan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan dan Income menurut Aliminsyah, SE dan Drs. Padji

MA dalam kamus "Istilah Akuntansi" yaitu: "Pendapatan adalah jumlah

6

Page 7: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual".

(2003:248).

Sedangkan pengertian Income adalah sebagai berikut:

"Income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal".(2003:81).

Dari pengertian diatas mengenai pendapatan ternyata memiliki

makna yang sama dengan dengan definisi pendapatan yang dikemukakan

oleh "Ikatan Akuntan Indonesia" dalam Usap Review Modul Teori dan

Praktek Akuntansi Keuangan" yaitu:

"Pendapatan adalah arus masuk, penambahan atas aktiva suatu entitas atau penyelesaian kewajiban-kewajibannya (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa dan aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama yang berkelanjutan dari entitas dimaksud. Contoh penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa".(2002:12).

Sedangkan Harnato sendiri mendefinisikan pendapatan dalam buku

"Akuntansi Keuangan Menengah" yaitu sebagai berikut:

"Pendapatan adalah kenaikan aktiva/penurunan kewajiban atau keduanya dari suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu sebagai akibat dari aktivitas produksi penjualan barang dan penyerahan jasa dan aktivitas lain yang merupakan usaha pokok perusahaan". (2002:54).

Dengan melihat pengertian pendapatan diatas yang dikemukakan

oleh para ahli maka pendapatan merupakan salah satu elemen dari

penghasilan selain beban, keuntungan dan kerugian yang akan disajikan

dalam laporan laba rugi perusahaan. Dimana pendapatan sendiri

merupakan alat ukur perusahaan apakah pendapatan yang diperoleh

7

Page 8: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

perusahaan itu mengalami kenaikan atau penurunan yaitu dengan cara

membandingkan pendapatan tahun sekarang dengan tahun sebelumnya.

2. Unsur Pendapatan

Unsur pendapatan dalam dunia perhotelan menurut Herdi S

(2003:86) terdiri dari:

"Kamar, telephone & faximili, laundry & dry cleaning, makanan (food), beverage (minuman), Banquet, Drugstore (toko kebutuhan tamu), Sport & Recreation dan pendapatan lain-lain".

3. Laporan Hasil Penjualan Harian

Laporan hasil penjualan harian menurut Herdi S (2003:30-32)

dilaksanakan sebagai berikut :

a. Kebijaksanaan1) Rekapitulasi hasil penjualan menyeluruh untuk seluruh

produk hotel yang terjual dalam satu hari harus dilaporkan dan penyerahannya setiap jam 12.00 untuk hasil penjualan hari kemarin

2) Laporan hasil penjualan mingguan harus diserahkan setiap hari Senin

3) Setiap laporan hasil penjualan tersebut harus disahkan oleh Pimpinan Bagian Keuangan/Wakilnya

b. Prosedur1) Meneliti setiap laporan hasil penjualan dari kasir yang

bertugas untuk kegiatan satu hari2) Menyusun kembali hasil penjualan menjadi hasil penjualan

bersih dengan jalan mengeluarkan pajak dan uang service3) Menjumlahkan hasil penjualan bersih untuk setiap jenis

produk hotel dan hasil ini harus berupa perhitungan kumulatif agar dapat mudah dilihat perhari, sampai dengan hari ini, sampai dengan bulan ini dan sebagainya serta dapat dibandingkan dengan hasil tahun lalu untuk hari ini, bulan yang sama

4) Menghitung perkiraan harian dengan cara membagi perkiraan bulanan dengan jumlah hari pada bulan itu, kemudian mengalikan dengan tanggal laporan hari ini dibuat untuk selanjutnya dicatat dalam perkiraan bulanan

8

Page 9: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

5) Ambil arsip laporan bulan lalu pada tanggal yang sama dan dicatat pada kolom yang disediakan, demikian pula data tahun, bulan dan tanggal yang sama pada tahun yang lalu

6) Membuat statistik berdasarkan data dari rekapitulasi hasil penjualan kamar untuk beberapa hal dengan rumus:

a) Jumlah kamar di hotel yang dapat dijual, sedangkan jumlah kamar yang tersedia adalah seluruh jumlah kamar hotel dikurangi jumlah kamar yang digunakan untuk kepentingan hotel dan kamar rusak atau kamar yang disewakan bukan untuk keperluan menginap

b) Kamar isi adalah jumlah kamar yang dihuni oleh tamu yang membayar

c) Persentase tingkat huni kamar :

d) Persentase tingkat huni ganda :

e) Rata-rata sewa perkamar yang terjual :

f) Rata-rata pengeluaran sewa kamar per tamu :

4. Metode Pencatatan Pendapatan

Dalam pencatatan pengakuan pendapatan dan biaya dikenal dua

macam metode pencatatan yaitu metode cash basis dan metode accrual

basis.

Pengertian metode accrual basis menurut Harnanto (2002:50)

dalam "Akuntansi Keuangan Menengah" adalah :

"Metode accrual basis adalah metode pengakuan pendapatan dan biaya, dimana pendapatan diakui pada saat/dalam periode pendapatan itu diperoleh atau direalisasikan tanpa memperhatikan kapan terjadinya penerimaan kas dan beban atau biaya pada saat atau dalam periode beban/biaya itu terjadi terlepas dari kapan terjadinya pengeluaran kas".

9

Page 10: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

Sedangkan pengertian metode cash basis menurut Munawir

(2000:158) dalam buku Analisis Laporan Keuangan adalah :

"Metode cash basis adalah penghasilan baru diakui jika sudah diterima uangnya dan biaya diakui jika sudah dibayar tunai atau perkas".

5. Bentuk Laporan Laba Rugi Hotel

Menurut Herdi S (2003:112-115) bentuk laporan laba rugi hotel

menggunakan dua macam cara yaitu konventional dan cara laba rugi tiap

departemen.

a. Bentuk Laporan Laba Rugi Kotiventional 1) Pendapatan

a) Kamar (+)b) Makanan (+)c) Minuman (+)d) Telephone/Faximili (+)e) Laundry/drycleaning (+)f) Banquet (+)g) Drugstore & Fotocopy (+)h) Sport & Recreation (+)i) Lain-lain (+)

(+) A2) Biaya

HPP (Harga Pokok Produksi)a) Kamar ( - )b) Makanan ( - )c) Minuman ( - )d) Telephone/Faximili ( - )e) Laundry/drycleaning ( - )f) Banquet ( - )g) Drugstore & Fotocopy ( - )h) Sport & Recreation ( - )i) Lain-lain ( - )

( - ) B Biaya Operasionala) Marketing ( - ) b) POMEC (Property Operation

Maintenance Energy Cost) ( - )c) Solar/gas ( - )d) Entertainment ( - )e) Pajak Pembangunan I ( - )

( - ) C

10

Page 11: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

Biaya tetapa) Karyawan ( - )b) Perkantoran ( - )

( - ) D 3) GOP (Gross Operating Profit) GOP (A-B-C-D)4) Biaya pemilik :

a) Pajak Pendapatan ( - )b) Asuransi PBB ( - ) c) Depresiasi aktiva

tetap ( - ) ( - ) E

NOP (Net Operating Profit) NOP = GOP – E

b. Bentuk Laporan Laba Rugi per Departemen1) Room division

Pendapatan ( + )Biaya ( - ) GOP Room division A

2) Food & Beverage Dept :Pendapatan ( + )Biaya ( - ) GOP Food & Beverage Dept B

3) Sport & Recreation Dept :Pendapatan ( + )Biaya ( - ) GOP Sport & Recreation Dept C

4) Administration & General :Biaya ( - )GOP Administration & General D GOP seluruh departement GOP (A+B+C-D)

5) Biaya Pemilik : Asuransi ( - )Pajak Pendapatan ( - )PBB ( - )

ETotal biaya pemilik NOP (GOP-E)

6. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso (1995:119) adalah

sebagai berikut: "Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah tahap-tahap

11

Page 12: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi, mulai dari

terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan".

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi

(Sumber : Soemarso : 119)

Siklus akuntansi menurut Soemarso (1995:98) terdiri dari sebagai

berikut:

Tahap Pencatatan:a. Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi b. Pencatatan dalam jurnal (buku harian)c. Pemindahbukuan (posting) ke buku besar

Tahap Pengikhtisaran:a. Pembuatan neraca saldo (trial balance)b. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian (adjustment) c. Penyusunan laporan keuangand. Pembuatan jurnal penutup (closing entries)e. Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial balance) f. Pembuatan jurnal balik (reversing entries)

C. Auditing

1. Pengertian Auditing

Menurut Aren's & Loebecke (1995:1) dalam buku "Auditing:

Pendekatan Terpadu" auditing diartikan sebagai berikut:

"Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan".

12

Page 13: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

Sedangkan definisi Auditing menurut Mulyadi (1999:5) adalah

sebagai berikut:

"Auditing merupakan suatu proses sistematik yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berangka dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi, dan bertujuan".

Jadi berdasarkan pengertian diatas, auditing merupakan proses

pengumpulan dan penelusuran bahan bukti yang memiliki syarat-syarat

sebagai berikut:

a. Merupakan suatu kesatuan entitas ekonomi

b. Pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti

c. Dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen

d. Pelaporan dari laporan keuangan yang diaudit

2. Siklus Auditing

Auditing secara singkat merupakan kebalikan dari proses

akuntansi. Kalau akuntansi diproses mulai dari transaksi, jurnal, buku

besar, neraca lajur, sampai dengan laporan keuangan. Maka auditing

diproses secara terbalik mulai dari laporan keuangan, neraca lajur, buku

besar, jurnal sampai pada bukti-bukti yang mendukung transaksi itu.

Siklus auditing dapat dilihat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Siklus Auditing

Laporan Keuangan

Neraca lajur Buku besar

Transaksi Bukti Jurnal

Sumber : (Drs. Sofyan Syafri Harahap : 1994)

13

Page 14: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

3. Standar Auditing

Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam

menjalankan tanggungjawab profesionalnya. Standar ini meliputi

pertimbangan mengenai kualitas profesional seorang auditor dalam

menjalankan tugasnya seperti keahlian dan independensi, persyaratan

pelaporan, dan bahan bukti.

Standar auditing menurut Aren's & Loebbecke (1997:18-19) dibagi

menjadi:

a. Standar Umum1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang

memiliki keahlian dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan penugasan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika

digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.2) Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian

internharus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang harus dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

c. Standar Pelaporan1) Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan

telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2) Laporan audit harus menunjukan keadaan yang didalamnya prinsip akuntansi tidak secara konsisten diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan.

14

Page 15: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit.

4) Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

4. Tujuan Pemeriksaan Pendapatan Dan Biaya

Menurut Theodorus M.Tuanakotta (1981:255) dalam buku

"Auditing" Pemeriksaan atas pendapatan dan biaya mempunyai tujuan

sebagai berikut:

a. Untuk menentukan bahwa semua pendapatan yang merupakan hak perusahaan telah dibukukan sesuai dengan prinsip akuntansi dan dilaporkan secara konsisten didalam perhitungan rugi-laba dan bahwa pendapatan tersebut merupakan pendapatan untuk tahun atau masa yang diperiksa.

b. Untuk menentukan bahwa biaya yang menyangkut masa yang diperiksa telah dibukukan dan merupakan beban perusahaan untuk tahun atau masa yang diperiksa.

c. Untuk menentukan bahwa pendapatan dan biaya telah disajikan dan digolongkan dengan benar didalam perhitungan rugi-laba.

D. Struktur Pengawasan Intern

Struktur pengawasan intern mencakup kebijakan dan prosedur-

prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan tercapainya tujuan

tertentu perusahaan. Konsep struktur pengendalian intern didasarkan atas

tanggungjawab manajemen dan jaminan yang memadai untuk menetapkan dan

menyelenggarakan struktur pengendalian intern haruslah manajemen dan

dikaitkan dengan manfaat dan biaya pengendalian. Sedangkan struktur

pengendalian intern perusahaan terdiri dari tiga elemen diuraikan menurut

Bodnar;

15

Page 16: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

a) lingkungan pengendalian

b) sistem akuntansi dan

c) prosedur-prosedur pengendalian.

a. Lingkungan pengendalian suatu organisasi merupakan dampak kolektif

dari berbagai faktor dalam menetapkan, meningkatkan, atau memperbaiki

efektivitas kebijakan dan prosedur-prosedur tertentu.

Faktor-faktor itu mencakup :

1) Filosopi dan gaya operasional manajemen

2) Struktur organisasi

3) Fungsi dewan komisaris dan angota-anggotanya

4) Metode-metode membebankan otoritas dan tanggung jawab

5) Metode-metode pengendalian manajemen

6) Fungsi audit intern

7) Kebijakan dan praktik-praktik kepegawaian

8) Pengaruh dari luar yang berkaitan dengan perusahaan

b. Sistem akuntansi suatu organisasi terdiri dari metode dan catatan-catatan

yang dibuat untuk mengindentifikasikan, mengumpulkan, menganalisis,

mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi organisasi dan

menyelenggarakan pertanggungjawaban bagi aktiva dan kewajiban yang

berkaitan.

Hal lain yang penting dalam sistem akuntansi antara lain;

1) Dokumentasi sistem akuntansi diantaranya formulir-formulir, buku

besar pembantu, bagan akun harus dirancang, dipelihara dan direvisi di

16

Page 17: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

dalam pedoman prosedur akuntansi sehingga kebijakan dan instruksi-

instruksi dapat diketahui dan diterapkan secara eksplisit dan seragam.

2) Sistem akuntansi berpasangan sebagai slat yang mampu menghasilkan

seperangkat catatan untuk memperhatikan kelayakan data yang dicatat.

c. Prosedur-prosedur pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur-

prosedur yang tercakup dalam lingkungan pengendalian dan sistem

akuntansi yang harus ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan

jaminan yang memadai bahwa tujuan tertentu akan dapat dicapai.

Umumnya prosedur-prosedur pengendalian yang dimanfaatkan dalam

suatu struktur pengendalian intern perusahaan dapat dikategorikan sesuai

dengan pengendalian akuntansi intern. Pengendalian akuntansi intern

meliputi rencana organisasi dan prosedur-prosedur dan pencatatan-

pencatatan yang berhubungan dengan penjagaan aktiva dan kelayakan

laporan keuangan. Pengendalian akuntansi intern dirancang untuk

memberikan jaminan memadai bahwa tujuan-tujuan tertentu telah sesuai

dengan setiap aplikasi yang signifikan di dalam organisasi antara lain:

1) Transaksi-transaksi dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen yang

bersifat umum dan khusus.

2) Rencana organisasi mencakup pemisahan tugas yang mengurangi

kemungkinan bagi setiap orang untuk berada dalam posisi melakukan

kekeliruan dan ketidakberesan serta mengoreksinyasendiri dalam

kegiatan normal tugas-tugasnya.

17

Page 18: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

3) Prosedur-prosedur mencakup perancangan dan penggunaan dokumen

dan catatan yang memadai untuk membantu meyakinkan adanya

pencatatan transaksi dan kejadian-kejadian secara mencukupi.

4) Akses ke aktiva hanya diperbolehkan dengan otorisasi manajemen.

5) Pertanggungjawaban tercatat mengenai aktiva dibandingkan dengan

aktiva yang ada dengan interval yang memadai dan tindakan yang

tepat diambil sesuai dengan etiap perbedaan yang terjadi.

Lebih lanjut lagi menu rut laporan dari COSO (Committee of

Sponsoring organizations) mengindentifikasikan lima komponen daripada

struktur pengawasan intern adalah sebagai berikut:

1. Control environment,2. Risk assessment,3. Information and communication,4. Control activities,5. Monitoring

Adapun masing-masing dari kelima komponen-komponen diatas

meliputi sejumlah kebijaksanan dan prosedur yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan kekayaan setiap organisasi dalam melaporkan keuangan,

pelaksanaan dan operasi perusahaan.

Pengawasan intern menurut AICPA metiputi struktur organisasi dan

semua cara-cara serta alat yang dikordinasikan yang digunakan di dalam

perusahaan dengan tujuan menjaga keamanan harts milik perusahaan,

memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di

dalam operasi, dan membantu dalam menjaga dipatuhinya kebijaksanaan

manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

18

Page 19: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

BAB III

HASIL PENGAMATAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah singkat Hotel Tirta Sanita

Hotel Tirta Sanita diresmikan pada tanggal 18 Agustus 1978 oleh

Bapak Bupati Kuningan dan dihadiri oleh aparat Pemerintah, Perusahaan

Umum, dan Masyarakat. Pada awalnya Hotel Tirta Sanita hanya memiliki

20 kamar dengan fasilitas yang lengkap untuk hotel kategori hotel bintang

satu. Berkat usaha yang keras dari seluruh komponen yang ada di Hotel

Tirta Sanita, maka pada tahun 1987 hotel tersebut telah berhasil

menaikkan peringkatnya menjadi hotel berbintang dua yang dikuatkan

oleh Surat Keputusan Direktorat Jendral Departemen Pariwisata Pos dan

Telekomunikasi yaitu SK. Dirjen Deparpostel No.83/PPHK/VII/Dir/1987.

Atas dasar itu maka pihak pengelola hotel pada bulan Maret 1988

memperbanyak jumlah kamar dan melengkapinya dengan ruangan

meeting dengan kapasitas 150 orang. Jumlah kamar yang ada diperbanyak

kembali menjadi 34 kamar plus penunjang lainnya yang berupa

Restaurant, bar, dan pelengkap lainnya. Rincian harga kamar dapat dilihat

pada tabel 3.1 mengenai daftar harga kamar.

19

Page 20: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

Tabel 3.1Daftar Harga Kamar Tahun 2011

Suite Deluxe Moderate Standar Extrabed driver

ROOMFOOD

BEVERAGESUB TOTAL

SERVISTAX

TOTAL

386.41564.000

0450.41545.04549.540

545.000

302.65049.000

0351.65035.16538.685

425.500

195.27532.000

0227.27522.73024.995

275.000

135.29030.000

0165.29016.53018.180

200.000

39.80019.700

059.500

5.9506.550

72.000

39.80019.700

059.500

5.9506.550

72.000Sumber : Hotel Tirta Sanita

Untuk memperkuat kedudukan dan dasar hukumnya Hotel Tirta

Sanita memiliki surat perijinan sebagai berikut:

a. Ijin mendirikan bangunan dari Dinas Pekerjaan Umum

No.131/1B/PU/1983 tanggal 25 Februari 1991

b. Ijin usaha dari Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Kabupaten

Kuningan No. 149/Pe.018/VII/1983 tangga128 Juli 1983

c. Rekomendasi Bupati Daerah Tingkat II Kuningan

d. Dinas Pariwisata Daerah Tingkat II Kuningan

e. Dinas Pariwisata Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Barat

Adanya surat ijin tersebut diharapkan akan dapat menunjang

maksud dan tujuan didirikannya Hotel Tirta Sanita itu sendiri, yaitu:

a. Untuk mengambil manfaat, mengingat lokasi hotel yang cukup

strategis dan juga prospek Kabupaten Kuningan yang cukup potensial

dengan adanya objek wisata.

b. Membantu pemerintah dalam bidang pengembangan khususnya dalam

industri pariwisata dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah.

20

Page 21: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

c. Mengurangi serta memperluas laporan kerja guna meningkatkan

kesejahteraan rakyat pada umumnya dan meningkatkan taraf hidup

karyawan pada khususnya.

2. Aktivitas Hotel Tirta Sanita

Adapun bentuk usaha yang dilakukan oleh Hotel Tirta Sanita

meliputi:

a. Menyediakan penginapan dan fasilitas para tamu hotel.

b. Menyediakan hidangan makanan dan minuman untuk tamu dan

pengunjung hotel.

c. Menyediakan tempat penginapan secara pesanan untuk rombongan

baik dari dalam maupun dari luar Kabupaten Kuningan.

d. Menyediakan sarana komunikasi bagi para tamu atau pengunjung

hotel.

3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi Hotel Tirta Sanita menganut organisasi garis

dan staf, dimana manager langsung membawahi bagian yang ada atau

dapat langsung memerintah bawahannya dan staf dapat langsung

memberikan masukan atau saran dalam pelaksanaan kerja guna

memperlancar dan meringankan tugas manajernya. Adapun tanggung

jawab maju mundurnya hotel tersebut menjadi beban setiap departemen

masing-masing dan melaporkan kepada General Manager.

21

Page 22: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

Sedangkan General Manager bertanggungjawab pada pemilik

perusahaaan/hotel tersebut. Secara terstruktur bagan organisasi dapat

dilihat pada lampiran. Adapun uraian tugas dari struktur organisasi Hotel

Tirta Sanita dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Board of Director

Merupakan pemegang kekuasaan tertinggi atau pemilik hotel sebagai

pemilik dan pemegang saham hotel.

b. General Manager

Tugasnya adalah:

1) Memimpin operasional dan kegiatan yang dilakukan diluar

maupun didalam hotel.

2) Bertanggungjawab terhadap maju mundurnya hotel kepada board

director.

3) Memimpin seluruh departemen yang ada dihotel dan memeriksa

hasil dari masing-masing departemen tersebut.

4) Bertanggungjawab atas staf dan karyawan departemen yang ada.

c. The Management/Chief Departement

Mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Bekerjasama antara sesama staf departemen dalam hal operasional

masing-masing.

2) Mempertanggungjawabkan seluruh stafnya kepada general

manager.

22

Page 23: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

3) Mengangkat asisten untuk membantu dalam melaksanakan tugas

sehari-hari atas kelancaran operasional pada departemen yang

dipegangnya.

d. Front Office Departement

Bagian ini mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut

1) Sebagai administratif mewakili manager para tamu.

2) Sebagai tempat pengadaan apabila terjadi suatu komplain dari

konsumen.

3) Sebagai sales promotion hotel.

e. Food and Beverage Mempunyai tugas antara lain:

1) Mengatasi segala permasalahan, menyiapkan serta menghidangkan

makanan dan minuman.

2) Merencanakan menu dan mengusahakan dalam mempromosikan

Banquet.

3) Menyelenggarakan outside catering.

4) Bertanggungjawab terhadap penjualan makanan dan minuman di

coffee shop dan bar.

5) Melakukan kontrol terhadap stok pembelian, dan kebersihan di

coffee shop dan bar.

6) Bertindak dan bertanggungjawab sebagai kasir coffee shop.

7) Bertanggungjawab terhadap mutu makanan dan minuman hotel.

23

Page 24: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

f. House Keeping

Bagian ini mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:

1) Memelihara dan menjaga kebersihan, kerapihan dan daya tarik

kamar/ruangan.

2) Menjamin segi comfortable semua ruangan yang ada termasuk

peralatannya.

3) Bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan area kamar, taman

dan bangunan baik yang bergerak maupun tidak bergerak.

4) Bertanggungjawab terhadap kehilangan dan penemuan barang

milik tamu hotel baik di area kamar maupun dilingkungan hotel.

g. Accounting

Mencatat dan membukukan semua kegiatan yang berhubungan dengan

administrasi keuangan hotel dalam menjalankan tugas dan

operasionalnya serta menyusun laporan keuangan hotel.

h. Marketing

Tugas bagian ini adalah:

1) Menyusun rencana program kerja dan menilai pelaksanaan

kegiatan pemasaran.

2) Merumuskan strategi penjualan kamar serta menilai

pelaksanaanya.

3) Memonitor pelaksanaan, kelancaran, ketepatan dari pelaksanaan

pemesanan kamar, informasi dan pelayanan komunikasi dengan

konsumen.

4) Menganalisa penjualan kamar, kunjungan wisata dan pesaing.

24

Page 25: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

5) Menangani pemberian potongan harga.

6) Menangani tamu VIP/khusus yang datang atau menginap dihotel.

7) Menjalin dan membantu hubungan dengan para tamu hotel.

i. Enginering

Bagian ini bertugas dan bertanggungjawab khusus mengenai:

1) Operasional, rencana kerja yang berhubungan dengan mesin, listrik

air, kebocoran, perbaikan, AC, dan telepon

2) Set up ruangan meeting (pertemuan) yang akan dipergunakan

apabila memerlukan sound system.

B. Jenis Pembayaran Hotel Tirta Sanita

Jenis pembayaran yang berlaku di Hotel Tirta Sanita yaitu dapat

berupa:

1. Pembayaran secara tunai atau kontan

Yaitu pembayaran yang dilakukan secara langsung secara tunai, baik itu

dalam bentuk Rp maupun mata uang asing yang ditetapkan oleh pimpinan

hotel.

2. Pembayaran secara kredit

Yaitu pembayaran yang dibayar secara tidak langsung misalnya dalam

bentuk:

a. Kartu kredit (Credit Card).

b. Tanda tangan tamu, misalnya tamu yang menginap di hotel dengan

mengatasnamakan nama instansi/perusahaan karena suatu tugas maka

25

Page 26: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

pihak hotel berhak untuk menagih piutang pembayaran hotel tersebut

pada nama instansi/perusahaan yang disebutkan oleh tamu.

C. Pengendalian Intern

Siklus pendapatan pada perusahaan ini merupakan hasil atau

pendapatan dari pelanggan atau tamu sebagai pembayaran kamar hotel. Siklus

ini merupakan pemrosesan order penjualan kamar yang dimulai dengan

timbulnya suatu order atau pesanan dari seorang langganan sampai pemakaian

kamar dan berakhir dengan pembayaran kepada kasir. Sebelum tamu datang,

department accounting sudah melakukan pekerjaannya menyangkut

pemesanan kamar yang digaransi atau menggunakan uang muka maka ketika

tamu datang sudah terlihat pemesanan kamar dalam komputer.

Siklus pendapatan ini dapat dilihat dari siklus check-in check-out

dibawah ini:

1. Ketika tamu atau pelanggan datang pads receiption. dibukalah pemesanan

kamar dari komputer dan membuat registrasi tamu untuk melihat apakah

tamu sudah membayar uang muka atau belum, jika belum saat check-in

tersebut merupakan saat pertama tamu mengadakan transaksi dengan

hotel.

2. Setiap tamu didata dengan billing sistem oleh Cashier Front Office yang

menangani tamu di receiption. Setiap outlet mempunyai satu cashier

tersendiri dibawah General Cashier Front Office.

3. Receiption membuat sales report untuk pemberitahuan ke Nite Auditor.

26

Page 27: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

4. Cashier membuat bill report dikirimkan ke General Cashier yang berupa

physik money report I shieft dengan jadwal jam 7.00- 15.00,15.00 -23.00

dan 23.00 -07.00.

5. Cashier juga membuat bill report yang berupa Hunian report yaitu laporan

pemakaian kamar terjual.

6. General Cashier membuat laporan summary receiving yaitu laporan

ringkasan penerimaan harian yang dikirimkan ke Departement Internal

Control. General cashier juga membuat laporan summary receiving

dikirim ke Departemen Accounting.

7. Nite Auditor mengolah data menjadi financial report yang summary sales

& transcript debitur (outstanding) setiap kamar dan diberitahukan ke

department accounting.

8. Nite Auditor membuat laporan yang dikirimkan ke Dep lntemal Control.

9. Department Accounting membuat laporan berupa Income audit untuk

menspesifikasi masing department dan membuat splitnya serta membuat

Cash Flownya dengan membukukan penerimaan kamar untuk dicheck

cross dengan General Cashier pada bagian Account Receivable.

10. Department Acounting mengirim seluruh report kepada Exec.Ass. Mger.

11. Ex.Ass.Manager mengirimkan seluruh laporan kepada General Manager.

12. Internal Control membuat financial report dan mengirimkannya kepada

General Manager

Pemeriksaaan pendapatan dilakukan setiap hari dengan bahan bukti

dokumen atau faktur penjualan dari masing-masing kasir bagian misalnya

bagian kasir bagian Restaurant. Kemudian Faktur penjualan tersebut

27

Page 28: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

diserahkan pada bagian Front Office untuk memeriksa kebenaran penjualan,

laporan yang dibuat oleh Front Office diserahkan ke bagian Income audit

beserta faktur penjualan. Oleh bagian Income audit laporan tersebut diperiksa

kembali untuk mengecek kebenaran pencatatan antara faktur atau bukti

penjualan dengan laporan harian yang dibuat oleh Front Office, apabila

pencatatannya tidak benar maka bagian Income audit berhak untuk menegur

bagian Front Office.

Pemeriksaan pendapatan dilakukan untuk pengendalian intern

perusahaan terhadap pendapatan yang diperoleh perusahaan. Income audit ini

dilakukan setiap hari setelah itu direkapitulasi dan dihitung kembali untuk

jangka waktu satu bulan. Pengakuan dalam pencatatan penghitungan

pendapatan dilakukan dengan metode accrual basis.

D. Laporan Laba/Rugi

Laporan laba/rugi berisi mengenai rincian pendapatan yang diperoleh,

biaya-biaya yang yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan

baik itu biaya variabel, biaya konstan/tetap maupun biaya diluar usaha.

Laporan laba/rugi ini dapat diisi apabila laporan Income audit dan

laporan perincian biaya selama satu bulan telah dihitung dan direkapitulasi

dengan benar.

Laporan laba/rugi dibuat setiap bulan kemudian akan direkapitulasi

untuk satu tahun.

28

Page 29: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

E. Alur Perjalanan Bill

Dalam gambar 3.1 akan disajikan mengenai alur/flowchart perjalanan

bill sebagai proses pembuatan laporan Income audit.

Gambar 3.1Flowchart pembuatan laporan Income Audit

Mendaftar

Menginap

Mencatat dalam buku Register

Card dan Guest bill

Membuat laporan harian

4

Room position

3

Daily report

2

Night audit report

1Transkrip penjualan

4

Room position

3

Daily report

2

Night audit report

1Transkrip penjualan

2

Guest bill

1Register

card

Laporan income audit

Untuk pengecekan

Bagian income auditBagian front officeTamu

Sumber : Hotel Tirta Sanita

Keterangan Flowchart Income audit

1. Tamu mendaftar pada bagian Front Office untuk menyatakan bahwa ia

akan menginap

2. Bagian Front Office berdasarkan pernyataan dari tamu, kemudian

mencatat dalam buku/formulir Register Card dan Guest Bill. Register

Card ini berisi mengenai keterangan identitas tamu yang berguna untuk :

29

Page 30: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

a. Arsip tamu dibagian Front Office

b. Bukti transaksi jika tamu meninggalkan tanpa izin dari pihak hotel

c. Silaturahmi atau hubungan lebih lanjut antara pihak hotel dengan

tamu, atau sebagai media promosi yang dilakukan pihak hotel dengan

cara apabila ada tamu yang berulang tahun maka pihak hotel akan

mengirimkan hadiah

Sedangkan Guest Bill berisi mengenai rincian dari pembayaran

hotel misalnya mengenai berapa hari kamar tersebut di sewa oleh tamu

dan produk apa saja yang tamu beli di hotel baik itu di Drugstore,

Restaurant, Minibar dan lain-lain. Guest Bill ini merupakan bukti

transaksi pembayaran di Front Office.

Setelah Front Office membuat Register Card dan Guest Bill maka

langkah selanjutnya membuat laporan harian. Formulir Register Card dan

Guest Bill diserahkan kebagian Income audit. Laporan harian ini terdiri

dari Transkrip Penjualan, Night Audit Report, Daily Report dan Room

Position. Semua laporan harian diserahkan kebagian Income audit.

3. Bagian Income audit menerima formulir Register Card, Guest Bill dan

laporan harian yang telah dibuat oleh bagian Front Office. Berdasarkan

data tersebut bagian Income audit melakukan pengecekan apakah laporan

tersebut pencatatan dan penghitungannya sesuai dengan Register Card dan

Guest Bill. Jika sesuai maka bagian Income audit membuat Laporan

Income audit sebagai penjabaran yang lebih jelas mengenai pendapatan

yang diperoleh.

30

Page 31: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

A. Analisis PenghitunganTingkat Pendapatan Penjualan

Tahap-tahapnya adalah :

1. Setiap transaksi penjualan baik tunai maupun kredit serta produk apa saja

yang terjual harus dihitung setiap hari oleh bagian yang bersangkutan serta

harus dilengkapi dengan bukti transaksi.

2. Bukti transaksi ini kemudian diserahkan pada bagian Front Office.

Berdasarkan bukti transaksi penjualan tersebut bagian Front Office

membuat transkrip penghitungan penjualan secara lebih terperinci.

Transkrip penjualan dapat dilihat pada daftar lampiran.

Contoh penghitungan pendapatan adalah sebagai berikut:

Pendapatan tanggal 17 Desember 2011 untuk Room

Room : Suite 1 x Rp 386.415 = Rp 386.415

Food : Suite 1 x Rp 64.000 = Rp 64.000

Service : Suite 1 x Rp 45.045 = Rp 45.045

Taxes : Suite 1 x Rp 49.540 = Rp 49.540 +

Total penjualan untuk Room Rp 545.000

3. Setelah semua tingkat penjualan dihitung yang disajikan dalam transkrip

penjualan, kemudian bagian Front Office membuat Night Audit Report.

Tujuan dibuatnya laporan ini yaitu untuk mengetahui berapa jumlah

Penjualan, Compliment dan Discount yang terjadi selama satu hari.

Laporan ini dilengkapi dengan nama dan tanda tangan pembuat laporan,

31

31

Page 32: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

hari dan tanggal dibuatnya laporan, Room Occupied yaitu jumlah kamar

yang terjual dalam satu hari, Room Occupancy yaitu jumlah persentase

dari jumlah kamar yang terjual serta Average Room Rate yaitu rata-rata

penjualan kamar.

Night Audit Report ini dapat dilihat pada daftar lampiran

Room Occupancy =

=

= 75,53%

Average Room Rate =

=

= Rp. 180.318

4. Selanjutnya bagian Front Office membuat Laporan Harian/Daily Report

yang berisi House Account Description Today yaitu penjabaran dari kamar

yang ditempati tamu, tamu yang menginap, pembayaran dan penjualan.

Contoh:

Room No

Guest nameRoom charge

Total to day

Transfer to room

Payment

104 Mr. H. M. Buchori, SH 275.000 275.000 (275.000) 550.000

Daily Report dapat dilihat pada daftar lampiran.

5. Yang terakhir bagian Front Office membuat Laporan Room Position yang

berisi mengenai nomer kamar yang terjual, jumlah tamu yang menginap

dan nama tamu.

Laporan Room Position dapat dilihat pada daftar lampiran.

32

Page 33: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

B. Penyusunan Income Audit 28 Desember 2011

Semua laporan yang dibuat oleh bagian Front Office baik itu Transkrip

Penjualan, Night Audit Report, Room Position serta bukti/faktur penjualan

diserahkan ke bagian Income audit sebagai tahap pemeriksaan lebih lanjut

mengenai kebenaran penjualan dan sebagai pengendalian terhadap pendapatan

penjualan.

Berikut ini contoh laporan Income audit tanggal 30 Desember 2011

33

Page 34: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

INCOME AUDIT TIRTA SANITA HOTELPER 28 Desember 2011

ROOM Rp 4.507.960FOOD Rp 840.000BEV Rp 0SERVICE Rp 534.835TAX Rp 588.205 TOTAL ROOM Rp 6.471.000

NET SERVICE TAXES TOTAL STORE 0 0 0 0 MINI BAR 0 0 0 0PHONE 0 0 0 0 FAXIMILI 0 0 0 0 LAUNDRY 0 0 0 0 FOOD 962.250 8.635 9.815 980.700 BEVERAGE 3.300 0 0 3.300

NET Rp 5.473.510SERVICE Rp 543.470 TAXES Rp 598.020 SUBTOTAL Rp 6.615.000

DISC ROOM Rp 255.000 U/CEKDISC CARD Rp 150.000 F & O Rp 6.026.000COMP FOOD Rp 40.000 OOD Rp 144.000COMP BEV Rp 0 TOTAL CEK Rp 6.170.000 COMP PHONE Rp 0COMP STORE Rp 0COMP M'BAR Rp 0COMP L'DRY Rp 0TOTAL COMP Rp 445.004 TOTAL INCOME Rp 6.170.000

TOTAL ROOM 25 ROOMTOTAL GUEST 50 PERSONTOTAL CASH Rp 1.945.000

Cirebon, 30 Desember 2011

Dadang Setiana,SE Sahya MenggalaIncome audit General Bookkeeper

Penjelasan mengenai laporan Income audit

34

Page 35: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

1. Room Rp 4.507.960 diperoleh dari total penjualan room pada tanggal 28

Desember 2011

2. Food Rp 840.000 diperoleh dari total penjualan food yang ada di room

3. Beverage Rp 0 tidak ada pemasukan penjualan beverage yang ada di room

4. Service Rp 534.835 diperoleh dari total penjualan atau pemberian jasa

service yang ada di room.

Suite : 1 X Rp 45.045 = Rp 45.045

Deluxe : 2 X Rp 36.165 = Rp 70.330

Moderate : 9 X Rp 22.730 = Rp 204.570

Standar : 13 X Rp 16.530 = Rp 214.890 +

= Rp 534.835

5. Taxes Rp 588.205 diperoleh dari total taxes yang ada di room

Suite : 1 X Rp 49.540 = Rp 49.540

Deluxe : 2 X Rp 38.685 = Rp 77.370

Moderate : 9 X Rp 24.995 = Rp 224.955

Standar : 13 X Rp 18.180 = Rp 336.340 +

= Rp 588.205

6. NET SERVICE TAXES TOTAL

Food Rp 962.000 Rp 8.635 Rp 9.815 Rp 980.700

Penjualan food yang ada di kamar Rp 840.000

Penjualan food di Restaurant Rp 122.250 +

Total penjualan food (NET) Rp 962.250

Angka sejumlah Rp 8.635 yang ada di kolom service diperoleh dari

penjualan service untuk Restaurant.

35

Page 36: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

7. NET SERVICE TAXES TOTAL

Beverage Rp 3.300 Rp 0 Rp 0 Rp 3.300

Menunjukan adanya penjualan beverage di bagian Restaurant.

8. NET Rp 5.473.510, diperoleh dari:

Penjualan room Rp 4.507.960

Food (NET) Rp 962.250

Beverage (NET) Rp 3.300

SERVICE Rp 543.470 diperoleh dari:

Service untuk room Rp 534.835

Service untuk Restaurant Rp 8.535

TAXES Rp 598.020 diperoleh dari:

Taxes untuk room Rp. 588.205

Taxes untuk Restaurant Rp 9.815

9. Disc Room Rp 255.000, disc room terjadi karena adanya potongan harga

untuk sewa kamar. Angka ini diperoleh dari Night Audit Report.

10. Disc Card Rp 150.000, terjadi karena adanya potongan pembayaran sewa

kamar yang menggunakan kartu kredit. Angka ini diperoleh dari Night

Audit Report.

11. Compliment Food Rp 40.000, artinya pembayaran makan secara gratis

tidak dipungut bayaran dan biasanya hanya diberlakukan untuk tamu-tamu

tertentu. Jumlah angka ini diperoleh dari Night Audit Report.

12. Sub total Rp 6.615.000

Total Compliment Rp 445.000 –

36

Page 37: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

Total Income Rp 6.170.000

Total Guest 50 persons artinya banyaknya tamu yang menginap 50 orang.

Total cash Rp 1.945.000, artinya dari seluruh pendapatan sebesar

Rp 6.170.000 ini hanya diperoleh uang secara tunai Rp 1.945.000 sisa

sebesar Rp 4.672.000 merupakan piutang yang masih harus ditagih.

13. - F & O Rp 6.026.000, diperoleh dari total room Rp 6.471.000

dikurangi total compliment Rp 445.000.

- OOD Rp 144.000, diperoleh dari total penjualan di Restaurant. OOD

ditambah dengan F & O maka hasilnya adalah total cek sebesar

Rp 6.170.000.

Total cek ini dibuat untuk pengendalian kebenaran antara penghitungan

total Income dengan pengecekan yang dilakukan.

Laporan Income audit ini merupakan transaksi tanggal 28 Desember

2011, tapi laporannya akan dikeluarkan tanggal 30 Desember 2011.

Laporan Income audit ini dibuat setiap hari kemudian direkapitulasi

untuk satu bulan. Kemudian tahap selanjutnya pembuatan laporan

keuangan laba/rugi.

C. Penyusunan Laporan Laba/Rugi Per 30 Desember 2011

Setelah laporan Income audit direkapitulasi dalam satu bulan maka

langkah berikutnya pembuatan laporan keuangan. Karena dalam laporan

kompetensi skill ini penulis meneliti mengenai pendapatan maka laporan

keuangan yang dibuat berupa laporan laba/rugi perusahaan.

37

Page 38: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

Laporan laba/rugi ini dibuat setiap bulan kemudian direkapitulasi

dalam satu tahun. Berikut contoh laporan laba/rugi perusahaan pada per 30

Desember 2011

PROFIT OR LOSSTIRTA SANITA HOTEL PER 30 Desember 2011

SALES:Room Rp 85.315.450Food Rp 32.580.690 Beverage Rp 398.340 Telephone Rp 830.090 Faximili Rp 0 Laundry Rp 106.000 Drugstore Rp 1.928.310 + Gross Sales Rp 121.158.880Discount & Compliment Rp 12.638.500 -

Net Sales Rp 108.520.380

VARIABLE COST:Room Other Expense Rp 2.199.025Food Cost Rp 10.904.194Beverage Cost Rp 362.710 Food & BeverageOther Expense Rp 1.736.000Telephone Cost Rp 3.587.685Telex Cost Rp 0Laundry Cost Rp 53.050Drugstore Cost Rp 2.539.300 +

Total Variable cost Rp 21.381.964

CONSTAN COST:Payroll Related Expense Rp 2.937.300Salaries Wages Rp 18.981.200Administration & General Rp 15.300.505Advertensi & Promotion Rp 0HLP Rp 14.713.580Repair & Maintenance Rp 9.107.100 +

Total Constan Cost Rp 61.039.685 +Total Cost Rp 82.421.649

GROSS OPERATING PROFIT Rp 26.098.731

Cost Non Operating:Interest Rp 0Overhead Capital Expense Rp 889.568,64Owning Company Rp 5.446.100 Total Constan Cost Non Operating Rp 6.335.668, 64 - NET PROFIT Rp 19.763.062,36

D. Analisis Perbandingan Income audit

Dari uraian tentang Income audit diatas seperti yang sudah dijelaskan

pada bab-bab sebelumnya yaitu pada bab 2 secara teori dan bab 3 secara nyata

sesuai dengan manajemen Hotel Tirta Sanita, maka dapat diketahui bahwa

38

Page 39: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

tidak ada perbedaan antara Income audit secara teori seperti yang yang

dikemukakan oleh Herdi S dalam buku Teori dan Praktik Akuntansi

Perhotelan misalnya saja dalam pencatatan penjualan kamar kepala bagian

Income audit melakukan pengecekan laporan hasil penjualan dari Front Office

berdasarkan bukti transaksi yang ada. Bagian Income audit juga berkewajiban

mengontrol penerimaan uang tunai yang terjadi selama satu hari, kemudian

bagian Income audit juga harus membuat laporan Income audit setiap hari

berdasarkan laporan yang dibuat oleh bagian Front Office, merekapitulasi

hasil penjualan kamar dalam satu hari, merekapitulasi hasil penjualan

makanan dan minuman dari Restaurant dan bar serta merekapitulasi hasil

penjualan produk lainnya secara harian.

Dalam praktiknya yang terjadi di Hotel Tirta Sanita mengenai Income

audit juga membahas dan menyatakan seperti itu yaitu bagian Income audit

melakukan pengecekan terhadap laporan yang dibuat oleh kasir dan Front

Office apakah laporan yang dibuat tersebut sesuai dengan bukti transaksi atau

tidak. Jika sesuai maka bagian Income audit membuat Laporan Income audit,

tapi jika tidak sesuai bagian Income audit harus menelusuri laporan tersebut

ke Front Office berdasarkan bukti transaksi. Jadi tidak ada perbedaan

pencatatan Income audit secara teori maupun praktik.

39

Page 40: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di Hotel Tirta Sanita

mengenai pengelolaan dan pencatatan Income audit maka dapat ditarik suatu

kesimpulan yaitu :

1. Pencatatan dalam perolehan pendapatan itu harus dilakukan dengan teliti

dan dihitung dengan sebenar-benarnya oleh bagian Front Office hal ini

dilakukan sebagai pengujian dalam pembuatan laporan Income audit

2. Jenis penjualan Hotel sangat beragam, dimana hotel tidak hanya sekedar

menjual sewa kamar tapi juga menjual produk lain seperti Restaurant, bar,

penyewaan Banquet, jasa laundry, telepon & faximili dan sebagainya

3. Laporan Income audit adalah laporan pemeriksaan pendapatan yang

dilakukan oleh bagian Income audit dengan cara melakukan pengujian

yang benar antara bukti transaksi penjualan dengan laporan harian yang

dibuat oleh Front Office.

Menurut Aren's & Loebecke dalam buku Auditing tujuan audit umum

atas Laporan keuangan adalah :

"Tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independent adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas yang sesuai dengan prisnsip akuntansi yang berlaku umum". (1995: 114)

Begitu juga dengan dibuatnya laporan Income audit yaitu untuk

menilai mengenai kewajaran pencatatan penjualan yang terjadi sesuai denagn

40

40

Page 41: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

bukti transaksi yang ada. Untuk kemudian akan dilanjutkan dalam pembuatan

laporan keuangan laba rugi perusahaan.

Laporan laba rugi ini akan menjadi alat ukur perusahaan untuk menilai

mengenai pendapatan yang diperoleh apakah mengalami kenaikan atau

sebaliknya mengalami penurunan. Yaitu dengan cara membandingkan laporan

laba rugi sekarang dengan tahun sebelumnya.

B. Saran

1. Untuk mencegah kebocoran dalam siklus chek in dan chek out ini

sebaiknya dengan mengadakan pengawasan pada bagian receiption baik

mengenai pengawasan akuntansi maupun administrasi antara lain;

a. Melalui media (sarana) yang harus dibuat atau diprogram jika ada

tamu datang yang mempergunakan fasilitas kamar langsung tercatat

sebagai kamar yang terjual.

b. Melalui individu harus ada dalam bentuk pengawasan security yang

siap selalu mengawasi jika ada tamu yang mencurigakan untuk

mengadakan negosiasi.

c. Melakukan program rotasi antar karyawan yang akan meminimalkan

bentuk kecurangan yang mungkin terjadi.

2. Untuk mencegah terjadinya kolusi perlu diterapkan:

a. Praktek-praktek yang sehat yang harus diikuti dalam melaksanakan

tugas dan fungsi setiap bagian organisasi misalnya mengadakan rotasi

antar pegawai beberapa waktu, cuti secara rutin, menerima pegawai

melalui training den lain-lain.

41

Page 42: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

b. Merancang began organisasi yang memungkinkan pemisahan fungsi

secara tepat bahwa fungsi dari pencatatan terpisah dengan

penyimpanan dan pelaporan, seperti reception tidak boleh merangkap

sebagai kasir pada malam hari.

c. Sistim otorisasi atau pemberian wewenang serta prosedur pencatatan

yang layak agar tercapai pengawasan akuntansi yang cukup etas

aktiva, hutang-hutang, hasil dan biaya, seperti pembayaran atau

pembelian bahan harus dicek oleh pejabat yang berwenang

d. Pegawai-pegawai yang kualitasnya seimbang dengan tanggung

jawabnya.

3. Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap pembayaran dalam asing

dan kalau perlu menyamar sebagai tamu yang akan melakukan transaksi

jual beli mata uang asing.

42

Page 43: Pengendalian Intern Pendapatan.doc

DAFTAR PUSTAKA

Aliminsyah, SE dan Padji MA, Drs. 2003. Kamus Istilah Akuntansi. Cetakan I. Jakarta : Yrama Widya.

Arens and Loebbecke. 1995. Auditing : Pendekatan Terpadu. Adaptasi oleh Amir Abadi Yusuf Edisi Indonesia. Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat.

Harahap, Syofyan Syafri, Drs, MSAC. 1994. Auditing Kontemporer. Editor Ivone Pongoh dan Suryadi Saat. Jakarta: Erlangga.

Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan Menengah. Buku Satu. Yogyakarta : BPFE UGM.

Mulyadi, Drs, MSAC dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing. Adaptasi oleh Amir Abadi Yusuf. Edisi 5. Buku Satu. Cetakan I. Jakarta:Salemba Empat.

Munawir, Drs. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 4. Liberty. Yogyakarta

Soemarso SR. 1992. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 4. Buku Satu. Jakarta: PT Rineka Cipta

Soewirjo, Herdi S Darmo. 2003. Teori dan Praktik Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta : Andi.

Tuanakotta,Theodorus M. 1982. Auditing :Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik. Edisi 3. Jakarta : Fakultas Ekonomi UI

Usap Review. 2002. Modul Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan. Cetakan 2. Jakarta : Divisi Publikasi IAI.

43